Tumgik
#PetualanganEpik
ceritasingkat88 · 10 days
Text
Silva4d - Kebangkitan Dewa Naga Hitam | Scatter Hitam.
Tumblr media
Silva4d - Di sebuah dunia yang terlupakan oleh waktu, di antara gunung-gunung tinggi dan danau-danau yang tersembunyi, ada sebuah legenda yang hanya dikenal oleh para tetua suku kuno. Legenda tentang Nagaraja, Dewa Naga yang menjaga keseimbangan alam. Ribuan tahun yang lalu, Nagaraja mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran, lalu tertidur di kedalaman gua purba, menunggu saatnya untuk terbangun kembali.
Waktu terus berjalan, dan dunia mulai melupakan legenda itu. Manusia semakin terikat dengan kekuatan dan kemajuan teknologi, lupa bahwa alam memiliki penguasa yang jauh lebih tua dari mereka.
Namun, pada suatu hari, sebuah tanda muncul. Gunung tempat Nagaraja bersemayam mulai bergetar, dan langit di atasnya menghitam, seolah mengundang badai. Air di danau-danau yang tenang mendadak menjadi liar, memuntahkan pusaran air besar yang tak terhentikan. Manusia mulai merasa ketakutan, tapi tak seorang pun tahu apa yang sedang terjadi—kecuali satu orang, seorang pemuda bernama Arka.
Arka bukanlah pemuda biasa. Ia adalah keturunan terakhir dari suku penjaga yang diberi tugas untuk melindungi rahasia Nagaraja. Sejak kecil, ia telah diajari tentang legenda naga dan bagaimana cara membangunkannya jika dunia berada di ambang kehancuran. Namun, Arka tak pernah membayangkan ia akan benar-benar menghadapi tugas ini. Kini, tanda-tanda kebangkitan naga telah muncul, dan ia tahu bahwa hanya dia yang bisa memanggil Nagaraja kembali.
Dengan membawa pusaka keluarganya—sebuah batu giok berbentuk sisik naga—Arka melakukan perjalanan menuju puncak gunung. Ia melintasi hutan-hutan lebat dan jurang-jurang curam, menembus angin yang seakan ingin menjatuhkannya. Setiap langkah terasa semakin berat, tapi tekadnya semakin kuat. Dunia butuh Nagaraja, dan Arka harus membangunkannya sebelum terlambat.
Setibanya di gua purba di puncak gunung, Arka berdiri di hadapan pintu batu besar yang tertutup rapat. Ia meletakkan batu giok di ceruk yang telah ditakdirkan untuknya, dan dengan suara gemuruh, pintu batu itu terbuka. Di dalam gua, sebuah bentuk besar dan berkilauan terbaring, melingkar seperti sungai yang membeku—itulah tubuh Nagaraja. Sisiknya memancarkan cahaya samar, dan matanya tertutup, seperti dalam tidur panjang yang dalam.
Arka mendekat dengan hati-hati, lalu berbicara dengan suara penuh hormat, "Wahai Nagaraja, Dewa Naga yang Agung. Dunia membutuhkanmu lagi. Keseimbangan telah terganggu, dan hanya engkau yang bisa memulihkannya."
Pada saat itu, mata naga itu terbuka. Sejenak, keheningan menyelimuti gua, sebelum suara gemuruh keluar dari mulut sang naga. "Keseimbangan telah terganggu karena keserakahan manusia," suara Nagaraja bergaung, dalam dan penuh wibawa. "Apakah mereka pantas untuk diselamatkan?"
Arka menggeleng, matanya penuh keyakinan. "Bukan semua manusia. Banyak yang telah tersesat, tapi masih ada yang menjaga keseimbangan. Mereka yang peduli pada bumi, pada alam, dan satu sama lain. Mereka layak diberi kesempatan."
Nagaraja terdiam sejenak, memandangi pemuda itu. Arka berdiri tegak, tak gentar meskipun dirinya hanya setitik debu di hadapan naga sebesar gunung. Setelah beberapa saat, Dewa Naga itu mengangguk. "Jika kau percaya demikian, aku akan memberi mereka kesempatan. Tapi ingat, jika keseimbangan kembali terganggu, aku tidak akan ragu untuk menghancurkan semuanya."
Dengan satu gerakan besar, Nagaraja terbangun sepenuhnya. Sayapnya yang besar terbentang, menggetarkan seluruh gunung. Arka hampir tersapu oleh angin kencang yang ditimbulkan naga itu, tapi ia tetap berdiri tegak, menyaksikan kebangkitan sang dewa naga. Nagaraja terbang menuju langit, dan saat ia melewati awan, langit yang gelap mulai berubah cerah. Air yang tadinya mengamuk kembali tenang, dan tanah yang retak mulai sembuh.
Dunia telah diberi kesempatan kedua, berkat keberanian seorang pemuda dan kekuatan sang Dewa Naga.
1 note · View note