#cerita umroh
Explore tagged Tumblr posts
ss260 · 1 year ago
Text
Yaa Allah, panggilah saya, suami, anak, orang tua dan adik² saya untuk dapat melaksanakan Umroh dan Haji, Yaa Allah..
Aamiin
4 notes · View notes
ummumukhbita · 15 days ago
Text
Ceritanya dari Oktober lalu aku dan suami pengen banget umroh. Dari September kita udah nabung. Sedikit demi sedikit. Karena emang gabisa nabung banyak. Alhamdulillah 'ala kulli haal, sampai dengan bulan ini Allah masih ingin kami usaha terus.
Sempet aku mikir. Pake nalar logikaku aja kalo mau berangkat tahun ini juga, hmm kayaknya ga mungkin deh. Kecil kemungkinanlah pokoknya. Dan suamiku seakan bisa ngebaca isi hatiku tanpa aku ngomong dia berkata,
"Nggak usah khawatir. Allah cuma minta kita berusaha. Sisanya biarkan Allah berangkatkan kita dengan cara-Nya. "
Dan, ya.. Aku bangkit semangat lagi. Mendengar banyak cerita orang-orang yang bisa berangkat dengan cara yang rasanya mustahil. Aku semakin mengerti bahwa memang kuasa Allah itu di luar akal pikiran kita sebagai hamba.
Berangkat atau tidaknya, biar Allah yang atur. Yang penting kita terus usaha maksimal dengan penuh tawakkal. Pada saatnya nanti Allah akan bantu dengan cara yang tidak kita sangka-sangka.
Plg, 13 Nov 2024 || 07.56
20 notes · View notes
ingarbingar · 8 months ago
Text
Mati Syahid
Aku punya sebuah pengakuan. Sebenarnya umrohku tuh seperti “tiba-tiba.” Kalau boleh jujur, sebenarnya umroh bukan my biggest dream. Kalau diajak umroh mah mau. Tapi kalau pakai uang sendiri, (dulu) aku lebih memilih untuk traveling ke UK atau negara benua Eropa lainnya😭🔫
Jauh sebelum berangkat umroh, aku tiba-tiba into belajar agama islam. Tiba-tiba ngaji lagi. Sampe niat banget beli asbabun nuzul dan nontonin video-video tafsir Qur’an. Tiba-tiba senang baca kisah-kisah rasul. Sampai berniat beli buku Sirah Nabawiyah.
Bahkan buku Sirah Nabawiyah yang aku punya didapat dari cara yang tak disangka-sangka: dibayarin oleh orang asing. Dan itu semua bukan karena aku mau umroh.
Rasanya seperti Edi biasa yang memang tiba-tiba suka into something. Tiba-tiba suka belajar hal baru. Seperti Edi yang tiba-tiba suka dan menekuni catur.
Nahhh karena baca Sirah Nabawiyah, aku jadi tau tentang Perang Uhud. Cerita para pejuang Uhud yang tidak takut mati. Bahkan menyongsong kematian mereka dengan sukacita karena mereka mencium bau surga😭😭😭
Sejak itu, dalam hatiku tuh aku ingin sekali seperti mereka. Ingin sekali mati syahid.
Ketika di Madinah, kami ziarah di sekitar Masjid Nabawi. Di akhir kegiatan tersebut, muthowifnya bilang, “di sebelah sana ada Pemakaman Baqi. Tempat dimakamkannya sahabat-sahabat rasul. Tapi hanya laki-laki yang boleh masuk.”
Aku yang mendengarnya kesal sekaliiiiii! Memang kenapasih cuma laki-laki yang boleh masuk?! Kan aku juga ingin melihat makam sahabat-sahabat rasul yang aku baca ceritanya di buku. Pokoknya aku sedih sedih bangettttt.
Nah sejak itu, selama di Madinah di tiap sujud terakhirku aku berdoa allhuma inni asaluka khusnul khotimah dan mati syahid ya Allah (maav ga tau bahasa arabnya jd pake bahasa indonesia🙏)
Aku mungkin tidak bisa masuk Pemakaman Baqi karena aku perempuan. Aku mungkin tidak bisa melihat makam sahabat-sahabat rasul. Tapi akan aku usahakan bisa langsung bertemu mereka melalui jalur mati syahid.
Doa itu pokoknya selalu ada di sujud terakhirku. Terus! Pas lagi city tour di Makkah, kami melalui pemakaman gitu. Salah satunya makam Siti Khaddijah. Lalu tiba-tiba, muthowifnya bahas tentang mati syahid.
Muthowifnya berkata. Ada 3 jenis mati syahid.
Syahid Dunia (Seperti mati ketika perang tapi berperangnya tidak diniatkan untuk jalan Allah).
Syahid Dunia Akherat (Seperti para syuhada Uhud. Orang yang mati syahid ini, jasadnya tidak wajib dimandikan, dikafani disholatkan langsung dikubur).
Syahid Akherat (Nah syahid yang ini jasadnya masih bisa dimandikan, dikafani dan disholati. Seperti meninggal ketika menimba ilmu, melahirkan).
Terus aku mikir. Ya Allah, ternyata doa hamba kurang lengkap yaa😂😭 akhirnya sejak itu doaku jadi diperlengkap:
allahuma inni asaluka khusnul khotimah dan mati syahid akherat ya Allah.
Hal-hal seperti yang membutku nangis sekali karena akhirnya tersadar bahwa Allah memang maha pengasih ya.
Allah memberi aku kesempatan untuk berdoa sebaik-baiknya. Terlepas nanti apakah akan mati syahid atau tidak. The fact bahwa Allah membimbing aku sampai berdoa secara lengkap saja aku sangat sangat bersyukur.
Umar bin Khattab was right:
“Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.”
Ternyata bagian terbaik dari berdoa adalah berdoa itu sendiri.
19 notes · View notes
mamadkhalik · 4 months ago
Text
Cerita Haji
Kita semua saat kecil (nggak tau sih semua atau nggak) pasti pernah punya cita-cita :
Saya ingin naik haji. Kalau sudah dewasa ingin memberangkatkan orang tua.
Hingga sampai ke suatu masa :
Gaji belum seberapa. Cicilan banyak. Punya rumah atau mobil dulu. Umroh atau haji. Furoda atau haji plus. Toriq haji 2 bulan.
Tapi, hari ini saya disadarkan kembali tentang hakikat kehidupan dari sudut pandang haji.
Pertama, Allah itu Maha Kaya. Urusan doa tentang dunia dan isinya itu sangat mudah. Dan kita semua paham bahwa tanah suci adalah tempat yang doanya mustajab.
Mungkin kita banyak mendengar kisah orang yang secara status sosial belum siap berangkat haji. Tapi kenyataanya banyak yang berangkat, dapat melihat ka'bah, dicukupkan sandang panganya, dan sebagian mereka berumur tua.
Kedua, haji itu ujian. Belum tentu yang dimudahkan secara materi mendapat ketenangan batin.
Saya jadi teringat quote Buya Hamka, "Kita itu akan dipertemukan dengan apa yang kita cari"
Ada yang haji tapi tidak berbanding lurus dengan perilaku. Ada yang murtad. Atau bahkan pamer produk boikot di depan ka'bah untuk mendapat atensi. Kurang kerjaan.
Ust. Kasori Mujahid menjelaskan perihal haji bahwa semua itu perlu dipersiapkan dengan baik. Sama seperti poin pertama, urusan doa tentang materi itu sangat kecil. Allah itu Maha Kaya.
Tapi apa untuk itu saja kita ke tanah suci? Ada 2 hal penting yang perlu dilakukan :
1. Haji itu perjalanan spiritualitas. Mintalah untuk diberikan kemudahan dalam setiap urusan, diperhalus hatinya, diminimalkan dari perbuatan cela, dan yang terpenting mendapat ridha dari-Nya.
2. Haji juga adalah pertemuan dengan Rasullullah Shallahu alaihi wasallam. Aturlah adab saat mengunjungiNya. Siapkan diri dengan semaksimal mungkin. Di akhir mintalah syafaat dengan setulus hati.
2 hal diatas menurut Beliau tak sekadar dilakukan saat di Tanah Suci, tapi dipersiapkan sejak dini, hari ini juga.
Kita membiasakan untuk menata niat dalam hati. Kita membiasakan diri dengan shalawat dan mencontoh perilaku Beliau.
Berdoa soal dunia dan materi boleh-boleh saja. Lebih lanjut, Beliau memberikan tips untuk itu diselesaikan saat awal-awal, dan diakhir agar fokus kepada taskiyatun nafs meliputi 2 hal itu.
Tentu nasihat Ust. Kasori ini dapat diimplementasikan di kehidupan sehari hari. Bahwa ada saatnya kita memikirkan urusan dunia, tapi jangan sampai kita melupakan tentang hakikat dari ibadah itu sendiri : Mencapai ketenangan jiwa dan mendapakan ridha Allah semata.
Yuk semangat lagi. Bareng-bareng ya!
Bumi Allah, 22 Juli 2024
*) Catatan silaturahim haji dengan Ust. Kasori Ketua Yayasan Nur Hidayah Surakarta dengan sedikit penambahan
Tumblr media
9 notes · View notes
arumpuspa29 · 1 month ago
Text
Lyfe-updating.
(Ditulis sebagai emotional-dumping dan uneg-uneg curcol belaka. Warning : akan ada banyak ketikan alay, please bear with me or just kindly skip this post.)
Dua-tiga bulan terakhir, hidupku (baca: real life) lagi "seru-seru"-nya. Alias super-duper ada-ada ajaa ceritanya. Makanya lama ga nulis disini karena energi udah terkuras di huru-hara hectic-nya kesibukan duniawi (astaghfirullah *mode tobat). Jadinya ya cuma baca postingan adem temen-temen disini, scroll bentar, udah deh lanjut ke kehidupan nyata lagi.
Tapi ner bener deh. Dua bulan kerasa lama karena banyak cerita dan hal-hal yang cukup mengejutkan terjadi berurutan, tapi di waktu bersamaan juga ngerasa 2 bulan ini cepet banget kaya ga kerasa apa-apa saking banyaknya kerjaan dan hal yang kudu w selesein.
Emang ya, kehidupan dewasa kadang kerasa monoton karena rutinitas. Eh tapi juga ada aja gebrakan dar-der-dor nya pas lagi di keadaan yang ga siap.
Berasa mau ga mau, tiap waktu kudu mempersiapkan diri buat sigap kalo tiba-tiba semesta ngasih kejutan tanpa aba-aba sambil bilang, "Surprise! Selamat belajar bab baru kehidupan yahh! Nih gw kasi pelajaran dikit biar kaga kaget-kaget amat kedepanye!"
Lah, w sebagai manusia yang sedang menjalani hidup seberusaha-berusahanya jadi terkedjoet kan. Paling nggak pake pertanda dulu deh kalo mau surprise-in, napa nrobos ae sih? Hati mungiel w jadi sering olahraga spot jantung. Otak juga jadi sering berkabut.
Tapi yang paling bikin gempar kamar kos w (soalnya kalo ini kaga bisa detil cerita ke siapa-siapa dulu) adalah, tetiba muncul beberapa mak comblang dalam hidup gw. Kayak, ga ada yang lebih mengejutkan apa? Menang undian umroh, kek! (Plis bantu Aamiin-in yang kenceng). Dapet trip gratis ke Raja Ampat, kek! Apa gitu yang lebih wow dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa? Ini kek, woy kenape tiba-tiba ada makcomblang? Dan ga cuma satu? Huhu (*emot nangis).
W sadar penuh kok, kalo umur udah memenuhi. Tapi ya, emangnya melayar di bahtera rumah tangga syaratnya umur minimal 25, berpenampilan menarik, dapat bekerja sendiri maupun dalam tim dan menyukai tantangan kek loker-loker diluar sana? Kaga atuhh :((
Boleh gak, kalo w rikues doain aja yang baik-baik, ketemunya sama yang sholeh dan bertanggung-jawab, gitu? Plis banget yang nanyain "kapan? kapan?" itu, w lama-lama pasang tarif juga nih, per pertanyaan 25rebu. Nah loh, bangkrut lu pada ntar kan.
Yuk, ah, lebih bijak dan hati-hati kalo mau nyomot topik pembicaraan. Kadang, beberapa hal cukup sensitif buat orang lain. Kadang melelahkan juga jawab pertanyaan yang sama yang kita sendiri juga belum tahu jawabannya apa.
Well, sebenarnyaa, aku gapapa banget kalo misal ada pihak atau siapapun yang niatnya baik mau membantuku "meluaskan networking" (baca: nyomblangin). Tapi tolong, pakai kata-kata yang ngga ofensif lah. Ameh nulung opo menthung, jane ki? (Translate: mau nolong apa ga sih, sebenernya?).
Aku pribadi sangat sangat open. Ya kalau bisa nambah temen, kenapa engga? Siapa tahu bisa nambah silaturrahim dan terbuka luas rezeki, who knows?
Kita ga tahu kan, dari mana jalan Allah membukakan pintu itu? Bisa jadi ada tangan-tangan perantara-Nya dari teman, saudara, bahkan kenalan yang memang ditakdirkan Allah untuk membantuku.
Yang jelas, entah siapapun itu nantinya, semoga jalannya menujuku dan jalanku menujunya selalu Allah jaga di koridor yang benar. Aamiiin.
Udah dulu lyfe-update dear diary episode kali ini. Berharap besok-besok udah lebih longgar buat corat-coret lagi. Byeee, take care!
(Semarang, 24 Oktober 2024. Tanggal cantik, 00:10. Kamar kos. Udah agak ngantuk tapi lagi kepikiran beberapa hal.)
2 notes · View notes
mayangnr · 1 month ago
Text
Ikhlas
Kisi kisi pernikahan #3
Dulu, aku selalu berpikir bahwa menikah harus didasari cinta. Tapi ternyata cinta terasa dangkal. Lagipula cinta, perasaan yg menggebu gebu itu seiring berjalannya waktu ternyata terkikis juga.
Suami aku kalo ditanya "kamu cinta aku ga?" dia selalu jawab "kadang kadang. soalnya kadang aku sebel juga sama kamu" 😑
Setelah tahu kehidupan pernikahan, apalagi setelah punya anak. Aku jadi tahu kalau rasa ikhlas lah yg paling masuk akal untuk bisa menjalani pernikahan.
Bahas dari mana dulu ya? dari sisi perempuan dulu yuk
Kita semua tahu kan semakin ke sini, semakin banyak perempuan yg pendidikan dan kariernya sangat baik. Bayangin deh, kalau misalnya dia nikah dan harus mengurangi waktu untuk mengejar ambisi atau menunda atau malah meninggalkan cita cita demi membangun rumah tangga. Butuh ke-ikhlas-an untuk melakukan ini kan?
Dan ketika punya anak, waktu dan tenaga juga habis untuk anak. Jangankan berambisi ini itu, waktu sama suami aja jadi berkurang setelah punya anak. Bagaimana mungkin ini bisa dijalani tanpa didasari rasa ikhlas?
Pernikahan setelah punya anak quality time nya ya jadi bersama anak. Udah ga berdua duaan lagi. Ya masih bisa sih, setelah anak udah tidur. Atau nanti, kalau anak udah remaja. Udah bisa makan sendiri, mandi sendiri, bangun tidur udah ga nyari maknya lagi. Hah? nunggu anak remaja? lama dong? iya, lama. Makanya butuh rasa ikhlas kan untuk menjalaninya?
Atau dari hal kecil seperti... biasanya kita cuci piring, piring bekas makan sendiri aja. Tapi setelah nikah kita harus cuci piring bekas semua orang di rumah. Atau dulu cuma beresin kamar sendiri aja, sekarang harus beresin mainan bekas anak, beresin lemari suami yg berantakan, dll. Harus ikhlas kan?
Contoh kecil lagi... Sekecil ketika kita lagi pengen nonton film tapi harus berhenti karena anak ngerengek pengen nonton cocomelon. Harus ikhlas kan?
Sekarang kita lihat dari sisi laki laki
Suami aku nikah sama aku di umur 30 tahun. Sebelum nikah, dia kerja bertahun tahun. Aku lihat gaya hidupnya waktu single sebagai karyawan di Jakarta sangat sederhana ya. Ngekos. Ke kantor jalan kaki. Sesekali traveling, masuk akal ga berlebihan. Setelah menikah, semua tabungan dia ya dipakai untuk kehidupan kita. Dia yg kerja bertahun tahun, tapi aku ikut menikmati juga. Bagaimana mungkin kalau tanpa ada rasa ikhlas?
Salah satu temanku pernah cerita. Papanya kerja di oil & gas, mamanya ibu rumah tangga. Dia 2 bersaudara. Katanya sih, semua gaji papanya dikasih ke ibunya. Dia ngerasa hidup keluarganya ya ga susah dan ga mewah juga. Biasa aja. Tapi setelah papanya meninggal, ibunya beli tanah, beli rumah, beli mobil ke2 dan umroh sama temen temennya. Padahal ga berpenghasilan. Di situlah dia baru sadar... lah ternyata gaji bokap gw gede banget ya? ternyata selama ini mamanya hemat dan ngumpulin duit aja gitu. haha. Di situ dia menceritakan kesedihan atas papanya, "kenapa bokap gw ga bisa menikmati hasil kerjanya sendiri?"
Coba deh bayangin kalian jadi papanya. Aku rasa dia adalah manusia paling ikhlas sedunia. Semoga almarhum tenang di sisi Nya, aamiin.
Menafkahi lahir batin memang harus dilakukan dengan sadar. Sadar akan tanggung jawab dan rasa ikhlas.
Duh udah panjang bgt ya tulisannya. Hehe. Yaudah selamat bermalam minggu buat semuanya. Dari aku yg malam minggunya di rumah saja, bisa ngetik panjang di tumblr karena anak udah tidur. Anak tidur lebih cepat adalah luxury bagi seorang ibu. haha
See you in my next postingan. Kiss bye! 💋
2 notes · View notes
agaigitaga · 5 months ago
Text
Idul Adha: Merayakan Pengorbanan Nabi Ibrahim, Melupakan Siti Hajar?
"Seperti apa sih kalian dalam memaknai Idul Adha?"
Perayaan Idul Adha selalu identik dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan penyembelihan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. Namun, ada satu aspek penting yang sering kali terabaikan dalam pemaknaan Idul Adha, yaitu peran sentral seorang perempuan hebat, Siti Hajar RA.
Kenapa kisah Siti Hajar RA menjadi satu aspek penting dalam pemaknaan ulang narasi Idul Adha di era sekarang?
Idul Adha juga lahir dari pengorbanan dan keteguhan iman seorang perempuan budak berkulit hitam sekaligus selir. Bahkan, pengorbanannya diabadikan dalam rukun haji dan umroh melalui peristiwa Sa’i. Peristiwa rhomyul jumroh, juga yang merupakah wajib haji pelaku subyeknya yaitu Siti Hajar ra. Kita bisa pahami bahkan rukun islam ke 5 kewajiban berhaji terdapat subyek perempuan yang sangat kuat dan sentral perannya
Kisah Idul Adha yang sering kita dengar hanya mengetengahkan keimanan dan tindakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Faktanya, tidak semua Muslim merasakan keterikatan dengan cerita perintah penyembelihan Ismail AS yang menegasikan pengalaman perempuan dan kaum marjinal lainnya. Bagi banyak perempuan kulit hitam dengan genealogi sosial, politik, dan budaya yang berakar di sejarah praktek perbudakan, serta bagi perempuan yang berperan sebagai orang tua tunggal sekaligus tulang punggung keluarga, kisah pengorbanan, keteguhan, dan keimanan Siti Hajar RA dalam menghadapi prahara di keluarga Ibrahim AS bisa jadi jauh lebih bermakna daripada cerita Ibrahim AS yang hampir menyembelih putranya, Ismail AS.
Contoh nya :
Pekerja Perempuan: Harus memenuhi tuntutan untuk menghidupi keluarganya sekaligus mengurus tugas rumah tangga.
Perempuan sebagai Tulang Punggung Keluarga: Berperan sebagai orang tua tunggal dan menjadi tulang punggung keluarga.
Korban Kekerasan Seksual: Menjadi target sanksi sosial dalam masyarakat.
Semua ini merupakan perwujudan dari pengorbanan-pengorbanan tak nampak yang dibayarkan di altar patriarki sejak zaman Ibrahim AS.
Paradigma industrialisasi pernikahan Islamis di Indonesia sering kali meromantisasi gambaran keluarga kecil Muslim antara suami-istri, yang mengalienasikan perempuan dari kelompok rentan dan marjinal. Ekspresi kesalihan yang diwujudkan dalam ketaatan absolut istri terhadap suami, pembagian peran berbasis gender di mana istri diharapkan untuk berada di ruang domestik saja, serta kegiatan konsumtif terhadap produk-produk ‘syar’i’ tidak membuka ruang bagi keluarga-keluarga Muslim dengan ibu sebagai orang tua tunggal ataupun ibu yang harus bekerja di luar rumah.
Oleh karena itu,menurut geu penting bagi khutbah-khutbah sholat Idul Adha untuk membahas "Makna Haji & Idul Adha" dengan menyertakan lensa perjuangan Siti Hajar RA yang perannya sangat sentral dalam peristiwa haji dan udhiyah qurban. Dengan demikian, kita juga bisa belajar bahwa tradisi-tradisi dalam Islam tidak luput dari perjuangan seorang perempuan. Sebagai Muslim, kita perlu memahami bahwa Idul Adha tidak hanya tentang pengorbanan seorang ayah yang diperintahkan untuk menyembelih putra kandungnya, tetapi juga tentang pesan kesetaraan. Kisah seorang perempuan budak kulit hitam yang diasingkan bersama putranya ke padang pasir tandus oleh keluarga tuannya adalah juga seorang perempuan yang perjuangannya untuk bertahan hidup dilestarikan menjadi salah satu ritual haji yang dilakukan oleh jutaan orang setiap tahunnya. Perempuan yang namanya tak pernah disebut dalam Al-Qur’an itu, juga satu-satunya perempuan yang dikuburkan di samping Ka’bah.
Wallahu'alam biswab
6 notes · View notes
l-edelweis · 1 year ago
Text
Tentang Tanah Haram
Salah satu rombonganku kemarin cerita, umroh yang kemarin itu adalah umrohnya yang ke-12. Lalu katanya, yang paling berkesan adalah umroh yang pertama.
Jadi bismillah, aku mau mengabadikan perjalanan pertama ke Haramain kemarin di sini. Supaya kesannya abadi. Untuk kubaca lagi nanti-nanti.
Selain bersyukur sekali karena bisa hadir ke dekat Ka'bah langsung, aku senang dan bersyukur karena bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah umat Islam. Perjalanan kemarin buat aku, selain perjalanan spiritual juga jadi perjalanan intelektual. Jadi review beberapa materi pelajaran di Mu'allimaat: Tarikh, Fiqih, Tafsir, dan sedikit Nahwu Shorof (so sad karena sering ditanya muthawwif tentang bahasa arab tapi aku sudah banyak lupa. Haha pressure emang kalo ketahuan mantan anak pondok) (tapi jadi terinspirasi juga buat terus review catetan-catetan (nggak cuma bahasa arab)).
Aku banyak amaze-nya waktu berkunjung, melihat, dan menyaksikan langsung hal-hal yang selama ini hanya kutahu dari buku, dari Al-Qur'an, dari cerita-cerita, atau dari pelajaran-pelajaran sejarah. Rasanya kayak, segala yang ada di khayalanku saat itu, kemarin jadi 'berwujud', jadi 'nyata', jadi 'eksis' sebenar-benarnya eksis secara inderawi.
Di Madinah dan di Mekkah, dua kota suci ini punya tempat-tempat tersendiri yang menarik buat aku. Salah satunya di Madinah adalah Taman Tsaqifah Bani Saidah. Sebuah tempat dekat Masjid Nabawi yang masih dijaga keasliannya sampai sekarang. Di tempat inilah, dulu menjadi tempat pengangkatan Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai khalifah pertama. Sebagai pemimpin setelah Rasulullah meninggal. Waktu itu, yang dipikirkan umat islam pertama kali setelah Rasulullah wafat adalah siapa pemimpin kita? Masyaallah. Sepenting itu peran pemimpin, sepenting itu peran Rasulullah sebagai pemimpin mereka, hingga saat beliau wafat yang dipikirkan pertama adalah memilih pemimpin, baru kemudian mengurus jenazah Rasulullah. Bisa dibayangkan bagaimana gerceupnya orang-orang yang terlibat dalam pemilihan khalifah waktu itu, karena tidak mungkin juga membiarkan jenazah Rasulullah berlama-lama tidak segera diproses untuk dikuburkan.
Di antara hotel-hotel yang berdiri, perluasan Masjid Nabawi, dan bangunan-bangunan lainnya, Taman Tsaqifah ini tidak berubah. Masih asli; sebuah perkebunan kecil yang ditumbuhi beberapa pohon kurma, dan dibuat pagar di sekelilingnya untuk menjaga keasliannya.
Rombongan kami juga diajak untuk ziarah ke Makam Syuhada Uhud di salah satu sisi Gunung Uhud, yang menjadi saksi Perang Uhud dan wafatnya sekitar 70 khalifah muslim. Mereka yang wafat dikuburkan di sini. Masyaallah. Allahummaghfirlahum.
Ustadz Hasmar sebagai muthawwif rombongan kami, bercerita tentang tempat ini. Suatu hari pernah ada hujan besar yang menyebabkan air dari pegunungan turun deras dan membuat makam para khalifah itu hanyut terbawa air. Maka tampaklah jenazah-jenazah para khalifah. Salah satunya adalah jenazah Hamzah, paman Rasulullah, yang masih utuh sempurna. Saat itu pemerintah Arab Saudi mudah sekali mengenali Hamzah dan mereka percaya bahwa itu jenazah Hamzah berdasarkan ciri-ciri yang ditulis sejarah. Hamzah yang hatinya dimakan oleh Hindun dengan keji. Masyaallah. Sudah ribuan tahun berlalu tapi jenazah pejuang fisabilillah ini masih utuh sempurna:"
Yang selain itu tentu saja masjid-masjid para khalifah yang berdiri tidak jauh dari Masjid Nabawi, Masjid Quba, lalu Masjid Nabawi itu sendiri dan makam Rasulullah. Dan Raudhah, yang kenangan saat berada di dalamnya masyaallah sulit dijelaskan.
Secara kuantitas, di Mekkah memang lebih banyak tempat-tempat menarik yang dikunjungi. Aku sangat takjub sekali saat berkunjung ke Padang Arafah dan membayangkan pertemuan Adam dan Hawa di sana.
Lalu saat melewati Mina, tempat jamaah haji berkumpul untuk bermalam di sana pada tanggal 12 Dzulhijjah, di antara Mina dan Muzdalifah ada tempat namanya Wadi Muhassir. Di antara tenda-tenda yang berdiri untuk bernaung para jamaah haji, di Wadi Muhassir ini tidak diperbolehkan berdiri tenda oleh pemerintah Arab Saudi. Karena tempat ini adalah tempat bersejarah.
Di tempat inilah Raja Abrahah dan pasukan gajahnya disiksa Allah dengan batu panas dari neraka yang dibawa oleh burung ababil. Kisah yang diabadikan di Al-Qur'an dalam surat Al-Fiil.
Masyaallah. Waktu lewat di tempat itu aku speechless, karena jadi mikir, Ya Allah, betapa kuasanya Engkau, menurunkan burung-burung dari neraka (yang kita tidak tau darimana asal-mula terbangnya), yang tiba-tiba muncul begitu saja, untuk memberi azab pada pasukan Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah. Masyaallah. Semua benar-benar tampak nyata.
Kami juga diajak untuk melewati Bukit Tsur, tempat Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy saat akan berhijrah ke Madinah. Kisah di Gua Tsur inilah asal-mula laba-laba dikisahkan di dalam Al-Qur'an. Abu Bakar saat itu panik sekali karena takut kaum kafir Quraisy mengetahui persembunyian mereka. Tapi Allah dengan kuasaNya memerintah laba-laba untuk membuat jaring di mulut gua, supaya Abu Bakar dan Rasulullah aman. Normalnya, jaring laba-laba membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menutup seluruh mulut gua. Tapi pada waktu itu, laba-laba penyelamat hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk membuat sarang yang menutup mulut gua. Sehingga kaum Quraisy mengira, tidak mungkin ada orang yang bersembunyi di gua itu karena ada sarang laba-laba di mulutnya.
Ada juga riwayat yang menceritakan kalau ada sarang merpati di mulut gua. Ini semakin menguatkan bahwa tidak mungkin ada orang bersembunyi di dalam gua itu. Saat ini ada banyak sekali burung merpati berterbangan di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan kisah inilah yang membuat merpati memiliki makna tersendiri untuk penduduk setempat.
Tentu saja tidak ketinggalan, melihat langsung Jabal Nur, tempat Rasulullah menerima wahyu pertama. Iqra'! Iqra'! Begitu kata malaikat Jibril waktu itu. Aku benar-benar membayangkan, bagaimana Rasulullah berlari ketakutan menuruni gunung itu, menuju rumahnya, kemudian sesampainya di rumah diselimuti oleh istrinya, Khadijah. Pengalaman menerima wahyu pertama kali yang tampaknya tidak mudah bagi Rasulullah. Tapi masyaallah, wahyu-wahyu setelahnya turun berangsur-angsur hingga bisa disatukan menjadi Al-Qur'an yang saat ini sangat mudah kita dapatkan.
Rombongan kami juga melewati salah satu bukit yang menurut penduduk Mekkah, di salah satu sisinya merupakan tempat di mana Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail. Saat kemudian datang setan berwujud manusia menghasut Nabi Ibrahim untuk 'jangan kau bunuh anakmu. Tidakkah kau sangat menyayangi dan menantikan kehadirannya begitu lama?'. Tapi Sungguh Nabi Ibrahim sangat percaya dengan mimpinya bahwa itu adalah perintah Allah. Lalu Nabi Ibrahim melempar setan berwujud manusia itu dengan batu. Peristiwa inilah menjadi asal mula salah satu rukun haji, yakni lempar jumroh.
Di tempat itu dibangun sebuah menara kecil berbentuk kubah sebagai penanda peristiwa bersejarah tersebut. Di situ juga aku super takjub. Senang dan bersyukur bisa menyaksikan langsung tempat bersejarah, yang kisahnya selama ini hanya ada di benakku saja. Waktu menyaksikan langsung lokasinya, semua jadi betul-betul nyata. Bukan berarti aku menafikkan kisah(-kisah) itu. Tapi beda aja rasanya, waktu menyaksikan secara langsung semua saksi bisu peristiwa bersejarah. Apalagi kisah-kisah sejarah islam yang banyak mukjizatnya, banyak kuasa Allah di dalamnya yang itu membuat kisah-kisahnya tidak biasa.
Lalu, selepas rombongan kami menyelesaikan umroh, dengan sisa-sisa sedikit tenaga kami pergi ke salah satu sisi Masjidil Haram. Karena ada salah satu jamaah yang penasaran dengan rumah tempat kelahiran Rasulullah. Lalu ustadz Hasmar mengantar kami. Waktu itu kami melaksanakan umroh tengah malam, jadi baru selesai sekitar jam 1 dini hari. Udah agak ngantuk-ngantuk tapi masih semangat untuk sebentar mengitari Masjidil Haram.
Rumah itu sudah berubah jadi perpustakaan. Karena dulu waktu masih belum jadi perpustakaan, di situ sering dijadikan praktik hal-hal yang menjerumus ke kemusyrikan. Tapi waktu udah jadi perpustakaan, ternyata nggak mengurangi praktik-praktik tersebut. Jadilah sekarang tempat ini ditutup dan disekelilingnya diberi pagar pembatas. Nah di belakang bangunan ini, ada bukit yang nggak terlalu tinggi. Di bukit inilah Rasulullah dulu menerima tantangan dari kafir Quraisy untuk menunjukkan mukjizatnya. Di Bukit inilah beliau membelah bulan menjadi dua. Masyaallah.
Alhamdulillah wa syukurillah. Maha Kuasa Allah yang memberi segalanya. Senang dan bersyukur sekali hingga dua kata ini tidak bisa diungkapkan kecuali lewat air mata. Aku juga bersyukur dapet rombongan yang seru dan asyik. Yang kompak sekali meskipun secara usia kami sangat beragam.
Selepas menunaikan thawaf wada', aku jadi paham mengapa umat Muslim merasa begitu sedih saat itu, saat menunaikan haji wada' bersama Rasulullah. Ya Allah Ya Allah,
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
11 notes · View notes
ifadhilaa · 8 months ago
Text
Panggilan Itu adalah Haji dan Umroh
"Sebelumnya udah pernah umroh?" tanyanya sambil berdiri di hadapan kami. Kami tersenyum dan saling menatap, berharap kesempatan itu akan segera datang.
Seolah mengerti maksud kami, beliau melanjutkan kalimatnya. "Alhamdulillah. Umroh pertama saya dulu penuh cerita. Saya berangkat juga karena hadiah, sementara uang yang saya sisihkan untuk umroh sebelumnya sudah saya berikan untuk kedua orang tua saya melaksanakan ibadah haji."
Kami menyimak ceritanya.
"Singkat cerita, sesampainya saya di depan Ka'bah, saya duduk dan bertanya sama Allah. 'Ya Allah, kenapa Engkau panggil aku ke sini?'" lanjutnya. Kalimat yang ga aku sangka muncul dari seseorang yang Allah kasih kesempatan ibadah di rumah-Nya. "Kira-kira kenapa, Allah panggil saya ke sana?"
Kami terdiam.
"Apa yang saya dengar? Apa jawaban dari Allah?" beliau melempar pertanyaan.
Kami mencoba berpikir, apa kelanjutan hikmah yang akan beliau bagikan ini.
"Gak ada ya, pasti ga ada jawaban saat itu." lanjutnya sambil tertawa kecil. "Iya, waktu itu Ka'bah hanya diam. Ga bilang apa-apa."
Beliau melanjutkan ceritanya. "Coba, kalau temen-temen di sini lagi dipanggil menghadap ke atasan, temen-temen tanya ke atasan temen-temen, terus atasan temen-temen cuma diem aja. Apa yang temen-temen pikirin?"
Satu dua diantara kami menjawab. "Mungkin marah"
"Nah, sama. Saya saat juga berpikir seperti itu. Apa Allah marah ya, sampe panggil saya ke sini?" lanjutnya.
"Saya yang masih banyak dosa ini, ibadahnya belum sempurna, masih khilaf di sana sini, dengan segala rahmat dan kuasanya Allah, dipanggil beribadah di sana"
"Akhirnya, di samping memohon banyak permintaan, saya cuma bisa terdiam dan mengakui dosa-dosa. Kalau bukan karena Allah, entah nikmat apa yang bisa membawa saya sampai ke sana" pungkasnya.
Aku tertegun. Aku pikir tadinya, berangkat ke tanah suci pasti menyenangkan. Orang-orang yang bisa beribadah di sana pasti bahagia. Dekat dengan Ka'bah, bisa beribadah dengan mudah.
Baru kali ini, aku mendengar cerita seseorang yang dipanggil untuk beribadah di tanah suci, dan dia merasa tidak pantas untuk hadir di hadapan Allah karena segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Jadi masih pantas ga sih kalo minta sama Allah buat dipanggil ibadah ke Baitullah?
Semoga Allah perkenankan kita bisa ibadah di rumah-Nya ya!
Colomadu, di pendopo belakang kantor 🍀
O Allah, I am waiting for the call
3 notes · View notes
sebiruhariini · 8 months ago
Text
Tumblr media
Tersebab Allah swt ingin hambaNya dekat dan hanya bersandar padaNya, maka Ia hadirkan 'pengingat' dalam hidup. Pengingat bisa berupa ujian-ujian kehidupan atau memang sengaja Ia hadirkan. Pengingat harian ada solat lima waktu, pengingat pekanan ada ibadah hari Jumat, pengingat tahunan ada Ramadhan, dan ada juga pengingat yang bisa kita kondisikan yakni, haji dan umroh. (Ust. Salim A. Fillah)
Allah, terima kasih telah menghimpun banyak pengingat pada Ramadhan ini. Banyak cerita, rasa, dan makna hadir selama sebulan terakhir. Semoga menjadi momentum titik balik agar diri ini benar-benar menjadi hamba Ilahi Rabbi.
Allah, teruslah mengingatiku dengan skenario-Mu. Semoga diri ini terlatih peka dalam ketaatan saat Engkau mengingatiku. Yang baik, Engkau istiqomahkan. Yang masih perlu perbaikan, Engkau senantiasa kuatkan.
5 notes · View notes
fazalisans · 9 months ago
Text
Dirawat (lagi)
12 Maret 2024.
Hari ini hari ke 3 sekaligus hari terakhir ibu dirawat (lagi), dan jadi hari pertama Ramadhan juga (ya sebenarnya kami sudah puasa dari kemarin, ikut putusan muhammadiyah), tapi biar gak ribet, anggap aja sekarang tanggal 1. Tadi malam ibu sudah pulang dan langsung istirahat.
Sedikit TMI, sebenarnya kondisi ibu masih sangat baik untuk dirawat (setidaknya itu yang terlihat). Tapi ada kekhawatiran dari hasil ct-scan minggu lalu, ada penyumbatan pembuluh darah di 2 titik menuju jantung, dan disarankan untuk kateter.
Saat dapat hasil ct-scan, 3 hari sebelum ibu dirawat, aku nonton video podcastnya Raditya Dika yang kebetulan ngundang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan fokus menangani kasus penyempitan pembuluh. Dokternya cerita juga tentang bahaya penyakit jantung koroner yang diam-diam mematikan. Persis sama penyakit ibu selama ini.
Hari sabtu kemarin ibu ke igd, niatnya biar bisa konsultasi sama dokter lebih cepat, karena kalau daftar manual baru dapet jadwal tanggal 15, tapi karena dokternya lagi gak ada di tempat, dan ibu juga kelihatan lemas, jadi langsung dirawat hari itu juga, observasi kondisi jantung dan dikasih pengencer darah seperti biasa.
4 bulan yang lalu juga kondisinya sama, ibu mau konsul ke dokter sesuai jadwal setelah 1 tahun lepas obat (emang suka bandel), dan waktu dilihat kondisinya, dokter langsung larang pulang, karena curiga ada potensi serangan jantung ringan. Akhirnya dikasih obat suntik pengencer darah 6 dosis untuk 3 hari, biar ibu bisa istirahat total juga.
Kemarin, waktu lagi nunggu ibu di rumah sakit, ibu cerita kondisi waktu lagi nunggu ruang rawat inap di igd. Cerita yang cukup membuat aku sedikit khawatir.
Jadi ceritanya, waktu ibu lagi nunggu di igd, ada ibu-ibu paruh baya (lebih tua dari ibu sedikit) datang sama anaknya, mengeluh sakit jantung juga. Si ibu ini bilang kalau beliau pasien dr. Henny, dokter yang sama dengan dokternya ibu, katanya beliau emang dokter jantung paling bagus di hermina. Tapi waktu dicek, gak ada rekam medis beliau di rumah sakit ini, si ibu bilang memang sudah lama gak konsul ke dokter, sekitar 2-3 tahun.
Si ibu itu langsung diperiksa ECG, dan karena ruangan lagi penuh dokter igd langsung menyarankan masuk ruang ICU. Anaknya menolak, alasannya biaya yang mahal, mamanya juga masih kelihatan sehat, gak ada tanda-tanda mengkawatirkan menurut si anak. Ibunya langsung bilang, "ya udah, pulang lagi aja, gak usah dirawat". Akhirnya ibu anak ini keluar igd.
Selang 2-3 jam, anaknya kembali lagi ke igd, dengan kodisi yang berbeda. Sepertinya ibunya benar-benar serangan jantung, dan langsung ditangani perawat, tapi karena terlambat ditangani (dan sudah takdir dari Allah), beliau meninggal dunia saat itu juga. Anaknya kelihatan sangat menyesal, menangis dan meraung-raung cukup lama, menunggu kerabatnya datang, dan bingung harus berbuat apa. Karena cukup mengganggu pasien lain di igd, si anak diamankan ke area luar ruangan, dan bertemu kerabatnya.
Dengar cerita itu aku jadi makin sadar kalau penyakit jantung itu menang silent killer yang menyeramkan. Kita gak pernah tahu kapan serangan jantung akan terjadi, seringnya malah kelihatan sehat-sehat aja, tiba-tiba kolaps dan terlambat ditangani. Rutin minum obat dan konsultasi ke dokter harus dilakukan setiap bulan, karena kadang dokter emang lebih tahu soal kondisi pasien dibanding pasien dan keluarganya sendiri. Pokoknya nurut aja udah. Dokter juga udah sekolah lama buat jadi spesialis, percaya aja.
Urusan ajal emang udah diatur, mau siap atau nggak, kalau udah takdirnya, manusia gak bisa lagi mengelak, tapi kita cuma bisa berusaha dan menjaga kesehatan semampu kita.
Intinya, alhamdulillah ibu udah selesai staycation di rumah sakit, dan sekarang harus lebih galak lagi buat ngingetin soal minum obat dan jadwal kontrol ke dokter.
Btw, ibu belum cerita ke dokternya soal izin mau umroh, katanya nanti aja izinnya, waktu kontrol minggu depan, (dokternya galak soalnya wkwk). Semoga semuanya aman, lancar sampai selesai umroh, bisa ibadah dengan sehat, dan kalau harus operasi bisa dapet jadwal operasi segera 🥺🙏🏻
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 10 months ago
Text
It's raining cat and dog!
Hari ini di sekolah nemo ada tema tentang bermain air lagi, bu syifa udah blg sebelumnya di grup suruh bawa jas hujan dan baju ganti, padahal di sekolah jg dah nyimpen baju ganti sih di loker tp disuruhnya begitu yasudah.
Kebetulan hari ini suami biru disuruh dtg pagi bgt ke sekolah jadi yang anter aku, jadi dipastika hari ini lebih dari 2000 steps deh yaa. Kesiangan tadi mamenit hehe, sepeninggal bu dina ada guru pendamping yg baru tapi ngga bertahan lama jd bu syifa skrg sendiri lg duh kasian, sambil bercanda tadi "hayu mama neima mau nemenin aku disini" aku jawab "ah ibu meni karunya teuing, semangaaaat ebooo". Semogaaa cepet2 dpt guru pendamping yg baru sebaik bu dina dan passionate tentunya, betah dan sayang sama anak2. Aamiin..
Ini report foto2 tadi dari grup, seruuuu euy.. Sehat2 yaa anak2 main air waee~
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pulang2 terjebak hujan badaaaaaaii.. Gara2 nemo lama di warung, mama2 lain cpt bgt satset pada pulang ada yg udah rintik2 hajarrr pulang, kebetulannya lg anak2 emg pada bawa jas hujan pula jd pas udah dijemur dipake lagi deeh.
Terjebak berdua sama mama zoey, aku suka mama zoey salah satu org yg sefrekuensi daripada mama2 lain haha. Sambil nunggu hujan reda kami sambil ngobrol2 aja kesana kemari, tentang papanya yg meninggal di tanah suci pas lg umroh bareng jg sama mama zoey, sedihnya jenazahnya gabisa dibawa plg jd biasanya yg meninggal di Arab sana yaudah di makamin disana jg huhu. Ngobrolin jg mertuanya yg ternyata jg sama PT DI dan ngobrolin suasana genting dan traumtis saat terjadi dirumahkan besar2an, mertua mama zoey dan bapakku termasuk yg ikut tes lg dipanggil lg oleh perusahaan alhamdulillah disaat yg sama karyawan yg kerja lg dibenci, diancam dan diterror terus sama ex karyawan yg gamau balik lg dgn menyebut karyawan aktif "penghianat". Demo sering terjadi di patung husein nyegat karyawan aktif yg pergi kerja untuk dikata2in. Serem sih kalo diinget2, mama zoey jg sama nyeritainnya. Ngga nyangka kita ngulang cerita traumatis itu msh di area pendemo saat itu, iya sekolah nemo disitu2 jg huhu.
Sambil diajakin makan mie kocok, aku blg lagi puasa dan dia minta maap nyuruh aku pake masker bisi hiliwir wanginya cenah wkwk. Nemo sama zoey jg makan, mayanlah sebetulnya wktnya pas bgt hujan2 nge mie kocok tp lg puasa.. Sabarrrr. Btw aku sama mama zoey anniv nya beda sehari, ultahnya beda 2 hari, nemo zoey ultahnya beda 2 minggu (sesungguhnya kalo nemo brojol saat hpl pst hampir sama tanggalannya sm zoey). Iya banyak kesamaan gt yaa wlpn ngga persis haha. Bedanya dia kelahiran 93, anaknya 2 cowo cewe haha.
Oiya steps hari ini ganyampe 5000 steps. Pake foto saat badai report ke suami via WA
Tumblr media
Hujan mengecil jam 14.00. Duh di sekolah dari jam 11.20 cobaaa.. Untung ada mama zoey kalo sendirian kek manaaa. Hujan msh deras dikit kami plg aja deeeh..
3 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 11 months ago
Text
Perspective
Ku tadi pagi telp mama karena emang udah lama banget gak telponan kan… karena pas weekend entah kenapa selalu ada aja yang dikerjain (mostly tidur sik lol, nggak, tapi beneran emang selalu ga nemu waktu yang pas) jadi tadi pertama kali telponan beres subuh waktu sini.
Terus menarik banget deh. Jadi kan kami bahas tiket pesawat aku ke Madinah yang hangus itu yah (cerita lengkapnya panjang, tapi intinya ku harus beli tiket pesawat baru di airport di London buat terbang hari itu juga karena gaboleh terbang di pesawat yang udah aku beli tiketnya sebelumnya, terkait aku salah bikin visa tapi somehow visanya tetep keluar dari Saudi). Nah terus mama tadi ngomong sesuatu YANG AKU GAPERNAH KEPIKIRAN SAMSEK. And this is where the beauty of talking to other people/read what others’ writing on their interpretation/meaning on something came through.
Jadi, hikmah yang kupelajari dan kutanam baik-baik di otakku dari episode aku harus beli tiket lagi dan spent more money kemarin adalah: “Besok-besok research yang bener, Non. Jangan percaya ke satu sumber aja. Check and cross-check lagi. Banyak ngomong sama orang. Ikut komunitas.”
Intinya, kalau dari sisi-ku tuh, take-home lessonnya sangat… rasional. Dilihat dari kacamata yang sangat… humane. Betul-betul perspektif manusia. “Alasan terjadinya episode kemarin adalah karena kesalahan yang ku-buat karena aku hanyalah seorang manusia, dan next time, ku harus belajar untuk berusaha meminimise kecerobohan akibat diriku yang hanyalah manusia ini lagi”.
Tapi tadi Mama bilang, gak verbatim tapi nuance-nya kaya gini: “Ya lagian mau ketemu Allah, mau ketemu sama Tuhannya kok ya ngirit-ngirit dan pelit.” Terus aku yang… DHEG.
Betulan. Betulan. Banget. Yang dibilang Mama bisa jadi ada betulnya. Karena emang pesawat yang ku beli di awal tuh yang low cost gitu loh, kayanya ku beli cuma 250GBP apa ya. Dan karena mereka airline kecil, sepertinya mereka gakmau meresikokan untuk nerbangin aku yang visanya salah, karena masalah lagi buat mereka nanti kalau harus ngedeportasi aku-lah gitu-gitu. Meanwhile, tiket yang baru kubeli hari-H tu Turkish Airline yang adalah maskapai besar, yang makanya mereka lebih laxed ngebolehin aku terbang dengan visaku yang salah.
Beres call tuh yang *MIND-BLOWN*. Bener juga ye. Pas dipikir-pikir I spent SO MUCH MONEY buat bikin visa schengen bolak-balik Paris buat nonton SKZ lah, liburan ke Malta-lah, balik Indo, tapi masa mau UMROH pelit banget ngeluarin duit beli tiket pesawat yang low cost?? Beli visa juga ketimbang selisih 20pon dikejar banget??? HUHU
*EMOJI MENANGIS*
Jadi yaudah… Ku dengan tulisan ini minta maaf dan ampun YaALLAH karena sudah berpikir ekonomis kepada-Mu padahal semua rejeki ini dari siapa kalau bukan dari Situ juga ☹☹☹ Nikmat rejeki yang kuterima sampe sekarang amat sangat banyak SUPER DUPER terus masih berani-berani-nya perhitungan… Ampunilah dosa hamba-Mu ini dan semoga ke depan I can set my priority right HUHU
Tapi iya, mind-blowingnya banget adalah di gimana pola pikir-ku amat sangat human-perspective: “Oh, my bad. I made mistake. I am just a human anyway. I could do better.”, which is not bad?? Karena menurutku ya reflektif dan evaluatif aja. Vs Mama-ku yang perspektifnya sangat… spiritual. Harusnya sih hidup tuh ya balancing antara 2 hal ini ya.
Semoga ke depannya ku bisa deh menjalankan kedua cara berpikir ini beriringan. Tapi ya di sisi lain juga ku jadi belajar pentingnya sharing, ngobrol sama orang, gaining new persectives, karena jujur bisa apasih kita di dunia ini seorang diri.
Flat 39 Castle Mill
16/01/2024 14:49
3 notes · View notes
nourmsworld · 11 months ago
Text
lesson from 2023
Jika ditanya apa yang istimewa dari 2023 adalah Umroh. Entah kenapa bahkan dalam rencana Awal 2023 tak pernah ada dalam planning hidup. Namun, ini menjadi titik balikku dalam banyak hal. Sungguh benar kalau kamu ingin healing dan ingin meminta banyak pada Allah umroh adalah solusi terbaik.
Sejak 2022 pertengahan bapak berkata ayok umroh mbak. Nemenin Bapak. Aku menundanya. Sebentar ya pak. Aku masih mau mengusahakan sesuatu dulu. Pada akhirnya bapak berangkat sendiri. Aku hanya menemui di bandara soetta mengantar kepergian bapak. Sungguh itu pertama kali bapak mau ke jakarta dan mau menemui ku setelah 5 tahun. Aku tau keinginan bapak ini sudah lama.
Pada akhirnya bapak berangkat sendiri. aku mendengar banyak cerita baik. plus doa-doa yang bapak panjatkan juga.
memang semenjak pertengahan 2022 itupun teman kantor satu per satu umroh. sungguh aku merasa ingin sangat. satu - persatu. bahkan dalam seminar bulan oktober eh ayok umroh bareng. semenjak itu saat rapat selalu membicarakan tentang umroh.
sejak september itu pula tiap bulan aku minta di doakan orang terdekat untuk Allah panggil. Mungkin aku memang ingin, pernah berdoa juga, tapi entah kenapa belum ada kemantapan hati.
Sampai pada akhirnya 2023 awal ibuk meminta untuk umroh yuk mbak. pada akhirnya aku pun luluh. sepertinya ini memang aku harus umroh. lalu pemilihan travel, pesawat apa, transit dimana, rute mana, agen dari mana, jamaah dari mana paling banyak. semenjak awal tahun pun aku mencari dengan sungguh review semua agen wisata teman. pada akhirnya waktu umroh pun ibuk mau syawal atau setelah haji. pada akhirnya ibuk memilih waktu syawal. aku pikir itu waktu yang paling tepat.
Saat itu banyak sekali hal yang harus aku putuskan. dari segala macam pilihan hidup yang bisa jadi mengubah keseluruhan hidupku. aku harus memutuskannya.
pada saat itu saat semua hal yang harus aku putuskan aku pasrahkan aku doakan semua.
rasanya seperti mimpi. healing beneran jiwa raga.
dulu aku pernah bermimpi berkali-kali pergi ke masjid minum air zamzam langsung dari keran di dalam masjid. aku mencari banyak referensi masjid di indonesia, belum ketemu juga. saat sampai ke nabawi aku serasa bangun dari mimpiku. ini adalah masjid yang pernah ada dalam mimpiku.
jika makkah itu kaya jakarta dengan segala macam ibadahnya yang berkali-kali lipat, maka madinah adalah jogja dengan penuh ketenangan dan keramahan. Sungguh aku jatuh cinta pada pandangan pertama di dua kota ini, terutama madinah.
Entah apa yang mendorong madinah selalu membuat ketengangan. apakah karena ada sepotong tanam Surga disana?
apakah karena Kekasih Allah ada di sana?
ya Allah aku kangen madinah
3 notes · View notes
celotehnyafia · 2 years ago
Text
Safar Story bulan Syawal 2023
Assalamualaikum readers, aku mau berbagi boleh ya? Cerita safarku dibulan Syawal yang masih penuh berkah ini. Syukur kepada Rabbku atas nikmat yang tak terhitung. Ku lanjutkan lagi cerita ini, cerita perjalanan yang aku rasa ini adalah hadiah dari Rabbku atas penantian menuju ke rumahNya yang agung, Baitullah. Sejujurnya aku tak pernah menyangka bahwa Tuhan akan memperjalanku secepat ini. Rencana yang awalnya menunggu akhir tahun, qadarullah maju dibulan Syawal, meskipun juga saat daftar awal ke biro memilih tanggal awal Ramadhan. Allah punya kehendak yang lebih baik nyatanya. Tentu, atas ridho juga dari sosok Ibu yang membuat segalanya terasa mudah dan lancar. Perjalanan umroh ini memang yang pertama dan menggunakan pesawat oman air via transit Muscat, landing di Jeddah. Hari pertama setelah landing Jeddah langsung bertolak ke Madinah menjalani ibadah di Masjid Nabawi yang memiliki keutamaan apabila sholat di Masjid tersebut akan dilipatgandakan pahalanya sebanyak 1000 kali. Selain ibadah, berkesempatan juga ke Raudhah, Makam Rasulullah SAW yang juga masih dalam area Masjid Nabawi. Pengalaman spiritualitas yang ku rasakan saat menjumpai taman syurga dan makam baginda Nabi SAW hampir tak bisa tergambarkan dengan kata indah, karena faktanya ribuan kata indah tak cukup untuk menjadi saksi bahwa begitu luar biasanya Tuhan mengirim kekasihNya Nabi penutup, Muhammad SAW yang syafaatnya selalu dinantikan oleh kami umat muslim dan kerinduan untuk menyapanya terbayar tuntas. Ada kesyukuran penuh pada Rabbku, keimanan yang semakin menguat & kedamaian batin yang mampu menembus jiwa begitu masuk Raudhah, hangat dan getaran penuh cinta bersujud di antara mimbar dan Rumah Baginda Nabi SAW. Shollu Ahaihi Wassalimu Taslima. Shalawat serta salam senantiasa mengalir pada Rasulullah SAW. 4 hari 3 malam waktu tinggal di madinah, selain raudhah juga diisi dengan kegiatan lain yaitu memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi dan city tour jejak perjuangan Nabi SAW seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid dan benteng Khandaq dan Jabal Uhud. Sisanya shopping tipis-tipis.
Dari Madinah kemudian bertolak ke Mekkah tapi sebelumnya mengambil miqat di Bir Ali, melaksanakan sholat sunnah niat umroh dan melafalkan niat umroh. Sepanjang perjalanan dari Bir Ali memperbanyak talbiyah, "Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak". Perjalanan berkisar 4-5 jam, sampai akhirnya tiba di hotel yang letaknya cukup dekat dengan Masjidil haram. Hanya sebentar waktu bersih" tubuh dan masih melekat segala larangan saat berikhram. Kemudian lanjut menunaikan ibadah umroh mulai dari tawaf (sebelum sa'i sholat 2 rakaat di belakang maqam ibrahim, bermunajat dan muasabbah pada Allah SWT), sa'i dan diakhiri dengan tahalul. Ada getaran spiritual yang dahsyat terasa ketika tawaf, pada satu titik kesadaran sebagai hamba bahwasanya kita bak partikel nano di muka bumi ini dan begitu Maha Rahman RahimNya Rabbku dengan kuasaNya memperjalankan sampai ke RumaNya bersama lautan manusia dari seluruh penjuru dunia, demi kerinduan dan kecintaan mendalam pada Rabbku larut dalam keimanan penuh membesarkan keagunganNya dan pengharapan kebaikan dunia akhirat dariNya. Bekal terbaik yang bisa kita siapkan untuk sampai ke baitullah adalah keimanan & ketaqwaan selebihnya Allah yang akan membuka keran rejekiNya.
Umroh kali ini benar-benar menjadi hadiah dari Rabbku, syukur senantiasa terucap semoga di manapun aku berpijak Rabbku selalu membimbingmu untuk menjadi hamba yang taat dalam koridor jalan yang diridhoiNya. Semoga diperjumpakan kembali ke tanah haram dengan kekusyukan ibadah yang lebih baik.. aamiin
Berita Update
7 notes · View notes
arintyas · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Dan jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku (Masjid Nabawi)," (HR Bukhari).
Dari Ibnu Az-Zubair bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban) [HR. Ahmad, 26:41-42; Ibnu Hibban, 1620. Sanad hadits ini sahih].
“Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga." (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 1391)
"Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2]: 158).
Hadist-hadist yang saya nukil diatas merupakan hadist Shahih
Tahun ini merupakan tahun terberat dan tahun penuh hadiah dari Allah.
Kami bersyukur atas setiap yang Allah beri, baik ujian, hidayah dan memperbaiki diri sehingga berusaha menjadi yang Allah suka, menjalankan keseharian dengan tenang karena Allah selalu mendampingi.
Setelah keguguran 2x, kami diingatkan untuk bersaturahmi kepada saudara kami yang sakit dan ‘sripah’. Silaturahmi yang tidak mudah tapi tetap kami jalankan.
Satu persatu pintu mulai terbuka, Allah tiba-tiba memberi saya ide untuk mewujudkan keinginan mertua. Pergi ke Bromo. Disitu, tidaklah selalu mudah dan selalu senang. Ada senang, tapi tidak mudah naik gunung (walaupun Bromo yang tidak mendaki) membawa balita. Anak kami mabok sepanjang jalan. Yang harusnya bisa gitu dia tidur aja kan gelap, tapi karena excited naik jeep jadi malah melek berujung mabok sepanjang jalan kelak kelok itu diisi mabok, diisi makanan/minum mabok lagi sampai lemas. Berasa naik halilintar di dufan kali dia. Tapi alhamdulillah dia sehat dan dapat bergabung sampai akhir dan lancar kembali 🥹 padahal habis turun dari Bromo menerjang kemacetan libur lebaran Malang yang swuperrr sekali langsung tolak ke Jogja.
Beruntung saya mempunyai suami yang Allah pasangkan untuk saya. Kami kompak menjaga anak kami dengan mood dan dalam keadaan nyaman walau tubuhnya mungkin tidak nyaman. Suami saya bisa diajak kerjasama. Saya dapat keyakinan itu (walau sebelumnya pun saya tahu dia begitu tapi kali ini makin yakin karena ini perjalanan kami terlama dan ter-menantang bersama anak balita kami)
Sampai ketika bapak ibu mertua sekeluarga berencana umroh. Saya juga sudah sangat ingiiin sekali berangkat umroh, impian sejak 2013. Tadinya saya ragu umroh membawa balita, banyak ketakutan. Takut tidak maksimal, takut anak lepas nanti tidak dalam pengawasan, takut biaya, takut dll dll. Banyak. Karena ini bukan umroh dalam bayangan saya, bayangan saya umroh tidak membawa anak dan memakai travel. Tapi ini tidak. Umroh ini umroh mandiri, umroh pertama kali, dan umroh bawa anak. Overthinking.
Tapi suami saya meyakinkan. Ayo gpp, mumpung bareng-bareng. Saya tanya, memang finansial kita siap? Suami jawab, kita bisa siapkan. Kita usahakan semaksimal mungkin.
Saya pikir-pikir lagi, anak kami pun sedang suka ke Masjid, suka hafalan surat pendek, dan suka tentang kisah nabi. Jadi itu menambah kecenderungan saya untuk mengajak dia yang sedang senang belajar agama untuk berangkat ke masjid terbaik, terbesar, termegah dan terramai di dunia ini.
Singkat cerita kami sering kontak dengan keluarga diluar kota dan diluar negeri. Kami janjian umroh bersama. Dari Indonesia berangkat bersama dan bertemu dengan keluarga yang lain di Madinah.
Suami saya senang sekali, setiap videocall dengan kakak adiknya di bersemangat. Padahal kalau bahas persiapan bisa sampai dini hari karena beda waktu. Ibarat kata harta benda badan terpakai untuk umroh gapapa.
Karena memang umroh ibadah fisik dan harta.
Dia senang bisa umroh bersama keluarga kecilnya dan keluarga besarnya.
Saya pun menawarkan kepada ibu saya, tapi ibu insyaAllah 1-2 th lagi berangkat ibadah Haji jika Allah mengijinkan. Ibu bilang ingin menyiapkan fisik dulu. Lagipula ini tahun terakhir ibu mengabdi di tempat kerjanya, tidak ingin melewatkan setiap momen.
Tiba hari-h saya berangkat, dengan penuh rasa khawatir karena umroh ini tanpa perencanaan jauh hari. Hanya 5 bulan. Prosesnya 5 bulan dari kami yang tidak punya paspor. Semua urus secara mandiri dari paspor, visa, pesan tiket dan hotel, persiapan, sampai akhirnya pulang dan semua terlalui dengan mengantongi perasaan bahagia dan kerinduan yang bertambah rindu.
Kenangan ini yang sungguh berarti dan tidak akan saya lupa.
Tahun ini banyak sekali yang Allah ajarkan kepada saya dan keluarga. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Tumblr media
4 notes · View notes