#Jadwal te
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sebanyak 1.460 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS Kota Bengkulu 2024, Ini Tahapan Selanjutnya!
Sebanyak 1.460 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS Kota Bengkulu 2024, Ini Tahapan Selanjutnya! KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bengkulu telah merilis hasil seleksi administrasi untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024. Dari total 3.752 pelamar yang mendaftar, sebanyak 1.460 orang dinyatakan lolos tahap seleksi…
#BKPSDM Kota Bengkulu#Computer Assisted Test#CPNS Bengkulu#CPNS Bengkulu 2024#CPNS Kota Bengkulu#Formasi CPNS#Hasil seleksi#Jadwal te#pengumuman CPNS#seleksi administrasi CPNS#Seleksi Kompetensi Dasar#Tes CPNS
0 notes
Text
Tim Monev Apresiasi Pelaksanaan UTBK SNBT di Untirta
Tim Monev Apresiasi Pelaksanaan UTBK SNBT di Untirta
SERANG – Antusiasme terlihat dari wajah para peserta yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) hari pertama pada tanggal 30 April 2024. Pelaksanaan ujian hari pertama terpantau berjalan lancar di 5 titik lokasi ujian yaitu kampus Untirta sindangsari, kampus Untirta pakupatan, kampus Untirta…
View On WordPress
#Jadwal Penerimaan Mahasiswa#Jadwal Tes Untirta#Rektor Untirta#Test Untirta#Universitas Sultan Ageng Tirtayasa#UTBK SNBT Untirta#UTBK Untirta
0 notes
Text
Inilah Jadwal Tes CPNS 2024, Informasi Pembukaan Seleksi CASN, dan Pengumuman Formasi CPNS 2024 PDF
Ulasan mengenai jadwal tes CPNS 2024, informasi pembukaan seleksi CASN, dan pengumuman formasi CPNS 2024 PDF terus menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah memberikan informasi bahwa jadwal seleksi CPNS 2024 mengalami penundaan dari rencana awal yang semula dijadwalkan pada minggu ketiga bulan Maret,…
View On WordPress
#cara daftar cpns 2024#CASN 2024#cpns 2024#daftar cpns 2024#formasi cpns 2024#jadwal cpns 2024#kapan cpns 2024#kapan cpns 2024 dibuka#pendaftaran cpns 2024#skd cpns 2024#tes cpns 2024
1 note
·
View note
Text
Contoh Soal Tes SNBT Terbaru
Contoh Soal Tes SNBT Terbaru Tes Skolastik dan Pembahasan. Download Soal Tes Potensi Skolastik (TPS) UTBK snbt. Contoh Soal Tes Skolastik Literasi Bahasa Indonesia UTBK SNBT. Kumpulan Contoh Soal Tes Skolastik UTBK-SNBT, Download Latihan Soal SNBT Penalaran Matematika Lengkap. Termasuk latihan soal tes SNBT penalaran umum, dan lainnya. Kumpulan contoh soal potensi kognitif SNBT dan link download…
View On WordPress
#contoh soal snbt pdf#jadwal tes snbt#soal snbt#soal snbt dan jawabannya#soal tes snbt dan pembahasaanya#soal tes snbt lengkap#tes snbt
0 notes
Text
My WHV Timeline
I got that WHV with my name on it!
This post is going to be super long! Jadi, karena aku termasuk tipe yang suka menceritakan semua hal secara detail dan memang sudah niat juga sih, aku pengen tulis ini sebagai kenang-kenangan karena aku berhasil mendapatkan WHV!
Here’s my timeline, each moment a small but sweet step toward the dream: 12-02-2024: The day I made a quiet but powerful promise to myself—to see my name on that WHV, no matter what. 02-03-2024: Took my visa photos. Just one tiny step, but it felt like a step toward something big. 23-04-2024: Got my SKCK done at Mabes Polri. A little closer, a little more real. 22-05-2024: Took the PTE test, butterflies in my stomach, but my sights set firmly on the goal. 08-10-2024: Prepared my bank reference letter, and then—out of nowhere—the SDUWHV opening was announced! My heart raced; it was really happening. 10-10-2024: Received that precious SDUWHV letter. Holding it felt surreal, like I was holding a piece of my future. 25-10-2024: Lodged my visa application, sending off all my hopes and dreams along with it. 27-10-2024: Completed my Medical Check-Up (MCU), feeling both excitement and calm; the finish line was in sight. 12-11-2024: The day that made everything worth it—Visa granted! I felt pure joy, knowing the adventure of a lifetime was now just around the corner.
Jadi, aku sudah mengincar program WHV ini dari tahun lalu, gara-gara orang-orang di sekitarku tiba-tiba banyak yang berangkat ke Australia. Honestly, back in 2021, aku juga sempat berandai-andai, "Asyik juga ya kalau bisa ke Melbourne," waktu itu mikirnya pengen lanjut kuliah lagi, sih. Plus, one of my bucket list items is to work abroad, dan rasanya negara yang paling potensial buat goal itu adalah Australia. Banyak orang Pontianak juga yang hijrah ke sana, jadi makin kebayang, deh. Impian itu aku pendam, sambil terus cari kesempatan dan peluang, supaya bisa mewujudkan one of my ultimate dreams.
Ternyata, di tahun 2024, aku merasakan dorongan yang kuat untuk mengejar visa ini. Aku mulai mencari tahu semua persyaratannya, dan langkah pertama yang harus diambil adalah mendapatkan surat sakti SDUWHV. Nah, untuk bisa mendapatkan SDUWHV, ternyata ada beberapa persyaratan lagi yang harus dipenuhi. Waktu itu, aku masih berpatokan pada persyaratan tahun 2023, yaitu: foto, KTP, paspor, sertifikat bahasa Inggris, SKCK, ijazah, surat keterangan bank, dan surat keabsahan dokumen. Jadi, pelan-pelan aku mulai melengkapi semua dokumen yang bisa dicicil dulu sebelum pembukaan SDUWHV.
02 Maret 2024 Sore ini, aku pergi ke studio foto untuk ambil pas foto visa. Sempat bingung karena belum pernah foto visa sebelumnya, tapi untungnya studio tersebut sudah paham ketentuannya. Mereka mengarahkan dan membantu pengambilan foto serta pencetakan sesuai kebutuhan. Aku juga sekalian print ekstra untuk bikin SKCK.
28 Maret 2024 Setelah mendaftar antre online lewat aplikasi, pagi ini aku melakukan rekam sidik jari di Polda Kalbar. Aku datang pagi-pagi sekali agar bisa mendapat antrean pertama. Staff di sana dengan cekatan membantu dan sempat bertanya, "Apa tujuannya?" Aku jawab, "Untuk ke Australia, Pak." Mereka sangat mendukung dan turut mendoakan semoga prosesku lancar hingga mendapatkan visanya.
Perekaman sidik jari ini adalah salah satu syarat untuk membuat SKCK. Awalnya, aku pikir masih bisa membuat SKCK dengan tujuan WHV di Polda Kalbar, tapi ternyata sekarang ketentuannya sudah berubah dan harus diurus di Mabes Polri. Sempat bingung juga kalau harus ke Jakarta untuk mengurus SKCK. Beruntungnya, temanku bisa pergi ke Jakarta dan mewakilkan aku untuk membuat SKCK, dan pada 23 April 2024, SKCK-ku akhirnya terbit.
22 Mei 2024 Lanjut, dokumen-dokumen yang mudah sudah berhasil aku kumpulkan. Sekarang tantangan berikutnya adalah lolos tes Bahasa Inggris. Ada beberapa pilihan tes yang bisa diambil, dan dua yang paling populer adalah IELTS dan PTE. Kebetulan di Pontianak tersedia tes PTE, jadi aku memilih PTE saja. Jadwal tesnya juga lebih fleksibel. Sebenarnya, aku sudah mulai persiapan IELTS dari awal tahun, tapi H-2 bulan ini aku mulai intens belajar untuk PTE setiap malam dari YouTube dan website PTE Study, agar skorku tidak hanya lolos, tapi juga memuaskan. Sudah lama aku tidak merasakan sensasi belajar sambil menunggu-nunggu hari ujian.
Hari itu akhirnya tiba: hari tes PTE-ku. Lokasi tes di gedung PTE Academic, Universitas Tanjungpura, persis di depan fakultas kampusku dulu—nostalgia, hehe. Jadwal tesku jam 11. Pagi itu aku terbangun dengan deg-degan, rasanya seperti menghadapi ujian akhir semester lagi. Ada skor minimal yang harus aku capai (minimal 30), dan kalau tidak lolos, berarti harus mengulang tes—yang berarti keluar biaya lagi.
Jam 8.30, aku pergi ke kafe sendirian untuk sarapan sambil mengulas tips dan trik dari setiap bagian tes. Setelah itu, aku pasrahkan semuanya pada usahaku sejauh ini. Jam 10.00 aku berangkat ke gedung ujian. Setibanya di sana, aku melakukan registrasi. Ujiannya terasa cukup formal, mungkin karena ini tes internasional. Setiap sesi hanya bisa diikuti oleh 6 orang, jadi jadwalnya memang terbatas. Aku duduk di komputer nomor 1, dan semua tes dilakukan secara komputerisasi. Jawaban kita direkam dan disimpan dalam sistem. Menurutku, bagian yang paling sulit adalah writing, haha, karena temanya tidak diketahui sebelumnya dan mendadak aku merasa blank harus menyusun kata-kata seperti apa.
Dua jam berlalu, dan tes akhirnya selesai. Kata petugasnya, hasilnya bisa keluar dalam waktu 2 jam dan akan dikirim melalui email. Setidaknya, salah satu tahapan sudah kulewati, dan aku hanya bisa berdoa semoga hasilnya sesuai harapan! Seusai ujian, aku pergi makan ramen bersama teman yang juga ikut tes. Kami sempat berandai-andai seolah-olah sudah siap berangkat ke Australia dan visa sudah di tangan—padahal waktu itu, jadwal pembukaan SDUWHV saja belum pasti.
Sore itu aku lalui dengan harap-harap cemas menunggu skor. Dan… akhirnya, malamnya, hasilnya keluar! Skorku jeng jeng jeng… 81/90! Not bad! Aku langsung merasa lega. Satu langkah lebih dekat. Salah satu dokumen penting sudah ada di tangan, dan malam itu aku bisa tidur dengan tenang.
01 Juli 2024 Jujur, di tanggal ini aku sempat deg-degan banget. Soalnya, aku pernah lihat di IG Kedubes Australia yang memposting bahwa pendaftaran program WHV tahun 2023 sudah ditutup, dan pendaftaran WHV untuk tahun 2024 akan dibuka pada 1 Juli 2024. Kupikir itu adalah hari “war” untuk SDUWHV. Ternyata, itu adalah tanggal pembukaan kembali untuk lodge visa WHV. Waktu itu aku masih belum paham, haha, jadi aku sudah ngebut mempersiapkan segalanya dari awal. Pas tanggal 1 Juli tiba, ternyata tidak ada info apa pun dari Ditjen Imigrasi.
Sebulan… dua bulan berlalu…
Tidak ada kabar dari MIDO soal pembukaan SDUWHV. Hingga akhirnya, tanggal 02 September 2024, muncul pengumuman dari MIDO yang membawa kabar gembira: pembukaan kuota SDUWHV akan segera dilaksanakan! Deg-degan makin terasa! Lalu, pada 27 September 2024, MIDO mengumumkan bahwa untuk tahun 2024 hanya akan ada satu batch SDUWHV. That means, hanya ada satu kesempatan untuk “war”—jika tidak berhasil, berarti harus coba lagi tahun depan.
Overthinking dan kalut semakin terasa. Ada ketakutan terselubung, “What if aku nggak dapat?” Pasti akan sangat kecewa, karena ini adalah impian yang sudah lama aku nantikan—satu kesempatan berharga untuk explore dunia luar, bekerja di luar negeri, dan melalang buana, melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
08 Oktober 2024 Siang itu, aku sedang santai-santai mengurus surat keterangan bank di BCA. Ini kali ketiga aku datang ke CS untuk minta surat tersebut, sampai-sampai CS-nya masih ingat dan bilang, “Lho, Cece lagi, bikin surat referensi bank lagi ya, Ce? Kapan buka kuotanya? Btw, tadi sebelum Cece juga ada yang minta surat keterangan bank, lho.” Aku cuma bisa tertawa kecil, ini sudah ketiga kalinya aku minta surat yang sama, haha.
Di saat yang hampir bersamaan, aku melihat postingan di IG Ditjen Imigrasi yang menyatakan bahwa tanggal pembukaan kuota SDUWHV adalah 10 Oktober 2024—which is lusa ini! Hatiku langsung berdetak tidak karuan! Malam itu, aku bahkan tidak bisa tidur dengan tenang, memikirkan semua persiapan untuk “war” yang harus semaksimal mungkin. Aku cek berulang-ulang file dokumen yang perlu diunggah, membaca kembali semua ketentuan agar tidak ada informasi sekecil apa pun yang terlewat.
Untungnya, aku sudah membuat akun di website-nya sebelumnya, jadi tidak perlu repot di tahap ini. Banyak pengaju lain yang mengalami error karena terlalu banyak orang yang membuat akun di waktu bersamaan.
10 Oktober 2024 Hari war dimulai! Pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Jujur, semalaman aku hampir tidak bisa tidur. Yang ada di pikiranku hanya satu: aku ingin bisa melewati hari ini dengan tenang dan lega. Banyak cerita dari tahun lalu tentang war SDUWHV yang katanya menegangkan dan “hidup-mati”—hanya ada satu kesempatan, dan kalau tidak berhasil, harus menunggu batch berikutnya yang entah kapan diadakan lagi. Jadi, hari ini, no matter what, aku harus mendapatkan surat sakti itu.
Jam 9 teng war dimulai. Laptop sudah siap, Wi-Fi aman, website sudah dibuka, dan akun sudah login. Masih menunjukkan pukul 08.45, tapi hatiku sudah dag-dig-dug, dan waktu terasa lambat. Detik demi detik berlalu sampai jam 9 tiba. Aku berpikir, Pasti bisa kok, sudah doa dan yakin. Tapi… tiba-tiba website down, dan aku ter-logout sendiri. Panik! Aku coba login lagi, hasilnya nihil, hanya muncul pesan error! Semakin panik, aku baca di grup, ternyata banyak yang mengalami hal yang sama. Temanku juga mengatakan hal yang sama, semua orang kesulitan login ke website.
Jam 9.11 aku berhasil masuk. Pengaju sudah terisi 423 dari kuota 4.796. Panik lagi! Aku coba segala cara—refresh browser, buka incognito, buka berbagai jenis browser—supaya bisa klik tab permohonan. Jika tombol “Ajukan Permohonan” berwarna biru, artinya kita bisa masuk ke halaman pendaftaran. Setelah beberapa waktu, tombol itu akhirnya berwarna biru. Aku langsung bersujud syukur, segera mengisi biodata dengan cepat karena waktu yang diberikan hanya 15 menit. Halaman 1 lancar, halaman 2 lancar, tapi di halaman 3, tersendat! Panik lagi! Setiap file yang aku coba unggah gagal. Waktu semakin habis. Aku coba ganti Wi-Fi ke tethering HP, tapi tetap gagal. Hingga waktu benar-benar habis, dan permohonanku terpental. Aku pun ter-logout sendiri.
Lemas… Rasanya mau nangis.
Usahaku seketika runtuh. Aku coba login lagi ke website tapi tidak bisa!
Aku pikir itu satu-satunya kesempatan, dan kalau sudah terpental berarti kesempatan itu hangus. Dunia rasanya runtuh. Tapi aku baca di grup lagi untuk mencari solusi. Mereka bilang coba terus masuk lagi dan ulangi dari awal. Akhirnya, meskipun panik, aku tetap mencoba. Ter-logout hingga ratusan kali kualami saat itu. Sampai akhirnya aku mendapat kesempatan kedua. Cepat-cepat aku isi lagi dan cek semuanya, tapi lagi-lagi terkendala di halaman ketiga untuk unggah file. Dan kembali lagi terpental sama seperti sebelumnya. Rasanya dunia runtuh untuk kedua kalinya. Kesempatan berharga yang kedua kali terbuang begitu saja. Kupikir semesta belum berpihak padaku.
Namun, aku tetap mencoba lagi dan lagi hingga masuk kesempatan ketiga. Kuota sudah terisi 3.000-an orang. Angka terus bertambah, mungkin karena banyak peminat dari seluruh Indonesia. Di IG MIDO, banyak yang protes dan mengeluh, hingga MIDO memberi pernyataan resmi bahwa pemohon mencapai 12.000 orang, sementara kuota hanya 4.796. Tidak heran jika website down. Tapi aku tetap berdoa. Aku yakin, surat sakti itu akan ada di tanganku hari ini! Akhirnya, aku berhasil masuk untuk ketiga kalinya, dan entah keajaiban dari mana aku bisa unggah semua file dengan bantuan tetheringHP. Aku langsung submit tanpa memikirkan sisa waktu, berserah. Yang penting aku sudah berusaha maksimal dan mengikuti semua prosedur.
Ternyata, untuk tahun ini, SDUWHV akan terbit di hari yang sama sekitar 1 jam setelah pengajuan diterima dan diverifikasi. Meski sudah lega karena berhasil submit, aku masih harus menunggu terbitnya SDUWHV. Dua jam berlalu tanpa kabar, membuatku cemas. Aku selesai submit jam 11.59, seharusnya jam 1 siang sudah terbit, tapi belum juga. Jujur, aku takut kalau ada dokumen yang terverifikasi gagal atau ada halangan lain, bahkan takut ditolak. Overthinking semakin menjadi-jadi. Aku hanya bisa duduk diam di depan laptop, menunggu status berubah ke penerbitan SDUWHV.
Tidak ada mood untuk makan sejak pagi hingga jam 14.40 sore, saat surat sakti itu akhirnya terbit!
Mau nangis bahagia! Tidak tahu lagi bagaimana mengekspresikan perasaanku. Ini adalah langkah awal untuk bisa apply WHV. Saat aku buka dan baca SDUWHV itu, rasanya seperti mimpi. Dari bulan Februari aku memimpikan ini, dan ini hari dimana aku benaar-benar mendapatkan surat berharga ini. Terima kasih banyak, Tuhan!
13 Oktober 2024 Hari Minggu yang cerah, aku memutuskan untuk fokus lodge visa. Karena ini pertama kalinya aku lodge visa, rasanya cukup deg-degan. Untungnya, aku punya banyak panduan yang bisa diikuti. Tapi tetap saja, aku sempat bingung—gimana caranya lodge visa kalau aku belum MCU? Kebingungan pertamaku: apa itu HAP ID, dan gimana caranya daftar MCU? Blank total. Untungnya, temanku mengirimkan link YouTube yang menjelaskan langkah-langkahnya. Baru deh aku paham prosesnya, termasuk cara mendapatkan HAP ID dan daftar MCU.
Aku segera menghubungi rumah sakit yang khusus untuk MCU Visa Australia, yaitu RS Premier Jatinegara. Aku memilih jadwal MCU hari Minggu, 27 Oktober 2024. Awalnya, aku berencana MCU pada 20 Oktober 2024, tapi karena suatu alasan, aku mau rescheduleke RS Bintaro. Sayangnya, RS Bintaro tidak melayani MCU pada hari Minggu. Akhirnya, aku kembali ke jadwal awal di RS Jatinegara. Namun, karena aku sudah mengajukan reschedule, jadwalku tanggal 20 Oktober hangus, jadi aku harus mundur jadwal MCU-ku ke tanggal 27 Oktober 2024.
23 Oktober 2024 Karena belum MCU, aku memutuskan untuk save dulu permohonan lodgement visa-ku. Alurnya memang bisa lodge visa dulu baru MCU, tapi aku belum punya dokumen yang di-translate, jadi rasanya lebih baik MCU dulu. Aku pun mulai mencari penerjemah tersumpah untuk menerjemahkan beberapa dokumen pendukung, seperti akta lahir dan kartu keluarga. Sayangnya, jadwal penerjemah penuh! Aku jadi menyesal kenapa tidak mengurus terjemahan lebih awal. Tapi, sudahlah. Aku terus menghubungi beberapa penerjemah tersumpah yang menerima layanan express. Untungnya, aku dapat Pak Joseph yang menyediakan layanan express dengan waktu pengerjaan 2 hari kerja. Dokumenku selesai diterjemahkan pada tanggal 23 Oktober 2024.
Saat aku mengecek hasil terjemahan dokumen—FYI, aku hanya menerjemahkan akta lahir dan kartu keluarga karena dokumen lainnya sudah bilingual—aku baru sadar kalau nama orangtuaku berbeda antara akta lahir dan KK. Wah, ini bikin aku galau berat. Seharusnya, aku lebih teliti sebelumnya untuk memastikan dokumen-dokumenku tidak ada masalah kecil seperti ini yang bisa menghambat proses visaku. Sebagai tambahan kekhawatiranku, SKCK-ku juga expired tepat tanggal 23 Oktober 2024. Aku tahu, SKCK adalah dokumen opsional untuk visa ini, tapi semakin banyak dokumen pendukung yang diunggah, kemungkinan visa granted akan lebih besar. Sayangnya, aku tidak punya waktu untuk memperpanjang SKCK karena harus mengurusnya langsung di Mabes Polri.
Aku bertanya di grup, dan mereka memastikan bahwa SKCK tidak wajib diunggah. Tapi tetap saja, aku merasa was-was. Tidak ada jaminan pasti apakah visaku akan grantedtanpa SKCK. Di tengah drama ini, muncul lagi kabar kalau ada masalah di immiaccount—katanya banyak yang tidak bisa lodge visa karena website error. Bahkan, beberapa orang menyebarkan rumor bahwa pendaftaran visa akan ditutup sampai tahun depan. Wah, ini benar-benar bikin panik dan overthinking.
Benar saja, malam itu, setelah aku mendapatkan hasil terjemahan dokumen, aku mencoba lodge visa. Tapi ternyata, immiaccount benar-benar tidak bisa diakses. Memang, aku sudah menyimpan semua data sejak 13 Oktober 2024, tapi halaman tersebut tidak bisa dilanjutkan. Yang muncul hanya notifikasi maintenance, dan itu membuatku semakin galau karena tidak bisa memproses visaku. Padahal, aku hanya tinggal lodge dan membayar biaya permohonan visa. Rasanya frustrasi karena sudah begitu dekat, tapi masih terhalang masalah teknis.
Hari itu, pikiranku penuh dengan kekhawatiran: soal nama orangtua yang tidak sinkron, SKCK expired, masalah immiaccount, dan waktu yang terus berjalan.
Rasanya seperti drama tak berujung.
Tiap jam aku terus refresh immiaccount, berharap ada perubahan. Aku juga rajin cek grup, siapa tahu ada teman-teman yang berbagi info kalau maintenance sudah selesai. Tapi tetap saja, hasilnya nihil—selalu gagal. Mungkin karena terlalu banyak orang yang mencoba lodge WHV ini, jadi aksesnya dibatasi. Aku mulai merasa menyesal, kenapa aku tidak lebih cekatan dan mengamankan lodge visa lebih awal. Overthinking pun muncul. Bagaimana kalau benar-benar kuota tahunan ditutup dan baru dibuka tahun depan? Kalau itu terjadi, perjuangan war SDUWHV-ku jadi sia-sia. Pikiran-pikiran itu membuatku tidak bisa tidur, hati gelisah, benar-benar galau.
Sampai akhirnya, 25 Oktober 2024, sekitar jam 12 siang, aku coba login ke immiaccount lagi, dan ternyata BISA! Tanpa pikir panjang, aku langsung lodge visa dan melakukan pembayaran. Untungnya, semua dokumen sudah aku unggah dan simpan sebelumnya, jadi begitu maintenance selesai, aku tinggal klik submit. Syukurlah, pada 25 Oktober 2024, jam 12.29, visaku tersubmit dan status berubah menjadi received.
Lega banget rasanya!
Tapi, tidak lama kemudian muncul kekhawatiran baru. Aku sudah punya HAP ID yang aku request sendiri sebelumnya, tapi aku lodge visa-nya dulu sebelum MCU. Saat lodge, ada pertanyaan apakah sudah pernah MCU sebelumnya. Kalau sudah, aku tinggal memasukkan HAP ID-ku. Masalahnya, aku belum MCU, tapi HAP ID-ku sudah ada. Kalau aku tidak memasukkan HAP ID, nanti malah dapat HAP ID baru dari imigrasi, yang berarti bisa jadi double. Bingung banget! Akhirnya, aku tetap nekat lodge visa dengan menyertakan HAP ID-ku yang aku request di awal, meskipun aku belum MCU. Aku hanya bisa berdoa semoga tidak ada masalah besar karena keputusan ini.
27 Oktober 2024 Aku berangkat ke Jakarta malam Minggu, 26 Oktober 2024, dengan penerbangan sore jam 6. Pesawat sempat sedikit delay, tapi aku tetap tenang karena Sabtu sore setelah pulang kerja aku tidak perlu terburu-buru mengejar ke bandara. Untungnya, proses MCU tidak lama, jadi aku tidak perlu mengajukan cuti. Tapi tentu saja, muncul lagi kekhawatiran baru. Malam sebelum MCU, aku haid! Panik lagi, karena salah satu persyaratan MCU adalah tes urin. Kenapa ya rasanya selalu ada saja masalah bertubi-tubi?
Sabtu pagi, aku benar-benar galau. Aku langsung memastikan ke pihak RS apakah aku masih bisa lanjut MCU dengan kondisi haid. Kalau tidak, aku harus reschedule tiket pesawat dan jadwal MCU, yang mana saat ini MCU sedang penuh-penuhnya karena banyak pengaju visa yang daftar. Kebayang antrean panjang dan waktu tunggu yang makin lama, dan itu bikin aku khawatir proses visaku jadi semakin tertunda. Untungnya, pihak RS mengonfirmasi bahwa tes urin sudah tidak lagi menjadi bagian dari MCU untuk visa ini. Lega banget!!! Setidaknya, aku tidak perlu reschedule, dan proses MCU bisa tetap berjalan sesuai jadwal.
Pagi itu, aku sampai di RS Premier Jatinegara sekitar jam 6.30 pagi dan langsung menuju tempat MCU di lantai 7. Meskipun pelayanannya baru buka jam 8, sekitar jam 7 lebih aku sudah diperbolehkan masuk untuk pengisian administrasi oleh stafnya. Estimasi awal, aku dapat giliran jam 9.05, tapi karena aku datang pertama, aku langsung dapat antrean pertama.
Jam 8.30, aku dipanggil untuk cek fisik dan mata. Dokternya melakukan sedikit wawancara tentang riwayat kesehatan dan menanyakan beberapa hal seputar diri kita. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik seperti cek nafas, detak jantung, dan refleks tubuh. Kemudian, lanjut ke tes mata seperti membaca huruf-huruf pada papan optik.
Selanjutnya, aku diarahkan ke ruangan kedua untuk timbang berat badan, cek tinggi badan, dan tensi. Di sini, aku juga diberitahu bahwa hasil MCU akan dikirimkan langsung ke imigrasi Australia dalam 3 hari kerja. Hasilnya bisa mulai ditanyakan pada H+1 setelah selesai. Setelah itu, aku diarahkan ke ruangan lain untuk pengambilan darah. Sebelum tes, aku sempat disarankan untuk banyak minum air agar hasilnya lebih baik. Oh ya, seminggu sebelum MCU, aku sampai nyetok susu Bear Brand dan minum rutin karena katanya itu bagus untuk kesehatan, terutama paru-paru. Did it work? Aku nggak tahu pasti, tapi aku tetap mengikuti saran orang-orang, siapa tahu memang ada manfaatnya.
Setelah selesai di lantai 7, aku lanjut ke kasir untuk melakukan pembayaran, kemudian diarahkan ke radiologi untuk Chest X-Ray. Proses Chest X-Ray cukup cepat ternyata. Saat tes, kita diminta mengikuti arahan staf, seperti cara bernapas yang sesuai prosedur. Di ruangan ini, kita hanya diperbolehkan memakai baju luar tanpa aksesoris seperti kalung, agar tidak mengganggu hasil foto. Seluruh proses MCU telah dipenuhi. Malamnya, aku pun langsung terbang kembali ke Pontianak.
MCU selesai! Berarti, aku tinggal menunggu hasilnya di-submit oleh pihak RS dan difinalisasi oleh imigrasi Australia.
Keesokan harinya setelah MCU, status Health Assessment di immiaccount-ku berubah menjadi finalised. Artinya, hasil MCU-ku bagus, dan pihak RS juga mengonfirmasi bahwa semua hasil normal. Lega rasanya! At least, aku tidak perlu MCU ulang, dan peluangku untuk granted semakin besar.
Tapi, apakah aku bisa menunggu dengan tenang? Oh, tentu tidak!
Masih ingat kekhawatiranku sebelumnya? Soal SKCK, aku sudah tidak terlalu cemas karena membaca banyak pengalaman orang yang tetap granted meskipun tanpa SKCK. Kalau pun nanti diminta, aku pikir aku bisa memperpanjang SKCK lagi.
Namun, yang benar-benar jadi sumber overthinking setiap hari adalah perbedaan nama orang tua di akta lahir dan kartu keluarga. Tiap hari aku kepikiran, apalagi setelah membaca case di Facebook tentang orang-orang yang kena random check karena masalah data ini. Ada yang harus bikin surat pernyataan kalau nama itu mengacu pada orang yang sama, ada juga yang diminta update KK, yang jelas itu semua butuh waktu dan proses yang tidak cepat, belum lagi harus di-translate lagi. Banyak juga yang bilang kalau tahu data ada perbedaan seperti ini, jangan coba-coba unggah KK karena bisa jadi malah bikin posisi kita lebih sulit kalau terkena random check. Rasanya, setiap hari aku tidak bisa tidur tenang, hanya bisa berdoa agar prosesku berjalan mulus dan visaku tidak menemui hambatan.
12 November 2024 18 hari berlalu sejak lodge visa dan selesai MCU. Setiap hari, aku rajin login ke immiaccount, berharap status visaku berubah dari received menjadi finalised dan granted. Tapi, nihil. Aku juga cek email berkali-kali, namun tidak ada notifikasi baru. Sementara itu, di grup, banyak pejuang WHV lain yang visanya sudah granted, dan aku mulai memperhatikan polanya—ternyata waktu lodge sangat berpengaruh. Semakin cepat kita lodge, semakin cepat visanya diproses. Karena aku lodge pada 25 Oktober 2024, berarti aku harus menunggu giliran teman-teman yang lodge pada 23 Oktober 2024 selesai granted terlebih dahulu sebelum giliranku. Setiap kali ada notifikasi dari Gmail, jantungku langsung berdebar kencang, tapi selalu saja bukan email granted. Rasanya mau nangis dan kecewa setiap kali harapan itu pupus.
14.46 Sore itu, aku memutuskan untuk refresh immiaccount untuk terakhir kalinya hari itu. Aku pikir, kalau tidak ada kabar, aku akan logout dan berharap lagi keesokan harinya.
Tapi… tiba-tiba, statusnya berubah menjadi FINALISED!
Aku terdiam. Bengong. Rasanya detik itu berhenti. Tanganku gemetaran. Aku refreshlagi untuk memastikan, dan di sebelah namaku tertulis GRANTED.
Aku mengecek kembali emailku, apa ada Grant Notification-nya? Beneran ada!
Semua overthinking-ku langsung buyar. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku tidak perlu lagi memikirkan perbedaan nama dokumen atau takut terkena random check. Jantungku berdegup kencang, tapi kali ini penuh dengan kebahagiaan. Hari itu, semua impianku mulai terlihat semakin nyata.
Aku baca lagi granted letter-ku, dan akhirnya aku bisa mengatakan: Yes, I got that WHV with my name on it.
Terima kasih, Tuhan! ✨
Dan di sinilah perjalanan panjang ini akhirnya sampai pada awal yang baru. Semua perjuangan, rasa cemas, overthinking, dan doa yang tak henti-hentinya kini terbayar. Surat sakti itu bukan hanya sekadar dokumen, tapi simbol dari mimpi yang selama ini aku perjuangkan. Kini, langkah pertama sudah selesai—dan petualangan sesungguhnya baru saja dimulai.
Australia, here I come! 🌏✨
14 notes
·
View notes
Text
Waktu Tumblr Bagian Berceritaaa!!
Gaiiseu Alhamdulillah Alla Kuli Hal! What a day! Hari ini setelah sempat hampir menyerah, akhirnya aku tes cpns lagi untuk kali ketiga!
Jujur awalnya sempet pesimis dan berniat untuk melewatkan tapi, Qodarullah lewat izin Allah akhirnya aku tetap ikut apply walaupun itu adalah dihari terkahir penutupan pendaftaran.
Jujur aku amat sangat berpasrah diri dan engga terlalu ambisius seperti sebelum-sebelumnya, ternyata lagi-lagi qodarullah aku lulus tahap administrasi ((walaupun tahapan ini pasti akan banyak sekali yang lulus yaa))
Tanpa banyak berekspektasi, awalnya aku hampir kelupaan cek tanggal ujian SKD ku. Lagi-lagi Masya Allah Tabarakallah, Qodarullah nya aku cek di tepat satu Minggu sebelum test nya berlangsung!! Benar-benar amat sangat luar biasa! Meleng sedikit ketinggalan boss! Alhamdulillah nya Allah membukakan jalan buat aku😌😊
Kemudian tibalah hari ini tepat tanggal 22 Oktober 2024 jadwal test SKD ketiga aku.
H-1 sebelum hari ini, yang lagi-lagi sempet terpikir buat dilewatkan saja, karena kebetulan senin nya aku masih kerja teruz disini hujan seharian, sempet kepikiran kalo hujan gak berhenti, mungkin aku gak akan pulang dan merelakan test itu, tapi Masya Allah Tabarakallah, qodarullah hujan reda dan akhirnya aku bisa pulang selepas magrib dan buka puasa di kostan!
Jujur selama test ini persiapan aku benar-benar mengandalkan pengalaman dan hasil latihan di tahun² sebelumnya, tidak ada latihan soal serius atau semacam nya. Bermodalkan bismillah ya Allah mudahkan dan berikan yang terbaik.
Lanjut ke hari ini! Aku terlambat registrasi pin 5 menit wkwk padahal secara hitungan jam seharusnya aku tidak terlambat ternyata peraturan nya 90menit sebelum test harus sudah dilokasi, tapi aku malah 30 menit sebelum ujian wkwkw😂😅
Terusss! Soal sepatu berhubung aku gak punya sepatu item terus aku rasa pake loafers coklat tidak masalah karena sudah cukup formal, ternyata eh ternyata di 1 jam sebelum test aku cek peraturan harus pake sepatu hitam wkwkw agak panik tapi gak sampai heboh sii, lagi-lagi qodarullah dirumah masih tersimpan rapi sepatu pantofel hitam yg 2 tahun lalu aku pakai buat test cpns juga! Dan funfact itu sepatu dikasih bude aku khusus buat aku test! Hiks terharu gak sii🥹 ((walaupun agak sempit tapi dia menyelamatkan ku lagi!))
Nah selama test aku benar-benar pasrah dan berdoa yang terbaik, sempat beberapa soal aku lewatkan dan kemudian aku pertaruhkan dengan keberuntungan ((a.ka hitung kancing😅))
Sampai di detik-detik terakhir! Alhamdulillah 5 menit sebelum test aku udah isi semua soal dengan seksama dan tidak terburu-buru. Kemudian jeng jeng jeng setelah selesai keluar lah hasil ku!!!!
Alhamdulillah Alla Kuli Hal! Qodarullah hasil nya lumayan memuaskan aku! Semua nya di atas Passing grade yang ditentukan! Walaupun aku gak tau hasil akhirnya aku ada diurutan berapa tapi aku senank! Karena aku sudah berusaha semaksimal yang aku mampu!
Dan kemudian aku juga jadi berharap semoga aku bisa masuk 5 besar score tertinggi biar bisa lanjut ke tahapan selanjutnya! Tapi lagi-lagi mari libatkan Allah dalam setiap ketetapan Nya. Semoga yang terbaik! Dilapangankan setiap hasil dan keputusan akhirnya nanti😆😊
Karena yang akan diterima hanya dua orang, dan ternyata beberapa saingan ku adalah teman-teman satu almamater ku sendiri 😅
Jadiiii!! Nanti setelah hasil SKD keseluruhan keluar, doaku semoga aku lolos dan bisa lanjut ke SKB, tapii pun kalo ternyata bukan rezeki ku, semoga setiap ketetapan itu hatiku dilapangkan dan siapapun nanti yang berhasil menempati posisi itu adalah yang terbaik dari yang terbaik. Aamiin!!!
Untuk merayakan selesai perjuangan ku hari ini, sambil menunggu travel pulang kembali ke kota ku mendulang rezeki! Aku rayakan sedikit dengan secangkir kopi, dan tentu dengan tambahan senyum manis kuuuu 😬😆
Kamu keren piiiir!!! Makaziii yaa semoga lapang, bahagia dan keceriaan selalu membersamai kita!! Aamiin luph ✨🫰🏻🫶🏻🫶🏻
Special soundtrack 😬
Bandung, 22 Oktober 2024
2 notes
·
View notes
Text
Kebagian jadwal tes yang sangat belakangan, tapi baru hari ke tiga pelaksanaan tes, anxious level meningkat sangat drastis dan triggernya lumayan banyak. Sering ngerasa useless juga tiap latihan dan salah pada soal yang gampang dan harusnya bener😩 Ga tau mesti gimana lagi selain berusaha dan berdoa... Semoga bisa belajar bahasa baru dan jadi warga lokal disana nantinya...
2 notes
·
View notes
Text
Siapa pula yang ngambil IELTS tiap kali expired dua tahun sekali? saya.
**
The first time I took the exam was around 4 years ago. Although I admit it was the longest test preparation, I never expected to get a 7 the first time.
Persiapan pertama kali mungkin sekitar 6 bulan sampe hampir setahun. Sejak baca blognya kiky edward, saya mulai nyusun jadwal belajar sendiri dan nyari-nyari resources yang direkomendasiin. Ketika gap year dan jadi santri di utrujah, I woke up for around one until two hours each night to practice. Karena akses pondok terbatas, latihan reading, listening, speaking dan writing hampir semua sendiri. I finished a box full of cambridge practice books, especially for the reading and listening part. Saya juga izin sama musyrifah biar dibolehin bawa HP untuk dengerin audio. Sementara untuk writing dan speaking kalau bisa minta review temen, atau ga rekam dan review sendiri. Jadwal tidur saya sepenuhnya terbalik dari jadwal santri yang lain, ketemu temen-temen pas kelas dan jam sholat aja. Definisi beneran jadi 'kalong'.
As I gradually needed feedback for my writing and speaking, I applied for the IELTS class di NEC. Although it was a Saturday weekly and wasn't intensive, it felt like a private one since I was the only student.
In the arabic classes, struktur nyusun kalimat saya mulai kecampur-campur. Studying English at night while studying Arabic during the day has made my brain jumbled.
However, the hardest part was enduring the boredom to be consistent with the routine. Bukan apa-apa, ketika itu fokus kerjaan saya cuma tiga: bahasa inggris, ujian murajaah dan bahasa arab, dimana masing-masing menuntut standar yang lumayan tinggi, dalam periode waktu yang lumayan lama, dengan sarana refreshing yang sangat minim.
There were times when I felt like I wanna puke.
One note to myself from this period is; I was so focused on myself, that I forgot others. Ambisimu akan masa depan tidak sepantasnya membuatmu lupa akan kewajibanmu untuk memenuhi hak orang lain saat ini. Termasuk didalamnya hak orangtua, keluarga dan teman-temanmu akan waktu dan dirimu. Jangan sampai kamu menyesal karena tidak terlibat dalam momen berharga yang bisa membuatmu bersyukur di kemudian hari.
A certain dramatic experience: I was almost disqualified from the speaking test. Dengan bodohnya, rentang waktu antara tes sebelumnya dan tes speaking dipake buat balik dulu untuk sholat dan istirahat. Iya, waktu itu masih underestimate jalanan jakarta. Alhasil telatlah hampir satu jam. Di perjalanan udah sepenuhnya pasrah sama hasil dan bersiap dengan kemungkinan terburuk. Sampe tempat tes, entah panitianya mungkin ikut kasian sama muka saya yang berurai air mata dan akhirnya tetep dibolehin langsung masuk. Lucunya, pengalaman ini jadi bahan cerita saya di tes speaking yang ketiga.
Please bear with the long post ya, ini baru tentang tes pertama :))
The second test was actually a sudden test. The previous one annoyingly exactly expired before I applied for IISMA, hence the need for a new one.
It was a computer-based test, jadi materi belajar semua diganti online buat ngebiasain pake komputer. Latihan cenderung lebih mudah karena ga perlu belajar banget dari '0'. I'm also glad to find www.ieltsonlinetests.com for practices. Waktu itu ga sempet nyari partner buat writing dan speaking, jadi sepenuhnya semua review sendiri. Karena yang penting skornya jangan sampe turun, strateginya juga masih sama kayak tes yang pertama; utamain maksimalin skor dari yang dianggap kuat (reading dan listening), lainnya bismillah aja deh. Makanya nilainya pun masih sangat jomplang, apalagi sama writing.
I didn't have other particular responsibilities, so I could focus on studying quite well. I was able to do other things and paid attention to the house since it was during the online lecture period. The challenge was adapting to the online format while having a relatively short preparation time. Still, Allah kindly gave me a higher score than before and I'm grateful for that.
The last one (hopefully). Motivasi terbesar buat rajin untuk tes ketiga adalah duit. I wanna make sure it's worth the money, you see. Seenggaknya jangan sampe turun lah, sayang tiga juta (wth the price got higher each time:").
But the higher you set the previous bar, the higher you should aim for the next one.
It still seems difficult to aim for 8.
Persiapan agak intensif sekitar tiga bulanan, 'agak' karena harus nyambi kerja. The challenge was to maintain the balance; berusaha sebisanya buat dapet hasil terbaik, jangan sampe ganggu kerjaan -yang mana harus berangkat pagi dan pulang malem-, jangan sampe lupa rumah, dan jangan lupa buat 'hidup'. 'Hidup' dalam artian terpenuhi ruh, jiwa, diri dan sosial.
Akhirnya luangin waktu belajar seenggaknya sejam sebelum shubuh atau sebelum pulang kerja. Selain juga konsisten nongkrong tiap jumat sore di luar buat belajar, buka buku atau apa gitu. Sampe-sampe kalo pulang cepet orang-orang pada heran, 'tumben pulang cepet' haha. I feel bad for bapak-bapak yang biasa nungguin buat ngunci ruangan sih.
Reading dan listening masih latihan cuma dari www.ieltsonlinetest.com aja. Strategi untuk kali ini berubah, I wanna focus more on the writing part. Saya sadar kalo skornya masih kurang aman, dan sadar juga kalau academic writing emang masih payah padahal paling dibutuhin buat jangka panjang. Akhirnya dibantu pake ikut academic writing course-nya LBI buat nunjang skill writing secara umum, sementara latihan intensif pribadinya dibantu tektokan sama chatgpt (wkwk what an experience being trained by an AI). Sementara untuk speaking, saya buat appointment sekitar seminggu sekali selama sebulan terakhir sama beberapa native di Italki. Plusnya via Italki bisa lebih fleksible dan variatif ketemu orang, dengan partner yang mayan profesional karena ada fee, tapi dengan fee yang bisa menyesuaikan dengan dompet pribadi.
Well, the results show my writing and speaking were still the lowest. It passed the minimum at least. However, not even in my dream would I expect to get a 9 on one of my results. It feels like all those paper readings, intentionally or not, were actually worth the time.
During the last period, I often questioned myself; Why should I do this hard? Haven't I done enough for English? Isn't it okay to do it modestly? Isn't it better to do other languages instead? While I meet strangers online and pour my thoughts into writing, I renew my motivation.
An international test is a way to validate your capacity based on an internationally recognized standard. However, language is beyond a test.
Jika fungsi utama bahasa adalah untuk berkomunikasi, maka bukankah tidak ada batasan untuk berkomunikasi? Semakin baik kamu bisa berkomunikasi, semakin baik pula pesan disampaikan dan dipahami antara kamu dan lawan bicara. Semakin tinggi penguasaanmu akan bahasa, semakin luas juga range caramu dalam berkomunikasi dengan berbagai lawan bicara. Meskipun selalu ada kemungkinan salah paham dan miskomunikasi yang berujung konflik, tidak ada salahnya terus mengasah kemampuan. Harapannya yang tercipta adalah kesepahaman bersama, baik dengan cara menyampaikan (active) ataupun memahami (passive), baik secara lisan (speaking and listening) dan tulisan (writing and reading).
Dengan kata lain, akan selalu ada alasan dan ruang untuk berkembang, meskipun skor mu sudah mencapai band 9.
Ya, meskipun kita pahami pula kalau komunikasi tidak hanya tentang bahasa, sebagaimana bahasa tidak hanya tentang komunikasi.
***
Early days when I was in the UK, I lost my confidence.
I repeatedly apologized for my English. I repeatedly asked people to repeat their talks.
The language barrier is real. However, the fear of being embarrassed and humiliated is worse. It is especially worsened when it hinders you from interacting and connecting with others.
No matter how many people reassured me that my English was good, even if I knew my IELTS score was sufficiently high already, I couldn't shake the negative thinking off my head. Consequently, I frequently shut myself in the room. Defense mechanism, they said.
At the end of the day, a score might mean nothing when it does not help you brace yourselves outside the room. On the other side, bravery means everything when it comes to using everything in your hand to survive.
.
.
I take pride in preparing for the exam mainly by myself. Because then I know that I am able to count on myself to achieve my own purpose. Then, I recognized the blessings I have; that I was able to navigate through the help of others. Hopefully, all of these will help me being responsible and adapting to any situation in the future.
15 notes
·
View notes
Text
Kepergian Ibu
Tepat tiga minggu yang lalu, di RS Fatmawati, saya menemani Ibu yang berbaring lemas terpasangi selang infus di hidung, lengan tangan, juga pinggul. Tidak tega melihatnya terbaring kesulitan bernafas. Sehari sebelumnya, Jumat, Ibu masih bisa berkomunikasi dan meminta untuk pulang. “Udah,” katanya. Ditambah, karena berada di ruangan high care unit (HCU), tidak boleh menemani. Namun, karena kondisi Ibu yang semakin kritis, saya diperbolehkan untuk mendampingi. Sambil membacakan surat Yasin dan Ar-Ra’du berulang kali.
Sabtu sore itu, Ibu sudah tidak lagi merespon dengan baik. Paginya masih bisa merespon perawat yang mengganti cairan infus dan juga menyuntikkan cairan makanan. Siapa nyana, malamnya adalah hari terakhir Ibu. Saya tidak menduga akan secepat ini. Seharusnya, Kamis itu jadwal Ibu untuk anestesi setelah semua proses untuk operasi dijalankan dengan baik. Meski hasil tes darah agak buruk, tapi dokter tetap membolehkan operasi dengan syarat harus transfusi darah. Tapi kondisinya makin menurun. Benar-benar tidak menyangka.
Dan, selama tiga minggu ini baru kali ini saya merasakan kehilangan orientasi. Serasa tidak bergairah. Apa-apa yang dikerjakan tidak ada ruh. Mata sembab. Dan, sulit berkomunikasi dengan orang lain. Entah, mungkin inilah rasanya kehilangan yang sebenarnya. Sekeras apapun saya berusaha untuk merasionalisasi: bahwa ini adalah sunnatullah dan kita semua sedang menunggu giliran, tetap tidak bisa menghapus kesedihan.
Sedikit pesan untuk kalian, jika orang tua kalian masih ada, luangkan waktu untuk bersama mereka. Terutama ibu. Prioritaskan mereka dan bahagiakan mereka bagaimanapun caranya.
97 notes
·
View notes
Text
Haji 1445H - d's story part 2
Setelah menerima info porsi haji masuk untuk berangkat tahun ini, aku harus mengurus banyak hal. Karena dulu mendaftar haji di Pekanbaru, sementara sekarang kerja di Jakarta dan berencana berangkat dari Padang karena keluraga di sana, aku perlu mengurus mutasi dari Pku ke Padang. Tapi sebelum mengurus mutasi, aku harus melunasi biaya haji dulu dan mengurus surat istitha'ah atau tes kesehatan. Paspor aktif juga harus sudah ada.
Somehow pasporku sudah expired sejak 6 bulan lalu dan belum diperpanjang haha. Saat mengecek jadwal pengurusan paspor via app, jadwal yang tersedia paling cepat itu satu bulan lagi di Bogor. Kalau mau mengurus yg sehari jadi, selisih biayanya satu juta. Setelah refresh app M-Paspor berhari2 karena berharap ada jadwal yg lebih cepat atau di lokasi yg lebih dekat namun tidak berhasil, akhirnya aku mengambil lokasi di Bogor. Well, jangan ditunda2 ya perpanjang paspornya kawans. Supaya lebih nyaman dan tenang haha
Sembari mengurus surat Istitha'ah. Awalnya aku bingung harus tes kesehatan di mana, karena porsi hajiku di Pku, sementara nggak mungkin PP Pku untuk urus tes kesehatan yg nggak sebentar. Alhamdulillah setelah tanya Kemenag katanya bisa di Jakarta aja. Tapi nggak jelas juga dimananya Jakarta aku bisa tesnya. Akhirnya pergi ke Puskesmas kecamatan tempat seniorku dulu tes kesehatan haji. Udah izin dari kantor, berangkat ke puskesmas kecamatan itu, tapi ternyata ditolak karena katanya harus di kecamatan domisili sekarang. Padahal udah ngantri wkw. Akhirnya berangkat ke puskesmas kecamatan area kosan, kemudian ngantri lagi hihi. Dokumen2 haji juga perlu dibawa, untungnya keluarga sudah mengirim dokumen hajiku ke Jkt.
Nah habis tes kesehatan di puskesmas, juga perlu tes di RS. Nggak semua tes kesehatan bisa selesai di puskesmas. Dan kalau datang ke puskesmas or rs kadang bingung dgn sistem antriannya. Kan awalnya kita ke loket, dikasih nomor antrian, tapi setelah itu ada yg nomor antriannya perlu dikasih dulu ke dalam ruangan dan ada juga yg nggak. Kalau antriannya nggak jelas, ini yg bikin deg2an di sana karena kan nggak enak banget nunggu lama terus didahului orang lain. Jadi, tanya aja ke bapak ibu yg ikut ngantri di luar yah. Walaupun sebagian keliatan galak (?) tapi nggak apa kok haha
Tes kesehatan di puskesmas bisa ambil waktu setengah hari bahkan lebih, karena antriannya panjang dan pos2 yg kita datangi juga ada beberapa. Di sini aku ngga menemukan privilege wanita disilakan duduk di kursi karena pasien yg lain adalah bapak ibu yang sepuh hehe. Beberapa kali saat mengurus tes kesehatan ini hari sedang hujan, aku pernah juga kehujanan. Kadang mikir bagaimana ya dgn jamaah yg udah lansia, pasti nggak mudah juga bagi mereka mengurus dokumen2nya. Yah, insya Allah ada kemudahan dan semoga kita diberi kesabaran
Akhirnya setelah beberapa hari bolak balik puskesmas dan RS, surat istitha'ah keluar dan alhamdulillaah aku dinyatakan sehat bisa berangkat haji. Anyway aku bersyukur banget atasanku sangat baik memberikanku izin buat ngurus berbagai macam hal di jam kerja. Semoga menjadi pahala.. Aamiin
Kemudian urus pelunasan biaya haji. Setoran awal 25 juta di tahun 2012, kemudian setoran pelunasan 27 jutaan jadi total BPIH untuk embarkasi Pekanbaru di tahun 2024 adalah 52jutaan. Aku pergi ke kantor cabang muamalat untuk mengurus pelunasan. Alhamdulillah karena istitha'ah sudah ada, pembayaran juga lancar. Kalau tidak salah jamaah diberikan waktu 2-3 bulan untuk pelunasan biaya haji, jadi sebaiknya memang dicicil tabungan untuk pelunasan ini.
Okeh, panjang ya prosesnya haha. Tapi ini belum termasuk proses mutasi LOL yang cukup drama juga karena diriku di Jkt dan urusannya lebih banyak di Pku & Pdg. Kalau didetailin jadi kepanjangan wkwk intinya keluarga besarku banyak membantu proses mutasi ini. Pusing juga ngurusnya, deg2an ada alur yg terlewati sehingga proses mutasi nggak berjalan sukses sebelum waktu keberangkatan. Tapi alhamdulillah akhirnya ada titik terang dan kejelasan, dan akhirnya aku berhasil mutasi ke Pdg. Semoga menjadi pahala bagi semua yg membantu pengurusan administrasi hajiku. Aamiin
Takeaways-nya apa? Bersabarlah.. hehe karena banyak drama yg tak terelakkan
Insya Allah akan terlewati juga, dan biasanya kita (atau aku aja?) akan sedikit menyesal tidak melewati episode2 drama itu dengan lebih lapang dada
Kira2 begitu lah persiapan hajiku, semoga bermanfaatt
Insya Allah next sharing pengalaman di asrama haji dan berangkat haji
'Til next post
3 notes
·
View notes
Text
My Scholarship Journey
Alhamdulillah, akhirnya berhasil daftar di tiga beasiswa tahun ini. Sepertinya tidak akan bertambah lagi. Target tahun ini, prioritas daftarnya ke Malaysia melalui Malaysia International Scholarship. Sayangnya, pendaftarannya lebih lambat dibanding jadwal tahun lalu. Bahkan, aku sempat pikir ga akan buka di tahun ini. Akhirnya, aku daftar lebih dulu ke Australia melalui Australia Award Scholarship yang memang sudah buka dari Februari.
Pendaftaran AAS ditutup 30 April, dan MIS dibuka dari 31 Mei tahun ini. Setelah drama pendaftaran AAS yang sampai nangis-nangis, termasuk harus tes TOEFL dua kali karena skor pertama belum memenuhi, tanggal 1 Juli kemarin dapat email 'not successful'. Sedih? Lebih sudah ketebak, sih, karena ternyata aku ada salah upload. Dari segi administrasi aja udah yakin ga lolos. Tapi malah ga nangis, kaya yasudah berarti rezekinya bukan kuliah di Australia periode tahun depan. Apakah akan daftar lagi? Belum tahu. Mungkin iya, mungkin tidak.
Next, setelah sudah hilang harapan akan kuliah di negeri Kanguru, aku langsung segera tancap gas daftar ke MIS. Sempat ga yakin akan dibuka, maka beberapa persyaratan segera aku kebut penuhi, mengingat pendaftarannya hanya 1 bulan. Beda dengan AAS yang durasinya 3 bulan. Harus izin pulang untuk ngurus legalisir paspor. Hubungi dosen untuk minta surat rekomendasi. Ngurus legalisir ijazah profesi yang harusnya udah dicicil sebelumnya. Ngurus official declaration ke Kemendikbud. Biidznillah, semua dilancarkan dalam waktu kurang dari sebulan. Alhamdulillah berhasil submit beberapa hari sebelum deadline. Sekarang lagi nunggu pengumuman.
Nah, yang ketiga adalah LPDP. Sebenarnya, aku sempet maju mundur untuk daftar. Apalagi aku awalnya ingin daftar jalur Reguler Luar Negeri yang mana butuh sertifikat IELTS. Beasiswa AAS dan MIS masih membolehkan pakai TOEFL. Akhirnya tetap daftar juga menggunakan TOEFL tapi harus merelakan pilih jalur Reguler Dalam Negeri. Tapi malah bersyukur dengan pilihan ini. Bedanya, di awal daftar sempat taruh IPB di pilihan pertama, UNDIP pilihan kedua, dan UI pilihan ketiga akhirnya batalin pendaftaran demi menukar urutan prioritas menjadi UI pertama, IPB kedua, dan UNDIP ketiga. Kenapa? Karena setelah proses menulis essay kontribusi, rasanya pilihan UI di nomer pertama terasa lebih make sense. Alhamdulillah juga sudah submit dan pendaftaran masih akan dibuka hingga 3 hari ke depan.
Jadi, sekarang lagi menunggu dua pengumuman beasiswa. Jujur, belum tahu MIS kuota diterimanya berapa banyak tapi ada bocoran yang mengurus official declaration jumlahnya sekitar 160an orang dan artinya peluang lolosnya akan lebih besar dibanding AAS kemarin yang mana pendaftarnya 7000an orang dan yang shortlisted hanya 400an orang, yang diterima pasti lebih sedikit lagi. Bahkan ga sampai 10 persen. Nantinya, jika lolos MIS masih harus melewati satu tahap lagi yaitu wawancara baru jika lolos kembali akan dinyatakan sebagai penerima beasiswa MIS. So, yeah, bismillah saja :)
Kalau LPDP? Tahap pertama, seleksi administrasi. Kemarin sih udah coba cek hati-hati setiap dokumen yang aku upload. Aku gamau ada kesalahan fatal seperti yang aku lakukan saat daftar AAS kemarin. Insya Allah sih lolos tahap ini. Selanjutnya ada Tes Bakat Skolastik. Passing grade batch 1 sih 125 poin, dan aku sempet coba 3 kali simulasi TBS selalunya dapat di tas 200 poin, jadi harusnya sih bisa lolos juga ya. Jadi yang agak lumayan harus effort adalah semoga bisa sampai tahap wawancara. Jika bisa melewati fase ini, insya Allah impian jadi awardee LPDP tahun ini akan tercapai. Another bismillah.
If I could choose between MIS and LPDP, I am not sure what I would choose. It's really tough. But, maybe, I don't know. I love Malaysia very much. I'm so excited to live and study in another country. But, Jakarta, there is someone who will be there. It means, if I am there, I will be that close to that one person. Caaa :')
They planned, but Allah also planned. And Allah is the best of planners. (Al Anfaal : 30)
Intinya, berdoa sangat semoga bisa kuliah S2 tahun depan dengan beasiswa apapun. Insya Allah itu yang terbaik. Semoga ilmunya berkah dan membawa manfaat untuk orang banyak. Alhamdulillah, dapat ridho orang tua untuk lanjut kuliah, dan semoga Allah juga ridho. Semoga dilancarkan dalam melakukan kebaikan. Aamiin ya Allah. I will be updating it in the next few months. Bye for now :)
2 notes
·
View notes
Text
Jadwal Tes CPNS dan PPPK 2024 di Kota Bengkulu Masih Menunggu Pengumuman Resmi dari Pemerintah Pusat
Jadwal Tes CPNS dan PPPK 2024 di Kota Bengkulu Masih Menunggu Pengumuman Resmi dari Pemerintah Pusat KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tahun 2024 di Kota Bengkulu saat ini masih menunggu jadwal resmi dari Pemerintah Pusat. Sebanyak 213 kuota CPNS telah dialokasikan untuk Kota Bengkulu,…
#BKPSDM Kota Bengkulu#Eko Agusrianto#Jadwal tes PPPK#Kuota CPNS#Pj Sekda Kota Bengkulu#Tes CPNS 2024#Verifikasi kuota PPPK#Kota Bengkulu
0 notes
Text
Ini Jadwal Tes PPPK Kabupaten Pandeglang
PANDEGLANG – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pandeglang akhirnya mengumumkan jadwal tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Kabupaten Pandeglang yang akan dilakukan bulan ini. Kabid Formasi dan Rotasi pada BPKSDM Pandeglang, Furkon mengatakan secara nasional jadwal seleksi PPPK sudah dimulai dari 12 November 2023 ini. Namun…
View On WordPress
#BKPSDM Kabupaten Pandeglang#Furkon#Jadwal tes PPPK#Kabid Formasi dan Rotasi pada BPKSDM Pandeglang#PPPK Kabupaten Pandeglang
0 notes
Text
sayangku lagi kebingungan yaa
myy juga sayang lagi di posisi tidak terasa dua tahun lagi mau wisuda, aku akan kerja apa?, diaman?, mau kuliah S2 cari beasiswa dimana ?, dan juga sangat pegen menikah, aku fikir-fikir bagaimana bisa bantu kamu untuk kita nikah 🥺,
kamu lagi bingung cari pekerjaan apa dan diaman, mau lanjut study juga di mana, mau pilih program kursus yang mana
aku mungkin belum bisa merasakan seperti yang kamu rasakan sayangku, tapi izinkan aku sedikit memberikanmu pandanganku sayang
Pertama. kita semua pegen membahagiakan orang tua, tidak mau membebani orang tua, pegen lebih mendiri. kamu tahu myy juga begitu bahkan rela tidak makan, rela minta tunda bayar asrama, tapi aku gengsi minta uang sama baba, karena aku tahu baba akan pinjam jika baba pun tidak punya. aku juga kadang sulit kalau minta dari kakak karena aku tahu bagaimana rasanya minta dan kakak belum punya, keculi dia tawarkan, aku pinjam atau minta heheh, begitu pun sama adikku, tapi sedikit-sedikit rasa gengsi itu terhadap kakak dan adik berkurang karena kita saling pinjam atau makan bareng atau apa pun itu, tapii sama baba aku masih sulit untuk minta...,mungkin aku terbiasa tidak minta atau memang karakter aku gitu.. wkwkw jadi curhat ini
kembali kamu lebih bisa menilai posisi kamu hubungan kamu sama orang tua dan lebih dekat bukan seperti aku dan baba maka Alhamdulillah, kalau aman dikasih Alhamdulillah, kalau keberatan kita cari solusi lain sayang, kita yakin dan percaya Allah sudah mengatur rezeki kita, jika burung, semut, dan semua makhluk sudah pergi keluarga mencari rezeki denagn penuh yakin, karena Allah yang mengatur segalanya maha pemberi rezeki
bagaimanapun bentuk rezeki yang datang kepada kita, lewat perantara apa, semua dari Allah yakin aja sayangku.
Kedua. pegen melanjutkan pendidikan S2. bismillah sayangku aku akan selalu mendukung kamu beeb, tapi kembali lagi menuntut ilmu pahalanya besar, tentu banyak pengorbanan seperti butuh banyak biaya, mau S2 bismillah tapii hidup itu berputar bukan kita saja yang mau S2 dan bukan kita yang pertama, jadi kita tanya orang yang sebelum kita yang sudah pernah berhasil meraih hal tersebut. Kamu mau S2, mau mandiri, tapii untuk berdiri pertama tentu harus ada bantuan entah keluarga, lembaga, atau beasiswa dan kita di sini usahakan mendiri kan tidak mau terlalu apa-apa sama orang tua, maka kita usahakan S2, dan insyaAllah sambil perjalannya waktu bisa sambil kerja.
Ketiga. jika mau luar negri sebenarnya cukup memiliki speaking yang bagus cukup, tapi tentu harus uang bernagkat, uang makan, uang tempat tinggal, sulit juga kalau kita minta orang tua, jadi kita usahakan beasiswa 😅 atau jalur termudah termurah. mau luar negeri tapi tentukan mau di mana biar benar benar kita bisa kejar baby, kalau banyak pilihan gitu dan jadwal pendaftaran masing-masing saja belum kita tahu, nilai lagi kelebihan dan kekurangan dan juga keinginan sendiri, apakah kamu mau menuju salah satu kampus karena benar-benar suka atau hanya karena ada teman
Keempat. Bahasa Inggris. memang tujuan pertama kamu mau bahasa inggris untuk melanjutkan pendidikan, tapii insyaAllah bahasa inggris yang kamu dapatkan bukan sebatas itu saja, insyaAllah bisa di gunakan lebih dalam berbagai hal, bisa untuk berwisata, bisa untuk kerja, bisa untuk mengajarkan aku🤭, apapun yang kamu ambil fokus pada untuk apa, dan jangan terbatas 🥰, ambillah latihan tes TOEFL.. kalau speaking dan grammar insyaAllah bisa denagn perjalanannya waktu sayangku.
Kelima. Cari Pekerjaan. insyaAllah bisa sayangku, pekerjaan diaman saja sebagai pegawai, menjaga tuku, kurir, kantor, guru, dosen, bisnis.. kalau dapat yang menerima part taim dan sesuai jadwal kamu bismillah sayangku, kalau harus menunggu sampai selesai bahasa inggris kamu biar totalitas tidak papa juga, kita usahakan maksimal.
keenam. Tawkkal, selalu tawakkal dan berdoa', Allah SWT yang telah menciptakan kamu tidak akan meninggalkanmu begitu saja, selalu bersyukur atas segala nikmat yang kita rasakan dan yang tidak kita rasakan atau yang kita sadari "innaallaha ma'ana"
Ketujuh. Kapan Nikah 🥺❤️20.. ? dua ribu berapa
note. hehe ini semua cinta dari myy🥺mungkin myy belum bisa support dan mendukung kamu denagn sepenuhnya, akan tetapi semua bentuk kebaikan yang aku inginkan untuk diriku tentu aku inginkan untukmu maka dari itu myy menulis ini heheh, kapan myy cerita tentang myy? 🫣
3 notes
·
View notes
Text
Pengen banget dapet psikiater/psikolog/terapis yang punya pemahaman baik kayak gini....
Perasaan belum pernah ketemu profesional yang bener-bener passion banget di bidang kejiwaan.. Rata-rata mereka yang pernah kutemui hanya menangani pasien (aku) sesuai standar. Asal ngasih tes tulis, terus terangin hasilnya, terus kasih saran ini itu, kasih jadwal terapi/resep obat, selesai. Gak ada empati sama sekali sama keadaan pasien, malah dia lebih cenderung belain keluarga pasien yang justru jadi penyebab masalah si pasien. Dan ini bikin aku trauma buat konsul ke profesional 🥲
Sama sih. Gak yang murah, gak yang mahal. Mulai dari yang praktek di RSUD sampai yang katanya udah buka praktek mandiri selama belasan tahun, nulis buku sama jadi dosen juga. Tetep, datang ke sana bukannya plong malah nambah stress..
Tapi wajar sih... guru aja gak semuanya punya passion buat ngajar. Kebanyakan cuma nerangin materi, ngasih soal, nilai, terus ngasih PR. Iya kan?! Untuk kemudian mereka merasa telah berjasa mendidik generasi hahaha
12 notes
·
View notes
Text
Aji Nurrudin;
(Teruslah membumi dan sederhana, karena dari kesederhanaan yang kamu bumikan, aku jatuh cinta 🤍)
______________
Sebetulnya hari ini gak ada rencana sama sekali untuk keluar. Tapi tiba-tiba ada saja keperluan yang mengharuskan kita keluar dan ketemu lagi.
"Besok kan ada acara haulan, mau gak antar neng ngprint kupon dan administrasi lainnya untuk acara besok?"
"Hayukk.. "
"Habis isya aja ya.. da sekarang malam jumat barangkali sehabis maghribnya mau al-kahfi dan yasinan dulu."
"Iya sayang.."
Seperti biasanya, aku yang minta antar—dia juga yang selalu menjemputku.
Kami jalan menuju fotokopian.
"Aa udah makan belum?"
"Hmm belum.. neng si?"
"Belum juga, nanti sekalian beli aja sayang.. Aa mau apa?"
"Udah nanti aja sayang.."
"Dih beneran tau orang neng udah dibilangin sama mamah nanti sekalian beli makan sama aa, jatah kita sayang.."
"Emang beneran?"
"Iya sayang.."
"Neng si mau apa?"
"Apa ya ..."
Padahal dari siang BM mie ayam.. tapi ko jadi bingung gini.
Obrolan menu makan malam kita terpotong dengan sampainya kita di tempat fotokopian.
Aku langsung saja menjelaskan kepada petugasnya. Mau ngprint ini, masing-masing satu lembar dan sekalian minta di potongin. Selama menunggu pesananku selesai, kita duduk di kursi tunggu sambil mengobrol santai. Tak peduli orang sekitar karena nyatanya yang datang ke fotokopian hanya 1-2 orang. Tidak terlalu ramai.
"Ciee calon pengantin." Dia terus mengatakan itu sejak turun dari motor, dia benar-benar berniat menggodaku.
"Ciee calon pengantin juga.." aku membalasnya tak mau kalah.
"Dih dibalikkeun.."
"Nya meren da sama aja aa ge calon pengantin.. "
"Nya si .. tapi neng serius dech.. kalau neng jadi di hias jam 2 malam, trus pagi-paginya beneran pup. Neng bakal jadi cewek yang lagi pup dalam keadaan yang paling cantik."
Aku tertawa tak terima tapi kalau iya terjadi, benar juga apa yang di katakannya. Mana ada pup dalam kondisi wajah bermakeup pengantin kan?
"Dih iya ya.. apalagi neng jadwal pupnya kan emang pagi."
"Nah kan pas.. pokoknya neng harus cerita nanti ke aa."
"Emang absurd si.."
Kemudian obrolan dia tiba-tiba serius.. membicarakan banyak persiapannya menuju pernikahan. Aku spechless karena dia begitu serius dan tiba-tiba. Mata teduhnya menyimpan kematangan selayaknya orang yang benar-benar bertanggungjawab. Jelas aku bisa melihat value dia bahkan saat pertama kalinya memutuskan untuk mengenal dirinya dengan lebih baik lagi.
"Ko pengen pecel ya?"
"Neng mau pecel?"
Aku menggeleng. Bingung.
"Mie ayam, bakso, pecel, atau sate?"
"Neng dulu coba maunya apa.. nanti baru aa yang ngasih tau."
"Neng mauuu sa....te."
"Nah! ya udah aa juga mau itu."
Hahaha aku tertawa sponton. Mengatainya curang.
"Beneran neng, da aa ge pengen sate."
"Oke.."
Pesananku selesai dan kita melanjutkan perjalanan membeli sate kambing langganan si aa.
Setiap tempat yang kita singgahi—selalu ada cerita di dalamnya.
Setiap jalan yang kita lalui—selalu juga ada cerita di dalamnya.
Ngprint sudah. Beli sate juga sudah. Saatnya pulang menuju rumah. Kita memang berencana makan di rumahku. Jadi, kita hanya membeli satenya saja. Tidak makan di tempat.
Satu desa terlewati. Dua desa lagi yang harus kita lalui untuk menuju ke rumahku.
"Neng, nanti mampir ke alfa dulu ya.."
"Mau ngapain yang?"
"Beli kebutuhan neng katanya."
"Aa masih ingat?"
"Iya sayang pokoknya nanti beli ya..."
"Oke.."
Dari awal masuk, nyimpan barang ke keranjang sampai melakukan pembayaran ke kasir aman-aman saja. Dan begitu kita berbalik badan sambil jalan menuju keluar ada saja obrolan renyah yang dibicarakan,
"Yang.. ada yang foto di luarnya.."
"Iya gening.. beu urang miluan beu (ayo kita ikutan yuk)"
"Kalau kita ikutan, nanti berasa lagi foto pengantin a. Hahah."
Mas mas.. boleh minta fotonya sebentar?"
Aku dan aa spontan bertatapan. Aku menahan tawa, mengikuti coolnya si aa.
"Sini mbanya juga deketan"
"Ohh.. saya ikutan juga?"
"Iya mba.."
Cekrek! Satu dua kali gambar kita diambil.
"Makasih mas.. pengantin baru?"
"Insya Allah mau pa.."
"Ohh baru mau.. semoga dilancarkan ya.."
"Aamiinn..makasih pa," jawab kami serentak
"Mari pa.."
Kami menganggukkan kepala. Pamit
"Ya.. hati-hati.".
Di perjalanan, tentu saja kita membicarakan hal absurd yang barusan terjadi. Tapi sekalipun hal absurd tentu di dalamnya ada kebaikan bukan? Kita membantu beliau dalam laporannya, kita juga didoakan beliau tanpa kita pinta. Kapan lagi kan di doakan langsung olah pak pol? Hihi
Kita melanjutkan perjalanan sampai tiba di sebuah perbatasan desa,
"Yang.. pegangin yang.. sembunyiin." Ucap aa sambil memindahkan bungkusan sate dari depan ke tangan aku.
Awalnya aku sempet bingung apa maksudnya, tapi begitu melihat jalanan sekitar yang gak ada permukiman warga sama sekali, akhirnya aku paham.
"Oke yang.. neng pegangin yang kuat."
"Nah.. paham kan neng?"
"Paham sayang .. bisi nanti ilang satu gimana.. udah mah ada 10. Nanti aa 5 masa neng 4 makannya." Hahaha aku bercanda tapi merinding juga. Meminta ke si aa untuk lebih cepat mengendarainya.
"Hahah maksudnya mah takut kenikmatannya berkurang sayang, ini kan sate kambing. Beda kalau misalnya sate ayam si. Sate kambing tuh da kesukaannya makhluk-makhluk yang kayak begituan."
"Iya aa.. neng paham.. berarti aa setiap beli sate juga begini ya?"
"Hahaha ..ketahuan dech.. udah neng udah aman sekarang mah,"
"Dih belum aa.. kan ada lagi.. "
"Dih enya nya.. jembatan. Hahaha pinteran gening neng?"
"Hahah ya atuh kalau ke susukan baru tuh udah.. kalau ke rumah neng kayaknya harus sampe rumah dech di pegang terus. Jembatan, belum lagi kuburan."
"Hahaha ya udah siplah pegangin sampe rumah."
Setibanya di rumah, aku langsung menyiapkan alat makan, minum, dan nasi yang hangat. Kita makan bersama, dan rasanya pun masih enak. Alhamdulillah..
Kamis malam, 21 des
6 notes
·
View notes