#Jadwal Kajian
Explore tagged Tumblr posts
Text
_Bismillah..._ Pemateri : *Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar bin Madi, S.H. Hafi...
_Bismillah…_ Pemateri : *Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar bin Madi, S.H. Hafizhahullah* *Pukul 09.00 WIB – Selesai* *Masjid Al Mukarromah*Jl. Prof. Dr. Sutami no 50A, SukarasaKota Bandung Masjid Al Mukarromah0888-0185-5927https://maps.app.goo.gl/QPFYxWskNptcMaFUA Gabung grup WA KSB : https://bit.ly/DaftarGrupWAKSB _Barakallahu fiikum_ View Source
View On WordPress
0 notes
Text
Saat Sepi
Sore ini, tak terasa sudah sepekan kami membuka perdana praktik pribadi. Banyak kosong daripada isi, tentu saja. Sejak awal dibuka, mungkin jumlah yang datang masih tak sebanyak jumlah jari jemari.
Tapi aku bersyukur, di tengah jadwal jaga yang terasa amat padat, pindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, melakukan anamnesa dari satu pasien ke pasien sebelahnya, hidup jarang tidur dan lebih merasa letih, lalu dihadirkan dalam kondisi praktik pribadi yang tenang, serasa menjadi oase yang amat menenangkan.
Di waktu-waktu yang dulu terasa sempit, kini ada jeda-jeda yang bisa dimanfaatkan untuk kembali melakukan aktivitas lama, membuka catatan lama, menulis dan membuat konten, atau menonton kajian-kajian ustadz di berbagai media.
Kadangkala, di tengah riuhnya kesibukan dunia, kita dihadirkan dengan sepi, agar bisa kembali menata diri dan menaikkan level, lagi dan lagi.
29 notes
·
View notes
Text
In the time of everything feels like moving in a hurry, settling in placed to work hard to maintain the goal of medical clerkship, lulus ukmppd oneshot dan tepat waktu (kata orang-orang, kalau aku sih ndak hehe)
Alhamdulillah, Allah perkenankan satu atau dua pengingat, yang agaknya apabila dirasa mungkin sangat sepele; melihat story teman - teman whatsaap.
Kalau ternyata di tengah kesibukan pun, belajar agama juga teta harus digalakkan. Kajian-kajian yang walaupun gagal untuk diikuti streaming ontime nya, tapi setidaknya begitu banyak rekaman yang bisa dijadikan pengganti. Buku-buku yang mungkin saat ini rapih ada di rak buku, tapi sesungguhnya mereka bisa saja berserakan di meja belajar agar terlihat dan akhirnya berkenan dibuka. Jadwal kajian offline yang mungkin banyak terlewatkan, sesungguhnya apabila dapat membagi waktu dengan baik, bisa juga kita mengikuti walaupun terlambat; minimal meminjam catatan teman yang bisa hadir duduk di majlis ilmu.
Iya, bukan kita, tapi Allah yang mampukan. Hadirnya story yang bersliweran di whatsapp, bukanlah sebuah kebetulan, sudah Allah atur. Pengingat, motivasi, dan penggelora agar kembali on-track sesuai visi dan pandangan apa yang mau di raih.
MasyaAllah, semoga kuat visi juga misinya ya, Nad!
NB : story salah satu kakak pementor terbaik, yang semoga Allah jaga beliau selalu, sedang memperlihatkan tulisan Prof Al-Attas mengenang istri beliau, yang begitu mulianya mengemban peran juga dengan kecerdasan beliau yang membuat beliau cantik secara fisik, batin, maupun aqal.
"Its a truly inspiration"
Untuk Nadya yang masih berlatih, jatuh-bangun, jatuh lagi dan terjungkir dalam meraih aqal, ruhiyah, jiwa juga hati agar tertata sesuai dengan misi penciptaan.
9 notes
·
View notes
Text
Kajian Wanita (79)
Masalah Wanita di Ramadhan dan Solusinya | Kajian Kitab Al Wabilush Shayyib
Masalah yang dihadapi wanita di ramadhan yaitu haid dan nifas. Masalah ini adalah ketetapan Allah SWT yang diberikan kepada wanita. Salah satu tujuannya adalah menguji keimanan dan ketakwaan wanita. Di balik ujian ada ketakwaan. Yang harus dilakukan wanita ketika haid:
Gunakan amalan hati
Kaidah para ulama -> hukum bagi laki-laki adalah hukum bagi wanita untuk semua amalan-amalan hati.
Yang membuat kita terpuruk adalah ketika kita hanya melihat haid sebagai kendala untuk sholat, puasa, membaca Al Quran. Kalau kita melihat dari sisi amalan hati. Maka haid tidak pernah menjadi penghalang amalan hati (keikhlasan, kesabaran, ridho dan menyerahnya seorang hamba kepada Rabbnya, bersyukur).
Dengan amalan hati wanita masih dapat memanen pahala.
Pahala sabar tidak ada batasnya. Jika kita bisa sabar dalam menjalani kodrat kita sebagai wanita di ramadhan, maka kita bisa mendapatkan pahala tersebut.
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُم��ۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Q.S Az-Zumar [39] : 10)
Saat wanita sedih ketika dia haid. Dalam hal ini sedih yang positif. Sedih spontanitas karena tidak dapat menjalankan beberapa ibadah di ramadhan, maka dia mendapat peluang pahala orang yang sedang menjalankan ibadah tersebut.
وَّلَا عَلَى الَّذِيْنَ اِذَا مَآ اَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَآ اَجِدُ مَآ اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِۖ تَوَلَّوْا وَّاَعْيُنُهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا اَلَّا يَجِدُوْا مَا يُنْفِقُوْنَۗ
dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, agar kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata, "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan. (Q.S At-Taubah [9] : 92)
2. Ibadah bukan hanya menjalankan perintah, tapi juga meninggalkan larangan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S Az-Zariyat [51] : 56)
Ibadah -> Larangan dan perintah Allah.
ketika kita meninggalkan larangan Allah dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka kita akan mendapatkan pahala ibadah.
3. Segera rutinkan sebuah amalan, yang tidak akan bisa kita kerjakan ketika kita haid.
Misal kita tahu jadwal haid kita akhir ramadhan, maka sebelum masa haid itu, kita jaga ibadah kita semaksimal mungkin, sholat tepat waktu, dll.
"Jika seorang hamba sedang sakita atau safat, maka dia akan mendapat pahala seperti amalan yang biasa dia kerjakan ketika dia sedang sehat"
4. Kerjakan amalan lain -> dzikir, membaca Al Quran (sebagian mahdzab membolehkan)
Permasalahan selanjutnya yaitu seorang ibu yang menjalankan peran untuk mengurus rumah dan anak, kesulitan membagi waktu di ramadhan. Maka gunakan amalan hati. Niatkan peran kita tersebut (mengurus anak, membersihkan rumah, dll) dalam rangka taat kepada Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At-Tahrim [66] : 6)
Salah satu tafsir menjaga keluarga dari api neraka adalah dengan mengajarkan dan mengedukasi anak agama.
Makan sahur amal sholeh, berbuka juga amal sholeh, maka upaya mempersiapkan sahur dan berbuka mendapatkan hukum sahur dan berbuka itu sendiri. Kaidah ulama, "sarana sama dengan tujuan".
Jangan berlebihan dalam mempersiapkan sahur dan buka.
Ada banyak wanita yang bekerja di ramadhan. Maka tetap kedepankan amalan hati. Niatkan bekerja dalam rangka ketaatan kepada Allah, untuk menafkahi diri sendiri, untuk memberikan makan kepada orang lain. Atur waktu dan alokasikan memang khusus untuk ibadah.
7 notes
·
View notes
Text
Setelah kemarin bertemu di kajian pranikah, kau like beberapa postingan lamaku tentang pandanganku tentang pernikahan. Pun beberapa waktu yang lalu juga kau memberikan tanda yang sama.
Aku yang saat ini sedang berjuang dengan tugas akhirku mulai semangat untuk menyelesaikan dan bersegera mungkin untuk belajar memantaskan diri. Aku merasa lelaki baik sepertimu akan datang dalam waktu dekat ini...
Aku tau aku punya banyak kekurangan, aku juga tak sebaik tulisan-tulisanku yang nampaknya luar biasa bagimu. Namun aku akan belajar memperbaikinya sedikit demi sedikit, aku juga perlu mengilmui banyak hal sebelum menikah.
Planku untuk persiapan pernikahan:
1. Mengubah kebiasaan membersihkan dan merapikan rumah menjadi tiap hari minimal sekali.
2. Mengubah jadwal mandi menjadi dua kali serta rajin membersihkan badan sebaik-baiknya.
3. Belajar tentang cara mengelola keuangan, menyiapkan promil, sek*, cara menyenangkan suami, memasak, pijat/bekam dan skill rumah tangga lainnya.
4. Mengelola waktu dengan sebaik-baiknya, kurangi screen time dan fokus menyelesaikan tugas akhir.
5. Gak usah galau-galau lagi tentang seseorang yang belum pasti dan plin plan pilihannya. Berharap saja sama Allah semoga diberikan yang terbaik.
6. Mulai membuka diri, baik sama orang, rajin sedekah dan dekat dengan Quran.
Bismillah semoga Allah mudahkan...
In Syaa Allah 100 days to marriage💕💕
3 notes
·
View notes
Text
Istiqomah & jangan lupa istirahat
Sungguh bagian tubuh kita yg paling mudah lelah itu bukan otak kita, bukan ekstremitas kaki dan tangan kita, tapi hati kita yg paling mudah lelah.
Hati yg lelah, ia akan buta. Kalau hati buta, ya penilaian kita ga akan valid. Apa yg kita nilai untuk diri kita maupun sekitar kita, akan menjadi bias.
1-2 bulan kebelakang ntah kenapa kegiatan di kamar suka banget ditemenin sama ngaji filsafatnya Ust. Dr. Fahruddin Faiz.
Meski seringnya ga memperhatikan dg seksama, tp value2 yg beliau sampaikan banyak yg match dg pikiran dan hati. Terakhir ttg istiqomah.
Dari bbrp kajian yg pernah kudengar, baru denger ini yg dijabarkan dengan sistematis, dengan penuturan beliau yg superr halus.
Pertama ttg kunci istiqomah:
1. Optimal: mengupayakan yg terbaik
2. Tidak berlebihan : baik melebihi batas, atau sengaja mengurangi dari batas kita
3. Ilmu : cocok dg teori, harus belajar dan belajar lagi
Kedua, proses istiqomah
(yo tentu ga bisa ujug2 atau tiba2), berdasarkan Syaikh Abu Ali Al-Daqaq
1. Taqwim (berusaha berdiri) : pembersihan jiwa. Tobat sek. Nek masih kotor ya dibersihin dulu. Kebaikan kalo dibungkus wadah yg kotor tentu akan tercemar. Wadah = diri kita, kebaikan = amal kita.
2. Iqomah : menegakkan kebenaran -> lalu diulang-ulang. Baru lah jadi istiqomah
3. Istiqomah
Kata beliau, yg penting jalan dulu. Ttp fokus sama tujuan istiqomah, jangan sekadar ngulang2 kegiatan.
Konsepnya, istiqomah itu habituasi dan reevaluasi. Ga sekadar repetisi.
Ketiga, jenis istiqomah
1. Dalam perkataan, apapun kondisinya, dia akan mengatakan kebenaran. Ngga mencla-mencle, ga dipengaruhi kepentingan tertentu. Dalam perspektif lain, thayyib dalam perkataan.
2. Dalam perbuatan, nampak realisasinya
3. Sikap, teguh dalam mental/sikap batin
4. Niat, dijalankan selalu sesuai niat
Urutan/lapisan jiwa untuk istiqomah
1. Perkataan
2. Dalam jiwa, taat dan malu dihadapan Allah. Istiqomah muroqobatullah
3. Hati, kondisi hati yg takut dan berharap pd Allah terus menerus
4. Ruh, ruh yg sibuk mencari kesucian, mengindari hal yg kotor
5. Sirr (jiwa yg paling dalam) selalu menomor satu kan Allah dalam hal apapun
Membangun istiqomah
1. Membangun Kebiasaan
a. penguasaan diri, sering kita yg dikuasai ambisi dan nafsu. Kalo blm dikuasai, disuruh istiqomah ya ga bisa
b. Sabar. Semua ada prosesnya.
c. Berani untuk memulai. Kalo ga mau mulai, gimana mau jalan?
d. Tidak menunda, suka cari2 alasan.
e. Optimis. Kita harus optimis bisa istiqomah
2. Perencanaan
a. Tau ilmunya, belajar. Nek mau istiqomah dalam tilawah/ngaji ya harus tau ilmunya juga
b. Target yg realistis utk kapasitas kita
c. Buat jadwal
3. Tips
a. Buat alat motivational tools. Cari alat/suasana pendukung
b. Self reward, dalam jangka waktu tertentu
c. Nek khilaf, gapapa. Asal jangan diterusin.
d. Cari re-charge moment. Imbangi sama rekreasi. Ben ga overload, ttp santuy
e. Lawan musuh istiqomah yaitu Bosan -> lawan dg keyakinan bahwa kita melakukan kebaikan. How?
- Cari perspektif yg berbeda dalam objek kebaikan yg sama.
- Imbangi dg me time juga.
- Cari temen biar bisa saling support.
- Menjaga dari pengaruh yg mengeruhkan keistiqomahan
- Terakhir, doa. Inget kita ga bisa apa2 kalo Allah tidak berkehendak
Booster istiqomah : ilmu, ikhlas, wara', qanaah, mujahadah
Blocker istiqomah : manja, lalai, cuek, sok sibuk yg ga ada artinya, overthinking, dosa dan maksiat
Inget. "Sa'atan, sa'atan" Segala sesuatu ada waktunya, ga semua harus dijalanin sesuai idealitas.
Klo waktunya istiqomah ya diseriusi.
Klo emang waktunya santai/rehat, ya istirahat aja. Jangan serius2 mulu.
Back on top, hati itu mudah lelah. Maka istirahatkan, sesaat demi sesaat.
Yok bisa yok, alon-alon, bareng-bareng 😊
19 notes
·
View notes
Text
[ Qur'an Journaling - Kemana semua ini akan bermuara? ]
Aku pernah mendengar pertanyaan "Lagi sibuk ngejar apa sih sampai segitunya?", ternyata pertanyaan itu bisa hadir juga ketika kita sedang hilang arah, menentukan tujuan dan mengevaluasi diri. Plot twistnya, Kita hilang arah karena memang peta kehidupannya tidak dibawa, padahal rutenya sudah jelas disusun sesuai kebutuhan kita. Jelas, peta kehidupan kita sesungguhnya sudah disusun rapih didalam al-quran.
Beranjak dewasa, baru memahami makna pertanyaan "ngejar apa sih hidup didunia?". Masa dewasa adalah ujian yang memang penuh dengan plot twist disetiap aspeknya mulai dari lingkungan, circle, pekerjaan, pendidikan dan peran-peran sosial. Orientasi-orientasi dunia yang fana ini memang ga akan ada habisnya, kecuali kita kembali dan tetap Istiqomah berada di jalan ketaatan.
Rute kehidupan ketika sedang hilang arah salah satunya belajar dari surah al-fajr, dalam surah ini menjelaskan bagaimana caranya Allah membimbing kita agar mendapatkan cahaya rabbani dan dengan cahaya itu kita bisa berpikir untuk merubah cara hidup kita agar lebih tenang dengan mempersiapkan bekal kehidupan yang terbaik.
Adapun pesan pada ayat 27-30 pada surah Al-Fajr: “Berharaplah jalan pulangmu adalah jalan yang terbaik untukmu, jalan yang membahagiakan, jalan yang mendamaikan, jalan yang melahirkan kesan pesan inspirasi kebaikan dalam kehidupan. Karena mau sehebat apapun kita, tetap akan kembali pulang"
Maka, yang sekarang sedang berpikir dari materialistik dunia, mengejar kedudukan, mengejar harta benda dan mengejar yang mungkin dianggap bisa meningkatkan derajat dalam konteks sosial dunia, lalu ia ingin berubah menjadi taat, sungguh Allah akan mempersiapkan jannah dan jalan terbaik untuknya. Se-Romantis itu Allah tuh sama Hambanya 🥺✨
*note: btw, aku mendapatkan interest ayat ini secara tidak sengaja yang ternyata related dengan apa yang aku rasakan. Dan akhirnya aku coba untuk belajar kembali melalui channelnya ust.adi hidayat dan Ust.Dr amir. boleh di simak di link berikut ya :)
youtube
2 notes
·
View notes
Text
Menjadi Ibu, Ikhtiar Menanamkan Keimanan Menuai Keberkahan
Malam ini, seperti malam-malam biasanya di Kota Cantik Bumi Tambun Bungai, aku mengambil ponselku kemudian menghubungi ibu. Sepertinya aku salah memilih hari, ibu memiliki jadwal kajian dan memutuskan mengakhiri obrolan kami. Seperti biasa, beliau membiarkan telepon tetap menyala, dan yang aku lakukan, seperti biasa pula, selalu menunggu sampai 1 jam ini berakhir. Entah sambil mendengar percakapan beliau dengan bapak, atau sekedar mendengar suara sayup-sayup suara TV yang bising, atau kadang suara gemerisik jangkrik di belakang rumah.
Ingatanku melayang, mengingat semua jasa ibu kepada kami, ketiga putrinya yang sekarangpun sudah menjalankan peran sebagai ibu, ibu anak dua. Ditengah dinginnya malam di sudut desa tepi pantai, ibu selalu bangun disepertiga malam, menghamparkan sajadah untuk shalat malam dan berdoa untuk anak-anaknya. Lebih dari itu, setiap pagi, beliau selalu menyiapkan bekal untuk kami bawa ke sekolah, dari SD sampai SMA. Beliau ingin memastikan apa yang masuk kedalam perut anak-anaknya hanya makanan yang halal dan toyyib. Putri beliau yang masih belum tau apa-apa dulu ini sering mengeluh karena berbeda dari teman sepantarannya, tidak bisa jajan bebas. Uang saku terbatas, ketika SMA hanya cukup untuk naik bus pulang-pergi.
Sungguh besar jasa seorang ibu, apalagi ketika bulan Ramadhan datang. Ibu selalu bangun pukul 2 dini hari untuk menyiapkan sahur, dan ketika pukul 3 sore sudah mulai menyiapkan hidangan buka puasa. Tak heran, Allah secara khusus menyebutkan ibu dalam Al Qur’an. Mulai dari mengandung, dengan segala kelemahan yang terus bertambah. Mual muntah di trimester pertama, sampai rasa tidak nyaman pada lambung yang mulai terdesak di trimester ketiga. Tak lupa, tetes demi tetes ASI yang ibu berikan selama dua tahun dengan penuh perjuangan.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Akulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)
Ketika memutuskan untuk menjadi ibu, berarti siap dengan segala tantangan yang mungkin datang. Sekarang, giliranku untuk meneruskan hal-hal baik yang beliau ajarkan kepadaku. Untuk putri tercintaku Nadhira, putri kecil yang sudah bisa ikut shalat disamping bunda, dan adik Ghaisa yang sudah bisa tersenyum menatap bunda Kadang lelah terasa, ketika harus berkutat dengan pekerjaan, urusan domestik rumah tangga, dan beberapa amanah yang Allah titipkan. Belum lagi target ibadah harian yang kadang masih belum bisa maksimal, apalagi di bulan Ramadhan. Menjadi ibu, ikhtiar tanpa henti, mendidik generasi rabbani yang berpegang erat pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
___
Palangka Raya, Kota Cantik.
12 Januari 2024
Menghitung hari menuju Ramadhan. Usia Ghaisa tepat 3 bulan. Barakallahufik ✨
4 notes
·
View notes
Text
Cerita I'tikaf Ramadhan
Sharing cerita i'tikaf Aulia di 10 malam terakhir ramadhan 1444 H. Semoga ada hikmah yang bisa di ambil untuk pembelajaran.
Bulan ramadhan tahun ini aku lakukan full di Bandung. Alasan utamanya karena aku masih memiliki jadwal kelas offline perkuliahan dan di semester ini alhamdulillah aku juga harus fokus menyusun proposal tesis.
Aku sendiri sangat excited menjalani ramadhan tahun ini karena untuk pertama kalinya aku bisa melakukan i'tikaf. Ramadhan di Bandung terasa sangat menyenangkan, vibesnya mungkin tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah. Hanya saja ini versi lokal.
Jl. Saninten No.2, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Aku memilih Masjid Al Lathiif sebagai tempat i'tikaf karena jaraknya tidak begitu jauh dari kosan di Antapani. Alasan lain karena jamaah masjidnya di dominasi oleh pemuda. Jamaah Masjid Al Lathiif kebanyakan berasal dari pemuda mahasiswa yang sedang berkuliah di Bandung dan daerah sekitarnya.
Aku mulai i'tikaf di tanggal 11 April atau 20 ramadhan, tepatnya di malam ke 21 ramadhan. Malam ganjil pertama di 10 malam terakhir ramadhan.
Selama mengikuti i'tikaf di Masjid Al Lathiif, pelayanan yang di berikan oleh pihak DKM sangat baik. Kami yang menjadi jamaah mendapatkan voucher untuk penukaran makan sahur, kami juga mendapatkan ilmu dari beberapa rangkaian kajian. Pertama, kajian yang dilakukan sebelum sholat tarawih. Kedua, kajian yang dilakukan saat muhasabah diri sebelum istirahat untuk tidur. Ketiga, kajian yang dilakukan setelah sholat subuh. Selain itu, jika ada jamaah datang sebelum waktu berbuka puasa akan mendapatkan free takjil dan makan berat untuk berbuka.
DKM Masjid Al Lathiif juga memberikan pelayanan kelas pengembangan skill untuk para jamaah. Rangkaian kelas pengembangan skill di beri nama "Sharing is Caring".
Gambar di ambil di google maps
Foto di atas adalah kondisi i'tikaf di Masjid Al-Lathiif. Jamaah i'tikaf banyak yang sholat hingga ke area luar masjid. Masya Allah, vibes ini yang aku jelaskan di awal, tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah, namun vibes ini versi lokal Bandung.
Masjid Al Lathiif adalah bukti perjuangan dakwah yang di syiarkan oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. dan teman-teman team Shift Media. Awal mula masjid ini menjadi terkenal seperti sekarang berkat perjuangan dakwah yang di pimpin oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. Target dakwah yang di fokuskan oleh Ustadz memang pemuda Bandung. Alhamdulillah berkat kerja keras Ustadz, sekarang buktinya sudah berbuah manis.
Ustadz Hanan dan team Shift Media sekarang sudah hijrah tempat di Pesan Trend, di daerah Ujung Berung, Bandung. Tujuan utamanya agar semua masjid yang ada di Bandung bisa hidup dan aktif menyebarkan kebermanfaatan. Aktif melayani ummat dan membantu menyelesaikan problem ummat.
Saat sedang menjalani i'tikaf di Masjid Al Lathiif, alhamdulillah aku sendiri merasa lebih semangat dalam beribadah. Baik itu ibadah tilawah Al-Qur'an, ibadah sholat sunnah, ibadah sedekah, ibadah tholabul ilmi, dan ibadah yang lainnya. Semua ibadah dilakukan dengan hati yang ikhlas dan dengan rasa bahagia.
Di moment i'tikaf ini, Allah juga mengabulkan salah satu doaku. Aku berdoa "Semoga Allah selalu menjaga lingkungan pergaulanku dan semoga Allah selalu memberikan aku teman yang memiliki sifat shalih dan shalihah". Selama 3 hari aku melakukan i'tikaf, aku sudah berkenalan dan berteman dengan banyak teman-teman shalihah. Bahkan kita sampai saling tukar dan save nomer whatsapp. Masya Allah, jika bukan karena pertolongan Allah tidak akan bisa terkabul.
Doakan aku ya teman-teman agar istiqomah dalam melakukan ibadah i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan. Semoga di ramadhan tahun ini, aku dan kalian yang membaca postingan ini mendapatkan ampunan dari Allah dan pahala malam Lailatul Qadr.
Jumat, 23 Ramadhan 1444 H | 14 April 2023.
8 notes
·
View notes
Text
Dimulai dengan dua lembar roti bakar ceres dan tiga teguk air. Lalu menyusuri jalanan yang agak padat lancar menuju ke barat Balikpapan. Langit cerah, debu-debu jalanan beterbangan. Lalu berbagi tentang penguatan pengasuhan kepada lima puluhan orang tua yang semangat dan antusiasnya menular.
Matahari terik, panas membahana, lalu melipir menikmati jajanan yang dirindu; es teler paket komplit. Lalu bertemu bapak baik hati yang menawarkan untuk membayarkan serta menu yang dipesan. Lalu kembali menyusuri aspal menuju rumah. Saat hendak masuk ke pagar, lalu dihampiri oleh tetangga yang mengajak ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan RT dalam rangka hari kemerdekaan.
Lalu memanaskan makanan di kulkas sebagai menu makan siang. Lalu membalas satu demi satu pesan WA yang masuk. Lalu menyalakan komputer yang difasilitasi suami agar istrinya tidak menggunakan notebook yang berlayar kecil. Lalu memindahkan beberapa data penting ke komputer yang layarnya tiga kali lebih lebar dari notebook yang dimiliki. Sembari data berpindah, lalu memutar rekaman kajian yang tak sepenuhnya disimak dengan baik karena sibuk mencari berkas psikotes yang akan dibuatkan laporan.
Lalu suami menginfokan bahwa ia telah selesai bekerja dan siap untuk agenda nonton bioskop. Lalu memesan dua tiket film mission impossible yang terbaru. Jadwal menonton masih 1,5jam lagi, lalu melipir di cafe bioskop menikmati secangkir es kopi hazelnut dan senja, sambil melanjutkan pekerjaan masing-masing. Lama tak menonton di bioskop, sempat terkaget-kaget dengan efek suara yang menggelegar, apalagi film yang ditonton rasa-rasanya semua adegannya memicu adrenalin, klimaks. Film selesai jam 10.30 malam, lalu para penonton bergegas mencari jalan keluar mall yang hampir sepenuhnya tutup. Lalu berjalan cukup jauh ke area parkir hingga kaki terasa sakit karena mengenaka sepatu berhak 5cm.
Lalu berkendara pulang, menyusuri suasana Balikpapan di malam hari yang ternyata masih ramai. Lalu sampai rumah dan menemukan paket buku karya mas Rifai sudah sampai, “Merahasiakan Kebaikan”. Lalu bersih-bersih badan, memakai skincare, menulis ini, lalu istirahat.
Terima kasih untuk hari ini. Alhamdulillah. Today is wrapped 🌼
Bpn, 030823
2 notes
·
View notes
Text
Waktu di pondok, aku punya kebiasaan nulisin apa aja yang lagi aku pengen, entah itu target, mimpi, ambisi. Buku bersampul koran yang dulu kemana-mana selalu aku bawa, tiap ke kelas, ke masjid kalo ada kajian, bahkan ke wartel kalo jadwal nelpon ummi. Entah ya, dulu aku baca novel atau buku apa, atau ngeliat siapa gatau, sampai akhirnya ada tulisan kayak gitu (di foto)
Dua tahun yang lalu, aku pikir jadi bagian dari lembaga dakwah itu ga sekeren anak-anak BEM. Walaupun kayaknya emang sih (nggak deng tergantung wkwk) . Anak kelas 2 SMA tau apa sih waktu itu. Well, tapi emang udah penasaran sama dua itu dari dulu. Motivasi untuk daftar di dua ormawa ini waktu awal maba juga cuma sekedar habis baca novel. Kepo, diajakin kating, temen-temen juga daftar, dan voila jdilah arina si anak bem dan ukmi di tahun pertama kuliah.
Nah, terus suatu hari aku buka lagi tuh bukunya. Pulpen yang nggak bersalah pun jadi pelampiasan, nyoret aja gitu tanpa ragu, terus ngelingkarin satunya seolah bener-bener yakin. Cukup representatif lah ya. Sebenarnya gada yang salah. Cuma yang perlu aku coba untuk terus yakin adalah "oh emang ini loh yang mau Allah tunjukin, oh Allah emang sengaja loh kirim aku kesini". Sampai saat ini pun keyakinan itu harus selalu aku coba ingat, berulang kali.
Ini jadi tahun keduaku di "yang katanya lembaga dakwah". Tbh, aku selalu suka gimana Allah bikin semua kesibukan di ukmi selama kemarin, hari ini, atau mungkin nanti, berasa ringan-ringan aja walaupun berat. Sebenarnya berat, tapi aku suka, aku enjoy. Secapek-capeknya jadi social butterfly di ukmi, lebih dan bener-bener capek jadi social butterfly di selainnya. Eh serius lo wkwk, walaupun ekstrovert jadi social butterfly tu tetep aja capek. Tapi lain cerita sih kalo habis kumpul sama temen-temen ukmi.
Pengen deh selalu punya mindset proaktif kayak "apa yang bisa aku kasih" daripada "kok mereka gini sih". YaAllah, hati tu bener-bener ya. Bisa lebih dimudahkan buat selalu husnuzon aja ga si. Suudzon, bikin capek YaAllah. Tapi kok gimana ya. Hhhhh..., yassirlanaa yaa Rabb
First gat ukmi || Sabtu, 04 Maret 2023
5 notes
·
View notes
Text
_Bismillah..._Pemateri : *Ustadz Abu Abdillah Andi Suhandi Hafizhahullah* *Pukul...
_Bismillah…_ Pemateri : *Ustadz Abu Abdillah Andi Suhandi Hafizhahullah* *Pukul 10.00 WIB – Selesai* *Masjid Al-Multazam* Masjid Al Multazam, Kompleks Unpad Cigadung 2https://maps.app.goo.gl/oLeU6tGY5rN1pj8L7 Gabung grup WA KSB : https://bit.ly/DaftarGrupWAKSB _Barakallahu fiikum_ View Source
0 notes
Text
Memulai
11 Muharram 1445 H, Sabtu, 29 Juli 2023
Masjid Nurul Iman Blok M
Alhamdulillah, perjalanan ini dimulai dg niat dari beberapa minggu lalu dan qadarullah pas dg jadwal libur.
Jazakallah khair ust. Muhammad Nuzul Dzikri 🙏🏻
Kajian pertama dg kesan yg membuat hati ingin lagi kembali ahad depan jika libur di hari yg sama.
Kajian beliau dg tema yg membahas kitab tentang adab untuk para pencari ilmu.
Jika tidak bisa hadir on site, semoga hati ini masih mau meluangkan waktu untuk mendengarkan atau streaming secara online 🥹 kadang banyak sekali halangan dan alasan yg akhirnya yasudahhh lewat aja gitu 🥹
3 notes
·
View notes
Text
Urgensi Komunitas Keilmuan
Ialah sebuah kelompok pelajar yang berkumpul dan menggaungkan ilmu, ia juga sebuah wadah untuk bertukar pendaoat satu sama lain, tentu dengan dasar ilmu.
Berbahagialah ia yang menjadi salah satu di antara anggota nya. Berguru pada kakak atau seseorang yang memang memiliki kelimuwan di atasnya. Berbagi pengalaman dan tips belajar sesuai kadiahnya, atau hanya sekedar mengirim link kajian atau pembahasan yang sedang hangat - hangat.
Terlebih untuk kami yang sedang menjalani studi profesi yang kadang dapat bersibuk ria dengan jadwal rumah sakit atau kadang pula dapat terduduk santai di kos. Pada diskusi rumpun yang sama, aku mengerti bahwa dengan adanya komunitas keilmuan, bukan sekedar material yang dapat dilihat secara fisik saja dampaknya. Lebih dari itu, melihat bagaimana keseriusan teman teman anggota di dalam nya saja membuat hati ingin sekali untuk berdiskusi dan mengikuti arus.
Kadang pula, ketika sedang dilanda ujian stase di studi profesi, ketika waktu terasa begitu padatnya, ada satu dua kata 'penghibur' atau satu dua diskusi 'pemantik' yang dapat dijadikan sebagai pengalihan, ya walaupun sadar dengan kapasitas yang masih belum memenuhi untuk ikut berdiskusi secara langsung (takut terpotong dan tidak dapat menjelaskan dengan runtut tersebab jadwal jaga gila).
Niat, dedikasi, waktu, tenaga, lingkungan, bahkan finansial. Itulah penyokongnya, berdiri kokoh untuk merajut keilmuan, yang barangkali memang tidak banyak orang berminat atau sekedar mengetahui. Tapi kita paham, dengan jalan inilah insyaAllah Jannah akan diraih, dengan jalan inilah insyaAllah wasilah keridhoan akan diraih dan dengan jalan inilah insyaAllah kebermanfaatan umat akan diraih pula.
Walapun saat ini hanya dapat diindra dengan jarak jauh, semoga saja kelak, bukan hanya menemukan teman - teman satu pandangan itu, tapi jua bisa memprakarsai dan ikut terlibat dalam sebuah komunitas itu. Sambil terus menemukan dan mencari ketenangan di dalamnya.
Kami pemuda Islam yang mencintai ilmu semoga saja mendapatkan keberkahan di dalamnya.
4 notes
·
View notes
Text
aku kira gak akan secepat ini
Ayah, kali ini aku nangisnya bukan lagi karena gak bisa selesaikan tugas matematika atau karena sebel dijailin teman sekolah, jatoh dari sepeda, tertinggal di kedai kue, atau salah pegang tangan ayahnya orang lain waktu asyik memilih buku di toko, tidak diberi es krim padahal adik adik dibelikan, tidak bisa ikut teman2 bermain karena harus tetep kumpul bareng keluarga lainnya, dan hal remeh temeh lainnya yang sering ku tangisi di masa kecil
Kali ini aku nangis lihat ayah kesulitan solat karena kaki yang bengkak, kesulitan makan karena pengap, kesulitan beraktivitas karena jalan sedikit aja udah kecapean, tidur sambil duduk karena harus menormalkan ritme jantung, setiap hari disuntik untuk cek kadar gula dalam darah, tubuhmu semakin ringkih dalam waktu secepat ini yah... kukira akan ada hari hari pertama di perkuliahan atau di pekerjaan yang akan ayah bersamai seperti sebelumnya, kukira akan ada makan malam sembunyi dari ibu lagi, kukira akan ada bersepeda 30kilo lagi, kukira akan ada hiking cape yang bikin kita jatuh berdua lagi, kukira akan ada nasi goreng campur bahan makanan di kulkas dan jus campur buah buahan yang ada di kulkas lagi, ternyata hal-hal itu tidak diperbolehkan dokter untuk kesehatan jantung dan diabetesnya yah gapapa biar makan rebusan tapi tetep kita barengan ya? biar jajan jajan di mall kita cium aromanya saja tapi kita tetap jalan barengan ya? biar alarm di rumah dipenuhi jadwal makan obat ayah tapi kita tetep punya jadwal olahraga barengan lagi ya?
Yah, aku udah gaperlu dianter kesana kesini aku udah bisa melakukan semuanya sendiri, aku udah gaperlu ayah cariin baju buat pergi lagi karena aku udah bisa bikin matching tampilanku sendiri, aku gaminta ayah selesaikan soal matematika lagi, aku ga minta ayah buat pecat guru yang berani-beraninya bikin aku nangis sesenggukan didepan ayah, aku ga minta bread talk di setiap 15 juli lagi, aku ga minta ayah pegangin sepeda untuk berani ke jalan raya, aku ga minta buku setiap bulan dan memaksa ayah belikan buat adik2 juga, aku ga ikut ikut ayah meeting dan tertidur di sofa lobi, aku udah ga tidur didepan tv lagi, udah gak harus ditelfonin ditengah rapat organisasi, udah ga harus ayah tanya tentang dosen dosen pembimbing yang ada aja kelakuannya tapi kalau masih mau tanya gapapa nanti kita ketawain bareng lagi aja ya?
Aku udah bisa anter ayah kemanapun ayah mau, bahkan banyak diskusi diskusi kecil terjadi di tengah macetnya kota bandung dalam mobil dengan semerbak kopi kesukaan kita!, aku bisa dana akan bisa kapanpun ayah mau, ayo kita pergi ke kedai kedai tempat beristirahat kita dari capenya gowes sepeda berkilo-kilo, ayo kita pergi ke kajian lagi, sebentar lagi ramadhan yah, ayo kita beli banyak parcel untuk dibagikan, kalau dulu aku yang ngantre di kasir ayah yang cari barang-barang kali ini boleh deh ayah aja yang nunggu sambil jaga troli biar aku yang lari-larian cari barang sampai troli penuh, ayo sehat lagi! biar diskusi panjang kita bukan hanya terjadi di perjalanan menuju rumah sakit tapi perjalanan-perjalanan asyik menghadiri pameran buku atau tempat kreasi yang seru!, ayo sehat lagi ya ayah!
-awal tahun 2023 yang maasyaallah
4 notes
·
View notes
Text
Kesalahan setelah bangun tidur cek sosmed dan arsip story
Pagi ini tepat tiga tahun lalu, dimana aku diingatkan oleh kenangan yang merasuk menjadikan orang yang ngga fokus seharian. Siang ini ada kegiatan yang menuntut aku untuk standby ditempat, koordinasi masalah keuangan, belajar bahasa asing, sampai sampai tidak bisa istirahat. Setelah itu jum'at malam ada jadwal belajar kajian, aku sangka hari ini adalah hari jum'at ternyata masih kamis. Dalam hati nadiyaah kamu kenapaa seharian ini kamu tidak bisa fokus, semuanya seakan menimpaku dalam seharian penuh.
Ada hal lain yang mengisi otakmukah hari ini? Kalo jawab iya apa pentingnya dia bagimu? Apakah dia pun sama pedulianya? Dia mengharapkan kabar darimu? Tidakkan!!! Lalu kenapa kamu mengalihkam semuanya untuk dia hari ini? Kamu salah salah salah bangett. Dia hanya masa lalu kamu, dia hanya sesaat bukan untuk selamanya, kamu yang hanya ada saat dia butuhkan...
Lalu buat apa kamu peduli sama masa yang udah kamu lewati, apa untungnya? Apa pentingnya?
Cukup nah cukup nah cukuupp
Cukup sampai disini kamu mengharapkan yang bukan menjadi hak kamu
Tinggalkan semua kenangan itu, lupakan, pergilah, kembangkan sayapmu untuk menggapai semua ridhonya..
Terima Kasih kenangan telah mengingatkan aku pada masa dimana aku hanya berharap pada satu orang namun ternyata itu salah. Maafkan hamba ya allah maafkan hamba telah melalaikan kasih sayangmu. .......
2 notes
·
View notes