#afifah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pangeran Baik Hati
Judul: Pangeran Baik HatiPenulis: Ken Achroni, Afifah Afra, SaptoriniPenerbit: LintangTahun: 2011Halaman: 93Peresensi: @ranisyahreza Buku ini berjudul Pangeran yang Baik Hati, tapi di dalamnya justru tertulis Pangeran yang Rendah Hati.. Mengapa bisa begitu??Jadi.. buku ini merupakan kumpulan cerita anak yang terdiri dari 10 bab yang megisahkan cerita-cerita yang berbeda dan tidak terkait satu…
View On WordPress
0 notes
Text
HAMBA CIKGU NURIZAN PART 2 ( AKHIR ).
Hampir beberapa minit Cikgu Nurizan Menikmati ciuman kaki dari kedua pelajarnya ..akhirnya dia dapat idea ...
Lalu Cikgu Nurizan pon Menyuruh Amm dan Afifah Berhenti ..Sambil menanggalkan Kain dan underwarenya ..
Selesai jer Cikgu Nurizan menanggalkan kain dan underwarenya ..dia pon menyuruh Amm hisap pussy Afifah manakala afifah pulak hisap pussy Cikgu Nurizan ...
Cikgu Nurizan menikmati aksi itu sambil merakam aksi diorang hisap-menghisap ..
Hampir sejam aksi itu berlalu akhirnya Cikgu Nurizan dan Afifah pon terpancut ...
Lalu Cikgu Nurizan memaksa Amm menjilat sisa air pussynya dan afifah
Amm dengan patuh menjilat sisa air pussy afifah dan cikgunya itu seperti yang disuruh ..
Selesai jer Amm menjilat sisa air pussy afifah dan cikgunya ...dia dipaksa oleh Cikgu Nurizan untuk melancap sambil melihat Cikgunya dan afifah berciuman ...
Afifah ketika itu menikmati jer ciuman dari Cikgu Nurizan ..manakala Amm pulak menikmati lancapannya sambil menikmati Cikgunya dan afifah berciuman.
Hampir beberapa minit Amm beritahu yang dia nak pancut ...lalu Cikgu Nurizan berhenti ciumanya dengan afifah ..lalu berlutut dihadapan batang Amm dan menyuruh Afifah berlutut bersama sekali denganya ...
Afifah pon nurut jer kata Cikgu Nurizan dan dia pon berlutut disebelah Cikgu Nurizan ....
Lalu Cikgu Nurizan menyuruh Amm memancutkan air maninya diwajahnya dan afifah ...
Amm pon lakukan seperti yang disuruh ..dan air mani amm pon terpancut diwajah cikgunya dan afifah ...
Habis muka Cikgu Nurizan dan Afifah dipenuhi dengan air mani Amm.. tapi Cikgu Nurizan menyukainya
Sebagai tanda terima kasih Cikgu Nurizan menyuruh Amm dan Afifah berbaring dilantai ...dan mereka pon melakukanya lalu Cikgu Nurizan mengkangkangi ...lalu ia mengkencingi kedua pelajar nya itu..
Kedua pelajarnya itu hampir tersedak dengan air kencing cikgunya itu .
Selesai jer Cikgu Nurizan Kencing dipelajarnya ia pon memakai semula kain dan underware dan memberitahu pelajarnya supaya rahsiakan perkara nie dan menyuruh mereka bersihkan diri dan berlalu pergi ...meninggalkan kedua pelajarnya terbaring dilantai dengan berbau hancing ...
Sekian ..
Tamat ...
308 notes
·
View notes
Text
HIJABBOOBS FANTASY.
270 notes
·
View notes
Text
Opini: IRT vs Karir
Ternyata, pembahasan ibu rumah tangga dan ibu berkarir tetap menjadi pembicaraan hangat sepanjang masa. Setiap pilihan pasti ada saja yang tak setuju. Sebagai anak dari ibu berkarir, sepertinya aku cenderung memilih jadi ibu rumah tangga, haha, meskipun kalau kata mbak Apik (Aji Nur Afifah), lawannya adalah "perasaan berdaya". sedangkan ibu berkarir, lawannya adalah "perasaan bersalah meninggalkan anak-anak di rumah".
Tak ada yang salah memang, selama kita paham dimana letak prioritas, tanggung jawab, hak dan kewajiban kita yang menjalani peran ganda bahkan multiple; sebagai istri, ibu, maupun pekerja. Ada pula yang memilih berdaya dari rumah, freelance misalnya, yang bagaimana pun tetap harus bisa menjaga manajemen waktu dan tenaganya.
Selebihnya, setiap keluarga punya pertimbangan dan alasan tentunya, ada yang bahkan tidak bisa memilih, melainkan memang harus membantu pasangannya untuk menopang ekonomi keluarga, ada pula yang harus jadi tulang punggung satu-satunya.
Bagaimana pun, semoga setiap pilihan Allaah ridhokan dan menjadi lebih banyak kebaikan-kebaikan dan keberkahan yang tak perlu diperbandingkan.
46 notes
·
View notes
Text
"Kalau aku benar 99 kali, dan salah satu kali.. maka yang mereka sebut-sebut dan mereka ingat adalah yang satu kali".
Imam Asy-sya'biy -rahimahullah-
Sumber: (Ustadz Syech Muammar Abu Afifah hafidzahullah) https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0RLyPBkXMBjsqU4piy97bBtS8tQFBrJR6FfP7fcWmFdc8kdrPoTDhMewaJ4XfSVD2l&id=100049321958237&mibextid=Nif5oz
17 notes
·
View notes
Text
PRAKTISI PENGOBATAN ALTERNATIF KI ANIF IMAWAN MASIH MENCARI MURID DAN ANAK BUAH UNTUK DIJADIKAN MURID DAN ANAK BUAHNYA KI ANIF IMAWAN
#PRAKTISI PENGOBATAN ALTERNATIF KI ANIF IMAWAN ADALAH SUAMINYA DANNIA SALSABILLA ASSEGAF KI ANIF IMAWAN ADALAH SUAMINYA ANNISA AURELIA KAILA#Spotify
3 notes
·
View notes
Note
Mas, rekomendasi buku bagus di ipusnas apa yaa?
Hijrah Bang Tato : Fahd Pahdepie
Seribu Wajah Ayah : Azhar Nurun Ala
Altitude 3159 : Azzura Dayana
Novel Bu Afifah Afra
Karya-Karya Buya Hamka
2 notes
·
View notes
Photo
Beautiful Waterfall by Afifah Nahda / 500px
(via Pinterest)
25 notes
·
View notes
Text
Membaca dan Menulis
Salah satu kesenangan dalam hidupku adalah membaca. Membaca adalah aktivitas yang bagiku seperti penyegaran kembali di kala penat. Membaca juga jadi aktivitas "pelarian"-ku. Aku bisa sejenak lupa tentang masalah yang sedang kuhadapi, karena sibuk tenggelam pada halaman demi halaman yang kubaca.
Saat-saat membaca adalah juga saat-saat yang sangat kunikmati. Sehari saja tidak membaca, rasanya seperti ada yang kurang.
Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Menurutku, jika membaca diibaratkan sebagai bahan baku, maka tulisan merupakan sebuah produk. Aku pernah mendengar kalimat bahwa gaya tulisan kita akan mirip dengan apa yang kita baca.
Dulu, aku sama sekali tidak terbiasa menulis. Tapi semenjak punya hobi baca buku, mulai muncul keinginan untuk menulis. Banyak hal yang tiba-tiba terlintas di kepala, lalu timbul keinginan kuat untuk segera mengeluarkan semuanya melalui tulisan. Ini wajar. Walau bagaimana pun, membaca sama halnya dengan mengisi kepala dengan gagasan atau ide, dan wawasan. Ada kalanya, semua hal itu menggedor-gedor kepala, meminta untuk segera dituangkan.
Ketika banyak membaca, berarti kita punya banyak hal untuk kita tuang. Mengutip kalimat Afifah Afra dalam buku beliau yang berjudul "How To be A Smart Writer?!":
Menulis adalah proses memberi atau menuangkan. Apa yang akan kita tuang jika kita tak memiliki apa-apa yang bisa kita tuang?
Kebiasaanku menulis mulai terbentuk semenjak aku mengalami banyak hal yang sangat berkesan beberapa tahun lalu. Aku merasa sayang jika apa yang kualami dan apa yang kurasakan tidak diabadikan melalui tulisan. Jadilah aku membiasakan diri untuk menulis.
Dengan menulis, aku belajar bagaimana mengubah rasa menjadi kata, bagaimana membahasakan apa yang kurasakan, bagaimana menyusun kalimat sehingga enak untuk dibaca.
Melalui tulisan pula aku menuangkan semua pemikiran, ide, semuanya. Sampai aku benar-benar lega. Menulis juga memberiku kesempatan untuk belajar bagaimana berpikir secara sistematis, bagaimana menjelaskan secara runut melalui tulisan.
Aku juga menjadikan aktivitas yang bagiku sudah seperti terapi ini sebagai sarana untuk melatih daya ingat. Saat menuliskan apa yang kualami, otomatis aku akan mencoba mengingat-ingat kejadian apa saja yang telah kulalui. Selain itu, aku juga melatih daya ingatku dengan menuliskan apa yang kubaca dari buku. Tujuannya untuk mengikat ilmu, agar apa yang kubaca tidak hilang begitu saja.
Aku ingin terus melatih kemampuan menulisku. Salah satu cara yang hingga kini masih kulakukan adalah menulis buku harian atau diary.
Diary adalah wadah untuk meluapkan semua emosiku. Di sana, kuabadikan momen bahagia, kuabadikan senyumku, dan kucatat pula kesedihanku. Diary juga menjadi saksi bisu air mataku.
Selain di diary, aku juga menulis di blog pribadi, dan di media sosial seperti Tumblr ini. Begitulah. Aku berharap, kecintaanku pada aktivitas membaca dan menulis bisa bertahan sampai nanti-nanti.
(13 Februari 2024| 18:36 WIB)
#life#selfreminder#daily reminder#motivasidiri#life qoute#nasehatdiri#tulisan#motivasi#cerita#menulis#membaca#pecintabuku#bukuharian#buku#writers on tumblr
6 notes
·
View notes
Text
@afifahisnaini yang terbaik saudari afifah isnaini, apik bat yaaa. Menul ae lahh.
Selamat bertumbuh. Panjang umurr sehat sentosa. Selamat selamat dan selamat, doa sendiri aja, aku aamiin kan. Tapi aku padamu.
Kawan pertama yang ku rasa cocok untuk ku ungkapkan beberapa kisahku. Saat ini dunia belum berpihak untuk mempertemukan ku dengannya, atau sebenarnya aku yang takut menyempatkan. Heeeeheee.
Dahlah, ini adalah ucapan yang sangat-sangat telat. Tapi ben, dia ada disini. Biarin dia baca.
Haruskah ku pakai fotoo inii.?😆🤪. Muuf yaaa menul,. 😚
14 notes
·
View notes
Text
Book Review: Ibu & Kue Lebaran
Penulis: Aji Nur Afifah
Halaman: 232 halaman
Tahun terbit: 2019
Redaksi QultumMedia
Novel Self Improvement dengan cover gambar toples putih dan background berwarna orange bercampur warna teracota memberikan kesan sendu (seperti warna matahari tenggelam).
POV: Aku (Ibu)
Latar: Ruang Tengah di Kota Malang
Novel ini terdapat 3 topik besar; Keluarga adalah Segalanya, Cinta Menguatkan Semesta, dan Harapan Itu Doa, didalamnya berisi kumpulan cerpen sederhana yang dapat menyentuh hati.
Cerpen dengan judul Lima Stoples, cerita ini dapat dikemas dengan ringan dan sederhana namun meninggalkan kesan yang mendalam, diceritakan dengan alur mundur – maju, ritme lambat yang dapat menambah memberikan kesan pembaca dapat tenggelam dalam cerita sehingga dapat menitikkan air mata karena hanyut dalam cerita. Cerita terasa ditulis menggunakan hati. Tokoh utama seorang Ibu, yang memiliki 5 anak Bernama Damar, Safira, Demara, Setyo, dan Citra. Diceritakan seorang ibu yang hidup bersama Bi Iyah seorang ART (Asisten Rumah Tangga), Ibu itu merindukan kepulangan ke – 5 anaknya ke kampung halaman karena bekerja merantau, bahkan untuk mendengar suara anak – anaknya melalui gawai, ke-5 anaknya tidak memberi kelonggaran waktu untuk wanita paruh baya itu dengan alasan sibuk karena tuntutan pekerjaan.
Diakhir cerita, penulis mengakhiri cerita dengan keadaan sang ibu yang sudah tak bernyawa, tak lagi harus menahan rindu akan kepulangan 5 anaknya.
“Mungkin seorang ibu mampu membesarkan lima orang anak dalam sendirian, tetapi belum tentu lima orang anak mampu merawat seorang ibu.”
Cerpen ini serat akan makna, sebagai reminder bakti kepada orangtua terutama seorang ibu yang sudah membesarkan seorang anak dengan penuh kasih sayang.
Pada Topik; Harapan Itu Doa, terdapat salah satu cerpen berjudul Tele – pati. Isi cerpen ini menggunakan ritme cepat, dengan karakter seorang perempuan yang tidak bisa mengutarakan perasaan maupun kemauannya secara langsung. Ringkas namun mampu mendeskripsikan gambaran seorang Wanita pada umumnya penuh kode dan susah dimengerti bagi kaum adam.
Lagi – lagi novel ini berisi kumpulan cerpen yang relate dengan kehidupan sehari – hari, serat akan makna, menggelitik, dan menguras emosi. Highly recommended dibaca untuk semua kalangan.
⭐️ 4,5/5
@careerclass @bentangpustaka-blog @langitlangit.yk
12 notes
·
View notes
Text
JADI HAMBA CIKGU NURIZAN
Hai nama aku Amm ..umur aku 19 tahun ..aku ingin menceritakan pengalaman aku dan Afifah aku jadi hamba kepada cikgu aku iaitu Cikgu Nurizan...
Satu hari aku sedang berdating dengan Afifah aku di padang ...tiba2 kami ditegur oleh cikgu nurizan lalu cikgu nurizan memarahi kami lalu menyuruh kami ikut dia ...
Lalu Cikgu Nurizan membawa kami ke satu kelas yang kosong ...dan dia menyuruh kami menutup pintu lalu berlutut dia lantai ..manakala Cikgu Nurizan pula duduk di kerusi yg ada didalam kelas itu...
Lalu Cikgu Nurizan Pon Bersuara sambil menyilangkan kakinya..
Cikgu Nurizan : KENAPA AWAK BERDATING KAT KOLEJ AWAK TAHU KAN ITU SALAH DAH LA KAT PADANG PULAK TU NIE KALAU SY REPORT KAT PENGETUA DAN MAKBAPAK AWAK TAHU LA...
Amm : KAMI MINTAK MAAF CIKGU ..KAMI JANJI KAMI TAK BUAT LAGI ..TOLONG JANGAN BAGITAU PENGETUA DAN MAKBAPAK KAMI ..
Cikgu Nurizan : OKAY KALAU AWAK TAK NAK SAYA BAGITAU PENGETUA DAN MAKBAPAK AWAK PASAL BENDA NIE .. AWAK DAN AFIFAH KENA BUAT APA YANG SAYA SURUH AWAK DAN AFIFAH BUAT.. BOLEH ..
Amm & Afifah : BOLEH CIKGU
Cikgu Nurizan : HAHAHA GOOD ...SO NOW AWAK BERDUA KENA JADI HAMBA SAYA KALAU AWAK TAK NAK SAYA BAGITAU PASAL BENDA NIE. ..
Amm & Afifah : BAIK CIKGU ..KAMI SANGGUP JADI HAMBA CIKGU ..
Cikgu Nurizan : ERMMM GOOD ...NOW KORANG BERDUA DAH RASMI JADI HAMBA SAYA .. DAN SEKARANG SAYA NAK AWAK BERDUA BERLUTUT DEPAN SAYA DAN CIUM KAKI SAYA TANDA HORMAT . AMM KAU CIUM KAKI KIRI SAYA ..KAU PULAK AFIFAH CIUM KAKI KANAN .
Amm & afifah : BAIK CIKGU
Cikgu nurizan menikmati cium kaki dari kedua pelajarnya itu sambil memikirkan apa yang lakukan lagi kepada kedua pelajarnya itu...
Bersambung...
250 notes
·
View notes
Text
Deg degan
Jadi Afifah lagi buat terang bulan mini untuk sarapan, umi video call dan aku angkat. Aku hadapkan ke Zidna yang lagi adzan pakai selang mesin cuci.
Ya alasan umi video call ya buat lihat cucu-cucunya. Kalau perlu aku baru telfon biasa.
Terus suara umi hilang, Zahra bilang, "Mi ini kaki siapa?"
Kulihat, itu tangan Umi menggenggam hape. Oh yaudah.
Kumatikan. Terus aku deg degan sendiri. Aku telfon balik, ga diangkat lama. Aku khusnudzon tidur kali ya.
Tapi aku masih deg degan. Kuhubungi faza, ga diread.
Semoga tidur beneran.
Lalu barusan, sudah online lagi. Yaudah.
Waw. Aku masih deg degan juga ya ..
2 notes
·
View notes
Text
🍃🌺🍃 Fatima Al-Zahra (sa) 🍃🌺🍃
🍃🌺🍃 Biography 🍃🌺🍃
Fatima Al-Zahra (sa) belongs to the noblest family to have existed throughout the history of mankind. Her distinguished father, Prophet Muhammad (saw), was the very last messenger of Allah (SWT), a personality that the Noble Qur’an introduce as the Best Paradigm. The mother of Fatima Al-Zahra (sa) was a pure noble lady named Khadijah bint Khuwaylid (sa), a godly woman with unparalleled virtues and merits, who dedicated all her life and wealth to Islam. Fatima Al-Zahra (sa) is the wife of the Leader of all Believers, Ameerul Momineen, Ali ibn Abi Talib (as), mother of the Masters of the youths of heaven (Syed-e-Shabab-e-Ahlul Jannah) and grandmother of the other nine Imams of Islam. Her name is as beautiful and as peaceful as the garden of heaven.
Her other names are: Zahra, Seddiqah, Tahirah, Mubarakah, Batool, Radiah, Mardiah and Muhaddathah. The word Fatimah means separated. She is named Fatimah because her followers are separated from Hell because of her. Zahra means luminous. The sixth Imam, Imam Sadiq (as) said: “When Fatimah prayed, she shined for the heavens as the stars shine for people on earth.” Seddiqah means someone who says nothing except the truth. Tahirah means pure and clean; Mubarakah means full of favour and blessing; Batool means separated from uncleanliness; Radiah means satisfied with Allah’s (SWT) fate and destiny and Mardiah means laudable. Muhaddathah means the one spoken to by angels.
The following are some of her titles: Ensiah (heavenly lady), Haniah (sympathetic), Shahidah (martyr), Afifah (chaste), Sabirah (patient), Alimah (learned), Madhloomah (oppressed), Ma’soomah (infallible), Umm al-Hassan (mother of Hassan), Umm al-Hussain (mother of Hussain), Umm al-A’immah (mother of Imams) and Umme Abiha. Umme Abiha means mother of her father. Prophet Muhammad (saw) gave her this title showing that Fatima Al-Zahra (sa) treated Prophet Muhammad (saw) as his mother. This fact was proved throughout the history as she cured her father during the wars as well as other cases.
According to the Islamic Calendar, Fatima Al-Zahra (sa) was born in Makkah on the 20th day of the Islamic Lunar calendar month, Jumada Al-Thani (615 AD).
🍃 Her Ethical Attributes: 🍃
Fatima al-Zahra (as) inherited the genius and wisdom, the determination and will-power, the piety and sanctity, the generosity and benevolence, the devotion and worship of Allah, the self-sacrifice and hospitality, the forbearance and patience, and the knowledge and nobility of disposition of her illustrious father, both in words and deeds. “I often witnessed my mother,” says Imam Hussain, “absorbed in prayer from dusk to dawn.” Her generosity and compassion for the poor was such that no destitute or beggar ever returned from her door unattended.
🍃 Moral Virtue and Simplicity 🍃
Fatima Al-Zahra (sa) lived in a two room house made out of clay, wore the simplest garments, grinded wheat and barley with her bare hands to prepare meal for her family, and attended to her four children with utmost love and mercy. Yet, she was no ordinary woman. Fatima Al-Zahra (sa) had the highest moral virtues and her life was full of spiritual behaviour. Even on her marriage day, Fatima Al-Zahra (sa) did not forget about those in need. A girl’s wedding dress is probably one of her most cherished belongings however, in the case of the noble Lady Fatima Al-Zahra (sa) it was not.
The Prophet of Islam, Mohammed (saw) bought Fatima Al-Zahra (sa) a new dress for her marriage ceremony. Fatima Al-Zahra (sa) owned a patchy dress before this. A poor woman came to her house and asked for clothes. Fatima Al-Zahra (sa) remembered the verse: “By no means shall you attain to righteousness until you spend (benevolently) out of what you love.” (Noble Qur’an, 3:92) So she gave her the new wedding dress, while she wore her old dress to her wedding, following the teachings on the Noble Qur’an, the lessons of selfless love and helping those in need.
🍃 Sayings of Fatima Al-Zahra (sa) 🍃
🍃~The book of Allah is the guide of its followers towards the pleasure of Allah. Listening to it carefully leads to salvation. The enlightened and conspicuous evidences and proofs of Allah can be obtained through it. Also the knowledge of His (Allah swt) interpreted intentions, fear invoking constraining prohibitions, His sufficing testimonies, conspicuous arguments, desired virtues, allowed endowments and obligatory divine laws (can be obtained from it)[1]
🍃~Allah made the faith for you as a purity from polytheism (and infidelity)[2]
🍃~And (made) service the cause of your getting distant (purification) from pride (egoism)[3]
🍃~And rendered alms for the purity of your soul and flourish and expansion of your sustenance [4]
🍃~And rendered fasting for the maintenance and firmness of your sincerity[5]
🍃The Importance of Fatima (sa) 🍃
Without Fatima Al-Zahra (sa) there is no Islam. Fatima Al-Zahra (sa) is a role model who set an illustration of the highest morals and eloquence. We should aim to imitate her chastity; we should look at her as a source of inspiration. If we live in the west we should have the courage to wear the hijab despite the social pressures as we are making Fatima al-Zahra (sa), Mistress of All Women, proud. When helping others and giving charity we should remember her generosity. Fatima Al-Zahra (sa) is, and should be, the inspiration of all women and should be emulated. She was exactly like her father, Prophet Mohammad, and we too should strive to be like her. We should learn from her honesty, modesty and loyalty.
🌺 AYAN U SHIA ATABA AL JADEED, (VOL 1, P 316)
🌺 AYAN U SHIA ATABA AL JADEED, (VOL 1, P 316)
🌺 AYAN U SHIA ATABA AL JADEED, (VOL 1, P 316)
🌺 AYAN U SHIA ATABA AL JADEED, (VOL 1, P 316)
🌺 AYAN U SHIA ATABA AL JADEED, (VOL 1, P 316)
.
9 notes
·
View notes
Text
Bagaimana maksud hadits : "seluruh amal anak adam untuknya kecuali puasa, karena puasa untukku dan aku yang akan memberikan ganjarannya.."
Para ulama mengatakan : " dan maksudnya, tatkala manusia nanti di hisab oleh Allah pada hari kiamat, sedangkan manusia tersebut memiliki kedholiman terhadap manusia yang lain, maka seluruh kebaikan(ibadah) dari orang yang mendholimi akan diambil Allah kecuali puasanya, karena kebaikan puasanya tidak diambil oleh Allah dikarenakan itu milik Allah dan bukan milik manusia. Dan inilah makna yang tepat...
(Syarah riyadhussalihin jilid ke 3, Syaikh Sholeh Utsaimin)
Sumber: (Ustadz Syech Muammar Abu Afifah hafidzahullah) https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0xHRN1xXAyCCgARjuwGF5oTJ9kkqNNNHw2bBBQyFvADS98okLG5He9TLTRHaSgoQpl&id=100049321958237&mibextid=Nif5oz
13 notes
·
View notes
Text
dunia kelas B2, anak anaknya ibu yg pinter pinter.
disini ada mba afifah yg mungil cute, mamas arga yg si paling irit ngomong, mamas azril yg slalu semangat pas doa pagi, mba mahvven yg setiap kali di gangguin temenny teriak, dan mamas khalifa anak baru yg pinter banget belajarnya.
3 notes
·
View notes