Tumgik
#Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer
azzamfa · 7 months
Text
Bakar
Kurang dari 12 jam terakhir ini saya dapat 2 informasi yang seharusnya sih tidak membuat saya kaget.
Pertama, suara dari semacam rapat daring, di sana tertulis kepala salah satu (atau satu-satunya?) lembaga riset nasional, yang mengatakan: "paper hanya untuk tunjangan kinerja. Negara tidak perlu paper kita (researcher). 99% riset kita tidak berguna." Yang seharusnya tidak membuat saya muak, tapi ternyata lebih dari sekedar mengumpat dengan pelan, ketika suara itu mengatakan: "jadi ga usah berpretensi akan membangun negara melalui riset!" Suara itu terdengar yakin, seakan datang dari hati yang paling dalam, bahwa republik yang dirintis oleh orang orang yang mencintai buku itu, menurut dia, tidak perlu ilmu dan pengetahuan. Saya tidak tahu, apakah dia sedang melakukan satir, atau sejenis perpeloncoan kepada periset junior supaya semangat. Seandainya bukan keduanya, maka sukar dipercaya jika melihat rekam jejaknya di dunia akademik.
Kedua, satu cuitan tentang studi lapangan yang dilakukan Pramoedya Ananta Toer, mengenai Kartini, yang memuat 4 jilid tulisan tangan perempuan Jepara itu. Saya membayangkan, tentu tidak mudah melakukan riset lapangan yang dilakukan bukan pada tahun 2024; akses jalan, media komunikasi, dll, dll. Tapi kemudian, hasil riset yang kemungkinan berharga itu, dibuat jadi abu oleh militer. Apalagi yang dibakar, yang penting, selain beberapa karya lain? Inilah: Sejarah Bahasa Indonesia.
Pernahkah mendengar ini: "halah kebanyakan teori!", atau kata-kata sejenis yang terkesan menganggap penjelasan konseptual, hanyalah 'omon-omon' belaka? "Perut lebih penting dari akal budi!" katanya, dan kita mengangguk tanpa bertanya. Mungkin, itulah mulanya, kenapa banyak buku berakhir di perapian.
Semoga 12 jam, 12 hari, 12 bulan kali lima ke depan, baik-baik saja.
1 note · View note
juwitalala · 4 years
Text
Pramono Adhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer, Karier Hingga Tanda Jasa
Juwita Lala Pramono Adhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer, Karier Hingga Tanda Jasa Baru Nih Artikel Tentang Pramono Adhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer, Karier Hingga Tanda Jasa Pencarian Artikel Tentang Berita Pramono Adhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer, Karier Hingga Tanda Jasa Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Pramono Adhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Militer, Karier Hingga Tanda Jasa Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, ini rekam jejaknya di dunia militer, karier hingga tanda jasa UNIKBACA.COM
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Ini Deretan Pemimpin Kunci di Tubuh Taliban, Siapa yang Berpotensi Pimpin Afghanistan?
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Mata publik duinia saat ini tengah menyorot Afghanistan, terutama usai negara itu direbut oleh kelompok militan Taliban akhir pekan kemarin. Dunia menanti kelanjutan dari dinamika yang masih terus berkembang di negara tersebut. Setelah Amerika Serikat mulai menarik pulang pasukannya tahun ini, Taliban tidak butuh waktu lama untuk menduduki Kabul dan menendang pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dari kursi kekuasaan. Kini, para pemimpin Taliban sedang dalam antrean untuk menjadi penguasa de facto Afghanistan. Tentu saja, tugas dan tantangan yang akan dihadapi pemimpin baru Afghanistan tantinya jauh lebih menantang daripada tahun 1996, ketika mereka melakukan perebutan kekuasaan dan kemudian memerintah Afghanistan hingga tahun 2001. Lantas, siapa saja pemimpin top di tubuh Taliban yang punya potensi besar untuk mengambil peranan pemerintahan di Afghanistan? 1. Haibatullah Akhundzada Haibatullah Akhundzada adalah pemimpin tertinggi Taliban atau dikenal juga dengan istilah Amir al-Mu'minin. Dia berkuasa pada 2016, setelah mantan pemimpin kelompok itu, Akhtar Mohammad Mansour, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Pakistan. Dia memiliki kewenangan penuh dalam urusan politik, keagamaan dan hubungan militer di tubuh Taliban. Merujuk The Washington Post, Akhundzada merupakan seorang ulama yang pernah menjadi hakim tertinggi Taliban dan pernah melarikan diri pada tahun 2001 ke Pakistan. Di negara tersebut, dia mengajar di sekolah-sekolah agama sebelum kemudian bergabung kembali untuk melayani di bawah Mansour. Dari rekam jejaknya, dia tidak memiliki banyak pengalaman militer, dan sejak menjadi pemimpin de facto Taliban, dia telah fokus bekerja untuk meningkatkan keuangan kelompok, sebagian melalui perdagangan narkotika, Di tubuh Taliban sendiri, dia berusaha untuk menyatukan faksi-faksi kelompok dan mengkonsolidasikan kekuasaan. 2. Abdul Ghani Baradar Abdul Ghani Baradar merupakan co-founder alias salah satu pendiri utama Taliban. Dia menjabat sebagai deputi bidang politik di Taliban dan kepala kantor politik Taliban di Doha, Qatar. Dia mengambil peran sebagai negosiator untuk pembicaraan damai di Doha dan merupakan pemimpin politik utama organisasi tersebut. Baradar pernah dipenjara pada 2010 di Pakistan sebelum dibebaskan pada 2018 atas permintaan pemerintah Amerika Serikat. Sejak pembebasannya itu, dia menjadi pemimpin kelompok itu dalam pembicaraan damai. Baradar juga lah yang tampaknya pada menolak upaya pemerintahan Joe Biden untuk menunda tanggal penarikan pasukan mereka pada Maret lalu. Amerika Serikat setuju untuk meninggalkan negara itu sebagai syarat kesepakatan damai yang dicapai dengan Taliban di bawah Presiden Donald Trump. Pada kesepakatan damai tersebut, Baradar pula lah yang berbicara dengan Trump, tepatnya pada tahun 2020. Dia menjadi pemimpin Taliban pertama yang berkomunikasi langsung dengan presiden Amerika Serikat. Ketika Taliban berhasil menduduki Kabul pada akhir pekan kemarin, Baradar merupakan sosok yang tampil ke publik dan menyampaikan pidato berapi-api. 
 “Kami telah mencapai kemenangan yang tidak diharapkan. Kota harus menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah,” kata Baradar dalam sebuah pernyataan yang direkam di Doha. “Sekarang ini tentang bagaimana kami melayani dan mengamankan orang-orang kami dan memastikan masa depan mereka dengan kemampuan terbaik kami," sambungnya. 3. Mohammad Yaqoob Mohammad Yaqoob adalah putra tertua pendiri Taliban Mohammad Omar dan mengepalai militer organisasi tersebut. Meski dia merupakan wajah yang relatif baru di Taliban, namun namanya dengan cepat menjadi terkenal setelah kematian ayahnya pada tahun 2013. Oleh sebagian ahli, Yaqoob dianggap sebagai anggota moderat dari kelompok tersebut. Ketika Taliban membuat keuntungan teritorial cepat akhir pekan kemarin, menurut kabar yang dimuat Associated Press, Yaqoob mendesak para pejuang untuk tidak menyakiti anggota militer dan pemerintah Afghanistan. Dia juga lah yang menyerukan gerilyawan untuk menahan diri dari penjarahan rumah-rumah kosong dan untuk memastikan pasar dan toko tetap berfungsi. 4. Sirajuddin Haqqani Sirajuddin Haqqani merupakan putra dari Jalaluddin Haqqani, yang mendirikan Jaringan Haqqani, sebuah cabang dari Taliban yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Kini dia memimpin kelompok yang dikenal aktif melakukan aksi pemboman mematikan. Selama misi di Afghanistan, pasukan koaliisi pimpinan Amerika Serikat menjadikan pemberantasan Jaringan Haqqani sebagai salah satu prioritas selama misinya. Tetapi pada tahun 2017, kelompok itu kembali membawa teror dan ketakutan. Mereka mengumpulkan 5.000 pejuang di Afghanistan tenggara, semuanya dipimpin oleh Sirajuddin Haqqani. Haqqani juga memimpin jaringan tersebut dan juga menjabat sebagai wakil pemimpin Taliban. Dia diburu untuk diinterogasi oleh FBI sehubungan dengan serangan tahun 2008 di sebuah hotel di Kabul yang menewaskan enam orang, termasuk satu orang Amerika Serikat. 5. Abdul Hakim Haqqani Abdul Hakim Haqqani adalah kepala tim perunding Taliban. Dia juga merupakan mantan kepala peradilan bayangan Taliban dan mengepalai dewan ulama yang kuat dan secara luas diyakini sebagai seseorang yang paling dipercayai Akhundzada. 6. Mohammad Abbas Stanekzai Dia merupakan seorang mantan wakil menteri di pemerintahan Taliban sebelum penggulingannya tahun 2001 lalu. Stanekzai telah tinggal di Doha selama hampir satu dekade, dan menjadi kepala kantor politik kelompok itu di sana pada tahun 2015. (RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/2W6iOnO via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/08/ini-deretan-pemimpin-kunci-di-tubuh.html
0 notes
malangtoday-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Purnawirawan Jenderal Jadi Menteri Agama, Ternyata Bukan yang Pertama
JAKARTA – Bukan pemilihan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saja yang jadi kejutan di hari pengumuman Kabinet Kerja Jilid 2, pagi ini. Keputusan Jokowi yang memilih Jendral (purn) TNI Fachrul Razi juga terbilang mengejutkan.
Sebab, bukan hal yang biasa posisi Menteri Agama diduduki oleh sosok berlatar belakang militer. Meski Fachrul Razi bukan militer pertama yang mengisi posisi itu.
Sebelumnya, pernah ada Letjen (purn) Alamsyah Ratoe Perwiranegara yang menjadi Menag antara tahun 1978 hingga 1983.
Lantas, siapa sebenarnya Fachrul?
Melihat rekam jejaknya, Fachrul pernah menjadi Wakil Panglima TNI antara tahun 1999-2000. Pria 72 tahun ini juga menjadi salah satu sosok penting di balik upaya pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Fachrul adalah Ketua Tim Bravo 5. Salah satu perannnya, Fachrul menginisiasi dukungan purnawirawan TNI untuk Jokowi-Ma’ruf.
Selain militer dan politik, Fachrul juga punya rekam jejak di dunia bisnis. Sejak 2015, Fahcrul menjadi Presiden Komisaris PT Central Proteina Prima, serta Komisaris Utama PT Antam Tbk. Dia juga menjadi di PT Toba Sejahtera milik Jenderal (purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan. Bagaimana dengan kiprahnya di bidang kegamaan? Bisa dibilang nyaris tak terdengar.
Berbeda dengan Menteri Agama sebelumnya Lukman Hakim Saifuddin yang memiliki jejak panjang di Nahdlatul Ulama (NU).
Seolah sadar bahwa pemilihan Fachrul sebagai Menag bakal memancing banyak pertanyaan, Presiden Jokowi pun melontarkan pernyataan kepada awak media yang hadir di Istana Negara, pagi ini. “Belum kenal? Nanti bisa ditanyakan sendiri,” ujar Jokowi.
Editor: Indra M
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/purnawirawan-jenderal-jadi-menteri-agama-ternyata-bukan-yang-pertama/
MalangTODAY
0 notes
bababookstore · 8 years
Photo
Tumblr media
Mungkin banyak yang belum tahu kalau jauh sebelum menjadi pembawa acara kuliner di TV swasta #bondanwinarno adalah penulis cerpen yang piawai. Ia pernah bekerja sebagai juru kamera di lingkungan militer, menjadi redaktur di berbagai media, menjadi eksekutif perusahaan swasta di dalam maupun di luar negeri, menjadi konsultan di berbagai lembaga terhormat, termasuk Bank Dunia, dan aktif di berbagai organisasi profesi maupun kemsyarakatan. Atas jasa-jasanya, ia juga memperoleh anugerah Satyalencana Pembangunan dari Pemerintah Republik Indonesia. #petangpanjangdicentralpark merupakan rekam jejaknya sebagai penulis cerpen sepanjang masa 1980-2004. Membaca buku ini serupa menyusuri jejak Bondan Winarno dalam kancah sastra Indonesia, sekaligus menegaskan kembali posisinya sebagai pencerita ulung.
0 notes