#Korban Tewas
Explore tagged Tumblr posts
Link
KECELAKAAN lalu lintas melibatkan tiga unit truk di Jalan Yogya-Wates tepatnya di Kalakan, Argorejo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (18/10) . Kecelakaan menewaskan dua orang disebabkan terjepit body truk…
1 note
·
View note
Text
Dua Warga Ganding Tewas dalam Ledakan Diduga Akibat Petasan
SUMENEP, MaduraPost – Sebuah ledakan terjadi di rumah seorang warga di Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Peristiwa tragis ini menelan korban jiwa dua orang, yaitu Mat Saleh (48) dan Asmaniyah (40). Ledakan terjadi pada Sabtu, 21 September 2024. Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso menjelaskan, bahwa ledakan tersebut berlangsung di…
0 notes
Text
Terdakwa Pembunuhan Mahasiswa IAIN Divonis 3 Tahun, Keluarga Korban Kecewa
Hargo.co.id, GORONTALO – Putusan pidana kasus kematian Hasan Saputra Marjono oleh Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo membuat pihak keluarga kecewa. Kekecewaan keluarga dari mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo yang meninggal saat pengkaderan itu disebabkan putusan hakim yang hanya 3 tahun, atau dibawah tuntutan jaksa. “Kami dari pihak keluarga sedikit kecewa, karna putusan sanksi pidananya hanya 3…
#IAIN Sultan Amai Gorontalo#Kecewa#Keluarga Korban#Mahasiswa#Meninggal Dunia#Pengkaderan#Putusan#Terdakwa#Tewas#Vonis Hukuman
0 notes
Text
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran yang Menewaskan 3 Orang di Hotel Tangsel
TANGSEL – Pihak kepolisian masih terus mengusut penyebab terjadinya kebakaran yang menewaskan tiga orang di Hotel All Nite and Day Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan pada Sabtu, (8/6/2024) malam. Polres Tangsel meyebutkan kejadian nahas itu memakan enam orang korban dengan tiga diantaranya meninggal dunia dan sisanya dilarikan ke rumah sakit. Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil menyebutkan…
View On WordPress
#AKP Agil#Hotel All Nite and Day Alam Sutera#hotel Tangsel#Kasi Humas Polres Tangsel#kebakaran di hotel#korban tewas kebakaran#Serpong#Tangerang selatan
0 notes
Text
Korban Tewas Kebakaran Hotel All Nite Day Alam Sutera Sudah Dipulangkan
Tangerang Selatan – Tiga orang tewas akibat kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seluruh korban merupakan pegawai hotel yang terjebak di dalam lift. “Semua korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing,” ujar Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono ketika di konfirmasi, Sabtu (8/6/2024). Diketahui Identitas…
View On WordPress
#Alam sutera#Hotel All Nite Day Alam Sutera#Kebakaran Hotel#Kebakaran Hotel All Nite Day Alam Sutera#Korban Tewas Kebakaran
0 notes
Text
Update Korban Tewas Gempa Jepang 48 Orang, Puluhan Ribu Rumah Dilaporkan Hancur
Update Korban Tewas Gempa Jepang 48 Orang – umlah korban tewas akibat serangkaian gempa bumi dahsyat melanda Jepang bagian barat dilaporkan terus bertambah. Sedikitnya 48 orang kini dilaporkan tewas. Sementara itu, menurut laporan NHK, Selasa (2/1/2023), ribuan bangunan, kendaraan dan perahu juga dilaporkan rusak. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat di beberapa wilayah pada hari Selasa…
View On WordPress
#Gempa Bumi#Gempa#Gempa Bumi Jepang#Gempa Jepang#jepang#Korban Tewas Gempa Jepang#Tsunami#Tsunami Jepang#Update Korban Tewas Gempa Jepang
0 notes
Text
Update Jumlah Korban Tewas di Gaza: 10.500 Jiwa, Israel Terus Melancarkan Serangan
HIMPUN.ID – Hingga kini, korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza mencapai di atas 10.500 jiwa. Dilansir aljazeera 9 November 2023, serangan Israel di Gaza, mengakibatkan korban tewas di atas 10.500 jiwa. Setidaknya 10.569 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Kamis 9 November 2023, kembali Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina. Israel…
View On WordPress
0 notes
Text
Children of Gaza |
Perang di Jalur Gaza telah menimbulkan korban yang sangat besar bagi anak-anak. Lebih dari 14.000 anak dilaporkan telah tewas, menurut perkiraan terbaru oleh Kementerian Kesehatan Palestina; ribuan lainnya telah terluka. Tidak ada tempat yang aman.
#save the children#children#children of gaza#free gaza#gaza genocide#gaza strip#gazaunderattack#gaza#i stand with palestine#free palestine#save palestine#palestine genocide#palestinian genocide#family#quotes#love#life#quote#positif#motivasi#muslim#cinta#islam#indonesia#palestina#hamas#fuck israel#idf terrorists#israel war crimes#israeli apartheid
6 notes
·
View notes
Text
Kita yang Mudah Lupa
Memori manusia terdiri dari banyak macam hal yang menghinggapinya dan bermuara di sana sebagai ingatan yang membawakan perasaan senang maupun getir, tak jarang juga manusia kehilangan lebih banyak hal dalam ingatannya atau memang manusia itu berusaha sekeras mungkin melupakannya. Menurut Gulo (1980) dan Reber (1988), lupa merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang tidak lagi dapat mengenal dan memahami suatu hal yang pernah dipelajari atau dialami sebelumnya.
Sedangkan Zen RS mengatakan, "Lupa merupakan sahabat karib impunitas. Dengan lupa, praktik impunitas menjadi semakin mudah dijalankan", Zen sedang menerangkan kepada kita bahwa impunitas senantiasa menuntun ke sebuah bencana di mana tak akan ada lagi keadilan bagi para penyintas kejahatan negara yang makin hari makin banyak korban terus mengalaminya.
Jika kita membuka sedikit ingatan dalam impunitas yang diberikan kepada pembunuh Munir, pembunuhnya masih tetap bersembunyi di balik sebuah kabut yang dilindungi para gegeden. Sedangkan sampai hari ini keluarga Munir masih menuntut keadilan bagi suami, bapak, teman, pahlawan yang berjasa telah diracun oleh arsenik berdosis tinggi. Jikalau memang ada proses keadilan untuk para pelaku, itu bukan sebuah keadilan yang benar, keadilan itu dilaksanakan oleh negara hanya sebatas meredam tekanan dan protes dari massa. Mungkin juga kita sudah lupa pada impunitas yang terjadi pada 135+ jiwa yang dibunuh oleh polisi saat perisitwa Kanjuruhan, tapi tak ada keadilan pada keluarga korban, justru Stadion Kanjuruhan ikut dibongkar demi menghapus TKP yang menyeret institusi bobrok itu.
Adapula kita bisa melompat jauh di mana rezim Orde Baru masih berkuasa, seorang mahasiwa Institut Teknologi Bandung tewas oleh pihak kepolisian pada 6 Oktober 1970. Peristiwa nahas itu dialami oleh Rene Louis Conraad, mahasiwa teknik elektro ITB yang sebelumnya menghadiri pertadingan sepak bola antara mahasiswa ITB dengan pihak kepolisian, kondisi yang panas membuat pertandingan itu dihentikan. Selang tak beberapa lama setelah pembubaran, dua orang mahasiswa mengendarai satu motor berpapasan rombongan pihak kepolisian. Terjadilah kembali ketegangan, hingga akhirnya kekejian para pelaku memukuli terlebih dahulu korban hingga tak sadarkan diri, setelah itu korban ditembak mati dan matanya dilemparkan. Kejadian itu bisa dianggap titik mula renggangnya hubungan para mahasiswa dengan aparat bersenjata serta penunutan agar dihapusnya dwifungsi ABRI.
Bertahun setelahnya ada juga peristiwa Malari (1974), Tanjung Priok (1984), Talangsari (1989), Santa Cruz (1991) hingga deretan peristiwa ketika tahun-tahun menjelang runtuhnya Orde Baru. Kenapa seolah negara membiarkan ini terus terjadi? Mungkin dari banyaknya kejadian itu pula saya tidak mengalami atau menyaksikan, bahwa dengan ingatan seseoranglah untuk mendokumentasikannya, saya bisa menyampaikan kembali pesan ini.
Berapa banyak juga masyarakat yang mengalami represif karena mempertahankan tanahnya dari gusuran proyek negara yang impulsif? Tak hanya masyarakat adat saja yang dianggap tanah hidupnya dianggap sebagai tanah kosong untuk dijadikan sebuah proyek oleh negara atau sekedar perusakan alam atas dasar tambang-tambang, tapi masyarakat kota juga mengalami hal yang sama dengan stigma "perkampungan kumuh". Beberapanya itu yang bisa sampaikan ada Halmahera, Rempang, Kabupaten Merauke, Mandalika, Dago Elos, Tamansari, Pakel, Wadas, dan masih banyak lagi konflik tanah yang dilakukan oleh setan tanah di negara ini. Konflik Tanah ini harus menjadi perhatian kita, siapapun yang belum mengalaminya harus bersimpati kepada kawan-kawan yang sedang dan terus berjuang. Bahwa, hak atas tanah adalah Hak Asasi Manusia yang mendasar. Mungkin kita juga lupa bahwa lumpur Lapindo terjadi di bawah kekuasaan seorang mantan presiden yang bulan ini (September, 2024) berpesta pora di sebuah festival musik.
Kemudian bulan september ini telah mencapai pertengahan, bagi yang luput atau tidak tahu sebelumnya, ada istilah yang menarik ketika bulan september itu tiba menjumpai kita yaitu "September Hitam". September Hitam sendiri mempunyai arti kita memasuki kembali sebuah lorong ingatan terhadap banyaknya kejadian yang tercatat ataupun tidak, mengenai kekerasan negara terhadap rakyatnya di sepanjang bulan september dalam rentang waktu yang panjang. Mengapa masih ada segelintir orang yang tetap percaya dan menghadiri kegiatan-kegiatan September Hitam? Dari pertanyaan itu menggiring saya untuk mengahadiri langsung kegiatan "Black September" di IFI Bandung 14 September lalu.
Dalam kegiatan itu saya hanya mengikuti Hearing Session dari Remake album Homicide yang berumur 20 tahun, yang tak direncanakan sebelumnya adalah itu bertepatan dengan dibunuhnya Munir Said Thalib pada 2004. Mendengarkan kembali album yang melegenda sembari ditampilkan visual bagaimana dari tahun 1998 sejak reformasi kekerasan negara hinnga ditutupnya daftar itu ketika Munir dibunuh. Entah kenapa rasanya malam itu seperti diriku hanyut dibawa oleh lantunan suara Herry Sutersna aka Morgue Vanguard serta melihat banyaknya peristiwa kelam dalam daftar, air mata pun tak sanggup menahan. Pedih, getir, takut, memposisikan bahwa esok atau lusa, saya bisa saja mengalami hal itu.
Ingatan-ingatan itu harus dirawat secara individu maupun kolektif. Menurut Schuman dan Schott (1989), mengikuti Karl Manheim, bahwa memori atau ingatan selalu terkait dengan peroses pencetakan generasi; perihal apa yang telah dialami oleh individu di awal masa mereka dewasa. Namun, ini bukan satu-satunya model memori yang muncul. Sama seperti Karl Marx mengenai kesadara kelas yang terpisah dari setiap pekerja, begitu juga ingatan kolektif merupakan suatu yang terpisah dari kepercayaan setiap warga negaranya. Sebab kenangan selalu melekat dan bisa mengejawatahkannya sebagai bentuk kolektivitas. Ingatan kolektif tentu saja menjadi nilai lebih untuk merawat jaman yang lebih baik menuju kebenaran sejarah.
Bagaimanapun hari ini saya hanya membahasakan keresahan yang menumpuk di dada, setelah sekian lama tak menulis akhirnya kembali menulis. Kepada ingatan kita yang mudah lupa, maka dari itu juga saya mencoba mendokumentasikannya lewat bahasa yang abadi. Mari mengorganisir keputusasaan menjadi sebuah nyawa yang tak pernah padam. Merawat ingatan juga tak selalu tertulis rapih dalam kertas yang dibukukan, terkadang sejarah tersimpan dalam dendam dan darah pada jiwa-jiwa yang pernah berurusan dengan para tiran yang bajingan. Dan upaya-upaya ini untuk mangamputasi impunitas yang telah mendarah daging.
Saya pinjam kalimat Zen RS untuk penutup, "Sebab lupa tak bisa membebaskan kita". Mari menolak Lupa.
Bandung, 21 September 2024.
2 notes
·
View notes
Text
Mengenang Indonesia Merdeka
"17 Agustus tahun 45,
itulah hari kemerdekaan kita"
Teman-teman pasti tau dong sama lagu ini. Jadi itu adalah lagu kebangsaan Indonesia, yang berjudul “Hari Merdeka”. Hari ini pada tanggal 17 Agustus 2023, Indonesia sedang merayakan kemerdekaannya lagi. Tentunya kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Pada saat itu negara kita sudah dibebaskan oleh penjajah. Tapi teman-teman, apa kalian sudah tau apa definisi dari merdeka dan kemerdekaan itu sendiri? Merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki banyak definisi:
Merdeka berarti bebas dari penghambatan, penjajahan dan sebagainya.
Merdeka berarti tidak terkena dan bebas dari tuntutan.
Merdeka berarti tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.
Sementara itu apa sih definisi dari kemerdekaan itu sendiri? Kemerdekaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan dimana sudah dapat berdiri sendiri. Kalian tau nggak sih peristiwa apa saja yang terjadi pada bangsa Indonesia sebelum menuju kemerdekaannya?
Peristiwa yang terjadi sebelum Indonesia menuju kemerdekaan adalah Jepang menyerah pada sekutu ketika Jepang telah mengalami kekalahan yang disebabkan oleh pemboman yang dilakukan oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki. Banyaknya korban yang tewas, menjadi pertanda berakhirnya perang kedua. Dari hal ini, terjadi peristiwa Rengasdengklok yang mana golongan muda dan golongan tua mempunyai pendapat yang berbeda untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah melaksanakan rapat dengan anggota golongan muda yang lainnya, golongan muda membawa Soekarno-Hatta untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Dengan adanya peristiwa ini, Soekarno-Hatta menerima untuk menyegerakan pelaksanaan kemerdekaan indonesia yang rapat proklamasinya diselenggarakan di rumah Tuan Laksamana Maeda dan dihadiri oleh beberapa golongan muda. Maka, tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia melaksanakan kemerdekaannya, dan pada tanggal itu juga kemerdekaan Indonesia menjadi hari paling bersejarah untuk bangsa Indonesia dan berita itu tersebar luar hingga ke pelosok negeri.
2 notes
·
View notes
Text
Ambil atau Lepas (Eps 1)
[5 Februari 2023]
“Dini hari ini telah terjadi gempa bumi besar yang melanda Turki tenggara, dekat perbatasan Suriah. Lebih dari 2.000 orang dilaporkan telah tewas dan ribuan lainnya terluka”
Suara penyiar televisi nasional itu menggaung di sebuah ruangan dengan ornamen gaya Jawa modern. Ditatapnya televisi tersebut oleh wanita paruh baya dengan busana abaya hitam lengkap dengan tudung warna tanah motif anggrek yang memberikan nuansa elegan. Wanita itu tak lain adalah Marlina, seorang ibu dan juga entrepreneur fashion muslim. Sudah lama menjadi seorang single parent sejak 8 tahun yang lalu setelah suaminya mengalami kecelakaan akibat perjalanan dinas.
“Innalilahi wa innailaihirojiun. Kasihan sekali Ya Allah” rapal doa Marlina
“Indira, coba buat event galang dana lewat penjualan hijab yang kemarin kita launching. Coba laporkan kepada tim marketing sebagai leadernya untuk mempromosikan event ini. Kita harus segera turun tangan” ucap Marlina kepada personal asisten Hijabi yang saat ini sedang duduk diatas sofa hijau berhadapan dengan Marlina
“Baik Bu” jawab Indira lekas menghubungi pihak yang dituju
Tak lama kemudian muncullah notifikasi panggilan dari anak sulungnya
“Assalamualaikum wr wb. Mama sedang apa? Sepertinya Lusa Azka akan pulang kerumah” Sapa suara diujung handphone Marlina
“Waalaikumsalam wr wb. Mama sedang istirahat di rumah bersama Indira, kebetulan ada barang yang perlu diambil dirumah. Mama baru saja ikut tasyakuran mitra Mama di Solo. Tumben kamu pulang mendadak begini, ada apa?”
“Ada barang yang perlu Azka ambil di rumah Ma. InshaAllah Azka akan terbang ke Turki membantu bencana yang ada disana Ma. Mama sudah melihat beritanya bukan?”
“Tentu sudah, ini Mama sedang akan melakukan penghimpunan dana untuk membantu korban yang ada disana. Apakah kamu yakin dengan konsekuensi disana? Ada berapa banyak yang ditugaskan kesana? Apakah aman untuk kamu?” tanya Marlina khawatir
“Keren Ma, gercep banget emang mamaku ini. InshaAllah ada beberapa tim dari Indonesia Ma. Mama tidak usah khawatir, Azka sudah prepare dari sejak lama bukan? Ini adalah suatu kesempatan langka dan sebuah kehormatan buat Azka bisa ikut membantu terjun kesana. Oke Ma? Azka sudah sampai parkiran. Nanti Azka kabari lagi ya Ma. Assalamualaikum wr wb” jelasAzka
“Mama tunggu dirumah ya. Waalaikumsalam wr wb”
Telepon itu pun terputus. Namun tidak dengan rasa khawatir Marlina saat akan melepas anak sulungnya untuk bertugas bak di Medan Perang. Antara mendukung keinginan anaknya menggapai cita-citanya atau mengkhawatirkan bagaimana nasib anaknya yang akan terjadi segala kemungkinan buruk yang ada disana.
“Indira, barang yang perlu diambil sudah kamu masukkan ke mobil kan?” tanya Marlina kepada asisten pribadinya
“Sudah Bu. Sudah dimasukkan ke mobil oleh pak Basuki. Ibu sudah ingin ke butik sekarang?” tanya Indira
“Apakah Bu Siska sudah memberi kabar jika sudah akan sampai?”
“1 jam yang lalu saya dapat kabar bahwa Bu Siska take off Bu. Kira-kira butuh sekitar 1 jam lagi Bu Siska akan sampai pada tempat tujuan”
“Oke, kita makan siang dulu saja di sekitar sini saja. Tempatnya kamu yang pilih”
“Baik Bu”
Marlina sudah mempercayakan Indira terkait tempat makan maupun menu makanan. Sudah 8 tahun bersama dengannya dan sudah hafal dengan segala kebiasaan dan kesukaannya.
“BRAKKKKKKK”
Dalam perjalanan menuju tempat makan, terjadilah kecelakaan antara mobil yang di kendarai Marlina dengan bus yang secara jelas jelas melakukan pelanggaran, dan di duga sopir yang terlampau mengantuk.
[BERSAMBUNG]
2 notes
·
View notes
Text
Kriminal kemarin, penistaan Wanda Harra hingga video asusila AS
Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta, terjadi pada Rabu (21/8), mulai dari penistaan agama yang dilakukan oleh pengarah gaya (fashion stylist) Wanda Harra hingga kasus dugaan video asusila atau pornografi mirip figur publik berinisial AS.Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.1. Pencuri di Gambir terancam hukuman matiKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Chandra Mata Rohansyah menyebut pelaku pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban tewas di Jalan KH. Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat bisa diancam hukuman mati.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
2 Warganya Tewas Tertimpa Pohon, Kades Kalimas Sampaikan Duka Cita Mendalam
2 Warganya Tewas Tertimpa Pohon, Kades Kalimas Sampaikan Duka Cita Mendalam #DukaCita #KepalaDesa #DesaKalimas #KabupatenPohuwato #PETI #PertambanganEmasTanpaIzin #KorbanTewas
Hargo.co.id, GORONTALO – Kamalangan yang dialami Kasman Due dan Yonson Hasan warga Desa Kalimas, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya, Kepala Desa Kalimas, Riston Hamim. Ayah Riston (sapaan akrab), menyampaikan duka cita mendalam dan turut belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas tertimpa pohon tumbang di lokasi pertambangan Desa…
View On WordPress
#Desa Kalimas#Duka Cita#Kabupaten Pohuwato#Kepala Desa#Korban#Penambang#Pertambangan Emas Tanpa Izin#PETI#Tewas
0 notes
Text
KNKT Masih Terus Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel
TANGSEL – Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat latih Tecnam P2006T di Lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan pada Minggu, (19/5/2024) lalu. Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menyampaikan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab peristiwa yang merenggut tiga nyawa tersebut. “Belum banyak (hasil). Kemarin baru survey…
View On WordPress
#Bandara Pondok Cabe#BSD Tangsel#insiden pesawat Tangsel#Ketua KNKT#korban pesawat jatuh di Tangsel#pesawat jatuh di Tangsel#Pesawat latih jatuh#Soerjanto Tjahjono#tiga orang tewas di dalam pesawat
0 notes
Text
Kriminal sepekan, kasus SMKN 56 hingga keluarga Vadel laporkan Nikita
Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan dan kriminalitas menghiasi Jakarta yang terjadi pada sepekan terakhir, mulai dari pelecehan di SMKN 56 Jakarta hingga keluarga Vadel Badjideh laporkan Nikita Mirzani.
Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.
1. Wanita di Tamansari tewas usai minum miras dari orang tak dikenal
Seorang wanita berinisial IA (18) tewas usai minum minuman keras (miras) yang diberikan oleh seorang wanita tak dikenal pada salah satu tempat hiburan malam, di Kelurahan Maphar, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat dini hari.
Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Adhi Wananda di Jakarta, Jumat, menyebut bahwa berdasarkan keterangan saksi, korban sempat mengeluarkan busa dari mulutnya setelah meminum minuman keras tersebut.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
Fakta Penemuan Mayat Wanita Bertato di Kolong Kasur Hotel Sejauh Ini
Fakta penemuan mayat wanita bertato di kolong kasur hotel mengungkapkan bahwa korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah hotel di Palembang. Diduga, korban dibunuh, dan penyelidikan polisi masih berlangsung untuk mengungkap identitas pelaku serta motif di balik pembunuhan tersebut. Polisi mencurigai adanya keterlibatan orang dekat korban dalam kasus ini.
0 notes