#Makanan Korea Warna Hitam Purwokerto
Explore tagged Tumblr posts
Text
0877-1985-3659 (TERLARIS), Merk Kimchi Yang Halal Lippo Karawaci
0877-1985-3659 (TERLARIS), Merk Kimchi Yang Halal Lippo Karawaci
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6287719853659 , Merk Kimchi Yang Halal Lippo Karawaci, Kimchi Tidak Pedas Bintaro, Makanan Korea Warna Putih Di Jakarta, Makanan Korea Warna Putih Di Bintaro, Makanan Korea Warna Hitam Purwokerto, Makanan Korea Warna Hitam Di Jakarta, Makanan Korea Warna Hitam Di Bandung, Makanan Korea Warna Hitam Di Jakarta, Makanan Korea Warna Hitam Di Bintaro
Kami adalah Seller Frozen Food dan Makanan Korea yang Terpercaya dan Terlengkap di Indonesia, Sekarang ini kami sedang melakukan pemasaran Frozen Food dan Makanan Korea yang sangat dicari cari Banyak masyarakat karena memang Kualitas nya yang sangat baik sekali untuk di konsumsi. Kami Sedang Mempromosikan Frozen Food dan Makanan Korea ini Keseluruh plosok Indonesia. Kami terbiasa mengirim paket ke seluruh penjuru indonesia. Untuk Info Lanjut Tentang Frozen Food dan Makanan Korea ini silahkan di Order di Sini:
Nomor WA admin di : 0877-1985-3659
MerkKimchiYangHalalLippoKarawaci, #KimchiTidakPedasBintaro, #MakananKoreaWarnaPutihDiJakarta, #MakananKoreaWarnaPutihDiBintaro, #MakananKoreaWarnaHitamPurwokerto, #MakananKoreaWarnaHitamDiJakarta, #MakananKoreaWarnaHitamDiBandung, #MakananKoreaWarnaHitamDiJakarta, #MakananKoreaWarnaHitamDiBintaro
#Merk Kimchi Yang Halal Lippo Karawaci#Kimchi Tidak Pedas Bintaro#Makanan Korea Warna Putih Di Jakarta#Makanan Korea Warna Putih Di Bintaro#Makanan Korea Warna Hitam Purwokerto#Makanan Korea Warna Hitam Di Jakarta#Makanan Korea Warna Hitam Di Bandung#Makanan Korea Warna Hitam Di Bintaro
0 notes
Text
Korean Food inimah. Tapi masih di Indonesiah.
Photo by me, many years ago.
Ada Jjangmyun,mie dengan saus kedelai hitam, makanan khas korea untuk yang sedang patah hati katanya. Dilengkapi dengan ayam goreng tepung,pangsit goreng dan mentimun segar ditengahnya. Tersaji didalam mangkuk putih berukuran sedang, final plating yang cukup rupawan;seperti seolah menunjukkan inilah sentuhan dari sang ahlinya.
Pada piring kotak warna putih yang datar ada olahan daging ayam, entah bagaimana memasaknya tapi ini sejenis makanan pedas,yang berwarna coklat dengan tekstur seperti saus itu memang terasa cukup pedas,kemudian untuk pelengkap terdapat sejenis karbo yakni beberapa potongan kentang, juga irisan bawang bombay yang masih kentara. Final plating tidak terlalu ribet, irisan tomat, mentimun dan selada dengan ukuran yang disesuaikan satu sama lainnya, lalu ditambahkan mayonnaise warna oranye sebagai dressing. Sebutan untuk masakan ini...mmm... Aku lupa haha. Tapi kalogasalah mah bulgogi. Cmiiw. Ohya untuk oalahan ayam ini akan dimakan bersamaan dengan nasi putih yang ada didalam small bowl ituya.
Dan yang terakhir makanan khas korea yang sangat familiar ditelinga kita, kimchi sawi putih. Dengan harga yang sangat ramah--limariburupiah kami memesan menu kimchi yang tersaji pada piring hijau kecil nan menggemaskan. Jika aku boleh berasumsi, ketika makan kimchi ini rasanya seperti sedang makan asinan khas jawabarat haha. Sawi segar dan jenis sayuran lain seperti wortel dan lobak ada disana. Kimchi yang ini cenderung berair, sedangkan yang aku liat pada beberapa series drama korea kimchi tidak berair. Honestly lidah jowo aku merasa tidak cocok untuk makanan ini,mungkin kimchi korea yang 'sesungguhnya' lebih menariq rasanya, Semoga oneday berkesempatan mencoba yaaaa. Hahaa.
Bersyukur bisa menemukan tempat makan yang menyediakan menu makanan korea,bahkan juga makanan jepang dan america. Kedai Dlavina namanya. Terletak diantara lingkungan kampus terkenal di Purwokerto, jensud university. Tepatnya ada di seberang masjid Fatimatuzzahra atau Mafaza. Tempatnya sangat nyaman,lantai bawah untuk meja kursi, dan lantai atas hanya terdapat meja saja karena pelanggan dipersilahkan duduk dilantai yang ber-karpet, dijamin tidak akan kedinginan hoho. Selain itu desain interior nya juga diupayakan seperti suasana negeri bermusim empat, terdapat hiasan pohon sakura dan hiasan dinding yang mendukung. Ohya ada yang menarique, layaknya pagar yang dipenuhi gembok cinta seperti namsaan tower di Seoul Korea sana, Kedai Dlavina menyediakan semacam pagar namun kali ini dipenuhi dengan kertas POST IT atau sticky notes berwarna-warni yang terlihat meriah. Pada beberapa kertas yang berhasil aku baca, isinya tentang harapan-harapan tertentu, curahan hati, pesan kesan, reviu terkait makanan disana ataupun hal-hal lucu dan menyenangkan lainnya yang ditulis oleh para pelanggan.
Waktu itu kami datang berdua,aku bersama seorang perempuan tangguh yang kusayang,Mba Hanafianti. Sebenarnya kami seumuran,satu sekolah dan seangkatan, pernah sekelas malahan. Tapi akunya senyaman itu manggil belio 'mbahana' haha. Mba Hana adalah sosok perempuan tangguh yang aku kagumi, ia yang selalu berpegang pada prinsipnya, seseorang yang tidak lelah berjuang; memperjuangkan mimpi-mimpinya dengan mengerahkan segala ikhtiar terbaik yang dipunya. Seseorang yang telah berhasil memahami dirinya sendiri, tentang apa inginnya, apa yang harus dilakukan olehnya. Seseorang yang senang berbagi sekaligus mengayomi seperti seorang kakak perempuan,bagiku. Saat ini Mbahana menjalani hari-harinya di Jogja, Allah beri amanah untuk mbahana berkuliah di salah satu kampus terbaik di Daerah Istimewa itu. Kota yang awalnya dihindari mbahana untuk dijadikan tempat perantauan. Katanya sih karena ada seseorang, tapi entah siapa kujuga taktau haha.
Ngomong-ngomong, aku udah pernah main sekali ke kosan mbahana di Jogja dong, sebenarnya kami telah berjanji untuk saling berkunjung ke kota perantauan masing-masing. Namun baru aku yang kesampaian mengunjungi mbahana. Berawal dari spontanitas karena memang lagi ada hari libur tanpa kuliah, akhirnya setelah berdiskusi dan mempertimbangkan beberapa hal, berangkatlah aku seorang diri ke Jogja. Naik kereta prameks dari stasiun Solo Balapan menuju stasiun Tugu Yogyakarta. Mengikuti tips dari Mbak Nuryanti yang pernah juga membawaku ke Jogja bersamanya beberapa waktu yang lampau,Alhamdulillah akunya berhasil mendapatkan tempat duduk ditengah penumpang yang berdesakkan didalam kereta Prameks. Mengingatnya membuatku tertawa e wkekek.
Singkat cerita,aku menghabiskan satu malam di Jogja, di ruangan kamar kosan mbahana yang berada di lantai dua. Berbincang bersama mbahana memang selalu menyenangkan, ditemani nasi goreng porsi jumbo yang dibeli di warung depan kosan. Ngobrolin apa aja, mulai dari ceritanya mbahana yang saat ini cukup disibukkan untuk mengajar les adik-adik sekolah dasar sampai bahas tentang pernikahan hahaha. Tapi kalau ngobrol sama mbahana mah jangan harap obrolan pernikahan yang bersifat melankoliz yak wkwkw.
Waktu itu kata mbahana belum terlintas dipikirannya terkait pernikahan, mbahana masih ingin menggapai mimpi-mimpinya dulu,masih banyak yang ingin dilakukan,masih banyak soal yang harus diselesaikan dalam posisinya sebagai seorang individu, maka ketika nanti sudah saatnya akan menikah kata mbahana dari diri sendiri harus yang sudah benar-benar siap,dimana kondisi segala sesuatunya harus udah settle,entah itu keuangan, mental, mindset dan lain lain. Jangan sampai nikah cuma karena pengen-pengen doang, khawatirnya pernikahan yang terjalin bisa mudah goyah, jangan sampai anak-anak merasakan kondisi-kondisi tak stabil yang mungkin saja terjadi apabila ayah ibuk nya ternyata masih belum selesai dengan dirinya sendiri namun memilih jalan pernikahan. Sebenarnya bukan dalam rangka menunda-nunda pernikahan, tapi sebagai bagian dari ikhtiar untuk mempersiapkan pernikahan yang semakin kokoh,katanya.
Begitulah postingan kali ini selesai.
Semoga ada hal baik yang bisa diambil.
Maafkan aku yang sudah menghadirkan a boring stuff macam ini disini.
Dari makanan korea, sampai cerita tentang mbahana. Hahaha.
Inilah akhir dari sesi blebbering malam ini.
see ay next day
duapuluhtujuhramadan
©tehkuning
3 notes
·
View notes