Tumgik
#Silampukau
afrianajeng · 1 year
Video
youtube
Kalau kata ERK Jatuh cinta itu biasa aja. Tapi, menurut Silampukau jatuh cinta tidak pernah biasa saja. Ia hadir tanpa direncanakan dan mampu menjelma berbagai jenis perasaan. Cinta itu bukan soal pengorbanan. Cinta itu tulus selayaknya doa panjang tanpa putus harapan.
Biarlah yang terbaik jadi manis dan pahit takkan jadi tangis
Cinta seharusnya tentang saling. Sama-sama merelakan diri untuk memberi dan merelakan diri untuk diberi. Namun, hanya memberi pun juga tak terlalu masalah. Mencintai itu satu hal, memiliki hal lain lagi. Matahari senantiasa memberi sinar, tanpa mengharap disinari kembali. 
Cinta memang tak perlu berbalas Tak usah mengemis dan memelas
2 notes · View notes
barunabmfa · 10 months
Text
Gadis
Kita tetap membenci air mata
Tiada kabar tiada berita
Meski senja tak selalu tampak jingga
aku terus merindukanmu
Ah, kau Puan Kelana
mengapa musti ke sana?
Jauh-jauh Puan kembara
sedang dunia punya luka yang sama
youtube
1 note · View note
radioactive-force · 2 years
Text
Album Magis Silampukau Dirilis Ulang Portside Records dalam Format Vinyl
Tumblr media
Album folk lokal tercanggih sepanjang masa yang dilahirkan oleh Silampukau yaitu ‘Dosa, Kota, & Kenangan’ resmi dirilis dalam format vinyl berukuran 12 inch pada 19 November 2022. Rilisan vinyl debut album Silampukau ini digagas oleh record label baru asal Surabaya bernama Portside Records, yang mendedikasikan tiap rilisannya hanya berupa vinyl.
Portside Records menyatakan “…adalah suatu kehormatan bagi kami untuk menerbitkan album terbaik dari Surabaya, yang menyoal tentang pusparagam kisah-kisah yang tercecer di balik riuh-rendah suasana kota.”
Sebelumnya, sesi pre-order vinyl ini mendapat respon positif dari para penikmat tembang-tembang Silampukau ataupun para record store lokal. Sangat diluar dugaan juga 400 keping terjual sold out dalam waktu singkat dibeli oleh buyer individu dan juga reseller resmi yang tersebar di Indonesia.
Dosa, Kota, & Kenangan begitu magis bagi Kharis dan Eki sendiri, bagaimana mereka berdua menumpahkan segala emosinya terhadap rangkuman cerita-cerita yang ada di tiap sudut kota Surabaya. Observasi kaum urban akan merekam segala dosa, hingar-bingar, serta pusparagam bopeng yang luput ditulis ketika berbicara tentang kota Surabaya, semuanya dimasukan dalam album tersebut.
Beruntunglah wahai kalian yang sudah mendapatkan rilisan ini dari awal. Bagi yang telat order, bisa kunjungi laman Instagram @portside.records. Selamat berburu!
Simak artikel menarik tentang musik di pages ini dan jangan lupa follow akun media sosial Radioactive-Force via Instagram, Twitter, Facebook, dan juga subscribe channel YouTube kami yang bisa kalian cek di sini.
1 note · View note
staticshelf · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
[click to enlarge]
20151102 - Lelagu - Chick n' Soup, Sungai, & Silampukau
0 notes
putudani · 1 year
Text
Oh Demi Tuhan—atau Demi Setan
0 notes
smpahdgital · 4 years
Audio
Hari ke-7 Work From Home. Di tengah kesibukan bekerja, saat shuffle play Spotify  sampai di lagu ini, saya berhenti mengetik. Mengalihkan perhatian dan mengajak otak saya menikmati musik. Menggoyangkan kepala sambil sesekali menyanyikan liriknya. Menatap layar laptop dan melayangkan jauh pikiran saya pada sebuah kesadaran betapa jauhnya saya dari “rumah”. 3 menit 43 detik berlalu, notifikasi Whatsapp sejak tadi tidak ragu mengganggu sepanjang lagu, jari kembali ke keyboard laptop dan  5 menit setelahnya saya tidak ingat lagi pada “rumah”.
Yogyakarta, 25 April 2020.
19:20 
1 note · View note
laronterbang-blog · 7 years
Text
Seusai Salah Satu Konser Silampukau di Jogja
Orang yang pertama kali mengenalkanku dengan mereka adalah seorang perempuan. Entah apakah “mengenalkan” adalah istilah yang pas. Kejadian sebenarnya adalah dia menulis tentang mereka di media sosial. Lalu aku membacanya “tanpa sengaja”. Lantas mulai mengandalkan paman Google untuk mengumpulkan seluruh tautan di dunia yang membahas tentang mereka.
Ujungnya adalah perjumpaanku dengan “Puan Kelana” (jika penasaran, ketiklah kata kunci itu di Google dan sempatkan menyerap informasinya). Nuansa lagu itu memikat. “Puan Kelana” segera membuatku jatuh cinta. Dari “Puan Kelana” aku beranjak ke “Malam Jatuh di Surabaya”, lalu ke nomor-nomor lainnya. Sejak itu waktu berlalu dengan bertambahnya wawasanku tentang seberapa lekat dan jauh sebuah lagu bisa menyajikan nuansa (dan cerita). Aku kekurangan stok kata- kata untuk menguraikan apa yang ku maksud dengan “nuansa”. Mungkin lain kali bisa kuceritakan.
Tapi begitulah, tahun berlalu. Dan malam ini adalah kali pertamaku berjumpa dengan mereka secara langsung. Entah apakah “berjumpa” adalah istilah yang pas. Kejadian sesungguhnya adalah mereka di panggung, dan aku duduk menyaksikan mereka di barisan penonton. Pertunjukan usai menjelang tengah malam.
Beberapa menit kemudian nasib membawaku ke sebuah warung. Duduk menghadap secangkir kopi instant sambil menuang sekelebat kata-kata yang muncul seusai konser lewat layar gawaiku. Aku menulis tulisan yang sedang kamu baca ini. Sayangnya aku tak tahu poin utama apa yang hendak ku sampaikan. Jika aku tahu, mungkin salah satunya adalah tentang betapa nasib bisa berhembus ke arah yang berbeda melalui kejadian kecil yang dilakukan seorang perempuan. Entahlah, haha jangan menganggap serius tulisan ini. Tapi kopi instant-ku baru saja habis. Sudah lewat tengah malam dan aku tak punya alasan yang bisa menahanku tetap di tempat ini. Mungkin cukup dulu. Jika kamu termasuk orang yang tak sengaja membaca tulisan ini sampai akhir, aku mohon maaf, hehe. Dan mohon do'anya semoga tulisan-tulisanku kelak bisa lebih berfaedah dari ini. Aamiin. (Tidak ada paksaan untuk ikut mengetikkan Aamin dalam tulisan ini)
(16/10/17)
2 notes · View notes
coffeeandthestory · 7 years
Quote
Gelap gulita malam seperti kerajaan burung hantu. Istana orang—orang gila dan singgasana kaum wanita.
RAKA ABIMANYU, MARSHALL
22 notes · View notes
afrianajeng · 11 months
Text
Setiba disini, sedikit bertanya-tanya sebenarnya apasih yang dilakukan Surabaya kepada Silampukau ataupun Bilal Indrajaya. Apakah Surabaya segitu membosankannya? Hingga Puan berkelana ke negara pemilik Mona Lisa. Lalu mengapa Juanda dan Pasar Turi bagi Bilal sebegitu memberikan nelangsa?
Ah sudahlah, aku akan menikmati Surabaya versiku sendiri. Menjelajah kota dengan Soeroboyo Bus hasil riset dari aplikasi berawalan t. Yak, sebut 3 negara dari huruf T? Indonesia, Malaysia, Bekasi, weeee (hahaha ngakak sama jokes sendiri *ytta).
Oiya padahal pengen sekali coba naik yang wira wiri *tanpa weh weh weh. Mungkin harus dijadwal lagi lain kali. Karena gak cukup sih kalau cuma sehari. Meski panas terik sekali, tapi tetap menarik untuk diexplore lagi. Kita ketemu lagi ya nanti.
4 notes · View notes
bogusmerchandise · 6 years
Photo
Tumblr media
So we managed to make it done in 3 days! Potong, print dan jahit! A special collaboration with @tandang_store a #diy #custom #cutandsew #silkscreen #screenprinting #sewing #sewcialists #totebag #jahitxjahit #twsbukapanggung #silampukau #bogusmerchandise nd @silampukau! ❤️ (at The Zhongshan Building) https://www.instagram.com/p/Bs0gXYIhvQq/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=nxi9ihxqthc7
0 notes
radioactive-force · 3 years
Text
Sajian Video Lirik ‘Lagu Rantau (Sambat Omah)’ Hidupkan Kembali Arsip Lama Silampukau
Tumblr media
Mendengar nama Silampukau seraya rindu akan kampung halaman di Surabaya, yah tapi disini saya gak akan ngebahas beratnya kerinduan hal tersebut namun duo Eki dan Kharis ini akhirnya kembali muncul menyuguhkan sesuatu yang baru dalam lima bulan belakangan di tahun 2021. Setelah bulan Juni kemaren melepas single baru bertajuk Dendang Sangsi yang memasukan sentuhan alunan dangdut yang bikin kita terperdaya untuk mengajak goyang, di bulan Juli membuat video lirik Puan Kelana, dan kini mereka menebar video lirik selanjutnya yang diambil dari debut album penuhnya Dosa, Kota, dan Kenangan.
Silampukau membawa kita flashback lagi menuju album primadona Dosa, Kota, dan Kenangan dengan menyajikan Lagu Rantau (Sambat Omah) dalam kemasan video lirik. Masih sama dengan sebelumnya seperti pada single Puan Kelana, konsep goresan hasil karya ilustrator ternama dari Surabaya si Redi Murti berhasil ditampilkan dalam bentuk motion video yang epic. Banyak sekali penikmat ataupun pecinta musik menuai komentar akan album baru Silampukau, namun kelihatannya duo folk/pop ini memang ingin menabung karya-karya barunya yang nantinya bisa membuat sebuah kejutan yang benar-benar tidak mengecewakan. Apakah rentetan dari Dendang Sangsi, hingga kedua video lirik terbaru ini bisa menjawab adanya sinyal bagus dari Silampukau? Yah kita tunggu saja.
Nikmati video lirik Lagu Rantau (Sambat Omah) di sini.
Ditulis oleh Fadly Zakaria.M
0 notes
kafikhaibar · 7 years
Text
Orang Indonesia
Di dalam mobil menuju Cilamaya, siang itu Iwan Fals berkumandang. Kami mendengarkan lagu-lagu dari album awal kehidupannya sampai ke album modern yang menurut Ibu saya sudah terlalu manja karena Bang Iwan sudah menjelang lansia.
Ibu dan Ayah saya adalah seorang aktivis mahasiswa tahun 80an yang kerjanya diskusi malam sambil mendengarkan lagu Iwan Fals, Queen, dan Simon & Garfunkel, sementara siangnya bakar-bakar ban di jalanan. Paling tidak, itu yang saya tangkap.
Om saya adalah mahasiswa tahun 90an bernama Budi yang dibesarkan dengan lagu Iwan Fals dari radio butut dan kaset kusut duplikat. Karena diputar berulang kali, memiliki duplikat kaset adalah kewajiban. Beliau adalah keponakan ipar Ibu saya.
Om Budi dan Tante Lya adalah orang Indonesia—dalam artian sebagai masyarakat madani Iwan Fals—yang mengasuh adik, membesarkan anak, dan menemani keponakannya dengan lagu Iwan Fals.
Saya hampir diberi nama Galang Rambu Anarki oleh Ibu dan Ayah. (Kebohongan dalam kalimat ini sebagai bumbu pembangun suasana).
“Om Budi pasti relate banget ya sama lagu ini” Kata saya saat “Sore Tugu Pancoran” diputar.
“Dulu Om Budi kan jualan juga buat duit sekolah. Sekarang mah ga ada jualan koran begitu”
“Iya sekarang anak-anak jualan ulekan sama Vitamin C, Bu”
———————————————————————–
Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan Tugu Pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Bagian lirik “Sore Tugu Pancoran” kesukaan saya justru adalah pembukanya. Menurut saya dengan mudah seharusnya lagu ini masuk ke dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi Rolling Stones Magazine.  Dengan salah satu lirik terkuat yang pernah saya baca, lagu ini masuk ke dalam 150 lagu terfavorit saya saja.
“Melihat kemajuan sosial dan ekonomi itu gampang, kalau lagu Iwan Fals masih relevan, berarti ada yang kurang baik.” Kata Ibu.
———————————————————————–
Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali
Dari “Ujung Aspal Pondok Gede”. Lagu yang sangat terdengar ke-Bob-Dylan-Bob-Dylan-an. Meskipun saya tidak tahu kalau Iwan Fals dianalogikan dengan Bob Dylan, salah satu atau keduanya yang akan tersinggung.
“Nah ini menggambarkan banget situasi jaman Ibu waktu kecil, malah sejak sebelum-sebelumnya, waktu semua tanah dibeli murah, sawah-sawah habis, tanah-tanah orang Betawi dijual untuk dibikin jalan sama gedung-gedung”
Saya tidak tahu kalau Kemanggisan dan sekitarnya pernah menjadi hamparan sawah, dan Ibu mungkin pernah kehilangan sahabat masa kecilnya.
Nomor-nomor bagus lainnya berkumandang. Dari lagu cinta zaman Mas Iwan muda dan lagu cinta reuni bersama Rafika Duri. Satu hal yang terus mengganggu adalah rasa heran karena orang hebat ini memilih berkolaborasi dengan Momo Geisha dan Ariel Noah. Bukankah masih banyak musisi dan penulis lirik lain yang bukan Momo Geisha dan Ariel Noah? Memadu keajaiban lirik dengan Cholil ERK, berkolaborasi dengan Silampukau, merenungi masa tua bersama Ari Reda? Atau mungkin sesederhana ngeband dengan Fadly Padi dan Duta SO7. Apapun keputusannya, saya paham mengapa waktu konser Iwan Fals di Sabuga tahun lalu ada kerumunan dari Palembang, Jogja, dan sorakan-sorakan Kabupaten entah berantah. Mengambil jalan petualangan hanya untuk melihat Bang Iwan di panggung selama 50 menit. Mereka semua luar biasa.  Apapun yang ada di pikiran mereka, yang jelas sama ajaibnya dengan yang terjadi di pikiran saya saat mempertaruhkan kelulusan tepat waktu dan menembus 2 negara hanya untuk 90 menit Coldplay.
Setulus-tulusnya cinta manusia, apakah mungkin adalah cinta pada musik?
“Ibu udah lama ingin nulis tentang Iwan Fals, takut keburu mati dia.”
Waktu Chrisye berpulang, Ibu menangis.
Kalau Ebiet G. Ade berangkat ke surga suatu hari nanti, Ayah pasti menangis.
Jika nanti Iwan Fals harus ikut, mungkin kami sekeluarga akan butuh liburan.
5 notes · View notes
sebelasgambar · 8 years
Photo
Tumblr media
Eki Tresnowening, 32th. Musician. #silampukau #musician #blackandwhite #blackandwhitephoto #blackandwhitephotography #lenkacam #sebelasgambar (at coffeewar)
1 note · View note
auliarani · 8 years
Text
(Masih) Tentang Silampukau
Beberapa tautan mengenai wawancara mereka, kenapa menarik? karena yang ditanya berbeda-beda, bukan hanya sekedar “Kenapa nama bandnya Silampukau?” atau pertanyaan umum lainnya.
http://soundsfromthecorner.com/blog/?p=498
http://ayorek.org/2014/08/sementara-menunggu-silampukau/#sthash.FoixasHn.dpbs
http://www.rollingstone.co.id/article/read/2016/02/01/140506132/1093/silampukau-quot-kami-berharap-bisa-berakar-di-kota-kami-sendiri-surabaya-quot-
http://kanaltigapuluh.info/interview-silampukau-album-tentang-kota-dan-aku-yang-kolektif/
2 notes · View notes
openthedoor-doc · 5 years
Text
perpustakaan kota dan obrolan tentang musik
siang itu, aku melihat seorang pria dengan rambut gondrong sepundak mengenakan jaket kain yang tak terlalu tebal berwarna biru dongker dan dipadukan dengan celana jeans robek di bagian lutut. Ia sedang duduk menunggu di bangku bawah pohon. 
walaupun sudah lama tak bertemu, aku langsung mengenali kalau sosok pria yang kulihat itu dirimu. 
“maaf membuatmu menunggu”, kataku padamu.
aku dan kamu pun masuk ke dalam perpustakaan dan mencari tempat duduk. 
perpustakaan kota siang itu sangat padat, tapi akhirnya aku menemukan dua bangku kosong.
setelah duduk, kamu mengeluarkan laptop dan aku membaca buku yang habis kupilih dari rak buku.
kamu langsung fokus dengan laptopmu, tapi aku tak bisa fokus.
aku hanya membolak-balikkan buku di hadapanku dan malah memperhatikanmu yang sedang entah mendesain sesuatu dengan papan gambarmu. 
sambil fokus dengan gambaranmu, kamu pun mengajakku mengobrol tentang banyak hal, tapi kebanyakan membahas topik musik dan asam-manis tahun pertama dunia perkuliahan.
soal dunia musik, aku bercerita kalau aku menyukai musiknya the panturas. aku menjelaskan padamu permainan gitar band the panturas asik dan bikin semangat.
"kamu tahu band reality club?" tanyamu.
"tahu, tapi sekedar tahu, belum pernah mendengarkan lagunya" jawabku jujur.
"coba dengerin, lagunya enak trus permainan gitarnya mirip kayak the panturas"
"dengerin yang judulnya SSR sama Never Get Better coba" saranmu waktu itu.
aku pun langsung mendegarkan lagu-lagu reality club. ternyata memang bagus. sontak aku jatuh hati dengan lagu reality club yang berjudul 2112 dan alexandra.
tak hanya kamu saja yang menyarankan beberapa rekomendasi lagu yang bagus untukku, aku pun mencoba mengenalkanmu lagu-lagu folk milik silampukau karena menurutku liriknya tak melulu tentang cinta dan musiknya enak di telinga tentunya.
percakapan yang mengalir lancar itu, aku tak pernah menyangkanya.
kupikir aku akan canggung saat bercakap-cakap denganmu. lagi pula aku sudah lama tak bertemu denganmu.
tiba-tiba hujan turun saat sore menjelang. 
kamu pun bercerita kalau siang itu kamu belum makan.
aku pun mengajakmu ngemil di angkringan samping perpustakaan. untung sore itu bangku angkringan sepi, jadi masih bisa duduk. 
aku memesan es beng-beng dan kamu memesan goodday hangat. aku mengeluarkan ciki-ciki yang kubawa dan membaginya denganmu. sambil memakan camilan, kamu kembali bercerita. aku mendengarkanmu dan sesekali menimpali ceritamu.
“ah, hujan sudah mulai reda.” katamu.
aku melihat langit. hujan masih turun, tapi tak sederas tadi.
setelah membayar minuman ke ibu penjual angkringan, aku dan kamu saling berpamitan.
“terimakasih untuk hari ini” katamu.
sosokmu dan motor astrea bututmu pun menghilang dari pandangan mataku. aku pun mengendarai motorku dan pulang juga. 
-bersambung.
7 notes · View notes
metz76 · 7 years
Photo
Tumblr media
#terjun #terjunbebas #nostress #nostres #silampukau #damai #bolang #indonesiabagus (di Central Java)
0 notes