#Kerajaan Majapahit
Explore tagged Tumblr posts
temporaktif · 2 years ago
Text
Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di sekitar sungai Brantas, dengan pusatnya di daerah Mojokerto. Majapahit merupakan puncak keyajaan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan merupakan kerajaan terbesar Indonesia. Majapahit disebut juga sebagai Negara Kesatuan Kedua. Kerajaan Majapahit Tahukah kalian, faktor-faktor yang mendorong lahirnya kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar? Faktor-faktor yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
segudangpikiran · 6 months ago
Text
Majapahit: Sandyakala Rajawangsa
Penulis: Langit Kresna Hariadi
https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/156061
Tumblr media
Ulasan singkat dari cerita
Buku ini menceritakan saat Raden Wijaya yang masih dalam mana pemerintahan kerajaan Singasari dan juga mengisahkan akhir dari kerajaan Singasari, Judul bukunya Majapahit karena memang ini ada berhubungan dengan kerajaan sebelumnya yaitu kerajaan Singasari dan juga ada berhubungan dengan pasukan Kediri yang ingin membalas dendam terhadap kerajaan Singatari. Selan masalah Kediri, juga terdapat ancaman dari Mongol membuat cerita ini menjadi kompleks dan sungguh menarik, ditambah kitah cinta yang tidak jadi antara tuan putri Gayatri dan prajurit Wirota Wiragati karena Gayatri akan menjadi calon istri Raden Wijaya berdasarkan kehendak Sang Prabu, Kertanegara.
1 note · View note
daribuku · 2 years ago
Quote
Dia belum pernah ke Gyeokbukgung, tetapi membayangkan kompleks istana dengan museum dan pusat sejarah di sampingnya, membuatnya iri untuk kesekian kali. Apakah sejarah kerajaan besar di Indonesia seperti Majapahit, Mataram, Sriwijaya, juga dijelaskan pada khalayak dengan berbagai bahasa dunia agar orang dapat mempelajari keunggulan sejarah Indonesia?
Sinta Yudisia
#daribuku *Sirius Seoul* - Sinta Yudisia, Pastel Books
5 notes · View notes
alcaristia · 1 year ago
Text
Batu So’on Bondowoso, 2023
Tumblr media
Waktu pulang ke Bondowoso di lebaran kali ini, saya menemukan teman melancong baru. Sepupu jauuuuuuhh sekali. Jauh dari jarak temu, juga galur marga. Mereka yang kemudian mengajak saya menyusur kabupaten kecil ini.
Tahun ini saya mendapatkan jatah libur yang cukup panjang dari kantor, sekitar sepuluh hari untuk hari raya. Ibu juga memutuskan untuk mengambil cuti. Kami sekeluarga bersepakat untuk menghabiskan hampir seluruh hari libur ini di Bondowoso dan Malang.
Saya sudah membawa laptop, buku, dan aneka rupa barang tempur lainnya untuk berjaga-jaga terhindar dari kebosanan selama liburan. Saya memang tidak merencanakan banyak perjalanan. Hanya ingin datang karena sudah lama tidak pulang.
Namun, saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, seorang kerabat nyeletuk, “besok kalo ke Bondowoso kabarin, nanti diajak jalan-jalan. Ayo, besok ke Batu So’on!” Tentu saja dengan riang gembira saya menyambut tawaran tersebut.
Saya, ibu, adik kemudian diangkut oleh Budhe Yanti, Mbak Ovin, Mbak Iving, dan Mas Ipang menuju salah satu kawasan Ijen Geopark tersebut. Sekitar jam 8 pagi kami berangkat. Mbak Ovin sendiri yang menyetir.
Tumblr media
Batu So’on adalah situs sejarah berupa batuan-batuan yang tersusun secara alami membentuk pilar-pilar tinggi secara. Mirip Stonehenge di Inggris. Konon katanya situs ini terbentuk di zaman megalitikum. Dulu area ini pernah menjadi tempat perkumpulan dan pertapaan para abdi Kerajaan Majapahit.
Sebelum bernama Batu So’on, situs ini dikenal dengan Batu Solor. “Solor” berarti sulur. Tanaman-tanaman rambat menutupi batuan besar tersebut. Pemukiman di sekitarnya juga disebut Desa Solor, berada di paling atas Kabupaten Bondowoso. Sementara itu, “So’on” sendiri artinya susun, “Batu So’on” adalah batu yang disusun.
Karena letaknya berada di puncak pegunungan, akses jalan menuju lokasi ini cukup menantang. Jalanan sempit dan kanan-kirinya banyak parit. Belum lagi jalannya berupa tanah dengan banyak bebatuan. Perjalanan ke sini terasa seperti off-road.
Hanya saja, perjalanan menantang sekitar 1 jam dari pusat Bondowoso tersebut kemudian akan terbayar dengan pemandangan dan udara sejuk di atas sana. Hamparan hijau mengelilingi seluruh jarak pandang. Gazebo-gazebo dengan warung makan disiapkan untuk para wisatawan menikmati pemandangan. Kami sendiri langsung membuka bekal dan melahapnya bersama. Kondisi area yang sepi juga menjadi nilai tambah untuk pelancong bersantai dalam plesirnya.
Sayangnya, waktu saya datang ke sana, akses menuju objek utama batu susun masih dalam pembangunan. Alhasil, saya hanya bisa melihat bangunan “ajaib” tersebut dari jarak jauh. Batu-batuan itu juga sedang ditutupi oleh tanaman rambat yang membuat struktur bertumpuknya semakin tidak kentara. Hanya beberapa spot saja yang bisa terjamah untuk diambil potretnya.
Sekitar setengah hari saya dan keluarga menghabiskan waktu di Batu So’on. Pas untuk melipur penat dari hidup perkotaan. Sepulang dari Batu So’on, kami memutari lagi pusat kota untuk mengisi perut kosong. Banyak warung makan yang masih tutup karena libur lebaran. Dan mie ayam akhirnya menjadi penutup perjalanan hari itu.
Tumblr media
“Jangan kapok, ya! Masih ada Kawah Ijen, Pantai Pasir Putih, Gunung Bromo, dll. Besok kalau ke Bondowoso lagi kabarin aja, nanti jalan-jalan lagi,” kata Budhe Yanti di ujung perpisahan. SIAP!!!
-alcaristia- 280523 Semarang
4 notes · View notes
pergimelaut · 2 years ago
Text
xxii. miss benedict.
weekend ini berturut-turut ada pertemuan keluarga besar. sabtu kemarin saya ketemu sama keluarga besar dari ayah, dan hari ini saya ketemu sama keluarga besar dari ibu. ada kesamaan dari kedua pertemuan ini: saya ... nggak punya temen sebaya buat ngobrol orz adik saya nggak ikut, jadi nggak ada temen yang bisa digangguin. sepupu saya yang satu batch(?) pada nggak dateng ... :(
tapi hari ini saya menghabiskan waktu buat ngobrol sama ayah saya di pertemuan sama keluarga besar ibu. dan maksud saya pilih judul miss benedict di sini karena saya mau cerita pas kemarin di pertemuan keluarga besar ayah. jadi, saya akan cerita pengalaman kemarin. :D
di pertemuan keluarga besar ayah, sepupu-sepupu saya yang datang punya saudara, jadi mereka ngobrol sama saudara masing-masing. lalu ayah dan ibu saya terpencar ke dalam dua kelompok yang berbeda: kelompok ibu-ibu & kelompok ayah-ayah wkwk. dan karena saya sendirian, akhirnya saya ngajak ngobrol eyang saya hahaha. awalnya saya cuma ngajak eyang saya main wordle XD terus jadi merambat ke cerita-cerita lain.
saya sebetulnya suka kalau eyang saya cerita. saya suka dengerin. eyang saya cerita tentang masa mudanya dia. saya mau menuangkannya di sini sekalian mengingatnya :D
eyang saya sekolah di SR (sekolah rakyat). pelajaran yang masih ia ingat adalah pelajaran sejarah, bahasa inggris, musik, dan dansa. dia cerita, kalau sejarah, gurunya dipanggil dengan "nona" pakai bahasa mandarin, karena memang orang tionghoa. dan setiap kali materi tentang perang bubat (kerajaan majapahit lawan kerajaan sunda), hampir semua anak di kelas bisa sampai nangis, karena dia cerita dengan penuh penghayatan T_T tapi emang sedih sih asli T_T
terus kalau pelajaran bahasa inggris, gurunya akan bawa gitar dan menyanyikan salah satu lagu rakyat di inggris. soalnya, lagu rakyat ini diajarkan oleh orang-orang inggris di sekolah-sekolah di belanda, dan diteruskan sama belanda ke sini. saya jadi punya headcanon kalau arthur nyanyiin nesia lagu rakyat inggris TwT oke, fokus. dari lagu itu akan didedah liriknya dan dipelajari artinya dalam bahasa indonesia.
pelajaran musik dan dansa itu kedengerannya menyenangkan banget. gurunya akan memainkan piano. gurunya akan bernyanyi. dan gurunya juga mempraktikkan dansa. DANSA LHO. :D jadi penasaran. eyang saya terkesan sama salah satu guru musik, namanya (kalau nggak salah menuliskannya ya) miss benedict. yup, yang ada di judul post ini.
kenapa saya jadikan judul? soalnya, guru ini berjasa hingga bertahun-tahun-tahuntahun kemudian di hidup eyang saya, ketika kakek saya ditugaskan ke timor portugis (sekarang timor leste) waktu eyang saya hamil ayah saya. :D karena nggak boleh ada barang/surat yang dikirimkan dari sana, jadi miss benedict bertemu kakek saya di timor portugis dan menawarkan titip pesan ke eyang saya, lalu dia akan nyari rumah eyang saya di jawa dan menyampaikan pesannya. BAIK BANGET!! saya nggak paham detailnya kenapa guru musik ini punya kesempatan terbang pulang-pergi ke timor portugis & jawa seolah-olah bolak-balik dari rumah & warung, tapi, sekalipun dia memang punya aksesnya, saya tetep salut karena itu jelas hal yang nggak mudah untuk dilakukan.
setelah itu, eyang saya cerita banyaaaaak hal lainnya! termasuk ngasih saya wejangan. dan memberikan saya doa. wejangannya bahkan nggak berhenti sampai kami jalan bareng ke parkiran. saya merasa kalau kesempatan untuk bercerita tentang pengalamannya (dan apa saja yang mau ia katakan) ini merupakan hal yang jarang ia lakukan, jadi, saya bersyukur kalau kehadiran saya bisa mengisi kebutuhan itu. :D
2 notes · View notes
fefefufu · 9 days ago
Text
Sejarah Bendera Indonesia: Merah Putih, Simbol Perjuangan dan Identitas Bangsa
Tumblr media
Bendera adalah simbol penting yang mencerminkan identitas dan kebanggaan suatu negara. Bagi Indonesia, bendera yang dikenal dengan sebutan "Merah Putih" memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai lambang negara, tetapi juga sebagai simbol perjuangan, kemerdekaan, dan kebanggaan bangsa. Sejarah bendera Indonesia tidak terlepas dari perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keberdaulatan dari penjajahan.
Asal Usul Bendera Merah Putih
Bendera Merah Putih pertama kali digunakan sebagai simbol negara Indonesia pada masa kemerdekaan, tetapi asal-usul warna merah dan putih sudah ada jauh sebelumnya dalam sejarah Indonesia, bahkan pada masa kerajaan-kerajaan kuno.
Warisan dari Kerajaan Majapahit Merah dan putih sebagai warna yang mendominasi bendera Indonesia memiliki akar sejarah yang sangat tua. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa bendera Merah Putih mengandung pengaruh dari bendera kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang pernah berdiri di Jawa Timur pada abad ke-14. Kerajaan Majapahit memiliki simbol yang mirip dengan bendera Merah Putih, yaitu bendera yang terbagi dua dengan warna merah di bagian atas dan putih di bagian bawah.Selain itu, dalam tradisi masyarakat Majapahit, warna merah sering melambangkan keberanian, semangat, dan kemakmuran, sementara putih melambangkan kesucian dan kebersihan hati. Dua warna ini bisa dipandang sebagai simbol dari keseimbangan antara kekuatan dan kedamaian.
Pengaruh pada Masa Perjuangan Kemerdekaan Pada masa penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia sudah mulai menggunakan warna merah dan putih dalam berbagai bentuk perjuangan, baik dalam simbol-simbol perjuangan kemerdekaan maupun dalam bendera-bendera yang digunakan oleh organisasi-organisasi pergerakan.
Bendera Merah Putih dan Proklamasi Kemerdekaan
Bendera Merah Putih yang kita kenal sekarang baru secara resmi diangkat sebagai bendera negara Indonesia pada 17 Agustus 1945, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pada saat itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta, dan salah satu momen yang tak terlupakan adalah saat pengibaran bendera Merah Putih di halaman rumah Soekarno di Jakarta.
Siapa yang Mendesain Bendera Merah Putih? Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil karya dari seorang wanita bernama Fatmawati, istri pertama Presiden Soekarno. Fatmawati bersama beberapa orang perempuan dari organisasi perjuangan seperti Aisyiyah dan Gerakan Wanita Indonesia (GWI) merajut bendera pertama tersebut. Mereka menggunakan kain putih dan merah yang dijahit dengan tangan untuk membuat bendera yang sederhana tetapi penuh makna tersebut.
Fatmawati menjadi simbol peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan bendera yang ia jahit dengan tangan sendiri menjadi saksi bisu dari momen bersejarah yang menandai lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Arti dan Simbolisme Bendera Merah Putih
Bendera Merah Putih terdiri dari dua warna: merah di bagian atas dan putih di bagian bawah. Masing-masing warna ini memiliki makna yang dalam, yang melambangkan perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Merah: Warna merah melambangkan keberanian, semangat, darah yang telah tumpah, dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Merah juga melambangkan keberanian bangsa Indonesia dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan dalam mencapai kemerdekaan.
Putih: Warna putih melambangkan kesucian, kebersihan, dan kemurnian niat bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan yang mulia. Putih juga berarti kedamaian dan kesatuan, mencerminkan harapan bahwa Indonesia akan tetap bersatu dan damai dalam segala perbedaan yang ada.
Gabungan warna merah dan putih ini menggambarkan keseimbangan antara kekuatan dan kedamaian, keberanian dan kebersihan niat, serta semangat dan ketulusan perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Perjalanan Bendera Merah Putih dalam Sejarah Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, bendera Merah Putih resmi menjadi simbol negara. Momen pengibaran pertama kali oleh Soekarno dan Hatta diikuti dengan upacara peringatan kemerdekaan yang rutin dilakukan setiap tahun.
Pada masa-masa awal kemerdekaan, bendera Merah Putih harus menghadapi tantangan besar, mengingat Indonesia masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya dari berbagai upaya penjajahan dan pemberontakan. Bendera Merah Putih menjadi simbol yang menyatukan seluruh elemen bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman eksternal dan internal.
Perjuangan Melawan Belanda: Pada masa Revolusi Kemerdekaan, bendera Merah Putih menjadi simbol perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Pada periode ini, banyak terjadi insiden pembakaran atau perusakan bendera oleh pasukan Belanda, namun rakyat Indonesia tetap teguh mengibarkan bendera tersebut sebagai simbol kemerdekaan yang tak tergoyahkan.
Bendera dalam Tradisi Nasional: Seiring berjalannya waktu, bendera Merah Putih menjadi bagian integral dari setiap perayaan nasional, seperti Hari Kemerdekaan (17 Agustus), Upacara Bendera di sekolah-sekolah, hingga upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Bendera ini juga dikibarkan di setiap kedutaan besar Indonesia di luar negeri, menjadi simbol kehadiran dan kedaulatan Indonesia di dunia internasional.
Bendera Merah Putih dan Pancasila
Dalam konteks ideologi negara, bendera Merah Putih juga erat kaitannya dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Bendera ini mengingatkan kita pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa. Setiap kali bendera Merah Putih dikibarkan, hal itu bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi juga sebagai pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Bendera Merah Putih adalah simbol yang tidak hanya mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia, tetapi juga mengandung makna perjuangan, kesucian, dan cita-cita luhur bangsa. Sejak pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945, bendera ini menjadi saksi perjalanan panjang Indonesia menuju kemerdekaan dan keberdaulatan. Merah Putih adalah simbol yang mengingatkan kita akan pengorbanan pahlawan, semangat nasionalisme, dan tekad untuk tetap bersatu sebagai bangsa yang merdeka, maju, dan sejahtera.
0 notes
cacatotoofficial12 · 16 days ago
Text
Tumblr media
Kabupaten Sidoarjo (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦱꦶꦢꦲꦂꦗ, Pegon: سيداهرجا, translit. Sidåarjå; pengucapan bahasa Jawa: [sid̪ɔˈard͡ʒɔ]) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila. Penduduk kabupaten ini berjumlah 2.033.764 jiwa pada tahun 2021.[1] Kabupaten ini merupakan bekas kerajaan Jenggala (era kerajaan Kediri-majapahit) dan juga bekas dari Kadipaten Terung (Kadipaten Bawahan Majapahit era Majapahit akhir).
0 notes
cacatoto-2024 · 24 days ago
Text
Tumblr media
Kerajaan Gelgel adalah salah satu kerajaan yang pernah didirikan di Pulau Bali.[1] Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Pulau Bali, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.[2] Kerajaan Gelgel menerapkan sistem pemerintahan yang disesuaikan dengan Kerajaan Majapahit.[3] Masyarakatnya terbagi menjadi Bali Hindu dan Bali Aga.[4] Keberhasilan Ekspedisi Majapahit-Bali pada tahun 1343 masehi menempatkan Arya Kutawaringin sebagai Penguasa Wilayah Gelgel. Kerajaan Gelgel berdiri setelah Kyayi Klapodiana/I Gusti Kubontubuh menjemput dan menghaturkan Istananya kepada Ida Sri Semara Kepakisan (Ngelesir) pada tahun 1383 masehi,dan berakhir pada masa pemerintahan Ki Agung Maruti setelah diserang oleh pasukan Dewa Agung Jambe I pada tahun 1687.[5]
0 notes
mnrpardiman · 28 days ago
Text
AI Generated Essay
Kesetaraan Gender: Peran Wanita di Masa Indonesia Klasik
Kesetaraan gender merupakan isu yang terus diperjuangkan hingga saat ini, dan memahami peran wanita di masa Indonesia klasik memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai posisi mereka dalam masyarakat. Dalam konteks sejarah, peran dan status wanita di Indonesia klasik sangat dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya, ekonomi, dan keagamaan. Berbagai faktor tersebut menghasilkan dinamika yang berbeda, yang dapat diinterpretasikan dari sudut pandang kesetaraan gender.
Di banyak masyarakat tradisional Indonesia, wanita memiliki peran yang krusial dalam struktur keluarga dan komunitas. Mereka berfungsi sebagai penyokong utama kehidupan rumah tangga, menjalankan tugas-tugas domestik, mendidik anak-anak, serta menjaga tradisi dan budaya. Dalam banyak komunitas agraris, keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi tidak bisa dikesampingkan. Mereka terlibat dalam produksi pangan, pengolahan hasil pertanian, serta kerajinan tangan, sehingga memiliki kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal. Meskipun peran ini sering kali tidak terlihat di ranah publik, keberadaan wanita sebagai pilar kehidupan ekonomi dan sosial sangat signifikan.
Kedudukan wanita di Indonesia klasik juga dipengaruhi oleh sistem kekerabatan yang berlaku. Di beberapa daerah, seperti Sumatra Barat yang menganut sistem matrilineal, wanita memiliki posisi yang lebih kuat. Mereka berhak atas warisan dan menjadi pusat pengelolaan keluarga. Dalam konteks ini, kesetaraan gender lebih mudah tercapai, meskipun tantangan tetap ada. Sebaliknya, dalam masyarakat yang menganut sistem patrilineal, wanita sering kali mengalami penurunan status, bergantung pada pria dalam berbagai aspek kehidupan.
Agama dan spiritualitas juga memberikan pengaruh besar terhadap peran wanita di Indonesia klasik. Dalam tradisi Hindu-Buddha, wanita sering menjalankan peran penting dalam upacara keagamaan dan ritual. Mereka dapat menjadi pemimpin spiritual, meskipun masih berada dalam batasan-batasan tertentu yang ditetapkan oleh norma-norma sosial. Di sisi lain, pelanggaran terhadap norma gender sering kali muncul, menciptakan kontradiksi dalam penilaian terhadap peran wanita.
Dalam konteks politik, wanita juga memiliki kesempatan untuk memegang posisi strategis di kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Beberapa ratu dan permaisuri dikenal memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan, meskipun situasi ini tidak umum terjadi. Ini menunjukkan bahwa walaupun ada batasan yang ada, ada pula ruang bagi wanita untuk berkontribusi di tingkat yang lebih tinggi.
Peran wanita yang beragam ini turut tercermin dalam sastra dan seni. Banyak karya sastra dan seni rupa dari masa itu menampilkan tokoh wanita yang kuat, cerdas, dan berani. Representasi ini bukan hanya menunjukkan peran mereka di masyarakat, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya tentang kemungkinan dan aspirasi yang lebih tinggi.
Namun, meskipun wanita di masa Indonesia klasik memiliki ruang dan peran yang signifikan, tantangan terhadap kesetaraan gender tetap ada. Banyak wanita terhalang untuk mengakses pendidikan yang memadai, dan budaya patriarki yang mendominasi sering kali menghambat kemajuan mereka. Hal ini menciptakan kesenjangan yang perlu diatasi.
Kesimpulannya, peran wanita di masa Indonesia klasik menampilkan keragaman yang kompleks dan menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun menghadapi tantangan dan batasan, keberadaan wanita dalam sejarah Indonesia tetap penting dan layak untuk dipelajari. Memahami peran mereka tidak hanya memberi wawasan tentang sejarah, tetapi juga menjadi cerminan dari perjuangan yang masih berlangsung untuk mencapai kesetaraan gender di masa kini. Sejarah harus menjadi landasan bagi masa depan, di mana kesetaraan gender menjadi norma dan bukan sekadar wacana.
0 notes
situstterpercaya · 30 days ago
Text
Raden Wijaya
Tumblr media
Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit, kerajaan besar yang pernah mempersatukan Nusantara di bawah satu kekuasaan. Meskipun hidup pada masa sebelum penjajahan, pengaruh Raden Wijaya dalam membangun persatuan dan kekuatan di Nusantara menginspirasi perjuangan melawan penjajahan ratusan tahun kemudian.
𝐁𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 : Klik disin
0 notes
sejarahdunia66 · 1 month ago
Text
Berita Hari Ini di Panen66: Sejarah yang Pernah Ada di Indonesia
Tumblr media
Selamat datang di Panen66! Hari ini, kita akan mengulas sejarah Indonesia yang kaya dan beragam, mencakup perjalanan panjang dari zaman prasejarah hingga kemerdekaan dan modernisasi. Sejarah Indonesia tidak hanya dipenuhi dengan peristiwa penting, tetapi juga dipenuhi dengan kekayaan budaya, keragaman etnis, dan pelajaran berharga untuk masa depan.
1. Zaman Prasejarah
Sejarah Indonesia dimulai jauh sebelum kedatangan bangsa asing. Di zaman prasejarah, pulau-pulau di Indonesia dihuni oleh masyarakat yang berburu dan meramu. Temuan artefak seperti alat batu di situs-situs seperti Sangiran dan Pacitan menunjukkan bahwa manusia modern telah menghuni wilayah ini sejak lebih dari 1,5 juta tahun yang lalu. Kegiatan manusia di zaman ini juga menunjukkan awal mula peradaban yang akan berkembang di kepulauan ini.
2. Kerajaan-Kerajaan Kuno
Indonesia merupakan rumah bagi banyak kerajaan besar, seperti Srivijaya dan Majapahit. Kerajaan Srivijaya, yang berdiri pada abad ke-7, merupakan pusat perdagangan dan agama Buddha yang penting di Asia Tenggara. Diikuti oleh Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, dikenal dengan kekuatan politik dan kebudayaan yang meluas hingga ke Filipina dan Malaysia. Era ini menciptakan landasan budaya yang kaya yang masih mempengaruhi Indonesia hingga saat ini.
3. Kedatangan Bangsa Eropa
Pada abad ke-15, kedatangan bangsa Eropa, khususnya Portugis dan Belanda, mengubah peta politik dan ekonomi Indonesia. Kolonialisasi Belanda dimulai dengan pembentukan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1602. Selama lebih dari 300 tahun, Belanda menguasai Indonesia, mengeksploitasi sumber daya alam, dan mengubah struktur sosial masyarakat.
4. Perjuangan Kemerdekaan
Pada awal abad ke-20, semangat nasionalisme mulai bangkit di kalangan rakyat Indonesia. Berbagai organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak bangsa. Perjuangan ini mencapai puncaknya pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II. Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, mengakhiri era penjajahan dan menandai lahirnya negara baru.
5. Era Orde Lama dan Orde Baru
Setelah kemerdekaan, Indonesia memasuki periode yang penuh tantangan. Era Orde Lama di bawah kepemimpinan Soekarno ditandai dengan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Pada tahun 1966, Soeharto mengambil alih kekuasaan dan memulai Era Orde Baru, yang dikenal dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Namun, era ini juga diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia dan pengekangan kebebasan.
6. Reformasi dan Era Modern
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami gerakan reformasi yang berhasil menggulingkan Soeharto. Era reformasi membawa perubahan besar dalam sistem politik, termasuk desentralisasi kekuasaan dan peningkatan partisipasi masyarakat. Indonesia kini merupakan negara demokrasi yang kaya akan keberagaman, dengan berbagai suku, bahasa, dan budaya yang hidup berdampingan.
7. Indonesia di Panggung Dunia
Saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Dengan kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang beragam, Indonesia memainkan peran penting di kancah internasional. Dalam berbagai forum, seperti G20 dan ASEAN, Indonesia berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas regional.
Kesimpulan
Sejarah Indonesia adalah perjalanan yang penuh warna, mencerminkan dinamika dan ketahanan bangsa. Dari zaman prasejarah hingga era modern, setiap momen sejarah memiliki pelajaran berharga untuk generasi mendatang. Di Panen66, kami berkomitmen untuk terus menyajikan berita dan informasi yang relevan, termasuk menggali warisan sejarah yang membentuk Indonesia hari ini.
Ikuti terus berita terbaru di Panen66, dan mari bersama-sama memahami perjalanan sejarah Indonesia yang kaya ini!
0 notes
cacatoto7 · 1 month ago
Text
Candi Jabung – Probolinggo, Jawa Timur
Tumblr media
Sumber gambar: Wikimedia
Candi Jabung adalah salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang dibangun pada 1354 Masehi. Berdasarkan kitab Pararaton, Candi ini diperkirakan dibangun sebagai makam Bhra Gundul salah seorang keluarga Raja. Candi bercorak Buddha ini identik dengan warna merah karena material utamanya yang merupakan bata merah.
0 notes
segudangpikiran · 5 months ago
Text
Majapahit: Bala Sanggrama
Penulis: Langit Kresna Hariadi
https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/156062
Tumblr media
Akhirnya, selesai sudah membaca buku ini. Baru kali ini membaca sejarah itu tidak terasa membosankan. Malah ingin membuat baca lagi dan lagi. Nah, ini ada ulasan singkat dari buku berjudul Majapahit: Bala Sanggrama.
Buku ini mengisahkan tentang akhir dari kerajaan Singasari dan juga cerita pengejaran yang dilakukan pasukan Kediri kepada Raden Wijaya dan Bala Sanggrama setelah terbunuhnya Sang Prabu, Sri Kertanegara. Bala Sanggrama adalah kumpulan prajurit kepercayaan dan sekaligus merupakan sahabat dekat Raden Wijaya.
Buku ini termasuk kategori fiksi sejarah. Selain berisikan sejarah, buku ini juga dihiasi dengan hal-hal berbau mistis. Selain itu, penggunaan kosakata dan pribahasa jawa mampu memperluas pengetahuan pembaca.
9 notes · View notes
draguscn · 2 months ago
Text
Rencana Novel 250Y
Ide kalau sudah datang wajib di-TL. Saya berpikir dulu memang mau belajar dari tulisan-tulisan Langit Kresna Hariadi. Mungkin juga membeli ulang Senopati Pamungkas. Saya tertarik ingin bikin romansa historik. Tapi idenya yang keluar adalah “orang yang hidup 250 tahun” nah .. itu ngga cukup panjang untuk ditarik ke jaman Kerajaan Majapahit. Idenya langsung disambut pertanyaan dari tahun berapa ke…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
priangancom · 2 months ago
Text
Perang Bubat; Antara Cinta, Ambisi, dan Kehancuran Majapahit
NUSANTARA | Priangan.com – Perang Bubat merupakan salah satu bagian dari kisah sejarah yang masih dikenang sampai saat ini. Peristiwa itu mencatatkan pertempuran yang terjadi antara Kerajaan Sunda dan Majapahit pada abad ke-14 lalu. Kisah dari perang ini berawal ketika Raja Majapahit, Hayam Wuruk, jatuh hati kepada Dyah Pitaloka Citraresmi yang merupakan anak dari Raja Sunda, Prabu Linggabuana.…
0 notes
pardomuansitanggang · 2 months ago
Text
Biografi Gajah Mada, PARDOMUANSITANGGANG.COM –  Biografi Gajah Mada Nama Lengkap: Gajah Mada Tempat, Tanggal Lahir: Tepat dan tanggal lahir tidak pasti, diperkirakan sekitar awal abad ke-14 di Jawa Timur Tanggal Wafat: Diperkirakan sekitar tahun 1364 Latar Belakang Gajah Mada adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Meskipun banyak detail tentang kehidupan awalnya yang tidak jelas, Gajah Mada dikenal sebagai seorang patih (perdana menteri) dan panglima militer yang sangat berpengaruh dalam memperluas kekuasaan Majapahit. Karir dan Pencapaian Awal Karir Gajah Mada pertama kali dikenal dalam sejarah sebagai komandan pasukan pengawal raja (bhayangkara) pada masa pemerintahan Raden Wijaya, raja pertama Majapahit. Karirnya mulai menonjol ketika ia berhasil menumpas pemberontakan Kuti pada tahun 1321. Keberhasilannya ini membuatnya semakin dihormati di istana Majapahit. Sumpah Palapa Pada tahun 1336, Gajah Mada diangkat sebagai Patih Amangkubhumi oleh Raja Tribhuwana Wijayatunggadewi. Pada upacara pengangkatannya, ia mengucapkan Sumpah Palapa, sebuah sumpah untuk tidak menikmati kesenangan duniawi sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sumpah ini menggambarkan tekadnya yang kuat untuk memperluas kekuasaan kerajaan dan menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara. Ekspansi dan Penaklukan Di bawah kepemimpinan Gajah Mada, Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya secara signifikan. Berikut beberapa wilayah yang berhasil ditaklukkan atau diintegrasikan ke dalam kekuasaan Majapahit: Bali: Ditaklukkan pada tahun 1343, mengakhiri kekuasaan kerajaan Bedulu. Sumatra: Beberapa kerajaan di Sumatra, termasuk Sriwijaya, juga berada di bawah kendali Majapahit. Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara: Berbagai ekspedisi dilakukan untuk memperluas pengaruh Majapahit ke wilayah-wilayah ini. Gajah Mada juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang cerdas dan diplomat ulung. Ia berhasil menjalin hubungan politik dan ekonomi yang kuat dengan berbagai kerajaan di luar Jawa, yang membantu memperkuat dominasi Majapahit. Masa Kepemimpinan Hayam Wuruk Masa kejayaan Gajah Mada mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yang naik tahta pada tahun 1350. Kerja sama antara Gajah Mada dan Hayam Wuruk membawa Majapahit ke puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaan Majapahit mencakup sebagian besar Nusantara, yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina selatan. Akhir Kehidupan dan Warisan Kehidupan Gajah Mada berakhir sekitar tahun 1364. Setelah kematiannya, Majapahit mulai mengalami kemunduran, meskipun masih bertahan sebagai kerajaan yang kuat untuk beberapa dekade berikutnya. Warisan Gajah Mada tetap kuat dalam sejarah Indonesia sebagai simbol persatuan dan kekuatan. Sumpah Palapanya menjadi inspirasi bagi perjuangan untuk menyatukan Nusantara dan membangun negara yang kuat dan bersatu. Kesimpulan Gajah Mada adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Sebagai Patih Amangkubhumi Majapahit, ia berperan penting dalam memperluas kekuasaan kerajaan dan menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara. Sumpah Palapanya mencerminkan tekad dan dedikasinya untuk tujuan ini. Warisannya tetap hidup sebagai simbol persatuan dan kebesaran Majapahit dalam sejarah Indonesia.
0 notes