#Media Pembelajaran Matematika
Explore tagged Tumblr posts
iraasyura-blog · 10 months ago
Text
Mengenal Media & Alat Peraga pembelajaran Matematika : Panduan Praktis Untuk Guru Dan Mahasiswa
Buku ini berisikan 8 bab mengenai media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika yang merupakan hasil pengembangan dari berbagai penulis yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, Setiap bab berisikan pengenalan, alat-alat, cara pembuatan, langkah-langkah penggunaan, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media dan alat yang disajikan. Adapun kajian dalam buku ini terdiri dari: Bab…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
erdiansyahbayu · 19 days ago
Text
Belajar “seharusnya” tidak menyenangkan
Tumblr media
Diskursus tentang pendidikan tidak pernah menjadi sesuatu yang membosankan. Topik ini akan selalu dibicarakan baik dalam ranah formal maupun hanya sebagai topik obrolan santai saat menikmati secangkir kopi bersama teman. Akhir-akhir ini diskursus ini kembali muncul dan dibahas di media sosial. Pembahasan tentang bagaimana pendidikan itu seharusnya dan bagaimana seharusnya belajar dan sebagainya. 
Berawal dari keresahan warga twitter yang menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa di hpnya namun ia merasa tidak ada kemajuan yang signifikan selama kurang lebih 2 tahun memakainya secara rutin. Iapun kebingungan apa yang salah dengan dirinya, apakah ia tidak cukup disiplin dalam melaksanakan misi atau dia merasa selalu gagal pada tebakan yang membuat pembelajaran menyenangkan dan sebagainya. 
Diantara banyak tanggapan terhadap postingan tersebut, ada satu netizen yang mencoba memberikan argumennya dengan meng-quote dari seorang ahli bahwa “learning shouldn’t be fun”. Membaca argumen tersebut cukup membuat saya termakan dan mengira itu hanya click bait. Namun ternyata saya salah dan ini memberikan perspektif saya sebagai pengajar dan pembelajar. 
Definikan ulang "menyenangkan"
Tumblr media
menemukan motivasi dalam belajar. Banyak para pendidik, motivator mengatakan “temukan apa yang membuat kamu senang belajar!” Pacar? Buku Baru? Musik? Atau kawan yang menyenangkan? Saya setuju konsep-konsep tersebut akan membuat kita menjadi lebih aktif dalam belajar. Namun pertanyaannya Bagaimana jika hal yang memotivasi kita berhenti?. Apakah kita akan berhenti dalam belajar? Apakah kita menunda dan mencari hal yang bisa membuat kita senang kembali.
Dibanding menyebutkan termotivasi, saya lebih menyukai konsep Konsistensi. Menjadi seorang yang konsisten akan membuat kita tidak membutuhkan motivasi untuk belajar. Pada saat kita tidak sedang termotivasi kita juga masih akan terus belajar. Melatih konsistensi ini akan berdampak pada bagaimana kita dalam menyelesaikan masalah, melatih profesionalisme, disiplin hingga melatih regulasi emosi.
Jadi Konsisten > Termotivasi
Memuaskan bukan berarti Menyenangkan
Menyelesaikan soal matematika yang sangat sulit akan memberikan rasa puas pada diri kita. Namun pada prosesnya kita harus mengalami banyak kegagalan karena belum memahami konsep materi tersebut. Dengan meemberikan narasi Belajar harusnya menyenangkan akan membuat tubuh kita selalu meminta asupan hal-hal menyenangkan tersebut. Nah, jika hal itu stop? Atau tidak bisa kita berikan?
Dalam belajar, kegagalan itu adalah hal yang biasa dan konsekuensi akan kegagalan akan selalu ada. Meskipun kita bisa berdebat tentang konsekuensi dari kegagalan, namun kita semua sepakat bahwa kegagalan adalah bagian dari pembelajaran itu sendiri. Lalu apa yang membuat belajar memuaskan? Ya karena kita berhasil mengelola kegagalan dan belajar dari kegagalan tersebut sehingga kita jadi lebih paham tentang apa yang kita pelajari.
Progressive overload
Tumblr media
Jika anda terbiasa berolahraga terutama gym, anda pasti memahami konsep ini. Prinsip latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, atau massa otot dengan cara meningkatkan intensitas, volume, atau durasi latihan secara bertahap.
Prinsip ini dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk dalam pembelajaran akademik, kemampuan hidup hingga kemampuan sosial. Beberaa cara untuk menerapkan progressive overload adalah, Meningkatkan jumlah berat atau kualitas materi yang kita pelajari. Setelah kita menguasai dasarnya, kita harus meningkatkan kemampuan diri kita. Dengan cara apa? Lebih sulit dibanding materi sebelumnya. Lakukan pengulangan sampai kita paham, begitupun seterusnya hingga kita menjadi Master.
Belajar itu tidak hanya Learn, namun juga Unlearn
Pengetahuan selalu berkembang, suatu konsep yang sudah kita percayai selama ini belum tentu relevan dan efketif dengan zaman sekarang. Contoh dalam pembelajaran, ternyata label kamu tentang gaya belajar (Auditory, Visual, Kinestetik) sudah tidak relevan lagi karena hanya akan membatasi diri kita dari berbagai sumber belajar dan metode yang tepat.
Mempertanyakan banyak hal, juga akan sedikit “menyiksa” diri kamu untuk mengetahui apa yang benar. Dengan mempertanyakan tersebut, kamu akan jauh dari fanatisme buta. Kamu tidak akan membela idolamu jika dia berbuat salah, atau kamu tidak mencari pembenaran akan hal-hal yang salah atau sudah tidak relevan lagi.
------
Soooo… Gimana? Belajar adalah proses seumur hidup, jadi jika kamu dan saya ingin menjadi sesuatu yang ahli atau belajar-belajar hal baru, kuncinya adalah konsisten. Menikmati ketidaknikmatan itu akan melahirkan kepuasan-kepuasan dalam belajar. Happy Learning!
5 notes · View notes
babooos-world · 2 years ago
Text
Kekhawatiranku Akhir-akhir ini
Sebuah tulisan seorang teman membawaku akhirnya menulis ini. Tadinya sempat ragu, karena merasa bahwa diri ini belum sehebat itu untuk berkeluh kesah soal kerjaan.
Kayak baru gitu aja udah ngeluh.
Aku adalah seorang guru sd dan sekarang adalah tahun kedua ku. Sekarang aku adalah wali kelas 5, tahun sebelumnya asisten kelas 1. Terlihat sangat kontras perbedaan antara tahun ini dan tahun lalu.
Sebelumnya di kelas satu aku masih bisa "main-main"... Maksudnya bukan ngajar main-main/asal-asalan ya... Menghadapi anak yang belum baligh dan lagi lucu-lucunya tuh seru banget. Setiap hari dipeluk dan senyum senyum. Beda sama tahun ini. Ketemu sama anak-anak yang mulai memasuki usia baligh, alias pra baligh.
MasyaAllah banget, awal tahun ajaran ini ternyata aku kewalahan sama segalanya. Aku yang terbilang masih muda alias umurnya ga beda jauh sama murid-muridku, ternyata masih kesulitan untuk mengatur emosi. Tahun-tahun ini aku banyak refleksi diri, sering sekali aku evaluasi tentang gayaku mengajar ke anak-anak. Apakah terlalu emosional? Apa terlalu membiarkan? Apa terlalu subjektif? Apa terlalu objektif?
Ditahun ini aku ngerasa jauh lebih produktif. Tapi rasa tidak percaya diriku sangat amat besar di tahun ini.
Berasal dari lulusan matematika murni, membuatku ketinggalan jauh soal ilmu keguruan. Disaat yang lain sat set sat set soal administrasi, aku masih linglung dan bingung. Jujur saja, pengetahuanku tentang dunia pendidikan ternyata tidak sebanyak itu. Ilmu dasar keguruan pun aku masih belum tau, apalagi belajar psikologis anak?
Aku bekerja bersama 3 guru senior yang sudah dikenal kerjanya hebat-hebat. Luar biasa, aku ga pernah merasa se-produktif ini di dalam hidupku. Memamg sih, keinginanku untuk punya kelas dan bikin media pembelajaran macam A, B, C keturutin karena hidup produktif ini. Tapi aku tetap merasa rendah diri. Seperti rasanya aku tuh terlalu lebay, padahal hasil biasa biasa aja.
Kenapa ya bisa berpikir begitu?
Karena aku ngerasa ideku terlalu idealis. Aku banyak berencana tapi eksekusinya kurang. Beda sama guru-guru lain, rencana mereka sederhana tapi eksekusinya luar biasa. Ide-ide kecil dan sederhana menghasilkan hal besar ketimbang aku yang ribet. Aku jadi minder dan berpikir... Apa itu karena aku bukan lulusan pendidikan, ya?
Selesai ujian semester, kerjaanku over thinking mikirin hasil anak-anak. Apakah hasil kelasku jauh berbeda sama kelas lain? Kalau iya... Pasti aku yang salah ngajarnya, kalau di kelas banyak yang remedial itu pasti karena hasil ngajarku yang ga bener. Terus aja begitu, bayangin ada 4 ujian semester selama setahun, dan sebanyak itu pula aku terus merasa minder.
Aku sering khawatir kalau peranku sebagai guru ternyata ga cukup untuk anak-anakku. Misalnya dalam suatu materi anakku lebih senang/lebih mengerti diajarkan guru lesnya daripada sama aku. Duh... Seharusnya aku senang ya, karena artinya muridku berhasil menemukan gaya belajar yang cocok sama dia... Tapi kok ada sedihnya gitu. Padahal dulu waktu jadi guru les, aku seneng banget kalau anak-anak lebih suka cara yang aku ajarin.
Aku tuh kagum banget sama guru yang bisa mengajar menyenangkan, administrasi lengkap, buat media pembelajaran, tapi wajahnya berseri alias ga keliatan stress.
Kok bisa, ya?
Energinya banyak banget.... Bahkan aku, untuk menghadapi anak-anak aja suka kekurangan energi...
Kalau lagi minder begini rasanya mau kuliah keguruan aja deh... Rasanya mau ngumpulin uang terus kuliah lagi, belajar ini itu...
Orang lain kalo baca ini mungkin heran ya, gitu aja pake minder, makanya jangan banding bandingin diri sendiri mulu, fokus sama pencapaian masing-masing, kamu ngiri banget sih, ribet banget hidupnya.
Ya Allah aku juga maunya ga ngebandingin diri... Tapi ya.. Kuncinya kan terus berproses ga sih?
Aku sama sekali ga iri apalagi dengki ya sama pencapaian guru lain yang bisa ina inu. Aku malah masyaAllah kagum banget sama mereka. Aku ambil ilmu ilmu mereka dan aku terapkan sesuai dengan gaya dan tujuan mengajarku gitu. Sebenernya ini cuma kegelisahan aku aja kok, ya sebagai seorang lulusan non-keguruan merasa ilmu belom seberapa dan udah megang kelas tinggi rasanya aku belom pantas gitu ketimbang yang lainnya. Sebagian diriku senang bisa dipercaya dan aku percaya plus yakin banget kalau aku bisa amanah atas apa yang dipercayakan ke aku...
Tapiiii
Sebagian kecil dari diriku takut... Takut akan pandangan orang lain... Gimana kalau aku gagal? Pasti ada yang bilang bla bla bla... Gimana kalau ternyata aku ga bisa? Pasti ada yang bilang "tuh kan..."
Keliatannya sih aku kayak care-free banget ya, padahal aku bener bener kepikiran loh...
2 notes · View notes
Text
Beasiswa STKIP PGRI Nganjuk: Peluang Emas bagi Mahasiswa
Tumblr media
Di era pendidikan tinggi yang semakin kompetitif, pencarian sumber daya finansial untuk mendukung pendidikan menjadi suatu keharusan. STKIP PGRI Nganjuk, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Kabupaten Nganjuk, memberikan berbagai beasiswa yang dirancang untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan finansial selama menempuh pendidikan. Dengan beragam program studi yang ditawarkan, kampus ini berkomitmen untuk menciptakan lulusan yang terampil, profesional, dan berkarakter.Lokasi Strategis dan Akses InformasiBerlokasi di Jalan AR Saleh No 21, Kelurahan Kauman, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, STKIP PGRI Nganjuk memiliki akses yang mudah dijangkau oleh mahasiswa dari berbagai daerah. Selain fasilitas yang memadai, kampus ini juga memiliki sumber informasi yang transparan mengenai beasiswa yang tersedia. Calon mahasiswa dan masyarakat dapat mengunjungi situs resmi di https://www.stkipnganjuk.ac.id atau menghubungi melalui Telpon/Fax: (0358) 321477 – 330650 dan email [email protected]. Untuk interaksi yang lebih informal dan langsung, kampus ini aktif di media sosial, terutama di Instagram: @stkippgri.nganjuk.Beragam Program Studi dan Jenis BeasiswaSTKIP PGRI Nganjuk menawarkan lima program studi (Prodi) jenjang sarjana strata satu (S-1), yaitu:S-1 PPKnS-1 Pendidikan EkonomiS-1 Pendidikan MatematikaS-1 Pendidikan Bahasa InggrisS-1 Pendidikan IPADalam rangka mendukung mahasiswa di setiap prodi, kampus ini menyediakan berbagai jenis beasiswa. Salah satu yang paling dikenal adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang ditujukan bagi mahasiswa berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Program beasiswa ini tidak hanya membantu mengurangi beban finansial, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk fokus pada studi mereka tanpa khawatir tentang biaya.Kelebihan Beasiswa KIPBeasiswa KIP menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi penerimanya. Di antara manfaat tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan keringanan biaya kuliah, tetapi juga sering kali mendapat dukungan tambahan seperti biaya hidup dan pembelian buku. Dengan demikian, mahasiswa dapat lebih berkonsentrasi pada pembelajaran dan pengembangan diri. Beasiswa ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.Proses Pendaftaran dan KriteriaProses pendaftaran untuk beasiswa di STKIP PGRI Nganjuk cukup transparan. Calon mahasiswa yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa KIP harus memenuhi sejumlah syarat. Syarat tersebut umumnya meliputi dokumen keuangan keluarga, prestasi akademik, dan surat rekomendasi dari sekolah atau lembaga pendidikan sebelumnya. Informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi kampus.Kampus ini juga menyediakan berbagai program beasiswa lain yang bersifat kompetitif, seperti beasiswa prestasi bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang menonjol. Melalui skema ini, mahasiswa didorong untuk tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
0 notes
callmeblue24 · 24 days ago
Text
Game Online yang Mengedukasi: Belajar Sambil Bermain
Tumblr media
Game Online yang Mengedukasi: Belajar Sambil Bermain
Di era digital ini, game online tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi yang efektif. Berbagai game edukasi telah diciptakan untuk membantu pemain belajar sambil bermain, mencakup beragam topik mulai dari matematika, sains, hingga keterampilan bahasa dan pemrograman. Berikut adalah beberapa jenis game online yang mengedukasi dan bagaimana mereka dapat memberikan manfaat belajar yang interaktif.
1. Game Matematika: Mengasah Kemampuan Berhitung dan Logika
Banyak game matematika dirancang untuk membantu pemain memahami konsep dasar hingga lanjutan, seperti game Prodigy yang cocok untuk anak-anak maupun remaja. Melalui tantangan berhitung dan puzzle, pemain akan merasa lebih tertantang dan terdorong untuk berpikir logis dalam menyelesaikan soal-soal. Game matematika ini memanfaatkan elemen reward untuk membuat belajar matematika menjadi lebih menyenangkan.
2. Game Sains dan Eksperimen Virtual
Game bertema sains, seperti Kerbal Space Program dan Foldit, mengajarkan konsep-konsep ilmiah yang kompleks dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dalam Kerbal Space Program, misalnya, pemain belajar dasar-dasar fisika dan teknik roket saat membangun dan meluncurkan pesawat luar angkasa. Game ini memberikan pemahaman praktis tentang gravitasi, kecepatan, dan bahan bakar melalui simulasi realistis yang mengajak pemain bereksperimen secara langsung.
3. Game Pemrograman: Belajar Coding dengan Praktis
Game seperti CodeCombat dan LightBot memungkinkan pemain belajar pemrograman dengan cara yang interaktif. Dalam CodeCombat, pemain menggunakan bahasa pemrograman nyata untuk memecahkan tantangan, yang tidak hanya membuat coding jadi lebih menyenangkan tetapi juga membantu pemain memahami logika dan struktur pemrograman. Game ini sangat cocok untuk pemula yang ingin mempelajari dasar-dasar pemrograman tanpa rasa intimidasi dari kode yang rumit.
4. Game Bahasa Asing: Meningkatkan Kemampuan Bahasa dengan Seru
Game edukasi bahasa seperti Duolingo dan Memrise membawa cara belajar bahasa baru dengan metode gamifikasi. Pemain dapat memilih dari berbagai bahasa dan mengikuti level yang meningkatkan kosakata, tata bahasa, dan pelafalan. Dengan sistem poin dan level, game ini membuat pembelajaran bahasa terasa seperti petualangan, meningkatkan motivasi pemain untuk terus belajar setiap hari.
5. Game Sejarah dan Budaya: Memahami Dunia Lewat Simulasi
Game seperti Civilization atau Assassin’s Creed: Discovery Tour mengajak pemain menjelajahi peristiwa sejarah dan mengenal budaya berbagai bangsa. Dalam Assassin’s Creed: Discovery Tour, misalnya, pemain diajak menelusuri kota Mesir Kuno dengan panduan sejarah tanpa adanya pertempuran. Game ini memungkinkan pemain mendapatkan wawasan mendalam tentang budaya dan peristiwa sejarah dengan cara yang lebih hidup dan menarik dibandingkan buku teks.
6. Game Ekonomi dan Manajemen: Belajar Mengelola Sumber Daya
Game bertema ekonomi, seperti SimCity dan RollerCoaster Tycoon, menawarkan simulasi pengelolaan kota atau bisnis yang membantu pemain belajar tentang alokasi sumber daya, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Pemain akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang mengajarkan dasar-dasar keuangan, manajemen, serta dampak keputusan ekonomi. Game ini mengasah kemampuan analisis dan perencanaan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
7. Game Puzzles dan Brain Games untuk Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi
Game seperti Lumosity atau Elevate dirancang khusus untuk mengasah kemampuan kognitif seperti daya ingat, fokus, dan pemecahan masalah. Dengan berbagai jenis puzzle dan latihan otak, pemain diajak untuk melatih otak secara rutin. Game-game ini memiliki manfaat besar bagi pemain dari segala usia yang ingin menjaga kesehatan otak dan memperkuat kemampuan berpikir kritis.
8. Game Edukasi Kesehatan dan Anatomi
Game yang mengajarkan tentang anatomi dan kesehatan tubuh juga cukup populer, seperti BioDigital Human dan Immune Defense. Dalam Immune Defense, pemain belajar tentang sistem kekebalan tubuh manusia dan peran sel-sel dalam melawan penyakit, sementara BioDigital Human memungkinkan pemain mengeksplorasi tubuh manusia secara virtual untuk memahami fungsi-fungsi organ tubuh. Game-game ini sangat cocok untuk siswa atau siapa saja yang tertarik dengan ilmu kedokteran dan anatomi.
9. Game Ekologi dan Lingkungan
Game edukasi lingkungan, seperti Eco dan Endling, dirancang untuk memberikan pemahaman tentang ekosistem dan konservasi. Eco, misalnya, adalah game simulasi yang mengajarkan tentang dampak manusia pada lingkungan melalui ekosistem yang interaktif. Pemain diajak untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan, membantu membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga alam bagi generasi mendatang.
10. Game dengan Fokus Kreativitas dan Seni
Game seperti Minecraft tidak hanya populer di kalangan anak-anak tetapi juga diapresiasi karena kemampuannya mengasah kreativitas. Pemain bebas membangun dunia virtual dengan berbagai alat dan blok, mempelajari konsep arsitektur, seni, dan keterampilan berimajinasi. Minecraft Education Edition bahkan dirancang khusus untuk tujuan pendidikan, memudahkan para pendidik mengajar berbagai topik sambil tetap menarik minat siswa.
Kesimpulan
Game online edukatif menggabungkan pembelajaran dan hiburan dengan cara yang inovatif, membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Bagi para orang tua, guru, atau pemain yang ingin memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran, memilih game edukasi yang tepat dapat membantu dalam meningkatkan berbagai keterampilan dengan cara yang tidak membosankan. Jadi, belajar sambil bermain bukan hanya menjadi slogan tetapi kenyataan yang mengasyikkan di dunia game online.
0 notes
yesungsh27 · 2 months ago
Text
"Peran Game dalam Pendidikan: Apakah Game Bisa Membantu Belajar?"
Tumblr media
Peran Game dalam Pendidikan: Apakah Game Bisa Membantu Belajar?
Dalam beberapa tahun terakhir, video game telah mengalami perubahan paradigma dari sekadar hiburan menjadi alat yang dapat digunakan dalam pendidikan. Dengan kemajuan teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang cara orang belajar, game telah mulai diakui sebagai media yang efektif untuk meningkatkan pengalaman belajar. Artikel ini akan membahas bagaimana game dapat membantu dalam proses pendidikan dan apa saja manfaatnya.
1. Pembelajaran Aktif dan Interaktif
Salah satu keuntungan utama dari menggunakan game dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang aktif dan interaktif. Game memaksa pemain untuk terlibat secara langsung dengan materi yang mereka pelajari, menjadikan proses belajar lebih menarik. Misalnya, game seperti Minecraft: Education Edition memungkinkan siswa untuk belajar tentang arsitektur, matematika, dan sains dengan cara yang menyenangkan.
2. Pengembangan Keterampilan Kognitif
Bermain game sering kali melibatkan strategi, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Game yang menguji keterampilan ini, seperti Portal atau Civilization, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif yang penting. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
3. Motivasi dan Keterlibatan Siswa
Game memiliki kemampuan unik untuk memotivasi siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka. Dengan elemen seperti pencapaian, level, dan penghargaan, game dapat mendorong siswa untuk terus belajar dan mengeksplorasi. Ini menciptakan lingkungan belajar yang positif di mana siswa merasa termotivasi untuk mencapai tujuan mereka.
4. Pembelajaran Sosial dan Kolaboratif
Banyak game, terutama yang berbasis online, mempromosikan interaksi sosial dan kerja sama. Game seperti World of Warcraft dan Fortnite mengajarkan pentingnya kerja tim dan kolaborasi, keterampilan yang sangat berharga dalam lingkungan belajar. Dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan, siswa belajar untuk menghargai pandangan orang lain dan mengembangkan keterampilan komunikasi.
5. Kustomisasi dan Personalisasi Pembelajaran
Game pendidikan sering kali memungkinkan kustomisasi pengalaman belajar, di mana siswa dapat memilih jalur belajar yang sesuai dengan minat dan kecepatan mereka sendiri. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengambil alih proses belajar mereka, menjadikannya lebih relevan dan bermakna. Contoh seperti Kahoot! memungkinkan guru untuk membuat kuis yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan siswa.
6. Peningkatan Retensi Informasi
Pengalaman interaktif yang ditawarkan oleh game dapat meningkatkan retensi informasi. Dengan menggabungkan pembelajaran dengan elemen permainan, siswa lebih cenderung mengingat apa yang telah mereka pelajari. Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa terlibat secara aktif, mereka lebih mungkin untuk mempertahankan informasi jangka panjang.
7. Keterampilan Teknologi dan Digital
Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, game pendidikan juga membantu siswa mengembangkan keterampilan teknologi dan digital. Dengan berinteraksi dengan berbagai platform dan alat, siswa belajar untuk menggunakan teknologi dengan cara yang produktif dan inovatif, mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan.
Kesimpulan
Game tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pendidikan. Dengan pendekatan yang aktif dan interaktif, game dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan kognitif, dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Saat pendidikan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, tidak diragukan lagi bahwa game akan memainkan peran yang semakin penting dalam pembelajaran di masa depan. Dengan memanfaatkan kekuatan game, kita dapat menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih menarik dan efektif untuk generasi mendatang.
0 notes
dinaest · 2 months ago
Text
Keluarga yang mendengarkan suara Tuhan
Yohanes 10:25-28
Ada tiga anak aneh yang saya kenal dr medsos. Pertama, anak pertama Tasya Kamila yang dikenal ahli kipas. Rasya nama anak ini, suka mengoleksi berbagai kipas sampai tahu bagaimana cara memperbaiki kipas yang rusak. Dia kenal komponen kipas pdhl usianya br 5 tahun. Kedua, Ken. Yang terkenal dgn nama Kenkulus. Anak ini gila baca buku aljabar dan lebih senang dibawa ke toko buku drpada ke playground, hafal rumus matematika dan kimia di usianya yg hampir 4 tahun. Ketiga, Abe Cekut favorit saya, kenal dgn Dinosaurus dan Kereta Api. Sampai kereta cepat woosh meendorse Abe krn dia hafal dan kenal berbagai jenis lokomotif dan kenal dgn semua tipe dinosaurus.
Betapa mencengangkan kan, kemampuan manusia mengenal. Jika ingin, jika cinta, jika mau tahu, maka seseorang bs sangat mau tahu. Tp kl tdk ada motivasi, ya cuek cuek saja lah.
Gembala yang baik kata Yohanes mengenal domba dombaNya. Memang itulah tugas gembala, profesi nya dianggap sukses ketika dia bertanggungjawab, dia kenal dombanya, dombanya dengar suara Dia. Jika tdk begitu, maka Dia bukan gembala yang baik dan domba nya bukan domba yang baik.
Mendengarkan, mengerti, menaati, adl arti kata akuo. Domba yg baik akan melakukan ini. Seprtti ketiga anak kecil tadi, bukan hanya dengar rumus kimia, kipas dan dino tp juga mempelajarinya, mencari tahu tentangnya sehingga mampu mengenalinya sedemikian dalam.
Yohanes mengatakan pemuridan sesimple itu: kamu mengasihi Allah iika mau mendengarNya. Nah mendengar itu tidak mudah. Mendengar itu bs terkendala distraksi, ketiadaan motivasi, gak ad teman yang mencontohkan. Dll.
Bagaimana menjadi keluarga yang mendengarkan Tuhan?
Pertama, sebagai keluarga. Tentu tantangannya tdk mudah tetap sehati sepikir di zaman ini. Banyak kebiasaan dalam keluarga sdh berubah. Tapi pola komunikasi jadi ujung tombaknya. Mari kita bangun komunikasi baik spy org jg bs belajar berkomunikasi baik dgn Tuhan.
Kedua, gimana sih org zaman ini memaknai kebenaran itu? Kebenaran adl hal yg ditemukan dlm hikmat dan didikan. Dan itu ditemukan dlm pembelajaran, perenungan, pengalaman hidup, observasi terus menerus, dan komunikasi intens dengan diri, Allah dan sesama. Ada yang mengatakan permulaan hikmat adl rendah hati. Rendah hati mengakui bahwa kita mau terus belajar.
Mendengar belajar maka kita pasti sebal, sebab anak sekarang selalu mengidentikan belajar dr sekolah yang membuat bosan. Tp belajar itu tdk pernah salah. Kita hanya perlu membuat semuanya terasa menyenangkan. Jadi membuat kegiatan mendengarkan Tuhan menjadi menyenangkan jadi peer di keluarga sekarang. Banyak banget kok caranya.
Contoh, tau yang ramai skrg? Kisah anak artis yang dijemput paksa mamanya krn kabur2an. Belajar apa kita dr kisah itu? Belajar bahwa kita bs gak akur satu sama lain tp mesti diupayakan spy akur lagi. Ga boleh ribut terus, krn ribut hanya akan bikin sakit.
Ada juga kisah pilu membuang ribuan tumpeng di karawang pas hut kemrn yang mendatangkan kecaman. Nah, itu bs jadi media baik untuk mengajar anak untuk menghabiskan makanan dan mengambil seperlunya. Menghargai makanan.
Mari kuatkan hati menjadi pendengar yang baik kepada Gembala sehingga nasihat itu bs diajarkan kpd yg mesti kita gembalakan. Semoga menjadi keluarga yang terus mendengarkan Tuhan dan terhindar berbuat salah!
1 note · View note
estetikaberfikir · 3 months ago
Text
Ini adalah postingan pertama saya yang bertema perkenalan diri, sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungannya ke situs blog yang saya kelola ini.Saya merupakan seorang blogger pemula yang ingin mencoba dunia penulisan saat ini, jadi bila ada kesalahan dalam penulisan serta perkataan mohon di maklumi. Hai, perkenalkan nama saya Puji Rahayu, atau biasa dipanggil Ayu. Saya lahir pada tanggal 29 maret 1993 di Muara Badak yang merupakan salah satu kecamatan di Kalimantan Timur, saya merupakan lulusan S1 Teknik Informatika dari Universitas Mulawarman, saya lulus pada tahun 2014,  saya memiliki beberapa hobi dan aktifitas yang berkaitan tentang analisis dan menejemen, saya saat ini tinggal di Kalimantan Tengah dan berprofesi sebagai admin di Optik Glory, Saya merupakan seorang blogger yang memiliki ketertarikan di ilmu matematika serta Refraksi Optisi . Saat ini saya sedang mencoba aktif menulis situs blog yang saya kelola, yaitu blog yang saya beri nama Estetika Berfikir ini.
Estetika Berfikir merupakan media blog yang membahas topik mengenai style, frame, kesehatan mata, dan pembahasan menarik lainnya yang berhubungan dengan dunia optik. Blog ini baru online semenjak tahun 2024, dengan tujuan sebagai media pembelajaran dan catatan pribadi saja.
Blog  ini akan jadi kali pertamanya saya aktif menulis dan saya harap pembahasan yang saya gunakan dalam blog ini mudah kalian pahami dan cermati dengan baik.Blog ini juga saya buat dengan tujuan sebagai media pembelajaran bahasa indonesia yang diberikan kampus saya, hal itu bertujuan untuk menilai penguasaan saya dalam segi bahasa,penyusunan kalimat,kata yang saya gunakan serta penulisan yang sesuai dengan buku kebahasaan yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Melalui blog ini saya berharap konten yang disajikan memberikan manfaat kepada pengguna internet, khususnya kepada mereka yang memiliki ketertarikan dengan topik dunia optik. Untuk kedepannya saya akan terus mencoba untuk menghadirkan konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Apabila ada hal yang ingin ditanyakan, khususnya mengenai bisnis, silahkan kirim pesan melalui halaman kontan yang tersedia di blog ini, atau melalui alamat email <[email protected]>. Kami akan membalas pesan secepatnya jika tidak terkendala halangan.".
1 note · View note
liontmeow · 3 months ago
Text
Sejarah Game Pendidikan dan Kontribusinya terhadap Pembelajaran
Tumblr media
Game pendidikan adalah alat yang telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menawarkan cara inovatif untuk mendidik dan melibatkan pelajar dari berbagai usia. Konsep ini menggabungkan unsur-unsur permainan dengan tujuan pendidikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif. Artikel ini akan membahas sejarah game pendidikan dan kontribusinya terhadap pembelajaran, serta bagaimana perkembangan ini telah mempengaruhi cara kita belajar.
Awal Kemunculan Game Pendidikan
Konsep game pendidikan tidaklah baru. Salah satu contoh awal dari game pendidikan dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an dengan kemunculan perangkat lunak edukatif untuk komputer. Salah satu pelopor dalam bidang ini adalah The Oregon Trail, yang pertama kali dikembangkan oleh Don Rawitsch, Bill Heinemann, dan Paul Dillenberger pada tahun 1971. The Oregon Trail adalah sebuah game simulasi yang mengajarkan siswa tentang perjalanan ke barat Amerika Serikat pada abad ke-19. Melalui game ini, siswa belajar tentang sejarah, geografi, dan keputusan strategis yang harus diambil selama perjalanan.
The Oregon Trail menjadi sangat populer di sekolah-sekolah dan menunjukkan bahwa game dapat digunakan sebagai alat pendidikan yang efektif. Game ini tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan tetapi juga memberikan konteks sejarah yang nyata kepada para siswa.
Era Komputer dan Perkembangan Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi komputer pada 1980-an dan 1990-an, game pendidikan mulai memasuki era baru. Game seperti Math Blaster! (1983) dan Where in the World Is Carmen Sandiego? (1985) menggabungkan elemen edukatif dengan gameplay yang menarik. Math Blaster! dirancang untuk membantu siswa mempelajari keterampilan matematika dasar melalui berbagai tantangan dan minigame, sementara Where in the World Is Carmen Sandiego? mengajarkan geografi dan keterampilan pemecahan masalah melalui petualangan mencari penjahat internasional.
Perkembangan teknologi komputer juga memfasilitasi pembuatan game pendidikan yang lebih kompleks dan terintegrasi dengan kurikulum sekolah. Dalam periode ini, game pendidikan mulai memasukkan grafik yang lebih baik, suara, dan interaktivitas yang lebih canggih, membuat pengalaman belajar semakin imersif.
Internet dan Akses Global
Masuk ke tahun 2000-an, internet membuka kemungkinan baru untuk game pendidikan. Dengan adanya internet, game pendidikan tidak hanya tersedia di komputer lokal tetapi juga dapat diakses secara global. Situs web seperti Khan Academy dan PBS Kids mulai menawarkan game pendidikan berbasis web yang mencakup berbagai mata pelajaran, dari matematika hingga sains.
Salah satu contoh yang signifikan dari game pendidikan berbasis web adalah Math Playground dan Prodigy Math. Kedua platform ini menawarkan game matematika yang interaktif dan adaptif, memungkinkan siswa untuk belajar matematika dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Selain itu, dengan adanya media sosial dan forum online, game pendidikan dapat memfasilitasi kolaborasi dan pembelajaran berbasis komunitas.
Game Pendidikan Modern dan Teknologi Canggih
Pada 2010-an dan seterusnya, game pendidikan mengalami inovasi lebih lanjut dengan pengembangan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif. Contoh game pendidikan modern termasuk Classcraft, yang menggunakan elemen permainan peran untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan motivasi di kelas. Classcraft memungkinkan siswa untuk berperan sebagai karakter dalam game dan mendapatkan "xp" (experience points) berdasarkan kinerja akademis dan perilaku mereka di sekolah.
Dalam dunia VR, The Lab oleh Valve menawarkan pengalaman edukasi yang melibatkan eksplorasi dan eksperimen dalam lingkungan virtual. VR memungkinkan siswa untuk mengalami situasi dan konsep yang sulit dicapai di dunia nyata, seperti eksperimen ilmiah atau perjalanan ke luar angkasa.
Kontribusi terhadap Pembelajaran
Game pendidikan memiliki beberapa kontribusi penting terhadap pembelajaran, antara lain:
Meningkatkan Keterlibatan: Game pendidikan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Dengan elemen permainan yang kompetitif dan interaktif, siswa cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi dalam pelajaran.
Pembelajaran Kontekstual: Game pendidikan sering kali memberikan konteks nyata untuk informasi yang diajarkan, membantu siswa memahami bagaimana konsep diterapkan dalam situasi nyata. Misalnya, The Oregon Trail mengajarkan sejarah dengan memungkinkan siswa mengalami perjalanan penjelajah secara langsung.
Pengembangan Keterampilan Kritis: Banyak game pendidikan dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Game seperti Portal mengajarkan pemecahan teka-teki dan logika dengan cara yang menyenangkan dan menantang.
Personalisasi Pembelajaran: Game pendidikan modern sering kali dapat menyesuaikan tingkat kesulitan dan jenis materi dengan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing siswa.
Sejarah game pendidikan menunjukkan perjalanan panjang dari eksperimen awal hingga inovasi teknologi canggih. Dari The Oregon Trail hingga game VR dan AR modern, game pendidikan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap cara kita belajar. Dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, game pendidikan akan terus berkembang, menawarkan cara baru dan menarik untuk mendidik siswa dan memfasilitasi pembelajaran di berbagai lingkungan.
0 notes
iraasyura-blog · 10 months ago
Text
Video Kegiatan PKM STKIP Syekh Manshur Dana Hibah Kemendikbudristek Tahun 2023
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun Pendanaan 2023 dengan judul “PKM Permainan Etnomatematika Sunda Manda Media Pembelajaran Matematika dan Perkembangan Motorik TK/RA Kecamatan Cikedal”, dengan tim pengusul dosen STKIP Syekh Manshur yang terdiri dari: Ketua Pelaksana : Anggota Pelaksana 1 :           Anggota pelaksana 2 : Ira Asyura, M.Pd.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pardomuansitanggang · 4 months ago
Text
AI UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam media pembelajaran telah membawa banyak inovasi dan kemajuan. Berikut adalah beberapa cara AI digunakan dalam konteks ini: BACA JUGA : KONSEP ASESMEN DIAGNOSIS AWAL 2 PELATIHAN SOSIALISASIASESMEN KOMPETENSI 2021 JENJANG SD DAN SMP KOTA BATAM MGMP MATEMATIKA SMPMTS KOTA BATAM LEMBAR TANYA JAWAB ASSESMENT NASIONAL SOAL HIMPUNAN HALAMAN 87 95 PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL BILANGANBULAT24072021 Personalisasi Pembelajaran: AI dapat menganalisis data dan pola belajar siswa untuk menyajikan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individual. Ini memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Pengajaran Adaptif: Sistem AI dapat menyesuaikan tingkat kesulitan dan jenis materi pembelajaran berdasarkan kemajuan siswa. Hal ini membantu mengoptimalkan waktu dan upaya siswa dalam memahami konsep. Pengenalan Suara dan Pengenalan Gambar: AI dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pembelajaran yang dapat mengenali suara, teks, atau gambar, memfasilitasi pembelajaran bahasa, pembacaan, dan pemahaman konsep visual. Chatbot Pendidikan: Chatbot AI dapat digunakan sebagai asisten virtual untuk memberikan bantuan dan jawaban atas pertanyaan siswa sepanjang waktu. Mereka dapat memberikan respons instan dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran mereka. Analisis Prediktif dan Evaluasi: AI dapat digunakan untuk menganalisis data historis tentang performa siswa dan memprediksi area-area yang memerlukan perhatian tambahan. Ini juga dapat digunakan untuk memberikan umpan balik yang lebih terperinci tentang kemajuan individu siswa. Kurasi Konten Pembelajaran: AI dapat membantu guru dan pengajar dalam menemukan dan menyusun konten pembelajaran yang relevan dan bervariasi, seperti materi, video, dan sumber daya lainnya. Simulasi dan Virtual Reality (VR): AI dapat digunakan dalam pembuatan simulasi dan lingkungan virtual untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif, memungkinkan siswa untuk berlatih dalam konteks yang aman dan terkendali. BACA JUGA : SOAL SOAL CAT PNS IPDN SOAL SOAL PPPK HTTPS: WWW.PARDOMUANSITANGGANG.COM AJABAR BENTUK ALJABAR PENDIDIKAN GURU PENGGERAK BAGIAN 1 MODUL 1 4 GURU PENGGERAK GURU PENGGERAK BAGIAN 2 1 1 A 4 1 FORUM DISKUSI REFLEKSI KRITIS TENTANG PEMIKIRAN KHD DI RUANG DISKUSI VIRTUAL 1 1 A 5 RUANG KOLABORASI MENDESAIN KERANGKA PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN PEMIKIRAN KHD Pemantauan Proses Belajar: AI dapat membantu mendeteksi pola belajar dan tingkat pemahaman siswa secara real-time, memungkinkan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan individu dengan lebih baik dan merancang intervensi yang tepat. Penilaian Otomatis: AI dapat digunakan untuk mengevaluasi jawaban siswa secara otomatis dalam bentuk pilihan ganda, isian singkat, atau bahkan respons terbuka, menghemat waktu guru dan memberikan umpan balik cepat kepada siswa. Kemitraan dengan Pembelajaran Kolaboratif: AI dapat memfasilitasi kolaborasi antara siswa dalam proyek-proyek belajar dan pengajaran, mengaktifkan pertukaran ide dan kerja tim yang efektif. BACA JUGA : jajar genjang 2 trapesium bangun datar layang%c2%b2 bangun datar lingkaran arti bilangan Integrasi AI dalam media pembelajaran dapat mengubah cara kita belajar dan mengajar, meningkatkan efisiensi, mempersonalisasi pengalaman belajar, dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat dengan memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan individual siswa.
0 notes
kabardaily · 1 year ago
Photo
Tumblr media
Mahasiswa USK Raih Juara Umum pada Lomba Media Pembelajaran Matematika Digital Tingkat Nasional
0 notes
arthaskyline · 1 year ago
Text
SDI Al Azhar Pusat Jakarta Luncurkan Smartclassroom Pembelajaran Modern
Tumblr media
Analisadaily.com, Jakarta – Gerakan Literasi Sekolah yang digagas dan dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, merupakan kepedulian atas rendahnya kompetensi peserta didik Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan membaca.Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan gerakan literasi sekolah (GLS) yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Selain itu, pelibatan unsur eksternal dan unsur publik, yakni orang tua peserta didik, alumni, masyarakat, dunia usaha dan industri juga menjadi komponen penting dalam GLS.
Dan dalam rangka mendukung GLS, Di Awal Tahun 2023 Sekolah SDI Al Azhar 01 Pusat, Jakarta bekerjasama dengan perusahaan Arthaskyline di bidang MTE ( Modern Technology Education ) dalam meningkatkan kualitas SDM Guru & Fasilitas Perpustakaan menjadi Digital Library/perpustakaan online.
“Tantangan 2024, Indonesia akan siap menghadapi teknologi smartclassroom. Diyakini dengan strategi penerapan secara berkala mulai saat ini Program MTE Digital Library diharapkan dapat mendorong semua elemen dalam sekolah untuk beradaptasi dengan teknologi secara bertahap mulai dari guru hingga murid dengan program gemar membaca secara interaktif,” kata Rusnadi, selaku Kepala Sekolah SDI Al Azhar Pusat, Rabu (8/3).
Adapun Fungsi MTE Digital Library selain menjadi wadah transisi dari perpustakaan fisik menjadi perpustakaan online yang dapat diakses hanya untuk kepentingan internal sekolah. Juga dapat menjadi sebuah platform analisis pembaca di kalangan internal sekolah.
Dalam praktek ujicoba peluncuran MTE Digital Library, Noor Imanah, selaku wakil kepala sekolah SDI Al Azhar Pusat juga turut serta memonitor & memberikan pengarahan terhadap cara peningkatan jumlah kunjungan dan minat membaca murid di perpustakaan.
Selain itu MTE Digital Library juga dapat digunakan sebagai media penampungan semua informasi internal sekolah baik itu foto dokumentasi sejarah dan aktivitas sekolah hingga koleksi prestasi murid setiap tahunnya.
Sebagai sekolah yang selalu mengutamakan pelayanan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, SDI Al Azhar akan terus berinovasi dan menyesuaikan dengan tingkat teknologi masa depan yang berkembang cukup dinamis dari waktu ke waktu.
Di sela momen penandatanganan MOU, Linda Octavia selaku Manager MTE berkomitmen membantu pihak sekolah maupun universitas untuk Go-Digital.(JW/RZD)
1 note · View note
hyukiedong · 3 months ago
Text
Game dan Pendidikan: Bagaimana Mereka Bisa Berkolaborasi?
Tumblr media
Game dan Pendidikan: Bagaimana Mereka Bisa Berkolaborasi?
Perkembangan teknologi dan media interaktif telah membuka banyak peluang baru dalam dunia pendidikan. Salah satu inovasi paling menarik adalah penggunaan game sebagai alat pembelajaran. Game tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung proses pendidikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Artikel ini akan membahas bagaimana game dan pendidikan dapat berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif.
1. Game Sebagai Alat Pembelajaran
Game dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang efektif dengan menyediakan konteks dan motivasi bagi siswa. Beberapa manfaat dari penggunaan game dalam pendidikan meliputi:
Peningkatan Keterlibatan Siswa: Game yang dirancang dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan membuat mereka lebih terlibat dalam materi pelajaran.
Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Game memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung, yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
Keterampilan Pemecahan Masalah: Banyak game menuntut pemain untuk memecahkan teka-teki atau mengambil keputusan strategis, yang membantu mengembangkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah.
2. Jenis-jenis Game dalam Pendidikan
Berbagai jenis game dapat digunakan dalam konteks pendidikan, termasuk:
Game Edukasi: Game yang secara khusus dirancang untuk mengajarkan konsep atau keterampilan tertentu, seperti matematika atau bahasa. Contohnya adalah Kahoot!, yang memungkinkan siswa berkompetisi dalam kuis interaktif.
Serius Game: Game yang memiliki tujuan edukatif selain hiburan, seperti simulasi medis atau pelatihan militer.
Game Simulasi: Game yang meniru situasi dunia nyata, memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang aman dan terkendali. Contohnya adalah SimCity, yang mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi dan perencanaan kota.
3. Integrasi Game dalam Kurikulum
Integrasi game dalam kurikulum memerlukan perencanaan dan pengembangan yang hati-hati. Beberapa cara untuk melakukannya meliputi:
Menggunakan Game Sebagai Penunjang Pembelajaran: Guru dapat menggunakan game untuk memperkuat konsep yang diajarkan di kelas, seperti menggunakan permainan matematika untuk melatih keterampilan hitung.
Proyek Berbasis Game: Siswa dapat terlibat dalam proyek di mana mereka merancang atau mengembangkan game sendiri, yang dapat meningkatkan keterampilan kreatif dan teknis mereka.
Pembelajaran Kolaboratif: Game multiplayer dapat mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan, mengajarkan pentingnya kerja tim.
4. Tantangan dalam Penggunaan Game di Pendidikan
Meskipun ada banyak manfaat, penggunaan game dalam pendidikan juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Persepsi Negatif: Beberapa pendidik dan orang tua mungkin melihat game sebagai bentuk hiburan semata, bukan sebagai alat pembelajaran yang serius.
Akses Teknologi: Tidak semua sekolah atau siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan perangkat yang diperlukan untuk memainkan game edukatif.
Keterbatasan Waktu: Integrasi game ke dalam kurikulum memerlukan waktu, dan beberapa guru mungkin merasa sulit untuk menyesuaikan materi pelajaran dengan game.
5. Masa Depan Game dalam Pendidikan
Masa depan game dalam pendidikan tampak cerah, terutama dengan kemajuan teknologi seperti realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR). Teknologi ini dapat membawa pengalaman belajar ke tingkat yang baru, memberikan siswa kesempatan untuk merasakan situasi nyata dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
Seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang menunjukkan manfaat game dalam pendidikan, diharapkan lebih banyak institusi akan mengadopsi pendekatan ini. Game tidak hanya dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan, tetapi juga dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif.
Kesimpulan
Kolaborasi antara game dan pendidikan menawarkan peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Dengan pendekatan yang tepat, game dapat menjadi alat yang kuat untuk memfasilitasi pembelajaran, keterampilan sosial, dan perkembangan kognitif. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat game dalam pendidikan, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak inovasi yang mengubah cara kita mendidik generasi mendatang.
0 notes
bryango1 · 1 year ago
Text
Denny JA: Ahli Matematika yang Membuktikan Bahwa Tulisan Bisa Mempengaruhi Dunia
Pada era digital yang semakin maju ini, tulisan telah menjadi salah satu media yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesan kepada dunia. Namun, tahukah Anda bahwa ada seorang ahli matematika yang membuktikan bahwa tulisan juga bisa mempengaruhi dunia? Ia adalah Denny JA, seorang figur inspiratif yang telah menunjukkan kekuatan tulisan dalam mengubah pandangan masyarakat. Denny ja lahir di Jakarta pada tahun 1954. Ia merupakan seorang ahli matematika yang memiliki antusiasme yang besar dalam dunia tulis-menulis sejak usia muda. Pada awal kariernya, Denny JA fokus dalam dunia akademik dan mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Namun, passion-nya dalam menulis memberikan dampak yang lebih besar. Denny ja percaya bahwa tulisan memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk opini dan mengubah perilaku manusia. Ia pun mulai mengeksplorasi berbagai topik, dari politik hingga sosial, dengan harapan dapat menginspirasi dan mengedukasi masyarakat. Salah satu karya tulis terkenal Denny JA adalah Puisi Esai berjudul "Menulis Itu Mudah" yang terbit pada tahun 1990. Puisi Esai ini menjadi panduan praktis bagi para penulis pemula untuk mengembangkan kemampuan menulis mereka. Dari Puisi Esai ini, Denny JA ingin memberikan pembelajaran bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi penulis yang baik. Karya-karya tulis Denny JA tidak hanya berhenti pada Puisi Esai-Puisi Esai saja. Ia juga aktif menulis di berbagai media massa, seperti surat kabar dan majalah. Tulisannya yang cerdas dan berbobot sering kali mencuri perhatian pembaca serta menjadi bahan diskusi di masyarakat. Denny JA terus menghasilkan tulisan-tulisan yang kritis, terutama dalam menyampaikan pandangan terhadap isu-isu terkini yang tengah hangat diperbincangkan. Selain menulis, Denny JA juga aktif dalam dunia diskusi dan debat. Ia sering kali menjadi narasumber dalam acara-acara diskusi di televisi dan radio, serta mengisi seminar dan lokakarya mengenai kekuatan tulisan. Denny JA mengajarkan bahwa tulisan yang baik adalah yang mampu menginspirasi, mengedukasi, dan membangun kesadaran sosial. Tidak hanya dalam lingkup nasional, tulisan-tulisan Denny JA juga telah diakui secara internasional. Ia telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan atas kontribusinya dalam dunia tulis-menulis. Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa tulisan Denny JA memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk opini publik. Pengaruh tulisan Denny JA juga dapat dilihat melalui perubahan dalam masyarakat. Tulisannya yang kritis dan berbobot telah mampu mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu penting. Denny JA mampu membuka mata masyarakat terhadap persoalan-persoalan yang seringkali diabaikan. Ia memicu diskusi yang mendalam dan memberikan solusi yang konstruktif. Selain itu, tulisan Denny JA juga memberikan inspirasi bagi para penulis muda. Ia membuktikan bahwa tulisan memiliki kekuatan yang tak terbatas dalam menyampaikan pesan, menginspirasi, dan mengubah dunia. Banyak penulis muda yang terinspirasi oleh karya-karya Denny JA dan berusaha mengikuti jejaknya dalam menyampaikan pesan melalui tulisan. Dengan kekuatan tulisan, Denny JA telah membawa perubahan positif dalam masyarakat. Ia mengajarkan bahwa tulisan bukan hanya sekedar rangkaian kata-kata, tetapi juga senjata yang bisa digunakan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Melalui tulisan, Denny JA membuktikan bahwa pemikiran yang cerdas dan ide-ide yang brilian dapat mengubah dunia. Dalam era digital ini, tulisan Denny JA menjadi semakin relevan dan berdampak.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Ahli Matematika yang Membuktikan Bahwa Tulisan Bisa Mempengaruhi Dunia
0 notes
bryanwir · 1 year ago
Text
Membawa Matematika ke Masyarakat: Bagaimana Denny JA Mengukir Sejarah
Dalam perkembangan dunia modern yang semakin kompleks, penting bagi masyarakat untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang matematika. Namun, kesalahpahaman umum seringkali menganggap matematika sebagai subjek yang sulit dan tidak dapat diakses oleh semua orang. Inilah yang menjadi tantangan bagi banyak ahli matematika di Indonesia.
Namun, ada satu tokoh yang berhasil mengubah pandangan ini. Denny ja, seorang matematikawan ternama, telah mengukir sejarah dengan membawa matematika ke masyarakat dengan cara yang kreatif dan inovatif. Melalui pendekatan yang unik, Denny JA telah membuktikan bahwa matematika dapat dipahami dan dinikmati oleh semua orang.
Salah satu upaya inovatif yang dilakukan oleh Denny ja adalah melalui pertunjukan teater matematika. Denny JA menggabungkan antara matematika dengan seni pertunjukan, menciptakan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan konsep-konsep matematika secara sederhana dan menyenangkan. Pertunjukan teater matematika ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan remaja yang awalnya merasa terintimidasi oleh matematika.
Tidak hanya melalui pertunjukan teater, Denny JA juga menjalankan program edukasi matematika di berbagai sekolah. Program ini bertujuan untuk membantu siswa memahami matematika dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Melalui pendekatan yang berbeda dari pembelajaran konvensional, Denny JA telah menginspirasi banyak siswa untuk memiliki minat yang lebih besar terhadap matematika. Banyak siswa yang awalnya merasa sulit dengan matematika, kini dapat mengatasi kesulitan mereka dan meraih prestasi yang gemilang.
Selain itu, Denny JA juga aktif dalam mengadakan seminar dan workshop matematika untuk masyarakat umum. Melalui acara ini, ia berbagi pengetahuan dan keterampilannya kepada orang-orang yang ingin belajar matematika atau meningkatkan pemahaman mereka dalam subjek tersebut. Para peserta seminar dan workshop ini tidak hanya berasal dari kalangan akademisi, tetapi juga dari berbagai latar belakang profesi. Hal ini membuktikan bahwa minat terhadap matematika tidak terbatas hanya pada dunia akademik, tetapi juga dapat dinikmati oleh semua orang.
Keberhasilan Denny JA dalam membawa matematika ke masyarakat juga tidak lepas dari peran teknologi. Denny JA secara aktif menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk membagikan video dan konten edukatif tentang matematika. Melalui kanal YouTube dan media sosialnya, ia dapat mencapai audiens yang lebih luas dan memperluas dampaknya dalam memasyarakatkan matematika di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri, Denny JA telah mengubah paradigma masyarakat terhadap matematika. Ia membuktikan bahwa matematika bukanlah sesuatu yang sulit dan membosankan, tetapi sesuatu yang menarik dan dapat dinikmati oleh semua orang. Berkat upayanya, minat dan pemahaman masyarakat terhadap matematika semakin meningkat.
Kita perlu mengakui bahwa matematika memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari keuangan hingga teknologi. Dengan pemahaman yang kuat tentang matematika, masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Membawa matematika ke masyarakat adalah langkah awal yang penting untuk menciptakan generasi yang memiliki keterampilan matematika yang kuat. Denny JA telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, matematika dapat dipahami dan dinikmati oleh semua orang.
Cek Selengkapnya: Membawa Matematika ke Masyarakat: Bagaimana Denny JA Mengukir Sejarah
0 notes