#Nama Anak Laki Laki Dan Artinya Sopan Santun
Explore tagged Tumblr posts
supersulley14-blog · 2 years ago
Text
ANAKKU
ALHAMDULILLAH anakku berjenis kelamin laki-laki. InsyaAllah lahir bulan Agustus. Semoga kelak menjadi anak yang cerdas, fisik sempurna, sehat jasmani dan rohani, serta bertutur kata lembut penuh sopan santun. Sementara ini sudah siapkan nama : Arsenio Agnar. Artinya laki-laki gagah berani laksana ksatria membawa pedang. Sampai bertemu di bulan Agustus ya sayangnya mama dan papa. We love you, Arsen...
0 notes
tanyanamabayi · 8 years ago
Text
63 Nama Bayi Laki Laki Yang Artinya Sopan
63 Nama Bayi Laki Laki Yang Artinya Sopan
tanyanama.com – Nama bayi laki laki modern berikut ini adalah kumpulan nama lengkap untuk laki-laki yang mempunyai arti Sopan. Nama anak laki laki ini tentunya bisa dikombinasikan dengan nama lain untuk membentuk sebuah rangkaian nama bayi laki laki 2-3 suku kata yang cocok dengan makna nama yang pas dan indah untuk calon bayi laki laki Anda.
Ketika mencari ide nama bayi laki laki yang baik,…
View On WordPress
0 notes
adiwisaksonoadi · 4 years ago
Text
Tumblr media
Banjaran (biografi) Prabu Salyo
Lakon Banjaran Karno dan lakon lain tentang tokoh Ngestino dan Pendowo pasti menyangkut nama Prabu Salyo. Siapakah sejatinya Prabu Salyo? Bagaimana perannya dalam perang besar trah Baroto alias Baroto yudo joyo binangun? Inilah lakon Banjaran Prabu Salyo dalam versi Jowo yang agak berbeda dengan versi India. Sila simak lakon Banjaran Prabu Salyo yang sarat makna ini.
Di masa muda namanya adalah Narasoma. Dia anak raja Mondoroko yaitu Prabu Mondropati. Dia memiliki adik perempuan bernama Madrim yang bakal menjadi istri kedua Pandu Dewonoto raja Ngestino dan memiliki anak kembar Nakulo dan Sadewo. Narasoma adalah seorang pangeran yang ganteng, cerdas, cekatan dan baik hati. Tidak heran kalau banyak wanita memimpikan dia sebagai suami. Meskipun banyak sekali peluang namun Narasoma belum tertarik dengan seorang wanitapun. Dia lebih tertarik untuk mencari ilmu dan berkelana. Kalau hidup di jaman modern dia pasti sudah jadi turis ke mana mana.
Suatu hari ketika tengah berkelana Narasoma tiba di sebuah padang rumput yag sangat indah. Narasoma istirahat sambil menimati keindahan pemandangan alam yang seperti taman. Di tengah semilir angin tiba tiba terlihat sesosok raksasa mendatangi Narasoma. Meskipun bertubuh tinggi besar dan bermuka sangar raksasa yang berpakaian jubah pendeta itu berlaku sangat santun. Dia menanyakan apakah benar dia berhadapan dengan Pangeran Narasoma. Setelah diiyakan dia memperkenalkan diri sebagai Begawan Bagaspati, seorang pendeta yang bertapa di Pertapaan Argo Belah (Gunung belah). Dia memiliki seorang putri cantik bernama Pujowati. Beberapa malam sebelumnya sang putri bermimpi bertemu dengan seorang pangeran bernama Narasoma yang sangat ganteng, pintar dan baik hati. Dalam mimpinya pangeran Narasoma mengajaknya menikah lalu mereka menjadi pasangan suami istri yang hidup bahagia. Begawan Bagaspati meyakini mimpi putrinya adalah benar dan itu adalah petunjuk dewata. Karena itu dia meminta kesediaan Narasoma untuk diajak pulang ke Argo Belah untuk dinikahkan dengan putrinya.
Narasoma terkejut lalu menjawab dengan tidak sopan bahwa anak raksasa pastilah tidak cantik jadi dia tidak bersedia menikahi anak Begawan Bagaspati. Sang Begawan sekali lagi mengatakan bahwa dia menyampaikan dengan baik baik dan mengharapkan tanggapan yang baik juga. Narasoma masih mengulangi jawaban sombongnya. Lantas Begawan Bagaspati mengatakan bahwa kalau terpaksa dia akan melakukan dengan jalan kekerasan.
Narasoma marah dan tetap tidak bersedia. Dia malah semakin melecehkan sang Begawan. Maka pecahlah pertarungan fisik antara keduanya. Narasoma lebih muda dan berilmu tinggi. Namun ternyata ilmu Narasoma tidak ada artinya buat sang Begawan. Dalam beberapa jurus saja Narasoma sudah tak berdaya. Dia lalu dibawa pulang ke Argo Belah dengan dimasukkan ke dalam _‘kancing gelung’_
Pertapaan Argo Belah ada di sebuah tempat yang sangat bersih dan indah meskipun tidak mewah. Setiba di sana Narasoma terkejut ketika diperkenalkan dengan Pujowati, putri Begawan Bagaspati. Pujowati ternyata sangat cantik jelita dan sexy. Narasoma seketika jatuh cinta dan bersedia menikahi Pujowati. Tidak lama kemudian pernikahan dilangsungkan di Argo Belah dengan disaksikan para murid sang Begawan Bagaspati.
Masa bulan madu mereka sangat indah. Mereka merasa sangat cocok dan saling mencintai. Tapi sebenarnya masih ada satu hal yang mengganjal di hati Narasoma, yaitu ayah mertuanya yang raksasa. Dia tidak berkenan dengan kenyataan itu. Narasoma mencari akal bagaimana caranya mengatasi hal itu. Kemudian suatu hari dia mengatakan kepada istrinya bahwa malam sebelumnya dia bermimpi memiliki bunga mawar yang cantik sekali tapi sayangnya bunga cantik itu dililit ular. Dia minta istrinya mengatakan mimpinya kepada ayahnya dan meminta tafsirnya.
Begawan Bagaspati paham maksud Narasoma dengan cerita mimpinya. Dia paham bahwa Narasoma mencinta putrinya tapi tidak mertuanya. Sang Begawan lalu memanggil Narasoma dan menyampaikan bahwa dia ikhlas pergi asal anaknya hidup bahagia. Namun sebelum mati dia memberikan dulu ilmunya yang sangat sakti yaitu yang disebut ‘Aji Condo Birowo’. Ajian ini kalau dirapal maka akan datang seorang raksasa yang siap melawan musuh Narasoma. Jika raksasa ini diserang dengan pedang misalnya, maka setiap tetesan darahnya akan dengan cepat tumbuh menjadi raksasa lain yang siap menyerang musuhnya. Dengan ilmu ini Begawan Bagaspati tidak pernah dikalahkan. Narasoma menyanggupi mendapat ilmu ini dan membahagiakan istrinya. Selain itu Bagaspati juga mengatakan bahwa tindakan Narasoma ini adalah dosa besar. Karena itu hukuman dewa akan jatuh kepadanya. Kelak ketika pecah perang besar Baroto yudo dia akan mati di tangan seorang satria yang berdarah putih. Saat itulah roh sang Begawan akan menjemputnya. Kemudian sang Begawan bersamadi lalu meminta kepada dewa agar hidupnya diakhiri. Tidak lama kemudian sang begawan meninggal.
Setelah Begawan Bagaspati meninggal Narasoma mengajak istrinya pulang ke Mondoroko. Beberapa lama kemudian ayahnya juga meninggal. Maka Narasoma lantas menggantikan ayahnya menjadi raja dengan gelar Prabu Salyopati. Istrinya Pujowati menjadi permaisuri dan diganti namanya menjadi Setyowati yang artinya wanita yang setia. Perkawinan mereka dianugerahi lima anak, tiga perempuan cantik dan dua anak laki laki. Anak pertama perempuan bernama Erawati. Dia akan menjadi istri Bolodewo, kakak Kresno yang menjadi raja di Manduro. Anak kedua adalah Surtikanti yang akan dijodohkan dengan Suyudono tapi kemudian pacaran dengan Karno. Anak ketiga adalah Banowati yang kemudian menikah dengan Suyudono alias Duryudono raja Ngestino. Anak keempat laki laki bernama Burisrowo yang fisiknya seperti raksasa. Anak kelima Rukmoroto.
Prabu Salyo sebenarnya lebih menyayangi Pendowo limo daripada Kurowo satus meskipun kedua pihak adalah saudaranya. Sebenarnya dia akan berpihak pada Pendowo dalam perang Baroto yudo tapi karena bujuk rayu Suyudono dan Sengkuni dia terpaksa memihak kepada Kurowo. Ketika pecah perang besar di Tegal Kurusetro itu Prabu Salyo ditunjuk menjadi senopati (panglima) pada hari pertama. Kesaktiannya tidak tertandingi sehingga di hari pertama Pendowo menderita kekalahan besar. Banyak prajurit mati. Kerugian terbesar adalah kematian tiga putra Prabu Matswopati dari Wiroto yang dulu melindungi Pendowo. Utoro adalah pahlawan pertama yang tewas dalam Baroto Yudo. Disusul Seto dan Wratsongko. Jadi dalam sehari tiga pahlawan Pendowo gugur. Itulah sebabnya orang Jowo sering memberi nama Utoro kepada anak laki laki pertamanya dengan harapan dia akan menjadi pahlawan pertama dalam keluarganya.
Setelah itu Prabu Salyo disimpan dulu oleh pihak Kurowo. Panglima hari kedua dan seterusnya diserahkan kepada orang lain dulu. Kemudian di hari ke delapan dia bertindak sebagai kusir Karno, menantunya sendiri. Meskipun demikian hatinya ada di pihak Arjuno. Karena itu ketika Karno membidik dengan panahnya dia mencambuk kudanya agar lari mendadak sehingga bidikan Karno meleset dan hanya mengenai mahkota Arjuno. Mestinya pertarungan itu dimenangi Karno kalau Salyo tidak mengganggu Karno.
Salyo Gugur
Di hari ketujuhbelas barulah Salyo ditunjuk sebagai senopati lagi. Dengan kesaktiannya dan kelihaiannya sebagai panglima perang maka pihak Pendowo menderita kerugian besar dan nyaris kalah. Tidak seorangpun satria mampu menang melawan Salyo. Kresno sang jendral Pendowo segera mencari akal dan mencari keterangan intelejen. Nakula dan Sadewa lalu diajukan menghadapinya. Akhirnya didapat informasi berharga bahwa Aji Condo Birowo hanya bisa dikalahkan oleh seorang satria yang berhati bersih, yaitu Judistiro yang selama hidup tidak pernah berbohong dan tidak pernah berkelahi.
Judistiro maju perang melawan Salyo tidak berbekal ilmu apapun karena dia memang tidak punya ilmu. Ketika sudah berhadapan dia hanya diam saja. Prabu Salyo lantas merapal imu andalannya yaitu Aji Condo Birowo. Seketika muncullah seorang raksasa yang sangar mendekati Judistiro dan mengancamnya. Tapi Judistiro tetap tenang dan diam saja. Dia hanya menatap tapi tidak memukul dan tidak menyerang. Ternyata Aji Condo Birowo tidak berdaya melawan Judistiro. Akhirnya si raksasa hilang musnah seperti asap. Di saat itulah Judistiro lalu melemparkan pusakanya yaitu jamus kalimosodo ke arah Salyo. Di saat irulah roh Begawan Bagaspati datang menjemput menantunya yang durhaka. Prabu Salyo pun gugur.
Hari sudah malam ketika Setyowati dikabari kematian suaminya. Dia lantas menyusul ke Tegal Kurusetra dengan hanya membawa obor. Satu per satu mayat prajurit dia tengok sampai akhirnya dia temukan jenazah suaminya. Setyowati lalu melakukan belapati, bunuh diri untuk menunjukkan kesetiaannya kepada suami. Adegan inilah yang paling mengharukan dalam pertunjukan wayang kulit. Saya pernah nonton Ki Timbul Hadiprayitno memainkan adegan ini. Dalam suasana pagi yang hening, Ki Timbul menembangkan _suluk_ (lagu) yang berirama pelan, diiringi _rebab_ (biola Jawa) dan _gender_ (perkusi) bersuara lirih. Dengan kombinasi alat musik tersebut yang dimainkan dengan nada pelan dan rendah dan suluk yang seakan merintih Ki timbul berhasil membangun suasana melankolis dan menyentuh hati sehingga para penonton terharu dan meneteskan air mata.
_Surem surem diwangkoro kingkin_ (Matahari bersinar suram seolah bersedih)
_Lir manguswa kang layon_ (Seolah mencium sang mayat)
-Ooong-
Tamat
0 notes
anadimana · 7 years ago
Text
3 September 2017
Tumblr media Tumblr media
I love you like a kid who loves ice cream and get addicted to it.
Semoga akan terus begini sampai kapanpun, ga berubah, amin.
Setelah kemarin lomba, pulang ke rumah langsung pamit tidur sama sang kekasih, kebangun jam 2 pagi, melek sampe jam 6 namun tak kuasa menahan kantuk jadi tidur lagi dan baru bangun jam setengah 8 pagi, luar biasa.
Pagi-pagi bahas lomba kemarin lagi, karena teh Isnen sempet marah ke gue, lebih ke kecewa mungkin karena gue ga ngertiin dia. Tapi ya balik lagi, ga ada orang yang peka, harusnya teh Isnen curhat dulu ke gue sebelum gue kesel sama diri gue sendiri dan malah kabur karena emang malu banget sama orang-orang.
AY: Yaudah sih, balik lagi, kayaknya kemarin emang kejadian yang bukan di waktu yang tepat, aku nya lagi begitu, event nya juga begitu, jadinya begitu.
DJ: Mungkin karena lagi PMS juga? :(
AY: Hemmmm, tuh tau.
DJ: Kalo lagi PMS, aku ga boleh bikin kamu bete ya, harus bikin kamu senang.... :D
AY: Emang kalo ga PMS kamu boleh bikin aku bete? Kan enggaaa.
DJ: Alhamdulilah aku lelaki.
AY: Dih, apa hubungannya sama ke-bete-an?
DJ: Ga ada sih, setidaknya tidak ada PMS tapi laki mah adanya kzl :D
AY: Wew ah. Jangan kzl kzl sama aku ya, ga boleh kzl sama istri, haram hukumnya.
DJ: Belum tau kan kalo aa marah kayak gimana? :D
AY: Udah, kan pernah 1x.
DJ: Kapan ih, asa ga pernah da.
AY: Waktu aku ngambek bersikeras pengen zumba ke NK, itu marah kan?
DJ: Kalo lagi marah itu kan bukan aa, itu aa yang lain. No pic = hoax.
AY: Atau itu cuma seperempat marah? Atau itu bukan aa?
DJ: Itu mah cuma ngagetekan.
AY: Yaudah jadi kapan mau marah nya? Biar aku siapin mental. Aku kalo dimarahin nangis soalnya, insya Allah nyiapin diri biar ga nangis aja gitu kalo udah tau kapan mah. Aku nonton film komedi aja nangis loh.
DJ: Boa edaaan, nangis bahagia tapinya?
AY: Bukan, misal lagi film komedi tapi adegan yang ada sosok bapak nya, bisa aja aku nangis karena inget bapak.
DJ: Jadi kapan kita menangis bahagia? :)
AY: Emang aa mau nangis juga? Sepertinya akan menangis bahagia saat:        1. Nikah        2. Aku hamil        3. Aku ngelahirin        4. Nganter anak sekolah hari pertama        5. Nganter anak merantau        6. Menikahkan anak
DJ: <3
Jadi Yang, ditunggu di rumah ya. *tetep*
Sore nya abis dari NK, nyoba Bebek Ganas di daerah Sadamantra, agak jauh sih tapi takapa lah, penasaran juga kan, dan kayaknya ni orang lagi nyenengin gue yang lagi PMS, kayaknya loh, entah gue nya aja yang ge’er :p
Makan bahagia banget tadi, berasa makan makanan yang paling enak sedunia hahaha dodol banget. “Kayaknya nanti bakal kesini lagi, kedua setelah Muji nih,” katanya. Ya tetep Muji yang dihati ya Yang, udah deket, murah juga kan.
Pas balik, masih di motor,
DJ: Kayaknya kalo aa sama keluarga ke rumah Ana nanti juga harus nyiapin budget buat ngamplopin ketua lingkungan aa ya.
AY: Ngapain? Emang dibawa juga? Kayaknya ga usah deh, ketua lingkungan aku aja.
DJ: Kayaknya diajak deh, tapi gatau juga sih.
AY: Ngga ah. Coba deh nanti tanyain lagi aja.
Kan, ga tenang kan kalo satu urusan ini blom beres hahaha. Bener-bener pengen tunangan beres dulu, biar bisa mikirin yang lain nya lagi T_T
Selasa dari pagi siap-siap ke nikahan sodara di Susuru, sementara si aa mau gawe ke Uniku. Duh, ini jerawat apadeh banget sumpah ._.
Tumblr media
I found a cute purple flowers back then. Lucu banget, dan seketika itu juga gue pikir, apa warna pernikahan gue nanti ungu-putih aja ya, tapi ungu nya yang soft gitu, warna pastel nya, pasti cantik deh.
AY: Bagus ga buat bunga yang dibawa sama pengantin? Rasanya pengen nuansa ungu-putih, what do you think?
DJ: Bagus juga sih nuansa ungu-putih.
AY: Aa pengennya apa?
DJ: Aku ngikut kamu aja Yang.
AY: Tunangan nya kalo kuning aja mau? Tapi duit lagi sih kalo bikin, mending nyari batik couple yuks, uangnya dari aku aja *sok-sok’an beruang
DJ: Jangan kuning ah bentar cari referensi dulu. (trus ngasih 2 foto batik)
AY: Batiknya ga ada lagi ta? Mending beli langsung ga sih Yang?
DJ: Iya bagusan gitu.
AY: Yaudin nanti nyari.
DJ: 86
Daaaaaannnn, pas gue udah di rumah, dia bilang, “Si bapak lagi ke orang ‘pinter’ kayaknya nanya hari baik.” Hadeuh, deg-deg’an gue, takutnya masih lama hahaha. Sumpah deg-deg’an banget nunggu hasilnya. Dan ini percakapan ‘penting’ di tengah kedagdigdugder-an gue.
AY: Males mandiiii.
DJ: Ya mandi ga mandi sama aja.
AY: Hahaha iya iya.
DJ: Sama cantiknya :*
AY: Arraaaww ngerayu akang nya?
DJ: Sorry Whatsapp nya dibajak.
AY: Kamvrets.
DJ: Dibajak laut :D Dibajak sama si Juna.
AY: Junaedi dasar -,-
Sepenting-pentingnya tupai melompat, akhirnya ga penting juga. *lebih ga penting lagi*
“Kata orang ‘pintar’ sih hari Selasa, tanggal 5 September jam 5 sore,” katanya setengah jam kemudian.
TEPAT minggu depan! OMG deg-deg’an banget sumpah.
DJ: Ada kemungkinan sih langsung lamaran aja, jadi tidak ada opsi tukar cincin, kemungkinan diganti sama ngasih kalung atau cincin buat Ana nya aja, mungkin sama uang kadeudeuh dan parsel gitu. Jadi tukar cincin nanti aja pas kita nikah. Dan cincin perak kurang bagus menurut pendapat beberapa orang. Dan kata si mimih ngagilakeun :D
AY: Kenapa ngagilakeun?
DJ: Ga tau sih, kata si bapak sama si mimih, “Ulah deuh, matak ngagilakeun.” Kalo kata orang mah pamali.
AY: Hahaha jangan perak maksudnya? Ya seterah sih itu mah.
DJ: Katanya fix, Selasa, 5 September 2017, pukul 5 sore.
AY: Wokey. Dalam nama Yesus.
DJ: Semoga lancar sampai tiba waktunya.
AY: Amin Yang.
Udah senyum-senyum sendiri aja kerjaan gue sejak saat itu hahaha ga jelas emang. Teh Isnen sampe bilang, “Kudu hati-hati ulah motah teuing 6 bulan kahareup maneh,” yang artinya 6 bulan ini gue jangan terlalu banyak gerak sana sini, padahal kan harus ya, maksudnya sih nyari duit, ya kan gue ga kerja, mau nyari duit kemana lagi kalo ga ‘kemana-mana’ sama dia hahaha.
Tapi ya si aa nyuruh libur aja nanti Selasa, karena gue bilang jadwal teh Isnen ke Sumber, dan lagian gue juga udah bilang ke teh Isnen kalo ga bisa nganter selasa depan mah. Semoga lancar, amin.
DJ: Btw, Ayang maunya pake apa? Cincin atau kalung?
AY: Cincin aja kayaknya Yang, aku ga begitu suka pake kalung.
DJ: Beklah.
AY: Duh aingmah deg-deg’an.
DJ: Hayo looooo.
AY: Emang sendirinya ga deg-deg’an? -,-
DJ: Ga sih, cuman dug dug serr aja :D tadi pagi diitung teh yang mau nganter sekitar 18-20an, diambil intinya aja itu juga.
AY: Kalo ngundang temen-temen PDKK boleh ga? Bukan di acara nya sih, suruh dateng pas makan-makan nya aja gitu.
DJ: Ya boleh aja sih, sok aja Yang.
AY: Btw bakal ada yang moto?
DJ: Harusnya ada, waktu itu aa pernah ngomong ke temen, nanti minta motoin acara pribadi. Oh ya mengenai cincin itu, aa dulu kan pernah beli waktu ada rejeki untuk nyimpen uang. Nah mending pake yang itu (blum tentu cocok juga sih) atau mending mau beli lagi?
AY: Fotoin.
Si aa ngirim foto cincinnya, tapi gue ga suka, kok kayaknya tebel banget emas nya, trus modelnya juga rasanya aneh gitu, terlalu old fashioned. *sok-sok’an ngerti fashion*
AY: Tebel bet ya.
DJ: Itu 4 gram, kalau mau beli lagi cuma ada budget 3 gram :D itu bisa ditaruh buat nambah-nambah cincin nikah.
AY: Hooh gede, aku waktu itu beli cincin aja cuma 2 gram. Cobain dulu deh nanti.
DJ: Boleh. Jadi ada 2 opsi:       1. Beli lagi (budget tersedia 3 gram), yang itu disimpan buat tambah-tambah nanti,       2. pake yang udah ada.
AY: Iyaaa.
DJ: Kalo mau dicoba dulu mangga.
AY: Iyaaa. Ga suka yang gede-gede sebenernya, coba dulu aja.
DJ: Kalau penis? :D
AY: Anjay pertanyaannya. Ga suka yang gede-gede sebenernya, coba dulu aja. Kalo jawabannya itu lagi gimana? :D
DJ: Berarti kalo ada yang gede dicoba dulu ya...dodolsss :D
AY: Abisnya mancing mancing :D
DJ: Ada tanggapan dari si mamah?
AY: Tentang penis? Apa sih :D :D :D
DJ: Maedaaan :D
Siangnya, setelah pagi ngajar di Star, kelas teh Isnen di Star pun gue ikut. Hahaha iseng banget dah pokoknya, soalnya tar sore juga ngajar lagi di Cisantana, biar cepet penuh celengan gue nya hahaha. Pas gue mau pulang, si aa bilang mau ke DAD. Eh pas gue udah di rumah, udah mandi juga, dia bilang, “Ke rumah ya,” weh, mau ngapain si Cinta, ga ada angin ga ada ujan maen ke rumah aja.
Dan tiba-tiba muncul aja masuk ke rumah, lelaki ga tau sopan santun :p
Ternyata tujuannya cuma meneguhkan yang hari Selasa itu ke si mamah, lalu tentunya makan siang hahaha dasar licik :p
Abis makan siang, gue tanya, ”Dibawa?” dan ternyata bawa dong, ternyata itu tujuan ketiga dia kesini hahaha. Nyobain cincin, dan memang, ternyata gue ga suka, gue bilang beli lagi aja lah, daripada nyesel nanti.
Langsung aja pergi ke Kuningan tadi tuh, nyari cincin di toko emas. Ya iyalah, masa di toko sepeda.
Ada yang gue suka, tapi itu lebih ke cincin biasa, ga kayak cincin tunangan. Ada lagi yang suka, kegedean. Ada lagi yang gue suka, kekecilan. Ada yang mata nya gede gitu, gue suka modelnya, tapi gram nya kegedean, melebihi budget. Sulit ternyata ya nyari yang mata 1 doank gitu tapi ga mau yang mainstream. Tapi akhirnya menemukan kecocokan pada 1 cincin yang lumayan biasa-aja-tapi-ga-biasa-biasa-amat, yang beratnya 2,12 gram, kek Wiro Sableng kata si aa mah.
Dengan ga yakin nya si aa nanya terus, “Yakin mau itu? Gapapa kamu nya? Ga yang 3 gram aja Yang? Emang ga ada yang pas 3 gram? Kayaknya kalo 3 gram pas aja, ga gede ga kecil.”
Mungkin dia pikir gue mempermasalahkan berat emas nya, padahal ngga, gue lebih ke mempermasalahkan model nya aja. Kan lagian dari awal gue udah bilang ga suka yang tebel, ga suka yang gede juga. Toh kan ini cincin bukan buat dijual juga, buat dipake, ngapain gede-gede sih, ogah gue kalo tebel mah.
Akhirnya jadi beli yang itu, tapi sayangnya ga difoto dulu, yaudah nanti aja pas dipakein difotonya *tutup muka, ceritanya malu*
“Mau sekalian nyari batik aja ta Yang?” katanya pas nunggu pembayaran cincin. Hemmmmm leh uga, sekalian keluar, dan masih jam 2 juga. Dan karena gue cuma tau Kencana Ungu yang kebetulan ada di sebrang toko emas, kesana lah kita.
Tadinya pengen dress, tapi ga ada, ada sih 1 lagi tapi ga sreg ah, lagian itu mah bukan dress, tetep harus pake legging lagi. Pilihan jatuh kepada batik warna merah, model yang cewe nya lumayan lucu sih, dan karena sepertinya si aa jatuh cinta sama yang itu, yaudah itu aja. Tadinya gue dikasih yang XL, mungkin menurut mas nya, M ga muat buat gue. Tapi pas dicobain, XL gede banget, jadi kayak ibu-ibu pake itu mah, penasaran gue coba yang M, dan ternyata pas! Sebenernya masih kegedean karena sleting belakangnya masih keliatan kegedean, tapi ya cuma ada M, dan ga mungkin juga gue pake S, apa kata dunia nanti hahaha.
Daaann setelah beli cincin dan batik, si aa liat ikat pinggang di pinggir jalan, suka, beli deh, ya emang butuh juga kan, punya dia udah jelek.
Pas jalan ke parkiran, yang agak jauh, dia pegang tangan gue, jari nya masuk ke sela-sela jari gue. Entah kenapa gue merasakan kasih sayang yang tulus dan kebahagiaan dia dengan semua perjalanan ini, I mean hunting cincin & baju buat lamaran. Rasanya akan panjang sekali perjalanan kami menuju bahtera rumah tangga, tapi dalam panjangnya perjalanan itu, kami akan terus bahagia dan saling memberikan cinta yang sama, dan akan berjuang bersama demi kebahagiaan selanjutnya.
Amin.
Bacot apa tadi gue? Entahlah, abaikan, yang jelas gue sayang banget sama dia :D
Sepertinya si aa ketagihan sama banana cake gue yang waktu itu hahaha tadi minta gue bikin itu buat bekal hari Jumat nanti ke Tenjo Laut sama temen-temen PDKK. Tapi sayangnya gue sulit mengulang hal yang sama 2x, kalopun gue bikin lagi, pasti rasanya ga akan sama, dan entah akan lebih enak atau lebih buruk rasanya hahaha.
AY: Si mamah nanya, “Ada bocoran ga katanya nikahnya mau tanggal berapa?” Aku bingung, bocoran darimana, emang dipikirnya kita mau UAN apa gimana :D aku bilang aja itu mah gimana nanti rundingan kan ya, trus kata mamah, “Siapa tau yang dari Cisantana udah ngitung tanggal.”
DJ: Kan belum diskusi ya, baru ngitung tanggal buat lamaran doank sih. Tapi aku pernah bilang ke si mimih, antara Januari Februari kalo dari Cigugur mah.
AY: Mungkin tanya aja ke orang ‘pinter’ nya, “3 Februari gimana? Bagus ga?” *keukeuh 3 Februari, gapapa, daripada aku keukeuh 10 Desember :p
DJ: Kalo bulan dan tanggal segitu mah aa tidak setuju.
AY: Hahaha iya iya sayangku cintaku, itu kan hanya doa aku dulu.
DJ: Ada cerita apa dibalik 10 Desember?
Trus gue ceritain, kalo itu hanya kelakar gue setelah tau ci Itin nikah November, jadi gue Desember nya. Ya, namanya juga doa, kadang dikabulkan kadang dikasih yang lebih baik, pokoknya apa yang terbaik kata Tuhan aja.
Pagi-pagi Whatsapp-an sama Ria, Ninda, dll, nanya-nanya soal rambut. Gue bingung nanti hari Selasa rambut digimanain, secara rambut cuma secuil gini kan, susah diapa-apain.
AY: Kalo hari Selasa itu aku minta di make up-in orang lebay ga sih?
DJ: Sok aja Yang, gimana baiknya.
AY: Hem. Aku kesel sama rambut sebenernya, bingung mau digimanain.
DJ: Asal jangan dicepak aja :D
AY: Dandan sendiri aja ah ya, cukup bagus kan? Hahaha.
DJ: Terserah Yang, lebih hemat sih, duitnya bisa buat beli bebek :D
Ni orang bener-bener ketagihan bebek sepertinya -,-
Dapet link video Youtube dari Ninda, akhirnya memutuskan untuk ngepang rambut bagian depan lalu pake bando. Nah, siang ini bakal hunting bando sama Ria. Okesip.
Jam 11-an berangkat ke rumah Ria, nyari bando dari Hepi ke Heartwarmer trus berakhir di deket Pujasera, semacam toko grosir aksesoris gitu, segala ada, kayaknya hampir 1 jam sendiri disana, bingung milih ini itu. Akhirnya beli semacam hiasan rambut gitu, bukan jepit, cuma dicantolin gitu kayak buat di sanggul. Plus beli jepit juga karena lucu, manis aja gitu heuheuheu.
Si aa sih ga gue kasihtau mau beli apa, biar surprise aja, masa sih tau semuanya yang gue siapin :p
DJ: Masih di Ria?
AY: Di Griya Yang, lagi beli Sunlight.
DJ: Mau makan bareng ga?
AY: Si mamah masak Yang, ke rumah aja yu.
DJ: Lagi pengen bebek :D
AY: Ketagihan bebek kamu teh Yang :D yaudah beli aja atuh, makan di rumah.
DJ: Masih di Yogi, tar dikabarin lagi.
Tapi akhirnya dia ga beli apa-apa, pulang dan makan di rumah.
Beres dari Griya, ke kantor pos bentar ngirim berkas Grab, ke Fajar bentar beli kekurangan yang ga ada di Griya, lalu pulang, makan, dan berkutat di dapur, bikin kue buat bekal liburan besok.
AY: Itu kata si teteh sih ga enak, tapi menurut aku enak hahaha.
DJ: Asal jangan banyak gula aja :D
AY: You know what, aku ga pake gula sama sekali :D
DJ: Manisnya dari pisang?
AY: DARI AKU.
DJ: Hahahaha iya iya. Tapi kamu nya harus disamping aku #eh.
AY: Hahaha ya pasti, ditunggu di pelaminan ya *eh
DJ: Coming soon :D
Beres segala macem, nganter mamah ke Talahab lagi, penasaran soal rumah di Susuru yang belum kejual juga, dan malah plang tulisan dijual nya kemarin raib entah kemana entah kenapa.
Hasilnya, kami harus ngambil tanah dari kuburan bapak, lalu ke Talahab lagi buat didoain, lalu ke Susuru lagi buat nyimpen tanah itu di tempat yang kira2 diinjek si orang jahat. Hemmmm Senin mau ke Susuru katanya, baiklah.
Sepertinya wa Ekot sudah cerita kesana kemari kalo gue mau lamaran, mang Jaja tau dari wa Ekot, sampe adiknya si mimih pun tau dari wa Ekot. Etdah, perasaan itu mah bukan porsi beliau buat ngasihtau orang-orang deh. Ya mungkin dia pikir ya dia juga bagian dari keluarga gue, yang dituakan juga kan, tapi kan itu harusnya si mamah yang bilang ke mang Jaja atau siapapun yang diundang dari pihak gue. Ah sudahlah ._.
DJ: Sepertinya yang nganter akan dikurangi jumlahnya.
AY: Kenapa?
DJ: Takutnya riweuh kalo terlalu banyak, yang penting-penting aja, kasian juga ke pihak Ana nya nanti kebanyakan siapin konsumsi. Nanti aja yang banyak nya mah pas seserahan.
AY: Adat menurut keluarga aa kayak gimana? Karena tadi Ria cerita kalo di dia sih pas lamaran misal cowo ngasih buah-buahan, itu nantinya dibagi dua trus yang setengahnya dikasih balik ke pihak cowo, kalo misal cowo ngasih baju yang cewe juga ngasih baju. Aku mah ga ngerti, blom nanya juga ke mamah.
DJ: Ya ga tau Yang, karena belum ngalamin, tapi kata sodara-sodara sih gini, simpel aja sih, biasanya pihak cowo ngasih cincin lalu bawa hantaran, isinya buah-buahan sama makanan lain (misal kue), lalu nanti ada obrolan, nah lalu biasanya dari keluarga kita ngasih duit, mungkin kasar nya pengganti konsumsi atau apalah. Dari sini juga nanti nyiapin juru bicara, biasanya yang sudah paham. Nanti ada tanya-tanya apa gitu ke keluarga Ana.
AY: Ah iya, aku lupa, jadi ada semacam MC gitu kan, nah itu dari sana kan?
DJ: Dari kedua belah pihak biasanya ada juru bicara.
AY: Berarti, yaudah, kita mah manut aja, soal acara, adat gitu tergantung ortu aja, gitu?
DJ: Yups. Secara garis besar sih seperti yang aa jelaskan tadi.
AY: Baiklah. Itu nanti cincin nya dikasih atau dipakein? Hahaha.
DJ: Dijual :D dipakein lah Yang...
AY: Ya bisi we cuma ngasih, “Nih cincinnya” gitu.
DJ: Ya nanti lihat aja ya hahaha soalnya ini buat pengalaman dan yang akan mengalami kita sendiri.
Ngomong opo toh mas hahaha.
Lagi ngomongin soal besok berangkat jam berapa. Dia bilang, “Yaudah jam 5 kesini ya,” dan gue bales, “Oke. Jam 5 udah ada angkot blom? Eh besok lebaran ya.” Langsung aja dia bilang, “Iya dijemput.” hahaha ini orang peka banget dah ah :p
Udah bangun jam 4, udah beres doa, eh ketiduran lagi, kebangun jam 5. Gue heran kenapa si aa blom ngehubungin, ah mungkin masih tidur, yaudah gue santai-santai nyiapin bekal. Eh pas ke atas gue denger suara klakson motor si aa, trus gue buka Whatsapp, beuh, notifikasi nya ga nyala ternyata, udah ada beberapa chat dari si aa plus 2x telepon ga diangkat hahaha.
Terpaksa membiarkan dia nunggu dulu karena gue blom beres, dan gue ga sempet mandi, yaudahlah.
Sampe sana langsung foto-foto. Tadinya sih ga akan foto berdua, pikir gue, entah kalo dia emang rencana foto berdua, tapi jadinya macam bikin prewed ala-ala gitu, pake timer hahaha.
“Oh jadi prewed nya gini aja Yang? Sudah kuduga,” kata gue. Lalu dia menanggapi, “Hahaha ngga lah, anggap aja ini latihan.” Ga kebayang deh nanti pas prewed gimana, ini aja tadi gue udah geli geli gimanaaaa gitu liat-liatan sama si aa :D
Sebagian hasil “prewed” tadi, plus yang difotoin si Anna:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Beres dari Jurang Landung, rencana mau pada maen ke rumah baru Bu Zita, di Alam Asri. Si aa tampak ngantuk dan males, gue tanya,
AY: Aa nya mau ikut ga?
DJ: Cape, ngga deh kayaknya, kamu mau ikut?
AY: Pengen sih.
DJ: Yaudah ikut aja.
AY: Iya, aku ikut mobil aja ya berarti.
DJ: Gapapa kan aku ga ikut?
AY: Ya gapapa lah Yang.
DJ: Kamu nya manyun ga tapi?
AY: Ngga ih :D aa nya gapapa pulang sendiri?
DJ: Ya gapapa.
Takut aku ngambek ta Yang? :p
Sekitar jam 2-an pulang dari Alam Asri, langsung mandi, ga tahan gerah banget tadi pagi ga mandi. Lulur wajah, lulur badan, keramas, seger deh pokoknya. Beres mandi si mamah bilang mau ke Kuningan sama teteh, ya gue minta ikut lah hahaha.
AY: Aku mau ke Kuningan sama orang rumah :D
DJ: Ngaps?
AY: Entah, belanja sepertinya.
DJ: Bertiga sama si teteh?
AY: Sama anak-anak juga. Ngambek ga kalo aku ga ngajak aa? :p
DJ: Ngga lah emangnya kamu :p :D
AY: Kan kita mah saling melengkapi, aku pundungan aa mah jangan :p
Semoga akan selalu saling mengerti ya Sayang, jangan bosen-bosen ngadepin aku :*
Sabtu pagi kelas di Star, ngeganti kelas Jumat karena kemarin Idul Adha. Sampe Star langsung aja ditanyain sama teh Titin, “Ana kapan nikah? Masih lama atau cepet-cepet? Yah nanti libur lama dong zumba nya.” Mikirnya kesitu ya teh, ga mikir aku nya yang lagi bahagia gitu teh? Egois ih si teteh :p
“Udah kayak artess ajeh nih,” kata si aa pas gue cerita, Karena kenapa tiba-tiba nanya gitu deket-deket lamaran, padahal aku ga pernah cerita apa-apa ke dia hahaha.
Jam 10an berangkat ke NK, mau facial gratis ceritanya. Ternyata enak. Tadinya gue takut sakit karena dulu pernah beberapa kali facial di salon sakit banget, apalagi kalo lagi banyak jerawat kayak sekarang. Tapi ternyata sakit nya ya wajar, ga sampe keluar air mata gitu kayak kalo di salon, dan emang jerawat nya ga dipencet, kalo di salon kayaknya semuanya dipencet deh ._.
Sepertinya, kalo ada rejeki, minggu depan atau 2 minggu lagi bakal facial  lagi plus beli krim acne nya, biar kinclong menuju hari yang diimpikan :D
Gue kan ganti DP Whatsapp jadi foto kemarin yang si aa cium kening gue. Lah dibahas di grup zumba, “Kalah ngagedebeg nempo na,” kata si Fika, dan banyak yang ngira itu prewed hahaha, aminin aja nanti prewed dalam waktu dekat. Sore nya pun dateng dateng ke Star dibilangin tambah nempel lah, mau dikawinin lah, cepet nikah lah, tapi ada yang bilang juga kalo gue sama si aa se-muka, mirip, amin ya amin hehehe.
AY: Aku lagi jalan ke HKY.
DJ: Ocreee aku masih di NK.
AY: Siyap.
DJ: Minta ijin mau ngecengin cewek-cewek dulu ya :D
AY: Boleh boleh.
DJ: Makasih :D
AY: Sama-sama. Jadi tanggal 5 nya diundur nih?
DJ: Iya di undur aja tanggal 1 September 2017 :D
AY: Udah kelewat dong, kok ga kerasa ya.
Bagus bagus, sopan ya, mau ngecengin minta ijin dulu, pinter.
Malemnya beres latihan mazmur, gue ngajak makan, laper, tapi jajan cilok dulu di taman kota, abis itu makan bebek di jalan Dewi Sartika, tapi setelah itu gue masih pengen makan, gue ajak ke taman kota lagi dan akhirnya beli pempek muehehehehe.
Tadi di tempat makan agak bete sama si aa, karena maen handphone terus, gue ga diajak ngobrol. Entah lah, PMS mungkin, bete aja gue, udah mah tadi di Gereja juga udah bete, nunggu si Steve dari jam 6 ga dateng dateng, padahal harus latihan mazmur, dan pas latihan belum bisa kan, kesel, udah tau ga bisa, kenapa telat.
Pas udah sampe rumah, gue Whatsapp,
AY: Maaf tadi sebenernya agak bete karena diduain sama handphone. DJ: Kamu mah dikit-dikit bete. Perasaan ga gitu deh, ngeduain gimana? Suka aneh ah. AY: Yaaaa males aja kalo lagi bareng aku maen handphone terus. DJ: Siapa yang mainin handphone, orang lagi chat sama temen, nyuruh buat foto buat hari Selasa. AY: Ya kan mainin handphone itu juga. Yaudin. DJ: Kamu tuh kalau ada hal yang ga sreg atau ga nyaman mending langsung ngomong di tempat, jangan sesudahnya. Apa salahnya sih ngomong. AY: Lagi bete mah males ngomong. Iya iya, next time, maaf ya ._. DJ: Iya jangan mudah bete-an ah, ga bagus buat kesehatan hati. Next time kalau ada yang bikin ga nyaman atau ga sreg, langsung ngomong aja, jangan dipendam-pendam, lalu dikeluarin sesudah kejadian. Lah orang kan ga ngeh atau ga sadar kalau ada hal yang bikin bete.
Akhirnya ngomong juga hahaha. Gue, karena emang orangnya gini, susah mengungkapkan perasaan, terutama kekesalan, melalui omongan, makanya selalu ngomong pas chatting, karena gue pikir lebih bisa memilih bahasa yang tepat dan ga mancing emosi yang lebih gede lagi, kalo ngomong, takutnya gue salah ngomong, karena emang suka gitu, otak sama mulut suka ga sinkron, dan kadang otak nya bego kalo ngomong langsung gitu, ga sepinter kalo lagi chatting. Penyakit anak alay, ekspresi nya di tulisan, bukan di perbuatan :D
AY: Selamat tanggal 3 Sayang, semoga semua rencana kita dilancarkan, semoga rejeki kita dicukupkan, semoga hati, jiwa, dan raga kita disiapkan untuk apapun yang ada di depan nanti, semoga bisa jadi pasangan yang sempurna untuk masing-masing, dan semoga rasa cinta kita takkan pernah padam. Love you Sayang :* <3
DJ: Aminnnnn...selamat tanggal 3 Yang, semoga apa yang menjadi harapan bersama dimudahkan dan dilancarkan. I love you :*
Cukuplah segitu doa kami untuk hari ini :D
Ga kerasa udah 7 bulan, kalo lagi hamil mah udah waktunya diguyur air (upacara adat 7 bulanan maksudnya) tapi berhubung ini bukan hamil, jadi diguyur cinta aja lah #eaaaaaaa.
Hari ini, seperti yang kemarin kami rencanakan, pagi-pagi ke Pendopo liat acara Babarit, dalam rangka pembukaan rangkaian acara perayaan ulang tahun Kuningan. Ultah nya sebenernya 1 September kemarin, tapi berhubung tepat Idul Adha, jadi diundur beberapa hari, dan dimulai nya tanggal 3 ini.
Seru aja, si aa pegang DSLR, gue pegang action camera nya, udah bisa jadi fotografer ala ala lah gue. Pas beres pun si aa bilang, “Bisa jadi partner loh kita.”
Hmmmmm...kan udah sejak kapan taun kalo kamu ada kerjaan selalu aku tawarin bantuan, tapi aa nya ga mau, padahal gini-gini juga aku jago moto mah, apalagi selfie #eh.
Karena ga kebagian makanan dari Pendopo, udah ludes semua, jadi tadi nyari sarapan di deket lapangan, ga ada yang menarik minat gue kecuali batagor sama mi ayam, dan karena udah lama ga makan mi ayam, pesen itu aja deh jadinya, dan hasilnya kekenyangan, cari mati sih, sarapan begituan -,-
Tapiiiiiiii karena gue nemuin cilok goreng Setiabudhi, beli lah, sekalian biar si aa nyobain juga segimana menggetarkan-hati kah cilok favorit gue itu.
Setelah kenyang dengan makanan dan jajanan masing-masing, pulang lah kita ke pangkuan ibunda, bukan ke pangkuan Yang Maha Kuasa, belum itu sih, nanti aja deh kalo kami udah umur 70an, amin.
“Urusan untuk juru bicara dan perwakilan udah beres. Oh iya, kita berangkatnya dari sini jam 5 ternyata, bukan mulai acaranya, jadi kemungkinan mulai jam 5 lebih, tapi gapapa kalo disana si jam 5 aja stanby nya,” katanya sore itu. Bikin deg-deg’an, seperti biasa hahaha. Pengen cepet selasa, pengen cepet beres, trus tinggal KPP dan ngurusin persiapan nikah nya. TINGGAL! Hahahaha.
0 notes