#SAIStudioAlam
Explore tagged Tumblr posts
Text
Empat Serangkai
Selasa, 8 Januari 2019
Hari pertama masuk sekolah di semester 2. Setelah membersihkan kelas dan loker, anak-anak mulai ngobrol sambil makan bekal snack masing-masing.
Kulihat ada beberapa anak bujang nampak serius duduk bersama di tangga kelas. Aku tahu komposisi ini, anak-anak yang gemar sejarah. Ada Kenzie, Rafa, M. Ammar dan Fadhlan. Dari segi personaliti, keempatnya seperti 2 kutub yang berlawanan, beda total. Kenzie dan Rafa adalah tipikal murid teladan yang biasa dideskripsikan dalam buku teks Bahasa Indonesia. Sementara Ammar dan Fadhlan memiliki jiwa yang sangat bebas dan sulit mematuhi peraturan, they are the truly free spirits. Tapi kalau sudah ngomongin sejarah, keempatnya bisa satu frekuensi.
Obrolan kali ini rupanya mengambil tema perang dunia. Kenzie memulainya dengan membicarakan tentang Hitler, mengapa ia jadi sosok yang sangat terkenal, yang ditimpali oleh Ammar dengan membawa nama Stalin dan Uni Soviet. Fadhlan mengajak mereka berpikir, tentang mengapa dahulu orang-orang gemar berperang sementara sekarang tidak. Rafa lalu beropini bahwa perang masih ada, tapi wujudnya sudah bukan memakai senjata.
Telingaku tak bisa diatur untuk tidak mendengar, lagipula posisi kami dekat...otakku secara otomatis mencerna semua yang mereka bicarakan.
Kalau didengar tanpa melihat wujudnya, obrolan ini sudah seperti obrolan orang dewasa. Tapi begitu melihat mereka, aku jadi gemas sendiri... Wkwkwk, obrolannya serius tetapi ekspresi dan suara mereka masih khas anak-anak.
1 note
·
View note
Text
"Ibu, ganti do'anya dong"
Selasa, 26 Maret 2019
Pulang sekolah hari itu, ada Taqi seorang diri yang belum dijemput, merasa bosan ia lalu membantuku merekap nilai Try Out Dinas yg ke-3. Kami sepakat memberikan hadiah kepada anak-anak yang progresnya meningkat. Jadi bukan berdasarkan ranking. Taqi bersyukur karena grafiknya naik, jauh dari nilai sebelumnya, dan itu artinya ia akan dapat hadiah. Sebelum pulang, ia menghitung sesuatu dengan jarinya, lalu berteriak..
"yes, disiksanya tinggal 6 kali lagi!"
Aku memberikan tatapan bertanya
Lalu dia menjelaskan, "Try out-nya kan tinggal sekali, 3 hari" katanya sambil menunjukkan 3 jari, ditambah UN 3 hari, jadi 6 kali lagi. Penyiksaan tinggal 6 kali lagi deh" jelasnya.
Aku geleng-geleng kepala sambil tertawa, "Jadi kamu anggap ujian-ujian ini penyiksaan ya?"
Dengan tampang yang santai khas Taqi, ia angkat bahu, "penyiksaan yang bikin orang yang disiksa jadi dapet ilmu"
😂
Hahahaha
Lalu ia bangkit dan mengambil tasnya, sebelum itu ia menyempatkan diri bermain dengan bolanya sebentar,
"Buk, kenapa bola gak masuk di UN? Sepak bola gitu Buk, atau Futsal, kan aku cuma pede kalo main bola, kalo pelajaran lain aku kan gak pinter"
Lalu aku senyum sendiri, daripada dijelaskan, aku balik bertanya "iya ya, kenapa tuh ya? Yang jago main musik, gak ada UN musik. Yang jago masak, gak ada UN masak. Yang jago berenang juga gak ada UN berenang. Kenapa ya?"
Taqi jadi ikutan mikir, lalu tetiba ia berkata "Bener kan Buk kalo saya bilang ini penyiksaan. Cuma yang pinter 3 pelajaran itu aja yang ada ujiannya, apa yang lain gak dianggep? Kan tersiksa jadinya"
Hahahahaha"
"Yasudah deh, kamu kan udah punya pengalaman ujian nih, nanti kamu jadi orang yang punya kuasa di dunia pendidikan deh Taqi, Ibu doain jadi menteri pendidikan ya"
"Aduh saya aminin gak ya, saya maunya jadi pemain bola kayak Messi bu. Ibu ganti doanya dong"
Lalu do'a untuknya seketika diganti. Habis meng-aamiin-kan, dia pamit pulang sambil nyengir.
0 notes