#Sejarah Banten
Explore tagged Tumblr posts
Text
KH Mas Abdurrahman Al Janakawi: Jejak Perjuangan Mathla'ul Anwar Menuju Gelar Pahlawan Nasional
“Pahlawan sejati berjuang dengan pena dan akhlak. KH Mas Abdurrahman Al Janakawi telah mewariskan pendidikan berbasis nilai melalui Mathla’ul Anwar. Indonesia hanya akan maju jika cerdas dan berkarakter. Sudah saatnya beliau diakui sebagai Pahlawan Nasional.” Bung Eko Supriatno RASIOO.id – Beberapa waktu lalu, penulis berkesempatan berdiskusi dengan Prof. Dr. Mufti Ali, seorang peneliti…
#Eko Supritano#KH Mas Abdurrahman Al Janakawi#Mathla&039;ul Anwar#Pahlawan Nasional#Prof. Dr. Mufti Ali#Sejarah Banten
0 notes
Text
Sejarah Pembangunan Vihara Avalokitesvara di Banten
VIHARA Avalokitesvara terletak di Kampung Pamarican, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten. Avalokitesvara merupakan bahasa Sanskerta untuk Dewi Kwan Im yang diyakini suka menolong manusia dari berbagai kesulitan. Lokasi vihara itu sekitar 500 meter di sebelah utara Masjid Agung Banten dan Keraton Surosowan di Kawasan Banten Lama. Sejarah pembangunan vihara ini berkaitan dengan Syarif…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya Kerajaan Banten
Banten dikuasai dan di-Islamkan oleh Fatahilah (panglima perang Demak). Selain itu, Fatahilah juga merebut Sunda Kelapa dan Cirebon. Setelah dikuasai, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta (1527). Selanjutnya, Fatahilah menetap di Cirebon, dan Banten diserahkan kepada putranya, Hasanudin. Kerajaan Banten Meskipun Banten, Jayakarta, dan Cirebon berhasil dikuasai, namun kawasan ini tetap…
View On WordPress
0 notes
Text
Permulaan dari Semua
Ada yang pernah mendengar butterfly effect?
Butterfly effect atau biasa disebut efek kupu-kupu merupakan salah satu paradoks terkenal yang memiliki teori bahwa, satu aksi kecil dapat membawa perubahan besar dikemudian hari. Salah satu ilustrasi butterfly effect yang terkenal adalah dari sang pencipta paradoks itu sendiri, yaitu seorang meteorologis bernama Edward Lorenz, yang ilustrasinya juga dijadikan sebagai buku yang ia tulis yaitu bahwa “kepakan sayap kupu-kupu yang berada di Brazil bisa menyebabkan tornado di Texas”.
Ilustrasi ini menggambarkan angin yang dihembuskan dari kepakan sayap kupu-kupu akan terbawa ke udara, terus menerus, semakin jauh akan semakin membesar hingga akhirnya membuat angin tornado. Tentu saja hal tersebut pernyataan tersebut merupakan simplifikasi untuk ilustrasi saja karena proses pembuatan tornado itu kompleks dan tidak semudah itu. Namun inti ilustrasi tersebut sudah menggambarkan bahwa aksi kecil dapat membuat perubahan yang besar.
Mungkin dari kita ada yang masih bingung dengan paradoks ini, maka akan saya sedikit ilustrasi yang mungkin akan mudah di pahami oleh kita-kita semua dan mungkin agak sedikit kontroversial.
Ilustrasi ini adalah “kedatangan penjajah ke Nusantara melahirkan Negara Indonesia”
Loh kok bisa?
Kalau kita melihat-lihat kembali ke sejarah, ketika Negara Indonesia belum terbentuk, wilayah Indonesia ini masih terpisah, terpecah belah, dan di kuasai oleh kerajaan-kerajaan. Masing-masing kerajaan memiliki kebijakan dan tujuan mereka masing-masing, belum ada rasa persatuan dan kesatuan layaknya Negara Indonesia yang sudah menjadi satu. Namun hal itu berubah ketika Cornelis de Houtman menginjakan kakinya ke Banten pada tahun 1596.
Tentu niat awal Cornelis de Houtman ini hanya sekedar menjelajah untuk berdagang rempah-rempah. Tetapi dari situ pula dengan datangnya orang asing dan terjalinnya hubungan dengan pedagang Indonesia, terjadilah serangkaian-serangkaian peristiwa yang akhirnya berakhir dengan penjajahan Indonesia oleh Belanda. Penjajahan itu pula yang menjadi semangat seluruh rakyat Indonesia bersatu melawan penjajah dan akhirnya lahir Negara Indonesia.
Sekali lagi, mungkin ilustrasi tersebut terlalu simplifikasi terhadap kejadian aslinya. Tapi saya yakin pembaca sudah menangkap garis besarnya. Oleh sebab itu coba kita bayangkan kembali, coba saja Cornelis de Houtman tidak pernah singgah ke Nusantara dan orang-orang Nusantara tetap melanjutkan kehidupannya di era kerajaan seperti biasanya, mungkin sampai sekarang Negara Indonesia tidak akan pernah ada dan selamanya terpisah oleh kerajaan-kerajaan yang ada.
Itulah butterfly effect dari kedatangan Cornelis de Houtman yang berakhir dengan merdekanya dan lahirnya Negara Indonesia. Terlihat sudah bukan bahwa hal-hal sepele yang mungkin kita anggap tidak penting ternyata dapat membawa dampak besar bagi kita dikemudian hari?
Sekarang mari kita kembali lagi ke masa sekarang.
Tidak jarang ketika kita mau memulai sesuatu, akan ada wacana dulu, baru perencanaan, lalu ada eksekusi di akhir. Nah wacana ini terkadang suka di anggap remeh karena terkesan merupakan langkah perencanaan yang paling “remeh”. Memang bukan tanpa alasan sih, ngomong itu memang gampang, tetapi di seriuskan untuk menjadi perencanaan hingga tahap realisasi memerlukan determinasi yang tidak sembarangan. Oleh sebab itu tidak jarang orang ketika komplain suka mengatakan “ah wacana doang lu” dan semacam itu. Karena berbicara itu gampang, beraksinya yang susah.
Namun kalian pernah terpikir ngak sih, sebenernya wacana itu perlu juga?
Dari wacana kita mengeluarkan ide dan gagasan dari pikiran kita, dari wacana kita bisa membuka kesempatan baru yang bisa kita tidak duga-duga, dari wacana pula suatu perencanaan di mulai, awal dari suatu permulaan saya menyebutnya.
Oleh sebab itu berbicaralah. Karena senjata ultimatum manusia itu cukup sederhana, yaitu komunikasi yang efektik dan mudah dipahami. Dari komunikasi kalian bisa membujuk orang untuk mengikuti ide kita dan melakukan perencanaan, dari komunikasi kita bisa mendapat relasi dan teman baru selama diperjalanan, dari komunikasi hampir semua masalah dapat terselesaikan.
Begitulah kita sang Makhluk sosial.
Sekali lagi, berbicaralah, buatlah wacana, dan rasakan butterfly effect yang tidak kalian duga di kemudian hari.
2 notes
·
View notes
Text
Bertamu ke Sultan Banten lewat Ketan Bintul
Pagi dan sepucuk ketan bintul tersantap. Datang dengan bungkus daun pisang yang rapi, seperti hadiah dari masa lalu. Aroma yang menyerbu, ketan yang pulen, taburan serundeng yang harum, rasa kelapa seakan mengucap salam dari Sultan Banten.
Sambil menyantap perlahan, saya membayangkan bagaimana dulu ketan bintul dihidangkan dalam acara kerajaan. Para tetamu datang dengan baju kebesaran, duduk, sambil membahas hal hal penting, serupa perdagangan rempah-rempah atau strategi menghadapi kolonial.
Ya, memang saya hanya duduk di kursi plastik, mengenakan baju rutinan Senin, tidak ada diskusi penting, apalagi menyoal rempah rempah 😅.
Meski begitu, ketan bintul tidak hanya membawa rasa gurih, tapi juga memaksa kita melambat, menikmati rasa, dan mengenang sejarah.
Kudapan sederhana dalam bungkus bersahaja, membawa rasa megah dan melancong sejarah.
1 note
·
View note
Text
Sejarah dan Budaya Suku Sunda: Warisan Budaya di Tanah Pasundan
Suku Sunda adalah salah satu suku terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, termasuk beberapa bagian dari Banten dan DKI Jakarta. Suku ini dikenal dengan budaya yang kaya, bahasa yang unik, dan tradisi yang masih dilestarikan hingga kini. Dalam sejarah Indonesia, suku Sunda memiliki peran penting dalam pembentukan budaya nasional dan perkembangan berbagai aspek kehidupan di Indonesia.
Artikel ini akan membahas sejarah, perkembangan budaya, serta pengaruh suku Sunda dalam konteks Indonesia.
1. Asal Usul Suku Sunda
Asal-usul suku Sunda dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu, berhubungan erat dengan peradaban awal di Pulau Jawa. Suku Sunda diperkirakan sudah mendiami Tanah Pasundan, yang kini dikenal sebagai Jawa Barat, sejak abad ke-4 Masehi. Wilayah ini memiliki posisi strategis karena terletak di sekitar pesisir pantai, yang mendukung mereka dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Sunda berhubungan dengan suku-suku lain yang mendiami kawasan Asia Tenggara, terutama kelompok Austronesia yang merambah pulau-pulau di seluruh Pasifik dan bagian dari Asia Tenggara. Namun, pengaruh besar dalam kebudayaan Sunda datang dari interaksi mereka dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa, seperti Kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Pajajaran.
a. Kerajaan Tarumanagara (Abad ke-4 hingga ke-7 Masehi)
Kerajaan Tarumanagara adalah salah satu kerajaan terbesar di Jawa Barat yang didirikan pada abad ke-4 Masehi. Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja seperti Raja Purnawarman yang terkenal karena kegiatan pertanian dan pembangunan saluran irigasi yang masih berfungsi hingga kini. Tarumanagara juga dikenal karena pengaruhnya dalam menyebarkan agama Hindu dan budaya India ke wilayah Jawa Barat. Meskipun kerajaan ini akhirnya runtuh, pengaruh budaya dan teknologi mereka tetap bertahan.
b. Kerajaan Pajajaran (Abad ke-14 hingga 16 Masehi)
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Sunda terakhir yang mencapai puncak kejayaannya sebelum penjajahan Belanda. Pajajaran dikenal sebagai kerajaan yang kuat, terletak di sekitar wilayah Bogor dan Cianjur. Salah satu raja terkenal dari kerajaan ini adalah Raja Siliwangi, yang dihormati sebagai tokoh legendaris dalam budaya Sunda. Pajajaran memainkan peran penting dalam mempertahankan kebudayaan Sunda di tengah ancaman kekuasaan luar, termasuk dari kerajaan-kerajaan Islam dan penjajahan kolonial.
Namun, pada abad ke-16, kerajaan ini runtuh setelah menghadapi tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan akhirnya dijajah oleh Belanda. Meskipun demikian, pengaruh kerajaan Pajajaran masih terasa kuat dalam budaya dan tradisi Sunda hingga saat ini.
2. Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan oleh suku Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Sunda adalah bagian dari keluarga bahasa Austronesia dan memiliki berbagai dialek yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Dialek Sunda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti Sunda Priangan yang dianggap sebagai dialek standar.
Bahasa Sunda memiliki tiga tingkatan dalam penggunaannya, yaitu bahasa kasar (ngoko), bahasa halus (krama), dan bahasa yang lebih halus lagi (krama inggil), yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesopanan dan kedudukan sosial seseorang. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya tata krama dan hierarki sosial dalam masyarakat Sunda.
Salah satu ciri khas bahasa Sunda adalah penggunaan kata "hatur nuhun" (terima kasih), yang menggambarkan sikap masyarakat Sunda yang sangat menghargai sopan santun dalam interaksi sosial. Bahasa Sunda juga memiliki sastra tradisional, seperti puisi Sunda dan carita pantun, yang diwariskan turun temurun.
3. Kebudayaan Sunda
Budaya Sunda sangat kaya dengan tradisi, seni, dan nilai-nilai luhur yang telah berkembang sepanjang sejarah. Beberapa unsur budaya yang menjadi ciri khas suku Sunda antara lain:
a. Seni Musik dan Tari
Seni gamelan Sunda adalah salah satu unsur budaya yang paling dikenal dalam tradisi Sunda. Gamelan Sunda menggunakan alat musik gong, kendang, saron, dan berbagai alat musik tradisional lainnya yang menghasilkan suara yang khas. Musik gamelan ini biasanya digunakan dalam acara adat, pertunjukan, dan ritual keagamaan.
Selain gamelan, tari Sunda juga merupakan bagian penting dari budaya Sunda. Tari-tari tradisional seperti Tari Topeng dan Tari Jaipongan sangat populer dan sering dipertunjukkan dalam berbagai acara adat dan hiburan.
b. Arsitektur Sunda
Arsitektur rumah adat Sunda sangat khas dan mudah dikenali. Rumah tradisional Sunda, yang dikenal dengan sebutan "Rumah Gadang", memiliki struktur yang sangat harmonis dengan alam sekitar. Salah satu ciri khas rumah Sunda adalah atap limas yang melengkung ke atas, yang bertujuan untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk. Rumah adat Sunda juga sangat dekat dengan alam, dengan banyak menggunakan bahan alami seperti bambu dan kayu.
Selain itu, Candi Cangkuang dan Candi Sukuh adalah contoh peninggalan budaya Sunda yang menunjukkan pengaruh agama Hindu yang pernah berkembang di tanah Sunda.
c. Makanan Tradisional Sunda
Makanan Sunda sangat terkenal dengan rasa segarnya yang mengutamakan bahan-bahan lokal dan alami. Beberapa makanan khas Sunda yang terkenal antara lain:
Nasi Liwet: Nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah, sering disajikan dengan lauk pauk.
Sate Maranggi: Daging yang ditusuk dan dibakar, biasanya disajikan dengan sambal.
Karedok: Salad sayuran mentah dengan sambal kacang.
Sop Buntut Sunda: Sup buntut sapi yang khas dari Sunda, dimasak dengan kaldu kaya rasa.
Makanan Sunda terkenal dengan penggunaan bumbu alami seperti kencur, kunir, dan santan yang memberikan cita rasa yang khas.
4. Agama dan Kepercayaan
Mayoritas orang Sunda beragama Islam, namun dalam sejarahnya, Sunda juga memiliki pengaruh Hindu dan Buddha yang kuat, terutama pada masa kejayaan Kerajaan Tarumanagara dan Pajajaran. Beberapa peninggalan agama Hindu-Buddha seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan juga merupakan bagian dari warisan sejarah budaya Sunda.
Di samping agama-agama besar, masyarakat Sunda juga memegang teguh kepercayaan adat dan tradisi leluhur, yang dapat dilihat dalam berbagai upacara adat seperti slametan, sedekah bumi, dan pernikahan adat Sunda. Kepercayaan ini melibatkan penghormatan terhadap roh leluhur dan alam semesta.
5. Peran Suku Sunda dalam Sejarah Indonesia
Suku Sunda memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, baik pada masa kerajaan maupun pada perjuangan kemerdekaan. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang cukup aktif dalam perlawanan terhadap penjajahan. Tokoh-tokoh penting Sunda seperti K.H. Zainul Arifin, Sultan Agung, dan Soekarno berasal dari wilayah ini, memberikan pengaruh besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di era modern, suku Sunda juga berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, seni, dan budaya. Jawa Barat menjadi pusat industri, pendidikan, dan kebudayaan yang sangat penting bagi Indonesia.
6. Kesimpulan
Suku Sunda memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang telah memberikan kontribusi besar bagi budaya dan sejarah Indonesia. Dari kerajaan besar seperti Tarumanagara dan Pajajaran, hingga kebudayaan yang berkembang pesat di bidang seni, bahasa, dan makanan, suku Sunda terus memainkan peran penting dalam kehidupan Indonesia. Warisan budaya Sunda yang masih dilestarikan hingga kini menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia yang sangat berharga.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Provinsi Banten memiliki banyak sekali destinasi wisata menarik yang menyuguhkan pemandangan alam hingga situs bersejarah. Mulai dari pantai indah, air terjun yang memukau, hingga tempat-tempat yang penuh nilai sejarah. Itulah yang membuat, Banten menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Berikut beberapa objek wisata unggulan yang bisa Anda kunjungi di Banten: 1. Pantai Sawarna Pantai Sawarna terletak di Kabupaten Lebak, dikenal dengan pasir putihnya yang halus dan air laut biru yang jernih. Lokasi ini memiliki ombak yang cocok untuk surfing dan pemandangan yang sangat memukau untuk bersantai serta menikmati sunset. Pantai Sawarna juga dikelilingi oleh beberapa spot menarik seperti Goa Lalay dan Tanjung Layar. 2. Taman Nasional Ujung Kulon Ujung Kulon, yang juga termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah rumah bagi badak Jawa yang langka dan dilindungi. Taman Nasional Ujung Kulon menawarkan ekowisata yang luar biasa dengan hutan tropis, sungai, dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Selain menikmati keindahan alamnya, pengunjung juga bisa melakukan trekking dan berkemah. BACA JUGA: Mengunjungi Vihara Avalokitesvara, Situs Oriental di Banten Lama 3. Pulau Sangiang Pulau Sangiang adalah surga bagi para pecinta snorkeling dan diving. Kawasan ini memiliki terumbu karang yang masih sangat terjaga dan ikan-ikan tropis yang beraneka ragam. Pulau Sangiang juga menyediakan jalur pendakian yang menawarkan pemandangan indah dari puncak bukit, sehingga wisatawan dapat menikmati pemandangan pulau dari ketinggian. 4. Keraton Kaibon Keraton Kaibon adalah salah satu peninggalan sejarah Kesultanan Banten yang sarat nilai sejarah. Berlokasi di Serang, Keraton ini dibangun pada masa Sultan Syafiudin dan merupakan simbol kejayaan Kerajaan Banten di masa lampau. Meski sebagian besar bangunan telah runtuh, sisa-sisa arsitektur megahnya masih bisa dinikmati hingga kini. 5. Pantai Anyer Pantai Anyer sudah sangat dikenal sebagai salah satu destinasi favorit di Banten. Tempat wisata ini menawarkan pasir putih, air laut yang tenang, dan pemandangan Gunung Krakatau dari kejauhan. Anyer juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi seperti banana boat, jetski, dan resort mewah yang cocok untuk liburan keluarga. Dengan beragam objek wisata yang dimilikinya, Banten menjadi destinasi wisata yang menarik dan lengkap. Wisatawan dapat menikmati wisata alam yang eksotis, sejarah yang kaya, hingga petualangan bahari yang menyegarkan. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo rencanakan liburan Anda ke Provinsi Banten! ***
0 notes
Text
Dewa United
Dewa United adalah klub sepak bola yang berbasis di Serang, Banten, Indonesia. Didirikan pada tahun 2020, klub ini relatif baru tetapi telah cepat menarik perhatian di Liga 2 dan berambisi untuk naik ke Liga 1. Dewa United dikenal dengan julukan "Dewa" dan menggunakan warna biru dan putih sebagai warna kebanggaan.
Klub ini memiliki fokus pada pengembangan pemain muda dan sering kali mengedepankan filosofi permainan yang progresif. Dewa United juga memiliki basis penggemar yang mulai berkembang dan berkomitmen untuk meraih kesuksesan di tingkat domestik. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang sejarah, prestasi, atau pemain saat ini di Dewa United, silakan beri tahu!
BERIKUTNYA : LOGIN > DAFTAR >
0 notes
Text
Sejarah Terbentuknya Provinsi Banten "Ragam Pusaka Budaya Banten"
Detik-detik perjuangan yang “menggetarkan” selama kurun waktu 1999 – 2000 boleh dikata sudah “tergilas” zaman, dan tak mungkin terulang kembali. Namun, catatan sejarah yang terpatri dalam setiap kata yang mengandung makna dan pesan seakan-akan “menegur” atau mungkin “menggugat” kita untuk kembali menjadi idealis dalam mengusung cita-cita dan tujuan terbentuknya Provinsi Banten. Era Presiden B.J.…
0 notes
Text
Maxi Yamaha Day Banten : Catatkan Sejarah!
Maxi Yamaha Day Banten : Catatkan Sejarah! ., salam pertamax7.com, Maxi Yamaha Day Banten : Catatkan Sejarah! Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Maxi Mania. #MaxiYamahaDay #banggaMAXImal Catatkan Sejarah, Maxi Yamaha Day Hadir di Banten untuk Pertama Kalinya ARTIKEL INI BUKAN UNTUK BABE plus minus +- BABE.CO.ID / BABE.NEWS ! dan Sejenisnya Maxi Yamaha Day Banten, Catatkan Sejarah! Ada info…
0 notes
Text
Sewa Bus Pariwisata Serang: Pengalaman Wisata Terbaik
Sewa Bus Pariwisata Serang – Selamat datang dalam panduan lengkap tentang layanan sewa bus pariwisata di Serang, sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, yang menawarkan berbagai destinasi wisata menarik dan beragam. Serang, sebagai ibu kota Provinsi Banten, memiliki pesona budaya dan sejarah yang kaya serta keindahan alam yang menawan. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi…
0 notes
Text
Maritim Banten dalam Catatan Dunia
Oleh: Sulaiman Djaya, penyair Akhir Oktober dan awal November 2023 lalu di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kampus Sindangsari, saya diminta menjadi pemateri untuk tema dan materi seputar sejarah dan budaya Banten, pada program pertukaran mahasiswa seluruh Indonesia. Dan khusus untuk sejarah Banten, saya tertarik untuk memaparkan secara singkat sejarah maritim Banten dalam konteks sejarah…
View On WordPress
#Banten Lama#jalur pelayaran Banten#maritim Banten#pelabuhan Banten#Sejarah Banten#selat sunda#sulaiman djaya#Teluk Banten
0 notes
Text
Awal Masuk Belanda ke Wilayah Indonesia, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Masuknya Belanda ke wilayah Indonesia bermula pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, pada masa ketika bangsa Eropa sedang berlomba-lomba mencari sumber rempah-rempah yang sangat berharga di Asia. Berikut adalah ringkasan mengenai awal masuknya Belanda ke Indonesia: Konteks Sejarah: Pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, bangsa Eropa, termasuk Portugis dan Spanyol, mulai mencari jalur perdagangan baru ke Asia untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat berharga seperti lada, cengkeh, dan pala. Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berhasil mencapai Kepulauan Nusantara dan mendirikan pos perdagangan di Maluku pada awal abad ke-16. Ekspedisi Belanda: Melihat keberhasilan Portugis dan Spanyol, bangsa Belanda, yang saat itu berada di bawah kendali Spanyol, juga mulai mengirim ekspedisi ke Asia. Ekspedisi pertama Belanda yang berhasil mencapai Indonesia adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman pada tahun 1595-1597. Ekspedisi ini berangkat dari Belanda pada tahun 1595 dan tiba di Banten, Jawa Barat, pada tahun 1596. Pembentukan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie): Untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan menghindari persaingan internal di antara pedagang-pedagang Belanda, pemerintah Belanda mendirikan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada tahun 1602. VOC diberi hak istimewa oleh pemerintah Belanda, termasuk hak monopoli perdagangan di Asia, hak untuk membangun benteng, dan hak untuk melakukan perjanjian dengan penguasa lokal. Konsolidasi Kekuasaan: VOC dengan cepat mendirikan pos-pos perdagangan dan benteng-benteng di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Ambon, Banda, dan Batavia (sekarang Jakarta). Pada tahun 1619, di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, VOC berhasil merebut Jayakarta dan mendirikan Batavia sebagai pusat administrasi dan perdagangan mereka di Asia. Monopoli Perdagangan Rempah-Rempah: VOC berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh, pala, dan lada, dengan cara mengontrol produksi dan distribusi. Mereka juga melakukan tindakan keras terhadap para pesaing, termasuk penduduk lokal dan pedagang asing lainnya. Kebijakan monopoli ini sering kali menyebabkan konflik dengan penduduk lokal dan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pengaruh dan Kekuasaan VOC: Selama abad ke-17 dan ke-18, VOC berhasil memperluas pengaruh dan kekuasaannya di seluruh kepulauan Indonesia melalui perdagangan, aliansi politik, dan konflik militer. Namun, pada akhir abad ke-18, VOC mulai mengalami kesulitan keuangan dan korupsi internal yang menyebabkan kebangkrutan. Pembubaran VOC dan Kolonisasi Belanda: Pada tahun 1799, VOC resmi dibubarkan, dan aset serta wilayah kekuasaannya diambil alih oleh pemerintah Belanda. Sejak saat itu, Belanda secara langsung mengendalikan wilayah Indonesia dan menjadikannya sebagai koloni yang disebut Hindia Belanda. Masuknya Belanda ke wilayah Indonesia melalui VOC menandai awal dari periode panjang kolonialisme yang berdampak besar pada sejarah, ekonomi, dan masyarakat Indonesia hingga kemerdekaan pada pertengahan abad ke-20.
0 notes
Text
### Pandeglang: Kota 1000 Santri dan Ulama
Pandeglang, Banten, dikenal dengan julukan "Kota Jawara." Namun, kota ini juga memiliki julukan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu "Kota 1000 Santri dan Ulama." Dalam postingan blog ini, kita akan menjelajahi sisi keagamaan dan kepesantrenan di kota ini.
#### Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Al-Mu'thi
Pondok Pesantren Al-Mu'thi di Cidahu, Pandeglang, Banten, memiliki sejarah yang kaya. Didirikan oleh Abuya Dimyathi al-Bantani, pesantren ini telah menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang penting di daerah tersebut. Setelah wafatnya Abuya Dimyathi, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putranya, Abuya Muhtadi, yang mengembangkan pesantren ini lebih lanjut.
Abuya Muhtadi bukanlah pendiri Pondok Pesantren Al-Mu'thi, melainkan penerus yang meneruskan warisan ayahnya. Di bawah kepemimpinannya, pesantren ini terus berkembang dan memainkan peran penting dalam pembinaan santri dan ulama di wilayah Pandeglang.
#### Sejarah Singkat Pandeglang
Pandeglang tidak hanya dikenal karena kekayaan alamnya tetapi juga karena kontribusi besarnya dalam pendidikan agama Islam. Julukan "Kota 1000 Santri dan Ulama" menunjukkan betapa banyaknya pesantren dan lembaga pendidikan Islam yang berdiri di kota ini. Pandeglang menjadi salah satu pusat pembelajaran Islam yang signifikan di Indonesia.
#### Profil Pondok Pesantren Al-Mu'thi
Pondok Pesantren Al-Mu'thi menawarkan berbagai program pendidikan agama yang mendalam, mulai dari pengajaran Al-Quran, fiqh, hingga ilmu tasawuf. Pesantren ini tidak hanya fokus pada aspek keilmuan tetapi juga pada pembentukan karakter santri yang berbudi pekerti luhur.
**Abuya Dimyathi al-Bantani** adalah tokoh ulama yang dihormati dan diakui atas dedikasinya dalam pendidikan Islam. Kepemimpinannya yang visioner menjadi landasan kuat bagi pesantren ini. **Abuya Muhtadi**, penerusnya, telah membawa pesantren ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan berbagai inovasi dan program pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
#### Kegiatan di Pesantren
Pondok Pesantren Al-Mu'thi mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan yang rutin, seperti:
- Pengajian rutin
- Kegiatan hafalan Al-Quran
- Diskusi dan kajian kitab kuning
- Kegiatan sosial kemasyarakatan
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu agama kepada santri tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di masyarakat sekitar.
#### Pengaruh terhadap Komunitas
Pesantren Al-Mu'thi memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Cidahu dan sekitarnya. Pesantren ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, memberikan kontribusi besar dalam pembinaan moral dan spiritual masyarakat.
#### Penutup
Pandeglang sebagai "Kota 1000 Santri dan Ulama" menawarkan banyak hal bagi mereka yang tertarik pada pendidikan agama Islam. Pondok Pesantren Al-Mu'thi adalah salah satu contoh dari dedikasi dan komitmen terhadap pengajaran dan pembinaan spiritual yang kuat. Mengunjungi Pandeglang dan mengenal lebih dekat pesantren-pesantren di sana akan memberikan pengalaman yang kaya dan mendalam.
Potret Abuya Dimyathi al-Bantani, Pendiri Pondok Pesantren Al-Mu'thiGambar ini adalah potret Abuya Dimyathi al-Bantani, ulama yang mendirikan Pondok Pesantren Al-Mu'thi di Cidahu, Pandeglang, Banten. Beliau adalah tokoh yang memainkan peran kunci dalam pengembangan pesantren ini sebagai pusat pendidikan dan spiritual di wilayah tersebut. Kepemimpinannya yang visioner telah memberikan kontribusi besar terhadap kehidupan keagamaan dan pendidikan di Pandeglang.
1 note
·
View note
Text
- Prabu Siliwangi, juga dikenal sebagai Prabu Surawisesa, adalah raja kerajaan Sunda pada abad ke-15 dan 16.
- Prabu Siliwangi lahir di desa Pakuan Pajajaran (sekarang Kota Bogor) pada sekitar tahun 1401 Masehi.
- Ayahnya adalah Prabu Niskala Wastu Kancana, yang merupakan raja Sunda sebelumnya.
- Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewawarman VII, raja Kerajaan Galuh.
- Ia memiliki tiga orang saudara kandung yang bernama Dewi Sri Pohaci, Dewi Ratih, dan Ki Tarjuna. Prabu Siliwangi adalah penerus tahta kerajaan Galuh setelah kematian ayahnya.
- Prabu Siliwangi dengan kerajaan Pajajaran, yaitu kerajaan yang memerintah di wilayah yang sekarang menjadi Jawa Barat pada abad ke-14. Menurut versi ini, Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Niskala Wastu Kancana, raja Kerajaan Sunda. Ia memiliki dua orang saudara kandung yang bernama Dyah Pitaloka dan Dyah Wiyat.
- Silsilah Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Teragung
- Salah satu sejarawan abad 18 masehi yang menguraikan mengenai silsilah Prabu Siliwangi adalah Pangeran Arya Carbon, tokoh yang dikenal sebagai penulis Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari.
Silsilah Prabu Siliwangi, raja pajajaran teragung dalam Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari diuraikan pada Pupuh IV. Adapun silsilahnya adalah sebagai berikut:
- “Prabu Siliwangi adalah putra Prabu Anggalarang, putra Prabu Mundingkawati, putra Prabu Banyakwangi, putra Prabu Banyaklarang, putra Prabu Susuktunggal, putra Prabu Wastukancana, putra Prabu Ciungwanara, - dan Ciungwanara adalah putra Maharaja Galuh Pakwan bernama Maharaja Adimulya”.
- Berdasarka Pupuh IV pada Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari di atas dapat dinyatakan jika Prabu Siliwangi secara silsilah adalah ketrunan dari Maharaja Adimulya, yaitu pendiri Kerajaan Sunda yang jangkuan kekuasannya meliputi pulau Jawa bagian barat.
- Ibu Prabu Siliwangi
Berdasarkan silsilah yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Prabu Siliwangi adalah anak dari Prabu Anggalarang atau juga disebut Prabu Niskala Westu Kencana, adapun nama Ibunya adalah Mayangsari.
- Prabu Siliwangi disebut juga Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang mempunyai nama asli Jaya Dewata (Dewa Niskala) adalah anak tertua dari pasangan Prabu Anggalarang dan Mayangsari. - Selain itu Prabu Siliwangi juga mempunyai seorang adik kandung yang yang bernama Kusumalaya.
- Perjalanan Prabu Siliwangi
Sebelum dinobatkan menjadi Raja Pajajaran pada tahun 1482 hingga1521, Jaya Dewata mulanya dinobatkan menjadi penguasa bawahan di Kerajaan Sindangkasih, sebelum akhirnya dinobatkan menjadi Raja di Galuh dan seterusnya dinobatkan menjadi Raja di wilayah Kekuasaan Kerajaan Sunda (Gabungan Galuh-Sunda).
- Wafatnya Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi wafat secara normal akibat usia yang sudah menua, beliau wafat pada tahun 1521 dan disemeyamkan di Pakuan, Ibukota Kerajaan Sunda. Beliau wafat pada umur 120 Tahun (1401-1521). Setelah kewafatannya, tahta Kerajaan Pajajaran dilanjutkan oleh Prabu Surawisesa anak tertua dari Mayang Sunda, hal itu dikarenakan Pangeran Walangsungsang sebagai putra Mahkota lebih memilih keluar Istana dan mendirikan Kesultanan Cirebon.
- Anak-Anak Prabu Siliwangi
Menurut beberapa sumber sejarah, Istri Prabu Siliwang jumblahnya sangat banyak, lebih dari 151 orang, begitupun juga anak-anaknya dikisahkan sangat banyak sekali, akan tetapi, dari beberapa istrinya yang terkenal diantaranya
(1) Nyi Ambet Kasih
(2) Subang Larang dan
(3) Mayang Sunda
- Dari ketiga Istrinya yang terkenal itu, hanya anak-anak dari Subang Larang dan Mayang Sunda saja yang sangat begitu terkenal, karena dari Subang Larang kelak melahirkan Raja-Raja di Kesultanan Cirebon dan Banten dan dari ketrunan Mayang Sunda melahirkan Raja-Raja Pajajaran pengganti Prabu Siliwangi.
------------------
0 notes
Text
Mengenal Titan Infra Energy Group: Solusi Energi dan Infrastruktur di Indonesia
Sejak didirikan pada tahun 2005 oleh Handoko A. Tanuadji, PT Titan Infra Energy dan anak perusahaannya telah menjadi pemain kunci dalam sektor energi dan infrastruktur di Indonesia. Dengan kantor pusatnya yang berlokasi di Tangerang, Banten, grup ini telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejarah dan Kepemimpinan
PT Titan Infra Energy, yang dipimpin oleh Handoko A. Tanuadji sebagai Komisaris Utama, awalnya berfokus pada pertambangan batubara di Sumatera Selatan. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan ini telah berkembang menjadi konglomerat dengan portofolio yang beragam di berbagai sektor. Suryo Suwignjo saat ini menjabat sebagai CEO, membawa perusahaan ini ke arah yang lebih maju.
Anak Perusahaan Titan Group
PT Servo Lintas Raya (SLR)
SLR, perusahaan logistik yang vital dalam industri pertambangan batubara di Sumatera Selatan, menawarkan solusi transportasi yang efisien. Dengan jalur khusus seluas 113 km, mereka memfasilitasi pengangkutan batubara dari tambang ke pelabuhan dengan efisiensi tinggi.
PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ)
SDJ berperan sebagai operator pelabuhan khusus untuk muatan batubara di Muara Lematang, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan. Fasilitasnya mencakup stockpile yang dapat menampung hingga 300.000 ton batubara serta peralatan pemrosesan dan pemuatan yang modern dan efisien.
PT Maritim Sumber Energi (MSE)
MSE mengelola terminal muat batubara di Bengkulu, memberikan akses yang lebih mudah bagi industri pertambangan batubara di sekitar wilayah tersebut. Dengan draft air lima meter dan kapasitas stockpile 250.000 ton, pelabuhan ini mampu melayani kebutuhan pengiriman batubara secara konsisten.
Komitmen Terhadap Keberlanjutan: Menciptakan Harmoni antara Energi dan Lingkungan
Titan Infra Energy Group tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semata, tetapi juga berkomitmen untuk melestarikan lingkungan sekitar.
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang: Bekas tambang batubara dipulihkan melalui penanaman pohon dan vegetasi untuk mengembalikan fungsi ekologisnya.
Teknologi Ramah Lingkungan: Penggunaan teknologi hemat energi dan minim emisi gas rumah kaca menjadi prioritas dalam operasional perusahaan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia: Karyawan diberikan pelatihan dan edukasi tentang praktik pertambangan yang berkelanjutan dan aman.
Kesimpulan
Titan Infra Energy Group telah memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri infrastruktur energi di Indonesia. Dengan infrastruktur yang terintegrasi dengan baik, komitmen terhadap keberlanjutan, dan fokus pada pengembangan masyarakat, Titan Infra Energy Group siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan ketahanan energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
0 notes