#Mitigasi pers
Explore tagged Tumblr posts
Text
Disdikbud Pamekasan Gandeng FWP Bina Kepsek Melalui PMM
PAMEKASAN, MaduraPost – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kali ini dengan menggandeng Forum Wartawan Pamekasan (FWP) untuk menyelenggarakan Pendidikan Melek Media (PMM) yang ditujukan khusus bagi Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan di Kantor Koordinator…
#Akhmad Zaini#Disdikbud Pamekasan#Forum Wartawan Pamekasan#FWP#Kepala Disdikbud Pamekasan#Kepala Sekolah SD dan SMP#Kolaborasi Disdikbud dan FWP#Mitigasi pers#Pendidikan dan Media#Pendidikan Melek Media#PMM#Profesionalisme Wartawan#Sinergi Pendidikan dan Media
0 notes
Text
TURISIAN.com - Setelah lima tahun tertutup, jalur pendakian Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, resmi dibuka kembali pada Senin, 23 Desember 2024. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memimpin langsung pembukaan jalur ini. Bersama rombongan, sang menteri dengan memastikan kesiapan rute dari pos Ranupani hingga Ranu Kumbolo. Namun, kondisi jalur belum sepenuhnya sempurna. Sepanjang perjalanan menuju Ranu Kumbolo, Menteri Raja Juli mendapati semak belukar tumbuh subur. Ini akibat, hasil dari bertahun-tahun tak terjamah pendaki. Di beberapa titik, tebing juga menunjukkan bekas erosi akibat derasnya air hujan. “Tadi pagi saya menyusuri jalur. Memang masih ada semak belukar, tapi secara keseluruhan sudah bisa dilewati. Hanya saja, pendakian dibatasi sampai Ranu Kumbolo,” ujarnya di Ranupani, kemarin. Sementara itu, keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Risiko aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang fluktuatif membuat kawasan Kalimati—yang berjarak 3,5 kilometer dari puncak Mahameru—tetap tertutup untuk pendakian. “Rekomendasi PVMBG jelas, jangan ada aktivitas dalam radius 3,5 kilometer dari puncak. Maka kami putuskan pendakian hanya sampai Ranu Kumbolo,” tegas Raja Juli. BACA JUGA: Wisatawan Diminta Hati-hati, Gunung Semeru Kembali Meletus Aturan Ketat dan Pembatasan Kuota Sedangkan, untuk mencegah pendaki nekat yang melanggar batas, petugas akan ditempatkan di Ranu Kumbolo. Raja Juli mengimbau pendaki untuk mematuhi aturan dan menjaga kesadaran selama perjalanan. “Mari nikmati keindahan Semeru dengan riang gembira, tanpa melanggar aturan,” katanya. Selain itu, calon pendaki wajib memenuhi sejumlah persyaratan. Seperti menunjukkan surat keterangan sehat dari tenaga medis tersertifikasi. Mereka juga harus menggunakan jasa pendamping dari kelompok resmi yang telah ditunjuk pengelola. Adapun jumlah pendaki yang diizinkan dibatasi hanya 200 orang per hari. Tiket pendakian dapat dipesan secara daring melalui situs resmi pendakian Gunung Semeru. Dibuka Kembali Setelah Penutupan Panjang Gunung Semeru, yang menjadi atap Pulau Jawa, telah ditutup sejak 30 November 2020 akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan pandemi Covid-19. Meski sempat dibuka pada April 2024, gunung ini kembali ditutup pada Juli tahun yang sama. Kini, dengan serangkaian persiapan dan evaluasi, pendakian resmi dilanjutkan, meski dengan sejumlah pembatasan ketat. Gunung Semeru kembali menyambut para pecinta alam, meski hanya sampai di Ranu Kumbolo. Bagi yang rindu suasana pegunungan, ini kesempatan berharga untuk kembali menikmati keindahan salah satu ikon alam Jawa Timur. Semoga dengan dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Semeru menambah pilihan destinasi wisata khusus di kawasan ini. ***
0 notes
Text
Rock, Roll, Pump: Menjelajahi Pompa Beton Stasioner yang Populer
Stationary Pumpcrete berdiri sebagai andalan dalam lanskap konstruksi, mesin tangguh yang dirancang untuk penempatan beton yang tepat dan efisien. Artikel ini memulai eksplorasi raksasa stasioner ini, mengungkap definisinya, peran penting yang dimainkannya dalam domain konstruksi, dan tren yang berkembang yang membentuk penerapannya dalam proyek-proyek kontemporer.
Peran Stationary Pumpcrete dalam Konstruksi
Di inti banyak upaya konstruksi terdapat pekerja keras yang senyap tetapi sangat diperlukan - Stationary Pumpcrete. Bagian ini menyelidiki peran multifaset yang dimainkan oleh mesin ini, mulai dari memfasilitasi penuangan beton vertikal dalam struktur bertingkat tinggi hingga memastikan aliran yang lancar dan terkendali dalam proyek konstruksi skala besar. pompa beton stasioner bukan sekadar alat; ini merupakan aset strategis dalam gudang penempatan beton.
Pemandangan dan Tren Saat Ini dalam Penggunaan Pumpcrete Stasioner
Seiring dengan berkembangnya metodologi konstruksi, demikian pula pemanfaatan Pumpcrete Stasioner. Subbagian ini menelusuri lanskap saat ini, menjelajahi tren yang memengaruhi penggunaannya. Dari kemajuan dalam otomatisasi hingga fokus yang lebih tinggi pada keberlanjutan, memahami tren kontemporer dalam Stationary Pumpcrete memberikan gambaran tentang masa depan praktik konstruksi.
Mekanika dan Rekayasa di Balik Stationary Pumpcrete:
Komponen dan Fungsionalitas Struktural
Anatomi Stationary Pumpcrete merupakan keajaiban presisi rekayasa. Bagian artikel ini membedah komponen struktural, dari corong beton hingga unit pompa, menjelaskan bagaimana setiap elemen bekerja bersama-sama untuk memastikan aliran beton yang berkelanjutan dan terkendali. Memahami mesin rumit di balik Stationary Pumpcrete mengungkap kecanggihan yang tertanam dalam desainnya.
Metrik Daya dan Performa
Daya adalah detak jantung Stationary Pumpcrete, dan subbagian ini membahas metrik yang menentukan performanya. Dari tenaga kuda mesin hingga kapasitas pemompaan dalam meter kubik per jam, penelaahan mendalam terhadap metrik ini memberikan wawasan tentang kemampuan mesin, membantu manajer proyek dalam membuat keputusan yang tepat tentang pemilihan dan penerapan Stationary Pumpcrete.
Aplikasi dan Adaptasi Khusus
Di luar tugas penuangan beton standar, Stationary Pumpcrete menunjukkan kemampuan beradaptasi dalam aplikasi khusus. Dari memompa beton ke ketinggian yang luar biasa dalam konstruksi gedung pencakar langit hingga tuntutan rumit proyek pembuatan terowongan, bagian ini mengeksplorasi beragam aplikasi Stationary Pumpcrete. Memahami keserbagunaannya menjadikan mesin ini sebagai aset penting dalam perangkat para profesional konstruksi.
Manfaat dan Pertimbangan dalam Memanfaatkan Pompa Beton Stasioner:
Efisiensi dalam Penempatan Beton Bervolume Tinggi
Efisiensi adalah ciri khas Pompa Beton Stasioner, terutama dalam proyek yang membutuhkan penempatan beton bervolume tinggi. Bagian artikel ini membahas bagaimana mesin ini memperlancar proses konstruksi, meminimalkan tenaga kerja manual, dan mengoptimalkan distribusi beton. Pompa Beton Stasioner menjadi poros utama dalam proyek berskala besar, memastikan alur kerja yang cepat dan efisien.
Praktik Konstruksi yang Hemat Biaya dan Berkelanjutan
Pertimbangan ekonomi dan lingkungan dalam konstruksi adalah yang terpenting. Di sini, fokusnya adalah pada bagaimana Pompa Beton Stasioner berkontribusi pada praktik yang hemat biaya dengan mengurangi biaya tenaga kerja dan pemborosan material. Selain itu, peran mesin dalam praktik konstruksi berkelanjutan, seperti penempatan beton yang tepat yang meminimalkan dampak lingkungan, menambah lapisan signifikansi lainnya.
Tantangan dan Strategi Mitigasi dalam Penggunaan Pompa Beton Stasioner
Tidak ada keajaiban teknologi yang tanpa tantangan. Subbagian ini membahas rintangan potensial dalam penggunaan Pompa Beton Stasioner, mulai dari kendala lokasi hingga masalah pemeliharaan. Dengan mengatasi tantangan ini dan menyajikan strategi mitigasi, artikel ini memberikan panduan komprehensif bagi para profesional konstruksi untuk memaksimalkan manfaat pompa long boom sekaligus meminimalkan potensi kekurangan.
Kesimpulannya, Stationary Pumpcrete bukan sekadar perlengkapan tetap di lokasi konstruksi; tetapi merupakan kekuatan dinamis yang mendorong efisiensi, presisi, dan keberlanjutan dalam dunia penempatan beton. Eksplorasi ini menyoroti seluk-beluk mesin ini, yang memperkuat perannya sebagai landasan dalam lanskap praktik konstruksi yang terus berkembang.
0 notes
Text
Yasa Adi Susanto bersama PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Memperluas Peluang Karir Generasi Muda Bali
Permintaan akan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus meningkat, memberikan peluang berharga bagi generasi muda Bali. Inisiator dan Kepala Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, SH., MH., mengirimkan PMI terbaik untuk bekerja sebagai pemetik buah apel di New Zealand.
Kesempatan Tanpa Batasan Skill
PMI yang akan bekerja di Bostock, New Zealand, tidak memerlukan keterampilan khusus. Mereka dapat bekerja sebagai pemetik buah apel tanpa wajib berbahasa Inggris, dengan supervisi atau koordinasi yang memandu di tempat kerja. Dari 163 calon, 78 PMI berasal dari Bali, terutama dari Kabupaten Buleleng sebanyak 54 orang. Klungkung menyumbang 6 orang, Bangli 15 orang, sementara Denpasar, Tabanan, dan Gianyar masing-masing satu orang.
Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pekerjaan di New Zealand
Adi Susanto menjelaskan bahwa PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali memberikan dukungan penuh untuk keberangkatan PMI. Mereka memfasilitasi pembuatan dokumen, visa, dan medical check-up untuk memastikan perjalanan lancar ke New Zealand.
Kontribusi Ekonomi Melalui Pekerjaan PMI
Dengan gaji sekitar $20–22 Dolar New Zealand per jam, PMI dapat menghasilkan antara Rp20–30 Juta per bulan. Setelah bekerja selama 5–6 bulan di New Zealand, mereka akan kembali ke Bali, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal.
Upaya PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali
Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali berkomitmen untuk berkomunikasi dengan pemerintah dan berusaha meningkatkan kuota PMI dari Bali. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran generasi muda dan memberikan dampak positif pada ekonomi Bali.
Bonus Demografi: Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Melalui PMI
Dalam menghadapi tantangan ekonomi, Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali juga mendukung pekerja migran untuk kapal pesiar sejak tahun 2008. Bonus demografi memberikan kesempatan untuk tenaga kerja yang produktif.
Perlunya Kewaspadaan dalam Memilih Agen Kerja ke Luar Negeri
Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih agen pekerja migran. Mitigasi dan sosialisasi dari pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat melindungi calon pekerja migran dari potensi penipuan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan meningkatnya peluang kerja di luar negeri, diharapkan pemerintah terus melakukan langkah-langkah yang mendukung peningkatan kesejahteraan dan pengurangan pengangguran di Bali. Langkah positif ini akan membawa dampak positif bagi generasi muda dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Peran PMI dalam Menunjang Ekonomi dan Kebutuhan Tenaga Kerja di New Zealand
PMI asal Bali tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi melalui pekerjaan di New Zealand tetapi juga menjadi tulang punggung dalam kebutuhan tenaga kerja di negara tersebut. Dominasi PMI dari Kabupaten Buleleng, Klungkung, Bangli, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar menunjukkan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menyuplai tenaga kerja berkualitas.
Kondisi Kerja PMI di New Zealand
Meskipun bekerja sebagai pemetik buah apel tidak memerlukan keterampilan khusus, PMI di New Zealand tetap dijamin oleh supervisor atau koordinator. Hal ini memastikan mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja baru tanpa kesulitan berarti.
Dampak Ekonomi Positif bagi Bali
Gaji yang diperoleh PMI di New Zealand tidak hanya mendukung kehidupan mereka di sana tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi Bali. Kembalinya mereka setelah kontrak sekitar 5–6 bulan membawa pulang pengalaman dan keahlian yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor di Bali.
Langkah-Langkah PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali untuk Mendukung PMI
PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali memastikan bahwa proses keberangkatan PMI berjalan lancar. Dukungan dalam pembuatan dokumen, pengurusan visa, dan pemeriksaan kesehatan menjadi langkah awal yang membuat PMI dapat segera fokus pada pekerjaan mereka di New Zealand.
Peningkatan Komunikasi dan Kuota PMI dari Bali
Langkah-langkah proaktif diambil oleh PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah. Dorongan untuk menambah kuota PMI dari Bali bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di luar negeri tetapi juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran di Bali.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pusat untuk Pekerja Migran
Pemerintah, bersama dengan PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali, mengakui pentingnya bonus demografi sebagai sumber daya produktif. Meskipun demikian, tantangan tetap ada dalam menampung seluruh tenaga kerja baru di Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Perlunya Mitigasi Terhadap Agen Penyalur PMI
Terkait dengan peran agen penyalur pekerja migran, perlu ada langkah-langkah mitigasi dan sosialisasi yang lebih efektif. Kolaborasi dengan pihak kepolisian Polda Bali diharapkan dapat memberikan perlindungan ekstra bagi calon pekerja migran.
Peluang dan Harapan Masa Depan
Peningkatan jumlah PMI yang bekerja di New Zealand memberikan gambaran positif bagi masa depan ekonomi Bali. Diharapkan bahwa peluang kerja di luar negeri akan terus berkembang, menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan.
Peran Pemerintah dalam Mendorong Pekerjaan dan Ekonomi Lokal
Pemerintah daerah dan pusat diharapkan untuk terus mengambil peran aktif dalam mendukung peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal. Dengan begitu, ekonomi Bali dapat tetap tumbuh berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pekerja migran.
Masyarakat Berperan dalam Memilih Agen Pekerja Migran
Masyarakat Bali juga memiliki peran penting dalam memilih agen pekerja migran. Keberhasilan proses seleksi agen dapat membantu mencegah potensi penipuan dan memberikan jaminan keberangkatan yang aman bagi calon pekerja migran.
Kesimpulan: Mengoptimalkan Peluang Pekerja Migran untuk Kesejahteraan Bersama
Dengan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di luar negeri, khususnya di New Zealand, Bali memiliki peluang emas untuk mengoptimalkan potensi Pekerja Migran Indonesia. Langkah-langkah proaktif dari pemerintah dan perusahaan penyalur pekerja migran, seperti PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali, dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan kesejahteraan bersama bagi masyarakat Bali dan PMI yang bekerja di luar negeri. Dengan demikian, harapan akan pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat pengangguran di Bali dapat terwujud secara berkelanjutan.
0 notes
Text
Tokocrypto Tetap Pimpin Pasar Kripto Sebagai Exchange No. 1 di Indonesia
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Platform perdagangan kripto terkemuka di Indonesia, Tokocrypto, dengan bangga mengumumkan bahwa pangsa pasarnya telah meningkat secara signifikan sejak awal tahun 2022. Berdasarkan dua sumber, yang pertama riset dilakukan oleh CoinGecko Juni 2023, Tokocrypto berhasil mencatat lonjakan pangsa pasar dari 23,4% pada awal tahun 2022 menjadi 43% hingga Juni 2023, menjadikan platform ini sebagai local exchange terbesar di Indonesia. Kedua, berdasarkan data CoinMarketCap, sepanjang Januari sampai Juni 2023 Tokocrypto selalu unggul dibandingkan dua pemain besar lainnya. Tokocrypto berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada para pengguna dan membangun ekosistem kripto yang kuat di Indonesia. CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengatakan, keberhasilan raihan ini berkat dedikasi dan upaya berkelanjutan dalam memberikan pengalaman perdagangan kripto terbaik bagi para pengguna di Tanah Air. Berbicara tentang perjalanan perusahaan, Yudho menyoroti beberapa momen penting yang mengubah arah perusahaan di akhir tahun 2022. Melalui aksi korporasi yang strategis, Tokocrypto berhasil memperkuat struktur organisasinya. "Fokus utama Tokocrypto saat ini adalah untuk membangun strategi bisnis yang kuat dan tetap menjadi nomor satu dalam hal volume perdagangan di pasar lokal. Tokocrypto telah mengarahkan kembali bisnis yang mendasar, dan ini terlihat dari angka profit dalam beberapa bulan di paruh pertama tahun ini. Jadi, dapat kami katakan bahwa, Tokocrypto berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami,” kata Yudho, Rabu (9/8/2023). Yudho menjelaskan dengan lebih dari 3 juta pengguna terdaftar, Tokocrypto telah mencatat prestasi mengesankan dengan rata-rata volume transaksi perdagangan kurang lebih US$ 300 juta per bulan sepanjang semester I 2023. Tokocrypto telah bertanggung jawab sebagai entitas yang mengenakan pajak pada transaksi aset kripto. Periode Januari-Mei 2023, jumlah total pajak yang telah disetorkan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dari transaksi para pengguna mencapai Rp 42,4 miliar. Tokocrypto menawarkan sejumlah besar aset kripto yang terdaftar, dengan lebih total 350 aset yang dapat diperdagangkan. Dengan begitu banyak pilihan, pengguna dapat dengan mudah menyusun portofolio yang sesuai dengan tujuan investasi mereka. "Pada kuartal kedua 2023, kami mulai meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pasar dengan sangat baik. Kami juga berkolaborasi dengan lembaga keuangan, dimulai dengan perbankan dan akan lebih banyak lagi kolaborasi ke depan, seperti dengan e-commerce, F&B dan media group," jelas Yudho. Dorong Pertumbuhan Tokocrypto menunjuk Wan Iqbal sebagai Chief Marketing Officer (CMO) adalah langkah strategis lainnya yang sejalan dengan semangat untuk memberikan layanan yang lebih agresif dan unggul bagi para pengguna melalui strategi pemasaran yang inovatif, memperkuat brand, serta mendorong adopsi aset digital dan kripto di Indonesia. Porsi usia pengguna Tokocrypto cukup bervariasi, dengan sebagian besar pengguna berusia antara 18-30 tahun (56,7%), 31-45 tahun (33,9%), 46-55 tahun (9,4%). Saat ini, pengguna Tokocrypto sudah menyebar di seluruh Indonesia, namun mayoritas masih berada kota-kota besar seperti di Jabodetabek, Jawa dan Bali. “Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk terus memperkenalkan aset digital dan kripto ke kota-kota lainnya, pada periode Januari sampai Juni 2023, kami telah menjangkau lebih dari 27.000 orang di 22 kota di Indonesia,” kata Iqbal. Dalam meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna, ada sejumlah fitur baru di platform Tokocrypto, mulai dari Bukti Pajak, Profit and Loss, Easy Buy/Sell, layanan customer support 24/7 Live Chat, Price Alert dan peluncuran IDR. Berbagai fitur yang dihadirkan akan mendorong pengguna untuk mitigasi potensi risiko dan keuntungan lebih baik. Untuk memastikan keamanan dan transparansi, Tokocrypto juga sudah merilis Proof of Reserve (PoR) atau Bukti Cadangan yang diaudit secara akurat. Perusahaan menyadari pentingnya kepercayaan pengguna dalam menghadapi industri yang dinamis dan berkembang pesat seperti aset kripto. Dengan cara ini, pengguna dapat memastikan bahwa dana mereka disimpan secara utuh 1:1 dan dapat diverifikasi. "Hingga semester 1 2023 Tokocrypto menjadi exchange no. 1 di Indonesia dengan volume perdagangan terbesar dan memiliki pencapaian lainnya; Lebih dari 400.000 pengguna aktif setiap bulannya, total mobile apps download yang mencapai 4 juta dari sejak pertama diluncurkan dan menjadi komunitas terbesar di kanal telegram,” jelas Iqbal. Berbagai program lain untuk meningkatkan edukasi, menjangkau lagi masyarakat untuk mengenal aset kripto di mana ini juga harus diimbangin dengan memberikan benefit baik langsung dan tidak langsung. Di antaranya; kelas kripto gratis setiap minggunya bersama trader profesional, OBRAS (Obrolan Bersama Komunitas) yang diselenggarakan di kota-kota diluar pulau Jawa, Web3 on Campus bersama IDNFT yang diselenggarakan di Universitas ternama di Indonesia,” tutup Iqbal.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Pelajaran Dari Gempa Turki
Pelajaran dari Gempa Turki oleh : Daryono BMKG Gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser yang berpusat di darat terbesar dan berdampak langsung di daerah padat penduduk. Gempa merusak dan mematikan itu memberi pelajaran dalam strategi mitigasi gempa bumi. Hari Senin, 6 Februari 2023, pukul 04.17 dini hari waktu setempat atau pukul 08.17 WIB. Wilayah Turki Selatan dekat perbatasan dengan Suriah terguncang gempa dahsyat. Hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo 7,8. Dan berpusat di darat pada 23 kilometer Timur Nurdagi, di Provinsi Gaziantep, dengan kedalaman hiposentrum 24,1 kilometer. Setelah guncangan dahsyat gempa utama (mainshock), serangkaian gempa susulan terus terjadi di sepanjang jalur sesar. Gempa susulan signifikan bermagnitudo 6,7 pun terjadi 11 menit setelah gempa utama melanda. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terpicu aktivitas sesar aktif.
Pelajaran Dari Gempa Turki, Mekanisme Sumber
Hasil pengamatan dan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan. Bahwa peristiwa gempa kuat ini terjadi dalam Sistem Sesar Anatolia Timur (East Antolian Fault/ EAF). Hasil analisis ini juga terkuatkan dengan data mekanisme sumber. Yang menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser mengiri (left lateral strike-slip). Yang menjadi ciri khas mekanisme sumber gempa Sesar Anatolia Timur (EAF). Gempa kerak dangkal ini tampak jelas berasosiasi dengan zona EAF yang mengimbangi dinamika tektonik Lempeng Arab di Timur. Dan Lempeng Anatolia di sebelah Barat. Hasil pemantauan gempa susulan (aftershocks) sangat jelas menggambarkan panjang rekahan di jalur patahan. Perkuatan data sebaran gempa susulan, tampak jelas bahwa rekahan menyebar jauh ke Timur Laut. Ini konsisten dengan peta jalur Sesar Anatolia Timur. Patahan ini ”pecah” hampir di sepanjang jalur sesar, dan aftershocks mendelineasi segmen patahan sepanjang 300 kilometer. Yaitu patahan yang bertipe geser mengiri. Gempa yang terpicu sesar aktif dengan kekuatan mencapai magnitudo 7,8 memang sangat jarang terjadi. Jenis deformasi semacam ini biasanya terjadi pada patahan geser-geser batas lempeng yang sangat panjang. Durasi rekahan (rupture) yang cukup lama sebanding dengan panjang patahan, yang artinya kemungkinan bukan gempa supershear. Tambah gempa susulan yang cukup banyak, tampaknya gempa ini bukan tipikal gempa supershear
Lokasi gempa utama M 7,8 dan gempa susulan M 7,5 di Turki, Senin (6/2/2023). Peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa gempa yang terjadi menimbulkan dampak kerusakan berat di sejumlah kota di sepanjang jalur sesar. Seperti Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik, dan Nurdagi, hingga mencapai skala intensitas VIII-IX MMI. Gempa ini, meskipun berpusat di darat, juga terlaporkan memicu tsunami kecil setinggi 30 sentimeter di Erdemli. Sebuah kota pantai di Turki Selatan. Perkiraan ketinggian tsunami berkisar 1,5 meter hingga 2 meter di sejumlah tempat di pantai terdekat pusat gempa.
Pelajaran Dari Gempa Turki, Tektonik Dan Sejarah Gempa
Turki merupakan salah satu kawasan rawan gempa di dunia. Secara geologi-tektonik, Turki memiliki dua sumber gempa potensial. Yaitu Sesar Anatolia Utara (North Anatolian Fault/ NAF) dan Sesar Anatolia Timur (EAF). Dua sumber gempa ini generator gempa paling dahsyat di daratan Turki. Sesar Anatolia Timur yang menjadi pemicu gempa merusak bermagnitudo 7,8 saat ini. Lokasinya berada di persimpangan tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika. Dalam dinamika tektoniknya, Lempeng Arab bergerak ke arah Barat Laut menekan Lempeng Anatolia. Hingga menyebabkan Lempeng Anatolia bergeser ke arah Barat. Fenomena ini lazim terkenal sebagai tectonic escape. Wajar jika Sesar Anatolia Timur dengan laju geser 9-11 milimeter per tahun ini mampu mengakumulasi tegangan kulit bumi. Hingga rilis energi sebagai gempa dahsyat. Gempa ini, meskipun berpusat di darat, juga terlaporkan memicu tsunami kecil setinggi 30 sentimeter di Erdemli. Sebuah kota pantai di Turki Selatan.
Sejarah Kegempaan Turki
Menurut sejarah kegempaan Turki, sebenarnya sebagian besar gempa kuat terjadi di sepanjang Sesar Anatolia Utara di wilayah Turki Utara. Bukan di Selatan yaitu jalur Sesar Anatolia Timur berada. Gempa Turki saat ini merupakan salah satu yang terkuat selama hampir satu abad terakhir. Sebelumnya, gempa dahsyat terpicu aktivitas Sesar Anatolia Utara bermagnitudo 7,8 melanda Turki Timur pada tahun 1939. Gempa ini mengakibatkan lebih dari 30.000 orang meninggal. Gempa dahsyat di Turki dan Suriah bermagnitudo 7,8 saat ini adalah yang pertama kali dan terbesar. Yang terjadi di jalur Sesar Anatolia Timur. Dengan mengamati sebaran gempa berkekuatan di atas magnitudo 7,0 sejak pengoperasian seismograf di Turki (sekitar tahun 1900). Peristiwa gempa besar Turki saat ini adalah gempa terbesar yang pernah tercatat oleh peralatan pemantau gempa di wilayah Turki Selatan. Catatan sejarah kegempaan Turki yang lebih tua menunjukkan bahwa gempa besar sudah sering terjadi di sepanjang jalur Sesar Anatolia Timur. Pada tahun 1114 (magnitudo 7,5) 1822 (magnitudo 7,4) 1893 (magnitudo 7,2), dan 1972 (magnitudo 7,0). Catatan ini menjadi bukti bahwa gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 saat ini adalah yang terbesar di Sesar Anatolia Timur. Yang melibatkan pecahnya seluruh segmen sesar.
Infografik Gempa Besar Di Turki
Gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser yang berpusat di darat terbesar. Dan berdampak langsung di daerah padat penduduk, yang berimplikasi pada besarnya korban jiwa dan kerugian harta benda. Laporan terkini korban meninggal akibat gempa sudah lebih dari 17.000 orang.
Penyebab Kerusakan
Ada sejumlah faktor alasan gempa Turki dan Suriah ini sangat merusak (destructive) dan mematikan (deadly). Pertama, gempa ini memiliki kekuatan sangat besar, magnitudo 7,8. Sehingga rilis energi yang keluar dari sumber gempa sangat besar dan termanifestasikan dengan guncangan dahsyat. Kedua, gempa yang terjadi termasuk klasifikasi gempa kerak dangkal. Yang menyebabkan energi gempa yang mencapai permukaan bumi masih utuh, belum banyak mengalami atenuasi dan peredaman oleh lapisan tanah. Ketiga, terjadi empat kali rentetan gempa besar. Bermagnitudo 7,8; magnitudo 6,7; magnitudo 7,5; dan magnitudo 6,0 yang makin memperparah kerusakan bangunan. Keempat, waktu gempa terjadi pada pukul 04.17 dini hari waktu setempat. Sehingga seluruh warga sedang berada di rumah, dan sebagian besar masih tidur. Kelima, pusat gempa ini di kelilingi empat kota besar, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik, dan Nurdagi, yang cukup padat penduduknya. Gempa Turki ini memang dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas gempa tambahan di area yang sama. Berupa rangkaian gempa susulan atau gempa picuan yang mengaktifkan kegempaan di sekitar sesar utama (off fault seismicity). Peristiwa gempa merusak dan mematikan di Turki dan Suriah tersebut memberi pelajaran untuk kita dalam strategi mitigasi gempa bumi. Sebagai contoh, gempa besar kedua bermagnitudo 7,5 terjadi sembilan jam setelah gempa utama. Yang bangkit oleh picuan statis (static triggering) pada sistem sesar yang berbeda, terletak di sebelah Barat jalur Sesar Anatolia Timur. Dalam hal ini, gempa Turki sama sekali tidak akan memicu mugempa dahsyat di tempat lain di dunia.
Pelajaran Dari Gempa Turki Untuk Kita
Peristiwa gempa merusak dan mematikan di Turki dan Suriah tersebut memberi pelajaran untuk kita dalam strategi mitigasi gempa bumi. Sumber gempa jenis kerak dangkal seperti pembangkit gempa Turki saat ini sebarannya banyak terdapat di Indonesia. Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen, 2017) menunjukkan bahwa ada 295 segmen sesar aktif di Indonesia. Meski demikian, masih banyak sumber gempa sesar aktif yang belum terindentifkasi dan belum terpetakan. Karena hasil kajian BMKG banyak mengenali kluster gempa aktif di luar jalur sesar yang telah terpetakan. Artinya, sumber gempa sesar aktif itu cukup banyak di Indonesia, baik yang sudah kita kenali maupun yang belum terpetakan. Untuk acuan mitigasi gempa bumi, masyarakat seyogianya tidak boleh awam dengan jalur gempa di tempat mereka tinggal.
Gempa Besar di Turki, Ratusan WNI Belum Diketahui Nasibnya (sumber : Kompas)
Jangan Melupakan sejarah
Dalam hal ini adalah sejarah gempa. Dalam seismologi kita mengenal adanya konsep periode ulang (return periods). Setiap gempa kuat yang pernah terjadi di suatu tempat akan terjadi lagi sebagai perulangan. Semakin lama periodisitasnya, potensi gempa yang mungkin terjadi akan semakin besar. Dalam hal ini masyarakat perlu menggali sejarah gempa untuk menata dan merencanakan mitigasi gempa di daerahnya. Di Indonesia, gempa merusak akibat aktivitas sesar aktif sejak tahun 1600 sudah terjadi lebih dari 500 kali. Gempa mematikan akibat sesar aktif dengan korban jiwa lebih dari 1.000 orang sudah terjadi sekian kali. Seperti 1) Ambon tahun 1674 (2.243 orang meninggal). 2) Bali tahun 1815 (ribuan orang meninggal). 3) Seram tahun 1899 (sekitar 4.000 orang meninggal). 4) Wonosobo tahun 1924 (1.000 orang meninggal). 5) Flores tahun 1992 (2.500 orang meninggal). 6) Yogyakarta tahun 2006 (5.700 orang meninggal). dan 7) Palu tahun 2018 (4.300 orang meninggal). Data sejarah gempa semacam ini tidak boleh kita abaikan karena sangat berguna untuk menata mitigasi ke depan. Terkait kemungkinan perulangan kejadian gempa besar yang merusak dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa sangat besar.
Antisipasi Dan Mitigasi Bahaya Gempa
Untuk antisipasi dan mitigasi bahaya gempa, solusi utamanya adalah dengan mewujudkan bangunan tahan gempa. Gempa tidak membunuh dan melukai, tetapi bangunan dengan struktur lemah yang roboh karena guncangan gempa adalah penyebab jatuhnya korban jiwa. Sebagai contoh, peristiwa gempa bermagnitudo 6,4 di Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Menelan korban jiwa lebih dari 5.778 orang. Sementara gempa di Pesisir Suruga, Jepang, pada 11 Agustus 2009. Yang berkekuatan sama da dengan kedalaman sama, hanya menyebabkan satu korban jiwa. Setiap gempa kuat yang pernah terjadi di suatu tempat akan terjadi lagi sebagai perulangan. Ini bukti bahwa bangunan tahan gempa sangat menentukan keselamatan masyarakat. Kesuksesan Jepang dalam mitigasi gempa penyebabnya sejak 1981 Pemerintah Jepang mewajibkan semua bangunan harus tahan gempa. Selain kualitas bangunan, yang juga harus kita perhitungkan adalah kondisi tanah. Tanah lunak yang tebal dapat memicu amplifikasi guncangan yang akan memperbesar guncangan gempa karena terjadi resonansi lapisan tanah. Zona lemah atau tanah lunak ini dapat kita petakan dengan mikrozonasi seismik. Untuk itu, di daerah rawan gempa, tata ruang wilayah yang berbasis risiko gempa mutlak kita terapkan. Gempa bisa terjadi sewaktu-waktu dan tidak bisa kita cegah, tetapi dampak kerusakannya bisa kita kurangi. Terakhir, edukasi cara selamat saat terjadi gempa wajib dalam penguasaan masyarakat kita. Sebagai contoh, korban selamat saat Gempa Kobe tahun 1995 mayoritas adalah mereka yang mampu menyelamatkan diri sendiri. Justru yang terselamatkan oleh regu penolong paling sedikit. Dalam hal ini, pembelajaran penting yang kita peroleh adalah penguasaan pengetahuan penyelamatan yang kita miliki. Baik oleh diri sendiri, keluarga, dan komunitas di sekitarnya. Daryono : Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kompas.com
Pelajaran Dari Gempa Turki
uthkg.com Desain Website oleh Cahaya TechDev-Klub Cahaya Read the full article
0 notes
Text
Hari Pers Nasional 2022: PWI Dukung Agenda Green dan Mitigasi Iklim
Hari Pers Nasional 2022: PWI Dukung Agenda Green dan Mitigasi Iklim
Jakarta, bidiklampung.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berdiskusi dengan Ketua Panitia Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Auri Jaya, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Jumat (10/9). Diskusi berkaitan dengan agenda peringatan Hari Pers Nasional (HPN ) tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang puncak acaranya…
View On WordPress
0 notes
Text
Summary International Day Project 2020
Farah Aulia Tamami - 072011233011 - Netherlands
Rethinking International Community’s Role and Contribution in Climate Issues
Perubahan iklim adalah perubahan pola iklim global atau regional dalam jangka panjang yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Hal ini merupakan permasalahan yang serius di dunia karena dampaknya sangat merugikan bagi tiap negara. Perubahan iklim menyebabkan kekeringan, banjir, siklon tropis, kebakaran hutan, gagal panen, dan sebagainya. Perubahan iklim juga mempengaruhi persediaan makanan, krisis air, kesehatan global, dan infrastruktur baik yang dimiliki oleh rakyat maupun pemerintah. Di Indonesia sendiri, dampak dari perubahan iklim telah dirasakan. Jika bumi mengalami kenaikan suhu sebesar 2 derajat celcius lagi, 16 Juta orang Indonesia akan terancam terkena kenaikan air laut.
Perubahan iklim ini disebabkan oleh The Green House Effect. Gas yang ada di rumah kaca ada metana, NO2, CFC, CO2, dan sebagainya. Sumber gas rumah kaca terbesar yaitu berasal dari tambang batu bara, industri pertanian, landfills, kendaraan, transportasi udara, produksi minyak, proses industri, kebakaran hutan, dan permafrost meleleh. Dengan adanya perubahan iklim ini, negara-negara di dunia membentuk IPCC dan UNFCCC yang merupakan sebuah perjanjian internasional sebagai kerangkai kerjasama internasional untuk pengendalian perubahan iklim. Adapun blok negosiasi UNFCCC yaitu Umbrella Group (Australia, Canada, dan AS), BASIC (Brazil, South Africa, India, Cina), LMDC (Like Minded Developing Countries), AOSIS (The Association of Small Island States), ALBA (Boliviarian Alliance for The People of Our America), G77 dan Cina Group, Africa Group, Cartagena Group, dan Arab States (Zakiyyah, 2020)
Pada tahun 2015 terbentuklah Paris Agreement, yang mana telah disetujui oleh 196 negara yang bertujuan untuk mencegah kenaikan suhu bumi di bawah 2°C dan mengusahakannya hingga 1,5°C. Akan tetapi, negara-negara tersebut tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan, sedangkan 64% dari carbon budget untuk mencapai target tersebut telah digunakan (Zakiyyah, 2020). Indonesia pun juga berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebesar 29% dan menurunkannya hingga 41% dengan kerja sama internasional dibandingkan dengan proyeksi emisi Business as Usual. Pada tahun 2030, Indonesia berkomitmen untuk melakukan 29% penurunan GRK. Namun, sebagai salah satu negara kontributor emisi GRK terbesar di dunia, komitmen Indonesia masih belum cukup (Isfandiari, 2020).
Krisis iklim merupakan perubahan dalam jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik dalam sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Di Indonesia sendiri, dampak dari perubahan iklim telah dirasakan. Jika bumi mengalami kenaikan suhu sebesar 2 derajat celcius lagi, 16 Juta orang Indonesia akan terancam terkena kenaikan air laut (Zakiyyah, 2020). Menurut penelitian 2013, dikatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara paling awal yang akan mengalami dampak ekstrim perubahan iklim seperti mengalami titik terpanas, pola curah hujan baru, kenaikan temperatur air laut dan muka laut (Isfandiari, 2020).
Dapat diketahui, bahwa Indonesia sangat bergantung kepada batu bara dan membangun banyak PLTU. Indonesia memiliki rencana energi listrik, namun, batubara masih tetap akan mendominasi penyediaan listrik hingga berpuluh-puluh tahun mendatang. Pemerintah berencana melakukan penambahan PLTU hingga 2028. Dengan adanya penambahan ini, emis GRK akan tekunci hingga 40 tahun mendatang. Banyak yang bertanya apakah tidak ada alternatif lain selain batu bara, jawabannya tentu saja ada yaitu energi terbarukan yang mana energi yang selalu terisi ulang, tidak pernah habis, dan memiliki jejak karbon yang rendah (Isfandiari, 2020).
Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Greenpeace dalam mengatasi perubahan iklim diantaranya yaitu, raising awareness, melakukan citizen law suit dengan masyarakat, melakukan diskusi publik online, climate strike, bearing witness, dan melakukan aksi. Kita pun juga dapat melakukan sesuatu seperti cari tahu dengan menggali informasi tentang krisis iklim dan cara berkontribusi untuk melindungi bumi, berdiskusi, menggunakan energi seefisien mungkin agar dapat mengurangi pertambahan kebutuhan energi, beraksi sesuai dengan keahlian dan keunikan masing-masing, dan bersuara bersama untuk mendukung pemerintah beralih ke energi terbarukan (Isfandiari, 2020).
Komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim yaitu Indonesia turut aktif dalam mengendalikan perubahan iklim di tingkat global melalui COP UNFCCC. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengendalikan perubahan iklim melalui berbagai ratifikasi kebijakan internasional ke dalam peraturan perundang-undangan, kebijakan, maupun rencana aksi nasional. APBN pun turut berkontribusi untuk mendanai aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sejak tahun 2012, kementerian keuangan telah aktif melakukan beberapa studi kebijakan dalam mendukung pembiayaan perubahan iklim dan digunakan sebagai dasar pengembangan inisiatif penandaan anggaran perubahan iklim. Kemudian pada tahun 2016, kementerian keuangan mulai menerapkan mekanisme penandaan anggaran perubahan iklim dalam APBN. Climate budget tagging adalah mekanisme untuk memberikan tanda dalam dokumen perencanaan dan penganggaran untuk melacak dan mengidentifikasi macam-macam output dan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk perubahan iklim (Syaifudin, 2020).
Belanja mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selama 5 tahun terakhir pemerintah indonesia telah mengalokasikan anggaran perubahan iklim rata-rata sebesar 3,9% dari APBN per tahun. Artinya sejak tahun 2016 s.d. 2020, APBN telah mendanai 34% dari total kebutuhan pembiayaan perubahan iklim untuk mencapai target NDC. Pada tahun 2020, karena terjadinya pandemi, APBN dialokasikan untuk pemulihan kesehatan dan perekonomian Indonesia. Kemudian ada Green Sukuk, instrumen untuk membiayai program pemerintah terkait aksi perubahan iklim, termasuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Data Climate Budget Tagging menjadi referensi dalam penerbitan Green Sukuk. Adapun opsi pembiayaan iklim di Indoneisa antara lain: (1) Domestik Publik yang berasal dari APBN, Global Green Sukuk, Green Sukuk Retail, BPDLH, SDG Indonesia One, ICCTF (Bappenas); (2) Domestik Non Publik yang berasal dari investasi swasta, perbankan dan jasa keuangan lainnya, filantropi; (3) Internasional Publik dari Green climate fund; (4) Internasional Non Publik (Syaifudin, 2020).
Referensi
Isfandiari, Adila, 2020. [WEBINAR]. Krisis Iklim: Transisi Energi Adalah Koentji. Dipresentasikan di webinar International Day Project oleh IRFEST 2020 pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020.
Syaifudin, Noor, 2020. [WEBINAR]. Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim di Indonesia. Dipresentasikan di webinar International Day Project oleh IRFEST 2020 pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020.
Zakiyyah, Lia, 2020. [WEBINAR]. Climate Change Issue. Dipresentasikan di webinar International Day Project oleh IRFEST 2020 pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020.
1 note
·
View note
Text
Covid 19: Bukan Suguhan Bir di Hari Akhir
Lucu bagaimana gaung coronavirus tak pernah terdengar di telinga kalangan kita beberapa bulan yang lalu, bahkan selentingannya saja tidak. Corona, bagi beberapa yang familiar, adalah minuman berkadar alkohol 4.5% yang diproduksi oleh Meksiko dan di pasar Indonesia dihargai sekitaran 50 ribu rupiah saja. Corona botolan adalah corona yang dikenali oleh kalangan tertentu namun coronavirus dewasa ini telah menjadi household name, pembicaraan meja makan di kalangan kita. Ia virus, ia pertama kali menginfeksi daerah Wuhan. Ia mematikan, dan kehadirannya mengukuhkan adanya narasi bahwa hari akhir sudah dekat. Akhir dari kemanusiaan. Bahkan menggantikan isu gila lainnya seperti adanya Perang Dunia 3.
Bukan berbotol kaca, virus corona adalah term payung, ia melingkupi satu famili virus yang namanya pernah beberapa kali terdengar di media: flu biasa, Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Covid-19 adalah nama virus yang menyebabkan pandemi sekarang ini, anak kicik yang lahir Desember 2019. Coronavirus disease 2019 adalah nama lengkapnya. Orang yang gemas padanya mungkin hanya memanggilnya dengan nama sapaannya, korona atau kovid.
Covid-19 adalah virus yang baik karena Ia tidak diskriminatif, menjangkiti semua jenis manusia yang bersentuhan dengannya tanpa memandang kewarganegaraan, warna kulit, dan uang di dompet. Ia tidak terlihat, sehingga banyak yang berujar tak pantas untuk kita takuti karena musuh tak kasat mata cenderung lebih dapat disepelekan. Hal ini membuat penyebaran virus ini cepat dan masif, menghasilkan zona terjangkit yang masif pula.
Episentrum dari covid-19 akan selalu dinamis, dan hari ini episentrum tersebut bukanlah lagi Daratan Tiongkok, tapi Eropa. Pasalnya, Italia telah menjadi negara dengan kasus covid-19 terbesar. Italia menggantikan Tiongkok sebagai pusat dari infeksi covid-19 di hari Jumat, 20 Maret 2020, sesuai dengan laporan dari administrasi di Beijing yang mengatakan bahwa tidak ada lagi transmisi domestik covid-19 terhitung sejak dua hari yang lalu.
Kasus positif covid-19 di Indonesia memang belum banyak, namun pemegang persentase kematian tertinggi di dunia akibat covid-19 adalah Indonesia. Menurut John Hopkins Center for Health Security, angka kematian di Indonesia lebih dari 8%. Per 23 Maret 2019, angka orang yang positif corona di Indonesia mencapai 579 kasus. Sejenak melihat angka dari berita oleh media mungkin membuat kita terlena bahwa korban bukanlah hanya sekadar statistik. Mereka adalah orang-orang yang sehari-harinya berkegiatan, namun harus meregang nyawa karena inkompetensi pemerintah dalam perihal mitigasi wabah. Pemerintah yang sama menggulirkan sekian banyak duit untuk stimulus ekonomi, padahal seharusnya mengerahkan stimulus fiskal tersebut pada aspek medis dan penanggulangan wabah serta pengurangan penularan.
Inkompetensi pemerintah ini tidak bisa ditoleransi apabila mengingat population at risk (populasi orang yang berkontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita positif) di Indonesia. Menurut hitungan BNPB, jumlahnya ada di kisaran angka 600-700 ribu. Inkompetensi pemerintah ini juga tidak bisa ditutup-tutupi dengan romantisasi terhadap Tenaga Kerja Medis yang tampaknya sangat dielu-elukan sekarang. Untuk jasa dan perjuangan naker medis kami mengucapkan terima kasih setulusnya, namun tipisnya perbedaan antara pengabdian dan mission impossible yang tentunya dikhawatirkan membahayakan nyawa naker medis lebih jauh membuat hati terenyuh---kekurangan stok Alat Pelindung Diri (APD) di banyak rumah sakit menjadi headline banyak berita. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan RSPI Sulianti Suroso Jakarta Utara hanyalah tiga contoh dari sekian banyak hasil penelusuran daring dengan kata kunci ‘stok apd rumah sakit’ di Google. Intervensi pemerintah sangat dibutuhkan di sini, bukan hanya sekadar meromantisasi jasa naker tanpa menunjukkan kepiawaian mem-back up perjuangan naker medis dengan memberi suplai peralatan memadai. Tanpa back up, misi melawan pandemi ini mustahil untuk berhasil.
Sejauh ini pemerintah inkompeten dalam pergelutan medis, benar. Lalu solusi massal pun dihadirkan oleh mereka dengan himbauan social distancing, agar tidak bergumul bersama masyarakat terlebih dahulu, menjauhi risiko terpapar oleh pengidap covid-19. Jangan keluar rumah atau versi daringnya direpresentasikan dengan tagar #DiRumahAja, kata orang yang cukup berprivilise untuk tetap beraktivitas dari rumah. Berteriak mengenai pentingnya mengisolasi diri di rumah tanpa memberikan asteriks di belakang pernyataan mereka dan mencantumkan di catatan kaki: kalau bisa. Nasib orang yang harus menjadikan mobilitas tinggi dan/atau interaksi sosial sebagai basis pekerjaan lalu bagaimana? Ya harus tetap kerja. Di komunitas di mana ‘bisa makan ga ya nanti malam’ menjadi motivasi kerja, virus tak terlihat lebih menakutkan daripada tidur kelaparan. Sekarang ruang gerak diperkecil dan rumah sakit mulai menutup mata terhadap pengidap penyakit lain dan memprioritaskan orang terduga covid-19.
Lalu bergantian orang muda menampik fakta bahwa mereka dapat menjadi carrier hanya karena mereka able-bodied, tidak mengalami immunodefficiency, dan tidak merasakan gejala covid-19 apapun dalam kesehariannya. Berpergian keluar, memperbesar kemungkinan menjadi mata rantai dalam transmisi, nongkrong-nongkrong, lalu terjangkit kovid, namun lanjut jalan-jalan. Padahal data dari Tiongkok menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang positif covid-19 tidak mengalami sakit yang kritis dan parah. Bahkan sebanyak 13% dari orang yang positif covid-19 tak menunjukkan gejala apapun. Orang muda merasa begitu invisibel, namun faktanya ternyata dokter di Italia pun mengatakan “Jangan lantam orang muda!” karena orang muda pun sama rentannya dengan orang tua. Pernyataan itu memecahkan miskonsepsi bahwa orang tua lebih rentan terhadap covid-19. Kemungkinan ajal menjemput sejujurnya tak sedikit persentasenya untuk orang muda pengidap covid-19.
Yah, intinya coronavirus lekas enyah ya. Times of uncertainty ini membuat orang khawatir. Akses menuju jaminan bebas corona tidak semua golongan masyarakat dapat merasakannya. Rasa khawatir ini juga tidak semua orang bahkan merasakannya. Tidak semua orang memiliki akses terhadap informasi, tidak semua orang percaya terhadap para ahli. The death of expertise. Mengutip Yuval Noah Harari dalam artikelnya untuk Times, “Pertahanan terbaik manusia terhadap patogen bukanlah isolasi, melainkan informasi”.
Penulis: Alysia Noor Visual: Alvin Syahnakri
6 notes
·
View notes
Text
Menyingkirkan Prasangka: Guru dan Wartawan dalam Harmoni
WARTAWAN dan guru adalah dua profesi yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Wartawan bertugas menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya, sementara guru bertugas mendidik generasi muda agar menjadi individu yang berpengetahuan dan berkarakter. Namun, masih terdapat pandangan negatif di kalangan sebagian guru yang menganggap wartawan sebagai “tukang…
#Dialog terbuka#edukasi#Guru#Kepercayaan#kerja sama#kolaborasi#Literasi media#Mitigasi pers#Pamekasan#Pemahaman profesi#Pendidikan#Profesionalisme jurnalis#Stigma Negatif#Tukang peras#Wartawan
0 notes
Text
TURISIAN.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kini telah mengaktifkan Crisis Center melalui Tourism Information Center (TIC). Crisis Center TIC ini dikelola Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Langkah ini diambil untuk membantu wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, TIC BPOLBF kini menjadi sumber utama informasi terbaru. BACA JUGA: 4 Jejak Destinasi yang Ditinggalkan Pemimpin ASEAN di NTT Khususnya, seputar aksesibilitas di Labuan Bajo, baik lewat jalur udara maupun laut. “Kami bekerja sama dengan seluruh pihak terkait. Termasuk pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Hariyanto di Jakarta, Senin (11/11/2024). Selain itu, TIC juga bekerjasama dengan pelaku industri pariwisata lokal untuk memastikan keselamatan pengunjung dan masyarakat sekitar Gunung Lewotobi. Sementara itu, Bandara Internasional Komodo sempat ditutup sementara sejak Sabtu, 9 November 2024, akibat dampak abu vulkanik. BACA JUGA: Indonesia TIC Gelar Acara BerKain untuk Mengurangi Ketergantungan Gawai Namun, bandara kini kembali dibuka per Senin, 11 November 2024, pada pukul 18.00 WITA. Sedangan, Maskapai Citilink langsung beroperasi dengan menyediakan 180 kursi untuk penumpang yang terdampak penundaan. Pemantauan situasi di sekitar Gunung Lewotobi terus dilakukan, terutama mengingat mobilitas wisatawan di kawasan Labuan Bajo. BACA JUGA: Traveling ke Desa Wisata Koja Doi di NTT dengan Panorama Alam yang Aduhai Bandara-bandara di NTT yang masih ditutup antara lain Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende, Bandara Gewayantana di Larantuka, dan Bandara Frans Seda di Maumere. Lalu, Bandara Soa di Bajawa. Sebagai alternatif, tersedia 15 kapal cepat dengan kapasitas 225 penumpang. Serta kapal penumpang dengan kapasitas hingga 5.182 orang untuk evakuasi menuju Sape, Sumbawa. Hingga kini, total 2.222 orang telah dievakuasi dari daerah terdampak. BACA JUGA: Ingin Mendaki Gunung di Bandung? Ini Resep untuk Para Pendaki Pemula Posko Evakuasi Tidak hanya itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) juga mendirikan posko evakuasi bagi wisatawan yang terkena dampak penutupan Bandara Internasional Komodo. Beberapa agenda besar, seperti International Golomori Jazz Festival, pun terpaksa ditunda hingga awal 2025 sebagai bagian dari langkah mitigasi. “Mengutamakan keselamatan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas kami," tambah Hariyanto. BACA JUGA: Penutupan Taman Nasional Komodo tak Bakal Pengaruhi Wisman Maupun Wisnus Menurutnya, Kemenparekraf telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Yakni, agar selalu memantau situasi di wilayah terdampak. Untuk informasi lebih lanjut mengenai evakuasi dan bantuan lainnya, wisatawan dapat menghubungi nomor WhatsApp 0811-3879-4555. Atau mendatangi langsung Kantor BPOLBF di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 88, Labuan Bajo, NTT. Bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kemenparekraf juga mengupayakan keringanan harga hotel. Khususnya, bagi wisatawan yang terpaksa menetap lebih lama akibat bencana ini. ***
0 notes
Text
Pertamina Berhasil Uji Coba D-100 untuk Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan
Impian bangsa kita untuk memiliki biofuel hijau (BBN) akan segera terwujud. Itu setelah Pertamina berhasil memproses D-100, atau bahan bakar diesel, menggunakan minyak sawit 100%. Harga Pertamax turbo
Energi bersih ini lahir di kilang Dumai di Riau. Ini adalah hasil dari proyek bersama antara Pusat Penelitian dan Teknologi Pertamine (RTC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Program yang disebut "100% Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO)" menghasilkan produk Green Diesel (D-100). Tanpa mitigasi, D-100 kini telah memproduksi hingga 1.000 barel per hari di fasilitas yang ada di kilang Dumai.
Bahan bakar ini, terbuat dari 100% bahan tanaman pertama dari Indonesia, membutuhkan proses yang panjang. Setidaknya dia lulus serangkaian tes, baik di lab maupun di lapangan.
Misalnya, proses produksi pengujian yang dilakukan 2-9 Juli 2020, adalah tes ketiga setelah sebelumnya melakukan co-processing pengujian proses RBDPO hingga 7,5% dan 12,5%.
Setelah uji klinis, Pertamina melakukan uji kinerja (road test) untuk bahan bakar D-100. Hasilnya cukup menggembirakan.
"Hasil uji emisi kendaraan menunjukkan opacity turun menjadi 1,7% dari 2,6% ketika tidak dicampur dengan D-100," kata Budi Santoso Syarif, Wakil CEO PT Kilang Internasional Pertamina (KPI). Dikutip dari Kontan.co.id.
Selain itu, pengguna kendaraan juga merasa nyaman saat menggunakan kendaraan saat tes sedang berlangsung. Di antara mereka, tidak ada "kebisingan berlebihan" saat mengemudi, mesin getar masih bekerja, gas buang tetap bersih bahkan pada putaran tinggi.
Tes kinerja ini dilakukan pada 14 Juli 2020 lebih dari 200 KM menggunakan kekuatan kendaraan diesel tipe MPV pada tahun 2017.
Adanya hasil pengujian kinerja yang baik menunjukkan bahwa D-100 yang diproduksi oleh Pertamina dapat memenuhi kebutuhan akan "energi hijau" di Indonesia. Tentu saja, ini sejalan dengan program administrasi Presiden Jokowi untuk menyediakan bahan bakar hijau. Pertamax turbo
Anehnya, perusahaan publik ini di sektor minyak dan gas kita tidak hanya senang dengan pencapaian ini. Karena telah berhasil memproduksi D-100, Pertamina terus bergerak maju dan siap untuk menghasilkan "energi hijau" lain seperti Green Gasoline dan Green Avtur dari kilang domestik di tahun-tahun mendatang.
Ini adalah yang pertama di dunia yang mempertimbangkan bahwa transformasi minyak sawit menjadi bensin hijau tidak pernah dilakukan dalam skala operasional.
Sementara tes transformasi kelapa sawit di Green Avtur akan dilakukan pada akhir tahun 2020 juga di kilang Cilacap.
Ke depan, Pertamina tidak hanya akan mengembangkan energi hijau dari CPO atau minyak sawit, tetapi juga sumber daya lain seperti rumput laut, gandum, sorgum, dll.
Pada prinsipnya, perusahaan publik ini akan terus menggunakan semua sumber daya alam nasional, untuk mendukung kemandirian nasional dan kedaulatan energi.
Yang jelas, mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar hanya memiliki manfaat besar. Karena total konten nasional (TKDN) sangat tinggi.
Memang, kelapa sawit adalah bahan baku nasional yang transaksinya dilakukan dalam rupee dan, oleh karena itu, akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Misalnya, pelaksanaan program pencampuran biofuel pada tahun 2019 menyelamatkan negara Rp43,8 triliun dan pada tahun 2020 Pertamina menargetkan penghematan devisa sebesar Rp63,4 triliun dengan penyerapan pekerjaan untuk 1,2 juta orang.
Upaya membuat biofuel yang bersih dan ramah lingkungan harus dihargai. Selain itu, anak-anak di negara itu melakukannya dan menggunakan sumber daya kami.
Jika proyek ini berhasil, maka cita-cita bapak pendiri kami untuk menjadikan energi Indonesia mandiri dan berdaulat akan segera terwujud. Mari kita dukung dan doakan agar Indonesia menjadi negara maju dengan bahan bakar ekologis.
1 note
·
View note
Text
Meningkatkan Peluang Generasi Muda Bali: Ekspansi Pekerja Migran Indonesia ke New Zealand
Kebutuhan akan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus meningkat, memberikan peluang berharga bagi generasi muda Bali. Inisiator dan Kepala Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, SH., MH., mengirimkan PMI terbaik untuk bekerja sebagai pemetik buah apel di New Zealand.
Kesempatan Tanpa Batasan Skill
PMI yang akan bekerja di Bostock, New Zealand, tidak memerlukan keterampilan khusus. Mereka dapat bekerja sebagai pemetik buah apel tanpa wajib berbahasa Inggris, dengan supervisi atau koordinasi yang memandu di tempat kerja. Dari 163 calon, 78 PMI berasal dari Bali, terutama dari Kabupaten Buleleng sebanyak 54 orang. Klungkung menyumbang 6 orang, Bangli 15 orang, sementara Denpasar, Tabanan, dan Gianyar masing-masing satu orang.
Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pekerjaan di New Zealand
Adi Susanto menjelaskan bahwa PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali memberikan dukungan penuh untuk keberangkatan PMI. Mereka memfasilitasi pembuatan dokumen, visa, dan medical check-up untuk memastikan perjalanan lancar ke New Zealand. Dengan gaji sekitar $20–22 Dolar New Zealand per jam, PMI dapat menghasilkan antara Rp20–30 Juta per bulan. Setelah bekerja selama 5–6 bulan di New Zealand, mereka akan kembali ke Bali, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal.
Upaya PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali
Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali berkomitmen untuk berkomunikasi dengan pemerintah dan berusaha meningkatkan kuota PMI dari Bali. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran generasi muda dan memberikan dampak positif pada ekonomi Bali. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali juga mendukung pekerja migran untuk kapal pesiar sejak tahun 2008. Bonus demografi memberikan kesempatan untuk tenaga kerja yang produktif.
Perlunya Kewaspadaan dalam Memilih Agen Kerja ke Luar Negeri
Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih agen pekerja migran. Mitigasi dan sosialisasi dari pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat melindungi calon pekerja migran dari potensi penipuan. Dengan meningkatnya peluang kerja di luar negeri, diharapkan pemerintah terus melakukan langkah-langkah yang mendukung peningkatan kesejahteraan dan pengurangan pengangguran di Bali. Langkah positif ini akan membawa dampak positif bagi generasi muda dan ekonomi daerah secara keseluruhan. Sebagai bagian dari bonus demografi, PMI memiliki peran penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan tingginya permintaan akan pekerja migran, Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali terus berupaya menjadi penghubung antara generasi muda Bali dan peluang kerja di luar negeri.
Keberhasilan PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali
Keberhasilan PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali dalam menyalurkan PMI ke berbagai negara, termasuk New Zealand, adalah hasil dari komitmen mereka dalam memberikan layanan terbaik. Dengan memberikan fasilitas pembuatan dokumen, visa, dan medical check-up, mereka membantu memastikan keberangkatan PMI berjalan lancar.
Manfaat bagi Masyarakat Bali
Keberangkatan PMI bukan hanya memberikan manfaat finansial bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat Bali secara keseluruhan. Dengan adanya peningkatan ekonomi melalui pekerjaan di luar negeri, diharapkan akan terjadi pengurangan tingkat pengangguran di daerah ini.
Dukungan Penuh untuk Generasi Muda
Kantor PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Cabang Bali memberikan dukungan penuh untuk keberangkatan generasi muda Bali. Dengan menyediakan akses mudah untuk pembuatan dokumen, visa, dan medical check-up, mereka memastikan bahwa PMI dapat tiba di negara tujuan dengan lancar dan segera mulai bekerja. Selain memberikan dukungan praktis, PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kuota PMI dari Bali. Langkah ini sejalan dengan upaya mereka untuk tidak hanya memberikan pekerjaan bagi generasi muda tetapi juga membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.
Meningkatkan Kualitas Hidup PMI
Dengan gaji yang menarik di New Zealand, PMI memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan membantu keluarga di Bali. Meskipun bekerja 9–12 jam sehari, kadang-kadang hingga 14 jam saat musim kemarau, penghasilan yang diperoleh masih dapat mencapai Rp20–30 Juta per bulan setelah dipotong biaya hidup di sana.
Potensi Pengembangan Lebih Lanjut
PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali melihat potensi pengembangan lebih lanjut dalam penyaluran PMI ke luar negeri. Dengan melibatkan lebih banyak masyarakat Bali, mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap ekonomi daerah dan memberikan lebih banyak peluang bagi generasi muda.
Harapan dan Tantangan di Masa Depan
Meskipun kesuksesan dalam menyalurkan PMI memberikan harapan bagi ekonomi Bali, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Perlunya mitigasi terhadap agen pekerja migran dan sosialisasi lebih lanjut menjadi fokus penting, agar para pencari kerja tidak menjadi korban penipuan. Bonus demografi memberikan peluang emas, tetapi juga tanggung jawab untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang produktif benar-benar mendapatkan manfaat dari peluang tersebut. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat, diharapkan bahwa bonus demografi dapat dielola dengan baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kontribusi Penuh PMI untuk Indonesia
Selain memberikan kontribusi pada ekonomi Bali, PMI juga memiliki peran penting dalam menjaga hubungan Indonesia dengan negara-negara tujuan. Harapannya, kehadiran Indonesia dapat dirasakan oleh PMI ketika mereka menghadapi masalah di luar negeri, menciptakan hubungan positif antara pekerja migran dan negara asalnya. Dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah, dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat sangatlah penting. Melalui mitigasi, sosialisasi, dan peningkatan kuota, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi PMI yang bekerja di luar negeri.
Kesimpulan: Membangun Masa Depan Bersama
Dengan meningkatnya kesadaran akan potensi PMI dalam mendukung ekonomi dan demografi Indonesia, langkah-langkah yang diambil oleh PT. Al Wihdah Jaya Sentosa Kantor Cabang Bali menjadi inspiratif. Dukungan penuh bagi keberangkatan PMI, komunikasi aktif dengan pemerintah, dan perhatian terhadap kualitas hidup para pekerja migran adalah kunci dalam membentuk masa depan yang lebih cerah. Semoga, melalui upaya bersama, Indonesia dapat terus memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyatnya.
0 notes
Text
Karena Korona
ATINA ROSYDIANA
Boleh dibilang, sesiapa pun yang pernah memiliki pengalaman tinggal di Jogja, baik untuk sekolah, kuliah, atau kerja, memiliki keinginan untuk suatu saat kembali menetap di Kota (Provinsi) Gudeg ini. Begitu pun yang saya yakini, aminkan, hingga akhirnya terjadi. Tahun 2007 adalah awal-mula saya pindah ke Jogja dan bersekolah (SMA) di kota ini. Setelah SMA, saya lanjut kuliah dan bekerja di Jogja, hingga pada 2017-2019 saya meninggalkan Jogja untuk lanjut studi. Akhir 2019, saya menikah dan kembali menetap di Jogja karena suami bekerja di sini. A dream came true, right?
Namun, tinggal di Jogja tidak pernah sewas-was saat ini, dalam pandemi korona. Walaupun saya juga yakin di belahan bumi mana pun, korona telah berhasil membuat semua orang tidak merasa aman. Setelah Surakarta memproklamirkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang berimbas pada diliburkannya sekolah-sekolah dan perkantoran, seminggu setelahnya, Jogja pun mengikuti langkah serupa, meski tanpa menetapkan status KLB. Dalam hitungan minggu, korona telah berhasil membuat kegiatan perekonomian meredup, bahkan mandek. Pemerintah melaui stasiun-stasiun TV berulang kali mengimbau social distancing, yang belakangan direvisi menjadi physical distancing. Dengan diliburkannya sekolah dan kampus, Jogja yang biasanya ramai mendadak sepi. Muda-mudi mahasiswa yang biasa memenuhi Jogja semakin jarang dijumpai. Bisa jadi, dengan dimulainya sistem kuliah dalam jaringan (daring), mereka meninggalkan Jogja dan kembali ke kota asal.
Saya dan suami memutuskan tetap di Jogja selama masa krisis ini. Kami tinggal di rumah kontrakan yang lokasinya relatif dekat dengan kampus Universitas Gadjah Mada. Daerah sekitar rumah kami banyak terdapat kos-kosan sehingga kami dapat menyaksikan betapa sepinya kampung kami saat ini akibat ditinggal penghuninya mudik lebih awal. Di minggu awal sistem work (study) from home, saya lihat Jogja memang kian sepi karena sekolah-sekolah libur. Warung dan toko masih beroperasi dan lalu-lalang kendaraan di jalanan masih cenderung ramai, saat itu minggu ketiga Maret.
Namun, satu minggu berikutnya, di minggu terakhir Maret, suasana berubah drastis. Kampung kami mulai menutup satu per satu portal atau pagar dan menyisakan satu jalan (akses) saja untuk keluar-masuk. Beberapa hari setelahnya, setiap setelah azan di masjid selalu diakhiri dengan kalimat sholluu fii buyuutikum, yang mengimbau agar jamaah salat dilakukan di rumah saja. Selain itu, salat Jumat juga ditiadakan. Selain informasi tentang salat, ada hal lain yang cukup mengusik saya menyoal reaksi masyarakat dalam menghadapi pandemi ini. Suatu pagi, terdengar pengumuman dari pengeras suara, yang saya yakini berasal dari masjid. Pembukaan pengumumannya kira-kira seperti ini: “Kepada warga pribumi, para pendatang, dan seluruh lapisan masyarakat desa (…)”
Sontak, saya dan suami saling berpandangan dan tersenyum kecut. Lantas kami ini masuk kategori mana?
Dalam pengumuman juga disampaikan bahwa pendatang dan pemudik diharapkan mengisolasi diri. Seluruh masyarakat diminta menaati peraturan atau akan dikenakan sanksi dan dilaporkan ke pihak berwajib bagi sesiapa yang dianggap melanggar.
Kegelisahan saya rupanya belum usai di situ. Warga membangun instalasi disinfektan di satu-satunya akses keluar-masuk wilayah kampung dan akan menyemprot setiap pelintas. Setiap pelintas diwajibkan memakai masker dan harus menaati jam malam, yang artinya tidak diperbolehkan lagi melintas atau keluar-masuk setelah pukul 9 malam. Berbagai spanduk berisi pernyataan #TolakKorona #DiRumahSaja dengan imbuhan kalimat-kalimat saru dan seksis semacam “Boleh keluar asal di dalam" juga terpampang di tiap-tiap gang.
Penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga juga dilakukan secara berkala. Selain itu, warung dan toko di sekitar kampung pun diminta tutup untuk menghindari kerumunan warga. Hal tersebut jelas menambah kesunyian kampung yang telah banyak ditinggal mahasiswa.
Sebetulnya saya senang saja dengan kesadaran tinggi masyarakat dalam mitigasi bencana kesehatan ini. Namun, kian hari, saya menduga aksi yang digalakkan minim acuan keilmuannya. Soal membatasi akses, saya sangat sepakat. Tetapi, tentang penyemprotan disinfektan, rasanya ada yang kurang tepat. Larutan disinfektan yang baunya mirip karbol terasa gatal jika terkena kulit. Dan setelah membaca beberapa literatur, disinfektan memang sangat tidak dianjurkan untuk disemprot ke tubuh dan berbahaya jika kontak langsung dengan kulit dan mata. Yang paling membuat saya khawatir adalah rasa takut warga yang berlebihan dengan penyebaran virus ini tampaknya telah bergeser ke ketakutan terhadap warga “nonpribumi.” Sebetulnya saya tidak yakin betul apa atau siapa yang mereka sebut pribumi, tapi sepertinya orang Jawa seperti saya, yang tidak lahir di Jogja, tanpa sanak saudara di Jogja, dan tidak memiliki (hak kepemilikan) rumah di Jogja, atau yang ngontrak/ngekos¸ tidak akan masuk kategori ini.
Saya dengar seorang penjual gorengan yang juga penghuni kontrakan telah jadi tumbal. Menurut kabar, belakangan dia sering batuk-batuk dan di WAG ibu-ibu kampung dia diisukan mengidap Covid-19. Akibatnya, dia diminta warga untuk meninggalkan kampung, atau kasarnya diusir dari rumah kontrakannya. Belum lagi banyak pelaku usaha kecil yang diberi surat dari pemerintah desa dan diminta tutup dengan alasan menghindari kerumunan. Bisa jadi mereka tidak mati digerogoti virus tapi kelaparan karena tidak punya penghasilan dan, kalau mereka batuk atau demam, mereka terancam diusir dari kontrakan, kemudian bisa jadi juga ditolak oleh warga kampung asli ketika memutuskan kembali. Aih,ngerinya :(
Saya pikir fenomena di atas dinormalisasi dan diadopsi secara brutal di berbagai kampung dan wilayah di Indonesia. Tetapi, menyalahkan masyarakat sejatinya juga kurang tepat karena bagaimanapun mereka dibiarkan autopilot. Reaksi masyarakat yang justru kontraproduktif karena tidak adanya panduan yang jelas dan praktikal oleh para pemimpin bangsa. Bayangkan, setiap hari kita disuguhi pidato-pidato kenegaraan yang isinya meng-update jumlah pasien yang seringnya tidak sinkron dengan data di wilayah karena tidak real-time. Belum lagi simpang siur kebijakan karantina (lockdown) yang semakin tidak jelas arahnya, ditambah dengan keluarnya Perppu Corona yang disinyalir ditumpangi kepentingan-kepetingan politik yang tidak sesuai. Barangkali di tulisan selanjutnya bisa kita bahas satu per satu.
Yang jelas, di portal kampung yang terpasang disinfektan, justru malah jadi tempat tongkrongan bapak-bapak (saya sebut begini karena yang terlihat hanya laki-laki) tanpa penerapan physical distancing. Jadi, kalaupun motor atau mobil yang masuk kampung bersih tanpa kuman, bapak-bapak tersebut bisa saja terpapar dari sesamanya yang tak sengaja bersin atau batuk (semoga saja tidak demikian).
Sumber: Instagram (ID: distancingfestival)
Saya optimis krisis ini akan berakhir, seperti yang pernah terjadi ratusan tahun silam. Sedikit menukil tulisan Yuval Noah Harari dalam artikelnya yang dimuat di Time, virus atau patogen hanya mengandalkan mutasi buta, tetapi manusia (dokter dan para ahli) berpegang pada keilmuan dan kemampuan analisis. Harapannya tentu dengan berbagai improvisasi, terutama soal kecepatan karena krisis sebelumnya berakhir dalam bilangan tahun. Optimisme serupa juga sebetulnya telah lama digaungkan oleh legenda pop Indonesia, Chrisye, melalui lagunya: “bad-day pasti berlalu” :P
Sleman, 5 April 2020
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan kawasan Taman Langit Gunung Banyak Kota Batu Malang sebagai shelter tourism. Atau tempat evakuasi sementara apabila terjadi bencana alam. Melalui siaran pers Kemenparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua di Taman Langit Gunung Banyak, Batu, Jawa Timur, Kamis (1/12/2022) menyampaikan, Indonesia terletak di daerah ring of fire atau daerah yang dikelilingi oleh gunung berapi. Sehingga memiliki potensi bencana alam yang cukup besar. Meski begitu, di sisi lain keberadaan gunung berapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan menjadi daya tarik wisata. Indonesia juga termasuk negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Kongo dan Brazil. “Kondisi-kondisi ini membuat kita harus bersiap jika suatu saat dihadapkan oleh bencana. Tetapi di dalam persiapannya itu kita gunakan untuk kegiatan kepariwisataan. Dan ketika terjadi bencana kegiatan kepariwisataan itu menjadi ujung tombak dari penanganan darurat kebencanaan. Jadi konsep seperti ini adalah pendekatan yang akan kita bangun ke depannya,” tutur Indra Ni Tua. Baca juga: Ini Dia 5 Destinasi Instagramable di Kota Malang, Apa Saja ? Shelter tourism sendiri merupakan konsep pariwisata yang terbilang baru. Pemerintah melihat adanya potensi yang dapat berkembang di sektor pariwisata. Sehingga suatu kawasan tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi sebagai destinasi wisata, tapi juga dapat berfungsi sebagai tempat evakuasi sementara atau akhir. Seperti di Taman Langit Gunung Banyak ini nantinya. Alasan Taman Langit jadi Shelter Tourism Pemilihan Taman Langit Gunung Banyak Kota Batu sebagai pilot project mitigasi bencana, sebab destinasi wisata ini memiliki kelembagaan yang telah memperoleh kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Untuk mengelola lahan kawasan Gunung Banyak ini seluas 243 hektare. Kelembagaan tersebut yaitu LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Hijau Lestari atau KTH (Kelompok Tani Hutan) Hijau Lestari. Mereka berkomitmen untuk tetap menjaga aspek-aspek keberlanjutan, konservasi, dan kelestarian alam. Serta nantinya akan ada KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial). Penetapan Taman Langit Gunung Banyak, proyeksinya akan mampu menarik calon-calon investor untuk berinvestasi mengembangkan shelter tourism lebih baik ke depannya. Salah satu investor yang sudah berencana berinvestasi yakni Juragan99 yang akan menyediakan campervan setidaknya 10 unit. Kemudian Bobobox juga berencana membangun bobocabin di kawasan wisata Kota Batu yang satu ini. Baca juga: Batu Night Spectacular Hadir Untuk Warnai Wisata di Malam Hari Tentunya pengembangan shelter tourism Taman Langit Gunung Banyak ini juga mendapat dukungan dari berbagai kementerian/lembaga terkait. Seperti KLHK, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dinas Provinsi Jawa Timur, serta Dinas Kota Batu hingga LMDH Hijau Lestari.
0 notes
Text
Instruksi itu dituangkan dalam surat telegram bernomor ST/2162/X/HUK.2.8./2021 per tanggal (18/10/2021) tentang mitigasi dan pencegahan kasus kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh anggota Polri.
#KeterbukaanUngkapKasus
Tindak Aktifitas Ilegal
0 notes