#Ketaqwaan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Selamat memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammaf SAW
#IsraMiraj2025#PerjalananSuci#RaihKeberkahan#KisahInspiratif#IslamicReminder#HijrahCinta#SpiritIsraMiraj#DoaDanIman#Ketaqwaan#MuhammadSAW#aviarnaindsutrialestate#kawasanindustriaviarna#aviarnagreetings
0 notes
Text
Kecantikan tanpa disertai dengan kesolehan dan ketaqwaan serta akhlak yang luhur adalah musibah.
Senin, 11 Rabiul Akhir 1446 H.
101 notes
·
View notes
Text
Tidaklah Allah Ta'ala menghadirkan setiap episode kehidupan kepada kita tanpa makna dan tujuan tertentu.
Maka, semoga setiap episode tersebut tidak hanya sebagai penuntas jatah usia kita saja, namun juga menambah ketaqwaan kita padaNya serta menjadi wasilah dalam menjemput hidup yang penuh dengan keridhaan dariNya.
Yaa Rabb, bimbing dan mampukan kami dalam memaknai setiap perjalanan yang Engkau berikan pada kami. Aamiin..
95 notes
·
View notes
Text
Lebih Mudah.
Ada suatu titik ketika hidup kita akan berada di sebuah titik yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Titik-titik yang sulit dan rumit, yang agaknya tak kita kuasai sedikitpun.
Akan ada masanya kita menjalani sebuah peran yang bagi kita teramat berat di permulaannya. Entah peran yang dimulai dari rumah, tempat menimba ilmu, tempat kerja, atau pada skala lain yang lebih besar dan lebih luas manfaatnya.
Di suatu waktu di masa depan sana, kita akan menghadapi sebuah permasalahan keruh yang sulit kita jernihkan. Masalah yang kadang membuat kita lupa untuk kembali pada pondasi kokoh yang mendasari segala jawaban di muka bumi ini.
Dan akan tiba saatnya, kita akan mulai mengemban amanah-amanah berat yang baru. Amanah-amanah yang mungkin akan terlalu berat kita pikul sendirian.
Oleh karenanya, bersamailah seseorang yang membuatmu merasa lebih mudah melewati fase demi fase pendewasaanmu. Seseorang yang dengannya kamu lebih mudah meningkatkan iman dan ketaqwaan. Yang dengannya lebih mudah untuk mengingat-ingat kebaikan.
Temukan seseorang yang juga mampu membersamaimu untuk bisa lebih mudah merenda syukur dan merajut sabar. Seseorang yang membuatmu lebih mudah berbagi teduh. Seseorang yang bersamanya, membuatmu lebih mudah untuk menguatkan diri meski barangkali ada hal pelik yang perlu kamu selesaikan.
Karena pada akhirnya, hidup tak mungkin tanpa masalah. Kita tak sedang berlayar di lautan mati yang tanpa ombak dan karang. Kita tak sedang melaut yang tanpa badai dan angin kencang. Entah apa yang nantinya lebih dulu menerjang, semoga kita masih sempat untuk mengusahakan sekuat mungkin untuk berpegang pada tali-Nya.
Namun, sebelum itu semua, pertama-tama mari kita buat diri kita untuk lebih mudah membuka mata hati untuk menerima nasihat-nasihat kebaikan. Mari buka pintu itu lebar-lebar tiap kali hidayah mengetuk. Persilakan mereka masuk dan jamu sebaik mungkin. Jangan hanya tunggu, tapi mari kita hampiri selangkah demi selangkah. Buat diri kita lebih mudah untuk meminta dan memberi maaf, juga berterima kasih. Dengan itu, kelak kita juga akan membuat siapapun seseorang itu jadi lebih mudah untuk membimbing dan mengarahkan.
Aamiin.
(Semarang, 22 Juli 2024. 20:35. Baru tiba di kamar kos. Sebuah tulisan untuk diri sendiri yang buru-buru dituang dari kepala karena terlintas pas lagi perjalanan motor ke kosan. Terinspirasi dari percakapan dan nasihat tak terduga dari bapak penjaga parkir di pertigaan Masjid Agung Pandanaran. Terimakasih bapak!)
40 notes
·
View notes
Text
Reminder Diri
Terkadang, hidup sempurna itu hanyalah tampak di sosial media.
Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam hidupnya.
Menjadi manusia saja, kadang masih banyak banget perjuangannya, apalagi jadi manusia baik, manusia penuh amanah, manusia bermanfaat. Pasti ujian dan ketidaksempurnaan dalam beberapa part hidup adalah suatu hal yang wajar.
Hidup itu udah berat, berat banget.
Tapi, kalo dipikul sendiri, pasti lebih kerasa beratnya daripada ujian sesungguhnya.
Makanya, Allah nyuruh kita untuk selalu curhat.
Iya, mencurahkan setiap hal yang kita lalui kepada-Nya.
Walaupun kadang, cara Allah mendengar dan menjawab do'a kita bisa jadi lewat manusia, tapi itulah keajaiban Allah. Selalu ga terduga bagaimana caranya.
Kalau kata ustadz Adi Hidayat:
Manusia, mau sesempurna apapun dia, (kecuali Rasul-Nya) pasti pernah melakukan kesalahan, jiwa kita hanya cenderung pada dua hal; ketaqwaan atau kemaksiatan.
Tapi, bukan berarti Allah membiarkan kita terhadap hal tersebut, justru dengan itu Allah ngingetin kita kalau Allah peduli sama kita.
Gaada bersih kalau gaada perbandingan dengan kotor, gaada sehat kalau gaada perbandingan dengan sakit.
Dan itulah hati, cara Allah membandingkan hati yang bersih dan penuh ketaqwaan ya dengan memperlihatkan bagaimana hati yang pernah bermaksiat.
Disitulah Allah memberikan pengingat ke kita melalui hidayah, hidayah juga dikasi ke setiap manusia, tinggal manusia nya aja yang mau mengambil kesempatan itu atau engga.
Sama hal nya dengan kehidupan, gaada senang kalau gaada perbandingan sedih, gaada ringan kalau gaada perbandingan berat.
Dan Allah akan selalu ngingetin kita; "Allah bersama prasangka hamba-Nya"
Semua akan terlihat mudah, ringan, bisa dilalui jika selalu berkhusnudzon sama Allah. Begitu pula khusnudzon kita terhadap manusia, bisa jadi Allah menitipkan keberkahannya melalui perantara manusia lain.
Jadi, jangan merasa sendiri, zhar.
Innallaha ma'ana.
25 notes
·
View notes
Text
Mana yang lebih baik??
Tulisan ini muncul kembali, sebagai kegusaran tentang membandingkan satu sama lain mana yang lebih baik.
Disatu sisi seorang ibu rumah tangga menulis bahwa tempat terbaik seorang wanita adalah rumahnya. Rumah tempat dimana seharusnya seorang perempuan terjaga, dan menjaga dirinya dengan baik tanpa harus berlelah-lelah mencari sesuatu yang bukan menjadi fitrahnya untuk mencari nafkah.
Disisi yang lain ada seorang ibu yang juga harus bekerja diluar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dari pagi hingga malam berjibaku dengan urusan pekerjaan yang harus ia selesaikan sebagai seorang karyawan.
Jadi mana yang lebih baik??
Kurasa impian semua wanita adalah tetap berada dirumahnya. Mendapat perlindungan dengan nyaman dari suaminya, tercukupi semua kebutuhannya baik dari sisi fisik maupun mentalnya. Terjaga dengan baik dan bahagia layaknya seorang ratu yang memang sudah sepatutnya berada di singgasananya.
Kurasa impian seorang wanita dan jika mau bertanya pada hati kecilnya adalah berdiam diri berada dirumahnya. Sebab sekuat-kuatnya seorang wanita, fitrah mereka tetaplah dirumahnya. Karena hal itu lebih terjaga kehormatannya, lebih mulia kedudukannya.
Namun sekali lagi, setiap wanita memiliki takdir yang tak pernah sama bagi satu sama lain. Jalan yang berbeda, keputusan yang berbeda, rasa sakit yang berbeda, penderitaan yang tak pernah sama. Maka tak adil rasanya bila memandang kecil peran mereka yang berupaya dirumahnya.
Begitupun sebaliknya, mereka yang dirumahnya juga telah banyak merelakan yang mungkin menjadi ambisi dan impiannya. Maka keduanya tak ada yang boleh membandingkan. Sebab keduanya tak pernah sama, dan tak ada yang tahu mana yang lebih baik diantara keduanya.
Bukan soal wanita itu taat tidak taat sama agama. Tapi memang kan tidak semua kondisi wanita sama. Tidak semua wanita dalam kondisi ideal dan berkecukupan serta terpenuhi kebutuhannya.
Jika dalam hidup kita, telah berada dirumah dengan baik, terjaga serta terpenuhi semuanya. Maka perbanyaklah rasa syukur sebab tak semua wanita berada dalam kondisi demikian. Mendoakan terbaik untuk mereka yang sedang dalam kondisi yang sedang tidak seberuntung kita pada hari ini. Semoga Allaah tolong dan kuatkan.
Jika dalam hidup kita, masih berupaya bekerja sebab ada tanggungan yang harus kita cukupi. Maka perbanyaklah doa meminta pertolongan Allaah agar ditolong dalam setiap keadaan sesulit apapun. Dan mendoakan terbaik juga kepada mereka yang tetap berada dirumahnya meski mungkin kita tak pernah tahu kesulitan dibalik ketaatan mereka untuk berkhidmat dirumah.
Jangan bermudah-mudahan menuduh seseorang tak taat ya hanya karena ia bekerja. Jangan pula bermudah-mudahan menuduh orang yang dirumah hanya menjadi beban untuk suaminya. Keduanya memiliki ujian dan kesulitannya yang berbeda. Keduanya memiliki kebahagiaan dan cara berbahagia yang tak pernah sama.
Kamu, seorang wanita yang memiliki sejuta impian. Jalani saja peranmu dengan sebaik-baik taqwa. Sebab yang membedakan satu sama lainnya adalah ketaqwaan dan rasa takutnya kepada Allaah.
Jangan berkecil hati bila saat ini mungkin peranmu masih kecil, masih sering diabaikan, masih sering tidak dianggap. Jangan berkecil hati bila mungkin pada hari ini kamu belum jua menikah, jangan berkecil hati bila mungkin hari ini kamu belum jua sampai pada impianmu. Karena memang semua orang sedang berjalan pada jalan takdirnya masing-masing. Dan mereka akan sampai jika memang sudah waktunya untuk sampai.
هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ.
if something is destined for you, never in million years it will be for somebody else.
Dan memang benar dunia ini konsepnya memang begitu. Sesuatu yang memang takdirmu akan mengikutimu sekeras apapun kamu melepasnya. Begitu sebaliknya, jika memang bukan takdirmu tidak akan menjadi milikmu sekeras apapun kamu berupaya mendapatkannya. Semoga Allah beri keberkahan yang lebih meluas dan dilipat gandakan berkali-kali untuk kita semua..
57 notes
·
View notes
Text
Mengambil Ibrah dari Mereka yang Tidak Kenal Lelah bersama Al-Qur'an
by Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al Hafidz
Mereka yang tak kenal lelah berinteraksi dengan Al-Qur’an contohnya adalah Rasulullah serta para sahabat.
“Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari.”
Dua golongan itu yang kita patut iri atau berkeinginan menjadi seperti mereka. Bagi aktivis keduniaan tidak akan punya keinginan itu. Barangsiapa yang menjadi aktivis akhirat akan tergiur untuk menjadikan interaksi dengan Al-Qur’an menjadi pengisi siang dan malamnya. Banyak sahabat yang menggabungkan kedua kriteria golongan itu dalam dirinya (menjadi ahlul Qur’an dan ahli sedekah).
Mereka yang tidak lelah bersama Al-Qur'an adalah yang tidak lelah dalam mengimaninya. Sampai akhir hayatnya tidak pernah terlintas sedikitpun untuk meninggalkan Al-Qur’an. Mendengarkannya saja dapat meningkat keimanannya. Apalagi membaca, menghafal, mentadabburinya.
Membaca Al-Qur’an bisa terus meningkatkan keimanan. Orang yang menghafalkan Qur’an itu karena merasa tidak puas hanya dengan membacanya saja. Jika ia sekali khatam per bulan, setahun hanya sekitar minimal 12x. Dia ingin khatamnya ratusan kali.
Jika keinginan itu melemah, recovery secara fisik dan batin dibutuhkan. Ketidaklelahan kita terhadap Al-Qur’an harus ada dalam : tilawah, tahfidz, tafsir, tadabbur, ta’allum, ta’lim, tathbiq.
Mengapa ada manusia yang tidak pernah lelah bersama Al-Qur’an? Sebab mereka orang-orang yang sudah beriman. Keimanan harus terus dipupuk dengan keilmuan. Harus ngaji. Do’a berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat → maksudnya ilmu yang tidak menghasilkan energi.
Ilmu ketika bersama iman akan menjadi ilmu yang sangat memberi manfaat / energi yang besar bagi manusia. Ketika manusia terus menambah ilmu, ia akan semakin yakin terhadap Al-Qur’an. Sehingga hatinya selalu tunduk kepada Allah. Ilmu harus kita jadikan menu harian. Terutama ilmu tentang Al-Qur’an.
Ta’dzim pada Qur’an → memandang Al-Qur’an sebagai sesuatu yang amazing. Merasa rugi sekali jika tidak membacanya, mengamalkan, dsb. Manusia yang memiliki ta’dzimul mal akan melakukan apapun untuk meraih itu. Begitupun pada Al-Qur’an, milikilah ta’dzimul Qur’an. Barang siapa yang mengagungkan lambang-lambang Allah (Al-Qur’an, Rasulullah, syariat Allah), hatinya dipenuhi ketaqwaan kepada Allah.
Al-Qur’an menjanjikan kebahagiaan. Bersama Al-Qur’an sangat membahagiakan dibandingkan memiliki materi / kekayaan sebanyak apapun. Ketika menjauh dari Al-Qur’an, hati akan berubah menjadi dipenuhi kesedihan, kegalauan. Harus kembali pada Al-Qur'an agar bahagia.
Ketika bersama Al-Qur’an kok nggak bahagia, segera istighfar atau bertasbih. Cek : apakah kebanyakan dosa, hubbun dunya, sudah tidak mencintai / dicintai Allah, tidak yakin lagi pada Allah. Tasbihlah saat tidak bahagia bersama Al-Qur’an, sesuai anjuran Rasul. Seseorang yang tidak ada cinta pada Allah di hatinya, Allah tidak mencintainya, sulit merasa bahagia dengan Qur’an.
Salah satu yang membuat orang tidak lelah dengan Al-Qur’an → dia telah membayar keimanannya dengan mujahadah (kerja keras). Misalnya dengan dia atur definitif kapan waktu untuk bersama Al-Qur’an. Bukan hanya ketika sempat, tapi menyempatkan waktu khusus. Kalau berhalangan di jam terjadwal, diqodho waktu lain. Setiap 1 bentuk mujahadah pasti akan menambah keimanan.
Jangan menyerah meski mengalami sisi lemah kemanusiaan. Manusia mungkin mengalami futur, tapi tetap lanjutkan interaksi bersama Al-Qur’an meskipun waktu berkurang. Biasanya sejam, tapi di hari itu (sedang tidak oke kondisinya) cuma setengah atau seperempat jam, tidak masalah. Itu lebih baik daripada menghentikan atau meninggalkan sama sekali.
Mujahadah lain contohnya : ia tetap menyelesaikan waktu bersama Qur’an meski harus ditambah sunnah tilawah lain, seperti tetap menyelesaikan tilawah yang biasanya harian ia kerjakan, ditambah dengan Al-Kahfi di hari Jum’at. Semua bentuk interaksi bersama Al-Qur’an akan punya dampak (sebab keutamaan) masing-masing. Optimalkan setiap bentuk interaksi dengan Al-Qur’an.
SESI QnA:
Bagaimana meningkatkan semangat istiqomah berinteraksi dengan Al-Qur'an?
= Dulu ustadz menghafal selalu membersamakan dirinya dengan orang-orang yang nggak lelah bersama Al-Qur’an. Akan membuat kita mikir, kok saya lelah banget baru sekian padahal beliau masya Allah mujahadahnya. Saya nggak mau kalah sama dia. Ambil inspirasi dari orang-orang sekitar kita, terutama orang-orang yang sudah menghadap Allah dan istiqomah selama hidupnya dengan Al-Qur’an
Bagaimana kiat memutqinkan hafalan Al-Qur’an?
= Ustadz tidak mau mengistilahkan kiat agar mutqin, tapi kiat untuk istiqomah dengan Al-Qur’an. Sebab orang yang istiqomah pasti mutqin. Sedangkan yang mutqin, belum tentu istiqomah. Orang yang istiqomah, sampai usia berapapun, setua apapun, selalu sibuk dengan Al-Qur’an. Seandainyapun kita sudah beristiqomah dengan Al-Qur’an tapi tidak mutqin, tetap mulia dan mendapatkan dampak kemuliaan itu dalam hidupnya. Bisa jadi dalam bentuk rezeki, kesabaran menghadapi ujian, dsb. Jika hanya fokus mutqin, itu hanya parsial. Target yang lebih besar : istiqomah. Istiqomah itu lebih mahal daripada semua materi, semua gelar. Istiqomah juga bentuk ikhtiar totalitas dalam ketaatan / penghambaan kepada Allah. Yang Allah nilai itu keistiqomahannya dalam mujahadah murojaah, bukan mutqin-nya. Allah tidak menilai hasil, tapi keistiqomahan dan kesabaran dalam prosesnya.
Bagaimana menanamkan ruh Al-Qur’an dalam keluarga?
Do’a itu penting. Manusia itu lemah dalam menghadapi keluarganya. Bisa lemah karena dirinya, lingkungannya, atau pembiayaan, dll. Sering-seringlah do’a pada Allah, beri qudwah pada keluarga, ada apresiasi & punishment. Jika dengan semua ikhtiar belum berhasil, kita sudah mulia di sisi Allah sebagai orang yang peduli pada keluarga agar jadi ahlul Qur’an. Berproseslah selalu. Yakinlah, bisa jadi Allah tidak realisasikan yang kita impikan itu di anak kita → barangkali di generasi berikutnya. Bisa jadi Allah realisasikan saat kita telah tiada.
- - -
7 Juli 2024, taujih disampaikan dalam Stadium General Halaqoh Qur'an Santri Non Mukim Rumah Qur'an Inspirasi.
Note : catatan ini saya bagikkan disini dengan sedikit ubahan kata untuk lebih mudah dipahami
28 notes
·
View notes
Text
Kalau ada problematika kehidupan kita yang tidak kunjung selesai, masih banyak kesulitan, hendaknya intropeksi diri.. masih banyak mungkin perangai-perangai ketaqwaan yang belum kita laksanakan
Ustadz Abdurrahman Thoyyib hafidzahullah - Bahjatu Qulub Al-Abrar (20)
25 notes
·
View notes
Text
Jangan Siakan
Tadi pagi kebetulan lihat dokumen perencanaan jangka pendek dan jangka menengah milik kantor tempat kerja, rinci sekali. Akhirnya dibuat merenung, bukankah kehidupan pribadi kita idealnya juga dibuat seperti itu?.
Bagaimana kita tahu progres hidup kita kalau kita tidak membuat rencana?.
Bagaimana kita tahu hal-hal yang perlu kita evaluasi dalam hidup kalau kita tidak membuat rencana?
Bagaimana kita bisa tahu apa yang perlu kita pelajari kalau kita tidak membuat rencana?
Jangan -jangan kita hanya berkutat pada rutinitas, hingga lupa kalau hidup itu perjalanan yang bertujuan.
Masalah waktu jadi peringatan tersendiri di Qur'an, ini jadi pengingat bahwa Allah menyuruh kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena waktu itu memperdaya.
Jangan berkutat pada pusaran yang sia-sia, jangan berkutat pada rutinitas hingga lupa merencanakan tujuan, lupa mengevaluasi hidup, lupa bahwa ada hal-hal yang perlu jadi perhatian, lupa tidak menambah iman, ketaqwaan, dan keilmuan.
20 notes
·
View notes
Text
Cinta dan Perang Suci
Video itu muncul di beranda Twitter, saat pejuang Al-Qassam menemukan wanita dan orang tua renta diatas ranjanganya, mereka kurang lebih mengatakan :
"Aku tidak akan membunuhmu, kami pengikut Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam, kami tidak membunuh wanita, anak-anak, dan orang tua, kami berbeda dengan lainya."
Mengutip Serial Cinta ust. Anis Matta :
Jika kamu berperang dalam kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Tetap ada kekerasan, darah, tapi cinta membuatmu menjadi agung.
Perang atau revolusi adalah drama kemanusiaan, disana ada perjuangan untuk melindungi orang yang kita cintai. Perang bukanlah kebencian, maka yang tak terlibat perang tidak boleh dijadikan korban.
Maka prajurit Islam harus menjadikan cinta atas dasar ketaqwaan, untuk mengontrol ambisi, agar menang melawan hawa nafsu. Perang semacam itu menghadirkan kemuliaan, menciptakan kehidupan dari kematian. Hanya dengan seperti itu, dapat menghentikan perang dengan perang.
From The River to The Sea, Palestine Will be Free!
73 notes
·
View notes
Text
Selamat berjuang mengendalikan hati dan jiwa dalam ketaqwaan kepada Allah, wahai diri.
87 notes
·
View notes
Text
Setiap kita diberikan taufiq oleh Allah itu berbeda-beda.
Ada yang Allah mudahkan untuk puasa, ada yang Allah mudahkan untuk shalat malam, ada yang Allah mudahkan untuk dzikir pagi petang, dawamkan apa yang Allah mudahkan untukmu. Istiqomah di atas ketaqwaan itu berat. Tapi taqwa tetap mesti diusahakan.
Semoga Allah terima amal ibadah kita semua yaa.
20 notes
·
View notes
Text
hijab syar'i dan hati yang baik, keduanya seringkali dipertentangkan. katanya, "ngga papa hijabnya ngga sempurna, atau bahkan ngga pakai hijab, yang penting hatinya baik. perbaiki hati dulu, yang bathin dulu. adapun yang lahir, yang terlihat dari luar seperti hijab, itu urusan belakangan."
padahal bila saat ini prioritas kita adalah memperbaiki yang bathin, maka bukan berarti kita meninggalkan untuk memperbaiki yang lahir. keduanya bisa berjalan beriringan, bahkan saling berhubungan.
bathin yang baik, akan tercermin pada lahir yang baik.
sebaliknya, lahir yang baik, akan menjaga bathin supaya senantiasa dalam kebaikan.
memang, ngga semua yang berhijab syar'i memiliki hati yang baik, akhlak yang mulia, ketaqwaan yang paripurna. namun seenggaknya, hijab syar'i dapat menjaga kita dari keburukan, dan mencegah kita dari berbuat buruk.
saat hendak melakukan hal yang terlarang, hijab syar'i dapat menjadi salah satu benteng kita. kasarannya, "malu sama hijab sendiri". ia juga dapat mengkondisikan kita supaya senantiasa berada pada lingkungan yang baik, biidznillahi ta'ala.
dan yang terpenting, mengenakannya adalah perintah dari Rabb pencipta kita. yang dengan menaatiNya, semoga rahmatNya senantiasa menaungi kita, memberi cahaya di sudut kehidupan kita.
semoga Allah senantiasa perbaiki lahir dan bathin kita, memudahkan kita pada tiap jalan yang mengantarkan pada ridaNya, aamiin ♡
7 notes
·
View notes
Text
"Kalau kamu memang masih butuh waktu untuk datang, bilang sama Allah biar kita sama-sama dilapangkan hatinya, dihebatkan sabarnya untuk menunggu dalam ketaatan" -Kak Atika Cahya
Untuk siapapun itu di masa depan, mari sama-sama bertaqwa! nanti saling hadir dalam ketaatan terbaik ya! untuk melejitkan ketaqwaan kita dihadapan Rabb kita! cita-cita kita berjumpa wajah Illah kita di syurga kan?
Semoga nanti saat kita berjumpa kita sudah sama-sama siap untuk saling menerima, semoga kita dilapangkan untuk menerima setiap takdir yang sudah Allah tuliskan.
102 notes
·
View notes
Text
Seni Berekspetasi
Terkadang, kita sering ditakutkan dengan terlalu banyak ekspetasi yang kita kejar, terlalu penuh pikiran yang ada di otak kita. Terlalu banyak pikiran dan kemungkinan-kenungkinan hidup yang kita bayangkan, sehingga itu yang membuat kita selalu jenuh, selalu berharap terlalu banyak, sampai tidak mempercayai proses.
Pada dasarnya kita hanya terlalu sering overload saja.
Nyatanya, hanya sekitar sedikit persen hidup itu berjalan sesuai dengan apa yang ada di otak penuh kita. Kita hanya terlalu khawatir dan larut dalam pikiran saja. Toh, kalau dijalani terkadang hal itu terasa mudah. Justru lebih mudah dari yang kita pikirkan.
Salah satu ciri kita mudah khawatir adalah kita menjadi tidak berani melakukan banyak hal. Kita takut gagal. Kita takut hal itu sesuai dengan bayangan ketidakberhasilan itu. Padahal, justru semakin banyak kegagalan berarti kita makin banyak mencoba. Kalau satu sudah gagal, rasanya untuk memulai hal itu kembali terasa sulit.
Nabi pun sudah mencontohkan, di saat kegagalan berada di pihaknya. Kekalahan tidak membuat beliau alpa, bahkan dijadikannya hal ini momentum memperbaiki diri dengan bersedekah. Sementara ketika kemenangan diraih, Nabi tidak lantas larut berlebihan dalam suka cita. Apalagi menjadikannya sarana pelampiasan dendam semata. Jika dalam momen kegagalan ahlak mulia Nabi tetap menyala, maka dalam kemenangan, nyalanya tentu semakin cerah.
Disitulah titik iman kita diuji. Ketika menghadapi keberhasilan, ataupun menghadapi kegagalan. Rasanya tak pantas jika kita merasa tinggi jika berhasil, dan merasa terlalu bersedih ketika menghadapi kegagalan.
Dimana letak kepercayaan kita terhadap Allah?
Kalau menghadapi hidup aja kita merasa sendiri.
Justru Allah hanya ingin melihat hambaNya selalu ingin bersandar kepadaNya, mengeluarkan kejenuhan, uneg-uneg, hingga hal kecil yang kadang kita bingung menghadapinya.
Ada yang namanya istikhoroh ketika diambang kebingungan menentukan pilihan, ada yang namanya solat taubat ketika kita merasa banyak salah, ada yang namanya dzikir untuk mengingat perlakuan kita. Beristighafar ketika salah, tahmid ketika penuh kesyukuran, tasbih ketika melihat keindahanNya, basmalah dalam memulai semua agenda kehidupan.
Jadi, yang diganti itu ‘mindset’ ketaqwaan kita sama Yang Diatas. Semakin kita yakin, semakin Allah akan memudahkan semuanya. Rencanakan semua yang kita inginkan, lakukan semua yang sudah direncanakan, output hasilnya jangan berkekspetasi berlebihan yang membuat kita jenuh.
Serahkan semua, Allah yang mengatur.
9 notes
·
View notes
Text
Hargai peran orang lain, meskipun status sosialmu lebih tinggi dari mereka, meskipun kamu lebih dahulu hadir, karena mereka pun sama sama punya peran sebagai "manusia" yang harus kamu perlakukan dengan baik.
Status kita dihadapan allah itu sama, ga pandang apapun, kecuali ketaqwaan.
9 notes
·
View notes