Tumgik
#cara mengajari anak menulis pertama kali
11suardi · 2 years
Text
20 Cara Mengajari Anak Menulis Pertama Kali
20 Cara Mengajari Anak Menulis Pertama Kali
Cara mengajari anak menulis pertama kali bukan hal mudah. Belajar menulis merupakan proses yang berlangsung secara bertahap dan memerlukan waktu dan latihan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda belajar menulis dengan lebih efektif. Lihat Juga Cara Mengajari Anak Menulis Dikte Sebaiknya, mulailah dengan mengenali huruf-huruf besar dan kecil. Latihlah menulis huruf-huruf tersebut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
callmehilmy · 4 years
Text
Belajar Jadi Bapak #3
Tumblr media
Photo by Daiga Ellaby on Unsplash
Jadi, tulisan ini adalah serial kecil, tentang (sedikit) ilmu parenting yang saya dapat dari bimbingan keluarga sendiri, sekolah pra nikah, buku parenting, pun dari kuliah di pendidikan dokter. Kawan tidak harus setuju 100%, dan kami akan sangat senang bila anda mempunyai opini mengenai tema ini yaitu kebapakan.
Ada dua foto yang ingin saya bagikan di unggahan kali ini dari film A Beautiful Day in The Neighborhood (2019)
Tumblr media Tumblr media
Pengantar sedikit, boleh ya?
Tanggal 20 Januari 2018 adalah tanggal terakhir saya menulis tentang pelajaran saya untuk persiapan menjadi seorang bapak kelak. Sudah 2 tahun saya absen, sekarang saya kembali lagi. Pasalnya, saya ingin bersiap kembali karena mimpi itu saya rasa semakin dekat di tahun-tahun ini. Saya ingin ketika punya anak kelak, saya punya bekal yang mumpuni untuk membina keluarga. Pada unggahan semacam ini, saya ingin berbagi kembali, apa-apa yang saya pelajari untuk bisa bertumbuh bersama keluarga saya kelak.
Mungkin, menjadi orang tua kelak pun harus mengingat rasanya ketika menjadi anak-anak. Kita menangis karena apa, marah dengan hal apa, dan bagaimana kita ataupun keluarga kita bereaksi. Meskipun memang benar, ingatan kita ketika kecil tidak mungkin seingat itu, tapi paling tidak, kita mempunyai pembanding yang kuat untuk mencari cara mendidik yang baik.
Dulu ketika kita kecil, kita bertumbuh menjadi dewasa. Tapi mari kita sadari, terutama pada orang tua dengan anak yang pertama, orang dewasa pun bertumbuh menjadi orang tua ketika itu. Ketika kita belajar untuk melangkah, mereka pun belajar untuk mengajari anak melangkah. Ketika kita belajar untuk buang air besar, orang tua kita pun belajar untuk mengajari anaknya prosesnya yang baik.
Bertumbuh, bukan semata milik anak, namun juga bagi orang tua. Tata pikir seperti ini nampaknya membuat kita sadar bahwa dalam peran apapun, kita harus belajar untuk lebih baik, baik itu sebagai anak dalam bersikap kepada orang tua, ataupun orang tua terhadap anak.
Selain itu, sisi lain yang saya pelajari kali ini adalah pentingnya untuk jujur terhadap perasaan sendiri. Anak perlu untuk diajarkan bahwa mempunyai perasaan senang, sedih, kecewa, marah, adalah hal yang wajar; itu manusiawi. Tidak ada yang salah dalam perasaan itu. Tidak pula kita memarahi atau bersikap cuek ketika ananda menangis karena hal yang mungkin menurut kita sepele; seperti tidak bisa menemukan mobil mainannya di bawah kasur. It is okay to be sad; anak-anak perlu untuk mengetahui ini. Mereka harus jujur dengan perasaannya sendiri, dan ketika ananda jujur dengan perasaannya, apresiasi perasaan itu. 
Tidak ada yang salah dengan perasaan itu, tinggal bagaimana kita bereaksi dengan perasaan tersebut dengan cara yang baik. Entah kita ajak dia makan makanan yang dia suka, main musik, memukul drum, ataupun berlari-lari di taman dekat rumah, sembari kita ajak untuk reasoning atau memecahkan masalahnya. Arahkan ke hal yang positif, sehingga ketika dia bertumbuh dewasa, pelariannya pun ke hal semacam itu. Pada konsep psikiatri yang saya pelajari, dalam reaksi terhadap stressor, ada task oriented dan mekanisme pembelaan ego. Dua hal ini saya percaya tidak mungkin secara sadar dapat kita pilih, tapi kita bisa memilih task oriented yang baik dan mekanisme pembelaan ego yang matur atau dewasa. Ini semua dibentuk, salah satunya, dari pola asuh yang baik dari orang tua.
Tumblr media
Pola itu, pun, bisa kita dapat dari ajaran orang tua kita. Saya ingat, ketika kecil, kalau sedih atau marah, saya sering diajak lomba lari naik tangga ke masjid dekat rumah kalau menuju Maghrib ataupun Isya’. Ke anak saya kelak, saya pun ingin mengajarkan hal yang sama, atau serupa, dengan cara yang positif pula. 
Tiap anak itu spesial dengan dirinya sendiri. Mengajari bahwa diri mereka itu spesial dengan segala kelebihan dan kekurangannya itu penting. Sosok terbaik ananda kelak bukanlah ketika ia berkekuatan super semacam Superman atau Spiderman, tapi ketika mereka menjadi sosok terbaik dengan diri mereka sendiri, cara mereka sendiri.
Tumblr media
Photo by Tina Bo on Unsplash
91 notes · View notes
indahsalimin · 4 years
Text
Penculikan Buku Enam Belas Tahun Lalu dan Karma Seorang Pengelola Perpustakaan
Tumblr media
(Diambil dari Film ‘The Book Thief’ (Sumber: The Daily Texan)
Perpustakaan pertama yang aku kenal, adalah perpustakaan sekolah menengah pertama yang teduh, dengan bangku-bangku kayu yang ditata sebagaimana layaknya bangku-bangku di perpustakaan sekolah menengah pertama, dan entah bagaimana, punya koleksi buku sastra yang sangat baik pada waktu itu.
Semasa sekolah, aku sangat sering ke perpustakaan, mungkin hampir setiap hari. Sampai-sampai, penjaganya tidak merasa perlu menegur aku untuk mengisi buku tamu ketika hidungku tampak di matanya. Aku ke perpustakaan saat istirahat, atau saat dikeluarkan dari kelas karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Aku termasuk jarang mengerjakan pekerjaan rumah, karena malas, tentu saja.
Beberapa waktu setelah kunjungan yang sering, penjaga perpustakaan mengajari aku cara menggunakan katalog. Tapi aku tidak pernah tahu apa yang aku cari sehingga lebih sering berjalan dari rak ke rak sembari menyentuhkan jari-jariku ke punggung buku yang ditata sesuai nomor panggilnya, membaca judul buku dan pengarangnya.
Seperti wajarnya perpustakaan sekolah negeri, perpustakaan sekolahku penuh dengan buku-buku pelajaran dan novel terbitan Pujangga Baru dan Balai Pustaka. Belenggu. Belenggu. Harimau-harimau. Kalau Tak Untung. Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. Siti Nurbaya. Siti Nurbaya. Aku sudah baca semua buku-buku itu sampai pencarianku  berpindah ke rak lain. Dari novel-novel lama, aku berpindah pada rak berisi buku-buku kumpulan cerpen, puisi dan buku-buku terjemahan. Rak ini, selanjutnya menjadi monumen jatuh cintaku pada sastra.
Buku pertama yang aku baca dari rak itu adalah kumpulan cerpen dari Bagus Takwin. Dalam sebuah cerita, dia mengutip sebuah puisi yang ditemukannya dari forum internet (’apa pula itu ‘forum internet’?’, batinku waktu membaca catatan kakinya) dan hingga buku itu diterbitkan, Bagus Takwin tidak bisa menemukan siapa penulis puisi itu. Seperti ini puisinya:
Di bawah bintang bintang hidupku terlentang
Kenangan dan kenyataan berbaur
Jalan jalan masa depan pun kabur
Apa yang dicari alam hidup ini,
Selain uji coba merangkai jalan?
Siapa tau cocok dengan masa kini
Siapa tau bisa jadi harapan
Masa ke masa bersambung
Tanpa ku tau bagaimana
Saat riang,saat berkabung
Lewat merejam tanpa makna
Ribuan rasa menjerang
Pun tak kutau melenggang saja
Sepi dan bersahaja
Lalu kemana ujungku?
Tak pernah kutau tak pernah kuterka
Siapa yang tau?
Siapa yang bisa?
Puisi yang tidak tahu ditulis oleh siapa itu, adalah puisi yang pertama kali menyentuh hatiku, remaja 13 tahun yang tentu saja tidak akan memahami puisi dengan diksi yang ndakik-ndakik. Maka dari itu, puisi yang diksinya biasa-biasa saja, buatku sangat indah dan membuatku mulai menulis puisi. Aku menyalin puisi itu di buku harian, di buku pelajaran, di buku paket, di robekan kertas kosong yang aku temukan, dan di mana saja aku bisa menuliskannya. Aku sempat hapal puisi itu di luar kepala. Aku mulai terobsesi dengan puisi itu.
Aku membaca buku berjudul ‘Bermain-main dengan Cinta’ itu puluhan kali. Khusus puisi itu, mungkin ratusan kali. Aku meminjam buku itu berulang-ulang hingga suatu hari aku putuskan: aku menginginkan buku itu. Aku terobsesi dengan puisi itu. Hingga akhirnya, aku merencanakan sebuah strategi untuk menculiknya.
Buku itu tidak pernah dipinjam sebelumnya. Hanya aku siswa pertama dan selanjutnya terus menerus membacanya, jadi waktu itu aku pikir, tidak akan ada orang yang merasa kehilangan dia. Buku itu akan lebih merasa berharga dan bahagia bersama aku.
Rencana harus disusun dengan matang, rapi dan aman.
Aku mulai mengamati konstruksi ruang perpustakaan, memahami penataan meja, rak-raknya, jendela, posisi penjaga perpustakaan, serta kebiasaannya meninggalkan perpustakaan di jam-jam tertentu. Aku, tentu saja, menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan untuk misi ini, tapi semua itu aku lakukan dengan bersemangat, dan seorang diri. Aku tidak mungkin cerita pada teman-temanku yang baik bahwa aku mau menculik buku.
Dari pengamatan dan berbagai percobaan selama seminggu, aku jadi tahu bahwa jendela paling ujung, yang menghadap ke arah kelasku, bisa dibuka asal aku menaruh sebuah bangku di bawahnya. Itu bisa aku akali dengan memindahkan bangku ke dekat situ dan berpura-pura menjadikannya pijakan mencari majalah di rak terdekat. Sementara itu, aku mencatat penjaga perpustakaan selalu pergi ke kamar mandi 10 menit setelah waktu istirahat selesai. Aku sudah mendapat waktu terbaik untuk menyelundupkan buku ini.
Dengan perhitungan matang, hari pelaksanaan penculikan buku pun tiba. Selepas bel istirahat pertama berbunyi, aku langsung menuju perpustakaan. Masuk dan menyapa penjaganya, mengatakan aku akan tetap tinggal satu jam pelajaran setelah istirahat karena gurunya izin (dalam ingatanku, gurunya tidak benar-benar izin). Penjaga perpustakaan menyambut dengan gembira. Tentu saja tidak selalu ada orang yang menemaninya di perpustakaan, kan?
Seluruh perhitunganku berjalan dengan tepat. Sepuluh menit setelah jam masuk berbunyi, penjaga perpustakaan berkata dari bangkunya, padaku yang sudah naik ke kursi, berpura-pura mencari majalah di rak paling atas dekat jendela, bahwa ia akan ke toilet sebentar dan berpesan kalau ada siswa yang masuk ke perpustakaan, harus mengisi buku tamu. Aku mengiyakan. Memangnya siapa siswa lain di sekolah ini yang akan mengunjungi perpustakaan pukul sepuluh lebih sepuluh pagi selain aku?
Kupastikan penjaga perpustakaan sudah menghilang dalam perjalanan melaksanakan hajatnya. Aku menggeser kursiku ke dekat jendela, membukanya dan melongok, memastikan tidak ada yang sedang lewat atau berjalan di sekitar situ, menjatuhkan buku Bagus Takwin keluar perpustakaan melewati jendela, menutup jendela kembali, turun dari kursi dan mengembalikan kursi ke posisinya semula. Aku mengambil sebuah majalah, dan duduk di dekat bangku penjaga, menunggunya kembali sebelum aku pamit ke kelas dan memberitahunya bahwa tidak ada anak lain yang datang ke perpustakaan.
Saat penjaga kembali, aku menahan gemetar yang masih mengigiti jemariku. Bagaimanapun, itu adalah penculikan buku pertamaku dan tentu saja membuatku gugup dan sedikit tremor. Penjaga perpustakaan tidak pernah curiga dan bahkan sampai aku lulus, tidak pernah ada yang menanyakan atau menyadari buku Bermain-main dengan Cinta milik Bagus Takwin sudah hilang dari perpustakaan sekolah. Aku pamit dengan natural, meninggalkan perpustakaan menuju kelasku, mampir menghampiri buku favorit yang sudah kuculik dengan sukses dan selamanya menjadi milikku.
Sebagaimana seorang maling yang mendapatkan kemudahan, tentu saja penculikan buku-buku yang menarik perhatianku kembali kulakukan. Aku tidak bisa memastikan, tapi yang kuingat betul, ada tiga buku yang berhasil kuculik. Buku kedua adalah Kejahatan dan Hukuman tulisan Fyodor Dostoyevsky (yang membuatku terkagum-kagum pada nama-nama orang Rusia yang bagiku sangat indah’- tokoh utamanya bernama Rodion Romanovitch Raskolnikov dan Alyona Ivanovna!)
Berbeda dengan tokoh Rodya yang akhirnya dipenjara, kejahatanku menculik buku, tidak pernah mendapat hukuman sampai aku lulus sekolah (tidak usah membahas atau memikirkan soal dosa karena hal itu sudah kubicarakan dengan Tuhanku dan walaupun Dia tidak menyampaikannya secara langsung, sepertinya Dia memaafkanku). Walaupun begitu, seperti seorang pemabuk yang berhenti minum pada kelahiran anak perempuannya, aku juga menemui momen yang membuatku berhenti menculik buku.
Aku berhenti melakukan itu, setelah penculikanku yang ketiga, pada sebuah buku berjudul The Art of Novel tulisan Milan Kundera. Berbeda dengan dua buku sebelumnya yang sudah kubaca sebelum kuculik, buku ini sangat menarik perhatianku karena covernya bewarna nila dan manis. Walau curiga sejak awal karena ada kata ‘novel’ di judulnya (aku suka membaca novel dan buku fiksi lainnya, tapi masa iya sebuah novel memuat kata ‘novel’ di judulnya?), tapi aku sangat menyukai Fyodor Dostoyevsky dan berharap bisa membaca karya-karya terjemahan lainnya. Buku Milan Kundera, pada akhirnya kutahu bukan novel, melainkan kumpulan esai mengenai novel-novel terkenal di dunia, salah satunya Kejahatan dan Hukuman. Kesalahan dalam memilih target penculikan, ditambah rasa bersalah dan takut akan dosa, membuat The Art of Novel menjadi buku curian terakhirku di sekolah menengah pertama. Aku menyelesaikan buku itu, sembari mengutuk wawasanku yang dangkal sehingga tidak mampu memahaminya. Setidaknya, buku itu membuatku berhenti menjadi penculik.
Enam belas tahun setelah itu, aku dan teman-teman sekota membuka perpustakaan gratis di rumah. Sebagaimana rayap bagi rak kayu, penculik buku adalah ancaman yang bisa dicegah namun tidak benar-benar bisa dihindari oleh perpustakaan. Oleh karena itu, kepada semua donatur buku perpustakaan, bolehkah aku, mewakili, jika ada, para penculik buku dan diriku enam belas tahun lalu, meminta maaf untuk buku-buku yang dipinjam dan tak pernah dikembalikan?
5 notes · View notes
tentangtenang · 5 years
Text
Heal Yourself #5: Selepas Kau Pergi
Tumblr media
Ratusan tahun lalu, Sopochles menulis sebuah karya sastra berjudul Oedipus Rex. Secara tersirat, karya ini menceritakan sebuah fenomena dalam Psikoanalisis Sigmund Freud yang terkenal dengan istilah Oedipus Complex, dimana Freud berpendapat bahwa pada rentang usia 3-6 tahun anak laki-laki cenderung ingin seperti ayahnya karena ingin mendapatkan kasih sayang utuh dari ibunya. Inilah yang membuat anak laki-laki pada usia tersebut lebih dekat dengan ibunya. Masih kata Freud, fenomena ini juga terjadi pada anak perempuan, dimana anak perempuan cenderung ingin seperti ibunya karena ingin mendapat kasih sayang utuh dari ayahnya sehingga di saat-saat ini anak perempuan akan lebih dekat dengan ayahnya. Istilahnya adalah Electra Complex.
Entah apa yang terjadi saat saya berada pada masa-masa Electra Complex dulu, batas ingatan saya tidak mampu mengingatnya. Tapi, yang saya ingat dan terus terjadi sampai saya dewasa, saya sangat dekat dengan sosok ayah. Bagi saya, ayah memiliki porsi yang sangat besar dalam bagaimana saya membentuk perilaku, cara berpikir, juga cara memandang hidup. Bisa dibilang, ayah adalah cinta pertama dan segala-galanya. Saya tentu tidak ingin kehilangan beliau, tidak pernah ingin! Tapi beliau dipanggil Allah untuk berpulang di bulan Oktober 2011, sekitar 8 tahun yang lalu.Bagaimana rasanya? 
Di hari dimana kejadian itu terjadi, saya seperti orang yang mati rasa: saya sulit untuk menangis, malah sibuk menenangkan anggota keluarga lain dan menceritakan kronologis kepergian beliau kepada orang-orang yang datang. Tangis itu justru baru pecah berjam-jam kemudian ketika sahabat saya datang dan memeluk saya sambil berbisik, “You will be okay, dear!” Saat itu, saya mengangguk saja, tanpa paham apa yang sebenarnya akan terjadi kemudian, juga tanpa paham apa yang sebenarnya menjadi maksud kalimat itu.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut : 57)
Wafatnya ayah membuat saya menyadari bahwa pesan cinta-Nya dalam Al-Qur’an bahwa setiap jiwa akan merasakan mati ini mengajari setidaknya dua hal besar. Pertama, bahwa kita perlu mempersiapkan diri dan sebaik-baik amal sebelum kepulangan. Kedua, bahwa kita diminta untuk mengelola kesedihan dan segala perasaan jika justru kitalah yang menjadi orang yang ditinggalkan. Sebab, bagaimana pun kita menepisnya, kesedihan pasca kehilangan itu pasti ada. Begitu pun dengan saya. Meski tidak di hari-hari pertama, rasa sedih itu justru muncul berwaktu-waktu bahkan bertahun-tahun kemudian, seringnya saat saya menghadapi “hari-hari besar” seperti wisuda untuk pertama kali, menerbitkan buku untuk pertama, menjadi pembicara untuk pertama kali, atau juga saat dimana saya memikirkan pernikahan untuk pertama kali. Apa yang membuat saya sedih? Saya ingin ayah ada di sebelah saya, merasakan kebahagiaan saya, atau mendengarkan semua keluh kesah dan pertanyaan saya tentang hidup dan pengambilan keputusan. But, the pen have been lifted and the ink has dried. Allah pasti bermaksud baik di balik semua ini.
Bicara tentang kesedihan, kematian dan perjuangan pasca ditinggalkan ini mengingatkan saya pada sebuah buku yang saya baca akhir tahun lalu, judulnya adalah Option B. Buku ini ditulis oleh Sheryl Sandberg, COO Facebook dan Adam Grant, psikolog yang juga professor di Wharton School, University of Pennsylvania. Buku ini berkisah tentang pengalaman pribadi Sheryl dalam menghadapi kesedihan yang sangat mendalam pasca secara tiba-tiba suaminya ditemukan bersimbah darah di lantai sebuah gym dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Dalam buku itu, Sheryl mengatakan,
“When life pulls you under, you can kick against the bottom, break the surface, and breathe again.”
Tidak hanya kita yang pernah sedih karena kehilangan. Bahkan, manusia mulia sekelas Rasulullah pun pernah berada pada episode hidup yang disebut Tahun Kesedihan. Pada saat itu Khadijah wafat setelah hidup selama seperempat abad bersama beliau dan menjadi yang menghibur beliau di saat beliau cemas, memberikan dorongan di saat-saat paling kritis, menyokong penyampaian dakwah beliau, mendampingi beliau dalam rintangan jihad yang pahit dan selalu membela beliau baik dengan jiwa maupun hartanya. Setelahnya, paman yang sangat melindunginya, Abu Thalib, pun wafat hingga bertambah-tambahlah kesedihan beliau. Kesedihan ini diperparah pula oleh peristiwa penolakan dakwahnya di Thaif. Bisakah dibayangkan, kan, betapa sedihnya beliau? Apakah beliau lantas sedih berkepanjangan hingga berakhir menjadi depresi? No, he breathed again!
Psikologi berbicara tentang manusia, di dalamnya juga tidak terlepas dari membicarakan bagaimana perilaku manusia dalam menghadapi situasi-situasi berat seperti kehilangan. Sebuah teori yang sangat terkenal dan seringkali digunakan dalam membahas ini adalah Five Stages of Grief milik Kubler & Ross (sering pula dinamakan Kubler-Ross Model). Menurut teori ini, ada 5 tahapan yang akan dilalui oleh manusia dalam menghadapi kehilangan, yaitu:
Denial. Pada tahap ini, seseorang biasanya menolak dan menyangkal kejadian yang sedang terjadi dan menganggap takdir yang membuatnya sedih atau terluka itu sungguh tidak masuk akal. Kalimat umum yang biasanya keluar adalah, “Tidak, ini tidak mungkin terjadi!”
Anger. Ketika seseorang mulai menyadari kenyataan yang ternyata benar-benar tidak disukainya, rasa marah muncul. Dalam pikirannya, ia bertanya-tanya, “Mengapa saya? Mengapa hidup ini tidak adil?”
Bargaining. Harapan-harapan palsu terjadi pada tahap ini. Meski seseorang sudah menyadari faktanya, misalnya fakta bahwa orang tersayangnya wafat, ia seolah-olah bisa melobby Sang Pencipta dengan mengatakan, “Kalau saja Engkau mengembalikan orang tersayangku, aku akan menjadi orang yang baik dan tidak pernah mengeluh lagi.”
Depression. Stress berkepanjangan, hingga akhirnya depresi. Hal ini mewakili perasaan kosong yang dirasakan selepas kejadian yang buruk terjadi atau selepas menyadari bahwa orang yang tersayang telah pergi. Pada tahap ini, seseorang mungkin menarik diri dari kehidupan, merasa mati rasa, hidup seolah dilingkupi kegelapan, dan seterusnya.
Acceptance. Menurut Kubler-Ross, ini adalah tahapan terakhir dimana seseorang sudah bisa menerima keadaan. Dalam kondisi ini, emosi biasanya sudah mulai stabil, misalnya ditandai dengan sudah bisa mengatakan, “Orang yang paling kusayang memang sudah tiada, tapi aku akan baik-baik saja.”
Meskipun demikian, apakah jika kita merasakan kehilangan maka kita pasti akan melewati 5 hal tadi tahap demi tahap? Bagaimana menurutmu?
Menariknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa peristiwa duka tidak harus selalu melalui tahap-tahap tadi secara terkunci. Sehingga, jika kita mengalami kehilangan sosok-sosok yang kita cintai, bukan tidak mungkin bahwa kita tidak melewati tahap-tahap itu (atau mungkin melewati tapi tidak seluruhnya). Alih-alih menyepakati Kubler-Ross Model, saya lebih sepakat dengan ini. Ketika kehilangan, atas seizin Allah saya tidak melewati tahap-tahap itu. Soal sedih, tentu saja iya, bahkan seringkali tangisan menjadi ekspresi sedih saya kala itu. Tapi, Alhamdulillah Allah Maha Menolong hingga tak sampai saya merasakan denial, anger, apalagi depresi. Satu hal yang menjadi turning point atau titik baliknya adalah sebuah nasehat dari ibu. Beliau bilang,
“Novie, ibu tahu kamu sangat sayang pada ayahmu. Ibu juga tahu kamu begitu dekat dengannya. Semua orang bilang kamu “anak ayah” saking dekatnya kamu dengan beliau, kan? Tapi Nov, Allah tak ingin kamu bergantung pada sosok manusia, meskipun sosok itu adalah ayahmu. Meninggalnya ayah adalah pesan indah dari Allah, bahwa Dia sedang mencabut kebergantunganmu pada seorang manusia dan ingin kamu kembali pada-Nya.”
Bagaikan oase di padang gersang, nasehat itu sangat menolong saya untuk bisa healing and dealing dengan peristiwa kehilangan. Sejak saat itu, saya mengubah persepsi saya bahwa kehilangan itu bukanlah keburukan; ia adalah kebaikan sebab di baliknya ada pesan dari-Nya yang dengan lembut ingin Dia sampaikan: agar kita menyadari pada siapa seharusnya kita bergantung. Kunci berdamai dengan kehilangan rasanya memang hanya kembali kepada Allah dan memperbaiki sikap tentang kebergantungan; yang saya rasakan, itulah yang membantu saya dalam melakukan proses penerimaan. Ternyata, inilah juga yang menjadi cara Rasulullah dalam menghadapi kesedihan, seperti yang diceritakan dalam sirah,
Ibnu Ishaq berkata, “Ketika Abu Thalib wafat, kaum Quraisy menyiksa Rasulullah dengan siksaan yang semasa hidup Abu Thalib tidak berani mereka lakukan. Lebih dari itu, salah seorang begundal Quraisy menghalangi jalan beliau, lalu menaburi kepala beliau dengan debu. Tatkala beliau masuk rumah dalam kondisi demikian, salah seorang anak perempuan beliau menyongsongnya dan membersihkan debu tersebut seraya menangis. Beliau berkata padanya, “Jangan menangis, duhai anakku! Sesungguhnya hanya Allahlah yang akan menolong ayahandamu.”
Kehilangan itu niscaya, ia sejatinya menggiring kita untuk bergantung dan kembali kepada-Nya. Back to Allah and let Him heal you. Bagaimana menurutmu (dan pengalamanmu)? Adakah cara lain untuk menyembuhkan dirimu pasca kehilangan? 
___
Sumber ide:
Five Stages of Grief: Understanding the Kubler-Ross Model https://www.psycom.net/depression.central.grief.htm
Why the Five Stages of Grief Are Wrong: Lessons from the (non-)stages of grief.
Option B, ditulis oleh Sheryl Sanberg dan Adam Grant
Sirah Nabawiyah, ditulis oleh Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri
168 notes · View notes
medanperan · 5 years
Text
beberapa hal tentang beliau:
beliau adalah orang yang "otak kiri" tulen. sistematis, logis, dan hidup dalam rasionalitas. ayahnya seorang guru matematika yang pernah menjadi mantan calon pilot, ibunya meninggal saat beliau masih kecil. berada dalam keluarga besar yang mayoritas hidup di dunia pendidikan, membuat beliau terus belajar, dan masih mengambil kelas di bangku kuliah saat kedua anaknya hampir menyelesaikan strata satu di perguruan tinggi. tidak hanya belajar, beliau juga mengajar. mahasiswa, pelajar, bahkan ibu-ibu dan nenek-nenek di suatu perkampungan yang ingin bisa mengaji. dan juga anak-anak, yaitu anak-anaknya sendiri. yaitu salah satunya adalah saya. yang mengajari saya menulis, yang membuat saya bersemangat bisa menulis sebagus tulisan beliau, yang mengajari saya berhitung, yang mengajari saya tentang kehidupan. memiliki beliau yang super rasional membuat semua pembelajaran saya berawal dari banyak jawaban atas mengapa, apa, dan bagaimana. mudah, kata mereka, karena saya memang bisa mempelajari apapun dengan cepat. disini kemudian saya ingin membahas kakak saya, yang terlahir dengan sedikit perbedaan yang membuat beliau harus menghadap wali kelas setiap naik kelas karena angka di atas kertas jarang dirasa cukup. beliau tidak memaksa, beliau menyerahkan keputusan kepada wali kelas yang lebih mengerti sistematika dan bagaimana angka bekerja di sekolah. di rumah, beliau membuat kami semua, anak-anaknya, belajar dengan cara kami masing-masing, dengan porsi kami masing-masing. kakak saya banyak diberi semangat untuk terus melangkah, saya diwanti-wanti untuk berhati-hati ketika terlalu semangat melangkah. beranjak dewasa, beliau memfokuskan pembelajaran masing-masing kami, seperti kakak saya diarahkan untuk mempelajari hal-hal untuk angka di atas kertas, dan saya diarahkan untuk mengabaikan angka di atas kertas. seringkali kami gagal, tapi beliau tidak masalah dengan kegagalan-kegagalan itu, karena bagi beliau, kami sudah lebih baik dari anak-anak lain di luar sana. menentukan hasil bukan pekerjaan manusia, tapi berusaha-lah yang menjadi kewajiban manusia. kalau sudah begitu jalannya, memang sudah seperti itu yang harus dilewati. nanti juga kita akan mengerti. beliau jarang memaksakan pilihan beliau, bahkan beliau jarang memberi perintah atas pilihan tertentu. beliau selalu mengatakan bahwa saya tau yang terbaik untuk saya. pertama kali saya mendengarnya, saya bahkan tidak tau harus berharap apa pada diri saya yang mudah menangis, tidak tau cara beradaptasi, dan mudah panik dan cemas nyaris setiap saat. tapi ternyata, mungkin itu adalah bagian dari pembelajaran hidup dari beliau yang harus saya alami, agar saya berani membuat keputusan dan bisa bertanggung jawab atas apapun yang saya putuskan.
dua puluh satu tahun saya hidup, saya mengalami banyak transformasi. tentu saja karena seiring usia saya bertambah, saya sebagai pribadi juga berkembang. yang saya syukuri adalah semua yang terjadi berada di atas pondasi yang beliau bangun. sampai hari ini, beliau adalah orang pertama yang akan saya hubungi saat perasaan saya tidak baik-baik saja. sampai saat ini, saya tidak pernah ingin menjadi siapapun lebih dari saya ingin menjadi seperti beliau. kata-kata di halaman ini tidak bisa mewakili persona beliau, kata-kata di halaman ini tidak akan pernah cukup, dan tidak akan pernah menjabarkan beliau lebih baik dari beliau yang akan saya temui dalam beberapa hari lagi.
untuk beliau, yang merupakan ibu saya.
dari anaknya, yang sedang rindu.
13 notes · View notes
oonoviaa · 5 years
Text
Terima Kasih :)
Hari ini adalah tepat dua minggu hari kepulangan dari tempat KKN. Sejujurnya, sejak hari pertama kepulangan KKN, saya sudah berpikiran untuk membuat photo thread kegiatan KKN di Twitter. Namun sebelum photo thread itu muncul, di Twitter sudah booming dengan thread horror KKN yang sampai hari ini masih viral. Jadilah saya urungkan niat membuat photo thread seluruh kegiatan KKN, karena saya takut dikira panjat sosial dengan beramai-ramai membuat thread dengan tema KKN.
Lalu malam ini, setelah membuka file-file foto KKN, saya tertarik untuk menuangkannya melalui sebuah tulisan saja. Tulisan ini mungkin saja tidak akan menceritakan kegiatan KKN secara menyeluruh tetapi lebih kepada apa yang saya rasakan selama kegiatan KKN berlangsung.
Saya bersama 19 teman saya yang lain KKN di salah satu desa di Kabupaten Klaten. Pada awalnya saya sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan KKN. Hal tersebut tidak hanya tentang teman-teman yang akan menemani saya selama 45 hari di kota orang tetapi juga berkaitan dengan saya yang anak manja yang bahkan makan di rumah saja masih sering diambilkan harus hidup mandiri selama satu setengah bulan. Jika membayangkan hal-hal tersebut rasa-rasanya saya malas untuk berangkat KKN. Tetapi karena sebuah kewajiban maka tibalah hari pemberangkatan KKN.
Minggu pertama KKN semuanya berjalan secara normal, saya berusaha mati-matian untuk menyesuaikan dengan kehidupan di sana. Dengan kondisi badan yang tidak terlalu sehat, saya tetap berusaha menunjukkan bahwa saya baik-baik saja didepan teman-teman saya, walaupun disatu hari saya harus menyerah juga dan memilih untuk istirahat. Dan saya bersyukur beberapa teman saya cukup peduli dengan kondisi saya. Meskipun pada awalnya masih ada rasa tidak nyaman didalam diri saya, bayangkan saja hidup dengan 11 orang di dalam satu rumah yang sama yang kamu tidak pernah kenal sebelumnya. Ya, dari 20 orang kami dibagi menjadi 2 posko, dipisah antara perempuan dan laki-laki. Saya tinggal bersama 11 teman perempuan lain disatu rumah, dan 8 teman laki-laki tinggal disatu rumah yang lain. Meski kami sudah beberapa kali bertemu sebelumnya, tetapi rasa tidak nyaman itu tetap ada.
Di minggu kedua, perlahan saya dapat menyesuaikan diri dengan baik. Semuanya terasa lebih nyaman. Ada beberapa teman yang sudah mulai dekat, dan bisa diajak berbagi setidaknya tentang keluh kesah per-KKN-nan. Walaupun masih ada rasa canggung tetapi setidaknya cukup bisa membuat saya bertahan untuk menjalani waktu yang terasa sangat lambat. Ya, mereka yang berhasil membuat stigma saya tentang KKN yang tidak asyik dll berubah. Mereka juga yang membuat saya merasa lebih ringan menjalani minggu-minggu selanjutnya.
Well, saya tidak akan memperkenalkan mereka satu persatu, tetapi meskipun belum lama kami kenal tetapi mereka sudah masuk ke dalam salah satu laci memori dan hati saya. Mereka yang sudah baik hati untuk membantu apapun kesulitan saya selama KKN. Mereka yang sudah baik hati mau mendengarkan segala keluh kesah yang akhir-akhir ini tidak hanya persoalan KKN saja tetapi juga tentang persoalan yang lebih luas. Mereka yang baik hati untuk menemani saya ketika saya meminta. Mereka yang sudah baik hati mengajari saya banyak hal yang sebelumnya saya tidak ketahui. Mereka yang saya tidak menyangka akan menjadi dekat seperti sekarang.
Dan ketika saya menulis ini, di otak saya sedang memutar segala memori yang telah kita lalui bersama. Mulai dari bercandaan receh tidak penting, musik yang sering kita dengarkan, film yang kita tonton, bagaimana cara kalian tertawa, bagaimana ekspresi bete kalian, teriakan, umpatan, segala obrolan yang mengandung beberapa pengakuan, sesi pillow talk, hingga bahkan tempat-tempat yang pernah kita kunjungi. Ternyata segala memori itu bisa membuat saya tersenyum ketika saya mengingatnya. Rindu? Ah mungkin terlalu dini untuk mengatakan itu, tetapi mungkin saja bukan? Selama 45 hari dan 24/7 bersama kalian, mungkin bukan diri kalian yang saya rindukan tetapi segala momen itu. Karena faktanya, kita masih sering bertemu tetapi memori itu tidak akan bisa terulang bukan?
Teruntuk kalian, terima kasih untuk 45 hari yang tidak akan pernah saya lupa. Terima kasih sudah berbagi kisah bersama saya. Terima kasih untuk segala ilmu dan pengalaman yang kalian berikan. Terima kasih sudah menjadi teman yang baik. Saya tidak tahu sampai akan sejauh mana pertemanan kita, saya tidak tahu akan berapa lama kita berteman. Karena seperti yang salah satu dari kalian pernah katakan, kita hanyalah orang asing yang kebetulan bertemu dan diharuskan hidup bersama selama 45 hari, dan dalam kasta pertemanan kalian mungkin pertemanan kita berada diurutan yang paling rendah. Tetapi semoga tidak, semoga kita tetap masih bisa banyak berbagi kisah-kisah lain. Semoga kelak banyak cerita-cerita indah yang bisa saya dengar dari kalian. Semoga wacana menghilang setelah nilai KKN keluar itu hanya menjadi sebuah wacana saja. Dan lebih dari itu, saya tunggu realisasi kalian untuk main ke kota saya.
Sekali lagi, terima kasih sudah bersedia menjadi teman yang baik :)
Salatiga, 6 September 2019. Novia.
1 note · View note
bingung-nulis-apa · 3 years
Text
Yang Manis Itu Palsu
Aku sedang duduk di tepi teras lantai dua rumah orang tuaku, adikku didalam rumah sedang membuat makaroni kesukaan nya, adikku satu lagi sedang asyik menonton “MULAN” dengan disney +hotstar gratisan yang ku dapatkan hasil beli paket telkomsel bulan ini. Aku duduk sendiri sambil menulis tulisan ini, ditemani lagu Just The Way You Are dari Billy Joel, aku tau lagu ini dari sahabatku, Ilo, sahabat tertolol yang pernah kumiliki, hobi nya mabuk, lalu balap lari, terbukti tololnya kan?!
Ah, pikiran ku melayang ketika aku berada didepan laptop, mataku tertuju ke arah monitor sesekali ke arah keyboard. Luas sekali rasa nya hidup dalam pikiran sendiri. 
Ah, tiba tiba lagu Tiny Dancer- Elton John, aku tau lagu ini pertama kali saat kuliah, dibawakan oleh Adam Levine di acara The Voice USA kala itu. 
Entah kenapa pikiran ku terbawa ke arah sini, ke tempat dimana sepasang sekasih sedang bergandengan tangan, saling sapa senyum lewat mata, lalu saraf di otak nya memerintahkan kedua nya untuk tersenyum di waktu yang sama, seakan mereka adalah jodoh abadi, hanya karena senyum diwaktu bersamaan. Hah, tolol!
Tatapan itu, aku ingat tatapan itu, manis sekali rasa nya, aku ikut merasakan tatapan itu. Ya, aku ingat. Itu adalah tatapan dua manusia yang baru saja menyatakan rasa untuk menjadi kekasih nya satu sama lain. Air muka, raut wajah, naik alis, senyum lepas, sekaan dunia adalah panggung milik berdua.
Lalu mereka pergi menghilang, masuk ke dalam lubang bercahaya putih, dari kejauhan terlihat semakin lama, lubang tersebut tertutup lalu tak ada lagi sepasang kekasih tadi. 
Lalu aku melihat anak kecil sedang berlari, dari cara nya berlari, aku tau anak ini baru selesai ujian jalan dirumput, sebagaimana dilakukan banyak orang tua di dunia ini, mereka lulus dan mendapatkan tepuk tangan dan air mata dari orang tua nya. SI bayi mana mengerti, yang ia tahu hanya ambisi untuk berlari mengelilingi dunia, seakan berkata “aku akan mengelilingi dunia dengan kakiku karena aku sudah bisa berjalan!”. Kalau saja ia bisa melontarkan kata itu, aku yakin semua yang ada di sekitarnya akan mengamini.
Lalu kulihat kembali si bayi makin tumbuh besar dan mahir berjalan. Si bayi berlari, kencang, mengejar apapun yang bisa ia kejar, ayam, kucing, dan benda hidup lain disekitarnya. Terlalu kencang si bayi berlari, ia terjatuh, ia terluka, darah dikaki nya mengalir. Si bayi menangis, menangis karena hanya itu yang ia tahu cara untuk meredam rasa sakit, menangis karena hanya itu cara yang ia tahu untuk minta bantuan, ia menangis, semakin keras.
Kedua orang tua nya yang mengajari nya jalan, menghampiri, lalu berkata dengan nada kesal, “maka nya kalau lari hati-hati!” lalu ditarik tangan si bayi, ia masih menangis, ia dibawa pulang, hanya karena jatuh, ia tak diizinkan untuk berlari kembali. Bisa apa dia untuk menantang agar bisa berlari kembali.
Ambisi mengelilingi dunia dengan kaki nya perlahan menghilang, ia takut terjatuh lagi, dan dimarahi lagi, dan tidak diizinkan berlari lagi, ia takut. Ia memilih diam dirumah, aman, tenang, yang penting tak terjatuh.
Lalu aku tidak melihat si bayi itu kembali. Ia tak pernah lagi berlari mengejar apapun disekitarnya. 
Ah, baterai speakerku habis, padahal lagu yang diputar adalah lagu Bob Dylan-Like a Rolling Stone. tapi ya sudahlah. 
Seorang pastor pernah berkata di salah satu panggung seni nya, “Yang manis diawal itu berbahaya, karena semua itu palsu”.
AHHHH, aku sudah keluar dari pikiranku, aku harus kembali bekerja dan melakukan rutinitasku. 
Sampai bertemu kembali. :)
0 notes
enchantingdove · 4 years
Text
Cara Cepat Belajar Bahasa Inggris ini Terbukti Berhasil
Bahasa Inggris dapat dibilang sebagai bahasa mendunia. Di masa kini, bercakap dalam Bahasa Inggris itu menjurus pokok buat mengembangkan pandangan ataupun pekerjaan. Tidak ganjil kenapa saat ini banyak publik Indonesia yang mulai berlatih bahasa itu.
Ketika mulai belajar bahasa, separuh besar orang putus asa sebelum mencoba. Pastinya berlatih bahasa tidak semudah itu, terutama mengingat kosakata yang terdengar asing.
Untungnya, kalian tidak mesti mengerti semua kosakata yang terdapat di kamus. Dalam bahasa Inggris, cuma kira-kira 300 kata yang mencakup 65% referensi serta pencatatan sehari-hari. Poinnya, Inggris tidak sesulit yang kalian kira.
Jelasnya tak hanya kosakata (vocabulary), kalian senantiasa perlu mendalami tatabahasa (grammar) dalam sebuah bahasa. Namun, tidak harus putus asa. Terdapat cara gampang buat belajar bahasa ini loh.
Yuk, ikuti petunjuk di bawah ini supaya bisa cepat menguasai Bahasa Inggris!
Cara Belajar Bahasa Inggris dengan Cepat
1. Belajar Kosakata Dengan Flashcard
Flashcard merupakan tipe kartu dengan kata-kata dalam golongan spesifik. Misalnya flashcard mengenai hewan, warna, ataupun makanan.
Flashcard seringkali disangka menjemukan. Namun, cara ini sahih efektif buat penghafalan lantaran kata-kata diulang terus menerus.
Flashcard mampu dibikin sendiri dengan sederhana. Maupun terdapat banyak ragam Flashcard Bahasa Inggris di pasaran yang dapat kalian beli. Lazimnya, flashcard ini disertai dengan ilustrasi alhasil tampak lebih menarik.
2. Dengar Musik serta Coba Tulis Liriknya Mendengar musik ialah cara yang kerap kali digunakan buat mengajari bahasa pada anak kecil. Namun, bukan berarti orang cukup umur tidak dapat mengambil kebaikan ini.
Coba seleksi jenis lagu kesukaan kalian supaya lebih nikmat. Jangan kurang ingat pula pelajari makna dari lirik tersebut buat memperluas perkata Bahasa Inggris kalian.
3. Kerap Baca Novel Inggris
Buat para pendatang baru, mulailah dengan baca novel kanak- kanak berbahasa inggris. Tidak hanya dipadati foto menarik, novel kanak- kanak biasanya memakai kosa kata serta tatabahasa dasar yang digunakan tiap hari.
Jika telah mulai mahir, kalian dapat secara bertahap membaca novel yang lebih sulit, semacam novel fiksi ataupun novel pengembangan diri.
4. Baca Informasi & Tulisan Bahasa Inggris Tiap Hari Selalu tinjau berita serta tulisan dalam Bahasa Indonesia? Coba mulai biasakan mencari berita terkini dalam Bahasa Inggris, baik itu informasi perihal usaha dagang, selebriti, ataupun kesehatan.
Beberapa sampel website yang tersohor yaitu CNN, Dailymail, serta Yahoo News. Pastinya terdapat banyak jajaran sumber berita yang dapat kalian cari.
5. Nonton Film Tanpa Subtitle Langkah yang satu ini boleh jadi kerap kali kalian dengar. Benar, selalu nonton dapat membuat kalian berbincang lebih wajar. Kondisi ini dipermudah dengan memanfaatkan YouTube maupun Netflix.
Pertama, ketika melihat, nyalakan subtitle dalam Inggris serta Indonesia. Pastikan kalian jeda film tiap-tiap kalimat yang membingungkan.
Tulis serta terjemahkan kalimat itu. Ulangi selalu metode ini tiap hari. Meski menjenuhkan, cara ini terbukti berhasil loh!
6. Dengarkan Podcast Bahasa Inggris Di masa digital ini, podcast makin terkemuka di galangan anak muda Indonesia. Dari narasi humor, olah tubuh, sampai sosial adat, dapat kalian dengar ketika menyelesaikan bermacam aktivitas.
Sekali-kali coba dengarkan podcast Bahasa Inggris pula. Kalian dapat akses podcast bercakap-cakap Inggris dengan gampang lewat Spotify maupun Apple Podcast. Mulailah dari informasi pendek ataupun tema kesenangan kalian.
7. Teratur Mencatat dalam Bahasa Inggris Siapkan buku memo serta bawa itu kemana juga. Aktif cari kosakata terkini tiap hari yang menurut kalian menarik, serta tulis dalam buku itu.
Salah satu metode cepat berlatih bahasa Inggris ialah dengan mencatat satu alinea tiap hari. Kalian dapat menetapkan tema apa pun.
Jangan cemas akan kekeliruan ya. Kalian dapat memohon dukungan guru, rekan, ataupun melalui internet untuk memeriksa hasil menulis kalian.
8. Les Bahasa Inggris Jelasnya, berlatih Bahasa Inggris lebih sederhana dengan bimbingan guru yang mumpuni. Les saat ini dapat dengan gampang dijalani online melalui portal E-Learning loh! Seluruh pertanyaan kalian akan dengan cepat terjawab di manapun serta kapan pun.
Contohnya yang disediakan oleh: ef adults kursus bahasa inggris profesional
Tapi, janganlah remehkan berlatih sendiri ya! Les cukup bisa menolong. Buat berhasil berlatih Inggris butuh dorongan serta tertib!
0 notes
rebeltofu · 4 years
Text
Dear you, my 2014
the one that got away
Tulisan ini sudah lama ada di draft. Sudah berkali kali disunting dan ditulis ulang. Akhirnya, karena bosan dan keburu lupa jadi diposting saja. 
Berhubung beberapa hari yg lalu seseorang yang pernah istimewa di masa lalu akan berulang tahun, aku mencoba mengingat kembali kenangan bersama dia termasuk akhir cerita buruk diantara kita. Siapapun yang membaca ini, jika kalian merasa cerita atau tokoh dalam cerita ini punya kesamaan dengan orang yang kalian kenal, maka biarlah. Biarkanlah sejumput bumbu² cinta anak kuliahan ini tersimpan abadi dalam postingan tumblr saja. Biarkan aku menumpahkan segalanya dalam tulisan ini kemudian pergi.
Orang lain sering berkata, hati hati terhadap apa yang kamu ucapkan baik dalam hati atau hanya lewat batin. Bisa jadi malaikat tidak sengaja mendengar dan mengamininya. Cerita ini berlatar waktu tahun 2013-2014, tepatnya di jaman aku masih menjadi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi. Tradisi mahasiswa baru saat itu adalah di-ospek oleh senior dengan tujuan agar mahasiswa cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus. Salah satu cara adaptasi yang paling awal adalah mengenal nama teman satu angkatan dalam waktu yang tidak mungkin. wkwkwkwkkw
Demi menyukseskan misi mengenal nama teman satu angkatan, ketua angkatan sering berinisiatif mengadakan acara kumpul - kumpul maba hanya untuk sekedar saling kenal dan mengakrabkan diri. Hampir 2 atau 3  kali seminggu kami para maba yang setiap harinya memakai kostum senada melakukan acara kumpul - kumpul di pelataran belakang gedung seminar. Lalu tiba saatnya di suatu sore aku yang selalu duduk di area tengah mencoba akrab dengan mengenal seorang teman angkatan yang duduk di belakangku. Aku tau dia tapi tidak kenal dan belum pernah ngobrol. Saat asyik ngobrol sambil mendengarkan ketua angkatan lagi koordinasi, ada satu celetukan dia yang aku ingat,  ‘mimpiku sih pingin main basket berduaan sama pacarku biar romantis gitu’. Terus kita ngakak, tapi diam-diam aku juga berkata dalam hati kalo suatu hari nanti aku juga ingin jogging berdua, diajarin main basket, main futsal bareng, atau main badminton berdua dengan orang yang spesial. Tentu saja bukan dengan temanku yang baru kukenal ini. Tapi bisa jadi siang itu, malaikat gak sengaja lewat dan menyampaikan keinginan ngasalku itu ke Tuhan. Sehingga, mulai detik itu diam-diam semesta berkonspirasi untuk menulis kisah cinta diakhir umur 19an-ku dengan orang yang tidak pernah aku sangka. 
Suatu siang di kala libur semesteran, ada pesan masuk dari seseorang yang menanyakan hal gak penting sama sekali tapi entah kenapa aku jawab dengan jelas dan detail tanpa kecurigaan sedikitpun. Pertanyaannya bukan sejenis ‘halo apa kabar atau ini nomermu ya’, kurang lebih pertanyaannya berhubungan dengan kebiasaan di sekitar tempatku tinggal. Kukira 1 pesan masuk itu tidak berarti apa-apa tapi justru itu menjadi awal dari kisah ini. Dari bertukar pesan menanyakan hal - hal berbau pengetahuan umum, percakapan berlanjut dengan pembicaraan tentang band kesukaan. Kadang saking serunya, pernah saat kita bertemu setelah kumpul angkatan, percakapan di pesan singkat itu masih kita lanjutkan dengan obrolan di dunia nyata. 
Singkat cerita, perlahan tapi pasti kami semakin dekat. Berawal dari rasa saling penasaran, diam - diam aku menaruh rasa. Kalo diingat - ingat bikin merinding juga hehehe semoga pihak - pihak yang bersangkutan dalam cerita ini tidak akan membaca postingan ini. Lanjut lagi, ternyata sebelum kami dekat, dia pernah bertanya pada teman dekatku apakah aku sedang punya hubungan istimewa dengan orang lain, tapi dengan juteknya temanku menjawab ‘mana tau, aku kan bukan emaknya, tanya sendiri sana’. Beberapa tahun kemudian aku tau kenapa respon teman dekatku ini terkesan jutek karena ternyata temanku ini lebih setuju aku dekat dengan pria berkacamata sebelum orang ini. Katanya aku terlihat serasi lho waktu dulu dekat dengan si kacamata ini. Nanti jika waktunya tepat, aku akan menceritakan tentang si pria berkacamata ini. 
Kami semakin dekat ketika seorang teman mengajakku lari bersama di minggu pagi. Kebiasaan lari ini menjadi rutinitas di sabtu/minggu pagi kami dan biasanya ditutup dengan makan bubur di pinggir jalan. Kebetulan di awal semester 2 itu kami satu kelas bahasa. Kadang pertemuan di kelas berujung nongkrong di perpus berjam - jam. Anehnya aku masih ingat lagu yang pernah kita dengar bersama di lt.1 perpus dan film yang kita tonton di perpus lt.3. Judul lagunya If I fell - The Beatles dan film korea melo judulnya Mom. Aku ingat kamu nangis nonton film korea itu. Perpus itu bisa dibilang saksi bisu banyaknya waktu yang kita habiskan bersama. Pernah juga suatu malam sehabis menghadiri seminar, motorku tertinggal di parkiran perpus dan besoknya hari sabtu, jadi pasti parkiran akan buka lagi di hari senin. Tanpa pikir panjang, kita berdua mengangkut motorku melewati pagar pembatas parkiran perpus. Kalo ingat cerita itu, aku berhutang budi yang teramat dalam kepadamu. Semakin banyaknya peristiwa yang dilalui bersama membuat kita semakin dekat dan membuat rasa di hati masing-masing perlahan mekar.
Aku ingat kencan pertama kita adalah saat pergi ke acara pameran seni tahunan kampus. Kita makan es krim 10ribuan dapat 3. Namun setelah kencan diam-diam itu, beberapa hari kemudian salah seorang teman memergoki kita dan upload foto kita di grup angkatan. Tapi banyak yang gak ngeh itu kita. Bahkan setelah beberapa minggu jalan, tidak ada yang pernah menyangka jika ada kedekatan di antara kita. 
Ada banyak kenangan lucu yang masih aku ingat. Beberapa aku tulis ke dalam cerita singkat satu paragraf dibawah ini. 
Dulu kita pernah makan nasi pecel trus habis itu kamu nganterin aku tanding futsal. Aku nyeletuk 'kalo aku masuk semi final, kamu potong rambut ya. Berani taruhan gak?' Eh ternyata beneran masuk semi final. Kamupun potong rambut di salon dan hasilnya cukup lucu hahahaha. Seingatku kita pernah mengambil foto selfie dengan rambut barumu itu tapi aku lupa fotonya dimana, mungkin hilang atau kehapus.
Oh iya, ketika kamu dulu ulangtahun yang ke 19, aku iseng ke supermarket cari handuk kecil yang bisa custom bordir nama orang. Aku terinspirasi dari kado yang pernah diterima senior taekwondoku waktu SMA saat dia ulang tahun. Kayaknya kamu sangat suka handuk itu karena setiap latihan basket selalu dibawa. Atau emang kamu gak punya handuk buat ngusap keringat? pfffttt. Little did I know, beberapa bulan kemudian handuk pemberianku hilang ya? Gakpapa kok wkwkw. Tapi sayang tukang bordir sama supermarketnya sudah bangkrut jadi aku gak bisa ngasih kado yang sama lagi. Ngomong-ngomong soal kado, scarf yang dulu kamu kasih masih kusimpan. Warnanya biru metalic keren gitu, jadi aku masih sering pakai karena nyaman dan mudah diatur. Sejujurnya, dalam 19 tahun hidupku saat itu, kamu adalah cowok pertama yang aku kasih hadiah. Bahkan sahabatku yang cowok sejak SMA tidak pernah menerima hadiah dariku sama sekali, karena menurutku memberi hadiah ke teman laki- laki is not my thing. Tanpa bermaksud mengistimewakan kamu, tapi jujur aku hanya ingin memberi saja emmmm lebih tepatnya hatiku yang ingin memberi hadiah. Sejak saat itu tidak ada teman laki - laki yang pernah menerima hadiah dariku lagi.
Kamu pernah ngasih tau lagu sore - carolina dan monkey millionaire - strange is the song in our conversation. Sebenarnya setelah dikasih tau, diam-diam aku selalu mendengarkan lagu itu kalo lagi malam-malam atau hujan-hujan. Bahkan sampai sekarang.
Dulu kita pernah 2 kali pergi ke suatu Mall. Kalau tidak salah aku nganterin kamu cari - cari kemeja putih. Tapi ujung - ujungnya kita belok ke body shop buat cari obat jerawat. Sejak saat itu aku jadi tau ada merk skincare body shop ya. Sungguh kampungan sekali aku ini. Oh iya kamu masih suka pake tea tree oilnya body shop? Setelah bertaun taun akhirnya aku menemukan produk skincare yang lebih ampuh lho untuk mengurangi jerawat. Seandainya aku jauh lebih merawat kulitku sejak dulu, kayaknya gak akan ada banyak flek hitam di kantong mataku deh. Setidaknya 2 kali kita jalan- jalan ke Mall itu. Yang pertama buat makan di restoran franchise paperlunch yang enak sekali, lalu yang kedua makan kebab. Pernah juga kita ke Mall itu sehabis basah kuyup kehujanan, baju kita basah terus ngadem di dalam Mall yang AC nya brezzzzzzzz. Aku kurang suka jalan - jalan di Mall itu karena terlalu banyak kaca, yang bahkan lift nya pun bisa buat ngaca. Soalnya jadi kelihatan perbedaan tinggi kita yang hampir sepanjang penggaris butterfly 30cm. 
Ngomong - ngomong soal Mall, kita pernah nonton sequel film The raid di salah satu Mall sejuta umat mahasiswa daerah kampus kita. Karena jadwal filmnya yang masih beberapa jam lagi, kita memutuskan killing time dengan main basket di arena timezone for kids dekat bioskop itu. Disitu kamu mengajari aku caranya bermain basket di ring basket anak-anak. hahahhaha tapi dari semua momen romantis yang pernah terjadi di antara kita, ini yang paling romantis. Berkat ajaran main basket ini, aku jadi pemain basket handal di ring basket timezone.  Setelah killing time dirasa cukup dan filmnya uda mau mulai, kita akhiri permainan di kidszone itu dan lanjut nonton film. Aku ingat beberapa adegan berdarah - darah di film The Raid 2 yang menurutku keren mampus tapi justru menurutmu serem abis sampe gak berani buka mata. Jika bisa mengulang waktu, aku ingin mengajakmu lebih sering ke bioskop buat nonton film horor atau thriller. Tapi sekarang sudah gak takut lagi kan kalo nonton film horor? Kalo masih takut sih gakpapa, biar aku ada bahan buat ngatain kamu pas kita reuni nanti.   
Aku adalah orang yang kurang nyaman berada di keramaian. Jadi jarang sekali datang nonton pertandingan olahraga antar jurusan atau kampus. Sedangkan kamu adalah pemain salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan di kampus yakni Basket. Ketika maba, yang lain antusias nonton Basket, aku lebih memilih tidur sore di kosan. Tapi suatu ketika, saat jurusan kita masuk semifinal, aku bilang padamu bahwa aku tidak akan datang menonton. Kamu kecewa dan aku berlagak tidak peduli. Tapi kenyataannya aku datang dan duduk di podium paling depan di sebelah teman dekatmu. Tiba - tiba teman dekatmu ini nyeletuk, ‘sudah sejauh mana hubungan kamu sama dia?’ (sembari menunjuk kamu yang fokus pemanasan). Aku bertanya padanya bagaimana dia bisa tau dan dia bilang kalau kamu cerita semuanya ke dia. Baiklah. Ketika pertandingan hampir dimulai, temanmu ini iseng memanggilmu dan kamupun terkejut karena ada aku yang ikut nonton. Entah ini karena ada aku atau emang mainmu lagi bagus aja, tapi di babak pertama kamu tiba-tiba mencetak banyak skor saat itu. Dari situ aku tau, jadi gini ya gambaran yang ada di novel-novel teenlit anak SMA. Nonton doi main basket sambil bersorak menyemangati. Yah walaupun tidak seromantis di novel. 
Kalau aku tidak salah mengingat, basket jurusan kita juara tapi aku tidak datang untuk menonton karena aku memilih pulang ke rumah. Malamnya kamu telpon dan sumringah sekali menceritakan bagaimana jalannya pertandingan dan alangkah senangnya jika aku disana ikut merayakannya denganmu. 
Ketika aku hampir setahun disini, seorang kenalan mengajakku makan keluar. Kami memilih makan di restoran yang namanya paper lunch. Ternyata kenalanku ini adalah teman dekatmu saat SMA. Dia bilang, dulu waktu kuliah, kamu bercerita banyak tentang aku ke dia. Dan tanpa disangka saat lanjut sekolah disini, aku bertemu dengan temanmu ini. Dia teman yang asyik diajak ngobrol ngalor ngidul. I miss her.. Kalo ketemu dia, salamkan rinduku untuknya. 
Ketika di Bali, entah bagaimana ceritanya kita kembali dekat. Kedekatan itu membuat kita menghabiskan malam menyusuri jalanan legian dan berujung nongkrong di kfc pantai kuta. Saat itu kita jalan bertiga dengan seorang teman. Terima kasih ya sudah menemaniku jalan malam itu, padahal aku tau teman-teman geng mu pasti ngajak nongkrong di bar atau restoran. Kita sempat foto di monumen legian. Karena kamu tinggi sekali, aku gak pernah mau foto jejeran wkwkkw. Sepertinya aku masih menyimpan foto itu di laptopku yg lama (yang sekarang dipake adekku *hmm semoga adekku gak tau). Setelah lelah berjalan, akhirnya kita sampai di kfc, bertemu teman-teman dan makan malam. Sampe malam. Sampe jam 1 atau 2. Pulangnya, karena jalanan kuta lumayan serem kalo malam(soalnya banyak orang mabuk) dan teman-teman uda terlalu capek buat jalan kaki, akhirnya kita memutuskan untuk naik taksi. Masalahnya kita bertujuh (kita berdua ditambah 1 cowok dan 4 cewek). Jadi harus cari 2 taksi. Sedangkan malam itu terlalu larut buat cari taksi sliweran. Akhirnya ada 1 taksi yang menawarkan untuk mengangkut 7 orang sekaligus. Wadidaw. Ini menjadi salah satu momen terlucu seumur hidupku. Singkat cerita kamipun mengiyakan tawaran taksi ini. 5 orang cewek duduk di kursi belakang, dan 2 cowok termasuk kamu duduk di depan. Bisa bayangin gak 2 cowok, yang satu tinggi gedhe yang satu tingginya rata-rata duduk di bangku depan sambil saling pangku ! Aduh ini ngetiknya sambil nahan ketawa. Sepanjang perjalanan pulang ke hotel, temanku yang kamu pangku itu terus bersumpah serapah dan memohon agar merahasiakan kejadian pangku - pangkuan ini keesokan harinya. Banyak foto - foto yang kita ambil saat di Bali. Mulai dari pantai Pandhawa, Joger bahkan sampai Danau Bedugul. Tapi entah kemana semua fotonya hehehehe. Di sela - sela kebersamaan kita disana, kamu bercerita sedikit tentang cedera lutut yang membuatmu sempat dioperasi dan diterapi selama beberapa bulan. Kamu bercerita, cedera ini karena terlalu keras latihan basket. Aku masih ingat kamu menambahkan bumbu - bumbu ke dalam cerita cederamu ini, mengatakan bahwa kamu berlatih basket dengan sangat keras sampe cedera tidak lain karena agar bisa move on dan melupakan kenangan kita. Entah itu benar atau hanya bumbu aku tidak tau. Tapi tahukah kamu, sejak detik itu diam- diam aku merasa bersalah sekali kepadamu. Seandainya kita tidak pernah dekat, mungkin kamu tidak akan pernah cedera. Rasa bersalah itu terus hinggap hingga sekarang, bahkan setaun sekali setiap mendekati ulangtahunmu, rasa bersalah itu selalu muncul. 
Kedekatan kita di Bali itu menimbulkan banyak pertanyaan dari teman-teman angkatan. Ternyata baru tau kalau sebelum di peristiwa Bali, kamu sering keluar berdua dengan teman angkatan yang lain. Aku semakin merasa bersalah karena rasanya seperti merebut gebetan orang lain. Tapi beberapa bulan setelahnya, teman angkatanku ini bilang kepadaku kalau dia hanya dekat karena punya kesamaan hobi suka nonton film aja. Entah itu benar atau tidak, yang pasti hubungan kita bertiga sangat baik - baik saja sekarang bahkan kita sering menjadikan cerita ini bahan bercandaan di setiap obrolan. 
Semenjak Bali, kita memang kembali dekat tapi rasa takut dan gundah dari dalam diriku muncul. Hingga suatu ketika pernah ada satu pertanyaan terlontar dariku
A : 'kita deket kayak gini arahnya mau kemana emang?'
B : 'ya pacaran'
Kurang lebih kata² itu yang masih kuingat sampai sekarang. Sisanya aku gak ingat sama sekali. Sejak saat itu, hubungan antara kita mulai merenggang hingga hilang kontak. Sesekali hanya bertukar ucapan selamat ulangtahun yang anehnya sampai sekarang aku masih ingat lho. Aku tidak akan menjelaskan alasan mengapa kita renggang, karena hingga sekarang aku juga bingung kenapa tiba-tiba aku menarik diri. Kesalahan mutlak berasal dari diriku tapi aku tidak bisa menjelaskan dengan bahasa yang bisa dimengerti. Anggap saja aku yang jahat atau bahasa gaulnya saat itu 'php'. Atau mungkin aku hanya mencintai ekspektasiku terhadapmu. Aku yang tidak bisa menerima kekurangan, terus mencoba mencari kesempurnaan ke diri orang lain. 
Setiap kita papasan di jalan, aku selalu menghindar. Pokoknya aku ingin enyah saja dari hadapannya. Tapi kebiasaan ini perlahan hilang ketika aku tau dia sedang dekat dengan seorang wanita. Anehnya, hatiku rasanya sangat lega. Akhirnya dia sudah menemukan kebahagiaan baru, dan sekarang kita bisa berteman seperti biasa. Kalo dipikir pikir aku jahat dan egois ya. Sejak saat itu, hubungan kita mulai membaik. Aku mulai bisa menyapa kamu kalo papasan. Bahkan saking membaiknya, kita pernah makan tengah malam bareng teman² dan pulangnya kita boncengan. Yang paling bikin lega adalah, kamu mulai memanggilku 'lo instead of kamu' . Yang berarti diantara kita sudah benar-benar hanya teman.
Aku dengar dari seorang teman kalo kamu sedang menjalin hubungan serius dengan seseorang ya. I dont know her but I wish you happy. Kalo kalian berencana menikah, please let me know. Karena waktu dan tempatku sekarang yang sepertinya membuatku tidak akan pernah bisa datang ke pernikahan kalian, aku hanya bisa kirim doa untuk kebahagiaan kalian. I truly wish you happy.
Tujuanku menulis ini adalah sebagai bentuk permintaan maaf atas semua perbuatanku yang membuat dirimu terluka di masa lalu. Jika ada kesempatan untuk bertemu, walaupun kayaknya sih gak mungkin akan ketemu lagi, aku ingin meminta maaf dari lubuk hatiku yang terdalam. Karena kita sudah bahagia dengan jalan masing - masing, maka aku akan tinggalkan semua kisah tentang kita di sini, dipostingan ini.
Terima kasih telah menunjukkan bagaimana bentuk kasih sayang kepada orang yang hati dan kepalanya sekeras batu ini. Mungkin Tuhan memang hanya menuliskan kisah kita untuk berakhir sampai di Bali saja *ups hehe. 
Menyesal rasanya tidak sempat mengucapkan selamat tinggal yang layak kepadamu saat kita terakhir bertemu di wisuda beberapa tahun lalu. Seperti yang aku sampaikan di awal cerita, berhubung kemarin kamu berulang tahun maka aku ucapkan selamat menjadi pria berumur 25 tahun. Terima kasih karena telah lahir ke dunia ini, dan pernah bertemu denganku. Karena sepertinya pesan selamat ulangtahunku tidak akan pernah dibaca, maka mulai detik ini aku akan tutup kisah kita disini . Semua tentangmu sebisa mungkin tidak akan pernah aku bahas lagi dalam hidupku, pun segala kenangan hanya akan aku pendam dan tak akan pernah aku ceritakan lagi kepada siapapun. 
Hanya sekedar ingin memberi tahu, meskipun setelah dirimu tidak ada laki - laki yang benar- benar dekat lagi tapi aku cukup bahagia dengan kesendirianku sekarang. Ingat tidak pertanyaan yang kamu lontarkan di IG story ku beberapa tahun lalu tentang apakah aku sedang dekat dengan seseorang di tempatku tinggal sekarang? Sebenarnya ada beberapa yang sekedar dekat tapi tidak bisa dikatakan gebetan juga karena hanya saling kenal tapi tidak benar-benar tenggelam ke dalam perasaan.
Aku menekankan prinsip pada diriku, alih - alih mengharap dicintai oleh orang lain, aku lebih memiilih untuk belajar mencintai keluargaku, sahabat dekatku, studyku, Tuhan bahkan lingkunganku. Dan yang lebih penting, mencintai diriku sendiri. Menurunkan egoku, menghajar rasa malasku, merawat diriku dengan rajin pake skincare dan olahraga, belajar lebih ramah terhadap orang lain, lebih peka terhadap lingkungan dan rajin membantu orang lain, belajar mengakui kesalahan dan menghadapi masalah, bahkan sekarang aku sudah belajar jalan-jalan sendirian. Perlahan tapi pasti, aku mulai bisa menerima diriku sendiri baik kurangnya ataupun lebihnya. Semoga dengan semakin cintanya aku ke diriku sendiri, perlahan aku akan berhenti mencari kesempurnaan pada diri orang yang akan aku cintai nantinya. Sehingga kedepannya tidak akan ada pria-pria yang kecewa dan sakit hati kepadaku seperti kamu lagi.
for you, the one that got away. 
1 note · View note
kitakalimantan-blog · 7 years
Text
BBM (Belajar Bareng Mantan)
Edisi : 16 oktober 2017 Materi : Kaki-Dashi Pemateri : Mas Tole @kitabgundul Moderator : Kak Tara @sepatupudar Notulen : Fauziyah @iimfauziyah
—------------------------------------------------------—
Penetrasi memang nikmat, tapi tidak selalu demikian, bukan? Dengan sedikit desakkan, mungkin, akan lebih mengasyikkan.
Kaki-dashi adalah jalan masuk berupa paragraf pertama yang seringkali menjadi pertaruhan para penulis novel, roman, cerita pendek, artikel, esai, dll--yaaa, kek penetrasi gitu xixixi~
Kaki-dashi juga bisa diibaratkan sebagai patokan: apakah pembaca akan tertarik melanjutkan atau malah pergi meninggalkan bacaannya sambil bergidik dan bertanya-tanya, "Mau ngapain, sih, Bang?" Apalagi kalau kita bermaksud mengirim naskah tersebut buat diterbitkan atau diikutkan lomba. Bakal lebih krusial dan menyebalkan karena tidak segan-segan para kurator akan mengeliminasi naskah kita cuma dari membaca kaki-dashi-nya.
Hasan Junus, sastrawan Indonesia yang merupakan keturunan langsung dari pujangga Raja Ali Haji, dalam Riau Pos edisi 25 Desember 2011 bilang bahwa asal kata kaki-dashi (dalam bahasa Jepang) terdiri dari kata kerja “kaku” yang artinya menulis, berubah menjadi “kaki” sebagai kata benda yang berarti tulisan, dan kata kerja “dashi” yang artinya memulai. Ato Masuda lah yang mengajari beliau bahwa untuk mengenal karya sastra yang bagus bisa dilihat dari kaki-dashi yang cemerlang. Pendapat itu sejalan dengan istilah yang mengatakan paragraf pembuka suatu karya sastra ialah inspirasi murni.
Bentuknya bisa berupa narasi, deskripsi, adegan, dialog, dsb. Tergantung teknik bercerita masing-masing, sih. Ada yang bilang: bukalah cerita dengan yang paling mendekati ending. Intinya satu: menarik minat pembaca dengan menimbulkan rasa penasaran ada apa setelah paragraf itu.
Kaki-dashi yang pertama kali diperkenalkan oleh Ato Masuda kepada Hasan Junus berasal dari dongeng Jepang tersohor "Taketori Monogatari" yang juga dikenal sebagai Kisah Putri Kaguya: kisah seorang anak perempuan yang ditemukan kakek pengambil bambu dari dalam batang bambu yang bercahaya. Kucuma dapet sinopsisnya di sini e :  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Putri_Kaguya Ada juga filmnya, judulnya The Tale of the Princess Kaguya.
Yasunari Kawabata, peraih Nobel Sastra tahun 1968, adalah salah satu pengarang dalam kesusastraan Jepang modern yang kaki-dashi-nya dibaca dan dikenal secara luas. Dalam novelnya yang berjudul Yuki-guni (Negeri Salju), dia membukanya dengan kalimat-kalimat yang terkesan murung  :
“Kereta api bergerak keluar dari terowongan menuju negeri salju. Bumi bersandar pada gelapnya langit. Kereta api berhenti di stasiun.”
Sementara dalam sejarah kesusastraan dunia, tercatat bahwa kaki-dashi yang terbanyak diingat ialah sederet kalimat pembuka dalam salah satu karya Franz Kafka "Die Verwandlung" atau The Metamorphosis. Kalimatnya usil, keji, sekaligus menonjok :
“Ketika Gregor Samsa pada suatu pagi bangkit dari tidur yang resah, dilihatnya ia sudah menjelma menjadi seekor kecoak.”
Apa karya yang bagus adalah karya yang kaki-dashi-nya cemerlang? O tidak juga. Kaki-dashi, mungkin, cuma salah satu bagian yang membuat suatu karya spesial. Di luar itu, tentu sama banyaknya karya-karya spesial.
Yang menyenangkan dari menulis cerpen adalah, kita bebas bikin pola plot kita sendiri-sendiri. Dan untuk itu, kaki-dashi lah yang menentukan pola-pola tersebut tampak menarik. Misal: mundur (kaki-dashi)-maju-mundur-maju (ending). Persis seperti apa yang sering kita lihat di film-film. Dan banyak betul plot film yang bisa kita terapkan pada cerpen. Karena itu, selain banyak baca, banyak nonton film juga asupan yang baik buat belajar menulis.
Kukasih contoh kaki-dashi dari beberapa cerpen yang kubaca, dan apa yang menarik dari kaki-dashi tersebut, ya. Teman-teman juga bole share kaki-dashi yang menurut kalian menarik.
1. Kami bertiga sedang enak-enaknya makan kari kepala kambing muda ketika terdengar suara ribut-ribut di kejauhan. Raden Mandasia yang berada di bangku sisi luar menjulurkan leher mencari tahu sumber suara. Aku dan Loki Tua tak ambil peduli. - Cerpen "Telur Rebus dan Kulit Kasim" oleh Yusi Avianto Pareanom.
Di kaki-dashi ini, Paman Yusi membuka cerita dengan memberitahu latar dan tokoh yang ada dalam cerita tersebut melalui tokoh Aku. Sesederhana itu? Tidak. Siapa sih yang nggak pengen tahu masalah orang lain? Dan Paman Yusi memancing kita pakai "...suara ribut-ribut di kejauhan." Kelihatannya sepele. Tapi itulah teknik.
2. Kau jangan mati dulu, besok kuceritakan yang lebih menarik. - Cerpen "Tamasya Pencegah Bunuh Diri" oleh (Nabi) Dea Anugrah
Ini mantap sekali. Secara tidak langsung, Dea sudah menghantam, sekaligus mempermainkan, pembaca dengan seolah-olah dia pakai pov orang kedua. Susah sekali mengelak dari kaki-dashi semenantang ini.
3. Namanya Hansen. Nama panjangnya, Hantu Sendayan. - Cerpen "Hansen" oleh (Nabi) Sabda Armandio Alif
Siapa Hansen? Dan, Hantu Sendayan? Seperti teka-teki, bukan? Hansen sebagai tokoh pembuka, tapi dia hantu. Berapa banyak pembaca di Indonesia yang tertatik dengan sesuatu berbau hantu? Banyak sekali.
4. Adzan subuh bersahut-sahutan di kejauhan. Seseorang mengetuk pintu kamarku. Sejauh yang kuingat, beberapa tahun lalu jam 5 pagi sudah dihapus dari putaran waktu di hari libur, demi kenyamanan bersama. Orang di balik pintu itu nampaknya tidak tahu informasi tersebut, mungkin karena sosialisasinya kurang gencar. - Cerpen "Benda Kecil" oleh (Nabi) Sabda Armandio Alif
Pertama kali aku baca cerpen ini, di kaki-dashi ini, empat ekor anjing keluar dari mulutku. Selesai baca dah jadi pemuka agama karena kehabisan stok umpatan wkwkwk
5. Sekali waktu kau perlu mendengarkan rintihan benda-benda atau apa saja di sekitarmu yang tak pernah kauberi perhatian. Mungkin itu sebutir kerikil, mungkin seekor kadal, atau sebatang alang-alang, atau apa saja. - Cerpen "Kisah Batu Menangis" oleh A.S. Laksana
Terdengar kek nasihat, ya? Bukannya nasihat, biasanya, diberikan setelah suatu kejadian? Tapi enggak sama kaki-dashi ini, nasihat itu malah terdengar seperti pancingan orang sebelum cerita. Dan berhasil. Om Sulak selalu berhasil, deng :)
*********
Sesi Tanya Jawab
1. Karina Ask. Mas tole, apa-apa saja yang harus termuat di dalam kaki-dashi? misalnya: alur, tema, tokoh, watak, latar atau apa? Ans. Nga harus kok sebetulnya. Nga harus juga, buat suatu karya, mengandung kaki-dashi yang cihuy. Cumaa, kalo kita masih pemula dalam dunia kepenulisan, cara paling awal buat menarik pembaca sepertinya terletak di kaki-dashi, selain konten tulisan, tentu saja. Buat kaki-dashi, triknya yang gampang bisa dengan cara: menaruh semua tokoh, kasih tahu latar cerita (tempat, waktu, dst), mengawali cerita dengan konflik, atau tempatkan ending pada kaki-dashi tersebut.
2. Bima Ask. Kakidashi, samakah sama first line? Ans. Ya. Bisa disebut first line. Tapi menurutku first line lebi krusial, karena sebaik-baiknya first line adala yang sesingkat mungkin. Kaki-dashi tidak.
3. Tara Ask. gagal atau tidaknya membuat kaki dashi bisa dilihat dari bagian apanya,  mas? Ans. Jatuhnya subjektif buat masing-masing pembaca, sih, tars. Kita sebagai penulis ngabisa nentuin berhasil atau tidaknya. Mungkin waktu yang jawab---hadeh---misal, yang kaki-dashi-nya Dea itu, banyak sekali dipake buat review bukunya.
4. Bima Ask. How to make a good kaki-dashi? Ans. Hampir sama kaya jawaban buat Karin sih. Tapi bisa juga dengan cara, bayangin kita adalah pembaca dengan kecenderungan sama standar karya yang tinggi, karya-karya besar. Yang nggak bertele-tele, kalimatnya berbobot. Dan yang lebih penting, kita juga harus banyak baca karya2 bagus dulu.
5. Tara Ask. Kan kalo buku 5 kalimat tiap bab efektif. Nah kalo cerpen ada batasan efektifnya juga ga? Ans. Buat cari aman, maksimalin paragraf pertama, deh, tars. Xixixi
6. Bima Ask. http://ariniaris.tumblr.com/post/144537892623/how-to-make-a-good-first-line Nah yg ga kupaham disitu le, nomer 2. Voice? Suara? Dengarkanlah aku? Ans. Sama e mzbim. Menurutku voice dan yang dijelasin mb arin kurang nyambung. Kalo voice mungkin irama waktu dibaca, contoh yang dipake udah pas. :( Ask. (Karina) Kyk rima gitu ya? Ans. Hmm, irama aja, sih, Rin. Cara cari tahunya, dibaca keras2.
7. karina Ask. Mas, ini sebenarnya intermezo aja. Tp penasaran juga mau nanya. Klo tulisan kayak hasil penelitian, makalah, skripsi, trus kayak karya" jurnalis gitu. Kaki dashi juga diperlukan ndk? Ans. Perlu sekali dong, Rin. Xixixi. Coba baca artikel2 sama esai2nya Nabi Dea Anugrah sama A.S. Laksana deh
8. Norma Ask. Tole, jadi buat kaki dashi secemerlang mungkin akan sangat berpengaruh ya untuk keberlanjutan para pembaca? Kalau salah atau kurang tepat, ada cara lain ngga untuk membuat pembaca tetap ingin meneruskan membaca karya kita? Makasie Ans. Iya, Gur. Harus sadar diri dulu kali ya, kita mah siapa. Followers aja tujuh, yang tiga akun sendiri yang lama. Jadi ya, mau gimana lagi, kalo nggak narik minat dari paragraf pertama. Kalau kurang, mungkin kembali ke pembaca, deh. Kecuali kita di belakang setiap pembaca itu sambil megang shotgun
======================
Kesimpulan
"Bagi pembaca yang sedang bersiap menjadi pengarang, saya perlihatkan bahwa inilah cara saya mengenang guru saya: Sensei Ato Masuda. Lalu saya menyarankan agar mulailah mengarang dengan membuat kaki-dashi yang cemerlang dan gemerlapan, yang berdenyut dan bertenaga, bergerak seperti benda hidup yang meneruskan langkah tualangnya di gelanggang cerita," kata Hasan Junus dalam Riau Pos edisi 25 Desember 2011. "Kaki-dashi memang cuma terdiri dari kata-kata yang harus menjadi seperti makhluk. Semua orang memiliki kosa kata yang sama tapi, tidak semua, menggunakan kata-kata itu menjadi karya yang berbeda derajat dan pesonanya. Semua bentuk seni memang begitulah fitrahnya. Tunggu apa lagi?" tambahnya.
cc : @tumbloggerkita @kitajabodetabek @kitajateng @kitajatim @kitasumatera @kitasulawesi
5 notes · View notes
bymuhammadamin · 5 years
Text
Talkshow Parenting Ketemubuku Malang #4
Pagi ini, Ahad, 8 Desember 2019, saya berkesempatan hadir dalam acara Talkshow Parenting bersama Kak Abyz dari Pondok Parenting dan pendongeng Kak Tyaz Gendhong. Acara ini adalah rangkaian event literasi di @ketemubukumalang4 @pameranbuku. Berikut beberapa hal yang saya dapatkan dari talkshow kali ini.
Bahwa apa pun kondisi orang tua ketika mendongeng, anak selalu senang. Maka, lakukan semuanya dari hati. Ada pertanyaan bagaimana cara membangun karakter anak tanpa mengurangi kesibukan bekerja? Saat ini, kita dimudahkan oleh teknologi. Optimalkan manfaat kemajuan teknologi. Selalulah membersamai anak lewat telepon, video call yang isinya respon positif.
Lalu, kalau telepon jangan formal-formal. Ketika berkomunikasi via telepon atau video call sebauknya lebih kepada sharing. Komunikasi harus hangat, jangan jaim jaiman. Misalnya cerita tentang keseruan hari ini, lalu nanti baru menuju ke inti pembicaraan. Selingi dengan humor agar lebih mencairkan komunikasi.
Saat ini rumah lebih difungsikan sekadar house bukan home. Rumah hanya sebagai tempat makan dan istirahat. Interaksi sehat masih kurang antara suami dan istri, juga dengan anak. Coba fungsikan rumah sebagai home (suasana), jangan hanya house (bangunan). Dengan begitu, maka keluarga akan semakin betah di rumah. Setiap orang tidak hanya fokus pada gawai masing-masing, tetapi fokus pada membangun keluarga yang benar-benar mau hadir sepenuhnya dan sesadar-sadarnya saat itu.
Apa saja manfaat mendongeng?
1. Menambah imajinasi anak
2. Orang tua bisa lebih banyak menulis cerita
3. Punya memori yang bagus
4. Bertanya banyak hal ke orang tua.
Hendaknya ambil kisah keseharian. Jangan langsung ke cerita yang terlalu imajinatif. Jadikan kisah sebagai solusi masalah yang dihadapi anak.
Dalam mengasuh, jangan pakai persepsi kita kepada anak. Misalnya yang terbaik, yang boleh, dan seterusnya semua menurut pandangan kita. Teknik kepengasuhan berbeda di tiap fase. Hendaknya kita belajar teknik komunikasi efektif di tiap fase agar semua pesan sampai dengan tepat kepada anak.
Sekadar cerita, Kak Abyz punya anak pertama yang suka main game. Awalnya hal ini dibawa oleh ayahnya yang sepertinya kalau suntuk bekerja di kantor, memanfaatkan waktu untuk bermain game. Kebiasaan main game ini dibawa ke rumah. Maka, ada kontradiksi antara bunda yang melarang main game dengan ayah yang menggunakan media main game sebagai cara mengasuh. Akhirnya ketemu solusi dengan main game bareng. Setiap kemenangan ayah dan bunda akan bersorak.
Selain main game bareng, bunda juga meminta sang anak untuk mengajarinya bahasa Inggris dari game. Akhirnya sang anak sering membuka kamus, mengajari ibunya bahasa Inggris dan sesekali menggambar semacam komik. Akhirnya, bunda tahu potensi sang anak pada menggambar. Sang anak menjadi lebih sibuk menggambar daripada main game. Di saat teman-temannya sibuk mempersiapkan UN, sang anak malah fokus menyelesaikan komik pertamanya.
Maka, marilah mengoreksi cara kita mengasuh. Ketahui kesalahan-kesalahan parenting di masa lalu supaya tidak terulang kembali ketika nanti kita punya anak. Belajar dari kesalahan juga merupakan satu cara yang efektif. Terlebih belajar dari pengalaman.
Pesan berikutnya, jangan membanding-bandingkan anak. Setiap anak itu unik. Bayangkan di antara sekian juta sel sperma, hanya satu yang dapat menhuahi sel telur. Maka sesungguhnya setiap anak itu baik. Cara mengatasi membanding-bandingkan anak adalah bayangkan seolah-olah kita yang dibandingkan oleh anak. Tentu kita tidak mau dibandingkan dengan orang tua lainnya dalam mengasuh. Pun dengan anak.
Berikut adalah kebutuhan dasar emosi anak, yaitu
1. Merasa disayangi
2. Merasa aman
3. Merasa dipercaya
Ketiganya harus dipenuhi. Kalau ketiganya tidak ada, maka akan ada luka batin yang belum sembuh. Efek buruknya, suatu saat perasaan tidak disayangi, tidak aman, dan tidak dipercaya akan terulang kembali ketika punya anak.
Maka, jangan mengulang kesalahan parenting masa lalu. Putus mata rantai kesalahan parenting mulai saat ini. Syaratnya harus ada kemauan dari diri sendiri. Kita harus merasa ada yang harus diperbaiki. Kita harus belajar lagi. Lebih banyak luangkan waktu untuk belajar parenting lalu dipraktikkan dalam kehidupan. Belajarlah sepanjang waktu karena masalah anak akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Anak yang patuh belum tentu baik baik saja. Dia tampak menurut, tetapi jangan-jangan di dalam hatinya ada yang disembunyikan. Sebaliknya, anak yang ekspresif belum tentu bermasalah. Karena dia begitu terbuka. Mari mengubah mindset kita terlebih dulu tentang anak penurut dan anak ekspresif.
Cara mengasuh untuk anak di periode pertama (sekitar usia TK) adalah perlakukan seperti raja. Dibujuk, dirayu. Berikan apresiasi bukan perintah. Misal, alhamdulillah, anak bunda sudah pintar. Sudah boleh meletakkan sepatu di rak. Selalulah berpikir positif tentang segala hal yang dilakukan oleh anak.
Pesan terakhir dari Kak Tyaz Gendhong yang benar-benar membuat saya berpikir berkali-kali adalah bahwa setiap pasangan siap untuk berdua, tapi belum tentu siap untuk menjadi orang tua atau menantu. So, belajarlah. Selesaikan secara psikologi sebelum menikah.
Semoga kita dimampukan menjadi orang tua saleh agar kelak memperoleh anak yang saleh dan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
#talkshowparenting #KakTyazGendhong #KakAbyzPondokParenting #ketemubukumalang4 #pameranbuku #orangtua #anak #kepengasuhan #08122019 #latepost
Tumblr media Tumblr media
0 notes
Text
Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan
Tumblr media
Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek.
Tumblr media
Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan Kisahku ini berawal dari kenangan bersama seorang gadis yang bernama Lia, yang berusia 23 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasisiwi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Saat itu Lia yang sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariwisata yang terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yang menjadi seorang pemain musik di cafe. Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yang kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang sengaja aku simpan di folder mailku. Lia saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yang ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Lia tidak menemukan apa yang dia cari. Dengan sangat sopan dan ramah Lia memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yang bagus buat dikunjungi ke padaku. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. “Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?” tanya Lia tiba-tiba. Aku yang saat itu duduk berjarak 2 meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu. “Anda bertanya kepada saya?” tanyaku kemudian. “Iya, maaf kalau mengejutkan anda,” ujarnya kemudian. Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Lia, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku. “Di daerah ini yang menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yang menawarkan pemandangan bawah air yang terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yang menampilkan objek rumah adat daerah ini,” terangku kemudian. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Lia, dengan raut muka yang ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yang tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yang saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang saat itu sedang aku print. “Kamu mengarang lagu sendiri yah?” tanya Lia lagi. “Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lagu,” terangku lagi. “Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Lia kemudian. “Silakan, dengan senang hati,” lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Lia, yang saat itu sedang berdiri di sampingku. Setelah beberapa saat Lia membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Lia berkata, “Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?” tanya Lia lagi. Yang kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Lia. “Semua lirik lagu-laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yang menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku nantinya,” jelasku lebih jauh. “Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing di antara kita,” sahut Lia spontan. Lia mengawalinya dengan menyodorkan tangannya. “Lia..” ujarnya pendek. Yang kemudian giliran aku utuk melakukan hal yang sama. “Adietya,” sahutku juga. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Dari perkenalan yang singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yang sepi dan berpasir putih. Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA, sesuai janjiku dengan Lia. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam. “Pagi Adiet.. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok.” Dalam hitungan menit Lia sudah keluar dari kamarnya. “Ayo kita berangkat!” katanya kemudian. Dengan berjalan menyusuri pantai kami menuju ke perahu motor yang sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kami berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yang hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kami saat itu. Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Sesampainya di tujuan, aku dan Lia turun dari perahu motor dan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Lia membuka kaos nya dan terpampanglah suatu pemandangan yang membuat jantungku berdetak sesaat. Saat itu Lia mengenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yang aku perkirakan berukuran 36B. Kemudian pandanganku beralih ke bawah menuju pahanya yang mulus ditopang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Lia semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berkhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yang sexy itu betapa beruntungnya diriku. “Hai.. Kenapa melamun?” tegurnya mengejutkanku. “Aku sudah siap nih,” sahut Lia melanjutkan. “Baiklah kalau begitu,” ujarku menimpali tegurannya. Ini adalah pengalaman pertama bagi Lia untuk snorkeling, dan sebelumnya Lia minta diajarin sampai bisa. Hal yang paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yang umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yang mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Lia tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yang menutupi raut wajahnya. Kemudian Lia memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kami berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Lia menuju ke tengah, yang aku perhatikan gaya berenang Lia sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayaan buat Lia melakukan snorkelingnya. Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Lia yang aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yang ranum sampai ke tonjolan di dadanya yang menantang. Kembali aku berenang beriringan dengan Lia untuk meyakinkan kalau dia baik-baik saja. Saat sedang asyiknya kami berenang, tiba-tiba kaki Lia kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tidak tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yang menonjol di tengah laut. Kami berdiri di atas batu karang yang masih menyisakan bagian leher kami yang tidak tenggelam. “Thanks ya Diet.. atas bantuannya,” ujar Lia sesaat setelah kejadian itu. “Sama-sama,” timpalku kemudian. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Setelah acara snorkeling yang melelahkan, kami bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yang ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kami masing-masing, Lia meluruskan kakinya yang jenjang di hamparan pasir putih. Lia bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yang berakhir, karena cowoknya yang super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya. Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, "kalau seandainya kalian tulus saling mengasihi hal itu tidak akan terjadi dan yang lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap." Sepertinya Lia sangat senang dengan pendapatku yang demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yang terpancar lewat senyumnya yang mengembang. “Makasih ya Diet.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku,” sahut Lia kemudian. Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, “Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yang akan membuatku tersenyum,” timpalku pelan. Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kami semakin dekat. Aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Lia hanya diam sambil tersipu malu. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. “Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Lia,” lanjutku lagi. “Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yang sexy lagi,” tambahku kemudian. Yang dijawab dengan senyumannya yang mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Lia yang terbuka basah yang kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yang lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kami duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Lia yang ranum, dan terdengar desahan halus darinya. “Ohh.. Diet,” desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku. “Aku sayang kamu Lia,” bisikku pelan. Tanganku juga tak tinggal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Lia yang hanya dilapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Lia semakin terangsang yang diiringi dengan sikap memelukku erat. “Oh.. Diet teruskan,” desahnya lagi. Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang berukuran 36B itu dari luar bikini yang disambut dengan desahan berikutnya. “Ohh..” desah Lia kembali. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Perlahan aku mulai membuka bikini Lia dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersemburlah payudara Lia yang ranum menggairahkan dengan dihiasi ujung nya yang merah dan mulai keras. Sepertinya Lia mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudara Lia dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah. Putingnya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Lia bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Lia yang sexy pelan. Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Lia kemudian, sesaat setelah Lia menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Dimulai dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus dan jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari-jari kakinya, yang membuat Lia semakin menggelinjang lembut. “Oh.. Diet.. Kamu pintar menaikkan gairahku,” desahnya pelan. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Lia yang lain. Kali ini adalah bagian lehernya yang aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Lia mendesah pelan.. “Ohh.. Teruskan Diet,” desahnya. Setelah cukup lama tangan Lia berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Lia masuk membelai penisku dengan lembut. “Oh.. Lia.. Sss..” desahku kemudian. Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Lia yang di pinggang dengan menariknya ke bawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Lia yang ternyata dia sedikit kegelian. “Hek.. Geli Diet,” ujarnya. Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yang aku lanjutkan dengan menjilati pahanya bagian dalam yang berakhir di pangkalnya yang berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas. Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Lia dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Lia. “Ohh.. Diet.. Sss..” desahnya bergetar. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang sudah menonjol sedikit. Tubuh Lia semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku. “Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya pelan. Lendir di lubang vagina Lia semakin deras keluar, menandakan kalau Lia begitu terangsang hebat. “Ohh.. Diet.. Masukin sekarang.. Sayang..” pintanya mesra. Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Lia yang terbuka, karena menahan rangsangan yang hebat. Dengan lembut aku memegang penisku dan mengarahkan nya ke lubang vagina Lia pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan penisku ke dalam lubang vagina Lia, karena lendir Lia cukup memudahkan bagi penisku untuk menyeruak ke bagian dalam vaginanya. “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Diet..” pintanya kemudian. Yang diiringi dengan bibirnya mendesis lirih. “Ssshh..” desis Lia. Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam lagi. Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Lia. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Lia bergetar dan mendesirlah cairan di dalam vagina Lia dengan hangat, menyirami kepala penisku. Lia mencapai orgasmenya dibarengi dengan jeritan nya yang menggairahkan. Kisah Cinta Di Pantai Yang Indah Dan Menggairahkan - Cerita Becek. “Diet.. Aku sampai.. Ohh..” teriaknya lembut. Agen Poker Online - Agen Domino99 Online - Agen Capsa Susun Online - Agen AduQ Online - Agen BandarQ Online - Agen Bandar Poker Online - Agen Sakong Online - Agen Bandar66 Online Kemudian aku mengecup bibir Lia dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan penisku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam vagina Lia. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Lia. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam vagina Lia dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Lia yang sexy. Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Judi AduQ - Judi BandarQ - Judi Bandar Poker - Judi Sakong - Judi Bandar66 “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam vagina Lia. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Lia dengan lembut dan membisikkan kata-kata, “Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku,” bisikku lembut. Keris99 - Agen Bandar66 Online | Sakong Online | Capsa Susun | Bandar Poker | Judi Domino99 | BandarQ | AduQ | Poker Texas Indonesia Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Lia yang berujung hubungan lebih serius sepulang nya Lia Ke Jakarta.
Tumblr media
Read the full article
1 note · View note
annarachmaw · 7 years
Text
100 Things To Do
Katanya kalau kita memiliki keinginan dan kita menuliskan keinginan-keinginan tersebut, maka peluang kenginan tersebut bisa terwujud akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kita memiliki keinginan tapi hanya disimpan di benak saja. Ini berdasarkan hasil penelitian loh.
Awalnya sih saya tidak percaya, kemudian ada seorang blogger yang menuliskan 100 keinginannya kemudian menguplod di blognya. Dari mulai keinginan-keinginan kecil yang terlihat remeh hingga mimpi-mimpi besar. Kemudian saya pun mencoba membuat Daftar 100 hal yang ingin saya lakukan. Dan inilah hasilnya, ini hasil remake 3 kali loh, karena dari pembuatan daftar keinginan yang pertama dan kedua sudah ada beberapa keinginan yang terwujud kemudian diganti dengan yang baru. Alhamdulillah :D
Semakin rinci kita membuat keinginan maka peluang terwujudnya keinginan tersebut juga akan semakin bertambah besar. Dan inilah 100 keinginan saya.
Umroh bersama orang tua
Bisa memberangkatkan mama, apa, dan amih naik haji
Menikah tahun 2017
Menjadi istri solehah
Mempunyai anak yang soleh dan solehah
Punya sepatu olah raga baru
Menguasai materi SBMPTN Fisika
Menguasai materi termodinamika, gas ideal, arus bolak-balik, relativitas, inti atom.
Menggunakan berbagai macam metode dan moel pembelajaran ketika mengajar
Memanfaatkan power point dan media lainnya saat KBM
Kuliah S2 pada jurusan yang diminati
Menjadi pebisnis, menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain
Mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan agar tidak merusak lingkungan
Membuat teropong
Membuat roket air
Membuat air mancur
Punya kulit wajah yang bersih bebas dari jerawat
Senang membantu orang lain
Naik Gunung Gede
Hiking
Traveling bersama suami
Traveling bersama orang tua dan keluarga
Membantu suami mewujudkan mimpi-mimpinya
Belajar memasak
Lancar berbicara Bahasa inggris
Menulis setiap hari
Membuat buku
Berbadan sehat
Bersilaturahim dengan The Neng
Bersilaturahim dengan The Echi dan The Rani
Menjadi guru yang inovatif
Menjadi guru yang inspiratif
Tidak pernah memendam perasaan marah dan kecewa, semuanya disampaikan dengan baik pada orang yang bersangkutan
Membuat rumah menjadi bersih, nyaman, asri, dan sejuk
Lebihwelcome terhadap tamu
Berbahasa yang baik, halus, sopan
Tidak berfokus pada masalah tapi lebih berfokus pad acara menyelesaikannya
Tidak banyak tidur, lebih banyak melakukan sesuatu yang bermanfaat
Rutin tahajud tiap malam
Rutin Dhuha tiap pagi
Rutin ikut kajian tiap minggu
Tambah hafalan Juz 30
Rutin berolahraga tiap minggu
Rutin berolahraga ringan tiap pagi
Membaca buku tiap bulan
Belajar public speaking
Tidak lelet, mengerjakan semua tugas selagi ada waktu senggang
Dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
Tidak mengalami konflik diri/jiwa ketika dihadapkan pada beberapa tugas
Jadi MC
Ingetin papap tiap pagi
Ikut sekolah pra nikah
Hias dinding ruang tamu dengan foto-foto
Memberi buku untuk teman-teman terdekat
Membuat blog dan rajin mengupload tulisan
Mengajari apa buat blog
Mendukung apa untuk menulis
Ajak mama makan bareng
Membuat review dari buku-buku yang pernah dibaca
Jadi dosen fisika
Melakukan penelitian tentang cara menemukan dan memaksimalkan potensi anak
Lancar menyampaikan pendapat di depan orang banyak, terhadap atasan, atau terhadap orang yang lebih tua
Lebih cepat merespon pesan yang masuk
Buat scenario film pendek
Pergi ke Lombok
Menghilangkan sifat egois, tidak baik jika selalu mementingkan diri sendiri
Tidak menyakiti hati laki-laki lagi
Tidakmembuat berbagai macam kesalahpahaman
Berusaha menerima kebaikan orang lain
Menghilangkan trauma di masa lalu
Membaca buku parenting agar bisa menjadi istri dan ibu yang baik
Mengumpulkan beras dari anak-anak untuk kapal kemanusiaan ACT (Aksi Cepat Tanggap)
Solat tepat waktu
Ingin mata kembali sehat
Belajar tentang STEM
Bisa berkomunikasi dengan baik
Bisa berekspresi dengan baik
Buat project STEM (Walaupun tanpa tim semoga bisa)
Beli buku ayah Edy (Ayah Edy Punya Cerita, Ayah Edy Menjawab Problematika Orangtua ABG & Remaja)
Beli buku Ligwina Hananto (Untuk Indonesia yang Kuat)
Beli buku Mbak Retno Hening (Happy Little Soul)
Baca buku Susain Cain (Quiet, Daya Introvert di Dalam Dunia yang Tidak Pernah Berhenti Bicara)
Bisa ikut 30 Days Writing Challenge
Ingin bisa menolong orang lain membantu keluar dari trauma masa lalu
Tidak ingin memiliki sifat sombong dan meremehkan orang lain
Menemukan sifat positif minimal 1 sifat dari setiap orang yang ditemui
Rutin minum jus wortel
Menjadi guru PA yang bisa mengarahkan siswa-siswanya
Buka jasa bayar-bayar paytren yang lebih resmi
Punya lemari laci buat susun dan simpen baju, biar baju yang kita cari bisa lebih mudah diambil
Punya hp baru
Ajakin Bu Nila ngeramen
Mendapat sekolah baru
Beli kado buat Roufan dan Baby
Ikut training motivasi nya Mas Ippho ‘Right’
Menyelesaikan laporan keuangan Gebyar
Membuat perangkat pembelajaran Insani
Membuat RPP Jamut
Ikut kelas mendongeng
Punya mesin jahit
2 notes · View notes
Text
Tantangan Game Level 5 Hari ke 15
Berikut literasi yang dibaca hari ini, kamis 15 Maret 2018:
🐱Ayah
Membaca via perpustakaan online i- jogya
🐱Bunda
Melanjutkan membaca buku Antologi cerpen karya Rumah Belajar Menulis IP Jakarta yang baru rilis.
🐱Syifa
Membaca buku Aqidah akhlaq
Berdiskusi tentang sikap-sikap terpuji itu yang bagaimana dan beserta definisinya.
🐱Izza
1. Belajar membaca dengan buku yang seperti biasanya, kali ini sembari diberikan stiker lucu di halamannya setiap kali selesai membaca satu lembar halaman sebagai motivasi bagi kakak izza.
2. Dibacakan read a loud oleh bunda menggunakan buku yang sama seperti kemarin ( yang berjudul kripik pisang, serial kecil-kecil jadi pengusaha)
3. Diberikan cerita tentang kewajiban Iqra dan bagaimana setan suka menggoda manusia agar tidak suka membaca.
Diberikan contoh nama-nama para shalafussholeh yang mencintai kegiatan membaca.
(sumber dari Yufid TV)
Catatan:
Titik poin kegiatan 15 hari ini bagi anak yang belum bisa membaca adalah Menanamkan kepada anak bahwa membaca adalah dasar pengetahuan. Beri informasi bahwa Perintah membaca inilah yang mengawali kisah kenabian Nabi Muhammad S.A.W.
Dari membaca kita akan mengetahui banyak hal. Termasuk mengetahui bagaimana perjalanan siroh nabi Muhammad SAW.
Yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam mengajari anak-anak membaca adalah menciptakan rasa senang, mengasyikkan, dan tidak membebani. Jangan sampai kesalahan kita dalam cara dan tuntutan membuat anak mengalami kekacauan mental (mental hectic)-suatu kondisi kejiwaan yang bersifat memberontak.
Berilah peluang kepada anak-anak untuk melaksanakan perintah Allah yang pertama: membaca. Tanamkan kepada anak bahwa membaca adalah ibadah yang berpahala. Tidak perlu menunggu di akhirat, pahala itu bahkan sudah bisa diperoleh di dunia ini dengan banyak membaca dan mengetahui hal-hal di luar dirinya. Anak akan menjadi pribadi yang banyak bersyukur dan bisa mengambil pelajaran dari apa-apa yang dibacanya.
0 notes
kukupratiwi · 3 years
Text
Tidak Mendapat Pendidikan Tidak Sama dengan Tidak Cerdas
Pernah mendengar ungkapan seperti judul di atas? Sebagian besar orang (mungkin) akan berpikir jika kecerdasan hanya dimiliki oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi. Lantas orang-orang yang tidak bersekolah bisa dikatakan kalangan yang tidak cerdas. Hal itu mungkin dipersepsikan karena berpendidikan artinya seseorang mampu menempuh suatu pelajaran atau bidang tertentu, di tingkatan tertentu. Untuk menempuh bidang tersebut dibutuhkan kecerdasan. Oleh karena itu banyak dari kita yang berkesimpulan bahwa memiliki pendidikan tinggi berbanding lurus dengan memiliki kecerdasan. Sayangnya saya tidak sependapat dengan itu.
Cerdas menurut KBBI artinya sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya). Sedangkan kecerdasan menurut KBBI artinya perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran). Seseorang dikatakan cerdas tidak hanya dilihat dari latar belakang pendidikan yang dimilikinya, tapi jauh dari itu. Bahkan berdasarkan pengalaman saya, seseorang yang memiliki pendidikan tinggi banyak yang tidak mencerminkan kecerdasan yang seharusnya. Cerdas tidak hanya dalam lingkup ilmu pengetahuan saja, adab, etika, tutur kata, semua itu merupakan bentuk dari kecerdasan manusia. Sedangkan untuk mendapat pendidikan tinggi, tidak semua orang bisa merasakannya. Hal ini disebabkan karena biaya, beda minat, factor keluarga, lingkungan, dan sebagainya. Bisa jadi ada seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi, tapi ia tidak memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, akhirnya ia hanya menjadi lulusan SMP atau SMA. Tapi bukankah semua itu tidak menjamin profesionalitas seseorang bukan?
Ada sebuah kisah yang membuat saya tergugah, dari buku Read Aloud Handbook diceritakan sebuah kisah anak laki-laki bernama Leonard Pitts Jr. Leonard adalah anak yang lahir dan dibesarkan oleh seorang ibu yang hidupnya penuh kekurangan, alias bukan keluarga kaya. Leonard Pitts menulis ucapan terima kasih kepada ibunya. Ucapan terma kasih itu menjadi kolom tersindikasi di Miami Herald. Berikut saya berikan cuplikan isi ucapan terima kasih Leonard kepada ibunya.
Orang yang membacakan buku (reader) pertama saya adalah seorang ibu yang menerima sokongan social dan mengidap penyakit jantung. Dia tinggal di satu perumahan di dekat pusat kota Los Angeles.Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1962 atau 1963, dan secara teknis, kala itu dia bukan membacakan kepada saya, tetapi merupakan orang yang mendengarkan saya membaca buku (listener). Saya mengikuti dia kemana pun, saat dia menyetrika pakaian atau menyiapkan makanan, membaca nyaring dari kisah epic terbaru saya, yang, seperti biasa, tentang seorang anak yang diam-diam menjadi seorang pahlawan super, dengan kekuatan super dan mampu terbang.Pastinya, ada saat-saat ketika si wanita malang itu diam-diam menyesal telah mengajari si mata empat ini membaca, tetapi dia tidak pernah mengatakannya. Hanya mengangguk dan memberi komentar di tempat yang tepat dan ketika cerita itu selesai, dia menyuruh saya membenahi kamar saya atau mencuci tangan untuk makan.
Mengapa surat Leonard di atas menjadi kolom tersindikasi di Miami Herald ? setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata kisah Leonard dan ibunya begitu menginspirasi. Ibu Leonard atau biasa dipanggil Nyonya Pitts tidak punya dana untuk mengantar Leonard kemana-mana, dan Leonard mengahabiskan hari-harinya di rumah saja. Sebagai gantinya dia mengajari putranya dengan cara mendengar, memberi komentar, dan membacakan buku. Dia tidak sanggup jika harus membayar guru privat, tetapi dia berhemat untuk bisa membelikan putranya mesin tik mainan ketika putranya berusia 8 tahun dan mesin ketik bekas saat putranya beranjak 14 tahun. Jika ada sisa uang receh, ia akan berusaha untuk membelikan komik Spider-Man dan Fantastic Four untuk putranya.
Menarik bukan kisah Nyonya Pitts? Tapi ada fakta yang lebih menarik. Berdasarkan penjelasan Leonard, ibunya bukanlah wanita terpelajar. Ibunya tidak pernah lulus sekolah menengah. Masa itu memang sulit untuk belajar atau mendapat pendidikan, apalagi pada saat itu tumbuh di zaman depresi bagi warga kulit hitam di wilayah Missisipi begitu sulit. Namun Leonard berkata, “tidak mendapat pendidikan tidak sama dengan tidak menjadi cerdas.” Ibunya merupakan wanita yang punya rasa ingin tahu yang besar, rakus membaca buku dan koran.
Dari kisah Leonard dan ibunya, saya merenung dan akhirnya bisa menyimpulkan. Bahwa untuk bisa memberikan hal terbaik untuk anak-anak, tidak berpatokan pada apakah kita harus kaya, apakah kita harus memiliki pendidikan yang tinggi, apakah kita harus serba ‘wah’, agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak. Ternyata tidak! Orang tua bisa menjadi yang terbaik tergantung pada seberapa besar tindakan yang kita usahakan pada anak. Contohnya, jika tidak mampu menyekolahkan anak di sekolah mahal atau bergengsi, tidak perlu memaksakan diri untuk menyekolahkan anak di sana. Jika kita tidak mampu membayar guru privat, jadilah sahabat sekaligus guru terbaik untuk anak. Pada dasarnya kita tidak perlu melakukan hal-hal yang besar namun tidak berpengaruh pada tumbuh kembang anak, justru dengan melakukan hal kecil seperti membacakan anak buku cerita dengan nyaring serta rutin, hal tersebut justru begitu berharga pada anak. Duduk bersamanya dan membaca buku cerita bersama, mendengarkan anak membacakan cerita favoritnya, atau menemani mereka bermain sembari mengerjakan tugas-tugasnya, hal-hal kecil seperti itu justru mampu mendekatkan kita dengan anak. Anak akan merasa tenang karena merasa dipercaya dan merasa begitu berarti. Demikian pula kita sebagai orang tua, kita bisa belajar memahami anak, serta melihat ‘secara dekat’ tumbuh kembang anak.
Jangan pernah malu jika kita sebagai orang tua, mungkin tidak memiliki pendidikan tinggi. Apa yang dilakukan oleh Nyonya Pitts telah membuktikan bahwa kecerdasan yang dimilikinya tidak pudar meski ia tidak merasakan pendidikan tinggi. Ia berusaha untuk melakukan yang terbaik demi melejitkan potensi dan kecerdasan putranya, Leonard. Hingga akhirnya usahanya tidak berakhir sia-sia. Anaknya menjadi salah satu lulusan terbaik. Pengalamannya sering membaca buku dengan ibunya membuatnya dewasa. Jadi jangan pernah sekali-kali merasa kecil. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa melakukan tindakan-tindakan cerdas untuk anak-anak kita.
1 note · View note
nadjwas-blog · 7 years
Text
Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Bertele-Tele
Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya adalah seorang ibu rumah tangga berusia lebih dari 40 tahun. Sudah lama sekali saya tidak menulis kisah tentang hidup saya, terakhir saya melakukannya adalah ketika guru saya meminta anak-anak untuk menulis bayangan 10 tahun ke depan nanti, kami akan menjadi seperti apa. Kebetulan ibu saya menemukan surat itu dan mengirimkannya pada saya bulan kemarin. Tidak banyak yang saya tulis, hanya tentang kisah bank bjb syariah saya yang terlalu manis dan harapan saya untuk menikahi pria itu 10 tahun kemudian. Tapi surat kecil inilah yang membuat saya menarik goresan pena saya dan mencoba mengirimkan kisah ini kepada redaksi majalah Anda, untuk dimuat jikalau Anda sekalian berkenan, jikalau cerita saya yang mungkin terlalu manis ini tidak membuat Anda sekalian merasa jenuh atau jijik.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Rumah besar saya yang berlokasi di Jakarta adalah rumah hasil kerja keras saya dan suami saya. Sebenarnya saya tak dapat mengatakannya sebagai hasil kerja keras, sebab suami saya adalah orang yang, jika saya menyebutkan namanya pada Anda sekalian, Anda akan langsung menjentikkan jari dan berkata “Ah, saya tahu dia!”. Anda bisa melihat suami saya di koran, televisi, apalagi di handphone Anda. Tidak, suami saya bukanlah seorang artis, meskipun saya tak ingin Anda mengetahui siapa suami saya, saya tidak senang dianggap memadu kasih kasus geledah korupsi manusia yang pandai menggunakan topeng (maaf para artis yang membacanya, saya hanya mengutarakan pendapat egois saya sendiri). Saya memiliki anak-anak yang manis, pintar, dan bertingkah laku baik. Tapi saya tak akan membahasnya di sini, ini hanyalah sekedar hint untuk Anda yang mungkin sekarang mulai melakukan pencarian di google. Saya ingin membahas kisah bank bjb syariah saya, jadi pusat cerita saya saat ini, adalah suami saya yang lebih tua dari saya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Pertemuan kami tidaklah terlalu mengesankan. Saya yang saat itu berdiri di bawah pohon, berteduh dari hujan, diminta tolong untuk menggeser posisi oleh pria yang sebenarnya sudah setengah basah. Saya mempersilahkan dirinya untuk berdiri di sebelah saya. Mungkin sekitar 30 menit saya tak lagi melakukan interaksi apapun kasus geledah korupsinya, sampai akhirnya ia dijemput mobil bagus dan masuk kasus geledah korupsi cepat. Saking cepatnya, ia melupakan tas tenteng yang ia bawa.
Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya berteriak, tapi mobil itu sudah terlalu jauh. Saya berlari, baju saya tak hanya basah dari air hujan, tapi juga dari cipratan kendaraan yang berlalu lalang. Akhirnya saya putuskan untuk pulang dan mencari keterangan di dalam tas tersebut. Tas ini memiliki kunci numerik, tapi sepertinya pria tersebut lupa untuk mengacak angkanya, sehingga saya dapat membukanya kasus geledah korupsi amat mudah, hanya sekali tekan. Di dalamnya terdapat banyak surat yang saya rasa amat penting, tapi saya tak juga menemukan nama atau alamat di dalamnya. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu pria itu di tempat yang sama keesokan harinya, sampai-sampai saya nekat bolos kuliah. Yang saya temui mondar-mandir di tempat itu adalah pria berbaju hitam yang terlihat mencari-cari sesuatu, dan berteriak senang melihat tas yang saya bawa. Pria itu memaksa saya untuk memberikan tas tersebut, tapi ini bukanlah pria yang saya temui kemarin, jadi saya bersikeras untuk tidak memberikannya, meskipun ia berkata jika ia disuruh oleh A, pria di bawah hujan itu, yang sekarang menjadi suami saya. Tapi saya tetap menolaknya, saya juga menolak untuk mengikuti Z, orang yang saya curigai ini untuk masuk ke dalam mobil dan mengunjungi rumah A. Z akhirnya menyerah dan meminta saya untuk datang lagi besok, lalu saya menyetujuinya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Esoknya, Z datang bersama A dari mobil mewah yang beda dari yang menjemput A saat hujan maupun yang digunakan Z kemarin. Setelah meminta maaf sudah mencurigai Z, saya diminta A untuk pergi ke restoran dekat sini sebagai ucapan terima kasih. Entah mengapa, saya tidak bisa menolaknya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Sejak itu, saya mulai sering bertemu kasus geledah korupsi A dan Z, yang ternyata memiliki hobi (yang tak pernah dipublikasikan hingga saat ini) yang sama kasus geledah korupsi saya. Kami sering bertukar pendapat maupun memberikan teori-teori kecil. Dari sini saya tahu jika A adalah pria pendiam yang menyenangkan sebenarnya, lalu berwawasan luas. Saya tak bisa ceritakan bagaimana detilnya, tapi penampilan A yang rapi benar-benar memberikan kesan dewasa. Saya jatuh bank bjb syariah atas dirinya yang teratur ini, jadi saya berusaha mencuri perhatiannya. Membawakannya makan buatan sendiri, mengajaknya berjalan-jalan, saya yang tak pernah berdandan ini pun bahkan meminta ibu saya untuk mengajari saya cara agar menjadi cantik. Hal ini saya lakukan sekian bulan sambil tetap menjalin ‘persahabatan’ kasus geledah korupsi A dan Z.
Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya merasa jika A adalah seorang yang pemalu, atau lebih suka menyimpan masalah untuk sendiri. Tiap kali A berdua bersama saya, A selalu diam, menatap jauh ke depan, saya merasa bahwa saya tak terlihat di matanya. Tapi tiap kali Z ada bersama kami, A teramat manis, membuat dada saya berdebar atas hangat tangannya yang mencengkram tangan saya. Ya, saya tahu kami tidak pernah berucap bank bjb syariah, tapi saya tahu jika hubungan kami lebih dari sekedar teman.
Habisnya, ia melamar saya, kasus geledah korupsi cincin yang indah dan kata-kata yang membuat saya menangis.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Beginilah kisah bank bjb syariah saya. Hingga saat ini, saya tidak pernah bertengkar kasus geledah korupsi suami saya, dan saya selalu menjadi pundaknya ketika ia butuh sandaran.
Maaf jika saya berbohong di awal surat. Sebenarnya bukan ini yang ingin saya ceritakan. Bukan saya yang ingin saya kabarkan. Tapi suami saya dan kisah bank bjb syariahnya yang begitu indah bagi saya, sampai-sampai saya tak bisa marah apalagi membenci segala kebohongan yang ia lakukan pada saya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Anda takkan tahu jika melihat wajah suami saya saat di pelaminan. Ia sama bahagianya kasus geledah korupsi saya. Ia menyambut selamat dari Anda. Ia mengecup kening saya di depan Anda sekalian, ia membuat hari itu jadi hari yang paling bahagia di hidup saya. Tapi Anda tidak tahu, di malam pertama kami, suami saya yang saya rasa terlalu lama berdiam di kamar mandi, menangis.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya tak bermaksud menguping, tapi saya khawatir. Suami saya menangis kasus geledah korupsi suara yang ditahan, mungkin ia membungkam bibirnya, mungkin ia tak mau membuat saya khawatir. Lama saya dengarkan tangisnya, saya berpikir apakah suami saya memiliki masalah? Impoten, mungkin? Ataukah suami saya seorang yang tidak suka melakukan hubungan seksual? Atau mungkin, suami saya memiliki penyakit?
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Tapi semua perkiraan saya itu tak ada yang benar, setelah saya mendengar satu kata yang suami saya sebutkan kasus geledah korupsi rintih. Saya bingung, saya tersentak, dan saya cepat-cepat berlari ke ranjang. Suami saya keluar kasus geledah korupsi mata merah. Kemasukan air, katanya. Saya tahu ia tak mau membagi rahasianya kasus geledah korupsi saya. Jadi saya biarkan ia berbohong, saya biarkan ia rengkuh tubuh saya, saya biarkan kata bank bjb syariah yang ia bisikkan kasus geledah korupsi mata terpejam itu keluar dari kuping kiri saya. Bukan berarti saya tak lagi menbank bjb syariahinya, saya hanya ingin tahu, apakah pernikahan ini seindah yang saya bayangkan.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Esoknya, suami saya bagai terlahir menjadi orang yang berbeda. Suami saya begitu manis, mengecup saya tiap pagi dan malam, mengucap bank bjb syariah tiap hari, sampai saya merasa lupa atas apa yang saya dengar malam itu. Hari-hari kami berlanjut bahagia, hingga seorang anak yang sehat lahir menemani hidup kami.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Tapi kebahagiaan saya kembali terganggu. Hari itu suami saya pulang kasus geledah korupsi keadaan buruk, ia tak ingin membaginya kasus geledah korupsi saya, tapi lingkar matanya tak bisa membohongi saya. Ia tak makan, tak minum, tak mandi, bahkan tak melepas sepatunya. Suami saya hanya meringkuk di atas kasur dan meminta ijin untuk tidur lebih cepat. Saya elus kepalanya, saya peluk tubuhnya, saya tatap wajah lelahnya yang kini tertidur lelap. Saya tersenyum, lalu senyum saya hilang ketika saya mendengar bisikan yang digumamkan suami saya dalam tidurnya. Sesuatu yang sama seperti malam pertama di mana ia menangis sendirian di dalam kamar mandi. Saya berpikir, rasa penasaran saya kambuh lagi, ada apakah gerangan, hingga suami saya selalu menangis saat menyebut kata itu? Saya khawatir, tapi saya tak berani untuk menanyakannya. Saya takut suami saya meninggalkan saya, padahal saya begitu bank bjb syariah padanya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Esoknya, kami menghadiri upacara pernikahan Z, dan suami saya kembali bersikap seperti biasa. Wajah lelahnya tak dapat ditutupi, namun saya mengakui jika suami saya masih tetap tampan, masih jadi pembicaraan orang, masih jadi alasan mengapa saya diejek jelek oleh gadis-gadis bertubuh seksi. Tapi saya memutuskan untuk tak lagi mengabaikan masalah suami saya dan mencari tahu sendiri. Lalu, saya mulai menyelidiki suami saya. Handphonenya, kalendernya, filenya, komputernya, buku catatannya. Tapi saya tak menemukan apa yang saya cari, jadi saya putuskan untuk mengorek masa lalu suami saya.
Lewat surat ini saya minta maaf kepada suami saya karena telah menyelidiki hidupnya. Saya juga minta maaf telah mempublikasikan cerita ini. Saya sungguh tak ingin membuka aib atau mengejek Anda, suamiku. Sejujurnya, saya merasa bingung kasus geledah korupsi diri saya sendiri. Karena menurut saya, kisah Anda terlalu manis untuk tidak saya bagi kepada siapapun.
Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Awalnya saya shock ketika tahu Anda tak pernah memiliki kekasih sebelumnya. Kedua, saya shock ketika tahu jika Anda juga tidak pernah memiliki seseorang yang Anda anggap teman. Ketiga, saya shock saat tahu jika Anda senang membuang sampah di kolong tidur Anda, meski Anda menjaga imej rapi Anda pada orang termasuk saya, istri Anda sendiri.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Suamiku, jika Anda membaca ini, saya yakin Anda tahu siapa yang menceritakannya pada saya. Ya, dia adalah orang yang cukup lama bersama Anda, cukup dekat di samping Anda, cukup penting untuk Anda. Orang yang Anda bisikkan jika Anda ingin bersama kasus geledah korupsinya seumur hidup Anda. Yang Anda katakan tidak akan Anda tinggalkan. Yang Anda berikan seluruh hidup Anda, bahkan imej yang Anda buat itu Anda buang. Ya, saya membicarakan orang yang selalu membersihkan kamar dan membuang sampah yang ada di kolong tidur Anda.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Anda tahu tidak? Ketika membicarakan hal ini, matanya sedih. Sama sedihnya kasus geledah korupsi mata Anda di malam itu. Saya kira ia menghapus air matanya tiap kali ia menoleh ke atas seolah mengecek jam dan mengucek mata. Ia menceritakan Anda kasus geledah korupsi bangga, kasus geledah korupsi kagum dan, maafkan aku suamiku,
  Penuh bank bjb syariah.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya tak ingin mengakuinya, tapi saat itu juga saya tahu jika ia tanpa sadar berusaha membuat saya cemburu atas kalimat yang Anda berikan padanya. Anda tak pernah berjanji untuk seumur hidup kasus geledah korupsi saya. Tapi Anda juga tak pernah berkata bank bjb syariah padanya. Saya tahu itu, dia tahu itu, jadi ia mengulang janji sehidup semati yang Anda tuturkan padanya, berulang kali.
  Dibanding merasa cemburu dan sakit hati, saya merasa marah.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Saya tahu Anda memilih saya, memilih menbank bjb syariahi dan mengawini saya karena bukan untuk diri Anda sendiri. Tapi demi agama Anda. Demi masyarakat. Demi hukum. Demi orang-orang terdekat Anda. Demi dunia Anda yang Anda anggap terlalu kecil untuk Anda perjuangkan.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Sumpah, ia tahu Anda menbank bjb syariahinya. Tapi ia tak mengatakannya langsung pada saya. Dan saya berani sumpah jika ia juga menbank bjb syariahi Anda. Tapi ia takkan mengatakannya langsung pada Anda.
  Tapi saya yang tahu rahasia ini terlalu sedih menyimpannya sendiri. Anda tahu ‘kan jika wanita adalah makhluk yang tak bisa menjaga rahasia?
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Untuk suamiku. Percakapan ini sudah berlangsung sebelum kelahiran anak kedua kita. Jika Anda membaca ini, saya mohon Anda memaafkan saya. Saya minta Anda lebih egois terhadap hidup Anda. Saya tak ingin Anda ceraikan, tapi jika Anda akan melakukannya, saya menerimanya. Saya tak ingin Anda selingkuhi, tapi jika Anda melakukannya, saya akan menutup mata. Anak-anak kita sudah menjadi hadiah paling indah dari Anda untuk saya. Sampai detik ini saya masih menbank bjb syariahi Anda, dan saya masih mengagumi cerita bank bjb syariah Anda, juga memberi hormat pada Anda yang menjaga hati saya. Tapi saya mohon, jika Anda membaca ini, jangan mengatakannya pada saya. Saya akan sedih. Saya akan menahan Anda dari meninggalkan saya. Biarkan kita sama-sama tahu tanpa perlu berucap apa-apa. Cerai adalah tren, suamiku. Takkan ada yang tahu, meskipun kita bercerai saat artikel ini dipublikasikan, jika ini bercerita tentang dirimu. Takkan ada yang menyangka.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Untuk Anda yang membaca surat ini, yang mungkin sudah bosan atau sudah mencari-cari kasus geledah korupsi klu yang saya beri, dapatkah Anda tahu siapa saya dan suami saya? Jika Anda memiliki tebakan, Anda bisa mengirimnya ke email saya yang bisa Anda minta dari redaksi. Tentu saya tidak akan mereply email Anda jika Anda hanya menerka. Tapi jika Anda memberi bukti tepat, tanpa perlu diancam, saya akan menutup mulut Anda, kasus geledah korupsi cara halus maupun kasar. Karena saya menulis ini untuk menyadarkan suami saya. Bukan untuk mempermalukannya.
  Kasus Bank BJB Syariah Korupsi Geledah Kepada redaksi, saya berterima kasih jika surat 2000 kata ini Anda muat di majalah Anda, tapi saya juga berterima kasih jika Anda tidak memuatnya. Anda menyelamatkan rumah tangga saya, Anda menyelamatkan hati suami saya yang hancur, saya persilahkan untuk Anda yang menentukannya sendiri.
-align:nonex��]�$
0 notes