#barang camping
Explore tagged Tumblr posts
Text
instagram
0 notes
Text
instagram
0 notes
Text
Produk Camping Utanking: Pilihan Terbaik untuk Perkhemahan Mudah dan Selesa
View On WordPress
#barang camping terbaik#bekas air mudah alih#kerusi lipat utanking#khemah automatik utanking#perkhemahan keluarga#set camping utanking#set perkhemahan mampu milik#utanking
0 notes
Text
Dulu sepatu adalah barang yang mewah. Sekarang ada berapa pasang sepatu yang kamu punya. Diluar sana ada anak-anak yang hanya memiliki sepatu satu-satunya yang Ia gunakan kemana saja. Untuk kegiatan apapun. Hingga sepatunya jebol, sobek, compang-camping sana sini. Sepatu yang disyukurinya dengan begitu dalam. Kesedihannya adalah ketika sepatunya tidak bisa digunakan lagi. Karena entah dari mana lagi Ia akan bisa memiliki sepatu.
Mungkin bagi orang lainnya sepatu adalah perkara kecil. Tak suka modelnya maka mudah saja Ia mengganti dengan sepatu yang baru. Atau mungkin sekedar bosan, maka Ia tak menunggu lama bisa membeli sepatu yang baru. Mudah saja.
Bagi anak yang lain, tak ada kata bosan di kamus nya. Tak ada kata ingin model yang begini begitu. Cukup bisa digunakan saja. Sampai hancur lebur sepatunya Ia syukuri dengan baik. Apakah kita cukup peka memikirkan tentang sepatu.
3 notes
·
View notes
Text
day 7
favorite movie
mungkin dikarenakan hidupku kurang romantis, aku cenderung menyukai film-film romantis haha.
banyak film yang meninggalkan kesan baik bagiku, hanya saja aku buruk dalam mengingat judulnya.
harry potter bagus, tapi ini lebih karena sahabat-sahabatku banyak yang menyukai harry potter, saudara-saudaraku juga, jadi aku ikutan nonton.
petualangan sherina yang baru-baru ini ada versi dewasanya juga bagus. hmm tapi, bisa jadi ini karena ada kenangan masa kecil yang ikut terlibat.
ketika aku seorang diri menontonnya di bioskop, aku di adegan sherina nyanyi "...selamat pagi...", aku malah berlinang air mata. aku ingat ayahku.
ohya, jangan lupakan laskar pelangi.
dulu aku belum mengerti masalah asli dan bajakan, belum ngerti juga soal bioskop, jadi aku nonton laskar pelangi dari kaset bajakan yang aku beli di pasar raya solok.
aku cinta sekali film ini. kala itu, aku nonton film ini sampai belasan kali. saat itu, setiap kali aku memutar film laskar pelangi, ayahku bakal nyeletuk "saking acoknyo, duduk tagaknyo buk muslimah tu lah apa deknyo tu" (saking seringnya, duduk berdirinya bu muslimah udah hafal sama dia).
tokoh yang meninggalkan bekas di ingatanku selain ikal, adalah trapani, aku lupa kenapanya, tapi aku masih ingat kalo dulu aku suka trapani.
dari tetralogi laskar pelangi, aku hanya punya yang keempat, yaitu maryamah karpov. selebihnya dulu aku pinjam punya sahabatku niki.
btw, maryamah karpovku asli loh, kubangga sekali waktu itu, nemu toko buku yang jual buku-buku asli. toko yang jual barang-barang muslim dan obat-obat herbal gitu di solok, mereka juga jual buku. jika tidak salah ingat, nama tokonya mardhiah, apakah kini masih ada, aku juga kurang tau.
melalui laskar pelangi yang ditulis andrea hirata inilah aku berani memiliki mimpi.
bahkan ada kalimatnya tentang tinggalkan kampung halaman yang aku tulis di kertas dan tempelkan di dinding, kini sudah aku copot (aku pelan-pelan mau ngebersihin dinding kamarku yang kata kakak-kakakku dulu seperti mtv ampuh).
ada kata-katanya yang masih aku ingat, kurang lebih begini "air akan jadi keruh kalo tergenang saja, tinggalkan kampung halamanmu, kamu akan mendapatkan pengganti tempat berlelah-lelah".
kurang lebih begitu, bisa jadi aku ada salah ingat juga...
dulu aku sangat memegang teguh kata-kata itu.
namun, pelan-pelan standarnya turun. dulu aku bermimpi kuliah di pulau jawa. lalu, ayahku meninggal, standar itu turun menjadi luar provinsi saja.
lalu, ibuku meninggal, ambyar sudah, aku sempat tak ingin kuliah, tapi ibuku sebelum sakitnya merenggut kesadarannya berpesan, bagaimana pun keadaan, aku harus kuliah.
saat ini, aku masih punya mimpi, tapi berusaha lebih realistis.
aku dalam misi memperbaiki pelan-pelan diriku yang compang-camping sana sini karena tertampar kenyataan.
semoga kelak aku bisa mencapai mimpiku dalam keadaan diriku yang paling siap.
btw, setidaknya aku pernah merantau keluar provinsi beberapa bulan, walau pada akhirnya aku balik kanan pulang haha.
3 notes
·
View notes
Text
Gunung Prau dan Postingan Tumblr Pertama Sasa
Ketika kebanyakan orang berlibur kala long weekend Kamis hingga Minggu, 23-26 Mei lalu, berbeda denganku yang justru berlibur di hari Senin setelah libur panjang akhir pekan. Sejak masa kampanye atau bahkan jauh sebelum kampanye keinginan untuk mendaki gunung selalu terlintas dan terbayang-bayang, tapi soal kapan akan terlaksana tidak ada bayangan sama sekali. Mengingat waktuku yang selalu tentatif, tidak tentu kapan bisa libur dan kapan bekerja.
Sehingga, postingan pertamaku di sini aku buka dengan cerita pendakian Gunung Prau di Kawasan Dieng, sekitar Wonosobo-Banjarnegara-Kabupaten Batang. Pendakian yang sangat mendadak tanpa perencanaan panjang.
Jakarta
Minggu siang, Mbak Jihan pergi ke Jogja karena ada kunjungan kerja. Aku sebenarnya tidak ditawari untuk ikut, khususnya karena aku juga masih belum ingin mengingat Kota Jogja. Tapi tiba-tiba terpikir untuk mewujudkan keinginan lamaku: naik Gunung Prau.
Karena tidak mungkin minta kakakku untuk menemani mendaki, aku bergegas mengambil smartphone dan membuka aplikasi hijau. Aku mencari nama temanku yang tinggal di Jogja untuk menemani mendaki. Tidak lama kemudian dia menyetujui, aku pun menambah syarat ditemani dengan salah satu teman perempuannya. (Dalam perjalanan aku baru tahu, si teman perempuan ini namanya Ekka dan sudah pernah naik Gunung Prau)
Jogja
Singkat cerita, aku sampai di Jogja Minggu siang pukul 16.00 WIB. Bersama Mbak Jihan, kami menuju ke sebuah hotel sekitar satu kilometer dari Tugu Jogja. Aku benar-benar tidak niat berlama-lama di Jogja-Dieng, hanya bawa satu ransel yang berisi perlengkapan mendaki.
Sore hingga malam aku sempatkan bertemu kakak tingkatku yang kebetulan adalah sahabat dari kakakku. Teman lama yang tidak berjumpa tentu menimbun segudang cerita, cerita seputar FK Unila hingga kehidupan PPDS yang sebenarnya tidak semenyeramkan kabar burung di luar sana. Karena setiap jurusan tentu punya tingkat kesulitannya masing-masing.
Sesuai rencana sebelumnya, pukul 21.00 kami menuju Dieng melalui Kulon Progo. Belanja keperluan pendakian lalu menjemput satu orang teman dan melengkapi kelompok pendakian ini menjadi 3 orang.
Karena perjalanan panjang seharian, badanku cukup lelah dan tertidur selama perjalanan. Beberapa kali terbangun hanya sekedar memastikan temanku yang menjadi supir malam itu tidak mengantuk hehe. Sekitar pukul 01.28 kami sampai di Basecamp Pendakian Gunung Prau via Dieng, awalnya kita berencana untuk mengejar sunrise di puncak tapi sepertinya tidur lebih nikmat dibanding kedinginan diluar akhirnya kita putuskan untuk tidur saja hingga azan subuh.
Dieng-Pendakian
Perjalanan dimulai pukul 05.00 WIB, pilihan pendakian via Dieng karena ini jalur yang paling nyaman, meski bukan paling populer. Jalur yang paling populer dengan view paling bagus adalah lewat jalur Patak Banteng.
Karena masih pagi buta tentu perjalanan sepi dan gelap. Apalagi long weekend sudah selesai. Barang bawaan kami pun hanya sedikit, tanpa carier besar. Kami merencanakan pendakian naik lalu langsung turun tanpa nge-camp (istilahnya tektok).
Pukul 05.17 kami sampai di Pos 1. Jaraknya sebenarnya cukup dekat, tapi karena menanjak jadi terasa jauh. Total pendakian kita harus melewati 3 Pos dengan jarak masing-masing Pos sekitar 1 km.
Gunung Prau cukup bersahabat untuk beginners seperti saya ini, karena jarak ke puncak yang masih dalam batas normal dan cukup banyak jalur landai. Selama pendakian, aku jadi teringat perjalanan ke Ranu Kumbolo di lereng Semeru beberapa tahun lalu. Di sana terdapat Tanjakan Cinta memiliki mitos kalau kita mendaki tanjakan tersebut dan dan melihat ke belakang tidak akan bertemu dengan jodoh kita. Ya tapi ngapain ketemu jodoh di gunung, saya kan maunya di pelaminan, hehe….
Nah, di Gunung Prau ini ada titik yang Bernama Akar Cinta…. tebarkanlah virus-virus cinta (nyanyi). Akar ini cukup cantik dipandang, sangat panjang, dan berkelok-kelok, aku sendiri tidak tahu sebenarnya ini akar dari pohon apa. Tapi yang pasti ini adalah gabungan akar beberapa pohon yang satu jenis dan berjejer sehingga menyatukan banyak akar. Struktur Akar Cinta cukup membantu para pendaki tidak terpleset karena menjadi semacam anak tangga alami di jalur pendakian.
Puncak Prau
Setelah berbagai tantangan dan jalur yang terjal, akhirnya kami sampai di Puncak Prau pukul 07.00. Tepat sesuai perkiraan dua jam pendakian. Di ketinggian 2590 mdpl view Gunung Sindoro, Sumbing dan beberapa gunung lainnya terhampar. Saat itu sunrise sudah lewat, berganti dengan pemandangan Kaldera Dieng yang kebetulan saat itu cukup cerah.
Semua kelelahan dan kantuk terbayar. Kesejukan dan pemandangan luar biasa indah setelah perjalanan dadakan, justru sulit didapatkan kalau direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bagian paling paling aku suka ketika tadabur alam adalah tubuh dan kulitku terasa sehat. Berbeda dengan wisata kota yang biasanya membuatku harus pakai make-up, kadang membuat kulitku justru berjerawat.
Kembali ke pendakian, Puncak Prau sebagai titik tertinggi berbeda dengan Sunrise Camp yang paling populer dengan pemandangannya. Karena kami mendaki via Dieng maka kami sampai di Puncak Prau. Lalu untuk melihat dengan jelas gunung-gunung di sekitar Jawa Tengah, kami harus berjalan menuju Sunrise Camp. Jaraknya cukup jauh tapi dapat ditempuh dalam 15 menit jika berjalan kaki, jarak yang pantas untuk ditempuh karena medan cukup landau, disempurnakan dengan bunga-bunga cantik dan view Bukit Teletubbies yang memikat mata.
Bunga Daisy warna-warni menghiasi perjalanan kami dari Pos 1 hingga puncak dan Sunrise Camp. Aku berkali-kali ambil foto sampai puas di sekitar semak-semak berbunga ini. Entah sejak kapan aku menyukai bunga, setiap ada bunga aku merasa cantik dan menjadi perempuan. Tapi kenapa ya bunga selalu identik denga perempuan? Kenapa tidak dengan laki-laki? Entahlah aku tidak tahu juga.
Sunrise Camp
Sunrise Camp tempat di mana para pendaki dari jalur Patak Banteng bermalam punya pemandangan yang luar biasa cantik. Gunung Sindoro dan Sumbing serta beberapa gunung di sekitarnya terlihat sangat jelas dan cantik, seolah mereka sedang bermain berkumpul bersama.
Aku juga tidak menyangka akhirnya bisa sampai di atas puncak ini, mungkin kalau aku masih tinggal di kampungku dulu, aku tidak bisa sampai diatas puncak ini. Mungkin sebatas melihat pemandangan ini di botol Aqua atau maksimal hanya di YouTube dan medsos.
Kalau mengingat susahnya zamanku kecil dulu, aku jadi merasa tidak pantas untuk mengeluh lagi karena sekarang hidupku jauh lebih mudah dan penuh kenikmatan. Terimakasih Ya Allah, Gusti, atas kenikmatan yang sangat berlimpah ini.
Tidak lama kami di Sunrise Camp. Hanya menikmati pemandangan, mengabadikan momen berfoto-foto cantik, lalu minum dan makan snack untuk mengisi energi. Kami lalu begegas turun karena rencana aku harus kembali ke Jakarta dengan kereta pukul 17.00.
Perjalanan Turun
Baru jalan beberapa langkah, aku merasa ada yang tidak beres dengan perutku, tapi aku coba paksakan jalan mungkin karena tadi pagi aku hanya makan buah dan belum makan berat, sehingga asam lambung naik ke esofagus. Perkiraan kita akan sampai di basecamp pendakian pukul 10.00 sepertinya tidak akan terwujud, karena semakin lama, perutku makin perih dan nyeri. Berjalan tiga langkah pun terasa nyeri sampai membuatku berkali-kali harus istirahat.
Biasanya aku membawa obat lambung, tapi kali ini aku kecolongan. Sialnya, beberapa kali bertemu dengan pendaki semuanya tidak membawa obat lambung. Perjalanan pulang cukup menyiksa, tapi namanya Sasa, walaupun nyeri perut tetap saja sempat tertawa dan foto-foto.
(Ini adalah batas wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Batang. Aku mengerti beberapa kabupaten di Jawa Tengah karena sempat bersekolah di Kendal selama 4 tahun jadi masih familiar dengan daerah-daerah Jawa Tengah.)
Setelah bertemu 6-7 kelompok pendaki dan melewati Pos 1, akhirnya kami bertemu dengan pendaki yang membawa obat lambung. Setidaknya bisa menurunkan sedikit rasa nyeri yang aku tahan dari puncak. Mereka kelompok dari Jakarta yang baru mulai pendakian dan berencana stay 2 hari di puncak.
Tidak lama kemudian, kami sampai di Basecamp Dieng. Makan, tidur, dan bersih-bersih sebelum menutup pendakian dan kembali ke Jogja. Sejujurnya ini kali pertamaku tektok naik gunung. Ternyata sangat seru dan menyenangkan karena tidak perlu membawa banyak perlengkapan. Perjalanan menjadi simpel dan tidak merepotkan.
Terimakasih Gunung Prau yang begitu indah, ingin aku ulang kembali mendaki Puncakmu.
Langkapura, 2 Juni 2024
1 note
·
View note
Text
HUWAIJIANFENG Tas Gunung Travel Waterproof 40L USB Charger Port - ST31 https://tokopedia.link/Yc3SrZ7d4vb - https://shope.ee/407ZyrLExM ==================================================== Spesifikasi Merek: HUWAIJIANFENG Material: Nilon, Polyester Dimensi: 33 x 20 x 52 cm Teknik: Embossing Tipe Ransel: Softback Kapasitas: 36-55 Liter Interior: Kantong Slot Interior Interior: Saku Ponsel Interior: Kompartemen Interior Interior: Interlayer Komputer Jenis Pegangan/Tali: Pegangan Lembut Tipe Barang: Ransel Tipe Penutupan: Ritsleting Penutup Hujan: Tidak Waterproof: Ya Eksterior: Tas Solid Sistem Pengangkutan: Sabuk Bantalan Udara Gaya: Ransel berkemah, tas hiking luar ruangan Unisex: Ransel pria, ransel wanita Informasi Tas backpack untuk mendaki gunung, hiking, camping, dll. Memiliki bahan yang sangat ringan, dapat menyimpan banyak barang bawaan Anda. Efektif dibawa untuk berpetualang atau pendakian. Tas gunung ini juga memiliki kapasitas besar sehingga dapat membawa banyak barang dalam tas ini. Fitur Perlengkapan Outdoor Tas gunung backpack ini dapat menemani perjalanan Anda dan mengamankan barang-barang perlengkapan camping Anda dengan aman. Tas Dengan Charger Tas backpack hiking ini memiliki keunggulan dibanding tas lain karena dapat Anda gunakan untuk mencharging gadget-gadget kesayangan Anda ketika berpergian. Anda dapat memanfaatkan port usb khusus yang langsung memiliki akses ke power bank sehingga dapat mengisi daya gadget Anda sambil berpergian membawa tas ini. Desain Yang Nyaman Anda terkadang kelelahan membawa tas dengan desain ergonomis yang kurang memadai, dengan tas gunung ini Anda dapat membawa beban berat tanpa merasa cepat lelah dibagian pinggang dan punggung, membuat Anda dapat melakukan perjalanan jauh dengan lebih nyaman dan ringan. Kapasitas Besar Tas gunung backpack ini memiliki kapasitas penyimpanan barang yang besar, Anda dapat membawa banyak perlengkapan bertahan hidup ketika berada di pegunungan atau camping di alam liar. Paket Termasuk 1 x Tas Gunung Travel Outdoor ==================================================== https://shope.ee/VUCg3spGP https://www.tokopedia.com/gr8brandz
#keranjang belanja#anggaran belanja#kantong belanja#tas belanja#belanja online#toko online#online shopping#tokopedia#shopee#shoppers#shopping#ecommerce
11 notes
·
View notes
Text
First Time Mendaki-Ciremai #1
Hari itu..seperti biasa, terkadang membuka status whatsApp yang keliatannya nampak unik, terbukalah status wa kakak senior di LDK, tapi beda jurusan, kak Tara, poster nanjak gunung Ciremai. Dalam hatiku, wah menarik nih, apalagi yang posting beliau khan wkwk. Karena sejujurnya akutu pengen banget nanjak dulu di kegiatan kaderisasi dari Masjid Salman ITB, setelah kegiatan SSC (Spiritual Salman Camp), lanjutannya adalah LMD (Latihan Mujtahid Dakwah). Di kegiatan LMD itu nuansanya sangat alam sekali dan islami pastinya, dan kostum nya juga bak pendaki gitu.
Owkay, singkat cerita, ku memutuskan untuk ikut dan alhamdulillah diizinkan oleh bapakku.
Kegiatan dilaksanakan hari Sabtu & Minggu, 21-22 Januari 2023 via Palutungan diselenggarakan oleh komunitas Muda Camp turunan dari komunitas Muda Berdakwah
Sore hari menunjukkan sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat, 21 Januari 2023
Setelah kupersiapkan semua peralatan yang sudah diberitahukan ketika google meeting bersama panitia, Mariii kita siap berpetualang. Aku menaiki motor kuningku yang warnanya sangat otentik cetarnya wkwk, dari Jatisampurna, Bekasi menuju basecamp komunitas Muda Berdakwah di Srengseng Jakarta Selatan. Sesampainya disana setelah melewati macetnya jakarta dengan lampu lalu lintasnya yang berwarna merah lalu menunggu kuning dan hijau tanda boleh laju terus, melewati terpaan angin sore hari menuju maghrib, melewati sorak sorai hingar bingar Jakarta malam sabtu itu yang sangatlah ramai, dengan pemandangan kereta yang penuh dengan penumpang sesak sekali kulihat-lihat. Perjalanan ini sungguhlah sangatlah menarik, padahal belum nanjaknya yaa wkwk
Disana kuberjumpa dengan kakak-kakak, ada pria & wanita, ikhwan & akhwat. Total itu sekitar 31 orang, ada yang berangkat dari Jekardah dan ada yang dari Kuningan tempat gunung Ciremai berdiri.
Sesi perkenalan keseleruhanpun dimulai, setelah mengisi perut dari makanannya kak Belia, setelah saling kenalan dengan kakak-kakak yang cewek hehe
Oo ternyata, ada dua influencer tho di rombongan ini, namanya kak Amar Ar Risalah dan kak Fieraldy
Oke next, bus sudah datang, ada 1 bus 3/4 gitu dan 1 mobil. Barang-barang yang amat gede dan perintilannya itu mulai di packing ke bus itu. Aku dan mayoritas kakak-kakak yang lain naik ke bus tersebut dimulai dengan doa, dilanjut dengan ku memvideokan sekitar, berlanjut dengan mengamati perjalanan, dan tertidur. Sampailah pagi sekitar pukul 03.00 WIB waktu Kuningan, kira-kira 5 jam perjalanan, kami turun dari kendaraan kami, disambut dengan aroma khas perkampungan, hmm mengingatkanku kepada kampung halaman. Menuju ke basecamp untuk kami memulai istirahat sebelum melakukan perjalanan hero pendakian pertama saya hehe. Sleeping bag, barang yang amat berguna waktu itu, aku pertama kalinya menggunakan itu, waktu pertama kulihat semua orang pakai itu, nampak seperti ikan lagi dikeringin di teriknya matahari hehe sama semua mirip lucu aja gitu bentuknya..
Saat kuterbangun sebelum azan subuh terdengar, karena hawa dingin disana. Kulihat kak amar serius sekali melihat handphone nya saat yang lain masih tertidur, nampaknya beliau bikin konten, ya ternyata benar, ku lagi buka instagram, ada konten yang barusan di release.
Beberapa menit kemudian, aku memutuskan untuk mandi. Sebuah kebanggan, orang yang mandi pertama di kala gelapnya malam, dan dingin nya suasana yang menyelimuti daerah tersebut, benar gelap gulita sesampainya di kamar mandi, alhamdulillah ditemani kak Tia dan Kak Rein, kalau aku tidak salah ingat hehe
Dengan kekuatan cahaya lampu headlamp, bersinarlah cahaya terang itu di kamar mandi, yeay mandi dengan keadaan lumayan terang better lah ya.
Pagi sekitar pukul 06.00 waktu Kuningan setelah melahap sajian makanan yang mengisi perut ,kami bersiap untuk cek kesehatan, ada Cek Tensi dan mengisi beberapa ceklis kesehatan. Untuk memastikan keadaan calon pendaki sehat wal afiat, lahir batin..aamiin hehe
Selanjutnyaa..
To be continued part #2 hehe
5 notes
·
View notes
Text
Sindoro, Babi Hutan, dan Manusia Paling Rekoso
Sebelum mulai, fyi ini tulisan tangan yang kedua, yang pertama eror pas mau diupload. Lumayan anyel sih, udah nulis 2 jam lebih, pas di upload gabisa dan ga ke save :) awokwowow
Yosssssssha! recap cerita!
H+1 Mangkunegaran kemarin, sorenya, motoran ke Magelang, pas udah sampe, yang dimana udah malem, langsung solat, cari logistik ke superindo, sewa barang ke Vexa, lanjut makan dan tidur. Besoknya, pagi bangun jam 4, solat, packing, adus, sarapan, otw bc, retribusi, gas mendaki Sindoro, vs babi, kisah 3 pahlawan. Besoknya lagi, summit jam 4 sampe jam setengah 8, menemukan manusia paling rekoso, lanjut turun gunung sampe jam 3 sore, ishoma bentar, lanjut Magelang, ishoma bentar, balikin alat, bayar denda, istirahat. Besoknya lagi, sarapan dan langsung balik Solo. Luar biasa. tercatat 414 foto di kamera Galyh.
Bagian nyerempet motor nihri kita skip aj yes, kita inget yang seneng2 aja 👍
Singkat cerita, kisah mendaki ini dimulai sejak tanggal 14/03/2023 sekitar pukul 10 WIB. Entah oleh karena apa, namun, perjalanan basecamp hingga pos 1,5, terasa sangat cepat, padahal melewati rumah warga, ladang, full mentari cerah. Apa mungkin karena sangat bersemangat kali yak? energi masih full, yang di estimasi dari BC nya sekitar 1-2 jam, hanya dengan konsekuensi slama perjalanan dakdukdakduk, dada agak sakit dikit, dan full suara gas serta pemandangan pundak bapak bapak, jadi hanya 15-20 menit. Luar biasa emang nih pundak bapak bapak. Eh apa feb, Ojek?
"Ojek sejauhnya, jalan sedekatnya" - Febriagi Bayu Aji
Tak berselang lama, dari pos 1,5 kami berjalan, bos besar kami semua, telah menunjukkan sponsor minuman berion-nya yang tentu, ditemani dengan tolehan belakang, pandangan, serta senyuman indah"mandeg sek lah ya"-nya. Sedang yang lain cm disponsori oleh coki coki pardede dan air mineral superindo, tanpa serta serta lainnya. Masih awal, pocari dulu gak sih? dan tiap 5 menit setelahnya.
Jalan ke pos 2 gak lama, yang lama pas ke Pos 3 nya, ya walopun ga lama lama banget juga si hehe. Cuma emang, trek sindoro ga seramah itu ges, tapi bukan berarti yang ga ramah gapunya kasih sayang, karena terkadang, kasih sayang tak diwujudkan melalui apa apa yang kita inginkan tapi ia diwujudkan dalam upaya untuk memenuhi apa apa yang kita butuhkan. butuh cepat? yaaaa nannnnjak. Luar bi(n)asa.
Di pos 3 berenti dululah bentar, makan nasi rames bungkus yang bau telurnya sudah menggoda Mas Febri sejak turun ojek. Sambil memandangi burung Jalak yang... kok banyak yak... fix ni jalur gabakal salah, fix poko e. Selain jalak, ada warung, tapi tutup, Mas Nihri gabisa beli Semangka. Sampenya sekitar jam 1, makan, dan langsung lanjut lagi ke sunrise camp, lokasi dimana akan tercatat dalam sejarah, kisah 3 pahlawan rendah hati.
Cuma setengah jam dan langsung kita ndiriin tenda. Sebelum kita, yg udah bikin tenda cuma satu rombongan, tapi literally lokasinya di tengah banget, dan udah full benteng kayu, kayak iklan game zombie di iklan reels ig. Siap mengahadapi makhluk lokal daerah setempat.
Tenda jadi, kelar rapi rapi, langsung istirahat. Terpantau tenda oren : Nihri, Gibran, Galeh; Tenda merah : Febri, Fatih, Mamas. Sore hari oren full senyap merah full ngobrol. Malem hari, oren full tegang merah full merem. Tercatat 3 pemuda pahlawan rendah hati, sangat mencintai alam raya dan NKRI.
3 pemuda terpilih, setelah selesai ishoma, hendak mengistirahatkan badan setelah sekian lama berjalannya, justru dipertemukan dengan grusa grusu singkat dan harus mengorbankan segenap jiwa dan raga untuk melindungi makanan yang ada, menekan baunya, dimasukkan ke dalam sleeping bag, memastikan aman dari jangkauan si Bagas, Babi Ganas, kata Nihri. Sementara 3 yang lain, tidur. Luar Biasa.
3 pemuda terpilih, memilih untuk menjalani malam penuh ketegangan daripada tidur terlelap, demi kelangsungan hidup esok hari. Ditemani dengan ASMR babi makan dan robek bungkus indomi goreng rebus 10 bungkus tanpa bumbu, wafer nabati, happy tos, tutup tupperware, gelas, tanpa minum.
3 pemuda terpilih, sekalipun telah diberi tuhan kemampuan fisik yang mumpuni, serta alat yamg memadai, daripada memilih untuk diabadikan jasa dan namanya dalam bentuk tugu pahlawan pemburu babi dan memberi ketenangan bagi sunrise camp 5 tahun lebih kedepan, dengan kerendahan hatinya, memilih untuk mencintai alam dan NKRI.
Mencintai kekayaan alam, dengan bersedekah makan, serta hanya mengamati, bahkan memanfaatkan momen langka ini, dengan berlatih insting bela diri, menentukan kemungkinan musuh menyerang tanpa melihat musuh tersebut secara langsung. Hebat emang pemuda jaman sekarang.
Mencintai NKRI dengan menghargai tenaga para pendahulu yang telah susah payah membangun plang ikonik Sindoro 3136 mdpl di puncak, serta tenaga para pendatang, agar lebih memanfaatkan tenaga mereka untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi dari hanya tugu 3 pahlawan anti babi. Lanjut cerita lagi.
Setelah satu jam lebih mempertahankan sikap waspada dengan treking pol tertuju pada sisi tenda yang sobek, akhirnya tampak cahaya senter dan terusirlah Bagas serta datanglah waktu tidur malam yang sudah datang sejak tadi di tenda Merah sebelah.
Mungkin akan beda ceritanya, ketika yang keluar dan mengecek babi pertama bukan Nihri si panik tapi Galeh si pemberani. Yang awalnya adalah ASMR babi makan 1 jam lebih, menjadi, ASMR pemuda 21 tahun bergelut dengan babi, tampan dan berani, 1 jam.
Singkat cerita, kami tidur, bangun pukul 3.30 WIB menyambut hari dengan memasak air dan menyeduh energen, penyintas serangan Bagas semalam, ditambah sepotong kotak roti, yang mana kita tahu, pasti, ini sangat kuraaaaaang! harusnya makan saat itu ya mie! tapi berusaha untuk menambah kenikmatan makan dengan mengingat betapa untungnya masih ada yang tersisa semalam.
Langsung, habis tu otw puncak jam 4, bingung dulu arahnya kemana, tapi akhirnya ketemu, mulai naik dengan Galeh paling depan. Pada awalnya, tampak wajah 6 orang pertama sangat familier, hingga beberapa menit kemudian, terdengar suara yang juga sangat familier tapi terasa jauh, dan wajah baris ke-5 pun tak lagi kenal, 'monggo mas' 'nggih'. Bos Fatih ternyata sangat menikmati setiap inci langkah menuju puncaknya, sehingga tertinggal di belakang.
Pada awalnya masih tampak senyum berhenti sebentar-nya, namun semakin dekat puncak semakin sedikit dan digantikan wajah kusam lelah dan menyerah-'wes aku tak tekan kene wae, gakuat'-nya, begitulah kalimatnya. Kecuali saat dilewati mbak mbak, 'mbak mbak e kok kuat yo' dan saat melewati pos 4, ketika ditanya, 'gak foto tih?' dijawab 'perjuangan belum selesai' diiringi langkah kaki berangkat lebih dahulu, sebelum terkejar dan bahkan tersalip lagi aowkwoawo.
Full jalan ke puncak isinya tanjakan, bonus cuma sekali. Pemandangan ga se open sumbing pas summit, tapi masi keliatan og gunung sebelah dan suasana pemukiman bercahaya. Untuk spot foto, ada watu tatah, yang cukup ikonik kalo naik sindoro dan biasanya pada foto pake bendera indonesia dikibarkan, yang mana fotonya bakal di up pas agustusan ditambah caption 'selamat ulang tahun bumi pertiwiku' sebagai manusia yang paling nasionalis.
Menjelang puncak, tampak kawasan full batu dengan pilok silver alih alih terlihat seperti batu es luar negeri serta ditemani batang pohon tanpa daun, melengkapi suasana musim dingin di ujung Sindoro. Namun, akhirnya mulai kerasa bau kentut saudara Febriagi, yang bikin batuk dan mata yang agak perih dikit (Canda feb, aowkwowo belerang makaudnya hehe) Adaptasi, nafas sementara pake only hidung dulu dan minum biar tenggorokan ga kering. Dan disinilah Makhluk paling rekoso 'Aku ki sing paling rekoso le!' ditemukan. Diketahui nama spesies makhluk ini adalah Fatih dan marganya Yaritsul Firdaus. Langka. Hanya tersisa satu di dunia tapi tidak untuk dilestarikan aowkwowo.
Perjalanan turun ya biasa aj, dan pastinya lebih cepat daripada naik. Selama itu, ada yang prosotan, ada yang engga, yang prosotan salah satunya fatih, ada yang kakinya sakit ada yang tangannya aja, yang kakinya sakit ada fatih, ada yang duluan dan langsung bantu masak dan packing, tapi ada juga yang datang akhir, lekaran, turu sek, bangun bangun langsung makan sarden, telur, dan segelas kental manis putih. wuenak nann. Yak benar, beliaulah si paling rekoso, fatih, wkwkwkwk jas for fan tih, just for fun hehe.
Udah cepet, sampe pos 2 lebih, Bos kembali bersemangat dan menunjukkan kecepatannya turun gunung... via Ojek, aowkaowo gpp. Yang lain full jalan aja, itung itung hemat biaya ganti rugi tenda sekalian nyobain trek bc - pos 1,5. Sampe BC lanjut istirahat bentar, makan mie goreng di warung rames depan yang ibunya ramah dan bahkan menyediaka. menu tambahan yaitu daun jambu secara cuma cuma. dan baliklah kita semua ke Magelang.
Sampe Magelang ishoma, lanjut balikin alat, denda 100k, balik, makan lagi, istirahat dl, makan lagi, tidur dengan nyaman, tanpa rasa teror Bagas. fyi ternyata peminjam tenda dan alat lain sebelum kita, ada yang diserang juga di Sindoro dengam Via yang berbeda.
Esok paginya biasa, makan minum mandi pamit dan pulang. tapi balik lagi karena kamera gibran ketinggalan awikwok. Alhamdulillah. matur nuwun sanget sedulur.
Jadi, ndaki slamet kapan?
3 notes
·
View notes
Text
Beliefs : Guncangan Kedua
Selamat Pagi…
Pagi yang begitu indah, Rinjani pagi ini terlihat megah dan gagah, berpadu padan dengan birunya langit pulau Lombok. Hanya sepasang awan berbentuk merpati yang menghiasi langit mala mini. Bola plastik tiba-tiba terbang di depan mukaku, “mengganggu orang melamun saja”, batinku. Rupanya bocah-bocah ini lagi asyik bermain bola sepak, meski mereka kemarin dilanda bencana yang cukup dahsyat, mereka masih bisa menikmati kehidupan. “Ahh enaknya jadi bocah, yang pikirannya cuma main dan main..”, aku tersenyum sambil membayangkan kembali masa-masa kecil dulu.
“Permisi Pak.. dari BMKG ya?”, Aku menoleh ke arah sumber suara. Sepersekian detik aku terpaku melihatnya, suaranya yang lembut serasi dengan senyumnya yang menyejukkan. Seorang gadis berkerudung merah maroon, sangat serasi dengan wajahnya yang indah nan cerah.
“Ehh… Iya kak.. bagaimana? Ada yang bisa kami bantu?”, Aku segera tersadar, canggung rasanya kalau ketahuan aku mengagumi kecantikannya.
“Pak, kira-kira sampai kapan ya gempa susulannya akan terus ada? Kami hendak mengambil barang ke rumah, tapi khawatir tiba-tiba ada gempa susulan?”. Tanya Gadis itu.
“eh kami?? Astaga, ternyata dia tidak sendiri, dia kesini bersama temannya!”. Kataku dalam hati, aku benar-benar tidak fokus sehingga tidak menyadari kalau dia datang bersama kedua temannya.
“Kalau untuk gempa susulannya, kemungkinan masih ada sampai beberapa hari kedepan. Tapi kalau dirasa bangunannya masih aman, berdiri kokoh, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau keretakan pada dinding-dindingnya, tidak apa-apa kalau cuma ambil barang sebentar”. Kataku menjelaskan kepada mereka.
“Oh begitu ya Pak. Baik terimakasih atas penjelasannya.”, kata Gadis tersebut.
“Sama-sama kak”. Jawabku.
Ketiga gadis tadi langsung pergi setelah kuberi penjelasan singkat. Memang disaat-saat seperti ini, rawan sekali bangunan runtuh akibat gempa susulan. Gempa memang sifatnya suka datang tiba-tiba, bahkan para ilmuwan di bidang gempa pun sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan dan dimana datangnya gempa.
Keesokan harinya, tim kami dibagi dua, aku bersama tiga orang tim berangkat survey ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Sisanya tetap tinggal di Camp, menjaga alat survey kami yang terpasang. Pelabuhan Bangsal yang menjadi tempat penyebrangan tidak jauh dari sini, hanya sekitar 15 menit. Kami menyewa kapal cepat untuk survey di tiga pulau tersebut.
“Kalau saja kesini tidak karena bencana, tentu aku akan sangat menikmati keindahan deretan pulau Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.”, kataku dalam hati.
Beningnya lautan Gili berpadu dengan cerahnya langit biru, semakin romantis dengan kehadiran ribuan ikan yang bisa dilihat langsung dari atas permukaan. Hampir setiap jam helikopter mendarat di Gili Trawangan, kebanyakan memang sengaja disewa untuk mengevakuasi turis asing yang terisolasi akibat gempa kemarin. Bantuan dari pemerintah belum banyak yang masuk ke wilayah ini. Sorenya kami langsung kembali ke Camp kami di Alun-alun Tanjung.
Sudah empat hari semenjak kami datang kesini, gempa susulan masih terus berdatangan silih berganti. Terkadang ia datang dengan kekuatan yang relatif cukup besar, terkadang hanya terasa seperti truk yang lewat. Pagi ini, suara ambulan yang bersliweran masih terus menghiasi hari-hari kami. Mereka membawa korban-korban longsor dari Pos di Gunung Rinjani, saat kejadian gempa kemarin mereka sedang melakukan pendakian.
“Mas, saya dapat info dari Pak Abdul, ibu kepala katanya mau kunjungan kesini mas”, Ucap Faqih saat mendatangi tendaku.
“Oh iya, kapan?”. Tanyaku ke Faqih
“Nanti sekitar pukul 16.00 WITA”, Jawab Faqih singkat
“Oke, aku akan berkoordinasi dengan Koordinator lapangan dari BPBD yang ada disini, siapa tahu ibu mau konferensi pers juga”, jawabku sambil bersiap untuk koordinasi dengan BPBD.
Selepas Ashar, rombongan Kepala BMKG dan jajarannya datang untuk mengunjungi lokasi pengungsian. Kami menyampaikan apa-apa saja yang kami dapatkan setelah survey disini, dan kami senang karena Ibu Kepala mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan disini. Beliau selanjutnya berkoordinasi dengan stakeholder setempat, memberi informasi terkait gempa susulan, dan apa saja yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
***
5 Agustus 2018,
Aku masih di Camp Pengungsian, beberapa titik survey di Lombok Utara sudah kami kunjungi. Banyak pengalaman yang ku dapatkan semenjak tiba disini. Ternyata tidak hanya dari tim BMKG saja, beberapa kampus ternama di Indonesia juga melakukan survey disini. Salah satunya adalah almamaterku dulu saat masih menjadi mahasiswa di kampus ternama di Kota Bandung.
“Permisi, sepertinya tidak asing dengan pak Dosen muda ini”, aku menyapa salah satu dari mereka
“Lho Roy, Loe disini juga?!”, Jawab Dosen Muda tersebut. Gibran, adalah nama dosen muda tersebut. Sahabatku semenjak kami ospek bersama, kebetulan juga kami di jurusan yang sama. Sosok Sahabat yang juga jadi “role model”. Dia mendapatkan predikat lulusan terbaik saat kami Wisuda, karena kecerdasannya itu dia mendapatkan beasiswa sampai jenjang S3. Sekarang dia mengabdi sebagai dosen muda di almamater kampus kami tercinta.
“Haha, iya Gib, sudah lama tidak bertemu. Gimana kabar loe?”. Aku mendekatinya sembari memeluknya, sebuah kebiasaan yang sedari dulu kita lakukan kalau bertemu.
“Puji Syukur Alhamdulillah baik..” Jawabnya
Kami melanjutkan obrolan, kebetulan juga timnya sedang beristirahat. Dia bercerita banyak hal, mulai dari pengalamannya sebagai dosen, ketemu mahasiswa baru setiap tahunnya, hingga bercerita tentang kehidupan pribadinya. Dia menikahi pujaan hatinya yang sudah dia dekati semenjak masa-masa kuliah dan dikaruniai anak yang cantik dan lucu.
“gue udah dengar tentang kabar loe dengan si Putri, aku turut berduka atas kegagalan itu”, Ucap Gibran
“Ahh gak papa bro.. udah cerita lama”, jawabku
“Ya walaupun cerita lama, tapi kan loe masih belum bisa move on, buktinya masih jomblo sekarang”, kata Gibran sambil bercanda
“Ahh sial loe, gue masih cari yang terbaik, dan masih belum menemukan sampai sekarang”. Jawabku dengan nada layaknya seorang diplomat.
“masa gak ada sih satupun, itu lho banyak cewek”, kata dia sambil menunjuk remaja-remaja putri yang sedang bersenda gurau.
“Hahaha, emangnya gampang tinggal comot”, balasku
Percakapan kami berakhir saat adzan Maghrib berkumandang, kami berjanji untuk bertemu lagi kalau nanti ada kesempatan.
Aku tetiba kepikiran gadis cantik berkerudung merah maroon yang waktu itu menanyaiku di Camp. Usianya ku perkirakan antara 22 – 25 tahun, sepertinya bukan berasal dari sini, karena tidak ku temui perempuan sini yang tipe mukanya seperti dia. Aku juga sedikit menyesal karena lupa menanyai nama gadis tersebut,
Pukul 19.45 WITA
Selepas Sholat Isya’ berjama’ah, kami terbiasa duduk bersama para pengungsi untuk mendengarkan ceramah di Musholla darurat tadi. Anak-anak berlarian di tengah lapangan, meski hanya bercahayakan rembulan. Hal-hal sederhana yang bisa membantu menyembuhkan trauma mereka akibat gempa.
Tiba.. Tiba..
“Gluruk..Gluruuk….” Suara batuan yang saling bertubrukan dari dalam bumi..
GEMPAA!!!
Anak-anak yang tadinya berlarian langsung terduduk, orang-orang dewasa yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing pun segera keluar dari tempat berteduh mereka. Guncangan gempa yang sangat dahsyat, listrik yang tadinya digunakan untuk menyalakan lampu langsung padam. Gelap.. Gelap Gulita, semua langsung menyebut nama Tuhan, berdo’a, memohon ampunan. Teriakan histeris terdengar dari seluruh penjuru kota. Bangunan Ruko 2 lantai di depan alun-alun tersebut runtuh, hanya tersisa 1 lantai. Aku pun merasa sangat takut, ini pertama kalinya kurasakan gempa selama hidupku. Beginikah Kiamat itu?
6 notes
·
View notes
Text
Gunung Prau via Dwarawati
04.01.2023
Sedih deh pas denger Basecamp wates kebakaran... dan juga info nya pendakian ke gunung di tutup sampai dengan 17 Februari 2023.
Ini cerita ku beberapa bulan yang lalu yah gengs.
Well, karena ini pertama kali nya saya summit... pemilihan jalur via Dwarawati seperti nya sudah tepat karena banyak sekali bonus nya (jalan landai) dan enak nya via Dwarawati.. jalurnya tidak seramai Patak Banteng.. yang konon katanya jalur favorit pendakian ke gunung prau.
Jadi ada lima jalur pendakian untuk menuju gunung prau yaitu Dieng, Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, dan Wates.
Rencana pendakian gunung prau ini dadakan banget… karena tiba-tiba aja pak suami dijadwalkan dinas ke Jogjakarta selama seminggu. Terus muncul ide yah kan… bagaimana kalau naik ke gunung prau sekalian. Tinggal sewa motor di Jogja, cusss ke dieng deh yang kalau dilihat di google maps itu Jogja-Dieng kurang lebih 100 km (if I am not mistaken). Dan pertimbangan biaya juga nih, secara tiket pak suami kan ditanggung kantor hihihii (Cuma modalin tiket kereta aku Jkt-YK pulang pergi deh, hemat)
Dan akhirnya ku kudu rela cuti di hari Jumat hikss… karena estimasi pak suami baru kelar urusan dinas nya sehabis Jumatan (dinas start Senin). Pengennya sih jalan dari Jakarta itu Kamis malam, tapi apa daya pak suami nggak ACC karena kasihan ninggalin anak-anak kelamaan kalau jalannya dari Kamis malem hihihihi. Yowes, nurut aja yah kan. Jumat pagi ke stasiun gambir naik kereta jurusan Jogjakarta (saran ku yah, jangan pernah beli tiket dadakan ke Jogja, karena pasti kehabisan… apalagi tiket eksekutif. Maklum, Jogja termasuk destinasi favorit). Jempol deh pokoknya sama KAI sekarang… selain on time, kereta eksekutifnya pun nyaman banget. Pas berangkat aku naik kereta Argo Dwipangga dengan tarif 540ribu one way yah. Tiba di Jogja pas jam 3 siang. Pak suami sudah standby di stasiun Jogjakarta. Nggak pake ba bi bu be bo lagi yah kan, kita langsung cusss tuh motoran ke dieng… dengan banyak barang bawaan pastinya.
Kenapa motoran sih? Emang nggak cape? Emang ngga ada bis kesana? Alasan pertama nya kenapa kita motoran.. yah karena kalau motoran, lebih fleksibel waktu nya, kita yang atur sendiri. Cape? Yah sudah pasti pegel…. Tapi sebelumnya kita sudah pernah motoran 6 jam lebih ke Sukabumi one way hihihii *sombong* jadi apalah arti 2-3 jam hihihihi.
Karena kita jalannya santai, jadi jam 7an malem baru sampai di Dieng. Sebelumnya saya sudah contact admin basecamp Prau via Dwarawati dengan mas Ghozy (ada no HP mas ghozy di foto paling bawah) untuk tanya-tanya porter dan juga penginapan di Dieng. Jadi pas kita tiba di Dieng malam hari, langsung diarahkan ke penginapan oleh mas Ghozy. Hanya 200ribu aja semalam (kamar mandi dalam). Sangat recommend karena penginapannya bersih dan juga dekat dengan tempat makan serta indomaret. Lumayan kan yah saya dan pak suami masih ada waktu 1 malem untuk istirahat sebelum mendaki gunung Prau. Dan rencana nya pun besoknya kita startnya sehabis sholat Dzuhur, pertimbangannya karena hanya butuh waktu 2-3 jam untuk sampai ke sunrise camping area gunung Prau. Kalau kita start nya pagi-pagi kan… bingung juga yah kelamaan diatas gunung, secara tidak ada toilet :D
Esok hari nya, sebelum berangkat.. kita makan siang dulu di warung makan deket basecamp, sekalian bungkus nasi buat makan malam di atas gunung Prau nanti. Sampai basecamp pak suami sholat Dzuhur dulu, aku skip karena sedang halangan (hari-hari terakhir untungnya). Sebisa mungkin kosongin perut, kalau bisa hihihiiii…. Karena jujur aja aku bingung kalau mesti pup di gunung… apalagi gunung Prau itu rameeee banget… beneran deh, udah kayak kampung aja di atas gunung.
Jam 1an siang kita start pendakian dari basecamp Dwarawati. Karena terlalu banyak barang yang dibawa dan kita cuma berdua :D kita sudah putuskan jauh-jauh hari sih akan gunakan porter, karena jujurly aku nggak akan kuat kalau bawa tas yang terlalu berat hihihihii. Btw sewa porter di sini biaya nya 400ribu/porter dengan maksimal beban 20kg yah, kalau lebih dari itu kemungkinan kena biaya tambahan. Porter akan ikut menginap juga dengan kita, mereka biasa nya bawa tenda sendiri sih, hanya saja makan porter kita yang menyediakan. Dan tentu saja term and condition setiap gunung berbeda yah… sebaiknya cari tahu dahulu secara online sebelum ke tujuan.
Start awal lumayan yah banyak nanjaknya hihihiiii… tapi tenang aja, jalur pendakian gunung Prau via Dwarawati juga banyak bonus nya kok… cocok banget buat pemula kayak saya. Enaknya mendaki sama pasangan (bukan orang lain) yah kalau cape, istirahat. Begitu aja terus hihihihii…. Nggak perlu sungkan atau pun nggak enakan hihihi. Seinget saya ada 3 pos untuk mencapai gunung prau. Menurut hitungan jam pak suami... start basecamp Dwarawati sampai ke camping area itu perkiraan 3jam-an dengan jarak tempuh 5,3km yah... secara kan kita naik gunung yang mengulir-ngulir... jadi ngitungnya jangan ketinggian gunung prau dikurangi ketinggian basecamp hihihii.
Kurang lebih jam 4 atau 4.30 kita sampai di sunrise camping area... nggak tau kenapa pas sampai di sunrise camping area, kepala tuh sakit bangettttt... sampai minum obat neuralgin pun nggak mempan, pak suami dan mas ghozy (porter) prepare tenda dll... karena aku pusing, yah aku pilih rebahan. Seperti hal nya perjalanan ke pegunungan, sepanjang jalan.. kita disuguhkan sama pemandangan indah... Oh ya, di puncak gunung Prau, ada area sinyal loh hihihii... lumayan banget bisa ngabar-ngabarin orang rumah.
bukitnya
suasana malam hari di camping area
Akhirnya tengah malem ku bangun dong, dan alhamdulillah pusing ku udah ilang hihihihi, obat nya emang tidur. Aniwei, beruntung banget kita pas mendaki ke gunung prau, cuaca lagi bersahabat banget... cerah. Bintang-bintang bertaburan dong... ini adalah hal langka buat ku yang tinggal di kota Jakarta sonoan dikit hihihiii.
Untuk ciwi-ciwi yang nggak pernah naik gunung kayak aku hihihi... pasti hal pertama yang dipikirin adalah toilet hihihii. Usahain sih sebelum jalan, kosongin perut dulu, H-1 jangan makan terlalu banyak (sewajarnya aja) dan jangan makan makanan dengan bumbu yang kira nya bakal bikin perut mules hihihii. Menurutku yah, sunrise area camping di gunung prau itu hampir seperti lapangan.. ada beberapa semak-semak namun tidak banyak... kalau pas tengah hari, pasti kurang nyaman hihihii karena jujur, peminat gunung prau itu buanyakkkk sekali. Bahkan saya melihat lebih banyak orang di atas gunung prau ketimbang di sekitaran dieng hihihihii. Udah macem perkampungan aja sih menurut ku hahahaaa. Positifnya, nggak ada suasana mistis di gunung prau, aman-aman aja alhamdulillah. Yang penting berdoa dan tetap sopan dimana pun berada, tutur kata dijaga pastinya. Ah iya, balik lagi ke urusan toilet... kalau aku sih kemarin selama camping di gunung prau, aku selalu pipis di dalam tenda (bagian luar yang tertutup) menggunakan pispot portable buat cewek, lalu bilas seperti biasa.. kalau pake celana agak susah, yah ganti sarung dulu aja hihihiii... dan jangan lupa yah, bawa kembali sampah nya (tisue dll).
Pagi hari nya kita kurang dapat sunrise nya.. karena agak berkabut pagi nya, tapi nggak apa kok... terbayar sama pemandangan gunung-gunung lain disekitaran prau. ada sindoro dan sumbing yang kelihatan waktu itu. Aniwei, karena kami harus mengejar kereta malam di hari yang sama hihihiii... jadi begitu sarapan, beberes... kita langsung siap-siap lagi untuk turun.
Seru banget sih walau harus kejar-kejaran sama waktu hihihi... kalau kalian ragu akan kuat atau engga.... yakin deh, kuat kok... karena ketinggian gunung prau hanya 2.565mdpl sangat cocok untuk pemula. Dan pas turun cuma butuh waktu 2jam-an saja.
Buat kami, perjalanan belum selesai... karena masih harus motoran lagi ke Jogja hahahaa. Pegel? bangetttt sih tapi bahagia.... Dan tahu nggak? Besok pagi nya, kita berdua langsung ngantor wkwkwkwkk dari stasiun langsung menuju kantor, numpang mandi dikantor dan tentu saja sudah prepare baju kerja sebelumnya.
Kalau ada yang tanya budget naik gunung berapa sih?
Murah aja selama kamu sudah punya peralatan mendaki nya. Kalau memang masih berat untuk membeli, mungkin bisa pinjam atau sewa dulu. Usahakan pake celana, baju dan sepatu yang nyaman... karena akan jalan kaki lumayan kan yah, dan durasi yang lumayan juga.
Next nya insya Allah pengen ke gunung merbabu deh :)
#hiking#gunung prau#gunungprau#mendaki#mendakigunungprau#travel#traveling#praumountain#prau mountain#trekking
2 notes
·
View notes
Text
instagram
'Deer Hunter' Camping & hunting mini marvel! Small and easy to carry! Limited stock! Visit www.rebrand.ly/barangbaik
The good stuff #barangbaik #goodstuff #camping #hunting
www.rebrand.ly/barangbaik
#siapacepatdiadapat #poslaju
🌏
_________
#campingmalaysia #discovermalaysia #discoverselangor #jomcamping #campingfamilymalaysia #outdoormalaysia #hikingmalaysia #bushcraftmalaysia #allaboutcampingmalaysia #campingtools #barangcamping #kakicamping #campingviral #familycampingmalaysia
0 notes
Text
Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang
Kegiatan outbound telah menjadi metode yang efektif dalam mendukung perkembangan siswa di sekolah. Dengan berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama tim, outbound menawarkan pengalaman belajar yang berharga di luar ruang kelas. Di Malang, Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang adalah pilihan utama bagi sekolah yang mencari layanan outbound berkualitas. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang, layanan yang ditawarkan, manfaat, serta tips untuk memilih vendor outbound yang tepat untuk sekolah Anda.
1. Mengenal Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang
Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang merupakan penyedia layanan outbound yang berfokus pada kegiatan pendidikan untuk siswa. Dengan komitmen untuk memberikan pengalaman outbound yang efektif dan menyenangkan, vendor ini menawarkan berbagai paket yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Terletak di Malang, mereka memanfaatkan keindahan alam lokal dan fasilitas yang ada untuk menciptakan pengalaman belajar yang unik.
2. Jenis Layanan Outbound yang Ditawarkan oleh Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang
Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang menyediakan berbagai jenis layanan outbound yang dapat disesuaikan dengan usia dan kebutuhan siswa. Berikut adalah beberapa jenis layanan yang ditawarkan:
a. Paket Outbound Pendidikan
Paket ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar di luar ruang kelas dengan cara yang interaktif dan menyenangkan:
Simulasi Dunia Kerja: Siswa berpartisipasi dalam simulasi yang meniru lingkungan kerja profesional, mengajarkan keterampilan manajerial dan kepemimpinan.
Workshop Keterampilan: Sesi pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan khusus seperti komunikasi efektif, keterampilan presentasi, dan pemecahan masalah.
b. Paket Outbound Sosial
Paket ini fokus pada pengembangan keterampilan sosial dan kerjasama tim melalui aktivitas kelompok:
Permainan Kooperatif: Aktivitas yang memerlukan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan bersama, seperti permainan kelompok dan lomba rintangan.
Tantangan Tim: Aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan problem solving dan kerjasama dalam tim, seperti escape room atau tantangan fisik.
c. Paket Outbound Kreatif
Paket ini berfokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi di kalangan siswa:
Proyek Kreatif: Kegiatan seperti pembuatan film pendek atau proyek seni yang memungkinkan siswa mengekspresikan kreativitas mereka.
Permainan Role-Playing: Aktivitas di mana siswa memainkan peran dalam skenario yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan empati.
d. Paket Outbound Alam
Memanfaatkan keindahan alam sekitar Malang, paket ini menawarkan pengalaman outbound yang berfokus pada eksplorasi dan petualangan:
Hiking dan Camping: Aktivitas di luar ruangan yang mengajak siswa untuk menjelajahi jalur pendakian dan belajar tentang alam.
Scavenger Hunt Alam: Permainan pencarian barang di alam terbuka yang mendorong siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan dan bekerja sama dalam kelompok.
3. Manfaat Menggunakan Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang
Menggunakan layanan dari Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi sekolah dan siswa:
a. Pengembangan Keterampilan Sosial
Kegiatan outbound dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Melalui permainan dan aktivitas kelompok, siswa belajar tentang kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Ini sangat penting dalam membantu mereka berinteraksi dengan baik di lingkungan sosial dan profesional di masa depan.
b. Peningkatan Keterampilan Kepemimpinan
Kegiatan outbound seperti simulasi dunia kerja dan tantangan tim membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Mereka belajar cara memimpin, membuat keputusan, dan memotivasi anggota tim mereka.
c. Pengalaman Belajar yang Unik
Outbound menawarkan pengalaman belajar yang berbeda dari metode pendidikan tradisional. Dengan melibatkan siswa dalam aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, mereka dapat memahami konsep-konsep penting dengan cara yang lebih mendalam dan praktis.
d. Peningkatan Kerjasama Tim
Kegiatan yang memerlukan kerjasama tim membantu siswa belajar cara bekerja sama dan menyelesaikan masalah bersama. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga baik di lingkungan sekolah maupun di dunia kerja.
e. Memperkuat Hubungan Antar Siswa
Outbound juga dapat memperkuat hubungan antar siswa dengan menciptakan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dalam setting yang santai dan menyenangkan. Ini membantu membangun rasa persahabatan dan solidaritas di antara mereka.
4. Tips Memilih Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang
Untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan pengalaman outbound terbaik, berikut adalah beberapa tips untuk memilih Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang:
a. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan
Sebelum memilih paket outbound, penting untuk memahami kebutuhan dan tujuan dari kegiatan tersebut. Apakah fokus utama adalah pengembangan keterampilan sosial, kepemimpinan, atau hanya hiburan? Mengetahui tujuan ini akan membantu memilih paket yang paling sesuai.
b. Pertimbangkan Usia dan Kebutuhan Siswa
Pilih paket yang sesuai dengan usia dan kebutuhan siswa. Beberapa kegiatan mungkin lebih cocok untuk kelompok usia tertentu atau jenis kegiatan tertentu. Pastikan aktivitas yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
c. Tanyakan tentang Pengalaman dan Kualifikasi Tim
Pastikan bahwa vendor outbound memiliki pengalaman dan kualifikasi yang memadai dalam menyelenggarakan kegiatan untuk sekolah. Tanyakan tentang latar belakang tim yang akan mengelola acara dan pastikan mereka memiliki keahlian yang diperlukan.
d. Periksa Ulasan dan Referensi
Cari ulasan atau referensi dari sekolah lain yang telah menggunakan layanan Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang. Testimoni dan pengalaman orang lain dapat memberikan gambaran tentang kualitas layanan dan hasil yang dapat diharapkan.
e. Diskusikan Anggaran dan Fasilitas
Komunikasikan anggaran Anda dengan jelas kepada vendor. Pastikan bahwa paket yang dipilih sesuai dengan anggaran dan termasuk semua fasilitas yang diperlukan, seperti transportasi, akomodasi, dan perlengkapan kegiatan.
f. Evaluasi dan Berikan Umpan Balik
Setelah kegiatan outbound selesai, lakukan evaluasi dan berikan umpan balik kepada vendor. Ini membantu mereka memperbaiki layanan mereka di masa depan dan memastikan bahwa pengalaman Anda semakin baik di acara berikutnya.
5. Kesimpulan
Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang menawarkan berbagai layanan outbound yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama di kalangan siswa. Dengan berbagai paket yang tersedia, dari pendidikan hingga kreativitas dan petualangan alam, mereka menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran sekolah Anda.
Manfaat dari menggunakan jasa outbound ini, termasuk pengembangan keterampilan, pengalaman belajar yang unik, dan peningkatan hubungan antar siswa, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk sekolah yang ingin memberikan pengalaman belajar di luar ruang kelas. Dengan mengikuti tips yang disebutkan di atas, Anda dapat memastikan bahwa kegiatan outbound Anda bersama Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang akan memberikan hasil yang maksimal dan pengalaman yang berharga bagi seluruh siswa.
Untuk merencanakan kegiatan outbound yang sesuai dengan kebutuhan sekolah Anda, jangan ragu untuk menghubungi Hub 0819-4343-1484 Vendor Outbound Sekolah Malang dan mulailah merancang acara yang akan memberikan dampak positif bagi seluruh siswa Anda.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 akan menjadi ajang bergengsi yang dihelat di dua provinsi, Aceh dan Sumatra Utara. Acara olahraga akbar ini tidak hanya memacu adrenalin para atlet. Tetapi juga diprediksi bakal mendongkrak sektor pariwisata di kedua daerah tersebut, khususnya Sumatra Utara. Provinsi ini telah menyiapkan sejumlah destinasi wisata unggulan yang akan memanjakan para pengunjung, baik wisatawan maupun peserta PON. Sementara itu, sebanyak 34 cabang olahraga, termasuk wushu, akuatik, drum band, hingga sepak bola, akan digelar di berbagai kabupaten. Mulai, dari Medan hingga Deli Serdang, Samosir, Karo, dan Simalungun. Tak diragukan lagi, gelaran PON XXI akan menjadi magnet bagi atlet, ofisial, dan ribuan wisatawan. Terutama, yang ingin menikmati keindahan Sumatra Utara di sela-sela pertandingan. Sedangkan provinsi ini menawarkan berbagai destinasi ikonik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut spot wisata yang bisa kalian nikmati, sambil melihat para atlet bertanding. Istana Maimun Berlokasi di jantung Kota Medan, Istana Maimun adalah ikon arsitektur Kesultanan Deli yang memadukan unsur Melayu, Islam, Spanyol, India, Belanda, dan Italia. Dengan dominasi warna kuning cerah yang menyelimuti bangunan. Serta hamparan rumput hijau di sekelilingnya, istana ini memancarkan aura kemegahan yang fotogenik. Di dalamnya, wisatawan dapat menyaksikan koleksi barang antik peninggalan Sultan. Mulai dari hadiah kerajaan hingga perhiasan mewah, seakan membawa pengunjung kembali ke era kejayaan Kesultanan Deli. Tjong A Fie Mansion Tjong A Fie Mansion adalah saksi bisu kejayaan Tjong A Fie, seorang pengusaha dan dermawan yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan Kota Medan. Rumah dua lantai yang kini berstatus cagar budaya ini dibangun dengan perpaduan arsitektur Tiongkok, Melayu, Eropa, dan art-deco, mengikuti prinsip feng shui. Dari segi tata letak, mansion ini menyimbolkan harmoni melalui keberadaan ‘sumur surga’—sebuah halaman terbuka di tengah bangunan. Mengunjungi mansion ini bagaikan menelusuri jejak sejarah seorang tokoh yang mengabdikan hidupnya untuk kemajuan Medan. Bukit Holbung Keindahan Danau Toba memang tak perlu diragukan lagi, dan Bukit Holbung adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmatinya. Dari puncak bukit yang dapat dicapai dengan mendaki selama sekitar 30 menit. Maka, pengunjung disuguhi panorama luar biasa dari danau terbesar di Asia Tenggara ini. Udara segar dan pemandangan hijau yang membentang sejauh mata memandang membuat Bukit Holbung layak disebut sebagai surga tersembunyi yang memikat hati. Pulau Samosir Sebagai pulau di tengah Danau Toba, Samosir menawarkan pengalaman wisata yang unik. Wisatawan bisa menyeberang menggunakan kapal feri untuk menjelajahi pulau ini. Di Samosir, wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi. Seperti pertunjukan budaya Sigale-gale, air terjun yang mempesona, serta danau-danau kecil yang menambah pesona pulau ini. The Kaldera Toba Nomadic Escape Bagi mereka yang ingin merasakan sensasi glamour camping, The Kaldera Toba Nomadic Escape adalah jawabannya. Berlokasi di tebing dengan pemandangan langsung ke Danau Toba dan Desa Sigapiton, destinasi ini menawarkan perpaduan sempurna. Yakni, antara petualangan alam dan kenyamanan modern. Bahkan, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana pernah menikmati keindahan tempat ini. Kuliner Khas Sumatra Utara Selain destinasi wisata, Sumatra Utara juga menawarkan ragam kuliner yang menggugah selera. Bika Ambon, meski namanya mengacu pada Ambon, sesungguhnya berasal dari Medan. Kue ini terkenal dengan tekstur kenyalnya yang khas dan rasa manis yang legit. Lalu ada Mi Gomak, yang sering dijuluki "spageti Batak" karena mi-nya yang tebal dan kenyal. Hidangan ini biasanya disajikan dengan daging sapi atau ayam serta sayuran. Tak ketinggalan, Ombus-ombus, kue tradisional khas Batak yang berbahan dasar tepung beras dan kelapa parut. Diisi gula merah atau putih, dan dibungkus daun pisang sebelum dikukus.
Dengan segala keindahan dan kekayaan budayanya, Sumatra Utara siap menyambut para peserta PON XXI dan wisatawan dari berbagai penjuru Nusantara. ***
0 notes
Text
Lampu UV Jebakan Pembunuh Pengusir Pembasmi Perangkap Nyamuk Serangga
Lampu Pembasmi Nyamuk Kejut Listrik model baru
Spesifikasi: Body
Material: ABS
Power: 5W
Input: USB-A Cable
Berat: 200g
Size: 6.2x9x16.2cm
Fitur-fitur
Menggunakan lampu UV untuk menarik perhatian nyamuk maupun serangga ke dalamperangkap (akan lebih optimal jika ditempatkan di ruangan gelap).
Disertai dengan gantungan berbahan silicone sehingga dapat digantungdimanapun.
Design mini dan portabel cocok untuk di bawa kemana saja (seperti camping danoutdoor).
Menggunakan input kabel USB-A dan dapat menggunakan Adaptor ataupun PowerBank sebagai sumber listrik.
Disertai dengan Brush untuk mempermudah pembersihan perangkat.
Catatan : Kami haya mengirim barang sesuai dengan yang dimasukan ke keranjang belanja. Jika ingin complain barang WAJIB ada video Unboxing. Membeli berarti menyetujui , Terima Kasih.
0 notes
Text
I found this great deal on Lazada! Check it out!
Product Name: Hiking Shoes for Men Waterproof Outdoor Quick-drying Breathable Mesh Wading Shoes Camping Trekking Shoes
Product Price: ₱299
Discount Price: ₱195.02
https://s.lazada.com.ph/s.PB14T?cc
0 notes