aksara-rasa
242 posts
Segala riuh biar tumpah ruah disini, lewat aksara dan rasa yang utuh. -dhise
Don't wanna be here? Send us removal request.
aksara-rasa · 8 months ago
Text
Lagi ngerasa capek di bumi, hehe :)
6 notes · View notes
aksara-rasa · 9 months ago
Text
Di saat kamu berusaha memahami sesuatu agar tidak egois tapi disisi lain kamu juga sedang mengalami Premenstrual syndrome— is another level of susah ����
16 notes · View notes
aksara-rasa · 10 months ago
Text
Aji Nurrudin;
(Teruslah membumi dan sederhana, karena dari kesederhanaan yang kamu bumikan, aku jatuh cinta 🤍)
______________
Sebetulnya hari ini gak ada rencana sama sekali untuk keluar. Tapi tiba-tiba ada saja keperluan yang mengharuskan kita keluar dan ketemu lagi.
"Besok kan ada acara haulan, mau gak antar neng ngprint kupon dan administrasi lainnya untuk acara besok?"
"Hayukk.. "
"Habis isya aja ya.. da sekarang malam jumat barangkali sehabis maghribnya mau al-kahfi dan yasinan dulu."
"Iya sayang.."
Seperti biasanya, aku yang minta antar—dia juga yang selalu menjemputku.
Kami jalan menuju fotokopian.
"Aa udah makan belum?"
"Hmm belum.. neng si?"
"Belum juga, nanti sekalian beli aja sayang.. Aa mau apa?"
"Udah nanti aja sayang.."
"Dih beneran tau orang neng udah dibilangin sama mamah nanti sekalian beli makan sama aa, jatah kita sayang.."
"Emang beneran?"
"Iya sayang.."
"Neng si mau apa?"
"Apa ya ..."
Padahal dari siang BM mie ayam.. tapi ko jadi bingung gini.
Obrolan menu makan malam kita terpotong dengan sampainya kita di tempat fotokopian.
Aku langsung saja menjelaskan kepada petugasnya. Mau ngprint ini, masing-masing satu lembar dan sekalian minta di potongin. Selama menunggu pesananku selesai, kita duduk di kursi tunggu sambil mengobrol santai. Tak peduli orang sekitar karena nyatanya yang datang ke fotokopian hanya 1-2 orang. Tidak terlalu ramai.
"Ciee calon pengantin." Dia terus  mengatakan itu sejak turun dari motor, dia benar-benar berniat menggodaku.
"Ciee calon pengantin juga.." aku membalasnya tak mau kalah.
"Dih dibalikkeun.."
"Nya meren da sama aja aa ge calon pengantin.. "
"Nya si .. tapi neng serius dech.. kalau neng jadi di hias jam 2 malam, trus pagi-paginya beneran pup. Neng bakal jadi cewek yang lagi pup dalam keadaan yang paling cantik."
Aku tertawa tak terima tapi kalau iya terjadi, benar juga apa yang di katakannya. Mana ada pup dalam kondisi wajah bermakeup pengantin kan?
"Dih iya ya.. apalagi neng jadwal pupnya kan emang pagi."
"Nah kan pas.. pokoknya neng harus cerita nanti ke aa."
"Emang absurd si.."
Kemudian obrolan dia tiba-tiba serius.. membicarakan banyak persiapannya menuju pernikahan. Aku spechless karena dia begitu serius dan tiba-tiba. Mata teduhnya menyimpan kematangan selayaknya orang yang benar-benar bertanggungjawab. Jelas aku bisa melihat value dia bahkan saat pertama kalinya memutuskan untuk mengenal dirinya dengan lebih baik lagi.
"Ko pengen pecel ya?"
"Neng mau pecel?"
Aku menggeleng. Bingung.
"Mie ayam, bakso, pecel, atau sate?"
"Neng dulu coba maunya apa.. nanti baru aa yang ngasih tau."
"Neng mauuu sa....te."
"Nah! ya udah aa juga mau itu."
Hahaha aku tertawa sponton. Mengatainya curang.
"Beneran neng, da aa ge pengen sate."
"Oke.."
Pesananku selesai dan kita melanjutkan perjalanan membeli sate kambing langganan si aa.
Setiap tempat yang kita singgahi—selalu ada cerita di dalamnya.
Setiap jalan yang kita lalui—selalu juga ada cerita di dalamnya.
Ngprint sudah. Beli sate juga sudah. Saatnya pulang menuju rumah. Kita memang berencana makan di rumahku. Jadi, kita hanya membeli satenya saja. Tidak makan di tempat.
Satu desa terlewati. Dua desa lagi yang harus kita lalui untuk menuju ke rumahku.
"Neng, nanti mampir ke alfa dulu ya.."
"Mau ngapain yang?"
"Beli kebutuhan neng katanya."
"Aa masih ingat?"
"Iya sayang pokoknya nanti beli ya..."
"Oke.."
Dari awal masuk, nyimpan barang ke keranjang sampai melakukan pembayaran ke kasir aman-aman saja. Dan begitu kita berbalik badan sambil jalan menuju keluar ada saja obrolan renyah yang dibicarakan,
"Yang..  ada yang foto di luarnya.."
"Iya gening.. beu urang miluan beu (ayo kita ikutan yuk)"
"Kalau kita ikutan, nanti berasa lagi foto pengantin a. Hahah."
Mas mas.. boleh minta fotonya sebentar?"
Aku dan aa spontan bertatapan. Aku menahan tawa, mengikuti coolnya si aa.
"Sini mbanya juga deketan"
"Ohh.. saya ikutan juga?"
"Iya mba.."
Cekrek! Satu dua kali gambar kita diambil.
"Makasih mas.. pengantin baru?"
"Insya Allah mau pa.."
"Ohh baru mau.. semoga dilancarkan ya.."
"Aamiinn..makasih pa," jawab kami serentak
"Mari pa.."
Kami menganggukkan kepala. Pamit
"Ya.. hati-hati.".
Di perjalanan, tentu saja kita membicarakan hal absurd yang barusan terjadi. Tapi sekalipun hal absurd tentu di dalamnya ada kebaikan bukan? Kita membantu beliau dalam laporannya, kita juga didoakan beliau tanpa kita pinta. Kapan lagi kan di doakan langsung olah pak pol? Hihi
Kita melanjutkan perjalanan sampai tiba di sebuah perbatasan desa,
"Yang.. pegangin yang.. sembunyiin." Ucap aa sambil memindahkan bungkusan sate dari depan ke tangan aku.
Awalnya aku sempet bingung apa maksudnya, tapi begitu melihat jalanan sekitar yang gak ada permukiman warga sama sekali, akhirnya aku paham.
"Oke yang.. neng pegangin yang kuat."
"Nah.. paham kan neng?"
"Paham sayang .. bisi nanti ilang satu gimana.. udah mah ada 10.  Nanti aa 5 masa neng 4 makannya." Hahaha aku bercanda tapi merinding juga. Meminta ke si aa untuk lebih cepat mengendarainya.
"Hahah maksudnya mah takut kenikmatannya berkurang sayang, ini kan sate kambing. Beda kalau misalnya sate ayam si. Sate kambing tuh da kesukaannya makhluk-makhluk yang kayak begituan."
"Iya aa.. neng paham.. berarti aa setiap beli sate juga begini ya?"
"Hahaha ..ketahuan dech.. udah neng udah aman sekarang mah,"
"Dih belum aa.. kan ada lagi.. "
"Dih enya nya.. jembatan. Hahaha pinteran gening neng?"
"Hahah ya atuh kalau ke susukan baru tuh udah.. kalau ke rumah neng kayaknya harus sampe rumah dech di pegang terus. Jembatan, belum lagi kuburan."
"Hahaha ya udah siplah pegangin sampe rumah."
Setibanya di rumah, aku langsung menyiapkan alat makan, minum, dan nasi yang hangat. Kita makan bersama, dan rasanya pun masih enak. Alhamdulillah..
Kamis malam, 21 des
6 notes · View notes
aksara-rasa · 11 months ago
Text
Aji Nurrudin;
(Teruslah membumi dan sederhana, karena dari kesederhanaan yang kamu bumikan, aku jatuh cinta 🤍)
______________
Hari ini rencananya kita mau jajan bakso ikan yang biasa langganan si aa. Seperti biasanya, dia selalu menjemputku sekalian minta izin ke orang tuaku. Sebelum berangkat menjemputku, aku minta tolong sama dia supaya dibawakan 1 masker untuk dipakai keluar nanti.
"Nih maskernya sayang.."
"Beneran dibawain ya.. makasihh.. , tapi bukan yang hijab ya a? Soalnya neng konektornya gak tau kemana 😂 ini juga sebenernya bisa si, tapi harus buka dulu kerudungnya nanti lama lagi ya.."
"Dih iya ya.. Ya udah terserah neng mau dipake atau nggaknya."
"Beli lagi aja dhika, maskernya habis ya?" sahut mamah yang mendengar percakapan kami.
"Ya udah nanti sekalian beli ya sayang.."
"Gapapa nanti aja sayang.."
"Udah pokoknya beli sekarang, ayo naik.."
Kami akhirnya berangkat menuju penjual bakso ikan. Sepanjang perjalanan ada saja hal-hal yang kita obrolkan mulai dari masker sampai random kemana-mana. Sebelum beli bakso ikan, kita mampir dulu ke toko olahraga karena si aa sekalian mau beli training dan kaos untuk outfit lari pagi.
Sesampainya di bakso ikan, bisa-bisanya aku dibikin salting sama dia sampai-sampai dia ngasih uang pas ke penjual juga aku malah diem aja nunggu kembalian😭😂 padahal kan tau kalau uangnya pas. Gak tau kenapa, disitu tiba-tiba naku gblank dan jadilah absurdku keluar lagi. Hahaha
Oke, selanjutnya kita berangkat lagi menuju toko nice so, karena aku biasanya beli masker disitu. Kita sampai dan berjalan masuk ke toko.
Baru saja selangkah masuk toko langsung dapat protes dari si aa, "Dih neng mah, orang sama aa mau dibukain juga pintunya."
Act to servicenya dia yang selalu ingin keluar, tapi memang kadang-kadang akunya yang gak peka lalau di depan banyak kesempatan buat dia melakukan act to service 🙈😂
(Aku mencari-cari tempat masker)
"Dimana yang?"
"Biasanya disini tau, ini kayaknya penataan barangnya berubah yang. Aa bantu tanya dong ke panjaganya."
Setelah nanya ke petugas yang paling dekat dengan kita akhirnya dapat juga tuh masker.
"Udah?"
"Udah sayang?"
"Apa lagi yang?"
"Udah ini aja sayang, aa tuh ya.. selalu begini."
"Iya apalagi sayang mumpung ada disini."
"Udah nanti aja, jangan disini yang."
"Ohh okee.."
Selesai transaksi, kita pun langsung keluar.
"Makasih ya sayang.."
"Iya sama-sama.."
Baru saja naik motor keluar dari parkiran, liat di depan ada yang jual es buah tiba-tiba si aa nawarin.
"Yang mau beli es nggak?"
"Emang aa mau?"
"Beli nggak ya.. nengnya mau nggak?"
"Ya belum haus banget si sebenernya."
"Ya udah beli aja yaa.."
Dan turun lagi lah kita, beli es buah.
"Neng mau apa?"
"Neng mau es teller aja dech, aa apa?"
"Es oyen aa mah.."
"Dih es oyen? Ya udah neng juga es oyen"
"Yang benar sayang, es teller atau ea oyen?"
"Es teller aja ya, kan nanti bisa saling nyobain." Jawab kami serentak.
"Pak, es teller satu, es oyennya satu yaa.," pesan aa ke penjualnya.
Kita duduk di kursi yang sudah disiapkan sambil menunggu pesanan, si aa tiba-tiba membuka obrolan.
"Neng, padahal mah ya tadi aa tuh niatnya mau video neng diem-diem pas lagi belanja. Biar nanti captionnya tuh gini; lagi nganter ibu negara shopping, tapi da nengnya gak jalan duluan ke depan.. maunya bareng terus sama aa."
"Hahaha serius? Atuh ih makanya bilang-bilang sayang, ya mana bisa neng jalan duluan di depan. Hahaha."
Setelah menerima pesanan, kita langsung jalan lagi menuju arah pulang. Tidak terlalu lama, 15-20 menit pun sampai di rumah. Setibanya di rumah, kita langsung memindahkan jajanan kita ke dalam mangkuk.
1 mangkuk bakso ikan = aman
1 mangkuk es teller = aman
1 mangkuk es oyen = ribut
Kalau ada yang nanya kenapa ribut? Karena waktu dipindahkan ke dalam mangkuk, aku spontan bilang gini;
"Ih aa ko ada es krimnya si itu mah.."
Dan dengan senangnya dia malah menanggapiku sambil sedikit manas-manasin.
"Hahaha.. ini mah punya aa ada es kriman ahh, emangnya neng cuma buah-buahan aja.." 😝
"Ih aa barengan .."🥺
"Mbung (gak mau).." 😜
"Ih aa ayoo.. barengan" 😶
"Orang ini punya aa.." 😝
"Sebel! neng mah ada melon serutnya dong, emang aa gak ada." 😝
"Ndihh emang ada? Mana coba orang gak ada.." 😶
"Ya ada aa kalau mau ditambahin sendiri mah. Hahaha.. lagian tuh aa nya nyebelin, kenapa yang dapat eskrimnya harus aa coba.." 🥺
Ya segimanapun kita saling meledek, pada akhirnya kita tetap makan bareng ko, karena itu memang sudah menjadi ciri khas kita. Hanya saja—ledekan itu benar-benar original keluar dari ucapan kita. Dan gemesnya es oyen jadi topik obrolan kita beberapa hari kedepan sebelum akhirnya kita memutuskan untuk membelinya lagi.
Terik, 20 dec
6 notes · View notes
aksara-rasa · 11 months ago
Text
Aji Nurrudin;
(Teruslah membumi dan sederhana, karena dari kesederhanaan yang kamu bumikan, aku jatuh cinta 🤍)
______________
"Yang, kita mau kemana?"
"Nggak tau a.. kemana ya..?"
"Beli telur gulung sama jus aja yuk, nanti di makannya di rumah aa."
"Boleh.."
Telur gulung dan jus buah adalah jajanan andalan kita di waktu malam. Tentu saja ini bukan pertama kali kita membelinya. Mungkin akan ada pengulangan yang sama selagi semuanya sehat selalu dan panjang umurnya. Aamiinn...
Tempatnya kebetulan satu arah meskipun beda jalur. Biasanya kita beli telur gulung dulu, baru nanti pas arah pulang kita beli jus buahnya.
"Neng mau jus apa?"
"Jus alpuket dech a, soalnya neng lagi pengen jus alpuket."
"Ya udah jus alpuketnya dua ya pak.." Pesan aa ke penjualnya.
"Dih aa jus alpuket juga? jangan ngikutin neng, sayang.."
"Eh nggak beneran, da aa ge lagi pengen jus alpuket sayang.."
Aku protes karena biasanya jus buah andalan kita adalah jus sirsak, baru yang kedua dimenangkan oleh jus alpuket 😁 berhubung kita lagi pengennya jus alpuket, jadi pesanlah kita jus alpuket dua.
Mungkin salah satu hal yang harus disyukuri adalah ketika kita lebih banyak memiliki kesamaan dengan pasangan kita. Soal selera makan, warna, music atau bahkan kesukaan-kesukaan lainnya. Tentu saja pasti ada hal berbeda lainnya, tapi dengan perbedaan itu juga sebenarnya kita bisa saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain.
Di bawah langit malam, des 19
3 notes · View notes
aksara-rasa · 11 months ago
Text
Aji Nurrudin;
(Teruslah membumi dan sederhana, karena dari kesederhanaan yang kamu bumikan, aku jatuh cinta 🤍)
______________
Hari ini adalah pertama kalinya aku ketemu sama bonnnfiee (panggilan sayang) setelah LDR ke 5 pada jarak 223km.
Seperti biasanya, aku selalu menyiapkan kejutan kecil setiap kali kepulangannya. Bukan karena dia yang meminta. Tapi ini bagian dari diriku. Bagiku, memikirkan ide sebuah kejutan untuk orang tersayang adalah hal yang menantang dan begitu mengasyikkan, terlebih jika ide-ide ciamik yang aku dapatkan bisa teralisasikan dengan baik dan berhasil sesuai perencanaan.
Selain itu, hal yang paling kusuka adalah aku ingin menjadi orang yang pertama kali dilihatnya setelah dia pulang kerja. Dari sanalah aku berpikir bahwa, selama aku bisa, aku mau terus menjemputnya di tempat terakhir dia turun dari kendaraan sebelum menuju rumah.
Kalau ada yang tanya, "ko kamu mau aja si jemput dia?"
Tentu saja aku mau, kalau ditanya alasannya kenapa— aku juga gak tahu pasti apa alasannya. Tapi yang jelas, bagiku kepulangannya adalah hal yang paling kunantikan, karena dengan pulang, kita bisa berbagi ruang dengan lebih luas lagi tanpa dibatasi jarak maupun waktu.
Aku berjalan menjemput dia mengendarai sepeda motor. Tidak seperti kepulangan kemarin, kali ini aku berhenti pada tempat yang sama tapi belum juga terlihat bonnfiee yang sudah menunggu. Begitu aku melihat ke arah depan, terlihat dari kejauhan senyum manisnya sudah merekah meskipun dia masih berjalan menuju ke arahku. Jarak kami lumayan jauh, jadi kuputuskan untuk menghampirinya agar dia tidak berjalan terlalu banyak. Kita sama-sama berjalan, bedanya dia jalan kaki, aku mengendarai sepeda motor. Kita sama-sama berjalan, kita sama-sama berhenti dan bertemu pada satu titik.
Wajah kepiting rebus (salting) adalah salah satu andalan kita setelah sekian lama tidak bertatap muka secara langsung. Aku langsung memberikan kejutan sederhana yang sudah kusiapkan. Seperti biasanya, dia selalu tersenyum, tapi kali ini senyumnya terlihat lebih mekar, saat aku tanya kenapa, ternyata ada kejadian lucu yang ingin sekali dia ceritakan kepadaku.
"Ya udah nanti di jalan cerita ya sayang.."
"Iya sayang.." jawabnya sambil mengambil alih posisi penyetir.
"Neng aja yang nyetir, aa kan capek baru pulang."
"Nggak, capeknya juga hilang udah ketemu sama neng mah."
(Kepiting rebus) "Hahaha, bisa bae."
Di perjalanan, kami tentu saja saling menanyakan kabar, berbagi cerita dan yang pasti dia cerita soal kejadian lucu tadi.
"Yang, absurd banget tau.. masa tadi aa naik mobil elfnya yang udah disewa, pantes ya pas aa melambaikan tangan biar mobilnya berhenti tuh ko lurus aja. Nah pasnya di deket rel tuh kan berhenti, jadi udah aja aa langsung naik. Awalnya pas naik gak sadar sama sekali, sadar-sadar tuh pas ada dua ibu-ibu yang mau naik tapi ini mobil ko gak mau berhenti juga, udah gitu aa lihat sekeliling ko banyak ibu-ibu sama anak-anak TK di dalamnya. Akhirnya, aa beranikan diri tuh buat bertanya sama salah satu ibu-ibu yang disana."
"Bu, ini mobil udah disewa tah?"
"Iya a, ya udah gapapa.. da mau pulang juga kitanya."
"Iya pantesan pas tadi disuruh berhenti jalan terus. Hehehe"
"Iya gapapa a.."
Aku yang mendengarnya seketika juga ikut tertawa, "Benar-benar absurd tapi bukan sesuatu yang memalukan ko. Lagian aa juga kan bayar sampai tujuan. Pantes ya neng tadi mikir .. ko tumben cepet pisan ngabarinnya tadi bilangnya udah dikanci terus tiba-tiba langsung ngabarin lagi kalau udah nyampe buntet, Hahaha. Tapi beneran ada hikmahnya yang.. Allah tuh tau kalau aa capek, jadinya dibuat begini. Alhamdulillah jadinya kan bisa nyampe lebih cepet yang."
"Alhamdulillah iya bener sayang.. tapi, asli aa baru ngalamin seumur hidup yang, jadi vibesnya kek bakal keinget terus gitu."
"Ya udah gapapa. Gak ada yang salah. Hahaha"
"Iya sayang, aa tuh mau ngakak pas disana juga ditahan, makanya pengen cepet-cepet cerita sama neng biar bisa ngakak bareng. Hahaha"
"Percayaaa... makasih ya sayang."
"Makasih buat apa?"
"Udah mau berbagi cerita sekecil apapun ke neng, pokoknya jangan bosan cerita, sekecil aa digit nyamuk juga cerita ya.."
"Iya sayang, aa juga makasih banget neng bisa jadi pendengar yang baik. Tapi emang aa pernah digigit nyamuk? Perasaan nyamuk di semarang mah yang ada juga nabrakin orang bukan gigitin."
"Hahaha ya udah itu pokoknya, dah ah fokus nyetir."
Di bawah langit mendung, dec 18
9 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Namanya juga hidup.
Kalau gak keluar rumah boring, stress
Giliran keluar rumah, lagi mood-moodnya, ada aja yang bikin badmood.
Semangat ya dhik.
Gapapa ko risegn itu hal yang wajar
Bismillah ya dhik.
Usaha terus, doa terus
Allah maha kaya yang rezekinya tak pernah putus
Luas, luas bertebaran di semesta ini.
2 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Percaya diriku pernah menguap entah habis sama apa. Sebelum akhirnya ada yang bilang "saya lebih percaya sama teh dhika di banding yang lainnya." Darisana begitu susahnya aku membangun rasa percayaku untuk bisa mengemban sebuah amanah,
Di lain waktu, aku memegang banyak tugas, tiba2 diberi pertanyaan yang dimana saat itu sikonku tidak sedang fokus pada 1 tugas. Aku menjawab sebisa yang aku tahu, kemudian dengan mudahnya munjudge, membandingkanku dengan orang² yang benar² berpendidikan, "Coba tanya ke yang kuliah."
Bagaimana bisa percaya diriku tumbuh kembali jika akhirnya dalam prosesku selalu dipangkas lagi dan lagi.
4 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Capek dengan statment "Diam-diam menghanyutkan, lebih baik bobrok sekalian."
Aku yang tidak sering berontak dengan mudahnya dianggap sebagai sosok yang pendiam, lemah lembut dan sebagainya.
Padahal, kalau sudah berhasil masuk ke dalam diriku, benar-benar bisa melihatku, aku bukanlah sosok yang pendiam. Aku bisa menjadi diriku sendiri hanya pada orang-orang yang tepat.
7 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Terbiasa tumbuh dengan banyaknya proses. Orang-orang dulu, yang kenal dekat dengan dhika pasti bakal tahu pasti seorang dhika bagaimana.
Kalau kamu mendapatiku terlalu banyak mengecewakan, sejatinya kamu kecewa dengan statment kamu sendiri atau bahkan, kamu yang belum mengenalku dengan amat baik?
3 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Beberapa hal memang berada di luar kendali kita, dan kita tidak bisa memaksakan itu semua.
Apapun itu yang memang berada di luar kendali kita—semoga dengan lapang bisa kita terima dan selalu berujung kebaikan untuk kita sendiri.
Agustus,5
4 notes · View notes
aksara-rasa · 1 year ago
Text
Terlalu penuh, berisik dan ramai. Semoga hanya permulaan.. kedepannya hal² baik berdatangan dengan tulus.
Agustus, 1.
9 notes · View notes
aksara-rasa · 2 years ago
Text
Sebetulnya, hari ini dibilang capek juga ya happy² aja selama kita sendirinya ada di titik fokus. Tapi yang bikin happy itu hilang adalah saat dimana—ada yang tiba² nanya sesuatu yang bikin mood kita 180° berubah.
6 notes · View notes
aksara-rasa · 2 years ago
Text
Semua ada seninya. Bahkan untuk bertanya pun seharusnya tau waktu dan tempat.
Sudah cukup hari ini capek tenaga, jangan senggol pikiran untuk ikut capek juga.
4 notes · View notes
aksara-rasa · 2 years ago
Text
Baru ramadhan ke 21, tapi udah ke trigger dari sekarang. Padahal lebaran masih kisaran 11 hari lagi.
Semoga di Ramadhan tahun ini gak ada luka hari raya lagi ya dhik!
7 notes · View notes
aksara-rasa · 2 years ago
Text
Labirin
⅘ dari tulisan yang ada
4 notes · View notes
aksara-rasa · 2 years ago
Text
Barangkali cinta yang baik adalah cinta yang sama-sama saling mengisi. Bukan yang mendominasi.
22323
7 notes · View notes