#Pramuka Berjiwa Pancasila
Explore tagged Tumblr posts
Text
Perayaan Hari Pramuka ke-63 di Seluma, Bupati: Generasi Muda Jaga NKRI dan Terapkan Nilai Pancasila
Perayaan Hari Pramuka ke-63 di Seluma, Bupati: Generasi Muda Jaga NKRI dan Terapkan Nilai Pancasila KANTOR-BERITA.COM, SELUMA|| Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) 0705 Seluma, memimpin upacara peringatan Hari Pramuka ke-63 di halaman Kantor Bupati Seluma, Pada Rabu, (14/8/24), Upacara ini dihadiri oleh…
#Gerakan Pramuka#Hari Pramuka ke-63#Pramuka Berjiwa Pancasila#Tema Hari Pramuka 2024#Upacara Hari Pramuka Seluma#Bupati Seluma#Erwin octavian#Kwartir Cabang 0705 Seluma
0 notes
Text
Danramil (Mayor Inf Susanto) menghadiri undangan Upacara Peringatan Hari Pramuka ke 63 dengan tema*Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI* di lapangan Merbau Kel. Padangsari Banyumanik Semarang.
https://www.instagram.com/p/C-sW8rVPHXNB98lsiv47g-MwXjDGmFQGLiGi3A0/?igsh=MWhic2tmZzNncG1yaA==
0 notes
Text
Kwarcab Kolaka Gelar Upacara Peringatan Hari Pramuka ke 63
Kolaka, BuletinNews.com – Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kolaka melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-63, dengan mengusung tema “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”, yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Kolaka. Rabu, (14/08/2024). Asisten III Hj. Andi Wahidah, S.Pd., MM., bertindak sebagai inspektur upacara serta dihadiri oleh…
0 notes
Text
Persami Saka Wira Kartika Kodim Wonosobo Sebagai Sarana Pembentukan Karakter
Saka Wira Kartika Setjonegoro Kodim 0707/Wonosobo kembali menyelenggarakan acara Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) bertempat di Desa Tlogo Garung. Acara dibuka oleh Pasi Ter Kapten Inf Nurbiyanto. (6/11/2023)
Dalam pembukaannya disampaikan bahwa kegiatan Pramuka Saka Wira Kartika bertujuan untuk membentuk dan membina generasi muda sebagai pemimpin-pemimpin bangsa dimasa depan. Untuk menciptakan hal tersebut banyak cara yang dilakukan oleh generasi muda. Salah satunya adalah dengan aktif mengikuti saka. Karena disana kita akan diajari berbagai ilmu yang sangat berguna dimasa yang akan datang.
“Persami ini mempunyai beberapa manfaat seperti mengurangi kenakalan remaja. Menyalurkan kreatifitas generasi muda karena disana para generasi muda dituntut untuk bisa mandiri hidup di alam lepas, memecahkan persoalan yang telah disiapkan oleh para pembina. Para peserta Persami juga harus selalu kompak terhadap kelompoknya sebab banyak kegiatan yang bersifat tim yang membutuhkan kerja sama antar anggota,” kata Pasi Ter.
Lebih lanjut Kapten Inf Nurbiyanto menyampaikan, dengan kegiatan Persami ini dapat meningkatkan dan memelihara semangat kebangsaan guna tetap tegaknya NKRI. “Pramuka merupakan wahana pembinaan bela negara dalam rangka menumbuh kembangkan dan menanamkan nilai patriotisme, rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan kepada generasi muda.
“Peserta Persami Saka Wira Kartika Kodim 0707/Wonosobo terus meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan. Tingkatkan terus kualitas kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan dan selama kegiatan dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan, Gerakan Pramuka, mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembinaan generasi muda untuk menjadi kader penerus cita-cita dan perjuangan bangsa yang berjiwa Pancasila. “Ini salah satu alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya Perkemahan Sabtu Minggu (Persami),” pungkas Kapten Inf Nurbiyanto.
Pendim0707
0 notes
Text
Wabup Ipat Buka Jambore Pramuka Madrasah Ibtidaiyah se-Jembrana
BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA - Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bertindak sebagai pembina upacara dalam upacara pembukaan Jambore Pramuka Profil Pelajar Pancasila KKMI Kabupaten Jembrana bertempat di Lapangan STIT Al-Mustaqim, Kecamatan Negara, Senin (9/10/2023). Jambore yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kabupaten Jembrana dibuka dengan pengalungan tanda peserta oleh Wabup Ipat kepada perwakilan peserta jambore. Wabup Ipat berharap kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan jambore dengan sebaik-baiknya. Karena melalui kegiatan Jambore tersebut, dapat meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian setiap peserta. "Saya mengharapkan seluruh peserta untuk mengikuti jambore ini dengan seksama, untuk dapat menciptakan kepribadian yang baik, berkarakter, berwatak, handal dan berpikir dan bertindak serta memiliki jiwa bela negara," ujarnya. Lanjut, kata Wabup Ipat, di situasi global saat ini pendidikan Pramuka menjadi sangat penting. Dirinya berkeyakinan, bahwa gerakan Pramuka dapat menyatukan bangsa ketika banyak pihak yang memiliki kepentingan ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Sesuai tujuan gerakan Pramuka yaitu mendidik generasi muda agar berwatak, berkepribadian, berkarakter, berjiwa patriot dan memiliki jiwa bela negara. Yang terpenting pancasila tetap tertanam di dada, yang didasari atas nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka," kata Wabup Ipat. Gerakan Pramuka, harap Wabup Ipat dapat mengikuti perkembangan jaman dan tidak terkesan kuno di era globalisasi saat ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena dalam era kebebasan berkomunikasi dimana generasi muda lebih banyak berinteraksi melalui media sosial. Hal tersebut menuntut pembina Pramuka harus dapat meningkatkan kreativitas dan berinovasi dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi dalam membina peserta. "Untuk mewujudkan tersebut, saya meminta gerakan Pramuka agar adaptif dan terus melakukan pembaruan dalam pembinaan anggota Pramuka dengan cara kekinian yang efektif untuk membangkitkan rasa cinta tanah air," tandasnya. Serupa dengan yang disampaikan Wabup Ipat, ketua KKMI Kabupaten Jembrana, Fathurrahman mengatakan, pelaksanaan Jambore Pramuka tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter dan kepribadian bagi para siswa-siswi. "Kegiatan ini dilaksanakan agar anak kembali bisa memahami makna pramuka yang sesungguhnya. Anak-anak mampu untuk bertanggung jawab serta menjalin kerja sama dengan peserta lainnya," ucapnya. Lanjut Fathurrahman menjelaskan, Jambore Pramuka kali ini diikuti oleh 400 orang peserta dari seluruh Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Jembrana yang duduk di bangku kelas 5 dan 6. "Peserta ada 400 orang dari 20 Madrasah Ibtidaiyah dimana masing-masing madrasah mengirimkan 20 orang peserta. Di Jembrana sendiri ada 7 MI Negeri dan MI Swasta yang mengikuti Jambore Pramuka ini," pungkasnya.(ang/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Bekali Pengetahuan Praktis dan Tumbuhkan Semangat Bela Negara, Korem 071/WK Bina Pramuka Saka Wira Kartika
Bekali Pengetahuan Praktis dan Tumbuhkan Semangat Bela Negara, Korem 071/WK Bina Pramuka Saka Wira Kartika
LIPUTANRAKYAT.COM|Purbalingga – Maksud diadakannya latihan kepramukaan disamping untuk membekali pengetahuan praktis, juga untuk menumbuhkan semangat bela negara guna mendorong dan meningkatkan kreasi kepramukaan kepada pemuda-pemudi pewaris masa depan bangsa. Sehingga nantinya dapat menjadi manusia yang berkepribadian luhur, berjiwa Pancasila dan mencintai tanah airnya. Hal tersebut,…
View On WordPress
0 notes
Text
Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63 di Bengkulu Tengah: Menguatkan Komitmen Generasi Muda untuk NKRI
Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63 di Bengkulu Tengah: Menguatkan Komitmen Generasi Muda untuk NKRI KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU TENGAH|| Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, melalui Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) 0710 Bengkulu Tengah, merayakan Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63 di Halaman Kantor Bupati, Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, pada Rabu (14/8/24). Upacara…
#Gerakan Pramuka#Hari Pramuka ke-63#Kwartir Cabang Bengkulu Tengah#Peringatan Hari Pramuka#Pramuka Berjiwa Pancasila#Bengkulu Tengah#Upacara
0 notes
Text
Diari Mimpiku
Baktiku pada Ibu Pertiwi
Bismillahirrahmanirrahiim..
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia" (Ir.Soekarno)
Begitu lantang ucapan Bapak Proklamator itu, mengharap dengan keteguhan hati bahwa pemuda adalah pengguncang dunia, penerus harapan - harapan bangsa.
Menjadi mahasiswa memberikan pelajaran tersendiri bagi saya. Sebelum saya menginjakkan kaki sebagai mahasiswa, saya tergolong siswa aktif di SMP maupun SMA. Bermula sebagai Wakil Ketua OSIS dan Ketua Dewan Putri Pramuka menjadikan saya ketagihan aktif sebagai ‘anak organisasi’. Bagi saya, aktif dalam organisasi terasa menyenangkan dan bisa menebar kebermanfaatan jika kita tahu tujuannya. Hal itu berlanjut pula ketika SMA. Tentu dengan pola pikir yang lebih matang, ‘skill’ untuk aktif di organisasi semakin bertambah dan pengalaman yang didapat-pun beragam.
Beranjak menjadi mahasiswa, saya dikenalkan dengan konsep ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’, yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Lambat laun, saya mulai menyadari bagaimana peran mahasiswa untuk negeri. Mahasiswa sebagai agen perubahan haruslah pemuda dan berjiwa muda yang geraknya adalah untuk rakyat. Berikut langkah kontribusi saya untuk negeri.
Belajar dari Peduli Desa 13. Salah satu program kerja Departemen Sosial Masyarakat BEM IM FKM UI 2017 adalah FKM UI Peduli. Salah satu kegiatannya adalah ‘Peduli Desa’.kegiatan ini berlangsung di Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. Permasalahan yang ada meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selama satu minggu kami berkunjung, banyak hal yang diperoleh mulai dari sisi kearifan lokal, budaya masyarakat, dan keramahan penduduk yang terasa membekas di hati. Belajar dari hal tersebut muncul adanya ketertarikan untuk berbagi untuk membangun negeri. Hal yang membuat saya tertarik adalah karakteristik daerah yang bersifat pesisir. Dengan hasil ikan yang melimpah justru tak sebanding dengan permasalahan gizi di daerah ini. Selain itu, perilaku kesehatan daerah ini juga rendah dengan adanya perilaku MCK yang buruk. Kegiatan yang coba kami terapkan selain intervensi kesehatan adalah pelatihan pendidikan dan pertambakan (mayoritas mata pencaharian penduduk), serta pembentukan kader melalui forum anak di desa tersebut. Hal ini mendorong saya untuk menyelami lebih dalam dengan pendekatan berbasis kesehatan masyarakat. Karena pada dasarnya, sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengubah suatu daerah tidak dapat berlangsung sekejap mata, membutuhkan waktu yang cukup lama.
Menyoal Pendidikan Anak Buruh Migran Malaysia: Ironi Identitas di Luar Batas Khatulistiwa. Menyoal jati dari sebagai anak bangsa, sudah barang tentu ketika lahir sebagai anak Indonesia akan terbiasa dengan simbol/tanda kebangsaan dan identitas nasional yang bisa kita dapatkan dalam ranah pendidikan formal. Kita diajarkan untuk mengenal Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, dan peta Republik Indonesia. Tak hanya itu, pemerintah juga ikut andil dalam menanamkan karakter – karakter bangsa mulai pemakaian seragama merah putih pada jenjang sekolah dasar hingga berbagai upacara peringatan hari besar kepahlawanan dan kemerdekaan Indonesia. Ya, kita yang sejak kecil dengan tidak perlu susah – susah mengenal entitas bangsa Indonesia belum tentu berlaku bagi anak – anak buruh migran Malaysia.
Mereka tidak mengenal dan terlibat langsung dalam hal penerapan bersifat kebangsaan. Hal itu tidaklah mudah, mengingat mereka berada dalam sebuah interaksi sosial dan kultural yang beraneka ragam dan ada batasan yang menempatkan posisi mereka sebagai “orang lain” di tempat di mana mereka lahir dan bertumbuh. Sebagai seorang anak, mereka kemudian mengidentifikasi sebuah kenyataan atas identitas diri mereka sebagai bagian dari etnis tertentu dari orang tuanya. Namun, untuk kemudian mereka mafhum bahwa mereka menyandang identitas sebagai bagian dari Negara Indonesia, diperlukan agen yang bisa melibatkan mereka dalam sebuah pola interaksi, dan sekolah menjadi wahana yang dapat mewujudkan hal itu. Akan tetapi, pendidikan formal di daerah-daerah tempat tinggal buruh migran juga mengalami hambatan yang signifikan. Misalnya, kondisi yang dialami oleh anak-anak migran di Sabah, Malaysia. Walaupun saat ini sudah ada sekolah nonformal yang dapat mereka ikuti, namun masalah dokumen masih menjadi penghalang mereka dalam mendapatkan akses pendidikan.
Lebih lanjut klik : https://docs.google.com/document/d/13f8JxpJFYW3m0FzhqHHbxybOLSK9eBM7AfVPp_ZEb-Q/edit
Sebuah pengingat dari luar batas khatulistiwa. Masih ada permasalahan terkait pendidikan yang menjadi tantangan kita bersama. Hal ini membuat saya berpikkr bahwa masalah pendidikan maupun kesehatan adalah kerja kolaborasi, kerja bakti anak negeri. Jika kita mampu mengubah dengan bersama - sama, mengapa harus sendiri - sendiri ?
3. Puskesmas Terapung Penyambung Nadi Kesehatan Negeri
Kita tahu bahwa Indonesia memiliki beribu - ribu pulau kecil yang susah terjangkau fasilitas, dalam hal ini pelayanan kesehatan. Saya berpikir dengan konsep puskesmas apung ini bisa menjadi penyambung nadi kesehatan di pulau kecil di Indonesia. Memang, saya akui dengan adanya konsep ini jika tidak diimbangi dengan konsep kesehatan masyarakat akan sama saja hasilnya. Maka, ide saya dengan mengkolaborasikan konsep preventif promotif dengan kuratif rehabilitatif. Puskesmas tetap sebagai garda terdepan penunjang kesehatan di daerah tersebut serta tetap berjalan konsep kesehatan masyarakat dengan pendekatan berbasis kepulauan.
4. Forum Pemuda Pati (ForPATI)
Ide ini muncul bermula dari obrolan ringan saya dengan pembimbing akademis (PA) saya. Singkat cerita, PA saya celetuk “justru mahasiswa disini yang paling saya harapkan adalah kembali ke daerah, bangun itu daerah masing - masing. Sehingga bisa saling bersinergi dan ketimpangan pun lambat laun bisa teratasi.”
Dalam hati, “benar juga ya”. Setelah itu, saya mulai sering memikirkan kota tempat saya dibesarkan. Kota cukup terbilang kecil di Jawa Tengah. Saya mulai menelaah dan aksi pertama saya adalah sebagai pioneer dalam membuat kegiatan seminar kehidupan kampus di SMA saya. Sekedar tahu saja, motivasi mengenai kuliah dan kepercayaan diri remaja tempat saya tinggal tidak cukup bagus, terutama di SMA saya berasal. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk membentuk kegiatan tersebut dengan konsep kolaborasi dengan mahasiswa kampus lain.
Perlahan tapi pasti, saya mulai berpikir untuk mengepakkan sayap kembali. Saya ingin membangun gerakan berbasis pengabdian masyarakat di Pati. Langkah pertama yang ditempuh dalam benak saya adalah membentuk forum pemuda Pati. sebenarnya sudah ada forum tersebut namun masih berbasis “ke-univ-an”. Jadi, masih ngan label Univ X , dsb.. Maka, saya ingin menjadi kontributor dalam pembentukan forum ini. Melalui forum pemuda Pati ini, akan ada berbagi program kerja yang berbasis kesehatan maupun pendidikan. Setidaknya ada beberapa program kerja unggulan di benak saya GARDA (Gerak Pemuda ).
Melaui Garda akan diturunkan proker - proker yang berbasis kemanusiaan, kesehatan, dan pendidikan. Misalnya Enviropreunershiip (gerakan berupa daur ulang sampah agar bernilai ekonomis) dan kegiatan berupa ‘turun lapangan’ di daerah tak terjangkau di Pati.
‘Berlelah - lelahlah, karena manisnya hidup terasa setelah berjuang’.
1 note
·
View note
Photo
Waaster Kasad Resmi Tutup Persami TNI AD Terpusat di Kodam IV/Diponegoro JAKARTA, tniad.mil.id,- Waaster Kasad Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P resmi menutup Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Saka Wira Kartika terpusat Tahun 2019, yang diselenggarakan TNI Angkatan Darat di Kodam IV/Diponegoro. Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Kolonel Arh Zaenudin, dalam rilis tertulisnya kepada awak media di Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019) Dikatakan Kapendam, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di lapangan tembak Krida Manggala Secata Rindam IV/Dip Gombong tersebut, bertujuan untuk membina dan mewujudkan generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan serta menyiapkan kader pemimpin yang berjiwa nasionalisme dan bermental Pancasila. “Persami Saka Wira Kartika ini, dapat meningkatkan nilai-nilai wawasan kebangsaan serta menanamkan jiwa kesatria untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mempererat Bhinneka Tunggal Ika demi menjaga keutuhan NKRI,” ucap Zaenudin. Lebih lanjut diutarakan Kapendam, dalam sambutannya Waaster Kasad mengatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan Persami ini diharapkan kepada peserta Persami sekalian untuk lebih giat lagi berlatih dalam mengasah ilmu kepramukaan, semua materi yang telah dilaksanakan dalam Persami kali ini dapat berguna dan diaplikasikan di pangkalan masing-masing. “Kegiatan Persami yang telah kita laksanakan ini semoga dapat mendorong perkembangan dan kemandirian gerakan Pramuka Saka Wira Kartika sehingga mempercepat keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda yang baik serta sebagai calon pemimpin bangsa yang andal pada masa yang akan datang,” ucapnya. “Pramuka merupakan organisasi yang dapat membentuk kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa untuk memiliki kecakapan hidup dengan selalu berpedoman Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka bagi segenap anggota Pramuka,” sambungnya. #korem074wrt_solo #kodamIVdiponegoro #pendamdiponegoro #gemadiponegoro #mabesad #dispenad #puspentniad #suaradiponegoro #tni #polreskaranganyar #pemkabkaranganyar #dishubkaranganyar #kominfokaranganyar https://www.instagram.com/kodimkaranganyar/p/BzFYtMUBjDl/?igshid=x0ksc0e1mcbp
#korem074wrt_solo#kodamivdiponegoro#pendamdiponegoro#gemadiponegoro#mabesad#dispenad#puspentniad#suaradiponegoro#tni#polreskaranganyar#pemkabkaranganyar#dishubkaranganyar#kominfokaranganyar
0 notes
Text
KH. Mahrus Amin, Tokoh Pramuka Pesantren Indonesia
14 Agustus merupakan hari jadi Gerakan Pramuka Indonesia, banyak tokoh masyarakat maupun pimpinan pemerintah telah berjasa dalam mengembangkan Gerakan Pramuka di Indonesia. Salah satu Penggerak Pramuka Pesantren, adalah sosok Ulama Besar yang kini memimpin Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, serta 17 Pondok Pesantren Darunnajah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Beliau adalah KH. Mahrus Amin.Pendiri Darunnajah Group ini sebenarnya bukanlah orang baru di Gerakan Pramuka, kerana sejak masih menimba ilmu di pesantren, KH Mahrus Amin sudah menjadi Pandu bersama rekan-rekannya yang kini sudah menduduki jabatan di Pemerintahan.
Jiwa dan semangat kepanduan, sebagaimana yang ada dalam Dasadharma Pramuka, serta Trisatya tersebut, terus dikembangkan guna membentuk para santri yang Patriot, Sopan, Kesatria dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana Pesantren Darunnajah dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara.
3 Pramuka, 3 Kyai, 3 Pesantren. KH. Mahrus Amin (pendiri Pondok Pesantren Darunnajah) bersama dengan alm. KH. Hasyim Muzadi (pendiri Ponpes Al-Hikam Malang dan Depok serta Ketua Umum Pengurus Nahdhatul Ulama’) dan KH. KH Tidjani Djauhari, pendiri pondok pesantren Al-Amien Prenduan, Madura.
Salah satu upaya yang dilakukan, sebagai orang yang dibesarkan di Kepanduan Indonesia (Pramuka), mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega hingga Pembina, KH Mahrus Amin terus mengembangkan berbagai kegiatan kepramukaan, agar menjadi wadah pemersatu bangsa, atau alat mempererat persaudaraan atau ukhuwah, Pramuka secara nasional, sehingga berbagai kegiatan seperti Pekan Olahraga, Seni dan Pramuka dikemas secara khusus, dalam even tingkat nasional, dengan kegiatan “Perkemahan Pramuka Santri Nusantara se-Indonesia”, dan acara tersebut telah menjadi agenda tahunan, untuk perkemahan para santri, guna memperkokoh NKRI dimasa yang akan datang.
Meskipun sedikit berbeda dalam berpakaian, namun ajaran kepramukaan di pesantren tetap mengacu pada Dasadharma Pramuka, karena pakaian bagi Pramuka Santri disesuaikan dengan syariat Islam, sehingga dalam berpakaian juga sesuai dengan syariat Islam.
Demikian juga dalam latihan, tidak membaur antara Pramuka Santri Putri dengan Pramuka Santri Putra, dan beliau pun yakin kegiatan pramuka, merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan bagi generasi bangsa dimasa yang akan datang, untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai Pelopor Santri Pramuka, KH Mahrus Amin juga terus melakukan diskusi-diskusi dengan para Ulama maupun pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka serta pimpinan Kwarda, bagaimana organisasi Pramuka dimasa yang akan datang, serta bagaimana meningkatkan mutu latihan, sehingga generasi muda yang akan datang, makin mampu lagi memimpin bangsa ini, dengan budaya damai, serta sesuai karekter dan watak bangsa Indonesia. Sehingga dengan pramuka ini persatuan bangsa dimasa yang akan datang akan lebih kokoh lagi.
Facebook WhatsApp Twitter
from WordPress https://ift.tt/2TtV3AO via IFTTT
0 notes
Text
Pengawas Sekolah Ikuti KMD Jenggala 184 Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo-koranmemo.com
New Post has been published on http://koranmemo.com/pengawas-sekolah-ikuti-kmd-jenggala-184-kwarcab-gerakan-pramuka-kabupaten-sidoarjo/
Pengawas Sekolah Ikuti KMD Jenggala 184 Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo, koranmemo.com – Sebanyak 55 orang pengawas sekolah mulai tingkat TK, SD dan SMP serta pengawas sekolah Pendidikan Agama Islam ikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) Jenggala 184 Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 8-12 Januari 2017. Pagi tadi KMD dibuka Wakil Bupati (wabup) Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH di Kantor PGRI Kabupaten Sidoarjo, Senin, (8/1).
Wabup yang juga sebagai Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo mengatakan jumlah pembina Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo selalu meningkat setiap tahunnya. Namun kebutuhan pembina mahir masih belum terpenuhi oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo, untuk itu kegiatan seperti ini perlu diselenggarakan untuk mencetak pembina-pembina Gerakan Pramuka di Kabupaten Sidoarjo.
Wakil Bupati Sidoarjo tersebut mengatakan tugas dan tanggung jawab pembina Pramuka cukup berat. Namun tugas mendidik anak bangsa berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna harus terus dilakukan.
Pasalnyayatugas yang diemban para pembina Pramuka adalah tugas yang suci dan mulia.”Berbahagialah kita yang terpanggil dengan sukarela memerankan diri sebagai pembina Pramuka,”ujarnya.
Wabup juga berpesan kepada para pengawas sekolah untuk selalu mengawasi kegiatan Pramuka di Gugus Depan. Dengan begitu diharapkan kegiatan kepramukaan di Kabupaten Sidoarjo akan semakin lebih maju dan semarak lagi.
“Saya selaku ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo berpesan kepada para pengawas agar setelah mengikuti KMD juga ikut mengawasi kegiatan kepramukaan di Gugus Depan,”pintanya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin juga mengatakan predikat Kwarcab tergiat ke dua se Jawa Timur telah disandang Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo. Penghargaan tersebut diberikan Kwarda Gerakan Pramuka Propinsi Jawa timur tahun 2017 lalu. Ia berharap tahun depan predikat tersebut meningkat menjadi Kwarcab tergiat pertama se Jawa Timur. Untuk itu ia meminta semua pihak termasuk pengawas sekolah, ikut serta dalam memajukan gerakan Pramuka di Kabupaten Sidoarjo.
Koordinator KMD Suwandi mengatakan kegiatan KMD dilakukan di dua tempat. Tanggal 8-9 dilakukan di Kantor PGRI Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan tanggal 10-12 di Puri Gendis Trawas Mojokerto dalam bentuk perkemahan. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam memahami kegiatan ekstrakulikuler wajib pendidikan kepramukaan.
Ia berharap melalui KMD tersebut pengawas sekolah mampu mengaplikasikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I (Permendiknas) Nomer 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakulikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Menengah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
Reporter: Yudhi Ardian
Editor: Achmad Saichu
0 notes
Quote
MALINAU Kalimantan Utara,-Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0910-10/Long Nawang, Kodim 0910/Malinau Serka Bibo Gutomo, A.Md, Kep mendapat Penganugerahan Penghargaan Lencana Panca Warsa Pramuka di HUT Pramuka Ke- 60 Tahun 2021.Penganugerahan Penghargaan Lencana Panca Warsa Pramuka tersebut berlangsung di Sekretariat Gerakan Pramuka Kabupaten Malinau di Komplek Stadion Utama Jl. Pusat Pemerintahan, Desa Malinau Hulu, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Sabtu (14/08/2021).Lencana Panca Warsa tersebut disematkan oleh Ka Kwarcab Malinau Malinau Dr. M. Fiteriady , S.STP, MSi mewakili Ka Kwarda Provinsi Kalimantan Utara Kepada Serka Bibo dan 4 Orang Lainnya.Lencana Panca Warsa merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota dewasa Gerakan Pramuka. Penghargaan tersebut diberikan atas kesetiaan, kepatuhan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan, dan ketertiban sebagai anggota dewasa Gerakan Pramuka dalam menunaikan kewajibannya selama lima tahun atau kelipatan lima tahun.Ka Kwarcab Malinau Malinau Dr. M. Fiteriady , S.STP, MSi usai menyematkan Lencana Panca Warsa dalam arahannya mengatakan penganugerahan ini diberikan atas darma bakti dan pengabdian yang sangat berarti bagi kemajuan Gerakan Pramuka.“Mudah-mudahan penghargaan yang diberikan ini bisa menjadi penyemangat untuk terus berbagi ilmu mengabdikan diri dalam kepramukaan,” ucapnya. Di tempat terpisah Komandan Kodim 0910/Malinau Letkol Inf Sofwan Nizar S.Sos.,M.Han mengatakan satu upaya Kodim 0910/Malinau untuk membina para generasi penerus bangsa dalam bidang kepramukaan, para Babinsa secara bergantian mengikuti kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) dengan tujuan untuk membantu membina Pramuka di wilayah binaannya masing masing.“melalui organisasi gerakan Pramuka pembinaan wawasan kebangsaan diharapkan dapat tercapainya sasaran peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, berjiwa pancasila, cinta tanah air dan bangsa yang berkarakter Patriotis, pantang menyerah dan memiliki daya saing yang tinggi demi kemajuan bangsa,” Tambahnya.(Pendim 0910).
http://www.delapanenam.com/2021/08/babinsa-koramil-0910-10long-nawang-raih.html
0 notes
Text
Inilah Saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk Indonesia
“Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia, tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain!” kutipan dari B. J. Habibie
Saya adalah sosok yang sederhana namun senang memberi dampak baik bagi sekitar, perkenalkan nama saya Joan Novvic berstatus sebagai mahasiswa yang sedang mengemban ilmu di kota hujan, Institut Pertanian Bogor yang dikenal dengan kampus rakyat, kampus pertanian, dengan program studi yang diambil yaitu Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, yang dimana saat ini sedang menempuh semester ke-3. Dilahirkan dari pasangan luar biasa hebatnya dalam berjuang memenuhi kebutuhan hidup keluarga pada tanggal 27 November 1998 silam di kota yang dijuluk sebagai kota patriot, Kota Bekasi. Saya merupakan anak ke-2 dari dua bersaudara. Kakak saya berumur 24 tahun dan belum menikah. Kehadiran saya di kampus rakyat ini merupakan target saya selama duduk di bangku SMA dan tak luput pula usaha serta doa dari orang tua yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan akademik saya dan kakak saya hingga saat ini. Keluarga saya merupakan keluarga yang sederhana, dalam arti dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan dengan pendapatan yang rendah. Sehingga dari kecil saya diajarkan untuk selalu bersyukur atas nikmat dari Allah SWT. yang diberikan dengan tidak mengeluh dan tidak meminta atas dasar kebutuhan individu yang berlebihan. Ayah saya dulunya merupakan seorang wiraswasta di bidang kuliner namun dalam tujuh tahun terakhir ini menghentikan usahanya dan menjadi tidak bekerja. Kini sosok Ibu yang berperan untuk menafkahi keluarga dengan jumlah tanggungan sebesar dua orang. Saat ini Ibu saya berwirausaha di bidang fashion dengan membentuk usaha jahit busana dan seprei di rumah.
Sebuah perjalanan kehidupan akademika ini bermula dari Sekolah Dasar, dengan nuansa keagamaan yang bernama SD Islam An-Nur Bekasi. Orang tua saya merekomendasikan saya untuk sekolah dengan basis keagamaan yang kuat dengan alasan agar saya lebih mengetahui ilmu agama dan dapat mengamalkannya dengan baik. Lalu melanjutkan pendidikan ke menengah pertama di SMP Negeri 16 Bekasi yang merupkan salah satu sekolah menengah pertama favorit di kota saya. Pada saat SMP saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Kegiatan ini saya pilih untuk membentuk kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat terhadap hukum, disiplin, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Lalu saya melanjutkan pendidikan di bangku menengah atas di SMA Negeri 3 Bekasi yang merupakan salah satu sekolah menengah atas favorit di kota saya. Semasa SMA banyak sekali pengalaman yang saya dapat, saya mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan beberapa ekstrakulikuler lainnya seperti Dewan Keluarga Masjid (DKM), Information Communication and Technology (ICT) dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Selama menempuh pendidikan dari SD hingga SMA terjadi peningkatan dalam proses belajar yang dilihat dari hasil rapor belajar.
Berbicara mengenai kontribusi yang telah, sedang, dan akan saya berikan untuk Indonesia, selama saya menempuh akademik khususnya selama di SMA dan kuliah di IPB, saya mencoba mencari berbagai pengalaman dengan mengikuti beberapa kegiatan dalam suatu organisasi maupun kepanitiaan. Disini saya belajar berbagai ilmu dan pengetahuan serta beberapa soft skill seperti kepemimpinan, menulis, dan public speaking yang tidak didapatkan di dalam kelas. Dengan modal pengalaman, pengetahuan, dan soft skill tersebut saya berusaha untuk mengagungkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengembangkan prestasi akademik maupun non-akademik hingga dapat mengharumkan nama almamater dan bangsa. Terdapat beberapa prestasi saya pada saat SMA dan kuliah. Memiliki lingkungan yang baik agar terhindar dari kenakalan remaja dengan mengikuti berbagai kegiatan positif seperti terlibat dalam organisasi merupakan salah satu cara saya untuk membentenginya. Setelah menjadi mahasiswa di kampus pertanian saya menjadi lebih peka terhadap kondisi pertanian di Indonesia saat ini dan bertekad untuk mengembangkan pertanian di Indonesia khususnya di daerah saya sendiri.
Hingga detik ini, saya tetap berusaha untuk membantu orang tua dalam segi finansial. Selain untuk membantu dari segi finansial saya bertekad dan yakin untuk memberikan kebahagiaan akan prestasi di bidang akademik dan non-akademik yang telah saya tempuh. Dengan ambisi memilih untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti Beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma) tahun 2017 yang merupakan sebagai bentuk usaha untuk membantu orang tua saya dan merupakan salah satu bentuk prestasi di bidang akademik. Untuk membentuk kepribadian sebagai muslim yang baik juga memerlukan suatu dampingan. Harapannya dengan mengikuti program pengembangan diri yang diberikan Beasiswa Baituzzakah Pertamina (Bazma) saya dapat meningkatkan kapasitas saya baik dalam sisi akademik maupun kerohanian. Dengan semua bantuan dan program yang diberikan in sya Allah saya dapat belajar lebih baik tanpa memikirkan kondisi finansial keluarga dan lebih haus akan prestasi. Selain itu dengan ilmu dan prestasi yang telah didapat, saya ingin sekali untuk berbagi pengalaman untuk orang-orang sekitar saya karena semua orang berhak untuk mendapatkannya.
0 notes
Quote
BARABAI - Kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam suasana pembaharuan ini menjadi semakin penting untuk dicermati, oleh karena besarnya pengaruh budaya, pandangan hidup, sistem politik, tata nilai dan sistem ekonomi yang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka membentuk masyarakat yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan, Kodim 1002/Barabai menggelar kegiatan pemabianaan wawasan kebangsaan Trimwulan III tahun anggaran 2020, bertempat di Aula Sapta Marga Makodim 1002 Jalan Telaga Padawangan Kelurahan Barabai Timur Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).Kamis (10/9). Kegiatan pembinaan wawasan yang bertemakan “PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BERKARAKTER DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN”.dibuka oleh Plh Pasiter Kodim 1002/Barabai Kapten Inf Moh. Alip Suroso. Dalam sambutan Dandim 1002/Barabai Letkol Inf Muh Ishak H. Baharuddin, S.I.P.M.I.Pol yang disampaikan oleh Kapten Inf Moh Alip Suroso, bahwa pembinaan wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk membina dan membentuk komponen masyarakat Indonesia berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil dan berjiwa kesatria serta memiliki rasa cinta tanah air yang berlandaskan ke- Bhinneka Tunggal Ika-an dengan semangat bela negara guna mewujudkan NKRI yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”tuturnya. Didalam kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan ini para peserta yang terdiri dari adik-adik pramuka dan pelajar tingkat SLTA ini diberikan materi-materi tentang Empat pilar konsensus dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, Bahaya Narkoba dan pergaulan seks bebas, Bela negara untuk menjaga Keutuhan NKRI, Etika Pergaulan dan Proxy war.”tambahnya. Selain itu para peserta juga disuguhkan dengan materi Outbond yang bersifat menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, pantang menyerah, kerja sama dan kewaspadaan diri seperti : Water Estafet, Permadani terbang, Tongkat Estafet, Buldozer, Bola Tali dan Holahop. Dari semua materi-materi maupun permainan Outbound yang diberikan, diharapkan para para peserta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka menyongsong yang lebih cerah dan gemilang.”pungkasnya.(pendim1002).
http://www.delapanenam.com/2020/09/bentuk-masyarakat-yang-berkarakter.html
0 notes
Quote
Jakarta, Nasional - Dalam rangka penerus tongkat estafet kepemimpinan di masa depan, khususnya generasi muda yang tangguh dan mandiri, TNI Angkatan Darat dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melalui Saka Wira Kartika menggelar Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di Gombong. Hal tersebut disampaikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E.,M.M., saat membuka kegiatan Persami terpusat tingkat daerah di Lapangan Tembak Pekuncen, Secata Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (21/6/2019). Diungkapkan oleh Pangdam, kegiatan perkemahan yang diikuti seluruh Kwartir Cabang Se-Jateng dan DIY ini, diharapkan tidak hanya menambah kemampuan dan keterampilan, namun juga membangun karakter kebangsaan para peserta Pramuka Saka Wira Kartika. “Pembinaan karakter generasi muda merupakan tanggung jawab kita bersama, dan tentunya melibatkan dukungan segenap komponen bangsa, termasuk pejabat Pemerintah Daerah dan pejabat TNI AD,” ungkap Pangdam. “Mengingat sangat pentingnya generasi muda yang juga generasi penerus bangsa, Pemerintah telah mengamanatkan kepada kita semua dalam undang-undang Gerakan Pramuka, yaitu nomor 12 Tahun 2010,” imbuhnya. Untuk diketahui tema Persami yang berlangsung di satuan jajaran Rindam IV/Diponegoro ini mengambil tema, “Melalui Pembinaan Kepramukaan Saka Wira Kartika, TNI AD Siap Membina dan Membentuk Generasi Muda Bangsa yang Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan Serta Berjiwa Kesatria Guna Menumbukan Rasa Cinta Tanah Air Demi Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Repulik Indonesia”. “Hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden RI Tahun 2006, bahwa gerakan Pramuka merupakan salah satu wadah pembentukan karakter bangsa Indonesia sejak dini yang merupakan aset bangsa yang tak ternilai dalam mengawal dan mengamankan Pancasila dan UUD 1945,” terang Pangdam. Selain itu menurut Pangdam, Persami terpusat tingkat daerah ini juga bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil pelaksanaan pembinaan kepramukaan yang telah dilaksanakan. (Dispenad)
http://www.tatagbuleng.online/2019/06/bentuk-generasi-muda-tangguh-dan.html
0 notes