Tumgik
#Peta Sejarah Nabi
taufiq-2022 · 2 years
Text
Pergi Ke Pameran Buku; Harus Tahu Ini !
Segala puji bagi Allah ﷻ tuhan semesta alam yang telah memberikan kita berbagai macam rahmat dan hidayahnya, shalawat berselimutkan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sang panutan alam Nabi Muhammad ﷺ yang telah mewariskan berbagai jenis ilmu kepada umatnya sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua di dunia maupun akhirat. Pada tulisan kali ini penulis hanya ingin berbagi sedikit pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan dunia perpustakaan dan buku- buku turast (klasik), terlebih sekarang dengan adanya acara Cairo International Book Fair 2023 (CIBF) yang mana merupakan salah satu ajang pameran buku tahunan terbesar kedua didunia yang diselenggarakan di Mesir dan diramaikan oleh perpustakaan-perpustakaan dari berbagai negara dengan menyajikan berbagai jenis buku dari mulai buku turast hingga kontemporer. Berbicara tentang Mesir maka dapat dipastikan tidak akan pernah lepas dari sejarah, budaya dan karya-karya ilmunya yang terbentang luas bak samudera, semua ini tidak lain ialah merupakan hasil dari perjuangan dan ijtihad orang-orang terdahulu yang telah turun temurun hingga saat ini. Lantas alasan apalagi yang membuat kita tidak bersyukur atas semua nikmat ini ? ada pepatah bijak mengatakan “Zaman sekarang itu berbagai ilmu sudah dikumpulkan, buku-buku telah dicetak, maka tidak ada alasan lagi untuk malas belajar kemudian tenggelam dalam kebodohan.” ya memang benar segala sesuatu itu kembali kepada diri masing-masing individu, tetapi setidaknya wasilah atau fasilitas belajar yang tersedia di zaman sekarang memang sudah jauh lebih lengkap jikalau dibandingkan dengan zaman dulu, semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu semangat dalam belajar dan haus akan ilmu pengetahuan.
Sampai sini dapat dipahami bahwa acara pameran buku ini merupakan salah satu kesempatan emas yang harus digunakan sebaik mungkin oleh para penuntut ilmu, disamping persediaan buku di pameran ini lebih lengkap, dijual dengan harga yang terjangkau bahkan tak jarang buku-buku tersebut dibagikan secara gratis dan yang lebih utamanya, pameran ini menjadi kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang dunia perpustakaan, namun dibalik semua itu ada beberapa hal yang perlu diketahui dan difahami secara benar oleh seorang penuntut ilmu agar lebih mantap serta lebih matang dalam memahami peta perpustakaan turast maupun kontemporer serta bagaimana cara memilih kitab yang muktamad, diantaranya :
• Apa perbedaan antara buku muthala’ah dan buku ta’allum ?
Buku muthalaah yang dimaksud disini ialah buku bacaan yang dikonsumsi sebagai penambah wawasan saja tetapi tidak diharuskan membacanya secara takrar (mengulang-ulang) serta tidak memilik manhaj secara khusus untuk tahapan membacanya, contohnya seperti kitab Qiimatuzzaman, Shafahat-min shabril ‘ulama dsb.
Sedangkan buku ta’allum ialah buku yang bacaan yang berguna untuk membangun malakah atau pondasi keilmuan seseorang dan diharuskan membacanya membacanya secara takrar serta memiliki manhaj khusus untuk tahapan membacanya baik itu ilmu maqashid ataupun ilmu alat, contohnya membangun tahapan dalam belajar fiqh, bagaimana berlogika dalam mantiq, gramatika dalam nahwu, retorika dalam balaghah atau bidang spesialis tertentu yang mana semua ilmu tersebut memilik kitab dan manhaj khusus dalam tahap mempelajarinya.
• Apa saja pembagian jenis titik fokus berbagai model perpustakaan ?
Pertama; perpustakaan yang hanya mempunyai titik fokus meraup keuntungan dan berbisnis atau bisa disebut dengan model perpustakaan tijariy.
Kedua; perpustakaan yang mempunyai titik fokus penyebaran paham yang diamini baik dalam segi fiqh, aqidah dsb yang demikian rupa biasa disebut dengan model perpustakaan madzhabiy.
Ketiga; perpustakaan yang mempunyai titik fokus syiar, dakwah dan penyebaran otentikasi ilmu dsb kemudian yang seperti ini biasa disebut model perpustakaan ilmiy dan tentunya model ini adalah model yang paling recommended untuk dikunjungi karena ia lebih mementingkan ilmu itu sendiri dibandingkan yang lainnya.
• Apa perbedaan antara matan, syarah dan hasyiyah ?
Matan ialah semacam ringkasan suatu bidang ilmu tertentu untuk memudahkan seseorang dalam mengahafal.
Syarah ialah semacam penjelasan atau komentar terhadap matan tertentu, biasanya dijelaskan secara menyeluruh perkata yang terdapat pada matan.
Hasyiyah ialah komentar terhadap matan atau syarah, terkadang penulis hanya mengomentari atau menjelaskan beberapa kata atau kalimat yang menurut penulis kurang tepat maupun kurang jelas.
Selain itu ada juga yang namanya taqrirat ; yaitu semacam konklusi atau penjelasan singkat sebagai point penting dari ketiga unsur diatas.
• Apa itu tahkik ?
Secara KBBI, yang dimaksud tahkik ialah penetapan kebenaran dengan bukti. Sedangkan secara kaidah filologi ialah proses penelitian pada sebuah naskah manuskrip (makhthuthah), guna menerbitkannya kedalam percetakan secara amanah dan teliti serta keakuratan diksi serta redaksi berdasarkan data yang dimiliki oleh penulis.
• Bagaimana cara memilih kitab yang recommended ?
Tips untuk memilih kitab turast ialah dengan memperhatikan beberapa hal dibawah ini :
1.Siapa penulisnya
2.Siapa pentahkiknya
3.Apa penerbitnya
4.Fotokopi manuskrip
5.Taqridz (testimony) ulama, jika ada
Sedangkan tips untuk memilih kitab kontemporer ialah hampir sama dengan yang sebelumnya, hanya saja lebih memperhatikan penulis dan biografinya, terpercaya, terkenal dsb dan biasanya agar meminta rekomendasi dari guru ataupun senior.
• Apa buku prioritas bagi pemula ?
1.Buku-buku keazharan; a).Al-Azhar Jami’an wa Jami’atan, b).Al-azhar fi Alfi ‘Amm, c).Al-Azhar Nasy’atuhu wa Dauruhu, 4).Al-Madrasah Al-Azhariyyah
2.Buku-buku kisah ulama; a).Shafahat min Shabri Al-Ulama, b).Qimatu Az-Zaman, c).Masyahid Al-jalal
3.Buku-buku etika murid; a).Ta’lim Al-muta’allim, b).Tadzkirat As-Sami’
4.Buku-buku penunjang sesuai takhasus-nya
5.Buku-buku mubtadi’ dalam ilmu alat dan maqashid.
Demikianlah beberapa hal yang perlu diketahui seseorang penuntut ilmu agar lebih mantap dalam memahami peta perpustakaan turast maupun kontemporer serta memahami bagaimana cara memilih kitab yang muktamad, sebagai penutup dari tulisan ini penulis akan menyampaikan dua kisah menarik dari para ulama; yang pertama kisah ulama yang bernama Abu Bakr Ahmad bin Aliy yang terkenal dengan panggilan “Khatib Bagdadiy” beliau merupakan seorang ulama ahli hadist dan sejarawan yang berasal dari kota Baghdad,Iraq, lahir pada tahun 392 H kemudian wafat pada tahun 463 H, disebutkan oleh Imam Dzahabiy didalam kitabnya yang berjudul “Tadzkiratul Al-Huffadz” bahwa ia berkata“ Ketika beliau (Khatib Baghdadiy) berjalan atau bepergian maka ditanganya ada buku yang sedang dibaca olehnya.”. Selanjutnya ada juga satu kisah dari seorang ulama yang bernama Habib Abdullah bin Umar bin Yahya Ba’lawiy beliau merupakan seorang ulama yang berasal dari Hadramaut, Yaman, wafat pada tahun 1265 H, disebutkan oleh Al-Allamah Muhammad Ahmad Umar Asy-Syathiriy didalam salah satu risalahnya bahwa ia berkata “ Saya teringat kisah beliau pada saat malam pertama dihari pernikahannya, Pada saat tengah malam beliaupun memasuki kamar pengantinnya, lantas sang istripun berdandan dan berhias agar terlihat cantik nan mempesona, setelah masuk ke dalam kamarnya kemudian beliau menemukan buku yang berjudul “Al-Irsyad” milik Syekh bin Al-Muqriy Al-Yamaniy, kemudian ketika sang istri telah siap dan selesai berdandan, akan tetapi uniknya beliau tetap tidak menghiraukannya tetapi malah asyik larut membaca buku tersebut beberapa jam sampai adzan shubuh tiba,hingga sang istripun tertidur lelap, dan beliau sama sekali tidak menghiraukan istrinya ketika malam tersebut karena menurutnya sibuk dengan ilmu itu lebih penting dari pada sibuk dengan seorang pengantin.” Dari kedua cerita diatas kita mengetahui bahwa rasa cinta dan perjuangan para ulama terdahulu dalam menuntut ilmu begitu besar dan sangat layak untuk kita jadikan motivasi agar kita dapat lebih giat serta semangat dalam belajar. Aamin yarabbal ‘alamin
6.Buku-buku peningkat bahasa; a).Maqamat Al-Hariri, b).Karya-karya Syeikh Thaha Hussein dan Muhammad Al-Ghazali
Sumber: Seminar Rihlah Ma’ridh PMIK With Al-ustadz Rizky Andrian, Qiimatu Az-Zaman Karya Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah
Tumblr media
3 notes · View notes
aliviazahra · 2 months
Text
Permasalahan Dunia Islam Masa Kini
Rasulullah SAW. membawa risalah kenabian sekitar 1.400 tahun lalu untuk menyempurnakan agama tauhid yang telah ada sejak manusia pertama diciptakan yaitu Adam AS.  Agama tersebut merupakan Islam yang berasal dari akar kata Salam, yang berarti selamat. Islam merupakan agama yang sempurna dengan menurunkan kitab Al-Qurán yang merupakan kabar gembira dan peringatan bagi manusia, sebagai peta atau arah jalan yang benar. Apabila manusia telah mengikuti Al-Qurán dan Sunnah (segala hal yang dicontohkan Rasulullah SAW) maka ia akan selamat.
Al-Qurán diturunkan sebagai solusi atas seluruh permasalahan dalam hidup,  namun di masa kini umat Islam semakin jauh dari petunjuk yang benar yakni Al-Qurán. Hal ini dikarenakan lemahnya kepemimpinan Islam di dunia Internasional. Merujuk pada sejarah, setelah terjadi perang dunia kedua muncullah negara super power yaitu Amerika Serikat dan sekutunya. Dunia seakan dibuat tunduk dengan Amerika dan nilai-nilai yang dibawanya. Nilai-nilai itu adalah sekularisme dan liberalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Perang pemikiran (ghawzul fikr) yang dibawa oleh pengaruh barat secara tidak langsung merubah tatanan dunia. Dunia di cekoki dengan hal-hal semu seperti food, fashion, and fun. Anak muda Islam dengan akidah yang belum kuat mudah tergoda dengan pemikiran-pemikiran ini. Standar kesuksesan saat ini telah bergeser menjadi hal-hal yang bersifat materialistis. Sosial media yang berkembang dan tantangan arus globalisasi yang kuat tidak diimbangi oleh kualitas SDM yang baik membuat anak muda saat ini mudah terombang-ambing.   
Pemikiran-pemikiran self oriented yang menggembor-gemborkan pencapaian diri sangat terasa di kehidupan anak muda Islam saat ini. Dengan massifnya sosial media membuat seluruh anak muda haus akan capaian-capaian duniawi yang seakan tidak ada habisnya. Isu-isu mental health juga menambah sederet permasalahan anak muda. Jika kita melihat kembali sejarah saat ummat Islam mengalami masa-masa emasnya, anak muda memiliki kekuatan yang besar. Kita bisa mencontoh Muhammad Al Fatih, di usianya yang masih 21 tahun dapat menaklukkan Kota Konstantinopel. Di zaman Nabi Muhammad SAW, anak-anak muda menjadi kekuatan dakwah. Kita bisa melihat Ali bin Abi Thalib, Musháb bin Umair dan masih banyak lagi sahabat nabi yang memeluk Islam di masa muda dan ikut bersama-sama dengan Nabi berdakwah menegakkan Islam. Namun, saat ini anak muda disibukkan dengan dirinya sendiri sehingga tidak memiliki kekuatan.
Pemikiran-pemikiran sekularisme tidak hanya menjangkiti anak muda, di dunia pemerintahan baik Indonesia secara khusus maupun negara-negara lainnya seakan berlomba-lomba meningkatkan pendapatan negaranya melalui jalan apapun. Uang seakan menjadi ukuran segalanya. Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) selalu menjadi indikator dalam menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Peningkatan PDB selalu diikuti oleh ketimpangan yang tinggi dikarenakan orang-orang yang memiliki pendapatan menengah ke atas semakin mudah mendapatkan uang dan suka menumpuk harta sedangkan masyarakat menengah kebawah sulit mencari sumber rezeki. Penguasaan kekayaan yang timpang ini dikarenakan masyarakat masih belum memasukkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pejabat-pejabat rakus dengan membuat kebijakan yang menguntungkan diri sendiri tanpa melihat kemaslahatan ummat.
Ghawzul fikr yang semakin massif ini berdampak pada banyak hal. Di dunia pendidikan, kurikulum pendidikan yang masih jauh dari nilai-nilai fitrah dan masih suka berganti-ganti. Kurikulum pendidikan saat ini membentuk anak Indonesia menjadi mental pekerja yang tujuannya hanya menghasilkan uang. Nilai-nilai karakter sulit untuk ditanamkan. Di dunia kesehatan, semakin banyak trend-trend makanan fast food yang membuat kesehatan ummat semakin buruk. Trend kulineran dan makan-makan sangat mudah di temui di youtube. Padahal jika kita melihat nilai-nilai Islam, makanan dapat melemahkan nafsu dan akan melemahkan iman. Thibbun nabawi yang seharusnya menjadi pola hidup sehat dengan meniru pola hidup Rasulullah seakan-akan jauh dari masyarakat.  
Permasalahan lain yaitu belum bersatunya ummat Islam. Ego antar golongan yang tinggi dan menganggap dirinya paling baik membuat ummat Islam sulit bersatu. Tak jarang antar satu ulama dan ulama yang lain apabila berbeda pendapat saling menghujat dan saling melemahkan. Adanya kelompok ummat islam yang telah disusupi oleh pemahaman-pemahaman liberal juga mempersulit persatuan ummat Islam. Saat ini ummat Islam juga dilanda oleh permasalahan penjajahan Israel atas Palestina. Masjidil Aqsha, yang merupakan kiblat pertama ummat Islam dan bumi Syam yang merupakan tanah yang di berkahi saat ini masih dalam masa-masa konflik. Selain di Palestina, terdapat wilayah-wilayang lain dengan kondisi ummat muslim yang masih dalam tekanan penjajahan bahkan genosida, yaitu Rohingya, dan Uighur. Pengaruh geopolitik sangat besar mempengaruhi kondisi ummat Islam. Amerika Serikat saat ini mulai dalam masa-masa krisis dan ketidak stabilan ekonomi, sementara kekuatan China mulai mengganti. Kondisi ini yang mengakibatkan ketidakstabilan kondisi di dunia. Negara-negara Islam masih memiliki pengaruh yang lemah di dunia Internasional.Upaya diplomasi maupun mengutuk keras atas tindakan Israel yang disuarakan oleh negara-negara Islam seakan tidak berpengaruh terhadap Israel. Negara-negara Islam belum bisa bersatu dan menekan Israel. Di antara umat Islam sendiri, juga masih banyak perbedaan berkaitan dengan pembelaan terhadap saudara-saudara kita di Palestina.
1 note · View note
punteuet · 5 years
Text
Mengenal Buku Atlas Jejak Agung Muhammad
Mengenal Buku Atlas Jejak Agung Muhammad
Ahmad Alfajri – Mengenal Buku Atlas Jejak Agung Muhammad
Tumblr media
Mengenal Buku Atlas Jejak Agung Muhammad
Judul Asli : Atlas al-Sirah al-Nabawiyah Penulis/ Penyusun : Dr. Shauqi Abu Khalil Nama Buku : Atlas Jejak Agung Muhammad SAW | Merasakan Situasi Kehidupan Nabi SAW Penulis : Dr. Shauqi Abu Khalil Penerbit: NAURA BOOKS – Jakarta Selatan Cetakan : 4 Tahun : 1431 H – 2009 M Halaman :241 File : PDF Ukuran :…
View On WordPress
0 notes
hndryprtma · 3 years
Text
BANI ISRAIL
 “Apakah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah berikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami berikan mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar” (QS. An-Nisa/4: 54).
Kedengkian Bani Israel menjadi pangkal dari berbagai penyakit dan kutukan. Allah cabut kemuliaan mereka. Mereka menjadi bangsa terlunta-lunta, hidup di bawah penindasan bangsa lain.
Kedengkian mereka bukan hanya kepada bangsa lain. Mereka bahkan dengki kepada saudara mereka sendiri, tetapi beda ibu, yaitu Yusuf putra Ya’qub dari Rahel. Yusuf dibuang, tetapi kelak menjadi pejabat di Mesir. Ya’qub dan putra-putranya menyusul.
Keturunan Israel pindah ke Mesir. Setelah sekian lama, mereka hidup di bawah penindasan bangsa Qibti. Fir’aun memburu dan mempersekusi mereka. Musa datang dan membawa mereka eksodus ke Palestina.
Sepeninggal Musa dan Harun, mereka hidup di bawah penindasan bangsa Palestina. Allah mengutus Thalut yang memulihkan kekuasaan mereka. Thalut digantikan Dawud.
Dawud digantikan Sulaiman. Sulaiman membangun Baitul Maqdis. Sepeninggal Sulaiman, Bani Israel terbelah dua. Di sisi selatan berdiri Kerajaan Yehuda, beribu kota di Yerussalem.
Di sisi utara berdiri Kerajaan Israel, beribu kota di Samaria. Pada 720 SM, Kerajaan Samaria hancur ditaklukkan bangsa Asyur. Sebagian penduduknya ditawan dan dijadikan budak. Sebagian lari ke Yehuda. Inilah periode awal hilangnya sepuluh suku Bani Israel.
Setelah itu giliran Kerajaan Yehuda ditaklukkan Babilonia. Nebukadnezar II, penguasa Babilonia, menghancurkan Baitul Maqdis pada 587 SM. Bani Israel ditawan, diangkut ke Irak, dan dijadikan budak.
Cirus Yang Agung, penguasa Persia, mengalahkan Babilonia. Dia mengizinkan Bani Israel balik ke Palestina dan membangun ulang Baitul Maqdis. Kekaisaran Persia ditaklukkan Alexander The Great pada 334 SM.
Bani Israel hidup di bawah kekuasaan bangsa Yunani. Dua abad kemudian, mereka hidup di bawah penguasa Romawi, Herodes. Mereka berontak, Herodes menghancurkan Baitul Maqdis.
Ini kali kedua situs suci warisan Sulaiman ini dihancurkan. Bani Israel ditawan dan dijadikan budak. Kaisar Hadrianus membangun ulang Baitul Maqdis, bukan untuk Tuhan, tetapi untuk dewa Romawi, terutama Yupiter. Bani Israel marah.
Mereka berontak. Meletuslah Perang Bar Kokhba (132-135 SM). Bani Israel ditumpas. Setengah juta orang tewas, 985 desa diratakan dengan tanah. Mereka ditawan dan dijadikan budak, juga dilarang memasuki Yerusalem.
Pada 610 M, Dinasti Sasania Persia mengalahkan Romawi dan merebut Palestina. Bani Israel diberi wewenang memugar Baitul Maqdis. Hanya berselang lima tahun, bangsa Romawi kembali merebut Palestina.
Helena, isteri Konstantin, menghancurkan Baitul Maqdis dan menjadikannya sebagai got pembuangan sampah.
Bani Israel memasuki kembali era dispora. Mereka keluar dari Palestian dan hidup terlunta-lunta. Sebagian mereka ke Aagea (Yunani), Anatolia (Turki), Kirenaika (Libya), Italia, dan Mesir.
Beberapa pindah dan menetap di Arab, terutama Madinah. Mereka terbagi ke dalam tiga klan besar, Bani Nadhlir, Bani Quraidhah, dan Bani Qainuqa’. 
Ketika Nabi Muhammad diangkat sebagai utusan, mayoritas Yahudi ingkar. Mereka menandatangani Piagam Madinah, tetapi membelot. Yahudi Bani Nadhir diusir. Inilah pengusiran pertama Bani Israel oleh Nabi yang diabadikan Al-Qur’an, Surat Al-Hasyr.
Setelah Fathu Makkah, Nabi secara bertahap membersihkan Bani Israel dari seluruh Jazirah Arab.
Derita mereka belum berakhir. Bani Israel, yang tinggal di Eropa, mengalami sentimen anti-semit yang meluas. Puncaknya Hitler, penguasa Jerman yang percaya keunggulan ras Aria, memberangus sekitar enam juta Yahudi. 
Secara bertahap, ini ia lakukan sejak 1933-1945. Peristiwa ini dikenal sebagai Holocaust, genosida terbesar terhadap Bani Israel dalam sejarah modern.
Masa depan Bani Israel mulai mengalami titik balik sejak Deklarasi Balfour 1917, Proklamasi Kemerdekaan 1948, Perang 1962, dan seterusnya. Tetapi kita percaya Al-Qur’an. 
Pada setiap masa, hingga hari kiamat, Allah akan mengutus tangan-tangan untuk mendera Bani Israel karena kepongahannya. Hitler hanya pengulangan dari sosok Fir’aun, Nebukadnezar II, Herodes, Hadrianus, dan Helena. Ini janji Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sungguh Dia akan mengirim orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka (orang Yahudi) sampai hari kiamat” (QS. Al-A’raf/7: 167).
Sejarah belum berakhir. Negara Israel, yang mengklaim sebagai rumah Bani Israel, kini menjelma menjadi raksasa ekonomi dan militer di dunia. Ini juga janji Allah sebagaimana dalam Al-Quran :
“Kemudian kami berikan giliran kepadamu untuk mengalahkan mereka kembali, dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak (keturunan), dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar,” (QS Al Isra : 6).
Sepintas mereka tidak akan mungkin lenyap dari peta dunia. Tetapi, janji Allah tidak akan meleset. Kita tidak tahu, siapa lagi yang akan dikirim Allah untuk mengazab mereka.
  Oleh : M.KHOLID SYEIRAZI
2 notes · View notes
pengikatilmu · 4 years
Text
PERTEMUAN KEEMPAT : MENDIDIK ANAK GEMAR BERIBADAH SEJAK DINI
Ayah Bunda, Bimbing Aku Pintar Berhaji
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Qadarullah, saat ini terutama di Indonesia, antrian untuk melaksanakan ibadah haji sangat lama. Bisa mencapai belasan tahun. Di beberapa wilayah bahkan mencapai lebih dari dua puluh tahun lebih. Padahal haji adalah aktivitas ibadah yang membutuhkan fisik yang prima. Sehingga idealnya dilaksanakan di usia muda. Karenanya, penting sekali menanamkan semangat berqurban pada anak-anak, sehingga sejak kecil mereka telah memiliki niat yang kuat untuk melaksanakan ibadah haji.
Dalam kulwap ini, tidak dibahas mengenai teknis ibadah haji secara rinci.
What (APA)
Tahap pertama, kita akan memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai APA itu ibadah Haji. Kita bisa menyampaikan pada anak-anak kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihissalaam. Melalui kisah ini, kita mengajarkan pada putra putri kita mengenai cinta, taat dan sabar. Kisahkan ketaatan Nabi Ibrahim pada Rabbnya dan kesabaran Nabi Ismail dalam menerima ketetapan Allah yang menjadi inspirasi yang diabadikan Allah dalam ibadah haji.
Kisahkan tentang rasa cinta seorang ibu (Hajar) yang bersedia melakukan hal tersulit apapun demi melindungi putrinya. Sampaikan pula pada putra putri kita bahwa kita sebagai seorang ibu pun akan melakukan hal serupa.
Where (Dimana)
Lalu kita sampaikan mengenai Ka’bah, sejarah pembangunannya, dan posisinya sebagai Kiblat Ummat Islam. Jika ada, kita bisa menggunakan peta dan globe untuk menunjukkan posisi Ka’bah dan kota Mekah. Jelaskan apa yang dimaksud kiblat dan bagaimana menunjukkan arahnya. Bisa juga menggunakan aplikasi qiblat online.
Sampaikan pada anak-anak bahwa di Masjidil Haram kita akan bertemu dengan saudara muslim dari seluruh dunia. Buat mereka takjub dengan kebiasaan dan budaya kaum muslim di berbagai negara. Orangtua bisa menggunakan youtube untuk memperlihatkannya pada anak-anak. Anak-anak akan senang sekali melihat orang-orang yang berbeda secara fisik, geografis, bahasa, ternyata melakukan ibadah yang sama dengan kita. Hal ini akan memberi kebanggaan sebagai muslim. In syaa Allah di Makah nanti, semua itu akan bisa disaksikan dengan mata kepala sendiri, bukan hanya dari video saja
Why (Mengapa)
Sampaikan pada putra putri kita bahwa Allah yang Maha Penyayang menghendaki kita sebagai hamba untuk menunjukkan rasa cinta pada Nya, melalui ibadah Qurban dan Haji. Allah ingin menguji siapa saja hamba-Nya yang layak mendapatkan tempat terbaik disisiNya. Orang-orang yang berqurban dan melaksanakan ibadah haji adalah orang-orang yang mempersembahkan pengorbanan dan menunjukkan kerinduan pada Allah dengan mengunjungi Baitullah. Ini merupakan bukti rasa cinta pada Allah yang membuat Allah sayang pada hamba tersebut.
Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam adalah teladan utama dalam membuktikan rasa cinta pada Allah. Kita sebagai penerusnya diberikan syariat yang jauh lebih ringan daripada Ibrahim ‘alaihissalaam.
Sampaikan pada anak-anak, jika kita ingin disayang Allah, mendapatkan surga yang terbaik, maka kita harus berjuang untuk mendapatkan perhatiannya. Diantaranya dengan berqurban dengan hewan terbaik dan berhaji mabrur.
When (Kapan)
Sampaikan pada putra-putri kita bahwa Ibadah haji dilaksanakan di bulan Dzulhijah. Jelaskan pula tentang bulan-bulan hijriyah. Juga perbedaan antara bulan hijriyah dan masehi.
Sampaikan pula keutamaan bulan Dzulhijah, terutama di sepuluh hari pertama. Jelaskan pula amalan-amalan utama di bulan ini.
How (Bagaimana)’
Orangtua bisa menyampaikan tata cara ibadah haji, disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak yang lebih kecil, prosesi haji dijelaskan sekilas saja. Untuk anak yang lebih besar bisa dijelaskan lebih rinci, nama ibadah, aktivitas, latar belakang hingga rukun-rukunnya.
Selain itu dijelaskan pula bagaimana caranya mempersiapkan diri melaksanakan ibada haji
1. Perisapan fisik. Ajarkan anak-anak untuk menjaga kesehatan agar senantiasa sehat hingga Allah mengundang ke rumahNya. Ajarkan pula bahwa Allah dan RasulNya mencintai muslim yang sehat dan kuat
2. Persiapan finansial. Sampaikan pada anak-anak bahwa ibadah haji membutuhkan biaya yang cukup besar. Semangati anak untuk mulai menabung. Untuk anak yang sudah besar bisa dimotivasi untuk mulai membuka tabungan haji. Untuk anak-anak yang lebih kecil bisa dilatih menabung di rumah misalnya dengan menyediakan celengan berbentuk ka’bah. Semangati juga anak-anak untuk berusaha dan bekerja agar mendapat penghasilan untuk menambah tabungan hajinya
3. Persiapan spiritual. Yakinkan anak-anak bahwa rizqi berhaji bisa datang pada siapa saja, kapan saja sesuai kehendak Allah. Ceritakan kisah orang-orang tak terduga yang ternyata bisa melaksanakan haji. Motivasi mereka untuk senantiasa berdo’a agar Allah berkenan mengundang mereka ke rumahNya dan mencukupkan rizqinya.
5 notes · View notes
faiqhuzir · 4 years
Text
Eksistensi “Insan”
Sudah lama jari-jemariku tidak menelusuri papan kekunci untuk menulis sesuatu penceritaan. Mungkin sudah kebas daripada menghentak lembut punat papan kekunci kerana sudah beralih kepada pena dan sahabat baik sebuah pena, kertas. Aku berasa janggal untuk menulis dalam bahasa ibundaku sendiri kerana terlalu lama dibiar sepi akan bahasa ini. Bahasa yang acap kalinya aku ketepikan aturan dan liku indah bahasa ini sesaat aku dilalikan dengan penggunaan bahasa luar. Dengan izin Allah yang Maha Esa dan Maha luas pengetahuanNya, akan aku cuba bercakap pada papan kekunci yang akan dicerminkan pada penulisanku. InshaaAllah. 
Aku kali ini terasa seolah-olah terpanggil untuk menulis sesuatu ilmu yang terkait akan falsafah kemanusiaan itu sendiri. Sudah lama aku mencari perihal susuk ilmu persis kehidupan atas dasar pengalaman insan terhadap keinsanannya. Dalam kelarutan hidupku hingga ke saat aku diperkenal akan falsafah ini, aku terus hanyut dengan pandangan sains dan arus moden yang memandang insan dari sudut objektif dan umum. Terlalu lama aku tidur dalam dogma yang meracuni segenap pemikiranku dan eksistensiku sendiri. Ya, pernah akan dalam satu fasa kehidupanku yang penuh dosa ini membenci susuk yang dipanggil “insan” walhal aku juga “insan”. Namun atas keegoan dan terlalu lena dalam dogma yang menjadi bantal pengulit dengkuran, aku terus tetap pada basis yang terus menerus mengkritik insan. Bukan pada individu yang spesifik, tapi pada istilah dan pemahaman terhadap apa itu “insan”. Kerap kali aku bertanya pada diri, “mengapa mereka tidak mempunyai pemikiran sepertiku sahaja?”, “mengapa mereka ini terlalu pelbagai dan mengundang rencaman arus daya akli?” Tetapi, tidak pernah sesaat pun aku berhenti merenung kedalam diri bahawa aku juga “insan”. Jika semua insan itu sama sepertiku, bukan pada fisikal namun pada akal dan pemikiran, necaya punah dunia ini dikerjakan atas dasar “kesamaan”. 
Terima kasih pada si filsuf yang menguturkan nama “Kierkegaard” pada telingaku, dan melalui gegendang terus menyelusup ke benak pemikiranku. Beruntung bagiku kerana pada ketika itu, masa bukanlah permasalahan bagiku. Terlalu banyak masa menyebabkan aku tinggalkan keseronokan bersosial dan pulang pada lembaran dan juga naskhah falsafah yang aku peroleh. Aku membaca asas idea dan pemikiran susuk “Kierkegaard” ini. Pada ksempatan ini tidak akan aku cerita sejarah hidupnya yang dihantui malang yang berterusan. Simpatiku pada susuk ini tersangatlah tinggi namun jika hidupnya hanyalah aman dan indah, nescaya tidak akan terhasil warkah-warkah yang banyak memperlihat akan jawapan kepada persoalan yang terkait akan “insan”. Mungkin sudah ketentuan Allah akan keterbukaan hatiku dalam bangkit daripada dogma Sains dan menilai semula akan erti “insan”. Terima kasih Allah yang Maha mengasihani, sesungguhnya benar hati manusia itu mudah dibolak-balikkan. KekuasaanMu mustahil dibataskan waktu. Terima kasih Allah, si filsuf dan “Kierkegaard”.
Apa itu insan? Mungkin para pemikir Aristotle akan menjawab bahawa manusia itu ialah haiwan yang rasional. Janggal yang teramat definisi ini bagiku. Sudah pasti aku tidak akan menerima definisi ini kerana aku bukan haiwan. Tidak, kalian semua bukan haiwan. Ya, aku setuju dengan rasional tapi mustahil bagiku untuk dikaitkan dengan haiwan. Ahli pemikir Plato akan menjawab bahawa insan itu adalah biped yang tidak berbulu. Ah, sekali lagi. Adakah kesongsangan ini telah diajarkan oleh Bapa Sains ini? Terima kasih kepada Diogenes si sinis kerana menyadarkan ahli pemikir Plato dengan menhadirkan kepada mereka bahawa definisi mereka itu tidak masuk akal dengan menunjukkan ayam yang tidak berbulu. Mana mungkin ciptaan Allah Azzawajal yang istimewa ini disamakan dengan haiwan. Sesungguhnya di dalam Al-Quran yang agung sudah jelas bahawa Nabi Adam ‘Alaihissalam, ayah kepada sekalian manusia itu dicipta khusus oleh Allah yang Maha kuasa daripada tanah dan susuknya Adam itu ialah “insan”. Bukan seperti apa yang diutarakan oleh Darwin si Bapa Evolusi. Mungkin ahli pemikir ini sangat tinggi keterujaan mereka untuk menyamakan “insan” dengan haiwan. Sungguh kejam perlakuan mereka ini.
Aku menolak kesemua definisi ini walhal aku begitu skeptik terhadap “insan” kerana kepelbagaian merupan salah satu ciri “insan”. Tuntas si filsuf menjawab persoalanku, “kamu mahukan erti “insan” dari segi umum? Mungkin Hegel boleh membantumu”. Aku pulang dengan satu peta besar yang diutarakn oleh Hegel dan cuba memahami ideanya. Sungguh berat dan aku akan berbohong jika aku mengatakan bahawa aku faham akan falsafahnya. Namun secara umum, manusia itu ialah “kejadian”. Dan lawannya ialah, maaf jika sudah jelas, “ke-tidak-jadian”. Aku bingung memikirkan kerana ya  benar, “insan” itu memang kejadian. Namun apa yang menarik, bagi Hegel, untuk memahami “insan” haruslah memahami hubungan antara “kejadian” dan “ke-tidak-jadian”. Yang jitu pada “insan” itu adalah hubungan pada tesis dan anti-tesis tersebut dan sintesis itu adalah “menjadi”. “Insan” itu ialah proses “menjadi”. Aku merenung dan berfikir dalam mengenai idea ini. Ada betulnya juga. Ini menjadikan “insan” itu berbeza. Proses “menjadi” itu pastinya berbeza pada setiap susuk insan dan disebabkan ini, setiap satu “kejadian” akan berbeza. Pada ketika ini aku seolah mendapat jawapan. Ya, “insan” itu adalah proses “menjadi”. 
Aku kembali pada si filsuf. Dan menyatakan akan kefahamanku yang sekelumit itu. Si filsuf tidak menidakkan kefahamanku namun pada ekspresi wajahnya, seolah dia berkata benar akan kefahamanmu tapi itu bukanlah “insan”. Dia berkata lanjut kepadaku dan intipatinya adalah satu persoalan yang menyadarkan aku, “adakah manusia itu harus dilihat secara objektif? Adakah perlu generalisasi dalam memberi maksud “insan”?” Dia bertanya kepadaku, “adakah kamu kenal akan perihal eksistensialisme?” Aku menggelengkan kepala lantas bertanya kepadanya apa akan maksud perkataan bombastik itu. “Oh, ini adalah salah satu cabang falsafah yang melihat “insan” dan kehidupan daripada sudut subjektif, bukan objektif yang seperti kamu pelajari pada belakangan ini. Falsafah ini adalah anti-tesis pada pemikiran Hegel dan sangat berbeza. Cuba kamu telusuri akan falsafah ini, dan mulakan dengan “Kiekergaard”. Mungkin kamu akan peroleh satu sudut perspektif yang berbeza akan perihal kehidupan.”
Sekali lagi, terima kasih Allah Azzawajal akan takdir yang telah ditentukan dan takdir dalam mempertemukan aku dengan si filsuf yang membuatku berubah pandangan terhadap ciptaanMu yang bernama “insan”. Akhirnya, aku tersedar daripada dogma yang mendodoiku selama ini. Mungkin seperti sedarnya Kant terhadap dogma “rasional” yang dipeluknya sebelum kehadiran Hume. Namun, aku tidaklah seperti Kant yang telah membuahkan satu bentuk pemikiran “idealisme” yang menyelaraskan “Rasionalisme Descartes” dan “Empirisisme Hume”. Aku tidak seperti Kant. Aku secara total adalah bertentangan dengan langkah yang diambil oleh Kant. Aku tidak menghasilkan sesuatu yang baharu, namun aku menerima anti-tesis Hegel, eksistensialisme. Seolah aku berjabat tangan Kierkegaard dan berdampinginya memahamai apa itu “insan”.
Ya, memang ada betulnya pemikiran Hegel. Namun, idea ini telah mendatangkan satu persoalan yang aku sendiri bingung untuk menjawab menggunakan dialektik Hegel. “Jika “insan” itu adalah proses “menjadi”, maka apakah perbezaan kehidupan seorang “insan” dan kehidupan seekor anjing memandangkan kedua-keduanya mengalami proses “menjadi”?” Aku kelu untuk menjawab persoalan ini ketika aku bersama falsafahnya Hegel. Namun, eksistensialisme yang mana Kierkegaard adalah perintis pada falsafah ini mempunyai jawapan yang menarik dan tidak sofistikated seperti Hegel.
Apa itu “insan”? Apa bezanya seorang “insan” dan seekor anjing bilamana kedua-duanya adalah kehidupan? Para eksistensialis terutamanya Kierkegaard pasti menjawab bahawa “insan” itu ialah kejadian yang memberikan “makna” kepada kehidupannya sendiri. Jika diteliti, jawapan ini adalah yang paling benar berbanding yang lain. Sudah tentu hanya Allah mempunyai jawapan yang terulung terhadap persoalan ini. Namun inilah jawapan yang tepat dalam keterbatasan akal manusia. Renungkan sejenak. Jika seekor anjing dihadapanmu, pasti kamu akan memberi makna ke atas anjing itu. Anjing yang tidak mempunyai akal dan hidup hanya atas dasar bertahan untuk hidup. Dan yang paling jelas, anjing tidak membuat pilihan, walhal “insan” lah yang akan menentukan pemilihan seekor anjing dan hal ini tidak hanya termaktub pada seekor anjing sahaja, hal ini dapat diperhatikan terhadap haiwan secara total.
“Insan” itu sendiri yang memberi makna dalam kehidupannya. Secara intrinsik mahupun ekstrinsik. Walaupun kedua-duanya ini mendatangkan jalur kehidupan yang berbeza, namun kedua-duanya masih mengundang makna dalam kehidupan “insan”. Dan jawapan ini buat aku lebih sedar akan perihal “insan”. Ya, sudah pasti proses “menjadi” itu mendatangkan kepelpagaian, namun makna dalam tiap satu susuk “insan” itulah adalah penyebab kepada kepelbagaian itu; intipati dalam kata lain. Dengan memahami eksistensialisme, aku tidak memandang manusia dari sudut objektif lagi, dan sudut pandang subjektif itu menjadi panduanku kerana aku juka “insan”. Satu sisi penting dalam eksistensialisme adalah ketinggian nilai emosi yang tidak pernah ditekankan dalam Sains yang terus berkembang dalam arus moden ini. Segala bentuk emosi diketepikan oleh Sains dan hanya rasional menjadi keutamaan dan mercu pandu dalam melalui selok belok kehidupan. Emosi sudah dianggap tidak relevan. Ini adalah terlalu salah kerana “insan” tanpa emosi bukanlah “insan”. “Insan” tanpa emosi adalah “objek” yang aku sangsi akan kehidupannya. “Insan” tanpa emosi adalah mustahil untuk menjadi sempurna dan mustahil untuk dinamakan “insan”. Peri pentingnya sudut pandang subjektif dalam menilai “insan” kerana aku dan kalian adalah sama-sama “insan”. Eksistensi “insan” adalah pada maknanya dan bukan pada objektifnya. Renungkan sejenak, adakah kalian telah hadirkan makna dalam kehidupan kalian, dan sebolehnya secara intrinsik. Mungkin perbincangan intrinsik dan ekstrinsik akan dikemudi dikemudian hari kerana panjang lebarnya penjelasan yang terkait akan ketulenan hidup seseorang “insan”. Dengan izin Allah Azzawajal, akan pasti aku perjelas. Namun aku mahu kalian lihat akan keutamaan “makna” dalam perihal “insan”. Utamakanlah “makna” itu. Aku yakin kalian akan berfikir sejenak dan renunglah ke dalam diri semahunya, sampaikan lubuk yang terdalam. Itulah subjektif seorang “insan”. Kita tidak perlukan pengetahuan umum mengenai “insan” kerana “insan” itu adalah individual dalam kehidupannya dan setiap individu pasti peroleh makna tersendiri. Ingatlah, kita dicampak di muka bumi ini atas kasih sayang Allah Azzawajal dan dengan amanah kehidupan yang telah dikurniakan oleh Yang Maha Esa, tentukanlah maknamu. 
Sesungguhnya, aku telah bangkit dari lena dogma Sains yang mendatangkan satu pandangan monolitik dalam menilai “insan” dan kehidupan. Aku harap kalian yang masih beradu, semoga terbangun daripada tidur ini kerana lena dalam Sains bukanlah seperti lenanya para pemuda Ashabul Kahfi yang dalam lindungan Allah Azzawajal. Bangkit dan ciptakan “makna” demi menjaga amanah ini. 
.faiqhuzir.
1 note · View note
rizkialmalik · 5 years
Text
Tentang Pemuda dan Keberanian
“Sejarah adalah catatan statistik tentang denyut hari, gerak tangan, langkah kaki, dan ketajaman akal” – Malik bin Nabi
“Dari dulu hingga sekarang pemuda adalah pilar-pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dan dalam pemikirannya, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.” – Hasan Al-banna
“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda” – Tan Malaka
Berbicara tentang pemuda, pastinya tidak terlepas dari romantika masa lalu. Juga tidak terlepas dari keberaniannya mengukir sejarah dan tawarkan masa depan. Kisah-kisah pemuda masa lalu telah terhampar begitu banyak dalam buku-buku, literatur-literatur, bahkan dalam tulisan-tulisan bebas.
Kisah Pemuda Kahfi
Kisah pemuda luar biasa nan pemberani melawan ketidakbenaran, melawan arus, dan melawan kemapanan yang ada datang dari tujuh pemuda perkasa bersama seekor anjing yang dijuluki dengan sebutan “ashabul kahfi”. Tertuang dan dimonumenkan oleh Allah sebagai nama sebuah surat dalam Al-Qur’an; surat Al-Kahfi. Mereka “ditidurkan” oleh Allah dalam sebuah goa dengan waktu yang tidak main-main lamanya. 309 tahun lamanya.
Sebelum mereka dikaruniakan oleh Allah dengan “ditidurkan” selama itu, mereka berani melawan ketidakbenaran raja dari daerahnya yang mengaku-aku sebagai Tuhan. Rajanya bernama Diqyanius. Sebetulnya 6 dari 7 pemuda “ashabul kahfi” tersebut dahulunya adalah para menteri dari Diqyanius yang selalu berada pada kemapanan dan berdiri mendampingi sang raja, sebelah kanan serta kirinya. Tiga di sebelah kanan dan tiga disebelah kiri. Sebelah kanan bernama, Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina. Sebelah kirinya ada Martelius, Cesitius, dan Sidemius. Mereka adalah orang-orang cerdas yang membantu sang raja dalam setiap kebijakan yang ditelurkan.
Namun pada suatu ketika, raja mereka mulai congkak, durhaka, dan dzalim. Ia mengaku-aku sebagai “Tuhan”, yang pada akhirnya ia tidak mau mengakui adanya Allah lagi. Sebabnya adalah selama 30 tahun ia tidak pernah diserang sedikitpun penyakit, bahkan pusingpun tidak. Kemudian sang raja memanggil rakyatnya dan diminta untuk taat kepadanya. Barang siapa yang taat akan diberikan pakaian dan berbagai macam hadiah, akan tetapi jika tidak mau mengikutinya maka lekas-lekas dibunuhnya.
Singkatnya, pada suatu perayaan ulang tahun sang raja. Sang raja terpelanting dari singgasananya dan akhirnya terjatuh. Akhirnya seorang cerdas dari menteri sang raja yang bernama Tamlikha berfikir mendalam atas apa yang terjadi dan menjadi keresahannya dalam-dalam. Gampangnya begini pikirnya, kalau si Diqyanius ini benar-benar asli Tuhan, maka harusnya ia tidak sedih, tidak tidur, tidak buang air, dan itu dilakukan oleh sang raja. Itu semua bukan sifat yang dimiliki Tuhan.
Pas, saat para pembantu raja alias menteri tadi berkumpul di tempat Tamlikha. Pada waktu itu juga Tamlikha menyampaikan keresahannya kepada teman-temannya. Bahwa inti dari keresahan seorang Tamlikha adalah Diqyanius bukanlah Tuhan dan teman-teman lainnya mengaminkan keresahannya. Maka 6 pemuda perkasa nan berani itupun bersikap. Mereka bersikap atas ketidakbenaran, maka melawan adalah sebuah kepastian. Mereka meninggalkan kemapanan yang dzalim menuju kepada Raja sang pencipta segalanya.
Mereka berjalan sampai kaki mereka bengkak dan berdarah, saking jauhnya perjalanan agar terhindar dari ancaman pembunuhan raja yang dzalim itu. Mereka bertemu dengan seorang penggembala kambing dan seekor anjingnya. Penggembala dan seekor anjing tersebutpun memiliki keresahan yang sama dan turut bergabung dalam barisan perlawanan terhadap raja yang dzalim dan berjuang untuk tegaknya kebenaran atas Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan. Mereka bertujuh ditambah dengan seekor anjing sebagai penjaganya menuju kedalam goa dan tinggallah mereka disana. Sampai akhirnya Allah menyempurnakan perjuangan mereka dengan menidurkannya selama 309 tahun. Mereka dibangunkan pada masa yang sudah sangat jauh berbeda dan mereka minta kepada Allah untuk dimatikan.
Seorang Hasan Al-Banna
Sosok pemuda yang sangat luar biasa dalam sejarah pergerakan dan kebangkitan islam. Ia merupakan sosok yang sudah mampu menyelesaiakan peta masalah dunia islam, menetapkan sasaran dan targetnya dan mendirikan sebuah organisasi bernama “Ikhwanul Muslimin” pada usia yang cukup muda; 22 tahun. Pemuda yang bisa disebut paling progresif dalam setiap pemikirannya. Bukan hanya progresif akan tetapi sangat progresif. Pemuda berusia 22 tahun ini mampu mentransformasikan wacana-wacana kebangkitan islam menjadi sebuah gerakan yang menyeluruh untuk kehidupan rakyat mesir pada saat itu.
Jempol penghuni dunia saat ini mungkin tidak cukup untuk memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Hasan Al-Banna. Ia menjadi pengumpul daun-daun berserakan dan menyatukannya dalam kebangkitan bangsa Mesir. Keberaniannya menegakkan kebenaran sungguh luar biasa. Gaung perubahan dan kebangkitan segera menjalar keseluruh penjuru Mesir. Bahkan sebagian pekerjaan yang harusnya dijalankan oleh negara, dilakukan olehnya melalui Ikhwanul Muslimin seperti mendirikan sekolah, rumah sakit, lembaga riset, masjid, perusahaan, dan lainnya.
Gerakannya dianggap ancaman bagi Inggris, maka Hasan Al-Banna harus diakhiri. Pada tahun 1948, sebutir peluru menembus badannya dan mengakhiri hidupnya. Usianya baru berkisar 42 tahun. Ia mati muda. Namun pada dasarnya keberaniannya memperjuangkan kebenaran tidaklah mati. Umur sejarah akan lebih panjang. Dan keberaniannya terpatri pada jiwa-jiwa pemuda islam pelanjutnya.
Pemuda Indonesia
Banyak sosok muda nan berani di penjuru negeri ini. Terbentang dari sabang sampai merauke. Terlahir dari ribuan gugusan pulau. Berdatangan dari penjuru mata angin. Kisah-kisah heroiknya dalam memperjuangkan kebenaran telah terpatri dalam banyak sekali literatur. Membakar dan menjelma menjadi provokator bagi pembacanya untuk berani bersikap diatas nilai – nilai kebenaran yang hakiki.
Tinggal di Kota Surakarta, maka sungguh memalukan ketika tak mengenal sosok muda nan berani bernama Samanhudi. Gerakan yang dibangun bersama Sarekat Dagang Islam (SDI) di daerah bernama Laweyan sungguh fenomenal dalam sejarah kebangkitan pergeraka kemerdekaan bangsa Indonesia. SDI menggaungkan perjuangan melawan monopoli dagang penjajah kolonial dan etnis asia timur atau China. Mereka tegas melawan bentuk penindasan terhadap ekenominya. Mereka menyatakan sikap atas ketidakbenaran yang terjadi saat itu.
SDI merupakan cikal bakal berdirinya Sarekat Islam (SI). SDI semacam rahim yang melahirkan SI. Tak ada yang kenal SI tanpa mengenal H.O.S Tjokroaminoto. Ia adalah pemuda yang dengan gagah berani memipin perjuangan SI. Ia merupakan singa podium pada masanya. Orasinya membakar semangat para pemuda lainnya untuk turut bergerak melawan penjajahan yang sewenang-wenang. Perjuangan SI lebih luas, tidak hanya pada perdagangan dan ekonomi saja namun merambah pada hal-hal yang berkaitan dengan sosial politik.
Hal yang menarik dari sosok H.O.S Tjokroaminoto adalah kepandaian melahirkan pemimpin-pemimpin pergerakan nasional dari rumahnya yang dibuatnya menjadi kos-kosan. Bayangkan tiga tokoh dengan pandangan yang sangat berseberangan; Soekarno, Muso, dan Kartosuwiryo pernah duduk bersama melingkar di meja makan bersama sang mentor, Tjokroaminoto. Apa yang diajarkan? Pastinya adalah mengajarkan untuk menentang ketidakbenaran dan kesewenangan penjajahan.
Lalu pada lembaran yang lain, peristiwa besar yang diinisiasi oleh para pemuda dari seluruh Indonesia. Seluruh penjuru bangsa ini mengenalnya dengan Sumpah Pemuda. Para pemuda muncul kepermukaan dalam rangka perjuangan kemerdekaan negara ini. Dari berbagai penjuru Indonesia, barat sampai timur, utara sampai selatan bersepakat untuk bersumpah atas nama bangsa Indonesia. Mereka berani menyatakan berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Inilah titik tolak perjuangan bangsa Indonesia atas nama betul-betul Indonesia.
Sejarah pemuda Indonesia sangatlah panjang, tentu tak terlupakan keberanian Soekarno, Hatta, Sukarni, Sayuti Melik, Achmad Soebardjo, Agus Salim, Tan Malaka dan yang tak mampu untuk disebutkan satu per satu melawan keburukan, ketidakbenaran, kedzaliman, serta penindasan yang dilakukan para penjajah terhadap tanah ibu pertiwi.
Di masa pasca kemerdekaan, pemuda identik dengan yang namanya mahasiswa. Tentu dikenal sosok sastrawan yang suka naik gunung, Soe Hok Gie, sang manusia merdeka, yang turut serta bersama pemuda lainnya mengingatkan Soekarno dengan tiga tuntutan rakyat. Lalu, angkatan 98an, siapa tak kenal Wiji Thukul yang menentang keras rezim Soeharto dan menyerukan keras-keras perlawanan serta reformasi. Ia dihilangkan oleh rezim, sampai saat ini. Mereka masih sama, menolak keras penindasan dan ketidakbenaran. Mereka masih sama, berpihak pada orang-orang benar dan tertindas.
Keberanian
Pemuda selalu identik dengan keberanian. Mulai dari zaman Ashabul Kahfi, Hasan Al Banna, Samanhudi, HOS Tjokroaminoto, Soekarno, Soe Hok Gie, Wiji Thukul sampai saat ini. Pemuda itu berani bertindak dan berpihak atas dasar nuraninya. Pemuda itu berani untuk mengatakan bahwa benar adalah benar dan salah adalah salah. Pemuda itu berani untuk melawan keburukan, ketidakbenaran, kedzaliman, serta penindasan meskipun nyawa menjadi taruhannya.
Pemuda itu berani melawan rajanya ketika ada ketidakbenaran disitu seperti kisah luar biasa Ashabul Kahfi. Pemuda itu berani membawa gagasan progresif terbaiknya atas agama dan perlawanan terhadap kedzaliman untuk bangsa dan umat islam seperti sosok pembaharu islam, Hasan Al Banna. Pemuda itu berani berdiri serta melawan di atas tanah lahirnya yang dijajah dan dihinakan oleh para penjajah seperti para pendahulu gerakan kemerdekaan bangsa ini. Pemuda itu berani berpihak pada kaum-kaum tertidas yang ditindas oleh rezim penguasa seperti Soe Hok Gie, Wiji Thukul dan lainnya.
Di atas keberaniannya, Pemuda pasti tawarkan masa depan yang lebih baik. Semoga, kita juga termasuk pemuda-pemuda tersebut! Lekaslah sadar, bangsa ini butuh pemuda-pemuda hebat dan berani!
Klaten, 14 Desember 2019
-------------------------------------
#RabuBaru adalah tulisan-tulisan yang diikhtiarkan akan diunggah setiap hari Rabu pada setiap minggunya Semoga bermakna dan menjadi makna. Nyalakan dan bakar! Selamat menikmati!
1 note · View note
arifahsatria · 2 years
Text
Catatan 2021
[Sekelumit Abad Pertengahan]
Abad pertengahan disebut juga dengan golden age (masa keemasan), karena pada abad ini perkembangan ilmu pengetahuan sangaaaatt pesatt.
Walaupun kepesatan yg dimiliki oleh abad ini begitu canggih, namun referensi yg ditemukan sangat jarang membahas begitu detail mengenai abad pertengahan. Referensi-referensi yg saya temui paling banyak membahas mengenai dark age (masa kegelapan) dan renaissance (lahir kembali).
Saya menemui materi ini di kelas filsafat. Sangat menyenangkan sekali, apalagi dosennya pandai dalam menyampaikan ilmu. Ibunya pun tidak merasa terganggu jika saya men-chat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ilmu Ibu tersebut.
2021, saya mengikuti kelas sejarah di KEY. Materinya sejarah Islam yg dipaparkan gamblang sekali. Ada 5 fase kehidupan setelah jahiliyah:
1. Fase Nubuwwah (fase kenabian)
Ini adl dmn dakwah nabi Muhammad dlm menyebarkan Islam
2. Fase Khilafah (Khulafa Ar Rasyidin)
Fase ini dimulai ketika nabi wafat, dan pemerintahan digantikan secara berturut-turut oleh sahabat Nabi, yakni Abu Bakar Ash-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Setiap khalifah memiliki pencapaian masing-masing.
3. Fase Mulkan Adhon (kepemimpinan yg menurun)
Pada fase mulkan adhon, terdapat bani-bani yang memimpin Islam.
-Bani Umayyah
-Bani Abasiyyah
-Bani Utsmaniyah
Fase 4 dan 5 saya belum tahu, karena itu adalah next materi.
Kembali ke abad pertengahan td. Jadi, saya terbelalak mendengar kisah pada Bani Abasiyyah. Kekhalifahan Bani Abasiyyah dimulai pada 750M-1517M. Pada kekhalifahan Bani Abasiyyah, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesaatt. Sangattt pesatt. Bani Abasiyyah dipimpin oleh Khalifah Harun Al Rasyid. Pada zaman Bani Abasiyyah, ditemukan alat pompa air dan jam oleh Al-Jazari.
Ditemukannya peta, kalender, dan hal-hal yg berhubungan dengan astronomi, aljabar, algoritma, ditemukannya angka 0, dan hal lainnya mengenai matematika oleh Al Khawarizmi.
Tangga nada do re mi fa so la si do ditemukan oleh Al Farabi.
Hal-hal yang berhubungan dengan dunia medis, ditemukan oleh Al Zahrawi.
Ditemukannya kamera, dan segala hal mengenai optik oleh Ibnu Al Haitam. Dan masih banyak lagi.
Jadi, kenapa pendidikan hari ini berkiblat ke Eropa?
So.. Abad pertengahan hancur sehancurnya tanpa meninggalkan bekas. Pasukan Mongol yg menakutkan membumihanguskan Darul Hikmah, sekolah-sekolah, buku-buku, perpustakaan, dan lainnya. Buku-buku pengetahuan dibuang ke sungai Eufrat hingga sungai tersebut hitam karena tinta.
Pasukan Mongol yang menyerang adalah pengkhianat Bani Abasiyyah. Pasukan Mongol lihai memanah sambil berkuda. 50.000 pasukan Mongol membunuh kaum muslimin. Setiap 1 orang pasukan Mongol membunuh minimal 24 orang muslim. Total kaum Muslim yg meninggal sekitar 1,6jt.
Mendengar kisah ini, saya jadi teringat kelas filsafat yg saya ambil tahun 2019 lalu. Walau ibu dosennya sedikit membahas abad pertengahan, namun ceritanya sangat berkorelasi. Setelah berakhirnya abad pertengahan, maka muncullah abad renaissance atau lahirnya kembali peradaban yg berpusat di Barat.
Lantas, kenapa referensi-referensi jarang membahas mengenai sejarah abad pertengahan?
"sejarah ditulis hanya untuk orang-orang yang menang.."
0 notes
faqihuddinaljawi · 3 years
Text
Tentang mereka. Eh, bukan mereka penyebutannya, tapi kita, saudara kita, Palestina
Dari dulu tahun 1917 sampai sekarang palestina tak berhenti terjajah. Israel yang awalnya sebagai tamu, menumpang tinggal di tepian wilayah palestina, kini tamu itu yang mengusir penghuninya. Lihatlah peta palestina yang semakin mengecil sampai sekarang, padahal israel itu cuma secuil awalnya, sekarang jadi melebar.
Wah, itu kan masalah politik, itu hanya ada konflik berkelanjutan, ngapain harus ngurusi mereka sih?
Ingat palestina, ingat tanah suci ummat islam, ingat kemerdekaan. Kita yang semuslim, seiman, sesaudara, akankah kita biarkan? Negeri itu sudah termaktub didalam Al Quranul karim, al isra ayat 1. Tempat yang menjadi sejarah atas perjalanan isra mi'raj nabi muhammad shollallahu alaihi wasalam, tempat yang menjadi kiblat pertama ummat islam, negeri nabi-nabi terdahulu, bahkan negeri itu yang pertama kali mendukung kemerdekaan Indonesia.
Kita dukung perlawanan rakyat palestina atas hak kemerdekaan. Berbagai macam dukungan apaun itu, kita suarakan (Walaupun masih ada yang sibuk dengan perdebatannya)
JAUHKAN PERBEDAAN, DEKATKAN PERSAMAAN. Aslinya persamaan itu jauh lebih banyak daripada perbedaan, hanya saja perbedaan yang semakin lama semakin membesar dan tak ada habisnya karena menjadi pusat perhatian
#savepalestine
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
tsurayyayyesha · 7 years
Text
Berbeda itu Niscaya, Mengenal itu Upaya
Yerussalem: Tiga Perbedaan yang Saling Mengenal(?) Menurut orang Yahudi, Nabi Muhammad AS. mengumumkan dirinya sebagai Nabi setelah ia mendapat Ilmu dari orang Nasrani dan Yahudi. Sedangkan Yesus, bagi orang Yahudi adalah penganut dan penceramah agama Yahudi. Pengikut beliau sangat banyak, lalu ia mengumumkan dirinya sebagai raja. Kekaisaran Romawi yang menguasai Palestina saat itu, mengganggap itu sebagai pemberontakan, maka Yesus pun dihukum di tiang salib. Demikianlah Yahudi terus mengklaim sebagai pewaris tunggal agama ibrahim, dan tidak bisa dibagi melalui kehadiran nabi-nabi lain setelah Musa AS. Mereka menganggap Nabi Isa AS. bukanlah mesiah yang tertulis dalam Taurat karena ia tidak terlahir di bawah garis keturunan Nabi Daud. Isa AS. terlahir secara ajaib dari perut Maryam. Selain itu, dalam taurat tertulis Mesiah sejati juga akan mengantarkan sebuah zaman perdamaian dunia ketika kebencian dan penindasan akan berhenti. Namun, menurut Yahudi Isa AS. justru telah memecah agama Yahudi dengan mengganti Taurat dengan Injil. Ya, mau bagaimana lagi, sebagai keturunan Nabi Ya’kub, Bani Israil mengaku dirinya adalah bangsa terpilih, hanya merekalah pewaris Tanah Palestina, dan Yerussalem sebagai pusatnya. Dari sudut pandang Yahudi, seharusnya orang Arab Palestina tidak menentang kehadiran mereka di tanah sendiri. Sementara menurut sejarah yang dipercayai sebagian besar penganut Nasrani dan Islam, bangsa yahudi tidak mempunyai tanah air selama 2000 tahun, sejak pengusiran yang dilakukan oleh Kaisar Titus dari Romawi tahun 70 M sampai abad 20 M. Baru pada tahun 1948, Yahudi dengan semangat Zionisme berhasil merebut Palestina setelah bekerja sama dengan pendudukan Inggris untuk tinggal di sana. Pertanyaannya bagaimana mungkin yahudi bisa disebut bangsa pilihan kalau tidak mempunyai negara selama 2000 tahun? Perhatikanlah Seorang pendeta agung yang ditanya di dalam Talmud (-kitab buatan orang Yahudi): ”Katakan padaku wahai guru, apa yang akan terjadi dengan kita, jika semua orang berilmu beralih memeluk agama Yahudi?”. Ia menjawab, ”Ini tidak mungkin”.  ”Kenapa tidak mungkin guru?” sanggah si penanya. ”Karena Yahudi adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Jika semua bangsa adalah Yahudi, maka tidak ada bangsa yang terpilih. Jika semua manusia menjadi penguasa, maka siapa yang menjadi rakyat. Jika semua barang tambang adalah emas, maka barang tambang menjadi tidak bernilai, dan emas pun juga tidak bernilai, sesungguhnya emas menjadi bernilai, karena disana ada barang tambang lainnya yang tidak bernilai. Oleh sebab itu, semua bangsa wajib menjadi bangsa yang hina, agar Yahudi menjadi bangsa yang terbaik dan pemimpinnya”. Orang Arab Palestina-baik Nasrani maupun Islam- menyebut klaim Yahudi semacam itu sangat lucu, seakan-akan tuhan itu rasis hanya untuk Yahudi. Padahal, kita tahu bahwa dunia ini tercipta atas bangsa-bangsa dan suku-suku yang berbeda, agar bisa saling mengenal. Alhasil, nurani kebaikan umat manusia tentu berharap perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan dengan damai. Namun tampaknya kini, kehangatan tegur sapa antar beragama di lorong-lorong bangunan suci Yerussalem benar-benar hanya menjadi harapan. Beberapa gambaran diatas hanya mewakili segelintir konflik yang terjadi di Yerussalem. Bisa dibayangkan, betapa runcingnya klaim-klaim yang selalu berhasil mencoret opsi damai di antara penganut-penganut tiga agama samawi ini. Lobi-lobi politik damai akhirnya terus berujung pertikaian. Lagi-lagi, tak bisa dipungkiri area ini masih langgeng konflik karena didukung bentrokan keyakinan. Masing-masing berupaya keras meyakinkan pihak lain akan kebenaran posisinya. Di sisi lain, bersungguh-sungguh menolak keyakinan dan memojokkan posisi pihak lain, terutama pihak yang mengajukan alasan agama. Setiap mereka punya keyakinan arkeologis, historis, etnisitas yang berbeda-beda. Dengan perbedaan yang sedemikian rupa mereka harus hidup bersama di Yerussalem, demi menjaga bangunan suci masing-masing. Apakah memang perbedaan yang damai bersama terlalu utopis untuk dicapai? Apalagi, di era zaman now, di mana kebanggaan ras dan agama dianggap dapat memecah belah. Dan sudah berabad-abad kita mencatat sengketa kota bernama kedamaian,Yerussalem (-dalam bahasa Ibrani). Tetapi ironi, di sekeliling kota ini kita dipertontonkan pembangunan pemukiman oleh pemerintahan Zionis Israel. Padahal, dunia internasional sudah banyak mengecam pendudukan ilegal tersebut. Kalau pun benar klaim Yahudi bahwa tanah Palestina itu adalah tanah yang dijanjikan untuk mereka, tetap saja mereka tidak bisa main gusur semaunya. Karenanya, jutaan penduduk Arab-Palestina mengungsi ke negara-negara tetangga, hidup di Tepi Barat dengan segala tekanan pendudukan atau terjebak di Jalur Gaza yang di blokade. Kenapa Yahudi tidak datang baik-baik? Minta izin kepada penduduk Arab-Palestina yang secara de facto telah menjadi penghuninya selama 14 abad. Kenapa Yahudi tidak melakukan apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka di masa Shalahuddin Al-Ayyubi dahulu? Bangsa barat mengenalnya sebaga Saladin, pahlawan islam yang mahsyur dengan sifat toleransinya. Pada zaman Saladin, komunitas Yahudi bebas mendirikan sinagog, beribadah di dalamnya serta menjalankan semua ritual sesuai keyakinan mereka. Bayangkan di masa itu, umat Islam hidup berdampingan dengan umat Nasrani dan juga Yahudi. Tidak ada blokade, tidak ada bau anyir darah, tidak ada isak tangis yatim yang kematian orang tua akibat dibunuh lawannya. Kenapa Yahudi harus datang membuntut tentara Inggris di tahun 1948, lalu dengan klaim sepihak mengaku negara berdaulat dan mengubah peta dunia seenaknya? Prof. Roger Garaudy, seorang ilmuwan Perancis, mengungkap bahwa isu "tanah yang dijanjikan" versi Zionis Yahudi tersebut merupakan mitos. Sehingga, yang sebenarnya terjadi adalah "tanah yang ditaklukkan" (the conquered land), bukan"tanah yang dijanjikan" (the promised land). Roger memaparkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya tersebut dengan mengacu pada literatur-literatur Yahudi dan Nasrani. Dengan demikian, isu "tanah yang dijanjikan" yang digunakan oleh Israel sebagai dalih pendudukan atas Palestina sebenarnya bukan merupakan ajaran Taurat, bukan pula ajaran Injil. Dan memang kenyataannya kaum Zionis tidak lagi berpedoman pada Taurat. Mereka lebih berpegang pada kitab suci lain yang bernama Talmud, atau dikenal juga dengan sebutan Shulhan Arukh, yaitu kitab yang ditulis oleh seorang Rabi Yahudi yang bernama Joseph Ben Ephraim Caro di abad ke-16 M. Kitab Talmud ini mengajarkan pandangan-pandangan yang buruk, di antaranya adalah: Kaum Yahudi adalah kaum pilihan Tuhan. Selain kaum Yahudi adalah binatang dan pagan (penyembah berhala). Kaum Yahudi harus selalu bekerja keras untuk meruntuhkan bangsa dan kaum lainnya, agar kaum Yahudi dapat menguasai dunia. Kaum Yahudi diizinkan untuk mencuri harta benda selain kaum Yahudi. Kaum Yahudi diizinkan untuk berbuat curang kepada selain kaum Yahudi, menjalankan riba pada mereka, dan memaksa mereka untuk menjual semua miliknya kepada kaum Yahudi. Sedangkan, klaim Zionis Israel bahwa Palestina adalah bumi yang dijanjikan untuk nabi Ibrahim dan anak keturunannya disandarkan pada ayat Taurat (Perjanjian Lama). Di antaranya, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, ‘Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu..,” (Kejadian 12:1) Lalu dalam ayat lain yang mereka sebutkan juga, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, ‘Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke utara dan selatan, timur dan barat; karena segala tanah yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada anak cucumu sampai selama-lamanya’.” (Kejadian 13:15) Dr. Muhsin bin Muhammad Shalih, dalam salah satu risalahnya, At-Tariq Ila Al-Quds, menjelaskan di antara bentuk kejanggalan klaim tersebut, antara lain: Jika memang di sana ada perjanjian, yaitu nabi Ibrahim serta keturunannya akan diberikan wilayah Palestina,  maka perlu kita pahami bahwa bani israil bukanlah satu-satunya keturunan nabi Ibrahim, kaum Arab pun termasuk anak cucu beliau dari garis keturunan nabi Ismail. Dan di antara mereka adalah nabi Muhammad SAW. Lalu persoalan berkaitan dengan keturunan, Yahudi Ashkenazi yang mendominasi Zionis Yahudi hari ini mayoritasnya bukan dari garis keturunan Nabi Ibrahim. Sebab, secara umum mayoritas orang-orang yahudi sekarang berasal dari keturunan yahud al-khazar. Yaitu salah satu suku di wilayah turki yang masuk dalam agama Yahudi pada abad 9-10 Masehi. Selain itu, berdasarkan perspektif Al-Qur’an menjelaskan bahwa ikatan kepemimpinan Nabi Ibrahim serta anak keturunannya terlepas dari segala bentuk kezaliman. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim,” (QS. Al-Baqarah: 124) Tidak akan ada perdamaian sampai kezaliman di muka bumi lenyap. Klise. Tapi itulah realita peradaban manusia kini. Sebuah negara yang dipimpin oleh orang-orang zalim pasti akan bergejolak. Konflik Yerussalem, Palestina, Timur Tengah menjadi contoh gejolak antara penguasa/yang memaksa berkuasa menentang nurani dengan kesombongan. Konteks seperti ini bisa kita refleksikan dengan pada interaksi antara individu di sebuah organisasi. Kita sering berinteraksi dan menemukan berbagai karakter yang berbeda. Tentu, karakter yang dirasa menzalimi akan mendapat teguran dari sesama rekannya. Dan ada batas-batasannya bila dia telah melanggar hal yang disepakati, keadilan harus ditegakkan entah dengan hukuman atau negosiasi yang setimpal. Lebih jauh, sebenarnya hikmah yang ingin kita cari dalam berorganisasi adalah kita bisa saling mengenal karakter manusia yang berbeda-beda. Melalui itu kita belajar untuk mencari solusi bersama dengan pikiran-pikiran yang berbeda pula. Menyikapi perbedaan adalah dengan belajar saling mengenali prinsip, kekurangan, kelebihan dan hal-hal tertentu dari setiap rekan kita. Dengan begitu kita, bisa saling memahami dan bahkan menyayangi di tengah perbedaan. Di tataran berbangsa, bersuku dan beragama tentu dinamika saling mengenalnya lebih rumit lagi. Tapi intinya sama bukan? Perbedaan di setiap sudut bumi adalah niscaya, sedangkan saling mengenal di antara mereka adalah upaya dengan itikad baik untuk mencapai kesepakatan. Sebaliknya, semua itu tidak akan terjadi bila diikuti dengan kesombongan. Seperti mengutip Emile Durkheim, sosiolog keturunan Yahudi, ”Sesungguhnya semua umat laksana sungai-sungai yang kita ketahui hilirnya, tapi tidak dengan hulunya. Maka kepindahan manusia dari tanah air mereka menuju tanah lainnya untuk berdagang, berlibur, berperang atau untuk menetap, menjadikan mereka membaur dengan lainnya selama ia tidak membuka ruang bagi faham kesukuan yang menyatakan kemurnian ras, dan tidak pula bagi faham keturunan yang mendorong munculnya kesombongan antara satu sama lain”. Maka kemuliaan hubungan dan pertemuan harus berada pada cahaya yang membangkitkan teladan tertinggi dan prinsip-prinsip yang mulia, sehingga manusia menjadi bersaudara tanpa dibatasi paham kesukuan dan kebangsaan. Selama tujuannya adalah kebaikan dan kedamaian atas nama kita sebagai manusia. Sedangkan apa-apa yang menyimpang dari nurani maka ia adalah cabang yang layu dan lemah yang harus dipotong. #NarasiNurani #DimanaNurani #KamiBersamaPalestina #BacaSejarahYuk #DialogAntarPerbedaan #BicarakanSARAUntukBasmiPrasangka Tsurayya Fajri Islami, 20 Desember 2017.
5 notes · View notes
langitsagara · 7 years
Photo
Tumblr media
"tak ada rasa takut dan rasa sedih dalam diri mereka" Kira-kira begitu terjemahan harfiahnya. Selipan penutup ayat yang sering diulang-ulang, beda diksi dan redaksinya pula kadang-kadang. Sepanjang jalan Jumat lalu, tiba-tiba terpikir untuk mencari tahu. Apa maksud Tuhan memberikan jaminan sedemikian? Lebih-lebih, buat manusia-manusia yang berkubang di genangan modernitas seperti saat ini, seperti aku dan kamu dan juga kalian, jaminan seperti itu terdengar seperti kering maknanya; sebab jiwa yang telah lelah karena tak punya arah bersandar selain dipaksa bergerak dalam ruang-ruang materialisme yang memuja rasionalitas dan meminggirkan spiritualitas. Banyak yang sibuk berlomba-lomba dengan rutinitas, apalagi warga urban yang saban hari bertarung dengan harga-harga tagihan yang naik, lapangan pekerjaan, kemacetan, atau ketidakpastian. Sampai-sampai rasanya 24 jam sehari terlalu sedikit untuk menemukan 'kebahagiaan'. Mari kita mulai membuat peta atas laku hidup kita sendiri, sejauh mana kita benar-benar terbebas dari belenggu standar kehidupan dunia yang memuakkan hari ini? Atas nama moderasi, sementara orang melepaskan nilai dan prinsip agama (lebih sederhananya tentang spiritualitas) dan memegang erat-erat bentukan duniawi yang kasatmata sembari berkeras mendapatkannya, sekalipun harus merugikan orang lain dan bahkan dirinya sendiri. Ruh itu pelan-pelan pudar. Spirit juang yang menyublim dalam mata rantai sejarah para Nabi itu kini sebatas dongeng yang diabadikan dalam banyak buku bacaan. Orang-orang beriman tampaknya terasing dengan keimanannya sendiri. Gagap dan bingung menjadikannya wujud yang mampu menyibak kebahagiaan yang sejati. Tak jarang atas nama iman, justru ada pihak yang semakin mengaku-aku paling benar dan selamat. Atas panji iman pula, ada yang terjerambab dalam suasana fatalistik yang serba-pasrah dan nihil upaya. Dengan iman juga banyak orang-orang beragama hanya peduli meramaikan tempat ibadah dan menjalankan ritus-ritusnya tanpa membuahkan banyak kebaikan dan yang paling penting; perbaikan. Meminjam konsep Edi AH Iyubenu (2017) tentang spirit Tauhid, sebetulnya kita sedang tidak kemana-mana. Ada ruh mulia yang selama ini dilupakan dan tidak dihayati dengan sungguh-sungguh. Menurutnya pula, boleh jadi kegamangan manusia-manusia modern hari ini karena terlampau mengagungkan eksistensinya sendiri. Padahal, Tauhid menempatkan eksistensialitas Tuhan atas segalanya, sedang diri hanyalah percikan-percikannya saja untuk tentu saja memakmurkan dunia. Konsep ontologis seperti ini pula yang sebetulnya telah diteladankan berhasil oleh para Nabi terhadap umatnya. Sejarah panjang Tauhid adalah upaya-upaya perbaikan yang revolusioner. Tauhid yang memadat jadi pengingat, jadi perangkul, jadi pembebas; atas wajah-wajah peradaban yang rusak. Mari kita mengingat Idris yang memulai perbaikan dengan ilmu. Ia yang dianggap pula sebagai Hermes, yang memulakan tradisi berpikir dan menulis. Bagaimana dengan Ibrahim? Ia yang berkukuh meruntuhkan kelaliman Namrud dan kebobrokan laku hidup orang Babilon. Musa dan Harun pun telah meneladankan hal yang sama. Kelindan Firaun-Qorun-Haman telah dikalahkan dengan spirit Tauhid yang berkobar-kobar dari orang Israil waktu itu, sehingga lebih berani dan berdayajuang, dan Muhammad, yang berpuluh tahun menyeru aristokrasi Quraisy dan warga Hijaz untuk memperbaiki diri. Tauhid pula yang mengantarkan orang-orang beriman untuk tidak lagi takut dan bersedih hati meneruskan hidup di dunia, sebab Tuhan telah 'hadir' dan di-Esa-kan dalam setiap laku hidupnya: "Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah". Tak ada kekuatan diri ini, selain apa yang berasal dari-Nya. Maka, ukuran maju dan berhasil hari-hari ini yang dibebankan pada sekadar pencapaian materi, tak ada arti apapun, jika masih banyak yang tidak mampu membebaskan hidupnya sendiri. Terbebas dari laku pongah dan serakah (kerennya bisa kita sebut imperialisme atau kolonialisme atau oligarki atau bahkan kapitalisme?) terhadap pihak-pihak lain. Hidup dalam rutinitas dan membebek pada maunya dunia, tanpa sedikit pun ragu terhadap banyak kepalsuan yang ada, barang kali adalah kerugian berjamaah. Dunia ini hendak pergi ke mana? ke jurang keruntuhankah atau sebaliknya? Lalu, masihkah kita mau ikut dalam gerbong kehampaan makna itu atau sebaliknya? Kita tak sekadar lahir, tumbuh, bekerja, lalu mati bukan? Ada yang harus diperbaiki, diperbaiki, diperbaiki. Sampai di sini dulu ya, kapan-kapan aku ngawur lagi. © zalidjal 171030 sumber gambar: Pinterest
13 notes · View notes
shareyuuk · 4 years
Text
10 Aplikasi Android Ramadan 2020 Covid-19
Tumblr media
Bacalah informasi dalam 10 Aplikasi Android Ramadan 2020 Covid-19 . Ini ramadan yang mungkin tak akan terlupakan dalam sejarah peradaban Bangsa Dunia. Ingin sholat tarawih dilarang, Ingin buka bersama dilarang, Ingin Iqtiqaf di masjid dilarang, Apa yang harus ku jawab saat anak balita bertanya Mengapa ramadan tidak ada keramaian seperti tahun lalu ? Silahkan jawab dengan bijaksana Semua karena Corona (covid-19) Semua dilakukan serba #DirumahAja bahkan #DirumahLebihBaik Hasil sidang Isbat ramadan 2020 di tetapkan 24 April 2020, ditengah pendemi Covid-19 yang masih mewabah. Ya, dirumah itu semua dilakukan untuk itu semua perlu panduan. Jadinya Hp/ Smartphone sesuatu yang harus dipegang dan selalu dibergunakah setiap saat?
Android Ramadan 2020
Dari belajar dirumah saja, bekerja dirumah saja, sekarang Ibadah dirumah saja. Temukan kebutuhan Ibadah Anda dalam Aplikasi Google Play yakni; 10 Aplikasi Android Ramadan 2020 1. Jadwal Salat Saat ramadan semua berlomba dengan ketaatnya, maka kita perlu ; Aplikasi penting bisa digunakan untuk melaksanakan salat tepat waktu di bulan ramadan. Aplikasi Muslim pro merupakan paling populer dan diakui oleh lebih dari 80 juta Muslim di seluruh dunia sebagai aplikasi pengingat waktu sholat dan adzan terakurat. Muslim Pro juga memiliki fitur Al-Qur'an bertulisan Arab lengkap dengan fonetik, terjemahan, serta resitasi audio. Selain itu, dilengkapi juga dengan fitur penunjuk arah Kiblat, kalender Hijriyah, serta peta untuk menemukan lokasi rumah makan halal, Masjid, Selain menyediakan jadwal salat, aplikasi ini juga bisa mengatur alarm dengan azan di waktu-watu yang diinginkan. Kiblat Salat Saat berada di tengah perjalanan, aplikasi kiblat salat bisa digunakan untuk membantu memahami arah yang tepat untuk memberi arah salat. Download 2. Alquran for Android Aplikasi yang banyak diunduh oleh umat muslim sepanjang waktu adalah Alquran. Alquran digital ini menyediakan gambar yang sesuai dengan Alquran cetakan. Selain itu, pada aplikasi Alquran juga dilengkapi dengan terjemahan dari berbagai bahasa yang bisa kita unduh. Lengkap juga dengan suara bacaan Alquran / tajwidnya apabila ingin kita dengarkan. Download Review Android ; 3. Alarm Sahur Alarm untuk puasa dan sholat (kiblat), agar Ramadan ingat sahur dan buka puasa. Banyak orang yang terpaksa batal puasa karena melewatkan jadwal sahur atau jadwal salat selama bulan Ramadan. Dengan aplikasi alarm Islam yang sederhana ini, Anda bebas menyalakan alarm di jadwal waktu salat maupun jadwal waktu sahur dan buka selama Ramadan. Tidak lupa juga ada fitur Kiblat yang membantu salat. .Jadwal Imsak Indonesia Jadwal imsak di bulan Ramadan juga menjadi hal yang dicari oleh umat muslim. Dengan adanya aplikasi ini, Anda akan terbantu untuk mengetahui jadwal imsak dan juga berbuka. Download 4. Tuntunan Ramadan 2020 Aplikasi ini membahas tuntas seputar ibadah di bulan Ramadan 2020 mulai dari - puasa, tarawih, asmal husna (99 nama cinta Illahi) , zakat fithri, kultum, dzikir hingga shalat ied dan puasa syawal. Aplikasi ini dapat membantu kita untuk mempelajari ibadah Ramadan lebih dalam. Download 5. Marbel - Panduan Puasa Ramadhan Aplikasi Marbel biasa digunakan oleh para orang tua untuk melatih anaknya belajar puasa. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa materi puasa seperti penjelasan puasa, keutamaan bulan Ramadan, amalan yang bisa dikerjakan di bulan puasa, dan masih banyak lagi. Materi yang disajikan pun ditampilkan dengan ilustrasi animasi, sehingga mempermudah anak-anak untuk belajar. Aplikasi ini bisa diunduh melalui tautan berikut ini. Salat Tarawih, Mengaji (Dengan Bookmark Surah dan Ayat), Puasa Wajib dan Berinfaq Aplikasi ini terinspirasi dari buku catatan Ramadan ketika masih di bangku sekolah. Download 6. Kumpulan Doa Sehari-hari Aplikasi Kumpulan Doa Sehari-Hari Lengkap dalam Teks Bahasa Arab, Latin & Terjemahan Indonesianya. Berisi ratusan doa-doa harian yang diambil dari Alquran dan Hadits Nabi SAW. Aplikasi ini akan sangat bermanfaat untuk dibaca, dihafal, serta diamalkan dalam kehidupan sehari hari khusunya di bulan Ramadan. Yang menguntungkan juga, tersedia dalam offline dan tidak membutuhkan koneksi internet sama sekali untuk menjalankannya. Download 7. Target Ramadan Catatan Ramadaan atau Aplikasi Ramadan Diary adalah aplikasi yang berguna untuk mencatat kegiatan beribadah di bulan Ramadan. Aplikasi ini dapat memuat untuk mencatat Shalat Wajib 5 Waktu, Aplikasi Android yang lebih ringkas dan mudah dibawa ke mana saja. Download 8. Menu Buka Puasa Aplikasi Menu Buka Puasa di Android. Aplikasi Menu Buka Puasa di Android. (Playstore) Sesuai dengan namanya. Aplikasi ini tentu sangat bermanfaat sebagai referensi untuk memasak menu buka puasa pada saat bulan Ramadan. Dalam aplikasi ini berisi resep menu buka puasa secara lengkap yang juga cocok untuk para pengguna yang memiliki hobi memasak. Aplikasi ini bisa diunduh melalui tautan berikut ini. Download 9. Zakat Calculator Dengan aplikasi ini, pengguna tidak perlu bingung menghitung zakat yang harus dikeluarkan tahun ini. Selain memiliki hitungan yang akurat, informasi hitungan zakat yang disediakan pun beragam, mulai dari zakat fitrah, zakat harta setahun, zakat profesi, zakat emas, dan zakat properti. Aplikasi ini bisa diunduh melalui tautan berikut ini. Download 10. Salawat dan Lagu Ramadan 2020 Offline Aplikasi ini berisi salawat oleh Habib Syech terbaik bisa offline. Pengguna dapat Salawat secara offline tanpa harus terhubung internet. Downlaod Aplikasi Lagu Ramadan 2020 Offline juga dibuat dengan tampilan user interface (UI) yang sederhana namun menarik. Koleksi lagu-lagu yang tersedia pun berasal penyanyi religi seperti Maher Zain, Opick, Wali Band Aplikasi ini bisa diunduh melalui tautan berikut ini. Download Semoga 10 Aplikasi Android Ramadan 2020 Covid-19 ini menambah kekhusukan Ibadah ramadan yang kita jalani bersama . Marhaban ya Ramadan 2020 Nara sumber ; Aplikasi Ramadan google play Read the full article
0 notes
tafshare · 5 years
Photo
Tumblr media
*PINTU SURGA ITU BERNAMA SIRAH* 🔑🔑🔑 Jangan harap masuk surga kalau tak taat dan cinta padanya. Jangan harap taat jika tak kenal siapa dia. Jangan harap kenal kalau tak pernah baca buku sejarahnya. Tumbuhkan dan pupuk terus kecintaan kepada Nabi SAW dan para shahabat. _Inilah buku sirah terbaik yang bisa Anda dapatkan saat ini._ 🔷 *Sirah Nabawiyah* (Hard Cover, 864 hlm, 17x24 cm) ▫Sirah terbaik Juara 1 lomba penulisan sirah versi Muslim World League ▫Lengkap & detail ▫Diperkaya Takhrij & Tahqiq ▫Dilengkapi Peta Zaman Nabi ▫Bonus CD Interaktif 🔷 *Sejarah Hidup Khalifah Rasulullah* (Hard Cover, 240 hlm, 15x23 cm) ▫Ditulis oleh Amru Khalid, spesialis narasi bertutur yang mengalir dan sangat pandai membawa emosi kita larut. ▫Rasakan sensasi baru membaca semangat heroism para pembela Islam, sahabat terbaik sekaligus khalifah pecinta Rasulullah SAW. *PAKET SIRAH* Berat total 1900 gram 🔥🔥🔥 ~253000~ *Rp 228.000,-* Harga Spesial HANYA sampai 15 Mei 2019 Pesan di sini👇 0895363520750 (di Special Region of Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/Bw_9KlbjZj3/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1b5e5ycypm64p
0 notes
quranismylife · 7 years
Video
undefined
tumblr
Assalamualaikum... Semangat Pagi semuanya... HIKMAH ISRA MI’RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW Perintah sholat dalam perjalanan isra dan mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam). Bersandar pada alasan inilah, Imam Al-Qusyairi yang lahir pada 376 Hijriyah, melalui buku yang berjudul asli ‘Kitab al-Mikraj’, berupaya memberikan peta yang cukup komprehensif seputar kisah dan hikmah dari perjalanan agung Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, beserta telaahnya. Dengan menggunakan sumber primer, berupa ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadits shahih, Imam al-Qusyairi dengan cukup gamblang menuturkan peristiwa fenomenal yang dialami Nabi itu dengan runtut. Selain itu, buku ini juga mencoba mengajak pembaca untuk menyimak dengan begitu detail dan mendalam kisah sakral Rasulullah SAW, serta rahasia di balik peristiwa luar biasa ini, termasuk mengenai mengapa mikraj di malam hari? Mengapa harus menembus langit? Apakah Allah berada di atas? Mukjizatkah mikraj itu hingga tak bisa dialami orang lain? Ataukah ia semacam wisata ruhani Rasulullah yang patut kita teladani? Bagaimana dengan mikraj para Nabi yang lain dan para wali? Bagaimana dengan mikraj kita sebagai muslim? Serta apa hikmahnya bagi kehidupan kita? Semua dibahas secara gamblang dalam buku ini. Dalam pengertiannya, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasul. Sehingga peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah yang akan menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” seperti pernah dikutip Azyumardi Azra, mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Isra Mi’raj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual. Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekkah, maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi. Isra’ Mi’raj juga merupakan suatu peristiwa besar yang sekarang oleh sains dan teknologi diakui, karena ternyata memang demikianlah yang bisa terjadi bahwa Rasulullah benar-benar bergerak dari Mekah ke Palestina, dan kemudian diteruskan ke Sidratil Muntaha hanya dalam waktu tidak sampai satu malam. Sudut pandang ilmiahnya bahwa ini adalah peristiwa fenomenal dan kontroversial. Fenomena sejarah bahwa peristiwa ini belum pernah terjadi dan diyakini takkan pernah terjadi lagi. PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ SANGAT FENOMENAL DARI SEGI SEJARAH Karena sebelumnya tak pernah terjadi pada manusia. Sebelum Nabi Muhammad SAW memang pernah terjadi pada benda. Benda tersebut bisa berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang jauh dalam orde sepersekian detik saja. Itulah peristiwa berpindahnya singgasana Ratu Balqis dari Kerajaan Saba ke Kerajaan Nabi Sulaiman. Waktu itu Nabi Sulaiman bertanya kepada para stafnya yang ketika itu memang sengaja dikumpulkan olehnya. Nabi Sulaiman mengatakan kepada para stafnya untuk melakukan suatu kejutan terhadap Ratu Balqis yang ketika itu sedang menuju ke kerajaan Nabi Sulaiman. Ternyata Nabi Sulaiman ingin memindahkan singgasana Ratu Balqis ke kerajaannya. Nabi Sulaiman bertanya kepada para stafnya siapa yang bisa melakukan hal tersebut. Yang mengajukan diri pertama kali adalah Jin Ifrit. Ditanya oleh Nabi Sulaiman berapa lama ia bisa memindahkannya. Dijawab oleh Jin Ifrit bahwa ia bisa melakukannya sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya dijamin singgasana itu sudah sampai di hadapannya. Tentunya hal ini sangat cepat, tapi ternyata Nabi Sulaiman belum puas akan hal tersebut. Kemudian Nabi Sulaiman bertanya lagi kepada para stafnya siapa yang bisa lebih cepat melakukan hal tersebut. Yang mengajukan diri kemudian ternyata adalah seorang manusia, yaitu manusia yang menguasai ilmu dari al-Kitab. Orang itu kemudian ditanya oleh Nabi Sulaiman berapa lama ia bisa melakukannya. Dijawab oleh orang itu bahwa ia bisa melakukannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip lagi. Ternyata memang benar adanya, sebelum Nabi Sulaiman berkedip, singgasana Ratu Balqis sudah berada di hadapannya. Satu kedipan mata berarti waktunya kurang dari satu detik. Berkaitan dengan Isra’ Mi’raj, ternyata perjalanan Nabi Muhammad tersebut terjadi dalam waktu tidak sampai satu kedipan mata pun. Semoga kita dapat memaknai pristiwa penting ini.. MengISROkan jiwa kita untuk dapat meMIRAJkannya kelevel ketaqwaan yang sebenar2nya, aamiin.
1 note · View note
KOD :TBBK1443
BILANGAN M/S: 478
SAIZ :21.5cm x 27.3cm x 2.5cm
ANGGARAN SAIZ: A4
MUKA BUKU :HARD COVER
WARNA DALAM: BERWARNA
NAMA PENULIS:
Dr. Muhammad Fauzi Yusuf
Ustazah Sabariah Bakri
KEISTIMEWAAN BUKU INI :
Buku nama-nama anak terbesar dan terlengkap pernah diterbitkan. 
Ensiklopedia warna penuh dengan gambar sejarah, tokoh, peta dan segala jenis bunga dalam 500 muka surat bersaiz besar ini menampilkan lebih 3,500 nama istimewa. 
Dilengkapi dengan nama dalam tulisan Arab yang merangkumi nama-nama yang baik dan yang dilarang, nama yang terdapat dalam al-Quran, nama para nabi, para tokoh ilmuan dan lain-lain. 
Kebanyakan nama disertakan dengan informasi ringkas dan padat untuk menambah pengetahuan pembaca
RM34.50
Tumblr media
0 notes