#PPI Dunia
Explore tagged Tumblr posts
Note
Assalamualaikum Kak...
Aku waktu itu liat kakak ada di datingapps.. kalau dari sekilas liat profil kakak, networking kakak sepertinya banyak, dan perempuan single sepertinya banyak juga di sekitar (rata-rata di lingkungan saya, perempuan single banyak banget dan laki-laki single hampir ngga ada malahan)
Saya jadi curious, apasih yang bikin kakak terinspirasi cari jodoh di datingapps? karena saya sendiri merasa nyari di datingapps itu ngefilter mencari cowok baik-baiknya lebih susah...ketemu banyak orang aneh dan mental pun harus kuat..
Waalaikumsalam wr wb
Yes, saya ada di Bumble. Terjerumus sih dulu dikompori oleh anak-anak PPI Amerop waktu acara PPI Dunia. Lalu, iseng aja karena penasaran. Dan, ternyata saya menemukan banyak sekali hal unik, drama, kepalsuan, manipulasi, nelangsa, sampai ke kisah-kisah sedih. Dapat banyak sekali teman baru dan terutama cara pandang baru dari orang-orang yang total baru dikenal.
Saya termasuk orang yang tidak menutup kemungkinan dari segala tempat. Kenapa di situ, karena intensinya jelas dan saya menghindari basa-basi: perkenalan ini-itu yang bikin capek. Sudah diflilter sekalipun masih tetap banyak yang sangat buang-buang waktu.
Cuma kalau sulit menemukan yang dimau itu benar sekali. Jangankan perempuan, laki-laki aja susah nemu yang baik-baik. Saya sering sekali ngilu dengar pengakuan orang-orang yang sudah mudah sekali bermaksiat. Ini belum lagi yang seperti saya bilang penuh drama, bohong, dan segala pernak-pernik. Tapi seru juga.
Seperti yang kamu bilang ketemu banyak orang aneh dan mental kita harus kuat. Karena di situ seperti hutan belantara: kita harus sanggup bertahan dengan segala kemampuan yang kita punya. Sampai kita ketemu dengan tujuan yang hendak kita ingin capai.
Kalau ketemu saya sapa-sapa ya. Udah beberapa kali ketemu malah kita ngobrol pindah ke IG hehe.
18 notes
·
View notes
Text
Kamu bisa, 2023.
Hello. I'm back.
Tiba-tiba sudah dipenghujung 2023 ya. Rasanya baru kemarin berhadapan dengan tahun 2022 yang nano-nano.
Ternyata tahun 2023 juga nggak kalah nano-nano.
Diawali dengan tahun 2023 awal yang bikin pusing sepuluh keliling karena tiba-tiba dikasih amanah "kerjaan" diluar tupoksi yang aku sendiri nggak yakin bisa menjalaninya.
Aku punya dua rekan kerja yang biasa membantu kerjaan sebutlah asisten apoteker, tapi ya dasar dasar emang kerja di pemerintahan begini: "Lo rajin, lo dikasih tugas tambahan"
Di dalam dunia umbies ini, apabila kita punya "skill" tambahan maka lebih baik ga usah terlalu show off.
Ibaratnya, kl lo punya skill MC, yaudah babayy tiap acara pasti ngandelin lo jd MC.....sampe pensiun (ya kl uda ada regenerasi umbi baru yg cucok baru bisa pensiun jd MC)
Okey then back...
Dua rekan kerjaku ini basic farmasi tapi ya karena emang pada rajin dan komitmennya bagus, mereka dikasih tugas tambahan lah yang satu jadi PJ PCare BPJS tiba-tiba... yang satu lagi jadi PPTK (Pejabat Pengelola Teknis Keuangan) yang tugasnya verifikator penggunaan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) gila kan? Diluar tupoksi.
Sementara itu, aku ditunjuk sebagai Ketua Manajemen Mutu. Wah gila ini! pikirku.
Operan ga ada, mana akreditasi tahun ini dengan dokumen 5 tahun ke belakang, isian INM ga pernah dioperin, ga pernah diikutkan pelatihan manajemen mutu sekalipun.
Awal Januari pikiranku ga karuan, rasanya ingin pindah instansi tapi nggak bisa. Akhirnya cuma bisa curcol ke temanku a - z.
"Semua cara kayaknya udah aku coba, dari mulai negosiasi dan penolakan tapi hasilnya nihil blabla a-z"
Temanku bilang "Aku gatau harus komen apa tapi kamu hanya cukup berdoa sama Allah agar dimudahkan, dimampukan untuk menjalani hari-hari kedepan"
Then, it works.
Dulu kayak ga mungkin, tapi ternyata perkataan temanku ini benaaar adanya. Ini berlaku bagi setiap "kita" yang sedang mengalami kesulitan "apapun" karena pertolongan Allah itu kadang bentuknya
"-menguatkan, memampukan" atas hari-hari berat yang kita lalui.
Then, it's amazing. Hal yang dulu aku keluhkan, jadi hal yang aku syukuri saat ini.
"Allah tu pengen kamu keluar zona nyaman, fit"
Allah pengen kamu belajar naninu diluar apa yang sudah kamu dapatkan di bangku kuliah.
Mau gamau akhirnya ku belajar atas apa-apa diluar zonaku. Dari yang bener-bener blank ga ngerti...
"Perasaan skripsi susah, tp ak ngerti...Lahh ini :'))))"
sampe akhirnya "oh ya Allah ternyata gini"
Kapan lagi coba dapat kesempatan belajar infection control risk assesment, PPI, manajemen resiko, RCA, FMEA, keselamatan pasien, kalau ga tercebur di manajemen mutu.
Kapan lagi coba diikutkan pelatihan MP geratisss (yang notabene isinya senior-senior dinkes dan aku jadi peserta bungsu yang meskipun hahehoh tapi jadi banyak tau program P1P2P3 :')
Jadi banyak kolega, temennya gak cuma itu-itu aja dan anak farmasi aja.
Punya pengalaman superrrrr jadi pemimpin kecil-kecilan dalam tim yang notabene anggotanya uwooow emak-emak diatas 40th smua (monangis rasanya karena banyak drama ini emak-emak entah gabisa ngetik, gamau ngerti, dan kebanyakan gw yang isinya ngejar-ngejar mereka) :') but, fortunatelly punya bekal organisasi sebelumnya. i really appreciated kepada orang yang dulu menunjukku sebagai ketua dapar sebagai wadah belajar jadi pemimpin. i'm very thankfull, bro. Kamu adalah salah satu lifesaver dalam hidupku karena sudah memberi bekal hidup yang --ternyata-- berguna saat kudu melalui ini semua.
Sumpah emang bener naninu bgt rasanya kl dapar masih mending orang-orangnya rajin dan seumuran (pasti ga tega kl nyusahin) ini tuh jadi kayak belajar seni memimpin org yang lebih tua :')
...yang kita ga boleh nyuruh-nyuruh terlalu ekstrem, krn bisa tersinggung
...yang kita ga boleh marah kl disuruh kumpul ternyata ga mau pd kumpul. hiks
...yang kita ga boleh baper sm omongan emak-emak
2023 ini bener-bener banyaaaaaaak belajarnya.
Long life learning ini benar adanya.
Alhamdulillah akreditasi pun selesai, dan hasilnya paripurna :')
tapi ini bukanlah akhir, ini awal dari perbaikan mutu layanan kesehatan yang semoga bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tetep bantuin aku ya Allah. Hidup ini suka ganti-ganti ujiannya. Semoga kita tetap dikuatkan oleh Allah, apapun ujiannya.
3 notes
·
View notes
Text
Nggak Bisa Kerja (Part 2)
2. Termasuk salah satunya juga saya…. Minggu ini sudah sampai hari Kamis tapi progres addressing komen spv lambat banget busettttt. Minta doanya aja ya kawan, semoga by sore ini udah bisa di-forward itu draft ke co-author. Bismillah.
3. Sabtu kemarin betulan di rumah aja seharian, buka puzzle baru nemu di common room castle mill, sampai sekarang kira-kira progressnya 60% lah. Terus tidur siang. Terus lagi mulai nonton Killer Paradox juga di Netflix 1 episode per night. Kemarin makan Ji Chicken sama Deva, makan siang di Tse sama Hanif, ngopi sore juga ke Knoops sama Hanif dan Dita. Dinner kemarin diajakin Abid di fusion house tapi kepalang udah janji duluan sama Deva yaudahdeh. Tadi pagi juga ngopi sama Hanif, dan lalu siangnya makan di Reuben ramean sama anak PPI.
4. Senin di rumah aja karena kecapean di London seharian pas Minggunya. Ku betul-betul berangkat dari rumah jam 07.30 dan sampai rumah jam 20 kan, jadi memang it was a LONG dayyyy. Beres nyoblos tuh ngopi sama Deva dan teman PK-nya yang adalah temannya temanku juga. Intinya dunia kecil. Terus ke Tate Modern tapi nggak lihat apa-apa, terus lanjut ngobrol di London dan makan Chipotle sama Diny dan Deva. Selasa lupa ngapain yah… Di rumah aja juga kah? Minggu lalu Jumat kayanya ngelab sempet nge-run ekstraksi, belum ke lab lagi sejak itu. Sebetulnya banyak banget sih yang harus (dan bisa) dikerjain TAPI MALES BANGET GIMANADONG HUHU.
5. KU JUGA SUDAH MENDAPATKAN TIKET BST LONDON MENONTON STRAY KIDS JULY NANTI WOOHOOO!!! Sangat senang, dan sepertinya akan nonton bareng Dea adiknya Arum (yey punya teman nonton konser sekarang!!!).
6. Kemarin lusa dapet email abstrak keterima di EGU 2024 jadi harus mulai mikirin urus visa ke Austria (DUH ASLI JUJUR MALES BANGET SESUNGGUHNYA).
7. Lagi minjem buku dari Bodleian juga si Topik 1 prep (which reminded me to perpanjang karena cuma dikasih seminggu) berujung dari bosan/malas kerja dan malah cari-cari postdoc di Korsel. OH! Sama karena abis nge-proofread Personal Statement anak mahasiswa buat ke GKS itu kemarin, makanya ku jadi termotivasi. Sekarang ku usahakan setiap pagi sambil ngopi, duduk ngerjain/baca si buku Topik 1 itu. Kemarin hari Jumat ku udah coba try-out sih, dapetnya 165/200 which was not bad for first try. Tapi nanti mau nargetin sampai minimal 190-an terus lanjut moveon ke Topik 2.
8. OH aku ingat kemarin Selasa ngapain: malah ngeproofread-in essay aplikasi Manaaki NZ Scholarship punya teman. Betul-betul sakit deh emang nih si Noni, bukannya ngerjain kerjaan sendiri, malah bisa-bisanya mengerjakan kerjaan pro-bono lainnya!! (ya karena passionate aja sih)
Udah kayanya itu dulu. Kalau kebanyakan menulis di sini, malah nggak jadi kerja-kerja. Intinya, doanya adalah: semoga kita semua bisa menjadi golongan orang-orang yang bisa kerja, dan mau kerja. Dan juga semoga kita dihindari dari harus bekerja sama/segrup/sekantor/kerja bareng dengan orang-orang yang gabisa kerja ini. Dijauh-jauhi deh lah ya. AAMIIN. Sekian. Wassalamualaikum Wr. Wb.
VHL, 15/02/2024, 15:22
1 note
·
View note
Text
PPI Dunia Imbau Masyarakat Tenang Tunggu Pengumuman Hasil Pemilu Resmi Dari KPU
MMCJATIM – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) menanggapi hasil pemilu 2024 sementara. PPI Dunia mengharapkan masyarakat tetap tenang dan menerima hasil pemilu resmi yang akan diumumkan oleh KPU. “Seluruh pelajar Indonesia di luar negeri untuk tetap fokus pada tugasnya menyelesaikan studi dan tidak terprovokasi atas hasil pemilu sementara. Kami tetap mengimbau untuk menunggu hasil…
0 notes
Text
Tanggamus Kembali Raih Proklim Utama Untuk Kelima Kali
Pj Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan, Menerima langsung Penghargaan Proklim Utama untuk Kelima kalinya di Auditorium DR. Soejdarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK. Turut mendampingi Pj. Bupati Tanggamus Kadis Lingkungan hidup Ir.Kemas Amin Yusfi, Selasa (24/10/2023). Saat di Wawancarai Pj. Bupati Tanggamus Menyampaikan Bahwa lingkungan ini sifat berkelanjutan dan masyarakat diminta untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui program kampung iklim ini, untuk mendorong partisipasi masyarakat untuk terus bergerak aktif dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Serta memperkuat kelembagaan dimasyarakat untuk memperkuat aksi-aksi dimasyarakat dalam program kampung iklim tersebut serta kelembagaan masyarakat untuk dapat membangun jejaring baik dari dunia usaha, pemerintah dan pemerhati lingkungan. Perubahan iklim saat ini menjadi salah satu agenda prioritas dunia termasuk Indonesia, karena memberikan dampak yang luas bagi berbagai aspek kehidupan dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Upaya mengurangi laju kenaikan temperature bumi dan penanganan bencana akibat perubahan iklim memerlukan upaya kolektif seluruh pihak menuju terwujudnya pembangunan rendah emisi gas rumah kaca dan berketahanan iklim. Sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi atas peran aktif para pihak dalam penguatan aksi lokasi pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan penyerahan Penghargaan Proklim Tahun 2023 kepada pelaksana, Pembina dan pendukung Proklim dalam rangkaian acara Festifal Iklim Tahun 2023 dengan tema “ Bergerak Bersama Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca”. Provinsi Lampung pada tahun 2023 terdapat 50 lokasi yang telah didaftarkan melalui SRN (Sistem Registrasi Nasional) Proklim, dan ada 2 lokasi yang masuk dalam katagori Utama. Namun dari hasil Verifikasi Lapangan, hanya 1 lokasi yang lolos terverifikasi dalam kategori Thropy Proklim UTama yaitu Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.1090/MENLHK/PPI/PPI.1/10/2023 tanggal 13 Oktober 2023, telah ditetapkan penerima Penghargaan Proklim Utama dan Lestari, serta Apresiasi Pembina Proklim dan Pendukung Proklim. Selain Lokasi Proklim mendapat Apresiasi, Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam hal ini Bupati juga mendapatkan apresiasi Pembina Proklim. Sebagai bentuk apresiasi dalam pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) yang terdiri dari Apresiasi Pembina Proklim tingkat provinsi, Pembina Proklim tingkat Kabupaten dan kota, penerima Proklim Lestari dan Proklim Utama. Sebanyak 42 kabupaten seluruh Indonesia mendapatkan Apresiasi Pembina proklim salah satunya Bupati Tanggamus dan 55 Lokasi Proklim seluruh Indonesia mendapatkan apresiasi, dimana Lampung diwakili oleh Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Penghargaan ini merupakan yang ke-5 kali sejak 2019-2023 diraih Kabupaten Tanggamus mewakili Provinsi Lampung yang disampaikan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya pada hari selasa tanggal 24 Oktober 2023 di Auditorium DR. Soejdarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK dan diterima langsung oleh Pj. Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan, MT. Penghargaan Proklim diberikan kepada pelaksana Proklim yang juga melakukan pengembangan kelembagaan ditingkat lokal dan kerjasama mendukung Proklim yang berkesinambungan. Sedangkan penerima apresiasi Pembina Proklim diberikan kepada kepala daerah yang dinilai telah berhasil membina wilayahnya, menjadi Proklim secara berkelanjutan. Dengan diterimanya penghargaan Proklim Utama ini harapannya menjadi inspirasi bagi pekon lainnya yang belum terdaftar untuk terus bergerak melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim serta memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). (Hadi Haryanto) Read the full article
0 notes
Text
First time in Simposium PPI Dunia
There's always first time during the lifetime.
Itulah kalimat yang biasanya aku gaungkan setiap kali ada hal yang emang kita ga pernah untuk lewati itu dan sama sekali have no idea about it.
Setelah dilantik tanggal 5 Agustus di KBRI Bern, tanggal 8-12 Agustus ada kegiatan simposium dunia di Belanda. Momen yang jadi bekal banget buat lebih bisa kenalan sama temen2 dari PPI lain dan juga jadi wadah buat memperdalam seputar PPI.
Perjalanan ke Belanda awal Agustus lalu juga seperti semesta mendukung karena masih ada tiket interrail PP, akomodasi ada dari Bida di Leiden, jadi tinggal cover untuk makan aja. Pun pada akhirnya makannya sudah tercover oleh panitia juga aku bisa hadir masuk ke ruangan di day 2 dan 3 yg pada awalnya bersikekeuh kalo gabisa masuk terkait regulasi di kampus Leiden.
Ada banyaaak sekali hikmah dari perjalanan kemaren. Mungkin PPI bukan cuma wadah untuk ngumpul secara kekeluargaan, tapi ada juga hubungan baik dengan PPI negara lain. Karena untuk membuat banyak hal baik juga gabisa dilakukan sendirian, melainkan bersama-sama.
0 notes
Text
21 Agustus 2023
Nama: Usratul Maqfira S
Kelas: 7C/Manajemen Pemasaran
Nim: 20652054
Mata Kuliah: Marketing Politik
1. Mengenal politikus Muda
• Faldo Maldini, S.Si., M.Res., M.I.P. (lahir 9 Juli 1990) adalah pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Setelah menyelesaikan studi sarjana di UI pada 2013, Faldo berencana bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetapi urung. Ia merasa PKS tidak memberinya "tempat" dan melihat peluang ada di Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam wawancara dengan BBC Indonesia, ia mengaku mendapat tawaran bergabung dengan PAN dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melalui Ray. Faldo diberi jabatan sebagai kepala departemen dalam struktur kepengurusan PAN.
Pada 2017, dalam waktu relatif singkat, Faldo menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN. Dalam posisi itu, ia bertanggung jawab berkoordinasi dengan DPW dan DPC di daerah, membangun sistem pengkaderan yang sistematis, hingga mengupayakan Zulkifli Hasan untuk ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam ajang pemilihan umum legislatif 2019, Faldo maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PAN daerah pemilihan Jawa Barat V, tetapi tidak terpilih. Pada Oktober 2019, ia mengundurkan diri dari PAN dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di PSI, ia mendapat posisi sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.
Selaku politikus PSI, Faldo menyatakan dukungannya terhadap Perda Syariah, yang bertentangan dengan sikap PSI di pusat. Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidato politik pencalonan dirinya di ajang Pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2020.
Sejak 14 Juli 2021, Faldo menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara bidang Komunikasi dan Media.
Faldo masuk ke Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI pada tahun 2008. Di kampus, ia mengenal gerakan tarbiyah dan menjadi kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Ia mulai aktif berorganisasi dan pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika UI tahun 2010, Ketua BEM FMIPA UI tahun 2011, hingga Ketua BEM Universitas Indonesia tahun 2012. Di bidang akademik, ia menerima Beasiswa Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri dan Goodwill International Scholarship. Pada 2011, ia meraih juara 3 pada kompetisi Mahasiswa Berprestasi. Pada 2013, ia menyelesaikan studi S-1 dan meraih gelar Sarjana Sains (S.Si.). Faldo melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Imperial College London. Pada pemilihan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom (UK) 2013, Faldo ikut dalam kontestasi bersaing dengan Ray Zulham Farras Nugraha, anak Zulkifli Hasan, politikus PAN dan Menteri Kehutanan RI. Faldo terpilih sebagai Ketua PPI UK periode 2013-2014. Ia sebelumnya dikenal aktif menentang penertiban lapak pedagang-pedagang liar di sekitar Stasiun KRL ruas Depok-Pasar Minggu pada tahun 2012. Aksi penentangan penggusuran tersebut dilakukan dengan meletakkan batang kayu besar di tengah rel kereta lin Bogor.
2. Efektabilitas dan Kapabilitas artis muda sebagai anggota partai politik.
• Latar Belakang Ali Syakieb
Ali Syakieb adalah seorang aktor kelahiran Bogor, 6 Juni 1987. Ia adik dari aktris terkenal Nabila Syakieb. Ali anak dari kedua dari tiga bersaudara dan memiliki keturunan Arab. Sebelum meniti karier di dunia hiburan dengan wajah tampannya, Ali sempat berprofesi sebagai seorang pilot. Sulitnnya mencari pekerjaan pilot, ia banting setir jadi artis. Ali memulai kariernya di dunia hiburan dengan bergabung di salah satu rumah produksi pada 2007, saat usianya menginjak 20 tahun. Ia mulai bermain sinetron pertamanya berjudul Alisa. Setelah itu kariernya kian berkembang dengan bermain sinetron lainnya seperti Khanza, Hingga Akhir Waktu, Amanah dalam Cinta, Tukang Bubur Naik Haji. Selain bermain sinetron, Ali juga bermain di film layar lebar yang salah satunya mengangkat namanya menjadi lebih dikenal banyak orang lewat film Srigala Terakhir yang tayang pada 2009. Dalam film itu, ia beradu akting dengan Vino G Bastian, Fathir Muchtar, Dion Wiyoko, dan Dalllas Pratama, Wajah tampannya juga banyak menghiasi FTVSelain sibuk di dunia entertainment, Ali miliki bisnis yaitu bisnis kue, seperti halnya artis lainnya. Adik kandung Nabila Syakieb itu memilih Kota Bogor sebagai tujuan pasar kuenya. Namun walaupun demikian ali syakieb memutuskan untuk memilih masuk partai NasDem dalam terjun ke politik. Namun memutuskan keluar dan masuk partai DI Perjuangan. memantapkan diri menjadi Caleg PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Jabar XI atau Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.
• Pendidikan dan Pengetahuan Ali Syakieb
Ali Syakieb merupakan alumni dari Deraya Flying School. Ali Syakieb mengawali karirnya dengan berprofesi sebagai seorang pilot. Kemudian, sampai saat ini ia memilih untuk berkarir di dunia entertainment.
Prestari Ali Syakieb : Penghargaan dan nominasi
- 2016 SCTV Awards Aktor Utama Paling Ngetop dalam karya Istri Untuk Papaku,
Aktor Mega Series/FTV Terkiss dalam karya Suara hati Istri
- 2022 Pasangan Baper Terkiss
• Komunikasi Politik dan Aspirasi Dari Masyarakat
Ali syakib memiliki Visi misinya sama, karena PDI Perjuangan itu nasionalis, 2 program yang akan dia perjuangkan selaras dengan profesi dan latar belakangnya dan akan membuat regulasi agar PH (production house) punya jam kerja yang jelas
1 note
·
View note
Text
Bupati Sedana Arta Lantik Pengurus PPI Bangli Masa Periode 2023-2028
BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI - Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta melantik Pengurus Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) Kabupaten Bangli Masa Bakti 2023-2028, yang dilaksanakan di Gedung BMB Kantor Bupati Bangli, pada Senin (3/7/2023) pagi. Dalam Pelantikan tersebut turut hadir, Ketua PPI Provinsi Bali, I Gusti Made Sunendra, Ketua PPI Kabupaten/Kota se-Bali, Perwakilan Forkompinda Kabupaten Bangli, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli, Pimpinan BUMD, Dewan Pengurus PPI Kabupaten Bangli, serta undangan lainnya. Ketua PPI Provinsi Bali, I Gusti Made Sunendra, dalam sambutannya menyampaikan, organisasi PPI ini bersifat modern, profesional dan berwawasan global yang terus menjalin silaturahmi dengan jaringan yang ada di daerah, nasional bahkan internasional. Sejalah dengan hal tersebut PPI telah saling memberi dan menerima informasi sesama pensiunan. “Pada intinya setelah puluhan tahun pensiunan bekerja dan purna tugas dengan baik, sewajarnya ada penghargaan, perlindungan dan pemenuhan hak hidup bagi para pensiunan,” ujarnya. Pihaknya menambahkan, masa pensiun bukanlah akhir dari pengabdian kepada bangsa dan negara, justru dengan pensiun kesempatan mengabdi makin terbuka luas dan tidak terbatas karena terdorong oleh keinginan yang tulus dan ikhlas. Berbagai penelitian telah membuat kita optimis untuk hidup sehat bugar dan panjang umur, agar nantinya dapat berkontribusi untuk masyarakat serta mampu menjadi mitra pemerintah. "PPI memiliki potensi yang cukup besar dalam membangun daerah, karena sudah memiliki pengalaman pengalaman dan kemampuan dalam pengelolaan kegiatan pembangunan. Pensiun dari aktivitas kepegawaian bukan berarti berhentinya sebuah pengabdian untuk bangsa dan negara, usia boleh bertambah tua tetapi semangat untuk membangun bangsa selalu berkobar," imbuhnya. Bupati Bangli dalam sambutannya menyampaikan, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Organisasi Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) Kabupaten Bangli sebagai salah satu organisasi yang baru tumbuh. Walau demikian, pihaknya yakin anggota PPI ini telah berpengalaman berorganisasi sebelumnya. "Semoga organisasi ini dapat menggerakan dirinya menjadi organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara, serta secara khusus bagi Kabupaten Bangli," ujarnya. Bupati mengingatkan sekaligus berharap kepada para pensiunan yang telah bergabung dalam organisasi ini secara aktif, maupun yang belum, untuk tidak terbawa arus oleh konotasi yang selama ini dirasakan, bahwa begitu menyandang label pensiunan merasa tidak terpakai atau tak berguna. Agar kesan itu dihilangkan dan tumbuhkan semangat bahwa pensiunan harus tetap sehat, masih mampu aktif melakukan kegiatan, dan bisa mewujudkan kesejahteraan. "Selalu ingat motto PPI, yakni Sehat, Aktif dan Sejahtera. Tidak ada kata menyerah sebelum nafas berhenti. Semoga dengan terbentuknya organisasi Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) ini, bisa menggemakan semangat para pensiunan untuk tetap sehat, aktif dan membangun kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat," tambahnya. Bupati menambahkan, ada pesan mulia dari salah satu tokoh dunia yang sangat terkenal tentang pegangan hidup bernegara. Pesan ini tersebar untuk memompa semangat kita. "Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepada kita, tetapi tanyakan apa yang bisa kita persembahkan kepada negara. Selanjutnya mari kita turunkan pesan besar itu ke daerah kita yaitu Bangli yang kita cintai, Bangli Era Baru," tutup Bupati Bangli. Usai pelaksanaan acara pelantian, Ketua Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) Kabupaten Bangli, I Ketut Kayana mengatakan, pembentukan PPI ini bertujuan untuk mewadahi dan menghimpun para pensiunan, bukan hanya pensiunan ASN dan PNS tetapi juga para pensiunan baik BUMD, BUMN, dan perangkat Desa. Walaupun dengan kondisi yang sudah lanjut usia, PPI Kabupaten Bangli telah menyusun sebuah program yang diberi nama ‘Pensiunan Peduli Tiga Generasi’, diantaranya Pensiunan Peduli Balita yang mana program ini dapat memberikan kontribusi terhadap anak cucu kita, contohnya para pensiunan masih bisa mengantar ke sekolah dan belajar budaya, kemudian Pensiunan Peduli Remaja yang bertujuan untuk mengayomi para generasi muda, apalagi saat ini Indonesia mendapat bonus demografi, yang apabila benar-benar kita bisa mengarahkan anak muda ke hal-hal yang baik maka anak muda kita akan menjadi generasi yang luar biasa, selanjutnya adalah pensiunan peduli pensiunan yang bertujuan untuk mengayomi dan memberi semangat kepada rekan rekan kita untuk semangat bahwa pensiunan harus tetap sehat, masih mampu aktif melakukan kegiatan, dan bisa mewujudkan kesejahteraan. (an/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Konfrensi Alumni Luar Negeri Diharapkan Hasilkan Rekomendasi Penting Bagi Kepemudaan dan Olahraga
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo menjadi Keynote Speaker pada kegiatan Konferensi Alumni Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Alumni Connect Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2023 di Grand Ballroom Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023) siang. http://dlvr.it/SpcSCf
0 notes
Text
SEBUAH OBITUARI
Berita duka itu datang juga. Cepat atau lambat figur itu akan redup bersama detik-detik yang menggerogoti sisa umurnya.
Saya rasa beliau sudah cukup menjadi insipirasi. Cukup: waktunya sudah habis. Cukup: pas, tidak perlu ditambah bumbunya tidak pula dibantah-bantah.
Baru beberapa hari yang lalu saya dan istri menonton Rudy 2, tentang kegigihan pendidikan, putih merah tulang darahnya, dan keterlibatannya di perhimpunan (PPI).
Rasanya belum lama saya mengutip romansa kisah Eyang Habibie dalam tulisan saya di kanal PPI Dunia.
Rasanya belum lama saya mengulas Habibienomics di Sheffield dalam kegiatan Lingkar Studi Cendekia.
Rasanya belum lama saya mengunjungi perpustakaan beliau di bilangan Kuningan bersama teman-teman LPDP PK-33.
Kemarin otak brilian itu sudah berhenti berpikir, kisah sudah resmi jadi legenda, dan tongkat estafet Indonesia mandiri itu tergeletak di pinggir makamnya... di pinggir bukunya... dan di sudut-sudut kursi sinema.
Di dunia yang menunggu inovasi, identitas bukan jadi retorika tapi ide dan gagasan. Di dunia yang terus berlari menuju kemajuan, sentimen-sentimen personal sudah selesai dan yang ada hanya "saya, kamu, kita... bisa apa?".
Selamat jalan, Eyang. You will be remembered.
87 notes
·
View notes
Text
Day 2
Things that makes you happy
1. basket, 2. buku, 3. makan, 4. tidur dst.
Tentu, kalo gua tulis kaya gitu aja tulisan ini udah kelar. dan tidak menarik juga. udah ngga penting, ngga menarik lagi. buang buang waktu orang yang baca kan. Jadi gua mau coba tulis supaya enak dibaca dan tetap buang waktu yang baca.
Gua percaya bahwa segala sesuatu itu tergantung gimana kita memandangnya. Termasuk list hal-hal yang membuat kita bahagia atau senang. Gua bisa bilang bahwa main basket itu bikin gua bahagia, karena gua memandang basket sebagai sebuah kegiatan yang gua sukai. jadi ditulisan ini gua mau bahas hal-hal yang gua sukai dan membuat gua happy. Dan kemungkinan besar hal-hal yang membuat gua happy belum tentu membuat kalian happy juga, karena kita punya keberagaman pandangan tentang hal-hal itu. Dan kalian pasti tahu kalo itu manusiawi dan wajar.
hal atau kegiatan pertama yang bikin gua happy adalah basket. Gua mulai main basket sejak gua SMP kelas 8 dan melihat bahwa ekstrakurikuler futsal terlalu banyak peminatnya. 70 orang lebih waktu itu ada di GOR dan antri untuk bisa main. Gua jadi mikir “kapan gua maennya kalo begini terus”. Jadi gua mulai belajar main basket dari nol. belajar dari semua temen-temen gua yang gua anggap bisa main basket. Dan buat gua, basket itu nagih. selalu ada hal baru untuk dipelajari dan dieksplorasi. Sejak gua mulai bisa sedikit-sedikit main basket, gua selalu memanfaatkan waktu luang gua buat main basket. mau sendiri ataupun sama kawan-kawan gua. Dulu di sekolah gua yang berasrama, basket bener-bener jadi hiburan nomer satu buat gua. Pagi sebelum sekolah gua main basket, jam istirahat main basket, pulang sekolah main basket, sore basket lagi, bahkan malem pun masih bisa lanjut basket lagi. karena bakal kepanjangan kalo gua bahas basket doang dan gua pengen lanjut ke hal berikutnya, untuk nutup bagian basket ini gua mau cerita gimana berfungsinya basket sebagai hal yang membuat gua happy. beberapa waktu lalu, gua ikut ujian untuk ambil s1, dan sebagaimana peserta ujian pada umumnya, beres tes terbitlah stress. dengan segala kekhawatiran yang ada. sorenya gua main basket. Dan beres basket gua lupa kalo hari itu gua habis ujian. stressnya ilang ngga berbekas. tiba-tiba fresh dan siap menghadapi ujian yang lain. Juga, pas kawan-kawan BPH inti PPI Bursa kasih bola basket sebagai hadiah buat gua, gua seneng gaada dua. gua berutang sama semua kawan-kawan BPH inti PPI Bursa. terimakasih banyak semua.
hal kedua yang membuat gua happy adalah buku dan membaca. Waktu SD orang tua gua selalu ngajak gua dan adik-adik gua untuk ke toko buku setiap hari minggu. Gua diberi kebebasan untuk beli buku yang gua mau untuk gua baca. Dan mungkin rutinitas ke toko buku ini yang bikin gua happy kalo bisa punya buku untuk dibaca. kecintaan gua sama buku dan baca bertambah semenjak gua masuk ke sekolah berasrama yang melarang kita untuk pegang gadget, nonton tv dsb. Dan semenjak masuk sekolah berasrama ini gua semakin bertemu banyak buku dengan beragam keunikannya. karena disekolah itu kita hidup 24 jam bareng terus, otomatis kita bakal tau kalo ada temen yang punya buku baru atau buku yang belum pernah kita baca. budaya pinjam meminjam buku di sekolah itu menjadi salah satu hal yang paling berkesan buat gua. walaupun ga jarang bukunya hilang, rusak atau bahkan disita oleh guru karena dianggap buku “berbahaya”.
segitu aja tulisan hari kedua ini. udah kepanjangan walaupun masih banyak hal yang bisa bikin gua happy. gimana gua mandang hal itu aja sebenernya kan? bisa aja semua hal di dunia ini bikin gua happy dan bakal buang waktu yang nulis dan terutama yang baca kalo ditulis semua. sekian, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk baca tulisan ini. semoga kalian selalu happy dengan hal-hal terdekat kalian. görüşmek üzere!
Bursa, 17 okt 2020 02:43 menjelang tidur
1 note
·
View note
Text
Review 2019
Review 2019
Ada pagi yang dipenuhi tugas, ada pagi yang kosong dari tugas, ada pagi yang penuh cinta, ada pagi yang selalu membuat fikiran menanti sarapan enak di 2019.
Secara keseluruhan 2019 terasa flat, hidup terasa semakin mudah, karena pertolongan Allah dan pertolongan pengalaman. Buku yang dibaca itu-itu saja namun banyak penelitian, kebijakan negara, dan sistem yang tertuang dalam arsip kubaca dan kupelajari tahun ini. Memiliki jumlah kemewahan obrolan yang jarang, bersama teman yang kebanyakan hanya memilih mendengarkan daripada bertukar fikiran.
Menerapkan hidup minimalis, memberlakukan kejarangan membeli barang, belum memperjuangkan produk Indonesia untuk jadi konsumsi. Memerhatikan kandungan protein hewani yang lebih banyak dan menguranginya di akhir tahun, mengkonsumsi antioksidan, serat, omega, dengan jumlah lebih banyak daripada karbohidrat. Memulai menerapkan gaya makan food combining dan lebih sering memasak dengan menu yang itu-itu saja; spaghetti carbonara, sop, dan ayam kecap. Variasi salad dengan buah bitrut dan sawi air ditambah saus barbeque.
Meneruskan rutinitas berlari, lakukan lari sore minimal tiga hari sekali dengan total jarak tempuh 10 km kecuali di musim dingin. Menyukai berdiam di rumah dan membaca daripada mengikuti aktifitas di luar rumah. Jarang marah dan jarang merasa senang.
Terhubung baik dengan kementerian agama dan para jurnalis, pegiat gender, juga mukimin atau mahasiswa Timur Tengah dan Saudi Arabia. Meneruskan hobi menulis dengan menjadi editor di web PPI Dunia. Berdasarkan rancangan pencapaian di lima tahun ke depan;
memastikan kelulusan di tahun 2021;
mengikuti tes seleksi Aparatur Sipil Negara dan segera memiliki karir;
dan atau melanjutkan strata dua di beberapa negara pilihan,
maka resolusi yang harus diambil adalah nyaris tidak ada. Adakah seseorang bisa bantu saya menyelesaikan kebosanan yang berkepanjangan ini?
Review 2019 ini pertama kali diterbitkan di blog Nuansa Garini.
1 note
·
View note
Text
Diselamatkan
LOL lagi seru banget hidup. PPI UK 21/22 lagi ramai akibat 86 pengurus dari 120+ sekian orang resign di waktu bersamaan. Sangat anxiety-inducing sesungguhnya karena ku personally juga pernah kerja bareng Mas Oki (ketua PPI UK-nya) and OH BOY if it wasn’t the worst experience I’ve had in my life. Intinya kerja bareng doi ribet lah, bikin ku dipanggil sub-rector Exeter, I cried for the whole night, had a counselling session because of this, dan betul-betul hancur rasanya dunia tuh. Sejak saat itu, I decided not to get involved in whatever event/occasion yang ada Mas Oki-nya. I tried my best juga not to hear his name as often, not to talk about him whatsoever. Ku sebetulnya pengen banget tried to help other people too: at least ngasih caution aja gitu ke orang-orang supaya hati-hati kerja sama dia, tapi susah banget karena bisa kena tuntutan balik “Noni talked ill about Mas Oki”, kan ga pengen ya. Jadi yaudah I decided to suffer all by myself, took the fall, hit, and pain by myself, dan berdoa saja dalam diam. Alhamdulillahnya finally people under him started to realize what kind of man he is dan ya… sekarang itu lah, akhirnya terlaksanakanlah Mubeslub itu. Semoga dapat keadilan sebaik-baiknya deh ya orang-orang… AAMIIN.
Moving on from whatever shit happening with PPI UK 21/22 dan Oki… minggu ini lumayan mandek hidup
is what I wrote yesterday… OMG I’m SO all over the place these past two days tbh. Jadi pagi ini baru aja bantuin Sarah ikut outreach event ketemu dedek-dedek primary school 9-10 year old talking about rocks! And volcanoes! (Yes because what else would I be talking about). The event was fun. I got quite a few bizarre questions but all’s good. Every update was on my insta-story account btw, feel free to take a look.
This evening juga bakal ketemu Kang Emil aka Pak RK lagi visiting Oxford. As usual, tentu saja ku akan menjadi seksi sibuknya aka nanti setelah talk akan harus ke restaurant to escort people who’s coming in to have dinner.
Yesterday… ngapain ya, kenapa felt a bit hectic? Oh, pagi kelas pelatnas IGEO. We talked about seismograph. Then I had lunch at Sasi’s while having a call with Iqbal Lail who’s sadly just going through a break-up. He didn’t seem sad, though. And GOOD for him, because tbh I HATE his ex-boyfriend. Terus habis lunch ketemu Xiangdong yang randomly minta dianter keliling L1 dan Basement “to see the lab”. Sempat ngedraft PPIUK thing yang paragraf di atas lol terus tapi tersadar belum solat jadi lanjut solat ke Robert Hooke building. Beres solat jalan ke Unipark dan foto-foto sama main duoling di situ. Sambil jalan pulang ke wisudaan Kevin had a call sama Mita talked about anything and everything.
Oh sebelum ke wisudaan Kevin, beli bunga £3 dulu di Tesco. Mita helped me pick the flowers. Terus ke Brookes, foto-foto. Awalnya udah nge-plan mau have dinner sama Diny di Asian Mama Headington, tapi ternyata Kevin ngajakin dinner di COSMO! Terus kuajak aja Diny ikut juga. Cosmo is okay… a bit pricey for buffet food, tapi dessert sectionnya OK sih. Sebetulnya gatau final kena charged-nya berapa, tapi weekday kemarin kayanya kena £19.50/pax. I LOVE the Bao yang isi lotus sama red bean.
Makan di Cosmo-nya bareng sama mamapapanya Kevin, Baron, Bumbum, Athian, Regina, sama Shinta. Beres makan di Cosmo, jam 21pm-nya ada zoom call yang persiapan Pak RK. Sampe rumah sebetulnya kenyang banget... baru tidur jam 1am kurang sepertinya. Dan tadi pagi bangun jam 7am wow…
Duh aslinya banyak banget yang mau ditulis. Ini bahkan belum sempat recounting weekend ngapain aja kan… dan kalau baca judul, awalnya mau cerita panjang lebar tentang how selama ini diselamatkan dari AMAT sangat banyak hal sama Allah SWT. Salah satunya Mas Oki sih. Tapi banyak hal-hal lain juga.
Yaudah biar cepet, ku-bullet points aja ya hal-hal yang terjadi lain dari Senin ke belakang yang amat sangat ku-syukuri:
Senin basically lagi-lagi tidak kerja gara-gara bangun pagi banget: JAM 4 PAGI! Imagine. Itu juga dibanguning Miss Desi. Asli lupa banget si acara webinar peringatan hari pendidikan itu adalah di hari Senin kemarin. Semua detail ada di twitter dan instastory lah ya. Seru banget tapi. What an honour to be able to speak in front of 14k people! Crazy. Muka tapi udah mukabantal banget biarin lah ya.
Minggu adalah halal bihalal di rumahnya Bu Evie (yang sangat gede dan bagus) setelah sebelumnya main badminton dulu di Iffley bersama Archu dan Mira (yes kaki InsyaAllah sudah better).
Sabtu… ngapain ya lupa. OH. Pagi kelas DD dan SMA16. Siangan dikit kelas Pelatnas. Malem dinner @ Archu’s. Dimasakin masakan India enak banget HUHU. Terus di situ ketemu orang-orang yang keren banget ada Janetta yang PhDnya di Jepang 4 tahun. Anaknya Janetta bernama Aran yang mana ku most of the time spent the time with him just talking non-sense about animals, dinosaurs, and rocks :” Jonas juga datang, dan Ashwin, dan Aishwarya. Ada Michael yang kerja di Ireland, dan juga Gurpreeth dan Vinit, her boyfriend.
Jumat Kamis biasa lah ya (mencoba) kerja aja… setelah kejadian Alex minggu lalu lol
Oh, Senin sebetulnya Joost ngajakin ngecek standard yang baru sampe di Lumex tapi gara-gara kebangun jam 4 itu kan males banget ya ke dept, akhirnya ku menolak lol durhaka banget ya w jadi anak Dphil…
Udah sih. Itu aja kali ya. Nanti lah kalau lebih free dan bisa mikir banyak mungkin akan bahas secara spesifik masalah PPI UK. Sekarang saya cabs dulu mau ketemu Pak Ridwan Kamil dulu gengs, sepertinya akan banyak ngobrol masalah Citarum karena kemarin 2019 sempat banyak research di situ. Tchus!!!
30.18 16:38 pm 25/05/2022
5 notes
·
View notes
Text
Unggul dalam PPI Dunia Awards 2020 Ter-IPA Kategori Inovasi dan Teknologi, PPMI Mesir 2019/20 Ungkap Rahasianya
Unggul dalam PPI Dunia Awards 2020 Ter-IPA Kategori Inovasi dan Teknologi, PPMI Mesir 2019/20 Ungkap Rahasianya
Informatikamesir.net, Kairo – Arief Mughni selaku Presiden PPMI Mesir 2019/20 mengungkapkan bahwa indikator keberhasilan PPMI Mesir 2019/20 dalam meraih Penghargaan Awards PPI Dunia 2020 adalah program Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK) dan Panitia Pemilu Raya (PPR).
“Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan penghargaan Ter-IPA (inovatif progresif aspiratif) kategori inovasi dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Tentang Nyali dan Iman
Sudah hampir sebulan aku berada di Benua Biru ini. Ada banyak hal yang kulewati dengan berbagai adaptasi. Ya, kupikir ini hanya tentang adaptasi, tapi ternyata ini juga tentang nyali.
Makin hari makin terpikir olehku tentang sosok seperti apa aku ini. Apalagi kalau sedang sendiri melalang buana kesini dan kesitu, Ternyata nyaliku gede juga ya. Rasa-rasanya, yang membawaku merantau kesana kemari juga karena nyali. Mengesampingkan rasa takut di hati dan menggenggam tekad dalam jemari.
Hari ini aku buka bersama dengan keluarga aliyya dan keluarga tante yuni, yang anaknya juga namanya Aliya. Defenisi rezeki akan terus menghampiri kalau memang itu sudah ditakdirkan untuk kita. Sebulan disini, aku sudah masuk circle ibu-ibu Indonesia, kenal Mbak Arsy, Bu Rahayu, and many more. Bukan cuma sebaatas bergaul dengan teman-teman PPI, tapi lebih dari itu.
Rumah Tante Yuni di daerah Wittigkofen, wilayah yang belum pernah kujamah sama sekali, tapi tiba-tiba kudatangi. Banyak cerita2 dan kasih info ini itu, Sambutan hangat dari keluarga juga buat merasa diri ini diterima dengan baik. Sholat jamaah maghrib hingga witir dan makan makanan yang enak-enak serasa lagi benar2 di Indonesia.
Pulang jam 23.15, suasana halte sepi sama sekali. Kurasa memang ini bagian dari nyali dan iman. Aku berani karena percaya kalo kemanapun aku melangkah akan selalu ada yang melindungi. Waspada boleh, tapi jangan sampai tak percaya bahwa ada Dzat Yang Maha Pelindung. Memanglah, semua yang ada di dunia ini menjadi sangat aman menenangkan ketika kita letakkan semuanya kepada Allah, tentu ketika kita benar-benar percaya.
0 notes
Text
Yang Berada Dalam Dekap Cinta Ilahi
Prof. Dr. Ing. H. Bachruddin Jusuf Habibie
Saya mengenal Eyang melalui harapan yang dirapal banyak orang tua di kampung. Dari bibir para ibu nama Eyang dielu-elukan, guru-guru di sekolah dasar juga tak jarang menyebut Eyang sebagai teladan. Predikat pembuat kapal terbang pertama tanah air terpahat pasti dalam memoar jutaan kanak-kanak di Indonesia, bukan! Tapi juga dunia. Izinkan saya turut menyebut 'Eyang' bukan karena tak menjunjung dengan penuh hormat tapi laiknya harapan semua orang, saya juga ingin terasa dekat dengan satu-satunya figur yang merakit pesawat agar mampu terbang di langitnya sendiri.
Lahir dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R. A Tuti Martini sebagai putra keempat, Habibie kecil mengalami konflik keluarga beda etnis. Ayah memiliki marga asli dalam struktur sosial Pohala'a (kerajaan dan kekeluargaan Gorontalo) sedang ibu merupakan anak dari Raden Puspowardjodjo, seorang dokter spesialis di Yogyakarta. Memutuskan menikah sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, masa dimana pernikahan beda suku dianggap tabu, tidak boleh dilaksanakan akibatnya kedua orang tua Habibie dikeluarkan dari marganya masing-masing, dikucilkan. Mereka kemudian pergi menuju Bugis (baca : Pare-pare) tempat Bachruddin Jusuf Habibie dilahirkan. Dikisahkan delapan tahun setelah Sumpah Pemuda, saat Habibie masih kecil baru lah kemudian pihak keluarga memberi restu dan menerima mereka kembali ke pelukan keluarga dan masyarakat. Dituturkan sendiri oleh Eyang dalam Special Interview CNN, mau tak mau peristiwa masa kanaknya itu membentuk menjadi pribadi yang bijak dan religius sejak dini. "Rakyat Indonesia butuh merdeka. Dalam hal ini, bisa bergerak secara pikiran mau pun kreatifitas diikuti kemampuan dan kata hati diarahkan untuk meningkatkan nilai kualitas kehidupan, dirinya. Sedangkan diri kita adalah anggota keluarga, lingkungan dan masyarakat. Tetapi generasi era digital perlu komitmen, berpegang pada pancasila agar tidak terdampak distorsi nilai-nilai proses pembudayaan mancanegara supaya mampu bersinergi secara positif. Kita punya elementari budaya, punya elementari agama. Jika tidak dengan budaya, agama bisa menyatukan" Kerangka pikir itu yang direfleksikan Eyang dari kehidupan keluarga dan masa kecilnya. Kesimpulan yang dahsyat!
Tak banyak pengetahuan saya mengenai Eyang, miskin referensi padahal buku biografi tentang Eyang telah banyak dicetak. Saya hanya sesekali menyaksikan talkshow yang menghadirkan Eyang sebagai narasumber melalui kotak ajaib (baca : TV) dan jelas saja generasi millenial payah macam saya cenderung lebih tertarik pada melankolia Habibie Ainun terlebih ketika film bertajuk sama diangkat ke layar lebar disusul sekuel berjudul Rudy Habibie. Alih-alih dapat disaksikan pure sebagai film biopik BJ. Habibie, keduanya memuat fokus cerita bercabang. Tapi paling tidak saya pribadi dapat mengetahui sedikit banyak kejadian bersejarah yang tercetus dari Eyang, Rudy Habibie menggagas pembentukan organisasi PPI Aachen, memperjuangkan jalannya seminar pembangunan seluruh mahasiswa Indonesia di Eropa kala itu, ketidakikutsertaan Indonesia dalam NATO, konflik-konflik Irian Barat dan beberapa scene yang menunjukkan sikap tegas Eyang menolak suap. Kuharap, segala sesuatu yang mengutamakan selera pasar termasuk persetujuan Eyang.
Eyang bercerita, pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouverments Middlebare School setelah ayahnya wafat karena serangan jantung 1950. Menamatkan SMA 1954, Eyang masuk Universitas Indonesia (sekarang ITB) dilanjutkan studi teknik penerbangan spesialis kontruksi pesawat terbang di Tehnische Hochscule, Jerman Barat dan menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 berikut gelar doctor ingenieur dari tempat yang sama 1965 dengan predikat summa cumlaude. Setelah menikahi Ainun kemudian menjadi Profesor Kehormatan (guru besar) pada Institut Tekhnologi Bandung 1967. Pada wawancara yang sama, saat perjalanan menuju Pare-pare dalam rangka peresmian monumen cinta sejati Habibie Ainun yang diliput media CNN Eyang terlihat tak sungkan menjabat semua tangan yang terulur pada Eyang, termasuk semua petugas di Minimarket tempat Eyang mampir membeli keperluan pribadi.
"Mengapa Eyang menyalami semua orang?" reporter wanita spontan bertanya.
"Karena saya merasa bukan siapa-siapa. Mereka anak cucu saya, kalian semua, masyarakat Indonesia" dalam aksen inggris-jerman yang kental Eyang tersenyum ke arah kamera.
Ungkapan yang menyatakan "Habibie berotak Jerman berhati Makkah" adalah benar adanya. Anak zaman kini mestinya mengetahui riwayat pendidikan dan prestasi Eyang lalu melihat cara Eyang memperlakukan sesama manusia. Maasya Allah!
Selain tak begitu mengikuti perkembangan politik saya juga tak 'hidup' di masa rezim orde baru berjaya. Otak saya tak cemerlang Eyang, kepala kadung mumet mendengar dunia kian gonjang-ganjing, pelik tak berkesudahan. Ibarat produksi makanan, sangat sulit kucerna. Hanya tercatat dalam memori kanak-kanakku bahwa Eyang menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI saat lengser 21 mei 1998 silam. Tentu di waktu sesingkat-singkatnya masa jabatan, Eyang mendapati Indonesia tengah berada dalam keadaan kacau balau setelah mengalami krisis politik ekonomi selama 6-12 bulan lamanya, entah bagaimana cara Eyang menghadapinya. Belakangan setelah Eyang berpulang terkuak banyak sejarah mengapa Eyang disebut tokoh kemerdekaan pers, bapak demokrasi, bapak dirgantara, prestasi Eyang meningkatkan nilai rupiah, persoalan pelepasan Timor-timor dan banyak hal yang bisa ditemukan di media massa dan sosial.
Sejalan dengan yang dikatakan Made Supriatma, peneliti politik dan militer dalam sebuah essai yang saya lupa judulnya "Habibie bukan politisi, ia bekerja berdasarkan naluri ketimbang kalkulasi politik" saya memercayai dan mengamininya. Bachruddin Jusuf Habibie adalah genius yang cemerlang, iconik, khas. Idealis yang keras kepala tapi selalu bingung menghadapi omong kosong, tahu caranya bersendiri menuju perjalanan yang benar, nasionalisme diwujudkan dalam sajak dan perbuatan. Dan dalam perbincangan khusus mengenang Ainun yang kutonton berulang-ulang : "Cinta sejati tak berubah meski telah dipisahkan oleh maut. Ia tetap hidup di sini (Eyang menunjuk ke dada), tidak pernah jauh. Ia adalah cinta Ilahi" sembari mencium syal peninggalan Ainun yang melingkar di leher Eyang. Betapa itu menunjukkan, Habibie lelaki romantis yang bergairah menyambut semua taji tangan dalam hidupnya, takdirnya!
Terbang lah bersama doa-doa dari segala penjuru yang lebih riuh dari bebunyi bendera setengah tiang di kemarau ini, Eyang.
Satu dari sekian anak Indonesia yang mencintaimu.
Al fatiha
3 notes
·
View notes