#cersex
Explore tagged Tumblr posts
armen66 · 4 years ago
Text
Women define me - Chapter 1 - ARMEN15 - A Song of Ice and Fire - George R. R. Martin [Archive of Our Own]
4 notes · View notes
tambangbokep-blog · 6 years ago
Photo
Tumblr media
CERITA DEWASA GURU YANG SEXY MENJADI BAHAN ONANIKU Berbarengan dengan itu, aku tekan dan gesekkan terus batang.. https://bit.ly/2W6xdeL
2 notes · View notes
zhafira · 4 years ago
Photo
Tumblr media
https://bit.ly/34KjXD2   Birahi Seorang Tante GirangBirahi Seorang Tante Girang - lah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan….Sssssshhh…...
1 note · View note
gairah69ok-blog · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Cerita Sex Melayani Sepupuku Yang Lagi Horny
Ini terjadi pada awal tahun 2016. Ini merupakan cerita dewasa asli. Pada saat aku masih kuliah.
Baca Selengkapnya >> http://gairah69.xyz/cerita-sex-melayani-sepupuku-yang-lagi-horny/
0 notes
sunnyni09 · 5 years ago
Text
Cersex Kakak Kusetubuhi Liani
Cersex Kakak Kusetubuhi Liani Awalnya ga ada niat apa-apa saat jemput cewe saya di asramanya, tp pas saya lg mandi tiba2 terlintas di pikiran saya apa nanti
http://ceritabokepindonesia.net/cersex-kakak/
Cerita Bokep Indonesia, cerita dewasa, cerita panas, cerita abg hot, cerita seks, cerita sex panas, tante girang, cerita sedarah
6 notes · View notes
majalahforbes-blog · 5 years ago
Text
Bersetubuh Seharian Dengan Murid Binal
Cerita Sex ini berjudul ” Bersetubuh Seharian Dengan Murid Binal “cerita hot,cerita hot tante,cerita hot terbaru,cerita mesum,cerita ngesex,cerita sec,cerita tante,cerita tante hot,cerpen hot,cersex tante,cersex terbaru,tante hot,tante kesepian,tante tante. Ceritasexindo – Suatu pagi telepon di kamarku berbunyi, dgn rasa malas kupaksakan diri mengangkatnya. Ternyata telepon itu dari Pak Karyo, tukang kebun dan penjaga villa-ku. Rasa kantukku langsung hilang begitu dia menyuruhku untuk segera datang ke villa, dia bilang ada masalah yg harus dibicarakan di sana. Sebelum kutanya lebih jauh hubungan sdh terputus. Hatiku mulai tdk tenang saat itu, ada masalah apa di sana, apakah kemalingan, kebakaran atau apa. Aku juga tdk tahu harus bertanya pada siapa lagi saat itu karena saat itu kedua ortuku sedang di luar kota. Segera setelah siap aku mengendarai mobilku menuju ke villa-ku di Bogor, tdk lupa juga kuajak Sela, sahabatku yg sering pergi bareng untuk teman ngobrol di jalan. Sesampainya di sana, kami disambut oleh Pak Karyo, seorang laki-laki setengah baya berusia 60-an, rambutnya sdh beruban, namun perawakannya masih gagah. Dia adalah penduduk desa dekat villa ini, sdh empat tahun sejak ayahku membeli villa ini Pak Karyo ditugasi untuk mengurusinya. Kami sekeluarga percaya padanya karena selama ini belum pernah villa-ku ada masalah sampai suatu saat akhirnya aku menyesal ayahku mempekerjakannya. Pak Karyo mengajak kami masuk ke dalam dulu. Di ruang tamu ternyata sdh menunggu seorang pria lain. Pak Karyo memperkenalkannya pada kami. Orang ini bernama Pak Jaya, berusia 50-an, tubuhnya agak gemuk pendek, dia adalah teman Pak Karyo yg berprofesi sebagai juru foto di kampungnya. Tanpa membuang waktu lagi aku langsung to the point menanyakan ada masalah apa sebenarnya aku disuruh datang. Pak Karyo mengeluarkan sebuah bungkusan yg dalamnya berisi setumpuk foto, dia mengatakan bahwa masalah inilah yg hendak dibicarakan dgnku. Aku dan Sela lalu melihat foto apa yg ditunjukkan olehnya. Betapa terkejutnya kami bak disambar petir di siang bolong, bagaimana tdk, ternyata foto-foto itu adalah foto-foto erotis kami yg diabadikan ketika liburan tahun lalu, ada foto bugilku, foto bugil Sela, dan juga foto adegan persenggamaan kami dgn pacar masing-masing. “Pak.., apa-apaan ini, darimana barang ini..?” tanyaku dgn tegang. “Hhmmmmm.. begini Neng, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan di bawah ranjang Neng Cika saya lihat kok ada barang yg nongol, eh.. taunya klise foto asoynya Neng Cika sama Neng Sela, ya udah terus saya bawa ke Pak Jaya ini untuk dicuci.” jawabnya sambil sedikit tertawa. “Apa, kurang ajar, Pak.. Bapak digaji untuk menjaga tempat ini, bukannya mengoprek barang saya..!” kataku dgn marah dan menundingnya. Aku sangat menyesal kenapa begitu ceroboh membiarkan klise itu tertinggal di villa, bahkan aku mengira barang itu sdh dibawa oleh pacarku atau pacar Sela. Wajah Sela juga ketika itu juga nampak tegang dan marah. “Wah.. wah.. jangan galak gitu dong Neng, saya kan nggak sengaja, justru Neng sendiri yg ceroboh kan?” mereka berdua tertawa-tawa memandangi kami. “Baik, kalau gitu serahkan klisenya, dan Bapak boleh pergi dari sini.” kataku dgn ketus. “Iya Pak, tolong kita bisa bayar berapapun asal kalian kembalikan klisenya.” tambah Sela memohon. “Ooooo.. nggak, nggak, kita ini bukan pemeras kok Neng, kita cuma minta..” Pak Jaya tdk meneruskan perkataannya. “Sdhlah Pak, cepat katakan saja apa mau kalian..!” kata Sela dgn ketus. Perasan aneh mulai menjalari tubuhku disertai keringat dingin yg mengucuri dahiku karena mereka mengamati tubuh kami dgn tatapan lapar. Kemudian Pak Karyo maju mendekatiku membuat degup jantungku makin kencang. Beberapa senti di depanku tangannya bergerak mengelus payudaraku. “Hei.. kurang ajar, jangan keterlaluan ya..!” bentakku sambil menepis tangannya dan mendorongnya. “Bangsat.. berani sekali kamu, kalian kira siapa kalian ini hah..? Dasar orang kampung..!” Sela menghardik dgn marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajah Pak Karyo. “Hehehe.. ayolah Neng, coba bayangakan, gimana kalo foto-foto itu diterima orangtua, pacar, atau teman-teman di kampus Neng? Wah bisa-bisa Neng berdua ini jadi terkenal deh..!” kata Pak Jaya dan disusul gelak tawa keduanya. Aku tertegun, pikiranku kalut, kurasa Sela pun merasakan hal yg sama dgnku. Nampaknya tiada pilihan lain bagi kami selain mengikuti kemauan mereka. Kalau foto-foto itu tersebar bagaimana reputasiku, keluargaku, dan reaksi pacarku, apalagi Sela yg berprofesi sebagai model pada majalah ***(edited), bisa-bisa karirnya tamat gara-gara masalah ini. Pak Karyo kembali mendekatiku dan meraba pundakku, sementara itu Pak Jaya mendekati Sela lalu mengelilinginya mengamati tubuh Sela. “Gimana Neng, apa sdh berubah pikiran..?” tanyanya sambil membelai rambutku yg sebahu lebih. Kupikir-pikir untuk apa lagi jual mahal, toh kami pun sdh bukan perawan lagi, hanya saja kami belum pernah bermain dgn orang-orang bertampang kasar seperti mereka. Akhirnya dgn berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala saja. “Hahahahahaha.. akhirnya bisa juga orang kampung seperti kita merasakan gadis kampus, ada foto modelnya lagi..!” mereka tertawa penuh kemenangan. Aku hanya dapat mengumpat dalam hati, “Bangsat kalian, dasar tua-tua keladi..!” Pak Karyo memelukku dan tangannya meremas-remas payudaraku dari luar, lidahnya bermain dgn liar di dalam mulutku. Perasaan geli, jijik dan nikmat bercampur menjadi satu bersamaan dgn gejolak birahiku yg mulai naik. Tangannya kini makin berani menyusup ke bawah kaos ketat lengan panjang yg kupakai, terus bergerak menyusup ke balik BH-ku. Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggeraygi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan putingku. Tanpa terasa pula lidahku mulai aktif membalas permainan lidahnya, liur kami menetes-netes di pinggir mulut. Nasib Sela tdk beda jauh dgnku, Pak Jaya mendekapnya dari belakang lalu tangannya mulai meremas payudara Sela dan tangan satunya lagi menaikkan rok selututnya sambil meraba-raba paha Sela yg jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing baju Sela dipreteli sehingga nampaklah BH-nya yg berwarna merah muda, belahan dadanya, dan perutnya yg rata. Melihat payudara 36B Sela yg menggemaskan itu Pak Jaya makin bernafsu, dgn kasar BH itu ditariknya turun dan menyembul lah payudara Sela yg montok dgn puting merah tua. “Whaooooo.. ternyata lebih indah dari yg di foto, mimpi apa saya bisa merasakan seorang foto model kaya Neng Sela,” katanya. Pak Jaya menghempaskan diri ke sofa, dibentangkannya lebar-lebar kedua belah kaki Sela yg berada di pangkuannya. Tangannya yg semula mengelus-elus pahanya mulai merambat ke selangkangannya, jari-jari besarnya menyelinap ke pinggir celana dalam Sela. Ekspresi wajah Sela menunjukkan rasa pasrah tdk berdaya menerima perlakuan seperti itu, matanya terpejam dan mulutnya mengeluarkan desahan. “Eeemhh.. uuhh.. jangan Pak, tolong hentikan.. eemhh..!” Kemudian Pak Jaya menggendong tubuh Sela, mereka menghilang di balik kamar meninggalkan kami berdua di ruang tamu. Setelah menaikkan kaos dan BH-ku, kini tangannya membuka resleting celana panjangku. Dia merapatkan tubuhku pada tembok. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yg sedang menggeraygi tubuhku ini adalah pacarku, Yudi. Tua bangka ini ternyata pintar membangkitkan nafsuku. Sapuan-sapuan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Sekarang kurasakan tangannya sdh mulai menyelinap ke balik CD-ku, diusap-usapnya permukaan kemaluanku yg ditumbuhi bulu-bulu halus lebat itu. “Sshh.. mmmppphhhhh..!” aku mulai meracau tdk karuan saat jari-jarinya memasuki memekku dan memainkan klistorisnya, sementara itu mulutnya tdk henti-hentinya mencumbu payudaraku, sadar atau tdk aku mulai terbawa nikmat oleh permainannya. “Hehehe.. Neng mulai terangsang ya?” ejeknya dekat telingaku. Tiba-tiba dia menghentikan aktivitasnya dan dgn kasar didorongnya tubuhku hingga terjatuh di sofa. Sambil berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yg sdh menegang dari tadi. Gila, ternyata k0ntolnya besar juga, sedikit lebih besar dari pacarku dan dihiasi bulu-bulu yg sdh beruban. Kemudian dia menarik lepas celanaku beserta CD-nya sehingga yg tersisa di tubuhku kini hanya kaos lengan panjang dan BH-ku yg sdh terangkat. Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku, seolah-olah seperti monster lapar yg siap memangsaku. Pak Karyo membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dgn penuh nafsu dia melaahap dan menyedot-nyedot memekku yg sdh basah itu, lidahnya dgn liar menjilati dinding memek dan klitorisku. Sesekali dia mengorek-ngorek lubang kemaluan dan anusku. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang diiringi erangan nikmat. Tdk lama kemudian akhirnya kurasakan tubuhku mengejang, aku mencapai orgasme pertamaku. Cairan cintaku membasahi mulut dan jari-jari Pak Karyo. “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika dia menghisap sisa-sisa cairan cintaku. Disuruhnya aku membersihkan jari-jarinya yg berlepotan cairan cinta itu dgn mengulumnya, maka dgn terpaksa kubersihkan jari-jari kasar itu dgn mulutku. “Memek Neng Cika emang enak banget, beda dari punya lonte-lonte di kampung Bapak,” celetuknya sambil menyeringai. “Sialan, masa gua dibandingin sama lonte kampung..!” umpatku dalam hati. “Nah, sekarang giliran Neng merasakan kontol Bapak ya..!” katanya sambil melepas kaos dan BH-ku yg masih melekat. Sekarang sdh tdk ada apapun yg tersisa di tubuhku selain kalung dan cincin yg kukenakan. Dia naik ke wajahku dan menyodorkan k0ntolnya padaku. Ketika baru mau mulai, tiba-tiba telepon di dinding berbunyi memecah suasana. “Angkat teleponnya Neng, ingat saya tahu rahasia Neng, jadi jangan omong macam-macam,” ancamnya. Telepon itu ternyata dari Yudi, pacarku yg mengetahui aku sedang di villa dari pembantu di rumahku. Dgn alasan yg dibuat-buat aku menjawab pertanyaannya dan mengatakan aku di sini baik-baik saja. Ketika aku sedang berbicara mendadak kurasakan sepasang tangan mendekapku dari belakang dan dekat telingaku kurasakan dengus napasnya. Tangan itu mulai usil meraba payudaraku dan tangan satunya lagi pelan-pelan merambat turun menuju kemaluanku, sementara pada leherku terasa ada benda hangat dan basah, ternyata Pak Karyo sedang menjilati leherku. K0ntolnya yg tegang saling berhimpit dgn pantatku. Aku sebenarnya mau berontak namun aku harus bersikap normal melayani obrolan pacarku agar tdk timbul kecurigaan. Aku hanya dapat menggigit bibir dan memejamkan mata, berusaha keras agar tdk mengeluarkan suara-suara aneh. Dasar sial, si Yudi mengajakku omong panjang lebar sehingga membuatku makin menderita dgn siksaan ini. Sekarang Pak Karyo menyusu dariku, tdk henti-hentinya dia mengulum, menggigit dan menghisap putingku sampai memerah. Akhirnya setelah 15 menit Yudi menutup pembicaraan, saat itu Pak Karyo tengah menyusu sambil mengorek-ngorek kemaluanku, aku pun akhirnya dgn lega mengeluarkan erangan yg dari tadi tertahan. “Heh, sopan dikit dong..! Tau ngga saya tadi lagi nelepon..!” marahku sambil melepas pelukkannya. “Hohoho.. maaf Neng, saya kan orang kampung jadi kurang tau sopan santun, eh.. omong-omong itu tadi pacar Neng ya? Tenang aja habis merasakan kontol saya pasti Neng lupa sama cowok itu..!” ejeknya dan dia kembali memeluk tubuhku. Disuruhnya aku duduk di sofa dan dia berdiri di hadapanku, k0ntolnya diarahkan ke mulutku. Atas perintahnya kukocok dan kuemut k0ntol itu, pada awalnya aku hampir muntah mencium k0ntolnya yg agak bau itu, namun dia menahan kepalaku hingga aku tdk dapat melepaskannya. “Sedoottt, sedot yg kuat Neng, jangan cuma dimasukin mulut aja..!” suruhnya sambil terus memaju-mundurkan k0ntolnya di mulutku. Sayup-sayup aku dapat mendengar erangan Sela dari dalam kamar yg pintunya sedikit terbuka itu. Lama kelamaan aku sdh dapat menikmatinya, tangannya yg bergerak lincah mempermainkan payudaraku dan memilin-milin putingnya membuatku semakin bersemangat mengulum dan menjilati kepala k0ntolnya. “Naahh.. gitu dong Neng, ayoo.. terus.. Neng jilatin ujungnya, eengh.. bagus..!” desahnya sambil menjambak rambutku. Selama 15 menit aku mengkaraokenya dan dia mengakhirinya dgn menarik kepalaku. Setelah itu dibaringkannya tubuhku di sofa, dia lalu membuka lebar-lebar kedua pahaku dan berlutut di antaranya. Aku memejamkan mata menikmati detik-detik ketika k0ntolnya menerobos memekku. K0ntolnya meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan k0ntolnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tdk perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah pembantuku. Sambil menyetubuhiku bibirnya tdk henti-hentinya melumat bibir dan payudaraku, tangannya pun selalu meremas payudara dan pantatku. Erangan panjang keluar dari mulutku ketika mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku sehingga kelihatan mengkilat. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat dia menaikkan tubuhku ke pangkuannya. Aku hanya pasrah saja menerima perlakuannya. Setelah k0ntolnya memasuki memekku, aku mulai menggerakkan tubuhku naik turun. Pak Karyo menikmati goyanganku sambil ‘menyusu’ payudaraku yg tepat di depan wajahnya, payudaraku dikulum dan digigit kecil dalam mulutnya seperti bayi sedang menyusu. Terkadang aku melakukan gerakan memutar sehingga memekku terasa seperti diaduk-aduk. Aku terus mempercepat goyanganku karena merasa sdh mau keluar, makin lama gerakanku makin liar dan eranganku pun makin tdk karuan menahan nikmat yg luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu sampai aku menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yg kuperoleh walaupun bukan dgn lelaki muda dan tampan. Kali ini dia membalikkan badanku hingga menungging. Disetubuhinya aku dari belakang, tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhku. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, atau mungkin sebelumnya dia sdh minum obat kuat atau sejenisnya, ah.. aku tdk perduli hal itu, yg penting dia telah memberiku kenikmatan luar biasa. Sdh lebih dari setengah jam dia menggarapku. Tdk lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dgn brutal sehingga aku berteriak merasakan sakit bercampur nikmat. Setelah itu dia menarik lepas k0ntolnya dan naik ke dadaku. Di sana dia menjepitkan k0ntolnya yg sdh licin mengkilap itu di antara kedua payudaraku, lalu dikocoknya sampai maninya menyempot dgn deras membasahi wajah dan dadaku. Aku sdh kehabisan tenaga, kubiarkan saja maninya berlepotan di tubuhku, bahkan yg mengalir masuk ke mulut pun kutelan sekalian. Sebagai ‘hidangan penutup’, Pak Karyo menempelkan k0ntolnya pada bibirku dan menyuruhku membersihkannya. Kujilati k0ntol itu sampai bersih dan kutelan sisa-sisa maninya. Setelahnya dia meninggalkanku terbaring di sofa, selanjutnya aku tdk tahu apa-apa lagi karena sdh tdk sadarkan diri. Begitu aku bangun jam sdh menunjukkan pukul 4 sore, aku menemukan diriku masih bugil, sisa-sisa sperma kering masih membekas pada wajah dan dadaku, sekujur tubuhku terutama dada penuh dgn bekas cupangan yg memerah. Aku melihat sekeliling, hening tanpa suara, entah kemana Sela dan kedua ‘kambing bandot’ itu. Aku tdk memikirkan apa-apa lagi, aku menuju kamar mandi karena ingin kencing, lalu kunyalakan shower dan kubersihkan tubuhku dari sisa-sisa persetubuhan tadi. Dalam hati aku masih merasa marah, kesal, dan sedih karena dijebak dan diperkosa seperti itu, namun setiap teringat yg barusan, aku malah ingin mengulanginya lagi. Sehabis mandi, kepenatan tubuhku terasa mulai berkurang, kuraih kimono kuning dan memakainya tanpa memakai apa-apa di baliknya. Ketika aku keluar kamar mandi masih belum merasakan tanda-tanda keberadaan mereka di sini, begitu juga kamar yg tadi dipakai Sela dan Pak Jaya, di sana hanya kudapati ranjang yg sdh berantakan dan masih tercium aroma sperma bekas pertarungan tadi. Pakaian Sela dan Pak Karyo juga masih berceceran di ruang tamu. Terlintas di benakku saat itu kolam renang, ya mereka pasti di sana. Aku segera menuju kolam di belakang untuk memastikan. Dugaanku ternyata tepat, di sana terlihat pemandangan yg membuat darah bergolak. Di tepi kolam itu Sela sedang dikerjai oleh mereka berdua. Dia tengah memacu tubuhnya di atas k0ntol Pak Karyo yg berbaring sambil meremasi dadanya, sementara mulutnya dijejali oleh k0ntol Pak Jaya yg berdiri di sampingnya, tubuh ketiganya basah oleh air kolam, langit senja yg berwarna kuning keemasan menambah erotisnya suasana. “Hai, Neng Cika udah bangun toh..!” sapa Pak Karyo. “Wah, saya udah lama nungguin Neng Cika, tp tunggu ya, Neng Sela lagi asyik makan es mambo nih..!” sahut Pak Jaya. Sela hanya dapat melirik sayu padaku karena mulutnya penuh oleh k0ntol dan Pak Jaya menahan kepalanya. Adegan mesum itu membangkitkan kembali nafsuku, selangkanganku terasa basah. Lima menit kemudian Pak Jaya mencabut k0ntolnya dari mulut Sela dan mendekatiku. “Pak, kapan klisenya kalian kembalikan..?” tanyaku tdk sabar. “Tenang Neng, sekarang mau pulang juga sdh kemalaman, klisenya pasti kita kasih ke Neng besok,” jawabnya sambil menepuk bahuku. “Apa..! Besok..? Keterlaluan kalian..!” bentakku. “Jangan marah-marah gitu dong Neng, besok pagi saya janji pasti ngasih klisenya ke Neng,” katanya sambil memutari tubuhku. Kurasakan elusan Pak Jaya pada paha belakangku, tangannya makin naik menyingkap kimonoku dan akhirnya meremas pantatku. “Hoi, Pak Karyo, ternyata nona majikanmu ini asoy bener, pahanya mulus, pantatnya juga wuiih.. montok..!” serunya pada temannya. Kupingku benar-benar panas mendengar ejekannya, namun dalam hati aku justru berharap dia berbuat lebih jauh. “Ooouuhhh..!” demikian desahan pelan yg keluar dari mulutku ketika tangan Pak Jaya sampai ke belahan kemaluanku. Jarinya membuka belahan itu dan meraih klistorisnya, daerah sensitif itu dimainkannya sehingga membuatku mendesah dan kedua kakiku terasa lemas tdk bertenaga. Dibaringkannya tubuhku pada kursi santai di tepi kolam itu. Tercium bau rokok murahan dari mulutnya ketika dia melumat bibirku, lidahnya mengelitik lidahku. Pak Jaya melepaskan tali pinggangku sehingga kimonoku terbuka, ciumannya perlahan-lahan turun dari dagu dan leher menuju payudaraku. Sambil melumat payudaraku tangan yg satunya dgn kasar mengobrak-abrik memekku. “Auuuww.. Pak, sakit.. pelan-pelan Pak..!” rintihku kesakitan. Aku melihat ke arah Sela yg sedang dikerjai Pak Karyo. Dia sedang dalam posisi dogie, Pak Karyo dari belakang melakukan penetrasi ke lubang anus Sela. Dia menjerit-jerit kesakitan ketika k0ntol besar itu dgn paksa memasuki duburnya yg sempit. Bukannya kasihan tp nampaknya Pak Karyo malah semakin bergairah melihat penderitaan Sela, ketika sdh masuk setengahnya dihujamkannya k0ntol itu dgn keras, spontan tubuh Sela tersentak dan jeritan panjang yg memilukan keluar dari mulutnya. Selanjutnya dgn ganas Pak Karyo menyodomi Sela sambil mendesis-desis menikmati k0ntolnya terjepit dubur Sela yg sempit. Aku sangat kasihan melihat penderitaan Sela, tp apa dayaku karena aku sendiri sedang dalam kesulitan. Kini Pak Jaya membuka lebar kedua pahaku, tangan satunya memegang k0ntolnya yg gemuk itu dan menggesek-geseknya pada bibir kemaluanku sehingga aku mendesah nikmat dan tubuhku menggeliat-geliat. Setelah memekku basah kuyup dia menekan k0ntolnya hingga amblas seluruhnya. Aku melihat jelas bagaimana k0ntol itu keluar masuk ke dalam memekku. Kenikmatan dahsyat telah melanda tubuhku hingga aku tdk kuasa untuk tdk mengerang. Suara desahan terdengar sahut menyahut di tepi kolam itu. Kemudian aku merasakan tubuhku bagaikan tersengat listrik, aku menjerit sekuat tenaga dan mempererat genggamanku pada pegangan kursi. Cairan kemaluanku muncrat dgn derasnya dan kurasakan tubuhku seperti lumpuh. Namun Pak Jaya belum menyudahi perbuatannya. Sekarang dia memiringkan tubuhku dan mengangkat kaki kiriku, lalu dia meneruskan genjotannya pada tubuhku. Aku sdh setengah sadar ketika tiba-tiba sebatang k0ntol sdh berada di depan wajahku. Kutengadahkan kepalaku dan kulihat Pak Karyo berdiri di sampingku dgn k0ntolnya masih berdiri kokoh, tdk jauh dari situ nampak tubuh telanjang Sela yg sdh terkapar lemas. Tanpa membuang waktu lagi diraihnya kepalaku, mulutku penuh sesak oleh k0ntolnya yg berlumuran aneka cairan itu. Tiba-tiba mereka menurunkan tubuhku dari kursi, kini aku berada di lantai dgn posisi anjing, kimonoku mereka lepas hingga aku bugil total. Pak Karyo mengambil posisi di belakangku lalu dia membuka duburku dan tangan satunya mengarahkan k0ntolnya ke sana. Ooohh.. tdk, dia mau menyodomiku seperti yg dia lakukan pada Sela, masih terbayang olehku betapa brutalnya lelaki ini memperlakukan Sela barusan. “Jangan Pak, jangan di situ aduuuh.. sakit.. ooh..!” rintihku memelas ketika dia memasukkan k0ntolnya. “Aakkh… akhh… oougghh…” aku terus merintih-rintih, mataku terpejam merasakan kepedihan tiada tara sampai airmataku meleleh membasahi pipi. “Wah.., enak, lebih seret dari Neng Sela..!” kata Pak Karyo disambut gelak tawa mereka. Dia mulai menggenjot tubuhku sementara di depanku Pak Jaya memaksaku mengkaraoke k0ntolnya. “Udah jangan nangis, lu sebenernya keenakan kan..! Ayo emut nih kontol..!” perintahnya sambil menjambak rambutku. Aku benar-benar merasa terhina saat itu namun menikmatinya, perlakuan kasar ini mendatangkan kenikmatan tersendiri. Selain menyodomiku, Pak Karyo juga sesekali menampar pantatku hingga terasa panas dan sakit. Di tempat lain Pak Jaya terus menahan kepalaku yg sedang mengulum k0ntolnya sambil memaju-mundurkan pantatnya seolah sedang menyetubuhiku, wajahku makin terbenam pada bulu-bulu kemaluannya yg lebat. Tdk lama kemudian kurasakan k0ntol Pak Jaya dalam mulutku semakin berdenyut dan akhirnya tumpahlah spermanya di mulutku. Ehheek.. hhkk.. aku tersedak tp kepalaku ditahan olehnya sehingga terpaksa cairan itu kutelan, sebagian meleleh keluar membasahi bibirku. Pada saat hampir bersamaan pula aku klimaks yg kesekian kalinya, tubuhku mengejang, aku ingin menjerit namun mulutku tersumbat k0ntol Pak Jaya sehingga hanya terdengar suara erangan tertahan dari mulutku yg berlepotan sperma dan airmataku makin membanjir. Beberapa menit kemudian akhirnya Pak Karyo ejakulasi, aku merasakan cairan hangat dan kental menyirami duburku. Aku merasa sangat lelah, napasku terengah-engah dan menangis terisak-isak apalagi saat kudengar mereka tertawa-tawa dan mengucapkan kata-kata yg merendahkan kami, makin panas saja telinga dan hatiku. Pak Karyo masuk ke dalam dan tdk lama kemudian ia kembali dgn 2 gelas air, disodorkannya gelas itu padaku dan Sela yg dibangunkannya dgn menyiram air kolam. Langit sdh gelap ketika itu, Pak Karyo keluar membeli makan malam untuk kami. Sambil menunggu Pak Jaya beristirahat dgn berendam di kolam dangkal bersamaku dan Sela, tingkahnya seperti raja minyak saja, dia meminta Sela yg payudaranya montok melakukan pijat ala Thai, sedangkan aku digeraygi dan diciuminya seperti mainan. Sungguh benci aku padanya, tp terpaksa harus bersikap manis agar dapat lekas bebas darinya. Malam harinya sebelum tidur kami main berempat sekaligus di ranjangku. Pak Jaya berbaring, aku naik ke atas wajahnya berhadap-hadapan dgn Sela yg naik ke atas k0ntolnya. Kami berdua sibuk mengkaraoke k0ntol Pak Karyo yg mengacung di antara kami. Secara bergantian kami menjilati dan mengulum k0ntol itu hingga memuncratkan maninya membasahi wajah kami. Sementara itu kurasakan memekku mulai banjir lagi akibat permainan lidah Pak Jaya. Malam itu, setelah digarap habis-habisan akhirnya kami berempat tertidur kelelahan di kamar itu. Pagi harinya kembali aku digarap di bathtub oleh Pak Karyo ketika mandi bersama, aku dibuatnya klimaks dua kali dan dia semprotkan maninya dalam memekku. Setelah seharian menjadi budak seks, mereka akhirnya mengembalikan klise itu pada kami. Kami memeriksanya dgn seksama agar tdk mendapat kesulitan lagi di kemudian hari. Segera setelah itu kusuruh mereka hengkang dari villa-ku dan kami pun pulang ke Jakarta. Hari berikutnya Pak Karyo menghubungi ayahku untuk pamit mengundurkan diri dan sejak itu pula atas bujukanku dgn macam-macam alasan, keluarga kami tdk pernah lagi menyewa orang untuk menjaga villa. Aku masih dendam pada mereka yg telah memperdayaiku, namun terkadang aku merasa rindu mengulanginya, rindu tangan-tangan kasar itu menggeraygi tubuhku. Hingga detik ini belum seorang pun mengetahui peristiwa itu temasuk keluarga dan kekasih kami. Pengalaman pahit ini hanya kuceritakan pada pembaca sebagai curhat dan juga peringatan agar tdk ceroboh menyimpan rahasia pribadi supaya tdk mendapat kesulitan seperti kami. cerita hot,cerita hot tante,cerita hot terbaru,cerita mesum,cerita ngesex,cerita sec,cerita tante,cerita tante hot,cerpen hot,cersex tante,cersex terbaru,tante hot,tante kesepian,tante tante Read the full article
33 notes · View notes
inidomino · 4 years ago
Text
INIBUKANCERITADEWASA - VIDEO + CERITA TERJEBAK DALAM KENIKMATAN DAN DOSA. Cersex Tante Hot Terjebak Dalam Angan Namaku Desyantri, menurut teman-teman aku mempunyai wajah cantik, alis mata tipis dengan mata indah dan jernih yang dilindungi oleh bulu lentik, hidung tergolong mancung dan bagus, bibir tipis, mungil merah alami serasi dengan bentuk wajah. Kulit kuning langsat mulus dan terawat. Cersex Terbaru 2021
Sejak dua bulan yang lalu, aku tinggal bersama keluarga Om Benny yang masih saudara sepupu Mama, karena orang tuaku pindah tugas ke luar negeri untuk jangka 2 tahun. Usia aku 16 tahun, aku mempunyai tinggi 157 cm, dengan berat sekitar 40 kg, yah kadang sifatku memang kekanakan. Cersex Terbaru 2021
0 notes
gairah69ok-blog · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Cerita Sex Montok Datang Ke Hotelku
Tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink.
Baca Selengkapnya >> http://gairah69.xyz/cerita-sex-montok-datang-ke-hotelku/
0 notes
valeriechen168-blog · 5 years ago
Link
0 notes
majalahforbes-blog · 5 years ago
Text
Mertua Memang Hot
Cerita Sex ini berjudul ”Mertua Memang Hot” cersex mertua,dientot mertua,ibu mertua hot,ibu mertua selingkuh,main dengan bapak mertua,mertua hot,mertua selingkuh,ml mertua,ngentotin ibu mertua,selingkuh dengan ibu mertua,selingkuh ibu mertua,selingkuh sama ibu mertua. Perkenalkan namaku adalah Diki, aku berusia 24 tahun, jujur wajahku tampan ( bukannya sombong ), tak heran kalau banyak wanita yang tergila gila padaku. Aku bekerja di perusahaan asing sebagai management. Kejadian ini berawal pada saat aku hidup berumah tangga, sudah 1 tahun lebih aku hidup berumah tangga, tapi belum juga dikaruniai seorang anak. aku punya seorang isteri yang sangat cantik, setia, sabar dan sikapnya dewasa, dia bekerja sebagai dokter disalah satu rumah sakit negeri diJakarta. Tiap malam jumat aku selalu melakukan hubungan sex dengan isteriku, bahkan bukan hanya hari itu juga tapi di hari ssenin itu sering kulakukan dengan isteriku. Aku punya mertua yang baik, perhatian, dan sayang terhadap menantunya. Mertuaku yang perempuan berumur 41 tahun. Tapi yang aku kagumi dari dia adalah tubuhnya masih singset, langsing, ramping, seksi, dan payudaranya yang lumayan montok, kulitnya pun masih mulus dan putih bersih, maklum dia indo perancis. Sedangkan mertuaku yang laki laki berumur 54 tahun, dia jarang dirumah karena dia adalah seorang konsultan dan sekarang dia sedang bertugas di Inggris. Pulangnya pun 1 minggu 1 kali. Kadang juga tidak pulang selama satu bulan. Isteriku adalah anak tunggal. Kejadian ini berawal saat aku sedang bercumbu dengan isteriku dikamar, waktu itu aku lupa mengunci pintunya. Tak sengaja ibu mertua ku lewat didepan kamar temapt aku bercumbu dengan isteriku. Dia langsung terpaku melihatku yang sedang asyik mencumbu isteriku. Langsung aku menghentikan cumbuanku dan berhenti, “oh.. mama… ehmm..ehh….ada apa…..ma??? “ sapaku sambil berjalan menuju pintu. “maaf mama gak tahu kalau kalian lagi itu……habis pintunya tadi gak dikunci sih….!!! “ sahut ibu mertuaku. Sejak ibu mertuaku melihat kejadian itu, cara memandang dia ke arahku agak berbeda. Bahkan sikapnya pun agak berubah terhadapku. Aku tidak tahu apa yang menimpa ibu mertuaku sehingga menjadi seperti itu. Suatu hari aku di minta ibu mertuaku mengantarkanya ke Bali, karena dia ingin melayat saudaranya yang meninggal. Aku pun berangkat sabtu pagi kebetulan sabtu itu aku libur kerja. Hari itu aku naik pesawat tiba di bandara pukul 9 pagi. Langsung aku dan ibu mertuaku menuju tempat kediaman saudaranya. Waktu terus berlalu, malampun tiba. Akhirnya malam itu aku menginap diHotel yang bisa dibilang hotel berbintang diBali. Pukul 11 malam aku terbangun oleh dering telepon diHP ku. Aku melihat nomor dirahasiakan. Aku segera menjawab dering telepon itu. “halo ini siapa yah…malam malam begini kok nelpon” tanyaku sambil membuka kedua mataku yang masih mengantuk. “dik…ini mama…kamu uda tidur yah?? Bissa tolongin mama gak??? Koper mama yang berisi pakaian tidak bissa dibuka…. Kamu cepetan kesini yah….kekamar mama…” sahut ibu mertuaku ditelepon. “oh…mama… iya ma… aku segera kesana” aku segera bergegas menuju kamar ibu mertuaku yang berdampingan dengan kamarku. aku mengetuk pintu kamar ibu mertuaku. “iya dik… bentar” tak lama kemudian ibu mertuaku membukakan pintu. Dia mengenakan kaos berwarna putih dan rok berwarna hitam. “ma… mana tas koper nya katanya gak bissa dibuka” sapaku sambil masuk kekamar ibu mertuaku. “itu loh kopernya….dik didepan ranjang itu loh…. Dari tadi mama coba buka tapi tidak bissa.” Jawab ibu mertuaku sambil menutup pintu kamar. Setelah beberapa menit aku akhirnya aku berhasil membuka kopernya secara paksa. Ternyata isi koper itu adalah BH dan CD G-string nya ibu mertuaku. Saat melihat hal itu aku mulai ngeres pikiranku. “terima kasih yah..dik…kamu uda nolongin mama…” “ah iya ma gak papa kok” Aku sejenak duduk disofa kamar itu. “kenapa dik….kamu capek….” Tanya ibu mertuaku sambil mendekati aku yang duduk disofa. Sejenak aku memandang wajah ibu mertuaku yang begitu cantik. Kemudian dia juga memandangku. Kami berpandang pandangan sampai aku mencoba mengecup bibirnya yang merah. Saat aku mengecup bibirnya, dia membalas kecupan bibirku, lidahku dan lidahnya saling bertabrakan. Saat kedua tangan ibu mertuaku mulai meraih punggungku dan mulai memeluk tubuhku. Aku melepaskan cumbuanku. “kenapa……sayang…. Kenapa tidak kamu teruskan… ????” kata ibu mertuaku sambil memegangi wajahku. “maaf….maaf….atas kelancangan saya….sekali lagi maaf…..” “kamu takut sama isteri kamu….??? “ Tanya mamaku sambil mendekati tubuhku. “mama… maafin saya ma….itu dosa ma….. lagian aku gak sama…hhffzz” jari telunjuk ibu mertuaku menghentikan ucapanku itu. “ssssstttt…. Uda kamu gak usah takut sama papa… ingat dik…disini kita Cuma berdua… berdua…. Isteri kamu dan suami mama tak kan pernah tahu kejadian ini…..” sahut ibu mertuaku sambil mencoba mencium pipiku. “ma… maafin aku ma… saya ma…. Aku sebenernya juga sudah tidak tahan melihat mama…. Malam ini” langsung ciuman bibir ibu mertuaku yang mendarat dipipi ku lanjutkan dengan bibirku” kucumbu ibu mertuaku diatas sofa itu. Setelah beberapa menit ibu mertuaku minta berhenti. “ada apa ma..??? “ tanyaku dengan serius “jangan disini diranjang aja yah…. Mama gak nyaman kalo diatas sofa… kunci dulu pintunya dik” sahut ibu mertuaku. “langsung dengan segera aku bangun dari sofa dan berjalan menuju pintu untuk menguncinya. “sayaaaang.. sini dong mama uda tidak sabar…” panggilan ibu mertuaku manja. kulihat ibu mertuaku duduk diatas ranjang. Langsung aku mencopot seluruh bajuku dan kuhanya mengenakan CD. Langsung aku naik keatas ranjang besar dan empuk itu. Segera kujamah tubuh ibu mertuaku dengan sentuhan lembut dipahanya. “aaaahhhhh…..” desah ibu mertuaku sambil memejamkan mata. Langsung aku mencumbu bibirnya yang merah dengan lahap. Spontan langsung ibu mertuaku membalasnya dengan liar, bahkan lebih liar dari yang aku kira. Setelah beberapa menit aku beralih ke lehernya yang putih dan mulus. “aaaaahhhhh…..sudah lama mama pengen merasakan ini…..akhirnya tanpa diminta kamu mengerti apa beban bathin mama selama ini….aaaaahhhhh…..aaaaaahhhhhh” desahan ibu mertuaku semakin menjadi jadi seperti desahan di film film bokep. Setelah satu menit lebih aku menciumi lehernnya aku beralih ke dadanya aroma wangi ditubuhnya membuatku semakin menjadi jadi. Kuciumi dengan lahap dan bringas dadanya sambil memeluk erat tubuhnya. Penisku semakin keras dan amat keras seakan akan CD ku tak kuat menahan penisku yang tegak berdiri. Sambil menciumi dadanya aku mencoba melepas kaos yang dia pakai. Akhirnya beberapa menit kemudian kaosnya terlepas. Terpampang didepanku dua buah payudara montok dan mulus yang masih terbungkus oleh BH G-string hitam. Langsung aku menyosor payudaranya yang masih terbungkus BH G-String hitam itu. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh……buka aja….buka BH nya sayang …… “ sambil terus menciumi kedua payudaranya yang montok. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah. Kemudian aku mencoba meraih kancing BH nya yang berada dipunggungnya. Tak lama kemudian aku berhasil meraih kancing BH nya yang berada dipunggungnya, dan aku menjatuhkan BH nya ke lantai. Kulihat putting payudaranya yang coklat terlihat sangat kontras. Langsung ku lahap putting payudaranya yang kiri dengan mulutku. “aaaaaahhhhhh……. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… enak baget sayaaaaaaang…. Kamu benar..benar… aaaaahhh…..aaaahhhh….tahu… apa yang mama…. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… yang mama pengen” sambil mendesah dan memejamkan mata dia berusaha mengucapkan kata kata itu” kuciumi seluruh permukaan kedua payudaranya, kuhisap berulang kali, kuhisap dengan kuat sampai hisapan mulutku terdengar keras “ccpppceekkk” kulihat ibu mertuaku mengeluh keenakan. “ooohhh…oooohhhh…..aaaaahhhhh….enak…..sekali sayaaaaang !!!!” tak hanya itu aku menjilati seluruh permukaan kedua payudaranya dengan bringas sampai sampai seluruh kedua permukaan payudaranya basah karena air liurku. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah . Kemudian aku beralih ke perut dan pusarnya, kuciumi dengan penuh gairah sambil melepaskan rok hitam yang dia pakai. Tak lama kemudian rok hitam itu terlepas dari tubuhnya. Kulihat CD G-string yang berwarna hitam itu agak terlihat basah. Dengan posisi duduk ibu mertuaku melorotkan CD ku “buka aja…gak usah malu…sayaaaang..tuh kan udah bangun dari tadi” ibu mertuaku langsung mengelus elus penisku yang sudah tegak berdiri sambil mencoba mencium penisku. Dia mendorong tubuhku dan akhirnya aku terbaring diranjang empuk itu. Lamgsung dia menciumi pensiku dengan ganas dan bringas, liar sekali ibu mertuaku saat itu. Aku segera bangun dari ranjang kemudian aku mendorong tubuh ibu mertuaku dan akhirnya kepala ibu mertuaku beralas bantal yang empuk dan terbaring diatas ranjang. Langsung aku mencopot CD G-string yang dia pakai. Wow vaginanya masih terawatt dengan baik… merah merona dengan ditumbuhi bulu lebat. Kulihat vaginanya sudah basah, langsung aku menyosor selakanganya yang wangi dan menciumi seluruh permukaan vaginanya yang ternyata juga wangi. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… terus… jangan berhenti… terus…. Mama pengen kamu terus ciumin punya mama…. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… mama mohon jangan berhenti” berkali kali cairan sperma keluar dari vagina ibu mertuaku. “setelah beberapa menit aku beralih menciumi leher, dada, dan kedua payudaranya yang montok sambil menindih tubuhnya. Penisku yang tegak berdiri menggesek gesek selakangannya.. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… kenapa ….. kenapa sayaaaang….. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… kenapa gak kamu masukin…. Mama uda gak tahan… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh……” “maaf ma… aku takut mama hamil….soalnya aku takut tidak bissa menahan air maniku nanti…..” sahutku menjawab. “oooooohhhh… aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… tidak sayyang tidak jangan buat mama tersiksa cepat masukin…. Mama gak peduli hamil apa tidak….” Langsung aku menancapkan penisku kevaginanya yang basah. “slep slep slep slep” penisku keluar masuk keluar masuk. Aku berulang kali menggenjot tubuhku. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “beberapa menit kemudian penisku bereaksi pinggul seperti bergetar hebat saat air maniku keluar deras menuju kedalam vaginanya ibu mertuaku. Beberapa menit kemudian kami berganti posisi yaitu ibu mertuaku duduk diatas pangkuanku sambil mengelus elus rambutku dan menggenjot genjot tubuhnya. Akupun menciumi leher, dada dan payudaranya dengan liar dan bringas. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah “aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ Tak lama kemudian kurasakan air maniku keluar bersamaan dengan air mani ibu mertuaku. “Kenapa gak dari dulu sih kamu melakukan ini pada mama aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ sambil mendesah dan memejamkan mata dia bertanya kepadaku. “saya tidak tahu ma… kalau sebenernya mama pengen banget bercinta dengan saya….” Jawabku dengan nada lirih. Setelah beberapa menit kami berganti posisi lagi. Posisiku sekarang tubuhku berbaring diatas ranjang dan ibu mertuaku menindih tubuhku. Dia berkali kali menggenjot genjot tubunya sendiri sambil mendesah dan memejamkan mata “aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ waktu terus berlalu kami tertidur sampai pagi diranjang besar itu” sinar matahari menyorot wajahku dari jendela. Kulihat ibu mertuaku sedang duduk tersenyum diatas ranjang sambil memandangku. “ayo bangun sayaaaang udah pagi nih” sapa ibu mertuaku sambil mengeringkan rambutnya yang basah “mama…uda pagi yah…ma…. Ma saya pengen lagi nih.. langsung ku ciumi lehernya sambil memeluknya dari belakang. “eits… eits… jangan jangan jangan gak boleh gak boleh…. Kemarin aja jual mahal sama mama…. Sekarang kamu sendiri yang minta” sahut mamaku sambil ketawa kecil. “mending kamu mandi dulu sana gi…. Habis itu kita sarapan dulu baru deh kita lanjutin lagi ronde keduanya…. Gimana sayang tawaran mama? Mau gak? Kalo gak mau yah kamu gak boleh nyentuh mama lagi” tawar ibu mertuaku. “ya deh ya deh… aku mau” sahutku dengan ketawa. Habis mandi dan sarapan pagi, siang sampai sore aku melakukannya lagi dikamar itu. Malamnya aku dan ibu mertuaku jalan jalan ke pantai Kuta. Setelah pulang dari pantai Kuta, malam hari kira kira pukul 12 malam aku melakukan ronde ke 3 dengan ibu mertuaku. Waktu terus berlalu. Sepulang dari Bali secara diam diam kami juga sering melakukan hubungan sex diHotel tanpa sepengetahuan istriku dan papa mertuaku. cersex mertua,dientot mertua,ibu mertua hot,ibu mertua selingkuh,main dengan bapak mertua,mertua hot,mertua selingkuh,ml mertua,ngentotin ibu mertua,selingkuh dengan ibu mertua,selingkuh ibu mertua,selingkuh sama ibu mertua Read the full article
47 notes · View notes
jeromeifyouwantto · 7 years ago
Link
Tumblr media
13 notes · View notes
zhafira · 4 years ago
Photo
Tumblr media
http://bit.ly/3nMpIbb   Cerita Sex Terbaru ML Dengan Janda Semok -  Pengalaman ML Dengan Janda Semok, Kisah ini terjadi kurang lebih setahun yang lalu, Tepatnya awal bulan mei 2012 Panggil saja namaku Roni...
1 note · View note
majalahforbes-blog · 5 years ago
Text
Ngentot Bu Kost Nikmat
Cerita Sex ini berjudul ”Ngentot Bu Kost Nikmat” cerita hot,cerita hot tante,cerita hot terbaru,cerita mesum,cerita ngesex,cerita sec,cerita tante,cerita tante hot,cerita tante kesepian,cerita terbaru,cerpen hot,cersex tante,cersex terbaru,kisah hot. Pagi itu kulihat Bu Yeyen sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting. Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih sekal, wajahnya segar dan cukup cantik. Rambut dan beberapa sudah terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku. Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang wanita setengah baya yang sedang kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai wanita yang jauh di atas umurku. Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihatku dari luar sana. Bu Yeyen mengenakan kaos singlet dengan BH putih dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat bahunya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Pak Yuda suaminya yang karyawan swasta. Memang Bu yeyen kegiatannya lebih banyak di rumah kerana tidak aktif sebagai pegawai,justru kerena itu ia lebih banyak waktu untuk mengurus dirinya. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 3 orang mahasiswa sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri. Bu Yeyen telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku , aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan BU Yeyen yang melakukannya… Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Bu Yeyen sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya. Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku. “Masuk..!” kataku. Tak berapa lama kulihat Bu Yeyen sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Senyumnya mengambang, “Bagaimana D? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memjit-mijit. “D mau dibikinkan susu panas?” tanyanya. “Terima kasih Bu, D sudah sarapan tadi,” balasku.”Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk.Dia masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku. Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu. “D kakimu mulus sekali ya.” “Ah.. Bu bisa aja, kan kulit Pak Yuda lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit. ” D, Ibu jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi. “Jangan Bu, nanti Bapak marah..”Mulutku menolak tapi wajah dan tubuhku bekata lain, dan aku yakin Bu Yeyen sebagai Wanita sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat kemaluanku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata dibalik baju mandinya Bu Yeyen tidak mengenakan celana dalam sehingga bulu memeknya terlihat,tanpa disadarinya. Nafasku sesak melihat benda yang hitam dan mengunung itu. Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku. Bu Yeyen membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah. Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kemaluannya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya . Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku. “D kau cakep sekali..” dia memujaku. “Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perjaka..?” aku mengangguk lemah.Memang aku masih perjaka, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan mansturbasi, dengan khayalan yang indah. Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Bu Yeyen induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku. Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperjakaan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru akulah yang kurasakan meledak-ledak. “Bagaimana D? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapanya. “Bu… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, payudaranya yg putih dan mulai kendur nampak bergelantungan minta disentuh,sedangkan memeknya yg menggunduk nampak merekah diantara kedua pahanya sangat mulus. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat kontolku telah mengkilat lembab penuh air mani, bonggolnya mengeras sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah terbanjiri oleh lendir yang siap melumasi, setiap barang yang akan dimasuki. Bu Yeyen membungkuk dan mulai memasukan kemaluanku dimulutnya….nyyeerrr…darahklu berdesir merasakan hangatnya mulut Bu Yeyen yg mengulum batangku. ” OOouuhhkk,…Buuuu….” rintihku sambil mencengkram rambutnya tanpa sadar. Ia semakin agresif menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat sekali aku semakin menggeliat geliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah kepala kontolku, kupegang kepalanya makin erat seolah ingin Bu Yeyen memasukna kontolku ke seluruh tenggorokannya. Bu Yeyen seolah olah mengerti,sambil tak henti henti menyedot dan menjilat kontolku,dikuluumnya kontolku dalam dalam hingga terasa dinding tenggorokannya menyentuh kepala kontolku,dan aku semakin merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas kepala kontolku yang makin membengkak. Karena kenikmatan itu, tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Bu Yeyen melakukan sedotan kecil di liang kontolku, kadang disedot kencang, kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali, “Buuu… aduh.. Buuu… D mau keluar….” Kuangkat tinggi tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan kuluman di kontolku. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kemaluannya yang gemuk itu kemulutku. ” Gantian ya D.. aku ingin kau jilat kemaluanku.” Kutangkap pantatnya, terasa empuk dan hangat dalam pelukanku. Bu Yeyen sudah terlentang dengan membuka kedua pahanya selebar lebarnya,sehingga lubang memeknya yg coklat kemerah merahan nampak terbuka dihadapanku, dan posisiku segera membungkuk siap untuk menjilat kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya. Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke sisi memeknya yang mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali D…” dia berdesis. Kemudian kujilat klitorisnya dan kusedot-sedot dengan lidah sedangkan lubang kemaluannya kuelus dengan jariku. Suara desahan Bu Yeyen membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah mengangkang di atas tubuhnya, memeknya berlendir yg merah melongo persis di depan depan kontolku. ” Bu, D masukin dikit ya Bu, D pengen sekali.” Dia hanya tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya. Kupegang kemaluanku, kutempelkan pada bibir kemaluannya, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanku kumasukan dalam lubangnya, aku hampir terbang. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluanku, ujung kemaluanku masih menancap dalam lubang vaginanya. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam kepala kontolku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya. Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu di bibir dalam klitoris dan bibir dalam memeknya yg lembut dan hangat, sangat besar terasa menggeser kepala dan batang kontolku yg tergenggam erat oleh memeknya. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam, kenikmatan terasa makin dalam, separuh batang kemaluanku sudah melesak dalam kemaluannya. Kutekan seluruh pantatku sehingga terasa seluruh bonggolku menacap sepenuhnya di dalam memek bu Yeyen…terasa kenikmatan yg belum pernah kualami menyerang seluruh syaraf batang kontolku….aku hanya merintih sambil merebahkan seluruh tubuhku diatas tubuh Bu Yeyen yg segera menciumi mulutku sambil mendekap tubuhku erat sekali…. ” OOooouhhh,,,,Bu,….eeennnak sekaliii……” rintihku lemas,sementara Bu Yeyen menyambut pantatku sehingga terasa kontolku semakin dalam dan sesuatu ditubuhku seolah olah akan meledak…. Aku diam sejenak menikmati nikmatnya lubang hangat dan lembut yg menggenggam erat kontolku,lalu..,kukocokkan kemaluanku naik-turun, ternyata terasa amat nikmat sehingga aku hanya mampu mendesis desis. Jepitan kemaluannya cukup ketat dan menggenggam erat batang kontolku. Kulepas kembali…kumasukan lagi..kulepas…,kumasukan lagi..begitu berulang ulang… “Oh.. D kau hebat, Tusukanmu nimat sekali.” Kudengar Bu Yeyen mendesis-desis, payudaranya kuremas-remas dan membuatnya semakin merintih-rintih ketika dalam tusukanku itu. Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga memek Bu Yeyen sudah kemabali sepenuhnya ditanami batang kontolku,sungguh kurasakan kenikmatan yang meledak-ledak. Dari posisi telungkup semakin kurubuhkan badanku di atas badannya, susunya semakin menempel didadaku sehingga terasa amat lembut, perutku melekat pada perutnya. Kudekap Bu Yeyenerat-erat. Tangan kiri Bu Yeyen mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan analku. Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda hangat kenyal dan besar menggenggam erat dan mengocok ngocok kontolku dari bawah. Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan yg tadinya kecil terasa semakin keras,aku berusaha mempertahankan diriku ,namun… dalam lenguhan yg panjang aku mengejang..dan akhirnya meledaklah kontolku mengeluarkan cairan mani yg banyak membasahi memek Bu Yeyen. ” AAAooouuuhhhkkk….Buuuuuu………” aku mengejang sejadi jadinya merasakan nikmat yg tak terhingga yg menguasai kontolku. Kutekan kontolku memenuhi memeknya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vaginanya terasa keluar cairan hangat, membasahi batang kontolku,lalu beberapa kali terasa kedutan kedutan kecil mulut dan dinding memeknya meremas remas batang kontolku. “OoohhhD…..Ibu juga keluaaarrrr ssssaaayaaangghhhh….…” Bu Yeyen juga juga mengejang,pantatnya ditekan keatas seolah ingin memasukan seluruh batang kontolku di memeknya, matanya nampak merem melek sementara mulutnya setengah terbuka. Urat urat lehernya terlihat mengeras menerima ejakulasinya,sementara punggungnya melengkung lengkung seperti udang sambil memelukku erat erat,ia telah orgasme pada saat yang bersamaan denganku. Rupanya dia terangsang dengan orgasmeku,sehingga ketika tadi aku mengejang dan menyepak nyepak sepeerti sekarat, Bu Yeyen juga merasakan hal yg sama sehingga mengeluarkan air lendir dari memeknya. Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan kemaluanku masih menyesaki vaginanya. Kurasakan kontolku masih berkedut kedut dan makin lama makin lemah. Tapi kelaminku masih menyebarkan kenikmatan. Bu YYeyen cuma tersenyum mamandangku…. ” Gimana D ? ” Enak ??? ” Aku tersenyum malu,dan ketika dirasa kontolku mengecil,aku segera turun dari tubuhnya. Pagi itu keperjakaanku hilang oleh memek tua Bu Yeyen yg empuk,tapi aku tidak menyesal. cerita hot,cerita hot tante,cerita hot terbaru,cerita mesum,cerita ngesex,cerita sec,cerita tante,cerita tante hot,cerita tante kesepian,cerita terbaru,cerpen hot,cersex tante,cersex terbaru,kisah hot Read the full article
27 notes · View notes
tetektantekesepian-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Cerita Sex Karyawan Pabrik Cantik Cersex web dewasa yang berisikan cerita sex 2017, cerita sex nyata , cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa dgn judul “Cerita Sex Karyawan Pabrik Cantik” dan foto sex bugil tante bispak terbaru 2017…
2 notes · View notes