Tumgik
#JAWA 300 PRICE IN INDIA
bikejunction · 2 years
Text
Jawa Bikes Overview: Price and Features in India
Jawa Bikes is a popular Indian motorcycle brand that has been around for more than 75 years. The company has been manufacturing motorcycles since 1945 and has since become one of the most popular brands in India. Jawa bikes are known for their strong performance and reliability. They are available in a range of price points, from entry-level commuter bikes to high-end touring bikes. Jawa also offers electric bikes, which are becoming increasingly popular in India.
Tumblr media
Jawa offers a range of models in India, including the Jawa 42, Jawa Perak, Jawa 300, and Jawa Classic. The 42 is the entry-level bike in the Jawa range and is powered by a 293 cc single-cylinder engine that produces 26.96 bhp of power and 27.02 Nm of torque. The bike comes with a 5-speed manual gearbox. It has a fuel tank capacity of 14-litres and a kerb weight of 172 kg.
The Jawa Perak is a more powerful version of the 42 and is powered by a 334 cc single-cylinder engine that produces 30.22 bhp of power and 32.74 Nm of torque. It comes with a 6-speed manual gearbox and has a fuel tank capacity of 14-litres and a kerb weight of 175 kg.
0 notes
mylucky137276 · 6 years
Text
Mahindra resurrects iconic Jawa Motorcycles; launches two bikes: Know more
Tumblr media
Business Standard: Classic Legends, a subsidiary of Anand Mahindra-owned Mahindra & Mahindra, on November 15 resurrected the iconic Jawa Motorcycles-brand in India with the launch of Jawa and Jawa Forty Two. The company also showcased its first factory-custom Jawa Perak, which would be added to the line-up later in the future. The bikes have classic retro-design, like original Jawa, but a new engine that put them in-line with modern two-wheelers.
JAWA AND JAWA FORTY TWO – ENGINE SPECIFICATIONS
Powering the Jawa and Jawa Forty Two is a new 293cc mill that the company claim is capable to make 27PS and 28Nm of power and torque, respectively. The single-cylinder engine also features liquid-cooling, fuel injection and a four-valve DOHC valvetrain. The engine is compliant with the country’s current emission norm -- the Bharat Emission IV. Interestingly, it is also BS-VI norms ready that which are expected to come in force from April 2020.
JAWA AND JAWA FORTY TWO -- DESIGN
In terms of design, the Jawa and Jawa Forty Two have the same DNA but are directed to a different audience. The Jawa is designed to look like a replica of original Jawa. It has similar cigar-shaped dual exhausts, bold storage options on each side swept back saddle seat. The Jawa Forty Two, on the other hand, has a distinct design. It has a cut-out speedometer, different seating position and a single flat swept back seat.
JAWA AND JAWA FORTY TWO – PRICE, COLOURS AND AVAILABILITY
The Jawa and Jawa Forty Two are priced at Rs 164,000 (ex-showroom Delhi) and Rs 155,000 (ex-showroom Delhi), respectively. While the Jawa will be available in three colours – black, maroon and grey – the Jawa Forty Two will be available in six colour options – Hally’s teal, galactic green, starlight blue, lumos lime, nebula blue and comet red. The bike will be available from early next year. Currently, the company is working with the dealership to expand its network – it currently has 105 dealerships across the country of which 64 would be operational by December. The Jawa Perak, being a factory-custom, will be available at a premium price of Rs 189,000. BS
0 notes
new-haryanvi-ragni · 2 years
Text
Royal Enfield Hunter 350 vs TVS Ronin vs Honda CB350 vs Jawa: Price Comparison
Royal Enfield Hunter 350 vs TVS Ronin vs Honda CB350 vs Jawa: Price Comparison
Here’s a price comparison between the prominent bikes in the category comprising Royal Enfield Hunter 350, TVS Ronin, Honda CB350, Jawa and Yezdi, all targeting 300-400 cc market of India. source https://zeenews.india.com/auto/royal-enfield-hunter-350-vs-tvs-ronin-vs-honda-cb350-vs-jawa-price-comparison-2494902.html
View On WordPress
0 notes
gaadikey · 5 years
Text
Jawa and Jawa 42 BS6 Models launched - Prices revised
Jawa and Jawa 42 BS6 Models launched – Prices revised
Classic Legends Pvt. Ltd. today announced their BS6 models in India for Jawa and Forty Two. As announced earlier, the Jawa Perak is already BS6 compliant.
Tumblr media
Being a BS6 ready engine when it was launched in November 2018, the transition to BS6 compliancewas a natural step forward for Jawa. The 293cc, liquid cooled, single cylinder, DOHC engine now features India’s first cross port technology on a…
View On WordPress
0 notes
yourbluesnowflake · 8 years
Text
Kado Awal Tahun Dari Pemerintah: “Jangan Biarkan Kami Terus Menjerit, Pak!”
Beberapa waktu kebelakang, ketika saya sedang asyik mengerjakan dan menyusun draft untuk lomba paper saya, banyak sekali pemberitaan yang lalu lalang baik di televisi, radio, maupun di media sosial karena saya sesekali membaca perkembangan berita dari media media online yang ada yang saya temukan dari laman utama salah satu media sosial yang saya miliki karena teman-teman saya ternyata banyak yang senang untuk meng-share berita dari beberapa kanal berita maupun dari website-websiste tertentu. Ternyata banyak sekali berita yang sedang hangat akhir-akhir ini. Mulai dari makar, pengetikan “Fitsa Hats” pada BAP Habib Novel, aksi bela masyarakat Kendeng yang terancam karena pembangunan pabrik semen, hingga kemenangan masyarakat Bukit Duri atas Pemkot DKI dan Satpol PP. Hingga berita itu muncul
Kenaikan harga BBM, tarif dasar listik, pajak kendaraan, pencabutan subsidi, dan berbagai macamnya muncul. Semua serentak. Bak kado tahun baru yang “mencengangkan” bagi masyarakat Indonesia. Berharap tahun ini akan menjadi lebih baik, pemerintah malah memberikan kebijakan untuk menaikkan harga. Ya, kejadian ini terulang kembali setelah 6 Januari 2016 pun pemerintah menaikkan harga BBM. Kado tahun baru yang sama, dengan “penderitaan” yang sama.
Kenaikan Harga BBM
“Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dalam penetapan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi. Tertanggal 6 Januari 2015, Peraturan Menteri ESDM nomor 4 Tahun 2015 mulai efektif diberlakukan. Harga jual eceran jenis BBM Tertentu ditetapkan oleh Menteri setiap bulan, atau apabila dianggap perlu Menteri dapat menetapkan lebih dari 1 (satu) kali dalam setiap bulan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 2015). Dari peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa akan selalu terjadi perubahan harga BBM setiap bulannya yang menandakan ketidakstabilan pada harga BBM.”[1]
Ditetapkan bahwa mulai tanggal 5 Januari 2017, BBM resmi dinaikkan harganya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pemasaran PT Pertamina Nomor Kpts-002/F00000/2017-S3 dan 003/F00000/2017-S3 tanggal 4 Januari 2017. Ya, ada yang janggal. Ketetapan ini ternyata melanggar/bertentangan dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Ecer Bahan Bakar Minyak. Pada pasal 14 diterangkan bahwa Harga Dasar dan Harga Ecer BBM ditetapkan oleh Menteri ESDM.
Kenaikan harga BBM ini sontak memunculkan kepanikan masyarakat. Logisnya, semua yang ada sampai yang ada di meja makan kita sehari-hari pun mengandalkan BBM. Distribusi barang, yang paling berpengaruh. Distribusi sandang dan pangan untuk diedarkan ke seluruh Indonesia sudah jelas menggunakan kendaraan yang tentu sudah jelas pula menggunakan BBM. Penyalur mau tidak mau akan menaikan harga sewa atau bahasa gaul anak sekarang “ongkir” alias ongkos kirim barang. Dan akan otomatis, harga barang kebutuhan akan naik di pasar. Walaupun bukan hanya BBM yang menjadi variabel utama kenaikan harga. Masih ada variabel lain seperti gagal panen akibat cuaca yang menjadi variabel lain, dan masih banyak lagi.
Tim Harga Minyak Indonesia memiliki catatan bahwa adanya kenaikan rata-rata Indonesian Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2016 menjadi US$ 51,09 per barel yang melonjak dari sebelumnya US$ 43,25 per barel pada bulan November 2016. Maka itu pada tanggal 16 Desember 2016, harga pertalite, pertamax, dan dexlite naik sekitar Rp. 150,-[2]. Harga minyak jenis lainnya seperti SLC/Minas juga meningkat dari US$ 44,52 per barel menjadi US$ 52,62 per barel pada bulan Desember 2016. Harga Brent (ICE) Desember naik dari US$ 47,08 per barel menjadi US$ 54,92 per barel. Sedangkan harga minta WTI (Nymex) naik dari US$ 45,76 per barel menjadi US$ 52,17 per barel. Harga OPEC pun turut naik US$ 8,07 per barel menjadi US$ 51,28 per barel.[3]
Kenaikan harga minyak mentah dunia di pasar internasional ini meningkat akibat adanya beberapa faktor. Salah satu faktornya yakni kesepakatan negara-negara OPEC (Organization of The Petroleum Exporting Countries) tertanggal 30 November 2016 untuk mengurangi tingkat produksi sebesar 1,2 juta barel mulai Januari 2017. Dan tidak hanya negara-negara OPEC saja, namun negara-negara non-OPEC pun mengurangi produksi mereka. Contoh, Rusia, Oman, dan Meksiko yang sepakat mengurangi produksi sebesar 558 ribu barel per hari pada bulan Januari. Yang hasilnya di Meksiko banyak penjarahan karena faktor ini.
Disisi lain, proyeksi permintaan minyak mentah dunia juga meningkat. Berdasarkan publikasi OPEC, pada bulan Desember 2016 proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2017 naik menjadi 94,41 juta barel per hari dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu 84,40 juta barel per hari. Publikasi yang diterbitkan IEA (International Energy Agency) pada bulan Desember 2016 pun memproyeksikan permintaan minyak mentah dunia pada tahun 2017 naik 0,01 juta per barel menjadi 97,60 juta barel per hari dari proyeksi bulan sebelumhya yaitu sebesar 97,50 juta barel per hari. Data IEA pun menunjukkan pasokan minya mentah dari negara-negara non-OPEC pun menurun 0,20 juta barel per hari menjadi 57,00 juta barel per hari dari proyeksi bulan sebelumnya 57,20 juta barel per hari. Tingkat stok minyak mentah komersial dan distillate AS selama bulan Desember 2016 menurun dibandingkan dengan stok di bulan sebelumnya. Data laporan IEA-USA menunjukkan stok minyak mentah komersial turun 2 juta barel menjadi sebesar 486,1 juta barel. Sedangkan stok distillate turun 2,6 juta barel  menjadi 151,6 juta barel.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga mintak mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, kilang minyak petrokimia terbaru di India, ONGC Petro additions Ltd (OPaL) sudah mulai dioperasikan mulai akhir Desember 2016. Kedua, kondisi geopolitik yang tidak stabil di kawasan Timur Tengah meningkat menyusul insiden penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, yang di tembak mati di Ankara, Turki. Ketiga, Crude oil throughput kilang-kilang minyak di Taiwan pada Desember 2016 sebesar 890 ribu barel per hari menunjukkan meningkatan 9% dari bulan sebelumnya yaitu 815 ribu barel per hari.
Per 5 Januari 2017, akhirnya terjadi lonjakan harga BBM sebesar Rp. 300,- per liter. Harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta dan seluruh provinsi Jawa-Bali menjadi Rp. 8050,- per liter naik dari yang sebelumnya Rp. 7750,- per liter. Pertalite menjadi Rp. 7350.- per liter dari sebelumnya Rp. 7050.- per liternya. Harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 9.100 dari sebelumnya Rp 8.800.- per liter untuk wilayah Jawa. Sementara harga Dexlite Rp 7.200.- per liter  dari sebelumnya Rp 6.900.- per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara. Pertamina Dex dijual seharga Rp8.400.- per liter untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sedangkan untuk wilayah DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur harganya mencapai Rp 8.500.- per liter.
Akan banyak sekali dampak dari kenaikan BBM ini. Namun secara umum, dampak-dampak ini yang mulai akan muncul. Pertama, kenaikan BBM sudah pasti melambungkan harga bahan pokok. Akibatnya, daya beli masyarakat berkurang, yang mungkin awalnya bisa makan 2 kali sehari, mungkin sekarang mereka hanya bisa makan satu kali sehari. Kedua, kenaikan BBM akan berdampak kepada naiknya tarif angkutan umum. Tingkat kejahatan seperti pencurian dan perampokan pun akan meningkat seperti yang terjadi di Meksiko, karena manusia butuh makan, perut butuh diisi. Ketika BBM naik, masyarakat dituntut untuk memutar otak mencari penghasilan sehingga terjadilah hal yang yang tidak diinginkan.
Menteri ESDM berpesan pada BPH Migas bersama pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya agar mengingatkan pengawasan untuk mencegah terjadinya kelangkaan BBM di daerah dan masyarakat diminta untuk menghemat pemakaian BBM. Namun kenyataannya di lapangan saat ini, premium pun sudah sangat sulit ditemui. Dan ini menjadi bahan perbincangan pedagang jajanan khas SD yang biasa lewat didepan rumah saya sembari menggerutu kepada pemerintah dan memikirkan keuntungan yang dia dapat dari berjualan yang tidak seberapa akan makin terkikis membuat pusing untuk membayar kebutuhan dapur dan sekolah anak-anaknya.
Kita memang tidak bisa menutup mata jika BBM ini penting uuntuk kehidupan kita sehari-hari. Harga minyak dunia yang cenderung fluktuatif pun menjadi alasan kenapa harga BBM harus dinaikkan. Tapi rakyat biasa yang cenderung awam, mereka tidak tahu kondisi minyak dunia sekarang. Yang mereka tahu hanya ketika BBM naik, barang kebutuhan sehari-hari naik, maka mereka harus makin mengencangkan ikat pinggang mereka dan mengurangi porsi makan mereka.
 Kenaikan Tarif Listrik
Akhirnya pemerintah per-Desember 2016 mencabut subsidi listrik berdaya 900 Volt Ampere (VA) yang dinikmati oleh 18,94 juta pelanggan terhitung 1 Januari 2017. Subsidi listrik yang dicabut berkisar 82,2% dari jumlah total pengguna listrik 900 VA yang sebanyak 23,04 juta pelanggan. Kenaikan tarif listrik ini dipengaruhi oleh naiknya harga minyak dunia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa listrik di Indonesia masih mengandalkan tenaga fosil dari minyak bumi. Pengaruh kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pun menjadi salah satu pemicu naiknya tarif listrik dikarenakan trump effect. Pencabutan subsidi ini juga dipengaruhi anggaran subsidi listrik tahun 2017 hanya sebesar Rp 44,98T yang angka ini turun jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 65,15T.
Pada situs resmi PT PLN (Persero), tarif listrik Tegangan Rendah (TR) naik Rp 10,92.- per kilo Watt hour (kWh), dari November 2016 Rp 1461,80.- per kWh menjadi Rp 1472,72.- pada Desember 2016. Untuk tarif golongan Tegangan Menengah (TM naik Rp 8,31.- per kWh, dari November Rp 1112,92.- per kWh, menjadi 1121,23.- per kWh pada periode Desember 2016. Sedangkan golongan Tegangan Tinggi (TT) tarifnya naik Rp 7,45.- per kWh, dari tarif November Rp 996,21.- pada Desember 2016 menjadi Rp 1003,66.- per kWh.
Berikut daftar 12 golongan yang mengalami kenaikan tarif listrik pada Desember 2016: 1. Rumah Tangga R-1 masuk dalam kategori TR daya 1.300 Volt Amper (VA) 2. Rumah Tangga R-1 atau TR daya 2.200 VA 3. Rumah Tangga R-2 atau TR daya 3.500 VAs.d5.500 VA 4. Rumah Tangga R-3 atau TR daya 6.600 VA ke atas 5. Bisnis B-2 atau TR daya 6.600VA s.d 200 kVA 6. Bisnis B-3 atau Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA 7. Industri I-3 atau TM daya dia tas 200 kVA 8. Industri I-4 atau Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas 9. Kantor Pemerintah P-1 atau TR daya 6.600 VAs.d 200 kVA 10. Kantor Pemerintah P-2 atau TM daya di atas 200 kVA 11. Penerangan Jalan Umum P-3 atau TR dan 12. Layanan khusus TR/TM/TT.
Pemerintah tidak akan langsung sekaligus mencabut subsidi tersebut. Namun subsidi akan dicabut dalam tiga tahap, dimana tarif listrik per kilowatt-hour (kWh) setiap periodenya akan naik 32%. Lebih rinci ia jelaskan, tarif listrik bagi golongan ini akan naik dari posisi saat ini Rp585.- per KWh menjadi Rp774.- per KWh per Januari. Kemudian, tarifnya meningkat lagi menjadi Rp1.023.- per KWh pada Maret dan menjadi Rp1.352.- per KWh pada Mei.  Apabila dikalkulasi, maka tagihan rekening listrik pelanggan 900 VA non-subsidi akan meningkat dari angka saat ini Rp74 ribu menjadi Rp180 ribu pada Mei 2017 atau ketika subsidi sepenuhnya dicabut. Dengan kata lain, anggaran masyarakat untuk membayar tagihan listrik 900 VA akan melonjak 143%  dalam enam bulan mendatang.[4] Alasan Kementerian ESDM mencabut subsidi ini karena dana subsidi akan digunakan untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah terpencil.
Namun, kenaikan tarif listrik ini menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017. Karena daya beli masyarakat kemungkinan akan menurun akibat membengkaknya inflasi. Berdasarkan perhitungan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) kenaikan tarif listrik bisa mendorong  inflasi sebesar 1%. Hal ini akan berimplikasi pada penurunan potensi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1%. Karena adanya biaya tambahan pada sektor energi, pelanggan listrik golongan ini akan mengurangi konsumsinya untuk keperluan lain. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi.[5] Selain karena inflasi, stagnanya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh investasi dari swasta yang belum meningkat.
Dan lagi, tetangga saya pun mengeluhkan cepatnya bunyi listrik dirumahnya. Keheranan mengapa listrik sekarang mahal sedangkan listrik merupakan kebutuhan sehari-hari yang terhitung sangat krusial di zaman sekarang ketika banyak memiliki barang elektronik dan untuk penerangan. Pemerintah sebagai pemegang kendali negeri ini, wajib menjaga seluruh lapisan masyarakat (termasuk di dalamnya adalah buruh, nelayan, buruh tani, tukang sampah, tukang ledeng, pembantu rumah tangga, buruh bangunan, hingga sukarelawan pengatur lalu lintas) agar senantiasa tidak terperosok semakin dalam ke dalam jurang kemiskinan. Caranya adalah dengan subsidi. Subsidi di segala sektor kebutuhan pokok harus ada. Jika pemerintah mencabut begitu saja subsidi listrik, sama saja pemerintah pelan tapi pasti memiskinkan rakyatnya.
Telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya subsidi merupakan pelindung kaum marginal agar tidak terperosok lebih dalam ke jurang kemiskinan. Tapi nyatanya sekarang adalah subsidi dinikmati oleh orang-orang “gendut” agar perutnya semakin “buncit”. Kita semua tahu itu salah, tapi kenapa diam? Pembatasan konsumsi bahan bakar jenis Premium oleh kaum menengah ke atas harus dilakukan.
 Penggunaan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai teknologi identifikasi dengan angka unik pada setiap unitnya. RFID dapat dipasang di setiap transportasi umum dalam penggunaan BBM subsidi. Hal ini untuk mendiversifikasi antara transportasi umum dengan transportasi pribadi. Dengan diversifikasi ini, pemerintah dapat memberlakukan harga BBM subsidi pada transportasi umum dan bukan transportasi pribadi. Dengan langkah ini, misalokasi tersebut dapat diminimalisir dengan pemberian subsidi langsung kepada transportasi umum yang mana digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah dan bukannya masyarakat menengah ke atas.[6]
   Kenaikan Harga STNK, TNBK, dan BPKB
Kenaikan harga pajak dan pembuatan STNK, TNBK, dan BPKB yang mulai efektif berlaku pada 6 Januari 2017 dinilai sangat memberatkan masyarakat. Kenaikan ini terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 2016 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berita kenaikan ini sangat memancing kehebohan masyarakat. Kenaikan yang diberlakukan mencapai 3 kali lipat.
Kenaikan tarif tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada kepolisian. Peraturan itu diteken oleh Jokowi pada 2 Desember 2016, dan berlaku mulai 6 Januari 2017. Kenaikan tarif untuk berbagai pengurusan bervariasi hingga tiga kali lipat dari tarif lama. Biaya penerbitan STNK roda dua dan roda tiga misalnya, naik menjadi Rp 100 ribu yang sebelumnya Rp 50 ribu. Roda empat atau lebih dari sebelumnya Rp 75 ribu menjadi Rp 200 ribu. Pengurusan dan penerbitan BPKB mengalami kenaikan sangat signifikan. Tarif roda dua dan roda tiga yang sebelumnya Rp 80 ribu, dinaikkan menjadi Rp 225 ribu. Sedangkan roda empat atau lebih sebesar Rp 375 ribu dari sebelumnya Rp 100 ribu.[7]
Pemberlakuan biaya tinggi ini memang dapat mengurangi konsumsi masyarakat terhadap kendaraan pribadi, namun skema dalam kebijakan ini masih tidak jelas apakah PNBP yang didapat dari sektor ini akan digunakan untuk subsidi dan pengembangan transportasi publik secara spesifik atau hanya masuk kedalam pemasukan PNBP secara umum. Bahkan diyakini kenaikan harga administrasi kendaraan bermotor dari PNBP adalah strategi untuk menambal kegagalan realisasi amnesty pajak.[8] Serta “drama” kenaikan PNBP ini yang akhirnya membuat masyarakat bingung ketika pemerintah saling lepas tangan siapa yang melakukan kebijakan ini.
Tentunya masyarakat akan sangat terbebani dengan ini. Apalagi dalam pengelolaan transportasi umum, pemerintah dan pemerintah daerah masih belum optimal dalam mengelolanya sehingga masih banyak daerah yang akses nya masih bergantung kepada kendaraan pribadi karena tidak ada transportasi umum yang tersedia.
 Pemerintah memang memiliki banyak pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan. Memiliki banyak variabel untuk memutuskan akan menaikkan atau menurunkan harga. Namun jika seperti ini kasusnya, masyarakat akan semakin menjerit. Jeritan mereka mungkin tak akan terdengar bergaung nyaring keseluruh penjuru negeri. Namun penderitaan yang dirasakan rakyat bahkan untuk bisa menikmati makan 3 kali sehari pun rasanya sudah sangat susah. Dengan keterbatasan ekonomi, masyarakat kecil pun akhirnya harus memutar otak lagi dan lagi agar setidaknya dapur rumah bisa menghasilkan makanan yang dapat dimakan hari ini walaupun hanya sesuap nasi dan makan satu kali sehari. Fitrah manusia untuk bertahan hidup. Rakyat kecil pun sama seperti kita, manusia yang butuh makan dan hak-hak lainnya. Hak untuk sejahtera. Hak untuk mendapatkan pendidikan. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan. Karena kesejahteraan rakyat menjadi utama bagi pemerintah. Jangan biarkan lagi rakyat menjerit. Jangan biarkan lagi rakyat menderita. Hentikan kado pahit awal tahun ini.
    Hanya analisis biasa dari Mahasiswi Pendidikan Geografi UNS yang pernah menjabat sebagai Dirjen Kajian Umum Kementerian Kajian Strategis BEM UNS 2016.
 Emilia Naura
Facebook: Emilia Naura
Twitter: emilianaura
ask.fm: auranaes25
[1] “Menakar Kebijakan Subsidi BBM” Release Kebijakan Ekonomi Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015
[2] http://katadata.co.id/berita/2017/01/05/pertamina-naikkan-harga-bbm-non-subsidi-rp-300-per-liter
[3] http://katadata.co.id/berita/2017/01/04/kesepakatan-opec-kerek-harga-minyak-indonesia-jadi-us-5109
[4] http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161118135538-85-173557/subsidi-listrik-900-va-dicabut-2017-tarif-naik-tiap-3-bulan/
[5] http://katadata.co.id/berita/2016/12/30/listrik-picu-inflasi-ekonom-indef-ragu-pertumbuhan-ekonomi-capai-targ
[6] “Menakar Kebijakan Subsidi BBM” Release Kebijakan Ekonomi Kementerian Kajian Strategis BEM KM UGM 2015
[7] http://katadata.co.id/berita/2017/01/05/sudah-teken-peraturan-jokowi-minta-tarif-stnk-jangan-naik-tinggi
[8] “Pemerintah: Berhenti Serampangan Kelola Negara!” Surat Terbuka Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2017
3 notes · View notes
cvrnewsdirectindia · 5 years
Text
Benelli Leoncino 250 Launched In India: 5 Things To Know
The Leoncino 250 Scrambler is the most affordable offering from Benelli and it is powered by a 249cc, single-cylinder unit
Benelli has launched the Leoncino 250 Scrambler in India recently. The Leoncino 250 is currently the most affordable product in the Benelli lineup and is positioned below the TNT 300.
Here are the five things that you should know about the Benelli Leoncino 250
1. Looks like baby Leoncino 500
The baby Leoncino takes its styling cues from the Leoncino 500 Scrambler that was launched in August 2019. The Leoncino 250 features a full LED headlamp and an integrated LED daytime running lamp at the front.
Just like its bigger sibling, the Leoncino 250 also gets a lion emblem positioned on the front fender. Some other highlights include full digital display, a wider single-piece handlebar, a peanut-shaped fuel tank and a sleek and compact looking tail section.
2. Packs plenty of modern features
The Leoncino 250 has a retro appeal but also gets plenty of modern bits to attract the attention of the buyers. Like we already mentioned above the motorcycle features LED headlamp at the front and an integrated horse shoe shaped LED DRL lamps, a rectangular-shaped full digital instrument cluster with a blue backlight display, LED taillamp and indicators.
3. Powertrain detail
The Leoncino 250 is powered by a 249cc, single-cylinder, four-stroke, liquid-cooled, fuel-injected engine that features a double overhead camshaft with 4-valves per cylinder. The unit paired with a 6-speed gearbox produces about 25.4 bhp of peak power at 9,250 rpm and 21Nm of peak torque at 8,000 rpm.
4. Premium hardware on offer
The motorcycle uses a tubular frame chassis and is suspended by 41mm upside-down forks up front and a preload-adjustable monoshock at the rear. The braking duties of the motorcycle are handled by a 280mm petal disc brake at the front and 240mm disc brake at the rear. A dual-channel ABS is also offered as standard for the safety of the rider.
5. Pricing, availability, and rivals
Benelli has launched the Leoncino 250 in India priced at Rs 2.5 Lakhs (ex-showroom). The buyers can book the motorcycle by visiting their nearest Benelli dealership and paying a token amount of Rs 6,000. The Leoncino 250 directly rivals against the KTM Duke 250, Gixxer 250 and the Jawa 300 motorcycle.
from CVR News Direct https://cvrnewsdirect.com/benelli-leoncino-250-launched-in-india-5-things-to-know/
0 notes
forcinduct · 6 years
Link
Engine Type: Three cylinder, 4 stroke, 12 valve Frame type: ALS Steel tubular trellis (MAG welded) Engine total displacement: 798 cm3 (48.7 cu. in.) Front Suspension: Sachs “UPSIDE DOWN” telescopic hydraulic fork Engine maximum power: 81 kW (110 hp) at 10.150 r.p.m. Rear Suspension: Progressive Sachs, single shock adsorber Engine maximum torque: 80 Nm at 7.100 r.p.m Front Brake + ABS system: Ø 320 mm (Ø 12.6 in.) double floating disc Engine management system: Integrated ignition – injection system MVICS 2.0 Rear Brake + ABS system: Ø 220 mm (Ø 8.66 in.) single steel disc Electronic Quick-shift: MV EAS 2.0 (Electronically assisted Shift up&down) Maximum speed: 230 km/h (143 mph) Clutch: SCS (Smart Clutch System) Radius CX Dry weight: 192 kg (423,2 lbs.)
Headlight:
The Turismo Veloce was designed for comfort, speed and fun in every detail.
Performance:
Latest evolution of Ride by Wire; four engine maps of which one is customizable; an even more effective and less invasive 8-level traction control: in addition to the many improvements of the electronic management of the bike, the Turismo Veloce Lusso SCS features the perfect integration of the automatic clutch with the other electronic devices. The result is a flawless performance, whatever the riding conditions.
Engine:
The Turismo Veloce Lusso SCS benefits from all the mechanical updates of the Euro-4-compliant models for the reduction of noise and polluting emissions. The cam phasing was improved, and the countershaft and gearbox were redesigned but without compromising on power and torque, nor altering the linear power delivery of the inline three-cylinder engine and its counter-rotating crankshaft.
Brakes:
Just like the EAS 2.0 “up and down” assisted shifting, the SCS technology was introduced for the first time on a production motorcycle by MV Agusta. It contributes to safety, working with the automatic clutch, avoiding the engine to switch off. The parking brake, operated with the right foot, further contributes to safety even when the surface in not perfectly level.
Gallery:
Image and Content Source: MV Agusta
Subscribe
Husqvarna Vitpilen 401
13 Feb 2019
Ford Endeavour Facelift – Will it Retain its Presence???
27 Dec 2018
Jawa: The power of the Legend
18 Dec 2018
Husqvarna Vitpilen 401 Spied Testing – ForcInduct on Husqvarna Vitpilen 40113 Feb 2019
[…] Husqvarna Vitpilen 401 Specification […]
Husqvarna Vitpilen 401 – ForcInduct on Husqvarna Vitpilen 401 Spied Testing13 Feb 2019
[…] Visit to see the spied version of Husqvarna Vitpilen 401 India. […]
JAGUAR XE: Advanced, Efficient and Refined Sports Saloon – ForcInduct on Jaguar F-Pace: The Luxury Performance SUV1 Feb 2019
[…] Jaguar F-Pace: The Luxury Performance SUV […]
Alicia Lueckenhoff on News: Price Inflation by Tata and other companies.31 Jan 2019
thanks for sharing this information.have shared this link with others keep posting such information..
bong da so on Mahindra XUV 300 Car Review (Freelancer Contest Entry)30 Jan 2019
The process begins in the uncomplicated activity of the account option. “Because you’re here reading this article flash…
0 notes
technwheelzinfo · 6 years
Text
Jawa recently entered India in association with Classic Legends, shocking everyone with their range of bikes starting from INR 1.55 lakh. Not just that, the iconic Jawa 300 is priced at INR 1.64 lakh, leaving everyone stunned with unique styling and powerful 293cc engine.
Now what you get is the the twin-channel ABS models with rear disc brake that cost INR 8,942 more than the single-channel ABS versions. While the Jawa classic dual-channel ABS model costs INR 1,72,942, the Jawa Forty-Two two-channel ABS variant retails at INR 1,63,942 (both the prices are ex-showroom Delhi).
Deliveries of the dual-channel ABS models will commence from June 2019. Classic Legends have their order books full, and the motorcycles have a waiting period of six months. Customers can book the twin-channel ABS variants at the Jawa dealerships or make online reservations on the official website for an amount of INR 5,000.
Jawa dual-channel ABS variant launched; Priced at INR 1.72 lakh
Jawa recently entered India in association with Classic Legends, shocking everyone with their range of bikes starting from INR 1.55 lakh.
Jawa dual-channel ABS variant launched; Priced at INR 1.72 lakh Jawa recently entered India in association with Classic Legends, shocking everyone with their range of bikes starting from INR 1.55 lakh.
0 notes
nackdesigns9 · 6 years
Text
Jawa recently entered India in association with Classic Legends, shocking everyone with their range of bikes starting from INR 1.55 lakh. Not just that, the iconic Jawa 300 is priced at INR 1.64 lakh, leaving everyone stunned with unique styling and powerful 293cc engine.
Now what you get is the the twin-channel ABS models with rear disc brake that cost INR 8,942 more than the single-channel ABS versions. While the Jawa classic dual-channel ABS model costs INR 1,72,942, the Jawa Forty-Two two-channel ABS variant retails at INR 1,63,942 (both the prices are ex-showroom Delhi).
Deliveries of the dual-channel ABS models will commence from June 2019. Classic Legends have their order books full, and the motorcycles have a waiting period of six months. Customers can book the twin-channel ABS variants at the Jawa dealerships or make online reservations on the official website for an amount of INR 5,000.
Jawa dual-channel ABS variant launched; Priced at INR 1.72 lakh Jawa recently entered India in association with Classic Legends, shocking everyone with their range of bikes starting from INR 1.55 lakh.
0 notes
Video
youtube
New Jawa exhaust sound | New Jawa exhaust note | 2019 Jawa 300 Exhaust S... https://www.youtube.com/watch?v=qWQJnWBQdNY  New Jawa exhaust sound | New Jawa exhaust noteJawa's exhaust note is quite distinct from that of single ...Jawa Motorcycles | Jawa | Jawa 42 | New JawaNew Jawa, Jawa 42 And Jawa Perak Motorcycles Launched In India; Prices Start At Rs 1.55 Lakh
0 notes
foster-max-blog · 6 years
Link
Tumblr media
Jawa 300 has been officially launched in India for INR 1.64 lakh (ex-showroom Delhi). Based on the familiar Jawa design language, the brand has worked on every element to create a perfect balance between the retro styling and modern equipment on the new motorcycle. The launch event confirms that Jawa 300 can be bought in Maroon, Black and Grey shade across the country.
Jawa Perak Bobber was also showcased at the launch event along with the Jawa 42 and the Jawa. It is a factory custom motorcycle having a Stylish design and in our opinion, it looks very gorgeous. It is likely to launch from February 2019.The prices have been announced already and its priced INR 1.89 lakh (ex-showroom Delhi).
0 notes
misterbharat-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Jawa Motorcycles Launched In India; Prices Start At Rs. 1.55 Lakh Making a comeback after over two decades, Jawa Motorcycles is here with a new 300 cc motorcycle, all set to take on Royal Enfield's 350 cc range. #jawamotorcycles #jawa #bike #bikers #bikelove #enfield #harleydavidson #motorbike #automobile #bikerboy #bikeride #youth #racing #riders #rufntuf #autoexpo#newlaunch #350cc #royalenfield #news #autonews #india_gram #india #misterbharat https://www.instagram.com/p/BqNYXg5lpTE/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=u4xlll6lhosq
0 notes