#Tempat Tidur Kayu
Explore tagged Tumblr posts
Text
10 Contoh Ide Meja Nakas/ Nighstands Gaya Modern Terbaik
Dekoruma.net ~ Dalam keseharian teman-teman di rumah, lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan apa? ruang keluarga, kamar tidur, atau ruang makan? kalau aku pribadi sih lebih banyak menghabiskan waktu di kamar tidur. Nah, karena lebih sering di kamar tidur untuk melepas lelah, bermain game, belajar dan lain-lain maka dari itu kamar tidur harus dirancang dengan sangat baik agar bisa bikin nyaman…
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/f65ccb071d73579e66f72c19d9caa7ec/6b6110a05473aca9-03/s540x810/308abadbef4eb1599dba2fd15cd811fbdd5521e8.jpg)
View On WordPress
0 notes
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
3 notes
·
View notes
Video
youtube
Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
SELAMA IKLAN MASIH TAMPIL, STOCK BISA LANGSUNG KIRIM.
SILAHKAN LANGSUNG DI ORDER.
Best Seller Produk Terbaru dan Ter Laris Sepanjang 2023 dengan Model Minimalis Modern Untuk lebih mudah dalam Ceramah maupun Pidato Penting lainnya.Mimbar / pulpits / podium akrilik /arcylic minimalis model saat ini / jaman now. Sudah banyak digunakan oleh gereja2 sperti GPDI, GSJA, CWS, GBI, GKKI, GSPDI, GKI, Community Chruch, GMCC, GKPB, Methodist, Abbalove, & GSKI. cocok jg utk presentasi dikantor / hotel.Dengan model mininalis yg elegant, stylish, sangat kokoh, mudah dibersihkan, & dipindahkan.
Sepesifikasi Podium Pulpit :-Tinggi -+115 cm-Tiang Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Kaki pondasi Plat besi dilapis Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Meja Atas Acrylic / Akrilik 8 mm,-Ukuran atas acrylic / akrilik 46cm x 55cm.-Teknik cutting laser sehingga hasil lebih rapi, elegan, modern, & mewah-Bagian atas mimbar menggunakan teknik tekuk, bukan sambungan.Info Harga dan Pemesanan Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas.
Info Harga dan Pemesanan Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
Podium Pulpits Akrilik
https://www.bawufurniture.com/furniture-idea/contoh-model-podium-minimalis-jepara-untuk-pidato/
https://www.bawufurniture.com/product/podium-stainless-akrilik-minimalis-ready-stock-jepara/
Silahkan Langsung Kontak Kami Untuk Informasi dan Pemesanan Melalui Salah Satu Chat di Bawah Ini, Karena Harga Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas Berkualitas dengan Harga Murah :
Add Nomer WhatsApp : 085 726 859 954 / 085 290 206 219
Bisa Juga Langsung Chat Melalui Aplikasi WhatsApp Tanpa Harus Simpan Nomer Telephone dengan Klik Logo WhatsApp Yang sudah kami Sediakan. (
https://bit.ly/Belifurniture
/
https://bit.ly/Belifurnitures
)
Kami menyediakan beberapa poduk Furniture, Meliputi Kusen, Pintu, Kursi, Sofa, Meja, Dipan/Tempat Tidur, Lemari, Kamar Set, Mimbar/Podium dan Furniture Lainnya (Bisa Custom Sesuai Permintaan Jika Sudah Punya Model yang diSukai). Kerjasama dan Kepuasan Anda adalah Prioritas Kami.
#podiumpulpits #podiumgereja #mimbargerejaminimalis #podiumakrilik #podiumhotel #podiumstand #podiumminimalis #podiumpidatominimalis #podiumgki #podiumgpdi
UPDATE BARANG SELALU READY STOCK Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK., Hadirkan Sentuhan Podium Mimbar Modern kedalam Setiap Khutbah di Gereja!
Cocok untuk Kebutuhan Mimbar Gereja juga :
https://www.bawufurniture.com/product-category/furniture/mimbar-gereja/
Selamat Belanja,Terima Kasih,
Salam
https://www.BawuFurniture.com/
#podiumpulpits#podiumgereja#mimbargerejaminimalis#podiumakrilik#podiumhotel#podiumminimalis#podiumpidatominimalis#podiumgki#podiumgpdi#mimbar gereja#hargamimbargereja#mimbargerejakatolik#mimbargerejakaca#mimbargerejakristen#mimbarkristen#mimbaragamakatolik#mimbargerejaakrilik
6 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/f8d1476c3f22a59c5baaf4763d0f2369/32ccaac2aeaee1da-c1/s540x810/445294fc5da457526b6ba395c4750732bd5ace5e.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/3dc717ae8225b43c42dfe205268f38d5/32ccaac2aeaee1da-ab/s540x810/feedb385203750e6fdb2e31116f051d30f1affca.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/62e5bce9ffdf300b0c391ea7ae7e562e/32ccaac2aeaee1da-8d/s540x810/6520f688da510b6e07e3eaa1db46c53f3268ca85.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/c947303d44a0029aeda9ae2463b266cb/32ccaac2aeaee1da-83/s540x810/023b82eb93bda8d5bdd60eb75317ecc81a7b15b8.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/77ec4081f04491f5f616c601e6e46259/32ccaac2aeaee1da-ae/s540x810/d5233bb98a1b5fa28a0e3239a3aa2c0a9e31c942.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/6320b0a086ecd4fe2a20ac905de65818/32ccaac2aeaee1da-4d/s540x810/c4ede6757b884a863b89664c1655f116fb029fff.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/9845d4fad6db543367afd1e62e9c4451/32ccaac2aeaee1da-57/s540x810/2b6a4d6887ad83e969212df6a807674c8cc26981.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/26f2782cb414fdc8f185efc20fc98a07/32ccaac2aeaee1da-f9/s540x810/0160e2b7eed7671c5d785221a5df6eb6eb6019b6.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/a396e333c3274daf4b5429fd9132d611/32ccaac2aeaee1da-c2/s540x810/24500096e332ecd71db7dd9bbcae903b32d9f364.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/935d20d23201ce5be3ebf1288d84b6f0/32ccaac2aeaee1da-03/s540x810/f22e545e6575877b46e577587c5b8c2764b604a8.jpg)
Bandung recently
1. Aku telah melihat banyak hutan pinus dari kota yang berbeda. Tapi di Bandung, di dalam hutan pinus pun banyak bunga yang cantik-cantik salah satunya bunga terompet. Hampir setiap aku ke Bandung menemukan bunga ini; di tempat wisata, di tempat makan, di hutan pun. Beda dengan hutan pinus di Jogja atau di Purwokerto dan di Bogor. Bandung memang benar kota ‘Kembang’
2. Panggung untuk nyanyi dan pertunjukan di hutan pinus disertai kursi2 dari batas kayu yang memanjang. Hmm ini menarik dan unik.
3. Hutan pinus dilihat dari bawah. Ya seperti pemandangan hutan pinus lainnya. Biasa. Tapi menjadi luar biasa karena sambil nunggu anak dan ponakan main aku bisa tiduran menghidrup udara segar tanpa polusi. Sudah lama tidak menemukan langit biru di Jakarta.
4. Villa yang 5 tahun lalu kami kesini dan kembali lagi , 2 dari kami sudah berpulang. Dan bertambah dengan 5 yang lain. Sungguh kenangan yang diulang dengan orang yang sama dan berbeda dengan perasaan yang acakadut.
5. Bunga lagi di tengah hutan pinus. Kali ini makan pastry sambil menikmati bunga berwarna warni ditengah hutan. Pastrynya enak!
6. Villa saat malam. Setelah anak tidur saya dan suami curi-curi jalan berdua sambil ngobrol. Villanya dingin, pembicaraan kami hangat.
7. Sebuah bangunan Belanda di Jalan Braga. Hehe seperti kota tua pada umumnya. Seperti gedung BNI di Malioboro (?). Atau gedung Spiegel di Kota Lama (?) entahlah. Tapi kayak bagus aja gitu.
8. Lukisan sepanjang Braga. Ke Bandung kota pasti larinya ke Braga / Jl. Asia Afrika / Alun-alun dan Masjid Bandung. Ya padahal cuma jalan, beli es kopi dan cireng. Tapi ya asik aja being tourist. Asal ga hujan ya.
9. Yogurt Cisangkuy. Otentik, enak dan jadi obat bete anak dan ponakan karena ga jadi naik Bandros. Hehe cukup mengobati dan sekali lagi, tempatnya ‘Bandung’ banget (dalam imajiku)
10. Kafe kucing. Ga terlalu suka kucing sih. Tapi anakku suka sembari menunggu bapak yang sholat jumat. Kami main di kafe kucing dalam LPZ.
Bandung asyik, walaupun beberapa ada yang pernah beberapa kali dikunjungi tapi tetap asyik. Adem dan segar. Dibandingkan Jakarta yang padat dan menyesakkan.
Dalam penjalanan kali ini aku belajar, bahwa kebahagiaan kita bisa di dapat dengan membahagiakan orang lain. Walaupun kita sudah pernah melakukannya, tapi mengulang bersama orang yang baru dan dia senang, rasanya lebih menyenangkan. Jadi perasaan berbagi > materi.
3 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/dc502722df1e1a160d9612ebe29f7c72/04c6b8827e2a5d7f-ff/s540x810/00854d99c0a8eb0fca7a2f6c0ad9ad7a42dd885c.jpg)
DOA UNTUK AYAH-BUNDA
Malam itu bintang-bintang bertaburan. Bulan sabit seperti alis cahaya yang hanyut di arakan mega-mega. Pada ambang jendela sebuah rumah, Ailin sedang memandangi lukisan mahakarya di angkasa itu.
Sedangkan Kak Alma dan Mas Abi, mereka sedang sibuk menyelesaikan tugas sekolah yang tadi siang diberikan ibu guru.
"Belum tidur, Ailin?"
Ailin menoleh dan menemukan senyum Bunda yang penuh kasih.
"Mas Abi, Kak Alma, tugasnya masih banyak?"
"Sedikit lagi, Bunda..." sahut mereka kompak. Buru-buru mereka menyelesaikan tugas matematika mereka. Beberapa kali Kak Alma yang kesulitan meminta bantuan Mas Abi yang terlihat sudah rampung membereskan buku-bukunya.
"Dulu kala, bulan itu berlayar sendirian," kata Bunda.
Ailin menyusupkan kepalanya ke dada Bunda yang lembut dan hangat. Kak Alma dan Mas Abi yang sudah selesai langsung menghampiri Bunda dan Ailin, turut memandangi bulan.
Ah, kasihan, bulan itu pasti kesepian, pikir mereka.
"Lalu ada tiga anak kecil, kakak beradik-"
"Siapa namanya, Bunda?" potong Alma penasaran
"Menurut kalian?"
"Abi, Alma, sama Ailin kan Bun?" Mas Abi menyengir. Bunda tersenyum lebar sembari mengusap lembut surai Mas Abi. Sepasang matanya berseri-seri seperti kerlip bintang.
"Tiga kakak beradik itu tidur di ranjang yang bertabur ribuan bintang,"
Mata Ailin membulat. "Kenapa?"
"Setiap kali tiga anak itu berdoa bagi orangtuanya sebelum tidur, doa itu berubah menjadi bintang."
Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayyaani shaghiiraa... gumam Kak Alma dalam hati. Mudah sekali. Kak Alma pernah mengucapkan hafalan doa itu didepan kelas.
"Bulan membangunkan ketiga anak itu, lalu mengajak mereka jalan-jalan ke angkasa."
Mas Abi, Kak Alma, dan Ailin sontak terbelalak iri.
"Tiga anak itu sangat gembira. Bulan menaburi mereka dengan cahaya kilauan kecil agar mereka dapat terbang sama sepertinya. Lalu mereka pun terbang di angkasa luas dipandu bulan, diikuti ribuan bintang milik tiga anak itu. Sembari melayang-layang di udara, mereka bertiga bersama bulan bernyanyi merdu penuh sukacita. Malam itu, langit yang bertabur bintang terlihat menakjubkan. "
Ailin melongok ke luar jendela, berharap dapat melihat tiga anak yang tengah terbang bersama bulan sabit.
"Saat meluncur di angkasa, tiba-tiba suasana menjadi gelap. Mereka tengah melewati awan dan langit tanpa bintang. Saat itu, tiga anak ini melihat bagian bumi yang muram.
' Tempat apakah itu, Bulan?' tanya si sulung sambil menunjuk kearah sebuah bangunan besar kelabu.
' Tempat ayah dan bunda yang sudah usang.'
Mereka bertiga tidak mengerti. Bulan pun segera mengajak mereka turun ke tempat itu.
'Aduh!' Si bungsu meringis ketika tubuhnya membentur sebuah papan nama dari kayu tua.
' Maaf,' Si tengah nyengir, merasa bersalah karena tidak sengaja menyenggol tubuh adiknya. Tapi si bungsu tidak mendengarnya. Ia terpukau menatap tulisan yang mulai terkelupas pada papan nama kayu tua itu :
' Tempat Ayah dan Bunda yang Sudah Usang'
Ketiga anak itu tiba-tiba merasa sangat sedih. "
Kak Alma seperti bisa melihat apa yang dilihat ketiga anak itu. Orang-orang tua usang, yang matanya tidak lagi bercahaya seperti bintang. Hati mereka keras dan dingin.
" ' Apa yang terjadi pada orang-orang tua itu, Bulan?' si tengah bertanya.
' Mereka tidak punya seseorang seperti kalian. Mereka tidak punya seseorang yang mengucapkan doa bagi mereka sebelum tidur. Anak mereka, sudah melupakan orangtuanya seperti anak-anak itu melupakan mainan yang usang.'
Ketiga anak itu tertegun. Mereka teringat mainan-mainan mereka yang sudah usang di gudang. Mainan-mainan itu tentu tidak terawat dan tidak pernah tersentuh. Mereka sudah lupa bahwa dulu mainan-mainan itu pernah berjasa, dan mereka pernah sangat menginginkan serta mencintainya. "
Ailin memeluk Bunda lebih erat, begitu juga Kak Alma dan Mas Abi. Mereka turut memeluk lengan Bunda. Mereka tidak ingin kehilangan hangat dan lembut hati Bunda.
" ' Sudah hampir pagi, anak-anak. Kalian harus pulang,' kata Bulan sambil menghimpun ribuan bintang milik mereka dalam tiga gugus cahaya kemilau. Masing-masing diberikan kepada tiga anak itu.
' Tapi kau akan sendirian, Bulan.' ujar si sulung.
Bulan diam saja. Ia mengulurkan tiga gugus cahaya pada anak-anak itu. Mereka tercenung sambil memeluk gugus cahaya itu. Si bungsu menatap kembali ke tempat orangtua-orangtua usang. Ada begitu banyak orang disana, namun mereka terlihat begitu kesepian dibanding bulan yang berlayar sendirian di langit.
' Bulan, biar bintang-bintang ini menemanimu dan juga mereka,' seru si bungsu tiba-tiba. Kedua kakaknya pun turut menyetujuinya.
Bintang-bintang itu seketika berlompatan ke angkasa, membuat langit secantik malam ini," kata Bunda, lalu diam memandang ke angkasa di luar sana.
Kak Alma melihat sebuah bintang jatuh. ' Cerita Bunda belum selesai, ' pikirnya.
"Bintang-bintang itu begitu gembira berada di langit yang luas. Namun, sebagaimana anak-anak itu, mereka juga bisa melihat bagian-bagian bumi yang muram, tempat orangtua-orangtua usang berada..."
"Apakah bintang-bintang itu akan habis, Bunda?" tanya Mas Abi.
" Tidak, Mas Abi. Karena akan ada banyak anak-anak baik seperti ketiga anak itu yang menciptakan lebih banyak bintang."
Mereka lega mendengar akhir kisah Bunda. Bintang-bintang yang berkilauan di langit tampak cantik sekali.
Tapi...
"Bunda, kenapa Bunda selalu menyebut mereka 'ketiga anak ini', 'ketiga anak itu'? Bukankah sudah Mas Abi bilang kalau nama mereka Abi, Alma, dan Ailin?" protes Ailin, diangguki oleh kakak-kakaknya.
Bunda tidak menjawab, ia menatap ketiga anaknya dengan mata bercahaya bintang. Seulas senyum yang terlukis di bibir Bunda menyadarkan mereka pada sesuatu. Mereka sering lupa membaca doa sebelum tidur.
Ketiga kakak-beradik itu tersipu malu.
"Bunda, Ailin sudah mengantuk," rengek si bungsu sambil pura-pura menguap.
" Abi juga,"
"Alma juga sudah mulai mengantuk,"
" Aha! Ayah akan membawa kalian terbang ke negeri awan," seru Ayah yang baru pulang dari bekerja. Ayah menggendong Ailin, mengayun-ayunkannya di udara sebelum menurunkannya di tempat tidur.
Kak Alma dan Mas Abi digandeng Bunda ke kamar menyusul Ayah dan Ailin. Mereka terkekeh gembira.
Kak Alma menatap Ayah yang tengah membetulkan letak selimutnya. Walaupun terlihat lelah, tapi mata Ayah bercahaya seperti bintang. Mereka tidak ingin cahaya bintang di mata Ayah itu meredup.
Mereka bertiga segera memejamkan mata. Mereka pura-pura tertidur sesaat setelah Ayah dan Bunda bergantian mengecup kening mereka. Ketika mendengar pintu kamar ditutup dari luar, dan suara langkah kaki Ayah dan Bunda menjauh, Mas Abi, Kak Alma, dan Ailin segera membuka mata. Dengan dipimpin Mas Abi, mereka berdoa :
Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayyaani shaghiiraa... ' Tuhanku, sayangilah ayah-bundaku, sebagaimana mereka menyayangiku sejak aku masih kecil.'
Malam itu mereka bermimpi, bulan sabit datang dan memberi mereka sebuah bintang.
Sebagaimana ketiga anak dalam dongeng Bunda, Mereka meletakkan bintang itu di langit untuk menemani bulan. Maka malam itu, lukisan mahakarya di angkasa semakin indah dengan tambahan tiga bintang milik Mas Abi, Kak Alma, dan Ailin.
Selamat ulang tahun, Bunda.
3 notes
·
View notes
Text
Ingin menjadi Rumah
[bag.1 - Jendela]
Ada satu jendela yang kutemui di sebuah rumah tanpa daun pintu. Rumah yang letaknya tak jauh dari tempat dimana aku menetapkan akan tinggal, guna bersembunyi setelah lelah dari berlarian di tengah kota. Neptunus menjadi satu-satunya tempat dimana aku bisa bersembunyi. Hilang dari peradaban. Tenggelam di suatu tempat yang orang-orang bahkan tak ingin datang walau untuk sekedar singgah pulang hari.
Mengenai jendela yang kusebut tadi, ada hal istimewa yang kutemukan disana. Rumah tua dengan ornamen kayu jati yang sangat kuat, namun tak memiliki daun pintu hingga pintu depannya dibiarkan terbuka sedikit agar siapa saja bisa masuk kedalamnya. Aku berlari kesini karena kupikir, ada beberapa orang yang mencariku lantaran sudah menghilang untuk waktu yang lama. Dan menemukan rumah ini, seperti menemukan sesuatu yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan.
Jendela itu letaknya di lantai dua dari ujung tangga berwarna cokelat. Debu dan udara lembab, menghiasi isi rumah yang hampir tak tersentuh tangan manusia. Kurasa, pemiliknya dahulu meninggalkannya dengan sengaja. Kursi dan semua peralatan rumahan seperti meja makan, dapur kecil, dan sebuah papan tulis dengan rak buku-buku itu dibiarkan begitu saja berselimut kain berwarna putih. Entah apa yang menyebabkan serangga dan hewan-hewan pengerat seperti tikus tidak memakannya, tapi yang kulihat, semuanya masih terlihat baik-baik saja kecuali debu yang menebal menempel disetiap permukaan benda disini. Ketika menaiki anak tangga satu persatu, ada perasaan was-was disana. Takut kalau ternyata kayunya lapuk dimakan rayap. Tapi ternyata dugaanku salah besar. Semua ukiran kayu dan susunannya tampak kokoh dan kuat. Kutelusuri semua isi rumah yang hanya berlantai dua namun terlihat begitu nyaman dan luas. Di lantai dua, ada satu tempat tidur yang letaknya disamping jendela berwarna hijau. Ada sebuah meja belajar pendek tanpa kursi, dan lemari kayu dengan beberapa perabot disampingnya. Semua dominasi warna rumah ini, bisa kusimpulkan dalam hanya satu detik melihatnya. Coklat, iya.. warna cokelat yang sangat pekat namun membawa nuansa yang sangat teduh. Hanya satu jendela ini yang warnanya di cat hijau muda telur asin.
Cahaya siang yang sudah berangsur menuju sore seakan memberikan ketenangannya sendiri. Jendele yang kulihat dari luar, ternyata memang indah bila melihatnya dari dekat secara langsung. Sinar matahari yang jatuh mengenai ukiran jendela ini, seakan memberitahukan bahwa jendela ini memang dibuat untuk dinikmati keindahannya oleh siapapun yang melihatnya.
Dari dalam rumah ini, tepat kaki ini berdiri didepan jendela hijau yang terbuka, aku melihat pemandangan taman depan rumah yang begitu asri namun tak terawat keadaannya. Begitu banyak daun berserakan, juga dengan ilalang yang mulai tumbuh ditempat yang tak seharusnya. Sejauh mata memandang, jalanan yang kulewati tadi, terlihat juga meski tidak begitu jelas. Rumah ini sepertinya memang tidak pernah disinggahi oleh siapapun kecuali aku. Karena kulihat, jejak debu dilantai ini hanya milik kakiku saja. Kuputuskan untuk duduk dipinggir jendela hijau ini sembari menunggu sore datang mencariku. Aku akan menetap disini malam ini. Gumamku dalam hati.
** Hari sudah malam saat aku terbangun. Sepertinya, perjalanan tadi membuat tubuhku lelah dan berakhir ketiduran disini. Iya dengan posisi kakiku menjuntai ke luar jendela, dan tubuhku yang hampir jatuh sebab terbangun dalam keadaan kaget. Aku langsung berangsur turun dari jendela hijau ini, yang tingginya hanya sekitar setengah dari badanku yang tidak begitu tinggi atau begitu pendek. Aku membuka kain putih yang menutupi kasur serta lemari dan meja belajar diruangan ini. Menggulungnya menjadi satu bagian kain, dan kuletakan diujung tangga agar bisa kubawa turun untuk ku cuci besok, pikirku.
“ahh nyamannya” badanku rebah juga diatas kasur empuk yang berukuran sedang. Aku membuka mataku seraya melihat langit-langit rumah ini. Betapa terkejutnya aku, ketika kudapati langit-langit rumah ini berubah menjadi gugusan bintang-bintang yang berpendar, berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Spontan kedua tanganku memastikan mata ini tidak salah melihat, dan benar saja, langit-langit itu memang bergerak. Bagai gugusan galaksi yang terdapat banyak sekali bintang. Bertebaran. Indah sekali.
Alih-alih merinding pada keanehan kota kecil tak berpenghuni ini, aku bangun dan melihat kearah langit luar lewat jendela hijau di sebelahku. Kupastikan langit di kota ini sekali lagi. Ternyata memang sangat indah pada malam hari. Aku bahkan baru saja melihat sebuah planet besar melayang yang melewati beberapa meter dari rumah ini, dimana itu adalah pemandangan yang sangat tidak biasa. Sangat menakjubkan.
Lalu, tak berapa lama, saat sedang menikmati keindahan langit pada kota kecil di Neptunus ini, aku melihat beberapa orang bergerombol melewati rumah ini. Tunggu-tunggu, maksudku barusan kupikir yang tadi itu orang sepertiku, ternyata mereka lebih menyerupai tokoh kartun yang pernah kulihat disebuah film. Entahlah, sebab penasaran, aku berlari menuruni tangga dan keluar mencari beberapa makhluk yang tadi melewati jalan ini. Tapi, mereka sudah pergi cukup jauh. Jalannya santai jika kulihat dari atas jendela tadi, namun kenapa mereka sudah jauh sekali.
“besok, aku akan berkeliling, perutku juga mulai lapar, dan aku tau aku memang harus mencari sumber makanan lagi” dengan lemas aku memutuskan masuk kembali kerumah tanpa daun pintu itu. Menaiki tangga kembali dan menyandarkan punggungku pada kasur empuk dengan kantuk yang mulai menyerang. Aku terlelap.
** “Selamat pagi, apakah tidurmu nyenyak nona muda” suara seorang anak kecil membangunkan tidurku pagi ini. Dengan perasaan kaget, aku sadar rumah ini memang bukan rumahku, kenapa aku tidak terpikir jika ada yang menghuninya, kenapa pikiranku malah mengarah pada rumah yang kosong yang tidak ditempati siapapun, gumamku dalam hati sambil bangun dari tempat tidur. Anak kecil itu, membelakangiku, ku kira-kira usianya mungkin sekitar 10, atau 11, entahlah. Tapi yang jelas, dia bahkan malah sibuk merapikan sudut demi sudut ruangan ini yang tertutup oleh debu. Seraya membalik badannya, anak itu berjalan ke arahku, tepat didepan jendela hijau ini aku melihat wajahnya yang begitu ceria.
“hai, perkenalkan, namaku Natsuko” aku menjabat tangan mungilnya. Dia anak laki-laki dengan rambut berwarna coklat muda, berwajah sedikit kotak, dan kulitnya putih bersih. “Sabine” sahutku singkat memperkenalkan namaku padanya. “Tak usah kikuk, aku yang berterima kasih kepadamu, karena sudah datang dan memilih menetap dirumah ini” dia berjalan menuju tangga, mrmbawa kain yang kugulung semalam. Karena masih menelaah kondisi ini dan kejadian aneh dari semalam, aku berlari kecil mengikuti Natsuko menuruni tangga keruang utama dibawah.
Kakiku terhenti saat kulihat seisi ruangan dibawah sudah berbeda jauh sekali dari yang semalam kulihat. Rak buku, meja, bahkan lantainya pun kini sudah bersih tanpa debu menempel barang setitik. “WAAAH” sontak suaraku terdengar oleh Natsuko yang sadar akan kehadiranku.
“Selamat datang dirumah, beritahu aku jika kau membutuhkan sesuatu” katanya lagi sambil sibuk membuat sesuatu di dapur mungil yang bersih itu.
Bersambung…
3 notes
·
View notes
Text
Dipan Gebyok, Tempat Tidur Gebyok Ukir Jati
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/7da61281b4a81b15045c9bccbad0af2f/4aa6bf1af6a7f165-bc/s540x810/fcc88cf0c29b9d3cf63904a8e211fd643b65938b.jpg)
dipan gebyok, dipan gebyok ukir jepara, dipan gebyok kayu jati, dipan gebyok jati, dipan gebyok jati jepara, dipan ukir, dipan ukir jepara, dipan kayu jati, dipan antik, set kamar tidur gebyok, kamar tidur gebyok, tempat tidur gebyok, tempat tidur ukir gebyok, tempat tidur gebyok jepara, tempat tidur motif gebyok, model tempat tidur ukir, model tempat tidur mewah, tempat tidur antik, tempat tidur mewah, tempat tidur kayu jati, tempat tidur jati jepara, tempat tidur ukir jepara
Dipan Gebyok, Tempat Tidur Gebyok Ukir Jati
#dipangebyok#dipangebyokukirjepara#dipangebyokkayujati#dipangebyokjati#dipangebyokjatijepara#dipanukir#dipanukirjepara#dipankayujati#dipanantik#setkamartidurgebyok#kamartidurgebyok#tempattidurgebyok#tempattidurukirgebyok#tempattidurgebyokjepara#tempattidurmotifgebyok#modeltempattidurukir#modeltempattidurmewah#tempattidurantik#tempattidurmewah#tempattidurkayujati#tempattidurjatijepara#tempattidurukirjepara#mebeljakarta#mebeljepara#furniturejepara#furniturejakarta#mebelsurabaya#mebeljakartabarat#mebeljakartaselatan#kamartidurukir
0 notes
Text
Jejak Cerita di Rumah Merah Salak
Di tengah malam, tepat pukul dua dini hari, aku dan empat sahabat berkumpul di Rumah Merah Salak. Suasana dingin dan berkabut menyelimuti area camp ground yang baru dibuka setahun lalu—sebuah tempat yang jarang dijamah karena trek yang curam, terutama di musim hujan. Di antara kami, ada Dimas, Ahmad—yang sering disapa Udin—Ranu, dan Rija. Meja kayu tua yang dipenuhi rokok dan secangkir kopi menjadi saksi bisu percakapan mendalam kami tentang dunia yang kian terasa asing.
Di bangku kayu yang sederhana, kami pun memulai perdebatan ringan tentang hubungan. Aku membuka dengan pertanyaan yang menggelitik,
"Kalian, kalau soal hubungan, lebih pilih terbuka sejak awal atau nanti ketika menikah? Apakah harus mengungkapkan aib atau keburukan, atau sebaiknya tidak sama sekali? Ingat, kita tak menyangkut agama, karena jelas di luar sana agama pun melarang walaupun sudah menikah."
Dimas, dengan nada tegas, menjawab,
"Kalo gua, jelas ga perlu diberitahu sama sekali. Hal-hal seperti itu cuma bisa bikin oasangan sedih atau kecewa, dan kadang, kita cuma perlu membiarkannya begitu saja."
Ahmad menimpali dengan suara yang seolah menguatkan pendapat Dimas,
"Iya, kita ini ga tau, Mir, dia bakal nerima atau ngga. Mendingan kita cari aman aja, selagi dia belum tahu, yang ga usah dikasih tau. Buat apa repot-repot? Kita focus aja buat hari yang berjalan."
Tak tinggal diam, aku pun mengemukakan pendapat aku,
"Gua, pasti terbuka dari awal, entah aib atau keburukan. Soalnya gua punya rasa bersalah tinggi. Kalau disembunyikan, rasanya jadi nggak nyaman. Gua juga mau pake empati, karena kalau dia ga bisa nerima, ya udah, sebelum hubungan ke arah yang serius, mendingan kita berpisah. Tapi kalau dia terbuka juga tentang sisi buruk masa lalu, kita lihat apakah gua pure cinta atau bukan. Kalo iya, gua bakal nerima apa pun itu, asal nggak berlebihan. Lagian, setiap manusia pasti pernah salah, termasuk gua. Gua cuma pengen tahu seberapa kuat gua atau dia dalam menahan emosi. Cinta itu ikhlas dan tanpa syarat, jadi gua yakin hal itu bisa diterima oleh kita jikalau itu benar cinta."
Meski argumen kami bertebaran, satu hal yang terasa pasti: kami saling menghargai pendapat masing-masing tanpa ada emosi yang memanas.
Setelah topik itu usai, aku mencoba mengangkat isu mistis. Dalam keheningan malam yang pekat, ketika aku menyebut kata "setan", Dimas langsung menyela,
Tak lama kemudian, Dimas menyela dengan nada serius, "Wah, anj, dah tidur lah! Tidur, tidur, serem!"
Rasa takut sejenak menyusup; mendengar itu, Dimas dan yang lainnya segera kembali ke tenda. Setelah itu, kami pun terbagi ke dalam dua kelompok: satu kelompok berisi aku, Ahmad, dan Ranu, sedangkan kelompok lainnya menampung Rija dan Dimas. Namun, karena kebanyakan dari kami segera kembali ke tenda, sayapun ikut masuk—meskipun hati masih terasa kurang.
Tak mampu menutup mata, aku pun melangkah keluar, menginjak rerumputan hijau yang masih basah oleh sisa-sisa hujan. Di bawah langit berawan yang masih menyimpan aroma hujan, aku larut dalam keheningan malam yang merdu. Angin malam menyelinap lembut, membelai wajahku sambil membawa bisikan rintik gerimis, "Oh, gadis hujan, hoekkk cuih."
Pikiranku pun terhanyut oleh bayang-bayang masa lalu yang seakan enggan dilupakan. Aku menghisap rokok signature dengan tenang, mataku terus mengintip sekeliling dengan rintikan hujan membasahi pipi. Namun, di antara siluet pohon yang tersamar oleh remang kabut, aku melihat sesosok kain putih yang melayang—seolah sosok misterius hendak menjelma dari balik kegelapan malam, menyerupai bayangan pocong yang samar namun nyata. "Din, itu apaan tuh? Ada putih-putih di sebelah sana, dekat Rumah Merah Salak."
Ahmad segera bangkit dan mendekat, lalu dengan nada mengejek berkata, "Mana-mana? Anjir, serius lu? Itu daun pisang, lu cuma suggest doang." Setelah gua amati lebih dekat, ternyata memang benar—hanya sehelai daun pisang yang tersapu angin, menari di antara bayang-bayang.
Aku pun tertawa , dan akhirnya kami kembali masuk ke tenda. Kami berjanji untuk tak melewatkan momen pagi, terutama keindahan matahari terbit yang selalu berhasil mencuri hati aku.
Momen di Rumah Merah Salak itu bagai lembaran rahasia yang terlukis dengan warna hitam pekat dengan pena yang kotor. Di sana, di antara desis asap rokok yang menari di udara dan aroma kopi hitam yang pekat, kami menyulam kisah—kisah tentang pemikiran yang terpatri di setiap kata, dan perdebatan yang membara.
Di antara tawa, gelak, dan diam yang mengalun, seakan keheningan itu punya suara sendiri, menceritakan rahasia yang tak terucap. Kami, yang berkumpul dalam pelukan malam, menyadari bahwa meski dunia ini kian berubah dan terasa asing, seolah seperti lirik lagu "You know, you know where you are with" dari Radiohead yang teramat relate.
Pada akhirnya kami berhasil tertidur dan menikmati matahari terbit.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/07395a87ce6cf09a66782e4b3f22271e/8e461cd8e7dc1d5d-f2/s540x810/a35b60dea88a5a746d135382af09ae425e6c390b.jpg)
1 note
·
View note
Text
Desain Interior Apartemen 1 Kamar
Mengapa Desain Interior Apartemen 1 Kamar Sangat Penting?
Desain interior apartemen 1 kamar menjadi faktor utama dalam menciptakan hunian yang nyaman, estetis, dan fungsional. Apartemen dengan ruang terbatas memerlukan perencanaan tata letak yang cermat agar setiap bagian ruangan dapat digunakan secara optimal tanpa mengorbankan kenyamanan.
Dalam desain interior apartemen 1 kamar, pemilihan warna, furnitur, dan pencahayaan menjadi elemen kunci untuk menciptakan kesan luas. Oleh karena itu, pemanfaatan ruang yang efisien harus dipertimbangkan sejak awal.
Konsep Desain Interior Apartemen 1 Kamar
1. Minimalis Modern
Desain interior apartemen 1 kamar dengan konsep minimalis modern sangat populer karena tampilan yang bersih, rapi, dan sederhana. Pemilihan warna-warna netral seperti putih, abu-abu, atau krem membantu menciptakan kesan luas dan terang.
Furnitur multifungsi seperti tempat tidur dengan laci penyimpanan atau meja lipat sangat ideal untuk apartemen dengan ruang terbatas. Konsep minimalis juga mengurangi penggunaan dekorasi berlebihan sehingga ruangan tetap terlihat rapi.
2. Scandinavian
Gaya Scandinavian dalam desain interior apartemen 1 kamar mengutamakan kesederhanaan dan kenyamanan. Warna-warna cerah, penggunaan material alami seperti kayu, serta pencahayaan alami yang maksimal menjadi ciri khas utama dari konsep ini.
Dengan memanfaatkan jendela besar dan dekorasi sederhana seperti tanaman hias kecil, desain interior apartemen akan terasa lebih segar dan menyenangkan.
3. Industrial
Desain interior apartemen 1 kamar dengan konsep industrial memberikan tampilan yang modern dan maskulin. Material seperti beton, besi, dan kayu kasar sering digunakan untuk memberikan kesan yang unik.
Rak terbuka dari besi, pencahayaan lampu gantung dengan desain simpel, serta warna-warna gelap seperti hitam dan abu-abu dapat memperkuat nuansa industrial dalam apartemen.
Tata Letak dalam Desain Interior Apartemen 1 Kamar
1. Ruang Tamu yang Efisien
Dalam desain interior apartemen 1 kamar, ruang tamu sering kali digabung dengan area lainnya. Oleh karena itu, pemilihan furnitur ringkas seperti sofa kecil atau kursi multifungsi sangat diperlukan agar ruangan tetap nyaman digunakan.
Meja kopi berukuran kecil, karpet yang lembut, dan pencahayaan yang cukup akan membantu menciptakan suasana ruang tamu yang lebih hangat dan nyaman.
2. Dapur yang Praktis
Desain interior apartemen 1 kamar harus mempertimbangkan dapur yang ringkas namun tetap fungsional. Penggunaan kitchen set dengan desain minimalis serta penyimpanan vertikal sangat membantu menghemat ruang.
Pemilihan peralatan dapur yang compact serta penggunaan rak dinding dapat membantu menjaga kebersihan dan kerapihan dapur dalam apartemen.
3. Kamar Tidur yang Nyaman
Kamar tidur dalam desain interior apartemen 1 kamar harus dirancang dengan cermat agar tetap nyaman meskipun memiliki ukuran terbatas. Tempat tidur dengan laci penyimpanan atau tempat tidur lipat dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan ruang.
Pemilihan warna-warna lembut seperti pastel atau earthy tone serta pencahayaan hangat akan membantu menciptakan suasana yang lebih tenang dan relaks.
4. Kamar Mandi yang Modern
Dalam desain interior apartemen 1 kamar, kamar mandi sebaiknya dirancang dengan konsep minimalis. Penggunaan shower dibandingkan bathtub akan menghemat ruang, sementara penyimpanan di dinding seperti rak atau gantungan akan membuat kamar mandi tetap rapi.
Pemilihan warna terang seperti putih atau krem serta penggunaan kaca besar juga dapat memberikan kesan luas pada kamar mandi kecil.
Tips Memaksimalkan Ruang dalam Desain Interior Apartemen 1 Kamar
Gunakan Furnitur Multifungsi – Tempat tidur dengan laci, meja lipat, serta kursi yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan akan sangat membantu menghemat ruang.
Pilih Warna Terang – Warna netral dan terang seperti putih, abu-abu muda, serta pastel dapat memberikan kesan ruangan yang lebih luas.
Gunakan Cermin – Cermin besar akan menciptakan ilusi ruang yang lebih luas dan membuat apartemen terasa lebih terbuka.
Manfaatkan Rak Dinding – Penyimpanan vertikal dapat menghemat banyak ruang dan membuat apartemen tetap rapi.
Optimalkan Pencahayaan – Pencahayaan alami dan buatan yang baik akan menciptakan suasana yang lebih nyaman dan terang.
Pusat Interior Medan: Solusi Terbaik untuk Desain Interior Apartemen 1 Kamar
Jika Anda sedang mencari jasa desain interior apartemen 1 kamar yang profesional, Pusat Interior Medan adalah pilihan yang tepat. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa desain interior, custom interior, serta pembuatan furnitur berkualitas, Pusat Interior Medan siap membantu Anda menciptakan apartemen yang nyaman dan fungsional.
Keunggulan Pusat Interior Medan
Desain Interior Profesional – Tim desainer berpengalaman yang siap memberikan solusi terbaik sesuai kebutuhan Anda.
Custom Interior – Pembuatan furnitur dan tata ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Material Berkualitas – Menggunakan bahan terbaik untuk menciptakan desain interior yang tahan lama dan estetis.
Pelayanan Terbaik – Proses pengerjaan yang transparan, tepat waktu, dan berkualitas tinggi.
Hubungi Pusat Interior Medan
Untuk mendapatkan desain interior apartemen 1 kamar yang modern dan fungsional, segera hubungi Pusat Interior Medan melalui kontak berikut:
Alamat: KOMP. SETIA BUDI POINT Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20132 Admin 1: 0823-7457-0543 Admin 2: 0877-0006-0961
Dengan pengalaman dan keahlian dalam desain interior apartemen 1 kamar, Pusat Interior Medan siap membantu Anda menciptakan hunian yang nyaman, modern, dan sesuai dengan gaya hidup Anda. Segera konsultasikan kebutuhan desain Anda dan wujudkan apartemen impian Anda!
#pusat interior medan#jasa interior medan#tukang interior medan#medan#tempat perabot medan#desain interior medan#arsitek#perabot medan
0 notes
Link
Dekoruma.net ~ Musim hujan sudah datang, suhu dingin juga mulai menusuk sampai ke tulang, cocok banget pasang tungku perapian di kamar tidur.
0 notes
Text
Tempat Tidur Gebyok Ukir Jati Jepara
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/abf4ec62eb326b8796146b794be8fcfb/d4525332738047ce-9d/s540x810/45b370ef9473015dad883c165f8622eb0f692ee4.jpg)
tempat tidur gebyok, tempat tidur ukir gebyok, tempat tidur ukir gebyok, tempat tidur motif gebyok, tempat tidur model gebyok, dipan gebyok, dipan ukir gebyok, dipan gebyok jepara, tempat tidur gebyok kayu jati, tempat tidur gebyok jati, tempat tidur jati gebyok, tempat tidur jati, tempat tidur ukir, tempat tidur ukir kayu jati, tempat tidur ukir jati jepara, tempat tidur kayu jati jepara, tempat tidur jati jepara, kamar tidur gebyok, set kamar tidur gebyok, jual tempat tidur gebyok, tempat tidur antik, tempat tidur jawa
Tempat Tidur Gebyok Ukir Jati Jepara
#tempattidurgebyok#tempattidurukirgebyok#tempattidurmotifgebyok#tempattidurmodelgebyok#dipangebyok#dipanukirgebyok#dipangebyokjepara#tempattidurgebyokkayujati#tempattidurgebyokjati#tempattidurjatigebyok#tempattidurjati#tempattidurukir#tempattidurukirkayujati#tempattidurukirjatijepara#tempattidurkayujatijepara#tempattidurjatijepara#kamartidurgebyok#setkamartidurgebyok#jualtempattidurgebyok#tempattidurantik#tempattidurjawa
0 notes
Text
VII. Bertemu dengan Ami
POV Ganes:
Sore itu, rumah Gendis dipenuhi suara tawa anak-anak. Raka dan Riki sedang bermain mobil-mobilan, sementara Amika sibuk menumpuk balok kayu di dekat mereka. Ganes duduk di ruang tamu, menyeruput teh yang disiapkan Gendis.
Gendis melirik adiknya yang tampak ragu-ragu, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi masih menimbang-nimbang kata-katanya. Sebagai kakak, ia mengenal Ganes lebih dari siapa pun.
"Kamu kenapa, Nes?" tanya Gendis akhirnya, meletakkan gelasnya ke meja.
Ganes menghela napas, memainkan ujung rambutnya yang tergerai di bahu. "Aku... ada seseorang yang mulai dekat denganku."
Gendis terdiam sejenak. Matanya menajam, naluri protektifnya langsung muncul. "Seseorang? Maksudnya... laki-laki?"
Ganes mengangguk pelan. "Namanya Wira. Dia pelanggan tetap di kafe. Kami sering mengobrol, dan dia baik... perhatian. Rasanya aku mulai nyaman dengannya."
Gendis menatap Ganes lama. Ia tidak ingin gegabah merespons, tapi hatinya penuh dengan kecemasan. Setelah semua yang dialami Ganes, setelah kehilangan Kavindra, Gendis takut adiknya akan terluka lagi.
"Tapi, Nes..." suara Gendis lebih lembut kali ini, "Kamu yakin dia orang yang baik?"
Ganes tersenyum tipis. "Aku belum tahu banyak tentang dia, Kak. Tapi dia tahu tentang Amika sejak awal, dan dia tidak menjauh. Malah, dia makin dekat. Dia... membuatku merasa dihargai, bukan hanya sebagai seorang ibu, tapi juga sebagai seorang wanita."
Gendis menatap Ganes dengan mata berkaca-kaca. Ia tahu betapa sulitnya bagi adiknya untuk membuka hati lagi.
"Kak," lanjut Ganes pelan, "Aku nggak tahu apakah ini akan bertahan lama atau tidak. Tapi aku ingin mencoba. Aku ingin bahagia lagi."
Gendis menarik napas dalam, lalu menggenggam tangan Ganes. "Aku hanya ingin kamu bahagia, Nes. Kalau kamu yakin, aku akan selalu mendukungmu. Tapi kalau dia menyakitimu..."
Ganes terkekeh. "Kakak bakal turun tangan?"
Gendis tersenyum, meski matanya masih menyiratkan kekhawatiran. "Tentu. Aku dan Mas Cakra pasti bakal lindungin kamu."
Ganes mengangguk pelan, merasa hangat oleh dukungan kakaknya. Ia tahu, apa pun yang terjadi nanti, Gendis akan selalu ada untuknya.
Pada malam hari, di kamar Ganes dan Amika...
Ganes duduk di tepi tempat tidur, mengusap pelan punggung kecil Amika yang mulai terlelap dalam dekapannya. Cahaya lampu tidur menerangi wajah mungil putrinya, memberikan kesan damai yang selalu membuat hati Ganes luluh.
"Ami sayang… besok kamu akan ketemu Om Wira," bisiknya lembut, meski ia tahu Amika mungkin sudah hampir tertidur dan tidak sepenuhnya memahami kata-katanya.
Ganes tersenyum tipis, membayangkan pertemuan itu. Ada perasaan harap, gugup, dan sedikit takut di hatinya.
"Mamah nggak tahu gimana reaksi Ami nanti, tapi Mamah ingin kamu tahu satu hal. Mamah nggak akan pernah membawa seseorang ke dalam hidup kita kalau Mamah nggak yakin dia orang baik."
Ia menarik napas panjang, membelai rambut Amika dengan penuh kasih. "Om Wira… dia baik, sayang. Mamah nggak tahu ke depannya akan seperti apa, tapi Mamah berharap… Ami bisa suka sama Om Wira, seperti Om Wira menyayangi Ami."
Ganes menatap wajah kecil putrinya. "Mamah ingin Ami tetap bahagia. Mamah ingin Ami tahu bahwa walaupun Papah nggak ada di sini lagi, selalu ada orang-orang yang akan menyayangi kita. Dan kalau suatu saat nanti Om Wira jadi bagian dari hidup kita… Mamah harap Ami bisa menerimanya dengan hati yang sama tulusnya seperti Mamah menerima Om Wira."
Amika bergerak sedikit dalam tidurnya, bibir mungilnya terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu. Ganes tersenyum, lalu mengecup kening putrinya.
"Apa pun yang terjadi nanti, Mamah hanya ingin yang terbaik untuk Ami. Dan Mamah akan selalu ada untukmu."
Di dalam hatinya, Ganes berdoa agar pertemuan besok berjalan dengan baik. Agar Amika bisa merasakan ketulusan yang Ganes rasakan dari Wira. Dan agar kebahagiaan yang perlahan datang dalam hidup mereka bisa terus bertumbuh.
POV Wira:
Keesokan harinya...
Hari ini, Wira bangun dengan perasaan yang campur aduk. Semangat, gugup, dan sedikit cemas bercampur menjadi satu. Ia berdiri di depan cermin, menatap bayangannya sendiri.
Hari ini aku akan bertemu Ami.
Anak Ganes.
Sudah beberapa hari sejak percakapannya dengan sang ibu, dan kini, Wira mengambil langkah pertamanya untuk mengenal lebih jauh dunia Ganes—dan dunia Ami.
Ia meraih kemeja putih favoritnya, lalu mengernyit. Terlalu formal? Ia ingin terlihat rapi, tapi tidak kaku. Akhirnya, ia memilih kaus lengan pendek warna biru tua dan celana jeans yang nyaman.
Saat memakai jam tangannya, ponselnya berbunyi.
Ganes: Mas Wira, nanti ketemu di taman aja ya. Ami suka main di sana.
Wira tersenyum kecil. Ia bisa membayangkan seorang anak kecil berlarian di antara ayunan dan perosotan, tertawa riang.
Sebelum berangkat, ia mengambil satu kantong kertas dari meja. Isinya? Boneka panda kecil dan beberapa camilan anak-anak. Kata Ganes, Ami terobsesi dengan panda.
"Semoga Ami suka."
Dengan napas panjang, Wira keluar dari apartemennya. Ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar.
Di taman...
Wira duduk di bangku taman, merasa sedikit kaku. Di sampingnya, Ganes sedang membuka bungkus es krim untuk Ami, yang duduk di pangkuannya sambil menggoyang-goyangkan kakinya.
“Pelan-pelan, sayang,” Ganes mengingatkan saat Ami dengan antusias menyambar es krim itu dan langsung menggigitnya.
Ami mengerjapkan mata, lalu mengerutkan kening seolah sedang berpikir keras. Dia menoleh ke Wira, mengangkat es krimnya sedikit. “Wi... Wi...”
Wira menoleh, hatinya mencair seketika. “Eh, buat aku?” tanyanya, pura-pura terkejut.
Ami mengangguk kecil, lalu tertawa sendiri sebelum kembali sibuk menjilati es krimnya.
Ganes tersenyum, menatap Wira. “Sepertinya dia suka sama kamu.”
“Aku juga suka Ami,” balas Wira, menatap gadis kecil itu dengan penuh sayang.
Ami tiba-tiba menepuk tangan kecilnya ke paha Wira, lalu bergumam, “Wiwi!” sambil tertawa.
Wira mengangkat alis. “Wiwi?”
Ganes menahan tawa. “Sepertinya itu nama barumu.”
Wira berpura-pura berpikir keras. “Wiwi... Hmm, lucu juga.”
Ami mengangguk cepat, seolah setuju dengan dirinya sendiri. Wira tertawa, merasa bahwa sore ini adalah salah satu momen paling berharga dalam hidupnya.
POV Ami:
Ami suka es krim. Rasanya manis dan dingin di mulut. Mamah bilang harus pelan-pelan, tapi Ami tidak sabar. Begitu mamah membuka bungkusnya, Ami langsung menggigit, dan—brrr! Dingin sekali!
Ami mengerjap, lalu melihat ke samping. Ada pria di sana. Mamah tadi bilang namanya Om Wira, tapi Ami belum bisa mengucapkannya.
Ami menatap es krimnya. Lalu menatap pria itu lagi.
"Wi... Wi..." katanya sambil mengangkat es krim sedikit.
Pria itu terkejut. "Eh, buat aku?"
Ami tidak benar-benar tahu apakah ia ingin memberi atau hanya ingin berbagi kebahagiaan. Tapi ia mengangguk kecil, lalu tertawa sendiri.
Mamah tersenyum. "Sepertinya dia suka sama kamu."
Ami tidak mengerti sepenuhnya, tapi pria itu tersenyum lebar. "Aku juga suka Ami."
Ami senang. Ia menyukai suara pria itu. Tidak terlalu keras, tidak terlalu pelan.
Jadi, Ami menepuk pahanya, seperti yang sering ia lakukan pada mamah jika ingin bermanja-manja. "Wiwi!" serunya, mencoba menyebut nama pria itu.
Pria itu mengangkat alis. "Wiwi?"
Mamah tertawa kecil. "Sepertinya itu nama barumu."
Pria itu berpura-pura berpikir, lalu mengangguk. "Wiwi... Hmm, lucu juga."
Ami mengangguk cepat. Ia tidak tahu kenapa, tapi ia suka panggilan itu.
Dan untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa Om Wiwi bukanlah orang asing lagi.
POV Wira:
Setelah Ami selesai makan es krim, Ganes akhirnya menurunkan Ami, membiarkannya berdiri sendiri di atas rerumputan.
Ami langsung berjalan dengan langkah kecilnya, menuju bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar taman. Dia berhenti di depan satu bunga kuning dan menatapnya lama.
“Dia suka bunga?” tanya Wira, mengamati Ami dengan takjub.
“Dia suka semua hal kecil yang menarik perhatiannya,” kata Ganes sambil duduk di bangku taman. “Kadang aku sampai kewalahan menjawab pertanyaannya.”
Wira ikut duduk, memperhatikan Ami yang kini sibuk mencabut bunga kecil itu. Dia berjalan kembali ke mereka dengan langkah goyah, lalu tanpa ragu menyerahkan bunga itu pada Wira.
“Wiwi,” katanya sambil mendorong bunga itu ke tangan Wira.
Wira merasa dadanya menghangat. “Untuk aku?”
Ami mengangguk kecil.
Ganes terkikik. “Sepertinya kamu dapat kehormatan besar hari ini.”
Wira tersenyum, menerima bunga itu dengan hati-hati. “Terima kasih, Ami.”
Sebagai balasan, Ami hanya tersenyum lebar, sebelum kembali berjalan ke rerumputan untuk mencari sesuatu yang baru.
Ganes menatap Wira. “Aku nggak nyangka dia bakal secepat ini akrab sama kamu.”
“Aku juga,” gumam Wira, masih melihat bunga kecil di tangannya.
Ternyata, Wira bukan saja jatuh hati pada Ganes, tapi dia juga jatuh hati pada si kecil Ami.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/663ec77d39c4099ab3709fb36e6a1519/eb527abfbc2bc765-60/s540x810/14960c4c8c36ce83d834f7e3d2f7932576376a19.jpg)
0 notes
Text
Bangsat
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/88f3093616ee83d8bf6763dd6d1891a4/fed120d82d5a0107-74/s540x810/a35b4c6d7460a9b098b77aeaa82d20aeb2d65da3.jpg)
Oleh Indra Adil
Eksponen PKM IPB 77/78
Prolog
Kalau kita terjemahkan kata Bangsat ke dalam bahasa Inggris, yang kita temukan adalah kata "bastard" yang maksudnya adalah kata umpatan yang sangat kasar dalam bahasa Inggris. Di dalam bahasa Indonesia, kata Bangsat hanya ada untuk 2 arti, pertama adalah Ungkapan Buruk yang Sangat Kasar seperti halnya Bastard di atas dan nama Binatang Kecil Penghisap Darah berwarna coklat kemerahan agak metalik dan bila dipites atau dipencet sampai pipih (mati), maka berbau Busuk Menyengat yang sangat tidak enak. Entah mana yang duluan memiliki nama tersebut, belum ada catatan sejarahnya.
Nama Lain Binatang Kecil Tersebut.
Di dalam bahasa Indonesia, nama Binatang Kecil Penghisap Darah tersebut disebut Kepinding sedangkan Urang Sunda menyebutnya Tumbila. Di Abad dan Milenium yang lalu, di tahun-tahun 1950-1960-an, Pasukan Coklat ini sangat ditakuti Masyarakat. Mereka bisa berada di Kasur-kasur Tempat Tidur kita, Menggigit dan Menghisap Darah Kita di saat-saat kita tidur di atas kasur tersebut. Mereka bersembunyi di balik Kasur atau di Lekukan Jahitan Kasur yang biasa terbentuk bak Lubang-lubang Kecil di Seluruh Permukaan Kasur. Mereka juga berada di Kursi-kursi Kita yang saat itu umumnya terbuat dari Kayu atau Rotan. Atau di Dipan-dipan untuk kita berleha-leha beristirahat saat waktu kita luang untuk bersantai. Di Kursi-kursi Rotan mereka sangat suka karena banyak Selipan-selipan tempat mereka Sembunyi. Habitatnya memang Lubang-lubang Kecil, Celah-celah di antara Papan, Kasur, Rotan ataupun Besi-besi Penyangga Tempat Tidur.
Begitu populernya Tumbila ini di jaman Orla, sampai-sampai Urang Sunda membuatkan sebuah Lagu Jenaka berjudul "Tumbila di Adu Boksen" yang cukup populer bahkan dinyanyikan oleh Anak-anak Kecil di kampung-kampung dan desa di Jawa Barat. Di Jakarta sendiri, Kepinding atau Tumbila ini saat itu disebut dengan nama "Bangsat".
Asal Kata Bangsat
Ada polemik terbatas tentang asal kata Bangsat, apakah itu mulanya nama Asli Kepinding dalam bahasa Betawi ataukah itu Asli Umpatan bahasa Betawi yang kemudian diterakan kepada Kepinding. Tetapi kedua pihak yang berdebat tentang Asal Kata Bangsat ini sepakat bahwa dimulainya kepopuleran nama tersebut adalah diakibatkan saat-saat Kepinding Merajalela di Tempat-tempat Tidur, Dipan, Kursi dan lain-lain itu.
Kata Bangsat paling Sering disebut saat-saat seseorang baru saja digigit oleh Kepinding bersangkutan, terkaget dan spontan orang bersangkutan berteriak "Bangsat!" Nah..., dari situlah muncul Polemiknya. Apakah itu kata umpatan yang keluar karena kesal tiba-tiba digigit Kepinding itu, lalu menyebut nama Kepinding tersebut yang dalam bahasa Betawi disebut Bangsat atau memang karena terkejut terasa digigit (yg memang secara cepat langsung menimbulkan gatal) lalu meneriakkan kata umpatan Betawi "Bangsat!".
Polemiknya adalah bila orang yang bersangkutan menyebut nama binatang tersebut karena terkejut lalu marah terhadap binatang bersangkutan, berarti kata "Bangsat" berasal dari nama binatang itu. Tetapi apabila kata "Bangsat" itu disebut karena terkejut lalu marah dan mengumpat menggunakan kata umpatan itu, berarti "Bangsat" adalah kata umpatan yang karena sering disebut terhadap perbuatan menggigit yang dilakukan Binatang yang sama, maka Binatang Kecil tersebut lama-lama dipanggil/disebut dengan nama "Bangsat".
Pendapat pertama memang cukup beralasan, karena bila seseorang digigit Nyamuk dan merasa gatal secara tiba-tiba, tidak terdengar kata "Bangsat" keluar dari mulutnya. Paling-paling ia menepis bagian yang diperkirakan ada nyamuk sambil menggerutu atau berkata "Sialan nih Nyamuk". Umpatan Sialan berasal dari kata Sial yang artinya "Tidak Beruntung". Dengan demikian Pendapat Pertama yang menyatakan bahwa nama Binatang Kecil tersebut Bangsat, cukup beralasan karena setiap kali ada orang digigitnya, maka ia mengucapkan nama Binatang Kecil itu, yaitu "Bangsat".
Pendapat Kedua yang menyatakan bahwa Bangsat berasal dari umpatan dalam bahasa Betawi yang karena sering disebut atau diteriakkan saat digigit Kepinding, lama-kelamaan Kepindingnya dalam bahasa Betawi, disebut Bangsat. Hanya dalam Pendapat Kedua ini ada kelemahan, yaitu tidak diketahuinya asal kata Bangsat ini. Biasanya asal kata umpatan dalam bahasa daerah lainnya di Indonesia, mesti ada asal katanya. Misalnya umpatan Betawi "Sialan" berasal dari kata Sial, atau umpatan orang Minang "Kanciang" yang asal katanya Kencing, atau umpatan Jawa Timur (Surabaya) "Jancok", Maluku (Ambon) "Utina" atau "Utire'e", dan lain sebagainya yang biasanya asal katanya lebih kepada kata-kata Jorok dalam bahasa daerah bersangkutan. Sementara kata "Bangsat" tidak diketahui dari mana asal kata tersebut.
Kini Bangsat Menghilang
Entah kenapa, bila kita cari Binatang Kecil yang oleh orang Betawi disebut Bangsat itu saat ini, kita tak akan menemukannya lagi. Jadi orang-orang yang lahir di Milenium 2000 ini tak akan pernah melihat Binatang Kecil Penggigit yang menyebabkan gatal-gatal itu. Bahkan mengenalnya pun tidak. Karena bila kita mendengar kata Bangsat dari mulut seseorang saat ini, pasti hanya satu artinya, umpatan yang sangat kasar. Tak ada arti kata selain itu.
Mengapa bisa demikian? Bila kita coba mengingat-ingat sejak kapan Bangsat dalam pengertian Kepinding mulai menghilang, mungkin tepatnya adalah di dekade tahun 1970-an, saat-saat terjadi Revolusi penggantian perlengkapan Rumah Tangga dari Papan, Rotan, Kapuk (untuk Kasur Tradisional) dan Ijuk (untuk Kursi Empuk) ke bahan-bahan Plastik dan Karet. Sejak itu tak pernah terdengar lagi ada orang yang mengumpat dengan kata Bangsat bila duduk di Kursi atau Dipan. Karena memang tak terlihat lagi ada Kepinding atau Tumbila yang berkeliaran di Kursi-kursi atau Dipan-dipan atau Tempat Tidur di rumah-rumah. Bangsat atau Kepinding itu sudah sirna tanpa diketahui ke mana perginya.
Kesimpulan sementara yang bisa kita ambil adalah Binatang Kecil Pengganggu itu tidak menyukai Bau Plastik atau Karet yang menempel pada bahan-bahan dasar Perlengkapan Rumah Tangga tersebut. Sehingga Binatang Kecil itu tidak bisa hidup dalam Habitat Baru yang dipenuhi Bau Plastik dan Karet yang tidak mereka sukai.
Epilog
Ke mana para Bangsat itu Moksa tanpa diketahui domisilinya saat ini? Tampaknya para Bangsat itu kini telah Bertransformasi menjadi Pemimpin-pemimpin Bangsa baik di Kelompok Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif. Untuk mengusirnya atau menghilangkannya dari Percaturan Politik Negara tentunya kita harus Menciptakan Habitat Baru yang beraroma tidak disukai mereka yaitu Menciptakan Pemerintahan yang Bersih dan Transparan. Pemerintahan Beraroma Kejujuran, Keterbukaan dan Kebersamaan.
Depok, 1 Pebruari 2025.
0 notes
Text
Harga Desain Interior
Mendesain interior rumah atau ruang komersial adalah sebuah investasi yang dapat meningkatkan kenyamanan, estetika, dan fungsi ruang. Namun, salah satu pertimbangan utama yang sering muncul saat menggunakan jasa desain interior adalah harga. Banyak orang ingin mengetahui kisaran harga desain interior agar dapat menyesuaikan anggaran mereka dengan hasil yang diinginkan. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi harga desain interior serta memberikan panduan agar Anda dapat memperkirakan anggaran yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Desain Interior
Harga desain interior bisa sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Setiap proyek memiliki keunikan tersendiri, sehingga biaya desain interior tidak dapat ditentukan secara tetap. Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga desain interior antara lain:
1. Ukuran Ruangan
Ukuran ruang yang akan didesain sangat memengaruhi harga. Semakin besar area yang perlu dirancang, semakin banyak waktu, tenaga, dan sumber daya yang dibutuhkan. Desain untuk rumah dengan banyak kamar atau ruangan besar seperti ruang tamu atau ruang keluarga biasanya akan lebih mahal dibandingkan dengan desain untuk ruang yang lebih kecil seperti kamar tidur atau kamar mandi.
2. Jenis Desain yang Diinginkan
Jenis desain interior yang dipilih akan memengaruhi biaya. Desain minimalis cenderung lebih sederhana dan mungkin lebih terjangkau, sementara desain yang lebih mewah, klasik, atau bergaya tertentu yang memerlukan material khusus atau furnitur custom-made dapat lebih mahal. Jika Anda memilih untuk melakukan desain dengan elemen-elemen unik atau premium, harga desain interior juga akan lebih tinggi.
3. Kompleksitas Proyek
Proyek desain interior yang lebih kompleks—misalnya, yang melibatkan renovasi besar, pembuatan furniture khusus, atau penggunaan material khusus—cenderung memerlukan waktu lebih lama dan tenaga ahli lebih banyak. Proyek yang sederhana seperti mengganti warna dinding atau memilih furnitur mungkin lebih murah dibandingkan dengan proyek yang melibatkan perubahan struktur atau penataan ulang ruang secara menyeluruh.
4. Pengalaman dan Reputasi Desainer
Harga desain interior juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan reputasi desainer interior yang Anda pilih. Desainer interior berpengalaman atau terkenal biasanya mengenakan tarif yang lebih tinggi, karena mereka menawarkan pengetahuan mendalam dan hasil yang lebih berkualitas. Desainer yang baru memulai atau kurang berpengalaman mungkin menawarkan harga yang lebih rendah.
5. Material dan Furnitur
Pemilihan material dan furnitur yang digunakan dalam desain interior juga akan berpengaruh pada harga. Material seperti marmer, kayu solid, atau bahan premium lainnya akan meningkatkan biaya keseluruhan desain interior. Selain itu, furnitur yang dibuat secara kustom atau produk desainer terkenal juga dapat menambah harga.
6. Lokasi Geografis
Harga desain interior juga dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal atau lokasi proyek. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, atau Surabaya, harga jasa desain interior umumnya lebih tinggi dibandingkan di daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan biaya hidup yang lebih tinggi serta tingkat permintaan yang lebih besar.
Kisaran Harga Desain Interior
Meskipun harga desain interior sangat bervariasi, berikut adalah beberapa kisaran harga yang bisa Anda jadikan patokan, berdasarkan jenis layanan dan ruang yang didesain:
1. Desain Interior Rumah
Desain Kamar Tidur: Mulai dari IDR 3.000.000 hingga IDR 10.000.000, tergantung pada ukuran ruang, kompleksitas desain, dan material yang digunakan.
Desain Ruang Tamu: Harga desain ruang tamu umumnya berkisar antara IDR 5.000.000 hingga IDR 15.000.000, tergantung pada elemen desain dan furnitur yang dipilih.
Desain Dapur: Untuk desain dapur, harga bisa mulai dari IDR 7.000.000 hingga IDR 20.000.000, terutama jika melibatkan pembuatan kitchen set custom atau renovasi besar.
Desain Seluruh Rumah: Untuk desain interior rumah secara keseluruhan (misalnya, 3-4 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan area lainnya), harga bisa berkisar antara IDR 15.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih, tergantung pada skala dan tingkat kesulitan desain.
2. Desain Interior Komersial
Desain Kantor: Harga desain interior untuk kantor atau ruang kerja biasanya dimulai dari IDR 5.000.000 hingga IDR 20.000.000 per ruang, tergantung pada ukuran dan kompleksitas. Kantor besar dengan banyak ruang mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Desain Restoran atau Kafe: Desain interior untuk restoran atau kafe cenderung lebih mahal, dengan kisaran harga mulai dari IDR 15.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih, tergantung pada tema dan elemen desain khusus yang dibutuhkan.
Desain Toko atau Showroom: Untuk desain interior toko atau showroom, harga dapat bervariasi antara IDR 10.000.000 hingga IDR 40.000.000, tergantung pada ukuran dan tipe toko serta tingkat kompleksitas desain.
3. Layanan Desain Interior Berdasarkan Jam atau Proyek
Beberapa desainer interior menawarkan tarif berdasarkan jam kerja atau biaya per proyek. Tarif per jam untuk desainer interior bisa berkisar antara IDR 300.000 hingga IDR 1.500.000 per jam, tergantung pada pengalaman dan reputasi desainer. Sedangkan untuk biaya per proyek, bisa dimulai dari IDR 5.000.000 hingga IDR 50.000.000 atau lebih, tergantung pada ruang yang didesain dan tingkat kesulitan proyek.
Cara Menghemat Biaya Desain Interior
Jika anggaran Anda terbatas, ada beberapa cara untuk menghemat biaya desain interior tanpa mengorbankan kualitas hasilnya:
1. Fokus pada Ruangan Utama
Jika anggaran terbatas, Anda bisa fokus pada desain ruangan utama seperti ruang tamu atau kamar tidur terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan ruangan lainnya secara bertahap.
2. Gunakan Furnitur Multifungsi
Memilih furnitur multifungsi atau second-hand berkualitas dapat menghemat banyak biaya, sementara tetap memberikan fungsionalitas dan estetika yang baik.
3. Gunakan Material Alternatif
Alih-alih menggunakan material premium seperti marmer atau kayu solid, Anda bisa memilih alternatif material yang lebih terjangkau namun tetap terlihat elegan, seperti laminasi atau plywood.
4. Desain DIY (Do It Yourself)
Jika Anda memiliki keterampilan dan kreativitas, Anda bisa mencoba melakukan beberapa bagian dari desain interior secara mandiri, seperti pengecatan dinding, pembuatan aksesori, atau bahkan memilih furnitur yang sesuai.
5. Diskusikan Anggaran dengan Desainer
Jangan ragu untuk mendiskusikan anggaran Anda dengan desainer interior. Banyak desainer yang bersedia bekerja dengan anggaran terbatas dan akan memberikan solusi kreatif yang sesuai dengan biaya yang Anda miliki.
Kesimpulan
Harga desain interior sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran ruang, jenis desain, kompleksitas proyek, dan lokasi. Memahami faktor-faktor ini akan membantu Anda memperkirakan anggaran yang tepat dan memilih penyedia jasa desain interior yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Dengan komunikasi yang jelas dan perencanaan yang matang, Anda dapat mendapatkan desain interior yang indah dan fungsional tanpa menghabiskan biaya yang tidak perlu.
#desain interior#jasa desain interior rumah#desain rumah warna merah#jasa desain interior#desain rumah interior#jasa desain interior rumah murah#desain rumah warna orange#desain rumah warna ungu#desain rumah warna putih#desain rumah bagian depan#desain rumah sederhana#jasa desain interior apartemen#• jasa desain interior murah#jasa desain interior adalah
0 notes
Text
Desain Rumah Minimalis 2 lantai ala Jepang
Desain rumah 2 lantai ala jepang
Desain rumah ala Jepang semakin diminati karena tampilannya yang minimalis namun tetap elegan. Arsitektur Jepang memadukan kesederhanaan, keharmonisan dengan alam, serta fungsionalitas. Berikut adalah panduan desain rumah 2 lantai ala Jepang yang dapat menjadi inspirasi untuk rumah impian Anda.
Karakteristik Utama Desain Rumah Ala Jepang
1. Penggunaan Material Alami
Rumah Jepang biasanya menggunakan material alami seperti kayu, bambu, dan batu. Elemen ini menciptakan suasana yang hangat dan nyaman, serta memperkuat koneksi dengan alam.
2. Desain Minimalis
Prinsip minimalis terlihat jelas dalam desain rumah Jepang. Ruangan dirancang dengan tata letak sederhana tanpa terlalu banyak dekorasi, sehingga menciptakan kesan bersih dan luas.
3. Pintu Geser (Shoji)
Pintu geser atau shoji adalah ciri khas rumah Jepang. Shoji biasanya terbuat dari kayu dengan panel kertas transparan, memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan.
4. Taman Jepang
Hampir setiap rumah Jepang memiliki taman kecil dengan elemen air, batu, dan tanaman hijau. Taman ini menciptakan suasana damai dan menjadi tempat untuk relaksasi.
5. Warna Netral
Palet warna netral seperti putih, krem, abu-abu, dan cokelat digunakan untuk menciptakan suasana yang tenang dan harmonis.
Tips Mendesain Rumah 2 Lantai Ala Jepang
Lantai Pertama: Ruang Bersama
Ruang Tamu Minimalis: Gunakan furnitur rendah seperti meja kayu tradisional (chabudai) dan tatami untuk memberikan nuansa Jepang.
Dapur Terbuka: Desain dapur yang menyatu dengan ruang makan untuk efisiensi ruang.
Taman Dalam Ruangan: Buat taman kecil di sudut rumah dengan elemen batu dan tanaman bonsai.
Lantai Kedua: Ruang Pribadi
Kamar Tidur dengan Tatami: Lantai tatami memberikan kenyamanan sekaligus mempertahankan estetika Jepang.
Jendela Besar: Pasang jendela besar untuk menghadirkan pemandangan luar dan memaksimalkan pencahayaan alami.
Ruang Meditasi: Sediakan ruang kecil untuk meditasi atau membaca, dilengkapi dengan matras dan dekorasi minimalis.
Keuntungan Memilih Desain Rumah Ala Jepang
Hemat Energi: Desain yang memanfaatkan cahaya alami membantu mengurangi penggunaan listrik.
Ramah Lingkungan: Material alami dan desain yang berfokus pada harmoni dengan alam membuat rumah lebih berkelanjutan.
Kenyamanan Maksimal: Tata letak yang sederhana dan efisien menciptakan ruang yang nyaman untuk dihuni.
Rekomendasi Jasa Desain Rumah di Medan
Bagi Anda yang ingin mewujudkan rumah 2 lantai ala Jepang, Endymion Construction adalah pilihan yang tepat. Sebagai perusahaan jasa arsitek dan kontraktor terpercaya di Medan, Endymion Construction menawarkan:
Desain Gratis: Layanan desain tanpa biaya tambahan (syarat dan ketentuan berlaku).
Material Berkualitas: Penggunaan material premium yang ramah lingkungan.
Tim Profesional: Arsitek dan kontraktor berpengalaman yang memahami kebutuhan klien.
Lokasi Strategis: KOMP. SETIA BUDI POINT Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang.
Hubungi Endymion Construction
Alamat: KOMP. SETIA BUDI POINT Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang
Admin: 0838 2352 0252
Wujudkan rumah impian Anda bersama Endymion Construction dan nikmati rumah 2 lantai ala Jepang yang nyaman dan elegan.
#arsitek medan#pemborong medan#kontraktor medan#jasa bangun rumah#jasa renovasi rumah#renovasi rumah#jasa kontraktor#arsitek indonesia#jasa arsitek di medan#jasa arsitek medan
0 notes
Video
youtube
TEMPAT TIDUR TINGKAT KAYU JATI MINIMALIS MODERN
Mumpung lagi promo boss, Untuk informasi harganya silahkan call/wa ke saya di wa.me/+6282323793222 , terima kasih
0 notes