Tumgik
#Masa Depan Anak Disleksia
aalayu · 2 years
Text
NATURE VS NURTURE
aku kemarin melihat tulisan bu nana padmasaputro soal NATURE VS NURTURE. Bu nana ini luar biasa wawasannya soal hidup Pandangannya selalu membuatku terbuka.
Jadi, simpelnya nature itu sifat anak dari lahir sedangkan nurture itu bagaimana kita membesarkan anak kita.
Makanya ada anak yang sudah pintar, rajin, sopan, pokok anak yang dari sononya sudah excellent. Dan anak anak yang nature nya bagus ini walaupun lingkungannya jelek, (nurture amburadul), tetap saja bisa sukses dalam hidup.
Beberapa orang yang naturenya bagus yang aku kenal antara lain papaku dan temanku yang menjadi dr kandungan.
Papaku tak punya papa, omaku berjuang berjualan kue di pasar. Papaku dari kecil biasa jualan kue ke pasar. Tapi papaku berhasil pindah dari papua ke jawa, dapat beasiswa, sekolah keluar negeri dan sukses di bidangnya. Bisa dikatakan papaku itu legenda dibidangnya.
Temanku, ayahnya jualan sayur di pasar Waktu kami sekolah dia tak pernah jajan. Saat kami diantar mobil kemana mana, temanku ini harus ngajar sambil sekolah. Masuk dr kandungan dengan perjuangannya dan sekarang, sukses dong, walau ayahnya jualan sayur di pasar.
Itu NATURE.
Nurture, menunjukkan bagaimana orang tua memberikan lingkungan yang terbaik buat anak.
Punya anak yang naturenya bagus, ditambah nurture nya oke, bisa menghasilkan anak anak kayak maudy ayunda.
Kepikir ndak si mbak maudy ga mungkin lah belajar hanya dengan fasilitas kelas 3. Pastinya papa mamanya melakukan yang terbaik buat dia Mulai mencarikan bakatnya, mengasahnya sampai glowing, membuat surat rekomendasi, apply ke sekolah luar negeri bla bla bla. Dan itu butuh biaya besar 😆 Dan itu karena kombinasi nature yang nurture yang dahsyat.
Nah masalahnya, banyak orang tua pingsan soal nurture. Kita berusaha mendidik anak dengan pola pendidikan yang 100 tahun ga berkembang, dan mempersiapkan anak buat masa depan.
Mengerikan sih kalau buat aku. Makanya aku pun dalam nurture my kids berusaha agar ga nemen nemen membuat salah. Belajar, baca buku, zoom macam macam. Tak lain hanyalah karena aku paham, nurture skillku amburadul.
Sebagai orang tua, menurutku tugas utama adalah memberikan NURTURE sebaik baiknya. Karena anak anak itu bukan masa depan kita, anak anak itu bukan buat ban serep kita dan anak anak itu bukan buat tabungan kita.
Makanya aku kalau dapat pasien, terus sambat kalau * anakku ga mau menghidupiku,* aku selalu menahan lidahku agar tak salah komentar. Karena prinsip ortu yang begini beda server sama aku hahaaa. Aku pastinya ga bisa ngobrol sama mereka sampai mendalam karena beda prinsip dari awal 😅
Anak anakku dengan disleksia, punya nature yang berbeda dengan anak lain. Perjuanganku jangka panjang, kayak marathon. Kalau aku ceritakan disini bakal kayak kereta api ahaha. Kemajuan demi kemajuan kecil, membuatku tetap semangat mempercayai bahwa akan selalu ada muzizat dalam hidup mereka. Anak anakku adalah anak istimewa, yang karena istimewaya, tuhan berikan padaku.
Mereka istimewa, dan diberikan padaku untuk aku sanggup menemukan apa rencana Tuhan dalam hidup mereka, dengan nature yang unik berbeda dan ga sama kayak anak lainnya😅🤣
Mereka membuat hidupku AMAT SANGAT BERWARNA. Ekstrimnya mereka, membuatku takjub.contohnya anak kicikku itu sangat sangat sangat penyayang. Sangat ekstrem. Tapi saat marah pun luar biasa ekstrem ahahahaa.
Sekilas cerita soal perjuangan kami bersama sebagai keluarga Yang jelas, aku mencintai anak anakku lebih dari hidupku sendiri, dengan semua keunikan mereka.
Biarlah aku diberikan kesempatan jadi orang tua yang berjuang mati matian demi anak, sehingga saat aku menutup mata, aku bisa bilang ke Tuhanku:
Aku sudah menyelesaikan pertandingan dengan baik.
0 notes
egle-kd · 2 years
Text
Tumblr media
DIJAMIN, Call 0878-7604-0136, Disleksia Pada Anak Usia Dini Bunda Lucy
Klik https://wa.me/087876040136, Penyakit Disleksia Pada Anak,Penyebab Disleksia Pada Anak,Penanganan Disleksia Pada Anak,Pengertian Disleksia Pada Anak,Disleksia Pada Anak Perempuan
Bunda Lucy Trauma Center PTB Duren Sawit Blok D3/1 Klender Jakarta Timur (Dekat Sekolahan SDIT Arrahma)
disleksiaworkshop #disleksiawithadhd #disleksiayvalik #disleksiaz #disleksiazerbaycan #disleksia6yo#disleksianneleri #disleksiaindonesia #disleksiankara #disleksiaileleri
0 notes
dreamlandcitizen · 4 years
Text
Pengetahuan yang Datang Terlambat
Saya menghabiskan masa sekolah dasar di kampung. Latar belakang muridnya tentu saja kebanyakan adalah anak petani dan buruh. Jangan ditanya kualitas gurunya, cukup untuk memberikan pendidikan dasar, tapi tidak memiliki kapasitas untuk melakukan upgrade pengetahuan.
Ini bisa jadi karena mereka tidak melihat profesi guru sebagai pendidik tapi semata-mata hanyalah mata pencaharian. Wajar apabila tidak terpikir bagi mereka yang berprofesi PNS sebagai guru di masa orde baru untuk sekedar menambah referensi bacaan atau keterampilan sebagai seorang educator. Kalau ada waktu luang, mereka lebih suka membuka jasa untuk les. Kan lumayan buat tambahan pendapatan. Tak ada yang salah dengan ini, semua orang berjuang dengan caranya masing-masing untuk mencapai kemakmuran. Sebagai guru, mereka di rumah kan juga double job sebagai orang tua dan pencari nafkah.
Saat SD itulah saya punya teman namanya Wulan. Kami sempat satu kelas ketika duduk di kelas 3. Padahal seharusnya Wulan ini sudah kelas 6. Selama 6 tahun berada di SD tercatat Wulan tiga kali tinggal kelas. Dia harus selalu mengulang kelas hampir tiap tahun. Karena pertimbangan rasa kasihan, barangkali wali kelas akhirnya memberikan Wulan kesempatan untuk naik kelas. Biaya SPP yang harus dikeluarkan orang tua Wulan tentu tidak sedikit saat itu.
Anak-anak SD yang nakal dan tukang bully suka mengolok-olok Wulan dengan sebutan “Unta”. Ini karena Wulan jauh lebih tinggi postur tubuhnya dibanding dengan teman-teman sekelasnya, wajar karena secara biologis usia Wulan sebenarnya sudah jauh di atas kami. Ternyata julukan ini pun merupakan kesalahan karena si tukang bully menyangka “Unta” adalah Jerapah.  Waktu itu yang namanya bullying masih dimaklumi sebagai “namanya juga anak-anak.”
Saya, Nur, dan Endah berteman baik dengan Wulan pada masa itu. Endah duduk satu bangku dengan Wulan, sementara saya dan Nur biasa duduk di depan atau di belakang bangku mereka. Posisi ini memberikan kami kesempatan untuk saling mengkoreksi tugas, PR atau pekerjaan teman lain yang duduknya berdekatan dengan kami. Jadi, saling bertukar buku untuk koreksi jawaban teman berdasarkan kunci jawaban dari guru.
Ketika pelajaran bahasa Indonesia utamanya, di lembar buku Wulan benar-benar tak ada satupun rangkaian huruf yang membentuk makna kata. Boro-boro kalimat. Saya coba bolak-balik dari depan sampai belakang, pola ini terus berulang, yang saya ingat adalah rangkaian huruf yang membentuk kata “terubandakan” dan “berabuntak” ini yang frekuensinya paling sering muncul. Sementara yang lainnya benar-benar rangkaian huruf yang tak terbaca.
Bahkan untuk pelajaran yang sifatnya lisan pun, misalnya dipanggil ke depan kelas untuk bercerita, bernyanyi, membaca, atau semacamnya, hampir tak ada suara yang keluar dari mulut Wulan. Hanya gerak bibir saja. Sehari-hari dia juga irit bicara. Tapi, sebenarnya dia bisa bicara. Wong saya pernah kok main sama dia dan dia berteriak sambil tertawa ketika melihat saya, Nur, atau Endah bertingkah konyol. Selebihnya dia sehari-hari hanya tersenyum, menggeleng, mengangguk. Kondisinya yang tidak bisa melakukan kinerja anak SD tingkat dasar inilah mungkin yang kemudian membuat dia merasa tidak percaya diri dan akhirnya menutup diri dari lingkungan.
Guru-guru pun bahkan tidak ada yang tahu apa yang dialami oleh Wulan ini. Ketika hari pembagian rapor dan orang tua murid datang, saya sempat mencuri dengar obrolan guru dengan Ibu Wulan. Dua-duanya benar-benar clueless. Tak paham apa yang terjadi pada Wulan. Mereka kemudian mengambil kesimpulan bahwa Wulan ini tidak normal dan cenderung idiot sehingga akan dipertimbangkan memasukkan Wulan ke sekolah luar biasa. Sesederhana itu karena mereka tidak memiliki akses pengetahuan untuk mengungkap kondisi Wulan. 
Fast forward ke masa SMA, saya diterima di SMA favorit di kota. Fasilitas perpustakaannya bagus, guru-gurunya memiliki akses pengetahuan dan referensi yang oke, dan teman-teman sekolah pun memiliki wawasan yang luas. Ketika sedang membaca buku di perpustakaan, saya iseng ngobrol-ngobrol dengan teman saya yang super pintar namanya Budi. Karena waktu itu saya lagi baca buku judulnya “Otak Sejuta Gigabyte” akhirnya kami mendiskusikan soal kemampuan dan kapasitas otak memproses informasi. Sampai akhirnya saya teringat dengan Wulan. Saya pun bercerita ke Budi tentang Wulan. Saya bertanya-tanya, bagaimana informasi yang sesederhana cuma menulis huruf menjadi rangkaian kata, belum kalimat, sepertinya ia tak bisa memprosesnya dengan baik. 
Baru setelah diskusi dengan Budi ini saya kemudian diperkenalkan dengan konsep disleksia. Empat tahun kemudian Aamir Khan dengan film Taare Zameen Par (2007) memberikan narasi yang mudah dipahami mengenai kondisi disleksia ini. Andai saja waktu itu pengetahuan seperti ini datang lebih cepat di kampung tempat SD saya. Mungkin saja Wulan bisa memiliki kondisi lebih baik. 
0 notes
kemungkinan-blog · 6 years
Text
'Mungkin dia tak tahu Iman mengalami Diskalkulia'
"Anak saya menangis-nangis sebab cikgu kata dia malas dan ketuk kepala dia sebab dia buat kesilapan ketika buat kira-kira dalam subjek matematik. 
"Saya menangis sama, anak ciwek, ummi pun ciwek (mudah tersentuh/menangis) juga. Dia mengalami Diskalkulia (masalah pembelajaran dalam matematik). Dia cuba berikan yang terbaik. Kasihan dia," demikian tulis Sazwani yang berkongsi tentang anak lelakinya yang mengalami Diskalkulia di Twitter. 
Sazwani yang juga merupakan seorang guru tidak menyalahkan guru anaknya, malah berfikir positif mungkin guru terbabit tidak mengetahui keadaan sebenar anaknya dan akan mencari masa yang sesuai untuk memaklumkan perkara itu kepada guru anaknya itu. 
"Tak tahulah (kenapa diketuk kepala), mungkin sebab banyak kesalahan. Rasanya cikgu yang baru itu tak tahu Iman mengalami Diskalkulia, sebab saya pun tak jumpa lagi cikgu tahun ini," tulisnya. 
Beliau pernah berhasrat menempatkan Iman di Program Pendidikan Khas Integrasi (PPKI) Disleksia tetapi tiada di Kuala Langat. Malah anaknya juga tidak layak untuk pendidikan khas berkenaan atas sebab-sebab tertentu.
"PPKI Disleksia tiada di Kuala Langat dan dia tak layak untuk pendidikan khas kerana dia Mild Disleksia dan Diskalkulia. 
"Dia boleh membaca dan buat matematik tetapi selalu akan membuat kesilapan sebab dia akan tertinggal sesetengah perkara. Contohnya, tulis bahagi tak tulis baki atau dia lompat sifir. Sepatutnya darab tiga, tetapi dia tulis 13," jelas Sazwani kepada rakan-rakan Twitternya.  
Sebenarnya dia berada di aliran perdana itu pun selepas dia belajar di Persatuan Disleksia Malaysia di Bangi selama enam bulan. Jadi sudah banyak dia cuba untuk mempertingkatkan dirinya. 
"Tetapi dia sedih apabila dia berusaha tetapi cikgu kata dia malas hanya kerana kesilapan kecil. Tetapi begitulah hakikat kehidupan di dunia," tulisnya. 
Perkongsian Sazwani itu sedikit sebanyak membuka mata netizen mengenai Disleksia dan Diskalkulia. Meskipun sedih melihat anaknya menangis, namun Sazwani akan terus memberi sokongan dan didikan kepada anaknya. 
Dalam perkongsiannya itu juga, Sazwani meminta netizen tidak salah faham dengan perkongsiannya itu dan menegaskan bahawa beliau hanya berkongsi mengenai masalah Diskalkulia yang dialami oleh anaknya. 
Sementara itu, netizen turut memberi sokongan kepada dua beranak itu dan mendoakan Iman tabah dan tidak mudah berputus asa serta menganggap apa yang berlaku itu sebagai cabaran untuk berjaya di masa depan.  
from The Reporter http://ift.tt/2E7R6tb via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat http://ift.tt/2Euyjff via IFTTT
1 note · View note
arboearboe · 4 years
Text
Permohonan Maaf
Permohonan maaf kepada para pembaca (itu juga kalau ada yang baca), mohon maaf kalau disetiap tulisan kinah, para pembaca pasti menemukan typo. kesalahan menyusun huruf dalam menulis. I’m still struggle with this.
Sebenarnya, ga cuma dinulis, kalau ngomong pun kinah suka ‘typo’ apa si itu namanya istilahnya typo kalau ngomong, itu la ya pokoknya. Suka belibet. Jenis typo yang kalian lihat mungkin bisa salah huruf aja, kyk kepencet gitu/salah pencet/bahkan ga kepencet hurufnya. Atau juga jenis typo lain, kayak ketuker susunan hurufnya, misal bisa jadi bias, makan jadi maknan, jamin jadi minaj, aku jadi uka atau kadang uak, dan sejenisnya yang kinah pun lupa.
Kinah gatau si kenapa, tapi ya memang gitu. Setelah ada perbincangan di meja makan keluarga (berasa obrolan penting, padahal B aja wqwq), ternyata keluarga ku emang pasti ada kayak gitunya, tapi dalam bentuk yang berbeda-beda. Ibuku seorang kidal. Well sebenarnya ada funfact jadi keluargaku, dikeluarga besar ku itu ada polanya, jadi ditiap keturunan pasti ada yang kidal, dan selang seling, diketurunan nenek-kakekku yang kidal laki-laki, keturunan keduanya (anak nenek-kakek), yang kidal perempuan (ibuku), keturnan ketiga (cucunya), yang kidal laki-laki lagi (adeku yang cowo, dan ada 2 sepupu laki-lakiku lagi yang kidal), nah keturunan keempat (cicit) alias kalau aku dan sepupu2ku punya anak, kemungkinan kidal akan terjadi pada anak perempuan. begitu kurang lebih, jadi keturunan ganjil yang kidal laki-laki, yang keturunan genap yang kidal perempuan.
Oke lanjut ke ibuku, beliau pun sulit membedakan kanan dan kiri (bener2 sulit), apalagi kalau nyetir, makanya ibuku sekarang udah ga pernah nyetir lagi. Adekku sama seperti ibuku, seorang kidal, dan disleksia (mungkin kalian sudah sering mendengarnya), disleksia memang tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dilatih agar otaknya terbiasa, dan ya disleksia pun banyak macamnya, ibuku juga disleksia. Sepupuku, Ryaan (yang juga kidal) tahun ini dia akan masuk TK, kalau kalian ngobrol sama dia, jangan aneh, jangan pusing. Ryaan bilang depan untuk belakang, bilang belakang untuk depan, bilang cuanki untuk kuaci, bilang sekip untuk sekop, dan masih banyak lagi keanehan yang dia sebut. 
Dan kinah, jujur sampe umur sekarang, 22 tahun, kinah gabisa menghafal urutan huruf (A-Z) dan urutan bulan. Jadi dulu kalau lagi buat laporan, kinah tuh lama banget di daftar pustakaaa! Hahaha konyol. Tapi iya, di dapus tuh dulu kinah masih manual, ditulis satu satu masa........ Jadi kinah tuh lama ngurutin urutan sitasinya karena harus sesuai abjad, dan si kinah ini harus nyanyi duluuu. Sampai akhirnya suatu saat sheila menemukan ku yg gaptek dan ga hafal urutan abjad ini, dan aku diajarin lah sebuah teknologi wqwqwqq. Mulai saat itu gausah capek2 lagi hehe.
Begitu pula dengan urutan bulan, kinah ga hafal jugaaa wqwq:( Iya Januari-Desember. Jadi kalau ada orang atau apa pun, misal bilangnya “Iya itu kegiatannya setelah bulan Mei”, nah si kinah itu tuh pasti gatau setelah bulan Mei itu apa! HAHA, jadi si kinah itu harus nyanyi dulu (iya lagu bulang Januari, Februari dll sampe Desember), baru deh tau kalau abis bulan Mei itu Juni!! (iya pas ngetik ini pun ku nyanyi dulu). Jadi kalau kalian bilang “Aku pergi abis bulan April” atau “Kamu sebelum bulan Juni kesini ya?” atau “Kayaknya kelarnya setelah bulan Oktober deh”, dan kalimat lainnya, percayalah bahwa kinah gatau bulan apa yang sebenernya kalian omongin:( si Kinah loading dulu, nyanyi dulu diotaknya baru ngeh dan tau oh bulan ini berarti. Dan itu juga (mungkin) yang jadi penyebab si kinah ini gabisa ngehafalin tanggal ulang tahun orang lain kecuali diri sendiri. Jujur, bukan karena egois. Tapi emang gabisaa:”” bahkan tanggal ulang tahun orang tua sendiri, seorang kinah ga hafal, ultah kaka-adik? juga ga hafal. ultah temen deket sendiri? ga hafal. Sekali lagi Mohon maaf.
Ya intinya maaf untuk segala kesalahan yang terjadi, baik disengaja atau pun tidak disengaja, karena kebenaran datangnya dari Allah dan jika ada kesalah itu murni dari diri saya pribadi *loh.
Oke sekian dulu permohonan maaf dan ujungnya malah jadi sedikit funfact, tapi kuharap ada yang mengerti, dan ku akan terus berusaha untuk memperbaikinya.
.
.
#day5
20.04.20
0 notes
pavylonp-blog1 · 7 years
Text
Jasa Terapi Kesulitan Belajar
terapi kesulitan belajar anak laki-laki berusia 10 tahun jarang benar-benar berusaha untuk menjawab kekhawatiran tentang matematika dan bahasa seni lembar kerja guru kelas empat dipertanyakan murid untuk mencapai selama kursus. Pengobatan juga membantu orang tua bersama dengan anggota unit keluarga lainnya lebih memahami dan menangani dengan fakta-fakta menghadapi anak muda dengan masalah belajar. Para ilmuwan juga memotivasi orang tua untuk menghindari childis muda bermain untuk merusak bunga, memahami bagaimana untuk memberhentikan praktek merepotkan misalnya menyanyi, memproduksi suara atau beroperasi. Hal ini kadang-kadang berguna dalam kasus anak Anda juga mengunjungi program terapi tim, yang dapat menjadi obat jiwa disebut terapi perilaku kognitif (CBT) atau antar instruksi keterampilan. Tips kemudian dapat diproduksi untuk penyedia pelatihan khusus atau pengobatan bicara bahasa dalam program perguruan tinggi. Akibatnya, anak itu mungkin diabaikan, dan orang tua dan akademisi mungkin tidak mengamati bahwa ia / dia memiliki ADHD. Namun demikian, masalah belajar tertentu mungkin, dan sering lakukan, tampaknya hampir secara acak.
Sebuah penelitian yang signifikan didukung dari National Institute of Mentalhealth digali bahwa campuran obat-obatan dan melakukan terapi biasanya lebih efisien daripada hanya mendapatkan obat atau hanya melakukan terapi. Terapi harus diubah agar sesuai dengan tingkat personis operasi, memanfaatkan persediaan non verbal, grafis mendukung seperti misalnya sketsa, ikon, gambar dan mainan, dan bermain peran. Anda akan memanfaatkan pemahaman Anda dalam berbagai konfigurasi latihan di bawah bimbingan seorang PL di depan menyelesaikan diploma terapi okupasi Anda. Mereka perawat gelar terdaftar pertama yang pernah melakukan sertifikasi keperawatan tiga-tahun tertentu terhadap persyaratan individu memiliki ketidakmampuan belajar. Karena psikiater cukup yang mengatasi ADHD, itu dijatuhkan di dokter rumah tangga untuk menyelesaikan banyak tindak lanjut mengurus terapi kesulitan belajar dewasa. Anak-anak dengan ADHD mungkin menderita dengan rendah kepercayaan diri, efisiensi perguruan buruk dan kesulitan dalam asosiasi.
Tumblr media
masalah belajar dimulai dalam pikiran dan itu sebabnya mereka sering dikenal sebagai mengembangkan masalah memiliki dasar neurologis. Individu dengan masalah belajar seharusnya bebas dari kerusakan, harus memiliki penggunaan penyedia dekatnya dan benar-benar harus bekerja-dalam hubungan dengan orang lain untuk memastikan mereka sudah penggunaan aset, menyediakan mereka dengan pilihan dan menangani dalam kehidupan mereka sendiri. Jenis masalah yang kita amati bervariasi dari dyspraxia dan disleksia untuk berbicara menunggu dan Attention Deficit Masalah. Program Anda berusaha untuk membangun pengetahuan teknologi dan seni terapi okupasi melalui pilihan modul yang terlatih, posisi latihan dan diri diarahkan penelitian.
CLDNs meningkatkan pemahaman tentang persyaratan individu dengan masalah belajar melalui penyediaan instruksi untuk kelompok kesehatan universal, tim tim pengobatan dan juga untuk rencana keperawatan sarjana dalam College of the Northwest of England. masalah belajar berasal dari gangguan dalam sistem pemrosesan informasi dalam pikiran. Istilah A akan berkonsentrasi pada tanda-tanda, hasil fisik dan kontraindikasi dari membantu metode pijat jaringan lunak. KITTEN mungkin membantu representasi diri, yang benar-benar bakat individu membuat karena mereka menjalani eksistensi; dan peningkatan refleksi diri mungkin meningkatkan kemampuan intelektual. Kami bekerja sama selama delapan minggu dan ia bisa memanfaatkan pengobatan seni untuk menarik kreativitas kaya sementara mengacu pada masalah dia Sebaiknya dalam hidupnya.
Peningkatan pengobatan dapat cepat terancam oleh sesuatu yang bermaksud stabilitas bantuan yang diperlukan dan pendamping, misalnya pembatasan moneter, kekurangan staf atau ketidakmampuan percakapan. Ini diperiksa artikel mengenai perjalanan profesionalisasi yang Newzealand terapi pijat bisnis memiliki dan itu semakin, dan juga bagian yang diploma berpusat pelatihan memiliki dalam perjalanan ini, "kata Jo. "Itu juga tampak lebih penelitian tentang pelatihan online untuk terapi pijat, dan masalah sendiri dan mungkin. Seperti pengobatan masalah makan dan penyalahgunaan narkoba, perencanaan terapi kesulitan belajar memandang semua akumulasi pemahaman warga negara, dan memanfaatkan pengetahuan tim kami seluruh memodifikasi perawatannya. Pemahaman bisa lebih sederhana dan jauh lebih menyenangkan untuk mendapatkan lifetime.There hanya jawaban yang abadi! Ada banyak alternatif pengobatan yang menyatakan untuk membantu anak-anak yang sudah ADHD.
Kami berpikir bahwa seorang individu harus berada di pusat dari kita lakukan. Umpan balik dari murid masa lalu menegaskan partisipasi efektif dari pelanggan dukungan dan perawat sama-sama dalam kelas dan di posisi meningkatkan pemahaman. terapi kesulitan belajar Jenis budaya penurunan dan juga jenis medis penurunan dibuat sebagai sarana merinci variasi dalam persepsi terhadap individu ketidakmampuan belajar, termasuk individu dengan ketidakmampuan belajar.
Referensi : brainoptimax.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Terapi
0 notes