#bait kata
Explore tagged Tumblr posts
pengarangrahl · 28 days ago
Text
"Penerimaan"
Seumpama nasib ialah 'buta', mungkin cinta merupa atma, menggantung pada tabir bentala yang tumbuh beriringan mengikuti arah langkah tuannya.
Berdesak-desakan penerimaan, menggerogoti keraguan, menopang keyakinan, meski tertatih ... menadah takdir dengan cinta. Biar rela itu datang, menjelma bait-bait dalam aksara 'h i d u p k u'.
-Rahl, 4225
Tumblr media
79 notes · View notes
wonyoiz · 1 year ago
Text
ex with benefits (filo) 🔞
warning: dirty talks, kabastusan, explicit, cuss words
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
At the end of the day, puta ka pa rin ng ex mong si Jungwon. Ginagaslight mo na lang ang sarili mo na tite at kantot na lang ang habol mo sa kanya pero alam mo sarili mong hindi lang ‘yon ang gusto mo sa kanya.
Heto ka na naman naka upo habang nag hihintay sa kanya sa empty room habang hawak ang tira mong ice cream na kaninang pinag nanasaan ni Jungwon. Hindi mo namalayang natuluan ka na sa hita at kasabay na rin ito ng pagpasok ni Jungwon sa kwarto.
Kitang kita mo sa mukha niya ang kanyang pag ngisi, minamanyak ka na naman siguro nito sa kanyang utak.
“Ang kalat mo kumain” nilabas niya ang tissue mula sa bulsa at agad na lumapit sayo, his eyes are so cold na para bang ina-eye fuck ka na niya.
“Buka mo” asking you to spread your legs more para mapunasan niya nang mabuti ang tumulong ice cream sa hita mo. Ang lalim ng tingin niya sa iyong palda na para bang anytime tatanggalin niya ito para lang matikman ulit ang kanina pang namamasa mong puke.
Jungwon unconsciously— or not.. wiping your thigh in a slow and gentle motion making you let out a soft moan dahil sa sobrang libog na nararamdaman mo. Unti-unti niyang inangat ang palda mo kasabay ng pag-angat ng tissue from your thigh up to your crotch..
“tangina wala kang panty? ganyan ka ba kapokpok?” hindi ka na makapag salita dahil sa sunod na ginawa niya.
Agad agad niyang tinanggal ang suot mong palda matapos kang ilipat sa table. Kinuha niya ang natitirang ice cream at ipinahid sa puke mo bago niya ito dilaan nang marahas.
“mhmm ang sarap pa rin ng puke mo, baby” wala kang magawa, hindi ka makagalaw dahil sa higpit ng kapit niya sayo. Patuloy pa rin si Jungwon sa pag dila sa puke mo, ramdam ang paninigas at pagsipsip ng dila niya sa iyong clitoris dahilan ng iyong paglabas ng mga katas mula sa katawan.
“nilabasan ka agad? puta ka talaga” you hate to admit that Jungwon’s words make you wet kasi tangina boses pa lang niya ang laswa na pakinggan, yung tipong marinig mo lang siyang umungol ng isang beses ay lalabasan ka agad. Magaling din gumamit ng daliri ang ex mo, kahit isang daliri lang niya makes you satisfied. Ang katawan niya.. sobrang nakakalibog. Iniisip mo pa lang ang hubo’t hubad na katawan nito ay nasisiraan ka na ng bait. At lalo’t lalong magaling kumantot si Jungwon.
Tumblr media
cut! 😄 also, gumawa pala ako cc hehe
430 notes · View notes
anjaniss · 5 months ago
Text
Biar aku tetap mengikatmu lewat bait-bait doa meski mengarah pada arus yang tak sama. Biar begitu saja, sebab itu satu-satunya cara yang kupunya.
Tumblr media
Nanti kalau kita sudah sampai tujuan, jarak mungkin akan jadi hal yang paling mudah untuk dihilangkan; hilang sebab semestinya tak pernah ada atau dihilangkan sebab adanya tidak seharusnya.
Pandangan kita terhadap dunia akan memuncak dan mungkin berbeda tapi kita bisa saling menenangkan dengan pelukan dan percakapan yang mengundang suka cita. Bahkan hal sedih tetap mengundang cinta jika didengarkan oleh orang yang kita syukuri keberadaannya. Atau bahkan melihatmu didengarkan dengan seksama tetap jadi sebab bahagia meski bukan aku pendengarnya.
Nanti kalau kita sudah sampai tujuan, mungkin mengenang adalah kata kerja yang paling kubenci keberadaannya. Mendesak lupa meski sialnya kepala kita lebih pandai mengingat saat ingin melupakan. Ya sudah, barangkali mengenang adalah salah satu bahasa rasa. Biar aku tetap mengikatmu lewat bait-bait doa meski mengarah pada arus yang tak sama. Biar begitu saja, sebab itu satu-satunya cara yang kupunya.
Nanti kalau kita sudah sampai tujuan
Nanti kalau kita sudah sampai
Nanti kalau kita sudah
Kita sudah.
68 notes · View notes
padangboelan · 28 days ago
Text
Setelah aku mati, aku ingin menjadi sesuatu yang berarti. Mungkin dalam bait puisi atau kata-kata yang membuat seseorang merasa lebih dimengerti. Aku ingin tulisanku menjadi rumah bagi jiwa-jiwa yang kemudian menemukan dirinya di sana.
Jika satu kalimat yang kutulis bisa mengubah cara pandang seseorang setelah membacanya, maka aku tidak benar-benar pergi. Aku mungkin tak lagi melihat dunia ini, tetapi aku ingin dunia tetap melihatku. Dalam tulisan yang abadi, yang terus dibaca dan tersimpan dalam ingatan bahkan hati, meski jemariku tak lagi di sini.
23 notes · View notes
nonaabuabu · 10 months ago
Text
Tumblr media
ini yang terakhir kataku, berkali-kali, revisi, repetisi, lagi dan yah; mempecundangi diri.
sudah kutulis kalimat perpisahan, melalui surat panjang yang kualamatkan di mana kau tak ada. sebab ternyata hanya keyakinan yang aku punya, keberanian entah di mana. barangkali ditelan ego karena kegagalan.
namun kau menuntut, dengan senyum jumawa yang mestinya kubungkam, agar kau tahu, aku juga bisa jadi lawan yang tak mampu kau imbangi.
lalu kepongahan mana lagi yang harus kulenggokkan di hadapanmu, saat kehangatan bukan bahasa yang kau pahami. sedang kata-kataku sudah tumpah ruah, mengalir tanpa muara.
sebaiknya ini yang terakhir (ah, kalimat munafik itu lagi) menuliskanmu dalam bait, menghapuskan dari hati, nadi dan semua kosa kata tentang diri sendiri.
aku sudah mati, dari yang kau kenali. suaraku bisu, telingaku tuli, mataku buta dan seluruh indraku kehilangan fungsinya, jika itu tentang permainan yang kau tawarkan.
ini yang terakhir (bajingan, kata ini masih saja kutuliskan) jadi kau harus mengerti, cinta tak punya kuasa untuk kehidupan mereka yang tak terjajah. jadi kau bebas berpikir apa saja, tapi aku adalah manusia yang merdeka.
64 notes · View notes
absurdismee · 1 year ago
Text
Puan..
Kau lestari dalam anganku, terpatri dalam seluk beluk urat nadiku, menggerutu merdu dalam pusara logikaku, menyeruak indah pada titian frasa intuisiku, tertawa syahdu diambang batas niscayaku. Kubiarkan kau berbaring tenang disana, kuabadikan tentangmu sebagai pijar bintang berpangku sukma.
Puan..
Jika cinta ini lautan hina, akankah kau bumi dengan samuderanya?. Jika kau biru segara, apakah bagimu cintaku ini merupa bencana?. Sejauh gurat yang kubaca, tintamu tetaplah gemercak rancu yang menghujamiku dengan rangkaian tanya tanpa susunan aksara. Sejauh hati ini merasa, megamu merundung angkasa bercampur mendung dan badai. Sedang aku langit dengan pasak rapuh yang dengan lancangnya mencoba mendekapmu penuh.
Kau terluka, dan aku lumpuh..
Sebab itulah aku pergi, tapi lubuk hati terdalamku tak pernah sedikitpun membencimu. Kau tetaplah rangkaian bunga yang melingkari pergelangan lenganku. Namun kini ia merupa ungkapan kasih yang sudah tak mampu kuemban lagi hanya dengan sebatas sabar. Ia merupa sajak-sajak kecemburuan, senandung bait-bait keikhlasan, deburan ombak tanpa teguran yang kelak kan menghantam. Ia bara api yang takut kedinginan tuk membakar, dan larik puisi yang dengan pengilhaman tidak untuk diprosakan.
Puan..
Aku mencintaimu dengan penuh ketakutan dan sadar. Namun jika mencintaimu dalam kediamanku membuatmu merasakan arti kedamaian, maka biarkan aku mewakilkan angin untuk membelai wajahmu dari kejauhan. Jika setulus juangku kau anggap tak lebih dari debu jalanan, biarkan aku menjadi hamparan angan yang bahkan tak tampak dalam harapan, hingga kemudian hilang.
Orang-orang kan berlalu lalang, tapi kau akan tetap terpatri dalam ingatan, mengalun indah pada tiap melodi memori yang terlinimasakan. Sebab cinta itu rumit, karenanya kepala ini merunduk kikuk. Maka puan, jika kepergianku ialah senja yang mampu untuk kau nikmati jingganya, biarkan aku terbenam dalam sore yang menunggu malam memadam. Bahkan bila mencintaimu bermaknakan untuk mengajariku penyesalan, maka biarkan aku menyesal dalam keabadian.
Puan...
Sebab aku merasa, menjadi mentarimu terlalu lancang bagiku. Siapalah aku ini. Sungguh tak layak bagiku menggerutu, memintamu mengorbit bintang katai merah tua renta yang tak tahu malu. Cahayaku terlalu redup untuk sekedar menghangatkan dinginmu. Gemerlap keberanianku telah terhisap kegelapan lubang hitam yang kau ramu.
Sejauh kata terucap, nafasmu pun masihlah hembusan keyakinan yang kuanggap tabu. Sepelik inikah berdamai dengan masa lalu?. Rasanya ingin kuingkari saja kenyataan bahwa kau disana, terbakar lalu lebur mengabu. Sesulit inikah mengubur sajak-sajak cinta yang pernah tumbuh sepenuh untukmu?. Rasanya ingin kubungkam saja seluruh pujangga dengan segala omong kosongnya perihal cinta dan rindu.
Puan...
Kini larik puisi kehidupanku telah runtuh. Bagai reremahan pecahan kaca yang basah menggunung, sedang kau di dalamnya, diam termangu tanpa ada sedikitpun keinginan mencipta lagi percikan getaran hati yang telah terbunuh.
Larik itu sudah tak indah lagi, bahkan sejak dari dulu kau tahu itu kan?. Ia telah gugur, bak dedaunan yang kalah dengan musim, kesusahan mempertahankan asupan klorofil yang tersalur. Selepas pergimu, kini ia mulai menguning, dan waktu kan menghukumnya hingga kering.
Meski aku kembali, binar matamu pun telah berbeda, sebab kini bagimu ada-ku hanyalah pupuk kompos yang menyuburkan kelopak bunga egomu. Namun bagaimanapun juga aku telah puas, sebab telah mengerti bahwa aku bukanlah lebah yang kau mau.
Untukmu yang takkan kembali,
kututup kisah ini dengan bab keikhlasan
dengan berat hati kuucapkan; Selamat jalan...
Kudoakan segala tentangmu selalu berpayungkan kebahagiaan.
V N B
64 notes · View notes
kelanapermana · 7 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
seluruh yang hilang telah aku ikhlaskan, seluruh yang rusak telah aku relakan, segala yang ingin pergi tidak perna aku tahan lagi, sungguh jika pun mungkin pengendali bulan dan matahari punya alurnya.
seluruh air mata yang mengalir juga bait dan syair yang mampu ku abadikan pada malam-malamnya, sungguh tak bisa jari-jari ini menyambung kata untuk menjelaskannya... aku sudah melalui banyak hal yang menyakitkan, lantas takdir mana yang harus aku perdebatkan, dengan atau tampamu.
inilah jalannya....
22 notes · View notes
diaryputri · 9 months ago
Text
Tak Ada Yang Salah
Setiap manusia terlahir dengan perasaan yang ia bawa sejak lahir. Perasaan tsb menjadikan manusia mudah berlemah lembut kep sesama, tak keras apalagi kasar sehingga menindas, juga enggan merasa lelah sebab yang terkasih selalu ada menemani perjuangan. Ialah cinta, kata sederhana yang sarat akan makna. tumbuh membersamai manusia hingga akhir usia. jutaan penyair berlomba-lomba mendefinisikan cinta dengan majaznya, pujangga enggan lelah menyelesaikan bait-bait puisinya, anak muda pun kian gemar mengenal & bersahabat dengannya. tak ada yang salah dengan cinta, sebagaimana tak ada yang salah dengan ciptaan-Nya. kasih sayang ayah ibu pada anak, guru pada murid, kakak pada adik, tetangga & tetangga, sesama rekan kerja, dan itu tak ada yang salah. Ketertarikan seseorang kep seseorang misalkan, apakah perasaan itu adl sebuah kesalahan? Apakah mengenalnya adl sebuah kekhilafan? Apakah melangitkan doa untuk kiranya diperkenankan bersama adl sebuah kekeliruan? Lalu timbul pertanyaan mengapa perasaan itu diciptakan? Apakah untuk saling menyakiti? Ataukan saling mengoles obat pada luka-luka yang tak pulih? tentu jawabannya tidak. mustahil Allah menciptakan sesuatu untuk menyakiti hamba-Nya. Perasaan cinta tak pernah salah, namun kesalahan sebenarnya terletak pada bagaimana ekspresi atau tindakan seseorang yang berprasaan tsb. banyak dr manusia merasa sudah memiliki, padahal langit belum memberi izin. Banyak dr manusia menjadikannya tujuan, padahal waktu belum berkemauan untuk menyatukan. Banyak dr manusia mudah mengikat janji, padahal ikrar akad belum terucapi. Banyak dr manusia melumrahkan pertemuan, jalan-jalan, hingga kenangan, padahal syariat jelas-jelas belum menghalalkan. Hingga diujung cerita manusia menggores lukanya sendiri, lalu kemudian bingung bagaimana hendak mengobati. tak ada yang salah dengan cinta. Melihatnya dari kejauhan mungkin memang menyenangkan, mendengar cerita baik buruk tentangnya juga menggembirakan, hingga tahu kekurangannya kadang-kadang hanya membuat kita tertawa tanpa sadar bahwa itu perlu dipertimbangkan. Melihatmu, mendengar namamu, menyimak ceritamu, mengetahui keseharianmu, mimpi-mimpi besarmu, kenangan penting dalam hidupmu, bagaimana engkau melewati hari-harimu yang berat, bagaimana engkau mempoles luka-lukamu yang perih, bagaimana keadaan ibu bapak & saudara saudarimu. Percakapan-percakapan sederhana yang mungkin memang menarik, akan tetapi tidak, maaf saya lebih pilih berkahnya. Ibadah, kebaikan, wawasan, pengalaman, ruh perjuangan seseorang sudah pasti mudah melemahkan hati. tapi semua akan tetap bernilai ibadah jika manusia sadar bagaimana harus mengambil langkah. tidak mungkin disebut syariat jika ia bukan jalan yang mengantarkan manusia pada kehidupan jauh dari maksiat. Tidak mungkin dihadiahi kecewa jika hamba-Nya mampu melewati dilema hatinya yang berat. So, semangat berjuang. Semangat berproses. Semangat menjadi peribadi yang lebih baik. Jadikan syariat jalanmu maka Allah akan menghadiahi salah satu hamba terbaik-Nya untukmu.
45 notes · View notes
by-u · 2 years ago
Text
Padamu aku ingin, menempuh waktu per waktu .
Melewati hari per hari dengan sebuah cinta yang menyala diantara dada masing-masing kita.
Memungut detik per detiknya dengan sebuah peluk yang paling mesra.
Padamu aku ingin, mengeja kata per kata.
Menumbuh puisi-puisi romantis, dengan diiringi kalimat-kalimat indah nan eksotis.
Menuai sajak-sajak rindu, dengan bait-bait cinta yang mendayu-dayu.
Padamu aku ingin.
60 notes · View notes
pengarangrahl · 7 days ago
Text
Tumblr media
"Setiap luka akan menemukan pulihnya, dan tiap sakit akan menjumpai sembuhnya."
Memang tak mudah ... tak semua orang dapat lepas dari trauma. Tak semua orang bisa lekas dari sakitnya, rasa kecewa atau amarahnya. Namun, ketenangan batin dimulai dari berdamai terhadap segala. Hapus semua dendam, maafkan dan lepaskan.
-Rahl, 24225
85 notes · View notes
journeyvie · 5 months ago
Text
"Itulah enaknya dicintai oleh penulis, Vid"
Sebuah pernyataan yang datang setelah diskusi panjang di kolom chat antara aku dan temanku malam itu,
"Antara Enak dan nyeremin sih (ngeri)" ungkapnya lagi.
"Tapi ga juga, karna ketika kita tak sengaja membuatnya patah, kita akan menjadi tokoh utama dalam tulisan luka-lukanya"
"Karna jika puisi cinta yg lahir dari tulisannya, maka kita akan abadi dalam keindahan bait sya'ir yang ia tulis, tapi sebaliknya jika puisi kesedihan, kita akan abadi dalam duka dan kesedihannya"
Setelah diskusi itu berakhir, aku belum pernah berakhir dalam menyesali ketiadaanmu. Aku pernah bilang padamu bukan,
"Aku ingin menjadi Ruh (Sesuatu yang hidup, semangat) dalam setiap tulisanmu, bukan bait nestapa yang justru menikam jiwa, tapi ah malangnya, Aku selalu menjadi duka lara, nestapa, juga anomali rasa, apa aku harus mengatakan maaf berulangkali, atas hadirnya aku yang tak pernah kau syukuri, sekali saja ingin ku bertanya, memilikiku tak pernah membuatmu bahagia, ya? Dari sekian syair yang kau buat, tidakkah ada yang berasal dari bahagiamu? Atau hanya duka lara saja yang kau rasa?"
Baiklah, lupakan tentang rindu dan juga Cinta, mungkin Aku lupa, bahwa puisi-puisi indahmu hanya untuknya saja, sedang Aku hanyalah tulisan receh yang tak pernah kau baca, sedang aku hanyalah halaman usang yang sudah lama kau tutup, lalu kau simpan dalam ruang antah barantah, dan tak akan pernah kau baca, selamanya, sekali lagi, barangkali benar, aku adalah sebuah buku yang sudah lama kau tutup, lalu kau tinggalkan disini, dalam ruang sunyi, dalam ruang gelab yang tak ada sesiapa didalamnya.
Seharusnya semuanya sudah berakhir bukan? benar-benar berakhir, tapi ah ya Tuhan, mengapa jemari ini masih menulis tentangmu.
Dan benar kata temanku, "Barangkali Aku, akan selalu menjadi Luka dalam tulisanmu, pada akhirnya Aku yang selalu terlihat jahat dalam kisah kita, menyedihkan sekali Aku—yang tak pernah terlihat cinta dan tulusnya dalam pandanganmu"
#JourneyVie
Oktober, 2024.
8 notes · View notes
mentarisore · 5 months ago
Text
Tuan, jika sudah.. tolong jaga dahaga ini hingga tercukupi hujannya kebumi. Mengusap tangisnya dengan cinta dan sebuah canda. Peluk raganya dengan kasih tanpa kata tapi.
Jika ini pasti, Tuan. Mau kah kau selalu mencipta bait di setiap halaman bumi ini? Di setiap berpindahnya jarum demi jarum berganti malam.
Tuan, jika ini terlalu lancang biarkanlah sepucuk kaktus berbunga ini berduka sejenak dan kembali bahagia selamanya.
Untukmu, Tuan.
8 notes · View notes
amelianurhabibah · 2 years ago
Text
Hari ini, aku membaca tulisan seseorang dimana aku mengenalnya sebagai sosok yang menginspirasi seluruh muslimah. Ia seorang dokter juga seorang yang dekat dengan Qur'an. Disela-sela kesibukkannya itu, ia slaluu menyempatkan dirinya untuk tetap menebar manfaat melalui tulisan-tulisannya. Bahkan di bio Instagramnya saja terdapat banyak sekali resume kajian dengan berbagai macam tema sehingga siapa saja bisa ikut mengambil manfaatnya.
Inginnnn sekali mengikuti jejaknya. Tapi seolah-olah kata Allah,
"boleh, amel boleh saja mengikut jejaknya tapi dengan jalan yang sudah Aku takdirkan ya.."
...
Ketika aku baca bait demi bait tulisan itu, perasaanku seakan akan ia sedang berada dihadapanku menceritakan kisahnya secara langsung. Bagaimana tidak? Secara, setiap katanya itulohhh mampu menusuk hingga kesanubari...
Jadi ingat nasihat dari ustadzah sonia, beliau pernah menyampaikan, "Tulisan yang diniatkan karena Allah, akan memberi esensi bagi para pembacanya, tulisannya akan abadi walau jasad sudah tidak diatas bumi." ✨️
Dari tulisan yang sangat menyentuh itu, ada satu kisahnya yang aku ingat dan pengin bangettt dishare kesemua orang, mana tau ada yang bisa mengambil hikmahnya juga.
Dalam tulisan itu, ia bercerita akan pergi mengabdi ke suatu tempat dimana tentunya ia akan meninggalkan orang-orang tersayangnya. Dan otomatis akan ada jarak lalu terciptalah rasa rindu. Namun apa yang ia tulis ?
"Yang kuat dan sabar... InsyaAllah bentar doang kok. Kalau lagi kangen murroja'ah ya. Makin kangen, harus makin banyak murroja'ahnya. Supaya ketika kita sedih, Allah langsung yang menghibur kita"
Speechlesssss :") kok ada ya perempuan kaya gini diakhir zaman ini. Betapa dekatnya dirinya dengan Al-Qur'an. Ternyata memang benar ya, seseorang akan mempesona saat dekat dengan Al-Qur'an. MasyaAllah...
Jadi reminder bangettt buat aku pribadi, makasiii banyak ya kaaakk afaa.. 🩶✨️
61 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year ago
Text
Jangan Lewatkan Sehari Tanpa Menambah Ilmu
Ketika kita dilahirkan, kita dalam kondisi tidak mengetahui apapun. Hingga Allah bukakan untuk kita ilmu dan pengetahuan setahap demi setahap.
Dengan belajar agama, kita seperti mengurangi potensi kebodohan yang ada pada diri kita. Mengingat pelajaran agama itu sangat banyak, maka dalam belajar ilmu ini perlu kita cicil setiap hari.
Ada banyak materi agama yang belum kita ketahui. Sehingga kata kuncinya ada pada keinginan untuk selalu menambah ilmu. Ketika seseorang masih memiliki keinginan untuk belajar, itu pertanda ada kebaikan pada dirinya.
Ustadz Ammi Nur Baits
27 notes · View notes
bukanmajnun · 10 months ago
Text
Diantara deretan kata ku rangkai dikala senggang, ada kau yang terselip di antara jedanya. Diantara tetesan hujan yang membasahi mata dan pipi, ada kau yang hinggap di sela-sela rintiknya. Dan diantara jutaan bait puisi yang ku eja, ada kau yang hidup di dalamnya. Kau ialah teladan, pejamku di penghujung malam. Kau juga harapan, yang ku peluk diantara diskusiku bersama tuhan. Ketahuilah, kau milikku sekalipun rumput setiap hari cemburu.
Samz,
Bone, Mei 2024
9 notes · View notes
senantiyasa · 8 months ago
Text
laki-laki itu bernama Purnama
saban hari, yang Purnama lakukan adalah menulis puisi cinta. lembaran kertas pada buku tulis usangnya penuh dengan bait-bait memuja. entah pada siapa, tidak ada yang tahu selain penciptanya.
laki-laki itu bernama Purnama. sudah habis sebagian besar waktunya ia pakai menggoreskan ungkapan rasa. terkadang sajaknya ia beri judul, lebih sering langsung isi dengan seribu kalimat mesra. salah satu halaman Purnama beri tulisan kapital "SAJAK MUARA". ada empat belas baris di sana, merangkum apa saja yang mampir di pikirannya.
buku tulis Purnama sudah hampir tidak menyisakan bagian kosong. di beberapa lembar terakhir, Purnama selalu menyebutkan nama Niskala, si gadis cantik yang kata orang-orang, berkulit gosong. pada halaman dengan Niskala sebagai tokoh utamanya, tulisan Purnama tidak lagi dominan kalimat puitis seperti biasa. tulisan Purnama lebih jujur bercerita tentang Niskala. mengenai indah rupanya, lebih banyak perihal cantik hatinya.
laki-laki itu bernama Purnama. Purnama senang menulis puisi cinta. kepada siapa, hanya dia yang tahu jawabannya. namun, akhir-akhir ini, pena Purnama konsisten melukis nama Niskala. Purnama terus mencatat bait-bait sajak selain kepada Niskala, tetapi nama gadis itu tetap selalu mampir di sukmanya.
Niskala, ini Purnama.
satu-dua kali, Purnama tidak hanya menulis puisi. disusunnya pula surat dengan huruf-huruf rapi. walau tulisan Purnama jarang sekali bisa ditahu siapa yang dituju, belakangan ini, semua pembaca paham siapa yang sedang menari di hati si penulis.
10 notes · View notes