Tumgik
#Stigma Negatif
madurapost · 2 months
Text
Menyingkirkan Prasangka: Guru dan Wartawan dalam Harmoni
WARTAWAN dan guru adalah dua profesi yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Wartawan bertugas menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya, sementara guru bertugas mendidik generasi muda agar menjadi individu yang berpengetahuan dan berkarakter. Namun, masih terdapat pandangan negatif di kalangan sebagian guru yang menganggap wartawan sebagai “tukang…
0 notes
sabrina25daisy · 4 months
Text
Nyaman dengan Kesendirian
Tau kenapa ada orang yg merasa lebih baik sendiri dari pada memiliki seseorang yg dekat? Membatasi pergaulan dan interaksi dgn org lain? Menutup dirinya?
Dalam stigma positif bagi mereka yg paham akan menilai, "Oh, mungkin memang karakternya, dia introvert. " Tapi, ditengah masyarakat yg memiliki budaya sosial yg tinggi, hal ini mungkin dianggap tidak wajar.
Mereka akan menilai dan menjustifikasi dengan stigma negatif. Meski mungkin kasusnya memang kebanyakan karena kurang percaya diri. Tapi ada bagi sebagian orang alasannya karena agar tidak ada lagi orang yg berekspektasi terhadap dirinya atau mungkin bisa saja karena takut akan melukai seseorang lagi nantinya.
Mungkin ada cerita di balik sikapnya itu. Mungkin ada luka yg masih tersimpan, mungkin ada trauma yg masih terpendam.
Rasanya lebih mudah berinteraksi dengan orang asing. Hanya berbalas sapa. Atau jika sempat bercerita panjang, saat berpisah usai sudah. Tak butuh ada perasaan emosional yg kemudian berlanjut.
Selalu ada alasan dari tindakan sikap diam atau sikap tertutup seseorang. Sebagian besar dirasakan oleh mereka yg introvert, meskipun tidak semua introvert merasakan hal yg sama. Tapi, ada mereka yg sulit atau memilih memberikan jarak dengan orang lain karena mereka ingin menjaga perasaan mereka sekaligus menjaga perasaan orang lain.
Meski niat mereka baik, sayangnya tidak semua orang bisa memahami itu. Ada yg bahkan tidak peduli apa alasannya. Mereka hanya ingin melihat apa yg ingin mereka lihat. Menutup diri dari segala kemungkinan atau sulit menerima sudut pandang lainnya. Atau mungkin ada yg memahami, tapi tidak tau mesti merespon atau berbuat apa.
Apapun penilaian orang lain, itu hak mereka. Setiap tindakan pasti memiliki konsekuensinya. Tidak ada yg salah dengan memilih menjaga jarak dan menutup diri. Itu bahkan mungkin bagian dari caranya bertahan. Hanya kita belajar untuk memahami dulu. Syukur jika bisa membantu. Jika tidak bisa jangan langsung menjustifikasi orang lain dengan stigma yg buruk.
2 notes · View notes
manifestasi-rasa · 2 years
Text
Belakangan kalo lagi kecapekan fisik dan pikiran, aku sering mual. Ngga sampe muntah, tapi cukup bikin lemes dan ngga nyaman. Ini aku baru sadar kemarin, husnuzhan ku, Allah kasih sinyal biar aku tu istirahat. Tapi abis tu keinget mata kuliah psikologi indigenous dan lintas budaya, kalo orang-orang yang hidup di negara dengan budaya kolektif kayak Indonesia, seringkali ekspresi depresinya tuh berupa keluhan somatik kayak pusing, nyeri dada, mual, ngilu, dan keluhan fisik lain yang sakjane klo di periksakan ke dokter dia ngga apa. Meanwhile klo negara dg budaya individualis kek euro-amerika ekspresi depresinya berupa guilty, malu, dn perasaan" negatif lain.
Sebabnya adalah, meski berbudaya kolektif, mereka justru ngga terbiasa buat mengungkapkan perasaan negatif dan Denial klo ngerasain itu. Juga karena stigma bahwa orang" depresi adalah orang yang lemah iman dan pandangan negatif lainnya. Makanya mereka mendem perasaan" negatif itu. Tapi tubuh mengalihkan jadi keluhan somatik tadi. Ini menarik bgt buat dibahas, tapi hari ini aku ujian metpen hahah. Pankapan ku lanjut deh~
27 notes · View notes
Text
Kesehatan Mental Remaja di SMA : Mengatasi Tantangan dan Meningkatkan Kesejahteraan
Kesehatan mental remaja merupakan isu yang semakin mendapatkan perhatian di era modern ini. Di tengah tekanan akademik, pergaulan sosial, dan perubahan fisik dan emosional yang signifikan, remaja di SMA seringkali menghadapi tantangan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa aspek penting terkait kesehatan mental remaja di SMA dan bagaimana kita dapat membantu mereka mengatasi tantangan ini. Berikut adalah beberapa poin yang akan dibahas:
1. Kesadaran akan Kesehatan Mental: Pentingnya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan remaja, baik di sekolah maupun di rumah. Remaja perlu memahami pentingnya menjaga keseimbangan emosional dan mengenali tanda-tanda gangguan mental.
2. Tekanan Akademik: Remaja di SMA seringkali menghadapi tekanan akademik yang tinggi, seperti ujian, tugas, dan persaingan. Kita akan membahas strategi untuk mengelola stres akademik dan menciptakan lingkungan belajar yang sehat.
3. Pergaulan Sosial: Interaksi sosial di SMA dapat menjadi sumber kegembiraan, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan dan konflik. Kita akan membahas pentingnya membangun hubungan yang sehat, mengatasi bullying, dan mengelola konflik interpersonal.
4. Perubahan Fisik dan Emosional: Remaja di SMA mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan. Kita akan membahas bagaimana mengatasi perubahan ini dengan cara yang positif dan sehat, serta pentingnya dukungan dari keluarga dan teman-teman.
5. Dukungan dan Sumber Daya: Kita akan menjelajahi sumber daya yang tersedia bagi remaja di SMA, seperti konselor sekolah, psikolog, dan kelompok dukungan. Pentingnya mencari bantuan ketika diperlukan dan mempromosikan stigma negatif terkait dengan kesehatan mental.
6. Self-Care dan Kesejahteraan: Terakhir, kita akan membahas pentingnya self-care dan kesejahteraan secara keseluruhan. Remaja perlu belajar mengenali kebutuhan mereka sendiri dan mengembangkan rutinitas yang sehat untuk menjaga kesehatan mental mereka.
Dengan memahami tantangan yang dihadapi remaja di SMA dan memberikan dukungan yang tepat, kita dapat membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi remaja di SMA.
3 notes · View notes
sastradikarta · 1 year
Text
Katanya "menangislah, kan kau juga manusia" tp ketika seorang manusia mulai menangis langsung diserbu dengan kalimat²
"Harus banyak² bersyukur"
"Jangan lemah"
"Menangis tidak akan menyelesaikan masalah"
"Gitu aja sedih"
"Sabar aja"
"Jangan kufur nikmat"
"Yang ikhlas"
"Jangan berharap sama manusia nanti kecwa"
"..."
"..."
"..."
Apakah seseorang yang memvalidasi perasaannya adalah orang yang tidak bersyukur, lemah, tidak sabar, tidak ikhlas, kufur nikmat dan tidak berharap kepada Tuhannya?
Perasaan tidak enak seperti ini tidak pernah menjadi doa siapapun, pasti tidak pernah ada seorangpun yg meminta untuk merasakan kepahitan dalam kehidupannya. Ini adalah fase kehidupan, bagian dari takdir seseorang yg sering kali tidak diinginkannya, jadi berilah ruang untuk bisa merasa "aku tidak baik² saja" dengan nyaman dan aman tanpa stigma negatif.
Jatuh itu proses, begitu juga bangkit. Kalau kita menuntut seseorang yang sedang terjatuh untuk bersabar, kenapa kita tidak bisa bersabar menunggu seseorang untuk bisa bangkit?!
_fhy
2 notes · View notes
bintangjatuhsblog · 1 year
Text
Perjuangan Stres yang Tersembunyi di Bawah Permukaan
Tumblr media
Duck syndrome, Apa Itu Duck Syndrome ?
Kondisi duck sindrom pertama kali dikemukakan di Stanford University, Amerika Serikat, untuk menggambarkan persoalan yang dihadapi mahasiswanya. Seseorang yang mengalami Duck Syndrome sering menghadapi tekanan dan tantangan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti harus lulus dengan cepat, mencapai nilai yang tinggi, mencapai stabilitas finansial, dan memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh orang tua dan lingkungan sekitar.
Duck sindrom dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami banyak tekanan atau masalah, namun tetap terlihat baik-baik saja dari luar. Kondisi ini dianalogikan seperti seekor bebek yang sedang berenang, Duck Syndrome menggambarkan bagaimana seseorang tampak tenang di permukaan, namun di dalam, mereka berjuang keras agar tetap terapung dan tidak tenggelam.
Alasan seseorang mengidap Duck Syndrome dapat beragam, tetapi beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya meliputi :
Tekanan Sosial Seseorang mungkin merasa perlu memenuhi ekspektasi sosial yang tinggi atau norma yang ditetapkan oleh lingkungan sekitar mereka. Mereka takut bahwa jika mereka menunjukkan kelemahan atau kesulitan, mereka akan dianggap sebagai orang yang gagal atau tidak kompeten.
Ketakutan akan Penilaian Negatif Ada kekhawatiran yang mendalam bahwa orang lain akan menilai mereka dengan keras jika mereka tidak memenuhi standar atau citra yang diharapkan. Oleh karena itu, mereka berusaha menyembunyikan stres atau tekanan yang mereka rasakan.
Persepsi Kesuksesan yang Mudah Mungkin ada kesalahpahaman bahwa orang lain dengan mudah mencapai kebahagiaan atau kesuksesan yang tampak, dan seseorang merasa tidak mampu mencapainya. Ini dapat menyebabkan tekanan untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya dan mempertahankan ilusi kebahagiaan.
Ketika seseorang terjebak dalam Duck Syndrome, mereka mungkin terus-menerus merasakan tekanan dan ketegangan yang tidak terlihat oleh orang lain. Dalam upaya untuk mempertahankan kondisi yang tampak baik-baik saja, mereka sering menyembunyikan penderitaan yang mereka rasakan di dalam. Namun, ini bisa menyebabkan dampak yang serius pada kesehatan mental mereka, seperti peningkatan risiko depresi, kecemasan yang parah, atau bahkan pemikiran untuk bunuh diri. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang mengalami Duck Syndrome untuk mencari bantuan dan dukungan profesional guna mengatasi masalah yang mereka hadapi sebelum dampak negatifnya semakin parah.
Bagaimana cara menghadapi Duck Syndrome? Berikut ini beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi duck syndrom
Kesadaran Diri Sadari bahwa Duck Syndrome adalah fenomena umum dan banyak orang mengalami tekanan serupa. Memahami bahwa tidak sendirian dalam perasaan ini dapat membantu mengurangi tekanan dan stigma pribadi.
Terbuka dan Jujur Membuka diri kepada orang-orang terdekat dan berbagi perasaan atau kesulitan yang dialami dapat membantu mengurangi beban emosional. Memiliki orang yang mendengarkan dan memahami dapat memberikan dukungan yang penting.
Mengelola Ekspektasi Menghentikan keinginan untuk memenuhi standar sempurna atau ekspektasi yang tidak realistis. Mengakui bahwa tidak ada yang sempurna dan menerima kelemahan adalah langkah penting menuju kesejahteraan emosional.
Perawatan Diri Melakukan kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan seperti olahraga, meditasi, tidur yang cukup, menjaga pola makan seimbang, dan menghabiskan waktu dengan hobi atau kegiatan yang menyenangkan dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan kebahagiaan.
Mencari Bantuan Profesional Jika Duck Syndrome menyebabkan tekanan yang berkepanjangan atau berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu memahami penyebab dan memberikan strategi yang efektif untuk mengatasi Duck Syndrome.
4 notes · View notes
heydivai · 1 year
Text
Jesus Revolution (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Sebelum saya menulis opini tentang film Jesus Revolution ini, saya mau cerita dikit pengalaman saya. Tahun 2016 ada film Silence garapan Martin Scorsese, bercerita tentang pastor yang menyebarkan agama Katolik di tengah masyarakat Jepang yang kala itu masih menganut kepercayaan leluhur. Perjuangan pastor yang diperankan Andrew Garfield ini jelas tidak mudah, beberapa anggotanya dihabisi masyarakat setempat yang menolak datangnya agama baru. Kala itu saya nonton filmnya bareng Dios, dan saya mungkin satu-satunya penonton perempuan Muslim (berjilbab pula) di dalam teater 3 Paragon Mall hari itu. It's okay. Bagi saya, film ya cuma film. Kelar nonton Silence, saya tetap solat kayak biasa.
Oke, cukup ya. Kita kembali ke judul.
Jesus Revolution adalah film kedua yang bertema keyakinan dan penyebaran agama selain Islam, yang saya tonton di bioskop. Judul film diambil dari artikel majalah TIME yang terbit tahun 1971. Jesus Revolution adalah film tentang pergerakan agama Kristen yang melibatkan kaum hippie, dimana saat itu mereka dianggap kaum terbuang dan mendapat stigma negatif di masyarakat. Gaya hidupnya bebas, tinggal sembarangan, jarang mandi, dan berpakaian rada dekil.
Bagaikan de javu, nonton Jesus Revolution memberikan feeling yang sama kayak nonton Silence. Beberapa petugas loket melirik saya (yang berjilbab) ketika saya menyebutkan judul film Jesus Revolution. Mungkin mereka membatin, "ndak salah server tah, mbak'e ini.."
Tapi saya cuek. Saya membayar tiket dan beli popcorn beserta minuman. Dan di dalam teater pun, saya punya feeling kuat bahwa sayalah satu-satunya penonton beragama Islam yang masuk ke teater 3 Cinepolis. Saya bisa merasakan tatapan penonton lain yang melihat saya. Mungkin dalam hati mereka juga membatin seperti para petugas loket di depan,"ndak salah server tah, mbak'e ini..."
Ingat, saya nonton Jesus Revolution ini di hari kedua Idul Fitri. Bisa dimaklumi, bukan, kalau mereka heran? Hahaha..
Nah, sekarang kita ngomongin filmnya sendiri. Alur film Jesus Revolution terasa solid, karakter yang memegang peranan inti ditampilkan dengan baik, porsinya cukup, dan tetap dibuat manusiawi. Artinya, sisi buruk dan sisi lemah mereka pun diperlihatkan. Pastor tidak melulu hadir sebagai sosok yang sempurna, anak lelaki yang sayang ibunya pun tetap ada nakal-nakalnya, bahkan sosok pemimpin hippie yang sepintas mirip Yesus, tampak sangat mengayomi dan menjadi panutan ribuan follower-nya pun masih ada sisi rapuhnya dan kegagalannya sebagai manusia dijelaskan di layar besar.
Porsi drama juga pas. Beberapa adegan berhasil bikin trenyuh, dibawakan dengan baik oleh aktor-aktor. Jujur saya tidak begitu familiar dengan nama-nama yang ada, hanya Kelsey Grammer yang akrab di telinga, itu pun karena namanya saya dengar di salah satu sketsa SNL.
Dan setelah saya menonton bagian akhir film, wajah para aktor ini ternyata hampir mirip dengan wajah asli karakter Greg Laurie, Chuck Smith, dan Lonnie Frisbee di dunia nyata. Artinya casting director mereka beneran kerja :))
Dari segi sinematografi pun cantik, tanpa terlihat artifisial. Setting film ini, seperti saya tulis di muka adalah tahun 1971, yang lazim diwakilkan dengan warna pastel. Saya pribadi cukup puas dengan visual yang dihadirkan. Kayaknya tahun segitu tuh hidup lebih simple, yah?
Overall dari saya : 8/10
Tumblr media
2 notes · View notes
suara-muslim · 2 years
Text
ANTARA MASSIFNYA ANGKA L68T DAN HAM
Penulis : Nida Fillah
Tanggal 1 Desember telah diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Pada hari itu juga (1-12-2022), hasil data yang dimuat oleh Fanpage UNICEF Indonesia setiap tahun terdapat 13 ribu orang hamil di Indonesia terdampak HIV. Sehingga anak-anak mereka rentan terdampak sejak masih dalam kandungan.
Kementrian Kesehatan bersama UNICEF berusaha memutus angka penderita HIV di Indonesia dengan memastikan Pelayanan Pencegehan Penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) bisa diakses dengan gampang.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga kini makin meningkat. Salah satu yang jadi perhatian adalah kasus HIV pada anak. Sejalan dengan data UNICEF, anak-anak ini rata-rata terinfeksi HIV karena tertular orang tuanya.
*Pelaku L687 Menjadi Tokoh Utama*
Berdasarkan data Kemenkes, penularan HIV di Indonesia masih didominasi kelompok heteroseksual, yakni sebanyak 28,1% dari total keseluruhan kasus. Namun, menyusul 18,7% total keseluruhan kasus di Indonesia dialami oleh kelompok L687.
Hal ini juga terkait dengan catatan Dinas Kesehatan Kota Batam bahwa jumlah kenaikan kasus HIV/AIDS di Kota Batam mencapai 446 orang pada 2022 yang didominasi akibat penyimpangan perilaku pasangan sejenis. Dari 446 kasus positif HIV/AIDS di Batam tersebut, di antaranya meliputi 333 pria dan 113 perempuan, terdiri dari 2.594 orang yang dites, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 57 orang dari total 8.800 orang terindikasi positif HIV/AIDS.
Standart Ganda Pengusung HAM
Ham yang selama ini menjadi bukti terkuat untuk membela kaum seks bebas dan L687 dari stigma negatif. Seks bebas diletakkan sebagai aspek individualisme yang menjadi jargon besar HAM yang merupakan produk pemikiran sekuler.
Kasus HIV/AIDS datanya selalu disembunyikan supaya pelaku L687 memperoleh ruang dalam tata pergaulan normal di mata masyarakat. Padahal, merekalah yang sebenarnya racun yang menghancur masyarakat. Mereka selalu berbusa-busa dalam mengkampanyekan ide sesat seks bebas dan L687. data tentang HIV/AIDS dan para penderitanya sangat jarang mereka ungkap.
Perjuangan yang mereka lakukan atas nama HAM, selama ini memanglah hanya omong kosong besar supaya ide mereka dapat tersampul rapi untuk menghancurkan umat dan generasi penerusnya di negeri negeri kaum muslim.
Interaksi dan Kepribadian Islam
Dalam naungan payung individualisme yang terjamin oleh sistem demokrasi dan kapitalisme, pembangkangan manusia pada aturan Allah telah menyebabkan kebebasan berprilaku yang tumbuh subur. Sehingga Kasus HIV/AIDS yang disebabkan oleh prilaku seks bebas dan L68T seakan akan mendapat tempat di masyarakat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ajaran Islam yang memiliki aturan mengenai haramnya hubungan sesama jenis. Islam telah mengunci pintu menuju liberalisasi seksual (zina), seperti pergaulan bebas (dengan lawan jenis maupun sejenis), bercampur baur dengan lawan jenis (ikhtilat) dan berduan dengan lawan jenis tanpa disertai mahram (khalwat).
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS An-Nuur [24]: 2).
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya perkara yang paling aku takuti pada umatku adalah munculnya perilaku kaum Luth.” (HR Tirmidzi).
Beliau saw. juga bersabda, “Siapa yang menjumpai orang yang melakukan perbuatan homoseksual seperti kelakuan kaum Luth, maka bunuhlah keduanya (pelaku dan objeknya).” (HR Ahmad dan Abu Daud).
Dalam Islam, manusia tidak berfikir tentang liberalisasi seksual, alih-alih L687, karena kedua hal ini adalah tindak kriminal/kejahatan besar (jarimatul kubra).
Wallohu a'lam
Tumblr media
4 notes · View notes
gahabisfikri · 2 years
Text
Sekolah Memperhalus Perasaan
2023.01.26
“Sebenarnya sekolah itu memperhalus perasaan”
Kalimat itu muncul dari ayah saya ketika saya berbicara mengenai relasi guru dan murid dalam ekosistem akademia. Saya menulis topik di malam ini karena ini topik yang sangat saya rasakan setelah beberapa tahun kalimat ini mengendap di pikiran.
Selama studi magister, saya merasakan jadi orang bodoh yang tidak menikmati apa yang saya pelajari dan lakukan. Saya mencoba menantang diri saya di luar studio dengan ikut sayembara, namun tetap saja tidak menang. Di titik ini mulai bermunculan stigma-stigma negatif terhadap kemampuan saya yang jauh tidak prestatif dari ketika masa studi sarjana.
Dulu ketika sidang TA, saya memiliki kebiasaan membantu teman menyiapkan berkas sidang untuk dipajang di ruang sidang. Suatu hari ketika saya menyiapkan berkas teman, saya melewati ruang di mana ada dua mahasiswi perempuan, teman senagkatan saya. Satunya menangis setelah sidang dan satunya menenangnkan. Saya tidak berkomentar, hanya membatin:
“Sidang akhir kan hanya bercerita dan berbagi soal argumen desainmu selama satu setengah jam. Kenapa harus menangis sih? Tugas akhir saya juga tidak bagus tapi ya sudah kan tinggal cerita saja seperti presentasi biasa.”
Pada 2019 lalu, ini menjadi hal sepele buat saya. Namun sekarang tidak, ketakutan itu terjadi, sepanjang saya tidak menikmati sekolah magister dan tidak memenangi kompetisi apapun, hal terburuk terjadi: Saya tidak menikmati pengerjaan tesis, sama seperti pengerjaan tugas akhir dulu. Tapi yang ini lebih buruk karena saya kehilangan coping mechanism. Saya sering tidak bisa bangun dari tempat tidur ketika hari diskusi progress tiba. Hari-hari sering dihabiskan di depan komputer mencari referensi tapi tidak menyimpulkan satu apapun. Saya lulus terlambat dan masih berusaha mengerjakan tesis.
Di titik ini kalimat yang mengendap itu kembali muncul ke ingatan saya. Dulu sebelum mengambil studi magister, saya bercita-cita mengajar, menjadi akademisi. Tapi hari ini saya berpikir ulang. Menurut saya, menjadi guru perlu empati, yakni kesadaran dalam memahami bahwa kenyataan orang lain adalah sah.
Seorang guru perlu menyadari bahwa kemampuan tiap murid berbeda, mulai yang stellar sampai yang berangkat sekolah karena terpaksa masuk. Range perasaan dari apa yang saya lalui sebagai juara maupun pecundang menurut saya memberikan saya ruang toleransi yang jangkauannya cukup lebar jika nantinya saya berkesempatan jadi pengajar maupun praktisi yang memiliki staff.
Fase-fase buruk ini saya sikapi sebagai masa-masa perkembangan karakter dan saya selalu punya keyakinan bahwa masa-masa yang lebih baik akan datang. Tentunya yang paling penting adalah bekal-bekal pengalaman yang saya bawa selama perjalanan ini. 
1 note · View note
glyhndzkr · 2 years
Video
undefined
tumblr
Vagus and how it'll end
3 tahun di Vagus, jujurly lelah lelah.. lelah lagi dulu, baru seneng lega. Tapi kalo dipikir emang butuh lelah dulu baru lega wkwkwk, lelah dulu baru senengnya kerasa hehe, eh, ralat, lebih kerasa. Vagus yang sekarang mungkin tidak sejaya Vagus zaman daulu yang selalu dielu elukan dan dijadikan alasan untuk lebih baik terus menerus. Dulu lo Vagus, dulu lo mas mbakmu, dulu lo, dulu dulu dan dulu, dulu lo Vagus ga kayak gini. Ya, ga kayak sekarang, bisa jalan aja udah alhamdulillah.
Di satu sisi, hal ini (dulu vagus a, b, c, d) bagus, jadi bisa recall sejarah Vagus yang telah lalu, dan bisa jadi referensi serta inspirasi agar lebih baik, tapi di sisi lain, tidak. Bahkan mungkin semakin bikin tertekan. Dan semua ini berawal dari stigma negatif (menurutku).
Di Vagus sibuk banget. Itu satu stigma yang kuanggap negatif ketika baru saja masuk Vagus, selain stigma Senior. Entah sejak kapan stigma ini muncul, yang jelas, kalo senior bercerita, Vagus tuh ya, happy happy, seneng seneng, ga kaya sekarang, rapat terus. Apakah pernyataan ini valid atau tidak, saya tidak tau, tapi ceritanya begitu, dan semoga bukan karena indah dikenang, bukan untuk diulang, tapi emang karena, ya happy beneran.
Pertama kali denger Vagus itu sibuk agak percaya ga percaya, soalnya mau dibilang percaya pun, kok tetep nekat ikut ukm lain :) seolah stigma 'sibuknya vagus' kayak cuma, oiya, oke, siap. Baru, semakin ke sini, semakin percaya, tapi entah percaya karena beneran sibuk, atau meng-kambing hitam-kan stigma sebagai alasan untuk merasa sibuk di Vagus. Apakah mungkin, kalo ga ada stigma, ga akan ngerasa sibuk? Terutama saat Semnaspon Baksosnas. Awal mula keceriaan hidup leh selama di kuliah dipertanyakan, seingetku.
Leh, enek masalah opo e? wong wong do takon awakmu lo. Biasa, Vagus. Itulah yang menjadi jawaban hampir tiap ada pertanyaan, ngopo leh? dan beberapa ajakan ini itu. Sampai temen orang non Kedokteran pun ngerti, Vagus, Mapala FK, temennya Galeh. Semua ini berawal dari stigma, dan? persepsi dan tanggapan terhadap stigma tersebut secara negatif.
Hari hari yang datang di Vagus selanjutnya adalah hari hari bertahan. Hari hari mempertahankan Vagus agar tetap berjalan, agar silabus tetap terpenuhi, agar proker tetap berjalan, agar anggota tidak menghilang. Yang seharusnya menjadi hari hari menyerang, hari hari berkarya, agar apa? agar sama, tetap berjalan, silabus terpenuhi, proker jalan, anggota tidak hilang, bedanya? mereka yang menyerang akan selalu berpikir maju, sedang yang bertahan besar kemungkinan hanya akan berpikir di tempat atau mundur secara perlahan.
Apakah bertahan salah? tidak sepenuhnya, maju tanpa strategi juga berbahaya. Hanya saja dalam konteks mindset di ukm seperti ini, menurutku, menyerang lebih baik, karena inilah saatnya belajar, saatnya mencoba dan salah. Pula karena menyerang terkesan terbuka, tidak berpikir sempit dan melangkah maju. Walau mungkin, hasil akhir yang didapatkan, tidak menjamin lebih baik dari yang bertahan, tapi? bikin lebih baik-nya menurut siapa? menyenangkan semua orang itu ga mungkin, makanya pilih, diri sendiri atau orang lain.
Peran senior tidak sepenuhnya salah, bahkan dari pengalaman yang didapatkan selama ini, Alhamdulillah, beliau beliau ini support dan selalu memberikan kebebasan dalam menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan, dengan tetap mempertimbangkan prinsip yang telah ada sebelumnya. Beberapa hal masih relevan tapi beberapa lain tidak dan jangan terlalu cepat menyimpulkan ketidakrelevanan suatu hal (ini juga sebenere yang bikin agak mumet wkwkwk apakah emg bener ga relevan atau capek aja?) Senior ga jahat, kita aja yang mungkin capek dan terkadang sungkan menyampaikan apa yang kita rasakan saat itu, sehingga menjadi bahan gorengan di saat RAT. renyah. kriuk. kadang gosong dikit, kadang banyak. 
Kalo mau dibilang jangan terlalu cepat menyerah dan jangan terlalu berlarut dalam satu keadaan kesannya agak egois, cuma menurutku satu hal yang pasti, jangan terlalu lama bahasnya, semakin lama mbahas semakin banyak waktu yang terbuang (ini juga mungkin eval buat penentuan tanggal dikjut ukdv dsb) toh kalau salah masih bisa direvisi lagi, yang penting selain cepat, alasannya jelas.
Inilah yang sedikit banyak (stigma negatif), menurutku, bisa jadi alasan Vagus semakin ke sini semakin bertahan daripada menyerang. Hari hari bertahan pada awalnya masih banyak yang kuat, namun seperti domino, ketika satu hilang, yang lain mengikuti, hingga akan tersisa mereka yang benar benar berdiri di atas kaki sendiri, yang sudah bodo amat dengan orang lain, atau yang merasa dirinya sebagai motor utama penanggung jawab kegiatan yang belum terlaksana. Ya itu kalo ngerasa, kalo engga? 
Mungkin permasalahan utama bukan di stigma, tapi besar kecil stigma ini pasti ada pengaruhnya.
Keberjalanan proker Vagus tak bisa dikotak kotakkan per divisi ataupun per angkatan, karena anggota yang ada, hanyalah mereka yang terpilih, dan itu ga banyak, sehingga butuh saling bantu. Satu hilang, jangan harap yang lain ga ikutan hilang. Motivasi ga cuma internal, kalo emang ga cukup untuk diri sendiri, setidaknya coba lakukan untuk orang lain. 
Kalo gabisa, lha trus ngapain ikut Vagus? kalo bukan tujuan, kemarin sebelum Diksar ga cari tau? panitia ga kasih tau? oiya salah, kalo panitia, Vagus kan cari orang, khawatir ada yang mundur, salah panit, salah saya. Tapi kalo dikit, tambah salah lagi, mempersempit peluang kedepan yang ada, tapi ga juga, efek domino mungkin dapat ditahan karena yang diterima benar benar paham dan mengerti, tapi kalo dilihat dari jumlah, semakin sedikit, akan semakin rentan burnout-nya karena beban kerja yang lebih terpusat, ya serba salah.
Vagus tidak perlu menurunkan diri sampai benar benar memposisikan Vagus yang memerlukan Anggota nya tetap berjalan. Jika emang demikian sudah cukup. Vagus harus mampu mempertahankan Marwah nya sebagai Vagus, tidak cuma terhadap eksternal namun juga internal anggotanya, Vagus juga harus bisa mengayomi anggotanya, mewujudkan harapan dan cita pengurusnya. Setidaknya jika memang Vagus ingin mulai menyerang dengan tersenyum, mulai coba untuk menanggapi stigma yang ada.
Entah merubah atau, menerima dan menjadikannya bagian dari Vagus. Entah memisahkannya, atau hidup berdampingan dengannya. Entah gimanapun caranya, eh, caranya? kalo rame lanjut part 2 hehehe. Wkwkwkwk jangan serius dan sedih gitu dong, yuk mulai dari senyum dan makan siang dulu, habis itu? ya ga mungkin langsung kelar wkwk ngaco aja. Kalo langsung orientasinya hasil, pasti kecewa, coba mulai dari memikirkan caranya dan? menikmati proses saat memikirkan cara tersebut. Apapun hasilnya, evaluasi dan coba lagi.
btw kalo tanya tere liye gimana caranya, kalo tanya ke novel kau aku dan sepucuk angpau merah, hujan, gimana caranya? jawabannya pasti terima dan coba hidup berdampingan dengannya.
Jika tidak, mungkin Vagus akan... ya, tetap ada lahh, karena emang senior masih ada hehe, tapi roda penggerak utama di kampusnya tidak ada.
sebenarnya tulisan ini hmm baik gabaik, baik karena mungkin bisa jadi reminder, gabaik karena mungkin bisa jadi yang awalnya gatau jadi tau dan ikutan terpengaruh stigma yang ada. Tapi, menurutku jujur mujur ga jujur ajur, jangan terus menerus menghindar, jangan terus menerus bilang gaada, tapi bilang ada, dan mari cari solusinya. 
Positif mungkin identik dengan bahagia senang dan senyum, namun bukan berarti sebuah keharusan. Usaha mati-matian masuk PTN, sambil senyum? engga, malah kadang sebagian mungkin sambil menangis. Usaha membangun tubuh yang ideal, full senyum? engga, banyak makan enak terlewatkan, waktu luang dikorbankan untuk olahraga. Engga semua harus senyum, harus bahagia, tapi semua harus tau konsekuensi dari apa yang ingin dicapai. Ketahui, hadapi.
Awalnya mungkin susah, tapi kek vaksin, awalnya KIPI tapi jika kedepannya ada hal serupa yang menyerang, tubuh akan lebih kuat melawannya dan menjadi lebih sehat karenanya.
btw gatau tiba tiba nulis ini kenape, mungkin karena pikiran lebih jernih? wkwkwk bonus video singkat sebagai terima kasih ke Vagus. makasih gus.
1 note · View note
Text
Hub 0838-4385-6102, Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru
Hub 0838-4385-6102, Kesehatan mental adalah aspek fundamental dari kesejahteraan individu yang sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah tuntutan hidup yang semakin kompleks, menjaga kesehatan mental menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas hidup yang optimal. Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru hadir sebagai solusi efektif untuk membantu individu dan kelompok mengelola dan meningkatkan kesehatan mental mereka.
Tumblr media
Hubungi kami via WA https://wa.me/6283843856102
Pentingnya Kesehatan Mental
Kesehatan mental mencakup aspek emosional, psikologis, dan sosial dari kesejahteraan seseorang. Hal ini memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik membantu seseorang menangani stres, berhubungan dengan orang lain secara positif, dan membuat keputusan yang bijaksana. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, produktivitas, dan kualitas hubungan interpersonal.
Tantangan Kesehatan Mental di Banjarbaru
Banjarbaru, sebagai salah satu kota berkembang di Kalimantan Selatan, tidak lepas dari tantangan kesehatan mental. Urbanisasi, tekanan pekerjaan, dan perubahan sosial cepat dapat mempengaruhi kesejahteraan mental penduduk. Stigma terkait masalah kesehatan mental juga sering menjadi hambatan dalam mencari bantuan. Oleh karena itu, hadirnya Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menjadi sangat relevan untuk memberikan dukungan dan solusi yang diperlukan.
Peran Motivator Kesehatan Mental
Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk menangani berbagai aspek kesehatan mental. Berikut adalah beberapa peran penting dari motivator kesehatan mental:
Edukasi dan Kesadaran Motivator kesehatan mental memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental dan cara-cara untuk menjaga serta meningkatkannya. Ini termasuk memahami tanda-tanda stres, kecemasan, dan depresi serta cara-cara mengatasinya.
Strategi Pengelolaan Stres Salah satu fokus utama adalah membantu individu mengelola stres. Teknik-teknik seperti relaksasi, meditasi, dan manajemen waktu diajarkan untuk membantu mengurangi dampak negatif stres dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan Keterampilan Coping Motivator kesehatan mental melatih individu dalam keterampilan coping yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Ini melibatkan strategi untuk mengatasi masalah, beradaptasi dengan perubahan, dan menjaga keseimbangan emosional.
Dukungan Emosional Motivator berpengalaman juga menyediakan dukungan emosional yang diperlukan untuk membantu individu merasa didengar dan dipahami. Ini penting untuk membangun kepercayaan diri dan meningkatkan rasa kesejahteraan.
Pelatihan untuk Profesional Selain mendukung individu, motivator kesehatan mental juga memberikan pelatihan kepada profesional yang berinteraksi dengan masyarakat, seperti manajer, guru, dan tenaga kesehatan, untuk memahami dan menangani masalah kesehatan mental dengan lebih baik.
Program yang Ditawarkan
Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menawarkan berbagai program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik individu dan organisasi. Beberapa program utama yang tersedia meliputi:
Pelatihan Manajemen Stres Program ini mengajarkan teknik-teknik untuk mengelola stres secara efektif. Teknik relaksasi, perencanaan waktu, dan mindfulness adalah beberapa metode yang dipelajari dalam pelatihan ini.
Workshop Kesehatan Mental Workshop ini memberikan pengetahuan mendalam tentang kesehatan mental, termasuk tanda-tanda gangguan mental dan strategi untuk menjaga kesehatan emosional. Workshop ini interaktif dan dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman.
Konseling Individu Untuk dukungan yang lebih personal, motivator kesehatan mental menyediakan sesi konseling individu. Ini membantu dalam menangani isu spesifik dan memberikan panduan praktis untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Program Dukungan Tim Program ini dirancang untuk organisasi dan kelompok untuk meningkatkan kesehatan mental di lingkungan kerja. Fokus utamanya adalah pada komunikasi yang efektif, pengelolaan konflik, dan membangun dukungan tim.
Pelatihan bagi Profesional Program pelatihan ini ditujukan untuk tenaga profesional yang berinteraksi dengan masyarakat. Pelatihan ini membantu mereka memahami dan menangani masalah kesehatan mental dengan lebih baik dalam konteks pekerjaan mereka.
Tumblr media
Mengapa Memilih Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru?
Memilih Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menawarkan beberapa keuntungan, antara lain:
Kepakaran dan Pengalaman Para motivator memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang kesehatan mental. Mereka menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk memberikan solusi yang efektif.
Pendekatan yang Disesuaikan Setiap individu dan kelompok memiliki kebutuhan yang unik. Jasa motivator di Banjarbaru menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan program yang diterima sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Metodologi Terpercaya Program pelatihan dan konseling yang ditawarkan menggunakan metodologi yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan mental. Ini mencakup teknik-teknik yang didukung oleh penelitian dan praktek terbaik.
Dukungan yang Berkelanjutan Dukungan tidak berhenti pada akhir sesi pelatihan atau konseling. Motivator kesehatan mental memberikan dukungan berkelanjutan dan sumber daya tambahan untuk membantu individu terus berkembang.
Kenyamanan Lokal Dengan adanya jasa motivator di Banjarbaru, Anda tidak perlu mencari dukungan di luar kota. Ini memudahkan akses ke layanan berkualitas tanpa harus bepergian jauh.
Cara Menghubungi Jasa Motivator Kesehatan Mental
Untuk meningkatkan kesehatan mental Anda atau tim, Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menawarkan berbagai solusi yang dapat diakses dengan mudah. Hubungi mereka melalui WA di 0838-4385-6102 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan menjadwalkan sesi pelatihan atau konseling.
Baca Juga : Pelatihan Capacity Building Terbaik di Banjarbaru
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah aspek yang sangat penting dari kesejahteraan individu dan kelompok. Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru menyediakan dukungan dan solusi yang komprehensif untuk membantu Anda mengelola dan meningkatkan kesehatan mental. Dengan berbagai program pelatihan, konseling, dan dukungan berkelanjutan, motivator kesehatan mental membantu individu dan organisasi menghadapi tantangan dengan lebih baik dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Investasi dalam kesehatan mental adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan jangka panjang dan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Hubungi Jasa Motivator melalui WA di 0838-4385-6102 dan mulailah perjalanan Anda menuju kesehatan mental yang lebih baik hari ini.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan motivator kesehatan mental?
Motivator kesehatan mental adalah profesional yang membantu individu dan kelompok dalam mengelola dan meningkatkan kesehatan mental mereka melalui berbagai program pelatihan, konseling, dan dukungan.
2. Apa manfaat dari program pelatihan kesehatan mental?
Manfaatnya termasuk peningkatan keterampilan dalam mengelola stres, pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental, dukungan emosional, dan pengembangan keterampilan coping yang efektif.
3. Berapa lama durasi program pelatihan kesehatan mental?
Durasi program pelatihan bervariasi tergantung pada jenis program dan kebutuhan spesifik. Program bisa berlangsung dari beberapa sesi hingga beberapa minggu.
4. Apakah ada program khusus untuk organisasi atau tim?
Ya, ada program khusus yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental dalam konteks organisasi atau tim, termasuk pelatihan komunikasi, manajemen konflik, dan dukungan tim.
5. Bagaimana cara menghubungi jasa motivator kesehatan mental di Banjarbaru?
Untuk menghubungi Jasa Motivator Kesehatan Mental di Banjarbaru, Anda dapat menggunakan WA di 0838-4385-6102 untuk informasi lebih lanjut dan menjadwalkan sesi pelatihan atau konseling.
Hubungi Kami
WA: 0838-4385-6102
Link WhatsApp
(Mawar-Skansa)
0 notes
journalpapua · 12 days
Text
Hindari Politik Adu Domba, SARA dan Politik Identitas
JAYAPURA | PAPUA TIMES- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Papua, masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu dan stigma negatif kepada calon-calon kepala daerah yang akan maju berkontestasi. Seruan itu disampaikan Ketua DPD Partai Hanura Parovinsi Papua Papua, Dr.Kenius Kogoya di Jayapura. Ia meminta masyarakat agar bijak dalam menentukan pilihan dengan…
0 notes
pelatihsdmindonesia · 25 days
Text
Ikuti Pelatihan SDM Indonesia: Mengubah Pola Pikir Negatif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Tumblr media
Kesejahteraan mental adalah fondasi penting yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kesejahteraan ini memungkinkan kita untuk mengelola stres, bekerja dengan produktif, dan berkontribusi positif dalam komunitas. Namun, kesejahteraan mental tidak selalu mudah dicapai, terutama jika kita terjebak dalam pola pikir negatif.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Mental
Faktor Lingkungan yang Berperan
Lingkungan tempat kita tinggal dan bekerja memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan mental. Tingkat kebisingan, polusi, dan akses ke ruang hijau bisa menjadi penentu utama dalam menjaga ketenangan pikiran. Lingkungan yang tenang membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pengaruh Genetik Terhadap Kesejahteraan Mental
Genetika juga memegang peran penting dalam kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kondisi mental, seperti depresi dan kecemasan, memiliki kaitan erat dengan faktor genetik. Memahami aspek ini dapat membantu dalam penanganan kesehatan mental yang lebih tepat.
Faktor Sosial dan Ekonomi yang Menentukan
Status sosial dan ekonomi seseorang, seperti pendidikan dan pekerjaan, sangat mempengaruhi kesejahteraan mental. Orang dengan pekerjaan dan pendidikan yang baik cenderung memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik, karena mereka memiliki akses ke sumber daya yang mendukung kesehatan mental.
Dampak Buruk dari Kesejahteraan Mental yang Rendah
Pengaruh Terhadap Kesehatan Fisik
Kesejahteraan mental yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik. Masalah seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan masalah pencernaan sering kali menjadi tanda bahwa kesehatan mental seseorang terganggu.
Pengaruh Terhadap Hubungan Interpersonal
Ketika seseorang mengalami kesejahteraan mental yang buruk, hal ini juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal. Konflik dalam hubungan dan kesulitan dalam berkomunikasi menjadi lebih umum terjadi, mengganggu keseimbangan sosial individu.
Cara Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Mengembangkan Pola Pikir Positif
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan mental adalah dengan mengembangkan pola pikir positif. Pola pikir ini membantu kita melihat sisi baik dari setiap situasi, yang pada gilirannya mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Membangun Hubungan yang Sehat
Hubungan sosial yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan mental. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat membantu kita merasa lebih baik dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih kuat.
Mengelola Stres Secara Efektif
Teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga adalah cara efektif untuk mengelola stres. Dengan mengurangi tingkat stres, kita dapat menjaga kesejahteraan mental dan mencegah munculnya masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Kesejahteraan Mental
Pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan mental melalui kebijakan yang tepat. Penyediaan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan perlindungan hak-hak individu dengan masalah kesehatan mental adalah langkah penting yang harus diambil.
Menghilangkan Stigma dan Memberikan Dukungan
Masyarakat juga harus berperan dalam menghilangkan stigma terhadap masalah kesehatan mental. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, kita dapat bersama-sama meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
Kesimpulan
Kesejahteraan mental adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan produktif. Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan individu itu sendiri, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan meningkatkan kualitas hidup semua orang di Indonesia.
Jika Anda membutuhkan bantuan dalam meningkatkan kesejahteraan mental Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di WhatsApp Number 0878-3887-2777 PT Cipta Esa Kreasindo. Klik di sini untuk mengobrol dengan kami dan mengatakan “Saya mau daftar pelatihan”.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengikuti beberapa pelatihan kami, seperti Pelatihan Menjadi Top Pimpinan Perusahaan, Pelatihan Mengatasi Penolakan di Penjualan, dan Pelatihan Manajerial. Pelatihan ini dirancang untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang Anda butuhkan untuk sukses dalam karir Anda dan dalam hidup Anda secara keseluruhan.
0 notes
hellopanda69 · 1 month
Text
Mengungkap Makna di Balik Tema Sosial dalam Drakor
Tumblr media
Drama Korea (drakor) telah menjadi fenomena global, dikenal tidak hanya karena alur ceritanya yang menarik tetapi juga karena kemampuannya dalam menangani berbagai tema sosial dengan kedalaman yang emosional dan intelektual. Tema sosial dalam drakor sering kali mencerminkan isu-isu penting yang terjadi dalam masyarakat, memberikan pandangan baru dan memperluas pemahaman penonton tentang kehidupan sehari-hari di Korea Selatan serta di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa tema sosial yang umum ditemukan dalam drakor dan makna di baliknya:
1. Kesenjangan Sosial
Makna: Kesenjangan sosial sering diangkat dalam drakor untuk mengeksplorasi perbedaan antara golongan sosial yang berbeda dan dampaknya terhadap kehidupan individu. Drama-drama ini sering menggambarkan bagaimana perbedaan ekonomi mempengaruhi kesempatan, kualitas hidup, dan hubungan sosial.
Contoh: Drama seperti "Sky Castle" dan "Parasite" menyoroti perbedaan kelas sosial dan bagaimana tekanan sosial dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan karakter. Ini juga menyoroti masalah-masalah seperti pendidikan elit dan ketidakadilan sosial.
2. Bully dan Kekerasan di Sekolah
Makna: Isu bully dan kekerasan di sekolah sering dijadikan tema dalam drakor untuk menunjukkan dampak negatif dari perilaku semacam itu terhadap siswa dan masyarakat. Drama-drama ini memberikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana kekerasan dan intimidasi mempengaruhi kesehatan mental dan emosional korban.
Contoh: Drama seperti "School 2015: Who Are You?" dan "Angry Mom" membahas bagaimana kekerasan di sekolah mempengaruhi kehidupan pelajar dan keluarga mereka. Ini juga sering menyoroti pentingnya dukungan dari pihak sekolah dan keluarga dalam mengatasi masalah ini.
3. Kesehatan Mental
Makna: Kesehatan mental adalah tema penting yang sering diangkat untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Drama-drama ini sering mengeksplorasi bagaimana stigma dan kurangnya dukungan dapat mempengaruhi individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.
Contoh: Drama seperti "It's Okay to Not Be Okay" dan "My Mister" menangani isu-isu kesehatan mental dengan cara yang sensitif dan realistis. Mereka menunjukkan bagaimana individu berjuang dengan masalah pribadi dan bagaimana dukungan emosional dapat membuat perbedaan besar.
4. Keluarga dan Hubungan Antaranggota Keluarga
Makna: Hubungan keluarga sering menjadi tema sentral dalam drakor, menyoroti dinamika keluarga, konflik, dan hubungan antaranggota keluarga. Ini dapat mencakup isu-isu seperti perceraian, konflik generasi, dan peran gender dalam keluarga.
Contoh: Drama seperti "Reply 1988" dan "My Father is Strange" menggambarkan berbagai aspek kehidupan keluarga dengan cara yang penuh perasaan dan realistis. Ini menggarisbawahi pentingnya dukungan dan pemahaman dalam hubungan keluarga.
5. Diskriminasi Gender dan Kesetaraan
Makna: Isu diskriminasi gender dan kesetaraan sering diangkat dalam drakor untuk menunjukkan ketidakadilan dan tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Drama-drama ini sering mengeksplorasi bagaimana wanita berjuang untuk mendapatkan kesetaraan di tempat kerja, dalam hubungan, dan dalam masyarakat.
Contoh: Drama seperti "Sex and the City" dan "My Name" menyoroti perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka dan melawan norma-norma gender yang tidak adil. Ini juga sering menunjukkan bagaimana perempuan dapat memperjuangkan kesetaraan dan hak mereka dalam konteks yang lebih luas.
6. Korupsi dan Ketidakadilan Hukum
Makna: Tema korupsi dan ketidakadilan hukum sering muncul dalam drakor untuk mengeksplorasi bagaimana sistem hukum dan pemerintahan dapat terpengaruh oleh kepentingan pribadi dan kekuasaan. Ini sering mencakup masalah seperti penyuapan, penyalahgunaan wewenang, dan ketidakadilan sistemik.
Contoh: Drama seperti "The Devil Judge" dan "Lawless Lawyer" menggambarkan bagaimana individu dan sistem berjuang melawan korupsi dan ketidakadilan. Mereka menunjukkan bagaimana karakter berjuang untuk mencari keadilan dan memperbaiki sistem yang rusak.
7. Isu Lingkungan
Makna: Isu lingkungan dalam drakor sering kali mencakup topik seperti perubahan iklim, pencemaran, dan perlindungan lingkungan. Drama-drama ini memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dampak negatif dari tindakan manusia terhadap planet kita.
Contoh: Meskipun tidak sebanyak tema lainnya, beberapa drama seperti "Rooftop Prince" dan "Forest" menyentuh isu-isu lingkungan secara langsung atau melalui cerita yang berkaitan dengan pelestarian alam dan dampak pencemaran.
Kesimpulan
Tema sosial dalam drakor tidak hanya menambah kedalaman cerita tetapi juga memberikan pandangan penting tentang isu-isu yang mempengaruhi masyarakat. Dengan menangani topik-topik seperti kesenjangan sosial, kesehatan mental, dan diskriminasi gender, drakor membantu meningkatkan kesadaran dan memperluas pemahaman penonton tentang berbagai aspek kehidupan. Melalui penggambaran yang sensitif dan mendalam, drama-drama ini mempromosikan dialog dan refleksi tentang isu-isu sosial yang relevan dan mendesak.
0 notes
Motivator Kesehatan Mental Jember: Jaga Kesehatan Psikologis Anda, Hub: 0838-4385-6102
Tumblr media
Hubungi kami via WA 0838-4385-6102, Kesehatan mental adalah elemen krusial dalam mencapai kesejahteraan hidup secara menyeluruh. Di tengah tuntutan kehidupan modern yang semakin kompleks, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan psikologis dengan pendekatan holistik. Di Jember, peran Motivator Kesehatan Mental Jember menjadi semakin vital dalam membantu individu memahami dan menjaga kesehatan mental mereka. Pendekatan yang digunakan oleh motivator ini tidak hanya berfokus pada aspek emosional, tetapi juga mencakup faktor sosial, spiritual, dan fisik yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis.
Mengapa Kesehatan Mental Penting?
Kesehatan mental yang baik adalah fondasi dari kehidupan yang berkualitas. Kesehatan ini mempengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang terganggu dapat menurunkan produktivitas, merusak hubungan, dan bahkan menyebabkan gangguan fisik. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan psikologis melalui bantuan dari Motivator Kesehatan Mental Jember adalah langkah yang bijaksana.
Pendekatan Holistik dalam Menjaga Kesehatan Mental
Pendekatan holistik melihat manusia sebagai satu kesatuan yang utuh, yang terdiri dari aspek fisik, emosional, mental, dan spiritual. Motivator Kesehatan Mental Jember menerapkan pendekatan ini dalam setiap sesi motivasi dan konseling yang mereka berikan. Berikut adalah beberapa aspek utama dari pendekatan holistik yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan psikologis:
1. Keseimbangan Emosional
Emosi yang stabil adalah kunci dari kesehatan mental yang baik. Motivator Kesehatan Mental Jember membantu individu dalam mengelola emosi negatif seperti kecemasan, depresi, dan kemarahan. Dengan teknik-teknik seperti mindfulness dan terapi kognitif, mereka membantu Anda menemukan keseimbangan emosional yang sehat.
2. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan mental. Olahraga, pola makan yang seimbang, dan tidur yang cukup adalah bagian dari pendekatan holistik yang diterapkan oleh Motivator Kesehatan Mental Jember. Mereka menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mendukung kesehatan mental yang optimal.
3. Dukungan Sosial
Interaksi sosial yang positif merupakan salah satu pilar dari kesejahteraan mental. Motivator Kesehatan Mental Jember mendorong Anda untuk membangun jaringan sosial yang kuat dan mendukung, serta mengajarkan cara mengatasi konflik interpersonal dengan bijaksana.
4. Pertumbuhan Spiritual
Aspek spiritual tidak bisa diabaikan dalam pendekatan holistik. Menemukan makna hidup dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan diri sendiri atau dengan entitas spiritual dapat memberikan kedamaian batin. Motivator Kesehatan Mental Jember sering kali mengintegrasikan praktik-praktik spiritual dalam sesi motivasi mereka, menyesuaikan dengan keyakinan dan kebutuhan individu.
5. Pengembangan Diri
Proses pengembangan diri adalah bagian integral dari kesejahteraan mental. Motivator Kesehatan Mental Jember memfasilitasi perjalanan Anda dalam menemukan potensi diri dan mencapai tujuan hidup. Dengan pendekatan holistik, mereka membantu Anda mengenali dan memanfaatkan kekuatan pribadi untuk menghadapi tantangan hidup.
Tantangan Kesehatan Mental di Jember
Jember, seperti banyak daerah lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan kesehatan mental yang signifikan. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, stigma terhadap gangguan mental, serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai merupakan beberapa masalah yang dihadapi.
Di sinilah peran Motivator Kesehatan Mental Jember menjadi sangat penting. Mereka tidak hanya memberikan dukungan emosional dan psikologis, tetapi juga berperan sebagai edukator yang menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Dengan menghubungi Motivator Kesehatan Mental Jember di 0838-4385-6102, Anda dapat mendapatkan bimbingan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan psikologis.
Strategi Praktis untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Selain mendapatkan dukungan dari Motivator Kesehatan Mental Jember, ada beberapa strategi praktis yang dapat Anda terapkan untuk menjaga kesehatan mental Anda:
1. Meditasi dan Relaksasi
Meditasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres dan meningkatkan fokus. Praktik meditasi secara teratur dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesejahteraan mental.
2. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga, dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Olahraga juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang penting untuk kesehatan mental.
3. Menjaga Pola Makan Seimbang
Makanan yang Anda konsumsi memiliki dampak langsung pada suasana hati dan energi Anda. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi penting dapat membantu menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
4. Berkomunikasi dengan Orang yang Anda Percaya
Membicarakan perasaan Anda dengan teman atau anggota keluarga yang dapat dipercaya dapat meringankan beban mental dan membantu Anda melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
5. Mengembangkan Hobi dan Minat Baru
Menyibukkan diri dengan hobi dan minat baru dapat menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan pikiran dari stres dan kecemasan. Ini juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri.
6. Mencari Bantuan Profesional
Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi masalah mental sendiri, mencari bantuan dari Motivator Kesehatan Mental Jember adalah langkah yang tepat. Dengan bantuan profesional, Anda dapat memperoleh dukungan dan alat yang diperlukan untuk mengelola kesehatan mental Anda dengan lebih baik.
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah aspek yang tidak boleh diabaikan dalam upaya mencapai kehidupan yang seimbang dan bahagia. Dengan pendekatan holistik yang diterapkan oleh Motivator Kesehatan Mental Jember, Anda dapat menjaga kesejahteraan psikologis Anda secara komprehensif. Jangan ragu untuk menghubungi Motivator Kesehatan Mental Jember di 0838-4385-6102 untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang Anda butuhkan. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah investasi jangka panjang untuk kebahagiaan dan kesejahteraan hidup Anda.
Tumblr media
FAQ: Motivator Kesehatan Mental Jember
1. Apa itu Motivator Kesehatan Mental Jember?
Motivator Kesehatan Mental Jember adalah seorang profesional yang menyediakan dukungan emosional dan psikologis kepada individu di Jember. Mereka membantu masyarakat memahami, menjaga, dan meningkatkan kesehatan mental mereka melalui pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual.
2. Apa manfaat dari menggunakan layanan Motivator Kesehatan Mental Jember?
Manfaat dari layanan Motivator Kesehatan Mental Jember meliputi peningkatan kesejahteraan emosional, pengelolaan stres yang lebih baik, dukungan dalam menghadapi tantangan hidup, peningkatan kualitas hubungan sosial, dan pengembangan diri. Motivator ini membantu individu mencapai keseimbangan psikologis yang lebih baik melalui pendekatan holistik.
3. Bagaimana cara menghubungi Motivator Kesehatan Mental Jember?
Anda dapat menghubungi Motivator Kesehatan Mental Jember melalui nomor telepon 0838-4385-6102. Mereka siap memberikan informasi lebih lanjut dan menjadwalkan sesi konsultasi sesuai kebutuhan Anda.
4. Siapa saja yang bisa menggunakan layanan ini?
Layanan dari Motivator Kesehatan Mental Jember terbuka untuk semua individu yang merasa membutuhkan dukungan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mental mereka. Tidak ada batasan usia atau latar belakang; siapa pun yang merasa perlu bantuan profesional dalam mengelola kesehatan mental dapat menghubungi mereka.
5. Apa yang dimaksud dengan pendekatan holistik dalam kesehatan mental?
Pendekatan holistik adalah metode yang melihat individu secara keseluruhan, mencakup aspek fisik, emosional, mental, dan spiritual. Motivator Kesehatan Mental Jember menggunakan pendekatan ini untuk membantu klien mencapai keseimbangan dalam semua aspek kehidupannya, sehingga dapat mencapai kesejahteraan psikologis yang optimal.
6. Apakah layanan ini hanya untuk mereka yang memiliki masalah mental serius?
Tidak. Motivator Kesehatan Mental Jember menyediakan layanan untuk siapa saja, baik mereka yang menghadapi masalah mental serius maupun yang hanya ingin meningkatkan kesejahteraan mental mereka secara umum. Bahkan jika Anda hanya merasa stres atau cemas, mereka bisa membantu Anda menemukan cara untuk mengatasinya.
7. Bagaimana cara kerja sesi dengan Motivator Kesehatan Mental Jember?
Sesi dengan Motivator Kesehatan Mental Jember biasanya dimulai dengan asesmen untuk memahami kebutuhan dan tujuan Anda. Berdasarkan informasi tersebut, motivator akan membantu Anda mengembangkan strategi yang sesuai untuk meningkatkan kesehatan mental Anda. Sesi ini dapat melibatkan diskusi, latihan mindfulness, terapi kognitif, dan lain-lain sesuai pendekatan holistik.
8. Apakah layanan ini bersifat rahasia?
Ya, semua sesi dan informasi yang Anda bagikan kepada Motivator Kesehatan Mental Jember bersifat rahasia. Kerahasiaan dan privasi klien adalah prioritas utama, sehingga Anda dapat merasa aman dan nyaman dalam berbagi perasaan dan pikiran Anda.
9. Berapa biaya untuk sesi konsultasi dengan Motivator Kesehatan Mental Jember?
Biaya sesi konsultasi dapat bervariasi tergantung pada jenis layanan dan durasi sesi yang Anda butuhkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya, Anda dapat menghubungi Motivator Kesehatan Mental Jember langsung di 0838-4385-6102.
10. Apakah saya harus membuat janji terlebih dahulu?
Ya, disarankan untuk membuat janji terlebih dahulu agar Motivator Kesehatan Mental Jember dapat memberikan perhatian penuh kepada Anda selama sesi konsultasi. Anda bisa mengatur jadwal yang nyaman bagi Anda dengan menghubungi mereka melalui nomor telepon yang tersedia.
11. Apakah ada batasan pada jumlah sesi yang bisa saya ikuti?
Tidak ada batasan pada jumlah sesi yang dapat Anda ikuti. Anda dan Motivator Kesehatan Mental Jember akan bekerja sama untuk menentukan frekuensi dan jumlah sesi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
(Fara-Smega)
0 notes
oncahazellnut · 2 months
Text
Apakah Semua Mahasiswa Kedokteran Harus Jadi Dokter?
Saat kecil kerap kali aku ditanya dan diminta,
“Nanti kalau sudah besar, cita citanya mau jadi apa?”
“Jadi dokter aja ya, nanti.”
“Kalau sudah besar nanti jadi polisi aja, ya.”
Kenapa tidak ada yang menyuruhku jadi politis, ya? Setelah besar aku sudah jadi dokter dan akhirnya aku terjun juga di dunia politik aku pun masih ditanya, “Kenapa dokter malah berpoitik, mendingan praktek aja, ngapain malah ke dunia politik?”
Sebenarnya ada apa dengan politik di mata mereka?
Tumbuh di keluarga politisi dari kakek, abah hingga kakak-kakakku tentu berbincangan harian kita di meja makan tidak terlepas dari tema politik, terutama perkembangan politik di Lampung. Hampir setiap hari perbincangan soal politik, bukan bosan justru aku aku banyak penasaran dan sangat menikmatinya. Mungkin juga yang dirasakan teman-temanku yang tumbuh di dunia yang sama.
Sekolah di fakultas kedokteran pun aku tidak meninggalkan kegiatan politik kampus. Mulai dari BEM, DPM hingga organisasi ekstra kampus seperti PMII dan IPPNU sepertinya sudah jadi rumah keduaku. Awal berorganisasi teman-temanku sampai heran, kenapa setiap pulang kuliah selalu saja aku ada agenda rapat. Bahkan tidak banyak waktuku untuk sekedar hangout di coffee shop sambal mengerjakan tugas kuliah. Mungkin memang itu salah satu bentuk aku menikmati menjadi aktivis kampus.
Saat aku sidang skripsi ada pertanyaan yang menarik dan selalu aku ingat tanggapan dari dosenku. Aku ditanya, “Selesai dari kuliah ini, Sasa akan kemana arahnya?” Mungkin karena dosenku melihatku di media sosial sangat aktif dengan berbagai kegiatan organisasi.
Lalu beliau berkata, “Tidak apa, saya suka ketika mahasiswa saya memiliki pengalaman yang luas. Tidak semua mahasiswa kedokteran harus berkarir jadi dokter.” Mungkin itu salah satu kalimat yang memotivasiku hingga akhirnya memilih jalur ini.
Dokter yang Berpolitik
Sampai saat ini pun masih ada yang bertanya dan menyayangkan, mengapa dokter berpolitik? Mungkin aku juga sekaligus menjawab pertanyaan itu, yang selalu muncul ketika aku bertemu orang baru. Di saat teman-teman sesama dokter duduk bersama, tentu perbincangan mereka mengenai perbandingan jaga di rumah sakit ini dan rumah sakit itu, atau di klinik ini dan itu.
Meski aku tidak menjalani pengalaman yang sama dengan mereka, aku justru menyimak dengan baik perbincangan mereka. Karena sekarang aku tidak bekerja di rumah sakit, melainkan sebagai politisi. Politisi ketika menjadi anggota dewan berkewajiban menyerap aspirasi, salah satunya apa yang dirasakan dokter untuk bisa diperbaiki.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan, bukankah kita juga butuh dokter di legislatif atau eksekutif sebagai pendorong kebijakan-kebijakan kesehatan? Bagaimana jika tidak ada keterwakilan dokter di pemangku kebijakan, siapa yang akan memperjuangkan hak para dokter?
Memang banyak poitisi tapi tidak secara penuh memahami posisi sebagai nakes dan dokter dan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Maksudku, ketika sebagai dokter bisa bermanfaat untuk pasien, tapi jika jadi dokter yang berpolitik kita bisa bermanfaat untuk kebijakan kesehatan dengan cakupan yang lebih luas lagi. Bahkan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Tidak selalu yang berhubungan dengan politik itu negatif. Aku pun berusaha menjadi politisi sekaligus wakil rakyat yang dapat mengikis stigma negative tersebut.
Lagipula, jika stigma negatif terhadap politisi selalu bertahan hingga membuat orang-orang baik enggan berpolitik, bagaimana nasib masyarakat yang diwakili oleh para politisi dalam pembuatan kebijakan?
1 note · View note