#Salzburg rp
Explore tagged Tumblr posts
Note
Heyo! 24 year old female writer here. I’m eighteen plus so please please please ensure you are before writing to me! Now a little about me, I do work, quick fire would be nice but I can’t always be here. So you may see me post more depending on what ideas I’ve got and what cravings I have. But with my time off you can guarantee I’ll be posting more! Just a heads up I’m looking for clean roleplays! I do prefer discord to conduct roleplays purely for the purpose of being able to keep things more organised! My discord is eleanorewinchester but feel free to reach out here too!
So I’m looking for those of you who can use third person, past tense and lots of detail. I say this not to be mean but because I do consider myself to be advanced literate, I expect potential partners to be the same! I’m looking for oc (me) x male canon characters from the above movies but I will enclose further fandoms and movies with in the post! I use third and past tense and would be grateful if you do too! Please note I do have dyslexia. I’d love to get some aus going as well as some love triangles. Doubles are welcome! But please note ALL my roleplays are doubles. I will be prioritising those of you who don’t want to double and are happy to play canons. I’m just getting to a point where doubles feel transactional, I’d like to do something for myself where I can :).
I’m also craving Shadowhunters, A Court of Thorns and roses, Supernatural, My Life With the Walter Boys, Hunger Games (originals and prequel), GG at the moment as well! I’d honestly kill for someone to play Dean Winchester atm. I think he’s a really well written character and I have some ocs who may work with him.
I’d love our roleplay to be something of comfort to us both. Something to cheer us up and keep us engaged in the story! If you’ve got any wild ideas you’ve been dying to do for the below fandoms send them my way if it’s doubles I’ll do my best to accommodate them! If there’s a character in brackets that’s who I’m looking to ship with, I need you to play them!
Fandoms I seek include:
Saltburn
Downton Abbey
ACOTAR (Cassian, Rhys)
Bridgerton and Queen Charlotte
Merlin (bbc show)
GG
The Mortal instruments: Shadowhunters (Jace)
Sherlock (Sherlock)
Skins
Pitch Perfect
Supernatural 😍 (Dean)
The Office (us)
Brooklyn Nine Nine 😍
Superstore
My life With the Walter Boys 😍❤️ (Cole, Will)
Ginny and Georgia ❤️(Marcus)
Game of thrones (tv verse)
House of the Dragon (Daemon)
Death in paradise
Riverdale
MCU (Thor, Steve, Loki)
Wuthering Heights
Teen Wolf (Stiles)
TVDU (Klaus, Elijah)
Pirates of The Caribbean (Jack)
Narnia (Caspian, Peter)
Buffy (Spike)
Hunger Games (Finnick)
Ballard of SongBirds and Snakes (Coriolanus, Sejanus)
Divergent 😍 (Four)
The Outsiders (Dallas, SodaPop)
_
#Downton Abbey rp#ACOTAR rp#Bridgerton rp#Queen Charlotte rp#Merlin rp#GG rp#The Mortal instruments: Shadowhunters rp#Sherlock rp#Skins rp#Pitch Perfect rp#Supernatural rp#The Office rp#Brooklyn Nine Nine rp#Superstore rp#My life With the Walter Boys rp#Salzburg rp#Ginny and Georgia rp#Game of thrones rp#House of the Dragon rp#Death in paradise rp#Riverdale rp#MCU rp#Wuthering Heights rp#Teen Wolf rp#TVDU rp#Pirates of The Caribbean rp#Narnia rp#Buffy rp#Hunger Games rp#Ballard of SongBirds and Snakes rp
4 notes
·
View notes
Photo
Prediksi Bola Atletico Madrid vs Barcelona 22 November 2020 - Bookiepalace88 - Rangking 3 Atletico Madrid bakal meladeni peringkat 8 Barcelona pada pekan ke-10 La Liga 2020/21, Minggu (22/11/2020). Reuni Luis Suarez dengan Lionel Messi dkk di Wanda Metropolitano diyakinkan batal terlaksana.
Luis Suarez, yang dilengserkan oleh para petinggi Barcelona di musim panas, tak akan bermain di partai ini. Striker 33 tahun Uruguay itu dinyatakan positif COVID-19 ketika jeda internasional lalu.
Suarez langsung menjadi penyerang andalan Diego Simeone di Atletico. Lima gol dan satu assist sudah dia cetak di La Liga musim ini.
Tetapi, absennya Suarez tak otomatis membuat Barcelona pasti menang. Lantaran, masih ada sederet pemain top yang membuat Atletico berdiam di papan atas sejauh ini. Ada Jan Oblak yang baru kejebolan dua gol dalam tujuh pertandingan di La Liga musim ini, hingga Joao Felix yang sudah mencatat lima gol dan dua assist.
Sementara itu, Barcelona kehilangan sang wonderkid Ansu Fati yang cedera. Sergio Busquets juga absen di barisan tengah Barcelona. Pelatih Ronaldo Koeman akan mempercayakan Messi dan Antoine Griezmann di lini serang.
Namun, hubungan keduanya ditutupi awan gelap. Penyebabnya ialah komentar pedas tentang Messi yang baru-baru ini diucapkan oleh paman Griezmann dan mantan agen eks bintang Atletico tersebut.
Dengan kata lain, ada sejumlah alasan untuk meragukan Barca akan bisa memetik hasil positif di Wanda Metropolitano.
Lima Pertemuan Terakhir Kedua Tim:
01/07/2020 Barcelona 2-2 Atletico 10/01/2020 Barcelona 2-3 Atletico 02/12/2019 Atletico 0-1 Barcelona 07/04/2019 Barcelona 2-0 Atletico 25/11/2018 Atletico 1-1 Barcelona
Lima Pertemuan Terakhir Atletico Madrid:
25/10/2020 Atletico 2-0 Betis 28/10/2020 Atletico 3-2 Salzburg 01/11/2020 Osasuna 1-3 Atletico 04/11/2020 L Moscow 1-1 Atletico 08/11/2020 Atletico 4-0 Cadiz
Lima Pertemuan Terakhir Barcelona:
24/10/2020 Barcelona 1-3 Madrid 29/10/2020 Juventus 0-2 Barcelona 01/11/2020 Alaves 1-1 Barcelona 05/11/2020 Barcelona 2-1 Dynamo Kiev 07/11/2020 Barcelona 5-2 Betis
Prediksi Susunan Pemain Atletico Madrid vs Barcelona:
Atletico Madrid [4-2-3-1]: Oblak; Hermoso, Gimenez, Savic, Trippier; Saul Niguez, Kondogbia; Koke, Llorente, Correa; Joao Felix.
Barcelona [4-2-3-1]: Ter Stegen; Alba, Lenglet, Pique, Roberto; de Jong, Pjanic; Pedri, Messi, Dembele; Griezmann.
Prediksi BookiePalace | Situs Judi Bola, Agen Sbobet:
HANDICAP: Atl. Madrid +1/4 OVER/UNDER: Under 2 1/2 SKOR: Atl. Madrid 1-1 Barcelona
. .
Segera Daftar di www. BookiePalace88b .com Situs Taruhan Online Lengkap dan Terbaik
Min Depo Rp 25.000,- Line: bookiepalace WA: +6282258887123
1 note
·
View note
Text
Being an Erasmus Nomad #1: Drama Visa
Aku seringkali bingung ketika ada orang yang baru kenal atau udah lama ga ketemu nanya, “Kemarin S2 dimana?”. Biasanya sih aku jawab aja, “Di Eropa.” Beberapa orang mungkin puas dengan jawaban itu, tapi ga sedikit juga yang nanya, “Eropa mana?” atau “Kampus mana?”. Yang kemudian bikin aku harus jelasin, “Okay, bear with me... this is gonna be a long answer.” Lol.
‘Ciri khas’ dari mahasiswa Erasmus (khususnya yang Erasmus Mundus Joint Master Degree) memang kuliah di lebih dari satu kampus yang berada di negara yang berbeda. Nama dari program beasiswa ini terinspirasi dari seorang cendekiawan bernama Desiderius Erasmus yang berkelana mengelilingi Eropa untuk mencari ilmu. So yeah, you could see the connection, right?
Program beasiswa Erasmus+ ini banyak banget. Ada yang untuk studi S2 sepertiku, untuk S3, student exchange untuk mahasiswa S1&S2, exchange untuk para dosen dan pegawai kampus, dll. I won’t bore you with the details and I don’t really know about the other program, so if you’re interested, just check it here: https://ec.europa.eu/programmes/erasmus-plus/opportunities_en
Khususon S2, masuk di kategori Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD). First important thing that you should know about EMJMD: You don’t freely pick the country, neither you’re freely pick the university. Yang kita pilih adalah program/jurusannya. Yang mana, pilihan jurusan yang ditawarkan itu banyak banget. Bahkan, ada jurusan yang spesifik mempelajari wine! See the list here: https://eacea.ec.europa.eu/erasmus-plus/library/scholarships-catalogue_en
Kalo aku sendiri kemarin kuliah di program Master in Digital Communication Leadership (DCLead). Semester pertama dilaksanakan di kampus yang menjadi koordinator konsorsium, which is Paris-Lodron Universität Salzburg. Di Austria. Semester dua dan tiga di Vrije Universiteit Brussel. Di Belgia. Meanwhile, semester 4 dibebasin milih mau stay dimana, asalkan tetap di kampus dan partner yang merupakan bagian dari konsorsium program ini. Aku milih untuk research stay selama 3 bulan di Aussie, tepatnya di kampus Queensland University of Technology. Setelahnya, aku balik lagi ke Salzburg untuk nyelesain thesis, sidang, dan wisuda. Nah, panjang kan ngejelasinnya? Haha.
Masuk dan stay di negara orang tentunya mewajibkan kita memiliki visa. Tandanya, tiap pindah negara, ya aku kudu ngurus visa. Empat kali ngurus visa selama kuliah S2, empat kali pula harus menghadapi beragam tantangan penuh drama wkwk. Ada hambatan yang cuma berupa kerikil, tapi ada juga yang kayak batu karang nan kokoh dihempas ombak lol lebay. Anyway, let me tell the visa story, country by country.
Visa Austria (1):
Ini pertama kalinya ngurus visa. Ngurus semuanya sendiri, without using any agents. Ngurus di Kedutaan Austria yang ada di Jakarta. Sebelum kesana, udah nanya sana-sini dan mastiin semua dokumen udah lengkap. Karena ga kepingin bolak-balik jekardah, aku mutusin untuk stay selama 2 minggu disana (karena biasanya visa udah kelar dalam rentang waktu ini). Tanggalnya pun sengaja disesuaikan sama jadwal acara pre-departure Erasmus yang memang diselenggarain di ibukota tercintah.
You could prepare as much as you can, but shit happens. Jadi, berkas-berkasku udah lengkap, kecuali surat beasiswanya itu sendiri. Tapi aku tetep pede berangkat karena admin kampus bilang kalo surat itu udah mereka kirim langsung ke kedutaan. Mereka gabisa ngasih langsung ke aku karena ini surat ‘confidential’ langsung dari pihak EACEA (lembaga EU yang ngurusin dana beasiswa ini).
Yang sayangnya, ketika aku udah di ruang pengurusan visa, pihak kedutaan bilang kalo mereka belum nerima surat itu. Aku coba nunjukkin kontrak beasiswa yang memang udah dikirim ke aku by email. Tapi, ditolak. Karena belum ditandatangani sama koordinator programku. Aku pun harus pulang dengan rasa kecewa, but my mind kept thinking for all alternatives that I should do. YA SOALNYA GA MUNGKIN MAU BALIK BATAM BUAT NANGIS KE MAMAK KAN?!?!
Begitu ninggalin kedutaan, aku langsung ngemail admin program untuk ngirim ulang surat beasiswanya. Bahkan, minta doi untuk bikin surat lain yang lebih simpel, seperti surat milik temenku yang juga dapet beasiswa Erasmus di Austria, namun di program berbeda. Aku juga langsung ngemail Bu Destriani Nugroho, project officer delegasi Uni Eropa di Indo. Beliau ini fairy godmother-nya para awardee Erasmus+ pokoknya <3 Meski belom pernah ketemu, aku minta bantuan beliau untuk juga ngehubungin kedutaan dan mengonfirmasi kalo aku emang dapet beasiswa ini. Thank God, the universe conspired to help me. Keduanya, baik admin program dan Bu Destri, cukup fast response dan ngebantu banget. (p.s. Barusan ga sengaja nemu video Bu Destri ngejelasin tentang beasiswa Erasmus+, cekidot here: https://youtu.be/mEpdYXUVBmw)
Besoknya, aku langsung balik lagi ke kedutaan. Alhamdulillah, kali ini mereka bilang udah nerima surat konfirmasi beasiswa itu. Malah, kayaknya Bu Destri yang lebih berperan, karena mbaknya bilangnya, “Oh iya, ini Bu Destri yang dari Uni Eropa udah ngemail kemarin.” Huhu thank youuuu, Bu Destri! Long story short, aplikasi visaku diterima. Tapi, sayangnya, selesainya ga secepat yang kukira. Akhirnya aku balik Batam tanpa visa dan kudu ke jekardah lagi bulan depannya karena pihak kedutaan gamau ngirim paspornya via pos. Jadi ya gitu, kudu keluar duit lagi buat beli tiket. Karena memang, meski dapet beasiswa, tetep aja perlu keluar modal cuy :”))
Visa Belgia:
Kali ini pengurusan visa dilakukan ketika aku udah di yurop. Tepatnya, di Austria. Jelang pindahan ke Brussels, admin program udah minta kami untuk ngurus visa di kedutaan Belgia yang ada di Vienna. Nah, karena ongkos PP Salzburg-Vienna mayan mahal, sekitar 50euro (Rp 800ribu), aku tentunya muter otak untuk ga keluar duit segitu haha. Jadi aku bakal terbang ke Brussels di tanggal 2 Februari 2017, meanwhile visaku yang dari kedutaan Austria berlaku sampai akhir Maret 2017. Aku mikir, bisa ga ya kalo ngurusnya ntar aja langsung di Brussels?
Kebetulan, temen-temenku yang lain pun gitu. Visa mereka juga masih mayan lama expirednya. Sama-sama mau ngirit juga lol. Maka, adminku pun nanyain ke pihak kedutaan Belgia-nya and they said it’s indeed possible. Aku dan temen-temenku pun leha-leha ga ngurusin visa.
Fast forward to the time we’ve arrived in Brussels... kami langsung datengin commune (semacam kantor kelurahan disana) untuk ngurus ijin tinggal (residence permit) di negara mereka itu. This is when the drama started... mereka minta kami punya visa Belgia dulu untuk bisa dapet residence permit! Nah loh! Kami bilang dong kalo udah dibolehin ngurus tanpa visa oleh pihak kedutaan Belgia yang ada di Austria. Telpon-menelpon antar instansi pun dilakukan. At the end of the day, they said they will inform us later if it’s indeed possible, but they couldn’t promise anything. HMMMMMM.
Akhirnya, to avoid the worst alias takut dideportasi wkwk, aku dan temen-temen milih untuk balik lagi ke Austria dan ngurus visanya disana. Karena ndadak, harga tiket tentunya udah melonjak. Aku milih yang paling murah, naik bus. Sekali jalan sekitar 60euro. Padahal harga tiket pesawat Salzburg-Brussels yang kubeli sebelumnya cuma 25euro. Belum lagi biaya nginep semalem di Vienna. Plus ongkos balik ke Brussels. Yang awalnya kepingin hemat malah rugi bandar cuy :”))
Parahnya lagi, aku ke Austria jelang deadline pengumpulan tugas salah satu mata kuliah. Sebagai deadliner sejati, aku masih belom mulai sama sekali, padahal tugasnya itu nulis literature review sebanyak 15 halaman. Dan kok ya, tetiba laptopku bermasalah! Sungguh perpaduan maut haha. Untungnya, ada temenku yang punya dua laptop dan berkenan minjemin ke aku selama beberapa hari. Sepanjang 16 jam perjalanan Brussels-Vienna, rutinitasku: baca jurnal-nulis-quick nap-repeat.
Untungnya, karena pihak kedutaan ngerasa bersalah sama kami, urusan pervisaan dimudahkan. Begitu aku dateng, cuma nunggu beberapa menit, visa udah kelar. Tugasku yang dikerjain on the road juga berhasil selesai, bahkan dapet nilai A! Inna ma’al ‘usri yusro, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan :)
Visa Australia:
Berbeda dari kedua visa sebelumnya, aku sama sekali gaperlu ke kedutaan untuk ngurus visa Aussie. Everything is being done online. Big applause to the embassies that have embraced digital technology! Lol. Karena ngurusnya serba online, dramanya pun minim banget. Paling yang agak ngeberatin cuma karena visa ini bayar! HAHAHAH. Soalnya, untuk visa Austria dan visa Belgia bener-bener bebas biaya. Makanya, pas disuruh bayar AUD285 (Rp 2,8jt) semacem ga rela gitu jadinya HAHAHAH. Sempet juga agak deg-degan karena permohonan visanya ga langsung di-approve. Diminta untuk ngirim dokumen tambahan, yakni CV dan rencana penelitian thesis. But, that’s all. Setelah aku kirim yang mereka minta, visa pun langsung selesai. Yang mana visanya Aussie ini cuma semacem beberapa lembar dokumen pdf yang di-print sendiri gitu. Bahkan, pas aku masuk dan keluar Aussie pun, pasporku ga dicap sebagaimana kalo ngelewatin imigrasi negara lain. Jadi, gaada deh bukti kalo aku pernah ke Aussie di pasporku :p
Visa Austria (2):
Kalo mau ga ribet, sebenernya setelah dari Aussie, aku balik lagi aja ke Brussels. Karena residence permit yang kudapet berlaku sampai aku lulus. But, I just love Salzburg so much. The beauty of its mountain, the serenity of the river, have made me wanna go back there haha. Tapi ya gitu, tandanya aku kudu ngurus visa Austria lagi. Permit Belgia ku ya sebenernya bisa dipake untuk ke negara manapun di yurop. But when you’re living in a foreign country, you don’t wanna risk getting any bureaucracy trouble.
Berhubung aku ke Indo dulu sebelum ke dan sesudah dari Aussie, aku lagi-lagi ngurusnya di kedutaan Austria yang di jekardah. Aku juga khawatir kalo ngurus di kedutaan mereka yang di Aussie bakal lebih ribet. So, I’m back to the the same place, while also assisted by the same lady who handled my previous Austrian visa.
Kali ini, dramanya ga serempong sebelumnya. No more rejection. Berkas aman. Apalagi, aku sebelumnya udah punya visa Austria, tentunya bikin aku terlihat more reliable. Waktu itu, aku ngurus awal Februari 2018. Aku berpesan ke pegawai disana kalo aku butuh visanya selesai bulan itu juga, karena awal Maret aku berangkat ke Aussie. She said it’s not a problem, since the process may not take a long time anyway.
Tapi... hingga akhir bulan, aku belom dihubungi sama sekali. Mulai panik deh. Go try call the Austrian embassy. Selain lama banget ngangkatnya, kadang juga dilempar-lempar. Email juga ga kunjung dibales. Tapi, aku pun nekat aja kesana di tanggal 27 Februari. Just two days before my departure to Australia. Untungnya, pas kesana visanya udah kelar. Tapi, pas kucek tanggalnya, baru aja kelar hari itu dong! Hahahah fresh from the oven!
That’s the end of my visa drama. Ceritaku kali ini udah (ke)panjang(an) banget. Maklum ya cuy, unek-unek selama dua tahun ditumpahin semua lol. Pesan moralnya, kalo tertarik apply beasiswa Erasmus, you should also be prepared for the visa drama haha. Pastiin semua udah beres sebelum pindah negara, karena kalo kudu balik lagi itu tiketnya mahal :”))
Well, semoga tetep berkenan ngepoin Tumblr nirfaedah ini ya. Next post di #ErasmuStory edisi Erasmus Nomad bakal ngebahas ribetnya gotong barang seabrek antar negara, which surely have its own drama wkwk.
3 notes
·
View notes
Text
Tfw you have a new muse but he's so obscure Google doesn't even know how to spell his name and no one else RPs 1700s Austrian politicians so who the fuck would he even interact with plus the few media's he's actually in, he's a villain and painted as evil because he was strict and religious and got (understandably mind you) angry with Mozart.
In this house we stan Prince-archbishop of Salzburg, Heironymus Graf Colloredo.
#the only books i can find are all in french#or in handwritten documents that arent important enough to get clear copies made#i have a new historical chase#im going to write in defense of ihr excellenz#fuck mozart honestly hes a fucking brat#ooc#would maybe dr who people be interested in meeting him???#he advocated self autonomy and child literacy and was possibly a secret lutheran#he was honestlu very progressive for a member of the political clergy in the 18th century#but he yelled at mozart so doesnt matter He Evil#im salty about this
4 notes
·
View notes
Text
Naughty or Nice
Carlos:
tisk tisk you got dissed! Carlos Fernández Carriedo Santa noticed that red stapler you stole from your coworker’s office last month.
“That was an accident and i returned it as soon as I realised it wasn’t mine”
Ethan:
2 words: Naughty List. You know why.
“Sorry Santa but I don’t know what you’re talking about.”
Tagged by: @die-salzburg-prinzessin
Tagging: @tokyo-london-rp
2 notes
·
View notes
Text
Klopp Bingung dengan Hadirnya Takumi Minamino di Liverpool
Klopp Bingung dengan Hadirnya Takumi Minamino di Liverpool
[ad_1]
Olahraga.us…
LIVERPOOL – Hadirnya Takumi Minamino menjadi skuat anyar Liverpool membuang pelatih Juergen Klopp bingung. Klopp belum tahu di manakah pemain asal Jepang itu akan ditempatkan.
Minamino yang akan jadi pemain Asia pertama berseragam The Reds telah resmi dikontrak dari Red Bull Salzburg dengan nilai 7,25 juta Pounds atau setara dengan Rp 131 Miliar.
Dengan demikian Minamino…
View On WordPress
0 notes
Note
Mun - What's happening with Tanner and Analiese? we haven't heard anything from them for ages and I was worried that they spilt up?
Their fine (as far as I know) I think @die-salzburg-prinzessin mun has been on another account more but we are doing a slow rp with them ((which is fine me)) but they are good.
1 note
·
View note
Text
Joe Gomes Yakin, Minamino Bawa Dampak Positif Bagi Liverpool
Joe Gomes Yakin, Minamino Bawa Dampak Positif Bagi Liverpool
Liverpool – Joe Gomes salah satu bek andalan Liverpool FC yakin, bahwa pemain anyar The Reds julukan Liverpool asal Jepang Takumi Minamino akan menjadi pemain hebat dan memberikan banyak kontribusi bagi Liverpool.
Minamino direktur Liverpool dari RB Salzburg dengan mahar 8,5 juta euro atau sekitar Rp. 127 miliar pada jendela transfer musim dingin 2020. Gomez percaya kapasitas dan kemampuan…
View On WordPress
0 notes
Link
tobasatu.com, London | Ketajaman Erling Braut Haaland dalam mencetak gol membuat banyak klub raksasa mengincarnya. Bahkan Manchester United, kabarnya telah menyiapkan gaji Rp 3,6 miliar per pekan.
Seperti disadur dari The Sun, MU menyiapkan gaji fantastis untuk striker 19 tahun tersebut. Pemain Red Bull Salzburg itu kabarnya akan digaji sebesar 200 ribu paun atau setara Rp 3,6 miliar per pekan.
Tak hanya itu, Setan Merah akan tetap meminjamkan Haaland kepada Salzburg hingga musim 2019/2020 berakhir. Striker berambut pirang itu disebut baru akan ke Old Trafford pada musim panas mendatang.
Di musim ini, Haaland menjadi pemain muda sepakbola yang sensasional di Eropa musim ini. Dengan tampil bersama Salzburg sebanyak 22 kali disemua ajang kompetisi, ia telah mencetak 28 gol.
Hal inilah yang membuat Haaland jadi sorotan banyak raksasa di Eropa. Selain Setan Merah, ternyata Juventus juga berminat untuk memboyong Haaland untuk menempati posisi Mario Mandzuki yang hengkang ke Qatar. (ts/dc)
The post Striker 19 Tahun ini, Bakal Kantongi Rp 3,6 Miliar per Pekan appeared first on tobasatu.com.
0 notes
Text
Takumi Minamino Pemain Serbabisa, Apa Posisinya Nanti di Liverpool?
Takumi Minamino Pemain Serbabisa, Apa Posisinya Nanti di Liverpool?
Liverpool – Liverpool baru saja merampungkan transfer Takumi Minamino dari RB Salzburg. Kehadiran pemain asal Jepang itu membuat persaingan di skuat utama The Reds semakin sengit.
Liverpool menebus Minamino dari Salzburg pada Kamis (19/12/2019). Manajemen Si Merah mengeluarkan dana hingga 7,25 juta poundsterling (Rp 132 miliar) demi mendapatkan tanda tangan pemain berusia 24 tahun itu.
Nilai…
View On WordPress
0 notes
Text
Titi Camara Tanggapi Isu Keita Ke Liverpool
Titi Camara Tanggapi Isu Keita Ke Liverpool - Mantan penyerang Liverpool, Titi Camara, merasa sangat yakin pemain gelandang RB Leipzig, Naby Keita, saat ini sangat tertarik untuk bergabung ke tim The Reds. Apalagi, Naby Keita saat ini sudah mengutarakan niatnya untuk hengkang dari Leipzig. (prediksi bola jitu)
Naby Keita pertama kali bergabung dengan RB Leipzig pada bulan Juli tahun 2016. Pemain yang saat ini baru berusia 22 tahun tersebut di boyong pertama kali dari RB Salzburg dengan banderol harga hingga 15 juta euro atau setara dengan Rp 228,2 miliar.
Naby Keita saat ini langsung menjadi salah satu pemain kunci di RB Leipzig di musim 2016-2017 lalu. Dia juga ikut membantu klub promosi itu finis sebagai runner-up di ajang Bundesliga musim lalu.
"Dari apa yang kini saya yakini, Naby Keita sudah bisa menetapkan hatinya untuk memilih pindah ke Liverpool. Leipzig juga sudah diberi tahu tentang keinginannya dan kini sedang mencari seorang pengganti," papar Titi Camara.
Liverpool kabarnya kepincut dengan performa apik yang ditunjukkan oleh Naby Keita di lini tengah milik RB Leipzig. Di sepanjang musim lalu, dia juga mencetak hingga delapan gol dan juga delapan assist untuk tim asuhan Ralph Hasenhuttl tersebut.
Naby Keita saat ini juga masih terikat dengan kontrak bersama RB Leipzig hingga tahun 2020. Liverpool dikabarkan kini sudah siap membayar klausul dari pelepasan pemain gelandang yang berasal dari Guinea itu senilai 48 juta pounds atau setara dengan Rp730,4 miliar.
Liverpool saat ini memang gencar mengincar tanda tangan dari Naby Keita. Diharapkan Naby Keita bisa memberikan permainan yang berbeda untuk Liverpool di musim mendatang. Walau begitu, Liverpool saat ini harus bersaing dengan beberapa klub besar untuk mendapatkan jasa Naby Keita.
Kabarnya Liverpool sudah mengirimkan tawaran yang cukup menggiurkan untuk RB Leipzig terkait dengan transfer Naby Keita. Namun pihak manajemen RB Leipzig masih menunggu tawaran yang bisa lebih menguntungkan pihaknya. Harga pasar Naby Keita kini semakin melambung karena permainan apik yang berhasil ditunjukkannya bersama dengan RB Leipzig.
Namun, Naby Keita kabarnya menyerahkan masa depannya tersebut kepada pihak agensi dan klubnya agar semua bisa berjalan lancar.
0 notes
Photo
Outfit du jour: the Salzburg edition #lastnightssky #ootd #quay sunnies #jcrew sweater #jcrew cargos #m4d3shoes sandals #itsbanana tote #salzburg #austria #eurotour2017. rp: @lastnightssky #shoesoftheday #wearkindness #m4d3shoes — view on Instagram http://ift.tt/2rFrVaf
0 notes
Video
tumblr
Bayar satu kali untuk mengunjungi semua museum! Ini kedua kalinya saya 'beruntung' begini and I'm so happy!
Semester lalu, di minggu pertama saya stay di Salzburg, ada event namanya Lange Nacht der Museen. Ndilalah, di semester dua ini, setelah sebulan tinggal di Brussels, ada event Museum Night Fever. Keduanya punya konsep serupa, yakni, satu malam khusus di mana museum buka hingga dini hari dan kita cukup bayar sekali.
Ini nih salah satu hal yang saya kagumi dari yurop, orang-orang disini begitu menghargai museum. Ndak kayak di negeri tercinta, di mana, museum yang tiket masuknya cuma Rp 1500 aja, syepi meluluk :")
Anyway, setelah dua kali ikutan event kunjung museum begini, ada beberapa hal menarik yang saya amati dan 'pelajari':
1) JANGAN PERGI KE EVENT BEGINIAN SENDIRIAN! Seriously, DON'T! Saat di Salzburg, saya mengunjungi museum-museum bareng temen seangkatan. Jadi, ndak berasa capek atau ngantuk meski sampai tengah malam. Nah, di Brussels kemarin (11/3), saya nyoba untuk bertualang sendirian. Ternyata, krik krik zekalih. Apalagi, Brussels kan kota gede yak, jadi museumnya mencar-mencar. Dan jalan ke banyak tempat yang berjauhan sendirian itu ndak asik. Apalagi, ketika harus ngantri saat mau masuk museum, jadinya mati gaya! Alhasil, dari 23 museum yang ada, saya cuma betah untuk ngunjungin 6 museum. Hanya 1/4 nya, so sad :((
2) Makanlah sebelum berangkat, plus bawalah cemilan dan minuman untuk bekal perjalanan. Karena di yurop hampir ndak ada minimarket 24/7, kita ndak bisa jajan-jajan murmer dengan mudah di malam hari. Mayan banyak sih yang jual makanan, tapi biasanya dijual dengan harga lebih mahal dari biasanya. Apalagi, kalo belinya di stand yang ada di dalam museum. Saya kemarin nyoba beli apple juice, segelas kecil doang harganya 2,50 euro dong!!!
3) Beli tiket jauh-jauh hari will be better. Waktu di Salzburg, saya beli tiket di hari-H, sekitar 6 euro kalo ndak salah. Nah, kalo di Brussels, ternyata harga tiketnya beda-beda tergantung waktu pembelian. Tiket early bird dijual seharga 5 euro, yang sayangnya saya kehabisan meski ngeceknya sebulan sebelum event. Akhirnya, saya kedapatan tiket seharga 11 euro (+1 euro untuk pajak). Sedangkan, bila beli di hari-H, harganya naik lagi jadi 15 euro.
4) Cek katalog museum beserta lokasinya. Di Salzburg yang kota kecil, hampir semua museum berdekatan, jadi dari satu museum ke museum lainnya, bisa dijangkau di jalan kaki. Beda dengan Brussels. Memang ada beberapa museum yang 'ngumpul' di satu spot, yakni di sekitaran Grand Palace. Tapi, sisanya mencar-mencar. Untungnya, khusus malam itu, bus-bus yang biasa jadi transportasi umum dijadikan shuttle bus khusus Museum Night Fever. Ada tiga jalur berdasar warna, tinggal disesuaikan kebutuhan aja. Transportasi umum lain yang biasanya cuma mentok sampek jam 12 malem pun available sampek dini hari. Bisa dilihat di video, yang naik bus pun rame banget!
5) Selain bisa ngunjungin museum dengan harga murah, di event seperti ini, tiap museum juga nampilin 'performance'. Umumnya sih nari atau nyanyi. Ini yang bikin museumnya jadi ndak krik krik. Tapi, kalo menurut saya sih, 'performance' yang ditampilin di museum-museum di Salzburg lebih oke, karena disesuaikan dengan tema dan karakter museum. Misal, saat saya mengunjungi Mozart Wohnhaus, ada penampilan tari tradisional Austria di mana pengunjung diajarkan dan diajak ikut menari. Sedangkan, di Brussels, kadang ndak nyambung. Mosok museumnya so classic, tapi yang ditampilin musik ajep ajep haha.
Intinya, semakin banyak saya mengunjungi museum di yurop, semakin saya berharap agar museum-museum di endonesah juga bisa sekeren, termanage dengan baik, dan serame disini :")
Meski saya ndak bisa mastiin juga sih, apa semua orang yang kemarin ikutan event ini emang pingin ngunjungin museum atau sekadar have fun. Soalnya, saat saya buta arah menuju museum, saya biasanya ngintilin keramaian. Eh kok ya, saat masuk beberapa museum, ada yang cuma nontonin penampilan dan minum-minum, tanpa ngecek koleksi di museum tersebut ehehe.
0 notes
Photo
Inilah Klub 'Kurcaci' yang Memuncaki Liga Austria
KABAR BOLA – Bukan bermaksud mengecilkan SC Rheindorf Altach dengan menyebut mereka ‘kurcaci’. Tapi jujur saja, bahkan di negaranya (Austria) mereka masih kalah pamor dibanding Austria Wien, Rapid Wien, atau bahkan Red Bull Salzburg. Dengan luas wilayah hanya 5,36 km2 tidak banyak yang dipunya Altach. Cuma ada satu supermarket besar, satu toko furniture, rumah makan, dan toko roti. Tapi kota itu punya klub yang memuncaki Liga Austria.
Untuk menunjukkan betapa kurcacinya Rheindorf Altach bisa dilihat juga dari kondisi keuangan mereka. Klub tersebut tidak mengeluarkan sesen uangpun di bursa transfer musim panas lalu. Sementara biaya operasional klub di musim ini hanya 6,8 juta euro (sekitar Rp 96,908 miliar). Sebagai pembanding, gaji mingguan Jamie Vardy musim ini adalah 80 juta poundsterling sepekan (sekitar Rp 1,3 triliun).
“Kami klub yang sehat, kami membayar tagihan-tagihan kami tepat waktu dan kami tidak punya pengeluara yang besar. Kami memastikan apapun yang kami lakukan, kami melakukannya dengan benar,” ungkap Direktur Olahraga, Georg Zellhofer, diberitakan Reuters.
Nah, terkait Vardy, banyak pihak kemudian menyamakan fenomena Rheindorf Altach dengan Leicester City. Manajemen Rheindorf Altach menolak perbandingan tersebut karena di mata mereka Leicester adalah klub raksasa.
(Kota) Altach memang berbeda dengan (kota) Leicester. Altach kini hanya memiliki populasi 6.515 orang. Itu artinya jika seluruh warga menonton pertandingan Rheindorf Altach maka Stadion Schnabelholz, kandang mereka, masih punya sisa 1.485 kursi kosong.
Dengan kapasitas hanya 8.500 tempat duduk, Schnabelholz bukan stadion megah. Terletak di pinggir jalan tol, Schnabelholz tak punya fasilitas mewah selayaknya stadion mewah di belahan Eropa lainnya. Tapi dari pintu keluar stadion penonton yang usai menyaksikan laga akan bisa menikmati pemandangan luar biasa berupa pegunungan yang mengelilingi area tersebut. Stadion Schnabelholz berjarak sangat dekat dengan perbatasan Jerman.
Liga Austria kini masih dalam periode jeda musim dingin. Setelah melewati 20 pertandingan Rheindorf Altach berdiri di posisi teratas dengan 42 poin. Unggul dua angka dari Red Bull Salzburg yang ada di urutan kedua.
Melihat skuat Rheindorf Altach saat ini, mereka tidak seharusnya berada di posisi teratas. Klub tersebut merekrut banyak pemain dari divisi di bawahnya. Mereka tidak memiliki pemain muda yang digadang-gadang akan sukses, atau pemain top yang sudah veteran.
Masih dalam pernyataannya pada Reuters, Zellhofer menyebut kunci sukses mereka ada pada manajemen. Secara khusus manajemen klub mencari pemain yang kariernya tersendat namun dinilai masih punya potensi untuk dikembangkan. Hampir seluruh pemain didatangkan dengan free transfer.
“Saya menggunakan jaringan saya, melalui kolega-kolega saya. Saya mengembangkan feeling yang bisa diterima pemain, yang cocok dengan klub.”
“Kami mencari pemain yang ingin kesempatan kedua… pemain yang entah bagaimana tidak berkembang di tempat lain. Kami mencari apa yang salah dan mulai melangkah dari sana,” lanjut Zellhofer.
Salah satu contoh rekrutan adalah Louis Ngwat-Mahop. Pemain kelahiran Kamerun itu sempat memperkuat Bayern Munich. Tapi di klub raksasa Jerman itu dia hanya bermain dua menit sepanjang satu musim. Sebelum gabung dengan Rheindorf Altach, Louis Ngwat-Mahop sempat juga memperkuat Salzburg, Iraklis dan Karlsruhe.
Meski sudah berdiri sejak 1929, Rheindorf Altach baru dapat promosi ke level teratas sepakbola Austria pada 2013/2014. Di musim 2014/2015 Rheindorf Altach sukses finis di uruta tiga untuk meraih tiket ke Liga Europa. Tapi musim lalu mereka nyaris terdegradasi dan menuntaskan musim di posisi delapan (lima angka dari zona degradasi).
Seperti banyak klub kurcaci lain di belahan Eropa, Rheindorf Altach dihadang masalah pelik tentang status pemain-pemainnya. Mereka tidak bisa berbuat banyak saat ada tawaran datang pada pemain atau pelatih.
Pelatih Damir Canadi menyeberang ke Rapid Vienna pada November lalu, untuk kemudian digantikan Werner Grabherr. Tapi karena tidak punya sertifikat melatih yang dibutuhkan Grabherr akhirnya melepaskan jabatan tersebut dan kini berkerja di bagian marketing klub. Menggantikan dia adalah Martin Scherb.
Sementara itu, Dmitri Oberlin, topskorer klub dengan sembilan gol, akan kembali ke klub yang resmi memilikinya, Salzburg. Salzburg menolak memperpanjang periode peminjaman striker asal Kamerun itu. Itu artinya, meski memuncaki klasemen di separuh pertama musim perjuangan Rheindorf Altach di paruh kedua musim bakal lebih berat.
“Kami bukan hanya satu pemain saja, ini adalah tim yang sesungguhnya, meski Oberlin adalah favorit suporter kemi. Bahkan jika kami duduk di posisi empat atau lima, itu akan menjadi sebuah sukses buat kami.”
“Setiap orang boleh bermimpi…tapi itu (menjadi juara) sulit,” tutup Zellhofer.
0 notes
Note
🍸- 👣- ⚽️ - 🎈- 💸
🍸- Do you drink? Not really. I have the occasional glass of wine or fruity cooler, but that’s it. I’m usually the DD. I’ve been drunk once, and it was awful. I didn’t like how it felt to lose control and I really didn’t; I felt like I became hyper-aware of everything. My mind was perfectly focused but my body wasn’t. The hangover the next day was awful. I will never do it again. It made it worse because I was at a convention and I almost didn’t even want to go back in for the next day of the con, because I felt so awful. I managed to get into cosplay and go talk to Sean Maguire and Rebecca Mader, but that’s it. Also, I’m over 21 so it was legal. ;)
👣- What do you like to do in your spare time? I watch a lot of movies and write. I rp one on one every day with one writing partner. It’s one of the highlights of my day. I’m into musical theatre and I also collect dolls.
⚽️- Do you like any sports? Nope. I’m an art kid. Also uncoordinated and out of shape. I was on a kids’ basketball team back when I was like 10.
🎈- Share a childhood memory! I lived in Italy for two years and during that time, we went to Salzburg, Austria, and did The Sound of Music tour through all the filming locations for the movie. I was obsessed with it as a kid so seeing the places where it was filmed was amazing.
💸- If you had a billion dollars and could only spend it, what would you buy first? All my convention tickets, autographs, photo ops, and my trip to DisneyWorld for this year. All the dolls I want, all the show tickets I want, and I’d fly out to Vancouver to visit the OUAT set. And bribe ABC for some dreams come true to happen on OUAT... :)
0 notes
Photo
Prediksi Bola Arsenal vs Liverpool 29 Agustus 2020 - Bookiepalace88 - Arsenal dan Liverpool bakal bertanding di kompetisi Community Shield, Sabtu (29/8/2020). Partai ini bakal dihelat di Wembley Stadium, London.
Arsenal ialah juara Piala FA 2019/20. Sementara itu, Liverpool berstatus juara Premier League 2019/20.
Pada Premier League musim lalu, Arsenal dan Liverpool saling menaklukkan di markas masing-masing. Anak-anak asuh Jurgen Klopp menang 3-1 di Anfield melalui satu gol Joel Matip dan dua gol Mohamed Salah (1 penalti).
Di Emirates Stadium, Arsenal menekuk Liverpool 2-1. Hendak tertinggal oleh gol Joel Matip, asuhan Mikel Arteta berbalik menang lewat gol-gol Alexandre Lacazette dan Reiss Nelson.
Demi ajang tahunan pembuka musim ini, The Gunners mesti kehilangan sejumlah pemainnya. Duo pemain bertahan, hkodran Mustafi dan Pablo Mari, wajib absen akibat cedera, begitu juga Gabriel Martinelli dan Calum Chambers.
Arteta kemungkinan bakal menurunkan bek baru William Saliba dari menit pertama. Tetapi, rekrutan anyar lainnya, Willian, dipercaya bakal duduk di kursi cadangan.
Dari tim Liverpool, Klopp hendak dibuat khawatir oleh bek sentral Virgil van Dijk, yang mengalami cedera ketika The Reds tampil imbang 2-2 dalam uji coba menghadapi Salzburg. Tetapi, van Dijk dipercaya akan fit untuk jadi starter.
Arsenal maupun Liverpool jelas sama-sama ingin membuka musim dengan pencapaian maksimal di turnamen Community Shield ini.
Lima Pertemuan Terakhir Kedua Tim:
16/07/2020 Arsenal 2-1 Liverpool 31/10/2019 Liverpool 5-5 Arsenal 24/08/2019 Liverpool 3-1 Arsenal 30/12/2018 Liverpool 5-1 Arsenal 04/11/2018 Arsenal 1-1 Liverpool
Lima Pertemuan Terakhir Arsenal:
19/07/2020 Arsenal 2-0 City 22/07/2020 Villa 1-0 Arsenal 26/07/2020 Arsenal 3-2 Watford 01/08/2020 Arsenal 2-1 Chelsea 26/08/2020 MK DOns 1-4 Arsenal
Lima Pertemuan Terakhir Liverpool:
16/07/2020 Arsenal 2-1 Liverpool 23/07/2020 Liverpool 5-3 Chelsea 26/07/2020 Newcastle 1-3 Liverpool 22/08/2020 Stuttgart 0-3 Liverpool 25/08/2020 Salzburg 2-2 Liverpool
Prediksi Susunan Pemain Arsenal vs Liverpool:
Arsenal [3-5-2]: Leno; Tierney, Luiz, Saliba; Maitland-Niles, Torreira, Xhaka, Soares; Aubameyang, Nketiah, Nelson.
Liverpool [4-3-3]: Alisson; Robertson, van Dijk, Gomez, Williams; Keita, Fabinho, Jones; Mane, Firmino, Salah.
Prediksi Bola Arsenal vs Liverpool 29 Agustus 2020
Prediksi BookiePalace | Situs Judi Bola, Agen Sbobet:
HANDICAP: Liverpool 3/4 OVER/UNDER: Under 3 SKOR: Arsenal 0-2 Liverpool
. .
Segera Daftar di www. BookiePalace88b .com Situs Taruhan Online Lengkap dan Terbaik
Min Depo Rp 25.000,- Line: bookiepalace WA: +6282258887123
1 note
·
View note