#Nama laki-laki yang artinya Anak kecil yang tampan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Rangkaian Nama Bayi Laki Laki Dan Artinya: Zamar
Rangkaian Nama Bayi Laki Laki Dan Artinya: Zamar
Arti Nama Zamar – bayilelakiku.com. Munculnya anak laki laki pertama nan gagah di tengah pasangan Ayah/Bunda menjadi kado terindah juga menyenangkan. Sebagai orangtua baru sudah sepantasnya memilihkan nama bagus bagi sang anak. Dasar utamanya, bahwa setiap nama baik berawal dari arti nama nan baik.
Pilihan nama anak kini terus berkembang modern, tentunya hal ini sudah tak menjadi masalah.…
View On WordPress
#Arti Zamar#Gabungan Nama Zamar#Makna Nama Zamar#Maksud Nama Zamar#Nama laki-laki yang artinya Anak kecil yang tampan#Rangkaian Nama Zamar
0 notes
Text
Chapter 28
***
"Jangan berjalan dengan lembut menuju malam yang indah itu."
An Zhe dan Colin berjalan menyusuri koridor putih panjang yang sempit. Terdengar suara membaca yang keras dari samping, sekumpulan suara lembut, menggetarkan ruangan seolah ada gema. Ini adalah lantai keenam Taman Eden dan orang yang membawa mereka ke sini adalah pria berusia 30-an bernama Lin Zuo. Dia menggenakan kemeja putih dan sepasang kacamata berbingkai emas halus dan terlihat tampan.
Mereka berdua dibawa ke kantor dan Lin Zuo bertanya, "Bagaimana di sini?"
Colin menjawab, "Bagus sekali."
Lin Zuo memberi tahu mereka, "Kondisi di Kota Utama lebih baik daripada Kota Luar."
An Zhe menyadarinya. Pada saat dia berada di Kota Luar, dia tidak pernah berpikir ada bangunan raksasa seperti Eden di dunia ini.
Di koridor ini, kecuali ruang kantor, ada 10 ruangan. Lima darinya adalah ruang kelas dan lima lainnya adalah asrama anak-anak. Asrama penuh dengan tempat tidur kecil dan masing-masing dapat menampung 100 orang. Menurut Lin Zuo, Taman Eden terdiri dari 10 lorong seperti ini dan masing-masing memiliki anak-anak pada usia yang sama. Dengan kata lain, ada 4.000 anak mendekati usia enam tahun.
"Begitu anak-anak berusia enam tahun, kebanyakan dari mereka akan dikirim ke Kota Luar untuk diadopsi. Namun, sekarang setelah Kota Luar telah hancur, Kota Utama harus mengambil alih pekerjaan pendidikan setelah mereka berusia enam tahun. Kami kekurangan orang, untungnya bahwa ada kamu di sini. " Lin Zuo melanjutkan, "Kami tidak berani menyerahkan anak-anak di bawah usia enam tahun kepada pendatang baru, jadi kelompok anak-anak ini akan ditugaskan kepada kalian berdua begitu mereka berusia lebih dari enam tahun."
An Zhe berkata, "Oke."
"Saat ini, pengaturan pendidikan lebih lanjut belum keluar. Bisakah kalian berdua mengikuti aku untuk mengenal prosesnya seperti apa? "
Colin mengangguk. "En."
Lin Zuo tersenyum dan mengambil beberapa buku panduan dari rak buku. "Ini buku teks dan pengaturan rotasi tempat duduk. Lihatlah dulu dan tanyakan padaku bila kamu memiliki pertanyaan. "
An Zhe mengambil bagiannya.
Ada dua kursus pendidikan di sini. Salah satunya adalah bahasa dan sastra dan yang lainnya adalah matematika dan logika. An Zhe telah menerima buku teks bahasa dan sastra. Anak-anak berusia enam tahun sudah menguasai pinyin dan tata bahasa dasar. Buku teks itu terdiri dari dongeng dan puisi pendek. AnZe telah mempelajari hal-hal ini dengan baik sehingga tidak ada suku kata atau kata-kata yang tidak dikenali oleh An Zhe.
Setelah memeriksa buku pelajaran, saatnya untuk pergi ke kelas. An Zhe memindahkan satu set meja dan kursi untuk duduk di sudut belakang kelas. Dia memegang denah tempat duduk anak-anak. Lin Zuo telah memberitahunya untuk menghadiri kelas dan memberinya tugas untuk mencatat kehadiran anak-anak. Jika seorang anak mengambil inisiatif untuk menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan, mereka harus diberi poin tambahan. Jika mereka berbisik atau melakukan tindakan yang tidak relevan maka poin harus dikurangi.
Semua anak menoleh dan memandangnya. Kulit mereka sangat lembut dan mata mereka sederhana dan polos. Mereka mengenakan seragam putih, celana pendek hitam dan memiliki gaya rambut pendek yang mirip. Dengan demikian, sulit untuk membedakan apakah mereka laki-laki atau perempuan untuk sementara waktu. Mereka berbisik beberapa kali, terus memandangi An Zhe. An Zhe tersenyum pada mereka.
Beberapa dari mereka juga tersenyum padanya. Salah satu dari mereka berkedip, bulu matanya bergetar ketika dia bertanya, "Apakah kamu guru baru?"
An Zhe berkata, "Ya."
"Wow." Anak lain berbisik. "Kamu cantik."
"Terima kasih."
Si anak menjawab, "Sama-sama."
Anak lain bertanya, "Siapa namamu?"
An Zhe memberi tahu mereka namanya.
Seorang anak berkata, "Nama aku Bai Nan."
"Namaku Jisha."
"Namaku Du Cheng."
Tentu saja, ada beberapa anak yang cuek, seperti yang ada di sudut yang memandangnya sebelum berbalik. Namun, kegembiraan di sekitar An Zhe tidak bertahan lama karena Lin Zuo masuk. Anak-anak segera berpisah dari An Zhe dan kembali ke tempat duduk mereka. Lin Zuo melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang absen sebelum memulai kelas.
Dia berbicara tentang puisi yang pernah di dengar An Zhe di lorong sebelumnya. Pelajaran terakhir di buku teks dan lebih rumit dari perlajaran lainnya. Dia telah mendengar anak-anak di ruang kelas lain membacakannya ketika dia berjalan di sepanjang koridor.
Murid pertama membaca puisi itu dari awal sampai akhir.
"Jangan berjalan dengan lembut menuju malam yang indah itu. Usia tua harus terbakar dan terang pada sore hari. Kemarahan, kemarahan terhadap matinya cahaya. Meskipun orang bijak tahu bahwa kegelapan itu benar. Karena kata-kata mereka tidak bercabang mereka, jangan berjalan dengan lembut menuju malam yang indah itu."
(连喝十八杯威士忌暴毙,百度百科)
.
.
.
Setelah dibaca sekali, Lin Zuo berdiri di podium dan bertanya, "Apakah ada yang tidak kamu mengerti?"
Seorang anak mengangkat tangannya. An Zhe melihat namanya pada tabel tempat duduk dan melihat anak itu bernama Bai Nan. Bai Nan menyatakan, "Aku tidak mengerti apa-apa."
Anak-anak lain tertawa.
Lin Zuo memberi tahu Bai Nan, "Persempit ruang lingkup pertanyaan."
"Itu ..." Bai Nan menggaruk kepalanya, nadanya ragu-ragu. "Mengapa kita tidak bisa berjalan dengan lembut di malam hari?"
Di formulir itu, An Zhe menambahkan satu poin untuk Bai Nan. Lalu dia melirik Lin Zuo dan menunggu jawabannya.
Dia tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan Bai Nan. Di Abyss atau di pangkalan manusia, dia sudah terlalu sering melihat senja secara bertahap menggantikan hari. Setiap malam, ia dengan lembut berbaring di tanah tanpa paksaan.
Mata Lin Zuo menyapu mereka, bibirnya melekengkung, sedikit mengencang.
"Ini adalah teks puisi terakhir pelajaran kalian tahun ini," kata Lin Zuo kepada mereka. "Puisi ini memiliki arti yang berbeda dari semua teks puisi sebelumnya sehingga mungkin agak sulit bagimu."
Dia berbalik dan menulis kata-kata 'Jangan jalan dengan lembut ke dalam malam yang indah itu' di papan tulis dan kemudian berpaling kepada anak-anak di balik podium.
"Ini adalah puisi yang terdiri dari metafora dan perumpamaan," kata Lin Zuo. "Jangan pergi dengan lembut ke dalam malam yang baik itu. Artinya, jangan menerima kematian dengan kelembutan. "
Mata An Zhe sedikit melebar ketika dia menuliskan kalimat itu di buku catatannya. Kemudian, Lin Zuo mulai menjelaskan dari kalimat pertama dan An Zhe dengan hati-hati mencatat. Setelah berbicara, anak-anak kembali membaca puisi itu lagi dari awal hingga akhir.
"Dan kau, ayahku, di sana di ketinggian yang menyedihkan, Kutuk, berkati, aku sekarang dengan air matamu yang ganas, aku berdoa, Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu. "
Pena An Zhe berhenti saat dia sedang membuat catatan. Dia mendongak ke luar jendela yang terang. Tidak jauh dari sana, menara kembar bersinar di bawah sinar matahari. Kota perlahan-lahan terekspos dan ujungnya menghilang di langit biru. Dia tahu bahwa kota belum memasuki malam yang baik itu dan berusaha untuk tidak berjalan ke malam itu.
Setelah seharian belajar, Lin Zuo pulang kerja dan menyerahkan anak-anak itu kepada An Zhe dan Colin. Mereka harus membawa anak-anak untuk makan malam dengan guru yang mengajari 'kehidupan sehari-hari' dan kemudian berkumpul di asrama untuk menonton berita hari ini. Untuk meningkatkan hubungan kepada anak-anak, An Zhe akan menjawab kebingungan apapun yang mereka miliki tentang berita tersebut. Setelah berita itu selesai, baru mereka berhenti bertanya.
Anak-anak cukup makan, aktif secara mental, dan mereka berdebat dan berbicara di koridor. An Zhe merasa 10.000 nyamuk sedang berteriak di telinganya, tetapi dia mentolerir anak-anak manusia ini. Bahkan di Abyss, monster akan memperlakukan anak-anak mereka dengan lembut — tetapi hanya anak-anak mereka sendiri.
Sampai berita selesai, guru kehidupan mengambil kertas penilaian, dan anak-anak menjadi diam setelah melihat kertas itu. Mereka secara spontan membentuk lingkaran di sekitar layar proyeksi besar dan duduk di tengah.
Dia menatap layar, tiba-tiba merasakan sesuatu menyentuh jarinya. Dia melihat ke bawah dan melihat anak yang bernama Bai Nan, duduk di sampingnya dan meraih jari An Zhe. An Zhe tidak memiliki terlalu banyak kontak fisik dengan manusia. Dia ingat ketika dia menabrak Lu Feng dan terluka karena lencana di dadanya. Namun, tubuh anak ini lembut dan berbeda dari Lu Feng.
Seperti sporanya, anak manusia tetap diam di sampingnya. An Zhe merasakan kedamaian semu melalui fantasi ini dan menyentuh kepala Bai Nan.
Lalu Bai Nan bersandar padanya dan menempel di lengannya. Pada saat yang sama, seorang anak lain bernama Jisha mencondongkan tubuhnya. Anak ini terlihat seperti seorang gadis ketika dia menggeliat ke arahnya. Colin juga menerima kasih sayang dari beberapa anak. Tampaknya sifat semua anak biologis adalah untuk menjadi dekat dengan orang dewasa.
Meski begitu, masih ada anak yang kesepian duduk bersila di posisinya sendiri, tidak tergerak. An Zhe ingat bahwa dia dipanggil Sinan. Sinan juga tidak pernah bertanya di kelas. Dia melirik Sinan dan tersenyum tetapi Sinan membuang muka, dan mengalihkan pandangannya ke layar.
Berita telah dimulai.
"Setelah mengeboman di Distrik 6, jumlah monster di Kota Luar telah berkurang secara signifikan. Formasi udara kedua milik militer lepas landas pukul 6 pagi ini dan mendarat di Distrik 1 untuk membantu Kota Luar. Kolonel Lu Feng dari Pengadilan akan mengarahkan tim yang ada untuk melakukan Operasi Pemulihan Pusat Pemancar... "
An Zhe tiba-tiba mendengar nama yang dikenalnya. Sejak datang ke Kota Utama, dia belum pernah melihat Lu Feng. Orang ini telah pergi ke luar kota lagi.
Tiba-tiba, Bai Nan berbisik, "Ini hakimnya."
Jisha menambahkan, "Aku sangat takut."
An Zhe bertanya kepada mereka, "Ada apa?"
Bai Nan menjawab, "Berita itu sering berbicara tentang berapa banyak orang yang dieksekusi oleh Hakim."
Jisha menambahkan, "Dia sering pergi ke Abyss. Abyss sangat menakutkan. "
An Zhe menyentuh kepalanya. "Jangan takut."
Jisha mengerutkan hidungnya.
"Kamu manusia dan hakim akan melindungimu."
Jisha terus-menerus mengerutkan hidungnya.
Bai Nan bertanya-tanya, "Guru, apakah kamu pernah bertemu dengan Hakim?"
Pada saat yang sama, berita itu mengatakan, "Menghubungkan ke reporter di medan perang."
Kamera menyala. Seorang reporter sedang mewawancarai seorang petugas berseragam hitam. Pada awalnya, An Zhe mengira sosok itu adalah Lu Feng tetapi berikutnya, dia menyadari itu bukan Lu Feng. Pria itu adalah hakim muda yang sering berada di sebelah Lu Feng. Namanya terlihat, Se Lan.
An Zhe dengan lembut menjawab pertanyaan Bai Nan, "Ya. Aku pernah bertemu dengannya."
"Dia terlihat seperti apa? Dia tidak menunjukkan wajahnya di berita," Bai Nan bertanya.
Jisha juga menyela, "Apakah dia sangat galak?"
Semua anak melihat ke sisi ini, tampaknya tertarik pada pertanyaan itu.
"Dia..." An Zhe mengingat penampilan Lu Feng dan mencoba menilai menggunakan estetika manusia. "Dia agak galak, tapi terlihat baik."
"Seperti apa tampangnya?"
Pertanyaan anak ini lebih sulit dari sebelumnya. An Zhe tidak tahu bagaimana cara membuat perbandingan. Dia berpikir keras ketika tiba-tiba teringat warna mata Lu Feng. Semacam hijau tua yang dingin seperti aurora yang bergerak di langit.
Dia menjawab, "Seperti... Aurora."
Anak-anak bingung.
Pada saat ini, An Zhe melihat guru kehidupan memberinya jempol.
"Kamu layak mengajar bahasa dan sastra," guru kehidupan memberi tahu dia.
An Zhe tidak tahu apakah guru itu memuji atau mengkritiknya sehingga dia hanya mengerucutkan bibirnya dan tersenyum.
Hari-hari di Kota Utama berlalu seperti ini. Tanpa sadar, dia telah tinggal di sini selama hampir sebulan.
Kehidupan di Taman Eden sangat damai. Paling-paling, ada beberapa perselisihan antara anak-anak. Pada beberapa kesempatan, An Zhe berjalan di bawah Menara Kembar tetapi kedua menara membutuhkan akses kartu untuk masuk. Dia tidak memiliki izin untuk masuk. Untuk mendapatkan spora, pertama-tama ia harus tahu dimana letaknya spora itu di Mercusuar dan ia harus bisa memasuki Mercusuar.
Sekarang tujuannya masih jauh sekali.
Namun, pada saat yang sama, berita yang disiarkan menjadi semakin menarik. Sepuluh hari yang lalu, Kolonel Lu memimpin timnya ke Pusat Pemancar dan merumuskan rencana pemulihan Pusat Pemancar yang terperinci. Berita itu secara khusus menekankan bahwa anggota Pengadilan secara teratur pergi ke Abyss dan mereka sangat berpengalaman dalam berurusan dengan monster.
Lima hari yang lalu, militer secara resmi menemukan Pusat Pemancar dan membersihkan monster yang tersisa, melakukan pembersihan besar-besaran dan desinfeksi. Sebuah tim yang dikirim dari Mercusuar masuk dan mulai memperbaiki peralatan.
Hari ini, An Zhe berencana untuk terus mendengarkan berita, tetapi hari ini Lin Zuo bekerja pada shift malam jadi An Zhe pulang kerja lebih awal.
Saat itu jam 6 sore di musim panas dan langit masih cerah. Hanya ada lapisan tipis abu-abu biru yang perlahan menyebar di langit barat. An Zhe menggesek kartunya, pintu kaca bangunan Eden perlahan terbuka. Dia keluar bersama dengan Colin, yang juga pulang kerja lebih awal.
Saat ini bukanlah jam-jam pulang kerja dan hanya ada beberapa pejalan kaki di jalan. An Zhe melangkah di jalanan, mengambil jalan pintas ke bus shuttle. Dia dan Colin tidak saling menyukai sehingga bahkan jika mereka berjalan ke arah yang sama, mereka berjauhan.
Dunia secara alami memang hening.
Ketika An Zhe keluar dari jalan kecilnya menuju ke jalan besar, suara langkah kaki tiba-tiba terdengar di belakangnya. Lalu, sebuah bayangan putih melewatinya. An Zhe mengerutkan kening pada sosok putih itu. Dia yakin itu adalah gadis kecil.
Anak-anak di kelasnya, baik laki-laki maupun perempuan, sangat mirip dalam hal penampilan dan usia. Tidak bisa disangkal lagi, anak itu adalah anak perempuan. Dia memiliki tubuh yang sangat ramping, rambut hitam yang jatuh ke pundaknya, mengenakan gaun tulle putih.
Jalanan besar ada di depan dan ada mobil yang melaju di sana. An Zhe berseru, "Hati-hati!"
Ketika sebuah mobil melintas di jalan, gadis itu tampak ketakutan dan tiba-tiba berhenti. Dia tersentak, An Zhe, melihat ke arah An Zhe. Matanya ketakutan dan dia tampak bingung.
An Zhe bertanya-tanya, "Ada yang bisa aku bantu? Apakah kamu dari Taman Eden? "
Tanpa diduga, kata-katanya membuat gadis itu semakin tegang. Dia menggelengkan kepalanya dan berlari lurus menuju jalan!
An Zhe dengan cepat mengikuti.
Pada saat ini, sosok hitam muncul di sudut jalan. Sosoknya tegas dan tajam. Saat dia berdiri tepat di depan gadis itu, gadis itu melangkah maju. Pria itu membungkuk dan memeluknya. Pria itu mundur beberapa langkah ketika gadis itu berjuang dengan keras, tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.
An Zhe yang baru saja tiba di sini, "......"
Mata mereka bertemu.
An Zhe menyambutnya. "... Halo."
Lu Feng menjawab, "Halo."
An Zhe ingin bertanya kepadanya apakah Pusat Pemancar telah diperbaiki tetapi pada saat ini, dia memiliki kata-kata yang lebih penting untuk dikatakan. Kata-kata ini telah ia simpan selama sebulan. Di kereta hari itu, Lu Feng sedang dalam suasana hati yang buruk. Dia tidak terlalu bahagia dan An Zhe bertanya-tanya mengapa. — Di dunia ini, hanya sedikit orang yang bisa melihat kolonel secara rasional. Dikombinasikan dengan tindakan kolonel menyelamatkan gadis kecil dari jalan berbahaya, kalimatnya bahkan lebih valid.
"Kolonel," katanya.
Lu Feng sedikit mengangkat alisnya. "Ada apa?"
Gadis itu masih berjuang. Matanya kuyu, rambutnya berantakan dan dia tidak terlihat bagus. Lu Feng dengan santai menepuk punggungnya. Tekniknya kasar tetapi setidaknya niatnya baik.
Jadi, kalimat ini sekali lagi dikuatkan. An Zhe melirik gadis kecil itu sebelum melihat kembali ke arah Lu Feng dan menyatakan dengan tulus, "Kamu adalah orang yang baik."
Ada sedikit senyum di wajah kolonel. Itu bukan senyum tulus, melainkan seperti dia mendengar kebohongan An Zhe yang jelas. Detik berikutnya, ia menggunakan satu tangan untuk menghentikan gadis kecil itu sambil mengangkat komunikatornya dengan tangan lainnya. "Persimpangan 7, target telah ditangkap."
Dia melirik An Zhe dengan ringan saat dia berbicara.
An Zhe, "......?"
***
7 notes
·
View notes
Photo
Nama Depan Yang Sama – Hal Unik Yang Ada di Bali
Bagi yang pertama kali liburan ke Bali, anda akan menemui banyak penduduk lokal. Namun akan ada satu hal yang akan membuat anda bertanya, kenapa banyak orang Bali nama depannya sama?
Unsur jenis kelamin umumnya mengawali nama orang Bali. Kata seperti ‘I’ atau ‘Ni’ digunakan untuk membedakan jenis kelamin dimana ‘I’ diberikan untuk laki-laki sedangkan ‘Ni’ untuk perempuan.
Selain menunjukkan jenis kelamin, nama orang Bali juga menunjukkan urutan lahir seseorang. Perempuan atau laki-laki sama-sama boleh memakai nama berikut ini.
Anak pertama biasanya diberi awalan Wayan diambil dari kata wayahan yang artinya tertua / lebih tua, yang paling matang. Selain Wayan, nama depan untuk anak pertama juga kerap kali digunakan Putu atau Gede. Dua nama ini biasanya digunakan oleh orang Bali di belahan utara dan barat, sedangkan di Bali Timur dan Selatan cenderung memilih nama Wayan.
Made diambil dari kata madya (tengah) sehingga digunakan sebagai nama depan anak kedua. Di beberapa daerah di Bali, anak kedua juga kerap diberi nama depa Nengah yang juga diambil dari kata tengah. Ada juga yang menggunakan kata Kadek yang merupakan serapan dari adi yang kemudian menjadi adek yang bermakna utama, atau adik.
Anak ketiga biasanya diberikan nama depan Nyoman atau Komang. Konon diambil dari kata nyeman (lebih tawar) yang mengambil perbandingan kepada lapisan kulit pohon pisang, di mana ada bagian yang selapis sebelum kulit terluar yang rasanya cukup tawar. Nyoman ini konon berasal dari serapan anom + an yang berarti muda.
Anak keempat diawali dengan sebutan Ketut, yang merupakan serapan ke + tuut ngetut yang bermakna mengikuti atau mengekor. Ada juga yang mengkaitkan dengan kata kuno Kitut yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang.
Lalu, bagaimana jika anak kelima? Biasanya orangtua akan memberi nama Wayan namun akan ditambahkan Balik di belakangnya. Kata ‘Balik’ memiliki arti kembali atau lagi. Tak hanya di Bali, ternyata pulau sekitarnya seperti Penida, Ceningan dan Lembongan juga memakai sistem nama yang sama.
Unsur terakhir yang membentuk nama orang Bali adalah kasta atau golongan sosial. Dewasa ini kasta tak lagi berfungsi sebagai pembagian tugas dalam masyarakat tetapi masih digunakan dalam silsilah keluarga seperti pada penamaan seseorang.
Kasta yang tercantum dalam catur wangsa terdiri atas empat golongan yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Brahmana merupakan keturunan pemuka agama yang pada masa kerajaan dipercaya untuk memimpin upacara keagamaan. Orang-orang dari kasta ini umumnya akan punya nama depan Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk perempuan. Untuk kasta Brahmana, kata ‘I’ dan ‘Ni’ itu otomatis diganti dengan ‘Bagus’ yang berati tampan dan ‘Ayu’ yang berarti cantik.
Selanjutnya Ksatria merupakan keturunan raja, bangsawan, atau golongan kerajaan. Orang-orang dari Kasta ini umumnya punya gelar Anak Agung, Cokorda, atau Gusti. Untuk perempuan biasanya bernama Dewa Ayu, Desak, atau Sagung.
Kemudian untuk kalangan Waisya yang merupakan keturunan pedagang dan pengusaha jaman kerajaan, punya nama seperti Ngakan, Kompyang, Sang, dan Si. Namun nama-nama ini sudah jarang ditemui dan biasanya mereka lebih memilih nama sesuai urutan kelahiran.
Terakhir adalah golongan Sudra yang dulunya berprofesi sebagai pekerja atau buruh tetapi masa sekarang pekerjaannya sudah lebih bervariasi seperti bekerja di pemerintahaan atau swasta. Nama orang Sudra menggunakan urutan kelahiran tanpa adanya gelar tertentu.
https://indonesia.tajba.com/nama-depan-yang-sama-hal-unik-yang-ada-di-bali/
0 notes
Text
Walk by Faith, Not by Sight
20 Oktober 2020
Tulisan ini aku dedikasikan untuk Bapa Yang Penuh Kasih, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Banyak sekali hal yang aku alami selama aku hidup 22 tahun ini. Dalam tulisan ini, aku ingin membagikan pengalamanku, perjalanan imanku bersama dengan Tuhan serta kebaikan-Nya yang mengalir tak henti-hentinya layaknya sungai. Tidak pernah kering, tidak pernah habis, selalu berlimpah dan jernih menyegarkan. Aku mengambil judul “walk by faith, not by sight” dengan merujuk kepada 2 Korintus 5:7, “— Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —” (For we walk by faith, not by sight). Ya, hidup karena percaya apa yang Tuhan akan kerjakan, bukan karena melihat apa yang terjadi di hadapan kita.
Aku mengalami hal-hal baik ini, aku percaya bukan karena kehebatan atau kepintaran atau bahkan keberuntunganku sebagai seorang hamba, melainkan semua karena Kasih Karunia-Nya semata-mata. Dan aku percaya, Tuhan masih memiliki rancangan hidup dan keselamatan yang begitu indah bagi setiap orang yang selalu percaya dan taat kepada-Nya. Perlu dicatat bahwa tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri, namun untuk mendorong saudara-saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan untuk selalu “percaya” dan “menyerahkan diri” kepada Tuhan, karena percayalah bahwa semuanya yang Tuhan izinkan terjadi adalah baik dan manis. Segala sesuatu yang kamu dapatkan adalah yang terbaik dan untuk kebaikanmu. Dan apabila hal-hal buruk terjadi atau tidak sesuai ekspektasi, ingatlah bahwa Tuhan mengizinkannya terjadi karena Ia ingin melihat anak-Nya bertumbuh di dalam iman dengan menguji hati dan kesetiaan kita semua.
Berikut adalah beberapa dari pengalaman penyerahan diriku, dan bagaimana Tuhan selalu mengejutkanku dengan hal-hal yang lebih baik dari yang aku pikirkan.
1. Masuk Kuliah dan Menerima Injil
Teman-teman terdekatku pasti tahu, dari SMA aku sangat ingin masuk Universitas A (mohon maaf harus disamarkan, yang jelas lokasinya di Depok wqwq). Lima tahun yang lalu aku sangat ingin masuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan jurusan Akuntansi. Padahal, aku tidak pernah menyukai matematika atau hitung-hitungan (walaupun jurusanku ketika SMA itu IPA wkwk). Lantas mengapa aku ingin masuk jurusan Akuntansi di Universitas A? Karena gengsi, passing grade yang tinggi serta apresiasi dan pujian yang hendak aku dapatkan dari orang-orang. Dan prospek kedepannya, yaitu kekayaan melimpah jika aku menjadi seorang ahli akuntan. Idealisme yang begitu tinggi sampai nabrak langit ya? Tapi begitulah pemikiranku pada saat itu. Orientasiku adalah kekayaan dan pujian dari orang-orang. Dan aku berdoa sekencang-kencangnya kepada Tuhan bahwa aku sangat ingin masuk jurusan ini di universitas ini. Aku ingin sekali. Aku berdoa terus menerus dan melakukan puasa permohonan. Namun dalam doaku tersebut, selalu aku akhiri dengan kalimat “namun terjadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Padahal seujujurnya dalam hati, ingiiiiiin sekali ya Tuhan, tapi apapun yang terbaik lah ya daripada nggak dapet dimana-mana.
Singkat cerita, di H-1 pengumuman, aku mendapatkan sebuah mimpi. Dalam mimpi itu aku dikejar-kejar oleh seorang laki-laki yang mukanya sangat tampan (mirip Justin Bieber), namun ternyata ia hendak membunuhku. Di mimpi itu aku ditangkap dan diangkut menggunakan mobil truk. Aku duduk di sebelah kursi pengemudi yaitu Si Pembunuh Tampan tadi. Lalu di tengah perjalanan aku berkata sudah tidak tahan dan ingin buang air kecil. Ia pun berhenti di pinggir jalan. Disana aku melihat gedung INTEN (tempat kursus aku dan teman-teman lainnya masuk PTN) dan aku berlari ke dalam. Aku bertemu dengan wali kelasku, Pak GM, dan aku meminta tolong kepadanya kalau aku sedang dikejar pembunuh. Ia menyuruhku segera berlari masuk ke ruang kelas yang ada Ibu SF. Ibu SF terlihat khawatir dan menyuruhku untuk tenang. Namun ternyata Si Pembunuh Tampan itu menemukanku dan ia hendak memukul kepalaku dengan tongkat listrik. Hal itu gagal terjadi, karena salah satu office boy di INTEN, mas DD, memukul kepalanya dengan kursi hingga ia pingsan. Pak GM menyuruhku lari keluar, dan ketika aku berlari keluar ke jalan tadi, aku memanggil taksi. Aku bergegas masuk, dan berkata kepada supirnya, “Pak cepet pak! Ke Bandung!”. Lalu aku terbangun. Kaget sekali karena dalam benakku ketika aku bangun adalah kenapa aku bilang ke Bandung bukan ke Depok ya?
Singkat cerita, aku masuk Universitas B di Bandung dengan jurusan Hukum. Sebuah hal yang mengejutkanku, di luar ekspektasiku, namun Tuhan begitu mengasihiku. Selama aku merantau di Bandung, tepatnya di Jatinangor, aku mengalami perjalanan iman dengan Tuhan. Pertama, kakak kandungku yang sedang studi di Korea Selatan, meneleponku dan memberitakanku mengenai Injil. Aku sudah kristen sejak lahir, namun aku belum benar-benar memandang Tuhan Yesus Kristus seperti sekarang ini. Lalu aku mulai bertemu dan diajarkan mengenai Empat Hukum Rohani dengan seorang Kakak Rohani berinisial CH di Jatinangor, mengikuti persekutuan di kampusku, dan menjadi pengurus pesekutuan. Atau istilah lainnya adalah aku telah lahir baru. Sebelum menerima dan memahami esensi Injil, aku begitu susah untuk diajak berdoa, ke gereja, apalagi membaca Alkitab. Aku merasa bosan dan tidak memerlukan hal-hal itu, toh aku sudah percaya Tuhan Yesus sejak lahir? Namun pemikiranku ini bukanlah yang Tuhan inginkan. Dan setelah menerima Injil, tidak secara instan aku langsung berubah ya, tapi sedikit demi sedikit Tuhan menanamkan hati yang rindu untuk selalu memuliakan nama-Nya dan bersekutu di dalam-Nya.
Lucu sekali, karena benar bahwa Tuhan Yesus lebih mengetahui apa yang aku butuhkan dibanding apa yang aku inginkan. Tuhan Yesus mengubah hidupku melalui Firman Tuhan dan Kebenaran Injil (hal ini mungkin akan diuraikan lebih detail di posting lain). Tuhan Yesus tahu aku tidak menyukai hitung-hitungan, makanya aku masuk jurusan Hukum. Dan ternyata aku sangat menyukai jurusan ini. Aku jatuh cinta dengan jurusan ini. Terimakasih Tuhan Yesus, all praises goes to You, my Lord.
2. Mendapatkan Judul Tugas Akhir
Memasuki semester 6 di Jurusan Hukum, sudah saatnya memikirkan judul Tugas Akhir (skripsi). Cita-citaku memang cumlaude dan lulus 3,5 tahun. Dari awal Februari 2019 aku mulai mencari kesana dan kemari. Aku mulai mengambil topik mengenai Hukum Perusahaan dari bermacam-macam sumber tapi lama-lama sepertinya abstrak sekali judulnya. Singkat cerita, aku mengajukan tiga atau empat judul dan semuanya ditolak oleh kepala departemen. Judulku terlalu idealis dan datanya susah untuk didapat. Aku menjadi takut dan khawatir karena beberapa teman seangkatanku sudah ada yang mendapatkan judul, bahkan sidang usulan penelitian. Aku terus menerus membandingkan diriku dengan orang lain. Kok dia bisa cepet aku nggak sih? Sampai akhirnya di bulan April, temanku memberitahuku bahwa skripsi bisa menggunakan alternatif lain, yaitu mengikuti Penelitian Dosen, jadi topik yang kita bahas adalah sesuai dengan apa yang sedang dikerjakan dosen kita. Wah, aku harus mencoba ini, pikirku, karena targetku adalah mendapatkan judul di semester ini.
Aku mulai menghampiri dosenku, ibu Dr. Sinta Dewi Rosadi, untuk menawarkan diri menjadi asisten penelitiannya. Puji Tuhan, ia setuju. Aku dan satu temanku yang lain diperbolehkan untuk mengikuti penelitiannya yang bertemakan Privasi atau Perlindungan Hukum atas Data Pribadi di Indonesia. Menarik sekali, tapi aku lumayan gelisah karena jurusanku itu Hukum Ekonomi, sedangkan topik tersebut Hukum Siber. Aku mulai mencari cara supaya topik tersebut dapat menyinggung Hukum Ekonomi atau Hukum Perusahaan supaya nanti aku tidak terhambat di tengah jalan oleh kepala program studi di fakultasku. Aku akhirnya memutuskan untuk mengambil judul Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Peer to Peer Lending atas Kasus Pelanggaran Privasi Data Pribadi Menurut POJK mengenai P2P Lending. Dosenku setuju dengan judul ini, namun aku harus memastikan apakah judul ini sudah ada yang punya atau belum. Aku terhambat karena ibu wakil kepala departemen mengatakan judul tentang P2P Lending ini sudah banyak yang membahas, lalu aku mulai cari satu per satu, ternyata ada 3 orang kakak tingkat yang menggunakan judul ini. Aku sampai harus menghubungi ketiganya lewat chat memastikan apakah pembahasannya sama persis denganku. Ternyata 3 orang ini beda banget kok! Mereka lebih bahas ke arah perdata, atau perjanjian antara para pihaknya, bukan perlindungan data pribadinya menurut POJK.
Jadi aku meyakinkan ibu wakil kadept kalau judulku ini membahas topik yang berbeda karena aku sudah menanyakan ketiga orang tersebut (berani banget setelah dipikir2 ngechat kakak tingkat ga dikenal). Semua aku lakukan demi mendapatkan judul di semester itu. Lalu aku dengan pede dan senangnya menulis judulku di buku besar Judul TA Jurusan Hukum Ekonomi. Lalu aku melihat-lihat judul orang-orang lain, aku bolak-balik kertasnya, dan tiba-tiba…………. Aku menemukan judul yang sama persis. Bahas P2P Lending dan Perlindungan Privasinya menurut POJK. Wah……….. harus apa aku? Ya Tuhan, aku ingin sekali membahas tentang ini. Lalu aku kembali menghubungi nama yang menggunakan judul tersebut untuk menanyakan keseluruhan skripsinya. Dan ternyata memang persis sekali pembahasannya. Aku pergi dari gedung departemen dengan perasaan sedih, malu, bingung, semuanya tercampur. Lalu aku duduk dekat masjid di kampus Bandung bersama dengan pacarku, ia menenangkan hatiku dan membantuku untuk mencari judul lain. Beberapa judul kami temukan, lalu aku buat daftar judulnya. Aku tawarkan ke dosenku dan ia merasa judul-judul itu kalau tidak salah juga sudah ada yang bahas. Aku menjadi gelisah, sangat khawatir.
Sudah bulan Mei, artinya bulan depan sudah pergantian semester dan kenaikan tingkat. Aku berdoa setiap malam supaya Tuhan mengizinkanku untuk mendapatkan judul di bulan Mei ini. Aku benar-benar ingin lulus 3,5 tahun, membanggakan kedua orangtuaku, dan mulai mencari uang sendiri. Puji Tuhan, Tuhan mengabulkan doaku dan pada tanggal 27 Mei 2019 aku mendaftarkan judul yang baru, yang belum pernah dibahas oleh siapapun, yakni mengenai Good Corporate Governance Perusahaan Internet Intermediaries Dalam Melindungi Privasi atas Data Pribadi di Indonesia. Senangnya, aku langsung mendapatkan Dosen Pembimbing Kedua, Pak Elisatris Gultom. Perjalanan skripsiku dimulai dari hari itu dan semuanya berjalan begitu indah, penuh tekanan, senyuman, tangisan, sampai sakit asam lambung masuk klinik, tapi semuanya benar-benar aku lakukan dengan hati yang penuh syukur dan sukacita. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus, ternyata topik ini benar-benar memampukanku untuk lebih melek dalam mencantumkan data pribadiku di platform-platform internet, karena tanggung jawab perusahaan itu sangat terbatas sekali menurut hukum di Indonesia dan tidak dapat kita tuntut semudah itu apabila data pribadi kita dilanggar. Sangat berguna untuk masyarakat dan masa depan Indonesia ke depannya dalam memasuki dunia yang serba digital.
3. Sidang Akhir dan Gelar Sarjana
Pengumuman mengenai pembayaran UKT tersebar sekitar bulan Januari 2020, yakni pembayaran terakhir adalah tanggal 3 Februari 2020. Diri ini sangat khawatir karena sekitar dua minggu sebelum itu, dosen pertamaku juga belum mengabari, apakah skripsi aku dapat direvisi olehnya atau tidak. Dosen pertamaku, ibu Sinta Dewi, memang memiliki banyak sekali kegiatan, penelitian-penelitian, serta pengumpulan data hingga ke negara-negara di Eropa, sehingga sulit bagiku untuk bertemu dengan Beliau namun saya tetap mengaguminya. Sedangkan, dosen keduaku, Bapak Elisatris Gultom, adalah orang yang ingin mahasiswanya cepat lulus dengan skripsi yang bagus. Beliau memang mempermasalahkan Bab 1-ku pada awalnya, namun setelah melewati Bab 1 dan 2, Beliau mempercayaiku dan bimbingan hingga bab 5 pun berjalan dengan mulus, hanya satu atau dua kali revisi. Oleh karenanya, aku optimis bahwa aku dapat sidang akhir sebelum tanggal 3 Februari, agar tidak dikenai pembayaran UKT semester depan.
Ternyata ketika aku bertemu dengan dosen pertamaku, ia ingin meminta waktu setidaknya 10 hari untuk merevisi skripsiku. Pikirku, setelah 10 hari itu tepat tanggal 3 Februari 2020, aku bahkan tidak memiliki waktu untuk mendaftar sidang akhir dan ujian yudisium untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Semuanya akan terlambat dan aku akan dikenakan UKT semester depan? Padahal tinggal satu langkah lagi. Yah, apa boleh buat. Aku berserah pada Tuhan, hampir putus asa rasanya. Tapi aku tetap percaya, aku berjalan dalam iman. Dengan berat hati aku menunggu dan memberitahu orangtuaku bahwa aku belum tentu bisa memperoleh UKT 0 Rupiah. Tetapi Tuhan berkata lain, “kamu bisa dapat UKT 0 Rupiah”.
Setelah 3 hari menunggu, ternyata dosen pertamaku menghubungiku dan memintaku untuk menemuinya di Bandung, padahal aku sedang berada di Jakarta dan sedang Magang di Kemenkominfo. Aku langsung mengurusi surat magang dan berangkat ke Bandung keesokan harinya. Puji Tuhan, dosen pertamaku menyuruhku untuk mendaftar sidang akhir. Ia hanya menanyakan beberapa materi saja dalam skripsiku, dan ia sudah menyetujui semuanya dan mempercayakan aku dengan dosen keduaku. Puji Tuhan, sungguh luar biasa rasanya. Aku pun mendaftar sidang akhir dan mendapatkan jadwal pada tanggal 29-30 Januari 2020. Terimakasih Tuhan Yesus, atas UKT 0 Rupiah yang boleh hamba peroleh dan persembahkan untuk kedua orangtuaku. Mereka sangat bersyukur, karena keadaan ekonomi keluargaku sedang kurang baik.
Namun tidak putus sampai disitu rasa kekhawatiranku. Ujian yudisium dilaksanakan paling lambat tanggal 14 Februari 2020 bagi yang ingin mendapatkan UKT 0 Rupiah. Di tanggal 10 Februari 2020, aku belum mendapatkan tanggal untuk ujian yudisium, karena kepala program studi fakultas (kaprodi) tidak menerima surat publikasi jurnal hukum yang telah aku terima untuk mendapatkan gelar cumlaude. Sebelumnya, di angkatanku muncul sebuah kebijakan baru, yaitu barangsiapa yang ingin cumlaude wajib menerbitkan jurnal nasional atau internasional dengan akreditasi jurnal minimal ISSN dan IPK di atas 3,51. Aku hampir putus asa dan pasrah apabila aku tidak mendapatkan gelar cumlaude, namun teman-temanku berkata akan sayang sekali, karena ini adalah penghargaan terakhirku sebelum meninggalkan kampus ini. Aku meminta tolong dosenku, namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, dengan inisiatif aku meminta editor jurnalnya untuk mengubah format pada surat publikasi tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
Tepat tanggal 14 Februari 2020 pukul 09.00 WIB, kaprodi menerima surat publikasi tersebut. Artinya, aku dapat melaksanakan ujian yudisium di hari itu dan mendapatkan gelar cumlaude. Impianku untuk lulus 3,5 tahun dengan predikat cumlaude pun terwujud. Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan. Kalau bukan karena pertolongan Tuhan yang selalu tepat setiap waktunya, aku tidak akan dapat melewati ini semua.
4. Mencari Pekerjaan
Uang tabunganku habis karena aku baru mendapatkan musibah, handphone-ku dicuri. Sehingga aku membeli HP baru yang memang harganya cukup mahal (sekitar 4juta) karena aku butuh HP dengan spesifikasi yang bagus seperti HP lamaku dan memang sudah lama aku menginginkan HP baru ini, namun tak disangka harus dengan cara seperti ini. Ini sudah keempat kalinya HP-ku hilang.
Aku belum mendapatkan panggilan kerja di bulan Maret. Sudah hampir sebulan aku menganggur setelah dinyatakan sebagai alumni Universitas B. Tabunganku semakin menipis karena ayahku sudah tidak dapat memberikanku uang bulanan. Hingga tabunganku habis. Aku berdoa supaya aku bisa mendapatkan pekerjaan di bulan Maret ini, dengan hati yang bersungguh-sungguh dan percaya, dengan sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan. Aku percaya, Tuhan pasti tetap akan menolongku. Aku ingin mendapatkan pekerjaan, karena aku sudah tidak ingin menyusahkan orangtuaku, dan ingin memberikan eyangku uang bulanan karena ia yang masak setiap harinya.
Tidak lama kemudian, aku mendapat panggilan kerja. Di sebuah kantor hukum di Jakarta Pusat. Puji Tuhan, seminggu setelah wawancara, aku mendapatkan pekerjaan ini. Namun dikarenakan pandemi covid-19 telah melanda dunia, hingga di Indonesia kasus juga meningkat, aku belum mulai bekerja. Aku harus menunggu sampai bulan Juni 2020, baru aku dapat menandatangani kontrak percobaan selama 3 bulan.
Selama 3 bulan lebih ini, aku berhasil menabung hingga Rp8 juta. Artinya, bulan depan aku dapat membuka rekening deposito. Namun, keadaan berkata lain, tiba-tiba laptop ayahku (yang aku gunakan untuk bekerja di rumah) harus dikembalikan karena ayahku membutuhkannya. Bagaimana dengan laptop lamaku? Sudah rusak dan tidak bisa hidup. So yeah, I have to buy a new one. Aku membeli laptop dengan spesifikasi yang bagus dan diperkirakan dapat bertahan lama, dengan harga sekitar Rp7,5juta. Yes, tabunganku habis lagi. Aku harus memulai menabung dari awal lagi. Sehingga di bulan September 2020 aku mulai menabung kembali. Padahal targetku, aku dapat membuka rekening deposito di akhir tahun ini. Tapi tidak apa-apa, sekali lagi aku tetap percaya dan beriman bahwa Tuhan Yesus tidak akan pernah membiarkanku berjalan sendiri. Tuhan yang akan selalu menopang aku dan keluargaku, keadaan finansial kami, dan hidup kami. Aku tidak takut, aku tetap percaya pada-Nya. Aku bersyukur, karena di tengah pandemi global ini, aku masih mendapatkan berkat setiap hari setiap bulannya dari Tuhan. Aku masih bisa menabung setiap bulannya.
5. Diangkat sebagai Karyawan Tetap
Aku berdoa pada Tuhan, bahwa kiranya aku dapat lolos masa percobaan dan diangkat menjadi karyawan tetap, sehingga upahku dapat dinaikkan dan aku dapat mulai memberikan uang bulanan kepada eyangku. Hal yang tidak aku duga adalah aku dinyatakan lolos masa percobaan di bulan Oktober 2020 ini, sehingga aku dapat diangkat sebagai karyawan tetap. Sampai sekarang memang belum tandatangan kontrak, namun atasanku sudah memanggilku lewat Google Meeting dan ia menjelaskan dan memaparkan nilai kinerjaku selama ini. Puji Tuhan, tidak pernah berhenti bersyukur rasanya diriku ini. Tahun 2015-2020 adalah tahun-tahun di mana Tuhan benar-benar menolongku, menopangku, serta menyertaiku dalam setiap lika-liku kehidupanku.
Aku sangat bersukacita di dalam Tuhan, dan aku ingin mengembalikan apa yang telah aku peroleh, segala sesuatunya ini, kepada Tuhan. Kiranya, Tuhan selalu menyertai kami semua dalam setiap langkah hidup kami, setiap perjuangan kami, setiap air mata dan keringat kami, setiap perbuatan kami. Dan kiranya, kami sebagai umat juga tahu diri, sadar bahwa segala sesuatu ini tidak dapat kita peroleh tanpa Tuhan. Sadar bahwa kami tidak dapat menyombongkan diri, atau bahkan melupakan kebaikan Tuhan. Dijauhilah kiranya hal-hal demikian. Terimakasih Tuhan Yesus atas segala sesuatu yang Engkau berikan ini, kiranya tulisan ini boleh menjadi dorongan bagi teman-teman pembaca untuk lebih mempercayai Tuhan dalam setiap hal yang diperbuat. Mungkin banyak di luar sana yang tidak mengalami hidup yang baik ataupun mulus, tapi ini bukan yang saya titikberatkan. Aku tidak menulis ini untuk memamerkan kehidupanku yang selalu berjalan dengan mulus dan sesuai ekspektasi (bahkan apabila dilihat lebih dalam, justru banyak kekhawatiran dan putus asa yang aku rasakan), tapi aku menulis karena aku ingin menyampaikan bahwa Tetap Percayalah, dalam setiap kondisi hidupmu. Mau itu kondisimu sedang di atas atau di bawah, sedang terpuruk, sakit, bahkan menderita, tetap percayalah. Aku tahu, banyak sekali orang yang tidak dapat melihat kebaikan Tuhan karena hatinya sedang sakit, pahit, dan hancur. Dan aku tidak melarangmu untuk merasa demikian. Namun aku berdoa, supaya kamu dapat dipulihkan dan dibangkitkan. Dan semuanya dapat kita lakukan dengan “percaya”.
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” – Markus 11:24 TB
Terimakasih atas waktunya. Damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian.
S.K.
#TuhanYesusbaik#tuhanyesus#kesaksian#injil#renungan#tuhanyesusmemberkati#gospel#Jesus Christ#christian testimony#faith#hope#prayer
0 notes
Text
Nama Bayi Bosnia Yang Tampan Dan Cantik Dilengkapi Artinya
Nama Bayi Bosnia Yang Tampan Dan Cantik Dilengkapi Artinya
Nama Bayi Bosnia – tanyanama.com. Untuk anda yang mungkin sebentar lagi akan menjadi ayah dan ibu, pasti sudah tidak sabar lagi untuk melihat wajah bayi mungil si kecil. Namun sebelumnya apa anda sudah menyiapkan nama untuk kelahiran sang bayi?
Jika belum, anda bisa menyimak artikel dari situs kami tentang nama bayi Bosnia. Yang mana terdiri dari nama anak laki-laki dan nama anak perempuan. Agar…
View On WordPress
#Nama Bayi Bosnia Untuk Perempuan Dan Laki-Laki#Nama Bayi Bosnia Yang Tampan Dan Cantik Dilengkapi Artinya#Nama Bayi Laki-Laki Tampan Berasal Dari Bosnia#Nama Bayi Perempuan Cantik Berasal Dari Bosnia
0 notes
Photo
Kenapa Orang Bali Bernama Made, Wayan, Ketut? Ini Alasannya!
MALANGTODAY.NET – Keistimewaan di Pulau Bali hampir ada di segala aspek. Salah satunya bahkan terdapat pada nama-nama yang dimiliki. Dimana sebagian besar nama orang Bali memiliki nama Made, Wayan, Ketut, Nyoman, dan masih banyak lagi. Dimulai dari huruf I di depan nama Wayan misalnya, adalah kata sandang yang bermakna laki-laki. Sementara kata sandang penanda kelamin perempuan adalah Ni. I dan Ni juga bermakna seorang lelaki dan wanita dari keluarga masyarakat kebanyakan, tidak berkasta atau biasa disebut orang jaba. Baca Juga: 6 Istana Gaib Menyeramkan di Indonesia, Nomor 3 Ada di Bali
Sesuai kasta
Jika ia terlahir di keluarga penempa besi, maka orang Bali ini bernama Pande. Bila di depan Wayan gelarnya Ida Bagus, ia tentu terlahir di keluarga Brahmana. Ida Bagus berarti yang Tampan atau Terhormat. Jika saja ia digelari Anak Agung, maka ia lahir di keluarga bangsawan.
Sesuai urutan kelahiran
Nama Wayan berasal dari kata “Wayahan" yang artinya yang paling matang. Titel anak kedua adalah Made yang berakar dari kata "Madia" yang artinya tengah. Anak ketiga dipanggil Nyoman yang secara etimologis berasal dari kata "Uman" yang bermakna “sisa” atau “akhir”. Adapun anak keempat gelarnya Ketut. Ia berasal dari kata kuno "Kitut" yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Ia adalah anak "bonus" yang tersayang. Namun jika bicara lebih rinci, ketiga titel hirarki kelahiran orang Bali memiliki sinonim; untuk Wayan: Putu, Komang, atau Gede; untuk Made: Kadek atau Nengah; untuk Nyoman: Komang. Sementara nama Ketut yang istimewa tak bersinonim.
Pengaruh kepercayaan
Jadi menurut pandangan hidup orang Bali, sebaiknya sebuah keluarga memiliki tiga anak saja. Setelah beranak tiga, kita disarankan untuk lebih “bijaksana”. Namun zaman dahulu, obat herbal tradisional kurang efektif untuk mencegah kehamilan dan aborsi selalu dipandang jahat. Sehingga sepasang suami istri mungkin saja memiliki lebih dari tiga anak. Baca Juga: Ikut Terkena Imbasnya, Roy Suryo Disindir Bonek Karena Hal Ini Orang Bali tidak memiliki nama marga atau nama keluarga. Meski begitu, ada juga orang Bali yang turun-temurun dengan jelas menambahkan nama marga sepeti Dusak, Pendit, dan lain-lain di belakang nama depan. Banyak hal yang berubah di Bali sejak kemerdekaan Indonesia. Bila di zaman dulu orang menamai anaknya sekehendak hati sampai sering tanpa arti, di zaman sekarang ini, orang-orang mulai ramai memakai nama yang berasal dari bahasa Sanskerta. Ada juga nama orang Bali kini yang sudah bernuansa barat seperti misal I Ketut Bobby, Ni Luh Ayu Cindy, dan lain-lain.
Penulis: Ilham Musyafa Editor: Ilham Musyafa
Source : https://malangtoday.net/flash/bali/nama-khas-bali/
MalangTODAY
0 notes
Text
New Post has been published on Kesehatan Ibu Hamil
New Post has been published on https://is.gd/8TqxOW
Rangkaian Nama Bayi Laki-Laki Islami dan Artinya
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Cara Merangkai Kata Untuk Membentuk Rangkaian Nama Anak Laki-laki Terbaik
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Merangkai kata untuk dijadikan rangkaian Nama bayi laki-laki bukanlah hal yang mudah, bunda harus benar-benar teliti dalam memilih nama yang tepat untuk sang jagoan agar kelak sang buah hati bisa menjadi sosok laki-laki yang tangguh, berani, dan bisa menjadi pengayom bagi orang-orang disekitarnya.
Banyak hal yang bisa dijadikan inspirasi untuk membuat rangkaian nama anak laki-laki Islami, seperti;
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Kejadian yang terjadi saat sang bayi lahir,
Keunikan yang ada pada sang bayi,
Kenangan yang terkenang saat sang bayi lahir dan lain-lain.
Pilihlah nama terbaik untuk sang buah hati karena nama terbaik juga bisa menjadi jalan hidup terbaik yang diawali dari hadiah nama terbaik yang diberikan oleh ayah dan bunda pada anak tercinta.
Daftar Nama Bayi Laki-laki Islam dan Artinya.
Berikut ini akan disajikan rangkaian nama bayi laki-laki Islami pilihan yang bisa dijadikan doa terbaik untuk masa depan sang buah hati antara lain:
Aditya Rifqi Hamizan
Aditya Rifqi Hamizan, artinya, laki-laki yang pandai, tampan, lemah lembut dan bijaksana. Rangkaian nama bayi laki-laki ini bisa menjadi doa untuk bayi laki-laki yang kelak diimpikan menjadi laki-laki tampan, pandai, lemah lembut dan bijaksana.
Arsyad Abdul Azim
Arsyad Abdul Azim, artinya laki-laki cerdik adalah hamba Allah yang maha agung. Rangkaian nama bayi laki-laki Islami ini adalah doa yang pas untuk jagoan bunda yang diimpikan kelak menjadi laki-laki yang cerdik.
Rizqi Izzatul Ibad
Rizqi Izzatul Ibad, artinya, laki-laki yang murah rezeki dan menjadi hamba Allah yang mulia. Rangkaian nama bayi laki-laki ini adalah doa yang pas bagi bunda yang selalu mengimpikan anak laki-lakinya memiliki rezeki yang melimpah dan selalu menjadi hamba Allah yang mulia.
Muhammad Ihsan Azmi
Muhammad Ihsan Azmi, artinya, laki-laki terpuji yang berakhlak baik dan memiliki hati yang teguh. Rangkaian nama bayi laki-laki Islam ini sangat cocok untuk anak laki-laki yang diimpikan memiliki kepribadian yang baik, perilaku yang terpuji dan hati yang teguh tak tergoyahkan oleh godaan yang bersipat duniawi.
Muhammad Ihsan Azmi
Arif Fajar Nugraha, artinya laki-laki cerdas yang berwawasan luas sebagai anugrah di pagi hari. Jika bayi laki-laki bunda lahir di waktu fajar, maka rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat cocok untuk si kecil yang kelak menjadi pribadi yang cerdas dan berwawasan luas yang bisa menjadi cahaya kehidupan bagi setiap orang.
Umar Abdul Hakim
Umar Abdul Hakim, artinya Laki-laki mulia dan tinggi adalah hamba Allah yang maha bijaksana. Mempunyai anak laki-laki yang bijaksana merupakan impian semua orang tua, untuk itulah rangkaian nama anak laki-laki Islam ini sangat cocok untuk jagoan bunda.
Ahmad Zaki Mubarak
Ahmad Zaki Mubarak, artinya laki-laki terpuji, memiliki hati yang bersih dan selalu diberkahi Allah SWT. Rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat cocok untuk putra bunda yang lahir di zaman canggih ini, karena di era teknologi serba canggih ini rentan sekali terjadi kerusakan moral dan akhlak, jadi berikanlah nama bayi laki-laki Islami ini sebagai hadiah spesial buat jagoan bunda.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Fakhri Ahmad Aziz
Fakhri Ahmad Aziz, artinya, laki-laki kebanggan, berakhlak terpuji dan berkpribadian tangguh sekaligus mulia. Rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat cocok dan pas buat putra bunda yang diimpikan menjadi laki-laki kebanggan keluarga dan setiap orang di sekelilingnya.
Rasyid Salimul Insan
Rasyid Salimul Insan, artinya laki-laki cerdik adalah manusia yang selamat. Rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat pas untuk putra bunda yang kelak memiliki kepribadian yang cerdik dan selalu dilimpahi rasa aman dalam kehidupannya.
Rafiq Abdul Halim
Rafiq Abdul Halim, artinya laki-laki yang bisa menjadi teman adalah hamba Allah yang lemah lembut. Rangkayan nama bayi laki-laki ini sangat cocok bagi buah hati bunda, karena nama ini adalah doa yang berisi impian memiliki anak laki-laki yang bisa dijadikan teman yang bisa diajak sharing dan bercerita serta memiliki sikap lemah lembut.
Ibrahim Tsabit Zuhairi
Ibrahim Tsabit Zuhairi, artinya, pemimpin yang baik, teguh pendirian dan selalu hidup tentram. Rangkaian nama bayi laki-laki ini, menggambarkan seorang pemimpin yang teguh pendirian akan hidup tentram. Nama ini cocok jadi doa terbaik bagi buah hati bunda yang diimpikan menjadi seorang pemimpin besar.
Fahmi Yahya Husein
Fahmi Yahya Husein, artinya laki-laki yang diberikan anugrah pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan selalu mencintai ilmu pengetahuan dalam setiap detik hidupnya. Rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat cocok bagi bunda yang ingin memiliki seorang anak laki-laki yang kelak bisa menjadi seorang cendikiawan yang berwawasan luas serta berkepribadian tenang dalam menjalani hidup.
Zulfikar Abdurrahman
Zulfikar Abdurrahman, yang artinya, seorang laki-laki yang memiliki ketegasaan dan ketajaman dalam membedakan kebenaran dan kezaliman sebagai hamba Allah yang maha penyayang. Rangkaian nama bayi laki-laki ini adalah doa yang tepat untuk bayi laki-laki bunda yang kelak akan menjadi seorang hakim di pengadilan.
Rizal Muhaymin Assidik
Rizal Muhaymin Assidik, artinya laki-laki pemelihara kebenaran. Rangkaian nama bayi laki-laki Islam ini memiliki makna laki-laki yang senang memelihara kebaikan atau dengan kata lain, laki-laki yang selalu tetap istiqomah dalam kebaikan. Nama ini sangat cocok buat bayi laki-laki bunda yang diimpikan sebagai hamba Allah yang selalu bisa memelihara diri untuk tetap berpegang teguh pada kebenaran.
Usman Abdul Mughni
Usman Abdul Mughni, artinya, seorang lelaki darmawan adalah hamba Allah yang maha kaya. . Rangkaian nama bayi laki-laki ini terilhami oleh sahabat Nabi Muhammad SAW Usman bin Afan yang terkenal dengan kedarmawannannya. Jika bunda mengimpikan seorang anak laki-laki yang berjiwa darmawan. Maka nama ini adalah doa yang tepat untuk buah hati bunda.
Yusuf Abdul Hanif
Yusuf Abdul Hanif, artinya, hamba Allah yang lurus dan berwajah tampan. Rangkaian nama bayi laki-laki ini sangat cocok untuk putra bunda yang tampan rupawan. Selain itu, nama ini juga bisa menjadi doa untuk sang buah hati agar menjadi hamba Allah yang tetap lurus dan konsisten berpegang teguh pada syariat Islam.
Farhat Khalit Rabbani
Farhat Khalit Rabbani, artinya laki-laki yang selalu terus menerus bahagia dan senang melakukan sesuatu karena Allah. Rangkaian nama bayi laki-laki ini menggambarkan bahwa orang yang selalu semangat mengerjakan sesuatu karena Allah semata, maka dia akan dianugrahi kebahagiaan yang abadi.
Nama ini adalah doa untuk bayi laki-laki bunda yang diimpikan selalu bahagia dunia akhirat.
Memilih Asmaul Husna untuk Rangkaian Nama Bayi Laki-laki Islami
Selain daftar nama-nama di atas, bunda juga bisa menjadikan asmaul husna sebagai salah satu kata dalam rangkaian nama bayi laki-laki Islami untuk buah hati bunda. Namun, jika hendak menggunakan asmaul husna, hendaknya di dahului kata abdun yang bermakna hamba.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Demikianlah sajian rangkaian nama bayi laki-laki Islam dan artinya, semoga bisa menjadi referensi bagi bunda yang akan menyambut kelahiran putra yang tercinta.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
0 notes
Text
Hiks, Ternyata Nggak Beneran (Part 1)
Keributan dan kerumitan ini bermula ketika si Deta pulang dari taman yang tak jauh dari tempat kami tinggal. Katanya, dia bertemu dengan salah satu idola kampus kami. Evan namanya. Namanya idola, yang pertama kali yang menjadi perhatian pastilah wajahnya yang tampan. Termasuk si Evan ini. Tapi Evan sedikit berbeda, selain tampan juga terkenal akan kepintarannya.
“Bela, Yash. Come here!“ “Hurry..!” Aku mendengar teriakan dari ruang tengah yang juga merupakan ruang belajar kami.
“Cepat..! Sekali lagi aku mendengar teriakan Deta.
Dari dapur aku bisa melihat Bela keluar dari kamar dengan rambut berantakan sambil mengucek mata. Sepertinya dia capek sekali setelah seharian menemani aku mencari peralatan buat praktek besok. Merasa bersalah.
“Ada apa sih, Det? Tanya bela sambil masih mengucek-ngucek matanya.
Aku juga berjalan keruang tengah, penasaran ada apa sampai Deta harus berteriak kencang. Tapi tak heran, Deta selalu berekspresi berlebih ketika ada sesuatu. Apapun itu, bahkan ketika ketemu kecoa di kamar mandi saja. Dia bisa membuat tetangga sebelah sampai protes. Karena terbangun dengan teriakannya.
“Iya, ada apa sih. Det? Bikin kaget saja.” Aku menggerutu setelah sampai di ruang tengah.
“Liat-liat, Sini.” Deta berdiri menarik Bela untuk melihat ke layar laptop yang berada di atas meja ruang tamu.
Setengah diseret, Bela menurut saja, akupun yang dari tadi penasaran ikut-ikut melongokkan wajah ke layar laptopnya si Deta.
“Twitter? Aku melihat akun twitter Deta terbuka disana, tak terlalu memperhatikan apa yang tertulis disana. Deta mengangguk.
“Iya, coba kalian liat. Siapa yang sudah ngtweet di dinding akun gue? Mata Deta berbinar-binar. Memutar Laptopnya tepat mengarah ke aku dan Bela.
Setelah memperhatikan, aku barus sadar, ternyata ada nama Evan di sana, dan dia yang menulis ucapan “Hai Deta, ini aku Evan yang tadi minta akun twitter kamu”. Follow back ya.”
“Trus apa istimewanya? Aku menatap ke arah Bela dan Deta. “Aku juga sering kok diajak kenalan atau di tweet orang lain di dinding, biasanya aja.” Celetukku sepele.
“Ya ampuun Yash! Ini Evan, kamu tau Evan kan? Tanya Deta dengan wajah super duper sumringah.
Aku mengangguk tau.
Aku tau sekali siapa Evan, tapi bukan Evan Dimas yang pemain bola itu. Ini orang katanya ketampanannya itu sebelas dua belas dengan bintang korea. Selain itu dia ramah sekali dengan para juniornya. Tak hanya itu, Evan juga terkenal dengan kepintarannya, trus dari keluarga kaya lagi. Perfect lah pokoknya. Tapi bagi aku biasa aja. Gak ada yang istimewa. Aku sudah terbiasa didekati cowok-cowok sejenis Evan. Bahkan lebih, bukannya aku bermaksud sombong, tapi itu memang kenyataan.
Kalau dipikir-pikir siapa sih yang tak jatuh cinta dengan si Evan. Tapi jujur aku biasa aja tuh, aku tau sekali karakter sejenis si Evan seperti apa. Dia hanya ramah saja dan selalu bersikap baik kesetiap orang.
Termasuk hal biasa ketika Evan minta akun social media orang lain. Apalagi teman-teman kuliah-kulianya di kampus. Hanya saja terkadang mereka-mereka saja yang menganggapnya berlebih dan merasa sok jadi orang yang istimewa. Yaa.. termasuk si Deta ini. Merasa iba.
Aku berbalik ke dapur, melanjutkan kegiatan mencuci piring yang sempat terabaikan karena teriakan Deta. Tinggal Bela yang masih dengan setia mendengarkan ceritanya Deta meskipun dengan sesekali aku melihat Bela menguap karena ngantuk.
“Tuh anak satu, benar-benar nggak peka.” Gerutu ku dalam hati.
***
Sudah satu minggu. Selalu Evan yang jadi topik utama ketika kami berkumpul. Entahlah, aku juga tidak terlalu mendengarkan. Hanya sesekali menanggapi, tersenyum atau sekedar menjawab oh. Sesekali kalau aku sedang kesal aku akan bilang.
“Kamu jangan berlebihan deh, Det. Yang dia tulis dia tweet hari ini kan belum tentu buat kamu.”
Deta menoleh.
“Maksud kamu?” Tanya Deta, sepertinya dia penasaran dengan perkataanku tadi. Aku cuma mengangkat bahu, malas harus bicara panjang lebar ke Deta. Bagaimana aku tidak kesal? Tweetan si Evan yang bilang “Hari ini aku berpapasan dengan satu sosok yang membuat jantungku berdegup.” Lha… kebetulan katanya hari ini Deta berpapasan dengan Evan tadi pas di kantin. Lha, kan yang berpapasan dengan Evan banyak, termasuk aku pas mau makan siang. Aku yakin cewek-cewek yang juga berpapasan dengan Evan. Namanya juga di kantin. Mereka saja yang terlalu ke geeran.
“Sumpah deh, ini membuat aku kesal. Apalagi salah satu sahabatku juga menjadi korban kegeeran. Semoga saja dia cepat tersadarkan.” Pikirku berharap dalam hati.
*** Membuat aksesori dari bahan manik-manik dan bahan-bahan flanel adalah salah satu kegiatan rutinku. Aku bisa membuat berbagai macam jenis kerajinan tangan. Aku suka melakukannya setelah pulang dari kampus. Selain bisa menambah pemasukan, juga merupakan bagian dari hobby yang bisa menghasilkan uang. Selain itu aku juga selalu memposting di twitter, Instagram dan dihampir semua social media yang aku punya. Biasanya mereka-mereka yang tertarik akan mengirimkan pesan untuk dibuatkan. Penjualankupun sudah cukup lumayan banyak. Dari hasil penjualan tersebut aku tidak perlu lagi meminta uang ke orang tua kalau hanya buat sekedar jalan-jalan dan beli baju baru.
Kata teman-teman yang lain aku sedikit berbeda dengan kedua sahabatku ini. Memang, aku sendiri sadar akan hal itu. Aku tak seperti Bela dan Deta yang selalu berapi-api ketika bercerita soal makhluk yang bernama laki-laki. Sejak dulu aku tak pernah mau menjalin hubungan dengan laki-laki dan Bela juga Deta tau sekali soal itu. Aku selalu bilang, aku nggak mau pacar-pacaran dulu. Kalo mau, aku nikah aja langsung. Begitu.
Hari ini kami tidak masak untuk makan malam. Kelelahan, juga karena jadwal kuliah sampai jam lima sore, itu artinya kami akan sampai kerumah sangat-sangat sore sekali dan itu artinya juga malam ini hanya ada dua pilihan, masak yang instant-instant yang tak sehat atau makan di luar saja. Karena ketika lapar diantara kami bertiga tak akan ada yang sudi untuk masuk ke dapur.
Akhirnya diputuskan makan diluar.
“Buruaan, Det…!” Aku memanggil Deta yang masih saja di kamar, aku tau pasti dia pasti lagi mau dandan. Sempat-sempatnya tuh anak.
“Iya.” Teria balasan dari kamar. Siapa lagi kalau bukan Deta.
“Tuh anak masih aja sempat-sempatnya masuk ke kamar buat dandan.” Aku mengerutu.
Bela tertawa melihatku menggerutu. “Sudah biasa, namanya juga Deta.” Jawabnya.
Bela cuma senyum-senyum melihat kami berdua bersungut-sungut ketika sudah bekumpul. Ya, diantara kami bertiga Bela adalah yang paling kalem dan lemah lembut. Berbeda dengan aku yang agak jutek dan Deta yang pecicilan.
Kami jalan kaki, karena memang tempat makan yang kami tuju tidak jauh. Hanya butuh lima menit untuk berjalan kesana. Dan setelah pulang biasanya kami akan duduk-duduk dulu di taman yang pastinya akan kami lewati ketika menuju warung makan tersebut.
Ternyata, selalu saja ada hal yang tak terduga terjadi, yang lagi-lagi dan pasti nantinya akan membuat aku kesal dan tingkat kejutekanku akan semankin naik tingkat setiap harinya.
Aku menyenggol Deta yang ternyata dari tadi sudah mulai senyum-senyum sendiri melihat siapa yang sedang masuk ke warung makan yang kami tuju.
“Evan.” Lirih suara Deta terdengar dikupingku. Tapi aku bisa mendengarnya dengarnya dengan jelas.
“Please, Det jangan lebay, Malu…! Bisikku sambil menendang kakinya. Sedangkan Bela hanya cekikikan kecil melihat Deta yang pecicilannya mulai kumat lagi.
Continue part 2
0 notes
Text
You. (Part 1)
Kaysha Anindya Callista Baskoro . Itu adalah namaku, terlihat sedikit aneh tapi itu adalah pemberian dari kedua orang tuanya yang ia panggil Pipo dan Mimo. Aku hanya memiliki satu kakak dan dia bernama Kenzie Shakeel Niscala Baskoro, aku memanggilnya Kakang yang artinya Kakak dalam bahasa sunda. Pipo memiliki nama yaitu Aldwin Narendra Rayyan Baskoro, sedangkan Mimo memiliki nama yaitu Anindya Putri Winata.
Pipo bekerja sebagai direktur utama dari perusahaan Baskoro Grup, yang dibangun oleh Aki-Kakek- tapi kemudian diserahkan kepada Pipo, karena Aki sudah mulai tua. Pipo merupakan anak laki pertama dari dua bersaudara. Adik Pipo yaitu Om Aldebaran, dia tinggal dengan keluarganya di Amerika, karena ia mengurus cabang perusahaan disana.
Mimo bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dulu, Mimo adalah seorang penari tapi begitu Kakang lahir, Mimo berhenti menari dan menjadi ibu rumah tangga. Mimo adalah putri jawa yang masih mempunyai keturunan darah biru. Kegiatan Mimo selain menjadi ibu rumah tangga, ia juga sesekali mendatangi sanggar yang ia kelola sendiri.
Kenzie Shakeel Niscala Baskoro atau aku biasa panggil Kakang, kini ia tengah melanjutkan sekolah S2 nya di Jerman. Ia menggambil jurusan Bisnis Manajemen di salah satu kampus terbaik di Jerman. Kakang terkadang pulang setahun dua sampai lima kali tapi kalau dia bener-bener ingin pulang, dia pasti pulang. Kakang berbeda lima tahun denganku. Sekarang umurnya 23 tahun, menurutku Kakang sangat pintar, karena di umurnya yang masih tergolong muda ia sudah mampu melanjutkan S2.
Kaysha Anindya Callista Baskoro. Kini aku sedang melanjutkan pendidikan S1 di perguruan tinggi negeri di Indonesia. Aku menggambil jurusan yang sangat jauh dari latar belakang keluargaku yaitu aku menggambil jurusan Sastra Indonesia. Kedua orang tuaku bahkan di keluargaku tidak ada yang lulusan jurusan ini tapi Eninku-Nenek-ia menggambil jurusan Sastra Jerman. Aku tertarik dengan dunia seni tari, tapi aku tidak bisa. Aku rasa bukan disana Passion ku. Oh iya, aku memiliki banyak nama panggilan diantaranya Kaysha, Aysha, Kay, Sha, Anin, Nindya, Nin, dan Callista. Untungnya tak ada yang memanggilku Baskoro, karena itu adalah nama Aki, hehe. Tetapi dirumah aku dipanggil Ade, karena aku anak bungsu.
“Ade.” Panggil Mimo menyadarkanku dari lamunanku.
“Iya?”
“Ade, Mimo mau ke sanggar. Ade mau ikut nggak?”
“Sanggar?”
“Iya.”
“Pipo kapan pulang?”
“Pipo nanti jemput Mimo di sanggar. Mau ikut?” tanya Mimo lagi padaku.
“Nggak deh. Ade dirumah aja. Mo, Kakang kapan pulang?” sebenernya aku sangat rindu kepada kakang, karena ia sudah lama tidak pulang terakhir sih bilangnya dia sedang sibuk karena banyak paper yang harus ia kerjakan karena deadline yang sangat mepet.
“Kemarin bilang ke Mimo sih bulan depan, kangen ya. Mimo juga kangen sama Kakang.”
“Iya:((“
“Yaudah, Mimo pergi dulu ya. Kalau ada apa-apa telfon Mimo atau Pipo, oke?”
“Bawa oleh-oleh.”
Aku lalu bergegas menuju kamar dan mengistirahatkan kedua mataku.
Oh iya, aku mempunyai sahabat dari kecil. Dia ini sangat mengerti aku, dia bernama Ardan Athaya Prasetyo. Aku dengan Ardan adalah tetangga dari kecil hingga sekarang. Kami selalu bersama, sampai kuliah pun kami satu fakultas. Dia jurusan Sastra Jerman. Terkadang kami selalu berangkat bersama kadang juga dia hanya mengantarkanku. Ardan adalah penjaga aku dikala Kakang pergi. Dulu sewaktu Kakang akan pergi dia menitipkanku kepada Ardan.
Tak lama handphoneku bergetar. Drrrt drrt.
“Halo.”
“Dimana, Nin?”
“Dirumah, lo dimana?”
“Di jalan nih abis nganterin si Gadis. Tau ga, Nin? Dia nerima gue!!”
“Serius lo?! Kok bisa?! Bukannya lo baru deket yah sama si Gadis?”
“Siapa coba yang gak kelepek-kelepek ngeliat gue?”
“Lebay banget, gue biasa aja tuh.”
“Lo mah katarak aja gak bisa bedain mana yang ganteng dan yang buruk rupa.”
“Traktir pokoknya! Nggak mau tau. Gue yang tentuin tempatnya.”
“OK SIAP! Lo siap-siap sana, gue jemput bentar lagi.”
Aku lalu bersiap-siap dan mengirim pesan kepada Mimo
To: Mimo
Mimooooo. Aku mau makan dulu ya diluar sama Ardan.
From: Mimo
Iyaaaa. Pulangnya jangan kemaleman yaa, mimo juga mau makan sama Pipo diluar, bye.
Aku memutuskan memakai luaran kemeja dan memakai kaos yang bertulisan Gun’s n Roses dan memakai jeans kesayanganku dan memakai sneakers. Hari ini aku ingin terlihat sedikit tomboy. Dan handphone ku bergetar.
From: Ardan
Gue udah di depan. CEPEEEET!!!!!
Lalu aku turun kebawah dan bergegas keluar, kebetulan dirumahku ada Mbak yang membantu Mimo dalam beres-beres rumah dan Mbak Yayu sudah mengurusku juga dari kecil.
“Mbak!!! Aku keluar dulu sama Ardan!!” ujarku atau bisa dibilang aku setengah berteriak agar terdengar.
Aku menemukan mobil bmw keluaran terbaru milik Ardan. Ia membuka jendelannya.
“Lama banget sih, gue udah bulukan tau.”
“Lebay banget sih.” Lalu aku masuk ke mobil Ardan. Dan kami pun melaju membelah kota Jakarta yang kala itu lumayan lenggang.
“Oh iya, gimana sama Gadis?”
“Iya, dia nerima gue. Jadi mulai besok, lo berangkat sendiri ya hehe. Gue mau ngejemput yayang gue.”
“Geli banget gue dengernya.” Aku terdiam. Biasanya meskipun Ardan punya pacar, ia akan selalu berangkat bersama tapi kali ini berbeda.
“Mungkin ntar juga kita bakal jarang nih main gini.”
“Iyee. Gue bisa jalan sendiri kok, lo tenang aja. Ok?”
Ardan lalu mengacak rambutku.
“ARDAN!” aku membenarkan rambutku yang tadi di acak-acak oleh Ardan. Tapi yang dipanggil namanya malah tertawa. Aku mengakui kalau Ardan memang tampan, tapi aku tak pernah berani untuk jujur kepada Ardan.
“Dan.”
“Apaan?”
“Nggak.” Awalnya aku akan memberi tahu Ardan bahwa aku kangen pada Kakang tapi melihat kalau Ardan lagi bahagia aku tidak jadi.
“Apaan nggak?”
“Itu kita ke tempat biasa kan?”
“Iyalah, lo mau ke tempat lain?”
“Nggak, hehe.”
Akhirnya kami sampai di tempat langganan kami yaitu tempat makan pinggir jalan yang menjual banyak makanan. Aku dan Ardan sangat menyukai Sate Kambing nya.
“Bang, kayak biasa dua yah.” Pesan Ardan kepada Abang-abang yang sudah mengenal kami. Bahkan dia menganggap kami adalah sepasang kekasih.
“Dan, Gadis orangnya kayak gimana sih?”
Ardan yang sedang meminum es teh manis lalu berhenti beraktivitas dan melihat kemataku.
“Gadis itu orangnya kayak Bunda gue. Tapi gadis sedikiti manja tapi gue suka itu.” Ya. Ardan sangat mencari wanita yang mirip dengan Bunda nya, karena menurutnya Bunda nya adalah wanita yang sempurna dan ia ingin mempunyai teman hidup seperti Bunda nya.
“Sesuai dong sama yang lo mau.”
“Iya nih, gak sengaja. Mungkin dia jodoh gue.” Ok sip Dan.
Tak lama pesanan kami datang. Dan yang mengantarkannya Abang-abang yang selalu menyangka kami pacaran.
“Waduh, lagi pacaran yah. Sering-sering ke sini ya, biar langgeng.” Dan si abang-abang pergi. Aku dan Ardan yang sudah biasa hanya bisa tersenyum, bahkan diantara kami tak ada yang membenarkan atau menyalahkan perkataan si abang tadi.
�?
1 note
·
View note