#Ibadah Idul Fitri
Explore tagged Tumblr posts
Text
Idul Fitri Mengandung Ibadah Vertikal dan Horizontal
KAB. TANGERANG – Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono mengungkapkan bahwa Idul Fitri mengandung ibadah secara vertikal dan horizontal. Hal tersebut diungkapkan Pj Andi Ony saat mengikuti Sholat Idul Fitri bersama seluruh jajaran Perangkat Daerah Pemkab Tangerang di Masjid Agung Al-Amjad, Puspemkab Tigaraksa, Rabu (22/4/2024). “Perayaan Hari Raya Idul Fitri mengandung muatan ibadah baik secara…
View On WordPress
0 notes
Text
TERPERCAYA!! 0812-2740-1005 Agen Travel Umrah Ramdahan 2025 Di Bangkalan, Agen Travel Umroh Terbaik di Bangkalan
08127401005 Biro Umroh di bulan ramadhan, Biro Umroh di bulan maulid, Travel Umroh Ekonomis, Travel Umroh Family, Travel Umroh garuda indonesia, Travel Umroh lailatul qadar 2025, Travel Umroh liburan akhir tahun
BROSUR UMROH VENTOUR TRAVEL
Umroh Setiap Hari Kini berangkat ke Tanah Suci lebih mudah dengan Ventour Travel! Kami menyediakan keberangkatan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ibadah Anda.
Paket Umroh Pilihan dengan Harga Terjangkau Nikmati berbagai pilihan paket umroh yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Harga terbaik kami mulai dari Rp. 25 juta! Pilih paket yang Anda inginkan:
- Paket Ekonomis: Nyaman dan hemat - Paket Reguler: Fasilitas lengkap dengan harga kompetitif - Paket VIP: Kenyamanan eksklusif untuk pengalaman terbaik
Fasilitas Lengkap Dengan Ventour Travel, Anda akan mendapatkan fasilitas terbaik untuk kenyamanan ibadah Anda:
- Tiket pesawat pulang-pergi (kelas ekonomi/bisnis sesuai paket) - Akomodasi hotel berbintang dekat Masjidil Haram & Masjid Nabawi - Transportasi darat selama di Arab Saudi - Makan 3 kali sehari dengan menu Indonesia - Visa umroh - Pendamping ibadah berpengalaman - Manasik umroh sebelum keberangkatan - Air zam-zam 5 liter
Mengapa Memilih Ventour Travel? - Keberangkatan Setiap Hari: Fleksibilitas jadwal yang memudahkan - Harga Transparan: Tidak ada biaya tersembunyi - Layanan Profesional: Dipandu oleh tim berpengalaman dan ramah - Kepastian Berangkat: Komitmen untuk kenyamanan Anda
Hubungi Kami Sekarang! Pesan paket umroh Anda sekarang juga dan dapatkan promo spesial bulan ini.
Kontak: - Telepon: 0812-2740-1005
Ventour Travel - Teman Perjalanan Ibadah Anda!
#Umroh garuda indonesia di Bangkalan#Umroh hemat di Bangkalan#Umroh idul fitri 2025 di Bangkalan#Ibadah umroh di Bangkalan#Umroh keluarga di Bangkalan#Umroh lailatul qadar 2025 di Bangkalan#Umroh lion air di Bangkalan#Umroh mandiri di Bangkalan#Umroh murah di Bangkalan#Umroh oktober 2025 di Bangkalan#umrohfebruari#umrohfamily#umrohfullramadhan#umrohhajiplus#umrohmandiri#umrohplusturki#umrohplusdubai
0 notes
Text
Iri.
Kadang begitu iri sama orang-orang yang punya pekerjaan umum yang konsisten dan teratur, alias non shifting. Di ramadan kayak gini, jadwal ibadah mereka harusnya ga terganggu, menurutku. Bukan aku gapunya waktu luang buat beribadah dgn pekerjaan shifting ini, tapi lebih ke ga punya tenaga terutama kalau abis dinas sore dan malam.
Jadwal teraweh jadi mundur, ga sempet, atau acak acakan, bahkan saur juga sekenanya. Pernah disuatu saat cuma sempet saur sekotak susu 2 menit sebelum adzan, alhamdulillaah.
Kadang kek sedih aja gt, while orang-orang berlomba beribadah sampe itikaaf sekeluarga, aku masih harus standby jaga dinas 24 jam. Bahkan perlu di kocok kek undian untuk dapat kesempatan libur di hari lebaran. Ada temanku yang 4 tahun ga pernah idul fitri sama keluarga krn pekerjaan ini, sad.
Gapapa gapapa, insya Allaah tetep berpahala yaa asal pekerjaannya niat Lillahi ta'ala.
20 notes
·
View notes
Text
Catatan 2
Menjaga Ketaatan Setelah Ramadhan
Apa yang menyebabkan ramadhan dijuluki sebagai bulan ketaatan? Karena pada bulan itu kita dikondisikan untuk taat. Lingkungan mendukung kita untuk taat.
Semua orang sadar dan tahu bulan ini bulan yang berkah, "La'allakum tattaqun" artinya agar kalian bertaqwa, karena itulah semua orang berlomba-lomba untuk mencapai tingkat taqwa pada bulan ini.
Tapi apakah ketaatan itu hanya untuk satu bulan saja? TENTU TIDAK. 11 bulan lainnya haruslah terus dalam ketaatan.
Dalam Quran surah Az-Zariyat: 50 yang artinya" Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu"
Imam Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang yang sungguh-sungguh dan rajin ibadah hanya di bulan Ramadhan , maka beliau menjawab,
بِئْسَ الْقَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ للهَ حَقاًّ إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِي يَتَعَبَّدُ وَيَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهَا
“Mereka adalah seburuk-buruk kaum, karena tidak mengenal Allah kecuali hanya di bulan Ramadhan. Sesungguhnya hamba yang saleh adalah yang rajin dan sungguh-sungguh dalam ibadah dalam setahun penuh.” (Lathaiful Ma’arif, Ibnu Rajab al-Hambali, 313)
Bukankah kita membutuhkan rahmat Allah ta'ala baik di dalam maupun di luar ramadhan? Maka kita perlu menjaga tugas besar, yakni menjaga ketaatan kepada Allah walaupun ramadhan telah berlalu.
Tips Menjaga Ketaatan Setelah Ramadhan
[1] Memohon Keteguhan Iman Kepada Allah Ta'ala
Hati manusia selalu berbolak balik dan iman manusia selalu naik turun. Maka mohonlah pertolongan Allah dengan berdoa:
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Yaa muqollibal quluubi tsabbit qolbii 'ala diinik
Artinya: "Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)." (HR. Tirmidzi, no. 3522 dan Ahmad, 6:315).
Teruslah memohon selalu diberi hidayah dan keistiqomahan, selalu luruh pada agama Allah yang lurus.
[2] Istiqomah dalam Beribadah
Istiqomah= konsisten dan konsekuen
Batas istiqomah itu bukan hanya sampai pada idul fitri, tapi sepanjang hayat. Dalam Quran surah Al-Hijr: 99, "Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian)."
Ayat ini merupakan peringat, bahwa pembatas manusia dengan ibadah hanya kematian.
Ibadah-ibadah yang sudah dikerjakan selama ramadhan teruslah berlanjut pada bulan-bulan selanjutnya. Bukan ramadhan berakhir, amalan pun berakhir. Bukan ramadhan berakhir, kebaikan pun berakhir. Namun, jagalah ibadah-ibadah kita kepada Allah ta'ala.
“Wahai sekalian manusia, kerjakanlah amalan-amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian bosan. Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu yang dikerjakan secara terus menerus walau sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada motivasi bagus dari moto hidup dari salah seorah sahabat nabi, Bara' bin Malik :
"Ingat Allah, ingat syurga"
Moto hidup yang luar biasa
Note: kita tidak hanya menjaga ibadah-ibadah kita saja, tapi juga meningkatnya
Teteh Ratna
28/04/2024
@uniibii_
2 notes
·
View notes
Text
Idul Fitri 1445 H
Taqabbalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa shiyamakum Mohon maaf zahir dan bathin
Ramadan berakhir, Syawal pun hadir.
Bulan syawal, per-tanggal 15 April ini kami udah nerima 7 undangan dari temanku dan teman suami juga, MasyaAllah ya. Bener-bener bulannya nikahan.
Tahun ini adalah tahun pertama Ramadan dan lebaran dengan status sudah "menikah".
Bedanya tidak banyak sih, salah satunya di bulan Ramadan ini adalah siap siaga nyiapin sahur bareng suami. Kalau untuk berbuka puasa, alhamdulillah masjid di komplek rumah ngadain program berbuka puasa bersama setiap harinya bareng-bareng warga komplek. Jadi ga repot nyiapin bukaan puasa deh hehe.
Bingung dengan outfit.
Biasanya sibuk mikirin outfit dengan keluarga, walaupun akhirnya tetap gunain baju putih setiap tahunnya biar ga ribet harus beli baju lebaran mulu.
Nah tahun ini, karena lebaran pertama bareng suami, jadi berusaha nyocokin outfit deh lebaran biar barengan. Kalau orang sumut nyebutnya, "lagi kemaruk-kemaruk nya" hehe.
Dua keluarga yang bersatu.
Di lebaran tahun ini, bukan sekadar menghubungi keluargaku yang jauh, namun juga keluarga suami di kampung. Begini ternyata ya menikah dengan orang jauh, keluarga pun jadi jauh-jauh ntah dimana saja. MasyaAllah
Selain status yang sudah "menikah", Ramadan tahun ini juga aku memiliki status sebagai, "calon ibu".
Alhamdulillah bini'matihi tatimus shalihat, kondisi ku baik-baik saja ketika berpuasa dan bisa puasa full di bulan Ramadan ini. Ada rasa khawatir juga ketika menjalaninya, tapi bismillah aku ngelaksanain ibadah ini semampuku dan atas izin Allah alhamdulillah bisa berpuasa.
Tidak terasa ya Ramadan tahun ini berakhir. Ada rasa sedih juga, karena cepat banget berlalu, padahal ibadah yang dijalani kaya masih standar aja belum ngerasa maksimal ya Allah :')
Semoga kita dapat bertemu kembali dengan Ramadan selanjutnya ya insyaAllah, aamiin ya Rabb.
Medan | 15 April 2024 | 11.42 PM
4 notes
·
View notes
Text
Meromantisasi malam- malam terakhir di bulan Ramadan
Malam ganjil terakhir di bulan ramadhan tahun ini. Sekaligus ke sepuluh kalinya aku berpuasa sejak 10 tahun yg lalu. Tak menyangka diakhir2 bulan ramadan ini awalnya sudah sedikit terasa loyo ketika menginjak ramadan di minggu ke tiga dan banyak amal ibadah yg mulai longgar, telat dikerjakan bahkan malah meninggalkan hmmm...hari berjalan seperti biasa. Maafkan hamba-Mu ini Ya Allah yg belum bisa semaksimal mungkin dalam menjalankan perintahMu.
Qoddarullahnya minggu ke empat ramadan ini adikku jatuh sakit sehingga harus diopname dan aku bergantian dengan mamaku untuk menjaga adikkku di rumah sakit. Kupikir aku bakal tidak bisa maksimal menjalani 10 hari terakhir ini. Menariknya di waktu yg sempit ini Allah gerakan hatiku kembali bertemu suatu moment yg membuat hari-hari terakhir dari penghujung ramadan ini semakin terasa manis alhamdulillah.
Maghrib kala itu, selepas iftor aku ijin kepada adikku untuk ikut berjamaah di masjid rs, biasanya sih solat di bilik rs saja sambil menemani adik atau ke masjid tapi tdk ikut berjamaah. Dalam perjalanan menuju masjid sempat terfikir "ah mungkin jamaahnya cuma orang² rs aja" ternyata kebanyakan dari orang² luar yg berbondong² ke masjid sini bahkan sebelum waktunya adzan berkumandang. Shof solat pun kukira bakal tinggal pemain inti saja karna biasanya kan klo udah malam2 terakhir tuh shof solat makin kesini makin maju.
Ternyata dugaanku salah, shof solat sudah dipenuhi sebelum waktu solat tiba sampe2 ada yg gk kebagian shof untuk sholat, umpel2-an pokoknya Masya Allah. Imam sholatnya pun terasa seperti imam di masjidil haram yah walaupun saya belum pernah ke sana hehe modal liat live makkah di youtobe aja. Curiga ramadan taun depan terawehnya di masjidil haram beneran aamiin....Tapi serius tumakninah sekali ibadah di sini sampai kadang kelupaan waktu. Ditambah bau bukhur yg tercium harum di setiap sudut masjid ketika hendak solat. Menambah semangat untuk berlama-lama di sini. Hati terasa tenang dengan lantunan tilawah yg dibacakan jamaah sambil menunggu waktu adzan isya datang.
Tak hanya di solat magrib dan isya' saja, di waktu sholat lainnya juga sama, jadi vibes ramadannya tuh kerasaa bgtt semua orang pada berlomba² dalam kebaikan...aku jadi kayak bersyukur bgtt akan nikmat ibadah yg telah Allah beri dan masih diberi kesempatan untuk menghidupkan 10 malam terakhir dibulan ramadan taun ini. Makasih banyak Ya Allah...
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anni
Semoga ibadah puasa ramadan ini kita bukan hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Semoga kita selalu diberi hidayah oleh Allah ketika kita mulai merasa lengah dan semoga kita bisa selalu istiqomah dalam mengerjakan kebiasaan2 baik ini, bukan hanya di bulan ramadan saja tapi di bulan-bulan yg lain juga. Semoga ibadah dan kebiasaan2 baik yg kita lakukan di bulan ramadan bukan hanya embel² "lho kan, kalo di buoan ramadan setan pada dikurung, jadi gk ada yg ganggu. Beda cerita kalo di hari biasa" Yakinnn??? Hawa nafsumu apa kabar??
Sejatinya ramadan adalah salah satu sarana dari Allah dalam 30 hari untuk mengevaluasi diri, mengendalikan diri dari hawa nafsu dan membangun kembali kebiasaan2 baik dengan tanda suksesnya selepas ramadan kita masih melakukan kebiasaan baik tsb. Ramadan boleh berlalu tapi amalan baik jangan!
Wallahu A'lam Bishawab.
Doanya yah semoga adikku segera pulih dan bisa ikut serta merayakan idul fitri di rumah aamiin...
Bilik RSI, Anyelir 2A
2 notes
·
View notes
Photo
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهاللهُ
أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H."
تقبل الله منا و منكم الطاعات و كل عام و انتم بخير
Semoga Allah menerima ibadah kita. Dan menjadikan kita pribadi yang terus semangat dalam menjalankan ketaatan.Allahumma Aamiin.
14 notes
·
View notes
Text
Terus Berlanjut
Ada cerita menarik yang aku temui beberapa hari lalu, saat shalat idul fitri.
Jadi, kemaren setelah sholat eid dan imam mulai membawakan khutbah yang isinya bagiku sendiri bener-bener nyentuh hati banget.
Isi khutbahnya beliau bilang kalo para ulama pernah berkata
"Tanda seseorang diterima puasa ramadhan nya adalah dimudahkan oleh Allah untuk mengerjakan ibadah setelah ramadhan".
Dimudahkan untuk selalu sholat tepat waktu, lebih dimudahkan untuk sholat malam secara rutin, lebih dimudahkan untuk semangat membaca dan mempelajari Al-quran, lebih dimudahkan untuk ikhlas bersedekah, dan lebih dimudahkan untuk lisan mengucapkan hal-hal baik.
Secara gak sadar air mata ini mulai menetes tipis mebasahi pipi, tiba-tiba ngerasa sedih aja ramadhan lewat cepet banget, dan ibadah yang dijalankan belum maksimal, masih banyak mengurusi hal-hal duniawi, padahal ruang untuk beribadah dibulan ramadhan ini begitu luas, dan gaada yang bisa menjamin kalo aku bisa bertemu ramadhan selanjutnya.
Mari kita lapangkan hati untuk memohon ampun kepada Allah, semoga amal kebaikan yang kita lakukan di Ramadhan kemarin bisa di terima oleh Allah, dan semoga Allah mudahkan kita untuk mengerjakan amal-amal kebaikan yang lebih besar setelah ramadhan.
Selanjutnya, imam menyampailkan kalo bulan ramadhan itu adalah tempat untuk kita belajar dan melatih diri untuk bisa "terus berlanjut" dalam mengerjakan amal kebaikan, terutama setelah ramadhan. Semoga Al-Quran itu tetap rutin di baca bukan hanya terta rapih di rak tanpa tersentuh, semoga sholat sunnah itu tetap di jalankan, semoga kebiasaan bangun dini hari untuk sholat malam itu tetap terjaga sepanjang waktu.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit”
(HR al-Bukhari (no. 6099) dan Muslim (no. 783)).
Semoga setelah ramadhan ini kadar keimanan kita meningkat jauh lebih baik, semoga bulan ramadhan kali ini bukan hanya sekadar terlewat begitu saja, tapi semoga bisa membekas dalam diri kita untuk berprilaku lebih baik sesuai perintah Allah swt.
Tulisan ini penuh dengan kata "semoga", karena aku yakin kekuatan doa itu pasti adanya. Semoga setiap "semoga" yang di sebutkan di atas, Allah kabulkan dan mudahkan.
-rekamdiksi
8 notes
·
View notes
Text
Esok Hari Raya Idul Fitri.
Mungkin kita merasa ia terlalu cepat berlalu dan pergi, namun tidakkah kita merasa bahwa kita yang terlalu sibuk berpaling dan mengejar duniawi?
Mungkin kita merasa telah begitu sempurna melakukan puasa dan ibadah lainnya, namun tidakkah kita ingat bahwa ini bukanlah suatu perlombaan siapa yang paling banyak, tetapi adalah tentang siapa yang bersungguh-sungguh dalam beribadah..
Mungkin kita terlalu menggebu melakukan banyak amalan kebaikan, namun terlupa bahwa mendekat kepada-Nya bukanlah hanya satu bulan, tetapi selamanya..
Semoga Allah mengizinkan amalan dan ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan ini menjadi pemberat tinbangan kebaikan dihari pembalasan kelak, menjadi awalan baru bagi kita untuk berbenah diri..
Semoga benih benih kesombongan yang tumbuh selama melakukan amal baik ditiadakan, dihapuskan di ampuni oleh yang Maha memberi bantuan dan ampunan.
Semoga paling akhir adalah: dijauhkan dari rasa sia-sia dalam ditinggalnya oleh bulan Ramadhan.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar, laa illahailallahu Allahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd
Semoga yang di rumah merasa bahagia, pun yang tidak bisa berkumpul dengan keluarga diberikan ketenangan di atas kekuatannya.
Taqaballahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga silaturrahim kita akan senantiasa terjaga lewat tulisan dan dapat berujung pertemuan.
Malam 1 Syawal 1444 H | Ariane
14 notes
·
View notes
Text
Yang Paling Dikenang #2
Ketika melihat mushola ini, memoriku langsung membuka ingatan tentang Bapak. Ya. Banyak hal yang aku dapatkan dari Bapak melalui mushola ini..
Banyak ku lalui waktuku dari sehatnya, sakitnya, hingga melihat beliau wafat. Ketika sehat beliau sangatlah aktif di mushola. Datang paling awal untuk bersiap adzan dan sholawat setelahnya ( di daerahku disebut 'pujian' ). Yang paling sering adalah Subuh, Maghrib, dan Isya. Hingga hafal betul Bapak sering melantunkan Syi'ir Tanpo Waton oleh Gusdur (coba tonton, banyak nasihat baik di dalamnya) dan Sholawat Jibril. Dulu Bapak bertugas demikian, karena sudah ada yang biasa menjadi imam.
youtube
Setelah 2 imam di daerahku meninggal, Bapak berganti manjadi Imam. Beliau bisa dikatakan sangat gagap dalam membaca Alquran. Mungkin karena jaman dulu hidup beliau sangat keras dalam bekerja, dan tidak diajari maupun disekolahkan ke madrasah oleh orang tuanya. Namun aku melihat beliau gigih dan mau belajar Qur'an karena merasa butuh. Sampai suatu ketika beliau memintaku mengajarkan Qur'an bahkan dari huruf Hijaiyah dan ditempelkan di tembok kamarnya. Namun itu tidak berlangsung lama. Mungkin karena kesibukannya juga dalam bekerja dan mengurus desa. Jadi kita tidak belajar lagi..
Mungkin kalian bertanya, ga bisa baca Qur'an kenapa jadi imam?
Nah mungkin karena beberapa alasan ini. Di daerahku minim sekali anak muda yang mau untuk menjadi imam. Yang tua apalagi. Sedangkan Bapakku, semenjak pulang ibadah haji -entah kapan belajarnya- Beliau jadi hafal doa-doa setelah sholat dan hafalan surat pendeknya juga lumayan. Jadi Bapak memberanikan diri untuk menjadi imam.
Ketika masa-masa sakitnya, kondisi membuatnya tidak mampu menjadi imam lagi. Beliau tidak kuat untuk mengeraskan suara terlalu lama. Adzan, pujian, dan imam digantikan oleh orang lain. Terkadang kakak iparku juga berperan. Walaupun demikian, kondisi itu tidak menjadikan Bapak urung dari masjid. Beliau tetap ke masjid walaupun menjadi makmum.
Puncaknya adalah ketika Idul Fitri terakhir menjelang wafatnya. Tahun 2021. Beliau sedang dalam kondisi yang tidak baik. Sakit jantung yang sudah komplikasi itu membuatnya sering sesak jika berjalan maupun berdiri terlalu lama. Pagi itu Bapak belum memutuskan akan pergi sholat atau tidak. Bahkan hanya diam ketika kami tanya. Dan seperti biasa, Bapak berusaha terlihat kuat sehingga kami memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu. Kebetulan mushola tempat kami akan melaksanakan sholat Ied hanya berjarak 3 rumah dari tempat tinggal kami.
Sambil melantunkan takbir, hati ini belum tenang. Berkali-kali melihat ke arah rumah apakah Bapak akan melaksanakan sholat atau tidak. Ketika menjelang sholat akan dimulai. Beliau terlihat berjalan menuju mushola. Entah kenapa hati ini sesak melihatnya. Sungguh malu. Kadang diri ini ketika sakit sedikit saja enggan untuk sholat berjamaah. Astaghfirullah..
Aku memperhatikannya dari shaf akhwat, Beliau sangat effort dan hati-hati, pelan dalam melangkahkan kakinya melewati tangga masjid.
Setelah sholat selesai. Mata ini tak henti mencari Bapak. "Bapak aman gak ya". Berulang kali dalam hati seperti itu. Hingga semua orang bubar Aku masih menunggu dan menghampiri Bapakku yang hendak turun dari tangga masjid. Beliau duduk di pelataran masjid sambil terengah-engah. Beristighfar dan memegang dadanya.
Entahlah, aku adalah tipe orang yang tidak kuat dihadapkan dengan kondisi semacam ini. Air mataku sudah mulai menetes sambil merangkul Bapak yang sedang duduk.
Cukup lama kita duduk untuk menstabilkan kondisi Bapak. Setelah Bapak merasa kuat kembali, kita berjalan menuju rumah. Bapak aku gandeng dan rangkul. Tidak ada satu patahpun kata yang bisa aku ucap sepanjang perjalanan :)
Yaa itulah sepenggal kisah singkat antara Bapak dan mushola. Hal-hal yang saat ini menjadikanku kembali mengingatnya ketika mendengar sholawat yang biasa dilantunkan, ketika momen Idul Fitri, dan momen-momen lainnya..
Apa yang bisa kita ambil dari cerita tadi?
Kita sebagai muslim, Allah berikan nikmat dan amanah yang luar biasa. Kita perlu bersyukur atasnya. Tidak hanya dengan berucap hamdalah, tapi dengan menambah pula keimanan kita melalui ibadah.
Dari Bapak, aku belajar pantang menyerah, bahwa kita sebagai muslim haruslah maksimal dalam beramal. Tidak bisa adzan, ya iqamah. Tak sanggup menjadi imam, ya jadi makmum. Tidak kuat berdiri ya duduk. Jangan jadikan ujian yang Allah berikan kepada kita seperti sakit sebagai alasan untuk mengurangi bahkan bermalas dalam ibadah. Selagi masih bisa diusahakan, tetaplah melakukan yang terbaik untuk menjadi apa yang Allah inginkan.
Hingga menjelang akhir hayatnya, suatu ketika aku tiba-tiba merasa takut jika Beliau meninggalkan sholat karena beberapa kali merasa putus asa. Beliau mengeluh karena sudah banyak berobat dan ikhtiar, tapi masih belum diberi kesembuhan. Namun, hatiku tenang karena sebelum dicabut nyawanya, Bapak ternyata masih menjalankan sholat isya di tengah kondisi sakitnya. Saat itu aku mengintip Beliau yang dengan khusyuk berdoa di atas kursinya. Doa dan sholat terakhirnya. Bapak yang in syaa Allah selalu menjaga sholat semasa hidup, Allah berikan kesanggupan pula menjaga hingga akhir hayatnya. Aku teringat pula tausiyah ustadz Oemar Mita bahwa
Kita akan diwafatkan sesuai dengan kebiasaan kita. Maka jika ingin meninggal dalam keadaan baik, pastikan apa yang menjadi kebiasaan kita, apa yang keluar dari lisan kita, adalah segala hal yang baik. Wallahu alam. Hanya Allah yang Maha Mengetahui..
Mungkin itu sedikit cerita dariku. Seorang anak perempuan yang bangga karena Allah pilih untuk memiliki seorang ayah seperti Bapakku. Salam rindu Pak. Semoga Allah kumpulkan kita lagi di Surga-Nya kelak 💙
6 notes
·
View notes
Text
116/365
Selamat Hari Raya Idul Fitri teman-teman Tumblr. Semoga Allah ampuni segala dosa kita dan menerima ibadah kita di bulan Ramadhan tahun ini. Semoga kita bisa bertemu lagi di Ramadhan tahun depan dengan segala harapan-harapan yang sudah tercapai. Semoga Allah tolong. Semoga Allah lindungi.
Bandung, 23 April 2023. 19:13.
6 notes
·
View notes
Text
TERPERCAYA!! 0812-2740-1005 Agen Travel Umrah Ramdahan 2025 Di Sidoarjo, Agen Travel Umroh Terbaik di Sidoarjo
08127401005 Biro Umroh di bulan ramadhan, Biro Umroh di bulan maulid, Travel Umroh Ekonomis, Travel Umroh Family, Travel Umroh garuda indonesia, Travel Umroh lailatul qadar 2025, Travel Umroh liburan akhir tahun
BROSUR UMROH VENTOUR TRAVEL
Umroh Setiap Hari Kini berangkat ke Tanah Suci lebih mudah dengan Ventour Travel! Kami menyediakan keberangkatan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ibadah Anda.
Paket Umroh Pilihan dengan Harga Terjangkau Nikmati berbagai pilihan paket umroh yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Harga terbaik kami mulai dari Rp. 25 juta! Pilih paket yang Anda inginkan:
- Paket Ekonomis: Nyaman dan hemat - Paket Reguler: Fasilitas lengkap dengan harga kompetitif - Paket VIP: Kenyamanan eksklusif untuk pengalaman terbaik
Fasilitas Lengkap Dengan Ventour Travel, Anda akan mendapatkan fasilitas terbaik untuk kenyamanan ibadah Anda:
- Tiket pesawat pulang-pergi (kelas ekonomi/bisnis sesuai paket) - Akomodasi hotel berbintang dekat Masjidil Haram & Masjid Nabawi - Transportasi darat selama di Arab Saudi - Makan 3 kali sehari dengan menu Indonesia - Visa umroh - Pendamping ibadah berpengalaman - Manasik umroh sebelum keberangkatan - Air zam-zam 5 liter
Mengapa Memilih Ventour Travel? - Keberangkatan Setiap Hari: Fleksibilitas jadwal yang memudahkan - Harga Transparan: Tidak ada biaya tersembunyi - Layanan Profesional: Dipandu oleh tim berpengalaman dan ramah - Kepastian Berangkat: Komitmen untuk kenyamanan Anda
Hubungi Kami Sekarang! Pesan paket umroh Anda sekarang juga dan dapatkan promo spesial bulan ini.
Kontak: - Telepon: 0812-2740-1005
Ventour Travel - Teman Perjalanan Ibadah Anda!
#Umroh garuda indonesia di Sidoarjo#Umroh hemat di Sidoarjo#Umroh idul fitri 2025 di Sidoarjo#Ibadah umroh di Sidoarjo#Umroh keluarga di Sidoarjo#Umroh lailatul qadar 2025 di Sidoarjo#Umroh lion air di Sidoarjo#Umroh mandiri di Sidoarjo#Umroh murah di Sidoarjo#Umroh oktober 2025 di Sidoarjo#umrohfebruari#umrohfamily#umrohfullramadhan#umrohhajiplus#umrohmandiri#umrohplusturki#umrohplusdubai
0 notes
Text
LEBARAN
Haii apa kabarmu? Bagaimana lebarannya?
Masih bisakah selepas sholat IED menikmati opor tanpa tegesa-gesa? Atau langsung sungkem ke orang tua? Atau bangun kesiangan karna baru sampai rumah dini hari?, karna kelelahan di perjalanan?
Atau mungkin lagi hari pertama langsung jadi moment kumpul keluarga besar?
Maka yakinlah nikmati setiap moment itu, sungkeman jangan sambil cengengesan ada waktu dimana orang tua kita sudah tidak berada di situ kita tidak bisa langsung meminta pengampunan,
Alih-alih jadi moment kumpul bersilaturahmi dengan kelurga besar ada beberapa pekerjaan yg memang tidak bisa di tinggalkan misal penjaga tol yg masih harus rela berkutat dengan terik matahari dan penuhnya para pemudik, para tenaga kesehatan yg harus tetap stanby di tempat pelayanan kesehatan, atau para penjaga tanggul, pilot yg harus tetap melayani penerbangan. Yaa apapun itu maka syukurilah jangan karna keadaan ke sakralan Idul Fitri jadi hilang, maka nikmati apapun yg sedang kita kerjakan bukan tentang dunia yg kita kejar tapi pekerjaan yg sedang kita lakukan adalah bagian dari ibadah sebagai bentuk pengabdian, semoga moment Idul Fitri ini sebagai pengingat bagaimana segala hal harus tetap kita ikhlaskan, syukuri dan nikmati.
Maaf lahir batin yaa, apabila ada ketikan yg membuat kurang enak di hati, semoga moment khikmatnya Ramadhan bisa kita terus kan di bulan2 berikutnya, semoga Ramadhan kali ini membuat kita lebih berdamai dengan segala hal (udah lah jangan nesu2 senyumin aja), dan semoga kita bisa bertemu lagi di ramadhan berikutnya dengan ibadah yg semakin berkualitas. Selamat lebaraaaannnnn jangan kebanyakan opor ingat kolestrol.
Tulisan dari Aul yg lebaran masih harus kerja
2 notes
·
View notes
Text
Menemukan Pola Ibadah di Bulan Ramadhan untuk Diadaptasi pada Bulan yang Lain : bukan tidak bisa melakukannya, kita hanya belum mengetahui polanya
RamadhanTalk2023 #30
Ramadhan memang akan berlalu, tapi semangat beribadah kita tidak boleh ikut berlalu. Amal ibadah, kebaikan dan kebermanfaatan yang sudah susah payah kita bangun selama Ramadhan, semoga semakin bertumbuh dan bertambah di bulan-bulan setelah Ramadhan. Melekat menjadi kebiasaan-kebiasaan di hari-hari selain hari-hari ketika Ramadhan.
Ibarat sebuah program intensif dalam lembaga pendidikan, Ramadhan pun hadir sebagai fasilitas intensif agama Islam untuk bisa dimanfaatkan oleh umat muslim dalam meningkatkan ketakwaan, menambah keimanan dan menguatkan kebiasaan-kebiasaan baik. Bahkan melalui Ramadhan, umat muslim bisa menumbuhkan kembali apa-apa yang selama ini jarang atau belum pernah dilakukan. Jika selama ini tidak bisa menahan amarah dan nafsu, tidak pernah menyentuh Alquran, jarang shalat sunnah dan lainnya, maka hal itu bisa ditumbuhkan kembali di bulan Ramadhan.
Tiga puluh hari pada bulan-bulan yang lain memang terasa begitu cepat berlalu. Tidak lama. Tiba-tiba sudah selesai. Tapi tiga puluh hari di bulan Ramadhan rasanya lama sekali. Menghabiskan sehari saja terasa seperti isetahun lamanya. Karena hari-hari di Ramadhan adalah perjalanan panjang yang tidak semua orang bisa bertahan untuk menempuhnya sampai berakhir di tujuan. Tiga puluh hari itu adalah proses yang berat. Karena hari-hari itu bukan hanya dilalui dengan aktivitas yang sebagaimana pada bulan-bulan yang lain. Memang bisa melewati hari-hari sepanjang 23 Maret - 22 April, tapi tidak dengan menyelesaikan Ramadhan sampai tuntas. Bukan hanya menuntaskan harinya saja, tapi juga ibadah di dalamnya.
Dalam masa pendidikan selama tiga puluh hari di Ramadhan, ada banyak hal yang harus ditempa, banyak kebiasaan yang dibangun, banyak ketidakbaikan yang harus ditahan bahkan dihilangkan. Itulah yang membuat sebagian memilih menyerah di tengah jalan. Kalah sebelum kemenangan. Memangnya apa yang mau dimenangkan pada hari raya idul fitri, sedang mempertahankan puasa dan ibadah lainnya selama Ramadhan saja tidak sanggup. Istiqomah itu memang tidak mudah dan komitmen itu tidak murah, apalagi terkait dengan urusan akhirat.
Padahal Ramadhan itu adalah kesempatan untuk menemukan pola-pola terbaik dalam beribadah, yang kelak bisa kita adopsi pada bulan-bulan yang lain selepas Ramadhan. Yang awalnya kita beranggapan kalau tidak bisa melaksanakan ibadah A, tidak punya waktu untuk menunaikan B dan lainnya, pada akhirnya ketika mencoba menjalaninya di Ramadhan, kita jadi tahu kalau ternyata kita bisa, sanggup dan punya waktu kok melaksanakannya, cuman emang belum ketemu saja sama polanya.
Sebagai contoh, pada bulan-bulan yang lain saya sering merasa tidak punya waktu lebih untuk shalat sunnah rawatib shalat dzuhur dan ashar, serta shalat duha yang lebih dari empat rakaat dengan alasan mepet waktu kerja. Tapi ketika Ramadhan meski tetap bekerja seperti pada bulan-bulan yang lain, saya bisa shalat sunnah rawatib serta shalat duha yang lebih dari empat rakaat. Saya menemukan polanya yaa emang gak boleh menunda waktu, harus segera shalat ketika sudah masuk waktunya agar tidak terburu-buru yang akhirnya jadi tidak bisa menunaikan ibadah yang lain. Jadi tidak bisa menambah kuantitas dan memperbaiki kualitas ibadah.
Selain perkara shalat, pola ibadah yang saya temukan juga adalah tentang tilawah. Sering saya membaca Alquran dalam sehari hanya mampu menyelesaikan setengah juz saja dengan alasan banyak kerjaan yang musti diselaikan. Tapi saat bulan Ramadhan, ternyata saya mampu bahkan sehari bisa mencapai lima juz dengan ritme kerja yang sama. Saya ternyata bisa menyempatkan diri untuk menambah bacaan Alquran di sela-sela bekerja atau ketika dalam mobil perjalanan dan pulang kerja. Pertiga puluh menit misalnya baca 3 halaman atau terserah. Sehingga tidak terasa sudah selesai satu juz.
Tidak hanya terkait pola ibadah saja, pola kebiasaan baik dan melakukan kebermanfaatan juga bisa kita temukan ketika Ramadhan. Ada satu kebiasaan yang coba saya bangun selama Ramadhan, yaitu project mengeja kata, merangkai kalimat dan menemukan makna dalam setiap apa yang kita lakukan. Sederhananya saya membangun kebiasaan menulis tentang apa saja asal bisa membantu saya dalam menemukan makna pada hari-hari yang saya jalani, dalam apa-apa yang saya kerjakan.
Setiap satu hari selama Ramadhan, saya menuliskan tema random di platform tumblr. Sepuluh hari pertama memang terasa lancar jaya. Ide-ide bermunculan dengan sendirinya. Tapi tiba dia sepuluh hari kedua dan ketiga, rasanya ingin menyudahi self challenge ini. Apalagi kalau sedang tidak ada ide, semakin tidak bersemangat. Tapi akhirnya project itu bisa saya tuntaskannya bahkan sampai sekarang tepat 30 Ramadhan, ketika saya menuliskan tulisan ini yang juga merupakan bagian dari project ini. Saya tidak menyangkan kalau saya bisa memegang komitmen saya. Akhirnya saya pun jadi mengetahui bagaimana pola yang harus saya jalani agar konsisten dalam menulis.
Kita hanya harus menemukan pola yang sesuai dengan kita. Bukan malah menyimpulkan kalau kita tidak sanggup. Ramadhan ini adalah fasilitas dari Allah untuk menemukan pola-pola ibadah, kebaikan dan kebermanfaatan yang pada bulan lain belum kita ketahui. Sehingga jika sudah menemukannya di Ramadhan, saat Ramadhan berlalu, pola itu harus kita adopsi dan terapkan pada bulan-bulan selanjutnya.u Karena kewajiban kita sebagai hamba Allah tidak akan pensiun ketika Ramadhan berpamitan.
Semoga tahun depan, kita masih Allah rezekikan kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan lagi. Semoga Allah menerima, meridhoi dan memberkahi semua amal ibadah, kebaikan dan kebermanfaatan kita selama Ramadhan ❤️
Jumat, 30 Ramadhan 1444 H / 21 April 2023
2 notes
·
View notes
Photo
Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita kembali dalam keadaan yang suci. Aamiin. #ramadhan #puasa #ramadan #lebaran #islam #ramadhankareem #idulfitri #ramadhantiba #marhabanyaramadhan #1444h (di Flashindo Mandiri Sejahtera Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CrNcRyCrJvn/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#ramadhan#puasa#ramadan#lebaran#islam#ramadhankareem#idulfitri#ramadhantiba#marhabanyaramadhan#1444h
2 notes
·
View notes
Text
Tentang Cuti
Perihal ikhlas adalah pelajaran seumur hidup. Gak mudah pastinya. Tapi rasanya aku 'tuh kayak selalu disadarkan bahwa "memahami" keikhlasan masih jauh lebih mudah daripada "menjadi" ikhlas. Rasanya "menjadi" baik emang easier said than done , gak sih?
Not that deep, sebenarnya tulisan kali ini cuma bakal berisi tantrum karena aku fix gagal cuti lebaran, HAHA.
Sekian lama di kantor vertikal yang lebih dari setengah pegawainya penduduk asli setempat, susah cuti lebaran hampir gak pernah jadi masalahku. Masalahnya, begitu pindah ke pusat, komposisi pegawai pusat ternyata mayoritas pendatang. Karena kuota cuti cuma maksimal 50%, as expected, ada yang harus mengurungkan niat.
For some background, aku staf terakhir yang gabung tahun lalu. Termuda juga. Satu-satunya yang masih single diantara mas dan bapak-bapak. Semua udah terlanjur beli tiket. Waktu tahu kalau semua staf ngajuin cuti, in the back of my mind, I know that I should restrain. Itu pilihan paling logis yang bisa kupikirin. Langsung aja aku lapor ke atasan kalau aku available untuk ditunda cutinya. Second youngest di seksiku juga akhirnya ambil pilihan serupa. Toh ada hari libur selanjutnya, pikirku.
Jadi hari kerja ini berlanjut seperti biasa dan berakhir seperti biasa. Aku pulang dan siap-siap buka puasa seperti biasa.
Tapi, seperti biasa, aku lupa bahwa emosiku suka delayed kerasanya. Begitu pulang, selesai buka puasa, dan punya energi buat mikir ngerasa, barulah sadar ada yang nyes di hati.
Jadi cuma pulang sebentar, dong. Jadi ketinggalan reuni, dong. Jadi gabisa lama-lama di rumah, dong. Jadi kangen kuliah :( Jadi pengen tantrum :( Dan segala macam emosi yang harusnya akan lebih membantu kalau kerasanya sekitar 8 jam lebih awal tiba-tiba muncul ke permukaan.
Agak overwhelmed, tapi.. yha.. akhirnya sadar kembali bahwa gak ada jalan keluar yang lebih baik lagi. Ini udah kembali ke mode logis sepertinya.
Mungkin ini cara Allah biar bisa lebih fokus ibadah kali, ya. Karena kalau udah di rumah, tentu pikirannya udah bukan cuma ibadah, tapi juga nastar dan Khong Guan. Mungkin dengan begini aku jadi lebih khusyuk ngedoain Bapak Ibuk. Lagian aku di sana pun belum tentu lebih bermanfaat daripada di sini, mengingat gak ada yang bisa jaga mereka selain Allah. Lagipula, Idul Fitri 'kan momen buat bagusin hablum minannaas juga. Semoga ketidakcutianku ini bermanfaat buat teman-teman lain yang cuti *fingerheart
Anyway, selamat menempuh 10 hari terakhir Ramadhan tahun ini! Semoga masih istiqamah, atau bahkan meningkat, ibadah kita. Lalu semoga Idul Fitri tahun ini bulat menjadi hari kemenangan yang kita nanti-nanti :)
P.S.: Kalau ada teman-teman Locita yang mampir, aku mau bilang, "Haloo!" We've never met, tapi seneng deh bisa gabung. Enjoy your blogwalking!
3 notes
·
View notes