#achmad ibrahim
Explore tagged Tumblr posts
sitting-on-me-bum · 1 year ago
Text
Tumblr media
Samboja, Indonesia
An orangutan climbs trees at Borneo Orangutan Survival Foundation’s Samboja Lestari rescue and rehabilitation centre in East Kalimantan. Indonesia is moving its capital city from Jakarta to the island of Borneo amid warnings from environmentalists that the capital will cause massive deforestation, threaten the habitat of endangered species such as orangutans and imperil the homes of Indigenous communities
Photograph: Achmad Ibrahim/AP
33 notes · View notes
dailytennis · 2 months ago
Text
Tumblr media
COCO GAUFF China Open Women's Singles Finals © Achmad Ibrahim
35 notes · View notes
divinum-pacis · 2 years ago
Photo
Tumblr media
March 22, 2023: Indonesian Muslims perform evening prayer, “tarawih,” marking the first eve of the holy fasting month of Ramadan, at Istiqlal Mosque in Jakarta, Indonesia.
(AP Photo/Achmad Ibrahim)
42 notes · View notes
shofwankarim · 1 month ago
Text
*Daftar lengkap calon gubernur-wakil gubernur Pilkada 2024 seluruh Provinsi di Indonesia*
*Aceh*
1. Muzakir Manaf-Fadhlullah
2. ⁠Bustami Hamzah-Muhammad Yusuf A Wahab
*Sumatera Utara*
1. Bobby Nasution-Surya
2. ⁠Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala
*Sumatera Selatan*
1. Herman Deru-Cik Ujang
2. ⁠Mawardi Yahya-Anita Noeringhati
3. ⁠Edy Santana Putra-Riezky Aprilia
*Sumatera Barat*
1. Mahyeldi-Vasko Ruseimy
2. ⁠Epyardi Asda-Ekos Albar
*Bengkulu*
1. Rohidin Mersya-Meriani
2. ⁠Helmi Hasan-Mian
*Riau*
1. Muhammad Nasir-Muhammad Wardan
2. ⁠Syamsuar-Mawardi M. Saleh
3. ⁠Abdul Wahid-S.F Hariyanto
*Kepulauan Riau*
1. Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura
2. ⁠Muhammad Rudi-Aunur Rafiq
*Jambi*
1. Al Haris-Abdullah Sani
2. ⁠Romi Hariyanto-Sudirman
*Lampung*
1. Arinal Djunaidi-Sutono
2. ⁠Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela
*Bangka Belitung*
1. Erzaldi Rosman Djohan-Yuri Kemal Fadlullah
2. ⁠Hidayat Arsani-Hellyana
*Banten*
1. Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah
2. ⁠Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi
*DKI Jakarta*
1. Ridwan Kamil-Suswono
2. ⁠Pramono Anung-Rano Karno
3. ⁠Dharma Pongrekun-Kun Wardana
*Jawa Barat*
1. Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
2. ⁠Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie
3. ⁠Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina
4. ⁠Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja
*Jawa Tengah*
1. Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen
2. ⁠Andika Perkasa-Hendrar Prihadi
*Jawa Timur*
1. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak
2. ⁠Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta
3. ⁠Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim
*Bali*
1. I Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta
2. ⁠Made Mulyawan Arya-Putu Agus Suradnyana
*Nusa Tenggara Timur*
1. Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto
2. ⁠Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma
*Nusa Tenggara Barat*
1. Zulkieflimansyah-Suhaili Fadhil Thohir
2. ⁠Sitti Rohmi Djalillah-W. Musyafirin
3. ⁠Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri
*Kalimantan Barat*
1. Sutarmidji-Didi Haryono
2. ⁠Ria Norsan-Krisantus
3. ⁠Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor
*Kalimantan Timur*
1. Isran Noor-Hadi Mulyadi
2. ⁠Rudy Mas'ud-Seno Aji
*Kalimantan Selatan*
1. Raudhatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan Nugraha
2. ⁠Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman
*Kalimantan Tengah*
1. Agustiar Sabran-Edy Pratowo
2. ⁠Nadalsyah-Supian Hadi
3. ⁠Abdul Razak-Sri Suwanto
*Kalimantan Utara*
1.Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala
Andi Sulaiman-Adri Patton
Yansen Tipa Pandan-Suratno
*Gorontalo*
1. Gusnar Ismail-Idah Syahidah Rusli Habibie
2. ⁠Tony Uloli-Rustam HS Akili
3. ⁠Nelson Pomalingo-Mohammad Kris Wartabone
4. ⁠Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Hamid
*Sulawesi Barat*
1. Suhardi Duka-Salim S Mengga
2. ⁠Andi Ibrahim Masdar-Hasannudin Sokong
3. ⁠Ali Baal Masdar-Arwan Aras
4. ⁠Husyain Syam-Enny Anggraini Anwar
*Sulawesi Tengah*
1. Ahmad Ali-Abdul Karim Al-Jufri
2. ⁠Anwar Hafid-Reny Lamadjido
3. ⁠Rudy Mastura-Sulaiman A. Hambuako
*Sulawesi Utara*
1. Steven Kandouw-Alfred Denny Djoike Tuejeh
2. ⁠Yulius Selvanus-Victor Mailangkay
3. ⁠Elly Engelbert Lasut-Hanny Joost Pajouw
*Sulawesi Tenggara*
1. Andi Sumangerukka-Hagua
2. ⁠Lukman Abunawas-Laode Ida
3. ⁠Tina Nur Alam-LM Ihsan Taufik Riswan
4. ⁠Ruksamin-Sjafei Kahar
*Sulawesi Selatan*
1. Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi
2. ⁠Danny Pomanto-Azhar Arsyad
*Maluku Utara*
1. Muhammad Kasuba-Basri Salama
2. ⁠Aliong Mus-Sahril Thahir
3. ⁠Benny Laos-Sarbin Sehe
*Maluku*
1. Murad Ismail-Michael Wattimena
2. ⁠Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas
3. ⁠Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath
*Papua Barat*
1. Dominggus Mandacan-Mohammad Lakotani
*Papua*
1. Mathius Derek Fakhiri-Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen
2. ⁠Benhur Tomi Mano-Yermias Biasai
*Papua Tengah*
1. Meki Nawipa-Denas Geley
2. ⁠Wempi Wetipo-Ausilius Youw
3. ⁠Natalis Tabuni-Titus Natkime
4. ⁠Willem Wandik-Aloysius Giyai
*Papua Pegunungan*
1. John Tabo-Ones Pahabol
2. ⁠Befa Yigibalom-Natan Pahabol
*Papua Selatan*
1. Apalo Safanpo-Paskalis Imadawa
2. ⁠Darius Gebze-Petrus Safan
3. ⁠Romanus Mbaraka-Albertus Muyak
4. ⁠Nikolaus Kondomo-Baidin Kurita
*Papua Barat Daya*
1. Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw
2. ⁠Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw
3. ⁠Elisa Kambu-Ahmad Nausrau
0 notes
berlianpra · 7 months ago
Text
Tumblr media
Mengenal Kiai Marogan, Terkenal di Sumatera Selatan
Kyai Marogan terlahir dengan nama Masagus H Abdul Hamid bin Masagus H Mahmud. Namun bagi masyarakat Palembang, julukan “Kiai Marogan” lebih terkenal dibanding nama lengkapnya. Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang.
Mengenai waktu kelahirannya, tidak ditemukan catatan yang pasti. Ada yang mengatakan, ia lahir sekitar tahun 1811, dan ada pula tahun 1802. Namun menurut sumber lisan dari zuriatnya, dan dihitung dari tahun wafatnya dalam usia 89 tahun, maka yang tepat adalah ia lahir tahun 1802, dan meninggal dunia pada 17 Rajab 1319 H yang bertepatan dengan 31 Oktober 1901.
Pada waktu Kiai Marogan lahir, kesultanan Palembang sedang dalam peperangan yang sengit dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Kiai Marogan dilahirkan oleh seorang ibu bernama Perawati yang keturunan Cina dan ayah yang bernama Masagus H  Mahmud alias Kanang, keturunan ningrat Palembang. Dari surat panjang hasil keputusan Mahkamah Agama Saudi Arabia, diketahui silsilah keturunan Masagus H. Mahmud berasal dari sultan-sultan Palembang yang bernama susuhunan Abdurrahman Candi Walang.
Nikmati LIVE report dan berita dari berbagai kota, rasakan menjadi Indonesia dengan TribunX
DOWNLOAD
Home
 
Palembang
Baca Selanjutnya:Kesaksian Warga Lihat Kapal Terbakar di Jembatan Ampera Sungai Musi, Suara Ledakan Begitu Besar
Mengenal Kiai Marogan, Kisah Hidup Karomah dan Amalan Zikirnya yang Terkenal
Sabtu, 5 Januari 2019 11:31 WIB
Baca di App
Penulis: Erwanto | Editor: Prawira Maulana

TRIBUNSUMSEL.COM/AANG HAMDANI
A-A+
Kiai Merogan 
DOWNLOAD
APLIKASI BERITA TRIBUNX
DI PLAYSTORE ATAU APPSTORE UNTUK MENDAPATKAN PENGALAMAN BARU
TRIBUNSUMSEL.COM PALEMBANG - Kyai Marogan terlahir dengan nama Masagus H Abdul Hamid bin Masagus H Mahmud.
Namun bagi masyarakat Palembang, julukan “Kiai Marogan” lebih terkenal dibanding nama lengkapnya.
Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang.
Mengenai waktu kelahirannya, tidak ditemukan catatan yang pasti.
Ada yang mengatakan, ia lahir sekitar tahun 1811, dan ada pula tahun 1802.
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
Namun menurut sumber lisan dari zuriatnya, dan dihitung dari tahun wafatnya dalam usia 89 tahun, maka yang tepat adalah ia lahir tahun 1802, dan meninggal dunia pada 17 Rajab 1319 H yang bertepatan dengan 31 Oktober 1901.
Putra Kiai Ternama, Kekayaannya di Bawah Rp 1 Miliar! SOSOK Gus Yaqut yang Jadi Menteri Agama
Kiai Marogan dilahirkan oleh seorang ibu bernama Perawati yang keturunan Cina dan ayah yang bernama Masagus H  Mahmud alias Kanang, keturunan ningrat Palembang.
Dari surat panjang hasil keputusan Mahkamah Agama Saudi Arabia, diketahui silsilah keturunan Masagus H. Mahmud berasal dari sultan-sultan Palembang yang bernama susuhunan Abdurrahman Candi Walang.
Berikut ini adalah silsilah beliau sampai ke Rasulullah:
Masagus Haji Abdul Hamid (Kiai Marogan) bin
Mgs. H. Mahmud Kanang bin
Mgs. Taruddin bin
Mgs. Komaruddin bin
Pangeran Wiro Kesumo Sukarjo bin
Pangeran Suryo Wikramo Kerik bin
Pangeran Suryo Wikramo Subakti bin
Sultan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Sayyidul Imam bin
Pangeran Sedo Ing Pasarean (Pangeran Ratu Sultan Jamaluddin Mangkurat VI ) bin
Tumenggung Manco Negaro bin
Pangeran Adipati Sumedang bin
Pangeran Wiro Kesumo Cirebon (Tumenggung Mintik) bin
Sayyid Muhammad ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin
Sayyid Maulana Ishaq (Syeikh Al Umul Islam) bin
Sayyid Ibrahim Akbar bin
Sayyid Husain Jamaluddin Al Akbar bin
Sayyid Achmad Syah Jalal Umri bin
Sayyid Abdullah Azmatkhan bin
Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
Sayyid Alwi bin
Sayyid Muhammad Shohib Mirbat bin
Sayyid Ali Khaliq Qosam bin
Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin
Sayyid Alwi bin Sayyid Abdullah bin
Sayyid Ahmad Al Muhajir bin
Sayyid Isa Arrumi bin
Sayyid Muhammad An Naqib bin
Sayyid Ali Al Ridho bin Sayyid Ja’far Shidiq bin
Sayyid Muhammad Al Baqir bin
Sayyid Ali Zainal Abidin bin
Sayyidina Husain bin (Ali bin Abi Tholib dan Fatimah Az Zahro binti “Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam
Kiai Marogan (Mgs.H. Abdul Hamid) dan saudaranya Mgs.H Abdul Aziz. terlahir dari perkawinan orangtuanya (Ayah) yang bernama Mgs. H. Mahmud dan (ibu) Perawati (keturunan Cina) adapun saudaranya yang lain (Lain Ibu) bernama Masayu (Msy) Khadijah dan Msy Hamidah.
Kiai Marogan hanya memiliki seorang adik yang bernama Masagus KH Abdul Aziz, yang juga menjadi seorang ulama dengan sebutan Kiai Mudo.
Sebutan ini dikarenakan ia lebih muda dari Kiai Marogan. Kiai Mudo lebih dikenal di daerah Muara Enim seperti Gumay, Kertomulyo, Betung, Sukarame, Gelumbang, Lembak dan sekitarnya.
Sebagai anak yang lahir dan dibesarkan dari keluarga bangsawan, Kiai Marogan memperoleh pendidikan agama dengan istimewa.
Hal ini dikarenakan di dalam lingkungan kesultanan Palembang, agama Islam mempunyai tempat yang terhormat, di mana hubungan antara negara dan agama sangat erat, sebagaimana dibuktikan oleh birokrasi agama di istana Palembang.
Birokrasi ini dipimpin oleh seorang pegawai dengan gelar Pangeran Penghulu Naga Agama. Di samping itu, Kiai Marogan memperoleh pendidikan langsung dari orangtuanya yang ternyata merupakan seorang ulama besar yang lama belajar di Mekah di bawah bimbingan ulama besar seperti Syekh Abdush Shomad al-Falimbani.
Setelah wafat, ayah Kiai Marogan dimakamkan di negeri Aden, Yaman Selatan.
Melihat kecerdasan Kiai Marogan dalam menyerap ilmu agama kemudian orang tuanya mengirimkannya ke Mekah untuk belajar mendalami ilmu-ilmu agama.
Kiai Marogan tercatat pernah belajar ilmu-ilmu agama seperti ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Hal ini dapat diperoleh dari isnad-isnad yang ditulis oleh Syekh Yasin al-Fadani, mudir (pimpinan) Madrasah Darul Ulum Mekah.
Dasar-dasar pendidikan agamanya diberikan oleh ayahnya sendiri, Ki. Mgs. H. Mahmud Kanang yang juga sebagai sufi kelana dan wafat di Kota Aden –Yaman, yang makamnya terkenal dengan nama “Kubah al-Jawi”.
Ketika remaja Abdul Hamid belajar berbagai disiplin ilmu agama Islam kepada ulama-ulama besar Palembang waktu itu seperti: Syekh Pangeran Surya Kusuma Muhammad Arsyad (w.1884), Syekh Kemas Muhammad bin Ahmad (w.1837), Syekh Datuk Muhammad Akib (w.1849), dll. Ia berpegang kepada akidah ahlussunnah wal jamaah, bermazhabkan Imam Syafei.
Sedang di bidang tasawwuf, ia mengamalkan dan mendapat ijazah Tarekat Sammaniyah dari ayahnya sendiri dan Tarekat Naqsyabandiyah dari para gurunya. Selanjutnya ia meneruskan studinya ke tanah suci, terutama Makkah dan Madinah kepada gurunya Sayid Ahmad Zaini Dahlan, Sayid Ahmad Dimyati dan Syekh Ahmad Khatib Sambas.
Sedangkan kawan seperguruannya saat itu antara lain Imam Nawawi Banten (1813-1897), KH. Kholil Bangkalan (1820-1925), KH. Mahfuz Termas (1824-1920), Kgs. Abdullah bin Ma’ruf, dan lain-lain.
Setelah merampungkan studinya di tanah suci, ia berkeinginan untuk hijrah ke Masjidil Aqsa, namun niat tersebut diurungkannya. Karena ia memperoleh petunjuk bahwa negerinya masih sangat memerlukannya, dimana beliau meninggalkan dua anak yatim yang tak lain Masjid Kiai Merogan dan Masjid Lawang Kidul.
Kiai Marogan memiliki dua orang isteri yang bernama Masayu Maznah dan Raden Ayu salmah.
Dari pernikahannya ia dikarunia tiga putra putri yaitu Masagus H Abu Mansyur, Masagus H Usman, dan Masayu Zuhro.
Pada masa mudanya Kiai Marogan dikenal giat berbisnis di bidang saw-mill atau perkayuan. Ia memiliki dua buah pabrik penggergajian kayu.
Bakat bisnis mungkin diperoleh dari ibunya yang merupakan keturunan Cina. Berkat sukses dalam bisnis kayu ini memungkinkan Kiai Marogan untuk pulang pergi ke tanah suci dan menjalankan kegiatan penyebaran dakwah di pedalaman Sumatra Selatan.
Dari hasil usaha kayu ini juga Kiai Marogan mampu mendirikan sejumlah masjid yang diperuntukkan sebagai pusat pengajian dan dakwah.
Banyak ajaran Kiai Marogan yang masih melekat di sebagian penduduk Palembang, di antaranya adalah sebuah dzikir:
“La ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah Shadiqul Wa’dul Amin”,
yang artinya “Tiada Tuhan Selain Allah, Raja Yang Benar dan Nyata, Muhammad adalah Rasulullah Yang Jujur dan Amanah.”
Dzikir yang diamalkan oleh Kiai Marogan di atas, ternyata sumbernya di dalam hadits. Dari Sayyidina Ali Ra Karramallahu wajhahu berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa setiap hari membaca 100 x Lailahaillah al-Maliku al-Haqqu al-Mubin, maka ia akan aman dari kefakiran, jadi kaya, tenang di alam kubur, dan mengetuk pintu surga."
Konon, amalan zikir ini dibaca oleh Kiai Marogan dan murid-muridnya dalam perjalanan di atas perahu. Sambil mengayuh perahu, beliau menyuruh murid-muridnya mengucapkan zikir tersebut berulang-ulang sepanjang perjalanan dengan suara lantang.
Zikir ini dapat menjadi tanda dan ciri khas penduduk apabila ingin mengetahui Kiai Marogan melewati daerahnya.
Amalan zikir ini ternyata sampai sekarang masih dibaca oleh Wong Palembang, khususnya kaum Ibu-ibu ketika menggendong anak bayi untuk menimang atau menidurkan anaknya dengan irama yang khas dan berulang-ulang.
Dan dzikir ini juga dipakai oleh penduduk untuk mengantarkan mayit sambil mengusung keranda sampai ke pemakaman.
Di antara karomah yang melegenda Kiai Marogan ketika masih hidup dan masih diingat sampai sekarang oleh wong Palembang, yaitu:
Ki Muara Ogan panggilan akrabnya, kemana-mana pergi untuk mengajar dan menyebarkan Agama Islam selalu menggunakan perahu, bila tempat mengajar yang tetap maka ia akan mendirikan mesjid disana.
Suatu ketika saat menuju ketempat mengajar, Ki Muara Ogan menasehati pada muridnya,”Murid-muridku sekalian ikuti apa yang akan aku ajarkan ini.”
“Baik guru,”jawab muridnya sambil mendayungkan perahu menuju ke lokasi di tempat ia mengajar.
Dalam perjalanan itu Ki Muara Ogan menuturkan ,”Baik demikian amalan itu, La illaha illahu malikul hakul mubin Muhammad Rasulullah Shodikul wa adil Amin,” begitu juga murid mengikuti apa yang disampaikan ulama tersebut. Ki Muara Ogan sepulang dari memberikan petuah-agamanya, ia kembali menuju ketempat tinggalnya, yaitu berada di Kertapati , hingga sekarang mesjid itu masih berdiri kokoh.
Begitu besar keyakinanya pada Allah, ketika itu di zaman pemerintahan penjajahan Belanda, seorang dari prajurit Belanda berkata pada Ki Muara Ogan,” tanah untuk kereta api ini harus di perluas.”
Ki Muara Ogan dengan tenang menjawab,”Tanah itu akan menggeser tanah pabrik kayu milik kami.”
“Kami tahu tuan, tapi perluasan tanah ini untuk kepentingan masarakat banyak,” ungkap prajurit utusan Belanda itu kepada Ki Muara Ogan. Ki Muara Ogan menganggukan kepala , “baik kami ikhlas ini untuk kepentingan masarakat dan negera, silahkan.”
Setelah itu pabrik kayu milik Ki Muara Ogan ini dipindahkan ke Kampung Karang Anyar, dan pabrik ini diberikan pada Mgs H M Abumansur.
Tanah wakap milik Ki Muara Ogan itu, hingga kini jadi milik PT Kereta Api.
Pada saat itu, Ki Muara Ogan tengah mengadakan ceramah, yaitu berada di Mesjid Ki Muara Ogan Kertapati, sehingga terdengar dengan sangat lantangnya,”Bumi berserta isinya adalah milik Allah ,” Jemaah mendengarkan itu dengan penuh perhatian sekali, sehingga terasa sejuk dan nyaman bagi siapa yang mendengarkan pada waktu itu.
Di saat itu tak lupa beberapa orang Belanda mendengarkan dan menyaksikan ceramah yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan tersebut, tentu tugas mereka hanya untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan Ki Muara Ogan.
Kembali terdengar dengan lantang apa yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan, yang menyampaikan petuahnya pada jamaah,”Kekuasaan Allah itu adalah maha besar, jika ia berkata jadi maka jadilah ia.”
Penuh perhatian sekali jamaah menyimaknya, sehingga kembali terdengar seruannya,”Allah mengetahui apa-apa yang tidak di ketahui oleh manusia.”
Seorang hadirin bertanya,”Guru apa misalnya kekuasaan Allah yang tidak mungkin di ketahui oleh manusia itu ?
“Begini ,”kata Ki Muara Ogan sambil ia berdiri dihadapan para jamaahnya.”Misalnya tiap-tiap ada air didalamnya selalu akan ada ikannya”
Mendengar itu spontan seorang prajurit Belanda yang tengah mengawasi Ki Muara Ogan dari sejak tadi, tiba-tiba berkata,”Bagaimana dengan air kelapa, apakah ada juga ikannya?”
“Insya Allah jika Allah menghendaki maka ikan itu akan ada,” tegas Ki Muara Ogan sembari mulut tetap berkomat- kamit menyebut nama Allah.
Serta merta prajurit itu pandangannya mengarah keluar mesjid,”Ki apakah kelapa itu juga ada ikanya?” kembali prajutit itu menunjukan pada sebuah pohon kelapa yang ada di luar.
Serentak Ki Muara Ogan berserta dengan para jamaahnya menuju keluar, untuk membuktikan kekuasaan Allah tersebut.
Maka di perintahkanlah seorang murid Ki Muara Ogan memanjat sebuah pohon kelapa, sejenak saja sebuah pohon kelapa di letakan di hadapan Ki Muara Ogan juga disaksikan oleh para jamaah lainya yang hadir pada saat itu.Sehingga pada waktu itu juga, di persilahkan oleh Ki Muara Ogan pada prajurit Belanda itu sendiri untuk membuktikan kebesaran Allah pada penciptanya.
Pada saat itu juga dengan tiba-tiba sekali, prajurit Belanda itu segera memotong kelapa yang ada di hadapannya waktu itu, sungguh hal yang sangat tidak dapat di kira dari dalam kelapa yang di potong itu muncullah seekor ikan seluang, sejak saat itu sekitar masjid Ki Muara Ogan terdapat ikan Seluang dan di sekitar mesjid tetap berdiri pohon kelapa.
Pernah juga Kisah aneh terjadi, ketika Ki Muara Ogan bersama dengan ketujuh muridnya pulang dari menyebarkan agama Islam, pada waktu itu mereka terhambat karena tidak ada perahu yang akan menyeberangkan di sungai Ogan.
Namun dengan keyakinan yang ada dalam jiwa Ki Muara Ogan , serta merta ia membentangkan syalnya, yang selalu berada di pundaknya itu, ia letakan di atas air.”Silahkan kalian duduk di sal itu.” Perintah Ki Muara Ogan pada muridnya yang sedang ikut serta itu.
Karena itu adalah perintah seorang guru, muridnya yang yakin tanpa banyak komentar segera saja ia duduk di atas sal itu, tetapi bagi muridnya yang merasa ragu ia akan diam, atau ia akan bimbang.
“Naiklah wahai muridku, maka kau tidak akan tenggelam,” kata Ki Muara Ogan, namun ada seorang murid yang tidak mau ikut, tetapi yang sudah ikut serta segera saja mereka berjalan seperti layaknya mereka naik sebuah perahu saja.
Setelah itu kembali ia menjemput muridnya yang tadi tinggal tersebut, barulah muridnya itu merasa yakin, karena ia sudah melihat kenyataan itu. Muridnya yang tinggal itu ikut kembali menyeberang. Ketika hampir saja tiba diseberang muridnya itu masih saja merasa ragu, sehingga ia terjatuh, dan segera ia berenang ketepi sungai itu. Disaat itu Ki Muara Ogan berkata pada muridnya, “Itulah akibat jika seorang hamba belum yakin pada kebesaran Allah, sehingga masih adanya suatu keraguan yang tersimpan dalam pikiran dan hatinya. Untuk itu kamu harus kembali memperkuat iman kepada Allah yang telah menciptakan mahluknya .”
Kisah ini menjadi kisah yang di sampaikan dari mulut kemulut oleh warga kota Palembang, sehingga menjadi warisan kisah turun temurun hingga saat ini.
Dalam berdakwah Kiai Marogan menitikberatkan pada sikap zuhud dan kesufian dengan memperkuat keimanan. Hal ini dikarenakan pengaruh dari ajaran tarekat yang ia amalkan.
Di dalam buku, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Martin van Bruinessen memasukkan nama Kyai Marogan (Masagus H. Abdul Hamid) sebagai salah seorang guru dari tarekat Sammaniyah. Ia mempelajari tarekat Sammaniyah dari orang tuanya sendiri, yang berguru kepada Syekh Muhammad Aqib dan Syekh Abdush Shomad Al-Falimbani.
Menurut istilah di dalam ilmu tasawuf, tarekat ialah perjalanan khusus bagi para sufi yang menempuh jalan menuju Allah SWT. Perjalanan mengikuti jalur yang ada melalui tahap dan seluk beluknya.
Dan tujuan dari tarekat adalah menciptakan moral yang mulia. Sebagaimana diketahui bahwa di daerah Palembang sejak masa kesultanan Palembang tarekat Sammaniyah telah menyebar secara luas dibawa oleh Syekh Abdush Shomad Al-Falimbani murid dari pendirinya Syekh Muhammad Abdul Karim Samman.
Mesjid Ki Merogan di Kertapati Palembang
Hampir seluruh masjid tua di Palembang, membaca ratib Samman yaitu bacaan yang meliputi syahadat, surah al-Qur’an dan bacaan zikir yang disertai gerak dan sikap yang khas tarekat Samman.
Tidak ditemukan kitab yang dapat diidentifikasi sebagai karya Kiai Marogan. Meskipun menurut penuturan dari zuriyatnya bahwa Kiai Marogan pernah menulis kitab tasawuf. Akan tetapi, yang dapat diketahui adalah Kiai Marogan meninggalkan beberapa bangunan masjid yang besar dan bersejarah. Yaitu masjid Jami’ Muara Ogan di Kertapati Palembang dan masjid Lawang Kidul di 5 Ilir Palembang.
Menurut cicitnya, Masagus H. Abdul Karim Dung, selain kedua masjid di atas, Kiai Marogan juga membangun beberapa masjid lagi seperti masjid di dusun Pedu Pedalaman OKI, masjid di dusun Ulak Kerbau Lama Pegagan Ilir OKI, Mushalla di 5 Ulu Laut Palembang, masjid Sungai Rotan Jejawi, masjid Talang Pangeran Pemulutan. Namun, pernyataan dari cicitnya ini belum dapat dibuktikan secara empiris, perlu dilakukan penelitian dan peninjauan lebih lanjut.
Sedangkan kedua masjid yaitu masjid Jami’ Muara Ogan dan masjid Lawang Kidul yang berada di kota Palembang, dapat dibuktikan melalui surat Nazar Munjaz atau surat Wakaf yang ditandatangani oleh Kiai Marogan langsung. itulah bagian Silsilah Sejarah Dan Riwayat Kiai Merogan Palembang.
0 notes
ramil06kertek · 1 year ago
Text
Tumblr media
Danramil 14/Sukoharjo Bersama Forkopimca Hadiri Tambangan Bersholawat
Danramil 14/Sukoharjo Kodim 0707/Wonosobo bersama Forkopimca menghadiri acara Tambangan Bersholawat di lapangan Raganala Dusun Tambangan Desa Rogojati bersama Gus Achmad Muzakki Mabrur, Kyai Muhammad Faid Zamzami, dan Habib Ibrahim Al Quthban (20/11/2023)
Lettu Inf Supriyanto Danramil 14/Sukoharjo menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, salah satunya dengan mengadakan pengajian dan sholawatan.
“Pengajian dan sholawatan adalah bentuk kegiatan keagamaan dan salah satu cara untuk berkomunikasi sosial antara umat yang beragama Islam, para ulama, serta sebagai salah satu cara meningkatan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW” kata Danramil.
Di awali dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, kegiatan pengajian dan sholawatan ini bisa dilaksanakan secara tertib dan aman, kegiatan yang baik seperti ini akan terus dilaksanakan demi menjaga keimanan, ketaqwaan dan kesadaran bermasyarakat yang berkualitas serta menambah kedekatan kita dengan sang pencipta, ujarnya.
Danramil bersama Babinsa senantiasa mendukung, berupaya hadir dan selalu ada untuk mengikuti kegiatan masyarakat di desa binaannya, guna memastikan seluruh kegiatan berjalan tertib, lancar dan aman, imbuhnya.
Hadir dalam setiap kegiatan di wilayah binaan merupakan suatu bentuk hubungan yang baik untuk mewujudkan keakraban dan keamanan, ketertiban di wilayah binaan serta menjaga hubungan komunikasi yang harmonis dalam melaksanakan setiap kegiatan yang ada di wilayah binaan, pungkas Danramil.
Pendim0707
0 notes
ennyie-three · 2 years ago
Text
KPK Sita Uang Rp5,6 Miliar
Tumblr media
KPK Sita Uang Rp5,6 Miliar Saat Geledah Kantor Kemenhub Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan dan menyita uang senilai Rp5,6 miliar. Kejadian tersebut saat menggeledah kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan tempat lainnya pada 13-14 April 2023. Sejumlah tempat lain yaitu kantor Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub; rumah kediaman para tersangka; dan kantor pihak swasta yang menjadi rekanan. Upaya paksa itu terkait penyidikan kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tahun Anggaran 2018-2022. "Turut pula diamankan dalam rangkaian penggeledahan dimaksud bukti uang tunai dengan jumlah Rp1,8 miliar dan US$274.000 atau seluruhnya setara senilai Rp5,6 miliar," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin (17/4).
Tumblr media
Selain uang, KPK juga menemukan sejumlah dokumen yang terduga dapat membuat terang perkara. Ali menyatakan tim penyidik akan menganalisis dan melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut untuk melengkapi berkas perkara penyidikan. "Kami masih terus kumpulkan alat bukti di beberapa tempat lainnya yang perkembangannya akan disampaikan," ucap Ali. Lembaga antirasuah telah memproses hukum 10 orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan. Kemudian wilayah Jawa Bagian Tengah, Jawa Bagian Barat dan Jawa-Sumatera TA 2018-2022. Enam tersangka berperan sebagai penerima suap. Yakni Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi; PPK BTP Jabagteng Bernard Hasibuan; Kepala BTP Jabagteng Putu Sumarjaya. Kemudian PPK BPKA Sulsel Achmad Affandi; PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah; dan PPK BTP Jabagbar Syntho Pirjani Hutabarat. Sedangkan empat tersangka selaku pemberi suap yaitu Direktur PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto; Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat; Direktur PT KA Manajemen Properti sampai dengan Februari 2023 Yoseph Ibrahim; dan VP PT KA Manajemen Properti Parjono. KPK telah menahan para tersangka selama 20 hari pertama hingga 1 Mei 2023. *Sumber : cnnindonesia.com
KPK Sita Uang Rp5,6 Miliar
UTHKG; Desain website oleh Cahaya Hanjuang Read the full article
0 notes
realita-lampung · 2 years ago
Text
DPRD Lampung Barat Gelar Paripurna HUT Provinsi Lampung Ke 59
Tumblr media
LAMPUNG BARAT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Lampung ke-59 dengan tema “Lampung bersinergi, Lampung berprestasi”. Paripurna HUT Provinsi Lampung ke 59 tahun itu diselenggarakan di Ruang Sidang Maghgasana DPRD Lampung Barat pada, Selasa (21/03/2023). Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh, Pj. Bupati Lambar, Nukman, Unsur Forkompimda Lambar, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan undangan lainnya.
Tumblr media
Pada kesempatan ini Ketua DPRD Lambar, Edi Novial selaku pemimpin rapat mengatakan, kegiatan hari ini merupakan peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi Lampung yang telah terbentuk 59 tahun lalu. Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan momen ini sebagai energi dalam melakukan pembangunan Provinsi Lampung. "Perlu kami sampaikan pada tanggal 14 Maret yang lalu pimpinan DPRD Lambar menerima surat dari Pj. Bupati Lambar prihal pelaksanaan sidang paripurna istimewa dalam rangka hari jadi ke-59 Provinsi Lampung tahun 2023. Maka dengan rapat badan musyawarah DPRD Lambar pada tanggal 14 Maret telah menetapkan tanggal 21 Maret atau hari ini sebagai pelaksanaan sidang paripurna istimewa hari jadi ke-59 Provinsi Lampung," katanya. Dikatakan Edi, terdapat sejarah panjang dalam pembentukan Provinsi Lampung menjadi pemerintahan sendiri. Di mana, sebelumnya menjadi provinsi dibentuk Keresidenan Lampung yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Tumblr media
Sampai dengan tahun 1962 dengan adanya keputusan bersama dari seluruh bupati atau kepala daerah dan residen Lampung terbentuklah petitie berupa tuntutan agar keresidenan Lampung diubah setatusnya menjadi daerah Swatantra tingkat I atau Daerah Swatantra Tingkat (Daswati) I Lampung yang terpisah dengan Daswati Sumsel. Berdasarkan hal tersebut, lanjut Edi, sembilan partai politik yang ada pada waktu itu mengambil inisiatif dengan membentuk panitia dengan mengundang seluruh organisasi massa dan cabang partai dalam rapat yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 1963. Dimana, dalam rapat secara resmi membentuk panitia serta menegaskan program perjuangan penuntutan Daswati I Lampung yang bertempat di Gedung BPR Tanjung Karang. Upaya lain juga terus dilakukan sebagai langkah mensukseskan perjuangan, salah satunya dengan membentuk perwakilan panitia di Kota Palembang dan Ibukota Jakarta yang diserahkan Achmad Ibrahim sebagai pimpinannya. Salah satu tugasnya, yakni sebagai penghubung panitia dengan Daswati I Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat di DKI Jakarta. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 7 Januari 1964 Gubernur Sumatera Selatan mengadakan rapat dinas yang dihadiri catur tunggal para bupati, walikota, anggta DPRGR/BPH tingkat I dan Ketua Front Nasional se-Keresidenan Lampung yang membicarakan persiapan-persiapan pembentukan Daswati I Lampung. "Berdasarkan keputusan menteri dalam negeri tanggal 14 Desember 1963 nomor : 14 Desember 1963 nomor : BK/2103/5-472-1313.3, kemudian pemerintah deswati I Sumatera Selatan mengeluarkan surat keputusan tertanggal 8 Januari 1964 dengan nomor : L.5/1964 oleh pemerintah pusat pada perinsipnya telah menyetujui pembentukan daerah Swatantra tingkat I Lampung," katanya lagi. Dengan itu, dibentuk team asistensi yang bertugas membantu Gubernur/Kepala Daerah Sumatera Selatan dalam mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pemindahan hak, tugas kewajiban dan wewenang dalam urusan pemerintahan dari pemerintah Sumsel ke Pemerintah Daerah Lampung. Antaranya, mengenai soal kepegawaian, harta benda baik yang bergerak maupun tidak bergerak urusan dari intansi tingkat I Sumsel dan lain-lain. "Tepat pada tanggal 18 Maret 1964 Bapak Kusno Dhanupojo dilantik menjadi penjabat Gubernur Lampung oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Bapak Eny Karim. Dan pada Pukul 20.00 WIB menjadi detik-detik bersejarah upacara serah terima pemerintah daerah dari gubernur, kepala daerah yang disaksikan oleh bapak Eny Karim yang sebagai wakil Menteri Dalam Negeri,” ucapnya. (ADV) Read the full article
0 notes
lasemgresiknews · 2 years ago
Text
Resmikan Kantor Baru MUI, Bupati Gresik Sebut Ulama dan Umara Mempunyai Peran Strategis dengan Pemerintah
Tumblr media
Lasem Gresik News, Gresik - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik memiliki kantor baru. Gedung baru yang berada di komplek Masjid Agung Gresik (MAG) ini diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Rabu (22/2/2023). Peresmian Kantor MUI, mengusung tema "Ulama Umara Bersatu untuk Kebangkitan Umat". Turut dihadiri Forkopimda Gresik, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Ketua MUI Jatim KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi, Ketua DPD LDII Gresik KH Abdul Muis serta Habib Ahmad Ismail bin Abdullah Al Habsyi. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan kantor MUI ini dimulai 2019. Saat itu dirinya masih menjabat ketua DPRD Gresik. Konsep pembangunan terinspirasi dari Kabupaten Tangerang, dimana kantor MUI berada satu komplek dengan masjid Agung Tangerang. Baca Juga : Ketum PBNU Sampaikan Ucapan Maaf dan Terima Kasih Usai Peringatan 1 Abad NU "Saat itu kondisi anggaran sedang tidak baik karena adanya pandemi Covid-19, "terang Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani. Menurut bupati, MUI mempunyai peran strategis dengan Pemerintah Kabupaten Gresik. Dinamika yang ada di Gresik diperlukan peran, fatwa atau nasehat MUI dalam menjaga iklim yang kondusif. "Berbagai fatwa telah dikeluarkan MUI Gresik. Salah satunya fatwa atas pernikahan kambing dengan manusia, "terangnya. Bupati juga mengapresiasi MUI Gresik atas capaian tata kelola organisasi sosial keagamaan terbaik Jawa Timur. Ini prestasi luar biasa selain sebagai Himayatul Ummah dan Shodiqul Hukumah atau mitra pemerintah. "MUI Gresik telah melakukan berbagai kegiatan seperti membantu pemerintah dalam berbagai persoalan masyarakat. Mulai dari penanganan Covid-19, kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan fatwa keagamaan, "tambahnya. Pada kesempatan sama, Ketua Umum MUI Jawa Timur KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, peran Pemerintah Kabupaten Gresik yang dipimpin Bupati Gus Yani sangat luar biasa atas terwujudnya pembangunan kantor MUI Gresik. "Dengan di bangunnya kantor MUI ini sangat muftadol. Gresik merupakan berlabuhnya penyiar Islam di Nusantara yaitu Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri, "tutur Kiai Mutawakkil, panggilan akrab Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Dirinya berharap, MUI Gresik untuk menjalin hubungan yang harmoni dengan pemerintah kabupaten Gresik dalam upaya kemaslahan masyarakat. MUI merupakan wadah berkhidmat para Kiai, Ulama, Cendekiawan untuk kepentingan umat, bangsa dan negara. "Hari ini Gus Bupati mengajarkan kita suatu bagian kemulyaan. Melalui kebijakannya dalam membangun kantor MUI Gresik untuk kemaslahatan bersama, "ungkapnya. Dirinya, juga mengajak meningkatkan Khidmah melalui peran MUI. Di antaranya menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pembangunan, melalui instrumen-instrumen keagamaan sesuai dengan tujuan untuk kebaikan. Selain itu, memediasi masyarakat dan pemerintah melalui pelayanan keumatan, menjadi rujukan pemerintah dan masyarakat melalui keputusan keagamaan. Terakhir peran MUI menjaga harmoni antar umat beragama dalam kebhinekaan beragama. "MUI Jatim memiliki 3 program prioritas, yaitu meningkatkan kualitas syiar keagamaan, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat serta mengembangkan ekosistem ekonomi halal, "tegasnya. Sementara, Ketua MUI Kabupaten Gresik KH Mansoer Sodiq mengaku bersyukur, MUI Kabupaten Gresik memiliki kantor baru. Menurutnya, hal ini tak lepas dari keseriusan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. "MUI merupakan rumah Islam, memiliki peran strategis sekaligus mitra pemerintah yang tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi, "ungkapnya. Menurutnya, dengan diresmikannya gedung baru MUI ini tentunya menjadi energi positif untuk pelayanan kepada umat. Komitmen sinergitas itu akan kita lakukan terus menerus di berbagai persoalan umat. "Hubungan simbiosis mutualisme tersebut juga terjadi di Gresik, berbagai persoalan keagamaan dan keumatan diselesaikan bersama sama sesuai peran dan fungsi masing-masing, "kata Kiai Mansoer Sodiq. Dirinya menjelaskan, MUI Gresik saat ini sedang mengembangkan empat orientasi perkhidmatan yang tercantum dalam renstra organisasi. Orientasi itu di antaranya pengembangan program pelayanan kepada umat, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan kerjasama dan networking, serta pengembangan tata kelola organisasi. Selain itu, lanjutnya, MUI Gresik juga menetapkan target capaian kinerja tertinggi yang kita sebut dengan Milestone. "Sesuai dengan Milestone MUI Gresik tahun 2022-2023 adalah menjadi organisasi sosial keagamaan dengan tata kelola pelayanan tiga terbaik di tingkat Provinsi Jawa Timur, "tuturnya. Dikatakan, tahun 2023-2024 MUI Gresik bertekad menjadi organisasi sosial keagamaan dengan tata kelola pelayanan terbaik di tingkat nasional. "Target ini bukanlah mimpi belaka, karena dihadapan kita telah berdiri megah bangunan MUI Gresik. Semua berkat dukungan bupati dan ini merupakan satu satunya di Jawa Timur bahkan di Indonesia, "terangnya. Baca Juga : Gus Salam Ziarah ke Makam Kader IPNU yang Meninggal Saat Harlah 1 Abad NU Usai sambutan turut diserahkan sertifikat halal secara simbolis oleh Bupati Gresik kepada UMKM binaan MUI Kabupaten Gresik. Ini merupakan salah satu program MUI Gresik melalui Pusat Layanan Sertifikasi Halal (PLSH) dan Badan Pengembangan Industri Halal (BPIH). Peresmian ini dihadiri pula oleh Kepala OPD dan Camat lingkup Pemkab Gresik, Ketua MUI Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Sidoarjo, Kota Surabaya, jajaran pengurus MUI Kecamatan dan Kabupaten Gresik, serta seluruh mitra dakwah MUI Gresik. Sumber : gresikkab.go.id Read the full article
0 notes
propampolresgarut · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Antisipasi Ketersediaan Stok Pangan Jelang Ramadhan 1444 H Polisi Sidak Pasar Tradisional Upaya mengantisipasi kenaikan harga dan ketersediaan stok pangan menjelang ramadhan 1444 Hijriah, Kapolres Purwakarta Polda Jabar AKBP Edwar Zulkarnain bersama Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Andi Achmad Afandi serta Kepala Kejaksaan Purwakarta, Rohayatie melakukan sidak pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Pada Jumat, 17 Maret 2023. Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, sidak ini bertujuan untuk mengontrol Inflasi di Kabupaten Purwakarta guna mengatasi perkembangan Inflasi, sehingga kondisi harga bahan pokok tetap terjaga dengan baik. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan bahwa dengan adanya sidak tersebut, dapat terpantau pasokan, kesediaan bahan pangan pokok strategis dan harga menjelang bulan Ramadhan. "Hasil sidak ini akan ditindaklanjuti dengan rapat internal termasuk dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim seperti apa langkah selanjutnya. Kita akan terus lakukan pemantauan juga pengawasan di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Purwakarta untuk membandingkan harga-harga," ucap Anne Ratna. Monitoring ini rutin dilakukan guna mendukung Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan 1444 hijriah, demi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. "Alhamdulilah, ketersediaan stok dan harga masih tetap stabil, dan untuk harga hanya telur, daging sapi, bawang merah dan cabe yang memang mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan. Harga beras sudah mulai mengalami penurunan,” ujar Ambu Anne. Ditempat yang sama, Kapolres Purwakarta, Polda Jabar AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan sidak ini dilakukan untuk mengecek secara langsung ketersediaan dan stabilitas harga barang khususnya bahan pokok menjelang ramadhan. "Kita harus melihat langsung situasi di pasar untuk menjamin bahwa barang kebutuhan masyarakat itu semuanya tersedia di pasar dan harganya tidak terlalu tinggi jelang Ramadhan 1444 Hijriah," ucap Edwar. https://www.instagram.com/p/Cp7-PWgy3yA/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
fullmakerclamsoul · 2 years ago
Photo
Tumblr media
My name is Achmad Dirham Ibrahim As`ad. Baby Boy. #buahhatiku❤️ #anakpertama #putrapertama (di Ketimang - Wonoayu - Sidoarjo) https://www.instagram.com/p/CnS0ZYPhZgWcuZWvXRUQbXFxvryWG90pFgVVJA0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
europahoynews · 2 years ago
Text
Fuerte sismo sacude isla principal de Indonesia, sin mayores daños
Fuerte sismo sacude isla principal de Indonesia, sin mayores daños
Miembros de la Agencia Nacional de Búsqueda y Rescate (BASARNAS) vuelan un helicóptero para entregar artículos de socorro a una aldea afectada por el terremoto del lunes en Cianjur, Java Occidental, Indonesia, el sábado 26 de noviembre de 2022. El sismo de magnitud 5,6 mató a cientos de personas. muchos de ellos niños, y desplazaron a decenas de miles. Crédito: Foto AP/Achmad Ibrahim Un fuerte…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
hoerbahnblog · 2 years ago
Text
HoS: "Kleine Festungen" – Geschichten über arabische Kinder und Jugendliche - aus dem Arabischen. Uwe Kullnick spricht mit Hartmut Fähndrich über sein Übersetzen
HoS: “Kleine Festungen” – Geschichten über arabische Kinder und Jugendliche – aus dem Arabischen. Uwe Kullnick spricht mit Hartmut Fähndrich über sein Übersetzen
HoS: “Kleine Festungen” – Geschichten über arabische Kinder und Jugendliche – aus dem Arabischen. Uwe Kullnick spricht mit Hartmut Fähndrich über sein Übersetzen Lesung Hartmut Fähndrich (Hördauer ca. 20 min) https://literaturradiohoerbahn.com/wp-content/uploads/2022/07/HoS_Fähndrich-Kleine-Festungen-Lesung-upload.mp3 Gespräch zwischen Hartmut Fähndrich und Uwe Kullnick (Hördauer ca. 56…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
divinum-pacis · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Indonesian Muslims pray while practicing social distancing to curb the spread of the novel coronavirus during an evening prayer called tarawih as they mark the first eve of the holy fasting month of Ramadan at Istiqlal Mosque in Jakarta, Indonesia, on April 12, 2021. During Ramadan, the holiest month in the Islamic calendar, Muslims refrain from eating, drinking, smoking and sex from dawn to dusk. (AP Photo/ Achmad Ibrahim)
22 notes · View notes
humanrightsupdates · 4 years ago
Text
Indonesia: Drop Charges, Release Peaceful Papuan Activist
Tumblr media
Supporters of West Papua shout slogans during a rally in Jakarta, Indonesia on December 1, 2020.  © 2020 AP Photo/Achmad Ibrahim
(Jakarta) – Indonesian authorities should drop politically motivated treason charges and unconditionally release an activist detained for peacefully advocating Papuan independence, Human Rights Watch said today. President Joko “Jokowi” Widodo should publicly direct security forces involved in counterinsurgency operations in Papua to act in accordance with international law or be held to account. On May 9, 2021, a special police unit, Satgas Nemangkawi, arrested Victor Yeimo, a spokesman for the West Papua National Committee (Komite Nasional Papua Barat, KNPB) in Jayapura, the capital of Papua province. Police charged him with treason for a 2019 statement, made during anti-racism protests and ensuing riots in Papua and West Papua, calling for a referendum on independence. Papua’s police chief, Mathius Fakhiri, said that the police are still “digging up” cases against Yeimo: “Let him get old in prison.” “Indonesian police should investigate the deadly violence and arson attacks in Papua in 2019 but not use that as a pretext to crack down on peaceful activists,” said Brad Adams, Asia director. “An independent investigation is still needed into the role of the security forces, and the authorities need to prosecute those responsible for wrongdoing.” For decades, successive Indonesian governments have discriminated against the Indigenous people of Melanesian origin in the resource-rich and isolated provinces of Papua and West Papua, Human Rights Watch said. - Human Rights Watch
4 notes · View notes
caturprasetyanews · 4 years ago
Text
PEDULI BENCANA BANJIR KAPOLDA TURUN TANGAN SENDIRI ke LOKASI DI ACEH UTARA
Tumblr media
ACEH UTARA - Investigasi Bhayangkara Indonesia, com Bencana banjir merebak kesejumlah titik dikawasan Kabupaten Aceh Utara, sang Promoter Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M. Phil, Selasa (8/12/20) memantau sekaligus meninjau sejumlah lokasi yang diterjang banjir beberapa hari yang lalu.
Putra Kelahiran Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta peduli masyarakat Aceh Utara, Kapolda didampingi sejumlah Pejabat Utama Kepolisian Daerah Aceh, masing-masing Karo Ops Kombes Pol. Drs. Agus Sarjito, Dirsamapta. Kombes Pol. Misbahul Munauwar, S. H, dan Dansatbrimob Kombes Pol. Suheru, S.I. K, M. H.
Tumblr media
Kedatangan Kapolda bersama rombongan disambut Kapolres Aceh Utara bersama pejabat di jajaran Polres Aceh Utara serta pejabat setempat lainnya.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Ery Apriyono, S. I. K., M. Si, dalam siaran persnya, mengatakan Kapolda bersama rombongan mengawali kegiatannya dengan meninjau Mapolsek Lhoksukon yang kondisinya masih teremdam banjir sekira pukul 13.00 wib.
Kapolda meninjau Mapolsek Lhoksukon menggunakan perahu karet, sebut Kabid Humas.
Tumblr media
Selanjutnya sekira pukul 13.30 wib, Kapolda bersama Pangdam IM Mayjen TNI Achmad Marzuki yang juga hadir disana kembali menaiki perahu karet melanjutkan kegiatan meninjau Asrama Koramil Kota Lhoksukon dan menyerahkan bantuan sembako untuk keluarga Koramil yang ditimpa musibah banjir, tutur Kabid Humas.
Tumblr media
Seusai itu, sambung Kabid Humas sekira pukul 13.50 wib, Kapolda bersama Pangdam bergerak menuju dapur umum TNI di Kota Langsa.
Kemudian sekira pukul 14.00 wib, Kapolda bersama Pangdam meninjau posko kesehatan Polres Aceh Utara yang didirikan di Gampong Dayah Kecamatan Lhoksukon dan menyerahkan bantuan sembako kepada perangkat desa setempat, ujar Kabid Humas
Tumblr media
Kegiatan berikutnya sekira pukul 14.20 wib, Kapolda bersama rombongan Polri menuju Keude Matangkuli Kecamatan Matangkuli untuk meninjau posko bencana banjir Polres Aceh Utara di Lingkungan Mesjid Al Khalifah Ibrahim. Selanjutnya Kapolda menyerahkan bantuan untuk pengungsi sekaligus shalat zhuhur bersama, jelas Kabid Humas.
Setelah itu sekira pukul 15.30 wib, Kapolda bergerak menuju ke Satuan Brimob Yon B Pelopor Kompi 4 di Kecamatan Baktiya Barat, ucap Kabid Humas.
Tumblr media
Sekira pukul 16.00 wib, Kapolda bergerak lagi meninjau posko pengungsian korban banjir di Gampong Alue Keujruen Kecamatan Tanah Luas dan bertemu serta menyerahkan bantuan sembako untuk pengungsi, sebut Kabid Humas
Seusai kegiatan di Aceh Utara selanjutnya sekira pukul 16.05 wib, Kapolda bersama rombongan bertolak ke Lhokseumawe, pungkas Kabid Humas.
Laporan CHANDRA
1 note · View note