#Silampukau
Explore tagged Tumblr posts
Video
youtube
Kalau kata ERK Jatuh cinta itu biasa aja. Tapi, menurut Silampukau jatuh cinta tidak pernah biasa saja. Ia hadir tanpa direncanakan dan mampu menjelma berbagai jenis perasaan. Cinta itu bukan soal pengorbanan. Cinta itu tulus selayaknya doa panjang tanpa putus harapan.
Biarlah yang terbaik jadi manis dan pahit takkan jadi tangis
Cinta seharusnya tentang saling. Sama-sama merelakan diri untuk memberi dan merelakan diri untuk diberi. Namun, hanya memberi pun juga tak terlalu masalah. Mencintai itu satu hal, memiliki hal lain lagi. Matahari senantiasa memberi sinar, tanpa mengharap disinari kembali.
Cinta memang tak perlu berbalas Tak usah mengemis dan memelas
2 notes
·
View notes
Text
Gadis
Kita tetap membenci air mata
Tiada kabar tiada berita
Meski senja tak selalu tampak jingga
aku terus merindukanmu
Ah, kau Puan Kelana
mengapa musti ke sana?
Jauh-jauh Puan kembara
sedang dunia punya luka yang sama
youtube
1 note
·
View note
Text
Album Magis Silampukau Dirilis Ulang Portside Records dalam Format Vinyl
Album folk lokal tercanggih sepanjang masa yang dilahirkan oleh Silampukau yaitu ‘Dosa, Kota, & Kenangan’ resmi dirilis dalam format vinyl berukuran 12 inch pada 19 November 2022. Rilisan vinyl debut album Silampukau ini digagas oleh record label baru asal Surabaya bernama Portside Records, yang mendedikasikan tiap rilisannya hanya berupa vinyl.
Portside Records menyatakan “…adalah suatu kehormatan bagi kami untuk menerbitkan album terbaik dari Surabaya, yang menyoal tentang pusparagam kisah-kisah yang tercecer di balik riuh-rendah suasana kota.”
Sebelumnya, sesi pre-order vinyl ini mendapat respon positif dari para penikmat tembang-tembang Silampukau ataupun para record store lokal. Sangat diluar dugaan juga 400 keping terjual sold out dalam waktu singkat dibeli oleh buyer individu dan juga reseller resmi yang tersebar di Indonesia.
Dosa, Kota, & Kenangan begitu magis bagi Kharis dan Eki sendiri, bagaimana mereka berdua menumpahkan segala emosinya terhadap rangkuman cerita-cerita yang ada di tiap sudut kota Surabaya. Observasi kaum urban akan merekam segala dosa, hingar-bingar, serta pusparagam bopeng yang luput ditulis ketika berbicara tentang kota Surabaya, semuanya dimasukan dalam album tersebut.
Beruntunglah wahai kalian yang sudah mendapatkan rilisan ini dari awal. Bagi yang telat order, bisa kunjungi laman Instagram @portside.records. Selamat berburu!
Simak artikel menarik tentang musik di pages ini dan jangan lupa follow akun media sosial Radioactive-Force via Instagram, Twitter, Facebook, dan juga subscribe channel YouTube kami yang bisa kalian cek di sini.
1 note
·
View note
Text
[click to enlarge]
20151102 - Lelagu - Chick n' Soup, Sungai, & Silampukau
0 notes
Text
Kamu tidak harus menerima perpisahan ini. Bahkan kamu boleh berharap bahwa perpisahan ini tidak terjadi. Yang tak boleh kamu lakukan adalah memaksanya kembali. Ia sudah bahagia, dengan atau tanpa dirimu, toh ia baik baik saja.
Benarkah kamu ingin kembali? Benarkah keinginanmu itu didasari oleh perasaan cinta? Jangan jangan ia hanya rasa iba atas kesalahan yang kamu buat. Jika kamu iba, betapa jahatnya kamu? Bukankah tiap tiap perasaan semestinya diberikan kesempatan untuk jujur? Lantas kamu merasa perlu memberinya iba, kembali untuk mencintainya atas dasar rasa kasihan.
Tentu saja kamu merasakan kesepian. Tentu kamu merasa pedih. Merasa bahwa kamu telah membuat kesalahan yang demikian gawat. Tapi bukankah itu sudah terjadi? Ia sudah kamu lukai, lantas ia perlahan berdiri, perlahan mengobati hatinya sendiri. Ia kini sudah bisa menghadapi hidupnya sendiri tanpamu. Lalu apa hakmu untuk merusak itu semua?
Kamu berharap bisa melupakannya. Kamu berharap bahwa ia akan memanggilmu kembali, menghubungimu, kalian baikan dan memulai segalanya dari awal lagi. Tapi kamu tahu itu mustahil. Tidak dengan segala kedunguan yang kamu perbuat. Tidak dengan segala kesalahan yang masih saja kamu ulangi.
Kamu hampir tidak pernah belajar. Kamu masih saja menyakiti orang lain, menyakiti orang yang menyayangimu dan menyakiti dirimu sendiri. Kamu merasa hanya dengan menyakiti diri sendiri kamu akan terbebas dari rasa bersalah. Tapi perasaan bersalahmu selalu ada, ia selalu ada, akan selalu ada selama kamu belum memaafkan dirimu sendiri.
Kamu berusaha melupakan dia dengan berbagai hal. Alkohol, musik, film, seks dan banyak hal. Tapi kamu tahu itu tidak berguna. Setiap malam, ketika kamu terbangun dini hari, dengan keringat membasahi baju, hal pertama yang kamu ingat adalah senyumannya. Kamu menangis perlahan, tapi kamu sadar, tangisanmu tidak akan mengubah apapun.
Kamu berpikir kamu telah mengahiri semuanya. Selesai berharap dan mengemasi setiap perasaan yang ada. Itu semua omong kosong. Kepala dan ingatan mengkhianati usahamu untuk melanjutkan hidup. Pelan pelan ketika lagu Silampukau diputar kamu mengingatnya. Ketika kamu naik transjakarta, ingatanmu tentangnya muncul. Pelan pelan kamu dijajah kenangan, dipaksa menyerah oleh dirimu sendiri.
Tapi bukankah hidup perihal melupakan dan dilupakan? Kamu berusaha melupakan dan kamu telah dilupakan. Ia telah bahagia dan kamu disiksa kebencianmu sendiri. Kemarahan yang kamu pelihara tanpa alasan. Hingga akhirnya kamu membusuk. Berubah menjadi monster yang menyakiti siapapun yang berusaha menyelamatkanmu dari penyesalan.
0 notes
Text
Updated Everyday
Gawat, aku ketularan Alwi Johan! Intermezo dikit soal dia, jadi sebenarnya udah lama kontennya muncul di explore IG-ku, tapi baru ku-follow (dgn akun second) dan kukulik semalam.
Kontennya menarik karena dari sana aku banyak dapat rekomendasi buku. Yang lebih menarik lagi adalah blog-nya, di sana dia membuat jurnal yang diperbarui setiap hari. Menceritakan hidupnya dalam satu hari. Katanya, menulis agar tidak cepat lupa.
Aku tertarik, lalu aku akan mencobanya mulai hari ini! Yey! Walau tahun sudah tua, tinggal menyisakan ±3 bulan lagi, tapi tak ada salahnya, kan? Sooo lecgoowww!!
September
16. Badan rasanya masih sumeng-sumeng, akhirnya izin kelas ngaji. Siangnya walau masih pening dikit dan badan rasanya melayang, tapi tetep keluar sama Nisa karena mau beli kado wisuda Rahmi. Hari ini ada senengnya karena aku bisa merakit bricks, yipi!!
17. Mulai jualan lagi after the weak week, lumayan. Sorenya ikut photoshoot di wisudanya Rahmi dan kita ngebakso habis itu.
18. Hectic, but balance. Malem ini gw pinjem buku di ipusnas, kayaknya seru! Let's see~
19. Semalem borrowed, hari ini udh gw return, soalnya udh selesai yeayy! Ah seru bgt. Emang ya, chicklit metropop always in my top genre. Zona nyaman bgt kalo udh baca chicklit.
20. I push myself sooo~ hard buat buka dan ngerjain revisi jurnal lagi. Kepaksa sih, tp mau gmn lagi yekan. Not done yet, kita buka lagi bezok!
21. I'm doneee!! I'm trying my best to revise this journal with my blood n tears (gk deng, lebaiiiii). Tp gw udh muaq batt muaq sueer semoga gada repisi repisi lg abis ini. [mmhon]
22. Ga prnh nyesel ikut book party!! Selalu suka kalau ngomongin buku dan hal2 di dalamnya. Tp, malemnya gw (trnyata) msh harus berkutat dgn jurnal. Ampun ampunan
23. Lumayan padet dan suntuk. Persija kalah dari Persib, sial. More than that, one thing i noticed, gw blom pernah nyesel saat coba mengontak teman-teman lama, lumayan bikin hati senang dan perasaan membaik, pdhl ngobrolnya jg ngalor ngidul.
24. Nongkrong sama Yusria, tp fokus ke kerjaan masing2. Memutuskan mencoba hal baru, semoga beruntung. Menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan. Mantap.
25. Seharian kok ngantuk terus, tp bersyukur bisa menyelesaikan satu task.
26. Bingung sama hidup, seharian surfing di internet. Mencari celah yg bisa dimasuki.
27. Kembali mengurusi jurnal yang ternyata masih ada revisi broooo. Tdk apa, demi honor untuk jalan jalan.
28. Enjoy my unproductive day. Sepedaan, nonton film, ikut webinar. Melalui hari dengan hal-hal yang kusuka. Cheers!
29. Lagi-lagi mengerjakan jurnal. sudah selesai, benar-benar selesai (semoga). Persija imbang, emyu kalah, perpaduan mantab untuk menjalani senin yang berat.
30. menjalani rutinitas, sorenya nonton Home Sweet Loan bareng Yusria. aku menangis tersedu-sedu, tertawa sampai ngik-ngik.
Oktober
welcome Oktober! awal bulan kuawali dengan mempelajari skill baru yg berujung mempertanyakan eksistensi dan kepercayaan terhadap diri sendiri. huft, quarter life crisis memuakkan.
Coba mengulik lbh dalam ilmu baru, ga sadar udah malem
Jurnalis, Gusti, jurnalis. Bukan jadi pengangguran kayak gini -mengubah sedikit doa milik Silampukau. Yo iso yo👊🏻
kemarin hari berjalan terasa cepat, aku sedang menyiapkan sesuatu, tp blm beres juga.
Gw nyelesein satu task yg awalnya gk mau gw kerjain. Tp, tangan bergerak sendiri buat nyeleseinnya wkwk. Dan gw memulai program baru di twt gw judulnya #/SaturdayInsights. Semogaaaaa~ istiqomah. Aamiin!
Keasyikan ngerjain buat saturday insights berikutnya, tp berujung mentok wkwk
Hari senin artinya kembali ke rutinitas heuheu.
Berusaha konsisten ngerjain ini, semoga ada hasilnya yaaa
Hari ini gw sibuk menanti wiken
4 hari kedepan adl hari yg (gw harap) menyenangkan, soalnya libur jualan hahaha udah kayak long weekend. kembali berkutat ngerjain "ini".
ngerjain "ini"
ikut workshop nya mas Alfian. sangat membuka wawasan gw, semakin yakin madep mantep buat membuka dunia baru ini. ga nyangka gw sesuka itu ternyata.
sehari suntuk gw habiskan untuk ngerjain "ini"
AKHIRNYAAA gw nemu ending dari "ini" yang semoga menjadi opening dari hal-hal baik ke depan. mau lanjut finishingg
hehe jadi "ini" adalah proyek iseng berupa analisis pertandingan bola. ceritanya panjang gmn akhirnya aku sampe nyemplung di dunia per-koding-an ini. Belajar skill ini bener bener dari 0. Nyoba-ngerasa bego-nyoba lagi-bego lagi. Gak nyangka bakal dapet nyamannya. Rasa capeknya kutahan-tahan karena katanya kalo lagi belajar harus bisa nahan pahitnya atau selamanya bakal nelen pahitnya kebodohan.
hari ini bikin shotmap lagi karena semalem timnas tanding. kalah sih, bikin gak mood sampe akhirnya absen jualan. gak tau bakal berujung kemana nih koding-kodingan ini, jalan aja terus.
hattrick bikin visualisasi. 3 hari 3 visualiasi. gokil sih, gak pernah bayangin bisa begini. menurutku sih ini produktif ya, biarin deh orang menilai aku wasting my time. i own my time, ngabisin waktu buat belajar (walau blm menghasilkan) harusnya bkn definisi buang-buang waktu.
enjoying my free time. mumpung lagi ga ada keinginan buat ngapa-ngapain jadi sebaiknya istirahat saja.
dateng ke Book Party, seru as always. Rahang sampe capek ketawa mulu. Sorenya ada tetangga dateng trus kita ngobrol ngalor-ngidul; terheran-heran ternyata kita udah segini gedenya. Hari ini banyak dapet koneksi baru di Linkedin karena di-mention mas Alfian di sana. Semoga kebuka jalannya. Ada aamiin? Aamiin.
hari berjalan cepat
hari ini gw ke semarang. kabur. suka bingung kalo ditanya orang, 'ke smg ngapain?' ya emang ngapa si ga bole bgt
for the first time, ke lawang sewu. capek, tapi seruuu. tapi capek bgt aseli remuqq
Ga ngapa2 in hari ini. Mencoba utk banyakkin porto tp berujung mentok. Semoga bsk better deh
Hari ini gw seneng krn habis dr perpus lucu nan unik. Meski hrs jalan di bawah teriknya Semarang. Perpusnya namanya Warakayu, full kayu. Estetip pol. Trus habisnya gw jalan2 bareng para sepupu. Ini bakal msk ke core memory gw sih.
Niatnya mau cari kafe yg enak buat laptopan, tp berujung laptopan di kamar. Seharian di kamar doang, mana mati lisrik
Pagi ga ngapa2 in. Siang ke Semarang bawah, niatnya jalan2, berujung makan sate taichan dkt rumah. Surprisingly ENAK bgt (gw baru pertama makan taichan). Malemnya nntn Zidan tanding basket, hamdalah menang. Pulangnya makan lagi trus ngobrol ngalor ngidul sama tante.
Pagi buta gw udh di stasiun krn harus pulang dan kembali ke realita. Smp rumah, ga pake istirahat gw langsung inspeksi ke kamar dan beres2. Finally my room! Saatnya berkreasi lg
Menjalani rutinitas. Tadi belajar bareng Yusria dia kafe yg lumayan fancy (boncos gw). Makanannya yg enak itu sempet gw foto soalnya gatau lg kapan bakal makan di sini.
skip aja sampe November --soalnya gw lupa nulis di sini
November
3. masih berkutat dengan jurnal, tapi akhirnya gw submit juga. semoga worth it deh
7. chattingan sama Nisa dan Zidan. gak direncana, tapi topik obrolannya ternyata sama. Kita ngomongin buku, gw dapet rekomendasi dari Nisa, gw ngerekomendasiin ke Zidan.
8. pekan yang kosong karena tiap hari gw kerjaannya ngelamun. tapi, dar der dor di hari ini gw apply kerja di tempat yg gw mau mau aja klo disuruh kerja di situ. nah lho apa wkwk
0 notes
Audio
Hari ke-7 Work From Home. Di tengah kesibukan bekerja, saat shuffle play Spotify sampai di lagu ini, saya berhenti mengetik. Mengalihkan perhatian dan mengajak otak saya menikmati musik. Menggoyangkan kepala sambil sesekali menyanyikan liriknya. Menatap layar laptop dan melayangkan jauh pikiran saya pada sebuah kesadaran betapa jauhnya saya dari “rumah”. 3 menit 43 detik berlalu, notifikasi Whatsapp sejak tadi tidak ragu mengganggu sepanjang lagu, jari kembali ke keyboard laptop dan 5 menit setelahnya saya tidak ingat lagi pada “rumah”.
Yogyakarta, 25 April 2020.
19:20
1 note
·
View note
Text
Seusai Salah Satu Konser Silampukau di Jogja
Orang yang pertama kali mengenalkanku dengan mereka adalah seorang perempuan. Entah apakah “mengenalkan” adalah istilah yang pas. Kejadian sebenarnya adalah dia menulis tentang mereka di media sosial. Lalu aku membacanya “tanpa sengaja”. Lantas mulai mengandalkan paman Google untuk mengumpulkan seluruh tautan di dunia yang membahas tentang mereka.
Ujungnya adalah perjumpaanku dengan “Puan Kelana” (jika penasaran, ketiklah kata kunci itu di Google dan sempatkan menyerap informasinya). Nuansa lagu itu memikat. “Puan Kelana” segera membuatku jatuh cinta. Dari “Puan Kelana” aku beranjak ke “Malam Jatuh di Surabaya”, lalu ke nomor-nomor lainnya. Sejak itu waktu berlalu dengan bertambahnya wawasanku tentang seberapa lekat dan jauh sebuah lagu bisa menyajikan nuansa (dan cerita). Aku kekurangan stok kata- kata untuk menguraikan apa yang ku maksud dengan “nuansa”. Mungkin lain kali bisa kuceritakan.
Tapi begitulah, tahun berlalu. Dan malam ini adalah kali pertamaku berjumpa dengan mereka secara langsung. Entah apakah “berjumpa” adalah istilah yang pas. Kejadian sesungguhnya adalah mereka di panggung, dan aku duduk menyaksikan mereka di barisan penonton. Pertunjukan usai menjelang tengah malam.
Beberapa menit kemudian nasib membawaku ke sebuah warung. Duduk menghadap secangkir kopi instant sambil menuang sekelebat kata-kata yang muncul seusai konser lewat layar gawaiku. Aku menulis tulisan yang sedang kamu baca ini. Sayangnya aku tak tahu poin utama apa yang hendak ku sampaikan. Jika aku tahu, mungkin salah satunya adalah tentang betapa nasib bisa berhembus ke arah yang berbeda melalui kejadian kecil yang dilakukan seorang perempuan. Entahlah, haha jangan menganggap serius tulisan ini. Tapi kopi instant-ku baru saja habis. Sudah lewat tengah malam dan aku tak punya alasan yang bisa menahanku tetap di tempat ini. Mungkin cukup dulu. Jika kamu termasuk orang yang tak sengaja membaca tulisan ini sampai akhir, aku mohon maaf, hehe. Dan mohon do'anya semoga tulisan-tulisanku kelak bisa lebih berfaedah dari ini. Aamiin. (Tidak ada paksaan untuk ikut mengetikkan Aamin dalam tulisan ini)
(16/10/17)
2 notes
·
View notes
Text
Setiba disini, sedikit bertanya-tanya sebenarnya apasih yang dilakukan Surabaya kepada Silampukau ataupun Bilal Indrajaya. Apakah Surabaya segitu membosankannya? Hingga Puan berkelana ke negara pemilik Mona Lisa. Lalu mengapa Juanda dan Pasar Turi bagi Bilal sebegitu memberikan nelangsa?
Ah sudahlah, aku akan menikmati Surabaya versiku sendiri. Menjelajah kota dengan Soeroboyo Bus hasil riset dari aplikasi berawalan t. Yak, sebut 3 negara dari huruf T? Indonesia, Malaysia, Bekasi, weeee (hahaha ngakak sama jokes sendiri *ytta).
Oiya padahal pengen sekali coba naik yang wira wiri *tanpa weh weh weh. Mungkin harus dijadwal lagi lain kali. Karena gak cukup sih kalau cuma sehari. Meski panas terik sekali, tapi tetap menarik untuk diexplore lagi. Kita ketemu lagi ya nanti.
4 notes
·
View notes
Quote
Gelap gulita malam seperti kerajaan burung hantu. Istana orang—orang gila dan singgasana kaum wanita.
RAKA ABIMANYU, MARSHALL
22 notes
·
View notes
Text
Sajian Video Lirik ‘Lagu Rantau (Sambat Omah)’ Hidupkan Kembali Arsip Lama Silampukau
Mendengar nama Silampukau seraya rindu akan kampung halaman di Surabaya, yah tapi disini saya gak akan ngebahas beratnya kerinduan hal tersebut namun duo Eki dan Kharis ini akhirnya kembali muncul menyuguhkan sesuatu yang baru dalam lima bulan belakangan di tahun 2021. Setelah bulan Juni kemaren melepas single baru bertajuk Dendang Sangsi yang memasukan sentuhan alunan dangdut yang bikin kita terperdaya untuk mengajak goyang, di bulan Juli membuat video lirik Puan Kelana, dan kini mereka menebar video lirik selanjutnya yang diambil dari debut album penuhnya Dosa, Kota, dan Kenangan.
Silampukau membawa kita flashback lagi menuju album primadona Dosa, Kota, dan Kenangan dengan menyajikan Lagu Rantau (Sambat Omah) dalam kemasan video lirik. Masih sama dengan sebelumnya seperti pada single Puan Kelana, konsep goresan hasil karya ilustrator ternama dari Surabaya si Redi Murti berhasil ditampilkan dalam bentuk motion video yang epic. Banyak sekali penikmat ataupun pecinta musik menuai komentar akan album baru Silampukau, namun kelihatannya duo folk/pop ini memang ingin menabung karya-karya barunya yang nantinya bisa membuat sebuah kejutan yang benar-benar tidak mengecewakan. Apakah rentetan dari Dendang Sangsi, hingga kedua video lirik terbaru ini bisa menjawab adanya sinyal bagus dari Silampukau? Yah kita tunggu saja.
Nikmati video lirik Lagu Rantau (Sambat Omah) di sini.
Ditulis oleh Fadly Zakaria.M
#radioactive-force#news#music#silampukau#lagu rantau (sambat omah)#release#lyric video#mosoiki records
0 notes
Photo
So we managed to make it done in 3 days! Potong, print dan jahit! A special collaboration with @tandang_store a #diy #custom #cutandsew #silkscreen #screenprinting #sewing #sewcialists #totebag #jahitxjahit #twsbukapanggung #silampukau #bogusmerchandise nd @silampukau! ❤️ (at The Zhongshan Building) https://www.instagram.com/p/Bs0gXYIhvQq/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=nxi9ihxqthc7
#diy#custom#cutandsew#silkscreen#screenprinting#sewing#sewcialists#totebag#jahitxjahit#twsbukapanggung#silampukau#bogusmerchandise
0 notes
Text
Orang Indonesia
Di dalam mobil menuju Cilamaya, siang itu Iwan Fals berkumandang. Kami mendengarkan lagu-lagu dari album awal kehidupannya sampai ke album modern yang menurut Ibu saya sudah terlalu manja karena Bang Iwan sudah menjelang lansia.
Ibu dan Ayah saya adalah seorang aktivis mahasiswa tahun 80an yang kerjanya diskusi malam sambil mendengarkan lagu Iwan Fals, Queen, dan Simon & Garfunkel, sementara siangnya bakar-bakar ban di jalanan. Paling tidak, itu yang saya tangkap.
Om saya adalah mahasiswa tahun 90an bernama Budi yang dibesarkan dengan lagu Iwan Fals dari radio butut dan kaset kusut duplikat. Karena diputar berulang kali, memiliki duplikat kaset adalah kewajiban. Beliau adalah keponakan ipar Ibu saya.
Om Budi dan Tante Lya adalah orang Indonesia—dalam artian sebagai masyarakat madani Iwan Fals—yang mengasuh adik, membesarkan anak, dan menemani keponakannya dengan lagu Iwan Fals.
Saya hampir diberi nama Galang Rambu Anarki oleh Ibu dan Ayah. (Kebohongan dalam kalimat ini sebagai bumbu pembangun suasana).
“Om Budi pasti relate banget ya sama lagu ini” Kata saya saat “Sore Tugu Pancoran” diputar.
“Dulu Om Budi kan jualan juga buat duit sekolah. Sekarang mah ga ada jualan koran begitu”
“Iya sekarang anak-anak jualan ulekan sama Vitamin C, Bu”
———————————————————————–
Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan Tugu Pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Bagian lirik “Sore Tugu Pancoran” kesukaan saya justru adalah pembukanya. Menurut saya dengan mudah seharusnya lagu ini masuk ke dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi Rolling Stones Magazine. Dengan salah satu lirik terkuat yang pernah saya baca, lagu ini masuk ke dalam 150 lagu terfavorit saya saja.
“Melihat kemajuan sosial dan ekonomi itu gampang, kalau lagu Iwan Fals masih relevan, berarti ada yang kurang baik.” Kata Ibu.
———————————————————————–
Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali
Dari “Ujung Aspal Pondok Gede”. Lagu yang sangat terdengar ke-Bob-Dylan-Bob-Dylan-an. Meskipun saya tidak tahu kalau Iwan Fals dianalogikan dengan Bob Dylan, salah satu atau keduanya yang akan tersinggung.
“Nah ini menggambarkan banget situasi jaman Ibu waktu kecil, malah sejak sebelum-sebelumnya, waktu semua tanah dibeli murah, sawah-sawah habis, tanah-tanah orang Betawi dijual untuk dibikin jalan sama gedung-gedung”
Saya tidak tahu kalau Kemanggisan dan sekitarnya pernah menjadi hamparan sawah, dan Ibu mungkin pernah kehilangan sahabat masa kecilnya.
Nomor-nomor bagus lainnya berkumandang. Dari lagu cinta zaman Mas Iwan muda dan lagu cinta reuni bersama Rafika Duri. Satu hal yang terus mengganggu adalah rasa heran karena orang hebat ini memilih berkolaborasi dengan Momo Geisha dan Ariel Noah. Bukankah masih banyak musisi dan penulis lirik lain yang bukan Momo Geisha dan Ariel Noah? Memadu keajaiban lirik dengan Cholil ERK, berkolaborasi dengan Silampukau, merenungi masa tua bersama Ari Reda? Atau mungkin sesederhana ngeband dengan Fadly Padi dan Duta SO7. Apapun keputusannya, saya paham mengapa waktu konser Iwan Fals di Sabuga tahun lalu ada kerumunan dari Palembang, Jogja, dan sorakan-sorakan Kabupaten entah berantah. Mengambil jalan petualangan hanya untuk melihat Bang Iwan di panggung selama 50 menit. Mereka semua luar biasa. Apapun yang ada di pikiran mereka, yang jelas sama ajaibnya dengan yang terjadi di pikiran saya saat mempertaruhkan kelulusan tepat waktu dan menembus 2 negara hanya untuk 90 menit Coldplay.
Setulus-tulusnya cinta manusia, apakah mungkin adalah cinta pada musik?
“Ibu udah lama ingin nulis tentang Iwan Fals, takut keburu mati dia.”
Waktu Chrisye berpulang, Ibu menangis.
Kalau Ebiet G. Ade berangkat ke surga suatu hari nanti, Ayah pasti menangis.
Jika nanti Iwan Fals harus ikut, mungkin kami sekeluarga akan butuh liburan.
#indonesia#iwanfals#coldplay#queen#orangindonesia#simonandgarfunkel#rafikaduri#geisha#noah#ariel#erk#cholil#silampukau#arireda#ebietgade#chrisye#bobdylan#politik#ekonomi#sosial#budaya
5 notes
·
View notes
Photo
PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA PROUDLY PRESENT⚠ Coretan Putih Abu🚀 Special Perform🌟 ✒Payung Teduh ✒Silampukau ✒Apollo 10 ✒The Last Soundtrack ✒18+ Band ✒And many more! 🏫 Parking hall Jogja Expo Center 📆 Sabtu, 06 Mei 2017 ⌚ Open Gate 16.00 WIB Ticket Box📝 ✒ SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta (07.00 - 16.00 WIB) ✒ DONGENG KOPI (Jl.Wahid Hasyim no.3 Gorongan Condong Catur) ✒Kebun Laras (Sorowajan Baru) ✒Kedai OAK ✒Ling-lung ✒Legend ✒Starcross ✒Blandongan ✒COD (CASH ON DELIVERY) Official Account: Ig : @coretanputihabu Contact Person: ✒WA/Line: 08812612739 (Irfan) ✒Line: Elsanabelaa (Elsa) ✒Official Line : @wlt4239h #BerkaryadenganBangga #event #eventjogja #eventsma #eventpelajar #jogjagigs #jogja #moegaevents #payungteduh #payungteduhfans #silampukau #apollo10 #PentasSeni
#payungteduh#pentasseni#event#moegaevents#payungteduhfans#eventsma#berkaryadenganbangga#jogja#silampukau#eventpelajar#apollo10#jogjagigs#eventjogja
1 note
·
View note
Photo
Eki Tresnowening, 32th. Musician. #silampukau #musician #blackandwhite #blackandwhitephoto #blackandwhitephotography #lenkacam #sebelasgambar (at coffeewar)
#lenkacam#sebelasgambar#blackandwhitephoto#blackandwhite#blackandwhitephotography#musician#silampukau
1 note
·
View note