Tumgik
#Tionghoa
bogorexpose · 2 months
Text
Rena Didukung Komunitas Tionghoa dan Hakka Bogor
BOGOR – Ratusan tokoh dari komunitas warga Tionghoa dari Perhimpunan Hakka Bogor, siap menangkan Rena Da Frina dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Hakka Bogor Handoyo, usai audiensi dengan Rena Da Frina, di Kantor Hakka, Jalan Surya Kencana, Kecamatan Bogor Tengah. “Jadi, kita siap mendukung Bu Rena habis-habisan di Pilwalkot Bogor,” tegas…
0 notes
rasiooid · 3 months
Text
Festival Perahu Naga, Wisata Budaya Potensial yang Dilestarikan
  RASIOO.id – Penjabat (Pj) Walikota Tangerang, Nurdin membuka pagelaran Festival Perahu Naga Sungai Cisadane. Nurdin menabuh gendang di bantaran Kali Cisadane untuk menadai dimulainya festival budaya tersebut, Sabtu 15 Juni 2024. Meskipun kondisi pagi hari diguyur hujan, semangat masyarakat tidak kalah besar dengan para peserta untuk menyaksikan keseruan pertandingan lomba perahu naga yang juga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanalblog · 8 months
Text
Budaya Perayaan Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan yang kaya akan tradisi, yang dirayakan dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Acara ini bukan hanya sekadar momen untuk berkumpul, tetapi juga untuk merayakan warisan budaya yang kaya dan mendoakan keberuntungan serta kesuksesan di tahun yang baru. Tahun Baru China atau Imlek juga dikenal dengan nama lain yakni Lunar New…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Bertemu Masyarakat Tionghoa, Anies Selalu Merasa Teduh dan Adem
JAKARTA | KBA – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan menghadiri acaara silaturahmi kebangsaan bersama Komunitas Masyarakat Indonesia Tionghoa (KOMIT) di Restoran Pesisir, Meruya Ilir Raya, Srengseng, Kembang Kerap, Jakarta Barat, Jumat malam, 15 September 2023. Pada kesempatan ini, Anies mengaku senang dan bersyukur bisa kembali bertemu dengan masyarakat Indonesia Tionghoa. Tak hanya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
astridamalia · 2 years
Photo
Tumblr media
8 Ketika Angpau pada Tahun Baru Imlek 2023 diberikan dalam bentuk Tas yang keren banget! 8 Tas ini terbuat dari kulit terbaik & sangat ekslusif. Tas ini memang dibuat untuk golongan eklusif yang menghargai kulit sebagai salah satu keindahan yang dapat dimiliki oleh para perempuan ekslusif. 8 Warna tasnya yang sangat lembut sekali ingin mendidik aku untuk menjadi manusia yang selalu bersikap lembut dalam hidupnya & lembut dalam menyikapi apa pun yang terjadi. 8 Tas ini sudah menunjukkan keajaiban di dalam hidupku ketika aku sungguh percaya kepada Tuhan Yesus Kristus: - Aku diperkenalkan kepada orang yang membantu untuk mengantarkan tas ini. Dia adalah salah satu karyawan terbaik & "tetangga jauh". - Waktu yang dipilih untuk mengantarkan tas ini adalah waktu yang tepat. Karena beberapa menit sebelum aku menerima tas, ada sesuatu hal yang terjadi. Yesus pasti sudah tahu bahwa ada satu hal yang terjadi padaku. Oleh sebab itu, Kristus sudah menyiapkan Penghiburan-Nya melalui tas ini. - Tidak ada yang kebetulan di dalam hidupku. Semuanya sudah direncanakan oleh Yesus. Aku bahagia & bersyukur! 8 Tas ini juga memberikan pengertian yang dalam tentang hidup & kehidupan di dalam pikiranku: "Karena aku sangat percaya kepada Tuhanku Yesus Kristus, maka apa pun yang terjadi, Yesus selalu mengimbanginya dengan hal yang terbaik. Dalam Nama Kristus". 8 Aku mengucapkan terima kasih kepada sang pemilik produk Capani Wardrobe - Ibu Aina Neva Fiati - yang sudah menjadi Tangan Tuhan Yesus Kristus untuk menolong, menghibur & membimbing aku. Semoga Ibu Aina & seluruh tim di Capani Wardrobe & iSystem Asia diberi kesehatan, kebahagiaan & kesuksesan selamanya. 8 Semoga Tuhan Yesus Kristus melalui Tangan-Nya yang berbentuk Kelinci yang lucu selalu memberikan berkat, kesehatan, kebahagiaan, rejeki, hal yang positif & keberuntungan kepada aku, Ibu Aina, @isystem.asia & @capani.wardrobe. 8 #Angpau #TahunBaru #Imlek #Tas #bag #leatherbag #fashion #style #stylist #mode #soft #gentle #life #miracle #tionghoa #cina #chinese #Jesus #Christ #JesusChrist #Katolik #Catholic #miracle #mind #Capani #Wardrobe #CapaniWardrobe #iSystemAsia #iSystem #Asia (at capani.wardrobe) https://www.instagram.com/p/Cn_RQr9Sj_l/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
baliportalnews · 2 years
Text
Wawali Arya Wibawa Buka Festival Imlek Bersama 2574 Tahun 2023, INTI Bali Gaungkan Denpasar Kota Toleransi
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka Festival Imlek Bersama 2574 Tahun 2023, Sabtu (28/1/2023) di kawasan Jalan Gajah Mada dan dilanjutkan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Kegiatan ini dimeriahkan dengan pagelaran 200 Barongsai dari 9 Paguyuban Barongsai serta parade Wushu sebanyak 200 peserta, parade Liong, parade pakaian khas Tionghoa. Juga ada peserta dari banjar-banjar dengan penampilan barong, rangda khas Bali seperti Barong Ket, Barong Landung, parade kesenian Etnis Nusantara seperti Reog Ponorogo, dll. Hadir dalam kesempatan ini Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Denpasar, penglingsir Puri, Ketua MDA Denpasar, A.A Ketut Sudiana, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, tokoh warga Tionghoa serta pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar. Wawali Arya Wibawa di sela-sela acara Festival Imlek bersama menyampaikan Denpasar merupakan Kotaku Rumahku, kota ini rumah bagi masyarakat Denpasar. "Kita lihat dalam kegiatan ini masyarakat Denpasar tumpah ruah hadir turut memeriahkan acara Imlek bersama ini," ujar Arya wibawa. Selebihnya Arya Wibawa menyampaikan kegiatan ini diinisiasi Inti Bali yang mengambil  dalam merajut kebhinekaan dan memperkuat persatuan sehingga harapan bersama Denpasar menjadi Kota Toleransi di Indonesia. Sementara Ketua INTI Bali, Putu Agung Prianta didampingi Ketua Pelaksana Festival Imlek Bersama 2023, Paulus Hery Arianto menjelaskan tujuan dari kegitan Festival Imlek bersama 2574 Tahun 2023 yakni untuk merajut kebhinekaan memperkuat kerukunan mengangkat Denpasar sebagai Kota Toleransi dan menjadikan Jalan Gajah Mada sebagai kawasan Heritage Denpasar. "Terima kasih semua komunitas yang telah mendukung kegitan ini, dan terima kasih terhadap Pemkot Denpasar dan harapan kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun serta mengangkat Denpasar sebagai Kota Toleransi serta melengkapi festival-festival Seni Budaya di Denpasar," ujarnya. Dikatakan melalui budaya dari Denpasar untuk Bali merajut Kebhinekaan. Kegiatan ini diikuti element komunitas yang ada di Bali, seperti Flobamora, Ikawangi, Pusunda, komunitas mobil antik dan banyak sekali kolaborasi dari komunitas yang telah menunjukan kita ini NKRI. Sebelum festival resmi dimulai, juga sudah terpasang gapura khas Tionghoa dan 1.200 lampion. Gapura dan lampion ini terpasang di sepanjang Jalan Gajah Mada Denpasar. Disamping itu, pihaknya juga menyediakan sebanyak 100 stand UMKM kuliner dimana 70 persennya adalah stand kuliner khas Tionghoa.(bpn) Read the full article
0 notes
wartatrencom · 2 years
Text
Tumblr media
Tahun Baru Imlek, yang merupakan hari libur penting bagi warga Tionghoa di seluruh dunia, akan dirayakandengan meriah pada Minggu, 22 Januari 2023.
Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Hari  Raya Musim Semi atau Lunar New Year, berasal dari  China. baca selengkapnya...
1 note · View note
mediaban · 2 years
Link
Pemerintah menandai tanggal 23 Januari 2023 sebagai hari libur tahun baru Imlek, hari penting bagi pemeluk Agama Khong Hu Cu.
0 notes
harutakalbert · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Toko Kompak at Pasar Baru, Jakarta, Indonesia
1 note · View note
cacamembaca · 2 years
Text
Sinopsis Cerita Oey Se Karya Thio Tjin Boen (Sastra Peranakan Tionghoa)
            Oey Se merupakan seorang Cina Totok yang telah lama menetap di Pekalongan, tepatnya di Kampung Cina Pasar Keplekan. Oey Se sudah beristri dan memiliki dua orang anak bernama Kim Nio dan Kacung (Oey Jin). Namun, Oey Se adalah seorang yang miskin sehingga seringkali istri dan anaknya mengalami kelaparan.
            Suatu hari, Oey Se berniat untuk melakukan perjalanan ke Wonosobo hendak membeli kopi. Ia berjalan terus sampai pada suatu kampung, ia bertemu dengan anak-anak selam yang sedang bermain layang-layang. Ketika terjadi peristiwa itu, hari sudah sore dan matahari hendak terbenam. Untuk itulah, sambil merehatkan dirinya sejenak, Oey Se berhenti dan mengamati layang-layang yang sedang diterbangkan anak-anak. Setelah lama mengamati, Oey Se terheran-heran pada layangan yang sedang terbang itu. Ia heran karena layangan itu terbuat dari kertas uang.
    Bertanyalah Oey Se pada anak yang menerbangkan layang-layang. Ia menanyakan orang yang membuat layang-layang itu. Kemudian, si anak mengatakan bahwa yang membuat layang-layang itu adalah ayahnya. Oey Se dengan semangat memberikan pernyataan lagi kalau ia ingin belajar membuat layang-layang sebagus itu. Karena itu, Oey Se meminta si anak untuk mengatarkannya ke rumah supaya bisa belajar membuat layang-layang sebagus buatan bapak si anak. Maka, diantarlah Oey Se ke rumah.
            Sesampainya di rumah si anak, bapak anak tersebut bertanya maksud kedatangan Oey Se. Oey Se pun mengatakan bahwa ia kagum dengan layang-layang anaknya, terutama kagum pada kertas yang dipakai sebagai bahan pembuatan layangan itu. Lalu bapak si anak yang bernama Merto itu pun bercerita bahwa ia masih memiliki banyak kertas serupa itu yang ia dapatkan dari mencuri peti orang Belanda. Merto tidak tahu kalau sesungguhnya kertas-kertas itu adalah uang karena bentuk uang yang ia tahu hanyalah logam. Oleh karena itu, mata Oey Se langsung berbinar-binar. Ia langsung meminta Merto untuk membawakan semua kertas-kertas itu kepadanya. Merto pun menuruti permintaan tersebut. Semua kertas diserahkan pada Oey Se lalu dibayar langsung oleh Oey Se. Oey Se sangat bergembira karena mendapat uang yang banyak sehingga anak dan istrinya tidak lagi kelaparan di rumah. Begitu pun Merto dan keluarga. Mereka juga bahagia karena mendapatkan uang. Akhirnya, untuk malam itu Oey Se menginap di rumah Merto sampai keesokan harinya ia kembali ke Pekalongan.
            Oey Se tidak jadi pergi ke Wonosobo karena ia sudah mendapatkan uang secara instan  dalam jumlah yang sangat banyak. Oey Se kembali ke rumahnya di Pekalongan untuk menemui istri dan anaknya. Oey Se ingin memberi kejutan kepada mereka. Ya, kejutan itu pun berhasil. Istri dan anaknya senang. Mereka tidak lagi kelaparan. Justru, semakin lama, keluarga Oey Se semakin kaya karena uang yang ia dapatkan dari layang-layang itu sebagian digunakan untuk membangun usaha jual-beli.
            Kini tidak ada Oey Se si miskin lagi. Oey Se telah menjadi hartawan yang kaya raya. Namanya terkenal. Karena selain kaya, ia juga mudah membaur dengan orang-orang dari berbagai bangsa. Hingga pada suatu hari, ada seorang Eropa datang kepadanya.
            Seorang Eropa itu bernama Vigni. Vigni ingin membeli kopi dari gudang Oey Se. Vigni sangat percaya kepada Oey Se hingga ia sampai menitipkan peti yang berisi uang emas pada Oey Se sampai waktunya kopi yang ia pesan datang. Namun, sayangnya kepercayaan Vigni dikhianati oleh Oey Se. Oey Se yang penasaran terhadap peti yang dititipkannya akhirnya berbuat curang. Ia memerintah Drono yang pandai membuat kunci untuk membuatkan kunci peti itu. Drono patuh saja. Ia membuatkan kunci dan berhasil. Peti pun terbuka. Oey Se gembira sekali melihat dua peti di hadpannya benar-benar berisi uang emas yang bersinar.
Oey Se kalap. Ia menukarkan uang emas itu dengan uang perak yang ia miliki. Siapa pun tidak boleh ada yang tahu atas perbuatannya itu termasuk Drono yang membuatkan kunci.
            Dua minggu kemudian, Vigni datang untuk mengambil pesanan kopi yang siap dimuat ke kapal. Pada waktu itu juga, Vigni sangat bersemangat dan akan segera membayar kopi tersebut langsung. Vigni pun membuka peti uang emasnya. Vigni sangat terkejut ketika uang emasnya berubah jadi perak. Oey Se pun merasa gusar dan gemetar. Takut kalau perbuatannya ketahuan. Namun, Oey Se tetap bersikap tenang seolah-olah tidak mengetahui yang terjadi pada uang emas Vigni.
            Vigni sangat kecewa. Ia sangat yakin kalau semua itu merupakan perbuatan Oey Se, meski Oey Se tidak mengaku. Vigni pun akhirnya pergi dengan berat hati dan berkata-kata seolah menyumpahi orang yang menukar uangnya itu akan dibalas oleh Tuhan.
            Selang beberapa waktu setelah pertemuan terakhir antara dirinya dan Vigni, Oey Se mendengar kabar Vigni bunuh diri. Sejenak, Oey Se pun merasa bersalah karena Vigni bunuh diri tidak lain karena perbuatan dirinya yang telah menukar uang emas dengan uang perak. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Oey Se tidak bisa berbuat apa-apa lagi, ia hanya bisa meminta ampun kepada Tuhan.
****
            Tahun terus berganti. Oey Se tampaknya sudah lupa dengan masalahnya dengan Vigni. Yang jelas, Oey Se menikah lagi dengan gadis dari Macau. Anak perepuan Oey Se yang bernama Kim Nio pun menikah dengan dambaan hatinya. Pesta dilaksanakan. Baik Oey Se maupun Kim Nio merasa senang. Apalagi kemudian Kim Nio dikaruniai seorang anak.
            Kebahagiaan Kim Nio ternyata tidak berlangsung lama. Suami Kim Nio meninggal. Kim Nio menangis sekeras-kerasnya dan sangat bersedih. Begitu juga Oey Se. Ia dan dua istrinya turut bersedih melihat anaknya sedih bekepanjangan.
            Kesedihan yang dialami Kim Nio pasca ditinggal suaminya menghadap sang pencipta justru menjadi kesempatan emas bagi sang regent; seorang yang dari dulu mendamba untuk mempersunting Kim Nio. Regent yang merupakan bangsawan kabupaten memanfaatkan kesempatan ini. Sang regent melakukan segala cara untuk menaklukan hati Kim Nio, mumpung sudah tidak ada lagi batu yang menghalangi langkahnya. Ia mengirimkan perantara berupa perempuan tua untuk membujuk secara halus Kim Nio. Kemudian, sang regent juga pergi ke Kiai Sentono. Oleh Kiai Sentono, sang regent diperintah untuk melakukan berbagai tahapan ritual agar keinginan menaklukan hati Kim Nio tercapai.
            Oleh karena kegigihan sang regent dalam melakukan ritual, Kim Nio akhirnya takluk padanya. Sebenarnya, Kim Nio memang termakan jampi-jampi yang dikirim sang regent. Ia mulai tertarik pada sang regent, tapi Kim Nio ragu-ragu karena ia tidak mungkin bisa menikah dengan orang yang berbeda bangsa dengannya. Ia cina sedangkan regent jawa islam.
            Perempuan tua yang sering datang memijat Kim Nio berusaha meyakinkan bahwa tidak masalah bila menikah dengan berlainan bangsa. Kim Nio pun termakan omongan perempuan tua itu. Akhirnya, ia bersedia dipersunting sang regent tapi tanpa persetujuan ayahnya karena ayahnya tidak akan merestui Kim Nio menikah dengan lelaki yang berlainan bangsa. Dengan kata lain, Kim Nio kawin lari. Lalu, masuk islam dan namanya berganti menjadi Fatimah Radhen Ayu Kanoman.
            Sementara di rumah, orang-orang ribut mencari Kim Nio karena ia tidak pulang berhari-hari. Oey Se dan kedua istrinya sudah mengira kalau Kim Nio mati bunuh diri ke sungai. Namun, pada satu hari, Oey Se mengetahui kalau ternyata Kim Nio belumlah mati. Oey Se mengetahui ternyata anaknya telah kawin lari dengan sang regent. Oleh karena itu, marahlah si Oey Se. Ia mengatai anaknya macam-macam dan menyebut anaknya durhaka. Ia tidak mau mengakui anaknya lagi karena ia telah menikah dengan orang lain bangsa. Beberapa kali, Oey Se juga mengumpat bahwa kejadian ini merupakan wujud dari sumpah atau doa Vigni yang pernah ia curangi.
      Rumah Oey Se pindah ke Banten. Kota Pekalongan ia tinggalkan supaya bisa melupakan kenangan-kenangan buruk dalam hidupnya. Oey Se pindah bersama kedua istrinya, anaknya, dan cucu yang merupakan anak Kim Nio yakni Lien Nio.
            Tahun berganti tahun. Suami Kim Nio atau Fatimah yang merupakan seorang regent Pekalongan telah pensiun. Kim Nio kini menjadi bekas Radhen Ayu Kanoman.
Pada suatu hari, Kim Nio alias Fatimah bekas Radhen Ayu Kanoman datang kembali ke bekas rumahnya yang dulu di Pekalongan. Rumahnya itu sekarang sudah menjadi milik seorang hartawan kaum Oey juga juga bersahabat baik dengannya. Ketika berkunjung ke bekas rumahnya itu, Fatimah berkeliling ke kebun dan ia terkejut. Ia terkejut karena mendapati sebuah kuburan yang terpahat nama Cinanya, yaitu Oey Kim Nio anak dari Oey Se. Menurut Fatimah, kuburan itu merupakan simbol bahwa ayahnya telah menganggap dia mati dan tidak ada di dunia ini lagi. Kalaupun pada dasarnya sekarang ia masih hidup, dia bukan lagi anak ayahnya. Pulang dari situlah kemudian Fatimah sakit keras dan akhirnya ia meninggal. Namun, diceritakan bahwa menurut orang-orang, Fatimah itu Cina tanggung Jawa werung dan mayatnya tidak diterima di bumi.
0 notes
hanjuang-id · 2 years
Text
Geger Pecinan 9 Oktober 1740
Geger Pecinan 9 Oktober 1740
Geger Pecinan 9 Oktober 1740, Pembunuhan Massal Etnis Tionghoa di Batavia oleh VOC, 10.000 Orang Tewas Hari ini, 282 tahun yang lalu, tepatnya 9 Oktober 1740 pembunuhan massal etnis Tionghoa atau Geger Pecinan terjadi. Kejadian ini, berlangsung di Batavia atau Jakarta saat ini. Sekitar 10.000 orang Tionghoa terbunuh dalam insiden ini. Foto lukisan tragedi Geger Pecinan Latar Belakang Geger…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Belajar Chinese Food: Petualangan Baru Juru Masak Partikelir (Bagian 2)
Oleh Juru Masak Partikelir Eksperimen menu chinese food lainnya Kalau mau terjun di bisnis kuliner, khususnya jualan chinese food, menu nasi goreng saja tidak cukup. Sependek yang kuamati di sekitar lingkungan perumahan tempatku tinggal, pelaku usaha kuliner yang berjualan nasi goring juga akan berjualan bakmie, capcay, kwetiau dan sebangsanya. Mereka melabeli jualannya dengan ‘Bakmi Jawa,’…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Lidah Rakyat Sebar Hoaks Lagi: Sebut Jusuf Hamka Instruksikan Warga Tionghoa Deklarasikan Anies Baswedan
JAKARTA | KBA – Lagi, akun YouTube Lidah Rakyat lewat sebuah video menarasikan jika seluruh warga Tionghoa mengikuti instruksi Jusuf Hamka untuk mendeklarasikan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan menolak capres pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah ditonton keseluruhan isi dari video tersebut, tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang ditampilkan dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kabartangsel · 15 days
Text
Benyamin Davnie Ajak Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sinergi dan Kolaborasi Bangun Tangsel
Kepengurusan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Kota Tangerang Selatan secara resmi telah dilantik. Pelantikan yang digelar di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Benyamin Davnie, pada Minggu (08/09/2024). Usai menyaksikan pelantikan, Benyamin mengucapkan selamat kepada kepengurusan yang telah dikukuhkan. Ia berharap melalui sinergi dan kolaborasi bersama…
0 notes
hargo-news · 7 months
Text
Ratusan Warga Padati Perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo
Hargo.co.id, GORONTALO – Perayaan Cap Go Meh menjadi puncak dari serangkaian perayaan tahun baru Imlek 2575 yang dirayakan oleh Warga Tionghoa di Kota Gorontalo, Sabtu (24/2/2023). Festival yang diikuti oleh masyarakat etnis Tionghoa dan berbagai suku ini menampilkan berbagai atraksi yang sangat menarik. Diantaranya, Tang Sin dan Barongsai. Menurut kepercayaan, Tang Sin atau Louya merupakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 1 year
Text
Danny Pomanto Buka Mukernas-Munaslub Perhimpunan Indonesia Tionghoa: Semoga Hasilkan Resolusi Indonesia Kuat - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto secara resmi membuka Mukernas IV dan Munaslub II Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) 2023. "Dengan ucapan, Bismillahirrahmanirrahim, izinkan saya membuka Mukernas IV dan Munaslub II Perhimpunan Indonesia Tionghoa," kata Ramdhan...
http://gosulsel.com/2023/06/02/danny-pomanto-buka-mukernas-munaslub-perhimpunan-indonesia-tionghoa-semoga-hasilkan-resolusi-indonesia-kuat/
#PDINTISulsel #PemkotMakassar #PerhimpunanIndonesiaTionghoa
0 notes