#Pasar Atas
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mak Nian Penjual Kacang Goreng - FB Baginda
Toko Kue Cemerlang - FB Suftiman Bandaro Mudo
Toko Kue Cemerlang ex RM ACC - FB Gie LM
Pertokoan Muka Jam Gadang 1950 - Gie L M via FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Pertokoan Muka Jam Gadang 1977 - Masanok via FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Jl. Minangkabau 1955 - Gie L M via FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
0 notes
Text
DISKON! WA 0812-9627-2689 Jual Tangki Air Penguin Menteng Atas Jakarta Selatan
WA 0812-9627-2689 | Jual Tangki Air Penguin Setia Budi Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Bukit Duri Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Kebon Baru Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Manggarai Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Manggarai Selatan Jakarta Selatan
Dapatkan pasokan air yang terjamin dengan tangki air berkualitas tinggi dari merek Penguin. Kami menyediakan toren air dan tandon air berkualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari.
Dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, tangki air Penguin didesain untuk menampung air dengan kapasitas yang besar dan aman untuk digunakan dalam waktu yang lama. Dengan rangkaian produk yang lengkap dan beragam ukuran, kami menyediakan solusi penyimpanan air yang tepat untuk berbagai keperluan.
Segera dapatkan tangki air, toren air, dan tandon air berkualitas terbaik dari Penguin untuk memenuhi kebutuhan air Anda sehari-hari. Hubungi
kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.
DISTRIBUTOR RESMI PRODUK PENGUIN | JURAGANSEO GROUP
Gg. Masjid al-Qasim Jl. Dongkal RT 001/RW 024 No. 84 Kel. Sukatani Kec. Tapos Kota Depok (Belakang TPA Darul Aulad)
Hubungi:
Bapak Nino
WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689
Atau Klik WA dibawah ini:
https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689
JualTangkiAirPenguinMentengAtasJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinPasarManggisJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinSetiaBudiJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinBukitDuriJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinKebonBaruJakartaSelatan
Posting By Feby Mayani SMK Negeri 1 Cariu
#Jual Tangki Air Penguin Menteng Atas Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Pasar Manggis Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Setia Budi Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Bukit Duri Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Kebon Baru Jakarta Selatan
0 notes
Text
TERLARIS! WA 0812-9627-2689, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kebon Kelapa
ORDER KLIK WA https://wa.me/6281296272689, Bapak Nino, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Bendungan Hilir, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Gelora, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kampung Bali, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Karet Tengsin, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kebon Kacang, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kebon Melati, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Petamburan, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Cilandak Barat, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Cipete Selatan, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Gandaria Selatan, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kalisari, Distributor Tangki Air Penguin Melayani Pekayon
Dapatkan pasokan air yang terjamin dengan tangki air berkualitas tinggi dari merek Penguin. Kami menyediakan toren air dan tandon air berkualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari.
Dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, tangki air Penguin didesain untuk menampung air dengan kapasitas yang besar dan aman untuk digunakan dalam waktu yang lama. Dengan rangkaian produk yang lengkap dan beragam ukuran, kami menyediakan solusi penyimpanan air yang tepat untuk berbagai keperluan.
Segera dapatkan tangki air, toren air, dan tandon air berkualitas terbaik dari Penguin untuk memenuhi kebutuhan air Anda sehari-hari. Hubungi
kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.
DISTRIBUTOR RESMI PRODUK PENGUIN | JURAGANSEO GROUP
Gg. Masjid al-Qasim Jl. Dongkal RT 001/RW 024 No. 84 Kel. Sukatani Kec. Tapos Kota Depok (Belakang TPA Darul Aulad)
Hubungi:
Bapak Nino
WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689
Atau Klik WA dibawah ini:
https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689
DistributorTangkiAirPenguinMelayaniCililitan, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniDukuh, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniKampungTengah, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniKramatJati, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniCipinangMelayu, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniHalimPerdanaKusumah, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniKebonPala, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniMakasar, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniPinangRanti, #DistributorTangkiAirPenguinMelayaniKayuManis
Posting By Feby Mayani SMK Negeri 1 Cariu
#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Karet Semanggi#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kuningan Timur#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Menteng Atas#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Pasar Manggis#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Setia Budi#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Bukit Duri#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Kebon Baru#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Manggarai#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Manggarai Selatan#Distributor Tangki Air Penguin Melayani Menteng Dalam
0 notes
Text
Tempat Nongkrong di Bandung Malam Hari: Menikmati Kelezatan Malam Kota Kembang
Tempat Nongkrong di Bandung Malam Hari – Bandung, kota yang terkenal dengan julukan “Paris van Java,” tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kehidupan malam yang meriah. Udara sejuk di kota ini mendukung suasana malam jadi lebih romantis. Bagi pecinta hiburan malam, Bandung memiliki beragam tempat nongkrong yang menarik untuk dinikmati setelah matahari terbenam. Tempat Nongkrong di…
View On WordPress
#bandung#Bandung malam hari#braga street#cihampelas walk#dago atas bandung#jalan braga#jalan riau#jalan setiabudi#pasar baru bandung#setiabudi street
0 notes
Text
PUcUK MUDA
Ini adalah kisah benar yang terjadi pada diriku lebih kurang 18 tahun yang lampau.Waktu itu aku berusia hampir 18 tahun dan baru saja menamatkan zaman persekolahan aku. Selepas menduduki peperiksaan SPM, aku bekerja sementara dengan sebuah syarikat pembalakan. Tugas aku memerlukan aku tinggal di hutan untuk mengira hasil kayu balak yang dikeluarkan. Lokasi tempat aku bekerja lebih kurang 70 km dari pekan terdekat mempunyai lebih kurang 25 pekerja.
Disitulah tempat aku berkenalan dengan Hajjah Zainon, tukang masak di kongsi tersebut. Aku paggil dia Kak Non. Janda berumur lebih kurang 55 tahun. Orangnya agak awet muda, pakaian selalu menutup aurat dan aku tengok dia beriman orangnya. Maklumlah, sembahyang dan puasa, tidak pernah tinggal. Kak Non ni orangnya agak pendiam tetapi yang aku hairan, walaupun umurnya 55 tahun, tapi tak nampak pula kedut kedut pada wajahnya. Mungkin kuat makan jamu agaknya.
Selain dari tugas aku mengira hasil kayu balak, aku juga perlu ke pasar untuk membeli barang keperluan dapur. Dalam seminggu adalah 2 kali aku ke pasar. Jadi selalu jugalah Kak Non temankan aku. Dia lebih arif dalam soal memilih lauk pauk yang sesuai untuk makanan pekerja balak. Tukang masaklah katakan. Aku turutkan saja apa kemahuannya kerana dia yang lebih memahami hal masakan. Oleh kerana perjalanan pergi dan balik ke pasar amat jauh, lebih kurang 2 jam menggunakan kenderaan pacuan 4 roda, selalu jugalah kami berbual-bual masa tersebut. Setelah mengenali Kak Non lebih kurang 3 bulan, barulah sikap pendiamnya agak berubah sikit. Mahu juga dia berbual panjang dengan aku. Maka terbukalah kisah hidupnya yang boleh tahan juga hebatnya. Setelah pulang dari menunaikan fardu haji, dia bercerai dengan bekas suaminya setelah dimadukan. Dia rela dimadukan tapi bekas suaminya lebih sayangkan isteri mudanya. Kak Non ni anak orang yang agak berada, tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Jadi tukang masak ni pun kerana bosan hidup sendirian di rumah. Anak-anaknya sudah berumah tangga dan hidup sendiri. Oleh kerana sendirian di rumah, dia bekerja di hutan. Ada ramai kawan, katanya. Antara ramai pekerja di kongsi balak itu, akulah yang paling rapat dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu ke pasar dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu berbual panjang dengannya.
Nak dijadikan cerita, masa itu penghujung tahun, jadi musim hujan berlarutan. Bila musim begini, kerja balak tidak dapat diteruskan dengan sempurna. Jadi tidak ramailah pekerja di kongsi balak. Hari itu, sudah dua hari hujan berterusan, jadi ramailah pekerja yang balik kampung. Tinggallah kami berdua saja. Ini adalah peraturan kongsi balak dimana dalam satu satu masa, sekurang-kurangnya mesti ada dua pekerja untuk mengawal kongsi. Tidak boleh ditinggalkan kosong tanpa penghuni.
Hari itu, hujan turun tanpa henti. Lepas makan tengahari, aku duduk sendirian di dapur. Entah macam mana, terus tertidur atas pangkin kayu depan bilik Kak Non. Bila aku sedar, hari sudah petang. Aku dapati Kak Non duduk berhampiran dengan aku sambil tersenyum memandang aku. Sumpah aku cakap, gaya senyumannya, raut wajahnya memang menawan hati. Awet mudalah katakan. Kalau dia tidak beritahu umurnya 55 tahun, memang aku agak lebih kurang 40 lebih saja. Dah lewat ni, pegilah mandi, nanti kita makan malam sama sama, kata Kak Non. Aku terus bingkas bangun dan menuju ke sungai untuk mandi.
Lepas makan malam, kami duduk berbual-bual dekat pangkin kayu depan bilik Kak Non. Masa itu, langit sudah gelap, hujan turun semula. Hanya lampu pelita yang menerangi suasana di dapur. Kak Non minta diri untuk sembahyang isyak. Lebih kurang setengah jam, dia kembali semula duduk berhampiran aku. Kali ini, dia memakai baju tidur labuh berbunga batik tanpa tudung. Rambutnya separas belakang dibiarkan ditiup angin. Wangi sungguh.
Sambil kami berbual sempat juga dia bergurau senda dengan aku. Kadang-kadang dia mengusik dan sekali sekala sempat juga dia mencubit peha aku. Hairan juga aku, belum pernah Kak Non berkelakuan begini. Mungkin Kak Non agak berani kerana tiada orang lain di situ agaknya, kataku dalam hati.
Kak Non panggil aku adik, maklumlah umur kami berbeza jauh. Aku layak jadi anaknya kalau hendak dikira umur kami. Masa berbual, Kak Non banyak bertanya soal-soal peribadi aku. Hairan aku masa itu. Aku masih ingat lagi soalan-soalannya. 'Adik, dah ada girl friend?' tanyanya. 'Belum' jawabku denga ikhlas. Memang aku tiada girl friend masa itu, maklumlah aku ini budak kampung sikit, kurang social, tambahan pula tempat tinggal aku bukan di kota besar macam KL. Aku tidak pandai soal-soal dating, internet, chit chat macam budak-budak zaman sekarang. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non lagi. 'Betul kak' jawabku. 'Tak pernah romen?' Tanya Kak Non lagi. Tersentak aku sambil tunduk tersipu-sipu. Memang aku tiada pengalaman kerana aku sememangnya masih teruna masa itu. 'Tak' jawapku perlahan. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non. 'Betul, tak pernah romen tapi pernah tengok video blue' jawapku. Kak Non ketawa kecil. 'Kenapa kak ketawa?' Aku bertanya perlahan. 'Masa tengok tu stim tak?' Tanya Kak Non. Aku hanya tersenyum tanpa menjawab soalannya.
Nak dipendekkan cerita, selepas minum air kopi, Kak Non minta diri untuk kemas tempat tidur. Aku diam saja. Lebih kurang 10 minit, dia muncul semula lalu berkata, ' Adik, kak takut tidur sorang, hujan lebat ni, guruh dan kilat pulak tu, temankan kak tidur dalam bilik ye?' Aku terdiam sambil merenung wajahnya yang tersenyum. Sumpah aku cakap, tidak terlintas dalam otak aku mengenai seks masa itu. Aku betul-betul tiada pengalaman dalam hal ini. 'Alaaa, bolehlah adik, tolong kak ye?' rengek Kak Non dengan begitu manja sekali. Tak sampai hati aku nak hampakan permintaannya. Aku masih terdiam sambil merenung wajahnya. Tiba-tiba tanpa diduga, dia menarik tanganku terus agak rapat ketubuhnya. Dadaku tergesel sedikit dengan buah dadanya. Aku masih lagi terdiam sambil berdiri depan pintu biliknya. Kak Non terus menarik tanganku masuk kebiliknya. 'Adik, tidur kat sini, kakak tidur sebelah sana, ok?' kata Kak Non. Aku angguk saja. Bilik itu tidaklah sebesar mana tapi kalau tidur sebaris dalam keadaaan memanjang, bolehlah tidur lebih kurang empat orang. Jadi aku tidur tepi dinding sini, Kak Non tidur tepi dinding sana, jarak antara kami berbaring adalah lebih kurang 5 kaki lebih.
Aku terus baring sambil berselimut. Aku nampak Kak Non pun sama tapi masih lagi memandang aku sambil tersenyum. Aku diam saja. Suasana dalam bilik agak samar-samar yang hanya diterangi lampu pelita. Masa itu pula, hujan turun dengan lebat disusuli dengan guruh dan kilat yang sabung menyabung. Angin pula bertiup agak kencang. Tiba-tiba, lampu pelita padam. Mungkin kehabisan minyak agaknya. Aku bingkas bangun untuk menyalakan semula api tapi Kak Non cakap, 'tak payahlah adik, dah lewat malam ni, tak payahlah pasang lagi, tidurlah'. Aku pun baring semula. Masa baring, aku masih lagi terdengar Kak Non agak gelisah. Kejap baring mengiring, kejap menelentang dan sekejap lagi meniarap. Aku diam saja sambil memejamkan mata untuk tidur.
Tiba-tiba aku terasa ada sesuatu yang menghimpit tubuhku. Aku cuba bingkas bangun tapi terasa ada tangan yang menekan dadaku supaya berbaring semula. Belum sempat aku berkata-kata, tapak tangan sudah menekup mulutku. "Shhhh adik, diam la akak ni" aku terdengar suara Kak Non berbisik di telinga aku. "Kenapa ni kak?' tanyaku. 'Kak takutlah bunyi guruh tadi tu, bagi akak tidur sebelah adik ye?' tanya Kak Non. Sambil bercakap tu, Kak Non terus tidur mengiring sambil tangan sebelahnya memeluk erat tubuhku. Kepalanya dirapatkan ke lenganku. Buah dadanya pula terus menghimpit tubuhku. Terasa masih keras lagi. Hidung aku terasa segar dengan bau minyak wangi yang dipakai oleh Kak Non. Aku hanya diam sambil memejamkan mata. Hairannya, mataku enggan tidur walau dipaksa keras olehku.
Aku terasa pelukkan Kak Non makin lama makin kemas. Dalam kegelapan malam, aku dapat merasakan Kak Non menarik selimut yang membaluti tubuhku dan merapatkan tubuhnya padaku. Sambil membetulkan selimut, tangannya antara sengaja dengan tidak menyentuh pelirku beberapa kali. Apa lagi, mulalah keras tegak pelirku dibuatnya. Pelukkan Kak Non makin erat dan hairannya, aku seperti tidak boleh berkata-kata lagi. Aku hanya diam seribu bahasa.
'Dik, tolong akak ye?' kata Kak Non. 'Apa dia kak?' jawabku dengan perlahan. 'Akak dah lama tak main, dekat 5 tahun tak rasa pelir, akak betul-betul nak malam ni, tolong jangan hampakan harapan akak ye?'. Masa itu, tangan Kak Non sudah menjalar ke dalam kain pelikat yang aku pakai. Sudah tabiat aku tidur tanpa memakai seluar dalam. Tangan Kak Non sudah menggengam erat pelirku yang tegang. 'Adik tak pernah main dengan orang lain sebelum ini kak, adik tak reti' jawapku. Aku betul-betul ikhlas kerana sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, adik duduk diam aje, biar akak ajar, adik buat aje apa yang akak suruh' , jawap Kak Non berbisik ke telinga aku.
Kak Non bingkas bangun, menyalakan lampu pelita yang terpadam awal tadi. Dia menarik selimut yang membaluti tubuhku. Aku terlentang dengan kain pelikat yang sudah longgar ikatan. Aku masih berbaju singlet. Kak Non baring meniarap atas tubuhku. Terasa berat juga hempatan tubuhnya, tapi dia pandai mengimbangi berat badannya. Lututnya ditekan ke tilam bagi meringankan berat tubuhnya. Kak Non mengucup mulutku dan aku terasa lidahnya dijalarkan ke dalam mulutku. Kak Non mencium pipiku kiri kanan bertubi-tubi. Selepas itu, Kak Non duduk mengiring dan menanggalkan baju tidur labuhnya. Maka terserlahlah buah dadanya yang sederhana besar tapi masih lagi dibaluti coli. Aku baru sedar ketika itu Kak Non tidak memakai seluar dalam. Dengan pantas Kak Non memegang tanganku dan dilekatkan ke celah kelangkangnya. Terasa bulu burit Kak Non yang lebat dan kasar itu. Masa itulah, Kak Non menanggalkan colinya. Tanpa berkata apa-apa, Kak Non sekali lagi baring meniarap atas tubuhku tapi kali ini agak tinggi sedikit parasnya. Buah dada Kak Non betul-betul di atas mukaku. Kak Non menghempapkan buah dadanya ke mukaku dan berkata, 'adik, hisap puting akak, sebelah lagi adik ramas kuat-kuat, ye?' Aku terus mengulum puting Kak Non dan meramas-ramas sebelah lagi. Sambil itu Kak Non menggesel celah kangkangnya ke arah pelirku. Pelirku makin lama makin keras aku rasa. Aku terasa air lendir Kak Non meleleh terkena pelirku. Mulutku terus mengulum puting buah dadanya sambil sebelah lagi tanganku meramas-ramas. 'hiiisssssshhh sedapnya adik, hisap lagi, hisap lama lama, sedapnya, hiiissssssssshhhhhhhh'. Kak Non tak henti henti mengerang dan merintih. Kuat betul suaranya, hinggakan tak sedar hujan di luar makin lebat. Guruh dan kilat saling sabung menyabung. Selepas 10 minit, Kak Non baring di sebelah pahaku. Mulutnya terus mengulum kepala pelirku. Ikhlas, aku belum pernah merasa kenikmatan seperti ini. Melancap tu biasalah, tapi pengalaman pelirku dihisap adalah kali pertama. Tak boleh aku bandingkan kenikmatannya dengan perkara lain dalam dunia ini. Agaknya, inilah yang dikatakan syurga dunia. Sambil mengulum kepala pelir, tangan Kak Non meramas ramas mesra buah pelir. Aduh, nikmatnya tak boleh nak diceritakan. Bila Kak Non memasukkan kesemua pelirku dalam mulutnya, punggungku terangkat tanda nikmat yang teramat sangat. Kak Non terus mengulum tanpa henti, sambil hujung lidahnya dijelir jelirkan menyentuh kepala pelirku. Mataku pejam rapat. Inilah kali pertama aku merasa kenikmatan seks yang sebenarnya. Selama ini aku hanya pernah tengok blue film saja.
Selepas kira kira 15 minit, Kak Non mengubah kedudukan tubuhnya. Dia meniarap atas tubuhku tapi cara terbalik, stail 69. Mulutnya terus mengulum pelirku sambil buritnya digeselkan ke mukaku. 'Adik, jilat burit akak, tolonglah, akak betul betul gian ni, tolonglah dik'. Aku terus merapatkan mulutku ke burit Kak Non. Terasa air lendir meleleh di bibirku. Tak tahu aku nak cerita bagai mana rasa air lendir itu. Masin ada, pahit ada, pendek kata macam macam rasalah. Aku terus menjilat bibir burit Kak Non sambil tanganku meramas ramas kedua dua daging punggungnya. 'aduuuhhhhh sedapnya, hiiissshhh haaaaaaaahhhhhh sedapnya adik, jilat lagi, lama lama, aduuhhhhhhh sedapnya dik, hiiiiiiiii huuuuuuuuuuuu' Kak Non terus menerus mengerang dan merintih. Bila aku jelirkan lidahku ke dalam lubangnya, terus Kak Non membenamkan celah kangkangnya rapat ke mukaku. Hampir hampir lemas aku dibuatnya. 'Adik, hisap kelentik akak, cepat cepat'. Aku terus merapatkan bibirku dan menghisap biji kelentitnya. 'aduuuhhh wuuuuuu sedapnya, sedapnya adik, hisap lagi, hisap lagi, huuuuuhh wwwwuuuuuuuu sedapnya' Kak Non terus merintih dan mengerang tak henti henti. Punggungnya kejap tinggi kejap rendah. Aku terus memaut kemas punggung Kak Non sambil mulut dan lidahku terus menerus menjilat buritnya.
Seketika kemudian, Kak Non bingkas bangun. Tangannya melancap pelirku. Kemudian Kak Non duduk mencangkung atas tubuhku. Celah kangkangnya betul betul di atas pelirku. Dua tapak kakinya memijak tilam. Kak Non mengangkat tinggi punggungnya sambil tangannya memegang erat batang pelirku. Bila punggungnya direndahkan, aku terasa kepala pelirku menyentuh bibir burit kak Non. Tangan Kak Non terus menggesel gesel kepala pelirku pada bibir buritnya.
Aku terasa air lendir Kak Non meleleh. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentit, kak Non merintih. 'aduhhh sedapnya dik, sedapnya, lama dah akak tak rasa sedap macam ni'. Seketika kemudian, Kak Non memegang erat batang pelirku, dihalakan ke arah lubang buritnya, terus dia menekan punggungnya ke bawah. Aku terasa batang pelirku masuk ke dalam lubang burit, ketat sikit tapi kerana licin air lendir, senang saja terus rapat ke pangkal. Maka hilanglah teruna aku di tangan (burit ?) Hajjah Zainon. Sedapnya tak boleh nak diceritakan.
Bila pangkal pelirku rapat ke tundunnya, Kak Non mengerang, 'hhhuuuuuuuhssss sedapnya adik, tak sangka besar pelir adik, panjang pulak tu, sedapnya …….' Aku terasa Kak Non mengemut ngemut, kepala pelirku kembang dibuatnya. Nikmatnya tak boleh nak dibayangkan. Aku terus meramas ramas buah dadanya dengan geram sambil menggentel gentel putingnya. Kak Non terus mengangkat punggungnya dan kemudian dibenamkan kembali rapat ke pangkal. Mataku pejam tanda nikmat yang bukan kepalang.
Selepas beberapa kali duduk bangun, aku terasa batang pelirku agak basah. Mungkin kerana air lendir Kak Non yang banyak. Bila Kak Non mengangkat punggungnya, terdengar bunyi air berdecik dan bila punggungnya dihempapkan kembali, bunyi itu berulang kembali. Seolah olah berjalan dalam lumpur yang becak. Mulut Kak Non tak henti henti merintih dan mengerang. 'adik ….. sedapnya adik, dah lama akak tak rasa sedap macam ni, hhhuuuuuuuuuhh hiiiisssssssshhh sedapnya, sedapnyaaaaaaa………'
Kira kira 15 minit kemudian, Kak Non mengangkat punggungnya agak tinggi dan tercabutlah pelirku dari dalam lubang buritnya. 'akak penatlah, biar akak baring, adik pula yang buat'. 'adik tak reti' jawabku ikhlas, sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, nanti akak ajar' Kak Non pantas menjawab. Aku bingkas bangun dan Kak Non baring terlentang di atas tilam. Kangkangnya terbuka luas. 'Baring atas akak, cepat' katanya. Aku terus baring meniarap atas tubuh Kak Non. Muka kami bersentuh dan dadaku menghempap buah dadanya. Sepantas kilat, Kak Non memaut tengkukku dan bibirku terus dikucupnya. Aku terasa lidahnya menjalar ke dalam mulutku dan kemudian lidahku terus dikulumnya.
'Angkat punggung adik' kata Kak Non. Bila punggungku terangkat, tangan Kak Non terus memegang batang pelirku dan digesel geselkan ke bibir buritnya. Aku terasa licin memandangkan air lendir Kak Non keluar dengan banyak. Bulunya sudah basah kuyup seolah olah tikus jatuh dalam air. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentitnya, Kak Non mengerang dan merintih lagi. 'hhhaaaaaahh waaaah sedapnya dik, tekan pelir adik dalam lubang akak'. Bila punggungku dirapatkan, aku terasa batang pelirku menjunam laju ke dalam lubang burit Kak Non. Mungkin kerana air lendir yang banyak, senang saja pelirku sudah rapat ke pangkal. 'waaaaaaaaa sedapnya adikkkkkkkkk, hhhaaaaaaaa hussssssssssssss
sedapnyaaaaaaaaa' rintih Kak Non. 'Sedapnya, adik sorong tarik macam akak buat tadi' kata Kak Non. Walaupun aku tiada pengalaman seks, tapi aku selalu menonton video lucah jadi aku faham apa makna kata kata Kak Non tadi. Aku terus mengangkat punggungku, bila terasa kepala pelirku hampir terkeluar dari lubang burit, aku terus membenamkan kembali punggungku. Bila pelirku rapat ke pangkal, Kak Non mengemut ngemut dengan kuat membuatkan kepala pelirku kembang. Nikmatnya sedap bukan kepalang. Sambil merintih dan mengerang, kedua dua tangan kak Non terus memaut erat belakangku. Kangkangnya dibuka seluas yang boleh bagi memudahkan aku menyorong dan menarik pelirku. Mulutnya dilekatkan ke bibirku dan kemudian mengulum lidahku. Aku terus menyorong dan menarik sambil kak Non tak henti henti mengerang. 'addduuuuuuuhhh sedapnya, sedapnya, cepatlah kak tak tahan ni, rasa nak sampai dah, tolonglah adik, sedapnyaaaaaaaaa hhhhuuuhhhhhhhh hhhhiiiiiiiiissshh waaaaaaaaaaaa sedapnya'.
Kira kira 20 minit, aku terasa air maniku hendak terpancut. 'akak, adik rasa nak keluar air ni' kataku. 'eloklah tu dik, akak pun nak sampai dah ni, hiiiiisssssssshhh adik sorong tarik laju laju ye, cepatlah, akak tak tahan dah ni, waaaaaaaa sedapnya adik' kata Kak Non. Aku terus menyorong dan menarik dengan laju, sambil itu Kak Non terus mengangkat ngangkat punggungnya, kejap tinggi kejap rendah, seirama dengan sorong tarik pelirku.
'hhaaaahhhh Akak, nak keluar air ni' kataku dan dibalas olehnya, 'yelah, akak pun nak sampai dah ni'. Seketika kemudian, aku terasa air maniku hendak terpancut, aku terus menyorong tarik dengan laju, dan bila air maniku terpancut, aku membenamkan pelirku rapat ke dalam lubang burit Kak Non. 'hhahhhhhhhh sedapnya akak, sedapnyaaaaaaaaaa' kataku. Kak Non memelukku dengan erat. 'hhuuuuuuuuhhhh wwwwaaaaaaaaa sedapnyaaaaaaaaaaaaa adik. Sedapnya akak dah ssampai ni, wwwwwwwwuuuuuh sedapnya, kata Kak Non. Aku terasa pelirku hangat dan bau air mani menusuk ke lubang hidungku. Aku terdampar lesu di atas tubuh Kak Non yang juga aku nampak seolah olah pengsan. Matanya pejam rapat, nafasnya aku rasa keluar masuk dengan cepat sekali.
Selepas 15 minit, barulah kami dapat bersuara. 'Adik, sedapnya akak dapat main dengan adik, dah lama akak tak main macam ni, tau, sedapnya tak boleh nak dibayangkan, nanti lain kali kita buat lagi ye' kata Kak Non. Aku hanya senyum sambil terus memeluknya dengan erat. Kak Non membalas pelukkanku dan pipiku dicium bertubi tubi. 'Terimakasih dik kerana sudi puaskan nafsu akak, akak sayang adik, tau'.
671 notes
·
View notes
Text
hidup bak putaran bianglala di pasar malam, kita hanya satu pojokan di tengah keramaian yang terkadang di atas dan bisa melihat semuanya dengan jelas tapi terkadang dibawah dimana semua pandangan tertutup kesemerawutan dan deru mesin yang bau oli.... seperti bianglala itu pula, hidup akan berhenti pada masanya sendiri, dimanakah kita berhenti, dari bawah kembali kebawah dari tanah kembali ke tanah.
80 notes
·
View notes
Text
Seumur hidup aku merantau, belum pernah sama sekali bawa baju kotor ke rumah. Baru kemarin ini aja. Saking penuhnya hidup ga sempat tenggo buat nyuci, entah tiba-tiba dinas, ada acara divisi, dan kemarin karena pulang lama jadi rasanya tolol aja gitu kalau ninggal baju kotor sebanyak itu. Mana seragam baju senin belum dicuci pula.
Tapi daridulu Ibuk selalu ngegampangin, malah lebih cenderung kalau emang ada baju kotor bawa aja ke rumah. Mungkin, Ibuk udah sampai di fase kangen nyuci baju anak-anaknya. Bisa jadi, sih. Aku aja kalau bisa pengen loh dianter ke kantor sama Ibuk seperti dulu lagi.
Pertama kalinya juga, aku pulang pake kereta eksekutif. Saking udah habisnya dan rindu banget sama Ibuk, yaudalah trabas PP sejuta aowkaokwoa.
Enak sih dapet selimut, tapi pas tak ambu kok mampu penguk, akhirnya aku gapake deh berhubung sweaterku uda cukup hangat meski tak cukup untuk menghangatkan suasana politik di negara ini.
Aku memperhatikan, kalau naik dari Gambir itu slot atas rapi penuh dengan koper-koper gagah dan mahal. Kalau dari Pasar Senen, itu bisa kardus indomie, kresek, tas belanja pasar, keranjang ayam, kotak-kotak kayu, kotak suara pemilu, kertas suara yang uda dicoblos, telur untuk serangan fajar, dan lain lain.
Yaa walaupun diriku terlihat sebagai menungso paling ndeso di kereta itu, tapi seengganya pernah mencicipi Bima Suites aowkaokwoakwoak.
Ini dibayarin perusahaan kok ~
Dah aku mah apa atuh cuma manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah.
Hal yang paling aku tunggu di rumah adalah melihat sofa baruku, nggak mahal sih, tapi cukup lah buat beli 2 ultraboost. Berhubung sofa rumah uda jelek dan berdebu, jadi kayanya oke-oke aja kalo diganti.
Pas kemarin uda liat sofa di depan mata, sumpah ya Jatuh Cinta Seperti Di Film-film itu nyata banget gaes. Untuk merasakan bahagia setelah orang yang kita sayangi pergi tuh agak aneh, bukan merasa berdosa, lebih ke sedih. Kaya “seandainya Bapak masih ada di sini ngerasain sofa baruku” dan kurang lebih demikian. Sedih, bahkan saking sedihnya seketika pengen kuganti sofanya jadi sofa latjuba. Duh.
Aku bawa banyak kalender dari kantor dan beberapa mitra, perlu diakui kalender KB Bukopin lucu banget waaakkk. Sewaktu masang kalender 2024 di tempat lain, aku liat di belakang kalender 2024 dekat kulkas masih ada kalender PLN 2023, satu lembar, bulan April, dan tanggal 23-nya dilingkari pake spidol merah.
Kayanya aku juga ngerasanya demikian, ketika ada orang yang kita sayang pergi, pengennya waktu tuh nggak berjalan terus, diem di tempat, freeze. Semakin jauh rasanya semakin sedih. Bahkan ketika tau udah mau April lagi aja kaya bawaannya sendu-sendu konyol gitu.
Mungkin Ibuk pengennya 23 April 2023 selalu terkenang di rumah itu. Mungkin ya, akusih sok tau yes.
Untungnya, kemarin Ibuk malah kedatangan teman baru.
Kayanya sih kucing tetangga, tapi emang sejak dulu kucing-kucing komplek seneng banget nongkinya di teras rumah, bahkan nelek dan pipisnya sekalian. Mungkin karena menghadap selatan, jadinya silir dan isis.
Filosofi Bapak dalam membeli rumah: harus menghadap selatan dan jemuran gaboleh ada di luar.
Yah, semoga si uching ini seengganya jadi teman Ibuk waktu lagi sendirian di rumah. Sama Ibuk sih ga dibolehin masuk, takut nyakar-nyakar sofa, hahayyy.
Uching bersama Ibyuk ~
Hadehh, pokoknya banyak cerita yang mestinya kau saksikan lah, Pak.
Yang jelas, aku bener-bener belum siap kalau harus melanjutkan hidup tanpa Ibuk juga.
42 notes
·
View notes
Text
FOUREVER
Seperti judul, tulisan ini akan membahas lagu-lagu di album terbarunya my husband DAY6. Bagi yg tidak berminat bisa langsung di scroll kenceng aja ke atas 😂 karena akan bertabur kebucinan dan ke-cringe-an yg membuat eww 👍
Dimulai dari lagu utamanya, yg mana juga ada MV-nya, Welcome to The Show. Tipe-tipe sing-along song banget apalagi pas dibawain di konser. Juga tipe lagu yg langsung nemplok di otak once you listen to it (lagu daesik mana yg gak nempel hellow?). Liriknya dibuka dengan "I'm so moved by the stage, that I won't be alone any longer.". Yap, YoungK banget udah ini yg nulis. Betapa senangnya dia bisa balik nge-band lagi, nyanyi bareng bocah-bocah lagi karena selama masa hiatus kemaren he was going solo to every show. Wonpil juga ada proyek covering lagu. Dowun mungkin latihan vokal ya, karena sempet ngeluarin lagu duet bareng penyanyi cewek. Sungjin sibuk manjangin rambut 😂Eeem mungkin beliau ngasah skill gitar elektrik ya, karena dulu kan megang gitar akustik dan Jae yang megang elektrik. Karena Jae my beloved human udah bersolo karir, Sungjin dah tu yang mengisi posisi gitar elektrik sekarang.
Naaah menurut selera musik gw, lagu ini tu easy-listening, tapi kayak belum Day6 banget. Masih normal, masih familiar dan cenderung ngikutin pasar. Ya allah maap maap kita bukan expert di bagian musik yak, ini mah sepenilaian aing aja yg memang sotoy ✌ Untuk tau the real Day6 tu harus kudu wajib nyelamin B-side mereka gengs. Dari pengalaman gw, lagu-lagu B-side mereka lah yg bikin gw jadi My Day. Soooo kita lanjut ke next song~
Urutan kedua judulnya The Power of Love. Langsung inget lagunya Celine Dion gak tuuu CAUSE I'M YOOURR LAAAAAAYDEEEEEE~~ AND YUWA MA MEEEEEEN~~ Tapi yang versi daesik ini musiknya nge-beat wkwkw bikin lu ngangguk-ngangguk cem anjing dashboard. Vibe-nya ceria, energetik, full of positivity. Line yg ear-catching itu pas bagian reff "You need the power of love, power of love..." Yaa, as you can guess, lagunya berkisah tentang lu tu butuh kekuatan cinta dalam menjalani hidup, gak ada yg gak mungkin kalo kita belajar mencintai hidup. Gitu gitu lah, dengan kata-kata magisnya YoungK. Bisa banget dengerin lagu ini pas lagi butuh disemangatin, pas mau bangkit lagi tapi you got no friends around. Biarin lagu ini jadi temen lu 👍
Next lagu ini udah pernah gw singgung sedikit di post sebelumnya. Lagu yg wajib gw curigain karena tidak se-happy musiknya atau se-happy judulnya. Iyak the title is Happy. Daaaaan kecurigaan gw terbukti. AMBYAAAAARRR 😭😭😭 Ini lagu kedua terbanyak yg gw sumpah serapahi karena GILE LU YANGKE BIKIN LAGU LIRIKNYA KEK BANGKE??? Meski belum nemu ya yg nulis lirik lagu ini tu siapa tapiiii biasanya si YoungK yg paling banyak kontribusi ke lirik dari semua lagu mereka. Padahal ini tempo beat nya lebih cepat dari The Power of Love tapi tapi tapi, desperate banget heran??? Line yg terngiang-ngiang di otak gw tu pas Sungjin nyanyi "Will there be such a day? The day when I find my dream. The day when I'm so happy I could scream at the sky." Trus reff nya yang seolah-olah bilang "Boleh gak sih gue bahagia? Senyum, ketawa, gak perlu khawatir. Please help me, gue cuma terduduk diam dan rasanya pengen nangis. Plis bilang kalo gue boleh bahagia." Selama reff itu ada harmoni piano yg bikin lu makin tersayat-sayat.
Ah skip. Alert banget lagu ini. Cocok buat yg mau tumpah sekebon karena merasa useless, diam di tempat, gak berhak bahagia, dll. Tapi abis itu udah yak, dengerin The Power of Love biar semangat lagi. Atau For Me boleh juga tu, lagu lama mereka. Tentang embracing yourself biar bisa strong lagi 😉
NEEEXT kita move on dari yg sedih-sedih padahal judulnya happy. Eh bentaaaaar. Judul Happy itu jadi semacam topeng gak sih? Manusia kan topengnya begitu ya, di luar tampak senyum, fine, ketawa, eh dalemnya kapal titanic??? Wah jenius sih. Parah daeziiikkk
NEEEEXT beneran next kita ke yg judulnya Get The Hell Out. This one is the real rock vibe, yang dari liriknya pun juga gak ada yg mencurigakan kek tadi. Sumpah ya, lagu-lagu day6 yg begini tu ngingetin sama MCR sih, nyatu banget vibe-nyaaa. Reff nya nagih, sumpah. Mana dinyanyiin Sungjin lagi, bahasa inggris pula 👏👏👏 "How nice this world could be to me... kalo aja orang ini ni TENGGELAM ke inti Bumi wuahahaha." Wkwkwk ya emang begitu gaes, ceritanya tentang kebencian mendalam ke seseorang (yg mungkin mantan) sampe yauda sih lu ke laut aje sana jadi bangke duyung, jangan ganggu hidup gw lagi. Begitu. Asik sih tetep lagunya.
NEXT ya allah gw nulis begini aja sampe satu jam-an. Kita kasih part 2 yak kalo rame ehe. Mimin belum mandi juga ini. Insyaallah abis magrib kita lanjut yaa~ masih ada lagu yg bikin geleng-geleng soalnya ckck.
22 notes
·
View notes
Text
Tuve un sueño, más parecido a una pesadilla y una alerta para sentarme en una silla y contarle al psicólogo quién es más dueño de esta vida
Burton y Poe saben bien de la maldicion que me ata, lloviendo una tarde invernal, tan solo calentaba mi pan, sin mucho tiempo que deje pasar, el lugar exploto tal bola infernal, desde la pieza salta sin ropa el animal.
Corriendo y saltando se dirige aquel monstruo, pero no a apagar el fuego, más bien a la calle y rompiendo la reja del vecino, robando la ropa tendida, el búho estaba de testigo, esa cosa pronunció dos palabras con cara de ira, tonos que ya quedaron en el olvido, pero bajo el agua fría quien insulto sin descuido a perder el hilo
Fui yo y me dolió
Along Buddha
203 notes
·
View notes
Text
Harga Karpet Futsal Vinyl yang Bersaing di Pasar Alat Olahraga
karpet futsal adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk membuat lapangan futsal.
Bahan ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan lainnya seperti lantai kayu atau beton.
Selain lebih terjangkau, karpet futsal vinyl juga mudah dipasang, tidak membutuhkan perawatan yang mahal, tahan lama, dan nyaman bagi pemain.
Di pasar alat olahraga, terdapat banyak supplier yang menawarkan karpet futsal vinyl dengan harga yang bersaing.
Artikel ini akan membahas lebih detail mengenai harga karpet futsal vinyl yang bersaing di pasar alat olahraga.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai harga karpet futsal vinyl, ada baiknya untuk mengetahui lebih dulu apa itu karpet futsal vinyl dan apa kelebihannya.
karpet futsal vinyl adalah bahan dasar yang terbuat dari bahan sintetis yang dirancang untuk meniru tampilan lantai kayu.
Karpet ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan, termasuk lapisan bawah yang berfungsi sebagai bantalan dan lapisan atas yang berfungsi sebagai permukaan lapangan.
Salah satu kelebihan utama dari karpet futsal vinyl adalah harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan bahan lain seperti lantai kayu atau beton.
Harga karpet futsal vinyl dapat bervariasi tergantung pada ukuran, ketebalan, dan merek.
Namun, secara umum, karpet futsal vinyl lebih murah dibandingkan dengan lantai kayu.
Selain harga yang terjangkau, karpet futsal juga mudah dipasang.
Karpet ini dapat dipasang dengan cepat dan mudah oleh profesional yang berpengalaman dalam memasang karpet futsal.
Selain itu, karpet futsal juga tidak membutuhkan perawatan yang mahal seperti lantai kayu.
Anda hanya perlu membersihkan karpet secara teratur untuk menjaga kebersihan dan kesehatan para pemain.
Kelebihan lain dari karpet futsal adalah tahan lama dan nyaman bagi pemain. karpet futsal tahan terhadap aus dan sobek, sehingga tidak memerlukan penggantian yang sering.
Selain itu, karpet futsal juga dapat memberikan kenyamanan bagi pemain saat bermain futsal karena permukaannya yang lembut dan tidak licin.
Setelah mengetahui kelebihan dari karpet futsal, kini saatnya membahas mengenai harga karpet futsal yang bersaing di pasar alat olahraga.
Terdapat banyak supplier yang menawarkan karpet futsal dengan harga yang bersaing.
Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih supplier karena tidak semua supplier menawarkan karpet futsal berkualitas.
Supplier Alat Olahraga adalah salah satu supplier yang menawarkan karpet futsal dengan harga yang bersaing dan berkualitas.
Mereka menawarkan karpet futsal dengan berbagai pilihan warna dan ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
Selain itu, mereka juga menawarkan jasa pemasangan karpet futsal dengan tim yang berpengalaman dan profesional.
Selain Supplier Alat Olahraga, ada beberapa supplier lain yang menawarkan karpet futsal dengan harga yang bersaing di pasar alat olahraga.
Namun, sebelum memilih supplier, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Kualitas produk
Pastikan karpet futsal yang ditawarkan oleh supplier memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Anda dapat meminta sampel produk atau membaca ulasan dari pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli.
2. Harga
Harga karpet futsal yang bersaing tidak selalu berarti murah.
Pastikan harga yang ditawarkan oleh supplier sebanding dengan kualitas produk yang ditawarkan.
3. Layanan purna jual
Pastikan supplier memberikan layanan purna jual yang memuaskan.
Hal ini penting untuk memastikan karpet futsal Anda tetap dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu yang lama.
4. Pengalaman dan reputasi
Pastikan supplier memiliki pengalaman dan reputasi yang baik di pasar alat olahraga.
Hal ini dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan bagi Anda sebagai konsumen.
Dalam memilih supplier karpet futsal, Anda juga dapat melakukan riset dan membandingkan harga serta kualitas produk dari beberapa supplier yang berbeda.
Dengan melakukan riset dan perbandingan, Anda dapat menemukan supplier yang menawarkan karpet futsal dengan harga yang bersaing dan berkualitas.
Dalam penggunaan karpet futsal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan para pemain. Berikut adalah beberapa tips dalam merawat karpet futsal:
1. Bersihkan karpet secara teratur
Bersihkan karpet secara teratur dengan menggunakan penyedot debu atau sapu.
Hal ini dapat membantu menjaga kebersihan dan menghindari penumpukan kotoran yang dapat menjadi sarang bakteri dan virus.
2. Gunakan pembersih khusus
Gunakan pembersih khusus untuk membersihkan noda atau kotoran yang sulit dihilangkan dengan sapu atau penyedot debu.
Pastikan pembersih yang digunakan aman untuk karpet futsal.
3. Hindari penggunaan bahan kimia
Hindari penggunaan bahan kimia yang keras atau beracun pada karpet futsal.
Hal ini dapat merusak karpet dan membahayakan kesehatan para pemain.
4. Lakukan perbaikan segera
Lakukan perbaikan segera pada karpet futsal yang rusak atau sobek.
Hal ini dapat menghindari cedera pada pemain dan memperpanjang masa pakai karpet.
Dalam mengoperasikan lapangan futsal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain harga karpet futsal.
Pastikan lapangan futsal Anda memiliki pencahayaan yang cukup, ventilasi yang baik, dan peralatan yang sesuai dengan standar keselamatan.
Selain itu, pastikan juga Anda mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial, untuk menghindari penyebaran virus.
Kesimpulan
Harga karpet futsal yang bersaing di pasar alat olahraga membuat karpet ini menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan lantai kayu.
Selain harganya yang lebih terjangkau, karpet futsal juga memiliki kelebihan lain, seperti tahan lama, mudah dibersihkan, dan aman bagi pemain.
Dalam memilih karpet futsal, pastikan Anda memilih karpet dengan kualitas yang baik dan tahan lama.
Selain itu, pastikan Anda memilih supplier yang memberikan layanan purna jual yang memuaskan dan memiliki pengalaman serta reputasi yang baik di pasar alat olahraga.
Dalam penggunaan karpet futsal, pastikan Anda menjaga kebersihan dan kesehatan para pemain dengan melakukan perawatan secara teratur.
Hindari penggunaan bahan kimia yang keras atau beracun dan lakukan perbaikan segera pada karpet yang rusak atau sobek.
Dalam mengoperasikan lapangan futsal, pastikan Anda memperhatikan seluruh aspek keselamatan dan kesehatan pemain, seperti pencahayaan yang cukup, ventilasi yang baik, dan peralatan yang sesuai dengan standar keselamatan.
Selain itu, pastikan Anda juga mengikuti protokol kesehatan yang berlaku untuk menghindari penyebaran virus.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai harga karpet futsal atau ingin melakukan pemesanan karpet futsal berkualitas, silakan menghubungi Supplier Alat Olahraga di nomor telepon 0813 1888 3437 atau kunjungi website mereka di https://www.supplieralatolahraga.com/.
#karpet futsal rumput sintetis#lantai futsal kfi sport#lantai lapangan futsal interlock#rumput lapangan futsal murah#lantai lapangan futsal vinyl#lantai gelanggang futsal#lantai lapangan futsal internasional#lantai futsal interlock harga murah#bola#futsal
85 notes
·
View notes
Text
SEJARAH SINGKAT CRYPTOCURRENCY
Tentu, berikut adalah sejarah singkat mengenai cryptocurrency:
1. Awal Mula (1980-an - 1990-an)
1982: Konsep uang digital pertama kali diperkenalkan oleh David Chaum, seorang kriptografer, dengan penerbitan "Blind Signatures for Untraceable Payments" yang menjadi dasar untuk e-cash.
1990-an: Chaum menciptakan DigiCash, salah satu bentuk uang elektronik pertama yang menggunakan kriptografi untuk menjaga privasi transaksi.
2. Bitcoin dan Era Baru (2008 - 2010)
2008: Satoshi Nakamoto, dengan nama samaran, menerbitkan whitepaper berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" yang memperkenalkan konsep Bitcoin, sebuah mata uang digital terdesentralisasi.
2009: Bitcoin secara resmi diluncurkan dan blok pertama (genesis block) ditambang. Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat transaksi secara aman dan transparan.
3. Pertumbuhan dan Inovasi (2011 - 2013)
2011: Cryptocurrency lain mulai muncul, seperti Litecoin, yang dibangun di atas kode Bitcoin dengan beberapa perubahan teknis untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
2013: Ethereum diluncurkan oleh Vitalik Buterin, memperkenalkan kontrak pintar (smart contracts) yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) di blockchain.
4. Masa Depan dan Adopsi (2014 - 2017)
2014: Bitcoin mulai mendapatkan perhatian lebih dari investor institusi dan mainstream. Banyak proyek baru diluncurkan, termasuk sistem pembayaran dan platform blockchain baru.
2017: Bitcoin mencapai titik tertinggi baru dan mendapat perhatian global. Fenomena ICO (Initial Coin Offering) menjadi populer, memfasilitasi pendanaan proyek blockchain dengan cara menerbitkan token baru.
5. Regulasi dan Kemajuan Teknologi (2018 - 2020)
2018: Pasar cryptocurrency mengalami penurunan harga yang signifikan, dikenal sebagai "crypto winter". Namun, banyak proyek terus berkembang dan memperkuat teknologi mereka.
2020: DeFi (Decentralized Finance) menjadi tren besar, memungkinkan layanan keuangan seperti pinjaman dan trading dilakukan secara terdesentralisasi menggunakan smart contracts di blockchain.
6. Evolusi dan Masa Kini (2021 - Sekarang)
2021: Bitcoin dan Ethereum mencapai harga tertinggi baru, dan minat terhadap NFT (Non-Fungible Token) meroket. Banyak perusahaan dan lembaga keuangan besar mulai berinvestasi di cryptocurrency.
2023: Adopsi cryptocurrency semakin meluas dengan peluncuran berbagai solusi layer-2 untuk meningkatkan skalabilitas, serta peningkatan regulasi di berbagai negara untuk mengatur penggunaan dan perdagangan cryptocurrency.
Cryptocurrency terus berkembang dengan inovasi baru dan tantangan, dan dampaknya terhadap ekonomi global serta sistem keuangan masih terus terbentuk.
7 notes
·
View notes
Text
Jam gadang 1950's - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Bukittinggi Slalu Membara - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Los Saudagar - Disini, DISINI, & Disini
Los Saudagar - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Janjang gudang - @Masanok via FBG Bukittinggi reuni & Nostalgia
Kantor Bupati Agam & BRI - Gie L M FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Jl. Perintis Kemerdakaan 1950 - FB Gie L M
Jam Gadang & Pasa Batingkek - FB Salim via FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
0 notes
Text
TERBAIK! WA 0812-9627-2689 Jual Tangki Air Penguin Kuningan Timur Jakarta Selatan
WA 0812-9627-2689 | Jual Tangki Air Penguin Pasar Manggis Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Setia Budi Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Bukit Duri Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Kebon Baru Jakarta Selatan, Jual Tangki Air Penguin Manggarai Jakarta Selatan
Dapatkan pasokan air yang terjamin dengan tangki air berkualitas tinggi dari merek Penguin. Kami menyediakan toren air dan tandon air berkualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari.
Dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, tangki air Penguin didesain untuk menampung air dengan kapasitas yang besar dan aman untuk digunakan dalam waktu yang lama. Dengan rangkaian produk yang lengkap dan beragam ukuran, kami menyediakan solusi penyimpanan air yang tepat untuk berbagai keperluan.
Segera dapatkan tangki air, toren air, dan tandon air berkualitas terbaik dari Penguin untuk memenuhi kebutuhan air Anda sehari-hari. Hubungi
kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.
DISTRIBUTOR RESMI PRODUK PENGUIN | JURAGANSEO GROUP
Gg. Masjid al-Qasim Jl. Dongkal RT 001/RW 024 No. 84 Kel. Sukatani Kec. Tapos Kota Depok (Belakang TPA Darul Aulad)
Hubungi:
Bapak Nino
WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689 WA 0812-9627-2689
Atau Klik WA dibawah ini:
https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689https://wa.me/6281296272689
JualTangkiAirPenguinKuninganTimurJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinMentengAtasJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinPasarManggisJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinSetiaBudiJakartaSelatan, #JualTangkiAirPenguinBukitDuriJakartaSelatan
Posting By Feby Mayani SMK Negeri 1 Cariu
#Jual Tangki Air Penguin Kuningan Timur Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Menteng Atas Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Pasar Manggis Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Setia Budi Jakarta Selatan#Jual Tangki Air Penguin Bukit Duri Jakarta Selatan
0 notes
Text
Buat yang Penting Jangan Kosong Dua
Buat diri yang capresnnya kalah.
Tapi aku sama sekali kali ga menyesal kalau pilihanku ga menang. Ini bukan hanya sekadar menang atau kalah. Tapi juga tentang memberikan hak suara.
Suara kita itu berharga.
Kita udah melakukan tugas kita sebagai warga negara dengan menjalankan demokrasi. Ada yang menang, ada yang kalah. Setidaknya kita sudah berbuat untuk Indonesia.
Kalau kalah, ya udah jalannya memang begitu. Yang penting kita udah ikhtiar, kan. Hal-hal diluar kuasa kita, biarlah Allah yang memiliki rencana yang terbaik. Kek, ya udah, dinikmati aja siapa presiden yang terpilih. Kalau ga beres tinggal kita teruskan ikhtiar dengan cara kita masing2 yang bisa dilakukan; gugat, kritik, aksi, menulis opini, apapun lainnya.
Kita sedang memilih calon presiden dengan opsi2 terbaik menurut kita. Kita sama-sama tahu, 3 paslon yang ada ngga ada yang bener-bener ideal. Masing-masing punya plus minusnya seperti ramai di media sosial, di pembicaraan antar tetangga, di pasar, di kantor, di jalan, di mana-mana. Tiap kita sudah menganalisis kecenderungan yang paling sedikit mudhorotnya. Tentu tiap kepala perhitungannya berbeda, toleransi plus-minus paslon masing-masing orang berbeda. Ga ada pasangan yang pas, ideal, sempurna. 50:50 umumnya. Jadi kita sudah berusaha, berpikir dan memilih sebaik-baiknya buat Indonesia. Ga ada yang sia-sia. Ya memang begini namanya demokrasi.
Yang penting kita memilih dengan penuh kesadaran. Menimbang segala konsekuensi dan kapabilitas mereka. Bukan memilih hanya karena sekadar ikut-ikutan, hanya karena trending/viral, atau hanya karena hal-hal receh diluar substansi.
Jadi kita pun ga tahu, yang memenangkan pesta demokrasi nanti akan mewujudkan realita yang seperti apa. Ga menutup kemungkinan, bisa juga, kan, yang bukan pilihan kita ternyata kerjanya bagus dan baik. Toh, kita belum lihat kerja nyatanya. Masih bisa kita bantu usahakan dengan doa 😁
Jangan terlalu kaku sama pilihan kita, ingat ini politik. Kita bela setengah mati pakai hati, pakai emosi, eh, dilain waktu mereka bisa jadi bersatu, berkoalisi, dengan retorika alasan yang meyakinkan. Padahal mah ada aja target kedudukan, jabatan, uang, atau lingkaran jaringan, atau memang buat kebaikan(?) Hmmm, sok baik sangka. Politik gaesss, jangan kagetan hah hoh hah hoh. Kita di bawah baku hantam, mereka yang di atas lobi2, bagi2, simbiosis mutualisme, bisa jadi.
Jadi, santai aja. Yang menang biarlah menang. Yang kalah jangan patah hati. Tetap awasi sebagai warga negara yang berdemokrasi. Jangan apatis. Jangan diambil hati apalagi emosi sama rekan sendiri. Besok sudah kerja kembali untuk menghidupi diri.
14/2/24
15 notes
·
View notes
Text
an unbearable pain, a beating in my brain that leaves the mark of cain right here inside
𝐒𝐍𝐄𝐀𝐊𝐘 𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋 ; octavo capítulo.
El cielo gradualmente desdibuja los contornos de luz natural dando paso a estrellado cielo nocturno, los farolillos de papel teñidos en diferentes coloraciones delinean la rutas y crean túneles etéreos de luz; algunos brillan en el aire como luciérnagas, mientras que otros se alinean en los caminos iluminando la oscuridad con ambarino resplandor. El aire impregnado de un perfume dulce y ahumado proveniente de los puestos callejeros de comida que atraen a humanos por igual. Algunos llegan envueltos en deslumbrantes kimonos, otros optan por vestimenta casual, pero no puede faltar máscara elaborada que ayuda a mezclarse con las sombras en una danza surrealista que difumina lo humano de lo sobrenatural. El sonido de tambores anuncia el inicio de enigmática procesión yokai que crea fascinación y horror a la par. No importa si eres un adulto o te encuentras entre los más jóvenes, la anticipada emoción te tiene disfrutando de cada ser que pasea por delante de ti. ¿Eres capaz de distinguir al kappa de los kitsune? Tal vez te has topado con un tengu o te sacaste una foto con un oni. Me pregunto cuáles has acertado e identificar; quizás alguno de ellos sea en efecto uno de los tantos seres mitológicos que abundan en cuentos japoneses. Pero a ti, vástago, eso no te importa. Siempre has sabido aprovechar la felicidad ajena en beneficio propio, eres experto en utilizar la distracción humana. El coro de risas y murmullos alegres que se mezclan en el aire con la música folklórica son tu señal para disfrutar de próximo festín. Los mortales, despreocupados, se aglomeran en los puestos callejeros, seleccionando con deleite aperitivos a su antojo. Algunos van apresurados hacia lugareños que ofrecen sake para dar ese toque final a noche festiva, ignorando por completo que cainitas llevan el mismo sistema siendo punto de interés uno muy diferente a platillos típicos del lugar. La fortuna les sonríe después de casi destrozarlos. Unas semanas atrás dudaban de su propia fortaleza y casi se rinden ante La Bestia que rasguñaba amenazante para tomar asiento principal. Los ilesos podrán disfrutar de velada sin mayor intranquilidad, sin embargo, aquellos que aún relamen heridas se tomarán el papel de cazador con más seriedad. Entre la masa de humanidad, los vampiros discernen potenciales presas, conscientes de la necesidad de reponerse de la desventura por la que Lupinos les hicieron pasar. La danza encantadora de los yokai encubre el verdadero juego, en un acto de desafío silencioso que pone a prueba los límites de quienes pretenden mantenerse del lado bueno de figuras soberanas. Mientras tus ojos se pierden entre bizarros o tenebrosos estímulos que al final te resultan cautivadores, de soslayo capturas una sombra corriendo entre la multitud y, en seguida, otra por el lado que habías descuidado. ¿Habrá algo sucediendo entre los demonios? ¿Será esta otra excusa para los seres del Mundo de las Tinieblas efectúen sus planes alternos? El ambiente entre el arroyo de cuerpos cambia drásticamente cuando movimiento tan brusco como la inmortalidad amerita, por agarre femenino sobre tu brazo te saca de ensoñación. Torrente de emociones y anticipación fluye, mas es difícil quitarse de encima la situación de deja vú cuando el tacto familiar se ata a aquel mechón rosado delator debajo de pesada máscara de papel maché con la que te descubres enfrentándote. — ¿Qué tan dispueste estás a jugar esta noche?
𝐀𝐂𝐋𝐀𝐑𝐀𝐂𝐈𝐎𝐍𝐄𝐒 𝐎𝐎𝐂.
¡Bienvenidos a la décimo primera actividad! En esta ocasión, los vástagos podrán distenderse de noches tan dolorosas para pasar una noche entre demonios mitológicos. ¡Ah! Que sus imponentes apariencias no te engañen, la mayoría son simples mortales que se esconden bajo aquellas grandes máscaras con la que se celebra a los Yokai. ¿O es que tú también te unirás a la tradición? Más allá del desfile principal, pueden encontrarse con diferentes puestos de recuerdos para quien quiera llevarse un souvenir. ¿O quizás gustan tomarse unos segundos para apreciar las diferentes exposiciones artísticas? Narración teatral de leyendas, performances y de dibujos o esculturas, ¡Todo para enriquecer su vista! No menos importante que la tradición, distintos puntos de venta de alcohol al aire libre se despliegan bajo frío manto estrellado, pero solo uno ofrece bebidas para los vástagos — ah, pero con una trampa: el vitae humano de acceso fácil continúa siendo limitado, por lo que sólo hay vitae animal disponible entre las diferentes bebidas. El río que acompaña el paisaje otoñal sobre el parque continúa siendo parte vital de la zona, con muchas de las personas que se acercan a la festividad tomando la oportunidad para dar paseos en barco a través del río o simplemente sentarse a orillas del mismo para apreciar el reflejo de la luna sobre el suave movimiento cristalino. ¿Tal vez te interesa tomar por sorpresa a aquellas parejas que disfrutan un picnic bajo la penumbra? Mientras los vástagos disfrutan de lo que resulta ser un menú abierto con los cientos de humanos paseando por los distintos puntos disponibles del parque, quizás les interese aumentar sus posibilidades involucrándose en las actividades disponibles en un intento por combatir su enemigo eterno: ¡el aburrimiento! Si tienen suerte, hasta se encontrarán con extranjeros que viajan para ser testigo de las celebraciones. Sin embargo, se deberá tomar en cuenta que al mismo tiempo que gozan de las amenidades en un esfuerzo por olvidar, los antiguos de Lasombra han decidido que después de la puesta en duda de sus fortalezas como especie, aprovecharán del desfile para llevar a cabo otro de sus rituales y de nuevo, la indicación hacia sus chiquillos ha sido invitar a externos a su clan de participar en sus juegos de tener la valentía. ¿Quiénes podrán descubrir y andar de la mano de las sombras?
⦾ Este evento se dará la noche del 25 de Noviembre para los vástagos, en el Parque Kitanomaru. Les invitamos a ver este tablero de Pinterest para ambientarse más en la locación.
⦾ Se desarrollará a través de starters abiertos. Apreciamos la reciprocidad por lo que antes de abrir un starter recuerden responder al menos tres publicaciones que ya estén en el blog, una vez alcanzadas las notas deseadas, son libres de eliminar la publicación de dicho apartado. No olviden rebloguearlos en el blog de starters. De tener algún problema con el acceso, no duden en acercarse a la administración.
⦾ Durante esta actividad, el código de vestimenta será de ropa tradicional japonesa con máscaras relacionados a los Yokai. Están invitados a publicar lo que están vistiendo sus personajes y luego rebloguearlo en el blog de ediciones.
⦾ Queremos recordarles que, a pesar de ser un grupal de temáticas sensibles, nuestra prioridad es la comodidad de todes nuestres usuaries por igual, así que les pedimos tengan cuidado con la manera con la que se abordan estos tópicos en el dash ya que se trata de un espacio compartido y pedirles, por favor, que no hagan caso omiso a la lista de triggers que se encuentra actualizada para que puedan hacer uso correcto de cada etiqueta.
⦾ La selectividad, rol burbuja o parecidos están estrictamente prohibidos. De sentirse afectade por alguna de estas situaciones, por favor siéntanse libres de acercarse a la administración.
⦾ Para las personas que aun no lo han deshabilitado, les recordamos que sus buzones deben de permanecer cerrados para los mensajes anónimos en todo momento y hasta nuevo aviso.
⦾ Tendrán la opción de retomar un máximo de una convo de la actividad anterior en manera de flashback. Para esto, deberán tener por lo menos cinco convos activas en la actividad que se está realizando en este momento.
⦾ Por último y no menos importante, la actividad tendrá una duración de diez días. La actividad siguiente comenzará el 9 de DICIEMBRE a las 16 hs GMT-6.
23 notes
·
View notes
Text
- El camino es lo bastante largo como para no encontrar el regreso. Cruzo las calles. nadie me reconoce, nadie sabe ni nombre, nadie podría darse cuenta que hago falta si algún día dejo de cruzar estás calles. Llevo toda mi vida viendo en este lugar, cruzando el mismo camino, escuchando las misma palabras. Conozco a cada casa con sus formas roídas y cada persona dentro ella. En la esquina del parque se mudo hace dos años un matrimonio de 60 años, desde entonces comencé a pasar más tiempo en aquella esquina. pido en el puesto que está a la mitad de la calle antes de doblar la esquina; el cual que pertenece a una madre viuda un taza de te claro. llegó a la esquina y les contempló por algunos minutos; a veces solo se sientan cogidos de las manos y se miran entre silencios que parecen recorrer sus bocas e hilar sus ojos, en otras ocasiones alguno de los dos susurra al oído del otro y ríen con un silencio que la voz se les derrite.. supe en una ocasión que en un secreto confesado se enamoraban cada día y que el tiempo para ellos dejo de correr en el momento que se supieron juntos. Siento una mezcla extraña que me exaspera y me ata a volver para solo suspirar, quizás al ver mis zapatos húmedos, el silencio en mi rostro y al no encontrar los rayos del sol, o quizás es el robó que le hago a la vida al pensar cosas que no me atrevo a confesar, ni escribir -
<<Aquí estoy, diciéndole todo sin hacerlo, mientras permanece tan callada como de costumbre. Vuelvo a retomar dándome coraje en cada palmada que doy a mi pierna, ¡vamos hombre, retoma que los miedos son gigantes que se esfuman ante la luz de una voz y al saberse confesados dejan de crecer!>> retomo lentamente mirando el perfil de su rostro.
-Y entre el suspirar por algo tan distante como se encuentra mi voz de mi nombre; así paso los últimos minutos antes de volver a reanudar la caminata. Y voy al único lugar en el que puedo descansar, en el que el tiempo parece detenerse, dónde nada parece caer y siempre está floreciendo cada rincón, llegué a esta banca cuando era un niño, llegué aquí al sentir un llamado y de repente me supe frente a un enorme almendro eternamente florecido. este rincón del mundo es un lugar desierto, uno de esos lugares que huelen a polvo y conserva la humedad entre las palabras de sus habitantes-
Hago una pausa, y su mirada entre largas lágrimas y una risa estridente se hunde de nuevo en mí
- Así has llegado frente almendro. Yo crecí en el otro bando. Lo primero que recuerdo es la corteza de un árbol, el olor de un sol incesante quebrando el polvo, no habían lujos ni una forma compleja de hablar. Solo teníamos nuestros brazos, el sudor de nuestros silencios al trabajar la tierra, una vela como compañía en una mesa de palo, uno que otro disgustos al ver hacia la cuidad y tener que abandonar todo lo que creíamos en ese momento felicidad. No hubieron charlas profundas de algún tema en mi familia, ni sueños que persiguieran las flores, ni supuestos, ni relatividad, se trabajaba de sol a sol con un cuarto de pan y la garganta seca, se mezclaba lo complejo en un sencillo abrazo ¡y vamos para adelante..!, La sonrisa tan escasa que a veces se miraba de un rincón a otro preguntándose existe tal cosa, al igual habían carcajadas con alguna locura que nos hacía correr, más aun entre el calor de la piel corazones profundos latiendo. Y las noches tan silenciosas me buscaban, corrí de un lugar a otro y me encontré enfrente de este camino. Llevaba una sombrilla roja en la mano por si salía el sol, pero llovía y dejé que la lluvia recorriera mi rostro .. comencé avanzar a esta banca, quería ver de cerca el almendro. Se desvaneció la lluvia de repente -
Guardamos silencio, sus ojos en los míos. comenzó la brisa a soplar de nuevo entre las ramas del árbol
18 notes
·
View notes