Tumgik
#Surat Furqan 25
subhashdagar123 · 5 months
Text
Tumblr media
0 notes
amna-minhas · 2 months
Text
0 notes
kramsingh1959 · 1 year
Text
Tumblr media
0 notes
hamdosana · 4 months
Text
#DUA List for the First 10 Days of Dhul-Hijjah
a) Dua for the best of both worlds
Rabbana atinafee addunya hasanatan wafee al-akhiratihasanatan waqina AAathaba annar.
Our Lord, give us in this world [that which is] good and in the Hereafter [that which is] good and protect us from the punishment of the Fire.
{Surat Al Baqarah 2 : Ayaah 201}
b) Dua during Distress (Keeping in mind as humans we are never “totally” free from distress,thus making this dua constantly is very beneficial.)
La ilaha il-lallah Al-`Alimul-Halim. La-ilaha illallah Rabul- Arsh-al-Azim, La ilaha-il-lallah Rabus-Samawati Rab-ul-Ard; wa Rab-ul-Arsh Al- Karim.
None has the right to be worshipped but Allah the incomparably great, the compassionate. None has the right to be worshipped but Allah the rub of the mighty throne. None has the right to be worshipped but Allah the rub of the heavens, the rub of the earth, and the rubb of the honorable throne.{Sahih Al Bukhari}
c) Dua for Spouse and Children
Rabbanahab lana min azwajina wathurriyyatinaqurrata aAAyunin wajAAalna lilmuttaqeena imama
Our Lord, grant us from among our wives and offspring comfort to our eyes and make us an example for the righteous.
{Surat Al Furqan 25: Ayaah 74}
d) Dua for Forgiveness and a Beautiful End
Rabbana faghfirlana thunoobana wakaffir AAannasayyi-atina watawaffana maAAa al-abrar
Our Lord! Forgive us our sins and remit from us our evil deeds, and make us die in the state of righteousness along with Al-Abrar (those who are obedient to Allah and follow strictly His Orders).
{Surat Ali Imran 3: Ayaah 193}
e) Dua for Protection against Debt, Oppression, Sadness.
Allahumma Inni A’udhu Bika Minal-Hammi Wal-Hazani Wal-Ajzi Wal-Kasali Wal-Bukhli Wa Dala’id=Dain Wa Qahrir-Rijal
O Allah, I seek refuge in You from sadness, grief, helplessness, laziness, being stingy, overwhelming debt, and the overpowering of men. {Tirmidhi}
f) Dua for Guidance & Protection against harm
Allahumm-aghfir li, warhamni, wa-hdini, wa ‘afini, warzuqni
O Allah! Forgive me, have mercy on me, guide me, guard me against harm and provide me with sustenance and salvation
{Sahih Muslim}
g) Dua for Guidance towards the best of Manners
Inna salati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil-alamin, la sharika lahu, wa bidhalika umirtu wa ana min al-muslimin. Allahummahdini liahsanil-amali wa ahsanil-akhlaqi la yahdi li ahsaniha illa anta wa qini sayy’al-a’mali wa sayy’al-ahaqi la yaqi sayy’aha illa ant.
Indeed my salah (prayer), my sacrifice, my living, and my dying are for Allah, the Lord of all that exists. He has no partner. And of this I have been commanded, and I am one of the Muslims. O Allah, guide me to the best of deeds and the best of manners, for none can guide to the best of them but You. And protect me from bad deeds and bad manners, for none can protect against them but You.
{Sunan An Nasai}
h) Dua for Safety and Wellbeing
Allahumma inni as’alukal-huda wat- tuqa wal-’afafa wal-ghina
O Allah! I ask you for your guidance, piety, safety and wellbeing and contentment and sufficieny.
{Sahih Muslim}
i) Dua for Protection Against Hellfiire
Rabbanaisrif AAanna AAathaba jahannama inna AAathabahakana gharama Innaha saat mustaqarran wamuqama
Our Lord! Avert from us the torment of Hell. Verily! Its torment is ever an inseparable, permanent punishment. Evil indeed it (Hell) is as an abode and as a place to dwell.
{Surat Al Furqan 25: Ayaat 65-66}
j) Dua for confessing your Sins – Dua of Yunus aleyhi salaam.
If you know what verse follows this verse you will never stop making this dua! SubhanAllah. May Allah answer our prayers as He responded to the call of our beloved Prophet Yunus aleyhi salaam.
La ilaha illa anta subhanaka inneekuntu mina aththalimeen
[none has the right to be worshipped but You (O Allah)], Glorified (and Exalted) are You [above all that (evil) they associate with You]. Truly, I have been of the wrong-doers.
{Surat Al Anbya 21: Ayaah 87}
FOLLOWING VERSE -
Fastajabna lahu wanajjaynahumina alghammi wakathalika nunjee almu/mineen
So We responded to him and saved him from the distress. And thus do We save the believers.
{Surat Al Anbya 21: Ayaah 88}
May Allah make us from the believers whom He saves!! Ameen
The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “Shall I not tell you of something that, if any worldly calamity or disaster befalls any man among you and he says these words, he will be relieved of it. (It is) the du’aa’ of Dhu’l-Noon: “Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu min al-zaalimeen (none has the right to be worshipped but You (O Allaah), Glorified (and Exalted) be You [above all that (evil) they associate with You]! Truly, I have been of the wrongdoers).” According to another report: “No Muslim man says this du’aa’ concerning anything but Allaah will answer his prayer.”
{Saheeh al-Jaami’ al-Sagheer wa Ziyaadatuhu, 2065}
k) Dua for protection against an oppressor or when you are feeling totally helpless – Dua of Nuh aleyhi salaam
Rabbahu annee maghloobun fantasir
Indeed, I am overpowered, so help(me).
{Surat Al Qamar 54: Ayaah 10}
l) Dua for the best disposal of your Affairs – Dua of Ibrahim aleyhi salaam
HasbunaAllahu waniAAma alwakeel
Sufficient for us is Allah , and [He is] the best Disposer of affairs.
{Surat Ali Imran 3: Ayaah 173}
m) Dua for Job Security + Marriage – Musa aleyhi salaam.
One of my favourite Duaas. This dua ensured Musa aleyhi salaam got a job security for 8-10 years and got him married.
Rabbiinnee lima anzalta ilayya min khayrin faqeer
My Lord, indeed I am, for whatever good You would send down to me, in need.
{Surah Al Qasas 28: Ayaah 24}
n) Dua for seeking Allah’s Mercy
Ya Hayyu Ya Qayyum! Bi rahmatika astagheeth!
O Living, O Self-Sustaining Sustainer! In Your Mercy do I seek relief
{Tirmidhi}
o) Dua for entrusting your affairs with Allah – Dua of Yaqoob aleyhi salaam
Innama ashkoo baththee wahuzneeila Allahi
I only complain of my suffering and my grief to Allah
{Surah Yusuf 12: Ayaah 86}
Waofawwidu amree ila Allahi inna Allahabaseerun bilAAibad
And I entrust my affair to Allah . Indeed, Allah is Seeing of [His] servants. {Surah Ghafir 40:Ayaah 44}
p) Dua for Protection Against Hellfire, Grave & Dajjal
Allahumma inni a’udhu bika min ‘adhabi jahannam, wa min ‘adhabil-qabr, wa min fitnatil-mahya wal-mamat, wa min sharri fitnatil-masihid-dajjal.
“O Allah! I seek refuge in You from the torment of Hell, from the torment of the grave, from the trials of life and death, and from the mischief of Al-Masih Ad-Dajjal (Antichrist).”
{Sahih Muslim}
q) Dua for acceptance of dua!
Rabbana wtaqabbal duAAa
Our Lord, and accept my supplication.
{Surat Ibrahim 14: Ayaah 40}
85 notes · View notes
gizantara · 1 month
Note
kak giza penasaran deh how to deal with orang yg gabisa merasa bersalah, gaada perasaan gaenakan, dan gapunya empati?
Kayanya ini waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaanmu. Akan kuberi judul:
Kemalasan Emosional
Ada satu hal yang aku pelajari dari dosen psikologi yang mengampu mata kuliah manajemen potensi diri bahwa menjadi manusia yang bertanggung jawab itu artinya sadar bahwa kita selalu punya kendali atas diri kita, keputusan kita, pemikiran kita, ucapan kita, dan respon kita, serta menyadari konsekuensinya.
Ini hanya silogisme sederhana, sesederhana "kalau aku begadang maka aku bangun telat, kalau aku bangun telat maka aku akan terlambat ke kampus" tapi biasanya mereka justru berargumen:
"Kalau kamu ga begini, aku ga akan begitu"
Dalam penyelesaian masalah, itu ucapan paling kekanakan yang aku paling nggak respect. Karena itu bentuk tidak bertanggungjawab, tidak dewasa. Padahal dia punya kendali kok untuk memutus rantai sebab-akibat itu tanpa perlu bergantung ke orang lain.
Ternyata di dunia ini ada orang-orang yang memiliki kemalasan emosional to realize and aware atas perilakunya. Maunya ditanggung-jawabin orang atau nyalahin waktu. Dia terlalu bodoh untuk memahami silogisme sebab-akibat sederhana seperti contoh di atas. Dia selalu enggan disalahkan ketika dia bahkan punya andil atas kesalahan total yang dilakukan bersama.
How to deal with them?
Aku belajar dari Siti Maryam untuk diam. Butuh beberapa bulan untuk memperoleh kebijaksanaan ini. Sebelumnya aku juga pernah tidak bijaksana dengan terus menerus menegurnya sambil berharap dia bisa merasa tindakannya fatal.
Tapi kamu akan sadar, menegur mereka tuh sia-sia karena mereka harus punya kecerdasan emosional dulu buat ngerti bahwa mereka bisa salah. Jangan pernah sekalipun berdebat sama orang yang playing victim, itu sama dengan memberi mereka bahan untuk semakin ngerasa dirinya adalah korban. Ketika dia salah, dia akan mengkambinghitamkan kamu, padahal jelas kamu yang banyak dirugikan dari berbagai segi. Dia hanya mengambil keuntungan darimu saja.
Tapi aku punya harga diri. Pada akhirnya aku memilih untuk 100 % tidak berurusan lagi dengan orang itu karena sudah mengenal karakternya. Aku mengaku salah dan tidak bijak, karena mengingatkan lewat ketikan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Tapi membiarkan diriku dikatain macam-macam oleh dia, kepada orang baru yang bahkan gak paham konteksnya, nggak bisa aku terima juga. Entah ya, mungkin dia merasa egonya akan terpenuhi saat dia menggiring opini orang lain untuk menganggap rendah aku dan mengembalikan harga dirinya. Tapi aku yakin, orang-orang yang mendengar opininya 'cukup waras' untuk menilai seberapa tidak konsisten tindakan orang itu dengan ucapannya sendiri. Dan aku tidak merasa perlu melakukan klarifikasi kepada orang-orang ini.
Benar bahwa aku dirugikan, baik materi maupun jasa. Tapi mungkin itu harga yang harus aku bayar untuk mengetahui karakter asli seseorang. Walaupun kadang masih speechless, ending-nya bisa jadi sekocak dan sebodoh ini. Jauh berbeda dari akhir yang kuharapkan selesai dengan tidak membenci.
Aku tidak benci, tidak juga dendam. Hanya terlalu takut berurusan dengan orang yang belum selesai dengan Rabb-nya. Ada yang nggak beres dari orang ini sampai-sampai dia tidak memahami bahwa jauh lebih penting bertaubat dibandingkan 'membersihkan' nama baik di hadapan manusia.
Aku juga jadi ngerti, betapa self-awareness itu pijakan kita untuk membangun framework dalam kehidupan. Takkan ada self-growth tanpa self-awareness.
Self-awareness kalau udah ajeg, bakal mendorong kecerdasan emosional lainnya kek empati, regulasi emosi, mengartikulasikan perasaan, decision making, komunikasi asertif, dikotomi kendali, self-control, self-mastery, growth mindset, dsb.
Ini selaras dengan apa yang Allah bilang tentang Ibadurrahman di surat Al-Furqan (25) : 63
وَعِبَا دُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَ رْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَا طَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَا لُوْا سَلٰمًا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "salam,"
Tau nggak, "haunan" (هَوْنًا) di ayat itu maksudnya adalah self-awareness yang berketuhanan (bertauhid). Jadi mencakup self-awareness as human being, sekaligus self-awareness juga tentang siapa dia di hadapan Rabb-nya, apa tujuan hidupnya, dsb.
Bisa aja orang dari luarnya tampak humble, ramah, rendah hati, tapi hakikatnya dia tidak '"haunan". Bisa juga kita lihat orang yang tampak judes, keras kepala, tapi sebenarnya dia sangat "haunan". Dia sangat mengenal dirinya dan Rabb-nya dan paham harus ngapain. Dan rendah hati tuh bukan klaim ke diri sendiri, itu Allah yang ngasih predikat, jadi kita juga jangan sok-sokan ngerasa udah "haunan".
Orang yang haunan tuh fokusnya udah bukan lagi biar tampak baik di hadapan manusia. Tapi:
Dia cuma pengen disayang Allah (menjadi ibadnya sang Rahman)
Dia cuma pengen selamat dan menyelamatkan (qōlū salāmā)
Jadi yang disebut "ibadurrahman" tuh cerdas intelektualnya, cerdas emosionalnya, dan cerdas spiritualnya. Dan basic dari semua kecerdasan itu adalah haunan, kesadaran diri, pengenalan dan pemahaman tentang diri, lingkungan, dan Allah.
Takkan pernah ada yang namanya "selesai dengan diri sendiri" kalau kamu nggak pernah coba "beresin sesuatu yang bermasalah dengan Rabb-mu".
Mudah-mudahan kita tidak menjadi ujian bagi orang lain karena kebodohan emosional kita. Mudah-mudahan dari apa-apa yang telah menguji kita, kita dapat mengambil pelajaran serta menginternalisasinya agar melahirkan kebijaksanaan.
— Giza, sekali-dua kali bertemu orang yang menjadi ujian di hidupnya, hakikatnya mah pembelajaran dari Allah
34 notes · View notes
brijpal · 1 year
Text
Tumblr media
#god
#spiritual
#veda
#SaintRampalJi
Saint Rampal Ji Maharaj told that God is Kabir.
Who is real, visible like a king,
He is sitting on the throne.
Evidence- Rigveda Mandala 9 Sukta 82 Mantra 1 - 2, Sukta 86 Mantra 26, 27, Quran Sharif Surat Furqan 25
58 notes · View notes
lagtrovert · 2 months
Text
Surat al-Furqan (25:61-77) | beautifully recited by Shaykh Nasir ad-Din Al-Albani (رَحِمَهُ الله) ×
6 notes · View notes
bhoomikasworld · 2 months
Text
Tumblr media
#KabirIsGod
Holy Quran says Kabir is the Supreme God.
Quran Sharif - Surat Al Furqan 25:52 Kabir only is the Supreme God, and remain rigid for Allah Kabir.
Must read "Gyan Ganga". To Get Free Book Send us your Contact number, Name & Address on our Whatsapp no.
7496801823
📲 Visit our YouTube channel Sant Rampal ji Maharaj
🖥️ Must Watch Sadhna TV 7:30 PM
📱Download our Official App-
Sant Rampal ji Maharaj
💥To know more Get free sacred Book Way of living Send us your Name Address cantact number on your WhatsApp or SMS +91 7496801825
#SantRampalJiMaharaj
2 notes · View notes
taapsee · 6 months
Text
Tumblr media
#इस्लाम_की_अनसुलझी_पहेली
#GodMorningThrusday
"IBADIHI KHABIRA
(KABIRA)"
Quran Sharif - Surat Al Furqan 25: 58-
Have faith in God Kabir, who is eternal.Sing His sacred glory with praise, that Kabir Allah is worthy of being worshipped.
Baakhbar Sant Rampal Ji 🙇‍♂️
4 notes · View notes
7568176486 · 5 months
Text
Tumblr media
#अविनाशी_परमात्मा_कबीर
🥀The Supreme God Allah Kabir is NOT bechoon (invisible)‼️
Proof is in Surat Al Furqan 25:52
🌺🙏🌺
Sant Rampal Ji Maharaj
2 notes · View notes
Quran Sharif - Surat Al Furqan 25: 52 - 59
25:52 - So do not obey the disbelievers, and strive against them with the Qur'an a great striving.
Tumblr media
youtube
3 notes · View notes
mkchoudharysblog · 1 year
Text
Tumblr media
#मुसलमान_नहीं_समझे_ज्ञान_क़ुरान
It is clearly written in Quran Sharif Surat Furqan 25 verse number 52 to 59 that the creator of this entire universe is Allah Ta'ala Kabir. The one who created the whole universe in 6 days.
.
Visit 👉 "Satlok Ashram" on YouTube .
#SantRampalJiMaharaj
2 notes · View notes
pardeep1234 · 1 year
Text
Tumblr media
The essence of Surat Furqan 25 verse 58 and 59 is that ask about that Allah from the informer i.e. even Mohammad did not have full knowledge of Allah who created everything between heaven and earth in 6 days and sat on the throne on the seventh day. #Allah_Is_Kabir
3 notes · View notes
anita-dasi · 1 year
Text
#MessageOfAllah_On_Ramadan
"KABIR" is Allah
Quran - Surat Al Furqan 25: 52 Prophet Muhammad
God says:-Do not listen to the kafir (disbelievers) because they do not consider Kabir as the Supreme God.
Tumblr media
3 notes · View notes
gizantara · 4 months
Text
Berlari dan Rasa Malu
Kalau lagi gabut, saya suka tiba-tiba baca terjemahan Al-Qur'an secara random. Kemarin saya nemu sesuatu yang menarik di surat Adz-Dzariyaat (51) ayat 50:
“Maka berlarilah kalian kepada Allah.”
Terus pikiran mulai bekerja menghubungkan beberapa titik-titik informasi.
"Memang hal apa yang membuat kita harus berlari?"
Otomatis saya nyari konteksnya di ayat sebelumnya (49). Ternyata bunyinya:
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."
Timbul pertanyaan selanjutnya:
"Kenapa dengan mengetahui segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan bikin kita harus berlari kepada Allah?"
Akhirnya seharian ini saya nyari tau makna "zawj" supaya masuk akal kenapa harus berlari. Berikut hasil temuan saya dari ceramah Ust. Nouman Ali Khan.
Kejadian tentang saling bersatu kembali ini ada dalam kata "Tazwij" dan "Zawaj". Cara terbaik untuk memahami arti kata Zawj dalam bahasa Arab, adalah dengan memahami bahwa, “Dia menciptakan untukmu bagian dirimu yang setengahnya. ”
"Zawj" dalam bahasa Arab digunakan ketika sesuatu terdiri dari 2 bagian dan "Zawj" tidak dapat sempurna dengan sendirinya tetapi dapat sempurna ketika bersama bagian lainnya.
Pikirkanlah tentang malam dan siang. Dalam surat Al-Furqan (25) ayat 47, Allah berfirman, "Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha."
Menariknya, ketika Allah membicarakan tentang pasangan, Allah menyebutnya dengan, "Mereka adalah pakaian bagi kamu dan kamu adalah pakaian bagi mereka."
Manusia tidak seperti hewan. Para hewan sudah terbiasa dengan tidak memakai sehelai pakaian pun. Mereka tidak merasa malu. Sedangkan manusia tidak diajarkan untuk merasa malu. Dalam cerita Adam dan Hawa, Allah mengambil pakaian mereka dan seketika mereka merasa malu.
Apakah Allah mengajarkan mereka untuk merasa malu? Tidak sama sekali. Mereka sedang di dalam surga dan mereka baru saja diciptakan. Dan mereka melakukan pelanggaran pertama atas ketetapan Allah, yang dengan itu, pakaian mereka akhirnya terlepas, dalam surat Al-A’raf.
"Dan seketika mereka ingin menutup diri mereka."
Bahkan Allah tidak menyuruh mereka untuk menutupnya. Merekalah yang ingin melakukannya itu sendiri.
Dapat poinnya? Sekarang alurnya jadi begini: kita memahami manusia diciptakan berpasang-pasangan dan pasangan itu adalah pakaian, maka ketika Allah belum mempertemukan seseorang dengan 'pakaiannya', secara fitrah (hendaknya) manusia akan (atau harus) merasa malu.
Sekarang kenapa kita harus berlari kepada Allah?
Yup, betul, karena mulai merasa malu dan telah sadar selama ini kurang memiliki rasa malu. Karena telah menodai fitrah. Kenapa bisa berkurang rasa malu? Karena merasa sudah punya 'pakaian' padahal belum. Karena sudah merasa disempurnakan oleh yang bukan "zawaj"-nya.
Hilangnya rasa malu (terutama di konteks ujian syahwat) itu prosesnya adalah "zagha". Ingat kan doa rabbana laa tuzigh quluubana?
"Zagha" dalam Bahasa Arab adalah ketika sesuatu agak melengkung atau menyimpang, namun kita tidak menyadarinya. Seseorang berjalan lurus, namun tidak menyadari kalau arahnya ternyata sudah berbelok, sehingga menyimpang dari garis aslinya; orang inilah yang disebut sebagai “zaygh”. Sehingga menyimpang di sini bukan berarti berbelok arah 90 derajat atau pergi berbalik arah. Namun maksudnya adalah saat seseorang sedikit demi sedikit, secara perlahan menjauh dari Allah tanpa disadarinya, dan sampai akhirnya perasaan iman (di dalam hati) pun lenyap.
Kenapa harus berlari?
Karena resource and time awareness. Kita mengetahui bahwa "zagha" itu proses yang unconsciously, sehingga yang pertama kali diperlukan adalah kesadaran. Kesadaran bahwa sudah banyak sumber daya dan waktu yang terhambur sia-sia di jalan yang keliru (bukan haknya, bukan tempatnya) secara "zagha".
Ini senada dengan Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory) oleh George Homans yang kemudian diperluas oleh Peter Blau dan John Thibaut serta Harold Kelley serta Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory) oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor.
Maka berlari kepada Allah adalah bukti dan usaha penebusan kesalahan yang sungguh-sungguh (nasuha) dan logic-based bagi orang-orang yang berorientasi akhirat. Kenapa harus kepada Allah, karena Allah Maha Menutupi Kesalahan (Al-Ghafuur) yang tentunya paling diperlukan bagi hamba yang merasa malu. Kenapa itu adalah tindakan yang logic-based, soalnya bicara untung dan rugi.
Sebab kata Ust. Nouman Ali Khan,
“Time is not something you can store and use later on.”
Tidak masuk akal bagi siapapun untuk mempedulikan selain keselamatan jika syarat-syarat keselamatannya belum terpenuhi. Di sinilah letak gentingnya surat Al-'Ashr. Waktu yang semakin menipis. Batas minimal, survival.
Mudah-mudahan kita dapat menjaga amanah ruh kita dengan fitrahnya agar ketika dikembalikan tetap dalam keadaan suci. Itu kan definisi manusia yang bertanggung jawab?
— Giza, lagi mengasah Fi-Ne untuk mengkaji ayat-ayat Allah sebagai bahan menghadapi fitnah akhir zaman
28 notes · View notes
prince-kumar · 1 year
Text
#True_Allah_Kabir
Kabir is Allah
Quran- Surat Al Furqan 25:52 prophet Muhammad
God Says:- Do not listen to the kafir ( disbelievers) because they di not consider Kabir as the Supreme God .
Baakhabar Sant Rampal Ji
Tumblr media
2 notes · View notes