#Gigi Kuning Banget
Explore tagged Tumblr posts
Text
WA 0852-9000-9353 DIMANA JUAL LEVISAV Gigi Putih Dengan Bersih di Warungmuncang Bandung Bandung
Stain Gigi Karena Rokok, Nafas Hidung Bau Amis, Nafas Hidung Bau Busuk, Nafas Hidung Bau Tidak Sedap, Bau Nafas Hidung Dan Mulut, Nafas Dari Hidung Bau Busuk, Nafas Bau Ikan Busuk, Nafas Bau Ikan, Nafas Bau Jengkol, Napas Bau Jagung
Rahasia di balik senyuman cerah dan nafas segar yang tahan lama telah terkuak dengan hadirnya pasta gigi peppermint terbaru dari kami. Kami memahami betapa pentingnya memiliki nafas yang segar sepanjang hari, terutama dalam menjalani berbagai interaksi sosial. Oleh karena itu, kami dengan bangga mempersembahkan solusi inovatif ini untukmu.
Pasta gigi peppermint terbaru kami mengandung keajaiban peppermint yang tidak hanya memberikan sensasi segar seketika, tetapi juga mampu menjaga nafas yang terjaga hingga 12 jam penuh. Dengan demikian, kamu bisa menjalani hari-harimu dengan percaya diri dan kenyamanan, tanpa perlu khawatir tentang nafas yang mungkin kurang enak.
Tidak perlu lagi khawatir tentang nafas yang kurang segar saat berbicara dengan orang-orang di sekitarmu atau saat menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan pasta gigi peppermint terbaru kami, kamu bisa merasakan sensasi kesegaran yang tahan lama, memberikanmu keyakinan untuk berinteraksi dengan lebih percaya diri dan meraih kesan tak terlupakan di setiap kesempatan.
Dapatkan pengalaman baru dalam menjaga kesehatan mulut dan nafasmu dengan pasta gigi peppermint terbaru kami. Berikan dirimu perlindungan maksimal dari masalah nafas yang kurang sedap, sehingga kamu bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidupmu.
Apakah itu pertemuan bisnis, kencan romantis, atau acara sosial, kamu bisa tampil dengan senyuman cerah dan nafas yang segar sepanjang waktu. Jangan biarkan masalah nafas menghalangi potensimu dan kemampuanmu untuk meraih apa yang kamu inginkan.
Jadi, mari bersama-sama kita temukan rahasia di balik nafas segar yang tahan lama dengan menggunakan pasta gigi peppermint terbaru dari kami. Nikmati sensasi segar yang berlangsung hingga berjam-jam, dan buatlah kesan yang tak terlupakan di setiap momen. Jaga kepercayaan diri dan kenyamananmu dengan nafas yang selalu segar, dan rasakan perbedaan yang luar biasa dalam hidupmu.
dapatkan levisav di marketplace pilihan anda,untuk informasi lebih lanjut kunjungi levisav.com
Seruyan, Palangka Raya, Palangkaraya, Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Paser, Penajam Paser Utara
Gigi Sensitif
Gigi sensitif adalah kondisi ketika muncul sensasi ngilu dan nyeri pada gigi. Sensasi tersebut muncul sebagai respons terhadap sejumlah kondisi, misalnya akibat makan atau minum yang panas atau dingin. Gigi sensitif dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, baik pada satu gigi maupun beberapa gigi. Gejala Gigi Sensitif Seseorang yang mengalami gigi sensitif akan merasakan sensasi nyeri dan ngilu, terutama pada bagian akar gigi. Sensasi tersebut muncul sebagai respons atas sejumlah hal, di antaranya:
Mengonsumsi makanan dan minuman yang panas atau dingin
Mengonsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam
Membersihkan gigi, baik dengan sikat atau benang gigi
Menggunakan obat kumur dengan kandungan alkohol
Terpapar udara dingin. Gejala gigi sensitif dapat ringan hingga berat, dan dapat hilang atau timbul dengan sendirinya. Penyebab Gigi Sensitif Gigi sensitif disebabkan oleh sejumlah kondisi, antara lain: Penipisan email
Email atau enamel adalah lapisan terluar gigi yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Meskipun email adalah jaringan paling kuat di tubuh manusia, email juga dapat menipis atau rusak. Semakin tipis email, maka risiko terjadinya gigi sensitif akan semakin tinggi. Penipisan email dapat dipicu oleh konsumsi makanan atau minuman manis, asam, minuman bersoda, sering makan es batu, serta konsumsi vitamin C yang berlebihan. Kondisi gigi dan mulut Gigi yang patah, berlubang atau membusuk dapat membuat dentin (zat di bawah email gigi) menjadi terbuka, dan memicu terjadinya gigi sensitif. Kondisi lain pada mulut yang dapat menyebabkan gigi sensitif adalah gusi yang menyusut. Penyusutan gusi dapat membuat akar gigi terlihat dan tidak terlindungi. Kondisi lambung Gigi sensitif juga dapat disebabkan oleh penyakit refluks asam lambung atau GERD. Asam lambung yang naik dari lambung dan kerongkongan, dapat mengikis email gigi, bila terjadi dalam jangka panjang. Selain penyakit refluks asam lambung, kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gigi sensitif adalah gastroparesis atau gangguan pengosongan lambung, serta gangguan makan seperti bulimia. Kebiasaan buruk Beberapa kebiasaan buruk juga dapat menyebabkan gigi sensitif, terutama bila berlangsung dalam jangka lama. Misalnya, menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang kasar. Kebiasaan menggertak gigi saat sedang tidur, juga dapat memicu gigi sensitif. Prosedur medis Beberapa tindakan medis pada gigi seperti tambal gigi dan pemutihan gigi, juga dapat menyebabkan gigi sensitif. Namun demikian, gigi sensitif yang timbul akibat prosedur medis hanya sementara, dan akan hilang dalam beberapa hari. Diagnosis Gigi Sensitif Dokter dapat menduga pasien mengalami gigi sensitif bila terdapat sejumlah gejala yang telah dijelaskan di atas. Namun untuk memperkuat diagnosis, dokter akan memeriksa apakah terdapat kondisi yang memicu gigi sensitif, seperti gigi berlubang atau penyusutan gusi. Bila diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan foto Rontgen, guna melihat apakah kondisi gigi atau kerongkongan.
StainGigiKarenaRokok #GigiBerlubangWarnaHitam #GigiBerubahWarnaHitam #GigiYangHitam #GigiYgHitam #MembersihkanGigiYangHitam #PembersihGigiYangHitam #PemutihGigiYangHitam #MemutihkanGigiYangHitamSecaraAlami #PlakGigiParah
#Stain Gigi Karena Rokok#Gigi Kuning Akibat#Gigi Kuning Bisa Diputihkan#Gigi Kuning Banget#Gigi Kuning Berkarang#Gigi Kuning Berkerak#Gigi Cepat Kuning#Memutihkan Gigi Kuning Cepat#Kenapa Gigi Cepat Kuning#Penyebab Gigi Kuning Dan Cara Memutihkannya
0 notes
Text
18/365*2023 - Tentang Hujan (12)
Sore ini aku ada jadwal les di bimbel. Putra mengajakku berangkat bareng karena Mahira sedang sakit. Kebetulan juga rumahku dekat dengan Leoni yang mana Leoni adalah pacar Putra dari SMP. Leoni tidak ikut bimbel namun sebelum les mereka mau main dulu. Putra menjemputku setelah mengantar Leoni pulang. Jadi ku iyakan ajakan Putra.
"Tumben lo bawa mobil. Emang udah lancar?"
"Udah dong, barusan main sama Leoni aman kok. Tenang. Ini SIM gue."
"Baguslah, pas banget ini mulai gerimis."
Namun yang terjadi di jalanan adalah Putra malah unjuk gigi dengan kecepatan yang buatku jantungan. Bahkan saat 20 meter menuju perempatan dengan lampu aba-aba kuning siap berganti ke merah, dia semakin tegas menginjak gas bukannya rem. Dan saat parkir, dia menabrak dinding pembatas. Sudahlah sampai tempat bimbel dengan selamat saja aku sangat bersyukur.
Setelah bimbel selesai aku bilang ke Rezky, mau ikut nebeng pulang dengannya. Rezky juga berangkat dengan mobil dan hanya bersama Bagas. Pikirku masih banyak ruang tersedia. Rezky mengizinkan dengan syarat aku duduk di belakang. Tak apa aku setuju. Lagian ngapain juga aku duduk di depan. Tapi saat ku lihat di parkiran mobil yang dibawanya adalah mobil pikap atau bak terbuka. Tertawalah dengan puasnya mereka semua.
"Hahahhahahaha gimana rain, mau jadi ikut?" Tanya Rezky.
"Keseeeelllll!!! Bagas, lo gamau ngalah sama gue? Lo aja sana yang ikut Putra." Jawabku.
"Dih gamau gue nganterin Bagas jauh, gak searah juga." Putra menyela.
"Udahlah Rain, lo ikut Putra lagi aja sana." Kata Bagas sambil masih menahan tawa.
"Rainaaaaa!!! Sama aku aja yok."
Terdengar suara teriakan dari seberang parkiran. Kita semua menoleh ke arahnya. Sesosok manusia yang ku kenal sedang melambaikan tangan dengan gaya khasnya sambil tersenyum. Terlihat sama gagahnya meski dengan setelan jas hujan, helm merah yang membalut kepalanya dan motor Satria FU miliknya. Yes, dialah Dienarsky. Ternyata Mahira yang memberi tahu Dienar kalo aku hampir masuk rumah sakit gara-gara Putra.
3 notes
·
View notes
Text
Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh selamat malam semua alhamdulilah hari ini gue masih bisa aktif lagi menulis disini.
Di goblok-goblokin,di tolol-tololin sama dibego- begoin sama yang namanya cinta itu jelas gue udah benci banget dan gue gak mau kenal lagi soal cinta saat gue merubah tampilan gue jadi kulit putih bening terus gigi kuning sedikit juga nanti agak keiteman dan gue udah benci sama yang namanya jatuh cinta.😂😡🙏🏻
Biarin aja tuh orang kena karmanya usai dia nyakitin gue berkali-kali dan gue gak peduli dia mau ngapain kek, mau hidup enak kek, mau ini kek, mau itu kek sumpah gue gak peduli, sekalinya gue peduli, toh dia juga gak ngehargain keberadaan gue sama sekali.
Dibully dengan sebutan muka uler sih gue cuma bilang eh sumpah ini tuh udah kelewatan banget terus juga numpahin botol minum ke rok gue juga udah kelewatan banget ibarat dikasih hati tapi minta nya jantung jadi percuma aja jadi orang baik gak ada gunanya sama sekali.
Fix? Gue benci banget sama yang namanya jatuh cinta dan cuma mas-mas itu yang bisa nemuin senyum gue sama keluarga gue dalam keadaan apapun.
Dan, gue gak akan pernah lupa sama kejadian itu dan sekali,dua kali, tiga kali bahkan seribu kali ngeshut gue bakal ngegas terus dan gue akan bongkar siapa sebenarnya lo didepan banyak orang. Sedih cuma gue lebih pahit lagi.
Itu aja kok yang bisa gue sampein kurang lebihnya mohon maaf terima kasih, assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh dan selamat malam.🩶🩶🩶😂😂
1 note
·
View note
Text
march 11, he kissed my forehead.
aku percaya kalo stasiun dan bandara banyak jadi saksi pelukan dan air mata paling hangat daripada biasanya. perginya tici bulan ini kerasa cepet banget. aku bahkan masih bisa inget sisa sisa parfumnya yang bercampur sama pewangi laundry di surabaya, walaupun orangnya sudah berjarak ±800 km sama aku.
waktu bibirnya ada di keningku, kepalaku kosong. ini kali pertama ada laki laki selain papa yang cium aku, jadi kepalaku penuh dan ngga tau mau sedih karena dalam hitungan menit dia harus naik kereta, atau happy karena this is the first time he kissed me. tapi akhirnya aku diambil alih sama hatiku yang sedih karena ditinggal pergi tici. waktu baru ketemu dan tici cium pipiku, aku masih bisa ketawa karena kumisnya yang kena pipiku. ngga inget kalo jarum jam terus berputar. nah, sekarang tugasku adalah menjaga kening dan kedua pipiku biar ngga kena apa apa sampe ketemu tici lagi, sounds good? :D
aku ngga sadar kalo setiap kami sama sama, jarum jam seakan berlomba dengan itinerary yang udah kami buat. seperti mau membuktikan siapa yang lebih cepat antara estimated time arrival di google maps, waktu tutup tujuannya, jam malamku, atau otak kami yang dipaksa bikin plan b tiba tiba. tapi alhamdulillahnya, tici selalu bilang kalau dia menikmati setiap waktu kami bersama. sama halnya dengan aku. walau perkiraan waktu sampai tujuannya selalu mundur dari perkiraan awal, aku ngga pernah mengeluh. bayangin duduk sebelahan ditemenin prambors dan obrolan "ngga mood" antara kami aja, udah bikin aku mikir kapan bisa satu kota :D
keluhan kekurangan waktu ini, ngga pernah absen setiap tici pulang. padahal kami udah mempersiapkan dengan baik loh, tapi jakarta seakan enggan berkompromi sama manusia yang lagi kasmaran ini. next, kita coba kota lain. apakah mereka sama seperti jakarta yang keras dan ngga mau kompromi? we'll see.
we spent time with so much happiness and joy. aku kira jalan jalan di pasar senen dan nyari kacamata bareng ngga akan seseru itu, but turns out aku jadi lebih menghargai kacamata baruku. tadinya memang kami mau beli kacamata masing masing, tici bilang matanya ngga nyaman dan agak buram. tapi ternyata, malah tici yang ngga dapet incarannya, poor guy 😞 soon habis ini semoga kamu bisa dapet yaaa! i'll suggest him to check his eyes first, biar lebih akurat aja. baru kitaaa ke pasar senen lagi dan cari frame yang keren.
kami juga kemarin pergi ke ganara, blok m ((tempat wajib manusia kasmaran di jakarta)) yang alhamdulillahnya cepet dapet parkir, kokas, makan di gentong mas, dan terakhir ke tempat pertama kali kami kencan AAAAAA. aneh sih kalo dibilang kencan, tapi terus apa?
aku suka semua obrolan kami di setiap sudut kota jakarta yang kami kunjungi. kami juga tukeran kado!!! aku paling excited bagian ini. walau sebenernya, kadoku biasa banget dan mungkin suratku ngga meaningful, aku tetep berdoa semoga barangnya bisa bermanfaat buat tici. tici kasih aku topi kuning, warna kesukaanku, dengan alasan bisa menangkal air hujan ke kepalaku. how cute! liat si dimsum mini ini bisa banget AAAA. tici juga kasih beberapa foto dan surat kecil gitu. oh i love this man.
aku ngga akan cape cerita gimana aku jatuh cinta di setiap kata kata lucu yang keluar dari tici. kekikukan tici waktu pindah gigi di mobil, ngga nginjek gas dengan perhitungan yang baik, atau bahkan selalu bilang, "sabaaaar," waktu aku bilang, "mas itu kan sebenernya bisa disalip." aku berdoa semoga aku dan tici dipantaskan satu sama lain biar bisa selalu sama sama. aku juga berdoa semoga satu kota bukan hal yang sulit untuk kami capai dalam waktu dekat. aku berdoa semoga hatiku dan tici dijaga serta diberi kesabaran, keringanan, dan kebahagiaan walau jauh. aku ngga akan menuntut apa apa, inshaAllah.
aku harap, semoga tici selalu sehat dan semangat dimanapun dia berada. semoga perutnya selalu nyaman habis dan sebelum makan. semoga hujan turun waktu tici sudah sampai tujuan dan ngga kehujanan. semoga mati lampunya kalau laptop, hp, airpods, dan powerbank tici sudah full. semoga luwe dan oyen bisa ganti gantian tutup biar tici ngga bingung mau makan apa. semoga tici gampang cari parkir dan tempat duduk kalo mau ke tempat yang ramai. akuuuuu berdoa yang paling baik untuk tici. untuk mamanya, untuk papanya, dan untuk adiknya juga. aku harap tici bisa jadi orang yang kelak akan sayang ke papa, mami, dan kiwa lebih dari aku sayang mereka.
ngga sabar nunggu ketemu lagi, see you! <3
0 notes
Text
Selamat Mengasihi, begitu ucapan yang mengalir seiring doa dan ucapan yang kuterima atas kelahiran Deana yangmana mungkin juga diterima ibu-ibu lainnya. Kurang lebih 2 bulan lalu ku terima kata-kata penuh makna, mengasihi punya tersendiri. Tulisan ini untuk memperingati 1 bulan keberhasilan Deana menyusui secara langsung/DBF.
mother’s milk is, I think, a symbol of compassion and human affection.” - The Dalai Lama
Proses menyusui/mengasihi adalah satu dari sekian fase kata orang yang membutuhkan effort lebih dalam tumbuh kembang anak : mengasihi, tumbuh gigi, mpasi dan drama GTM, toilet training (monggo ibu-ibu yang lebih berpengalaman menambahkan). Padahal saya dulu pikir karena menyusui itu berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yakni makan, apalagi alhamdulillah Deana bisa diberi kesempatan Inisiasi Menyusui Dini selama satu jam yang kalau diinget lucu banget dia uget2 cari nenen 🤣. Kelucuan yang kemudian ambyar dimalam setelah tali pusar dipotong, Deana mulai konser akbar saat lapar, dan nyut nyut mulai terasa saat menyusui.
Nyut-nyut yang semakin menjadi hingga membuat fase mengasihi yang sekarang sedang saya lalui dan jauh dari semua iklan yang ada kaitan dengan menyusui dimana bayi terlihat tenang dan ibu terlihat anggun. Mengasihi bukan hanya sekadar menempel dan mengenyot. Fase ini buat saya luka dan air mata, berdamai dengan rasa sakit, serta merasa diri seperti sapi perah 🤣 (yangmana mungkin ibu lain juga mengalami). Mulai dari puting lecet dan berdarah (nipple cream lansinoh dan ASI penyelamatku), penyumbatan berhujung mastitis (lecitin penyelamatku) sudah saya rasakan dalan proses ini.
Dua jam sekali waktu menyusui serasa bom waktu bagi saya. Diminggu awal kelahiran Deana masih mencoba direct breastfeeding meski entah kenapa begitu payudara dan mulut Dea bersentuhan ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu tangis kencang atau mulut rapat tidur lelap. Karena Dea saat lahir agak kuning akhirnya Saya mencoba dan fokus memberi ASIP melalui media selain dot karena saya pernah diceramahi panjang oleh adik tingkat saya bahaya dari dot yang bikin bingung puting, merubah struktur rahang, kemampuan oromotor dl.
Pemberian ASIP memberi saya sedikit ruang bernapas dari rasa sakit, tapi hati masih tidak tenang karena suara gleg gleg yang terlalu kencang setiap Deana minum dari pipet (berhenti memberikan lewat sendok karena tumpah-tumpah). Dan benar saja ketika jadwal konsul laktasi di klinik dibilang itu karena tidak bisa mengatur aliran dan bisa bikin kembung dan pipet ujung karet tidak direkomendasikan karena rawan pertumbuhan bakteri. Tapi koplak momentnya pas pijat laktasi ibuk terapisnya bilang "bu cobain pakai dot yang lebar kayak payudara aja, cucu saya pakai itu masih bisa nyusu badan", dan itu adalah titik permulaan Deana kenal dot dan lancar 🤣.
Hati masih ragu dan teringet ceramah adik tingkat dulu hehe walau dibesarkan hati oleh bu bidan "anak saya juga pakai dot, ya memang kalau dikonsuler laktasi dot itu kayak haram hukumnya, tapi coba kalau ibu bekerja.. apa iya yang mengasuh sabar kayak kita mau kasih susu pakai cup feeder, sendok, dkk.. kalau anak tersedak malah buyar, saya sih realistis aja dengan pengunaan dot". Dan kemudian dua atau tiga hari setelah Deana pakai dot terus mamaknya masih ragu... akhirnya aku kontak Mbak Ida Sholihah dan jreng jreng Deana udah bingung puting, tapi akhirnya dengan sabar diajarin lagi posisi menyusui (asli ini gak bisa online menurutku karena beda banget pas liat di webinar sama dipraktekin langsung), pentingnya pelekatan (inget banget sama suami selalu ngecek dagunya dea nempel gak, bibir bawahnya dower gak kayak ikan walau sampai sekarang bibir dea masih kayak melepuh yg katanya karena belum deep latch), skin to skin sama bayi sering-sering. Dan aku dikasih semangat kalau menyusui emang sulit buat buat bayi kayak Deana yang lahir 2.7kg dengan bobot termasuk mungil makanya sulit mangap dan naluri tidurnya masih buanyak. Alhamdulillah, abis kedatangan Mbak Ida, aku bisa DBF selama kurang lebih 3 hari sebelum akhirnya ambyar lagi Deana nangis gak sabar 🤣
Oh ya dalam menyusui ketika gagal tutup telinga rapat-rapat dari koment yang tidak berguna. Aku cukup stress ketika ditanya "kenapa gak nyusu langsung?" atau "kok pakai sendok?" atau "gak pakai dot aja lebih gampang" atau kalimat ketika yang melihat aku menyusui dan koment "Putingnya jelek tuh,,putingnya mendelep makanya anak susah nyusu". Pertama, kayaknya langka ibu yang gak punya kendala menyusui langsung terus memilih ngasih ASIP (wong saya merasakan indahnya gak perlu angetin susu, nyuci botol, nakar ml untuk diminum hhe alias tinggal buka baju pas berhasil DBF terlepas dikasus saya suakitnya bukan main) yah ASI kan buat anak, jadi ngapain tahan-tahan nyimpen dikulkas kalau bisa fresh dari badan, rata-rata ibu eping (exclusive pumping) pasti punya alasan tersendiri yang gak perlu ditanya juga. Kedua, kayak ceramah adik tingkat saya yang berkesan wkwkw hidup itu terus bergerak dan alternatif pemberian ASIP jadi banyak selain dot- bisa sendok, spoonfeeder, pipet, spuit, cupfeeder/sloki, bahkan ada finger feeding atau sns pakai selang gitu (Deana akhirnya mencoba semua, kalau ada yang mau nanya walau saya bukan konsuler laktasi boleh hehe dan disepakati Deana akan pakai dot saat saya mulai bekerja dengan harapan kemampuan untuk DBFnya udh lebih settle jadi gak bakal bingung puting). Ketiga, dari semua webinar dan konsultasi laktasi yang saya ikuti menyusu itu bukan diputing tapi diaerola yang coklat itu (cek deh anatomi payudara) nah kalau anaknya berhasil ngenyot pentil juga kebentuk seiring waktu, dan yang menariknya aliran ASI itu keluar dari berbagai titik di aerola bukan cuman 1 pancaran puting hehe.
Dunia mengasihi juga berkaitan dengan pumping yang juga bukan sembarang pumping, tapi ternyata kasusku putingku gak cocok sama corong pompa asi yang kupunya, disaranin pakai insert corong. Jadi selain brand/merk, kesesuaian corong, posisi alat juga mempengaruhi hasil pumping. Dan beruntunglah ibu-ibu yang cocok pakai handsfree jadi bisa multitasking, sejauh ini saya masih lebih banyak hasil pompanya pakai corong.
Aku inget banget Mbak Ida bilang "Deana ini hisapannya lumayan kuat loh, semangat nyusu dia". Kata - kata ini yang jadi pengharapan sekaligus cambuk yang kadang bikin saya melow "masak saya ibuknya gak bisa menyusui" (yang akhirnya bikin saya obsesi Dea harus nempel di payudara minimal 10 menit, dan gagal saya nangis sendiri). Meski pemberian ASIP alhamdulillah kuning Deana hilang dan berat badannya naik tapi hati ini pengen ngerasain bisa DBF lagi sama Dea. Apalagi pas naik gocar mau ke Bandara dikasih wejangan ama bapak driver "anaknya jangan dikasih sufor bu, ASI baik" yang awalnya ngira saya kasih Dea susu formula lewat dot terus saya jelasin ini ASIP (terlepas dari ASI paling baik, memang ada beberapa kondisi yang anak emang harus dibantu sufor jadi jangan dipersalahkan ya), obrolannya jadi lanjut dengan logat chinesse si bapak sambil cerita jenis obat-obat herbal yang diminum biar ASInya banyak
ASI banyak sebenarnya bukan solusi (saya doanya semoga ASI saya cukup diminum Dea hingga 2 tahun). Saya sempat baca di sosmed kondisi demikian bisa jadi bikin anak susah nyusu dan tersedak, belum lagi komposisi asi itu ada foremilk dan hindmilk (beda keduanya baca disini) nah kalau oversupply bisa jadi ga tau dapat keduanya kah. Saya memang bukan hyperlaktasi (sempat di diagnosis) tapi Deana yang hingga saat ini sudah DBF belum berhasil ngosongin payudara akhirnya tetap harus pumping aja bikin saya kewalahan ngatur jadwal, dan PUP deana juga bisa berubah tekstur karena menyusunya yang masih singkat jadi kalau baca diinternet kebanyakan foremilk.
Oh ya pengosongan payudara itu penting, karena ketersediaan ASI itu bergantung darisana. Jadi badan akan merespon kalau kosong berarti harus diisi lagi. Jadi misalnih dibotol 100ml airnya habis semua otomatis bakal kita isi penuh lagi, tapi kalau ada sisa ya paling diisi setengahnya aja, atau bahkan gak diisi. Katanya ketersediaan ASI itu ya berkaitan dengan demand jadi rajin-rajin menyusui dan pumping. Selain itu yang terpenting katanya ibu menyusui harus bahagia, cukup nutrisi dan air. Sedangkan untuk asi booster itu opsional aja bahkan beberapa bilang jatuhnya lebih ke sugesti menambah percaya diri, belum ada riset secara ilmiah yang benar-benar pasti.
Menjalani fase mengasihi ini saya sampai membutuhkan pendampingan konsuler laktasi bukan karena ala-ala atau kebanyakan duit tapi sesulit itu ternyata proses mengasihi. Total ada 4 (empat) konsuler dan saya sangat berterimakasih atas pendampingan serta kesabaran mereka, khususnya Mbak Ida Sholihah yang sabar dan selalu ngecek keadaan saya, membalas whatsapp saya sampai pertanyaan terkecil warna pup deana apakah baik-baik saja. Saya juga bisa menjalani fase mengasihi karena suami, keluarga khususnya kak dhana yang sampai jejelin cara menyusui, teman-teman kayak indri dan emir yang jadi pendengar dan mengingatkan saya bahwa menyusui telah diperintahkan dalam agama dan berganjarkan pahala (pas dikasih tahu ini agak mewek dan semangat untuk mencoba DBF hingga nantikala harus penggunaan media lain) . Saya selalu mendoakan yang terbaik dan Allah beri ganjaran sebaik-baiknya ganjaran atas perhatian dan bantuannya.
Dari hari itu 4 januari 2024 setelah lagi-lagi penyumbatan dan pijat laktasi, terapisnya yang sekaligus bidan kasihan liat aku pakai spoonfeeder ngereview lagi apa yang mbak ida ajarkan, tiba-tiba malamnya Deana menolak menyusu lewat sendok walau memang Dea udah bisa mangap tapi sakit yang saya rasa masih sama karena deana ada tonguetie dan liptie yang masih butuh asesment lebih lanjut, bahkan dihari berikut-berikutnya saya selalu merasa serasa ditusuk-tusuk dalam tulang dan nyut seputar dada yang bisa ke tulang punggung.
Ternyata dari pada tulisan haru biru mengingat 1 bulan (padahal orang biasa ketika 6 bulan menuju MPASI, tapi buat saya dengan liku-liku ini 1 bulan sudah merupakan waktu yang luar biasa) berhasil menyusui secara langsung, lebih jadi kenapak tilas yang ilmu mengasihinya masih butuh banyak belajar. Tapi sampai ketitik ini selalu terselip maaf ke Dea karena mama kurang sabar dan mengeluh sakit padahal Dea yang paling kepayahan. Dan hingga hari ini saya sampai di titik pemasrahan diri dalam proses mengasihi "selama Dea tidak sakit, berat badan stabil, tidak lesu dan rewel, pipisnya cukup.. insya allah proses mengasihi bisa dikatakan berhasil, mari kita lanjutkan dan selamat mengasihi sembari selalu berdoa kepada Allah untuk kemudahan dan kelancaran prosesnya serta terimakasih bantuannya untuk Dea".
.
1 note
·
View note
Text
klinikgigiterdekat
Sedang Promo, CALL 0813-1491-2119, klinik gigi anak bandung selatan, klinik gigi buka dihari minggu, klinik gigi keluarga terdekat Cimahi, rekomendasi klinik gigi daerah antapani, klinik gigi bandung rating bagus, klinik pasang behel bojongsoang, klinik gigi bojongsoang, rekomendasi orthodentis bojongsoang, tempat perawatan gigi anak bojongsoang, klinik gigi terbaik di Bandung, klinik gigi terpercaya, klinik gigi bandung, dokter gigi bandung, klinik gigi cimahi, klinik gigi murah, klinik gigi terdekat, praktik dokter gigi.
Halo sahabat gigi sehat… Adakah yang punya keluhan sama kayak mimin, malu sama gigi karna gak rapi? atau kuning??? Tenanggg.. Mimin ada solusi nya nih buat gigi gak rapi kamu bisa pakai behel, dan buat gigi kuning kamuu bisa bleaching gigi atau veneer. Untuk lakuin perawatan itu semua kamu bisa datang ke klinik Tami Dental Care yang sudah pasti harganya terjangkau buat kaum mendang mending. Apalagi tahun baru 2024 ini banyak banget promo menarik spesial awal tahun baru.. Dan buat yang nanya emang cabangnya ada dimana aja sih min? Banyakkk loh ada 6 cabang yang sudah tersebar di berbagai kota Bandung & Cimahi, yuk yang kepo harganya bisa kunjungi instagram atau website resmi nya yang akan mimin kasih tau di akhir yaaa, jadi pastiin kamu baca ini sampai akhir ya guyss….
Cabang Tami Dental Care
Bojongsoang 1, Jl Raya Bojongsoang No 222 Bojongsoang, Kab Bandung (seberang pom bensin, dekat univ telkom)
Bojongsoang 2, Jl Raya Bojongsoang No 195 Bojongsoang, Kab Bandung (seberang podomoro)
Cimahi, Jl Raya Barat No 840 Cimahi Tengah, Kota Cimahi (sebelah subur ban)
Antapani, Jl Sulaksana No 35 Kiaracondong, Kota Bandung (sebelah rumah daging)
Sarijadi, Jl Sarimanah No 29 Sukasari, Kota Bandung (sebelah laundry-q syariah)
Kopo, Jl. Terusan Kopo No.197 Katapang
Maps klik: https://tamidentalcare.com/link-tree/ dan pilih 'Lokasi'
Tunggu apalagi? Ayo segera reservasi dan konsultasi kesehatan gigimu di Tami Dental Care. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi Call Center utama kami https://wa.me/6281314912119 atau kunjungi Instagram kami https://instagram.com/tamidentalcare?igshid=MzNlNGNkZWQ4Mg== atau website resmi kami di www.tamidentalcare.com
#klinikgigisarijadi#klinikgigikopo#klinikgigicimahi#klinikgigiantapani#klinikgigiterbaikbandung#doktergigisarijadi#doktergigiantapani#doktergigicimahi#doktergigikopo#doktergigibojongsoang#perawatangigibandung#perawatangigibojongsoang#kesehatangigibandung#tamidentalcare#tamidentalcarebojongsoang#tamidentalcaresarijadi#TDCbandung#bahagiatanpahenti#senyummuberarti
1 note
·
View note
Text
WA 0852-9000-9353 GROSIR LEVISAV Odol Hni Hwi di Jl. Kebon Jukut Bandung Bandung
Gigi Taring Kuning, Gigi Kuning Akibat, Gigi Kuning Bisa Diputihkan, Gigi Kuning Banget, Gigi Kuning Berkarang, Gigi Kuning Berkerak, Gigi Cepat Kuning, Memutihkan Gigi Kuning Cepat, Kenapa Gigi Cepat Kuning, Penyebab Gigi Kuning Dan Cara Memutihkannya
Dalam kesibukan rutinitas harian, memiliki nafas segar yang tahan lama adalah impian setiap orang. Inilah alasan mengapa Pasta Gigi Levisav dengan peppermint menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang menghargai kesegaran napas sepanjang hari. Sensasi segar dan kebersihan yang dihadirkan oleh peppermint dalam setiap sikat gigi akan menjadi kenangan yang Anda ingat dalam setiap momen.
Dengan setiap penyikatan, Levisav memberikan pengalaman unik yang jauh lebih dari sekadar membersihkan gigi. Peppermint, dengan sifat alami anti-bakteri dan anti-inflamasi, membantu melawan plak dan menjaga kesehatan gusi. Anda tidak hanya mendapatkan kebersihan menyeluruh, tetapi juga mendapatkan nafas yang segar dan percaya diri.
Sensasi kesegaran yang dihadirkan oleh peppermint dalam Pasta Gigi Levisav tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan mental Anda. Setiap kali Anda menyikat gigi dengan Levisav, Anda akan merasa seperti baru saja keluar dari klinik gigi dengan perasaan yang menyegarkan. Sensasi ini akan membawa semangat baru untuk menjalani hari Anda dengan penuh percaya diri.
Tidak hanya itu, penggunaan rutin Pasta Gigi Levisav juga membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan gigi Anda. Dengan peppermint alami yang bekerja secara efektif dalam melawan bakteri penyebab masalah gigi, Anda dapat merasa yakin bahwa Anda mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda.
Levisav memahami bahwa dalam dunia yang penuh tekanan dan aktivitas, memiliki senyuman yang segar adalah hal penting. Oleh karena itu, kami menghadirkan pengalaman menyikat gigi yang tak hanya efektif, tetapi juga mengesankan. Dengan nafas segar dan kesegaran yang tahan lama dari peppermint, Anda akan merasa percaya diri dalam setiap interaksi sosial.
Jadikan Levisav sebagai mitra setia dalam menjaga kesehatan gigi dan kesegaran napas Anda. Setiap penyikatan adalah langkah menuju nafas segar yang akan membuat Anda merasa lebih baik, lebih percaya diri, dan siap menghadapi setiap tantangan yang datang
Dapatkan levisav di marketplace pilihan anda,
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi levisav.com 0852-9000-9353
Surakarta, Tegal, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta, Jogja, Jogjakarta, DIY
<iframe src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d3960.7992463601313!2d107.60342081431708!3d-6.914589869595155!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2e68e63bbfcb2359%3A0x59a564ebaa7d7d5a!2sKartika%20Sari%20-%20Kebon%20Jukut!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1610531798999!5m2!1sid!2sid" width="600" height="450" frameborder="0" style="border:0;" allowfullscreen="" aria-hidden="false" tabindex="0"></iframe>
Gigi Taring Kuning, Cara Memutihkan Gigi Karena Kopi Dan Rokok, Gigi Kuning Minum Kopi, Kopi Penyebab Gigi Kuning, Pasta Gigi Untuk Kopi, Menghilangkan Plak Gigi Alami, Menghilangkan Plak Gigi Akibat Rokok, Plak Gigi Bau, Plak Gigi Berwarna, Menghilangkan Plak Gigi Bekas Rokok
#GigiTaringKuning#BauMulutBerlebihan#BauMulutBerkepanjangan#BauMulutBisaDisembuhkan#BauMulutBertahunTahun#BauMulutCaraMengatasi#BauMulutSetelahCabutGigi#PenyebabBauMulut.Com#BauMulutPenyebabDanCaraMengatasinya#MenghilangkanBauMulutDenganCepat
0 notes
Text
Hai sobat Shiny, siapa nih di sini yang suka banget mengkonsumsi Kopi/Teh ?
mimin mau share nih mitos atau fakta sering minum kopi atau teh bisa mengakibatkan gigi kuning,
Mari langsung saja kita simak sama-sama penjelasannya,
Fakta!
Kopi dan teh bisa menjadi penyebab gigi kuning karena dalam kedua minuman ini terkandung kromogen yang tinggi. Kromogen ini merupakan zat warna yang dapat meninggalkan noda pada enamel gigi, sehingga membuat warna putih pada enamel gigi tertutup
Dianjurkan minum air putih yang banyak setelah mengonsumsi kopi atau teh, agar kesehatan dan warna gigi terjaga
•
•
Shiny Smile Dental Clinic
📍Jln. Wisma Permai Barat I No. 33 (Blok LL-24), Surabaya
WA: 08 223 227 3737
🕙 Opening Hours:
Mon - Fri : 10.00 - 21.00
Sat : 09.00 - 17.00
#shinysmileinfo #pemutihangigi #pembersihankaranggigi #karanggigi #shinysmileclinic #shinysmiledental #shinysmile #klinikgigisurabaya #dental #bleachinggigi #infogigi #klinikspesialisgigisby #gigisurabaya #klinikgigi #gigiputih #aestheticgigisurabaya #aestheticgigi #scallingteeth #bleaching
#gigisehatsby #klinikgigisehatsby #klinikgigisbytimur #dentalclinicsurabaya #dentalcaresurabaya #treatmentgigi #perawatangigi #shinysmileclinic #klinikgigisurabaya
1 note
·
View note
Text
02.01.22
21.00
yeay, dipuji bikin kue sama km.. hehe..
makin semangat belajar bikin kue nya:)
hebat ya, makan coklat tp gak bikin sakit gigi.. it's easy sayang, karna yg km makan itu dark chocolate.. that's why, km makan coklat tp ga trlalu ngilu k gigi hehe..
sempet kepikiran, pas kamu bilang : "nanti klo km bikin kue lagi, kabarin aku ya?"
apa aku bikinin buat ultah km aja?
hahaha, lgsg dibantai sama cewek km kayaknya ntar..
tp beneran, kmrn hari terakhir aku bareng sma shift kamu.. dan ga nyangka aja, bisa akrab lagi, ngbrol bareng lagi, ktawa2 bareng lagi.. doooh, coba dari juni kmrn kayak gitu yah :(
pas kamu bilang, sini duduk berdua di keranjang kuning, SUMPAH AKU PENGEN BANGET!!!! tapi gengsi (anggeurrrrr), pengennya duduk berdua di pelaminan aja sma kamu, haha.. tp siapa tau jd do'a.. Aamiin Yaa Allah..
2 notes
·
View notes
Text
Hari libur ini dipakai dengan membawa anak untuk vaksin ke 4 dalam hidupnya. Tahun kemarin sudah 3x vaksin, lupa namanyaa pa aja, tahun ini ngulang lagi yang pertama.
Tahun kemarin biyu suka banget sama drhnya, kalo drhnya lewat aja matanya ga kedip ngeliatin mulu, itu yang bikin gue ga pindah drh karna biyu liatin drhnya kayak suka banget. Selain itu drhnya juga enak kalo jelasin detail, pelan pelan jadi gue paham, tadi ditanya masalahnya biyu saat ini apa ada yg mau ditanyain ga?
Gue cerita kalo biyu udah beberapa kali minta kawin, cuma dok masalahnya kalo biyu lahiran, ibu saya phobia sama anak kucing yang baru lahir, kan yang bantu urus biyu di rumah jg ibu saya. Tapi kalau saya sterilin langsung saya yang ga tega karna pinginnya dia kawin dulu baru nanti sterilin.
Dokternya nanya calonnya udah ada belum? Gue bilang belum ada juga. Terus drhnya bilang beberapa owner yang kucingnya mau kawin tapi calonnya gada akhirnya lepasin kucingnya keluar, balik balik dia udah hamil.
Terus tadi gue tanya matanya biyu kayak agak kuning deh dok coba tolong dicek saya takut dia hepatitis🤣, kata drhnya engga kok ini normal. Terus gue sampein lagi gigi bawahnya juga kayak ada karang giginya dok sedikit, pas dicek kata drhnya engga kok ini termasuk bersih wkwk.
Gue langsung jawab "Iya kadang saya sikatin dok giginya, tapi biyu maunya sikat sendiri. " Drhnya kaget biyu rajin sikat gigi.
Terakhir di ending video gue lebih panik lagi biyu mau gigit drhnya. Lah ternyata udah lupa sama tahuh kemarin wkwkwk. Pulang dari drh biyu minta minum, dikasi air putih dia cuma minum dikit, kita melengos sedikit dia ke kamar mandi dan minum air di ember, so sad. Terus barusan dia makan banyak.
Dipikir pikir efek samping vaksin nya sama persis kayak gue, cuma laper, laper aja, laper mulu. Alhamdulillah memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya wkwkwk..
1 note
·
View note
Text
Sandal Merah Muda
Siang ini cuaca mendung sekali. Garis tengah cakrawala yang biasanya muncul kini seolah menghilang tertelan oleh gelap awan yang bergumul di atas sana. Langit sedang sedih – sedihnya. Ada yang bilang jika hujan adalah pertanda buruk, sementara lainnya bilang hujan pertanda akan datangnya rezeki. Namun untukku, hujan jelas pertanda bahwa aku harus menaikkan barang – barang elektronik ke lantai atas. Memang belum tentu datang hujan yang menyebabkan banjir, sekalipun hujan belum tentu juga datang banjir. Namun apa salahnya aku mempersiapkan segalanya? Rumah ini akan kosong sampai sore, jika terjadi banjir seperti tahun lalu, habis sudah barang – barang di rumah ini. Memang sudah belasan tahun aku tinggal dan kebanjiran disini. Ada yang bilang jika banjir adalah cobaan, ada pula yang bilang jika banjir adalah azab. Entahlah aku jelas tidak peduli dengan definisi, yang aku tahu banjir sangat menyebalkan sekali. Kalau ditanya apakah betah? Sejujurnya tidak. Apakah ingin pindah? Sejujurnya juga tidak. Seburuk apapun kondisinya yang disebut rumah adalah sesuatu yang terus membuat kita kembali. Dan ya sejauh apapun aku pergi, aku terus merindukan tempat ini.
Aku lantas mengambil kopi sachet merk kesukaanku dari cantelan besi di dapur. Sedikit sobekan kecil lalu kemudian bubuk kopi jatuh ke dalam gelas beling kecil yang sudah diberi tatakan piring kecil. Aku tambahkan sedikit gula untuk memberi sedikit rasa manis di pahitnya secangkir kopi ini. Tangan kananku lantas meraih termos plastic besar berwarna merah muda. Tangan kiriku membuka tutupnya berlawanan arah jarum jam secara perlahan, lantas kemudian aku tuang perlahan air panas dari dalam termos menuju gelas menggunakan tangan kanan. Tak lama langsung terlihat uap tipis naik membumbung dari dalam gelas. Aku langsung bisa menghirup aroma kopi yang naik dari dalam gelas. Kemudian aku mengambil bungkus kopi, lalu melipatnya sehingga menyerupai seperti sendok. Secara perlahan aku masukkan ke dalam gelas lalu kemudian aku memutarnya secara perlahan. Aku aduk terus hingga aku bisa melihat bubuk – bubuk kopi bermain di dalam air. Aku lantas berhenti mengaduk lalu perlahan mengamati ke arah gelas. Bubuk yang tadinya berputar – putar kini terdorong gaya gravitasi kemudian jatuh ke dasar gelas. Aku lantas membawa kopi tersebut untuk aku nikmati di teras rumah.
Aku menaruh pantat di kursi rotan tua, lalu gelas kopi di meja di samping kursi di teras depan rumah. Aku menghirup sejenak kopi tersebut untuk bisa merasakan aromanya. Lalu kemudian aku menuang sedikit kopi tadi ke arah piring kecil yang mengalasi gelas kopi. Piring aku arahkan ke dalam mulut secara perlahan. Aku biasa minum kopi sendirian seperti ini sejak istriku meninggal saat melahirkan anakku 20 tahun yang lalu.
“slrup..” suara air terdengar di teras depan rumah. Rasanya pas, tidak pahit, tidak manis, dan yang paling penting terasa hangat di dalam perut, cocok untuk menghadapi cuaca seperti pada siang hari ini.
“Pak Adi belum berangkat?” tanya Marni tetangga samping rumahku. Ia membawa tentengan plastic di tangannya.
“Belum bu Marni, masuk siang nih.” jawabku dengan kopi masih di tangan.
“Oh gitu, yaudah nih, cocok sama kopi.” kata Marni kemudian menaruh beberapa kue pisang di meja. Aku langsung tersentak melihatnya.
“Wah makasih bu Marni. Pas banget sama cuacanya.”
“Emang ada acara apaan bu masak kue pisang?” tanyaku.
“Ini si Faiz minta. Yaudahlah dibikinin aja. Namanya anak minta masak ga dikasih sih.” jawab Marni.
“Iya bu bener apasih yang enggak ya buat anak.” kataku perlahan seraya memandangi langit yang terus kelabu. Marni melihatku perlahan.
“Yaudah pak Adi saya permisi dulu ya. Ini dimakan, jangan lupa jaga kesehatan ya.” kata Marni seraya pergi menuju sebelah kiri rumahku. Aku hanya menganggukkan kepala kemudian mengambil kopi untuk kuseruput dalam. Tanganku kemudian meraih kue pisang yang diberikan oleh Marni. Pelan ku buka lembaran daun pisang yang melapisi kuenya. Kemudian aku masukkan perlahan ke dalam mulut.
Rasanya enak. Rasanya manis, jelas ini adalah salah satu kue favoritku, apalagi yang masak adalah Marni yang memang sudah terkenal lihai dalam mengolah kue – kue basah di kampungku. Namun entah mengapa tiap gigitannya terasa hambar. Aku seperti tidak merasakan kenikmatan`yang biasa aku alami. Aku lantas menghela nafas perlahan kemudian menaruh kue yang ada ditanganku tadi.
Sudah lebih dari 10 tahun sejak kejadian itu berlalu. Namun entah mengapa sedikit saja angin berhembus dapat membuatku kembali teringat padanya. Hari itu sama persis. Angin berhembus sedikit kencang, aroma hujan terasa biarpun tak pekat, awan – awan hitam yang bergulung, lalu kemudian pelan – pelan air mulai berjatuhan dari atas. Aku tentu masih di kursi tua yang sama dengan rasa kopi yang sama memandang jalanan kecil yang sama yang ada di depanku. Waktu itu aku masuk shift siang juga. Semuanya sama persis kecuali kue pisang yang sekarang ada di depanku.
Aku ingat masih menyeruput kopi hitamku saat hujan mulai berubah menjadi deras. Angin tidak cukup kencang namun cukup membuat badan siapapun terasa dingin saat itu. Aku masih bisa mendengar suara – suara di sekitarku, saat kemudian aku mendengar suara putriku satu – satunya berkata kepadaku.
“Yah, aku keluar sebentar ya.” kata putri kecilku bersiap keluar rumah.
“Tapi hujan deras kayak gini, nanti kamu sakit.” jawabku mencegah agar putriku tidak keluar rumah saat itu.
“Tapi aku ada tugas, mau belajar di rumah temen.” jawab putriku lagi dengan mata yang memohon. Aku tidak bisa untuk berkata tidak pada putri kecilku.
“Tapi ayah mau kerja, jadi kamu ke rumah temenmu sendirian ya!” kataku seraya masuk ke dalam rumah untuk mengambil payung kesukaan putriku untuk dipakainya
“Oke, Makasih ya yah!” seru putriku seraya mengenakan sandal berwarna merah mudah dengan motif beruang di alas kakinya. Tangannya kemudian menengadah keluar untuk merasakan hujan sesaat sebelum beranjak.
“Kamu pakai payung ini, jangan hujan – hujanan!” aku berkata kepada putriku dengan tangan memberikan payung berwarna kuning kepadanya.
“Gausah Yah! Gak deres juga kok.” jawab putriku langsung berlari kecil keluar rumah.
“Dadah Ayah!” Ia lantas melambaikan tangan padaku lalu berlari kecil sampai akhirnya tidak terlihat lagi. Aku bisa mengingatnya, aku masih mengingatnya, aku terus mengingatnya saat terakhir kali aku melihat langkah kecilnya menyusuri jalan kecil itu. Suara becek air hujan yang dihempaskan oleh kaki kecilnya masih menghantui malam – malamku.
Andai saja aku lebih tegas untuk mencegahnya tentu ia bisa menemaniku menyeruput kopi di hujan seperti ini. Oh Aryati, maafkan aku yang gagal menjaga titipanmu. Aku berdosa, aku tahu aku berdosa, sungguh aku berdosa. Tak layak seribu kata maaf aku lontarkan kepadamu. Aku sungguh tak layak.
Dan teruntuk putriku. Andaikan aku bisa memutar waktu, aku sudah lakukan sedari dulu. Aku memang orang tua yang bodoh. Tentu tidak akan aku biarkan kamu keluar rumah di hari itu. Tidak akan, tidak.. Kamu tidak tahu betapa banyak harapan dan doa – doa aku lantunkan di sepertiga malam untuk dirimu. Kamu tidak tahu betapa cemasnya aku saat kamu pertama kali mengalami sakit, saat kamu pertama kali demam, saat kamu pertama kali jatuh dan terluka. Kamu juga tidak tahu betapa bangganya aku saat melihat kamu masuk sekolah pertama kali, saat kamu tumbuh gigi pertama kali, saat kamu naik kelas. Kamu tidak tahu berapa hari aku tidak tidur untuk terus mencarimu saat kamu hilang dan tak kembali. Aku tidak peduli, aku hanya ingin kau kembali.
Kursi reot itu kemudian bergetar. Aku mengangkat pantatku perlahan sambil mengangkat gelap kopi dan beberapa kue pisang. Aku masuk ke dalam rumah untuk memakai seragam putih yang mulai lusuh dan celana panjang hitam berkerut. Aku kemudian bersiap berangkat menuju kantor untuk bekerja.
Sesaat sebelum berangkat aku memandangi sandal warna merah muda yang ada di rak lemari. Tinggal itu kenangan yang tersisa dari putriku di hari itu. Sandal yang aku beli karena ia memohon – mohon untuk minta dibelikan. Sejenak aku memandangi sandal itu. Aku kemudian melihat ponsel di tanganku. Ada foto putriku terlihat. Entah seperti apa jika putriku masih hidup sampai sekarang. Mungkin ia sudah bertumbuh jadi wanita yang dewasa.
Aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah. Di luar belum hujan, namun entah mengapa aku ingin membawa payung kuning kesukaan putriku. Entahlah aku tidak tahu, aku ingin membawanya, aku hanya ingin membawanya…
3 notes
·
View notes
Text
Rumah setelah sekian lama
Setelah satu setengah tahun lebih belum pernah pulang ke rumah, ternyata perubahan-perubahan itu terasa dan terlihat. Bandung juga terlihat berbeda. Pepohonan dan semak-semak di pembatas jalan Dago terlihat lebih hijau. Ataukah memang aku sudah lupa saja? Pagar rumah sudah tidak lagi bercat hijau. Sekarang warnanya merah. Pepohonan di halaman semakin rimbun. Kayaknya pohon-pohon pinus tetangga depan juga makin tinggi? Merengenani di pinggiran rumah nampak berjejer rapi, dan sekarang warung liar yang dari dulu sulit sekali diusir pergi sudah tidak ada lagi.
Kamarku berubah total. Kasur diganti, barang-barang ditumpuk, lemari dipindah. Banyak yang berdebu. Lantai harus dipel lagi. Aku sudah tidak punya handuk lagi di sini. Dan tidak juga ada sikat gigi. Kenapa sekarang pakai pasta gigi yang warnanya pink? Dulu Sensodyne-nya nggak kayak gini. Botol sabun dan shampoo yang tidak familiar. Kenapa nggak ada shower cap? Lemari kamar mandi yang masih berwarna kuning tapi sudah rusak, bawahnya ditahan dengan dua strip lakban hijau. Rasanya dulu lemari ini nggak sekecil ini? Sudah tidak bisa dibuka, pula. Lantai kamar mandi yang, sepertinya, perlu disikat.
Sekarang ada tokek di teras belakang rumah.
Piano yang agak berjamur dan berdebu, yang tuts-tutsnya tidak semuanya bunyi karena sudah lama tidak di-stem. Lemari baju yang bau lemari. Nggak dibuka. Nggak dipakai. Baju-baju yang tinggal sedikit. Entah kemana. Ternyata banyak sekali kaos kaki lucu yang kutinggal di sini. Hey, aku belum cek juga tas-tasku yang dulu digantung di samping tempat tidur. Barang-barang yang tertumpuk-tumpuk di atas meja rias. Tiba-tiba banyak foto di dalam pigura. Di atas meja. Di atas lemari. Di lantai dua. Di atas meja dan lemari di lantai dua.
Ternyata sekarang udah ada JNE yang lumayan dekat rumah. Kalau dulu harus ke PHD Dago. BNI Tamansari masih begitu-begitu saja. Tapi ternyata gedung innovation park Ganesa sudah mulai dibangun! Aku kira setelah peletakan batu pertama nggak akan ada batu kedua. Aku belum kemana-mana lagi. Belum ketemu teman-teman lagi. Belum ke ITB lagi. Belum ke kantor. Baru ke Setiabudi, Borma, Superindo, dan Baltos. Baru sebentar ke rumah Nini. Gaboleh deket-deket sama Aki, Nini, dan orang-orang di Siliwangi karena aku baru banget pulang dari Eropa dan masih belum 14 hari. Jadinya nggak salaman sama Tante Asti waktu ketemu di Superindo Dago. Kalau keluar rumah harus pake masker N95 yang kata Mama bisa dipake 600 kali. 600 kali apa? 600 kali napas?
Ini adalah saat yang aneh untuk pulang ke rumah.
8 notes
·
View notes
Text
Jangan Putus Asa
Hari ini kejadian jarang jarang pun terjadi.
Aku yang punya sifat panikan semakin panik menjadi jadi.
Jas almamater pondok kena noda dan susah banget dihilangin, Ceritanya begini...
Waktu sebelum perpulangan aku taruh polpen di kantung jas untuk acara lengkap melengkapi surat surat yang harus diisi sebelum perpulangan.
Singkat ceritanya, ketika udah dirumah. Jasku aku cantolin dulu selama 1 hari dan baru kucuci hari berikutnya. Aku gak care banget sama keadaan baju yang aku masukin ke mesin, penting masuk aja. Aku lupa gak raba raba kantong yang siapa tau ada penghuninya.
Yah begitulah...
Dengan kekuatan adukan mesin cuci, polpen pun patah dan isinya keluar. Tinta nya meluber ke kantong jas ku yang warna nya cerah(kuning).
Aku gak ngerasa sama sekali, blass..
Begitu lipat lipat mau nata lemari, aku kaget dan langsung spontan teriak
"Ibuuuuu, aduuh, duh ini gimana..ibukk!!!"
Ibu yang lagi sibuk di dapur nyiapin buka puasa menyahuri panggilan mendadak ku
"Kenapa?"
"Ini"
Ibu langsung ke rak sabun ambil vanish(*bukan endorse kawan) pink trus tuang ke sisi jas yang kena tinta lalu suruh gosok pake sikat gigi bekas.
Aku lakukan semua perintahnya..
Kata ibu pokoknya jangan putus asa, harus sabar bersihin, dan jangan panik. Ibu bilang bahwa nodanya bisa hilang kalo mau telaten. Aku suruh browse di google juga. Katanya lemon dan jeruk nipis bisa ilangin noda membandel, sebandel lemak tubuh(*:v).
Tapi, beneran kan. Bisa nurunin berat badan
Yaudah sih.
Back...
Walhasil, taqdir Allah berkata lain. Nodanya meluas dan nggak hilang-hilang.
"Aduh gimana ya, jeleklah jasku. Beli baru aja buk, nanti pake uang lebaran."kataku
"Iya bilang sama ustadzah"
Dan aku dapat hikmah...
Jangan sibuk dengan hp ketika pulang.
Walau anak pondok jarang megang hp bukan berarti pulang sebagai kesempatan pelampiasan diri. Males. Mager. Makan. Tidur.
Karena sebelumnya ibu udah kasih notice buat aku sebelum nyuci,tapi aku maunya cepet selesai,instan, dan gak mau ribet.
Biar temen temenku yang semu bahagia online bersama ku..ckckck
Periksalah kantong sebelum nyuci.
Oke.
2 notes
·
View notes
Text
Catatan : Ceritanya #2019jadiASN - (Part 1)
Mulai dari mana nih ??
Agustus 2018 aja yah
Di bulan nan ceria ini siti sedang sibuk-sibuknya dengan seleksi penerimaan Pegawai Non PNS di RSUP Dr. M. Djamil Padang dan ngetutor persiapan UKNI Periode 3. Sementara itu, tiap telponan pak gawi selalu nanyain,
“Itu pendaftaran CPNS udah buka belum?”
“Itu pendaftaran CPNS udah buka belum?”
“Apo cerito seleksi CPNS? Lah?”
Kadang nanya di pembuka, pertengahan, kadang diujung pembicaraan kalau ngga tau lagi mau bahas apa. Mendingan sih ya daripada ditanya mantunya bapak udah ketemu belum. Ngoook. Tapi dari pertanyaan yang berulang-ulang itu ku jadi tau betapa Pak Gawi dan Buk Jejen berharap ct berhenti menjelajah dunia dan kembali pulang ke Bulian.
Setelah ramai gosip-gosip pembukaan pendaftaran CPNS tahun 2018 di khalayak ramai, akhirnya tanggal 26 september portal pendaftaran resmi dibuka. Karena jumlah pejuang SK (nan bisa meluluhkan hati mertua) se-Indonesia Raya ini jumlahnya banyak, beberapa kali server SSCN down dan bermunculan keluhan, curhat, dan meme dari insan-insan kreatif yang merasakan betapa sulitnya persaingan mau seleksi CPNS bahkan buat sekedar login doang.
Ogut gimanah? Sekiranya 200 pendaftar akun pertama dikasih kaos cantik, siti dapat nih. Anak rajin selalu duluan dongs.
Dilanjutkan input bahan. Sebetulnya ct juga berminat buat coba seleksi di Kementerian Kesehatan. Antara di RSJP Harapan Kita atau RSUP Dr. M.Djamil. Tapi mikir ulang setelah lihat info lokasi ujian yang sepertinya bakalan rempong buat orang lemot dan susah ngapal jalan kayak ct. Jadi balik lah ke CPNS Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan ngambil di RSUD Hamba yang Cuma selemparan batu dari rumah. Kenawhy? Biar ntar semisalnya diterima bisa dapat gaji bersih bulat-bulat, makan numpang sama pak gawi, ke RS bisa jalan kaki.. No pengeluaran. Biar tih manjapuik Uda cepat kekumpulnya khaan..
Alhamdulillah lulus seleksi administrasi dan dilanjutkan ujian Seleksi Kompetensi Dasar.
Awal oktober itu kita lagi sibuk orientasi dari SDM, Bidang Keperawatan dan LOI di instalasi masing-masing. Dan pas sesi tanya jawab hari pertama orientasi kita langsung nanyain izin dinas saat SKB, ngeri kan ya, baru masuk udah ada kemungkinan berpaling :D Diantara kami ber7 ct yang ujiannya paling akhir, 11 Oktober 2018. Waktu itu kita udah turun dinas ke ruangan. Dan dapat izin dinasnya Cuma 1 hari. Yes, untuk bolak-balik Jambi-Padangnya dalam hari itu juga. Jadi paginya dinas pagi, sorenya berangkat, sampai bulian, paginya ke jambi, siangnya ujian, sorenya pulang ke Padang lagi, subuhnya sampai padang, lanjut dinas :D
Oh ya cerita pas ujiannya. Untuk soal TIU itu standar-standar soal pas SBMPTN lah ya, untuk TWK tentang penerapan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, ummm, ngerjain soal TWK ini mirip-mirip kayak lagi ulangan akhir semester soal-soalnya Bu Purba. Nah yang menyebalkan itu soal TKP, model soal dimana seluruh opsi jawabannya terlihat benar. Rasa syebelnya makin meningkat setelah ujiannya selesai dan scorenya keluar. Jreeng ku tydac lulus di TKP dengan minus 7 poin. 7 poin !! Pen dorong PC nya loh.
Keluar ruang ujian ct disambut Mak sama Bapak. Ct bilang “Yah pak, kurang 7 poin lagi nih...”
Trus bapak ngerangkul ct, nepuk-nepuk pundak gitu “Iyo, sudahlah. Tapi bapak bangga lah dengan nilai kan, termasuk yang tinggi. Yang lulus Cuma 3 orang. Anak bapak yang urutan 4.”
Pantesan Buk Jejen klepek-klepek nih sama Pak Gawi, menenangkan syekali.
Dari lokasi ujian langsung cuss ke travel mau ke Padang, ngga pake mandi dan masih pake baju hitam-putih.
Alhamdulillah dikasih kesempatan lulus SKD dengan status P2/L dan dilanjutkan ujian Seleksi Kompetensi Bidang. Nah panjang ceritanya disini nih manteman.
Desember ini kita udah masuk dinas 3 shift di ruangan dan jadwal ujian ini rilisnya setelah jadwal dinas satu minggu kedepan udah keluar dan ct kebagian dinas di tanggal ujian nya. Jadi setelah diskusi sama akak-akak di ruangan dan pasang muka memelas sama Bu El buat ngatur ulang jadwal, akhirnya dikasih dinas pagi di tanggal 12 dan libur di tanggal 13. Tanggal 14 langsung dinas malam.
Lalu, tanggal 12 sore dianterin sama kuning ke Pool Bis Family Raya. Oh ya, waktu pesan tiket, ternyata kursi kosongnya tinggal 1 dan sebenarnya itu kursi cadangan yang posisinya di dekat toilet dan paling belakang. Jadi kursinya itu lebih tinggi dari kursi-kursi di depannya.
Pas bis udah di menit-menit terakhir mau jalan, naiklah seorang cowok yang diarahin ke kursi yang di sebelah ogut.
“Permisi kak,...” Tuh, kalimat pertama nya Ari. Wah kerad, setua itukah aku dipanggil kakak? Pen pasang muka bete, tapi dianya muka-muka anak baik gitu, jadi bales senyum aja trus ogut panggil “Adek” biar impas.
Setelah kenalan, nanya kamu siapah, long story short ternyata sodara ini juga lagi mau mencoba peruntungan di seleksi CPNS Pemkab Batang Hari, di hari dan sesi yang sama pula. Dan dilanjutkan dengan obrolan basa-basi di bis gitulah yah.
Ngga seberapa jauh kelur dari kota Padang, jalan bis nya jadi pelan dan didepan udah keliatan antrian bis, truk, dan mobil pribadi. “Yaaah macet lagi...”
1 jam masih macet...
2 jam masih macet...
Trus ct nelpon pak gawi ngelapor kalau jalan macet parah.Sementara itu entah karena macetnya, entah karena dah mulai badmood, di dalam bis berasa lebih panas dan AC nya macet.
Selesai nelpon Pak gawi, nelpon Budi lagi. Kenapa nelpon budi? Karena dia lumayan bisa menghibur dan mengurahi ke-badmood-an ct atas kemacetan ini.
Trus signalnya jelek, sambungannya terputus. Lama-lama karena udah bete nungguin macet, akhirnya ketiduran.
Bangun lagi, masih macet, tidur lagi...
Bangun lagi, masih macet, tidur lagi...
Sekitaran jam 3 bapak nelpon lagi buat nanya udah sampai dimana. “Masih di sitinjau laut pak..” Bapak malah lebih panikan daripada ogut, nanya ada travel yang bs jemput kah? Bisa putar balik ke Padang kah? Semisal pake pesawat aja kira-kira bisa kah? Berkali-kali ct jelasin kalau posisi mobilnya Cuma bisa maju beberapa meter trus berhenti, maju dikit, berhenti lama.... Akhirnya karena kayaknya udah jalan buntu bapak bilang gini
“Yasudah, nanti kalau sudah keluar dari macet nya, turun di solok bae. Baliklah ke Padang. Dak tekejar jugo nak ujian. Litak nian kan kelagi...” Suara bapak itu terdengar sedih yang dikuat-kuatin gitu.
“Dak pak. Pokoknyo awak balik dulu. Kalu dedo tekejar nak ujian, artinyo balik sekali ko Cuma untuk betemu bapak bae. Bapak tu istirahat lah lagi” Kata ct, ini ngomongnya bergetar nahan tangis lo. Hatiku terenyuh membayangkan betapa kecewanya bapak kalau ct gabis aikut ujian..
Selesai telpon, ct coba tidur lagi karena udah ngga mood mau ngapa-ngapain. Sementara toilet disebelah baunya mulai ngga asik.
Bis berasa udah agak terang, pas buka mata ternyata udah subuh dan alhamdulillah kita sudah sampai di..... depan pabrik Rifa Farma :D
Gaess? Means sudah 12 jam mobilnya bergerak (hanya) sekitar 20 KM dari Kota Padang. Astaghfirullah, baru sampai sini? Trus di depan keliatan macetnya lebih awut-awutan, udah lapis 3, dan nyaris ngga bergerak. Terlihat beberapa sopir/penumpang keluar dari mobil, ada yang naik ke atap truk, trus foto-foto mungkin buat diupload di medsos.
Muka udah ngga jelas lagi kusutnya, mana perut lapar, ngga bawa persediaan makanan pun. Cuma bisa bengong dan masih ditemani bebauan toilet bis juga pastinya. Ditengah kesemrawutan ini mencoba memahami apalah maksud kejadian ini ya?
Trus bengong lagi, mau buka medsos gaada signal, mau nelpon pulsa udah habis, main wordlink batre udah low. Yaudah bengong aja sambil liatin abang-abang yang bahagia banget nontonin macet dari atas truk.
Menung... Menung... Eh tetiba dapat ide. Trus ngatur strategi-lah sama Ari, udah pertahanan terakhirlah, bisa-ngga bisa pokoknya dicoba aja. Dan singkat cerita akhirnya dikasih jalan keluar sama Pansel dengan pindah sesi ujian ke sesi 1 di hari berikutnya. Alhamdulillah. Dapat kabar gitu agak ceria juga muka-muka kami yang kucel gapake mandi tuh, semacam hilang aja bete abis kejebak macet semalam suntuk nya. Tapi betenya aja sih, gerah dan laparnya teteup.
Alhamdulillahnya lagi ga lama setelah itu, bis kita bisa keluar dari macet nya, lanjut perjalanan ke Solok, trus cari rumah makan yang udah buka dan makanan nya udah siap di jam 8 pagi. Ketemu, dan keknya uda-uda rumah makannya baru kelar masak banget dan makanannya langsung ludes oleh orang-orang kelaparan se-bis raya ini. Oh ya pagi itu Putri (yang barengan ujian) nelpon ct buat nanya “Dimana kak? Hah masih di solok? Kak, kita da mau ujian nih! Kak sayang kalau kakak dak datang, serius lah kak.” Responnya sama kek pak gawi, panik ngga percaya gitu. Trus ct jelasin kronologis kejadian serta ngasih semangat buat ujiannya, dan minta didoain supaya perjalanan lancar.
Lanjut lagi perjalanannya dengan hati yang sudah tenang dan perut yang udah kenyang. Beberapa lama kemudia mata mulai meminta hak nya untuk istirahat. Trus sampai Dhamasraya sekitar jam 1 siang. Kita istirahat sholat zuhur dulu. Selesai solat melipir ke kedai kecil dulu buat nyari permen atau apapun lah yang bisa “jaga” bau mulut. Because ini udah 16 jam perjalanan dan ogut ngga bawa sikat gigi. Udah dekil ngga pake mandi, ngga sikat gigi, kursi dekat toilet, sengga nyaman apalah yang duduk disibelah ct nih, mau ngajak ngomong rasanya sungkan, pokoknya ini keaadaan ct paling tidak cantik nomor dua selain saat gosong sepulangnya dari layar. Tapi mendingan yang dulu sih, gosong tapi wangi, ini udah kucel, jorok pula. Tapi yang dijual cuma ada permen rasa coklat dan durian, ngga jadi beli.
Bis jalan lagi, ngobrol lagi, trus nyemil sedikit (udah mulai lapar) trus masih agak ngantuk dan mencoba buat tidur lagi. Pejamin mata, trus udah mulai masuk fase REM, “ngrroooook... ngrooook” yaaa, Ari ngorok euy, kelelahan banget nih anak kayaknya. Jiwa iseng sempat terusik sih, tapi mikir lagi ntar ct dikira pervert rekam-rekam orang lagi tidur, baru kenal juga. Lagian jangan-jangan tadi malam ogut juga ngorok? Mungkin bunyi nya lebih ngga nyantai pula? Gajadi iseng dan ngadap samping aja, nutupin muka pake jacket dan nyoba tidur lagi. “Ngroook... ngroook” Kali ini abang sopir yang dibelakang ct yang ngorok.
I’m in Neverland, dah sahut-sahutan ajalah kleyan, Bang..
*) Muka ku ----> (---___---)
Ngga lama kemudian ku ketiduran juga dan mungkin ku ngorok juga. Hahahha..
Sorenya udah makin ngga jelas aja isi bis. Udah ngga berasa lagi bau toiletnya mungkin karena bau kita-kita yang ngga mandi ini sudah melawan gitu kali ya atau hidungnya sudah beradaptasi, sementara perut udah mulai lapar lagi. Biar ngga berasa perjalananya, lanjut ngobrol dong. Bau mulut? Ah, udah sabodo teuing lah..
Bis nya sampai di Bulian udah sekitar jam 7 malam. Pak Gawi yang udah nungguin di simpang langsung peluk trus bilang “Litak nak yo...” Idih.. Bau toilet bis gini..
Nyampe rumah mandi, makan, minum multivitamin (yang dibeliin pak gawi juga), trus nyiapin pakaian dan perlengkapan besok, trus sholat isya, pasang koyo trus pake minyak angin dan bobo.
Subuhnya bangun, banyak WA masuk yang nanyain apakah ct lagi di jalan? Ternyata satu bis Family Raya jatuh ke jurang kena longsor di Sitinjau Laut, di posisi bis kita kena macet semalam. Qadarullah.. Trus sholat, mandi, ganti baju, langsung cuss lokasi ujian sesubuh buta.
Alhamdulillah ujiannya lancar tanpa hambatan (meski soalnya juga teteup ngeselin). Selesai ujian langsung ke bandara. Dan sampai padang jam 5 Sore. Sholat, trus tidur sebentar, magrib, mandi, dan lanjooood dinas malam. Aaah, setrong banget kan ct?
- akan dilanjutkan lagi besok ya
2 notes
·
View notes
Text
E103 - huff
Dari kecil, sebenernya aku juga ga tau awal mula nya dari mana, penyakit aku gapernah jauh jauh dari batuk pilek. Mungkin dari hobi makan keripik singkong kali ya.. Tapi gapenah lah sakit macem macem.
Sekalinya waktu smp dulu tiba tiba terdiagnosa TB kelenjar. Setelah dilakukan treatment 1 tahun akhirnya TB nya sudah negatif. Kedua, waktu gap year aku terdiagnosa pneumoni ringan. Tapi sih udah sembuh juga setelah dikasih obat.
Jadi dari kecil, aku sudah terpapar obat spesifiknya antibiotik. Aku lupa beberapa kali ibu sering kasih antibiotik cuma satu/2 tablet aja. Aku juga lupa dulu apakah compliance aku terhadap antibiotik itu bagus atau engga.
Aku ngerasa insecure kadang saat org bilang gigi aku ada putih putihnya dan slightly kuning. Ini pure karena efek antibiotik jangka panjang. Kata dokter gigi sih gabisa di putihin lagi yowes gaapapa sih aku.
Sebenernya bukan itu, aku merasa aku ingin mengakhiri rantai antibiotik ini. Aku sudah mulai capek karena sebenernya banyak side effect yang tidak bagus bagi tubuh aku jika sering mengkonsumsi antibiotik.
Tahun ini kayaknya aku sering banget batuk pilek. Mungkin karena cuaca dan juga wabah sekitar aku yg meningkat. Tadi aja di TPS ibu, adek, ayah, dan tetangga lainnya batuk? aneh gak sih aneh bgt. Berarti memang lagi wabah kan. 2 minggu yang lalu aku juga terserang, tapi sampai saat ini aku treat naturally dengan makan dan minum yg banyak, jaga kesehatan mulut, udah deh. Dan berhasil cuma tinggal sabar aja, tapi.... ampe sekarang masi sakit nelen. Entah cuma bekas bekasnya aja atau gimana.
Akhirnya aku penasaran sehingga aku senterin back throat aku. HM, ternyata ada nodul nodul kecil yg keliatannya ada kaya airnya scattered gitu lumayan banyak, I wonder why. Tapi kayaknya itu sedang resolusi penyembuhan, hopefully, finger crosssed.
And speakhing of antibiotics, aku capek bgt kasih tau semua org untuk pake antibiotik teratur dan sampe abis. Aku bingung jelasin resisten harus kaya gimana lagi. Dikasih ilmunya juga ga mempan gitu... harus dipelajari lagi gimana edukasinya. I mean ke adik dan ibu dan temen deket aja gagal bikin mereka patuh. Apalagi ke yg ga kenal......
1 note
·
View note
Text
They are just the doughty stars refused to leave the solar system.
Kepakan sayap-sayap dari burung merpati tampak terlihat menghiasi langit sore. Rumput hijau di atas bukit Primrose Hill, dan beberapa daun kering berguguran menemani seorang lelaki dengan seekor kucing bersyal kuning garis-garis yang baru saja dirinya pergoki tengah mengikutinya dari belakang. Keduanya terlihat sedang merebahkan tubuhnya di atas rumput, sesekali lelaki tersebut membuat permainan kecil dengan si kucing.
A cat always attracts everyone's attention. Di manapun situasinya, seekor kucing kalau tidak datang menghampiri karena menginginkan makanan, ya paling-paling, ia hanya menginginkan elusan saja dari manusia yang berlalu lalang di sekitarnya.
Dari kejauhan, terlihat yang ditunggu pun sudah datang. Benar, itu adalah Millie dengan satu kain piknik berukuran sedang dan juga keranjang yang berisikan potongan kue pie strawberry buatan ibunya, tak lupa dengan setelan tadi pagi hanya saja ditambah dengan syal berwarna merah maroon yang ia lilitkan di lehernya karena udara sedikit lebih dingin dari pada sebelumnya.
Sudut pandang Millie langsung terfokus kepada Alaska yang sedang asik berguling-guling di atas bukit sana bersama seekor kucing, tawa kecil tercipta dari sudut bibir gadis itu.
Area Primrose Hill tidak terlalu ramai sore ini, jadi, lelaki dengan sejuta kejutannya itu bisa Millie lihat jelas begitu saja tanpa harus mengedarkan pandangannya terlebih dahulu.
“Come here little Ginger, lemme hug you!” seru Alaska yang gemas memeluk kucing itu. Deretan gigi atas dan bawahnya pun sampai digigitnya karena tidak bisa menahan kegemasan yang diperlihatkan kucing gemuk berwarna dominan orange tersebut.
“So I guess you've been waiting here for a long time.” Kalimat itu sontak membuat Alaska membalikkan badannya dan terbangun—gadis yang ia tunggu sudah datang dan seharusnya, dirinya tidak terus bermain dengan kucing itu sampai beberapa daun kering menyangkut di atas rambutnya.
“Oh, hi! Millie. Engga, gue belum lama kok di sini, umh….” Alaska menurunkan kucing itu lalu membersihkan rambutnya.
“Shu…!”
“Shu...!”
“Ginger, you have to go now, the game is over okay? Shu…!”
“Ginger?” tanya Millie.
“Oh, yes, Ginger. I-I gave him that name, Ginger Schmoll. You know, Alaska Schafer—Ginger Schmoll. That sounds… adorable, right? Hehe.”
Millie heran lalu tertawa, lelaki itu tampak sedang berusaha memberi penjelasan sembari mengusir kucing yang barusan dipeluknya erat-erat. Sepertinya, Alaska enggan menambah satu teman lagi ke dalam acara piknik kecil-kecilanya itu.
“Ga usah diusir, kayaknya dia udah nyaman sama lo deh,” ucap Millie sembari melebarkan kain pikniknya untuk dipakai sebagai alas duduk.
“Kenapa lo ga bilang kalau lo bakal bawa makanan sih? Gue kan jadi ga enak soalnya ga bawa apa-apa gini,” tanya Alaska.
“Ngga apa-apa. Seengganya lo udah bawa kucing lucu itu kesini, itu udah cukup kok. HAHAHAHAH.”
“Hidih, itu bukan kucing gue juga.”
“Oh sure? Kayaknya lo harus adopsi dia deh sekarang?” Goda Millie.
“Hahahah not now, Millie.”
Gadis itu menggelengkan kepalanya, dua potong pie strawberry dan juga dua susu kotak Millie keluarkan dari dalam keranjang—peralatan makan yang dibawa Millie seketika mengalihkan perhatian Alaska.
“Pasti keluarga lo suka ngoleksi peralatan makan antik kayak gini ya?” tanya Alaska, lelaki itu duduk di atas kain piknik tersebut sembari memegangi sedok berwarna emas yang baru saja dikeluarkan Millie dari dalam keranjang.
“Yap, mama gue suka banget koleksi peralatan makan antik dari dulu.”
Suasana menghening, beberapa orang mulai berdatangan karena enggan melewatkan matahari terbenam yang sebentar lagi akan tiba.
Kucing yang Alaska usir pun tampak ikut duduk di atas kain piknik dengan tenang, tidak biasanya kucing setenang itu. Begitulah yang Millie pikirkan sedari tadi ketika melihat kucing bersyal tersebut.
*growling sound*
“Wait… is that...?” tanya Millie yang terjeda ketika tiba-tiba mendengar suara perut yang nampaknya sudah kelaparan.
“My stomach? Uh… yes. I'm famished, don't judge,” jawab Alaska mengakui bahwa itu suara dari dalam perutnya.
“Hahahaha. Lo tuh ya, bisa-bisa gue kena penuaan dini deh kalau deket-deket sama lo terus. Ketawa mulu habisnya!” seru Millie memukul pelan lengan kanan Alaska.
“Hahahah, sorry.”
Millie pun langsung memberikan sepiring kecil yang berisikan satu potong kue pie strawberry kepada Alaska, ia tidak mau lelaki itu mati kelaparan hanya karena tidak memakan apapun saat ini.
Sorot pandang Alaska kini terfokus kepada Millie, ia sedikit tidak menyangka bisa berteman dengan gadis seunik itu. Tidak pernah rasanya Alaska merasa terbuka dengan seseorang yang asing dan baru saja datang ke dalam kehidupannya.
“Millie,” panggil Alaska.
“Ya?”
“Tadi pagi, lo bilang kan kalau lo punya temen yang sama nasibnya kayak lo, harus keluar dari grup theatre itu. Nah, namanya siapa? Gue boleh tau juga ga?” tanya Alaska. Millie pun langsung memberitahukannya perihal teman dekatnya yang tak lain adalah Dylan.
Alaska mencerna semua kalimat yang Millie ucapkan sembari memakan kue pie yang berada di tangannya. Alaska bisa melihat gadis itu tampak sangat bersemangat menceritakan siapa temannya tersebut.
“Woah, your friend is really cool, Millie. I hope I can be friends with him too,” ucap Alaska ketika Millie sudah selesai dengan penjelasannya.
Millie mengangguk. Ingatannya tiba-tiba teringat dengan kecerobohannya beberapa menit yang lalu. Ia tidak sengaja melanggar janjinya kepada Alaska, dan Millie tahu, dirinya harus bertanggung jawab dengan hal itu.
“Oh ya, Alaska. Uh… I just wanna tell you something,” ucap Millie. Alaska yang tengah menyantap pie tersebut pun langsung berhenti sebentar.
“Bilang aja.”
“I accidentally broke your promise… I'm so sorry. Gue ga sengaja bilang ke Dylan tentang keberadaan lo sekarang. BUT I SWEAR, Dylan anaknya bisa jaga rahasia kok! Nanti gue suruh dia janji juga deh!” Millie sedikit berkeringat, tampangnya terlihat panik dan merasa bersalah. Alaska yang melihatnya pun hanya tertawa, ternyata gadis itu memang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Hahahaha chill out, Mill. Ga perlu terlalu dipikirin. Seengganya lo ga separah kakak gue, Atlas,” sahut Alaska.
“Emangnya kakak lo kenapa?” tanya Millie.
“Dia pernah post insta story yang isinya gue lagi makan sereal. Disitu tuh, gue baru dua tahun mutusin buat stop nulis dan ngilang. Terus, beberapa menit setelahnya, email gue langsung penuh deh sama pertanyaan-pertanyaan kalau gue masih hidup kah, atau is he okay? Dan lain-lain. So funny,” jawab Alaska sedikit tergelitik jika harus mengingat momentnya dengan Atlas.
“He's just innocent I gues,” sahut Millie sembari tertawa kecil.
Binar-binar kedua bola mata terlihat dari sudut pandang keduanya. Millie nampak lega ketika mengetahui Alaska tidak merasa marah dengan kecerobohannya, malah, Alaska membuat candaan atas janji yang keduanya buat tadi pagi.
“Alaska, look! The sunset is coming!” Millie menepuk bahu Alaska ketika matahari mulai menenggelamkan dirinya di balik awan yang mulai berganti dengan suasana malam. Kucing yang Alaska berinama Ginger pun tiba-tiba berlari entah kemana, ia sangat cepat menghilang dari pandangan Alaska maupun Millie.
“Ginger! Where are you going!” teriak Alaska.
Helaan napas tercipta, Alaska pun menghiraukan kucing itu dan beralih menikmati terbenamnya matahari dari atas bukit Primrose Hill bersama dengan sepotong pie strawberry, satu kotak susu, dan juga beberapa obrolan yang dilontarkan keduanya sudah cukup membuat suasana menjadi semakin hangat.
Bintang-bintang mulai bermunculan, langit sore mulai berganti malam. Tak ada yang lebih menyenangkan selain bertukar obrolan dengan orang yang memiliki alur pikiran serupa.
They're just trying to learn about each other's interests.
“I've never felt this safe with anyone before. Like, your positive aura is very strong, not gonna lie.” Kalimat itu membuat kedua pipi Alaska sedikit memerah.
“Thank you, I'm so happy to hear that statement,” sahut Alaska.
Semua makanan dan minuman sudah habis. Millie dan Alaska kemudian membereskan semuanya bersama kecuali dengan kain pikniknya, keduanya tampak masih ingin berbincang sebentar sebelum malam semakin larut.
“Alaska,” panggil Millie. Keduanya kini tengah duduk memandangi langit yang sama.
“Here.”
“I don't know how to say it but I just wanna say, thank you. Thank you for being so vulnerable and willing to share stories with me. Actually we talked a lot, like… some personal things, I guess…?” ucap Millie yang membuat Alaska tersenyum tipis.
“Yes, we do. A lot,” sahut Alaska.
“It was nice to meet you, Millie. Thank you,” ucap Alaska yang langsung diangguki Millie.
“Sure, it was lovely meeting you.”
Keduanya saling menyimpan senyuman satu sama lain. Alaska menatap ke arah langit malam, kedua matanya tak lepas dari gugusan bintang yang sangat menarik perhatiannya saat ini.
Alaska suka dengan benda ruang angkasa. Sebenernya, apa yang tidak disukai lelaki itu selain kucing bersyal kuning yang baru saja pergi meninggalkannya tadi.
“Millie, do you have a plan now?” tanya Alaska. Millie yang melihatnya terfokus dengan langit malam pun ikut memindahkan pandangannya ke atas langit sana.
“I don't think I have a plan. Umh… I just wanna be free and explore the sky as much as I wanna know every corner di dunia ini. That's enough for me. How about you?” tanya balik Millie.
“I don't know… I just miss my old self, now it's changed a lot. I can't be a shining and free star anymore.” Jawaban Alaska membuat Millie terdiam. Banyak pertanyaan yang ingin dirinya tanyakan kepada lelaki itu. Namun, Millie memilih untuk memendamnya. Ia rasa, ini belum waktu yang pas untuk Alaska menceritakan tentang dirinya lebih jauh lagi kepada seorang gadis yang baru saja ia kenal.
“You can still be a shining star up there. If the light dims, that's okay. At least you can still be a part of the stars that still shine in the sky. You know, not everyone can be a part of them,” ucap Millie kepada Alaska.
“Same with you. You can go explore the sky up there, if you miss that's okay, at least you don't get hurt and you will land among the stars,” sahut Alaska. Kini ia menundukkan pandangannya. Helaan napas terdengar, beberapa orang masih berlalu lalang untuk mengambil gambar dari langit yang sedang menunjukkan keindahannya tersebut.
Angin berhembus kencang, udara semakin terasa dingin hingga menusuk tulang. Alaska masih terpaku dengan pandangannya. Sampai beberapa tetes darah segar jatuh mengenai tanah, ia pun tersadar bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini.
“Alaska you're bleeding!” seru Millie yang terkejut ketika melihat hidung Alaska mulai mengeluarkan darah segar.
Millie langsung memintanya untuk diam, gadis itu dengan cepat membuka syal miliknya lalu menahan dan mengusapkan darah tersebut dengan syal itu pelan-pelan. Alaska ternyata memiliki alergi kepada udara dingin. Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada musim atau cuaca dingin ketika banyak terjadi infeksi saluran pernapasan atas dan ketika suhu serta kelembapan naik turun secara drastis.
“You okay?? Kenapa ga ngasih tau gue kalau lo punya alergi dingin kayak gini sih?” tanya Millie yang khawatir, gadis itu sangat sangat khawatir karena, Millie adalah orang yang selalu sigap dan protektif dengan hal yang berbau dengan kesehatan.
“I'm so sorry Millie, gue ga ngira bakal mimisan kayak gini,” sahut Alaska.
Millie terus menahan hidung Alaska dengan syal miliknya. Kedua tangan yang tak sibuk kini bertemu satu sama lain. Millie menggenggam erat tangan kanan Alaska yang terasa sangat dingin. “Tangan lo dingin banget.”
Beberapa menit kemudian, aliran darah dari hidung Alaska pun berhenti mengalir. Keduanya tampak lega dan Millie pun langsung mengajak Alaska untuk kembali pulang ke rumah sebelum malam terasa semakin dingin.
“Kita pulang aja ya sekarang? Udaranya makin dingin,” ajak Millie.
“Gue anterin ya? Gue bawa mobil kok di bawah,” tawar Alaska.
“Ga usah, lo mending pulang aja terus istirahat. Jangan keluyuran lagi,” tolak Millie.
“Jangan di tolak dong, gue ga mau cewek pulang sendirian malem-malem gini. Orang jahat bisa ada di mana aja tau.” Alaska terus membujuk gadis itu agar ikut bersamanya. Sebenarnya, Alaska juga merasa tidak enak karena sudah merepotkan Millie sedari tadi.
“Mmmm, ya udah deh. Ayo!”
1 note
·
View note