#bahagia itu qanaah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ibunda Umamah dan Sepuluh Wasiat untuk Putrinya
Dia adalah seorang Ibu yang telah menasehati putrinya. Ia banyak menasehati putrinya karena hati seorang Ibu Muslimah senantiasa berusaha mengharapkan kehidupan rumah tangga yang bahagia untuk putrinya. Nasehat tulus akhirnya menjadi pedoman bagi putrinya, sepanjang hidupnya.
"Wahai putriku, seandainya seorang perempuan tidak memerlukan dan tidak membutuhkan seorang suami, maka aku adalah orang yang tidak membutuhkan suami, tetapi lelaki itu diciptakan untuk perempuan dan perempuan itu diciptakan untuk lelaki"
"Wahai putriku, engkau akan berpisah dengan tempat di mana kamu dilahirkan menuju tempat yang belum kamu kenal dan teman yang belum kamu akrabi. Maka jadikanlah ia sebagai seorang raja, dan jadilah sebagai budak untuknya niscaya ia akan menjadi sahaya untukmu"
Jagalah sepuluh pesan ini sebagai bekal simpanan :
Pertama dan kedua pergauilah dia dengan sikap qanaah, mendengar dengan baik dan taat, karena sifat qanaah itu merehatkan hati sedangkan mendengar dengan baik dan taat akan membuat suami berbelas kasih
Ketiga dan keempat, janganlah kedua matanya melihat kecuali yang baik-baik saja darimu, dan hidungnya tidak mencium darimu kecuali bau yang wangi saja. Ketahuilah wahai putriku, bahwa air adalah wewangian terbaik dan bercelak adalah kebaikan terbaik yang pernah ada.
Kelima dan keenam, perhatikanlah waktu makannya, dan bersikaplah tenang ketika tidurnya. Karena panasnya kelaparan bisa membakar dan kurangnya tidur bisa menyebabkan kemarahan
Ketujuh dan kedelapan, jagalah hartanya dan peliharalah kerabat dan keluarganya. Karena menjaga harta termasuk tanda baiknya penilaian, memelihara kerabat dan keluarga merupakan tanda baiknya pengurusan
Kesembilan dan kesepuluh janganlah kamu menyebarkan rahasianya, dan jangan pula menentang perintahnya. Karena jika kamu sampai menyebarkan rahasianya, maka kamu tidak akan pernah aman dari penghianatannya dan jika kamu berani menentang perintahnya maka kamu telah mengobarkan kemarahannya. Jangan sampai kamu gembira ketika dia tengah berduka, sedih ketika ia bahagia, karena yang pertama merupakan bentuk peremehan sementara yang kedua merusak kebahagiaan.
"Ketahuilah sesungguhnya kamu tidak akan dicintai olehnya sampai kamu lebih mengutamakan keinginannya daripada keinginanmu sendiri dan kamu lebih mendahulukan ridhanya daripada ridhamu, baik dalam hal yang kamu sukai maupun benci. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu, dan akan memperlakukan dirimu dengan rahmat-Nya"
Source : Ummahat shana'at a'lam karya Jum'ah Sa'ad Fathul Bab
24 notes
·
View notes
Text
Menerka nerka yang bukan menjadi kebiasaan.
Namun menjelajah teori hanya mengesampingkan isi hati.
Seringkali hati melelah dan meluluh akan makna ikhlas.
Bercengkrama dengan corak yang penuh identitas.
Berbagi cerita dan menjelaskan perihal perjalanan para jiwa yang membuana.
Semakin kesini kamu semakin kenal bahwa makna menyayangi dan mencintai itu selaras dengan keikhlasan.
Selaras dengan keyakinan dan keteguhan hati pada sang pemilik hati yang hakiki.
Selaras dengan penyerahan hati pada sang maha penggerak hati.
Mungkin rindu akan selalu menyeruak dan mengajukan pertanyaan.
Membela berbagai sifat manusia yang selalu memenangkan ego.
Dititik ini.
Hati ini sudah kuserahkan dan pasrahkan utuh pada Allah.
Jika memang Allah ridho, semoga dibukakan jalan...
Karena didepan sana, perjalanan sesungguhnya akan dihidangkan.
Fase fase hidup selanjutnya akan terbentang dan terhidang.
Fase fase yang membutuhkan kerja sama tim yang baik.
Fase dimana dibutuhkan menekan ego agar tidak saling pergi namun saling menguatkan. Saling menepuk bahu dan menegarkan hati.
Saling menjaga dan saling menjadi garda terdepan pertahanan masing masing.
Saling menghidangkan rasa bahagia.
Saling menjamu rasa sukarela.
Saling mengingatkan pada sang pemilik jiwa lah kita berserah.
Saling qanaah, merasa cukup.
Saling bergerak pada porsi yang masing masing namun berorientasi dalam wadah yang sama.
Akan pasti menemui hal yang tidak menyenangkan. Pahit.
Namun selama masih saling ada, semua akan membersamai dalam keikhlasan.
Jika ada masalah, sajadahlah yang menjadi tempat menenang. Bukan tempat lain.
Setia yang tanpa batas.
Menghargai tanpa kecemasan.
Nyaman jika saling diam namun satu sisi.
Memiliki dunia masing masing namun mengizinkan saling bertamu dan menyuguhkan.
Selaras dengan isi kepala yang seringkali riuh namun selalu ada satu ruang khusus yang tenang jika bersama.
Jantung yang berdetak hanya untuk beribadah dan selalu menjatuhkan hati dengan penuh cinta pada Allah.
Tidak ada syarat.
Hanya ada satu kata, "sederhana". Tidak ramai, tidak menuntut mewah, tidak pura pura.
Sederhana.
Seperti mata air yang melegakan dipadang tandus.
Semoga saja...
Hati ini semakin ikhlas berpasrah.
Menjelajah dalam balutan keyakinan tanpa batas.
Harapan tanpa takut.
Berdamai.
Bertumbuh.
Berjaya pada waktunya.
Dan kerap merasa lapang dengan segala ketentuan yang sudah Allah berikan.
3 notes
·
View notes
Text
Series Time!
Liburan kali ini namatin beberapa series yang udah dipenasaranin sebelum-sebelumnya atau rekomendasi kawan. Masih di genre mistery dan thriller. Biar nonton tak sekedar nonton, yuk tulis lesson learned nya haha.
1. The Golden Spoon
Cerita genre fantasy & mistery tentang seorang anak kurang mampu yang punya sendok ajaib. Sendok ini bisa nukar nasib antara dirinya dan temannya.
Keseluruhan filmnya bercerita tentang priviledge. Perlu diakui kalau orang kaya memang punya modal untuk hidup baik. Tetapi ke depannya, itu semua masih tergantung dengan usaha mereka, apa mau belajar, tekun, giat gak ke depan?
Tidak semua mereka yang hidupnya terlihat ‘mewah’ dan berada di atas itu bahagia dan penuh ketentraman, bisa jadi penuh tekanan dan tuntutan.
Kita perlu memerhatikan adab ketika memberi. Jangan sampai menjatuhkan harga diri yang kita beri dengan bersedekah di depannya dan orang-orang. They may hurt.
Keluarga adalah prioritas, mengalahkan uang dan semacamnya. Memiliki keluarga yang saling menyayangi, memerhatikan, rela berkorban satu sama lain sudah lebih dari cukup.
Maafkanlah orangtua yang belum bisa maksimal dalam memberikan segalanya untuk tumbuh dan kembangmu. Kebahagiaan adalah saat mengetahui mereka ada di sisimu, bahkan di momen terberatmu.
Milikilah sifat Qanaah (merasa cukup). Ada orang yang cukup dengan 10k 20k, tapi ada juga yang tidak cukup dengan 3 juta, 10 M, dsb.
Kenalilah hati baik dan tulus seseorang, sehingga kita bisa tahu jika suatu hari nanti ia melakukan kesalahan/hal yang tidak wajar baginya, kita tidak langsung judge terhadapnya. There must be a reason.
2. Alice in Borderland 2
Penantian berakhir! Thank you Arisu sudah berjuang dan baru tau ternyata chisiya itu dokter.. What i learned from this series:
Pentingnya menyadari tujuan hidup kita di dunia. Thanks Arisu untuk scene di permainan terakhir yang agak mindblowing karena nanyain kenapa dia bisa sampai di dunia itu.
Kalau kita mikir, orang lain bersikap munafik karena sikap tulus atau pengorbanan mereka terhadap orang lai, fix itu karena diri kita yang iri sama orang tersebut. Iri karena belum bisa berbuat kayak gitu. Kayak lagi bercermin. Pesan ini kegambar banget pas scene Chisiya ketembak :’) How true it is!
Setiap pilihan pasti punya konsekuensinya masing-masing. So, watch out!
Terus berjuang dan berusaha sampai titik darah penghabisan
Semoga kita tidak menyia-nyiakan apa yang sudah orang lain korbankan untuk kita. Bahkan mereka yang rela bertaruh nyawa demi hidup kita!
Juga namatin Big Mouth dan series Disney: Mysterious Benedict Society season 2. Kalau Big Mouth lebih ke jadilah pasangan hidup yang berani, mendukung 100%, dan totalitas dalam membela pasangannya. Yoona benar-benar gambaran istri taat dan bela suami :’D
Mysterious Benedict Society season 2 pas ditonton bersama keponakan-keponakan kecil SD-SMP karena ceritanya semacam kumpulan detektif cilik yang memecahkan kasus. Lesson-nya, teamwork, creativity, dan the power of sibling heart itu nyata ya..
Sekian, nanti ulas lagi kalau ketemu waktu yang pas buat nonton macam liburan ini. Huehe~
5 notes
·
View notes
Text
Setiap ungkapan menuntut kepada konteks. Mengambil sesuatu ungkapan luar daripada konteksnya akan menghasilkan salah faham. Seperti ungkapan tentang duit dan kebahagiaan ini.
Sebahagian orang kata duit tidak boleh beli kebahagiaan. Ramai saja orang yang kaya raya masih tidak bahagia kerana tidak ada sifat syukur. Selalu menginginkan lebih. Dan tidak semua orang miskin itu derita kerana mereka ada pupuk sifat qanaah dalam diri.
Ya, betul.
Tetapi sebahagian orang yang mengatakan duit boleh membeli kebahagiaan ini bukan sebab mereka menganggap duit adalah segala-galanya dalam hidup. Melainkan kerana mereka melihat dalam hidup ini banyak benda memerlukan duit.
Nak kahwin pakai duit, anak nak sekolah pakai duit, nak sambung pengajian tinggi pakai duit, nak pergi hospital buat rawatan pakai duit, nak bersalin pakai duit, nak ada kenderaan dan rumah pakai duit. Apa saja benda di dunia ini yang tidak pakai duit?
Sebab itu berhutang adalah salah satu "kewajiban" hidup zaman sekarang ini. Hampir segala-galanya memerlukan duit.
Bagi orang miskin, mungkin hidup mereka tetap baik-baik saja kerana Tuhan mengurniakan kecukupan hasil daripada penat lelah mereka. Tetapi untuk mendapatkannya banyak perkara yang perlu mereka korbankan.
Kalau saja orang-orang miskin ini memiliki duit lebih sikit...
anak sulong mereka tidak perlu berhenti belajar untuk tampung kos pengajian adik-adik. Nenek moyang kita tidak perlu sampai bergadai harta dan tanah semata-mata untuk pergi haji. Anak-anak tidaklah selalu tidur di sekolah akibat kepenatan bantu keluarga berniaga.
Hidup mereka akan lebih senang. Hidup yang senang itulah yang dimaksud dengan bahagia.
Sebab itu apabila mendengar seseorang mengatakan duit boleh beli kebahagiaan, itu kerana dia melihat ramai orang miskin akan hidup lebih senang dan lebih bahagia jika pengagihan kekayaan dibahagikan secara lebih saksama.
Bukankah ramai orang miskin terharu bahagia apabila kita salurkan bantuan kewangan kepada mereka?
4 notes
·
View notes
Text
Menulis di Agustus#5 Bahagia
Sebagai seorang yang terjebak dalam rutinitas harian, akhir pekan adalah sebuah kebahagiaan.
Setelah bekerja dari senin sampai jumat yang menguras raga dan pikiran, jeda sejenak tak bisa tidak sebuah kenikmatan yang tiada tara.
Olahraga, rebahan, dan kerja-kerja sampingan merupakan hal-hal yang biasanya dilakukan saat sabtu ahad tiba. Ya, pada akhirnya sejumput kebahagiaan yang kita tuju. Apapun bentuk kebahagiaan itu.
Makan-makan, jalan-jalan bersama keluarga, jogging dan bersepeda pagi atau malah kerja tambahan supaya dapat cuan berlipat. Kata siapa uang bukan sumber kebahagiaan?
Memang benar, ia bukan satu-satunya sumber, melainkan salah satu sumber yang paling besar untuk kita bisa bahagia. Hahaha. Karena gak punya uang kita akan sulit untuk bahagia sedikit saja.
Di hadapan saya tergolek buku berjudul "Meraih Kebahagiaan" yang ditulis oleh cendekiawan yang telah almarhum, Jalaluddin Rakhmat atau biasa dipanggil Kang Jalal.
Bertarikh 23 September 2004 ketika buku ini saya beli dari hasil kerja sebagai seorang relawan Pemilu belasan tahun silam.
Ternyata kebahagiaan itu banyak macamnya menurut Kang Jalal. Di hampir setiap agama terdapat definisi kebahagiaan. Dan menurut Kang Jalal, bahagiakan dirimu supaya kamu jadi orang baik. Pilih bahagia supaya umur panjang. Pilih bahagia supaya hidup sehat. Pilih bahagia supaya cerdas dan baik.
Kalau tak salah saya pernah mendengar kata-kata mutiara seorang penceramah yang mengatakan bahwa salah satu rumus bahagia adalah jangan pernah menghitung rezeki orang lain dan jangan pernah membandingkan apa yang orang lain punya dengan apa yang kita.
Mungkin bahasa agama menyebutnya sebagai qanaah, merasa cukup dengan apa yang kita miliki sebagai rasa syukur sembari terus berikhtiar atas apa yang ingin kita capai.
Godaan untuk tak membandingkan dengan orang lain lumayan sulit dilakukan, apalagi di tengah banyaknya platform media sosial yang acapkali menjadi ajang pamer.
Orang lain sudah ke sana, kita masih di sini. Teman lain sudah melancong, kita masih hanya nongkrong-nongkrong.
Mungkin benar, kadar kebahagiaan seseorang bisa saja berbeda-beda. Bersyukur dan bersabar itu adalah kuncinya. Eaaa
0 notes
Text
Marah-Marah 🔥
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Pontianak. 30042023. 14:54.
Beberapa hari lalu saya cari-cari resep kue di instagram sendiri, eh ketemunya ini.
Jadi ketawa kalau liat isi kepala dan hati diri sendiri di jaman dulu. Tapi baguslah, menertawakan diri sendiri kan jadinya. Lha ya sebaik-baik membandingkan memang cuma boleh sama diri sendiri kok, kita ini tambah baik atau tambah error.
Alhamdulillaah ayuprissa taun 2023 sekarang ketemu jawabannya, kenapa diciptakan perasaan marah, modal nyontek dari buku HAMKA dan Bahagia tulisan M. Alfan Alfian. Ajaibnya, ini buku yang dibeli tanggal 4 Februari 2015, tapi kok ya masih cocok di tahun 2023 ini, serasa baru pertama kali baca. Walau kuakui, aku suka jawaban Mimi bahwa marah diciptakan untuk ndak dipakai, supaya dapat hadiah surga. 💛
Di halaman 114 tertulis,
Kata Imam Al Ghazali: "Kesempurnaan bahagia itu bergantung kepada tiga kekuatan: kekuatan marah, kekuatan syahwat, dan kekuatan ilmu. HAMKA menggarisbawahi, bahwa sangatlah perlu manusia berjalan di tengah-tengah ketiga kekuatan itu.
Kalau kemarahan itu berlebihan, dapat kejadian memukul dan membunuh. Tetapi kalau kurang pula daripada yang mestinya, hilanglah diri dari perasaan cemburu (ghirah), hilang pula perasaan bertanggungjawab atas agama dan keperluan hidup atas dunia. Tapi kalau marah terletak di tengah-tengah, timbullah kesabaran, keberanian dalam perkara yang memerlukan keberanian, dan segala pekerjaan dapatlah dikerjakan menurut nikmat.
Demikian pula halnya dengan syahwat. Kalau syahwat bertambah-tambah, terjadilah fasiq (melanggar perintah Tuhan), onar (huru-hara). Kalau syahwat kurang teguh, terjadilah kelemahan hati dan pemalas. Kalau syahwat berjalan di tengah-tengah, timbullah 'iffah artinya dapat memerintah diri sendiri dan qanaah, yakni cukup dengan apa yang ada serta tidak berhenti berusaha.
Wawwwww baru segitu tulisannya, udah banyaaaak rasanya yang mesti saya pelajari, istilah-istilah yang baru dibaca, yang tak bisa langsung dipahami dengan modal google, mesti ada proses kunyah - telan - cerna. Itu saya tulis bukan karena saya benar, tapi sebagai bekal supaya ndak gampang marah-marah 🛸. Semoga kegiatan menyibuk-nyibukkan diri menulis ini, terhitung sebagai upaya membarokahi waktu hidup saya ya. Laa hawla walaa quwwata illa billaah.
Salam,
ayuprissa, yang dari kemarin pengen makan indomi.
0 notes
Text
Minimalist Lifestyle
Tahun 2020 mencoba mendalami dan menerapkan minimalist lifestyle. Mulai menonton konten-konten para influencer yang menerapkan minimalist lifestyle, membaca buku yang judulnya "Seni Hidup Minimalist" karya Francine Jay, dan ternyata Dena Haura juga menerapkannya. FYI, Dena Haura menjadi salah satu sosok perempuan yang kukagumi. Gara-gara dena jadi lebih sadar, ternyata konsep minimalist juga ada dalam Islam. Seperti ajaran untuk qanaah agar merasa selalu cukup dan bersyukur atas barang-barang yang kita miliki. Selain itu, yang paling di highlight adalah segala hal yang kita miliki di akhirat nanti bakalan dihisab.
Dengan menerapkan minimalist lifestyle, aku lebih mudah merasa untuk cukup. Bisa benar-benar memilah mana yang aku butuhkan dan inginkan. Sejalan juga dengan ajaran di materi-materi perkuliahanku. Konsep minimalist lifestyle bukan perihal memiliki barang yang sedikit yaa, tapi tentang barang-barang yang kita miliki itu memiliki value yang tinggi untuk kita. Dan mengutamakan fungsional barang tersebut. Ketika ingin membeli barang, benar-benar dipikirin dari segi kebutuhan, kualitas, dan jangka panjangnya. Kadang buat menghindari impulsive buying dengan menunggu waktu sekitar 1 mingguan buat ngetes kira-kira masih ingin beli barang itu enggak yaa. Cara ini sangat menolong dompetku yang masih tipis sih wkwkwk.
Bagiku proses menerapkan minimalist lifestyle sangat seru!!! Enjoyy banget!!! Jadi belajar banyak hal tentang decluttering, capsule wardrobe, dan yang penting adalah mindset seorang minimalist. Kalau udah ngerasa overwhelming langsung pengen decluttering. Setelah decluttering rasanya kayak ringan dan punya banyak space. Bisa decluttering barang-barang atau file-file digital yang udah menumpuk. Nah, yang paling seru proses capsule wardrobe soalnya harus memilih pakaian yang bisa mix and match buat jangka panjang. Mulai dari memilih warna-warna yang netral, model basic, dan terutama kualitasnya yang bisa nyaman kita pakai. Btw cara ini juga bisa buat terhindar dari tren fast fashion.
OHIYAA... rata-rata orang jepang hidup dengan minimalist lifestyle jugaa. Sederhana tapi bahagia.
Semoga kelak dapat partner yang bisa sejalan dengan minimalist lifestyle HAHA...
1 note
·
View note
Text
Sesungguhnya derajat tertinggi seorang adalah "Kecukupan"bukan kekayaan.
Kecukupan secara lahir terlihat dari pola hidup yang sederhana. Bersyukurlah yang menyukai dan berhasil memilih hidup sederhana. Karena kesederhanaan itu melekatkan sebuah hubungan. Kesederhanaan membuat hal-hal kecil terasa membahagiakan. Kesederhanaan itu mencukupkan, tidak meminta minta tak pula berangan tinggi tentang dunia.
Pantaslah rasul bersabda.
"Bahwa sebaik2nya urusan adalah yang pertengahan."
Ketika kita bercita2 ingin bahagia dan punya kehidupan yang baik, ketahuilah bahwa Orang yang paling bahagia adalah yang hidupnya merasa cukup (qanaah) tidak kekurangan dan tidak berlebihan.
Semoga seandainya Allah karuniakan nikmat yang melimpah. Allah tetapkan sifat (qanaah) dalam diri kita. Hiduplah seperlunya dan secukupnya. Jangan sampai kita melupakan kebiasaan hidup sederhana, dan serta merta merubah gaya hidup ketika dunia ada dalam genggaman kita.
Sehingga biarlah berlimpahnya karunia cukup menjadi ladang kita memperbanyak amal, bukan untuk memperturutkan keinginan yang takkan pernah ada habisnya.
#selfreminder#islamic quotes#sabar#inspiration#syukur#ikhlas#islamic reminders#surga#neraka#tawakal#qanaah#hijrah#istiqomah#taubat#rezeki#maut#jodoh#pernikahan#kematian
38 notes
·
View notes
Text
Cantik Itu Sejatinya yg Bagaimana?
Terpikir untuk mengulik definisi "cantik" setelah membahas definisi bahagia sesuai keinginan Sang Pencipta. Ada yg mendefinisikan bahwa cantik hanya diukur dari indahnya raga dan paras. Ada juga yg mendefinisikan bahwa cantik itu sehat. Lalu bagaimana dengan mereka yg Allah tak karuniai semua itu pada seseorang? Bisa kah ia dikatakan jelek? Ada juga yg mendefinisikan cantik dari segi kebermanfaatan pada orang sekitar, ada juga yg mendefinisikan cantik ketika mannernya baik. Nggakpapa, kita sama kok. Aku pun mendefinisikannnya seperti itu, yg sehat, yg mannernya baik, dan lain lain. Namun, mari kita berpikir. Apakah tidak terlalu dangkal bila definisi cantik hanya melekat pada orang² yg seperti itu?
Coba kita renungi kisah kisah para shahabiyah Nabi, ketaatan ketaatan mereka itu lah yg masyaaAllah bagiku itulah kecantikan mereka. Mereka cantik karena ketaatan mereka. Kita ambil salah satu contoh, Fatimah binti Muhammad. Fatimah adalah putri nabi yg paling beliau cintai. Fatimah adalah perempuan yg murah hati dan dermawan. Dengan hati yg ikhlas, ia selalu membelanjakan hartanya di jalan Allah untuk membantu orang yg membutuhkan. Ia juga orang yg istiqomah dalam kebenaran. Ia menerima dakwah Islam langsung dari ayahnya dan sejak itu pula ia mempercayai apapun yg disampaikan dan dicontohkan oleh ayahnya. Fatimah juga taat pada suaminya. Ia tak hanya jadi partner dalam rumah tangga bersama Ali bin Abi Thalib, melainkan juga jadi sahabaat setia bagi suaminya. Dan paling terkenal adalah bahwa Fatimah adalah orang yg qanaah, ia menerima keadaan apapun yg menimpanya ketika menjalani rumah tangga bersama Ali bin Abi Thalib.
Menurutku, sejatinya inilah definisi cantik. Cantik adalah taat. Cantik adalah ketika seorang perempuan teguh dalam ketaatannya pada Allah, seperti yg dicontohkan salah satunya oleh Fatimah. Semoga Allah merahmati dan meridainya.
12 notes
·
View notes
Text
Hello! 👋🏻
Lama sekali aku tidak tidak menumpahkan apa yang kupikirkan lewat tulisan. Sepertinya sudah dua tahun berlalu ya..
Hmm..
kali ini aku pengen cerita sesuatu, topiknya sih memang sensitif di kalangan anak muda melankolia yaitu nikah haha✨😆
Di usia 24an ini, rasanya sudah wajar kalau kita sering menerima undangan pernikahan. Trus cart online shop kita mulai terisi inspirasi gaun kondangan atau stuff2nya yg akan kita beli jikalau nanti kita harus menghadiri pernikahan teman.
Senang ya melihat teman kita sudah mendapatkan jodohnya. Kelihatannya, kini lengkap sudah hidupnya bersama pasangannya. Lalu, kita kembali berdialog dengan diri sendiri tentang jodoh. Bertanya-tanya, seperti apa rupa jodohku? Harus seperti apa diriku untuk mendapatkan jodoh yang aku mau? Berapa lama lagi aku harus menunggunya?
Hmm bestie
Memperbaiki diri agar mendapat jodoh yang baik itu baik. Tetapi, janganlah kita berubah jadi shalih hanya karena ingin dapat jodoh shalih juga. Memang jodoh adalah cerminan diri. Jika kita ingin jodoh yang salih maka kita juga harus sholih. Tapi Ingat, menjadi shalih adalah kewajiban setiap diri. Karena kita semua pasti berjodoh dengan kematian. Bukan hanya dengan manusia.
Setiap diri wajib menyelamatkan diri dari api neraka dengan cara terus menjadi hamba-Nya yg shalih. Kita perlu mengutamakan keselamatan diri sendiri dulu yaitu selamat dari api neraka.
Iya benar memang kalau doa anak, doa pasangan akan membantu, tapi tetap diri sendirilah yang bisa diandalkan di Yaumul Mahsyar nanti. Semua mempertanggunjawabkan diri masing-masing. Jadi jangan pendekkan tujuan rajin tahajud, belajar Alquran, hanya demi dapat jodoh seorang sholeh atau penghafal qur’an. Tapi niatkan memperbaiki diri agar selamat di akhirat. Jika kamu berubah jadi lebih sholih untuk dapat jodoh, setelah mendapatkannya, berarti perjuangan amalmu hanya sampai disitu bukan? Apakah tidak sia-sia?
Lagipula, tidak semua yang sudah menikah artinya lebih sholih daripada yang belum menikah. Kita tidak tahu, bisa jadi mereka yang masih sendirian justru melakukan ibadah lebih akrab kepada Allah daripada mereka yang sudah menikah.
Bahkan, menurut Imam Al Ghazali dalam bukunya “Adab an-nikah wa Kasr as-Syahwatin” mengtakan bahwa orang yang sudah menikah justru juga mendapati bahaya ibadah yang lebih besar yaitu lalai beribadah karena sibuk dengan anak, pasangan, dan tuntutan mencari nafkah dengan pekerjaan haram. Tentu, menikah tetap dianjurkan dan kita harus bersabar dan qanaah terhadap apapun yang terjadi di kapal rumah tangga tersebut. Tapi sholih tidak diukur dari sudah menikah atau belum.
See? Menikah bukan akhir bahagia episode cerita hidup. Dia adalah awal kehidupan baru yang tentu haru dan biru. Ah, sepertinya kita sering menonton drama yang tokohnya berakhir bahagia dengan pernikahan ya. Sehingga kita yang belum menikah menjadi sangat tersiksa dan meratapi statusnya yang diklaim “tidak kunjung bahagia”. Padahal menikah atau tidak kita tetap bisa bahagia. (Yoiiih😎✌🏻)
Bagi yang berusaha untuk berkeluarga. Kita akan melewati tahapannya. Memang ada yang lebih dulu atau lebih lama. Tapi suatu saat pasti kita menjejakinya. Untuk yang lebih lama, kita masih bisa merancang masa depan kita lebih matang. Menyiapkan semua kebutuhan untuk hidup di kehidupan baru lebih baik. Entah hidup baru yaitu menikah atau hidup baru yaitu meninggal. Jodoh tidak ada yang tau siapa yang lebih cepat datangnya. Makanya, berubah menjadi orang dan hamba yang baik itu harus selalu dilakukan, tidak menunggu mau menikah atau tidak.
Untukku dan untukmu juga,
Jangan merasa rendah diri jika sampai sekarang dirimu belum ada yang menyukai. Kamu tetap berharga di mata Allah. Kamu sama sekali tidak terlihat lebih jelek daripada mereka yang sudah menikah. Kamu juga dewasa meskipun belum pernah menjadi seorang istri atau ibu. Kamu tetap bisa menjadi sosok shalih dan shalihah di levelmu. Tidak melulu shalihah itu taat pada suamimu, atau shalih itu baik pada istrimu, tapi shalih dan shalihah itu juga berbakti kepada orang tuamu😊
Di dalam masa tunggu yang entah tak tahu kapan berakhir, kita, teruslah berkegiatan baik. Sibukkan diri dengan kegiatan positif, manfaatkan masa single ini untuk mencapai apapun yang ingin kamu mau. Sambil terus berikhtiar berdoa mendapatkan jodoh yang sama-sama membuat kita taat kepada-Nya, dan juga perluas lingkaran pertemananmu. Ingat, menikah adalah ibadah sunnah. Jangan sampai kita lebih galau risau memikirkan perkara sunnah ini daripada memikirkan ibadah wajib kita yaitu menjadi hamba yang taat kepada Allah.
Duhai, aku dan teman-temanku.
Semangatlah terus menjadi terbaik versi dirimu❣️
-Yazidah Ziya-
5 notes
·
View notes
Text
Bahagia Dengan Qanaah
Qanaah atau puas diri dengan segala karunia Allaah Taala merupakan kemuliaan di sisi-Nya. Menerima ketentuan Allaah ‘Azza wa Jalla dengan tulus, ridha dengan semua yang Dia tetapkan dan bersabar menghadapinya, serta mengharap pahala besar di sisi Allaah Taala adalah wujud kecintaan seorang hamba.
Kebahagiaan sejati tak sekadar diukur dengan kekuasaan rezeki. Oleh karena itu, seorang mukmin harus selalu yakin tanpa ragu bahwa rezekinya telah ditulis dan ditentukan oleh Allaah Taala.
Orang yang qana’ah adalah hamba yang beruntung di dunia, lebih-lebih di akhirat. Tidak hasad dan tamak dengan nikmat Allaah Taala yang diberikan kepada orang lain akan melahirkan perasaan syukur. Justru dengan qanaah, beban hatinya terasa ringan karena betapa banyak orang yang diuji dengan kelimpahan harta dan segala fasilitas hidup serba mewah, namun tak sedikit di antara mereka tergelincir menjadi orang yang rakus.
Bukankah kekayaan atau kebahagiaan hati hanya akan dirasakan seorang mukmin yang merasa puas dan bersyukur dengan segala takdir-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Dan berlebih-lebihan dalam memburu dunia akan membuat hatinya gundah lantaran sering kali manusia gagal dalam menggapai fatamorgana. Dengan qanaah, niscaya manusia merasakan manisnya iman dan tak melalaikan akhirat, negeri sesungguhnya yang diimpikan orang-orang beriman.
“Barangsiapa yang merasa aman atas keluarganya, sehat badannya, ada sesuatu yang dimakan pada harinya maka seakan-akan dunia menjadi miliknya.” (HR. At Tirmidzi no. 2346) .
Selayaknya kita meneladani kehidupan Rasul mulia yang selalu qanaah dan zuhud, meskipun dunia telah dibentangkan di hadapannya. Dengan qanaah yang dilandasi keimanan yang kuat insyaa Allaah setiap insan akan merasa selalu bahagia dan terhindari sari sikap iri maupun dengki. Segala yang dianugerahkan Allaah Taala adalah yang terbaik untuk hambanya, meskipun terkadang terlihat tidak baik untuk manusia.
Semoga Allaah pemilik Arsy yang agung memberi kita taufik dan petunjuk serta penjagaan dari keburukan jiwa. Semoga Allaah Taala menanamkan dalam hati dan memperkokoh iman kita untuk selalu qanaah, ikhlas menjalaninya seraya hanya mengharap ridha-Nya.
BarakaAllaahu fiikum
11 notes
·
View notes
Text
jadi teringat lagu2 yang pernah saya dan teman-teman buat pas mondok, lagu itu adalah lagu buat asrama yg tiap hari jumat harus adu yel yel dengan asrama lain.
"nahnu maskan kanada, nahnu tullab min maskan thobaqil ula, nahnu nakroh armada abada huwa yakunu aduwuna diwama"
dinyanyikan dengan nada lagu, hanya aku yang bisa membuat aku jadi tergila2.
artinya
"kita asrama kanada, kita santri yg tinggal di asrama lantai satu, kita membenci armada selamanya, dia menjadi musuh kita selalu"
mungkin terdengar aneh, tapi bagi kami bisa menang adu yel yel disaat jam lari pagi tiap hari jumat adalah kebahagiaan sendiri.
sama dengan saat ini, yang mungkin dari teman-teman sekalian sendiri masih belum bisa merasakan dan menemukan kebahagiaan.
bagi saya, bahagia bisa didapat jika kita mau bersyukur, jika kita mau menerima apa yang sudah ada didalam diri kita.
tidak perlu melihat takaran kebahagiaan orang lain karena sejatinya penentu kebahagiaan adalah diri kita sendiri.
apa, dan seberapa banyak segala yg kita dapat pada diri kita + syukuri, nikmati, qanaah i = bahagia
tulisan ini hanya menjadi penguat diri.
2 notes
·
View notes
Text
Untuk mama mertua.
Ma, maaf aku bukan perempuan yang punya wajah cantik, aku bukan perempuan yang bisa mama kenalkan ke rekan rekan sosial mama. aku perempuan yang gemar menghabiskan waktu disudut kamar dengan setumpuk buku.
Ma maaf aku tidak se-modis mama dan se trend mama, aku perempuan biasa,yang punya banyak mimpi Ma, mimpi mimpi sederhana untuk orang lain.
Ma aku Cuma punya agama sebagai pegangan aku yang aku tawarkan ke anak laki-laki mama, dimana nanti aku akan belajar menyuguhkan makna pernikahan yang sakinah,mawaddah,dan warahmah. Menjadi penyejuk dikala dunia terlalu jauh menjerat nya, membangun rumah untuk di akhirat, serta melahirkan anak anak yang akan aku beri cinta dan sayang setulus hati, lalu belajar mendidik nya sebagaimana para orang tua baik mendidik anak-anak nya untuk menjadi pemimpin.
al quran sebagai pedoman aku ma, doa adalah penguat dan muara yang akan terus mengalir untuk nya ma, dan allah adalah tempat aku kembali dimana sebesar apapun masalah aku dengan nya, allah sebaik baik nya tempat pulang.
ma sebisa mungkin aku tidak akan menyulitkan anak mama, aku akan jadi yang paling mandiri untuk tidak membuat nya susah, aku akan membuat semua nya mudah untuk nya mah, walau sebenar nya aku selalu membuat nya susah, tapi aku adalah perempuan yang akan belajar banyak hal ma,mama harus percaya itu.
Mah demi allah aku akan membuat semua nya mudah untuk nya, aku akan selalu bersedia untuk lebih menerima dia , tentang memaafkan, melupakan, bahkan mengikhlaskan.
Dia tidak perlu pusing pusing memikirkan aku ma , sebab masa depan ku adalah rangkaian rencana yang bisa ku ganti kapanpun. sebab ambisi ku selalu (hanya) sekeras tangan yang menggenggam pasir. Secukup nya mencukupkan ku.
ia tidak perlu khawatir tentang apapun ma , sebab aku bisa mengikuti nya kemana pun , aku bisa di ajak berjalan,berlari,merangkak dan bertahan pada segala musim dengan segala rasa .
Ma kelak aku akan paham,bahwa harga diri suami terletak pada istri. sebisa mungkin aku tidak akan membuat nya malu. kalau ini soal pakaian ku yang terlampau biasa, kelak aku akan berusaha untuk menyesuaikan nya, mama tidak perlu khawatir,
jika ini soal wajah, mah aku akan berhias untuk nya, seperti apa yang disunahkan rasul . aku akan mengimbangi nya mah.
Aku tidak akan meminta banyak perhiasan pada nya mah, sebab aku mengerti sekecil apapun perhiasan yang ku pakai bisa membawa ku ke neraka , maka aku hanya akan memakai cincin pernikahan kita saja mah.
Mah aku tidak akan membahas penghasilan nya dan menghitung hitung berapa yang ia beri , memiliki sifat qanaah untuk apa yang ia beri telah cukup untuk menuckupkan ku, aku tidak akan menuntut banyak hal , aku tidak akan melarang anak laki-laki mamah untuk memberi kepada mama walau sudah berumah tangga, sebab mama adalah tanggung jawab nya , sebab anak laki – laki mamah punya adik adik yang masih menjadi tanggung jawab nya.
Ma maaf aku belum bisa mengimbangi nya saat ini, sambil menunggu nya , sambil menunggu allah membuka jalan, aku akan memanfaat kan waktu, sebab aku telah membuat definisi menunggu menjadi lebih sederhana ma, memperbaiki diri dan mencapai mimpi ,
Jadi ma. Bolehkah anak laki-laki mama bersama wanita biasa seperti aku? Maaf kalau nanti dia akan merasakan masakan masakan asin dan hambar yang aku buat , maaf kalau nanti aku rewel , maaf kalau sewaktu-waktu aku menjadi ceroboh, aku akan memperbaiki diri ma, sambil berdoa semoga allah menjaga niat baik ku, dan membuat nya bahagia.
1 note
·
View note
Text
Rafania Amira Sakhi, 3 tahun 4 bulan 16 hari, Sagitarius
Bahagia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Kebahagiaan adalah bentuk lain dari kata bahagia yang menggambarkan ketenteraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Beberapa psikolog berpendapat bahwa kebahagiaan berkaitan dengan memaksimalkan emosi yang menyenangkan dan meminimalkan emosi yang tidak menyenangkan. Aristoteles menyatakan bahwa kebahagiaan melibatkan merasakan emosi yang tepat (right emotions). Emosi yang tepat belum tentu merupakan emosi yang menyenangkan tetapi mungkin saja berupa emosi yang tidak menyenangkan, seperti kemarahan atau ketakutan; tergantung kebutuhan dan tujuan masing-masing individu.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Maya Tamir dkk (2017) menyatakan bahwa orang yang lebih bahagia adalah mereka yang lebih sering mengalami emosi yang ingin mereka alami. Emosi yang tepat seringkali berupa perasaan-perasaan yang menyenangkan. Menurut penelitian tersebut, orang-orang lebih bahagia apabila semakin banyak mereka mengalami emosi yang menyenangkan dan semakin sedikit mereka mengalami emosi yang tidak menyenangkan. Maka, rahasia menuju kebahagiaan mungkin melibatkan tidak hanya perasaan yang menyenangkan tetapi juga perasaan yang tepat.
Oke, sudah cukup basa-basinya. Aku sebenarnya juga tidak terlalu faham dengan segala teori psikologi ini. Dari artikel lain yang kubaca, dinyatakan bahwa orang-orang lebih mementingkan untuk menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan atau tidak membuat bahagia daripada mementingkan bagaimana caranya menjadi bahagia. Bahwasanya, kebahagiaan itu adalah sebuah akibat dari melakukan sesuatu (dalam hal ini menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan).
Dari artikel lain juga dinyatakan bahwa alasan mendasar mengapa kebahagiaan sangat penting, adalah bahwa kebahagiaan itu sangat vital bagi tujuan hidup kita sendiri dan dapat membantu kita mencapai banyak ambisi dan tujuan pribadi lainnya yang berharga. Juga, dengan menjadi bahagia, kita memiliki potensi untuk mengubah banyak kehidupan lain hanya dengan menjadi diri kita sendiri.
Menurutku memang setiap manusia mempunyai keinginan untuk merasakan kebahagiaan, it’s more like natural law and I can’t really explain why we need happiness or why happiness is important. Setelah kupikir-pikir ada benarnya juga pendapat yang mengatakan bahwa manusia lebih memikirkan bagaimana caranya untuk menghindari hal-hal yang membuat tidak bahagia daripada memikirkan how to pursuit happiness itself. I mean, mungkin manusia cenderung memikirkan bagaimana cara menghindari sakit hati (as in love relationship or other relationships) karena sakit hati membuat tidak bahagia. Tapi kembali lagi bahwa rasa bahagia itu tergantung kebutuhan dan tujuan individual. Mungkin bagi sebagian orang, mereka akan merasa bahagia kalau kehujanan karena bisa main hujan-hujanan, sedangkan yang lain selalu sedia payung atau jas hujan karena hujan-hujanan akan membuat mereka tidak bahagia. Happiness is more complicated than we think, I guess.
Tapi tidak perlu membuatnya jadi rumit juga sih. Dari video yang kutonton (Kurzgesagt, as always), diberikan penjelasan bahwa kunci dari kebahagiaan itu ternyata simple kok. The only thing we should have to get satisfaction or in this case happiness feeling is gratitude (rasa syukur). Menurutku, dengan bersyukur, kita bisa lebih menghargai apapun dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Let me take an example; me. Me, myself, find happiness in small things such as looking at the bright sky or starry night, smelling the petrichor after rain, accidentally listening to a good song on youtube, receiving admiration from a friend, smelling good parfume, eating tasty food, having a quality conversation with my boyfriend, etc.
Mungkin aku sempat berpikir bahwa kita akan merasa bahagia jika menerima sesuatu yang menyenangkan, seperti yang telah kusebutkan, misalnya menerima pujian atau uang kaget mungkin. But I found out that happiness is not always about taking or receiving, it's also about giving. Aku akan merasa bahagia saat bisa memberikan bunga anggrek atau daster baru untuk ibuku, membelikan es krim untuk keponakanku, menraktir teman-temanku, as simple as giving our very best at everything. Bahkan happiness can be found at random things seperti yang sudah kusebutkan; looking at the bright sky or starry night. Menurutku dapat dibenarkan bahwa gratitude atau rasa syukur leads to happiness. Yang dimaksud dengan bersyukur adalah melihat sisi positif dari setiap kejadian dan hal-hal di sekitar kita. Kita dapat mensyukuri apapun, tidak terbatas pada hal-hal yang menyenangkan saja. Dengan merasa cukup (kalau lebih islaminya, qanaah) dan bersyukur, kita akan merasa lega dan selanjutnya that happiness feeling like suddenly pop out of your mind. Kebahagiaan juga menular, menurutku. If you bring happiness to others, i guarantee you’ll be happy and satisfy as well. Menurut video yang kutonton, orang yang selalu merasa bersyukur untuk apa saja biasanya lebih bahagia dan lebih puas, mempunyai hubungan yang lebih baik, lebih mudah untuk berteman, tidur lebih nyenyak, lebih jarang terkena depresi, kecanduan, dan kelelahan, dan lebih bisa mengatasi kejadian traumatik (video dibuat berdasarkan research, untuk sumbernya bisa dilihat langsung pada video). Menurut pengalamanku sendiri, saat aku merasa bahagia, aku akan melakukan sesuatu dengan lebih bersemangat atau lebih antusias. Misalnya pacarku menelponku sebelum tidur, it makes me so happy sehingga pagi harinya aku akan bangun tidur penuh semangat dan melakukan aktivitas seharian dengan hati riang gembira.
Intinya, rasa syukur membuatmu fokus pada hal-hal baik yang kamu miliki. Menjadi manusia itu sulit, tapi tidak perlu mempersulit diri. Kamu mungkin akan menyadari bahwa hidupmu sebenarnya jauh lebih baik daripada yang kamu kira.
Sarjana yang tertunda,
Annafi’ Nanda Rohmah Utami
Karena malas membuat sitasi dan daftar pustaka, pokoknya berikut adalah sumber tulisan di atas:
Tamir, M., Oishi, S., Schwartz, S., Kim, M., 2017, The Secret to Happiness: Feeling Good or Feeling Right?, Journal of Experimental Psychology: General, Vol. 146, No. 10, 1448–1459.
https://www.quora.com/Why-do-people-want-to-be-happy-What-do-they-want-out-of-happiness
http://www.lifecoachexpert.co.uk/whyishappinesssoimportant.html
https://www.youtube.com/watch?v=WPPPFqsECz0&t=262s
1 note
·
View note
Text
Lebih.
Hari ini, mungkin kamu temui hal yang terasa lebih baik dari kemarin, dari hari-hari sebelumnya.
Besok, atau lusa, bisa jadi akan kamu dapatkan yang lebih istimewa dari hari ini, dari yang pernah terjadi.
Selalu saja, ada yang lebih.
Ada yang lebih manis, dari orang paling manis yang kamu kenali.
Ada yang lebih sabar, dari orang paling sabar yang kamu tahui.
Ada yang lebih egois, dari orang paling egois yang kamu rutuki.
Selalu saja, ada yang lebih.
Ada yang lebih sedih, dari yang mengaku paling sedih hari ini.
Ada yang lebih bahagia, dari yang berteriak paling bahagia hari ini.
Ada yang lebih tenang, dari yang terlihat paling tenang hari ini.
Selalu saja, ada yang lebih.
Itu semua, tidak akan ada ujungnya bukan?
Aku sedang mengingatkan diri, untuk tidak lupa bersyukur lagi hari ini.
Aku sedang memaksa diri, untuk qanaah dengan yang sudah diamanahi.
Aku sedang..
Tersenyum, karena ada yang lebih, dari apa-apa yang terjadi, dari segala yang kupunyai.
Selalu saja, begitu.
Mungkin saja, aku hari ini, sedang merasa paling sedih, darimu yang lebih sedih.
Barangkali, kamu hari ini, adalah yang lebih gembira, dariku yang paling gembira.
Begitu, bukan?
Jangan lupa bersyukur.
Alhamdulillah.
Terima kasih.
mee.
2 notes
·
View notes
Text
Stop Comparing Yourself With Others!
Bahagia itu bukan apa yang dikatakan orang lain, bahagia itu cuma diri sendiri yang bisa merasakannya, banyak teori tentang kebahagian, tapi tidak semuanya benar ataupun tidak, hanya saja sering kali seseorang terjebak dengan pandangan orang lain tentang apa arti kebahagian itu sendiri.
Ada yang bilang "seandainya saya begini, begitu, saya pasti bahagia", "apabila saya mempunyai sesuatu itu saya bahagia", untuk sebagian orang mungkin berpengaruh, tapi untuk sebagian lainnya belum tentu, malah bisa jadi, "make it worst, and happiness didn't come after all".
Baca juga tulisan ini : Keindahan yang Mengiringi
Dikisahkan dari sebuah kejadian nyata mengenai sepasang suami istri yang pernikahannya masih seumur jagung. Sang suami adalah seorang yang cukup taat dalam beragama, pun demikian dengan sang istri. Sebelum pernikahan tersebut berlangsung, sang istri pernah berceritera kepada sang suami bahwa ayah ibunya menikah tanpa ada landasan cinta sama sekali.
Saat itu sang suami berpikir bahwa mungkin yang dia maksud adalah dalam pernikahan tidak mengapa tidak ada cinta yang terpenting adalah kesetiaan dan saling mengerti. Akhirnya setelah dijalani ternyata pernikahan yang direncanakan tersebut tidak berjalan dengan semestinya. Sang istri berpikir bahwa ternyata memang pernikahan itu bukan sesuatu yang main-main.
Baca juga tulisan ini : The Question of Life
Sang istri akhirnya menuntut lebih kepada sang suami bahwa dia menginginkan cinta sang suami kepadanya. Padahal tanpa ia sadari bahwa sang suami sudah melakukan sesuatu yang menurutnya adalah bukti cintanya kepada sang istri. Sang istri tak paham bagaimana perjuangan sang suami bekerja, berangkat dari pagi pulang sampai petang, menghadapai cuaca kota yang tak menentu, bergumul dengan peluh dan hingar bingar padatnya ibu kota.
Tempat kerja sang suami letaknya cukup jauh dari kediamannya, sehingga setiap hari dia harus berangkat dari rumahnya ke stasiun menuju stasiun lainnya, jarak tempuhnya kurang lebih 53 Km. Ketika sang suami pulang kerja, sang istri tak pernah sedikit pun memperhatikan pengorbanannya selama ini. Setiap pulang kerja tak pernah sang suami ditawari minum atau hanya sekadar menanyakan kondisi dia di perjalanan, atau suasana kerja dsb. Sang istri hanya sibuk dengan gadget-nya atau menonton film kesukaannya yakni film drama korea.
Baca juga tulisan ini : Balada Kota Sejuta Angkot (Tentang Perseteruan Antara Transportasi Offline dan Online)
Akhirnya hampir setiap malam sang suami selalu merawat dirinya sendiri, bahwa dia mempunyai kondisi kesehatan yang kurang baik sehingga setiap malam dia sendiri yang membuat semacam minuman herbal yang terbuat dari perasan air jeruk nipis dan sesendok madu dicampur dengan air hangat. Pun demikian ketika subuh hendak berangkat kerja, sang istri hanya sesekali saja menyiapkan sarapan untuknya, kalaupun dibuatkan sarapan itu pun hanya ala kadarnya saja. Tapi sang suami tidak banyak menuntut apapun. Ketika sang istri sakit, sang suami yang selalu menemaninya, ketika hendak ke dokter, memberikan waktu, tenaga dan segala yang ia punya untuk kesembuhan istrinya. Ketika cucian piring gelas menumpuk di dapur, sang suami jualah yang membereskannya, bahkan sang suami tidak membebani istrinya untuk mencuci pakaiannya karena paham bahwa sang istri pasti kecapean dengan pekerjaannya.
Namun keadaan malah sebaliknya ketika sang suami sakit, sang istri tidak sedikit pun memperhatikannya atau sekadar menanyakan keadaannya. Dia sibuk dengan pekerjaan dan urusannya sendiri. Setiap malam pulang kerja, sang suami selalu bertanya tentang keluarganya, dan juga keadaannya di tempat kerja, sedangkan istrinya tak pernah sekalipun menanyakan tentang keadaannya. Kalau pun ditanya jawabannya selalu ketus, dia selalu menuntut banyak hal, terkadang masalah jatah bulanannya pun dirasa kurang menurutnya.
Baca juga tulisan ini : Not Genuinely a Relationship
Kisah diatas mungkin sebagian pasangan rumah tangga pernah ada yang mengalaminya, banyak yang terjebak dengan kebahagian berdasarkan pandangan orang lain, apalagi terpengaruh oleh film drama tertentu. Saya tidak mengatakan menonton itu buruk, tidak sama sekali hanya saja membanding-bandingkan kebahagiaan diri sendiri dengan orang lain itu yang tidak tepat. “Please stop comparing yourself with others”, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu Qana’ah yakni merasa cukup dengan apa yang ada. Kalau selalu merasa kurang, berarti tidak paham tentang makna firman Allah SWT dalam surat Al-Rahman, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”, kalau dibandingkan besar mana antara seluruh dosa manusia dengan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada makhluknya, maka tentu saja lebih besar nikmat Allah SWT.
Wallahu'alam
Foto : Flickr
#literasi#Stop Comparing Yourself With Others#bahagia#bahagia itu sederhana#bahagia itu qanaah#qanaah#selalu merasa cukup#kenapa tidak bahagia
0 notes