#carpe diam
Explore tagged Tumblr posts
Text
Neil, Mimpi, dan Kita.
Carpe diem. Seize the day.
Warning: Suicidal thought dan spoiler film/buku DEAD POETS SOCIETY
---
Semalam, aku baru saja menyelesaikan buku Dead Poets Society. Tidak pernah terpikir olehku kalau buku ini akan meninggalkan kehampaan. Tragedi yang terjadi pada Neil Perry adalah tragedi nyata yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk aku.
Dead Poets Society menceritakan tentang sekumpulan pelajar di sekolah ternama khusus laki-laki, yaitu Welton Academy. Welton Academy memiliki 4 pilar sebagai prinsip.
Tradition, Honor, Discipline, and Excellence.
Orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sana berharap mereka bisa berprestasi dan setelah lulus akan masuk ke Ivy League.
Dengan aturan di Welton Academy dan beban yang diberikan oleh orang tuanya, kita bisa membayangkan betapa monoton dan beratnya keseharian mereka. Lalu, datanglah Mr. Keating, guru bahasa Inggris yang memperkenalkan hakikat puisi dan bagaimana puisi dapat mengubah hidup mereka. Puisi memberikan warna dan gairah dalam hidup. Dan saat itu, keseharian mereka pun berubah.
Dead Poets Society adalah klub rahasia, di mana mereka bisa membaca puisi sebebas penyair terkenal seperti Walt Whitman, Henry David Thoreau, Lord Byron, dan lain-lain. Di mana mereka bisa mengumpulkan keberanian untuk "memetik hari ini". Di sinilah seorang Neil Perry akhirnya menemukan tujuan hidupnya.
Neil Perry bersemangat untuk mengikuti audisi drama A Midsummer's Night Dream. Sejak itu, hari-harinya diisi dengan impian menjadi seorang aktor. Ia menemukan semangat untuk berakting.
Perjuangannya tidaklah mudah, mengingat bahwa ayahnya tidak akan setuju kalau Neil berakting. Baginya, kegiatan lain selain belajar hanya akan membuyarkan fokus Neil yang sudah dipersiapkan untuk menjadi seorang dokter.
Neil memberontak. Tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan emas untuk menjadi bagian dari salah satu drama William Shakespeare yang terkenal. Dia berhasil mendapatkan peran dan berlatih tanpa sepengetahuan ayahnya.
Namun nasib tak ada yang bisa menduga, ayah Neil tahu dan segera menyeretnya pulang setelah penampilan Neil Perry yang memukau. Orang tuanya marah besar dan Neil Perry merasa terpuruk karena tak ada yang memahami keinginan hidupnya.
Diam-diam, saat orang tuanya sudah tidur, Neil Perry menyelinap ke ruang kerja ayahnya. Dia mengambil pistol di balik meja kerja dan merenggut nyawanya sendiri.
---
Tragedi Neil Perry, saudara-saudara, adalah masalah yang bisa terjadi pada siapa saja termasuk aku.
Mimpi adalah salah satu hal yang membuat manusia tetap hidup. Mimpi menjadi tujuan manusia untuk tetap hidup. Bila mimpinya direnggut, hanya 2 hal yang akan terjadi. Manusia mati atau berjalan di bumi seperti zombie. Yang mana aku?
Aku punya mimpi untuk menjadi penulis dan melihat dunia. Orang tuaku telah berkali-kali mencoba untuk merenggut mimpiku. Tidak boleh bermimpi besar, "Mau jadi apa penulis?"", tidak boleh masuk jurusan Bahasa, melanjutkan sekolah kedinasan, masuk ke lembaga pemerintahan. Tapi aku cukup berani untuk menentang. Aku cukup berani untuk mempertahankan mimpiku.
Tak semua orang memiliki kesempatan sepertiku. Tak semua orang memiliki privilege yang kumiliki. Ada yang bilang kita harus melihat realita. Aku tak setuju dengan hal ini.
Previlege yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Tapi peluang yang dimiliki tiap orang sama banyaknya. Tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mau berusaha menemukan dan memanfaatkan peluang itu.
Hanya satu kesulitan yang benar-benar sulit, yang harus sama-sama kita hadapi. Neil Perry juga. Kita harus menghadapi Perenggut Mimpi.
Menurutku, melawan omongan dan kehendak manusia adalah cobaan yang lebih berat dari realita. Omongan dan kehendak manusia bisa menjatuhkan, bisa membuat diri kita terpuruk, sama seperti yang dialami Neil Perry.
Sampai saat ini pun, omongan dan kehendak orang tuaku selalu membayangiku. Menjadi momok yang membuatku benci pada hidupku. Membuatku memiliki kecenderungan untuk merenggut nyawaku sendiri. Hanya satu peganganku yang masih membuatku terus hidup. Mimpi.
Saudara-saudara sekalian, di saat Anda mulai membenci, saat itulah Anda harus berani untuk meraih mimpi. Aku hanya bisa merangkul para pemimpi untuk berani memberontak.
Carpe diem. Seize the day. Petiklah hari ini.
4 notes
·
View notes
Text
beginilah malam memahat mimpi
menulis cerita tentang apa saja
tak perlu darah menjadi luka
dada bisa sesak dihujam sajak
tinggal bersama prefiks me,
mengantar jiwa menuju dimensi lebih jauh
sementara pelukan tinggal pada prefiks me dan sufiks kan,
mengantar kesakitan pada yang diam dalam badan
sakit sekali cerita yang ditulis malam
bunga tidur yang membawa ketundukan badan
bulan tersenyum dan langit masih menangis
aku kembali menjadi sungai,meledak bersama bintang
alea iacta est,carpe diem
=≈======≈====
masih nyeri setelah mimpi buruk..mengingat rasa kematian pergi hanya menyisakan kesadaran,kemelekatan hilang.
namun masih berada di badan dan menyaksikan kepergian,berlipat lipat sakit dan merasakan kemelekatan pada mereka yang pergi
terimakasih mimpi semalam,membuatku menjadi menyadari makna waktu yang terbatas,hidup yang dimaksimalkan,perbuatan baik yang terus digaungkan,dan menyadari semua yang awal akan menjadi akhir.
kamis,18januari2024. 3.33 am selesai ditulis
0 notes
Note
wcif the carpe diam frame in zara desk that is on 13:32 of the first video of san my stories?
hey! it's part of the renu office set and can be found and downloaded from either here or here
1 note
·
View note
Text
Gadis Energi Matahari 🌻
Pontianak. 08:24. 01052023.
Ada tuh pepatah barat, jalani hari sebaik-baiknya hingga pukul 10 pagi, kemudian biarkan sisanya mengikuti.
Ndak tau juga maksudnya gimana ada pepatah itu (lhaaa ndak tau kok ya malah ngasi tau orang), tapi ya anggap ajalah artinya mirip-mirip "carpe diem".
1. Minum kopi hitam 1 baskom, modal menjalani hari.
2. Kakak mi goreng baik hati, eh ketemu lagi.
3. Abang-abang satpol pp yang diam-diam rajin kasi makanan kucing, semoga Allah paringi barokah 🤲🏻
4. Hangat hangat hangaaaaattttt 💛 alhamdulillaah Allah beri langit biru, agar ringan harimu 💛
5. Sukaaa sekali semangka, tapi ndak boleh banyak-banyak.
6. Seperti jepang kan? Ada bunga di pinggir jalan. Tanaman nenek warung.
7. Pedagang-pedagang yang tidak pelit, yang semoga sehat selalu dan lapang hatinya. Laa hawla walaa quwwata illa billaah. Alhamdulillaah bini'mati tatimmush shalihat. 🎋
Salam,
ayuprissa yang belum mandi dan harus setrika baju dulu.
1 note
·
View note
Text
Inspiration | Research | References
I was very excited to shoot this script because for our previous films we as students were lighting and trying to shoot a film in a "fancy" way with "fancy" lighting. However, I realized I did not know how to light a scene in a natural way. Making it look like our usual day. Keeping this in mind I still wanted to make the visual attractive therefore the first film which came to my mind was "The Father" directed by Florian Zeller and shot by Ben Smithard. The film is so beautifully shot with high contrast and natural lighting. The colors and production design beautifully work with the visuals and convey so much meaning in the film.
Therefore "The Father" became my main inspiration for our film Carpe Diam. My main goal in this film was to light from the outside and to create fake sunlight. This was a very difficult task as it completely depended on the location we would get. I wanted the visuals to have high contrast on the character's faces and create a look that works with the story's emotion. The story has immense tension between characters which portrays broken relationships, hence my go-to color to emote this emotion was blue. Now in further development, I realized I did not want to give the whole image a blue color by changing the white balance as I would lose the essence of a natural daylighting scene. Hence I decided I would have tints of blue and also portray the color blue with the help of production design. I and Jess worked closely with the costume and the color of the props. I also want to color grade this project as this is the time I can learn, therefore I am going to shoot the film in LOG and color grade it. This is the reason my maximum time I have been researching how to color grade and make the most out of the visuals for this film.
0 notes
Text
This took way too long for me to do but here ya go!~🦐💙
One kiss from Descendants 3
I won't say i'm in love from Hercules
Monster from Frozen on Broadway
Carpe Diam by Joker out
Satellite by Lena
Half of these are just Vil brainrot
@caramelwaltz I CHALLENGE YOU!
rules 🎶 :: when you get this, list 5 songs you’ve been listening to & tag 5-10 people.
tagged by :: @photmath @karotland @okayymochi
1 :: r.i.p 2 my youth by the neighbourhood ➛ been looking back at some of my old playlists and found a couple gems
2 :: born to die by lana del rey ➛ one to many tiktok edits has me back in my lana del rey headspin and I'm not complaining about it
3 :: lied by wizthemic ➛ it's just a good song that I randomly found a while back I have listed to it ever since
4 :: wildest dreams (taylor's version) by taylor swift ➛ a classic and something that I listen to when day dreaming
5 :: cleanin' out my closest by eminem ➛ this just fuels my rage from time to time
taglist :: @silvervioletvalentine @sebscore @fxllfaiiry @mbappebby @sidcrosbyspuck @kiwisa @kiryoutann @mrs-bellingham @joaofelixes @lcvertrl
569 notes
·
View notes
Text
25th of April, 2022
#coffeeshop#aesthetic#tea#love#dark academia#light academia#lovely#carpe diam#uni#university#college#med school#morning
14 notes
·
View notes
Text
pretty much sums it up.
#dead poets society#dead poets#deap poets society post#carpe diam#niel perry#todd anderson#todd and neil#john keating#dark academia#dark academic aesthetic#dark academia movies#academia#fandom
88 notes
·
View notes
Text
when John Keating said “We don't read and write poetry because it's cute. We read and write poetry because we are members of the human race. And the human race is filled with passion. And medicine, law, business, engineering, these are noble pursuits and necessary to sustain life. But poetry, beauty, romance, love, these are what we stay alive for. To quote from Whitman, "O me! O life!... of the questions of these recurring; of the endless trains of the faithless... of cities filled with the foolish; what good amid these, O me, O life?" Answer. That you are here - that life exists, and identity; that the powerful play goes on and you may contribute a verse. That the powerful play *goes on* and you may contribute a verse. What will your verse be?” I felt that
#dead poets society#dark acadamia aesthetic#dark academia#john keating#carpe diam#seize the day#chaotic academia#chaotic academic aesthetic#light academia#light acadamia aesthetic#poetry
40 notes
·
View notes
Text
Too sad to carpé diem.
28 notes
·
View notes
Text
If someone tell me to choose to live in the real world with my friends and family, or living in a fictional world... I would pick the last one without even thinking. Should I be worried?
#daydreaming#carpe diam#fantasy world#reality sucks#romantic academia#comfort character#favourite books#book boyfriend#coffee#tea time#comfort place#royalcore#bookworm#dark academia
12 notes
·
View notes
Text
Me: I'll never cry over a man.
Le me:
#dead poets society#neil perry#todd anderson#todd and neil#john keating#charlie dalton#knox overstreet#o captain my captain#carpe diam
23 notes
·
View notes
Text
Champagne with a view!! BVI’s ~ Travel Memories
#champagne#sparklingwine#champagnetime#bvi#britishvirginislands#Caribbean#drink#drinks#drinkswithaview#wanderlust#lust4wonder#foodie#travel#traveling#travelphotography#carpe diam#sunsets#sunsetphotography
3 notes
·
View notes
Text
так выглядят выходные, которые давно перестали быть выходными))
но это всё по любви 🖤
inst: _youkai___
#atmosphere#artlife#art academia#art study#эстетично#атмосфера#артблог#артисты#традиционный арт#artistlife#art visual#artoftheday#traditional art#study aesthetic#artists on tumblr#art aesthetic#artistsoninstagram#chaotic academic aesthetic#aesthetic#carpe diam#ловимомент#student#student life#studyblr#studying#study motivation#drawdrawdraw#tumblr draw#tumblraesthetic#art
8 notes
·
View notes
Text
“We don’t read and write poetry because it’s cute. We read and write poetry because we are members of the human race. And the human race is filled with passion. And medicine, law, business, engineering—these are noble pursuits and necessary to sustain life. But poetry, beauty, romance, love—these are what we stay alive FOR.”
-Dead Poets Society (1989)
105 notes
·
View notes
Text
"I'm almost ready to risk something the size of my life and full of blood, to ride into town with my twin fears: obsession, the jacket of knives I look so good in- desire, a foul animal gone stupid in the heat."
Cassandra de Alba
8 notes
·
View notes