#Luka Bakar
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bahan Alami yang Aman untuk Luka Bakar
Luka bakar derajat tinggi dapat menyebabkan kerusakan yang dalam pada seluruh jaringan kulit. Jenis luka ini perlu segera diobati dengan penangan medis. Sementara itu, derajat luka bakar yang rendah (derajat 1 dan 2) bisa ditangani melalui pertolongan pertama di rumah, termasuk dengan obat alami. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bahan tradisional yang baik untuk obat luka bakar. Padahal…
0 notes
Text
Kronologi Penyiraman Air Keras di Cengkareng, Jakarta Barat: Pelaku Buntuti Korban
KABARDAERAH.OR.ID, JAKARTA BARAT || Polisi mengungkap kronologi kejadian penyiraman air keras di Jalan Nusa Indah, Cengkareng. Pada malam kejadian, pelaku mengikuti korban dari tempat kerja hingga lokasi kejadian. Sesampainya di sana, pelaku menyiramkan cairan diduga air keras ke arah korban dan istrinya, yang langsung dibawa ke rumah sakit oleh sang istri. Barang bukti seperti motor dan CCTV…
#Air Keras#Berita Kriminal#Cengkareng Jakarta Barat#Hukum Indonesia#Kasus Kriminal Cengkareng#Kejahatan Jakarta Barat#Luka Bakar Air Keras#Motif Pelaku#Pelaku Sakit Hati#Penyiraman Air Keras#Penyiraman Cairan Air Keras#Polisi Ungkap Kasus#Polisi Ungkap Motif#Sakit Hati#Tindak Kriminal
0 notes
Text
Kemarin, di Rumah sakit
Bukankah, memang seperti ini harusnya Rumah Sakit bekerja?
Lampu temaram, wewangian lembut menenangkan, tv dinyalakan tanpa jelas tayangan, dengan bangku-bangku berisikan suami istri menunggu giliran dipanggil,
Atau pekerja kantoran yang menyandarkan kepalanya sembari melepas penat,
Atau nakes bermasker dan baju lengkap, hilir mudik mengganti alat-alat kesehatan.
Bukankah, harusnya semenangkan ini, menanti dirawat?
Tidak dengan tekanan peluru sniper. Atau ancaman bom. Atau pekikan ibu yang menemukan jasad anaknya. Atau ayah yang mencari jasad anaknya. Atau operasi yang tak berjalan karena tiada bahan bakar, tiada obat, tiada anestesi. Atau tangisan yang riuh mencekam, karena operasi tetap berjalan, dengan tanpa anestesi.
Tanpa lampu temaram, tanpa setitik cahaya.
Wahai Gazaku, yang Rumah Sakitnya lebih banyak menerima korban jiwa daripada korban luka,
Semoga tiap darah yang tergenang, dan mengukir dinding-lantai itu,
Menjadi saksi atas, tiap nyawa, yang tidak diam pada kezhaliman.
Wahai Gazaku, hari ini aku masih iri padamu. Pada harap tinggi akan janji Tuhan kita yang kau yakini tanpa tapi.
Dan, aku benar benar iri.
11 notes
·
View notes
Text
Dakwah Adalah Cinta!
“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang ummat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu, sampai tulang belulangmu, sampai daging terakhir yg menempel ditubuh rentamu, tubuh yang luluh lantak diseret-seret, tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan beruban kerana tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah bingung (melihat keadaan dirinya). Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah
kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan diakhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat solat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan”.
“Tidak. Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani. Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana
pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan, rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus
mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.Hingga hasrat untuk mengeluh tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar, saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada Abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan, hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh, riak memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar.
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “Ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Maka satu lagi seorang pejuang yang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta. Mengajak kita untuk terus berlari.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
-KH Rahmat Abdullah Rahimahullah-
86 notes
·
View notes
Text
Dan untuk pertama kalinya kau akan menyadari bahwa dirimu memiliki banyak luka bakar.
3 notes
·
View notes
Note
Iris has always had a strange background. Only white guy she dated was this guy who used to cuck her to Bakar. I follow her on IG, I cam confirm all her closest friends date black guys, even the Japanese girls she hangs with lol. Also on her tik tok a while back, someone asked if she was dating Luka Sabbat, and she accidentally let it slip that she's been friends with him for amount of years, which would have made her 14 and him a statutory rapist. She's a weird girl. A lot of tea on her on reddit that got deleted from that thread. Her parents were a mess. Sadly, its not surprising that she has unhealthy relationships. Her father has a million and one children w/ multiple women. There was also an incident where one of those kids (possibly her as a toddler), took drugs they found on the floor at one of her parents parties.
And on a random note, one of her father's kids is from a woman named Catherine Harding, who's currently engaged to Jorginho.
.
3 notes
·
View notes
Text
Sharing Time with Ustadz Hanan Attaki
Seseorang yang berfokus hanya pada rasa sakit, maka selamanya dia akan terus merasa menderita. Tapi ketika kita fokus belajar pelajaran dari luka tersebut, maka dia akan tumbuh menjadi lebih baik. Lantas pelajaran apa dari sebuah luka? Manusia itu seperti logam. Sebuah logam untuk bisa menjadi sebuah pedang yang dapat di pakai oleh seorang Ksatria, logam tersebut harus di tempa habis habisan. Mulai dari di bakar di suhu yang panas dengan api yang menyala nyala, di pukul dengan palu besi yang besar di bentuk di tempa habis habisan, kemudian di dinginkan di air yang dingin, lalu di bakar lagi di bentuk lagi di dinginkan lagi, terus menerus seperti itu sampai sekian lama akhirnya logam tersebut terbentuk menjadi sebuah pedang yang benar benar layak dapat digunakan untuk seorang Ksatria. Seperti hal nya manusia, saat manusia berada pada suatu kesulitan, dalam keadaan terhimpit, terluka, sebenarnya Allah sedang membentuk manusia tersebut menjadi manusia yang kuat. Lalu, apakah kita mau tetap berpaku hanya pada sebuah luka. Ambilah pelajaran dari luka tersebut. Saat kita telah mengambil pelajaran dari luka tersebut, kita dapat memulai hidup yang baru dengan pelajaran yang telah kita ambil sehingga kita dapat melupakan segera luka itu dan bangkit dari segala kesakitan itu lalu memulai hari baru bersama orang baru.
Ga penting siapa yang pernah menyakiti atau mematahkan hati kamu. Lupakan dia. Delete, unfollow, blokir, stop stalking, stop comparing. Yang terpenting saat ini adalah siapa yang bisa bikin kamu kembali tersenyum lagi. Temukan dia, sayangi dia, dan mulai lah hari baru bersama nya dengan penuh senyuman dan kasih sayang.
Jazakallah khairan ustadz Hanan Attaki untuk sharing time hari ini. Alhamdulillah, Sungguh ini benar benar petunjuk dari Allah bagaimana harus aku melangkah ke depan.
Jakarta, 24 Maret 2024.
#ustadz hanan Attaki#sharing time#kajian ramadhan#muhasabah#jakarta#indonesia#hanan attaki#poco f4 5g camera
2 notes
·
View notes
Text
kayanya si paling gabisa ngurusin luka bakar :(
trauma banget 2 tahun lalu kena knalpot berujung ruang operasi tapi untungnya ini luka kecil siii semoga tidak berlarut2 🥹
4 notes
·
View notes
Text
Masih kebayang pasien luka bakar tadi pagi yang diambil sampel darahnya. Betapa si ibu terlihat begitu tegar, meskipun hampir seluruh badannya luka dan wajah tertutup kain perban, hanya terlihat mata dan bibirnya saja. Tapi beliau sangat ramah, saya merasakan. Bisa menjawab dengan baik, bahkan menyodorkan tangannya untuk diambil darah. Saya bilang, diambil di daerah kaki ya bu, karna di tangan diperban semua, gppa tangannya diletakkan aja. Iya neng, jawab si ibu. Seketika khawatir dan takut saya menghilang. Setelah diambil darah, spontan saya bilang "cepet sembuh ya bu".
Hari ini saya belajar dari ibu, untuk tetap tegar dan bersyukur atas apapun yang terjadi pada diri kita🙏🏻`
11 notes
·
View notes
Text
𝗝𝗘𝗡𝗚𝗚𝗔𝗟𝗔 𝗛𝗔𝗧𝗜 ✍️
Kemarin kau datang saat temaram tiba digurat merah langit senja. Kau berjanji meneguhkan harsa, pada ragu yang kian rimpuh oleh curiga.
Nelangsa.
Terdayuh setelah islah. Hirap yakin dalam dada, siang berganti gelabah, gulita membawa gundah. Tak mudah menyembuhkan perih dengan lidah, apalagi sekedar janji kata bertuah.
Setelah berhari-hari hati ini kau babu.
Setelah puas kau memakmurkan kidung-lara di binara kalbu,
Setelah meninggalkan bilur dera di segenap jiwa ambigu. Kini kau ajak aku padu tanpa ada rasa malu. Ingatkah kau tentang pilu?
Patut Kah aku menjura pada laku yang mengurai luka?
Fikirku merapah kemana-mana, gelisah menggigil seluruh batin, nazar menutup sabar, mengapa salah nyamuk, kelambu yang kau bakar?
Desir sunyi memagut karsa.
Aku diam seribu frasa ��
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Google
2 notes
·
View notes
Text
Sebagai pembaca, salah satu yang paling kuantisipasi dari buku-buku prosa berlatar sejarah atau based on true event adalah perspektif si penulis yang--baiknya kita sebut terjebak--meromantisasi tragedi, membuatnya seperti dibalut gula-gula, justru bagiku membuatnya jadi sama sekali tak menarik. Selama membaca buku Zoulfa Katouh, As Long As the Lemon Trees Grow, sejujurnya aku menemukan kecenderungan semacam itu; percintaan karakter utama, Salama Kassab, mengambil terlalu banyak tempat dari yang seharusnya. Tapi itu tak membuatku segera menutup buku, bukan karena alasan sentimental seperti mengakui hal semacam itu kadang dibutuhkan demi pembaca memahami bahwa berpegang pada cinta itu amat penting terutama saat kamu membenci kondisi yang terjadi di sekelilingmu, namun karena tak adil untuk menghakimi perjalanan asmara Salama, sebagaimana dipahami bahwa di buku ini ia masih 18 tahun--usia yang pernah kulewati yang apabila kuingat betul-betul setelah umur 30 tahun terasa amat asing dan menggelikan--dan bahwa ia dipaksa bertahan di satu negara konflik, dimana memiliki perbedaan pendapat terutama atas hak-hak demokrasi, sama saja dengan halalnya penghilangan akses hak asasi manusia itu sendiri.
Jadi, aku masih meneruskan bacaanku hingga tuntas.
Yang kusoroti, justru, realitas Salama sebagai tenaga medis--yang dipaksa untuk menjadi dokter, ahli bedah, sekaligus ahli farmasi bahkan sebelum pendidikannya itu selesai--sebagaimana aku mengakrabi dunia itu karena ibuku seorang perawat, dan menyuntikkan, sekali lagi penulis melakukannya dengan amat baik, atas efek apa yang bisa dialami psikis seseorang dalam menghadapi trauma. Kehadiran anak kecil yang mengatakan bahwa ia akan menyampaikan semua yang terjadi kepada Tuhan di detik-detik sebelum ia meninggal, kenyataan atas realitas Layla, serta bagaimana kebutuhan untuk bertahan hidup bisa memaksa seseorang melalaikan sisi kemanusiaan--sebagaimana Salama yang melakukan segala cara untuk mendapatkan tempat di kapal pelarian--adalah kejutan-kejutan yang membuatku puas. Tidak. Sejatinya sedari pembukaan ia sudah menyenangkan untuk kubaca, sekali pun kata menyenangkan itu terasa salah mengingat apa yang kubaca diangkat dari penderitaan saudara-saudara kita di Suriah.
Ketika kuceritakan pada Ibuku tentang buku ini, ia menguraikan pengalaman yang paling melekat di kepalanya, yakni saat ia pernah merawat pasien luka bakar derajat tiga, juga tentang perekrutan tenaga kesehatan di Kuwait dahulu, dimana ia mengundurkan diri karena bayang-bayang perang teluk 1 masih menyelimuti negara tersebut. Maka kupikir tidak semua orang punya kekuatan sebesar Salama dan tenaga medis sukarela di Suriah, yang tentu lebih dari pada menghadapi pasien dengan aroma daging yang gosong, sementara Ibuku bukan pula seorang pengecut, namun amat beruntung untuk memiliki pilihan karir yang tak perlu membuatnya membayangkan aroma lemon, sebagaimana Salama, sebagai apa yang digambarkannya sebagai satu-satunya penghiburan, tidak hanya sebagai pengalaman sensori tapi juga apa yang oleh semua orang Suriah jadikan tumpuan harapan.
Buku bagus, plot yang bagus. 4,6/5. Karenanya aku mulai penasaran dengan puisi-puisi Nizar Qabbani--dan penulis-penulis lain yang menbahas kondisi timur tengah belakangan--di sela-sela melahap Whale-nya Cheon Myeong-Kwan.
.
4 notes
·
View notes
Text
ASLI DARI KEBUN PAPPERMINT, WA:0813-5812-3335
Daun Pappermint, Bibit tanaman peppermint berkualitas
WA 0813-5812-3335 (INFORMASI PEMESANAN)
Tanaman Pappermint, Tanaman berkualitas, Budidaya tanaman pappermint, mengobati gangguan pencernaan, tanaman mint herbal
Peppermint adalah tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pastagigi, selain itu daun mint juga biasa terdapat di minuman dingin maupun infused water, perawatannya pun cukup mudah, menyukai media tanam yang tidak terlalu menyimpan air seperti sekam, penyiraman sehari 2x dengan sinar matahari fullday, tanam dan panen mint mu sendiri dirumah yuk. Dan banyak juga jenis mint yang ada di Griya Mint Malang.
Manfaat & kandungan Peppermint: Peppermint diketahui memiliki sifat , anestesi, dekongestan, astringent, antibakteri, antimikroba, antispasmodic, dan sifat karminatif. Oleh karena itu ia dikatakan bermanfaat mengobati berbagai macam kondisi, termasuk pilek, flu, sinusitis, batuk kering, demam, mual, masalah pencernaan, Irritable Bowel Syndrom (IBS), kram menstruasi, nyeri otot, nyeri arthritis, jerawat, gatal, kulit berminyak, iritasi kulit, ketombe, luka bakar, gigitan serangga, sakit kepala, stres, mood tak stabil, dan ketidakseimbangan emosional.
Hubungi Di Bawah Ini Yaa
📲 0813-5812-3335
Dan Bisa Langsung Ke Lokasi Kami Di :
Jl. Phospat No 31, Pandean 2 , Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Atau Bisa Klik Di Shopee Yaa!!!
Terimakasih Dan
Happy Shooping...
#bibitmint#daunmint#pappermint#pappermintorganic#bibitpappermint#tanamanhias#siaptanam#pappermintIndonesia#pappermintMalang#tanamanmintpolybag
8 notes
·
View notes
Text
LOVE AND PAIN
Aku seharusnya menulis ini pekan lalu, di bawah langit pekat Jakarta, bermandikan hujan, tangis kian menderasi pipi.
Sakit. Sakit. Sakit. Kecewa. Marah. Panik. Bingung. Lelah. Berganti pasrah. Cinta. Kagum. Rela. Harap. Dan begitulah berlalu sepekan ke belakang. Atau bulan-bulan baru ini. Atau berlalunya tiga tahun ini.
Perasaan yang kian berganti sebab lelah yang tak bertepi. Meregulasi negativitas menjadi bahan bakar yang kian redup, tak bertenaga, seperti motor yang dipaksa melaju sebab kehabisan bensinnya.
Kempas-kempis. Penat. Sesak sekali. Membuncah. Menangis. Lega. Tenang. Menerima. Bersemangat. Sementara. Lalu gelisah lagi. Lalu suara-suara itu bersahutan lagi. Kalut. Kempas-kempis. Penat. Membuncah.
Mungkin hamba ini banyak dosa, aku mengakuinya.
Mungkin hamba ini tak sehebat Musa, aku menyadarinya.
Banyak tanda tanya di kepala yang tak ada jawabannya. Padahal telah bersemayam di situ bertahun-tahun lamanya.
Ternyata ini masa depan. Yang dijanjikan cerah. Yang didoakan mudah. Yang dikejar saat masih gagah. Hingga kaki lelah dan akhirnya enggan melangkah. Ternyata ini yang pernah didambakan dengan indah.
Lalu setelah ini apa? Suara-suara itu menjawab: gelap, tak ada, gelap, mau berharap apa?
Cinta dan luka tarik-menarik. Alasan hidupku. Perasaanku. Aku mencintai mereka walau mereka jualah sumber lukaku. Aku cinta kehidupan ini walau kebanyakannya luka dan peluh.
Dan aku berdiri di antara keduanya. Akankah esok lebih sakit dari hari ini? Lebih sesak? Lebih kalut? Lebih suram dan semu?
Tapi semogaku kencang sekali. Keyakinanku erat. Ragaku kuat. Bagai motor yang dipaksa melaju sebab kehabisan bensinnya; aku, tersendat-sendatpun, masih maju.
3 notes
·
View notes
Text
Ramadhan dan Spiritualitas Kita
Pagi Nduk, alhamdulillah ramadhan kembali lagi bertemu kita ya. Bulan yang penuh dengan tambahan kebaikan, pengampunan dari banyaknya kelalaian kita dan suasana yang teramat nikmat untuk kembali berbincang dengan Tuhan.
Nduk, ramadhan ini terasa berbeda namun sama haha. Jangan bingung, meskipun kamu tahun Bapakmu ini suka plin plan, tapi kali ini terimalah itu sebagai kenyataan haha
Ramadhan ini sama, karena bapak masih jauh dari kamu nduk. Kita masih berjarak namun semoga hati kita tetap sesak dengan cinta yang terus beranak pinak menjadi rindu.
Ramadhan ini beda, iya beda nduk, karena Bapak sudah mulai ditinggal teman-teman bapak pada pekerja proyek yang dulunya sering bawa anak ke kosan Bapak. Biasanya mereka main dan ngaji di kamar bapak. Ya, mereka sudah pulang dan menuntaskan kerinduannya kepada kampung halaman.
Apa giliranmu? Haha. Nanti ya nduk, bukannya semakin berjarak semakin rindu dan pertemuan denganmu nduk selalu saja menumbuhkan kerinduan baru yang lebih akut. Uluu uluu uluuu wkwk
Nah nduk, pagi ini Bapak akan cerita tentang puasa dan apa manfaatnya untuk batin kita ini.
Kita tahu nduk, bahwa namanya hati itu mudah goyah, namanya iman bisa jadi kokoh, bisa jadi tumbang karena keadaan dan jiwa kita bisa menjadi hampa, bisa jadi semarak bahagia. Kita sadar itu ya nduk. Apalagi kalau sudah perkara agama, tentu genduk merasakan. Kadang kamu semangat banget ngaji karena mau dapat nilai bagus waktu imtihan. Kadang kamu males banget ngaji kalau lagi seneng-senengnya main bola. Haha ya begitulah rohani kita ya nduk. Gampang dibolak-balik kaya martabak. Tapi itulah mahalnya istiqomah ya nduk. Kalau dulu Kyai Ahsin pernah bilang
"Al-Istiqomah khoirun min alfi karomah"
Istiqomah itu lebih dari seribu kebaikan
Nah nduk, ternyata kita bolak-baliknya hati kita seperti ini sudah ada dari zaman dahulu nduk. Kalau lagi seneng ibadah bisa lama banget tapi kalau lagi sumpek, bisa engga mau ngaji walau se-ayat heuheu
Dulu ada sahabat nabi yang namanya Sayyidina Hanzhalah bin Rab'i yang ketika ditanya kabarnya oleh Sayyidina Aku Bakar tentang kabarnya, Sayyidina Hanzhalah berkata,
"Aku sudah menjadi orang yang munafik"
Beliau berkata demikian, karena beliau merasa bahwa ketika dekat dengan Kanjeng Nabi dia sangat bersemangat untuk ibadah namun ketika keluar dari majelis Kanjeng Nabi, beliau merasa sangat jauh dari suasana kebatinan atau orientasi akhirat seperti di majelis.
Nah nduk, sama to. Kalau kita lagi ngaji sama kyai, kita bisa sangat tentram tapi kalau sudah kerja bisa aja kita emosi terus haha tapi itulah manusia ya nduk dan Kanjeng Nabi memberikan pesan kepada Sayyidina Hanzhalah bahwa
"Seandainya kalian bisa menjaga ritme kehidupan (istiqomah) seperti ketika berdapan dengan saya, malaikat pasti mencium tangan kalian"
Artinya nduk kita manusia itu memang dibekali nafsu, juga dibekali ruh. Ada unsur Tuhan dan ada unsur setan dalam diri kita. Ketika kita berhasil menang dari nafsu, maka kedudukan kita menjadi lebih tinggi dari malaikat. Artinya ada sedikit kewajaran ya nduk. Yang perlu digaris bawahi adalah Gusti Allah tidak meminta kita untuk selalu menghadap dan menyingirkan perkara dunia kita, Kanjeng Nabi dawuh bahwa kita perlu membagi waktu untuk beribadah dan bekerja atau melakukan aktivitas lain ya Nduk. Kuncinya adalah membagi agar selalu ada nilai spiritual dalam diri kita disetiap langkah hidup kita ini nduk. Iya, kita berusaha agar Allah selalu membersamai kita yang terlampau banyak tingkah dalam hidup kita ini.
Nah nduk, Ramadhan ini cara agar kita mampu untuk membagi waktu dan tentu mendidik diri kita agar dekat kembali ke Gusti Allah. 11 bulan kita sudah ketawa-ketiwi dan jarang meluangkan waktu buat sowan ke Ilahi. Sekarang waktunya kita ya nduk buat manfaatin waktu buat latihan istiqomah. Ramadhan datang untuk menjaga aspek spiritualitas kita nduk, biar otak kita ndak jadi raja sendiri. Pikiran bisa buntu, hati bisa bikin kita gila dan perilaku kita kadang membuat orang luka. Kita didik diri kita sebulan ini ya nduk biar seimbang hidup kita. Akal, hati dan laku semoga menjadi satu dalam ketaatan dan perjalanan mendapat ridha-Nya Gusti Allah.
Amiin.
Jakarta, 25 Maret 2023
*Tulisan ini adalah saduran dari ceramah Gus Faiz dari Pondok Pesantren Daarul Rahman melalui kanal Mata Hati TV. Lengkapnya bisa disimak pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=iBf5m2AN-Jo
5 notes
·
View notes
Text
The other side of the door.
Narasena.
Sayup-sayup musik jazz terdengar mengalun menemani tidurku di atas kursi sofa ruang tamu sedari tadi. Musik itu berasal dari halaman belakang, sepertinya dad dan juga yang lain masih asyik menghabiskan waktunya bersama dengan berpesta ria. Maklum, kami adalah penghuni baru di rumah besar yang akhirnya selesai direnovasi sedemikian rupa agar mirip dengan style rumah lama kami; rumah dengan gaya Jepang modern.
Ibaratnya syukuran sambil bertukar sapa dengan saudara sendiri. Toh juga ini kali keempat kami sekeluarga bisa berkumpul di satu tempat akibat pekerjaan yang tak kunjung menemukan titik senggang. Walaupun tidak semuanya bisa berkumpul, tapi aku sudah merasa bahagia. Keasingan yang dulu aku rasakan sekarang sudah berubah menjadi kebahagiaan seutuhnya.
Rumah ini semula ditempati oleh Aunt Lily dan juga Uncle Jonas. Mereka bilang, rumah ini harus terus dikunjungi dan dipantau pengerjaan renovasinya agar tidak ditempati oleh makhluk-makhluk tak kasat mata.
“Permisi….”
Di tengah kedamaianku di atas kursi sofa yang empuk, tiba-tiba, terdengar lirihan suara panggilan dari pintu luar yang memang sengaja aku buka sedikit. Suaranya kecil dan halus. Aku terperanjat bangun dari kursi sofa dan tersadar kalau hari sudah berganti malam.
Aura rumah mendadak berubah drastis; jadi terasa dingin dan muram. Sekujur bulu kudukku juga mendadak berdiri, entah kenapa. Aku menelan ludah dengan susah payah karena pikiran mengerikan mulai merangkak ke seluruh tubuhku. Hanya aku yang ada di ruang tamu ini. Ruang tamu yang cukup hening dan redup.
Jangan bilang kalau itu lirihan suara hantu.
“Permisi….” Lirihan suara itu kembali terdengar. Mau tidak mau akhirnya aku beranjak berjalan menuju ke arah sumber suara. Pandanganku masih terasa kunang-kunang dan jalan pun sedikit sempoyongan. Kugisik kedua mataku menggunakan tangan lalu hadirlah sesosok gadis dengan rambut panjang sampai pinggang menunduk di hadapanku.
Aku memekik hendak kabur namun sepatu milik Grissham membuatku tersandung lalu terjatuh. Gadis itu terkejut kemudian mengulurkan tangannya, menyeringai seperti hendak memakanku sekarang juga.
He? Atau mungkin tadi aku salah lihat.
“Ma-maaf!” serunya dengan cepat. Ternyata benar. Fyuh, aku memang sudah salah lihat. Buktinya kaki gadis itu masih menapak pada tanah, tidak melayang atau bahkan mengambang. Dia juga bukanlah sesosok hantu legenda berambut panjang yang terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Atau bahkan Sadako… bukan, dia hanyalah seorang gadis yang hendak berkunjung ke rumahku sembari membawa satu kotak entah apalah itu isinya.
Aku meraih tangannya yang dingin lalu kembali berdiri. Jarak antara tinggi badan kami cukup jauh. Dia… imut sekali. Bahkan aku harus menundukkan kepalaku sedikit agar bisa bertukar kontak mata dengannya. Aku rasa kami seumuran.
“Maaf kalau aku ngagetin kamu,” ucapnya seperti sedang merasa bersalah. Aku pun langsung menggeleng tidak masalah.
“Ma-maaf lagi. Aku tetangga di depan rumah kamu. Ini, ada sedikit hadiah dari keluargaku. Selamat datang di komplek ini. Eum… oh ya, ibu dan ayah bilang terima kasih untuk souvenirnya yang cantik. Maaf tadi kami semua memang enggak lagi ada di rumah,” ucapnya sedikit kaku dan tergagap-gagap sambil memberikan hadiah itu kepadaku. Wajahnya juga terlihat pucat, apa dia sedang sakit?
Aku pun menerima hadiahnya lalu membungkuk, mengucapkan kata 'terima kasih' dalam bahasa Jepang. Dia membeku, matanya tiba-tiba melirik ke arah tangan kananku. Seperti terkejut.
“E-eh... maaf kalau tangan kananku buat kamu takut,” refleksku lalu menyembunyikan tangan kananku ke dalam saku celana. Ah… selalu saja begini. Bekas dari luka bakar yang ada di sekujur tangan kananku ini selalu saja mengundang lirikkan yang tidak mengenakkan. Bekas luka yang sudah bertahun-tahun lamanya. Bekas yang selalu menghantuiku hingga kini.
“Lho? Enggak, bukan begitu! Aduh, kamu salah paham, aku cuma… lagi nervous aja. He… he… he….”
“I'm sorry,” sahutnya lagi lalu menunduk seperti sedang dihukum oleh guru galak yang ada di sekolah. Aku tertawa kecil. Ya ampun, dia ini memang suka sekali meminta maaf seperti itu ya jangan-jangan?
“Gak apa-apa, nama kamu siapa? Boleh aku tahu?” Kini aku memberanikan diri, hendak mencairkan suasana. Aku pun mengulurkan tangan kananku lagi untuk berkenalan secara resmi dengannya.
“Namaku Shankara Jenaka, panggil aja aku—”
“Kara, gimana? Boleh aku panggil kamu Kara?” tanyaku lagi memotong ucapannya karena terlalu bersemangat dapat teman baru.
“Hee… biasanya orang-orang manggil aku Shan atau Jenaka, sih. But Kara sounds good. Namamu sendiri siapa?” tanya balik gadis yang kini aku panggil dengan nama Kara.
“Oh, namaku Narasena Shuichi. Panggil aja aku Sena, Shuichi juga boleh,” jawabku lalu dia mengangguk paham. Kami pun saling berjabat tangan.
Mendadak angin malam berhembus kencang yang membuat aku dan Kara refleks memeluk diri sendiri. Suasana juga kembali mendadak hening dan dingin. Kami membisu dalam rentetan helaan napas yang tercipta.
Sampai suatu kalimat yang masih menggantung terucap secara bersamaan, kecanggungan mulai menyeruak. Oh come on, I hate this situation. Benar-benar canggung sekali.
“Ladies first,” ucapku membiarkan Kara agar dia melanjutkan kalimatnya terlebih dahulu.
“Okay. Kalau gitu… aku pamit dulu. Udah malem, kamu juga pastinya harus istirahat. It was nice talking to you, Sena. Selamat malam,” pamitnya melanjutkan kalimat yang sempat menggantung tadi seperti enggan berlama-lama dekat denganku. Did I say something wrong to her…?
Ah, aku rasa tidak. Lagi pula Kara benar, ini sudah malam dan rasanya aku ingin segera melanjutkan tidurku yang sempat terpotong karena kehadirannya tersebut. Atau mungkin, dia hanya sedang mengalami gejala kecemasan ringan ketika sedang bertemu dengan orang baru. Sama seperti dirimu yang dulu, Narasena.
“Oh? Oke deh. Catch you later, Ra.”
Dia kemudian pergi dengan langkah yang terburu-buru, aku kembali menahan langkahnya dengan satu panggilan. Dia pun menoleh, raut wajahnya terlihat gugup setengah mati.
“Omong-omong, sankyu! Selamat malam!” teriakku sambil mengangkat kotak pemberian keluarganya—sebuah kotak yang berisi coklat Haigh's (coklat tertua yang berasal dari Australia). Kebetulan coklat ini adalah coklat kesukaan keluargaku juga.
Kara tersenyum hambar lalu mengangguk, melanjutkan langkahnya dan kemudian mulai hilang dari pandanganku. Dia sudah kembali masuk ke dalam rumahnya.
Aku melamun untuk beberapa saat. Angin kencang kembali mengacak-acak rambutku yang sudah mulai memanjang. Entah kenapa ada suatu hal yang membuatku jadi merasa penasaran dengannya. I feel like she's different, berbeda sekali dengan gadis-gadis yang pernah aku temui sebelumnya.
4 notes
·
View notes
Text
MINUMAN HERBAL ALAMI YANG BERKHASIAT UNTUK DAYA TAHAN TUBUH
MINUMAN HERBAL Di tengah cuaca yang kadang panas tapi tiba-tiba hujan, bisa membuat daya tahan tubuh melemah. Di saat kondisi seperti ini, tubuh membutuhkan minuman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Contohnya minuman yang mengandung madu, jinten hitam dan kurma bisa jadi opsi untuk menungkatkan daya tahan tubuh secara alami. kombinasi ketiga bahan tersebut akan tercipta rasa manis dan asam yang menyegarkan. bukan hanya menyegarkan, bahan-bahan tersebut masing-masing memiliki manfaat yang luar biasa.
MANFAAT YANG TERDAPAT PADA KETIGA BAHAN TERSEBUT 1.MADU MINUMAN HERBAL ALAMI Madu mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan yang dapat membantu memaksimalkan sistem imun tubuh. Pada madu terdapat vitamin B, vitamin C, kalium, potasium, kalsium, mangan, zinc yang bagus untu meningkatkan daya tahan tubuh.
Berbagai Manfaat Madu bagi Kesehata
Menangkal radikal bebas
Meningkatkan imunitas tubuh
Meredakan batuk
Mempercepat penyembuhan luka
Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Menjaga kesehatan jantung
Memudahkan Dalam Proses Kehamilan dan Persalinan
Yang Perlu Diperhatikan Ketika Mengonsumsi Madu madu termasuk aman di konsumsi dan tidak banyak menimbulkan efek samping. dan perlu Anda ketahui bahwa madu tidak boleh diberikan kepada anak yang berusia di bawah 1 tahun karena bisa menyebabkan botulisme. Botulisme bayi, ini terjadi saat bayi menelan spora Clostridium botulinum, spora ini umumnya terdapat pada tanah atau madu. Spora ini nantinya bisa berkembang biak dan memproduksi racun, tepatnya di saluran pencernaan, kondisi ini umumnya terjadi pada bayi di bawah satu tahun.
JINTEN HITAM MINUMAN HERBAL Jinten hitam memiliki manfaat yang banyak karena salah satunya berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh yang maksimum sangat penting untuk perlindungan tubuh dari serangan penyakit infeksi. Semakin bagus daya tahan tubuh, maka semakin kuat tubuhnya dalam melawan berbagai penyakit.
Jinten hitam mempunyai julukannya sebagai penyembuh segala penyakit. jinten hitam termasuk dalam kelompok immunostimulafitogenik yang membantu membentuk dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.jinten hitam juga berfungsi sebagai anti-bakteri, anit-inflamasi atau anti-infeksi dan antioksidan
KURMA/SARI KURMA
MINUMAN HERBAL ALAMI YANG BERKHASIAT UNTUK DAYA TAHAN TUBUH Seperti diketahui kurma selain rasanya manis bisa menjadi sumber energi dan memiliki manfaat baik bagi sistem pencernaan.Kurma yang sudah matang ataupun kurma kering atau sari kurma, sama-sama mengandung banyak vitamin C yang sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Vitamin C dan antioksidan yang ada di kurma juga bisa mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Buah satu ini sangat diminati saat saat bulan puasa. Apalagi, gula yang terkandung dalam buah kurma berperan sebagai bahan bakar untuk energi.Selain itu, manfaat buah kurma adalah buah ini mengandung banyak nutrisi yang dapat dicerna oleh tubuh. Inilah yang membuat energi kita cepat pulih.
Buah kurma juga sering dijadikan sebagai alternatif pengganti kopi di sore hari, di saat mata terasa mengantuk dan letih. pasalnya, buah ini dapat membuat kita jadi lebih berstamina.
Aspek Lain Dalam Menjaga Daya Tahan Tubuh
MINUMAN HERBAL Selain dari minuman sehat, untuk menjaga daya tahan tubuh yang agar tetap kuat perlu menerapkan asupan makanan dengan gizi yang seimbang. Setiap kali makan harus ada karbohidrat, protein, serta sayur-sayuran dan tak ketinggalan buah-buahan.
Ada beberapa tips lain menjaga daya tahan tubuh:
Berolahraga Secara Teratur Rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali seminggu dapat meningkatkan reaksi kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Pilih olahraga yang sesuai kemampuan Anda dan mudah dilakukan, seperti berjalan kaki, joging, atau bersepeda di sekitar rumah.
Berjemur di Pagi Hari Berjemur di pagi hari merupakan rutinitas yang baik untuk meningkatkan imun tumuh, pasalnya sinar matahari di pagi hari banyak mengandung vitamin D, Idealnya, berjemur di bawah sinar matahari sekitar 15—30 menit pada pagi hari sebelum pukul 10.00 sudah cukup., Menurut penelitian, orang yang berisiko mengalami kekurangan vitamin D adalah mereka yang terlalu sering berada di ruangan tertutup serta tinggal di perkotaan dengan banyak gedung-gedung tinggi, sehingga terhalang dari sinar matahari langsung.
Istirahat yang Cukup Kualitas tidur adalah salah satu yang terpenting dalam menjaga daya tahan tubuh. Pola tidur yang cukup dapat memperkuat daya tahan tubuh. pastikan anda mencukupi waktu tidur Anda untuk tetap bisa menjaga daya tahan tubuh. untuk Orang dewasa membutuhkan waktu tidur setidaknya 7–9 jam tiap hari, sementara untuk remaja membutuhkan waktu tidur setidaknya 8–10 jam tiap hari.
Mengendalikan Stres Stres merupakan respon tubuh terhadap perubahan yang berasal dari lingkungan, tubuh dan pikiran yang membutuhkan penyesuaian respon tubuh atas perubahan tersebut dapat berupa respon fisik, mental, dan emosional. Stres dapat memberikan efek negatif bagi sistem daya tahan tubuh apabila tidak di kendalikan dengan baik.
Sumber : MINUMAN HERBAL
#leonkof31#kopi stamina tidak berbahaya#kopi stamina#kopi kuat ereksi tapi aman dikonsumsi#kopi stamina bpom#kopi stamina pria terbaik#harga kopi stamina pria#stamina Pria#penambah stamina pria#vitamin penambah stamina pria.#minuman stamina pria yang aman#cara menambah stamina pria alami#cara meningkatkan stamina pria#leonkof31 minuman penambah stamina pria#ramuan stamina pria#Leonkof31 - Vitamin penambah stamina vitalitas pria & wanita
2 notes
·
View notes