#coret
Explore tagged Tumblr posts
k0ii11111555 · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
22 notes · View notes
savage-kult-of-gorthaur · 11 months ago
Text
Tumblr media
TOKYO HARDCORE -- CLASS OF '89.
PIC INFO: Spotlight on a gig flyer for the final performance of ASBESTOS' initial era, alongside bands SICILIAN BLOOD, SWEATS, MACROFARGE, & NAÜSEA, on October 14th, 1989 at Shimokita Yaneura (live venue), Setagaya, Tokyo. Coretic Perdition Gigs were organized by vocalist Kan (ASBESTOS, URGESNAKE).
Source: www.negativeinsight.com/niblog/gravenewworld.
2 notes · View notes
utaesthetics · 2 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
CTF-Coret
6 notes · View notes
sofyl · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
🇪🇦 Al final pude ir a ver el remaster de Coraline en el cine! Aunque no se pudo uar el outfit deseado 😔
🇺🇸 In the en i was able to see Coraline in theaters! Although i couldn't wear the outfit i wanted 😔
0 notes
moulin-girault · 8 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Coretes du japon
0 notes
suarakecil · 1 year ago
Text
Tidak apa-apa
Blue moon by me – myself Tidak apa-apa jika hidup saat ini membuat kamu takut dan kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tidak apa-apa jika segala sesuatunya tampak menyakitkan dan yang kamu rasakan hanyalah cemas dan khawatir. Dan tidak apa-apa jika kamu putus asa dalam segala hal. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Semua perasaan ini memiliki nilai dan kamu tidak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
4wd-talk · 2 years ago
Text
Core Tents: An Essential Camping Gear For Outdoor Enthusiasts
Having a reliable and sturdy tent is essential when it comes to camping. Core tents have become famous for outdoor enthusiasts due to their durability, easy setup, and versatile design. This article will discuss the benefits of using such tents for your next camping trip.
What Are Core Tents?
Core tents are camping tents that are designed for all-season use. They comprise high-quality materials that withstand harsh weather conditions, including rain, wind, and extreme temperatures. Such tents are available in various sizes, shapes, and styles, allowing you to choose the perfect tent for your needs.
Benefits Of Core Tents
Durability: Core tents are known for their durability and long-lasting construction. They comprise high-quality materials, such as polyester or nylon, which can withstand outdoor wear and tear. The tents can also withstand heavy winds and rain, making them ideal for camping in different weather conditions.
Easy Setup: Core tents are designed with the user in mind and have a user-friendly setup process. With an easy-to-follow instruction manual, you can set your tent up in minutes, saving you time and energy for other camping activities.
Versatility: Core tents are available in various shapes and sizes, making them versatile for various camping situations. Whether you are camping solo or with a group, there is a Core tent that will meet your needs.
Comfort: Core tents have the camper's comfort in mind. The tents are equipped with ventilation systems to keep the interior cool and well-ventilated, and they also feature windows and doors that allow natural light to come in.
Affordable: Core tents are an affordable option for camping gear. They are priced competitively with other camping tents, making them an excellent value for their quality and durability.
Conclusion
Core tents are an excellent choice for outdoor enthusiasts who value their camping gear's durability, easy setup, and versatility. They offer many benefits, including comfort, affordability, and all-season use. Whether planning a solo camping trip or a group outing, a Core tent can provide a reliable and enjoyable camping experience.
0 notes
nonaabuabu · 4 months ago
Text
Satu Tuju, Kau
Tumblr media
kau mungkin akan memakiku, jika kukatakan Tuhan sedang melakukan kesia-siaan dengan menciptakanku di bumi. tempat semua yang hidup memiliki tujuan dan ambisi. sedang aku?
tujuanku hanya kau. namun sepertinya bukan aku yang kau tulis sebagai alamat.
maka layaknya semua orang waras, aku akan menghapus namamu di mana saja aku pernah menulisnya; rumah ibu yang tak memberikan pelukan, kamarku yang dingin tanpa pandang musim, puisi-puisi picisan di laman media sosial, coret-coret rindu di buku harian, juga pada secarik kertas yang kumantrai dan kelak akan kubakar di malam purnama.
sebab aku tak mungkin merevisi takdir. aku bisa didakwa hilang akal tidak hanya oleh penyair, juga seluruh rasionalis di muka bumi. tapi semua pecinta gila, bukan?
menggadaikan waktu, berinvestasi hati, yang tak mampu ditakar bahkan oleh teknologi paling mutakhir. memang apalagi yang lebih absurd daripada mencintai? percaya bahwa hanya ada satu jiwa, satu ruh dan satu tuju.
bagiku, itu kau.
28 Juli 2024
95 notes · View notes
sebiruhariini · 5 months ago
Text
Releasing Emotion
Seorang rekan kerja pernah wondering gimana caraku mengeluarkan luapan emosi atau ketidaksukaan? Karena beliau melihatku sebagai seorang yang memendam rasa, tidak pernah ngedumel, dan oke oke aja. Lempeng aja kerjakan tugas-tugas yang ada. Meresponnya aku hanya bisa hahahahahahahahaha (cuma bisa ketawa menangisi diri). Awal-awal aku jawab dengan penuh percaya dirinya, yaa gimana kerjain aja mau sesedih atau sekesal kondisi kita. Bisa nonton film/drama untuk alihin sementara dan lanjut kerja. Disini kayaknya aku denial sama perasaan-perasaan tersebut.
Lambat laut dengan pengalaman yang sudah dilalui, ternyata hal-hal tersebut sungguhlah tidak baik. Nggak baik. Ketika rasa itu udah numpuk dan ketemu momen sedih yang kayaknya gak seberapa sama sebelumnya atau bahkan tanpa alasan apapun, aku bisa nangis tersedu sendiri. Kayaknya awal tahun kemarin di tengah gempuran amanah, jadi sesuatu yang memorable buatku. Kali pertama aku nangis di depan 2 rekan kerja/asramaku. Padahal, dia cuma memantik dengan nanya hal sepele. Tapi, akunya udah keburu sesenggukan. Dia kayaknya paham, saat itu aku lagi release semua hal yang kupendam. Terus? Lebih legaaaaalah. Walaupun gak serta merta masalah selesai, tapi seenggaknya hati nggak seberat sebelumnya.
Jadi, gak baik yaa kita mendam-mendem perasaan. Akui dan ekspresikan kalau kita lagi sedih dan kecewa. Kalau kata ustadz Sonny Abi Kim, pakai rumus ABC (Akui, Beri Jeda, dan Curhat sama orang yang tepat atau Dzat yang selalu paling tepat).
Sebetulnya, pernah konsul juga sama seorang psikolog di Sahabatku (you should download it on PlayStore, karena selain free konsultasi, it helps me with self-knowledge), "Apakah seseorang itu harus punya seorang teman untuk sekedar curhat masalah, untuk release emosi?".
Tumblr media
Jawaban beliau sangat melegakan bagi kaum yang tidak nyaman curhat/ngedumel sama teman kayak aku ini. Hehe. Release emosi itu banyak caranya. Bisa cerita ke orang-orang yang kita percaya, curhat ke Allah di malam hari (yang ini sangat powerful saat hidup sedang terhimpitt), lakuin hobi, olahraga, coret-coret acak di kertas, menulis ekspresif, dan lainnya. Nah, ibu psikolognya kayaknya udah tahu dari tulisanku yang panjang karena beliau lebih jabarin menulis ekspresif. Semacam menulis sesuai apa yang kita rasa. Bebas aja. Namai tulisan tersebut sesuai perasaan kita, lagi kesel sedih dst supaya kita bisa lebih mengenali dan menyadari emosi yang dirasakan. Setelah diberi waktu, akan lebih baik kalau terjadi pemaknaan ulang dari tulisannya. Karena disitulah kuncinya. Memaknai ulang setiap rasa dan peristiwa, jadi ada perubahan cara berpikir dan berujung merespon masalah dengan cara yang berbeda. Huhuu.. baru tahu ilmunya.
Jadi, kalau aku lagi curhat via tulisan dimanapun itu, itulah caraku release emosi yaaa. Walau yang dishare kebanyakan hasil pemaknaan ulangnya aja. Haha. #ytta
Selamat mengenali dan menyelami diri! 🌱
7 notes · View notes
nadyagifary · 24 days ago
Text
Tentang Kitab Sullam Taufiq
Tumblr media
Masih menjadi sebuah alur yang tidak terlupakan, jua sebuah pengingat atas dangkalnya pengetahuan diri.
Di antara banyaknya kitab kuning yang tenar menjadi sumber bacaan, kitab ini salah satunya yang menarik hati. Berawal dari sebuah keinginan untuk mendalami ilmu agama beriringan dengan masa perkuliahan S1 Kedokteran, 2020. Dengan menemui salah satu ustadzah yang ada di Jember, Ustadzah Fitriani, Lc. Beliau adalah ustadzah jebolan Fakultas Syariah Al - Azhar Kairo, yang membina sebuah rumah Qur'an di sini.
Atas diskusi panjang lebar juga penempatan ilmu (re : dangkalnya ilmu) yang Nadya miliki pada saat itu, terpilihlah alur kitab kitab aqidah seperti Matan Alhusunnah wal Jamaah dengan kitab syarahnya; Nurudz Dzalam (yang skrng ramai dikenalkan kembali oleh Ust Nurrudin), Matan Fiqh paling terkenal; Fiqh Abu Syuja dan syarahnya Fathul Qarib, juga kitab Fiqh versi lite dari Fathul Qarib yakni Kitab Safinatun Najah taklupa mempelajari Kitab Ta'lim Muta'alim sebagai awal mula dan mempelajari Nahwu Shorof sebagai ilmu pengantar, dan salah satu yang terlupakan, iya kitab ini, Kitab Sulam Taufiq.
Pendalaman itu terus dilakukan, walau memang compang camping, tersendat, kadang terhenti , tidak tuntas maksimal, berlarian belajar lewat online maupun offline, lewat zoom lintas kampus (Kajian Ba'da Subuh ITS), juga menyambang ngaji kitab di pondok terbesar di Jember; Al Qodiri (turunan Sidogiri) dan STDI, sembari kesibukan lain di LDFK juga kesibukan belajar 19 blok kala itu hingga terus berlanjut sampai memasuki semester 7.
Ketika menapaki dunia skripsi dengan segala ujian yang ada, muncul-lah keinginan hati untuk mempelajari Kitab Al Hikam. Lewat bunyi notifikasi Kajian Al Bahjah Buya Yahya di youtube, seketika hati terpanggil untuk mempelajari. Larilah saya ke ustadzah lagi. Beliau kembali memberikan arahan, bahwasannya, Al Hikam adalah sebuah kitab tasawuf yang tinggi. Maksudnya, sebelum mempelajari Al Hikam, ada baiknya untuk membentuk fondasi 'tasawuf' terlebih dahulu menggunakan kitab, kitab itu bernama Sulam At Taufiq. Kitab yang berisi tasawuf (termasuk Tazkiyatun Nafs), aqidah juga fiqh. Jujur baru pertama kali itu Nadya mendengar.
Atas dasar itu lah, terbelilah dua buah kitab cetakan Lirboyo, satu matan dan satunya terjemah per kata. Rasanya bingung ketika itu, terus bertanya, karena kitab ini memang tidak sepopuler kitab adab maupun kitab tasawuf yang lain, darimana Nadya hendak mempelajari nya?
Tapi betapa Agungnya Allah memberikan jalan untuk Nadya. Tidak lama, suami daripada Ustadzah Fitriani, Lc, yakni Ustadz Daibur Raji, Lc yang sama sama lulusan Azhar, terjadwal mengisi kajian dengan kitab yang sama di Masjid Kampus kami, Al Hikmah. MasyaAllah. Bahagia rasa di hati, Allah permudah untuk mempelajari. Hari hari semester 7 dilewati dengan menyempatkan duduk dan mencoret coret per kata pada kitab hehe.
Menariknya, pada saat permulaan koass, bab mengenai Tazkiyatun Nafs mulai menggema di sosial media, lebih tepatnya pada Kajian SAF Original yang membahas Tazkiyatun Nafs bersama Ust. Abdul Somad. Seketika diri tersenyum lebar untuk dapat mengikuti series nya kembali, urgensi Tazkiyatun Nafs memang sepenting itu sebelum menapaki ilmu yang lain, yakni pemurnian jiwa agar tumbuh ilmu di dalamya. Sambil membeli beberapa rujukan Tazkiyatun Nafs, yaitu terjemah Imtihan Syafi'i dan karangan Prof Ibrahim Ar Ruhaily. Tapi sampai sekrang, rasanya belum puas, ini mempelajari lagi dan lagi hingga ruh belajar sampai pada diri yang fakir ilmu ini.
Ilmu. Memang demikian. Tiada jalan mudah menapakinya. Apabila hendak futur dan bermalas, lilhatlah, bagaimana Jabir bin Abdullah menempuh perjalanan dari Madinah ke Mesir hanya untuk mendengar satu buah hadist. Bacalah, bagaimana semangat tinggi Ibnu Jarir yang tetap membaca kitab padahal ajal sudah ada di ujung telak. Dan resapilah bagaimana Ibnu Jauzi dalam kitab Al Muthazam yang menceritakan dengan semangatnya, "Aku lebih mencintai buku-buku ini daripada sebongkah emas"
3 notes · View notes
star-sara · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Unos oc sans que me encontré en una cuenta de tiktok
Estos tres le pertenecen a → moons_underword (en tiktok)
5 notes · View notes
arumpuspa29 · 1 month ago
Text
Lyfe-updating.
(Ditulis sebagai emotional-dumping dan uneg-uneg curcol belaka. Warning : akan ada banyak ketikan alay, please bear with me or just kindly skip this post.)
Dua-tiga bulan terakhir, hidupku (baca: real life) lagi "seru-seru"-nya. Alias super-duper ada-ada ajaa ceritanya. Makanya lama ga nulis disini karena energi udah terkuras di huru-hara hectic-nya kesibukan duniawi (astaghfirullah *mode tobat). Jadinya ya cuma baca postingan adem temen-temen disini, scroll bentar, udah deh lanjut ke kehidupan nyata lagi.
Tapi ner bener deh. Dua bulan kerasa lama karena banyak cerita dan hal-hal yang cukup mengejutkan terjadi berurutan, tapi di waktu bersamaan juga ngerasa 2 bulan ini cepet banget kaya ga kerasa apa-apa saking banyaknya kerjaan dan hal yang kudu w selesein.
Emang ya, kehidupan dewasa kadang kerasa monoton karena rutinitas. Eh tapi juga ada aja gebrakan dar-der-dor nya pas lagi di keadaan yang ga siap.
Berasa mau ga mau, tiap waktu kudu mempersiapkan diri buat sigap kalo tiba-tiba semesta ngasih kejutan tanpa aba-aba sambil bilang, "Surprise! Selamat belajar bab baru kehidupan yahh! Nih gw kasi pelajaran dikit biar kaga kaget-kaget amat kedepanye!"
Lah, w sebagai manusia yang sedang menjalani hidup seberusaha-berusahanya jadi terkedjoet kan. Paling nggak pake pertanda dulu deh kalo mau surprise-in, napa nrobos ae sih? Hati mungiel w jadi sering olahraga spot jantung. Otak juga jadi sering berkabut.
Tapi yang paling bikin gempar kamar kos w (soalnya kalo ini kaga bisa detil cerita ke siapa-siapa dulu) adalah, tetiba muncul beberapa mak comblang dalam hidup gw. Kayak, ga ada yang lebih mengejutkan apa? Menang undian umroh, kek! (Plis bantu Aamiin-in yang kenceng). Dapet trip gratis ke Raja Ampat, kek! Apa gitu yang lebih wow dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa? Ini kek, woy kenape tiba-tiba ada makcomblang? Dan ga cuma satu? Huhu (*emot nangis).
W sadar penuh kok, kalo umur udah memenuhi. Tapi ya, emangnya melayar di bahtera rumah tangga syaratnya umur minimal 25, berpenampilan menarik, dapat bekerja sendiri maupun dalam tim dan menyukai tantangan kek loker-loker diluar sana? Kaga atuhh :((
Boleh gak, kalo w rikues doain aja yang baik-baik, ketemunya sama yang sholeh dan bertanggung-jawab, gitu? Plis banget yang nanyain "kapan? kapan?" itu, w lama-lama pasang tarif juga nih, per pertanyaan 25rebu. Nah loh, bangkrut lu pada ntar kan.
Yuk, ah, lebih bijak dan hati-hati kalo mau nyomot topik pembicaraan. Kadang, beberapa hal cukup sensitif buat orang lain. Kadang melelahkan juga jawab pertanyaan yang sama yang kita sendiri juga belum tahu jawabannya apa.
Well, sebenarnyaa, aku gapapa banget kalo misal ada pihak atau siapapun yang niatnya baik mau membantuku "meluaskan networking" (baca: nyomblangin). Tapi tolong, pakai kata-kata yang ngga ofensif lah. Ameh nulung opo menthung, jane ki? (Translate: mau nolong apa ga sih, sebenernya?).
Aku pribadi sangat sangat open. Ya kalau bisa nambah temen, kenapa engga? Siapa tahu bisa nambah silaturrahim dan terbuka luas rezeki, who knows?
Kita ga tahu kan, dari mana jalan Allah membukakan pintu itu? Bisa jadi ada tangan-tangan perantara-Nya dari teman, saudara, bahkan kenalan yang memang ditakdirkan Allah untuk membantuku.
Yang jelas, entah siapapun itu nantinya, semoga jalannya menujuku dan jalanku menujunya selalu Allah jaga di koridor yang benar. Aamiiin.
Udah dulu lyfe-update dear diary episode kali ini. Berharap besok-besok udah lebih longgar buat corat-coret lagi. Byeee, take care!
(Semarang, 24 Oktober 2024. Tanggal cantik, 00:10. Kamar kos. Udah agak ngantuk tapi lagi kepikiran beberapa hal.)
2 notes · View notes
utaesthetics · 2 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
CTF-Coret
2 notes · View notes
cakrawalabiru · 2 months ago
Text
Garis Hidup
Mendewasa, kamu makin sadar
Hidup manusia itu beredar pada garisnya masing-masing
Ada kalanya garis garis itu berjalan bersisian untuk beberapa waktu, kemudian bersilang kearah yg berbeda
Garis lain kadang juga datang tiba-tiba, berjajar bersama sejenak, lalu pergi lagi.
Datang-pergi, hilang-kembali, berputar-balik lagi.
Kita mungkin memegang kemudinya, mampu memilih jalannya, tapi arah petunjuk, pola perjalanan, dan tujuan akhirnya, semua ada ditangan-Nya.
Maka....
Mintalah seluas-luasnya ruang ikhlas dibukakan untuk kita bisa menerima hasil dari semua harapan yang kita langitkan.
Siapkanlah selapang-lapang ruang syukur saat garis kita mungkin menemui banyak hal tak terduga yang membantu kita bertumbuh lebih subur.
Atau mohonlah dilimpahkan sederas-deras ampunan untuk setiap salah coret yang sengaja atau tidak sengaja kita goreskan dalam garis hidup kita.
(C)Han
Minggu kedua musim gugur
Denmark, 2024
2 notes · View notes
sofyl · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
🇪🇦 Al final no pudimos ver el remaster de Coraline, asi que salimos a comer
🇺🇲 In the end we couldn't waych the Coraline remaster so we went out to eat
0 notes
penduduk-bumi · 3 months ago
Text
H+7
Sudah seminggu,
Ternyata sudah seminggu,
kau berhasil mengasingkan ku menjadi temanmu. Sudah kau coret kah namaku dalam daftar temanmu? Sudah hilangkah semua cerita dariku?
Nyatanya aku masih gagal mengasingkan mu, menghilangkan mu. Bahkan, semakin hari isi kepalaku ricuh dan ramai oleh namamu.
Sudah seminggu,
Masihkah ada sedikit senyum untukku saat kita bertemu? Atau bahkan kecewa mu yang semakin besar karena ku?
Selain maaf, benci kepadaku juga tak mengapa. Sudahku sisihkan ruang dihatiku untuk diberi luka. Siapa tau, luka atasku adalah obat bagimu.
3 notes · View notes