#Kerabat
Explore tagged Tumblr posts
melianaaryuni · 8 months ago
Text
Tradisi Menjelang Ramadan di Beberapa Daerah
Gambar dari https://www.indonesia.travel/ Kebiasaan setiap daerah menyambut Ramadan seringkali berbeda. Kegembiraan menyambut bulan puasa pun terjadi pada individu daerah tersebut. Bahkan ada yang melakukan ritual sebelum Ramadan tiba. Di daerah saya, tradisi menjelang Ramadan itu tidak banyak, ya, Temans. Namun, banyak orang yang melakukannya juga. Tradisi itu seperti berziarah kubur, sedekah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
diochandrasefa · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Hai hai sobat dio👋🏻 Happy weekend buat kamu yang udah end sama dia🤭 Ngomongin soal silaturahmi, itu penting loh sobat dioo untuk menciptakan kerukunan, mempererat hubungan, mencegah perselisihan dan masih banyak lagii. Menurut sobat dio apa sih alasan kita harus bersilaturahmi? Yuk tulis di kolom komentar😉 Silaturahmi sama mantan juga gapapa kan, iyakan ka dio?😜 #manfaat #silaturahmi #rukun #harmonis #kerabat #jalankan #mantan #hihi #ngakakabiez #jokes #bapackbapack #sobatdioselaludidepan #majubersamakadio #bacalegpks #pksunggul #pksmuda https://www.instagram.com/p/CporyTgLVuj/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
justpentdraws · 5 months ago
Text
Tumblr media
i know that yall dont follow me for keralis art but you have to deal with it
23 notes · View notes
wahyu-----putra · 11 months ago
Text
Tag yang memberiku semangat
selalu ucapkan alhamdulilah di setiap saat
0 notes
Tidak mencari yang sempurna
0 notes
Text
BERKAH, Call 0811-976-549, Keutamaan Sedekah Kepada Kerabat di Cibiru Wetan Bandung
Tumblr media
KLIK WA https://wa.me/62811976549, Cara Membayar Fidyah Karena Hamil, Cara Membayar Fidyah Puasa Karena Sakit, Cara Kira Bayar Fidyah, Cara Kira Bayar Fidyah Puasa, Cara Bayar Fidyah LansiaYayasan Mutiara Harapan ( YMH ) adalah lembaga nirlaba milik ummat/ masyarakat yang dapat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhua�fa dengan dana zakat, infaq, sodaqoh serta wakaf, dan dana � dana yang dihalalkan oleh syariat dan legal, dari perorangan, kelompok masyarakat, perusahaan dan lembaga lainnya. Kelahirannya diawali dari empati kolektif dari Komunitas Wiraswasta yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin dan juga banyak berjumpa dengan masyarakat kaya. Maka digagaslah sebuah manajemen galang kebersamaan dengan siapa saja yang peduli terhadap nasib masyarakat miskin / dhua�afa.Istana Yatim 2 Mutiara Harapan IndonesiaJln. Utama Puri Bintaro Hijau A6/4Pdk ArenTangerang SelatanBanten 15423Tlp. 021 - 73460522WA 0811-976-549Lebih lengkap kunjungihttps://istanayatim.org/https://www.instagram.com/istanayatim2/https://www.facebook.com/istanayatim2#sedekahramadan, #sedekahjariyah, #sedekahjumaat, #sedekahjariah, #sedekahjumatpekanansedekah jumat nasi bungkus, hadist sedekah di bulan sya ban, keutamaan sedekah di bulan ramadhan, keutamaan sedekah ruwah, keutamaan bulan sya ban al manhaj, keutamaan puasa di bulan sya ban, hadits tentang bulan sya ban, rahasia bulan sya ban
0 notes
trevelumrohhajimozaik · 2 years ago
Text
Wisata Tour Travel Umroh
Tumblr media
Wisata tour travel umroh,08994583655Biro travel umroh bogor terpercaya 2023. Travel Umroh Terpercaya dan Banyak Paket sesuai Budget Anda,kalian ingin wisata tour umroh bersama keluarga atau kerabat teman teman kami memiliki komunitas kita akan Amanah dan silahturahmi tidak akan putus,Wisata tour travel umroh silahkan konsultasi dengan Admin Kami Di Wa 08994583655.Wisata tour travel umroh di Bogor insyaallah kami amanah.Mozaik lah solusinyatravelumrohresmikemenag #travelumrohvip #travelumrohvipdiindonesia #travelumrohvipindonesia #travelumrohamanahterpercaya #travelumrohbogor#travelumrohhaji #gtravelumroh #travelumrohplus #travelumrohplusturki
0 notes
cetakyasinmedan · 2 years ago
Text
VENDOR 0878-1086-0755 Buku Yasin Hotprint
Tumblr media
0 notes
andromedanisa · 1 year ago
Text
Ujian itu bernama, keyakinan..
Jika Allaah sudah berkehendak, dibelahan bumi yang jauh sekalipun. Jika memang takdirnya bertemu dan bersatu, maka mereka akan bertemu dan bersatu dalam kebaikan.
Sebab jika memang jodoh, Allaah akan menggerakkan kedua hati seseorang, bukan hanya salah satu diantaranya.
Pagi ini berjalan-jalan santai dengan ibu, ketika perjalan menuju pulang kerumah. Kami berdua mampir disalah satu teman dekat ibu yang sudah sepuh. Tahun ini memasuki usia 79 tahun, Masya Allaah sepuh sekali. Namun ingatan dan cara bicara beliau ini masih Masya Allaah baik sekali.
Dalam pertemuan kami, banyak sekali hal yang dibicarakan, dan banyak sekali hikmah yang saya dapatkan. Perihal takdir dan kehendak Allaah kepada hamba-hambaNya.
"mohon doanya ya, Bu. Mb Nisa ini sudah empat tahun menikah namun belum Allaah karuniai keturunan. Dua kali keguguran, semoga Allaah beri ganti dengan yang lebih baik lagi." Ucap ibuku kepada teman ibu yang sepuh itu.
"Qadarullaah, ya mb Nisa. Nggak apa-apa, Insya Allaah, baik. Yang penting kita sebagai manusia harus yakin, bahwa Allaah memberikan yang terbaik untuk kita. Mungkin terlihat sedikit lama, tapi percayalah pasti ada kebaikan yang sudah Allaah siapkan nantinya. Karena jika Allaah sudah berkehendak, sekalipun jauh dan nggak mungkin untuk ukuran manusia, hal itu akan terwujud diwaktu yang tepat." Ucap teman ibu dengan mata yang begitu berbinar sambil menatapku.
"Anak perempuan saya yang keempat mbak, dia paling sukses diantara ketiga kakaknya yang laki-laki. Menikah diusia 33 tahun sempat membuat saya dan suami khawatir sebagai orangtua. Perempuan usia segitu sudah waktunya menikah.
Berkali-kali gagal proses ta'aruf sebab dinilai kurang cantik, tak menyurutkan keyakinannya, bahwa takdir Allaah tidak pernah salah. Kalau dihitung-hitung mungkin sekitar lima belas kali gagal saat proses nadzor, mbak.
Singkat cerita, waktu aku ke rumah Malang, saya itu sakit. Dan pergilah berobat ke dokter. Saat itu saya diantar suami dan yang berjaga dokter laki-laki. Ketika diperiksa kami banyak ngobrol tapi saya nggak pernah bilang kalau saya punya anak perempuan yang belum menikah. Intinya, saya diminta untuk kontrol lagi satu minggu jika dirasa masih ada keluhan.
Satu Minggu saya ndak kontrol, karena saya harus balik ke Surabaya esok harinya. Ternyata malam harinya waktu saya dan suami silaturahmi ke rumah kerabat yang lain. Dokter tersebut telpon kerumah saya yang di Malang, nah yang nerima telpon itu anak perempuan saya.
Sampai rumah, anak perempuan saya bilang, "Bu, tadi ada telepon dari dokter A temen ibu katanya. Minta tolong ibu telpon balik, ini nomernya." Anak saya ngasih nomer yang sudah dia catat tadi waktu tadi mereka ngobrol.
Lalu, cepat-cepat saya hubungi dokter tersebut dan bilang kalau mungkin saya nggak bisa balik kontrol pekan depannya. Ketika saya telepon, dokter tersebut malah minta izin mau datang kerumah mau nadzor anak perempuan saya katanya. Saya masih kaget, langsung mengiyakan saja tanpa sempat bertanya kepada suami. Dan benar, keesokan harinya dokter tersebut dateng kerumah mbak, dan bilang kalau dia ini seorang dokter, duda punya anak satu, istrinya sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit. Dan kedatangannya disini mau nadzor anak perempuan ibu buat menjadi calon istrinya.
Ditemuin sama Bapak diajak ngobrol panjang lebar dari jam 8 sampai jam 4 sore. Setelah sholat Dzuhur, suami saya bertanya ke anak perempuan saya tentang dokter laki-laki ini dan tentang niat baiknya ini. Siapa yang menyangka mbak Nisa. Anak saya yang sebelumnya nggak pernah pacaran ini, selalu menjaga diri, nggak pernah saya tahu dekat dengan siapa, suka sama siapa, nggak panik dengan usianya yang belum menikah yang penting baginya adalah belajar tentang persiapan pernikahan. Allaah gerakkan hatinya mau untuk proses dengan dokter tersebut. Setelah mereka nadzor dan banyak berbincang. Mereka berdua sepakat untuk lanjut ketahap berikutnya. Dan akhirnya mereka menikah, dikaruniai tiga orang anak.
Anak perempuan saya ini mbak, Masya Allaah sekali. Dia mungkin memang tidak cantik seperti perempuan pada umumnya, tapi hatinya sungguh cantik. Terkadang saya sebagai orangtuanya sampai mikir, ya Allaah apa bisa anakku ini menikah meski parasnya tidak cantik. Namun Allaah menjawab keragu-raguan saya. Allaah datangkan seseorang yang tampan, berbudi baik, bertanggung jawab dan menerimanya apa adanya. Kadang suka nggak nyangka aja dengan kisah perjalanan anak perempuanku ini mbak, namun sekali lagi sayapun takjub dengan kuasa Allaah. Sekalipun mustahil untuk ukuran manusia, tidak ada yang mustahil untuk Allaah. Jika memang jodoh, akan ada jalannya. Jika memang sudah Allaah kehendaki, akan terwujud sebagaimana sukarnya dalam proses itu.
Anak perempuan saya, selalu bilang gini ke saya, "Bu, tidak ada yang sulit bagi Allaah jika Allaah sudah menghendaki. Yakin saja sama Allaah, sebab Allaah sudah menjamin semuanya dengan ukuran kita sebagai manusia. Insya Allaah, keyakinanmu pada Allaah nggak bergeser dengan apapun Bu. Sekalipun usiaku untuk menikah nanti mungkin sudah tidak muda lagi."
Saya selalu membesarkan hati orang-orang yang sedang menunggu apapun itu dengan kisah ini mbak, bahwasanya Allaah Maha Mendengar doa para hambanya yang berdoa dengan penuh keyakinan kepadaNya. Tidak akan tertolak sebuah doa, sebab Allaah mengabulkan semua pinta hambaNya. Saya dulu sampai hampir putus asa, saya sampai mikir bagaimana kalau saya meninggal sementara anak saya masih belum juga menikah. Namun keyakinan saya hanya satu, bahwasanya Allaah tak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan saya. Ketika saya diuji sebuah penantian tentang jodoh anak saya. Maka Allaah sudah menyiapkan balasan terbaik setelahnya.
Takjub sekali rasanya mendengar kisah yang penuh hikmah ini. Amalan apa yang dia lakukan sehingga kebaikan itu datang kepadanya dengan banyak kebaikan yang tak terduga-duga. Perihal keyakinan penuh kepada Allaah. Bahwa hanya karena sedikit terlambat, bukan berarti tidak pernah sampai. Semua penantian akan sampai diwaktu yang tepat menurut Allaah.
Before we question Allah timing, we must ask the more important question: am I ready to receive the answer to my prayer?
412 notes · View notes
langitawaan · 1 year ago
Text
165.
Suatu hari, doa-doamu akan Dia jawab dengan cara-Nya. Mungkin sedikit lebih lama, kamu diminta untuk menanti dengan penuh kesabaran.
Ada banyak keresahan. Pasti. Undangan pernikahan yang datang setiap pekan. Teman sebaya yang telah menggendong bayi, juga pandangan mereka tentang kamu yang sudah seharusnya menikah.
Kamu masih berada di ambang pertanyaan, sudah pantaskah? Sebabnya beberapa kali yang coba datang kamu abaikan. Bukan, bukan karena terlalu pemilih tapi memang belum waktunya.
Prosesmu tidak akan sama dengan teman yang lain. Banyak pertimbangan untuk melaju ke arah sana. Sementara tekanan dan tuntutan dari keluarga dan kerabat sudah menguras tenaga dan cukup memusingkan kepala.
Hingga kelak Dia sendiri yang akan menuntun hati dan langkahmu. Dia pula yang akan menggerakkan hatimu untuk terbuka menerima seseorang dengan segenap keridhoan.
Hilang sudah keraguan berganti segenap keyakinan. Pun sirna segala ketakutan berganti keberanian. Akan banyak sujud syukur penuh kepasrahan dan keharuan dalam proses ditemukan dan menemukan.
Semoga jika seseorang itu datang kamu pun telah menjadi sebaik-baik dirimu untuk dibawa menuju ketaatan. Selamat terus membaik, duhai hati yang mendamba kebaikan🌻.
Lembur, 01.41 | 28 Juni 2023.
291 notes · View notes
rubahlicik · 2 months ago
Text
Mylog: Si Mawar Bejat
Buat yang ga ngikutin siapa mawar, bisa baca postingan Aink yang ini.
Sehari setelah aink dapet laporan soal kebejatan si mawar, si mawar nelpon.
Basa basi, nanya kabar. Lanjut kepo, enum aink ada obrolan ga enak ga? Ya aink jawab jujur, ga ada. Komunikasi aink sama enum di bawah aink murni kerjaan aja. Emang bener kan, aink dapet info kan bukan dari mereka, jadi boleh dong pura pura bego.
Aink tanya balik, emang kenapa? Mawar cerita, ada obrolan ga enak ke dinas, siapa tau aink tau sesuatu atau denger bahasan ga enak dari enum. Trus aink tanya, emang ada masalah apa?
Mawar cuma jawab, ada lah pak, sesuatu yang pantas dibahas lah pokoknya. Aink ngakak dalam hati.
Obrolan beralih ke enum aink, ya sekalian ganti topik kali ya. Mawar bilang kalo mereka berdua tuh bukan pendamping desa, tapi kerabat pendamping desa. Jadi emang baru banget kerja ginian. Trus mawar tanya, aink darimana? Ya aink jawab dari dinas.
Besoknya, aink baru tau kalo si mawar ini ternyata bukan orang dinas. Tapi dia tuh pendamping desa,. Jadi pas bilang enum aink tuh kerabat pendamping desa, dia teh lagi bilang secara ga langsung kalo mereka tuh dia yang masukin. Di satu sisi kocak, di sisi lain makin terbuka kebejatan si mawar ini.
Si mawar nelpon aink karena di dinas ada laporan masuk soal pencatutan gaji enumerator. Trus dia lagi ngelacak siapa yang nyebarin isu.
Per hari kemarin, dua enum aink Uda ngundurin diri, karena ga terima soal gajinya yang dicatut secara brutal. 27 orang sisanya tetep lanjut, mungkin karena emang butuh kerja jadi tetap dijalani :(
Belakangan aink baru tau kalo si mawar ini seorang pendamping desa. Dia yang merekrut pemuda desa buat jadi enumerator survey di dinas. Cuman dia bikin kesepakatan sendiri soal gaji enumerator. Gaji bersih yang turun dari Pemprov (UMK) Ama mawar diambil, sedangkan para enum yang dia rekrut cuma dikasih uang komitmen 7000 per inputan plus uang transportasi 200ribu. Max cuma dapet 900ribu per orang.
Jahat banget mengingat peran mawar sebagai pendamping desa yang harusnya membantu pemuda desa untuk dapet pekerjaan layak malah memeras keringat warga ugal ugalan.
Aink mendukung keputusan enum aink untuk mundur dari kerjaan meskipun entah kerjaan aink ke depannya kayak gimana. Kalo ga ada enum yang input data, apa yang mau dikoordinasikan dan diverifikasi? Yaudalah ya, moga keganti dari jalur rezeki yang lain.
Aink berharap enum aink dan pelapor bisa mengkomunikasikan skandal gaji ini ke pihak dinas. Bukti chat grup ada, kemaren malah si mawar dan timnya koordinasi. Katanya sih buat bulan berikutnya si mawar naikin uang komitmen enum dari 7000 per inputan jadi 10ribu perinputan. Tapi tetep aja kan jauh banget dari honor yang turun dari Pemprov. Lagian dia sebagai pendamping desa, perantara antara dinas dengan desa desa yang disurvey harusnya punya bayaran tersendiri.
Terakhir sih enum2 aink Uda laporan ke SekDin. Semoga kejahatan mawar bisa terungkap dan bisa ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
Duh, anjing banget emang si mawar
24 notes · View notes
abstrackmind · 7 months ago
Text
Tumblr media
Ibunda Umamah dan Sepuluh Wasiat untuk Putrinya
Dia adalah seorang Ibu yang telah menasehati putrinya. Ia banyak menasehati putrinya karena hati seorang Ibu Muslimah senantiasa berusaha mengharapkan kehidupan rumah tangga yang bahagia untuk putrinya. Nasehat tulus akhirnya menjadi pedoman bagi putrinya, sepanjang hidupnya.
"Wahai putriku, seandainya seorang perempuan tidak memerlukan dan tidak membutuhkan seorang suami, maka aku adalah orang yang tidak membutuhkan suami, tetapi lelaki itu diciptakan untuk perempuan dan perempuan itu diciptakan untuk lelaki"
"Wahai putriku, engkau akan berpisah dengan tempat di mana kamu dilahirkan menuju tempat yang belum kamu kenal dan teman yang belum kamu akrabi. Maka jadikanlah ia sebagai seorang raja, dan jadilah sebagai budak untuknya niscaya ia akan menjadi sahaya untukmu"
Jagalah sepuluh pesan ini sebagai bekal simpanan :
Pertama dan kedua pergauilah dia dengan sikap qanaah, mendengar dengan baik dan taat, karena sifat qanaah itu merehatkan hati sedangkan mendengar dengan baik dan taat akan membuat suami berbelas kasih
Ketiga dan keempat, janganlah kedua matanya melihat kecuali yang baik-baik saja darimu, dan hidungnya tidak mencium darimu kecuali bau yang wangi saja. Ketahuilah wahai putriku, bahwa air adalah wewangian terbaik dan bercelak adalah kebaikan terbaik yang pernah ada.
Kelima dan keenam, perhatikanlah waktu makannya, dan bersikaplah tenang ketika tidurnya. Karena panasnya kelaparan bisa membakar dan kurangnya tidur bisa menyebabkan kemarahan
Ketujuh dan kedelapan, jagalah hartanya dan peliharalah kerabat dan keluarganya. Karena menjaga harta termasuk tanda baiknya penilaian, memelihara kerabat dan keluarga merupakan tanda baiknya pengurusan
Kesembilan dan kesepuluh janganlah kamu menyebarkan rahasianya, dan jangan pula menentang perintahnya. Karena jika kamu sampai menyebarkan rahasianya, maka kamu tidak akan pernah aman dari penghianatannya dan jika kamu berani menentang perintahnya maka kamu telah mengobarkan kemarahannya. Jangan sampai kamu gembira ketika dia tengah berduka, sedih ketika ia bahagia, karena yang pertama merupakan bentuk peremehan sementara yang kedua merusak kebahagiaan.
"Ketahuilah sesungguhnya kamu tidak akan dicintai olehnya sampai kamu lebih mengutamakan keinginannya daripada keinginanmu sendiri dan kamu lebih mendahulukan ridhanya daripada ridhamu, baik dalam hal yang kamu sukai maupun benci. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu, dan akan memperlakukan dirimu dengan rahmat-Nya"
Source : Ummahat shana'at a'lam karya Jum'ah Sa'ad Fathul Bab
25 notes · View notes
gadiskaktus · 8 months ago
Text
Tumblr media
Pada akhirnya kita hanya berteman dengan segala sepi dan sunyi kita sendiri, tidak ada teman atau kerabat yang bisa dijadikan tempat untuk pulang, karena ketenangan dan kedamaian hanya milik Nya, satu satunya tempat segala sandaran kita.
Walau kita punya 10 teman bahkan lebih, namun tidak ada satu pun dari mereka yang mengingat kan kepada Allah, itu tidak berarti sama sekali.
Jika saat ini diri kita merada sendirian dan memeluk sepi, yakinlah Allah tak pernah meninggalkan kita Allah maha mengetahui apa yang kita kerjakan. Itu tandanya Allah begitu perhatian dan pedulinya dengan kita, bukankah itu lebih dari cukup? Begitu cintanya Allah kepada hamba Nya, tapi kita lebih sering berteman dengan manusia, tapi lupa berlama lama dengan Rabb kita.
Dari pada banyak berinteraksi dengan manusia (melelahkan) lebih baik sering sering berinteraksi dengan Robbul 'alamin.
Allah tidak pernah meninggalkan kita, kita nya saja yang sering menjauh.
#catatan diri sendiri, di bawah langit kota Solo.
31 notes · View notes
milaalkhansah · 4 months ago
Text
Melepas satu-satu
Waktu SMP, aku dan tiga orang temanku yang lain diberi kesempatan dari sekolah untuk ikut test ujian masuk salah satu SMA favorit yang ada di kotaku, milik pak Habibie. Mengapa di antara ratusan siswa cuman kami berempat yang diberikan kesempatan? Selain karena kuotanya terbatas, kami berempat merupakan siswa-siswi terpintar di sekolah kami. Tiga temanku yang lain langganan juara olimpiade, sedangkan aku sendiri dari kelas satu menjadi pemegang juara 1 umum berturut-turut.
Lalu kenapa gak jadi lanjut?
Biaya.
Meskipun dapat beasiswa, aku pasti akan membutuhkan tambahan uang lain. Itu yang menjadi pertimbanganku. Sedangkan saat itu aku mau berharap ke siapa? Bapakku baru beberapa tahun lalu meninggal, mamaku cuman jualan makanan untuk menghidupi kami, sedangkan dua kakakku yang lain tinggal di rumah tanteku untuk bersekolah.
Lanjut SMA, saat pengumuman kelulusan beberapa waktu lagi diumumkan, saat teman-teman yang lain sudah pada sibuk mengurus berkas untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, aku dalam hati sudah lama berpikir bahwa aku mungkin gak akan bisa berkuliah. Sejak pengalaman di SMP itu, aku sudah lama berhenti berharap untuk bisa punya pendidikan yang lebih tinggi. Meskipun aku tetap menjadi siswi yang berprestasi di sekolahku.
Mendengar keputusanku untuk tidak berkuliah, banyak guru yang menyayangkan dan memaksaku untuk ikut coba mendaftar SNMPTN. Aku yang merasa tidak enak memilih untuk menurutinya, meskipun dalam hati aku berpikir toh bagaimana pun hasilnya nanti, aku juga akan tetap gak akan memilih berkuliah.
Aku sebenarnya sempat khawatir bagaimana jika aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan jika aku gak jadi sarjana. Namun pada akhirnya saat itu aku memilih berpasrah diri juga, ke mana takdir hidup akan membawaku.
Hasilnya bisa ditebak. aku lulus. Di dua universitas berbeda. Guru-guru pada marah karena aku gak melanjutkan kesempatan itu. Beberapa temanku yang lain mengatakan bahwa dengan tidak mengambil kesempatan itu, sama saja aku tidak memanfaatkan dengan baik kesempatan yang seharusnya didapatkan oleh temanku yang lain. Aku mencuri kesempatan siswa lain untuk bisa berkuliah.
Pertanyaannya, siapa yang memaksa aku melakukan semua ini kalau aku sendiri yang kelak akan menjalaninya sudah tahu kalau aku gak akan bisa?
Lulus SMA, aku akhirnya memilih bekerja. Pada satu waktu, seorang kerabat menawarkan kepadaku untuk disekolahkan. Aku bercerita kepada mama soal ini, mama melarang, aku marah dan kami ribut besar. Aku yang semula gak pernah menangis di depan mama saat itu gak bisa menahan untuk tidak terisak.
Aku cuman pengen sekolah. Apa harus sesusah itu?
Meskipun aku juga menyadari apa alasan mama melarangku. Kami cuman tinggal berempat: aku, mama, dan kedua adikku yang masih kecil. Kalau aku gak tinggal di rumah, siapa yang akan menjaga kedua adikku kalau mama pergi bekerja? Dan gak dipungkiri juga, meskipun gaji dari pekerjaanku bekerja di toko milik seorang tetangga gak begitu besar, setidaknya itu bisa meringankan sedikit pengeluaran kami.
Lagi-lagi, beberapa impianku harus kulepaskan satu-satu hanya karena satu kendala: gak punya uang.
Aku suka sekali belajar. Itu juga yang jadi alasan meskipun aku gak lagi bersekolah, aku terbiasa melakukan berbagai cara untuk bisa tetap belajar. Untuk bisa mendapatkan pengetahuan baru. Apalagi di zaman sekarang berbagai ilmu pengetahuan menjadi lebih mudah didapatkan. Semua ada di internet. Bagiku, belajar tidak hanya saat duduk di bangku sekolah. Ya meskipun belajar sendiri tentu berbeda dengan belajar didampingi seorang guru.
Di usiaku saat ini, aku gak bisa hitung udah berapa banyak mimpi dan cita-cita yang dengan hati sakit aku lepas karena aku gak punya sumber daya yang cukup untuk bisa meraihnya. Aku gak tau hal ini akan berlangsung sampai kapan. Yang aku cuman tahu, setiap takdir hidup yang Allah udah tetapkan bagiku pasti akan membawaku pada satu hikmah besar. Karena itu yang aku rasakan setelah beberapa tahun merenung. Sederhananya, aku yang sekarang tidak akan pernah terbentuk tanpa semua yang aku lalui di masa lalu.
Aku gak tahu akan berapa banyak mimpi lagi yang akan kulepas di masa depan nanti. Yang aku harap, jika memang aku harus melepas beberapa hal, aku tidak lagi melakukannya dengan alasan aku tak punya cukup uang.
Aku berharap, kelak, aku bisa punya privilege untuk mendapatkan segala ilmu dan juga pengalaman yang ingin aku ketahui dan jalani, tanpa lagi sempat memikirkan apakah aku punya uang untuk bisa melakukannya.
Kalau kata meme yang pernah aku baca:
Empat sehat lima miliar dan aku gak akan ngeluh lagi ya Allah 😭
Semoga ya?
13 notes · View notes
deehwang · 5 months ago
Text
Beberapa waktu lalu, anak asisten rumah tangga kami yang dulu pernah kerja di rumah kami, bertamu. Setelah tukar-tukar kabar, mengenang ibunya yang kabur dengan lelaki lain, kutanyakan juga kabar orok dalam perutnya--dia sedang hamil. Kudengarkan keluh kesah sampai pencapaiannya selama ini. Termasuk tentang adik-adiknya yang disekolahkannya tapi kabur semua, lalu pernikahannya; katanya, ia sudah bercerai dan menikah lagi. Kemudian, ia mulai memamerkan segala sesuatu yang menurutnya--mungkin--tidak kami punyai. Ia bilang di pernikahan sebelumnya ia punya mobil dan banyak motor. Pemasukkannya sekali berdagang sehari dua jutaan. Adiknya juga sudah punya satu mobil pickup. Bahwa ia sangat bergaya dan hebat saat menyetir mobil itu. Ia bilang bahwa foto-foto saat ia menggunakan mobil ada di Facebook semua. Ia menceritakan itu semua seakan nasib sudah ditukar balik dan ia sudah di atas semua orang. Ketika pulang, ia tak dijemput atau naik kendaraan yang disebutkannya tadi; dalam keadaan hujan jam sepuluh malam--ia bertamu sangat lama--aku yang mencarikan tukang ojek buatnya.
Keluarga jauh kami memamerkan kabar baik bahwa mereka baru saja membeli mobil. Katanya, selama ini warnanya selalu tukar-tukar. Dari hijau jadi merah. Dari merah jadi putih. Dst. Ketika kubilang, mainlah sesekali ke rumah, kan, sudah ada transportasi sendiri, tidak seperti dulu--fyi mereka tergolong orang kurang mampu dibanding keluarga kami yang lain, dan itu yang membuat kami maklum mengapa mereka amat jarang pulang ke tanah kelahiran--di telepon, mereka menjadikan kesehatan yang buruk sebagai alasan.
Waktu aku sakit panjang enam bulan, sampai-sampai setelah sakit itu ibuku membuat nasi kotak untuk menyelesaikan nazar kesembuhanku, seorang kerabat datang. Mereka tidak datang untuk menjenguk. Aku lupa alasan mereka datang. Tapi jelas mereka tidak tahu aku sakit. Namun ketika tahu, mereka bilang begini : 'ayo, kami antarkan ke kota x untuk berobat. Mereka bisa melakukan kolonoskopi untuk bagian perutmu. Tapi ... cuma nganterin aja ya. Biayanya ya bayar sendiri. Kami kan sudah bersedia nganterin'. Kami bahkan tidak meminta tolong apalagi menyinggung masalah bea berobat. Apalagi, lah wong ibuku 'orang' rumah sakit. Beliau tahu apa yang pantas dilakukan. Kondisiku juga saat itu sudah mulai bisa jalan. Tapi mendengarkan itu, aku sangat terluka; mereka berpikir hanya mereka yang punya mobil dan hanya merekalah sesatu yang kami bisa mintai tolong. Aku penasaran, sudahkah mereka lupa saat istri keluarga itu hamil, ayahku sampai rela melompati pagar rumah sakit untuk membantunya melahirkan dulu?
Ada keluarga dekat yang masih mengingat, dengan kesal, ketika aku dulu menolak ikut mereka jalan-jalan ke Mall dengan mobil mereka. Mereka terus mengungkitnya kemana-mana, seakan ada yang salah dengan personality-ku. Padahal ibuku tetap ikut. Masalahnya, mereka mungkin sudah menyiapkan sesuatu untuk dipamerkan lagi seperti jalan-jalan kami yang terakhir dulu; mereka menceritakan serunya bikin pizza, dan ketika di Mall terus membeo tentang keju mozzarella, paprika, sosis, seakan aku gak pernah tahu benda-benda itu eksis di dunia ini. Aku sejujurnya jadi tidak lagi nyaman di dekat mereka, sampai hari ini.
Dari semua kejadian di atas aku mengerti beberapa hal : satu, sebenernya gak semua orang 'mampu' wajib punya kendaraan pribadi tapi kadang beberapa orang menilai 'mampu'-nya kamu dari berapa kendaraan yang kamu punya dan bleng ... jadilah semua orang tergoda untuk punya satu. Semua orang. Bahkan yang tak berpunya berandai-andai punya. Dua, hidup sederhana itu gampang tapi jadi gak gampang kalau hidupnya dikelilingi orang-orang di atas. Godaannya gila-gilaan.
Dulu, kami punya mobil Jimny. Ayahku bilang 'kendaraan pasaran kadang tidak bisa memberikan nilai tinggi dalam penjualan kembali', seperti halnya membeli gawai mahal yang tidak pada fungsinya hari ini. Ayah benar. Aku pernah punya motor sendiri, jarang memakainya di kota ini, dan terjual setengah harga. Adikku pernah beli tab lumayan mahal, pada akhirnya hanya dipakai ibuku untuk main game. Kudengar-dengar harga jual mobil bekas Jimny naik karena nilai klasik dan produksinya yang terbatas (karenanya, dibandingkan mobil pasaran, aku hanya tertarik pada mobil-mobil jip).
Fungsi juga penting. Ini kota kecil, cuma lima menit ke pasar. Apalagi rumah sakit. Tinggal jalan saja sebentar, lalu sampai. Belakangan aku pun jarang bepergian ke luar kota dan cenderung suka berkebun ketimbang jalan-jalan. Masalah preferensi, aku jauh lebih suka menaiki kendaraan umum. Mereka selalu menawarkan pemandangan luas dan ruang lega. 'Membeli artinya berinvestasi' pada akhirnya bukan untuk pertimbangan nilai jual kembali tapi berguna atau tidaknya.
Dan aku gak suka nebeng. Beberapa orang akan merasa superior darimu setelah kamu nebeng sama mereka. Jadilah, aku lebih suka memanfaatkan kendaraan umum bahkan punya langganan ojek / becak sendiri. Kendaraan umum secara mengejutkan bisa menjaga harga diriku jauh lebih baik ... sementara untuk urusan emisi gas buang kendaraan dan seterusnya, aku gak perlu ungkit panjang lagi. Hidup berkesadaran tentu menuntut banyak perubahan dari gaya hidup.
Yang kupelajari adalah, bahwa setiap orang pencapaiannya beda-beda. Yang punya mobil, silahkan dipakai. Yang tidak punya, ya gak apa-apa--pasti ada pertimbangan sendiri. Yang salah itu kalau pencapaian material dijadikan penggaris buat ukur-ukur value diri orang. Ternyata ungkapan 'uang tidak bisa membeli kelas' ada bukan tanpa sebab. Sebab salah-salah bertingkah, bisa dinilai udik.
9 notes · View notes
ruang-bising · 1 year ago
Text
Sepenggal Tulisan Bising Diri Sendiri [ Bag. 2]
***
Bising, bising sekali omongan orang lain tentang keluargaku. Aku sudah bias, mana peduli mana yang hanya gosip. Ayah yang menafkahi kami dengan harta yang haram, ibu yang jarang dirumah, kami yang tercabik-cabik nama baiknya. Aku malu sekali. Aku hanya bisa berdo'a semoga suatu saat nanti mereka diberi hidayah oleh Tuhan.
Saat aku Kelas 3 SMA, Ayah jatuh sakit, parah sekali. Habis fasilitas yang kami punya, mulai dari rumah, transportasi, alat komunikasi. Mobilitas hidup kami benar benar hancur. Mungkin ini cara Tuhan membersihkan dosa masa lampau keluarga ini. Kakakku mengungsi di rumah kerabat, dekat dengan kampusnya. Aku terpaksa diasuh oleh yayasan tempatku bersekolah, aku yang setiap hari mencicipi masakan yang entah seperti apa rasanya. Tapi bagiku itu lebih enak kebanding memakan harta haram ayah.
Hampir setahun ayah sakit, akhirnya menemukan titik terang. Apa ayah bertaubat dari pekerjaannya? Tidak. Dan aku terpaksa masih betah diasuh yayasan lagi.
Satu bulan kemudian, pandemi menyerang. Itu tidak berpengaruh terhadap pekerjaan ayah. Aku berjanji tidak ingin lagi memakan harta haram. Aku kembali bertahan di asrama yang berukuran 3x5 m ini. Aku menghidupi mimpi-mimpiku sendiri sejak tahun itu. Masa kejayaan orang tua yang telah habis, kata orang. Aku menarik diri dari keramaian satu tahun itu, lebih dari puasa sosmed yang anak muda sekarang katakan. Aku harus segera menuntaskan perjuangan ini, hingga lulus bersekolah. Aku mengajar di surau seberang sekolah dan berdagang untuk sampingan.
"Nanti kalau udah lulus SMA, langsung kerja!!! Bales budi orang tua!!!" Ujar salah satu bibi dari ayah saat lebaran. Berat sekali bertemu keluarga besar ayah yang berpikiran kolot, dan setolol itu. seolah anak lahir, diasuh kedua orang tua berarti sama dengan berhutang. Bukankah itu kewajiban orang tua membesarkan anak? siapa pula yang menginginkan dilahirkan? "nasib tersial adalah dilahirkan" celoteh filsuf yunani seolah memenuhi kepalaku.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana.
Aku bisa saja mengambil beasiswa prestasi di perkuliahan, berkat sertifikat lomba yang sering kujuarai. tapi reguler, yang berarti akan hidup dengan harta haram keluargaku lagi. Dan itu juga berarti aku harus hidup berdesakkan di kontrakkan petak, karena rumah ludes terjual. Akhirnya aku memilih jalan dengan mencoba berbagai beasiswa keagamaan, dan berakhir di asuh oleh salah satu yayasan pesantren terkemuka di kota ini. Seratus persen!!! Tentunya setelah mengikuti panjangnya seleksi. Persetan! Aku hanya ingin keluar dari lingkaran iblis ini.
Sesekali ibu menelponku dan ingin mengirimiku uang, tapi aku tak pernah mau lagi.
Berat sekali rasanya, kamu bisa membayangkan?
Memasuki tahun ke dua menjadi santri yayasan, Ayah mendapat hidayah, berhenti dari pekerjaannya, do'aku terkabul, terimakasih Tuhan. Ia berdagang, Ibu masih bergelut menjadi ART semenjak badai melanda keluarga kami. Pembersihan dosa, ujarku dalam hati.
Tahun kedua merupakan tahun terberatku di tempat ini, tuntutan dari yayasan semakin banyak, maklum, beasiswa seratus persen. "Kalian harus bener belajar di sini, setoran 2 lembar perhari, hadist juga, kitab pun jangan terlewat. Makanan yang hari ini kalian makan ga gratis, donatur, UMMAT yang membiayai kalian! Malu kalian kalau makan tapi gasampe target!!!" Bentak salah seorang ustadz kami. Semenjak itulah lidahku mati rasa memakan makanan yang di sungguhkan di sana.
Ajaib, aku berhasil lulus lebih cepat dari kalender pendidikan. Berbagai target di sana telah kucapai. Alhamdulillah. Aku bisa pulang ke rumah. Aku berjanji tidak ingin pulang sebelum pendidikan selesai di sana. Sisanya hanya persiapan mengabdi.
Liburan semester 4 dari total 6 semester, aku kembali ke rumah. Aku tersenyum melihat kontrakkan petakan. Tak apa, ujarku, Aku ikhlas, Tuhan. Kebanding menempati harta haram yang mendarah daging di setiap sudut tembok. Satu hal yang baru kusadari, ibu jarang di rumah, Terlibat hutang selepas badai keluarga kami.
Ayah? yang ayah lakukan hanyalah duduk di teras, tatkala di rumah, lebih sering makan dan tidur di rumah saudaranya yang kolot dan bodoh itu. aku dan kakakku (yang satu tahun kedepan akan menikah) terpaksa berkecimpung melunasi hutang mereka. kami menyisihkan uang dari keringat kami sendiri. Adikku? Adik kecilku bahkan masih kelas 2 SMP, ia masih terlalu lugu untuk memahami kondisi keluarga kami, yang ada dipikirannya mungkin masih bermain dan mencari jati diri.
Akhir semester 6, hutang mereka habis dan lunas, begitu pula tabunganku dan tabungan menikah kakak. Kakakku terpaksa menikah sederhana. habis sudah dream wedding dia, "gapapa, yang penting halal dulu." Ujarnya. Ya Tuhan, aku melihat wajah paling ikhlas di wajah kakakku. Bahkan aku menangis saat menuliskan ini.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana.
Saat ini aku sudah bisa menabung diam-diam, aku ingin melanjutkan sekolah, aku juga ingin mempersiapkan masa depan. Tidak banyak, tapi aku ingin memulai rumah tangga lebih siap nantinya.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana. Aku ingin sekali saja tidur, nyenyak, tenang, tanpa memikirkan apa yang akan datang, hari esok, tuntutan. Tanpa memikirkan keluargaku yang begitu berkecamuk. Aku ingin sekali beranjak. Meninggalkan semua ini. Keluarga... yang membuat hidupku segetir seperti ini.
Kamu bisa bayangkan? Kontrakkan ini, tepatnya keluarga ini, bising sekali, sehingga aku tidak bisa mendengar diriku sendiri.
Aku hanya perlu terus berlayar, mengembara, jika besok pun kalian tidak lagi mendengar kabarku, mungkin aku tersesat di samudera atau di suatu pulau, atau bisa juga kapalku karam, sebab perjalanan ini kususuri sendiri.
*****
Satu jam aku menceritakan detail kejadian menyakitkan itu kepada seseorang yang kupanggil "umi". Pandanganku kosong, aku ingin menangis tapi tak memiliki tenaga. Sudah terkuras, aku tak memiliki kalimat sedih untuk menggambarkan itu semua.
Tiba tiba pelukan menghantamku. Umi memelukku sembari terharu.
"De, kamu sekarang udah umi anggap anak umi. Jangan pernah ngerasa sendiri ya de. Umi bangga sama kamu, kamu hebat."
Tangisku baru pecah. Saat aku menyadari bahwa ada orang lain, bukan dari keluargaku, yang memiliki sebongkah hati sehangat itu. Aku tak lagi mampu menahan hebatnya kesedihanku. Aku tak mampu lagi membohongi perasaan sedihku. Aku menangis. Aku benar-benar merasa ditemani. Kebisingan ini sedikit mereda. Penerimaan. Kepercayaan diri yang lama hilang seolah hadir kembali. Kekhawatiranku, mereda. Aku menangis. Aku merasa lemah ketika menangis, tapi bolehkah aku menangis kali ini saja? Karena besok aku harus kembali berjuang untuk mimpi-mimpi, aku harus kembali berlayar, aku tak boleh berhenti sekarang.
44 notes · View notes