#anak temen
Explore tagged Tumblr posts
Text
@indihome-suck Yo its your boy
36 notes
·
View notes
Note
BAKOOOOO NOTES KU PADA JUM'ATAN SEMUAAA😭😭😭😭
(the feelings mutual Ezi. We're both insane Abt them guys)
#jasa pos telkomsel#anak temen#coklat golden queen#avabako.png#JDER JUMAT FANART#terjumat jumat ya Tuhan
14 notes
·
View notes
Text
Vice Versa
"Mas, tahun depan aku mau nggak kerja, aku mau di rumah aja, aku capeeekkkk. Aku urusin anak-anak aja, anter jemput mereka, nulis, kumpul sama temen, kayanya enak."
"Boleh, terserah kamu. Aku bagian providing dan support kamu. Yang mana yang kamu seneng."
"Tapi tapi tapi... ah ga jadi ah."
"Kenapa?"
"Enggak, tapi duit bulananku ditambahin setara gajiku ya, hehehehe."
"Doain suamimu ini ya, rezekinya lancar terus! Bismillah aku akan lebih semangat bekerja!!!"
"Aamiiin!"
Wkwkwkwkwkwkwk. Makasih ya!!!
Aku sih beecanda, ga mungkin aku diem aja ya kan. Gatel-gatel aku nanti wkwk. Aku juga mau doooong support kamu full, supaya kamu tenang kerjanya.
Pernikahan itu emang kudu banyak respect-nya. Aku nggak ngerti kita sama-sama belajar dari mana soal ini. Aku hargain kamu, aku dukung kamu, vice versa = rezeki adaaaa aja🥹🫶🏻
231 notes
·
View notes
Text
Salah satu kesenangan main tumblr dan baca-baca tulisan di sini tuh kita merasa nggak sendirian merasakan banyak perasaan. Menjadi orang dewasa dengan segala lika liku dan ujiannya tidak lagi terasa seberat biasanya saat mengetahui bahwa diri sendiri bukanlah satu-satunya yang mengalami. Ada banyakkkk sekali nasehat yang dibungkus dengan beragam bentuk kosa kata; mulai dari yang paling nyaman dibaca, lembut dan halus tutur kalimatnya, penuh guyonan, hingga yang sarkas sekalipun semuanya ada. Tinggal kitanya aja merasa diri lebih mudah 'masuk' nya yang mana.
Ada juga saat-saat di mana perasaan kita sudah terwakilkan dalam tulisan orang lain. Bahkan saat kita sendiri pun bingung menjelaskannya gimana, orang lain terasa lebih mudah menggambarkannya. Berasa dimengerti meski gak saling kenal sekalipun ;)
Membaca banyak pengalaman orang lain yang kadang bikin geleng-geleng kepala saking takjubnya. Melihat perjuangan tiap orang dalam tiap peran yang mereka jalani: sebagai seorang anak, orang tua, dan juga pasangan. Ikut menyaksikan proses banyak orang untuk bisa bersekolah, nyari beasiswa, bahkan nyari pasangan sekalipun (still amaze banyak yang dapat jodoh di sini ^^) seakan-akan tumblr tuh dibuat buat saling mendengarkan tanpa perlu hadir di depan orangnya langsung :)
Kadang ya malah kita merasa dekat dengan seorang penghuni tumblr melalui tulisan-tulisan yang dia bagikan meskipun kita belum bertukar sapa sama sekali ;) kadang kita banyak dapat info menarik, juga dapat ilmu gratis dari orang-orang dengan latar belakang yang beda-beda. Aku seneng sekali baca tulisan kakak-kakak yang berprofesi sebagai dokter, dosen dan juga pekerjaan keren lainnya!
Meskipun aku kadang-kadang stuck bingung mau nulis apa, terima kasih ya tumblr udah jadi platform ternyaman buat aku yang suka burn out main IG dan juga pusing scroll tiktok. Makasih udah menjembatani aku ke banyakkkkk sekali kesempatan, ketemu dengan orang-orang baik yang sekarang jadi temen, dan juga ketemu orang-orang keren!
207 notes
·
View notes
Text
Ujian itu bernama, keyakinan..
Jika Allaah sudah berkehendak, dibelahan bumi yang jauh sekalipun. Jika memang takdirnya bertemu dan bersatu, maka mereka akan bertemu dan bersatu dalam kebaikan.
Sebab jika memang jodoh, Allaah akan menggerakkan kedua hati seseorang, bukan hanya salah satu diantaranya.
Pagi ini berjalan-jalan santai dengan ibu, ketika perjalan menuju pulang kerumah. Kami berdua mampir disalah satu teman dekat ibu yang sudah sepuh. Tahun ini memasuki usia 79 tahun, Masya Allaah sepuh sekali. Namun ingatan dan cara bicara beliau ini masih Masya Allaah baik sekali.
Dalam pertemuan kami, banyak sekali hal yang dibicarakan, dan banyak sekali hikmah yang saya dapatkan. Perihal takdir dan kehendak Allaah kepada hamba-hambaNya.
"mohon doanya ya, Bu. Mb Nisa ini sudah empat tahun menikah namun belum Allaah karuniai keturunan. Dua kali keguguran, semoga Allaah beri ganti dengan yang lebih baik lagi." Ucap ibuku kepada teman ibu yang sepuh itu.
"Qadarullaah, ya mb Nisa. Nggak apa-apa, Insya Allaah, baik. Yang penting kita sebagai manusia harus yakin, bahwa Allaah memberikan yang terbaik untuk kita. Mungkin terlihat sedikit lama, tapi percayalah pasti ada kebaikan yang sudah Allaah siapkan nantinya. Karena jika Allaah sudah berkehendak, sekalipun jauh dan nggak mungkin untuk ukuran manusia, hal itu akan terwujud diwaktu yang tepat." Ucap teman ibu dengan mata yang begitu berbinar sambil menatapku.
"Anak perempuan saya yang keempat mbak, dia paling sukses diantara ketiga kakaknya yang laki-laki. Menikah diusia 33 tahun sempat membuat saya dan suami khawatir sebagai orangtua. Perempuan usia segitu sudah waktunya menikah.
Berkali-kali gagal proses ta'aruf sebab dinilai kurang cantik, tak menyurutkan keyakinannya, bahwa takdir Allaah tidak pernah salah. Kalau dihitung-hitung mungkin sekitar lima belas kali gagal saat proses nadzor, mbak.
Singkat cerita, waktu aku ke rumah Malang, saya itu sakit. Dan pergilah berobat ke dokter. Saat itu saya diantar suami dan yang berjaga dokter laki-laki. Ketika diperiksa kami banyak ngobrol tapi saya nggak pernah bilang kalau saya punya anak perempuan yang belum menikah. Intinya, saya diminta untuk kontrol lagi satu minggu jika dirasa masih ada keluhan.
Satu Minggu saya ndak kontrol, karena saya harus balik ke Surabaya esok harinya. Ternyata malam harinya waktu saya dan suami silaturahmi ke rumah kerabat yang lain. Dokter tersebut telpon kerumah saya yang di Malang, nah yang nerima telpon itu anak perempuan saya.
Sampai rumah, anak perempuan saya bilang, "Bu, tadi ada telepon dari dokter A temen ibu katanya. Minta tolong ibu telpon balik, ini nomernya." Anak saya ngasih nomer yang sudah dia catat tadi waktu tadi mereka ngobrol.
Lalu, cepat-cepat saya hubungi dokter tersebut dan bilang kalau mungkin saya nggak bisa balik kontrol pekan depannya. Ketika saya telepon, dokter tersebut malah minta izin mau datang kerumah mau nadzor anak perempuan saya katanya. Saya masih kaget, langsung mengiyakan saja tanpa sempat bertanya kepada suami. Dan benar, keesokan harinya dokter tersebut dateng kerumah mbak, dan bilang kalau dia ini seorang dokter, duda punya anak satu, istrinya sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit. Dan kedatangannya disini mau nadzor anak perempuan ibu buat menjadi calon istrinya.
Ditemuin sama Bapak diajak ngobrol panjang lebar dari jam 8 sampai jam 4 sore. Setelah sholat Dzuhur, suami saya bertanya ke anak perempuan saya tentang dokter laki-laki ini dan tentang niat baiknya ini. Siapa yang menyangka mbak Nisa. Anak saya yang sebelumnya nggak pernah pacaran ini, selalu menjaga diri, nggak pernah saya tahu dekat dengan siapa, suka sama siapa, nggak panik dengan usianya yang belum menikah yang penting baginya adalah belajar tentang persiapan pernikahan. Allaah gerakkan hatinya mau untuk proses dengan dokter tersebut. Setelah mereka nadzor dan banyak berbincang. Mereka berdua sepakat untuk lanjut ketahap berikutnya. Dan akhirnya mereka menikah, dikaruniai tiga orang anak.
Anak perempuan saya ini mbak, Masya Allaah sekali. Dia mungkin memang tidak cantik seperti perempuan pada umumnya, tapi hatinya sungguh cantik. Terkadang saya sebagai orangtuanya sampai mikir, ya Allaah apa bisa anakku ini menikah meski parasnya tidak cantik. Namun Allaah menjawab keragu-raguan saya. Allaah datangkan seseorang yang tampan, berbudi baik, bertanggung jawab dan menerimanya apa adanya. Kadang suka nggak nyangka aja dengan kisah perjalanan anak perempuanku ini mbak, namun sekali lagi sayapun takjub dengan kuasa Allaah. Sekalipun mustahil untuk ukuran manusia, tidak ada yang mustahil untuk Allaah. Jika memang jodoh, akan ada jalannya. Jika memang sudah Allaah kehendaki, akan terwujud sebagaimana sukarnya dalam proses itu.
Anak perempuan saya, selalu bilang gini ke saya, "Bu, tidak ada yang sulit bagi Allaah jika Allaah sudah menghendaki. Yakin saja sama Allaah, sebab Allaah sudah menjamin semuanya dengan ukuran kita sebagai manusia. Insya Allaah, keyakinanmu pada Allaah nggak bergeser dengan apapun Bu. Sekalipun usiaku untuk menikah nanti mungkin sudah tidak muda lagi."
Saya selalu membesarkan hati orang-orang yang sedang menunggu apapun itu dengan kisah ini mbak, bahwasanya Allaah Maha Mendengar doa para hambanya yang berdoa dengan penuh keyakinan kepadaNya. Tidak akan tertolak sebuah doa, sebab Allaah mengabulkan semua pinta hambaNya. Saya dulu sampai hampir putus asa, saya sampai mikir bagaimana kalau saya meninggal sementara anak saya masih belum juga menikah. Namun keyakinan saya hanya satu, bahwasanya Allaah tak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan saya. Ketika saya diuji sebuah penantian tentang jodoh anak saya. Maka Allaah sudah menyiapkan balasan terbaik setelahnya.
Takjub sekali rasanya mendengar kisah yang penuh hikmah ini. Amalan apa yang dia lakukan sehingga kebaikan itu datang kepadanya dengan banyak kebaikan yang tak terduga-duga. Perihal keyakinan penuh kepada Allaah. Bahwa hanya karena sedikit terlambat, bukan berarti tidak pernah sampai. Semua penantian akan sampai diwaktu yang tepat menurut Allaah.
Before we question Allah timing, we must ask the more important question: am I ready to receive the answer to my prayer?
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#menikah#pernikahan#pernikahanimpian
413 notes
·
View notes
Text
bias
belasan tahun berproses mengenali diri sendiri juga berarti harus bertarung melawan banyak sekali bias. Di blog ini, gue sering bercerita tentang betapa psikolog dan psikiater banyak membantu kehidupan gue.
Tapi di sisi lain, gue juga merasa perlu berbagi pandangan realistis bahwa di antara psikolog-psikolog yang pernah gue temui tuh ada juga yang judgemental dan terjebak bias. Gue berbagi kayak gini karena berharap kalau ada yang sampai dapet psikolog yang judgemental, kita bisa banget nyari second opinion atau pause dulu kemudian bercermin:
"Di sebelah mana biasnya?"
Contoh paling sederhana adalah lebih dari satu psikolog yang nge-asses gue menuliskan bahwa gue minder dengan fisik gue sehingga gue menarik diri dari lingkungan.
Pada sesi wawancara, gue tuh udah menjelaskan dengan gamblang bahwa gue sama sekali tidak punya masalah dengan fisik gue. Nggak ada minder sedikitpun. Yang jadi permasalahan gue di masa kecil sehingga gue merasa terasing adalah karena gue kerapkali dijudge sebagai anak nakal yang tidak tahu sopan santun. Karena di kelas tuh gue sering nggak fokus, gue nggak bisa menyimak penjelasan guru dengan baik dan sangat terdistraksi, gue juga sering dinilai tidak sopan karena sering memotong pembicaraan orang.
Ini sebenarnya gejala khas ADHD namun beberapa psikolog terjebak biasnya sendiri sehingga diagnosa tentang potensi psikopatologis yang dikeluarkan ya sebatas:
,,,,, punya kecenderungan mengasingkan diri untuk melindungi diri sendiri akibat fisik yang berbeda.
Pernah juga gue tuh cerita bahwa dalam kerja ternyata gue lebih nyaman berkomunikasi dengan gen Z. Karena gen Z relatif lebih jujur dengan perasaan mereka sehingga banyak uncomfortable conversation yang bisa gue lakuin justeru dengan orang-orang yang lebih muda dari gue.
Sementara orang-orang yang lebih senior dari gue tidak terbiasa memproses emosinya dengan baik. Sehingga saat ada masalah, mereka cenderung menghindari pembicaraan yang tidak nyaman dan langsung menggunakan kartu jabatan.
Tentu gue sendiri menyadari bahwa sangat mungkin gue punya bias dalam menilai gen Z dan orang di atas gue. Sementara yang muncul di laporan diagnosa adalah:
......cenderung menyelesaikan permasalahan secara parsial sehingga tidak mampu berempati.
Gue mendapatkan diagnosa semacam itu setelah 8 tahun bekerja. Tentunya selama 8 tahun bekerja, gue udah mengamati banyak hal. Selama sesi wawancara, psikolog tidak menggali lebih jauh kenapa gue mengambil kesimpulan seperti itu. Nggak pernah menggali juga berapa kali gue harus dealing dengan awkward situation menghadapi orang-orang yang lebih tua dari gue tantrum dan nggak mau diajak berdialog.
Ada banyak pengalaman-pengalaman semacam ini yang nggak bisa gue bagi semua. Gue memilih tetap ke psikolog karena pertanyaan dan diagnosa mereka membantu gue mengenali diri sendiri. Tapi menyuruh orang sakit langsung ke psikolog tanpa cautions bahwa ada psikolog yang judgemental tuh ngebuat gue khawatir. Khawatir kalo temen gue ketemu yang kayak gini, bukan malah sembuh tapi trauma.
Instrumen-instrumen assesment yang digunakan oleh psikolog sangat membantu kita mengecek kesehatan mental kita. Tapi balik lagi, jiwa manusia itu seperti lautan luas. Assesment-assesment tersebut tidak menggambarkan kondisi kita keseluruhan karena assesment itu bersifat parsial. Butuh kejelian psikolog untuk mencari instrumen assesment yang bisa menyentuh inti masalah.
Maka kalau kamu merasa deskripsi yang dituliskan oleh psikolog kurang tepat, kamu bisa banget bertanya lebih jauh detailnya. Tapi kalau kamu merasa semakin terhakimi, kamu boleh banget nyari psikolog yang lain.
Semoga kita semua bisa mendapatkan kehidupan yang baik dengan jiwa yang lebih sehat :)
56 notes
·
View notes
Text
Umur-umur dimana leher depan pakai skincare anti aging, leher belakang pakai fresh care anti pusing. ( Dapat kata kata dari story wa temen Rita R)
Umur-umur dimana yang lain pakai hand body, aku nya pakainya hot cream sampai kaki, yang lain minum kopi dingin, aku nya minum tolak angin.
Umur-umur dimana teman SMP sudah punya anak dua sampai tiga, aku nya masih camp diatas puncak gunung dan tertawa (haha) .
Aku pernah baca - Rezeki itu sudah tertulis, Ini adalah tanda kamu untuk berhenti mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali mu. Penghasilan, pasangan, kesuksesan dan kebahagiaan. Percaya diri dengan doa-doa mu.
62 notes
·
View notes
Text
Terimakasih anak-anak baik yang sudah bantu miss dan bekerja sama dengan baik. Drama sebelum mulai, nunggu hp temen yang ternyata harus ngurus ortunya terlebih dahulu, temen lainnya baru bangun tidur kala aku sudah di sekolah, ready to action. Yang satu lagi abis oprasi lahiran. Aku pikir bakal selesai pada pasukan-pasukan great team ku ini. Ternyata tidak teman-teman. 3 menit pertama aku kek orang bego. Otak ku kosong. Blank banget. Akhirnya minta matiin kamera dulu.
Ya Allah, setelah take vidio selesai langsung terduduk (orang jawa nyebutnya: ndeprok). Tremor, langsung mikir harusnya bisa lebih baik, harusnya ngga kaya kanebo kering gini, harusnya ngga ovt. Padahal orang lain bilang sudah cukup, sudah baik. Gapapa ngga sempurna. In real life kan emang gitu.
Belum lagi pada kegiatan penutup, bisa bisanya kosa kata andragogi malah keluar semua😭
Sampai sampai dibilangin kalau ngga cocok ngajar anak sd. Ngajar anak kuliahan sih harusnya. Mari kita aamiinkan saja dulu.
Sungguh hari yang panjang dan MasyaAllah tabarakallah.
29 notes
·
View notes
Text
Menjadi Pemuda yang dikagumi Allah
"Diantara nikmat Allah yang paling besar kepada anak muda; dia bisa bersahabat dengan orang-orang baik, shalih, yang mengikuti sunnah Rasulullah. Sehingga sahabatnya bisa membimbing, mengarahkan, mengajarkan, mendampingi dia untuk dekat dengan Allah dan sunnah Nabi, lalu hidup dengan itu. Ini nikmat luar biasa. Kita butuh ilmu, guru, sahabat dan orang-orang yang punya karakter."
(Ustadz Nuzul Dzikri Hafidzahullah)
Punya temen yang dikit-dikit obrolannya selalu ngingetin kita buat minta tolong sama Allah yang mendoakan kebaikan buat kita dan keluarga, ga ngomongin orang lain kecuali yang baik-baik dari orang tersebut, yang down to the earth alias tawadhu (bukan minder), yang ngobrolin dunia tapi dikaitin sama akhirat lagi, akhirat lagi..
adalah circle yang super duper mahal...
Dan yang pertama kali harus dilakukan adalah...
Bersyukur sama Allah yang udah mempertemukan kita dengan orang-orang baik, yang ngingetin kita akan syariat-Nya, yang sama-sama berjuang buat tetep teguh di atas sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmushaalihat
29 notes
·
View notes
Note
(takes notes takes notes) thank you for these important informations🙏
YES ROTATING OCS IN MY HEAD ALWAYS💞💞💞 also any tips on drawing Ibu negara fisika? I loev Suryana i want her in my sketchbook so I can go "ohhh batclops were really in it now" when minor inconveniences happen
OMG HI 🦇🦇🦇
Bear with me, but Suryana in her most natural aesthetic/mannerisms/vibe is black parade era mikey way.
AND also robert pattinson bruce wayne
If you're drawing her in her hero suit shes inspired by KR Knight from ryuki,
If drawing in civilian clothing she's guru killer but with gerard eye bags 😭😭😭
OH ALSO BROAD SHOULDERS
(maaf banyak prasyarat gambar kalong 😭)
#anak temen#HMMM (mikeys my fave)(im seeing patterns in my faves)#i loav broad shouldered women thabk you women💞#kursi melati#MAKASIH JAZZ ATAS INFONYA akan ku eksekusi di sekolah sehabis kuiz kimia🤌
4 notes
·
View notes
Note
surja would call senshi om senshi i think... that is his paman-yang-bukan-paman tapi still uncle man.... <33
Bukan bapak bukan paman bukan kakek but a secret fourth thing..... (Om om)
#jasa pos telkomsel#FUNNY SCAMMER MANNNNNNNNN I LOVE YOU SOOOOOOOOOOOOOOOO#surya mobbles#anak temen#SURJA MOMENT
3 notes
·
View notes
Text
PALSU (Timeline)
2019 menjadi tahun yang cukup pahit bagi saya, ditempa dari berbagai arah, diuji dengan segala kondisi. Maka ketika menemukan tulisan teteh @rumahati-deactivated20240719 tentang adik A, hati saya tergerak untuk sedikit membantu kepahitan yang sedang ia rasakan. Saya dengan sadar menghubungi teteh duluan. Tapi ternyata hari itu mungkin menjadi hari yang menyenangkan bagi teteh? Karena ada mangsa yang justru menyuguhkan seonggok daging ke kandang singa tanpa perlu dibelai rayu. Bahkan saya bawa kakak saya untuk masuk kandang tersebut.
Lalu hari-hari berikutnya saya bertekad akan membantu sebisa yang mampu saya lakukan. Memutuskan untuk rutin menitipkan sedekah di teteh, juga membawa nama baru yang ingin saya selipkan dalam doa saya. Mendoakan orang baik yang dengan sukarela menghibahkan waktu, pikiran, jiwa, raganya untuk adik-adik yatim dan keluarga dhu'afa. Bukankah apa yang teteh branding itu perbuatan yang sangat mulia?
Waktu berlalu, komunikasi kita semakin intens kan teh? Obrolan kita tidak lagi sekadar sedekah, kita saling bertukar cerita, saling menyemangati, karena kebetulan kata teteh, teteh pun pernah belajar psikologi. Yang mana saat itu saya sedang berusaha menyelesaikan studi saya di fakultas psikologi. Wah saya semakin merasa cocok sama teteh karena kita punya kecintaan yang sama, dunia psikologi serta anak-anak. Saya semakin bersyukur dipertemukan dengan teteh.
2020 tahun yang cukup sulit bagi semua orang di dunia. Kita semua menghadapi pandemi covid-19. Saya bilang ke teteh tahun itu mungkin nominal sedekahnya akan lebih kecil dari biasanya. Karena teh saat itu saya hanya bisa menyisihkan sedikit dari insentif saya sebagai honorer guru TK. Lalu, mana mungkin saya tidak sedih dan larut dengan cerita yang teteh bagikan.
Saya coba ikut bantu, tapi saya pikir akan lebih membantu kalau saya ajak juga teman-teman saya yang lain. Saya share lah cerita sinetron tersebut untuk pertama kalinya.
Dan boom, Alhamdulillah beberapa teman tergerak. Meskipun mereka juga sedang kesusahan. Ada teman yang tf, ada teman yang menawarkan sembako tapi terpaksa saya cancel karena kata teteh repot ambilnya, lalu salah seorang sahabat saya chat
N: Ju, jodoh!
J: Wah, apa nih?
N: Aku baca story IG juju, kebetulan dari kantorku aku kebagian buat menyalurkan beras sebanyak 100kg buat yang ke dampak covid. Nah, aku bagi dua aja deh sama juju. Btw itu dimana?
J: Wah serius nev? Alhamdulillah pertolongan Allah. Bisa anter kesana? Katanya sih daerah Ujung Berung.
N: Wah pas berarti, soalnya aku sama temen-temen mau menyalurkan juga ke daerah Cibiru. Minta alamat lengkapnya dong.
J: Wait ya, aku hubungi dulu. Btw makasih banyak neeev, aku seneng banget. Alhamdulillah. Sampaikan juga ke yang punya kantor ya, programnya keren banget 👍 Allah yang balas yaa
Saya hubungi teteh buat minta alamat, tapi kata teteh kendaraan dari luar gak memungkinkan buat masuk ke daerah teteh karena lagi PSBB. Oke, kami cari cara lain supaya beras ini bisa tersalurkan kesana.
J: Nev gimana nih, katanya PSBB nya ketat disana, mobil non warga sana gak bisa masuk.
N: Dia punya kendaraan gak ju? Janjian dimana gt yang memungkinkan buat dia. Kalau dari gerbang tol Cileunyi jauh gak?
J: Sebentar ya aku tanya dulu.
Saya mengajukan alternatif, tapi teteh ngasih banyak alasan yang bikin saya jadi ngerasa gak enak. Lalu mengisyaratkan buat kasih mentahnya aja. Tapiii, saya maklum, kasihan malah nanti nambah kerepotan teteh dan suami.
J: Neeev, bukan rezeki :( (Lalu saya beri alasan logis tanpa menyinggung niat baik sahabat saya ini)
N: Iya sih ya ju kasihan ya kalau kaya gt, khawatir malah bikin tambah repot orangnya. Ya udah kalau gt aku salurkan ke yang lain yaa.
J: Iya neev, maaf yaa. Makasih niat baiknya, sayang belum jodoh. Hehe
2021-2022 berjalan seperti biasa. Alhamdulillah saya punya pendapatan tambahan sebagai honorer guru SMP. Kalau saya belum tf, teteh akan tanya dan ingatkan. Jujur, saat itu saya merasa terbantu ada yang mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan. Saya pernah merasa aneh, waktu teteh nulis berkaitan dengan penggunaan skincare, dan sempet kepikiran "Ih dia aja bisa beli skincare, lah owe mau beli skincare perlu mikir2 karena nanti kalau beli skincare gimana gak bisa titip buat adik-adik." tapi saya tepis teh, saya memaklumi, teteh juga berhak self reward dengan beli skincare. Pikiran positif saya. Tahun ini lah untuk pertama kalinya teteh meminta bantuan secara langsung di DM tumblr. Ketika saya share info tsb pun gak selalu mereka setuju, ada kakak senior saya yang bertanya kenapa gak open donasi aja di kitabisa.com, saya mencoba menjelaskan maksud teteh dengan mengatakan mungkin value komunitas tersebut gak sejalan sama value teteh yang ingin menjaga marwah penerima donasi tsb. Ia mengingatkan saya untuk hati-hati, tapi saya menolak untuk berburuk sangka sama teteh.
Saya lupa urutannya, mana yang lebih dulu. Tapi membaca ini, saya semakin takut teh. Bagaimana pertanggung jawaban saya kepada keluarga, sahabat, teman-teman dan kerabat yang pernah bantu, dihadapan Allah nanti :( saya salah teh karena mudah tertipu oleh cerita-cerita sinetron yang teteh bagikan. Sebagai orang yang kurang suka dengan cerita yang sad ending, jadi saya pengen memberikan sedikit bantuan agar tokoh-tokoh dalam cerita teteh itu memiliki akhir yang bahagia. Tapi, nyatanya semua cerita dari 2019-2024 ini palsu ya teh?
Teh, coba teteh lihat. Saya tega banget ya ngajak mereka terjerumus pada kepalsuan. Kalau semisal saya yang rugi, saya gapapa teh. Tapi mereka? Saya jadi ngerasa jahat banget sama mereka. Saya percaya sekali sama teteh sampai saya bisa menggambarkan sosok dibalik akun @rumahati ini, saya larut dengan cerita-cerita sedih itu. Karena gak pengen saudara seiman berjuang sendirian. Mungkin saya terlalu menginginkan Surga teh, sampai mengira bahwa ini adalah ladang amal sholeh yang gak boleh disia-siakan. Di dunia mungkin saya bisa menghubungi mereka satu persatu, meminta maaf dan keikhlasan dari mereka. Tapi di hadapan Allah, bagaimana saya harus bertanggung jawab? Sejak kepalsuan teteh menyeruak ke permukaan, saya kepikiran 'mungkin dosa saya teramat banyak teh, sampai Allah mengizinkan saya ketemu orang sejahat teteh!'
52 notes
·
View notes
Text
Pregnancy Notes (2)
Awalnya mau diem-diem aja nggak ngabarin orang-orang sampai umur kehamilan di 3 bulan (kurleb), tapi begitu tau hamilnya kembar, aku merasa kami butuh support system sebanyak mungkin. Apalagi kebetulan ada dua teman Gio yang juga punya anak kembar, jadi aku bisa benchmarking pengalaman mereka. Aku juga langsung kasih-kasih tau circles pertemananku yang dekat-dekat.
Agak bikin jiper sih karena waktu hamil mereka sama-sama mual parah sampai nggak bisa beraktivitas dan harus berhenti kerja dulu :( Alhamdulillahnya aku nggak sampai harus berhenti kerja... cuma mual 24/7 aja kayak lagi mabok darat terus-terusan. Tapi nggak pernah muntah sih kecuali pas lagi dirawat inap waktu hamil 16w dan tetiba aku pendarahan. Kayaknya selama hamil total-total cuma pernah muntah 2 kali aja.
Tujuh bulan pertama kehamilan aku LDM-an sama Gio, awalnya masih nginep di rumah BSD dan pp ke kantor tiap hari, tapi setelah aku ranap di Bandung karena pendarahan, aku pindah ke mess sebelah kantor supaya nggak terlalu capek. Pendarahan yang cukup bikin stress karena obgyn yang di Borrom bilang nggak nemu sumber pendarahannya... cuma nyuruh yaudah istirahat aja, ngasih obat anti kontraksi dan penguat janin, habis itu aku pulang setelah 4 hari di RS.
Di rumah googling di segala macam online community terus makin parno aja sih huft udah mana disuruh full bedrest bahkan pipis harus di pispot. Di episode ini w menangis lagi, haha. Sebagai seorang cewe independen yang merasa aku selalu kuat dan selalu bisa melakukan semuanya sendiri, kondisi dimana w harus bedrest dan pipispun harus dibantu sama orang lain bener-bener bikin w berasa lemah dan nggak berdaya, nggak berguna. Sedih banget. Terus takut aja bahwa ini adalah the new normal yang harus aku jalanin sampai lahiran nanti.
(Spoiler alert: nggak)
Abis itu ke obgyn lain temen mama yang udah lebih senior, doi prakteknya di Hermina Pasteur. Pas dia cek, menurut beliau pendarahan itu sumbernya adalah dari plasenta yang posisinya terlalu dekat jalan rahim, jadi ketika rahim meregang, di ujung plasentanya keseret-seret dan berdarah. Solusinya? Nggak ada. Cuma bisa ditunggu aja sampai posisi plasentanya settle dan hopefully menjauh dari jalan lahir supaya nggak plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir, bahaya bisa bikin pendarahan terus-menerus).
Tapi bener-bener bikin parno sih karena selama episode kehidupan yang ini, perut aku tuh mules-mules kontraksi terus, hiks, dan si darahnya juga keluar dalam bentuk gumpalan-gumpalan darah gitu. Sampe parno banget jangan-jangan nanti keluar yang bentuknya janin 😭😭😭😭😭 Tapi alhamdulillah masih rejeki, habis itu ya memang si pendarahannya berhenti sendiri, kontraksi juga berhenti, terus kehamilan terus berlanjut sesuai umurnya.
17 notes
·
View notes
Text
dulu sekali
dulu, ada masa di mana alasan gua bergadang karena sedang asik chattan sama banyak orang, hape belum mati/lowbet berarti belum boleh tidur, gak peduli besok harus bangun pagi.
dulu, kalau pengen ngobrol, tinggal telpon. Atau kalau gak bisa saat itu juga telpon, palingan cuman nunggu pagi datang, berangkat sekolah terus bebas cerita apa aja ke teman sampe mulut berbusa sekalipun.
dulu, kalau mau pergi ke mana pun tinggal ajak temen, temen gak bisa ya jadi gak bisa pergi, karena kalau pergi sendiri jadi gak seru.
Tahun berganti, umur menua, zaman bertambah, prioritas orang-orang perlahan berubah...
Sekarang, notif pesan cuman di isi oleh grup. Grup jualan, grup kantor, dan berbagai grup lainnya yang bahkan tidak pernah dibuka. Gak ada lagi pesan berisi basa-basi, tukar informasi, ngomongin crush, atau video call/telponan padahal barusan aja udah ketemu.
Tumbuh dewasa itu ternyata bisa sesepi ini, ya?
Nulis ini, bikin gua sadar kenapa banyak orang bisa se 'addicted' itu sama media sosial, kpop, atau gila kerja. Karena hal-hal itu tuh gak sama kayak orang lain. Yang bisa 'ninggalin', ataupun 'susah ditemuin'. Meskipun gak semua hal-hal tadi itu berakibat baik, setidaknya bisa menutup kekosongan sebagian orang. Kalau anak zaman sekarang nyebutnya sih sebagai coping mechanism. Bersyukurnya masih banyak yang sadar, kalau bundir itu haram.
Kalau coping mechanism gua saat ini sih cuman sibuk kerja, baca buku, ataupun jalan-jalan. Gua gak mau lagi menjadikan 'orang lain' sebagai tempat pelarian gua. Karena lingkarannya pasti selalu sama. bukannya bikin sembuh, akhirnya pasti cuman dua, gua yang nyakitin, atau gua yang disakitin.
Gua selalu memohon sama Allah meskipun saat ini gua udah gak punya siapa-siapa lagi, setidaknya rezeki gua berupa uang selalu dimampuin. Karena meskipun gak bisa 'membayar' seseorang untuk ada saat gua butuh, setidaknya dengan uang yang cukup, gua bisa membeli 'waktu' yang bisa gua pakai untuk menciptakan kebahagiaan gua sendiri tanpa harus ditemenin siapa pun.
116 notes
·
View notes
Text
Menurutku.
Menurutku menjaga nada bicara bukan hanya untuk ke pasangan dan orangtua saja.
Menjaga nada bicara itu untuk ke semua orang. Menjaga nada bicara kita ke temen, ke sahabat, ke anak kecil, ke orang dewasa, ke rekan kerja, bahkan ke orang yang gak kita kenal.
Karena kalo kita gak jaga nada bicara, bisa-bisa apa yang mau kita sampein tuh gak tersampaikan, jatohnya malah bikin kesel.
((Masih belajar))
15 notes
·
View notes
Text
Tahun ini bisa dibilang ngerasain kegagalan tapi seneng banget karena dalam kegagalan ini gue masih berjalan dan masih tahu apa yang perlu diimprove. Yang baru gue sadari adalah.... ngembangin game itu butuh pivoting cepet, iterasi yang sering dan biaya yang gedhe banget untuk banyak sumberdaya mulai dari riset pasar, rendering 3D dan buanyak lagi.
Gue sendiri sampe mual-mual kalo ngitung biaya. Selama dua tahun ini sampe nggak berani ngitung berapa duit yang w pake buat belajar ini itu. Sampe w bilang ke temen w:
"Anggep aja lagi gedhein anak ya hwkwkwk. Semoga bermanfaat"
Gue sendiri pun enggak buru-buru juga buat launching game produksi w sendiri. Achievement tahun ini adalah:
Gue bisa nge-lead dua projek game edukasi dari client. Apakah gue sendirian? Tentunya tidak. Ada banyak orang di tim yang ngesupport gue. Justeru itu asyiknya hwkwkwk. Gue dulu selalu mikir bahwa gue tuh nggak bisa kerja tim karena skill komunikasi gue kureng. Taunyaaa di projek terakhir tuh tim gue 25 orang dengan distribusi yang baik dan ga ada yang nganggur.
Doain rezeki w banyak ya :")
Siapa tau kelak bisa buka lapangan pekerjaan.
23 notes
·
View notes