#Si Jago Merah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Satu Rumah di Desa Tinelo Ayula Dilalap Jago Merah
Hargo.co.id, GORONTALO – Sebuah bangunan rumah di Desa Tinelo Ayula, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, dilalap jago merah, Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 13.00 Wita. Pemilik rumah adalah Indra Dunggio, yang harus rela melihat rumah kediamannya ludes dimakan api. Dari data Polisi, Api bermula ketika pemilik rumah (Indra Dunggio) melihat adanya percikan api di bagian atas meteran…
#Desa Tinelo Ayula#Kabupaten Bone Bolango#Kebakaran#Kecamatan Bulango Selatan#Rumah#Si Jago Merah#Warga
0 notes
Text
Dilalap Si Jago Merah, Warga Sidoluhur Ambal Nyaris Ludes Terbakar
KEBUMEN, Kebumen24.com – Sebuah peristiwa kebakaran melanda rumah milik Saring, seorang warga Desa Sidoluhur, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, pada dini hari, Sabtu, 26 Oktober 2024. Kebakaran yang diduga dipicu oleh korsleting pada accu sepeda motor ini memicu kobaran api yang menghanguskan berbagai barang berharga di rumah tersebut. Continue reading Dilalap Si Jago Merah, Warga Sidoluhur…
0 notes
Text
Cafe Mami Muda Terbakar, Diduga Akibat Konsleting Arus Pendek Listrik
SUMENEP, detikkota.com – Cafe Mami Muda yang terletak di sebalah timur Taman Bunga, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, terbakar pada Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Pantauan di lokasi, api melalap bagian selatan cafe yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu. Tidak hanya di bagian bawah, api juga merambat hingga ke lantai dua. Saksi mata, Fery menceritakan, awalnya dirinya…
View On WordPress
#berita sumenep terkini#Cafe Mami Muda Terbakar#Konsleting Arus Pendek Listrik#si jago merah sumenep
0 notes
Text
Concise News Story Article
November 5th, 2023
republika.co.id
Sebuah Gudang di Perumahan Bumi Indah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang Habis Dilalap si Jago Merah.
Title
The headline of the news is about a fire incident that burned down a warehouse in Bumi Indah Residence, Pasar Kemis sub-district, Tangerang Regency.
Opening Paragraph
A fire burned down a warehouse in the Bumi Indah residential area which it's a densely populated area on Monday, April 15th, 2023 around 23.00 local time.
Body Paragraph
The initial cause of the fire is currently unknown. When the fire broke out, the owner of the warehouse, Arman (44), saw the fire and it quickly grew because the contents of the warehouse is a flammable materials. Arman immediately contacted the Firefighters Call Center. The owner with the residents tried to extinguish the fire using fire extinguishers but it didn't work and the fire are continuously huge.
Firefighters who received the report immediately tried to extinguish it as quickly as possible when they arrived at the crime scene (TKP). The efforts in extinguish the fire are involves two of firefighters agencies from the district and city, then it also mobilize until five firefighter vehicle.
There was no victims reported in this fire incident. Some material loss has not been estimated and the cause of the fire is being investigated by the Tangerang Police Inavis Division.
Quotation
"Initially around 23.00 WIB there were reports from residents that there was a fire. When we arrived, it was already quite huge, when using a fire extinguisher didn't work either." said Mr. Supriyadi as the residential security officer.
"We just came down from Tangerang City with two firefight vehicles unit and three units from the district" said Mr. Suminta Danru as a chief of Tangerang City firefighters officer.
Summary
Fire incidents that often occur in residential areas are very dangerous. Apart from the risk of material loss, there is also a risk of loss of life. Therefore, the citizens are expected to increase the awareness towards the items that have potential to easily ignite a source of fire.
Firefighters carry out efforts to extinguish the fire at a warehouse in the Bumi Indah Residence, Pasar Kemis sub-district, Tangerang Regency.
3 notes
·
View notes
Text
Benarkah itu aku?
Virus mengerogoti diriku,
Mempertanyakan eksistensial,
Keberadaan yang telah hilang,
Lenyap ditelan si jago merah,
Si jago putih,
Dan si jago ungu.
Mengapa?
Kehadiranmu membuatku bertanya akan kehadiranku sendiri?
Merasa diri on top?
Jatuhkan mentalku dengan tak bertanya apapun padaku,
Membuatku merasa tak ada,
Bertanya-tanya pada diri sendiri,
Pada cermin,
Pada genangan air,
What's wrong with me?
No.. nothing wrong with me,
'cz u are WRONG!!!
#cinta#sajak#kehidupan#toxic relationship#toxic relatives#puisi patah#sajak patah#sajak patah hati#poems on tumblr#puisi
2 notes
·
View notes
Text
The Story of Cico
Part 1
“Mulai sekarang aku akan memanggilmu Nilo,” ucap Pak Mamat seraya mengelus kepala si kucing kecil yang ada di gendongannya. Kucing berwarna coklat dan putih dengan corak seperti harimau. Ekornya lurus panjang dengan bulu yang lebat.
Kemarin sore istri Pak Mamat menemukan seekor kucing di dekat pagar rumah mereka dengan kondisi basah kuyup, kedinginan dan terluka di beberapa bagian tubuhnya Buru-buru beliau bawa masuk ke dalam rumah. Dilap hingga kering, dihangatkan dengan handuk baru, dan diobati luka-lukanya.
Awalnya Pak Mamat tidak terlalu suka dengan kucing, akan tetapi ia mulai jatuh hati ketika melihat kelincahan si kucing yang kini diberi nama Nilo itu. Terkadang Nilo melompat-lompat bak anak kecil yang kegirangan. Nilo juga segera berlari menghampiri Pak Mamat saat ia baru pulang dari sawah. Mengusap-usapkan kepalanya pada kaki Pak Mamat. Manja sekali.
Seekor ayam jago memperhatikan dari pintu belakang dapur Pak Mamat. Pintu yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian bawah yang hanya menutup sampai perut orang dewasa, dan bagian atas yang menutup sisanya. Pagi ini hanya bagian bawah yang tertutup. Cico bertengger di atasnya.
Ayam jago itu bernama Cico. Bulunya didominasi warna hitam dengan warna merah di bagian kepala dan punggungnya. Ia dipelihara Pak Mamat dari sejak hari pertamanya menetas. Bahkan dari ia masih didalam cangkang telur. Induknya sudah meninggal menjadi korban tabrak lari. Saudara-saudara Cico pun satu per satu gugur menyusul sang induk. Hanya tinggal Cico seorang diri. Ayam jago kesayangan Pak Mamat.
Cico sangat antusias untuk bertemu teman barunya. Ia menunggu waktu untuk bisa menyapa Nilo. Pagi itu, segera setelah Pak Mamat berangkat menuju ke sawah, Cico terbang turun mendekati Nilo.
“Hei, Nilo, perkenalkan aku Cico,” Cico menyapa Nilo yang sedang duduk di dekat tungku.
Nilo menengok kearah datangnya suara,“hmm-- tahu darimana namaku Nilo?” Nilo bertanya. Bingung.
“Aku memperhatikan dari tadi, disana,” jawab Cico sambil menunjuk kearah pintu.
Nilo hanya mengangguk. Memperhatikan Cico yang tersenyum ramah padanya. Kemudian membalas dengan senyuman canggung.
“Ayo, aku ajak berkeliling. Ini rumah barumu juga sekarang,” ajak Cico.
Mereka berkeliling rumah Pak Mamat. Di bagian depan rumah terdapat taman bunga yang dibatasi dengan pagar kayu yang sudah lapuk. Bunga berwarna-warni menghiasi setiap bagiannya. Hasil jerih payah istri Pak Mamat yang rajin merawat mereka. Di sampingnya terdapat halaman luas yang didominasi dengan rumput jepang. Beberapa bagiannya gundul, yang terlihat hanya tanah.
Cico menjelaskan setiap bagian dengan detail. Sesekali melempar gurauan kepada Nilo. Nilo dibuat tertawa dengan selera humor Cico. Baru beberapa waktu berlalu mereka sudah akrab.
Mereka terus berjalan menuju samping rumah Pak Mamat. Cico menunjuk kotak berukuran 2mx2mx1m. Terbuat dari bambu yang dipasang berjajar. Terdapat pintu dibagian sampingnya.
“Ini rumahku, kamu bisa kemari jika mencariku.” Jelas Cico.
“Wah! Kamu punya rumah sendiri, Cico?” tanya Nilo yang terlihat takjub.
“Tentu saja, Pak Mamat sendiri yang membuatnya untukku,” ucap Cico bangga.
Nilo memperhatikan dengan seksama rumah Cico. Sesekali mengibaskan ekornya.
“Ayo, kita lanjutkan ke bagian belakang,” ajak Cico.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke bagian belakang rumah Pak Mamat. Di sana terdapat sumur lengkap dengan timbanya. Terjejer pula ember-ember tempat Pak Mamat menampung air. Di bagian dekat tembok disediakan wadah tempat Cico minum.
“Mulai sekarang, kamu boleh minum di sana juga,” jelas Cico.
“Oke!” jawab Nilo semangat. Nilo merasa beruntung bertemu dengan Cico.
***
Matahari sebentar lagi tenggelam. Suara motor Pak Mamat terdengar memasuki halaman. Nilo dan Cico sedang asik bermain di depan bangunan yang masih setengah kayu itu.
Istri Pak Mamat turun terlebih dulu dari motor, disusul dengan Pak Mamat. Nilo yang melihat pemiliknya pulang segera menghampiri mereka. Mengibaskan ekornya tanda kegirangan. Mengusapkan kepalanya manja pada kaki Pak Mamat.
“Lucunya Nilo,” Pak Mamat berjongkok untuk mengusap Nilo. Nilo menutup mata. Merasa nyaman dengan perlakuan Pak Mamat.
Cico juga bergegas menyusul Nilo walaupun kalah cepat. Pak Mamat yang melihat Cico menghampirinya, meninggalkan Nilo dan segera menggendong Cico. Cico tidak heran. Bukahkah aku ayam jago kesayangannya? Pikirnya.
“Sudah hampir gelap, ayo masuk kandang,” ucap Pak Mamat.
Selama perjalan menuju kandang, pandangannya tertuju pada Nilo. Nilo yang juga sedang digendong oleh istri Pak Mamat. Nilo yang kepalanya diusap lembut oleh istri Pak Mamat. Nilo yang dibawa masuk ke dalam rumah. Iya, rumah Pak Mamat.
Pak Mamat memasukkan Cico ke kandang dan menguncinya dari luar. Pak Mamat berjalan meninggalkan kandang dan memasuki rumah.
Kejadian tadi masih terekam di memori Cico. Bagaimana istri Pak Mamat memperlakukan Nilo. Seingatnya, ia tak pernah diperlakukan semacam itu oleh beliau.
Apakah Nilo juga akan tidur di dalam rumah? Dengan Pak Mamat dan istrinya? Sedangkan aku tidur sendirian disini?
Cico segera menepis pikiran-pikiran itu. Bagaimanapun ia punya rumah sendiri. Bahkan Pak Mamat khusus membuatkan untuknya. Itu merupakan hal yang patut disyukuri dan dibanggakan bukan?
***
“Kukuruyuukkk,” alunan merdu Cico menandakan waktu fajar. Alunan ini pula yang membangunkan Pak Mamat setiap pagi. Dan benar saja, seperti biasa, tidak lama setelah Cico berkokok, Pak Mamat keluar dari rumah lewat belakang dan membukakan pintu kandang Cico. Cico segera terbang keluar. Menikmati sejuknya udara dini hari.
Ia menuju tempat favoritnya. Pintu kayu dapur Pak Mamat yang hanya setengah bagian. Disana ia bisa melihat ke dua sisi sekaligus. Sisi dapur yang hangat dan juga sisi luar yang sejuk. Pagi ini ia memutuskan untuk memandangi dapur Pak Mamat.
Lantai dapur Pak Mamat masih berupa tanah. Tembok bata yang hanya setinggi satu meter. Kemudian disusun anyaman bambu diatasnya. Membentuk tembok hingga menjulang ke atas. Gorden biru dijadikan pembatas antara dapur dengan ruang utama keluarga mereka. Rak besi lusuh berdiri di sudut ruangan dengan beberapa piring dan gelas tertata rapi.
Asap mengepul dari tungku di sebelah kanan. Periuk besar diatasnya. Pantatnya menghitam. Setiap hari ditempa panasnya api dari tungku.
Istri Pak Mamat menambahkan kayu yang mulai habis. Rutinitas yang setiap pagi Cico lihat. Namun tetap saja menyenangkan baginya. Membuat senyuman terukir diwajah Cico.
Tetapi hari ini ada yang berbeda. Nilo muncul dari balik gorden. Meregangkan badannya sepanjang yang ia bisa. Mengibaskan ekor panjangnya. Kemudian berjalan pelan mendekati istri Pak Mamat yang berada di depan tungku. Duduk disana. Menghangatkan badan.
“Eh, Nilo sudah bangun,” ucap istri Pak Mamat. Mengusap kepala Nilo. Nilo hanya mengeong.
Pak Mamat tiba-tiba muncul dari balik gorden tempat Nilo muncul tadi. Kantong plastik hitam di tangan kanannya.
“Aku belikan ikan untuk Nilo, Bu,” Pak Mamat memberikan bungkusan itu pada istrinya.
Nilo mencium aroma sedap dari bungkusan yang diterima istri Pak Mamat. Suara ngeongnya semakin lantang. Nilo melompat-lompat berusaha meraih kantong plastik itu. Pak Mamat dan istrinya tertawa melihat kelakuan Nilo. Hal yang lucu dan baru bagi mereka.
Senyuman Cico memudar perlahan.
2 notes
·
View notes
Text
Kebakaran Glodok plaza memakan 14 korban jiwa
Kebakaran terjadi di Gedung Glodok Plaza pada Rabu, (15/1/2025) malam. Dugaan sementara, kebakaran berawal dari lantai tujuh gedung, tempat sebuah diskotik sedang beroperasi.
"Dugaan sementara di lantai 7," ungkap Satriadi Gunawan, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Kamis, (16/1/2025).
https://go.fiverr.com/visit/?bta=1091015&brand=fp
"Karena di lantai 7 itu ada kegiatan diskotik, dan di atasnya ada kafe," lanjutnya.
Api dengan cepat merambat ke lantai 8 dan 9, bahkan lantai 6 ikut terdampak. Petugas pemadam kebakaran berjibaku selama lebih dari 12 jam untuk menjinakkan si jago merah.
"Anggota kita dibekali dengan alat khusus untuk memadamkan api baik dari dalam maupun dari luar," jelas Satriadi.
Mereka menggunakan APD personal yang dilengkapi penambahan oksigen untuk menembus asap tebal, serta Bronto Sky lift, mobil tangga yang bisa digunakan untuk menyelamatkan orang.
Di tengah kepanikan sebanyak sembilan orang diantaranya tujuh laki-laki dan dua perempuan terjebak di titik api. Beruntung, petugas berhasil menyelamatkan mereka dari kobaran api.
https://go.fiverr.com/visit/?bta=1091015&brand=logomaker
Kronologi Kebakaran Hebat Glodok Plaza: 2 Orang Coba Padamkan Api tapi Malah Terjebak
Polisi masih mendalami penyebab kebakaran hebat yang melanda Gedung Glodok Plaza, Jalan Pinangsia Raya, Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu, 16 Januari 2025 malam. Hingga saat ini, Kamis (16/1/2025) pagi, proses pemadaman masih berlangsung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kronologi kebakaran hebat yang diduga bersumber dari lantai 7 Glodok Plaza tersebut. Hal ini berdasarkan keterangan dua orang saksi yang sempat terjebak dalam gedung, yakni AG (24) dan S (55).
Menurut keterangan saksi, kebakaran bermula saat keduanya mencium aroma asap dari belakang videotron bekas diskotek di lantai 7.
"(Bau asap) di dalam ruangan bekas diskotik," ujar Ade dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).
Ade Ary mengatakan, kedua orang itu lalu mencoba memadamkan api, namun tak berhasil. Bahkan api semakin membesar dan membuat keduanya terjebak di dalam gedung yang terbakar.
"Saksi mencari jalan keluar, kemudian datang pemadam," ujar dia.
Insiden kebakaran Glodok Plaza ini telah dilaporkan Ke Polsek Tamansari dan masih dalam proses penyelidikan. "Kasus ditangani Polsek Tamansari," ucap dia.
Proses Pemadaman Masih Berlangsung
Sementara itu, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebut, proses pemadaman masih berlangsung hingga Kamis pagi ini. Total, ada 44 unit mobil pemadam dengan ratusan personel yang dikerahkan untuk memadamkan api.
"Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) masih memantau kondisi Bangunan yang terbakar dan masih dilakukan pemadaman secara berkala pada Kamis, 16 Januari 2025, pukul 08:00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).
Yoan menyebut, tim juga telah berhasil mengevakuasi sejumlah orang yang terjebak. Adapun mereka U (55), N (56), A (55), BJ (63), M (45), AG (62), G (55), dan S. "Sudah dalam penanganan tim medis," ucap dia.
Sumber liputan 6.com
#kebakaranmanggadua
#kebakaranglodokplaza
#discotikjakarta
30 Jan 2025 14:26
IMLEK 2025
berita pilihan
30 Jan 2025 19:20
berita pilihan
6 Potret Rumah Cherly Juno Kebanjiran di Momen Imlek, Terpeleset saat Bawa Angpao
30 Jan 2025 19:00
Kemeriahan Imlek 2025 Sambut Tahun Ular Kayu di Central Park dan Neo Soho Mall, Bisa Nonton Barongsai Kelas Dunia
berita pilihan
30 Jan 2025 16:00
Potret 6 Artis Mualaf Rayakan Imlek 2025, Larissa Chou Kompak dengan Keluarga
berita pilihan
30 Jan 2025 13:02
8 Tanaman yang Dipercaya Membawa Keberuntungan di Tahun Baru Imlek
berita pilihan
30 Jan 2025 12:04
Ini Alasan Ikan dan Jeruk Dianggap Bawa Keberuntungan untuk Tahun Baru Imlek
berita pilihan
30 Jan 2025 12:00
Kepercayaan Cuci Tangan Pakai Garam di Hari Pertama Imlek, Bawa Keberuntungan?
TOPIK POPULER
#banjir jakarta
#imlek 2025
#emilia contessa
#100 hari prabowo-gibran
#bri liga 1
EMILIA CONTESSA
berita pilihan
30 Jan 2025 13:30
6 Potret Transformasi Denada dan Ibundanya, Setia Menemani Sampai Tutup Usia
berita pilihan
30 Jan 2025 09:00
9 Doa Lawas Almarhum Emilia Contessa Diungkap Denada: Mama Sayang Kamu, Putriku Jantung Hatiku
berita pilihan
28 Jan 2025 18:30
6 Potret Emilia Contessa Bareng Keluarga, Tinggalkan Kenangan Tak Terlupakan
berita pilihan
28 Jan 2025 14:00
6 Artis Ini Turut Berduka Setelah Emilia Contessa Meninggal Dunia, Reza Artamevia Hingga Krisdayanti
berita pilihan
28 Jan 2025 13:42
Ibunda Meninggal Dunia, 7 Potret Denada Bersama Emilia Contessa yang Penuh Kenangan dan Kekompakan
berita pilihan
28 Jan 2025 13:38
6 Potret Masa Muda Emilia Contessa Ibunda Denada, Karyanya Selalu Dikenang
POPULER
1
Feeds
Apa Penyebab Asam Urat: Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya
2
Islami
Lupa Baca Surah Pendek setelah Al-Fatihah, Apakah Sholatnya Sah? Buya Yahya Menjawab
3
Liga Inggris
Usai Dorgu, Manchester United Coba Boyong 1 Penyerang di Akhir Januari 2025
4
Islami
Menoleh dan Menggaruk, Apakah Sholatnya Batal? Ini Penjelasan Buya Yahya
5
Hot
6 Potret Julie Tan Ibunda Larissa Chou Rayakan Imlek, Awet Muda Gendong Cucu
6
Islami
Kalau Ada yang Bilang Tasawuf di Atas Fikih Itu Ngawur Sekali Kata Gus Baha, Kenapa?
7
Islami
Apakah Istri Wajib Tahu Gaji Suami? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
8
Islami
Hati-Hati! Menguap dan Menangis Bisa Batalkan Sholat jika Begini, Penjelasan Buya Yahya
9
Islami
Top 3 Islami: Bolehkah Muslim Makan Hidangan Imlek? Wudhu Batal Mau Keluar Saf Sholat Berjamaah Malu, Solusinya? Penjelasan UAH dan UAS
10
Islami
Begini Cara Makan Bagi Orang yang Ingin Naik Kasta, Kata Gus Baha
100 HARI PRABOWO-GIBRAN
berita pilihan
30 Jan 2025 17:31
Puan Apresiasi 100 Hari Prabowo-Gibran, Ungkap Tantangan Pemerintah ke Depan
berita pilihan
29 Jan 2025 15:42
9 Program 100 Hari Menteri Desa PDT: dari Penghematan Anggaran-Jaga Lingkungan
berita pilihan
29 Jan 2025 12:00
Greenpeace Indonesia Rilis Rapor 100 Hari Prabowo Gibran, Bahas Pagar Laut sampai Makan Bergizi Gratis
berita pilihan
29 Jan 2025 09:17
Tingkat Kepuasan 100 Hari Kerja Prabowo Tinggi, Istana: Pemerintah Tak Akan Puas dan Terlena
berita pilihan
29 Jan 2025 07:47
Istana: Tingkat Kepuasan Publik jadi Motivasi untuk Terus Bekerja Lebih Keras
berita pilihan
28 Jan 2025 17:00
7 Menteri Paling Sukses di 100 Hari Prabowo-Gibran: Erick Thohir Teratas
Berita Terbaru
Cara Tepat Memilih Sabun Muka untuk Kulit Berjerawat, Hindari Kesalahan Ini
Tak Ada yang Selamat dalam Tabrakan American Airlines dengan Helikopter Black Hawk
Mengancam Kesehatan, Ilmuwan Temukan Bakteri Vampire yang Dapat Sebabkan Kematian
Top 3 Berita Hari Ini: Gaya Rambut Song Hye Kyo Jadi Tren, Kenapa Salon di Korea Malah Peringatkan Para Pelanggan?
350 Caption IG Islami Menyentuh Hati dan Penuh Makna
Ibas Demokrat: MPR Dorong Peningkatan Kualitas Representasi Rakyat yang Akuntabel
Perintah Mentan: Bulog Serap Beras Lokal 3 Juta Ton, Ditopang Dana Rp 16 Triliun
Kencangkan Ikat Pinggang, Pemprov Jabar Lakukan Efisiensi APBD 2025 Hingga Rp 2 Triliun
6 Potret Emak-Emak di Lampu Merah Bikin Tepuk Jidat, Penguasa Jalanan Beraksi
Nabati Bentrok dengan Ferrari di ONE Friday Fights 95
Cecil Yang Ungkap Proses Kreatif Single Terbarunya, Terinspirasi dari Rasa Kesal pada Seseorang
Konsumsi Avokad Tiap Hari Ternyata Baik untuk Diet Sehat, Ini Penjelasannya
BRI LIGA 1
berita pilihan
30 Jan 2025 10:10
Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2024/2025 Pekan 21 di Vidio, 31 Januari - 3 Februari 2025
berita pilihan
28 Jan 2025 20:59
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Diwarnai Hujan Gol, Bali United Sikat Borneo FC
berita pilihan
27 Jan 2025 17:35
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Sempat 2 Kali Tertinggal, Dewa United Bekuk PSM Makassar
berita pilihan
27 Jan 2025 00:01
Matias Mier Jadi Rekrutan Terbaik BRI Liga 1 2024/2025, Bikin 5 Gol dalam 3 Laga
berita pilihan
26 Jan 2025 21:11
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Ditonton Jokowi, Persis vs Persija Diwarnai Hujan Gol dan Kartu Merah
berita pilihan
26 Jan 2025 17:40
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Comeback Dahsyat, Semen Padang Bungkam PSS
Berita Terkini Selengkapnya

Kontak
Disclaimer
0 notes
Text
Sebuah Cafe di Heledulaa Selatan Dilahap Si Jago Merah
Hargo.co.id, GORONTALO – Sebuah cafe milik dari Novi Jafar di Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo hangus dilahap si jago merah, Kamis (22/8/2024). Menurut warga sekitar, kejadian terjadi sekira pukul 06.30 Wita. Api diduga berasal dari kompor yang digunakan Novi untuk memasak pisang. “Tadi itu, dia sementara memasak pisang rebus. Terus dia pergi ke bagian depan cafe…
0 notes
Text
1. xega xavier
2. lancar jaya
3. aman bgt malah
4. drink 1 🍻
5. karena masih banyak orang" yg anggep rp sebagai tempat keluh kesah
6. mingyu (dari awal tahun 2023)
7. inisial aja ya? inisial k
8. suka yg jago deeptalk, sama deepthroat 😬
9. ga suka orang yg suka ikut campur urusan org lain, Mind your own business!
10. chara kth, ian (berisik soalnya)
11. oleh alangkah indahmu, merah kuning hijau
12. jomblo aman
13. engga si ga pernah
14. suka karena di cekokin temen
15. bias gua tetep irene sama krystal nuna
16. fi : jitef nuna is baik orang nya, aman, ga pernah ribut, di kelilingin orang yg super baik karena dia baik/?
17. fi : belum terlalu deket, come closer yow
18. fi : yezra si paling cool, temen dipal sama juro, classy
19. alken, alana kenzo
20. jarang, tapi gua suka terbuka ke alken, raka, cybele
21. kembali ke angka awal
22. drink 🍻
23. drink 🍻
24. drink 🍻
25. drink 🍻
26. drink 🍻
27. ga, ga penting
28. beloman nih
29. spongebob
30. pernah jirr
31. 1000000
32. aing maung, rawrrr 🐊
33. drink 🍻
34. punya
35. ga tau lupa
36. sangat jedag jedug sekali
37. aman
38. inisial n
39. inisial w
40. manggis
41. alpukat
42. 13 taun?
43. cecek cecek de dendeng
44. banyak, tapi jarang di mainin
45. drink 🍻
46. nyaman di dompet
47. drink 🍻
48. gue ganteng
49. meme patrick
50. pap disini apa dm?
0 notes
Text
Kebakaran Hebat Landa SD Negeri 54 Payakumbuh, Tujuh Ruangan Hangus Dilalap Api
INGATLAH.COM – Kebakaran hebat mengejutkan warga Kelurahan Padang Tinggi Piliang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Rabu (22/1) malam. Amukan si jago merah melalap tujuh ruangan SD Negeri 54 Payakumbuh yang terletak di belakang Telkom Koto Nan IV, sekitar pukul 19.00 WIB. Api yang cepat membesar membuat warga sekitar panik dan berusaha memadamkan api secara gotong…
0 notes
Text
Rumah Waga Ludes Dilalap si Jago Merah, Sempat Dikira RSUD dr Soedono
MADIUN – Warga salah menduga. RSUD dr. Soedono, Madiun, Jawa Timur, dihebohkan terbakar, Rabu siang (22/1/2025). Padahal yang ludes dilalap si jago merah adalah rumah milik warga, yang memang berdekatan dengan Paviliun rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Madiun itu. Sebuah rumah yang berada di kawasan padat penduduk, area sisi belakang RSUD dr. Soedono, terbakar. Rumah yang dihuni…
0 notes
Text
Pacific Palisades, Kawasan Elit Los Angeles yang Kini Tinggal Debu
Kawasan perumahan elit di Pacific Palisades, Los Angeles, kini tinggal puing-puing setelah dilalap si jago merah. (Foto: Bloomberg.com) Los Angeles (Riaunews.com) – Kebakaran Los Angeles menyebabkan ribuan rumah hangus terbakar. Salah satu kawasan yang terkena dampak parah adalah rumah di lingkungan Pacific Palisades, Los Angeles. Kawasan ini luluh lantak di tengah angin Santa Ana yang bertiup…
0 notes
Text
Si Jago Merah Masih Mengamuk di Los Angeles, Korban Tewas Capai 24 Orang
http://dlvr.it/THL3H8
0 notes
Link
0 notes
Text
Peristiwa Pohon Jambu
Tidak sampai di situ, penemuan mayat lain kusaksikan tiga bulan setelahnya. Saat aku tengah mengerjakan tugas kuliahku, mungkin sekitar pukul 1 dini hari, tiba-tiba suara ledakkan terdengar dari jauh. Itu jelas membuatku terperanjat kaget. Namun tak terlalu kuhiraukan, lagi pula saat itu aku mengenakan earphone yang menyumbat telinga, menikmati alunan musik kesukaanku.
Barulah saat pagi hari pukul 5, terdengar kabar bahwa terjadi kebakaran di sebuah rumah di kampungku namun di RT yang berbeda. Kalau tidak salah RT 09. Awalnya aku tak ingin pergi ke sana, namun setelah salat subuh ibuku mengajakku untuk melihat TKP, akhirnya aku buru-buru mengenakan kardigan melar yang menggantung di pintu dan berangkat hanya berjalan kaki bersama ibu.
Sampai di tempat kejadian, orang-orang banyak berkerumun. Para petugas pemadam kebakaran hilir mudik berusaha memadamkan si jago merah, namun mereka kesulitan memasuki rumah karena api begitu besar, mereka hanya memberi peringatan jika ada korban yang masih hidup terjebak di dalam rumah itu, namun tidak pernah ada sahutan atau teriakan minta tolong. Kabarnya rumah itu dihuni oleh satu keluarga yang cukup banyak dan sudah 4 jam api belum juga padam, sumber air yang digunakan juga hampir habis.
Syukurlah, tanpa ada yang menyangka hujan turun dengan sangat deras. Begitu deras hingga tak lebih dari setengah jam api padam secara keseluruhan. Rumah yang sudah hangus itu hanya menyisakan dinding-dinding yang ikut menghitam. Saat para petugas keselamatan segera memasuki rumah itu, sekonyong-konyong saat menyusuri ruang yang ada, mereka terkesiap menyaksikan sesuatu di salah satu ruangan rumah yang hangus itu.
Karena aku dan beberapa warga sebelumnya sengaja mendekati rumah itu, aku melihatnya juga, dan orang-orang sama terkejutnya. Tetapi sesuatu terjadi padaku, jantungku berdebar, pikiranku kalang kabut. Aku mengajak ibuku untuk segera kembali ke rumah, namun ia menolak. Jadi kuputuskan pergi sendirian.
Saat di rumah kurasakan keringat dingin mulai bercucuran, namun aku masih bisa berbuat sesuatu. Aku buru-buru masuk ke kamarku bahkan refleks kubanting pintu kamar ketika berniat menutupnya. Kubaringkan tubuhku di ranjang meski tak henti gemetar, perlahan kutenangkan diri sendiri hingga beberapa saat kembali terkendali. Tetapi pikiranku masih melayang. Aku teringat kembali peristiwa itu.
Di rumah yang baru saja dilalap api itu, aku melihat sesuatu yang ditemukan para petugas pemadam. Sama persis seperti yang ada di ingatanku ketika usiaku sembilan tahun, salah satu ingatan janggal setelah aku jatuh dari pohon jambu.
Tumpukkan mayat yang hanya menyisakan tulang belulang dan sedikit daging yang sudah menghitam ditemukan di rumah itu. Entah mengapa bisa seperti itu, maksudku, mayat bertumpuk-tumpuk saat terjadi kebakaran. Apa mungkin mereka melakukan bunuh diri satu keluarga dengan meledakkan seisi rumah dan membiarkan tubuh mereka terbakar dengan menumpuk seperti itu, terdengar tidak masuk akal.
Setelah beberapa hari, terdengar kabar burung bahwa polisi sudah memublikasikan perkara tersebut. Mereka mengatakan bahwa tumpukkan mayat itu adalah satu keluarga penghuni rumah, terdiri dari suami dan istri, ibu mertua, serta lima anak mereka yang paling besar berusia dua puluh dua tahun dan yang paling kecil berusia dua belas.
Mayat-mayat yang langsung dilakukan pemeriksaan oleh ahli forensik tersebut dinyatakan merupakan korban dari pembunuhan terencana. Ada beberapa mayat yang di kedua tangan dan kakinya terikat tali yang hanya terbakar sedikit. Yang lainnya menyisakan abu namun dapat diketahui bahwa itu adalah sesuatu yang sebelumnya mengikat tangan dan kaki mereka juga. Pada mayat laki-laki yang diyakini adalah kepala keluarga di rumah itu terdapat bekas peluru di tengkorak bagian pelipis mata. Mujur, satu selongsong peluru yang tidak mempan terbakar api ditemukan tak jauh dari tempat tumpukan mayat-mayat itu. Untuk pelaku belum diketahui hingga saat ini.
Beberapa warga yang julid meyakini bahwa yang membunuh seluruh anggota keluarga itu adalah si bapak sendiri, atau kepala keluarga di rumah terbakar tersebut. Mereka mengira-ngira mungkin setelah mengikat seluruh orang di rumah dan membunuh mereka entah dengan cara apa, kemudian tubuh mereka di tumpuk. Lalu setelah membakar seisi rumah ia merebahkan diri di antara tumpukan tubuh yang sudah meninggal itu dan menembakkan peluru ke kepalanya sendiri. Sinting! Kenapa warga bisa sampai berpikiran sejauh itu? Tetapi, apa yang dikatakan mereka cukup masuk akal karena posisi mayat lelaki kepala keluarga itu berada di tumpukkan paling atas.
Tak ada yang menjadi terdakwa atas peristiwa tersebut. Meskipun dicap sebagai kejadian pembunuhan terencana, polisi masih belum bisa menemukan siapa kira-kira pelakunya, bahkan sampai berbulan-bulan kemudian.
Setelah dua peristiwa yang selalu berkaitan dengan mayat itu, kondisi lahir maupun batinku berubah seiring waktu. Aku masih merasa ragu lebih ke takut untuk menceritakan pengalamanku itu pada orang keluargaku. Dan, aku mulai cemas berlebihan pada satu hal, jika dua dari ingatan-ingatan itu sudah terjadi, maka ingatan terakhir mungkin akan kutemui dan kembali mengguncang keadaanku.
Setelah bulan demi bulan berganti, aku sampai di ingatan yang terakhir, dan kumohon maafkan aku sebelumnya. Saat itu musim hujan di Bulan November. Aku berjalan berat menyusuri sungai yang berada jauh dari kampungku, jauh di dalam hutan. Bunyi kecipak beralun ketika botku menginjak air menggenang di cekungan tanah. Tanganku berayun lemas, membiarkan benda tajam di tanganku beradu dengan batuan di sungai dan membuatnya berdenting setiap kali keduanya saling bertubrukan.
Ingatan terakhir itu sudah terjadi. Beberapa saat lalu, di dalam sebuah gua gelap tak pernah tersentuh manusia lain, aku melihat cipratan darah di setiap dinding gua, di batu-batu sungai, dan darah lain yang masih menetes di tubuh seorang mayat gadis kecil yang kini mengalir bersamaan dengan aliran sungai. Membuat warna air sungai berubah merah sebagian.
Aku heran di mana seorang pria tak kukenal yang ada dalam ingatanku waktu itu. Aku hanya sendiri di sana, tadinya berdua dengan gadis kecil itu saat masih hidup. Kini dengan isi kepalaku yang rasanya ingin meledak, aku berusaha melanjutkan setiap langkahku agar segera sampai di rumah dan bisa beristirahat. Aku benar-benar lelah saat itu. Tubuhku, juga pikiranku, rasanya aku ingin memukul kepala ini dan menghentikan semua suara-suara di dalamnya.
Untuk sesaat ku hentikan kakiku. Aku duduk di sebuah batu cukup besar dan membersihkan noda-noda darah di pakaianku, kubasuh juga tanganku yang sudah terbalur penuh darah yang bahkan sudah hampir mengering, lengket sekali rasanya. Tak lupa darah yang melekat di golok yang sedari tadi kugenggam. Meskipun aku sudah selesai membersihkan diri, rasanya tubuhku masih kotor, akal budiku masih cemar dan kukira, akan selamanya coreng-moreng, akan selalu begitu.
Aku mengusap air mata yang tiba-tiba menetes tanpa kusuruh. Aku merasakan sebuah rintihan, pekikkan pilu di lubuk sana, penyesalan karena ketidakmampuan bertindak, namun bisikan-bisikan di kepalaku berkata lain, justru merasa puas.
Kutegakkan kembali tubuhku dan menjejakkan kaki dan melangkah keluar dari hutan menuju tujuanku, rumah. Sengaja kutinggalkan golok itu di tengah hutan sebelumnya.
Saat tiba di rumah, ibuku sedang berada di dapur tengah memasak makanan. Dia sempat menanyakan dari mana saja aku seharian tadi, aku hanya berdalih membohonginya. Ibuku tidak mengetahui bahwa aku baru saja pulang bermain-main dengan adik perempuanku. Ibu benar-benar tidak menyadari putri bungsunya itu tidak ada, mungkin karena adikku itu sudah terbiasa pulang sore dari bermain.
Saat hari mulai gelap, barulah seisi rumah mulai cekcok saling menyalahkan karena lalai mengawasi anggota keluarga paling kecil itu. Ibu yang gampang panik menelepon orangtua teman-teman adikku, ayah sudah lama pergi keluar mencari anak kesayangannya itu, kakak laki-lakiku menyusuri kampung dengan sepeda motornya, semuanya berharap dapat menemukan anak hilang tersebut.
Sementara aku, hanya melamun memandang keluar jendela di kamarku. Pura-pura menelepon guru ngaji dan guru sekolah adikku. Ingin sekali kuumumkan bahwa putri bungsu di rumah ini sudah tidak ada. Jika tidak percaya lihat saja ke sungai.
0 notes