#Metode Ilmiah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Intertekstualitas: Hubungan Antarteks dengan Penulis dan Pembaca
Dalam kajian kesusasteraan dikenal adanya sebuah teori yang bernama intertekstualitas atau hubungan antarteks. Teori yang pertama kali diperkenalkan oleh Julia Kristeva pada tahun 1960an ini menjelaskan bahwa keberadaan sebuah teks tidak pernah bisa berdiri sendiri. Seorang pembaca, sadar atau tidak sadar, akan menghubungkan sebuah teks dengan teks-teks lain (setidaknya yang sejenis) untuk…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
35 dan stunting
Beberapa hari lalu ramai pro-kon statement kepala BKKBN, yang menyebutkan bahwa perempuan usia 35th itu resiko tinggi melahirkan anak stunting.
Responku pertama kali? GEMAS. Aku, sebagai sekte 30s merasa tersudut. "Kok asal ngomong sih". Kemudian aku cari jurnal ilmiah terkait, nemu, dari 7 faktor berpengaruh yang dibahas (jumlah balita >3 di keluarga, jumlah anggota keluarga 5-7 orang, jarang cek kehamilan, bayi laki-laki, bayi usia 2 tahun, berat bayi lahir rendah <2.5kg, dan keluarga miskin), gak ada indikator usia ibu. Oh, aman. Aku share lah di igs.
Lalu aku pindah ke X. Aku beropini, yang ternyata setelahnya muncul pro dari salah satu dokter. Beliau membagikan hasil studi juga, ku baca, oh, ternyata benar, usia 35tahun itu beresiko. Memang aku yang rendah literasi, kurang mencari jurnal lain.
Apa aku tetap ngeyel? enggak. Sebagai saintis/akademisi, aku belajar untuk percaya evidence-based, dengan catatan harus dibaca juga metode penelitiannya. Kalo dah bener/valid, ya berarti hasilnya patut dipercaya, walaupun akan selalu ada pembanding hasil dari studi lain. Apa peneliti bisa salah? bisa banget, tapi mereka gak boleh bohong.
Setelah membaca jurnal soal usia 35 itu, yang detailnya adalah, usia <20 dan >35th itu resiko tinggi melahirkan anak PERTAMA stunting, jadi bukan cuma "ketuaan" tapi juga "kemudaan", aku langsung share lagi ke igs, biar stori ku gak misleading.
Tapi ada baiknya, statement kepala BKKBN tersebut lebih lengkap, menjelaskan dengan faktor lain yang berpengaruh, bukan hanya usia 35. Kan mba2 jadi emosyong disudutkan teros.
29 Maret 2024
41 notes
·
View notes
Text
"MENGAPA SUNNAH MENGIBAS TEMPAT TIDUR?"
Pernahkah kita merasa tidur tak nyenyak, gelisah, atau bahkan bermimpi buruk tanpa sebab yang jelas? Mungkin ini saatnya kita kembali merenungi salah satu sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang kerap kita abaikan: mengibas tempat tidur sebelum tidur.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian hendak tidur, maka hendaklah dia mengibas tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya." (HR. Bukhari 6320, Muslim 2714).
Sisi Keislaman: Mengusir Gangguan Metafisik
Dalam dunia spiritual, mengibas tempat tidur bukan sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk adab dan perlindungan. Sebagian ulama ruqyah menyebutkan bahwa gangguan jin dan makhluk ghaib kerap terjadi melalui tidur, seperti insomnia, mimpi buruk, hingga fenomena "ketindihan." Mengibas sambil berdzikir menjadi perisai kita untuk mengusir makhluk ghaib yang tak terlihat oleh mata.
Allah berfirman:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Sebagai manusia, kita diajarkan untuk menghormati keberadaan makhluk lain di dunia ini, termasuk jin, dengan cara tidak langsung "menindih" tempat mereka tanpa mengusirnya terlebih dahulu.
Sisi Ilmiah: Melawan Kutu dan Bakteri
Sunnah ini juga memiliki penjelasan ilmiah yang tak kalah menarik. Dalam penelitian modern, tempat tidur kita menjadi sarang ribuan kutu mikroskopik yang memakan sel-sel kulit mati yang rontok. Meskipun dicuci bersih, kutu-kutu ini tetap bertahan. Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko ini adalah dengan mengibas tempat tidur, seperti yang Nabi ajarkan.
Menariknya, para ilmuwan Barat pernah mencoba berbagai metode untuk membersihkan tempat tidur, termasuk menggunakan deterjen, namun gagal. Barulah ketika mereka mencoba mengusap permukaan dengan gerakan sederhana tiga kali, kutu-kutu tersebut hilang.
Subhanallah, sunnah yang tampak sederhana ternyata penuh hikmah dan manfaat. Rasulullah mengajarkan ini 1400 tahun yang lalu, dan ilmu pengetahuan modern baru mengonfirmasinya hari ini.
Manfaat yang Tak Terbantahkan
Mengibas tempat tidur bukan sekadar soal kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan jiwa. Ketika kita mengikuti sunnah Rasulullah, kita tidak hanya mendapatkan manfaat duniawi, tetapi juga pahala akhirat. Allah berfirman:
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-Isra: 82).
Dengan mengamalkan sunnah, hidup kita akan lebih berkah, hati lebih tenang, dan tidur menjadi ibadah. Sebab, sunnah Rasul adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya agar kita senantiasa sehat, baik secara fisik maupun spiritual.
Semoga kita semua bisa menghidupkan sunnah yang mulia ini, mengajarkan kepada keluarga dan orang-orang tercinta, agar keberkahan menyelimuti setiap tidur kita. Barakallahu fiikum!
6 notes
·
View notes
Text
gimana sih cara memperkaya diksi dan menemukan gaya menulis seperti aya?
kayaknya, ada puluhan atau bahkan lebih pertanyaan semacam itu masuk ke halaman curiouscatku yang sekarang total inboxnya ada 712 unanswered questions. hampir tiap hari ada pertanyaan-pertanyaan yang tipenya sejenis. tapi aku, yang oon dan berjiwa pemberontak ini, jarang membalasnya. bukan karena aku gak suka berbagi ilmu, jawabannya justru karena: aku gak tahu formula yang tepat soal diksi dan gaya menulis ini. gak ada metode ilmiah yang aku bisa bagikan jadi aku takut kalau jawabanku malah seperti anak kecil yang meledek simply karena dia nggak tahu sebenernya isi kepalanya itu seperti apa.
to be fair, sekalipun aku akan dengan lantang bilang kalau aku adalah seorang amatir bahkan hingga sekarang, aku sudah menulis dengan konsisten sejak 2013. nyaris satu dekade. dan dalam kurun waktu itu, aku hampir tidak pernah berhenti menulis. sekalipun aku hanya memproduksi puisi yang luar biasa jelek, aku nyaris tidak pernah meninggalkan kesukaanku pada tulisan. bahkan, saat aku tidak menulis pun, aku tetap membaca sesuatu. memastikan kalau ada kata-kata yang aku ciptakan di kepala, sekalipun aku tidak mengeluarkannya.
tapi, apakah tulisanku langsung bagus? tentu saja nggak.
berikut adalah puisi yang aku tulis pada tahun 2013:
tulisan ini ditulis oleh bocah yang baru masuk SMP. tidak paham komposisi puisi, tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat puisi ini nyaman untuk dibaca. di kepalaku yang usianya 12 tahun saat itu, aku cuma menginginkan satu hal: menulis. dan, keinginan itulah yang sampai sekarang nggak pernah berubah. meskipun sudah banyak waktu berlalu.
setelah melalui proses perenungan yang panjang (tiga puluh menit), aku akhirnya merumuskan beberapa hal yang mungkin bisa aku bagikan. ini sama sekali tidak ilmiah. dan aku bukan nabi yang bisa membagikan ilmu atas dasar wahyu. apa yang aku tuliskan di sini adalah hasil menulis selama beberapa tahun—entah untuk kesenangan atau pekerjaan. nah, jawaban dari pertanyaan paling mendasar (yang dengan tidak cerdasnya aku jadikan judul), kurang lebihnya adalah begini.
1. membaca satu buku untuk menghasilkan satu paragraf
oke maaf, sebetulnya nggak seberlebihan itu. aku cuma nggak ngerti caranya bikin sub-judul. intinya, kamu harus membaca untuk bisa menulis. dan ini mutlak. paten. fardhu.
konsepnya seperti mengisi air menggunakan teko. teko adalah kepalamu, air di dalamnya adalah buku, dan tulisan adalah apa yang akan dikeluarkan teko itu. apapun yang keluar dari teko itu tergantung apa yang kamu isi di dalamnya. nggak mungkin teko kosong bisa mengeluarkan air, kecuali kamu dapat mukjizat.
sebelum menulis, aku sudah lebih dulu membaca. aku tergila-gila pada bacaan. bukungitis. dan aku berharap selamanya aku nggak usah disembuhkan supaya aku bisa selalu menulis.
keluargaku punya toko buku turun temurun yang sekarang sudah tutup total karena bangkrut. makanya, sejak brojol aku sudah terbiasa dengan eksistensi buku. mungkin setelah diazani, aku dibisikkan ayahku, "hei, baca anwar di umurmu yang keempat tahun."
dan aku sudah bisa membaca sejak umur tiga tahun. jangan-jangan betulan karena anwar.
buku-buku yang aku baca juga nggak terbatas buku fiksi aja. aku membaca koran, membaca kumpulan esai, membaca novel sains, membaca roman, membaca hikayat, dan membaca cerita stensil (meskipun aku tidak menyarankan yang ini karena aku benci deskripsi soal selangkangan pria; bikin mual).
sejak dulu, aku selalu dapat nasihat dari ayahku. bacalah buku bukan agar kamu pintar, melainkan agar kamu bijaksana. dan aku mengamini itu seperti seorang beragama yang tekun. tiap kali membaca, ada sistem di kepalaku yang secara otomatis memproses komponennya. seperti memeras jeruk, aku mengambil sarinya, mengonsuminya, mengolahnya dengan organ-organku. sebelum akhirnya, aku mengeluarkannya lagi. tidak dalam bentuk jeruk utuh. melainkan dalam bentuk deskripsi mengenai perasaanku setelah mengonsumsi jeruk, apel, kiwi, mengkudu, dan buah-buahan lainnya.
aku membaca dee lestari dan menyembah supernova seriesnya. aku juga membaca catatan pinggir goenawan muhammad secara religius, hampir-hampir menganggapnya kitab suci. aku membaca puisi-puisi dari indonesia yang jumlahnya banyak sekali. membaca anton chekov, sekali-kali, dan cerpen-cerpen kompas juga. tapi, aku merasa gaya penulisanku justru dipengaruhi oleh dee dan goenawan muhammad.
2. menulis adalah berbicara
oke, kali ini kita bicara diksi. meskipun dari sub-judul nggak ada diksi-diksinya, tapi inti dari pembahasan ini adalah soal pemilihan kata.
kamu tahu soekarno? proklamator kita itu terkenal dengan kemampuan orasi dan komunikasinya. nggak cuma kepada perempuan, tapi juga kepada nyaris seluruh lapisan masyarakat. meskipun ia pernah tersandung masalah ideologi, kemampuannya untuk mengurai suatu ilmu menjadi sesuatu yang mudah dipahami oleh semua orang bukan hal yang sederhana. nah, cara ini lah yang aku lakukan dalam pemilihan kata-kataku.
sekalipun aku tahu apa itu jentera, aku akan tetap menggunakan roda karena orang-orang lebih tahu yang kedua. menulis adalah tentang mengomunikasikan isi kepala kita agar pembaca mengerti. jadi, kunci yang paling penting dalam memilih diksi bukanlah 'apa kata ini cukup indah?', melainkan 'apa kata ini cukup dipahami?'
i have nothing against diksi indah tesaurus, tapi penggunaan diksi langka yang tidak pada tempatnya, menurutku, akan membuat kunci dari tulisan itu akan kabur. alih-alih mengerti, orang-orang justru akan pusing. bingung. dan pada akhirnya, dibaca hanya akan dibaca saja. tidak dimengerti.
aku selalu menempatkan pembacaku sebagai lawan bicaraku. aku sedang menatap matanya, aku sedang berbicara padanya, aku ingin dia mendengarkan dan memahamiku. makanya, aku akan mengatakan apa mauku dengan terus terang. sekalipun aku menggunakan metafora, aku akan memastikan apa yang aku katakan dipahami.
dan diksiku tetap indah. aku percaya diri mengatakan itu sekalipun tulisanku praktis tidak banyak menggunakan sinonim, tidak banyak menyamakan rima, tidak banyak menggunakan kata-kata asing.
sebagai contoh:
dua tulisan itu, tidak banyak pakai metafora macam-macam. kamu akan langsung paham apa maksudku tanpa harus membuka tesaurus atau bahkan kamus. kata-kata yang dipakai umum. dikenali. dipahami. tapi, sekali baca, orang juga tahu itu bukan tulisan berita. kukira, ini adalah kunci dari keindahan itu sendiri: sederhana dan tahu diri.
jadi, harus kuakui, sebetulnya aku ini payah soal kekayaan diksi. yang aku lakukan adalah mengolahnya. menjadikan bahan itu-itu saja menjadi makanan enak yang bisa dikonsumsi siapapun.
saranku, hal yang paling efektif untuk memperkaya diksi adalah membaca buku-buku filsafat atau membaca esai goenawan muhammad. banyak penggunaan istilah dan penempatan kata yang berbeda daripada yang digunakan dalam buku fiksi populer. cara ini sangat membantu.
(dan bonus ilmu, kalau kamu sedang iseng mempelajari soal keberadaanmu sebagai manusia serta kehidupannya.)
3. menulis adalah memaafkan kenyataan
kamu bisa jadi siapa saja. kamu bisa punya sayap dan tiga belas penis kalau mau, di dalam tulisanmu. tapi, menuliskan kenyataan, yang terjangkau oleh seluruh panca indra kamu, adalah hal yang sudah harus bisa kamu lakukan sebelum kamu menghancurkan seluruh aspek di dalamnya.
bagiku, cara paling rendah hati untuk menjadi seorang penulis adalah dengan membuka mata lebar-lebar. kejujuranmu mendeskripsikan susu akan menyelamatkan seorang bayi yang alergi. makanya, proses spiritual yang menurutku perlu dilalui seorang penulis, adalah dengan peka terhadap hal-hal di sekeliling kita.
gunakan empati ketika bercerita. pakai panca indramu. pakai hatimu. pakai kepalamu. pakai semua yang ada pada dirimu, dan kamu telah menuliskan kenyataan, sekaligus memaafkannya.
aku melakukannya dengan mengajak bicara tukang bengkel yang membetulkan motorku. menggunakan transportasi umum sambil menebak-nebak isi kepala mereka. aku juga sesekali melancong, kalau sedang punya duit dan waktu. bertemu orang asing dalam perjalananku, mendengarkan cerita-cerita mereka, lalu menuliskan kembali. versi mentahnya (yang tidak diedit dan diromantisir), bahkan bisa dibaca di akun tumblrku. bagiku, melihat kenyataan akan membuat kita paham kalau cerita itu tidak lahir begitu saja. ia lahir dari kehidupan yang terdistorsi, sebagaimana yang dilakukan saintis maupun filsuf, penulis juga mengabadikan rahasia-rahasia yang ada di alam semesta, dengan menggunakan kata-kata.
4. menulis itu harus interdisipliner
aku mempelajari banyak hal. agama, filsafat, sains, sastra, dan semua yang terjangkau untuk menghasilkan sebuah tulisan. di hadapan ilmu, aku selalu menempatkan diri dalam posisi begitu kecil. aku tidak tau apa-apa dan aku harus mencari tau.
dan sejujurnya, tidak ada yang lebih seksi daripada menuliskan backgroundmu sendiri. jadi, kalau kamu malas belajar ilmu lain, pelajarilah hal-hal yang sudah kamu pelajari. mungkin kalau dulu kamu cuma tahu kalau bernapas itu menggunakan oksigen, sekarang kamu cari tau bagaimana proses hingga oksigen itu terhirup. versi mendetail dan mendalam. biasanya, makin kita mencari, makin kita sadar kalau banyak sekali hal yang tidak kita tahu. dan aku suka perasaan itu. perasaan lapar ketika mencari, perasaan tidak sabar untuk menuliskannya kembali.
sekian.
iya, betulan sudah selesai. aku hanya punya empat tips dan aku ragu apakah bisa diterapkan. meskipun demikian, semoga apa yang aku pelajari selama beberapa tahun ini bisa jadi hal yang bermanfaat untuk kamu-kamu semua yang membaca ini.
pada akhirnya, yang paling penting dari menulis, sebetulnya adalah konsistensi. sebab keempat hal tadi tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu satu bulan saja. aku bahkan butuh satu dekade untuk memahami empat. yang harus stagnan itu keinginan kita untuk selalu menulis. makanya, aku yakin, dalam tahun-tahun berikutnya, akan ada banyak hal yang berubah dan berbeda dalam aspek-aspek pendukungnya. karena kita manusia harus selalu belajar.
seperti, ketika kita tidak menemukan sesuatu di kolom pencarian twitter; kadangkala itu cuma kesalahan teknis yang bukan kesalahan kamu. dan yang bisa kita lakukan cuma satu, 'kan?
coba lagi.
89 notes
·
View notes
Text
Dakwah dengan Data
“Selamat kak...setelah melalui beberapa proses penilaian Karya Tulis kak Habibah terpilih menjadi 10 Tugas Akhir Terbaik angkatan 13.”
Suatu pesan masuk dari kakak pengurus sekolah pemikiran islam (SPI), beberapa hari sebelum acara puncak (rihlah).
Haha tidak menyangka. Alhamdulillah.. biidznillah.
Langsung kilas balik ke awal semester 1, kepala SPI (Ustadz Akmal) memesankan kami bahwa tugas karya tulis di SPI ini salah satu tujuannya adalah: dapat menjadi landasan ketika diundang jadi pembicara, ngisi materi dan berargumentasi di forum, atau bahkan berdebat.. kita memiliki data, kita punya kajian ilmiah.
Nampaknya beliau bicara dari jam terbang dan pengalaman menghadapi para aktivis islam liberal dan pengalaman keliling menjadi narasumber ya.. bahwa ternyata dakwah tidak boleh tanpa data.
“Misal kita bilang film Barbie itu propaganda feminisme, mana ulasan yang bisa jadi buktinya? Mana datanya? Kajian risetnya?”
“Misal kita bilang buku Secrets of Divine Love itu kontroversial. Lalu dimana letak salahnya yang perlu dikritisi?”
Wah denger itu aku tuh jleb. Berat sih ya. Tapi penting ya. Sebagai yang sama-sama memiliki latar belakang pendidikan di sains (beliau S1 di ITB), jadi menarik. (Oh ya dua topik di atas sudah ditulis oleh teman SPI saya).
Akhirnya itulah salah satu poin yang menjadi motivasiku.
Sempet ragu? Iya. Tentunya. Sempet banyak bertanya, ini sudah benar belum ya? Kalau aku salah malah dianggap diskriminatif tidak ya haha.. dan lain-lain.
Tapi ternyata paling penting bertanya: kira-kira… Allah ridha tidak ya?
Akhirnya sembari meluruskan niat, aku refleksi ulang. Mengingat keresahanku yang hendak studi S2 (walau masih proses cari LoA).. dan pernah takut sendiri: gimana yaa kalau nanti malah involved di suatu research yang produknya dipakai untuk hal-hal buruk? Teknologinya disalahgunakan untuk melanggar aturan Allah?
Akhirnya lahirlah satu paper tentang dilema etika pada metode pencegahan HIV/AIDS, dari perspektif Barat yang sekular dan perspektif Islam.
Selama prosesnya benar-benar menikmati kesusahan menulis (yang akhirnya sampai 20an halaman juga), kesulitan menurunkan abstraksi pikiran dalam tulisan. Mungkin aku keenakan menulis lepas di Tumblr, atau menulis receh di X, yaa? Hehe astaghfirullah. Semoga yang di sini pun bisa menjadi amal jariyah.
Bismillah. Meminta kepada Allah swt. sebagai Yang Memiliki Ilmu, Al-‘Alim. Meminta kepada Yang Memberikan Hidayah dan Petunjuk.
Alhamdulillah Allah berikan kakak pembimbing yang luar biasa beserta beberapa rekomendasi buku authoritative yang bisa dijadikan rujukan, teman-teman diskusi, bahkan inspirasi tokoh-tokoh.
Hari H presentasi deg-degan! Padahal dibanding penyuluhan, dibanding forum di kampus, ini hanya forum kecil. Malah terasa sedang sidang ya haha.
Bersyukur ternyata selain apresiasi, Ustadz Akmal menegaskan kembali apa yang kusampaikan, memberikan highlight hal-hal yang penting. Pertanyaan dari teman-teman juga menambah khazanah pribadi tentang hal-hal yang belum kupikirkan.
Semoga Allah ridha dengan karya kami. dan semoga karya tersebut bermanfaat untuk ummat. Semoga Allah berikan taufiq agar karya kami jadi awal untuk karya-karya lainnya. Menjadi angin sejuk dalam musim semi peradaban Islam, menjadi karya yang menghidupkan jiwa umat yang sedang tertidur, dan menjadi bingkai kokoh dalam kebangkitan umat.
-h.a.
Sebuah kata pengantar. Hehe. Tunggu rilisnya(?).
14 notes
·
View notes
Text
Yuk Pahami Jenis-jenis Metode Penelitian Skripsi
Metode penelitian skripsi merupakan salah satu langkah ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian skripsi. Selengkapnya dapat dilihat di https://magnastatistika.com/yuk-pahami-jenis-jenis-metode-penelitian-skripsi/
2 notes
·
View notes
Text
Ilmu Dakwah
Oleh : Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Nadania Fauzani Aisyfillah (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Dakwah dapat disebut sebagai suatu ilmu jika dakwah bersifat berdasarkan pengalaman langsung atau empiris yang berarti disusun melalui proses penelitian baik di perpustakaan maupun lapangan, serta pengamatan dan percobaan yang berulang hingga menghasilkan konsep dan teori.
Selanjutnya, ilmu dakwah harus bersifat sistematis dan terencana, menggunakan metode berpikir ilmiah yang objektif agar mudah dipahami oleh siapa saja. Selain itu, pokok dan bagian dari ilmu dakwah harus dapat diuraikan secara tepat sehingga hubungan antar bagian-bagian dapat terlihat dengan jelas, menciptakan pemahaman yang komprehensif.
Selain memiliki sifat analitis yang memungkinkannya untuk melakukan analisis mendalam terhadap berbagai aspeknya, ilmu dakwah juga harus bersifat objektif. Artinya, ilmu dakwah tidak boleh dipengaruhi oleh bias atau prasangka subjektif, dan harus didasarkan pada fakta yang faktual, bukan pada fiksi atau emosi semata.
Pentingnya verifikasi juga tidak bisa diabaikan dalam ilmu dakwah, di mana konsep dan teori yang dibangun harus dapat didukung oleh fakta-fakta yang ada. Selain itu, pendekatan kritis juga sangat diperlukan, yang menuntut proses analisis dan evaluasi yang teliti terhadap informasi yang ada.
Selain harus memenuhi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan, ilmu dakwah juga harus disusun secara sistematis, objektif, rasional, dan berbasis pada pengalaman empiris sebagai suatu disiplin ilmu yang sah. Pada akhirnya, ilmu dakwah haruslah bersifat logis, yang berarti sesuai dengan prinsip-prinsip logika dan dapat diterima secara rasional.
Sebagai ringkasan, ada delapan karakteristik kunci dari ilmu dakwah, yaitu empiris, sistematis, analitis, objektif, verifikatif, kritis, ilmiah, dan logis.
3 notes
·
View notes
Text
HELO
Kalo sampe udah nulis di tumblr itu artinya ada waktu senggang plus alias lagi CAPE BGT WOY! WAKAKA
sore ini lagi di rumah umi. udah lama bgt rasanya ga pulang kerja trs ke rumah umi. arfa main dibawah sm uli dan umi. aku bisa istirahat sejenak diatas.
disclaimer dulu I LOVE MY JOB but sometimes yaampun gini amaaaat! hahaha tp kata kapus saya, namanya kerja ya harus siap ditekan sana sini. cuma kadang emang ada hikmahnya kalau udah lewat huru hara kehidupan kerjaan kayaa yaa lega walau bsk ada lagi kerjaan. xixi
sebulan belakangan, dapet arahan dari dinkes untuk bikin pelatihan 25 kompetensi kader. no anggaran dari mereka, kalo gaada? cari sendiri! sentoloyo memang, awalnya aku pikir ga mungkin nih ngadain.. mana kalau melihat materinya seabrek BANYAK BANGET. kaya rasanya gue aja ga sanggup ini ngerjainnya, gimana kade yg ga digaji.. keterampilannya banyak, tuntutan ini itu, sampai sistem posyandu yang sekarang diubah jadi posyandu siklus hidup. pelayanan dari mulai bumil, balita, anak sekolah, remaja, usia produktif dan lansia. materinya banyak, sampe daftar tilik uji kompetensi nya ada puluhan halaman. aku ngeliatnya enek, kaya haduu. emang paling gampang ngeluh aja dulu, kerjain kemudian. generasi milenial sekali mmg saya.
terus aku mulai baca buku panduannya, baca-baca sampe hampir seminggu, menelaah metode pembelajarannya. harusnya ini TOT dulu ga sih baru disuruh ngelatih? herannya Depok selalu aja kena jadi pilot project, kemarin PMT lokal, skrg pelatihan kader. ya walau belum paham 100%, aku coba uraikan satu-satu, ngumpulin sejawat yg berhubungan dg siklus hidup, ajak mereka ngasih materi, ngereview daftar tilik, presentasi pelaksanaan posyandu siklus di internal puskesmas, sampai advokasi anggaran supaya bisa nih dpt uang buat 3 hari pelatihan. aktu dah kaya ngemis-ngemis, tp hamdallah teman-temanku baik jd mereka mau berbagi sama aku.
dan tgl 20-22 feb terlaksanalah pelatihan tsb, teknis juga hampir semua aku yg nyiapin, kaya yaampun kalau diliat-liat keren juga ya kamu sil, walau sulit, BISAAAAA! 3 hari loh. dan antusias kader yg dilatih oke banget, gaada tuh keliatan muka kader yg terpaksa dateng. malah mereka bilang makasih banyak karena udah dikasih ilmu baru. saya jd terharu kannn buuu :")
dilanjut, 2 minggu kemudian ada uji kompetensi kader, ditanya lah satu-satu, kader praktek sesuai daftar tiliknya. lumayan menghabiskan energi juga keliling 4 kelurahan, ditambah lokminsek dsb. hahaha. namanya juga orang promkes, udah biasa ajag ijig kesana kemari. Alhamdulillahnya, kemarin selesai ukom dan tinggal sisa rekap nilai aja. tanggal 22 besok, mereka bakal disematkan pin sama kemenkes. Duh, terharuuu. walau PR masih banyak, tp ternyata udah melangkah cukup jauh kita ya ibu-ibu kader sayang.
cerita kerjaan beres, sebenernya sempet zoom juga sama ainna dan dadel, salah satu target aku tahun ini, pengen banget bisa nulis ilmiah/paper atau sejenisnya. aku kangen bisa diskusi, nyajiin data.. tp bener-bener belum sempet. kerjaan udah menguras energi, tp moga-moga nanti bisa nyempetin lagii. ya supaya jadi bekal sekolah lagi. aamiin.
next cerita, kadang agak gemes sm sekolahnya arfa. tp ya gabisa nyalahin juga karena memang sekolah arfa berbeda sm daycare. per kemarin, udah gaada program after school sampai nanti habis lebaran. amsyong banget yaampun. sampe sekarang aja aku udah gabisa ngebayangin dan blm punya plan apa-apa untuk arfa. dan ya, ga punya temen diskusi juga, karena ujung-ujungnya aku akan bertanggung jawab sendiri terhadap arfa.
sering banget juga, tiba-tiba after schoolnya libur, sekolahnya libur.. yang otomatis berpengaruh sama kerjaan saya. mau ga mau kadang saya bawa dia ke kantor. kaya kemarin, jam 11 saya jemput dia, saya ajak dia ke posyandu sampai jam 2 siang, hari ini dia saya ajak ke SMAN 9 karena lagi pemeriksaan disana. dia sama saya sampe sore, lalu kita sama-sama pulang ke apartemen. kesian sebenernya, karena dia jd ga tidur siang, dan lebih banyak screen timenya. tp ya saya ada kerjaan, kadang ada rapat, kalau ga dikasih screen time, dia bakal narik-narik saya dan nangis. sedih banget tp ya untuk saat ini saya blm punya opsi lain, dan again, saya ga punya orang yg bisa saya ajak diskusi masalah ini,
ohiya, program diet saya bisa dibilang cukup lah, BB agak stagnan, tp lingkar perut udah cukup menurun beberapa cm. tp yang utama yang saya syukuri adalah perubahan gaya hidup, makan sekarang jadi di rem, olaharga rutin.. kalau ga olahraga kaya ada yg kurang aja gitu. beberapa hari lagi programnya bakal selesai, semoga bisa tetap konsisten walau tanpa pendampingan ahli gizi.
hari kamis mau ke jogja, mau nyusul beliau yg lagi ujian. ya semoga aja baik-baik ya.
selamat menyongsong Ramadhan, semoga bisa sabar mengajari arfa berpuasa dan bisa terus meningkatkan ibadah dan kedekatan diri dengan Allah. aamiin.
2 notes
·
View notes
Text
Kepayahan Dalam Menulis (Secara Akademik)
Saya sedang beres-beres drive dan melihat file lama. sial, ternyata tugas akhir saya hampir hampir saja menjadi jurnal - tapi tidak jadi. Penyebab utama adalah kepayahan saya dalam menulis. Kedua, waktu itu saya baru memulai karier pekerjaan sehingga kesulitan mengatur waktu.
Padahal waktu itu kondisinya sudah disupport oleh dosen pembimbing tugas akhir saya, dibantu oleh 2 senior yang akan membantu parafrase, meningkatkan metode penulisan yang benar - tapi apalah daya sepertinya tabrakan waktu dengan awal mula berkarier sungguh menjadi momok.
Kalau-kalau waktu itu saya diberi sedikit waktu dan ketabahan dalam menghadapi situasi yang overwhelming, mungkin sekarang saya bisa melihat nama saya di sebuah jurnal. setidaknya saya jadi punya catatan penulisan akademik yang baik dan terpublikasi.
Mungkin waktu memang tidak mempertemukan saya saat itu dengan penulisan akademik. Mungkin saat itu, waktu sedang berencana untuk menggembleng saya menjadi desainer arsitektural yang cepat dan produktif.
Tapi toh nasi sudah menjadi bubur - penyesalan itu pasti ada, tidak bisa saya pungkiri, dan tentunya perlu saya telan bulat-bulat jika mengingatnya lagi. Namun jika ada satu hal yang boleh saya kutuk sekaligus saya beri masukan adalah kemampuan menulis untuk mahasiswa arsitektur.
Secara pribadi saya merasa mahasiswa arsitektur itu hanya fokus diajarkan mendesain. Tapi jika disuruh menarasikan apa yang didesain - mereka lemah. Apa itu metode penulisan? Alih alih diajarkan di seluruh fakultas teknik, mahasiswa arsitektur kampus saya malah hampir tidak kenal.
Kadang saya berfikir, apakah proses iterasi desain terkadang bisa membuat kekacauan dalam berfikir sehingga kita (mahasiswa arsitektur) kesulitan jika disuruh mengerjakan sesuatu dengan runut? Dalam hal ini menarasikan desain kita.
Atau proses berfikir yang terlalu cepat di kepala dan terlalu sering loncat kesana kemari dalam mencari ide sehingga lagi lagi membuat kekacauan dalam menuangkan tulisan secara runut tentang desain yang kita kerjakan?
Atau memang mayoritas merasa desainnya sangat subjektif dan kurang scientific based, yang penting "it works!" dan terlihat bagus, sehingga untuk menarasikannya secara ilmiah, jadi mentok?
Entahlah - seandainya saya bisa mengulang waktu akan saya pelajari dengan benar bagaimana metode penulisan akademik yang baik, hahaha.
PS: Menurut saya pribadi sebenarnya skripsi saya belum sebagus itu untuk metode penulisannya. Tapi yasudahlah, saya udah lulus juga 🙂
8 notes
·
View notes
Text
Penelitian Etnografi untuk Kebijakan Pendidikan yang Lebih Baik
Etnografi secara sederhana adalah suatu cara atau metode untuk mempelajari fenomena sosial maupun kebudayaan di suatu masyarakat. Dijelaskan bahwa penelitian etnografi bersifat mengikuti keseharian penduduk dan peneliti harus berpartisipasi di dalam masyarakat, bukan hanya mengamati dari jauh atau wawancara belaka (Reeves et al., 2013). Selain itu, dalam penelitiannya cenderung terbatas karena apabila terlalu banyak yang diamati, akan terlalu banyak menimbulkan pertanyaan.
Penelitian etnografi merupakan penelitian dengan metode kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui dan memahami secara mendalam kebudayaan masyarakat setempat yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan analisis kebudayaan secara holistik dari hal paling sederhana, seperti keluarga hingga perekonomian suatu masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Hasil akhir etnografi bisa berbentuk macam-macam seperti catatan lapangan—barangkali berupa catatan harian—dan bisa juga jurnal, paper, atau karya yang mirip dengan itu (karya ilmiah dan lain-lain) sebagai karya akhir dari penafsiran serta kumpulan data dari catatan lapangan tersebut (Reeves et al., 2013). Seperti buku Margaret Mead (1928) yang berjudul Coming of Age Samoa, buku jurnal perjalanan yang sangat insightful mengenai budaya akil balig suatu suku di Samoa yang pada saat itu berbeda sekali dengan budaya akil balig di Amerika Serikat yang cenderung tertutup atau buku yang ditulis oleh Levison Wood (2019) yang berjudul An Arabian Journey yang menceritakan perjalanannya ke ujung Timur Tengah. Selain itu, karya etnografi juga bisa berbentuk novel (contohnya Puya ke Puya oleh Faisal Oddang (2015), Tarian Bumi karya Oka Rusmini (2007), dan lain sebagainya) atau film (bisa dokumenter maupun tidak). Contoh film non-dokumenter dengan nuansa etnografi adalah Before, Now, and Then karya Kamila Andini dan Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion.
Penelitian etnografi dalam bidang pendidikan dapat dilakukan dengan observasi partisipatoris di sekolah-sekolah maupun daerah-daerah secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan pendidikan dipengaruhi oleh banyak hal dan memengaruhi banyak hal pula, tak hanya seputar sekolah saja. Seperti misalnya perekonomian penduduk setempat berpengaruh pada pendidikan yang dipilih oleh masyarakat setempat. Apakah pendidikan itu hanya akan berhenti di SD, SMP, SMA, atau bahkan tak sekolah dan memilih untuk bekerja atau menikah saja. Begitu pula pendidikan berpengaruh pada perekonomian warga setempat. Idealnya, apabila pendidikan suatu masyarakat baik, perekonomian juga cenderung membaik. Masalah lain juga akan teratasi sedikit demi sedikit seperti pernikahan dini, angka pengangguran.
Pengetahuan mengenai suku, kebiasaan, ekonomi, kebudayaan, serta sosial masyarakat setempat yang didapatkan dari penelitian etnografi berdampak sangat baik dalam perancangan pendidikan bagi masyarakat setempat. Hampir sama seperti aspek demografi, pengetahuan mengenai kebudayaan setempat diharapkan dapat menjadikan pendidikan tepat sasaran. Akan tetapi, berbeda dengan demografi yang sebagian besar mengandalkan data kalkulatif, pengetahuan dan penelitian etnografi menjadikan seseorang mengetahui dengan mendalam apa yang dibutuhkan masyarakat dalam bidang pendidikan. Pendidikan dan kebudayaan juga memiliki hubungan yang saling terkait. Perubahan-perubahan kebijakan pendidikan perlu memperhatikan dinamika kebudayaan dan perubahan kebudayaan bisa jadi merupakan akibat dari adanya perubahan rancangan pendidikan yang ada (Normina, 2018).
Penelitian etnografi juga dapat dijadikan pertimbangan untuk mengevaluasi kebijakan yang ada agar kedepannya tidak lagi tidak tepat sasaran. Misalnya, kebijakan tentang masuk jam lima pagi di Nusa Tenggara Timur yang bisa dievaluasi menggunakan observasi partisipatoris. Ada baiknya peneliti merupakan bagian dari pemangku kebijakan, mengikuti anak-anak berangkat sekolah pukul lima pagi dan merasakan efeknya sendiri-sendiri lalu menuliskan pengalaman itu dalam catatan lapangan untuk kemudian dianalisis. Hasil analisis ini apabila digunakan untuk mengevaluasi kebijakan diharapkan dapat menjadikan kebijakan lebih tepat sasaran sehingga tak ada lagi kasus menginap di sekolah seperti yang dilansir oleh Tempo pada tanggal 9 Maret 2023 lalu (Pitaloka, 2023).
Pendidikan yang merupakan hal mendasar dalam kehidupan saling mempengaruhi dan dipengaruhi kebudayaan. Hal ini menjadikan kebijakan yang diterapkan harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian etnografi yang berupa analisis secara mendalam tentang kebudayaan (termasuk ekonomi, tradisi, hingga pendidikan) masyarakat setempat dinilai dapat membantu pemangku kebijakan dalam menentukan aturan-aturan yang berlaku dalam bidang pendidikan. Dengan begitu, dipertimbangkannya penelitian etnografi dalam penentuan kebijakan akan menciptakan kebijakan pendidikan yang lebih baik.
Penulis: Salsabila Ananda Nur Fadila
Penyunting: Nur Adzim Aminuddin
Ilustrator: Oktafiani Zahra Indira
DAFTAR PUSTAKA
Andini, K. (Director). (2022). Before, Now, and Then [Film]. Fourcolours Film; Titimangsa Foundation; Wild Bunch.
Dion, B. (Director). (2022). Ngeri-Ngeri Sedap [Film]. Imajinari; Visionari Film Fund; Netflix.
Mead, M. (2001). Coming of Age in Samoa: A Psychological Study of Primitive Youth for Western Civilisation. Harper Collins.
Normina, N. (2018). PENDIDIKAN DALAM KEBUDAYAAN. ITTIHAD. https://doi.org/10.18592/ittihad.v15i28.1930
Oddang, F. (2015). Puya ke puya: surga diciptakan karena. . .. Kepustakaan Populer Gramedia.
Pitaloka, P. S. (2023, March 8). Cara Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, Naik Kuda sampai Menginap di Sekolah Biar Tak Telat. Tempo. https://tekno.tempo.co/read/1700301/cara-masuk-sekolah-jam-5-pagi-di-ntt-naik-kuda-sampai-menginap-di-sekolah-biar-tak-telat
Reeves, S., Peller, J., Goldman, J., & Kitto, S. (2013). Ethnography in qualitative educational research: AMEE Guide No. 80. Medical Teacher, 35(8), e1365–e1379. https://doi.org/10.3109/0142159x.2013.804977
Rusmini, O. (2007). Tarian bumi: sebuah novel. Gramedia Pustaka Utama.
Wood, L. (2019). An Arabian Journey: One Man’s Quest Through the Heart of the Middle East.
2 notes
·
View notes
Text
Memulai hal baru memang tidak pernah jadi perkara yang mudah. Waktu terus beranjak, dirimu pun demikian. Melewati satu fase ke fase yang lain dari sebuah kehidupan.
Semasa di taman kanak-kanak, kau jadi anak nakal yang kerap usil ke teman-temanmu. Berenang di sungai bersama sapi, padahal mamah bilang tidak boleh mandi di kali. Pulang-pulang dimarahi. Mandi kok sama sapi. Tempat mandi nyaman saja ada di rumah.
Menghanyutkan tas kawanmu ke selokan depan sekolah. Selepas itu temanmu mbolos dan mengadu ke orang tuanya sambil terisak-isak. Tidak sampai sejam kemudian kamu dimarahi. Dan giliran kamu sesenggukan juga. Mengadu ke mamah minta dibela. Malah tambah dihardik. Dasar anak nakal.
Di sekolah diajarkan shalat lima waktu. Kata Bu Guru,"barang siapa tidak menjalankan shalat, dia seperti Mak Lampir (aktor di sinetron indosiar yang sempat populer)." Kemudian kamu menuding nenekmu seperti Mak Lampir lantaran sudah kelewat waktu shalat, beliau tidak shalat. Kemudian, kamu dimarahi mamah. Jadi anak kok nggak sopan sama orang tua.
Kebandelan menjadi nama tengahmu waktu duduk di taman kanak-kanak: Abeyasa 'Bandel' Auvry. Kendati bandel, kamu lulus meninggalkan piala untuk TK mu. Juara 3 meronce tingkat kelurahan.
Masuk SD, kebandelanmu malu seribu kepalang, sebab di hari pertama kamu menangis karena tidak melihat papah mamahmu menunggui di depan gerbang sekolah sementara siswa baru yang lain ditunggui bapak ibunya. Semua mata tertuju padamu. Kemudian kamu dipuk-puk Bu Guru. Mau ditaruh mana nama tengahmu. Dasar jago kandang. Sungguh, beranjak dari kebiasaan lama menuju hal yang baru adalah sesuatu yang tidak pernah mudah. Kamu tak berani banyak bertingkah satu bulan pertama di sekolah barumu.
Setelah menginjak usia akhir belasan, bandelmu mulai menampakkan lagi siapa dirinya. Rektor kampus dipaido, bolos kuliah demi demo, nongkrong semalam suntuk, jarang pulang, tidak pernah mandi, menjadi komentator segala urusan. Kamu mulai nyaman dengan itu seraya ingin menekuni kenyamananmu. Bercita-cita menjadi aktivis LSM atau pentolan serikat buruh. Pokoknya melawan. Anti mainstream, melawan kebiasaan. Kalau biasanya orang-orang akademik di kampus erat dengan penelitian, kamu malah mencemooh. Fak penelitian dan segala rupa event lombanya. Fak kepatuhan pada metode ilmiah. Semua pokoknya kamu fak-in.
Sampai akhirnya kamu mesti insyaf dan beranjak menapaki realitas. Kamu harus menghidupi dirimu dan menuntaskan kewajiban studimu.
Mula-mula kamu tak nyaman dengan kebiasaan baru. Harus patuh dan tunduk pada peraturan akademik serta metode ilmiah yang selama ini kamu leleh luweh terhadapnya. Belajar hal baru adalah sesuatu yang menyenangkan kecuali belajar penelitian.
5 notes
·
View notes
Text
Hub 0819-4343-1484, kelas jurnalistik kreatif Malang
Dalam era digital yang terus berkembang, kemampuan jurnalistik menjadi salah satu keterampilan paling penting untuk dikuasai. Mahasiswa, sebagai generasi penerus yang berpotensi besar, memerlukan sarana yang efektif untuk mengasah kemampuan menulis, berpikir kritis, dan menyampaikan informasi secara tepat. Hub 0819-4343-1484 adalah tempat Anda menemukan kursus jurnalistik mahasiswa terbaik yang mampu memberikan pengalaman belajar berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
Pentingnya Jurnalistik untuk Mahasiswa Jurnalistik tidak hanya tentang menulis berita, melainkan juga seni menyampaikan realitas dengan etika dan fakta yang terverifikasi. Bagi mahasiswa, keterampilan ini sangat penting untuk:
Meningkatkan Kemampuan Analisis Mahasiswa dilatih untuk memilah informasi yang valid dan relevan, serta memahami konteks di balik setiap peristiwa.
Memperkuat Daya Saing Akademik dan Profesional Dengan menguasai teknik jurnalistik, mahasiswa dapat menyusun laporan penelitian, artikel ilmiah, dan karya tulis lainnya dengan lebih baik.
Mempersiapkan Karier di Dunia Media Dalam dunia kerja, kompetensi jurnalistik sangat diminati, terutama di bidang media, public relations, dan pemasaran digital.
Mengapa Memilih Kursus Jurnalistik Mahasiswa Terbaik? Kursus ini menawarkan pendekatan yang unik, praktis, dan berfokus pada kebutuhan mahasiswa. Dengan menghubungi Hub 0819-4343-1484, Anda akan mendapatkan informasi tentang program yang dirancang untuk menghasilkan jurnalis muda berbakat.
Keunggulan Program Materi Pembelajaran yang Komprehensif Mulai dari dasar-dasar jurnalistik hingga produksi konten digital, kursus ini mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan mahasiswa.
Pengajar Berpengalaman Program ini didukung oleh jurnalis profesional dan akademisi yang memiliki pengalaman luas di industri media.
Pendekatan Interaktif Metode pengajaran melibatkan simulasi, praktik lapangan, dan diskusi kelompok untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh.
Akses ke Teknologi Terkini Peserta akan menggunakan alat dan platform digital untuk mempelajari jurnalistik modern, seperti teknik SEO, infografis, dan produksi video.
Struktur Pembelajaran
Dasar-Dasar Jurnalistik Peserta akan memahami prinsip-prinsip jurnalistik, seperti akurasi, keadilan, dan independensi dalam menyampaikan berita.
Teknik Wawancara Mahasiswa diajarkan cara melakukan wawancara mendalam dengan narasumber untuk mendapatkan informasi yang otentik dan kredibel.
Penulisan Berita dan Opini Dalam sesi ini, peserta akan mempelajari teknik penulisan berita, artikel opini, dan esai dengan gaya yang menarik dan informatif.
Produksi Konten Digital Kursus ini juga membekali mahasiswa dengan keterampilan membuat konten untuk platform online, seperti blog, media sosial, dan portal berita.
Etika dan Hukum Media Peserta akan mempelajari aspek hukum dan etika dalam praktik jurnalistik, sehingga mereka dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab.
Keuntungan Mengikuti Kursus Mengikuti kursus jurnalistik mahasiswa terbaik tidak hanya membantu Anda mengembangkan keterampilan, tetapi juga membuka berbagai peluang:
Portofolio Profesional Setiap proyek yang dihasilkan selama kursus dapat menjadi portofolio yang membuktikan kompetensi Anda di bidang jurnalistik.
Jaringan Profesional yang Luas Peserta kursus akan berkesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli, praktisi media, dan sesama mahasiswa yang memiliki minat serupa.
Peluang Magang dan Karier Dengan bekal keterampilan jurnalistik, mahasiswa memiliki peluang lebih besar untuk diterima magang atau bekerja di perusahaan media terkemuka.
Cara Mendaftar Untuk mendaftar ke program ini, cukup hubungi Hub 0819-4343-1484 dan ikuti langkah-langkah berikut:
Pilih Program yang Sesuai Tersedia berbagai pilihan kelas, seperti kelas reguler, intensif, dan daring, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Isi Formulir Pendaftaran Pastikan Anda melengkapi semua informasi yang dibutuhkan agar proses pendaftaran berjalan lancar.
Lakukan Pembayaran Setelah mengonfirmasi pendaftaran, selesaikan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mulai Belajar Segera ikuti sesi pembelajaran dan mulai perjalanan Anda menuju karier jurnalistik yang cemerlang.
Kisah Sukses Peserta Salah satu alumni kursus ini, Dimas, adalah mahasiswa jurusan komunikasi yang awalnya merasa kurang percaya diri dalam menulis. Setelah mengikuti kursus jurnalistik mahasiswa terbaik, ia berhasil menghasilkan artikel yang diterbitkan di media nasional. Berkat pengalaman ini, Dimas kini bekerja sebagai reporter di sebuah surat kabar terkemuka.
Mengapa Malang Tempat yang Tepat? Malang menawarkan suasana belajar yang ideal dengan fasilitas pendidikan yang memadai dan komunitas kreatif yang dinamis. Mahasiswa yang mengikuti kursus di Malang dapat memanfaatkan berbagai peluang untuk mengeksplorasi kemampuan jurnalistik mereka, seperti:
Mengikuti Event Lokal Banyak acara budaya dan seminar yang dapat dijadikan bahan liputan jurnalistik.
Akses ke Media Lokal Kota ini memiliki sejumlah media lokal yang mendukung mahasiswa untuk magang atau menjadi kontributor.
Penutup Mengikuti kursus jurnalistik mahasiswa terbaik adalah investasi yang sangat berharga bagi masa depan. Dengan dukungan pengajar profesional, materi yang komprehensif, dan fasilitas modern, Anda akan mendapatkan pengalaman belajar yang tidak hanya meningkatkan kemampuan, tetapi juga membuka peluang karier yang menjanjikan.
Hubungi Hub 0819-4343-1484 sekarang dan jadilah bagian dari generasi jurnalis muda yang siap membawa perubahan positif melalui karya jurnalistik berkualitas tinggi. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari yang terbaik dan mempersiapkan diri menjadi yang terdepan di dunia jurnalistik!
0 notes
Text
Menyusun Artikel untuk Jurnal Ilmiah
Menulis artikel untuk jurnal ilmiah memerlukan pemahaman yang baik mengenai struktur dan tata cara yang harus diikuti. Umumnya, artikel ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting yang mencakup judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian ini memiliki fungsi yang spesifik dan harus disusun secara sistematis untuk memudahkan pembaca memahami…
0 notes
Text
Program Studi di STKIP PGRI Nganjuk: Pilihan Terbaik
Memilih program studi merupakan langkah krusial yang akan menentukan arah karier dan masa depan. Di STKIP PGRI Nganjuk, terdapat berbagai pilihan program studi di STKIP PGRI Nganjuk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan serta minat dan bakat mahasiswa. Kampus yang terletak di Jalan AR Saleh No 21 Nganjuk ini bukan hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga berbagai fasilitas dan kesempatan yang mendukung proses belajar. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai program studi yang tersedia di STKIP PGRI Nganjuk dan bagaimana setiap program dapat menjadi pilihan terbaik untuk masa depan yang lebih cerah. Visi dan Misi STKIP PGRI NganjukSTKIP PGRI Nganjuk memiliki visi yang jelas: unggul dalam pengembangan sekolah tinggi untuk menghasilkan lulusan yang terampil dalam mendidik, profesional, dan berkarakter. Dalam mencapai visi ini, kampus ini berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas tinggi serta mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berdampak. Program Studi di STKIP PGRI NganjukKampus ini menawarkan lima program studi jenjang sarjana strata satu (S-1) yang terakreditasi dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Berikut adalah rincian dari masing-masing program studi tersebut: 1. S-1 PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)Program studi ini mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pendidik di bidang pendidikan kewarganegaraan. Lulusan S-1 PPKn tidak hanya siap mengajar, tetapi juga dilengkapi dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan aspek-aspek hukum serta sosial. Karier yang dapat dijalani oleh lulusan mencakup guru di sekolah dasar dan menengah, pemerintahan, serta berbagai lembaga yang fokus pada pengembangan masyarakat. 2. S-1 Pendidikan EkonomiS-1 Pendidikan Ekonomi dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memahami konsep ekonomi secara menyeluruh dan mampu mengajarkannya kepada generasi muda. Program ini tidak hanya mencakup teori ekonomi, tetapi juga praktik yang relevan dengan dunia industri. Lulusan dari program ini memiliki peluang karier yang luas, mulai dari guru ekonomi hingga konsultan bisnis dan analis keuangan di perusahaan. 3. S-1 Pendidikan MatematikaMatematika adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. S-1 Pendidikan Matematika menyiapkan mahasiswa untuk menjadi pengajar yang handal dan kompeten. Selain itu, lulusan program ini memiliki kemampuan analitis yang tinggi, yang dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk teknologi informasi dan riset. Karier sebagai guru, peneliti, atau profesional di industri yang berbasis data merupakan pilihan yang tepat bagi lulusan program ini. 4. S-1 Pendidikan Bahasa InggrisKemampuan berbahasa Inggris saat ini menjadi salah satu syarat utama di berbagai profesi. Melalui S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga metode pengajaran yang efektif. Lulusan program ini memiliki peluang kerja di lembaga pendidikan, lembaga penerjemahan, hingga perusahaan multinasional yang membutuhkan tenaga ahli berbahasa Inggris. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, lulusan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan kerja. 5. S-1 Pendidikan IPAProgram studi S-1 Pendidikan IPA membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar dalam bidang sains dan teknologi. Lulusan program ini siap untuk mengajar mata pelajaran IPA di sekolah-sekolah dan berkontribusi pada penelitian ilmiah. Peluang karier juga mencakup posisi di laboratorium, lembaga penelitian, dan sektor industri yang membutuhkan pengetahuan sains yang mendalam.
0 notes
Text
Ramada EO penyelenggara acara AUN & Asean Surabaya Hub : 0811-272-825
Acara AUN (Asean University Network) dan pertemuan ASEAN adalah peristiwa penting yang menjadi ajang berkumpulnya berbagai pihak dari kalangan akademis, pemerintah, dan organisasi regional di Asia Tenggara. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan tinggi, mempromosikan penelitian bersama, serta membangun sinergi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi negara-negara anggota ASEAN. Dengan berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kolaborasi lintas negara, pertemuan AUN dan ASEAN menjadi fondasi penting dalam pengembangan jaringan akademik yang solid di kawasan ini.
Acara AUN bertujuan untuk menciptakan platform diskusi bagi para akademisi, peneliti, dan pemimpin universitas dari berbagai negara anggota ASEAN. Melalui berbagai sesi seperti diskusi panel, presentasi hasil penelitian, dan lokakarya, para peserta dapat berbagi wawasan serta praktik terbaik yang dapat diterapkan di masing-masing institusi mereka. Agenda ini diatur untuk membahas isu-isu pendidikan yang relevan seperti inovasi dalam metode pengajaran, digitalisasi dalam pembelajaran, serta inisiatif yang mendukung mobilitas pelajar dan tenaga akademik di seluruh kawasan.
Di sisi lain, pertemuan ASEAN, yang sering melibatkan pemimpin negara, menteri, serta pejabat tinggi, memusatkan perhatian pada berbagai aspek kerja sama regional, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya. Acara ini menjadi wadah strategis untuk memformulasikan kebijakan yang berdampak luas bagi kemajuan bersama, mengatasi masalah lintas batas seperti keamanan, pembangunan berkelanjutan, hingga penanganan krisis. Dalam konteks ini, Ramada EO Surabaya berperan sebagai mitra penyelenggara acara yang mampu mengelola seluruh kebutuhan teknis dan logistik dengan sempurna.
Ramada EO Surabaya dikenal karena pengalaman dan keahliannya dalam mengatur acara-acara besar dan prestisius seperti pertemuan AUN dan ASEAN. Dengan tim yang profesional dan berpengalaman, Ramada EO menawarkan solusi menyeluruh mulai dari perencanaan awal, koordinasi dengan pihak-pihak terkait, hingga eksekusi acara yang detail. Keberhasilan acara-acara berskala besar ini bergantung pada manajemen yang teliti, pengaturan jadwal yang efisien, dan pemilihan lokasi yang strategis, semuanya dikelola dengan standar tinggi oleh Ramada EO.
Untuk memastikan kelancaran acara, Ramada EO menyediakan berbagai layanan pendukung, termasuk pengaturan audiovisual berkualitas tinggi, sistem komunikasi terpadu, serta layanan penerjemahan simultan yang memungkinkan peserta dari berbagai negara berkomunikasi tanpa hambatan bahasa. Selain itu, fasilitas registrasi yang modern dan proses pendaftaran digital mempermudah pengelolaan data peserta dan meminimalkan antrean panjang, memberikan pengalaman yang nyaman bagi semua pihak.
Dalam acara AUN, aspek akademis menjadi fokus utama, sehingga pengelolaan panggung, layar presentasi, dan alat peraga didesain agar mendukung kebutuhan presentasi ilmiah. Ramada EO memastikan bahwa setiap kebutuhan, mulai dari mikrofon berkualitas tinggi hingga tata cahaya yang optimal, tersedia dan berfungsi dengan sempurna. Semua ini bertujuan untuk memberikan suasana yang kondusif bagi diskusi yang produktif dan presentasi yang efektif.
Di sisi lain, dalam pertemuan ASEAN, protokol VIP menjadi prioritas. Ramada EO berkomitmen untuk memastikan bahwa tamu-tamu penting mendapatkan pengalaman yang aman dan nyaman dengan pengaturan pengamanan ketat, layanan penyambutan eksklusif, dan tempat duduk yang terorganisir dengan baik. Tim profesional juga menangani semua detail mulai dari dekorasi elegan yang mencerminkan kebudayaan Asia Tenggara hingga sajian makanan dan minuman berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan selera peserta internasional.
Tidak hanya itu, Ramada EO memahami pentingnya dokumentasi acara. Tim fotografi dan videografi profesional siap mengabadikan setiap momen penting, baik dalam bentuk foto maupun video, yang kemudian dapat digunakan untuk publikasi, laporan resmi, atau arsip organisasi. Bagi acara yang memerlukan siaran langsung, Ramada EO juga menawarkan layanan streaming dengan kualitas tinggi yang memungkinkan partisipasi virtual dari berbagai belahan dunia.
Dalam setiap penyelenggaraan acara, Ramada EO selalu mengutamakan fleksibilitas dan inovasi. Klien memiliki kebebasan untuk menyesuaikan konsep dan tema acara agar sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang diusung. Dengan pendekatan personal dan keterampilan manajemen yang mumpuni, Ramada EO memastikan bahwa setiap acara AUN dan ASEAN yang mereka kelola berlangsung lancar dan meninggalkan kesan positif bagi semua pihak yang terlibat.
Ramada EO Surabaya bukan hanya sekadar penyedia jasa EO, tetapi juga mitra strategis dalam menghadirkan acara yang berkelas dan berkesan. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam mengelola acara nasional dan internasional, Ramada EO menjamin pelayanan yang profesional dan hasil yang memuaskan. Baik untuk acara formal seperti pertemuan akademis atau konferensi internasional, Ramada EO siap memberikan solusi terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi acara, hubungi Ramada EO di 0811-272-825 atau kunjungi kantor kami di Jl. Gunung Anyar Tambak IV No. 50, Surabaya.
0 notes
Text
Prediksi Togel Singapore atau Togel SGP adalah bentuk perjudian yang sangat bergantung pada keberuntungan. Hasil undian togel, termasuk togel Singapore, sepenuhnya acak dan tidak dapat diprediksi dengan pasti. Meskipun banyak yang mencoba untuk meramalkan hasil togel dengan berbagai cara dan metode, perlu diingat bahwa tidak ada cara yang bisa menjamin kemenangan karena setiap pengundian adalah peristiwa acak.
Berikut adalah penjelasan mengenai prediksi togel Singapore, beberapa metode yang digunakan pemain, serta penjelasan mengapa hasil togel tidak bisa diprediksi secara akurat:
1. Kenapa Prediksi Togel Tidak Bisa Dipastikan?
Acak dan Independen: Setiap hasil undian togel bersifat acak dan independen, artinya hasil dari pengundian sebelumnya tidak mempengaruhi hasil pengundian berikutnya. Mesin pengundian menggunakan generator angka acak (RNG) yang memastikan bahwa hasilnya benar-benar tidak dapat diprediksi.
Peluang Sama untuk Semua Angka: Semua angka dalam permainan togel memiliki peluang yang sama untuk keluar. Tidak ada angka yang memiliki probabilitas lebih besar daripada yang lainnya. Oleh karena itu, meskipun seseorang mungkin merasa bahwa angka tertentu lebih sering muncul, hal ini hanya karena kebetulan dan bukan suatu pola yang dapat diprediksi.
2. Metode yang Digunakan Pemain untuk Prediksi
Walaupun hasil togel sepenuhnya acak, banyak pemain yang menggunakan berbagai metode atau strategi untuk memilih angka mereka. Meskipun ini lebih bersifat hiburan dan tidak dapat diandalkan, beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
a. Menggunakan Data Hasil Togel Sebelumnya
Angka Panas: Pemain menganalisis hasil togel sebelumnya untuk mencari angka-angka yang sering muncul dalam beberapa waktu terakhir. Angka-angka ini disebut "angka panas". Pemain percaya bahwa angka-angka ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk keluar lagi di undian berikutnya.
Angka Dingin: Sebaliknya, pemain juga mencari angka-angka yang jarang atau belum pernah muncul, yang disebut "angka dingin". Beberapa pemain beranggapan bahwa angka yang jarang muncul mungkin "akan keluar" setelah waktu yang lama.
Penting: Meskipun banyak yang menggunakan metode ini, hasil togel tidak dipengaruhi oleh angka sebelumnya karena setiap pengundian adalah peristiwa acak yang independen.
b. Menggunakan Sistem atau Algoritma
Beberapa pemain menggunakan sistem matematis atau algoritma tertentu yang mereka buat atau temukan, misalnya, sistem menggunakan pola atau kombinasi angka. Mereka percaya bahwa sistem ini dapat membantu memilih angka yang memiliki peluang lebih tinggi untuk muncul.
Namun, tidak ada bukti ilmiah atau statistik yang mendukung bahwa sistem ini lebih efektif daripada memilih angka secara acak.
0 notes