#Lagi Berada Diwarung
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lagi Berada Diwarung, R Bin J Di Tangkap Polisi
Pesona Sumsel, OKI – KEPOLISIAN Sektor (Polsek) Kecamatan Pedamaran Polres OKI melalui unit Reskrim Polsek Pedamaran berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP / B – 06 / III / 2023/ Sumsel / Res OKI / Sek Pedamaran, tanggal 19 maret 2023 sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHPidana, berhasil mengungkap dan mengamankan seorang pria pelaku kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan…
View On WordPress
0 notes
Text
28 Mei 2023, kali pertama aku punya utang yg cukup besar menurutku. Aku open Spinjam sebesar 1,5jt. Tindakan yang cukup spontan untuk menjalankan usaha sebagai reseller dengan uang Spinjam yang kuambil. Sekarang tiap bulan aku harus membayarnya. Tenornya 6 bulan. Tapi 313k per bulan lumayan juga buatku yang penghasilannya pas pasan dengan pengeluaran lainnya.
Gimana ya? Aku punya kakak laki-laki tapi ga bisa aku andalkan.
Tiap kali aku liat story temen yg punya kakak laki laki yg care dan saling bantu tuh rasanya aku juga ingin seperti itu.
Hidup berada dikeluarga ini banyak memberiku pelajaran.
Terlebih selepas aku lulus sekolah dan tidak melanjutkan harapan dan rencanaku karena keadaan.
Keadaan dimana aku tidak bisa bekerja keluar.
Beribu-ribu kali aku pikirkan bagaimana caranya aku menghasilkan uang yang lebih tapi aku tetap berada dirumah. Dan pikiran itu hanya berputar-putar tanpa arah jalan keluar.
Aku memegang sebagian usaha mamah. Produksi permintaan untuk toko maupun antar barang ke toko.
Selama aku dirumah, aku mengambil sebagian pikiran mamah.
Mikirin bayaran bulanan yang mesti dibayar. Air, listrik, dan sekarang diwarung pakai wifi. Belum lagi pengeluaran untuk beli bahan baku karena aku terkadang ga pakai uang mamah.
Bagaimana caranya tiap aku pake uang di atm tapi pemasukan untuk isi kembali atmnya lancar?
Aku tau, pengusaha itu tidak punya atasan dan tidak harus diperintah orang. Tapi jadi pengusaha itu pendapatannya tidak tetap. Alasan aku ingin bekerja ke luar supaya aku bisa dapat penghasilan tetap.
Seringkali aku merasa cape dan stress. Stress dengan keadaan dan semua hal yang aku jalanin dimana ini semua bukan kemauanku.
Pelajaran lainnya adalah dimana aku mengurus 3 anak.
Masing-masing anak memberiku pelajaran.
Ponakan pertama ku, mengajarkan aku bagaimana sekolah online, ngurus anak sekolah sambil ngurus anak bayi lainnya, menyiapkan bekal untuk sekolah, dan membantu anak mengerjakan tugas.
Ponakan kedua, mengajarkan ku bagaimana mengerjakan tugas sekolah anak, mengajarkan ku untuk punya kesabaran yang tiada batasnya, untuk bisa menahan diri, dan mengajarkanku untuk mengajar anak agar bisa membaca dan menulis.
Ponakan ketiga, mengajarkanku untuk bisa membesarkan anak dari bayi hingga sekarang akan menginjak usia 3 tahun, menyajikan susu formula dengan tepat, memberikan mpasi dengan benar, hingga pusingnya anak ketika tidak ingin makan, makanan apa yang harus dia makan, memasak makanannya, mengajaknya bermain, mengganti popok, memandikannya, menjaganya ketika sakit.
Sungguh, hal diatas tidaklah mudah bagiku. Mengurus ketiganya selayaknya aku sudah menikah dan mempunyai anak. Padahal aku dekat dengan lelaki pun tidak apalagi pacaran.
Seringkali pikiran “aku belum menikah kenapa aku harus ngurusin anak” terbesit dibenakku. Mengeluh sudah menjadi hal yang sering aku ucapkan. Apalagi menangis sendirian.
Pikiran untuk bunuh diri itu sebenarnya adalah pikiran bahwa kita tidak ingin hidup seperti ini, hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Beberapa kali pikiran positif untuk meyakinkan diri bahwa Tuhan memberikan ini semua adalah keputusan tepat-Nya yang sudah menjadi keputusan terbaik-Nya untuk kita.
Sekarang sudah berjalan 3 tahun sejak aku lulus sekolah. Dan aku masih tidak tahu arah hidupku akan kemana. Bagaimana dengan masa depanku dan semacamnya. Seringkali mengkhawatirkan masa depanku sendiri.
Aku harap keadaan ini akan cepat berakhir dan akan datang hari dimana aku bisa menjalani hidup seperti yang aku mau.
1 note
·
View note
Text
Keberpihakan
Pernah terpikirkan mengapa orang-orang lebih memilih untuk makan di restaurant mewah daripada di warung tegal dekat rumah? Tentu saja rasa dan fungsinya sama barangkali sama, tempat untuk melepas dahaga sekaligus menikmati hidangan yang tersedia. Bedanya hanya rasa kebanggaan saja bisa makan di restaurant mahal, sisanya sama saja.
Banyak orang yang memilih restaurant mewah karna merasa akan lebih terpandang jika berada disana, orang-orang yang berkemajuan, dan tempatnya orang-orang pintar dan kaya. Bukan kumpulan orang-orang lusuh dan miskin. Padahal yang diminumpun sama, segelas kopi, atau ayam goreng dengan saus, sama persis dengan orang-orang yang duduk di warung tegal.
Padahal seharusnya orang-orang yang berkemajuan dan pintar lebih cerdas lagi mempertanyakan kenapa ia harus memilih restaurant mewah daripada duduk diwarung tegal. Anehnya justru seringkali sekelompok mahasiswa berdiskusi tentang konsep bernegara, ekonomi kerakyatan, sampai menyusun program pengabdian masyarakat dengan asiknya di sebuah kafe. Padahal jika itu dilakukan di warung tegal, akan langsung bertemu bibi yang berasal dari pedalaman jawa yang merantau demi sesuap nasi, bertemu pengayuh becak yang semakin renta dan menurun penghasilannya karna tidak ada lagi mahasiswa yang sudi naik becak, atau pemulung yang seharian belum makan nasi, sedang biaya makan disebuah kafe bisa untuk membantu satu keluarga pemulung tersebut untuk makan.
Ada banyak yang dibantu dari sekedar duduk dan makan di warung tegal, ada banyak cerita di dalamnya serta ada banyak airmata yang sudah tertumpah disekitar sana. Bayangkan saja kita terus ribut tentang capres no. 1 atau no. 2 yang lebih baik. Tentang buruknya orang-orang yang golput. Tapi untuk mereka kita minim aksi.
Kadang jadi berpikir kalau orang-orang yang duduk di restaurant mewah tidak lebih mengerti tentang ekonomi kerakyatan daripada mereka yang sehari-hari makannya diwarung tegal. Orang-orang yang duduk di warung tegal mungkin saja secara teoritis tidak mengerti konsep bernegara, tetapi mereka lebih mengerti bagaimana bernegara itu seharusnya membantu sesama, ekonomi kerakyatan itu seharusnya membeli di warung tetangga dan warung kecil. Keberpihakan itu artinya mendahulukan golongan yang lemah dan ekonomi kebawah.
164 notes
·
View notes
Text
Ga semua info di grup keluarga tentang hoax lo. Saya dapat kisah dari uwa yang cukup menyentuh buat saya...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*MALAIKAT BERCADAR*
Oleh : Irene Radjiman
*Inara* baru saja pulang dari sharing di sebuah kajian di kota B. Seperti biasa ia selalu ditemani oleh suaminya. Dari kota B mereka akan pulang menuju kota S tempat mereka tinggal. Biasanya mereka melewati kota P, dimana Inara dan suaminya sering sekali melewati kota P dan mereka paham bila selepas maghrib akan ada banyak *_ukhti_* yang berpakaian mimimalis dengan bedak tebal dan bibir merah merekah bak kelopak mawar, berjejer dipinggir jalan atau diwarung kecil dengan cahaya lampu remang-remang. Mereka biasa melambaikan tangannya pada setiap mobil mewah yang melintas, atau motor yang mereka lihat hanya ditumpangi oleh seorang pria.
Yaaa kalian pasti tahu siapa para ukhti itu. Maaf jangan ada yang protes bila saya memilih menyebut mereka dengan sebutan "ukhti" sebab arti kata ukhti adalah "saudara perempuan" bukan?
"Abi, bagaimana bila kali ini amplop dari kajian ini kita berikan pada salah satu ukhti yang biasa berdiri dipinggir jalan kota P nanti." Tanya Inara pada suaminya. Sang suami melambatkan laju mobilnya.
"Kenapa ummi memilih salah satu dari mereka ?" Suaminya balas bertanya.
"Entahlah bi, ummi tidak tahu kapan terakhir kali mereka memakan makanan halal. Jangan-jangan ada salah satu dari mereka yang sedang menafkahi anak yang sedang belajar agama."
"Bagaimana ummi bisa berpikir bahwa ada diantara mereka yang memberikan pendidikan agama untuk anak-anaknya ?"
"Sejahat-jahatnya mafia, dia akan pilihkan hal-hal baik untuk buah hatinya bi. Sebab mereka manusia bukan iblis."
Sejurus suami Inara terdiam. Ada amplop berwarna coklat yang tergeletak di jok belakang. Inara sering sekali diundang disebuah acara ataupun di sebuah kajian sebagai narasumber. Banyak yang memanggilnya ustadzah, namun Inara selalu klarifikasi "saya bukan ustadzah." Ia lebih nyaman dipanggil dengan sebutan "mbak" atau "bunda".
Inara tidak pernah tahu, berapa isi amplop yang selalu diselipkan oleh panitia disetiap bingkisan yang selalu dibawakan untuknya. Inara dan suami sudah sepakat, tidak mau tahu jumlah nominalnya. Uang dari ummat akan kembali untuk ummat. Amplop itu biasanya akan diberikan pada siapa saja dimana hati Inara tergerak untuk memberikannya. Bisa diberikan untuk tukang becak, kuli panggul, pemulung, gepeng, siapa saja lah. Namun entah kali ini hati Inara tergerak untuk memberikannya pada salah satu ukhti yang berdiri di pinggir jalan sepanjang jalan kota P.
"Abi, tolong berhenti disana, ditempat ukhti yang berdiri sendiri itu !" tunjuk Inara.
"Perempuan yang pakai baju merah itu ?"
"Iya."
Suami Inara menghentikan mobilnya tepat dihadapan wanita itu. Wanita itu reflek mendekat dan mengetuk kaca mobil. Kaca mobil dibuka. Wanita itu nampak terkejut melihat wanita bercadar berada disamping pria yang cukup terbilang tampan yang berekspresi lurus dibelakang stir kemudi. Wanita itu tersenyum kikuk sambil surut beberapa langkah kebelakang. Inara mengambil amplop coklat di jok belakang. Inara turun dari mobil sambil tersenyum. Namun wanita itu tak melihat senyuman bibir Inara dibalik cadar.
"Assalamualaikum mbak." sapa Inara
"Wa'alaikumusalam." wanita itu menjawab sambil menatap lekat Inara. Seolah bingung apa keperluan wanita bercadar itu pada dirinya.
"Maaf mbak, ini ada rejeki dari Allah. Saya tergerak untuk memberikannya pada mbak. Saya tidak tahu berapa nilai nominalnya, tapi saya berharap rizki ini akan membawa keberkahan bagi mbak sekeluarga. Mohon diterima ya mbak." Inara mengulurkan amplop coklat kearah wanita itu. Wanita itu tidak segera menerimanya.
"Apa ini mbak ?" Tanyanya pada Inara.
"Tadi saya baru mengisi kajian dikota B. Ini adalah amplop yang diberikan oleh panitia pada saya. Saya tidak pernah membuka ataupun menggunakan amplop ini, saya biasa memberikannya pada siapa saja melalui gerakan hati saya."
"Apakah mbak tahu siapa saya ?'
"Memangnya mbak siapa ?"
"Saya ini wanita jalang mbak. Begitulah sebutan yang disematkan orang-orang pada manusia seperti saya. Itu adalah uang dakwah, saya tidak pantas menerimanya. Bawa kembali saja uang itu." Bibir merah wanita itu bergetar saat menjawabnya.
"Saya juga bukan orang suci mbak. Apakah mbak pikir saya orang baik karena memberikan rizki ini pada mbak ? Saya ini sama dengan mbak. Dimana hati saya adalah milik pencipta kita dan berada didalam genggamanNYA. Saya juga tidak tahu, mengapa sang pemilik hati saya mengarahkan saya pada mbak untuk memberikan amplop ini."
Wanita berbedak tebal itu terjongkok, menangis tergugu. Eye liner yang ia gunakan sampai luntur. Inara mendekat, merengkuh pundaknya. Diraihnya tangan wanita itu, digenggamkannya pada amplop coklat yang ia bawa.
"Semoga yang ada didalam amplop ini bisa menjadi pintu rejeki yang barokah bagi mbak sekeluarga dan mengeluarkan mbak dari ke tidak halalan selama ini. Saya mohon pamit ya mbak. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumusalam." Jawabnya masih dengan terisak.
Inara melangkah menuju mobilnya. Sekuat tenaga ia tahan tetesan embun hangat yang sudah menggenang pada telaga matanya.
***********
Namaku Amidah. Aku janda yang memiliki 4 orang anak. Aku terjebak sebagai kupu-kupu malam sebab dijual oleh suamiku yang sudah mabok judi dan miras. Namun akhirnya aku terbiasa dengan pekerjaan ini walau kini suamiku telah meninggal karena over dosis miras.
Walau aku pekerja haram, namun aku tak ingin anak-anakku kelak akan sebejat aku dan ayahnya. Walau banyak gunjingan tidak sedap dari tetangga sekitar, aku tetap ikut sertakan anak-anakku pada pengajian mushola didekat kontrakanku. Anakku yang paling besar sudah kelas 6 SD, sudah bisa mengurus adik-adiknya bila kutinggal.
Sudah seminggu ini aku tidak menjumpai pelanggan satupun. Yah aku bukan PSK kelas kakap yang biasa dibayar puluhan juta perjam. Aku hanyalah PSK kelas teri yang hanya dibayar 100 - 200rb permalam. Bahkan bisa banting harga lebih murah bila sedang sepi pelanggan. Yah... segitulah harga tubuhku. Seminggu ini kami hanya makan nasi dan rebusan daun pepaya yang tumbuh subur dibelakang kontrakanku.
Sore itu aku hanya memiliki selembar uang 20rb. Saat hendak berangkat mangkal seperti biasa kulihat ada seorang anak bertubuh kurus dan kumal berlarian dikejar oleh 2 orang laki-laki dan perempuan. Anak itu kulihat bersembunyi dibalik semak-semak. Tapi malang, bocah itu ketahuan. Si laki-laki yang mengejar, tanpa ampun menyeret bocah itu keluar dari semak-semak. Si wanita entah isteri laki-laki itu atau siapanya sudah siap hendak memukul bocah itu. Reflek aku berlari kearah mereka.
"Stop ! ada apa ini !"
"Dia maling !" kata si laki-laki
"Iyaa... setan kecil ini sudah maling dagangan kami !" si wanita tak kalah sengit.
"Memangnya dia sudah maling apa ?" tanyaku
"Heh setan maling keluarkan barang curianmu !" bentak si wanita. Dengan ketakutan bocah cilik itu mengeluarkan 2 bungkus makanan. Mungkin isinya nasi dan lauk.
"Nah ini ! saya lagi bungkusin nasi ini buat pesanan, baru ditinggal sebentar kedalam sudah dimaling sama setan ini !" si wanita itu kembali menimpali.
"Maaf bu, adik saya lagi sakit dirumah, sudah 3 hari nggak ada makanan, saya cuma minta 2 bungkus buat kedua adik saya." kuperhatikan bocah itu. Sepertinya seumuran dengan anakku yang nomor 3. Aku tiba-tiba teringat anakku. Lalu kudekati wanita penjual nasi itu.
"Berapa harga 2 bungkus nasi itu ?"
"20rb !" Jawabnya ketus. Kuambil uang 20rb semata wayangku dibalik dompet. Kuserahkan pada wanita penjual nasi itu. Akhirnya ia lepaskan bocah kurus kumal itu dengan kasar.
"Awas ya kalo kamu berani maling lagi !" Katanya mengancam, sambil berlalu.
"Terimakasih tante." Kata bocah itu menunduk sambil terus mendekap 2 bungkus nasi yang ia dapat dari warung.
"Jangan mencuri lagi ya dek. Semoga adikmu segera sembuh." Bocah itu mengangguk, kemudian berlari secepat kilat dari hadapanku.
Saat anak itu berlalu aku kembali melanjutkan langkahku. Kuhidupkan sebatang rokok untuk mengusir kegalauanku.
"Ya Tuhan, daun pepaya dibelakang kontrakan sudah habis. Uang 20rb semata wayangku pun sudah tidak ada. Dengan apakah esok hari anak-anakku akan makan Tuhan ?! Mengapa setetes rizki harampun tak mudah kudapatkan ?"
Tiba-tiba mobil yang cukup mewah berhenti dihadapanku. Mataku berbinar penuh harapan. Aku langsung mendekat dan kuketuk kaca mobilnya. Saat kaca mobil itu terbuka langkahku langsung surut beberapa langkah kebelakang. Kulihat seorang pria tampan dibalik kemudi, namun disampingnya kulihat ada malaikat bercadar. Malaikat bercadar itu mengambil sesuatu di jok belakang mobil lalu keluar membawa amplop berwarna coklat. Amplop itu ia berikan padaku. Aku sempat menolak, sebab aku tahu itu adalah uang dakwah. Tanganku terlalu kotor untuk menerima amplop yang didalamnya berisi infaq dari orang-orang beriman. Namun malaikat itu justru mengatakan sesuatu yang membuatku menangis tergugu.
"Saya juga bukan orang suci mbak. Apakah mbak pikir saya orang baik karena memberikan rizki ini pada mbak ? Saya ini sama dengan mbak. Dimana hati saya adalah milik pencipta kita dan berada didalam genggamanNYA. Saya juga tidak tahu, mengapa sang pemilik hati saya mengarahkan saya pada mbak untuk memberikan amplop ini."
"Ya Tuhan... benarlah dia malaikat yang KAU kirim untuk menunjukkan betapa KAU sangat mencintaiku !"
Aku langsung bergegas pulang. Didalam kamar kubuka isi amplop coklat itu. Kuhitung lembar demi lembar kertas berwarna merah itu. Li... lima... ju... juta.... !!! 5 JUTA !!! Seumur hidup aku belum pernah memegang uang cash sebanyak ini !!! Ya Allah !! benarkah ini !! Ampuni aku ya Allah !! Aku pendosa menjijikkan ini KAU beri tunai hanya karena kuberikan lembaran uang 20rb, satu-satunya lembaran yang kupunya di hari ini pada bocah kurus kumal itu. Ahh siapakah bocah kurus kumal itu ? Aku juga tak tahu.
*********
Aku Muhammad Yahya. Usiaku 12 tahun. Sejak aku duduk dibangku kelas 4 SD aku sudah tahu apa yang dikerjakan oleh ayah dan ibuku. Sindiran tetangga sudah tidak asing lagi bagiku. Namun ibuku seperti tidak ingin kami tahu apa yang sudah ia lakukan bila pulang tengah malam. Ibu selalu berkata padaku,
"Yahya mengajilah yang rajin. Allah maha penyayang. Do'akan ibu agar Allah mengasihani ibu yang bodoh ini. Ibu banyak salah pada Allah." Aku hanya mengangguk. Dalam hati aku menangis. Setelah meniduri adik-adikku, aku selalu melakukan sholat sunnah taubat dan witir. Aku minta Allah mengasihani ibu dan membukakan pintu ampunanNYA bagi ibu. Setelah itu aku membaca Qur'an sambil menunggu ibu pulang. Ibu tidak tahu kalau setiap bulan aku selalu qatamkan Al-Quran. Aku selalu menangis setiap kali membaca Qur'an dan membayangkan apa yang sedang ibu lakukan di luar sana untuk menghidupi kami ber-4.
"Ya Allah kasihanilah ibuku, lindungilah ia selalu, bukakanlah pintu ampunanmu bagi seluruh dosa-dosanya."
Entah bagaimana cara Allah menjawab do'a - do'aku. Kini yang kutahu, ibu sudah tidak lagi mengenakan pakaian mini. Ia menggantinya dengan jilbab, walau belum sempurna. Sudah tak pernah lagi keluar malam dan aku sudah tidak pernah lagi melihat ibu merokok. Kini kami telah memiliki warung sembako. Alhamdulillah, akhirnya kami bisa mengecap rizki halal. Ketika kutanya, darimanakah ibu dapatkan modal untuk membuka warung sembako ? ibu menjawab, "Rizki halal dari langit yang dikirim melalui malaikat bercadar."
Aku mengernyitkan kening.
"Iya benar, ibu sendiri tidak pernah tahu, seperti apakah wajah malaikat itu."
*************
Sore itu selepas ashar
"Ustadzah Riska !" Inara memanggil dengan nada berbisik setengah berteriak. Ustadzah Riska menoleh.
"Aku Inara." Inara langsung mendekat.
"Oohh bunda Inara ! kok bisa ada disini, habis darimana ?"
"Aku mencari rumah wanita ini." Inara menunjuk foto seorang wanita di layar hp. Saat dulu Inara memberikan amplop coklat itu, suaminya sempat memotret dari dalam mobil tanpa sepengetahuan siapapun. Hanya Tuhan yang tahu.
"Ooohhh ini bu Amidah. Oohh jangan-jangan bunda adalah wanita bercadar yang dia ceritakan itu ?"
"Memangnya dia cerita apa pada ustadzah ?"
"Dia bercerita banyak, intinya dia minta pendapat saya, uang 5 juta itu baiknya digunakan untuk apa ? dia ingin mengakhiri dunia kelamnya. Saya sarankan untuk membuka warung sembako."
"Uang 5 juta ?" Inara mengulang
"Iya bunda, isi amplop itu uang 5 juta."
"Kenapa bu Amidah minta pendapat pada ustadzah ?"
"Sebab anak - anak bu Amidah mengaji pada saya. Anaknya yang sulung juga pernah bercerita banyak hal tentang ibunya dan juga tentang uang dari langit yang diberikan oleh malaikat bercadar."
"Malaikat bercadar ?"
"Iyaa, begitulah bu Amidah menyebut anti, bunda Inara. Oh ya sekarang bu Amidah telah mulai berjilbab bunda." Hati Inara tersentak. Ada yang melonjak disudut hatinya. Matanya berkaca - kaca menatap lekat mata bening ustadzah Riska. Sore itu ustadzah Riska menceritakan banyak hal perihal bu Amidah dan Yahya. Sebelum berpamitan Inara berpesan sesuatu pada ustadzah Riska.
"Ustadzah, mohon rahasiakan identitas malaikat bercadar. Saya hanya ingin tahu bagaimana keadaan beliau saat ini. Namun informasi dari ustadzah sudah lebih dari cukup bagi saya. Mohon kiranya ustadzah berkenan meneruskan tangan saya untuk membimbing bu Amidah agar tidak kembali tergelincir ke lembah kelam."
"Baik bunda, insyaa Allah."
Dalam perjalanan pulang, Inara bergumam dalam hatinya,
"Ya Allah benarlah, ENGKAU memang membenci perbuatan dosa, namun ENGKAU tidak membenci pendosa. KAU selalu ulurkan tangan bagi mereka yang bersedia untuk KAU angkat."
Kita tidak pernah tahu ada tangisan apa dibalik tawa. Kita juga tidak pernah tahu ada kebahagiaan apa dibalik tangisan.
Barokallahu fiikum.
NB : Tak perlu bertanya ini nyata atau tidak. Anggap saja ini kisah fiksi. Bila ada kesamaan nama dan peristiwa itu hanyalah kebetulan saja.
*t.me/ireneradjiman*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
2 notes
·
View notes
Text
Warung kopi
1.
Mei akhir 2017, saya berada di bandung dan tinggal di sebuah kamar kost bersama imad. Sebuah kamar kost kecil dengan kesepakatan tidak boleh merokok didalam kamar. Sebuah kamar kost kecil untuk belajar, tidur dan bernafas. Dengan bapak kost yang selalu menyenangkan untuk diajak berbincang, jika ada rokok.
2.
Kebetulan mei itu bertepatan dengan bulan ramadhan, sehingga hanya bisa nongkrong dimalam hari. Tepat didepan kostan saya ada warung kopi, dengan keramahan pemilik dan pengunjungnya yang notabenenya orang sunda. Warung kopi kecil berkapasitas 7 orang dengan televisi yang harus dipukul untuk gambar yang bebas dari serangan semut elektrik.
3.
Penat belajar malam itu, saya putuskan untuk pesan semangkuk indomie dan secangkir kopi. Ada 4 orang bapak-bapak waktu itu, dan semua asyik mengisi TTS. Setelah selesai urusan saya dengan indomie dan telur, saya putuskan untuk bersama bapak-bapak itu semua, mengisi TTS juga.
"A nyungken TTS na hiji sareng pulpenna" saya minta TTS kepada pemilik warung kopi itu dalam bahasa sunda yang halus. Padahal saya bukan mahluk halus sebenarnya, lebih kesopan santun sih.
Dia kasih TTS bersama pulpen bertinta biru, karena dia tahu bahwa TTS tanpa pulpen tak akan pernah terisi.
4. Asyik mengisi TTS dengan beragam persoalan yang dibuat untuk sekedar membunuh waktu, salah satu dari 4 bapak-bapak yang ada disana bertanya.
"A sakola teu?" Bapak itu menanyakan apakah saya sekolah atau tidak, maksudnya apakah saya seorang pelajar atau bukan.
"Sakola pa" saya jawab, padahal saya sedang asyik-asyiknya mengisi TTS.
"Wah, berarti apal bahasa inggris atuh?" Bapak tersebut menanyakan apakah saya tahu bahasa inggris atau tidak.
"Terang pak, sakedik-sakedik mah" saya beri informasi berharga kepada bapak itu, bahwa saya bisa bahasa inggris sedikit.
"Bahasa inggrisna konci naon a?" Bapak tersebut menanyakan apa artinya kunci dalam bahasa inggris.
"KEY pak, K-E-Y" saya jawab, untuk melihatnya tersenyum bahwa jawaban yang saya berikan itu sangat pas dengan 3 kotak mendatar yang ada dibuku TTSnya.
"Nuhun a" bapak tersebut berterimakasih kepada saya, padahal saya juga turut senang waktu itu.
"Sami-sami pa" saya jawab untuk dapat melanjutkan mengisi kotak-kotak pembunuh waktu itu.
5. Sampai larut kami disibukkan oleh TTS, beberapa pertanyaan tak bisa terjawab karena sulit, kebanyakan bisa kami isi dengan saling bantu satu sama yang lain. Hingga akhirnya, satu persatu dari bapak-bapak itu pamit untuk pulang, bertemu keluarga, anak, istri dengan segala persoalan keluarga menengah kebawah, yang mungkin saja membuat mereka pusing, sehingga harus mencari hiburan. Dan setiap satu orang pamit, yang lain pasti akan bertanya
"Kamana atuh" mau kemana. Dan setiap yang mendapat pertanyaan itu hanya tersenyum dan bilang "assalamualaikum".
6. Saya adalah yang terakhir berada diwarung kopi sederhana dan 24jam itu. Saya pesan lagi 1 cangkir kopi dan 1 cangkir susu untuk imad. Saya kembali ke kamar kost yang kecil itu untuk mendapati imad senang karena saya membawakannya secangkir susu hangat di malam pertengahan ramadhan. Saya sampai pada satu kesimpulan malam itu, malam yang saya kenang pada malam ini, bahwa kesenangan itu selalu sederhana, dengan syarat mengundang senyum dan tawa gembira.
7. Terimakasih kepada Tuhan, telah menciptakan rasa senang gembira, coba bayangkan jika hanya ada ekspresi kesedihan di dunia ini, aish, pastilah sangat lucu. Melihat semua orang cemberut padahal ada badut. Kalian tahu siapa badut itu? Badut itu adalah "kehidupan" itu sendiri yang harus selalu bisa kita tertawakan, agar tak menekan jiwa kita yang rapuh.
1 note
·
View note
Text
Kegiatan hari ini seperti biasa. Bangun pagi, cari lowongan pekerjaan dibantu ibu, mandi, mengantar bapak ke kantor dan pergi beli beberapa barang yang sudah habis diwarung ibu.
Tidak ada yang spesial tentang hari ini, mungkin belum ya karena masih pukul segini.
Sekedar ingin menulis yang ada dikepala tentang drama korea yang berjudul hospital playlist 2. Drama yang sangat ditunggu-tunggu oleh kaum pecinta korea dan persahabatan. Diceritakanlah 5 orang yang sudah bersahabat sejak masih sekolah kedokteran dan sekarang berada di satu rumah sakit. Drama sekali ya. Haha. Mungkin dikehidupan nyata bekerja bersama sahabat di satu tempat kerja sangat jarang sekali. Bisa saja satu tempat kerja, asal ada orang dalamnya. Hehe.
Namun salah satu kalimat yang aku bisa petik dari drama ini adalah " Tidak ada orang yang datang selamanya. Suatu saat dia akan berhenti. Sebab pada akhirnya. Kita akan melupakan dan merelakannya. Sampai saat itu, perlakukan dan sambutlah dia dengan hangat"
Serasa diguyur air dingin hati ini. Haha, terlalu berlebihan rupanya. Tapi memang benar adanya. Kalimat ini sedikit menguatkanku tentang kepergian seseorang yang berarti beberapa bulan yang lalu dihidupku. Seseorang yang selalu menyemangati dengan versi dia. Seseorang yang disayangi orang tuaku, sepertinya.
Aku tidak menangisi kepergiannya lagi. Aku rasa, aku sudah memperlakukan dia dengan baik. Menyayanginya, menyambutnya dengan hangat, dan mencintainya.
Aku ikhlas dan aku lega. Kita sama sama baik, dia pamit dengan baik dan akupun hidup dengan baik sejak dia pergi.
For someone who was with me first, semoga bahagia selalu.
🖤
0 notes
Text
Salam Perpisahan
Menghitung hari, Tidak. Bahkan menghitung jam, Menit ke menit, Hingga detik bertemu detik. Tak terasa waktu sebulan bukanlah apa-apa bagi kami. Teramat singkat, Namun teristimewa untuk dikenang. Ya! 2 minggu terakhir menjadi penentuan moment berharga. Happy atau sad ending kah sebuah cerita. Dan diriku memilih happy ending bersama kalian ♥ Terima kasih, Telah mengajarkan ilmu pertemanan. Terima kasih, Telah mengajarkan ilmu persahabatan. Terima kasih, Telah mengajarkanku wujud ilmu kehidupan. Masih disini, Namun sudah merindu. Pertemuan yang sesingkat perpisahan. Membekas dilorong hati terdalam. Kalian, kenangan yang dapat kurindu. Dedek farhan si kecil lucu yang selalu jadi mainan terbaik kala bosan melanda, ♡ Anak baik bibit cowo keren dimasa depan. Ibuk terbaik yang lucu dan sabar ngadapin ulah kita wkwk Baiknya seolah olah melupakan ikatan darah diantara kami. Pun rusuhnya kita yang ngerecokin alat dapurnya ibuk haha. Ah ibuk, aku bingung harus bercerita darimana ♥ Bapak yang kestaycoolannya mampu mengajarkan sosok lelaki seharusnya. Bijaksana, namun melindungi. ♥ Si mbah dan arya yang tak lupa untuk dikenang. Mereka menjadi salah satu pemeran penting yang mengindahkan kisah ini. Itulah mereka, keluarga yang mengajarkanku ilmu berkeluarga. Dan tak tinggal satu, keluarga baru yang teristimewa dihati. Cieee utuk utuk utuk ♥♡♥♡♥♡♥♡♥ Andrian yang ipk tingginya mampu memberikan rasa pada kenangan. Sosok manusia yang mampu kupelajari sikap tawadu'nya. Tak pernah tidur dikasur, bahkan dikarpet sekalipun wkwk. Ia yang begitu rajin bangun pagi dari yang lain dan suka melucu tiba tiba wkwk. Yang cerdas bangunin lain dengan cara ngidupin kipas angin wkwk Thanks ya ian. Darimu ku belajar bahwa manusia bisa berubah menjadi lebih baik ♥ Fahad yang hobynya tidur dimanapun berada haha. Bahkan main ke pantai pun bisa bisanya numpang tidur diwarung wkwk. Sifat keunikannya mulai dari bawa lulur sampai ketawa dengan nyengir behelnya yang khas haha. Hingga ngeselin asap rokoknya mampu menjadi sebuah cerita unik yg belum pernah ada. Tapi, dari mu aku belajar, bahwa hidup itu selalu simple jika ingin difikirkan. Tak perlu sulit jika terjebak, cukup terlelap seketika dan kan mendapat jawaban haha. Thanks ya had, uda nerima marah dan keisenganku secara sukarela wkwk. Thanks ya yang berubah menjadi lebih baik dari mulai sholat, rokok hingga botol berbintang. Makasi udah dengerin kataku untuk sedikit sedikit menjauhinya. Perubahanmu membuatku tersenyum jika mengingatnya ♥ Tyo yang hobynya senyum wkwk dan ngegombal wkwk. Kamu terlalu ahli membuat hati wanita luluh tapi kenapa kamu selalu ditinggal ya yo? Wkwk Thanks ya yo, yang mengisi bulan ini dengan senyuman manis. Mulai dari bangun tidur sampai kaupun terjatuh masih bisa mengukir senyum :) Thanks coklat dan kebaikan kebaikan yang mungkin berlandas modus tapi kuanggap tulus wkwk. Dirimu pun sama, terlalu unik untuk ditemukan. Darimu aku belajar, bahwa hadapilah hidup dengan senyuman dan dunia pun akan ikut tersenyum padamu :) Satu jempol kuberikan untuk komitmenmu, semoga benar dan selalu menjadi nyata hingga akhir. "Deketin dulu orangtuanya baru deketin anak gadisnya" Semoga dirimu menjadi lelaki baik layak ucapanmu yang kan menjadi doa ♥ Kang sep tian yang hobynya grogi klo digodain wkwk. Sosok cowok terperfect dari semua cowo-cowo di kel kkn haha. Paling peka, paling rajin nyuci piring, paling pas lah klo mau dibilang sosok cowo mah haha. Thanks yaa kasep, yang jadi sosok lelaki idaman, tapi kurang dikit aja sih, kurang staycool wkwk Jangan staycool lah nanti takutnya kamu perfect wkwk. Thanks ya kasep yang suka peka buat nolongin kita ciwi2, thanks atas penerimaan ledekan dari kita kita hahaa Darimu aku belajar, bahwa hidup itu penuh dengan komitmen. Jadi inget pembahasan malam itu. Ketika kau berkata untuk apa menyentuh benda benda haram itu jika sholatlah yang harus digadaikan ♥ Dedek rizky, yang hobynya nguping kayak kabel wkwk. Sosok unik satu lagi yang tak dapat dilupakan. Telinganya panjang kayak kabel klo udah mulai ngegosip wkwk. Tapi sok ga denger ketika disuruh sholat dan ngintip ngintip dari bantal kayak bocah wkwk. Sosok yang paling rajin ngerecok klo lagi masak, mulai dari rasa sampe isi suka berubah klo ada si dedek haha. Dia yang terbersih buat dirinya. Mulai dari hobynya yang rajin ngabisin tisu buat ngelapin sendal hihi. Dia yang paling rajin jajan dan ngebekel susu sama roti wkwk Kamu unik bangetlah dek pokoknya. Thanks ya dek, miripnya kamu sama aiman adikku membuat dirimu menghibur diriku. Baiknya, lucunya, isengnya, ngeselinnya mampu menghibur rumah ini. Makasi uda ngajarin aku banyak hal, Pentingnya topeng untuk menutupi semua keburukan ♥ Irkham yang hobynya cerita. Dengan wibawa yang keayah-ayahan mampu menjadikan kami betah sebulan ini. Thanks ya ham, yang udah ngajarin banyak hal soal kehidupan. Makasi uda paling peka jadi cowo, makasi uda jadi penyayang sebagai ayah, makasi uda setia ngejagain kitaa ciwi2. Dan makasi dengan adilnya coklat buat kita ciwi2. Ah terbaiklah emang. Dari mu aku belajar banyak. Belajar ketegaran melewati pahitnya hidup, belajar untuk berani mengarungi luasnya alam, belajar menjadi sosok lembut namun setegas batu karang. Pahitnya hidup, deraian air mata mampu dijawab dengan senyuman, Banyaknya ceritamu yang mampu menginspirasi diri ini ♥ Arga yang hobynya ketawa bangun tidur. Sosok bunglon yang sulit ditebak perubahannya. Si becanda paling konyol dan terseram klo lagi marah. Ah ga, jangan suka serius serius yaa. Kusuka dengan kamu yang konyol wkwk Thanks ya ga atas coklat dan gombalan yang manis sampe bikin geuleh wkwk. Makasii atas pencairan suasana yang selalu diiramai lantunan gitar argasalist. Makasi atas semua sikap dan kata-kata yang mampu membuat semua ini menjadi betah. Makasii uda mau khawatir layaknya keluarga teristimewa. Makasi, uda menghargai semua perbedaan kita. Makasi uda mau terucap niatan baik untuk berubah. Makasi uda mau mencoba tuk terbangun dari ruamnya terowongan. Darimu aku belajar soal kenyataan dunia luar. Kepadamu aku berdoa banyak agar kau lebih baik. Semoga dirimu menemukan hidayah, semoga dirimu mampu tersadar, semoga dirimu mampu kembali, seputih kapas dan sebersih hati kecilmu. Semoga kita bertemu disyurgaa ♥ Dan 2 makhluk terspesial yang sulit didifinisikan. Ulpeng dan dila. Dua makhluk yang paling sulit ditebak namun terspesial dari yang lain. Ah, kalian terbaik lah pokoknya. Ah, kalian telucu lah pokoknya wkwk Ah, kalian kenangan terindulah kkn ini. Renyahnya ketawa yang membuat lain pun ikut tertawa, Manjanya kalian ciwi ciwi yang ngangenin, Kompaknya kita kalo lagi ngegosip, Ngambekannya kita klo lagi cemburu. Dan tersetianya care an kalian sama aku yang kayak bunglon ini wkwk Ahhh kalian terbaik lahh Ahhh kalian teristemewa dari yang teristimewalah pokoknyaaa ♥♡♥♡♥♡ Makasii yaa penggg, makasii ya dillll Dari kalian aku belajar banyakk :) Belajar masak gelap2an , belajar peka, belajar care, belajar adil, belajar sabar, belajar bersyukur, belajar setia dari sifat yang pencemburu ini. Makasiii udah jadi roomate sebulan ini ♥ Maaff atas segala kesalahan yang terlalu banyak jika disebutkan. Sebanyak apapun hiruk pikuk cemburunya, sedalam apapun kekesalannya, Semoga ini menjadi sesosweetnya moment diantara kita bila dikenang. Ahhh sayang kalian lah 2 ciwi2 terbaik ini. Saranghaee ♥ Dannn sampai jumpa kalian semuaaa, Sukses selaluuu, Semangat mengukir track record selanjutnya, Selamat mengenang kenangan manis diantara kitaa ♥ Semoga dan semogaa.. Kita kembali berjumpa di tempat teristimewa, Tempat terbaik, syurga firdaus-Nya ♥♥♥ Aamiin
2 notes
·
View notes
Photo
[Cerita Si Budi, Kucing, & Masjid] Harap tenang, budi dan ibunya sedang berada disebuah ruang tamu sderhana miliknya. Mrka seakan sedang bercengkerama melepas rindu stlah sekian lama mereka terpisah jarak sebab si budi harus merantau untuk menempuh studi pendidikan lanjutan diluar daerahnya. Ditemani cangkir hangat dan pisang goreng buatan ibu, sekan momen itu menjadi sebuah momen atas semua akhir dari sebuah penantian & secerca kerinduan untuk bertemu. Selain ibu yang menemani si budi, terlihat juga ayah yang ikut berbaur disana dengan tatapan wajah yg tampak lelah karena hampir seharian bekerja. Tiba-tiba adzan magrib brkumandang, ibu menyuruhku untuk segera ambil air wudhu dan segera pergi ke masjid untuk menjalankan sholat magrib berjamaah dimasjid kampung yg sudah lama tak kunjungi selama merantau Perlahan budi mengayuh sepedanya, akhirnya sampai juga di masjid tujuan, ahh seakan dia sedang diajak bernostalgia seperti dulu masih kecil lari-lari & mengaji disitu. Lamunannya pun buyar ketika ada jamaah masjid yg mnyapanya, weh budi udah balik kampung ya? Udh selesai kuliahnya? Budi pun tersenyum dan menjawab, alhamdulilah sudah bu hehe, tak lama kmudian iqamah pun berkumandang lalu bergegaslah si budi ke dlm masjid tuk sholat magrib brjamaah Setelah selesai, ketika budi menjadi orang yang pulang terakhir dimasjid saat ingin mengambil sepeda ia tiba-tiba lihat seekor kucing dijalan tak jauh dr tempatnya seakan kucing itu sdang kelaparan. Bagaimana jika aku belikan makan diwarung angkringan didekat situ ya brngkali itu bisa membuat kucing itu (tidak) merasakan kelaparan lagi (pikir budi pada saat itu) Tanpa berpikir lama ia segera mmbeli makanan di angkringan dekat masjid itu, stlahnya ia pun berikan makanan itu kekucing. Beberapa menit kemudian, terlihat pula kucing yg lapar tadipun kelihatanya sudah tak merasa lapar lagi karena makanan yang diberikan si budi sampai habis tak tersisa dilahap si kucing Si budi pun menghela nafas sejenak. Dan sejak kejadian itupun, ia merasa kebahagian dan jga ketenangan tiba di bumi lagi setelah ia pernah merasakan jatuh bngun diperantauan sblmnya #HanyaCeritaFiksi #30hbc1927 #30hbc19lanjutkancerita @30haribercerita (di Masjid) https://www.instagram.com/p/BtJBbilHPNP/?igshid=caa1ziyarma3
0 notes
Text
I’m not obsessed with you but I just want to make a memories about what happened today.
Yaaaaaaaaaa. Baru beberapa menit yang lalu, kita bertemu dalam kondisi yang tidak pernah aku sangka.
Sebelumnya, ibuku punya warung—menjual makanan siap saji—. Sebenernya disamping warung ibuku ada satu penjual makanan siap saji juga, sama seperti ibuku.
Aku sedang duduk, menidurkan keponakanku yang kecil. Aku menunduk.
Ketika aku menegakkan kepalaku, entah dari mana asalnya kamu secara tiba-tiba berada dihadapanku. Ya kamu. Sempat aku mengedipkan mata beberapa kali dengan cepat untuk memastikan apakah itu benar kamu. Ternyata benar, kamu.
Aku berjalan perlahan keluar mencoba untuk menjauhimu. Padahal kalau aku masih dudukpun kamu tidak kenal aku.
Setelah kau pergi, aku berharap dapat melihat kemana arah kamu pulang untuk memastikan sekali lagi apa benar itu kamu tetapi gagal. Aku kecolongan. Entah kapan kamu pergi tapi itu sangat cepat.
Aku bertanya pada pekerja diwarung ibuku yang barusan melayanimu. Ternyata kamu beli gorengan dan candil.
Aku pikir gorengan tidak baik untukmu. Kamu butuh lebih banyak nutrisi.
Aku tidak tahu bagaimana kondisi hati dan apa yang sedang kamu alami tapi jangan bersedih terus, oke?
Kamu sudah jadi pria yang hebat.
Dan,
disini, hanya aku yg kenal kamu.
Dan aku suka dengan caraku menyukaimu secara diam-diam.
Kita punya jarak. Tapi aku merasa dekat.
0 notes
Text
Kuyakinkan Hatiku
Minggu, 17 Feb 19.
Siang itu aku mencoba Renang dikolamrenang Grage city Dicirebon. Aku berangkat dari indramayu sekitar pukul 13.30 wib sendiri dan memakai kendaraan bermotor.
Sampai tempat tujuan sekitar jam 15.20 wib. Sebenarnya waktu tempuh saya lihat google maps 1.17 jam tetapi karena saya melaju dengan santai dan sempat berhenti diwarung membeli air minum.
Saat itu aku masuk kolam renang dengan harga masuk Weekend 25 Rb sabtu - minggu selain itu harga masuk 20rb. Sampai di kolam renang aku langsung membuka baju dan mencoba berenang dengan panjang kolam renang kurang lebih 25 Meter.
Saat itu saya melihat anak kecil mungkin SD kelas 4 atau 5 berenang bersama ayahnya sebagai mentor nya. Dan anak kecil itu berenang gaya bebas 6 kali putaran jarak 25 meter. Saya melihatnya dan terheran heran saat itu. Kuat sekali anak kecil itu sedangkan saya yang sudah renang rutin 2/3 kali seminggu masih belum kuat.
Dengan rasa penasaran aku menanyakan saat anak itu berada disamping saya dipinggir kolam.
"Dek, sering latihan yah"?
Nggak kok om baru baru ini
"sudah berapa tahun latihannya"
Sekitar 3 bulanan lah..
Anak itu melanjutkan renang kembali. Gue dalam hati berkata "Gila baru beberapa bulan aja dia sanggup berkali kali putaran, kuat banget nafasnya".
Sepulang dari kolam renang saya dirumah berfikir mencari alternatif lain gimana cara kuat nafas berenang dengan waktu yang lama.
Malam itu saya mencari kelompok atau perkumpulan renang di indramayu. Pada akhirnya saya mendapatkan "KOMUNITAS RENANG INDRAMAYU " di sebuah media sosial facebook. Disitu tertera kontaknya dan saya coba save, kebetulan no itu tersambung dengan WA.
Malam itu setelah lihat debat presiden sekitar jam 12 malam saya Mengirimkan pesan WA. Seperti gambar dibawah ini
Saat dia tau saya sudah berumur bapak itu welcome dengan saya, dan sayapun karena dengan adanya pesan di WA kalau tujuan untuk memajukan renang di indramayu dan gak perlu syarat akhirnya saya berniat ingin ikut dalam komunitas itu.
Senin 18 Feb 19.
Sore itu akhirnya saya mencoba telpon bapak itu untuk membicarakan keikutsertaan saya dalam komunitas renang indramayu. Dengan berbincang bincang agak lama, akhirnya bapak mengirimkan jadwal renang ke pesan WA saya dan kalau ingin lebih jelasnya bertemu langsung di kolamrenang Tirta kencana Sport Centre Indramayu.
Bapak itu bernama Wawan untuk Nomer telpon bisa cari di Facebook Komunitas Renang indramayu.
Selasa 19 Feb 19
Sesuai janji Ba'da maghrib saya mendatangi kolam renang sekitar pukul 7 malam dan bertemu dengan bapak wawan.
Ketika masuk kolam renang, ada beberapa anak kecil Mungkin masih SD yang lagi latihan renang dengan intruksi pelatihnya.
Saya nambah terheran, malah ini lebih kuat lagi nafasnya berenang dan itu masih anak anak lho.
Saya pun akhirnya menghampiri bapak wawan diseberang kolam. Ada 3 orang disitu termasuk pak wawan, Orang tua anak yang lagi latihan renang dan pak heru pelatih renang.
Ketika bertemu pak wawan saya ingin belajar Renang, saya langsung di tunjukan ke pak heru Untuk membahasnya.
Saya pun Ngobrol dengan pak heru dan mengemukan kenapa saya ingin belajar renang dan bergabung dengan komunitas renang indramayu diantaranya
Karena satu alasan melihat anak kecil yang sanggup berenang Beberapa kali putaran dan kuat bernafas dalam jangka waktu yang lama
Saya ingin berkembang dalam cabang olahraga renang.
Dan saat itupun pak heru menjelaskan detail tentang latihan anak anak renang.
Kata Pak heru begini.
Tujuan mas renang itu apa?
Kalau ingin jadi atlit udah gak mungkin umir segini.
Tapi kalo untuk belajar buat nantinya ngelatih ya hitung hitung magang gak papah. Karena disini Memang lagi butuh pelatih untuk memajukan bakat renang di Indramayu ini. Terserah nantinya mas mau ngelatih dimana, intinya bisa memajukan bakat bakat renang indramayu.
Dan waktu itupun saya Berkata Siap pak.
Saya siap berlatih.
Lalu aku diberikan no pak heru dan besok hari rabu saya mulai belajar mulai jam setengah 4 di kolamrenang Tirta kencana Indramayu.
Cayyoo yahh Buatku 😊😊😊
0 notes
Text
'Sebagai Perempuan Kamu Seharusnya...'
Di manapun saya berada, di level manapun dalam tingkat kehidupan bermasyarakat, saya selalu mendengar 'sebagai perempuan kamu seharusnya.....' Berulang kali. Entahlah dalam hal yang sepele atau dalam hal yang paling serius sekalipun. Bangsa kita adalah bangsa yang berkarakter Patriarkat. Sudah bertahun-tahun, turun temurun, pemikiran 'sebagai perempuan kamu seharusnya.....' Telah tertanam dikepala kakek, paman, ayah, kakak, suami dan kekasih kita. Dan tidak jarang tubuhnya perempuan tapi pemikirannya tetap sama, jenis kelaminnya Patriarki. Dari buah pemikiran 'sebagai perempuan kamu seharusnya....' Ini lahirlah hal-hal yang berat sebelah. Perempuan lalu dituntut oleh alasan pengabdian, kasih dan sayang kepada orang-orang yang dicintainya untuk mengubur ambisi-ambisi yang terlihat terlalu jantan. Lalu dibebankan tuntutan-tuntutan kebudayaan yang hampir nihil untuk ditawar-tawar. Kita diajak untuk mundur beberapa langkah dan bermuara pada jalur-jalur subordinat, harus wajib hukumnya lulus dari kelas ranah domestik. 'Perempuan harus bisa masak, selama masih ada perempuan, yang didapur tidak bisa laki-laki, itu memang tugas perempuan seperti itu, karena kita tidak tahu nanti suami kamu seperti apa, nanti dia mencari wanita lain' begitu kata seorang paman pada keponakannya saat mengantarnya pulang. Lalu saat sampai di rumah ayahnya berkata 'kamu harus belajar setidaknya bisa memasak, kan perempuan'. Di malam hari disela-sela percakapannya dengan kekasih lalu terdengar 'kamu harus bisa masak, masa aku nanti makan diwarung, anak-anak kita nanti harus bangga dengan masakan ibunya yang enak'. Betapa pemikiran 'sebagai perempuan kamu seharusnya...' Telah menciptakan standar yang tidak pernah diaminkan tapi sudah ditunaikan dari generasi ke generasi. Ketika kita tidak mampu mencapai standar-standar sosial itu, maka kitalah yang salah karena berjenis kelamin perempuan. Kita dianggap gagal. Tidak memenuhi standar itu menjadi bentuk ketidakmampuan kita sebagai perempuan, di mata mereka. Adalah kita yang salah ketika suami kita tidur dengan perempuan lain, adalah salah kita ketika jodoh tak kunjung melamar, adalah salah kita ketika kekasih tidak rindu untuk berkabar. Benarkah demikian, begitukah hidup karena saya perempuan? Lalu standar ganda kemudian diterapkan. Perempuan harus bisa lemah tapi tidak boleh bergantung kepada laki-laki. Perempuan harus bisa mengalah tapi tidak boleh cengeng kalau tersakiti. Perempuan harus mengabdi tapi harus mandiri. Menjadi perempuan adalah menjadi sukarelawan sekaligus korban di dunia yang terkurung dalam bencana pemikiran 'sebagai perempuan kamu seharusnya....'. Perempuan bisa apa, kalau setiap hal yang ada pada dirinya sepanjang ia masih memegang label perempuan akan dihakimi terus-menerus. Khawatirnya ayah kita ketika tahu kita akan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, cemasnya kerabat kita ketika tak juga ada pria yang bersandang dilengan kita, ragunya calon ibu mertua ketika kita tak terlihat soleha. Menjadi perempuan adalah menjadi dinding yang siap disematkan bingkai-bingkai ini itu tak peduli dinding itu kokoh, lemah, merah, biru, batu, kayu, atau apapun. Menjadi perempuan, adalah menjadi manusia yang dimerdekakan sejak ia masih didalam kandungan. Menjadi perempuan adalah selalu tentang pengorbanan, kesabaran, ketabahan, karena ia tahu bahwa ia harus menang. Kami tahu bahwa sebelum suami kami menikahi kami, mereka pernah berbgai kasih dengan satu atau mungkin banyak wanita. Tapi kamilah yang bertahan, dan kami yang duduk dipelaminan. Menjadi perempuan, juga menjadi kuat dan bersahabat dengan peluh dan kesah. Ketika teman kami memutuskan untuk bekerja keras meniti karirnya, untuk membiayai keluarga dan adik-adiknya sehingga menunda rencananya untuk menikah, adalah juga sebuah pengorbanan. Seorang istri yang menanggalkan ambisi-ambisi lalu mendukung suami dan mengurus buah hatinya, juga pengorbanan. Perempuan itu dalam bentuk apapun pilihannya, ada kemuliaan didalamnya. Itu adalah pilihan, yang seharusnya lebih banyak kita bicarakan dan bukan sekedar terkungkung dalam ruang-ruang tanpa pilihan. Ketika saya akan belajar memasak karena ingin memberi makanan yang baik bagi keluarga saya nanti, bukan karena saya perempuan. Saya memakai kerudung bukan karena ingin terlihat saleha dimata calon mertua tapi saya akan beribadah karena saya butuh untuk berkasih sayang dengan Tuhan dengan cara saya mencintai Tuhan. Saya akan berhenti bekerja lalu menikah dan mengurus anak, karena saya tahu tidak ada orang yang lebih mampu memberikan tuntunan yang lebih baik kepada anak saya selain saya. Saya akan menentukan pilihan saya, bukan karena desakan siapapun. Saya bebas untuk memutuskan apapun yang saya inginkan tanpa desakan oleh pemikiran-pemikiran kasar disekitar saya, karena saya perempuan. Sebagai perempuan kita harusnya bebas menentukan pilihan. Bagaimana agar perempuan bebas menentukan pilihan? Perempuan sendiri selayaknya sadar bahwa ia sama dan berhak menjadi apapun yang ia inginkan. Namun, lelaki juga memiliki peranan besar untuk mendukung kaum perempuan. Lelaki yang mau mengerti dan membuka pikirannya melihat semua orang adalah individu yang berhak untuk memutuskan sesuatu berdasarkan kehendak diri sendiri. Bukan laki-laki pengecut yang berteduh dibawah jenis kelaminnya dan mengatas namakan kelaminnya untuk menjadi dominan tanpa membuka ruang-ruang untuk bicara dan bertukar cara pandang dengan perempuan. Suatu hari dunia akan indah ketika hal-hal yang membatasi perempuan berkurang dan hilang, embel-embel apapun yang mengatas namakan jenis kelamin perempuan dicopot dengan pengetahuan-pengetahuan kita yang terbuka tanpa seksis. Kita adalah perempuan dan juga laki-laki serta apapun yang seharusnya membuka pikiran kita dan tak berhenti belajar mengetahui lagi tanpa henti. Saya perempuan dan laki-laki harus tetap belajar lagi dan berdiri diatas kaki sendiri sambil tetap saling berpegangan. Dari Makassar, Bandung, dan Jakarta Sejak setahun yang lalu sampai hari ini akhirnya saya lega menuliskannya. 21 April 2017
27 notes
·
View notes
Text
LIBURAN AKHIR TAHUN TELAH TIBA
Bulan Desember adalah moment pergantian tahun,banyak orang menikmati moment akhir tahun yang berbarengan dengan libur panjang sekolah dimanfaatkan untuk berwisata atau berlibur kesuatu wilayah yang di inginkan bersama keluarga.Liburan akhir tahun merupakan salah satu agenda wajib yang ke banyakan orang lakukan.Setiap orang ingin menikmati pergantian tahun dengan cara liburan bersama dengan orang-orang terdekat.Namun yang menjadi kendala bagi sebagian orang adalah biaya yang di keluarkan selama liburan yang bisa di bilang tidak sedikit.Setiap pergi liburan, pengeluaran yang paling besar selain biaya transpot adalah biaya menginap di hotel.Biasanya, pada akhir tahun harga hotel akan meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
Namun anda tak perlu khawatir,tidak semua hotel harganya meningkat saat liburan akhir tahun,contohnya saja seven dream syariah hotel yang berlokasi di Jalan Riau No.02 Sumber sari Jember yang memberikan penawaran diskon akhir tahun hingga potongan harga mencapai Rp.110.000. Sebaiknya reservasi hotel dari sekarang supaya tidak kehabisan diskon. Kalian juga bisa reservasi secara online melalui aplikasi Traveloka ,Booking.com,Tiket.com atau pegi-pegi. Jadi, tidak perlu khawatir lagi untuk mendapatkan hotel yang murah di akhir tahun 2019 ini.Karena jika anda melakukan pemesanan melalui pemesanan tiket hotel online jember,selain memudahkan anda mendapatkan hotel selama berada di jember,anda akan mendapatkan banyak kemudahan dan penawaran yang menarik jika melakukan pemesanan tiket hotel online jember.
Banyak tempat wisata yang bisa kalian kunjungi selama berlibur akhir tahun di kota Jember.Mulai dari wisata pantai,wisata alam,wisata air,wisata sejarah,wisata edukasi,wisata religi dan masih banyak wisata lainnya yang bisa kalian nikmati bersama keluarga atau pun orang terdekat anda.Tak lupa berlibur hal yang sangat di cari adalah kuliner khas kota tersebut.Di Kota Jember banyak kuliner khas kota Jember yang bisa kalian cicipi diwarung warung makan yang berdiri di sepanjang jalan kota jember dan banyak makanan khas seperti suwar suwir,prol tape, pia tape,brownies tape dengan cita rasa yang luar biasa yang tidak akan anda temukan di kota lain yang bisa kalian jadikan buah tangan untuk keluarga di rumah.
0 notes
Text
Kembali Part III
"hahahahahhahahaha" tawa Laras pecah bersama dengan seringai dari bibir senja. "Kamu lagi deket sama siapa? katanya sama Nita? hehehehe", Laras kembali membuka topik. "Hah? apaan? orang enggak..", bantah Arghya. "Yeuuu senewen, Terus sama siapa dong" Laras menatap Ghya dengan tatapan meledek. "Nggak ada.. Emang kalo kamu lagi deket sama siapa?" Ghya menyeringai. "Sama, Nggak ada juga.." Sambil memandang kelangit-langit Laras menjawabnya. "Gimana kalo kita berdua deket aja?" Goda Ghya pada Laras. "Lha ini kan lagi deketan.... Duduknyaa! hahaha" , Lalu mereka larut dalam tawa, dan obrolan lain yang tak penting. Laras tak mau panjang-panjang menanggapi kata-kata Ghya, ia takut salah tingkah. Lagi pula selama ini hubungan mereka memang hanya sekedar teman, dan menurut Laras sangat tidak mungkin bahwa Ghya dengan serius menggodanya karena ingin mendapat perhatian. Pasti karena bercanda saja. Selama ini Ghya dan Laras hanya sebatas teman, mereka sering terlibat bersama apabila tugas kampus datang. dan mereka semakin intens mengobrol bersama karena mereka sama-sama magang di satu kota. Laras menyukai mengobrol bersama Ghya, ia menilai bahwa Ghya adalah tipikal orang yang mudah tertawa. Sehingga setiap Laras menceritakan sebuah jokes, meski tidak lucu, Ghya akan senantiasa tertawa. Sebenarnya sore ini terasa cukup aneh bagi Laras. Memang Laras dan Ghya adalah teman biasa, hanya saja obrolan mereka tak pernah senyaman ini. Dan biasanya mereka tidak pernah duduk berdua (hanya berdua saja) didalam suatu kesempatan. Sebelumnya Laras berdua dengan Indy di warung ILO, yakni warung tempat mereka dan teman-teman kampus lainnya biasa berkumpul. Tapi dikarenakan masa-masa itu mereka sedang sibuk untuk membuat suatu projek, dan kebetulan Indy memiliki peranan penting. Indy pergi untuk mengurus sesuatu dan meninggalkan Laras diwarung ILO sendirian. Lalu, tak berapa lama Ghya datang untuk menunggu Dimas temannya, sambil makan malam. Tak sengaja bertemu Laras, akhirnya kedua mahasiswa semester tua itupun duduk bersama disatu meja. "Kamu kenapa putus sama Melissa, Gi?" Lanjut Laras membuka topik. "Halah, kamu juga pasti udah dengar dari dia toh?" Ghya memasang raut malas. "Iyasih.. tapi aku nggak sepenuhnya yakin sama ceritanya dia. Yaa.. kamu tau sendiri, dia suka ngelebih-lebihin cerita" Melissa, sudah menjalin 3 tahun hubungan dengan Ghya. Beberapa minggu lalu Melissa sempat bercerita pada Laras bahwa ia putus dengan Ghya, si Melissa ini memang miskin tempat curhat. Jadi bila baginya Laras adalah orang yang cukup dekat dilingkungannya, ia pasti akan bercerita banyak dengan Laras, meski ceritanya kurang valid. Melissa menceritakan alasan, yang sangat bertolak belakang dengan kesaksian dari Ghya sendiri. Melissa bilang bahwa hubungan itu sudah memburuk ditahun terakhir mereka bersama, Ghya diberi gelar si cengeng, si egois, dan si hiperseks dalam cerita buatan Melissa. Tapi Ghya bersyukur, teman-teman yang selama ini mendengar kabar dari sana-sini tentang dirinya atau Melissa, tidak pernah benar-benar terpengaruh. Ghya masih memiliki dunianya, dan lambat laun malah dunia Melissa yang lenyap. "Jadi sebenernya gimana sih gi? kok aku bingung ya sama konfliknya." Tanya Laras masih penasaran. "Ya gitu, masa kamu nggak pernah denger? tembok kampus kan bisa bicara.." "Serius aku nggak tau, kenapa sih?? bagi Laras informasi menegenai Melissa bagus juga untuk didengar, mengingat Melissa pun adalah tipikal yang suka membicarakan keburukan orang lain. termasuk salah satu teman Laras pun pernah mengalaminya, "Dia hamil ras.. sama Dimas?" Ghya memelankan suaranya. "Hah?" Tubuh Laras membeku mendengar hal itu. meski sebenarnya itu informasi yang tidak ingin didengar oleh Laras, namun di sisi lain Laras menyadari satu hal.. Bahwa Melissa selama ini tidak ada bedanya dengan temannya yang selama ini diperbincangkan orang, gara-gara mulut Melissa yang tidak bisa diam. Berita tentang Nisa, yang hamil diluar nikah ditengah kesibukan praktek waktu itu menyebar akibat ulah Melissa. Lantas sekarang? "Nggak nyangka kan kamu?" Ghya menyeringai. Dibalik seringainya ada raut yang menyimpan rasa kecewa yang bukan kepalang, namun ada perasaan lega yang lebih besar dari pada itu. Ya bagaimana tidak, hubungan Ghya dan Melissa selama 3 tahun itu tidak pernah disukai oleh banyak pihak. Teman-teman dekatnya selalu menyayangkan Ghya yang mau menjalin hubungan dengan Melissa, sampai ibu Ghya pun tidak pernah menyukainya. Maka dari itu, bagi Ghya putus dengan Melissa adalah sebuah keputusan paling tepat dan paling benar selama hidupnya. Malam itu terasa panjang bagi Ghya dan Laras, keduanya banyak menceritakan hal-hal pribadi. Keduanya merasa bahwa mereka satu circle, sehingga tak ada batasan informasi, terlalu nyaman untuk tidak berbohong, terlalu malas membangun pagar. Dipikiran Laras, ia belum pernah sejauh ini bercerita kepada seorang teman laki-laki kecuali Agung. Agung adalah satu-satunya teman pria yang dulu paling dekat dengan Laras, namun tidak pernah menjadi selamanya. Saat Laras mulai menyukai Agung dan Agung pun menyukainya entah kenapa semua jadi hambar, entah teman atau jadi pacar pun sudah tiada artinya lagi.Ada juga Dika, teman laki-lakinya yang tidak sepenuhnya jantan. Laras terkekeh saat mengingatnya, yang membuat Ghya bingung melihat Laras senyum sendiri. Ghya hanya tidak tahu saja, Dika sedang berjoget dikepala Laras saat ia mulai mengingatnya, Laras sendiri pun tak pernah menganggap ia laki-laki, jadi Dika tidak masuk hitungan. Akhirnya malam itu usai, Laras harus menyimpan baik-baik cerita yang disampaikan Ghya tadi. Baginya seburuk apapun Melissa, ia tidak berhak untuk menjatuhkannya, hanya tidak ingin sama seperti Melissa saja. Dalam hati Laras ia membiarkan alam yang akan menenggelamkan Melissa. ..................... Pagi demi pagi terlewati dengan mulus, meskipun Laras tak pernah lagi terbangun dipagi hari. Baginya waktu menjelang maghrib adalah paginya, dimana semua kegiatan baru akan dimulai oleh Laras. Saat terbangun, suara hujan sudah memenuhi kamar sempit Laras. Ia pun lemas, karena tandanya ia tidak bisa ke warung ILO untuk makan. Laras pun mengecek ponsel, dilihatnya beberapa pesan dan missed call dari teman-temannya yang menyuruhnya bangun. Rupanya mereka sudah ada di warung ILO sejak jam 2 siang tadi, sedangkan Laras baru terbangun jam 5 sore. Laras beranjak dari posisi tidurnya ke posisi duduk diatas kasur, kepalanya terasa pusing, ini sangat biasa terjadi baginya karena pola tidur terbalik. Ia membuka pintu kamarnya agar tidak sesak, kamar berukuran 3X3 ini sedikit kekurangan ventilasi. Satu-satunya jendela yang Laras punya, terpaksa harus selalu ditutup karena posisinya menghadap ke gudang bapak kos. sehingga banyak sekali kecoak dan Laras takut binatang sialan itu masuk kekamarnya. Bau hujan terasa pekat dihidung bulat Laras, ia sangat menyukainya. Udara pun menjadi sejuk. andai saja ia tidak merasa lapar, mungkin ia akan bersantai terlebih dahulu. Laras pun mengambil handuk, dan bergegas mandi. Mungkin saja setelah ia bersiap-siap hujan akan berhenti, begitu pikirnya. .................... Laras sudah duduk bersama teman-temannya, sebenarnya setiap kali mereka ada di warung ILO keadaan tidak pernah sepenuhnya bisa disebut 'ngumpul'. Karena pasti mereka sibuk dengan diri masing-masing. Ada yang sedang sibuk main game, ada yang sedang menonton video-video idol korea, ada yang sedang memakai headset mendengarkan lagu indie sambil melamun, dan ada yang curhat empat mata. Namun, Laras tetap merasa senang berada disana. Setidaknya berada disini dengan mereka bisa membuat ia waras setiap harinya, sesuatu yang menurut orang lain sangat biasa saja akan menjadi sesuatu yang sangat amat dirindukan di masa depan kan? "Ras, lu liat video ini dah..." Ucap Suci sambil nyengir. "Apaan si emang?" Laras menonton bersama Suci. "HAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA..... BEGO.. HAHAHAHA" Laras dan Suci tertawa bersama setelah melihat beberapa video lucu, dari akun instagram yang baru saja di follow Suci. Suci memang begitu, ia selalu saja menjadi kotak tertawa bagi Laras. Selama ini, Laras tidak pernah terlalu dalam menceritakan sesuatu pada Suci. Hanya saja Suci tau bagaimana cara membuat temannya kembali tertawa. Dan bagi Laras, bertemu Suci ia tidak perlu banyak bercerita. Laras hanya perlu tertawa untuk mengalihkan segalanya, Laras hanya perlu tertawa dalam tekanan. Bila ia masih bisa tertawa, Laras yakin masih mampu untuk melanjutkan hidupnya. Tak lama ada notifikasi masuk ke handphone Laras, sontak Laras langsung melihatnya. Ia cukup terkejut dengan apa yang dilihatnya, Ada seseorang yang kembali mengikutinya di instagram, dan memberikan pesan berisi sapaan pada Laras. Orang itu adalah Dalu.. ......................
0 notes
Text
Uji Kekerasan Obat dengan Hardness Tester
Setiap obat yang didistribusikan harus diukur tingkat kekerasannya agar tidak mengalami kerusakan dan hancur ketika memasuki proses pengiriman. Uji kekerasan pada obat menggunakan hardness tester khusus untuk farmasi.
Obat merupakan suatu zat yang dibuat untuk mengurangi, menangkal dan mengobati dari penyakit yang terdapat didalam tubuh makhluk hidup. Penggunaan obat pada dunia medis sangatlah urgen untuk menolong tubuh pasien guna menyembuhkan penyakit yang berada di derita. Obat tidak sedikit kita temui di Apotek, Rumah Sakit dan warung kelontong, seringkali obat yang dipasarkan diwarung untuk menangkal penyakit enteng tanpa mesti resep dokter.
Obat termasuk menjadi tiga format yaitu, dalam format tablet, kapsul dan cair. Meskipun mempunyai guna yang sama tetapi proses saat menciptakan obat-obatan itu berbeda. Obat tablet ialah obat yang diproduksi dalam format yang padat, penciptaan obat tablet dapat melalui dua tahap yakni tahap tablet cetak dan tablet kempa. Obat kapsul ialah obat yang dilapisi oleh cangkang empuk yang bisa larut didalam pencernaan dan didalam cangkang itu ada serbuk obat. Sedangkan obat cair ialah obat yang diciptakan dalam format cair yang dapat dilarutkan kedalam air sampai-sampai praktis guna dan seringkali untuk pasien yang fobia atau trauma dengan obat tablet atau kapsul.
Untuk menciptakan obat yang tahan lama seringkali akan melalui proses pengujian guna menilai kualitas dan duratif dari obat tersebut, pengujian obat akan dilaksanakan dengan memakai alat uji yang tidak merusak laksana Hardness Tester guna obat tablet. Pengujian ini dimaksudkan untuk memahami tingkat kekerasan dari obat itu untuk menilai masa kadaluarsanya.
Pada proses pengujian, tablet obat bakal ditekan memakai alat tesebut dan angka akan terbit pada layar untuk memahami tingkat kekerasan pada obat tersebut, setelah dilaksanakan pengetesan dengan daya tekan maka akan dilaksanakan pengujian pulang dengan mikroskop untuk menyaksikan zat atau senyawa yang terdapat diobat bakal hilang atau tidak setelah dilaksanakan pengujian tekanan
Penekanan obat tidak dilaksanakan sampai hancur tetapi hanya sejumlah persen saja, destinasi pengujian tersebut sebab tablet obat mesti keras untuk dilaksanakan pengemasan dan tidak hacur. Namun tablet pun tidak boleh terlampau basah supaya tablet obat tidak cepat menjadi kadarluarsa dan jamuran. Pengujian ini dilaksanakan untuk melihat keawetan pada obat, sebab obat paling sensitif dalam penempatannya, andai suhu terlampau panas obat bakal mengalami kehancuran dan andai suhu terlampau lembab obat akan merasakan jamur dan tidak dapat lagi dikonsumsi oleh pasien.
Setelah dilaksanakan pengujian dilaboraturium maka obat bakal siap dilaksanakan pengemasan dan siap guna dikirim ke Rumah sakit dan apotek.
0 notes
Text
Bad things might happen.
Saya sudah lama sekali mendekati seseorang namun selalu gagal. Entah itu dimedia sosial atau di kehidupan nyata.
Temen saya bilang,
"Kamu kan jomblo, cari pacar gih, kalau nggak bisa lewat medsos, kan bisa deketin pelanggan di warungmu."
Sebenarnya apa yang dikatakan oleh teman saya sudah berada dipikiran saya sejak lama. Bahkan tanpa disuruhpun, saya sudah memikirkan hal itu.
Terus terang, meskipun warung saya termasuk warung kaki lima yang berada dipinggir jalan, pelanggan wanitanya tak kalah dengan yang berada di restoran fast food atau mall.
Pelanggan saya cakep-cakep, meski kebanyakan banyak yang tidak.
Kebanyakan dari mereka yang cantik adalah mahasiswa yang membeli diwarung saya. Muda, cantik, mungkin juga jomblo. Pilihan yang sempurna tentunya untuk didekati. Cara saya simple, saya tinggal mengiming-imingi ayam goreng gratis tiap hari, mungkin saja pdkt saya akan berhasil.
Namun tidak, saya tidak melakukannya.
Menurut saya mendekati pelanggan untuk dijadikan gebetan atau pacar adalah kesalahan yang besar.
That would be a big mistake.
Why?
Karena, tidak semua pdkt bisa berakhir dengan manis--- jadian. Biasanya, waktu seseorang gagal pdkt akan ada masanya dimana dia menjauh karena awkward pasti ketemu orang yang dalam hal ini gagal menjalin hubungan.
Si yang ngedeketin pasti malu ketemu yang dideketin, yang dideketin merasa nggak enak karena sudah nolak yang ngedeketin. Akhirnya sama-sama menjauh.
Nah, saya takut, andai saya ngedeketin pelanggan saya, dan gagal. Pasti rasanya nggak enak kalau dia beli diwarung saya. Malu rasanya pasti, si dia bisa saja nggak enak kalau ketemu saya, akhirnya menjauh dan nggak mau beli lagi diwarung saya.
Kehilangan gebetan, kehilangan pelanggan. Nice!
Hingga akhirnya, saya hanya bisa memandang pelanggan saya yang cantik, berharap punya masa depan yang cerah dengannya. Namun itu cuma harapan.
0 notes
Text
Sebut Saja dengan Permainan “Kartu Yugioh”
Ketika sedang beres-beres lemari hari ini disebuah kamar di kampung halaman, tiba-tiba menemukan sebuah plastik hitam yang berada pada kotak. Sesuatu hal yang menjadikan diri ini penasaran sebenarnya apa yang ada didalamnya, lantas ketika diambil dan dibuka isinya (tengtengteng) kartu mainan saat masih kecil tidak lain tidak bukan adalah kartu yugi. Mungkin tidak banyak yang tau utamanya anak-anak zaman sekarang, kartu itu buat apa, mainnya bagaimana dan kerennya apa dibanding dengan gadget smartphone yang dimiliki (kebanyakan) anak-anak zaman sekarang??
Tentu tidak banyak kalangan juga yang tidak tau betapa kerennya permainan ini baik didunia nyata maupun dunia maya utamanya game Yugioh di Playstation 1. Sebuah game yang menjadi terkenal dizamannya bersamaan dengan permainan tamiya, kelereng, tamagochi, gangsing blade, gamebot, kapal air othok-othok, yoyo, monopoli , dingdong, plethokan, dan layangan pada zamannya utamanya yang dirasakan oleh generasi 90-an. Namun, karena modernisasi zaman yang mengubah banyak hal menjadi sebuah hal yang serba praktis karena SEKARANG ketika kita ingin memainkan suatu permainan cukup dengan gadget tinggal download permainan (game) yang disukai tanpa harus ribet beli diwarung atau mengajak teman-temannya untuk bermain bersama cukup dengan bermodal hp tinggal duduk dikursi ruang tamu rumah sendiri atau kamarnya sendiri..
Perihal kartu ini lantas mengingatkan suatu hal pada saat diri ini masih kecil: (Masih teringat) dulu saat waktu masih kecil, utamanya dibulan ramadhan setelah sholat subuh berjamaah dimasjid diri ini dan teman-teman lainnya segera menuju keposkamling untuk sekedar mengisi waktu dengan bermain kartu (yugi) ini..
(Masih teringat) dulu saat waktu masih kecil, senangnya tak terkira luar biasa ketika beli kartu dan pas dibuka ada kartu yang diidamkan karena kartu tersebut merupakan kartu terkenal dipermainan ini sebut saja kartu 3 dewa yang dikenal dengan nama Osiris, Obelisk, dan Ra serta ada lagi kartu seperti blue eyes, bickuribox, red eyes white dragon, gate guardian, dan masih banyak lagi..
Sebuah kartu yang menjadi bukti bahwa diri ini pernah merasakan sebuah kekerenan dari game ini dan mungkin sebuah kegembiraan tak terkira ketika beli kartu ini dipenjual mendapatkan kartu yang terkenal. Alhamdulilah sejak sd sampai sekarang kartu yang dimiliki sebanyak 286 buah.
youtube
0 notes