#30hbc2301
Explore tagged Tumblr posts
triastariirfiani · 2 years ago
Text
Kadang-kadang, hanya perlu visualisasi sesederhana momen pesawat take off untuk menyadari betapa kita perlu arahan dan bimbingan dari Allah yang lebih melihat dan jauh lebih tahu.
Beberapa hari yang lalu bertolak ke Ibu kota karena pekerjaan. Meski bukan yang pertama, tetap saja rasa khawatir melanda sejak h-3 dengan adanya pengumuman cuaca ekstrim dari BMKG. Ditambah dengan pesawat yang sempat delay karena cuaca. Ketika pesawat lepas landas, berada di udara berjam-jam sampai kembali mendarat dengan selamat. Rasa yang tidak biasa.
Lucu ya manusia. Begitu kendali diambil dari diri kita, saat itu pula pikiran dipenuhi dengan hal yang tidak perlu. Bagaimana bila terjadi A, B, C? What if??
Kendali disini adalah kendali pesawat yang sepenuhnya dikontrol oleh pilot. Pilot yang mengendalikan hingga selamat sampai tujuan.
Padahal harusnya ketika kita sudah memasrahkan diri sepenuhnya ya tidak akan terjadi apa-apa. Kita hanya perlu fokus dan mampu mengendalikan diri dari segala pikiran pikiran yang membuat kita sendiri was-was. Adalah IMAN dan percaya sepenuhnya kepada-Nya, kepada yang bertugas menjalankan amanahnya bahwa akan selalu mengedepankan keselamatan.
Tuh Kan, pas bangun tahu-tahu udah landing aja.
- 1 Januari 2023 -
14 notes · View notes
narashit · 2 years ago
Text
29 + 4 = 31
Ia yang pernah terperosok akan berusaha sekeras mungkin. Ketika seseorang berada dalam kegelapan tiada ujung, pendar cahaya barang sedikit akan sangat berarti. Ia akan berlari menghampirinya. Menyusuri lorong-lorong bernama hidup sambil menginjak tahi, berpapasan dengan bajingan, bahkan terkilir sampai kesakitan. Barangkali hanya untuk bersyukur dan berterima kasih. Atau menggantungkan kegelapan yang bertahun-tahun menyelimutinya. Kemudian merepotkan dan membuat kesal.
Aku ingin memulai ini. Aku harus memulai ini. Meski ini cuma percakapan antara aku dan diriku sendiri. Tapi kau boleh ikut campur. Menambah warna baru. Menghapus bagian-bagian yang mengganggu dan tak penting. Mengawasiku agar tidak melewati batas. Atau sekadar melihatku sebagai bahan perbandingan. Tapi aku ingin memulai ini. Aku harus memulai ini.
31 hari bukanlah waktu yang singkat. Dan waktu adalah makhluk paling seenaknya sendiri di jagat raya yang kita tempati. Sepuluh detik lalu kau bisa mengiyakan sebuah ajakan, kemudian waktu memaksa pikiranmu mencari kemungkinan jawaban lain. Bagimu waktu adalah keputusan. Sedangkan baginya, ia melewatkan atau memaksakan sebuah kesempatan. Bagimu waktu adalah jalan keluar dan tempat lebih terang. Sedangkan baginya, waktu adalah musuh paling menjengkelkan yang meninggalkan bekas luka gigitan.
31 hari memang singkat. Ia hanya menyuruhmu untuk membayar layanan internet, produk perawatan wajah, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya transportasi, biaya makan, dan barangkali, biaya perawatan jiwa. Tapi di antara lintasannya yang singkat, ia masih sempat menghajarmu hingga memar. Meninggalkan perasaan sakit yang kau tak tahu obatnya. Aku belum pernah mendengar tentang obat pereda rasa sakit disebabkan waktu. Kalau kau melihatnya, tolong beritahu aku.
31 hari hanyalah 29 hari ditambah 4. Semua orang tahu itu dan aku yakin kau bisa berhitung. Kau mungkin bisa menghabiskan 21 hari di antaranya dengan bekerja, kemudian beristirahat, kemudian berputar-putar di dalam kepalamu sendiri. Beberapa sisanya bisa kau gunakan untuk mencuci kain seprai, sepatu, dan belanja celana dalam baru. Beberapa lagi bisa kau gunakan untuk bepergian bersama orang yang kau sayang, lalu mencuci kain seprai, sepatu, dan belanja celana dalam baru. Sisanya, barangkali ingin kau habiskan dengan bermalas-malasan di kamar, ruang tengah, atau teras rumahmu, kemudian mencuci kain seprai, sepatu dan belanja celana dalam baru.
31 hari hanyalah 31 hari seperti 31 hari mana pun yang pernah kau lalui. Barangkali seperti itu. Aku tidak tahu. Aku bukan ahli nujum yang mampu menebak apakah kau sedang kepingin makan jagung anjing atau minum jus mengkudu. Oleh karena itu, ceritakan padaku tentang hari-harimu selama 31 hari yang akan, dan semoga dapat, kau lalui. Selesaikan. Kemudian diamlah, tolong dengarkan ceritaku juga.
#30haribercerita #30hbc2301
14 notes · View notes
ermunlaila · 2 years ago
Text
3/365*365 - Bulan dan Bintang
Malam ini ku kembali duduk di balkon sambil memandangnya
Perkenalkan, namanya bintang
Dia berkilau cukup terang
Cahayanya menyinari seisi ruang yang pernah kosong
Tapi...
Dia tak pernah bisa ku gapai
Hanya bisa ku pandang
.
Hingga suatu hari
Dia bertemu dengan bulan
Yang sedang berjuang untuk bersinar setelah hari hujan
Lalu mereka memutuskan untuk beriringan bersama
Menghiasi ruang angkasa dengan gemerlap cahayanya
.
Sedangkan aku?
Masih di sini
Hanya bisa menyaksikan mereka tertawa bahagia
Dari bumi
7 notes · View notes
annisaldj · 1 year ago
Text
Melanjutkan yang pernah dimulai #30HariBercerita
[Bercerita]
Saya bisa menulis tapi lebih suka membaca. Saya lebih sering mendengarkan maka kesulitan untuk bercerita.
Ada banyak sekali cerita, setiap hari selalu ada cerita, 365 hari di 2022. Tapi hampir lebih dari setengahnya tidak bisa saya ceritakan dengan baik, saya bingung dan saya mikir, cerita mana yang harus dibagi dan cerita mana yang harus disimpan baik-baik dan dibiarkan saja lalu lupa (yang nanti mungkin keingat lagi jikalau ada kejadian yang bersinggungan)
Selain tidak terbiasa bercerita, komitmen juga bukan hal yang mudah. Keinginan Ikut 30 hari bercerita sudah sejak tahun 2020 tapi saya selalu maju mundur.
Sama halnya kayak awal-awal ngebiasain diri baca surat Al-Waqiah selama 30 Hari, ada satu atau dua hari yang bolong, entah ditunda sampai ketiduran atau lupa karena urusan dunia yang tiada habisnya. Hahah.
Yang pasti coba aja dulu. Ala bisa karena biasa. Karena apapun bentuk cerita yang senang, sedih, sakit, bahagia, pahit, manis, cerita itu punya saya, saya rasakan, saya simpan dan patut dirayakan.
Selamat tahun baru dan selamat bercerita!
0 notes
mamindmine · 1 year ago
Text
Nulis
Halo semuanya. Apakabar kalian saat baca ini? Hehe aku berharap kalian baik-baik saja ya.
Bermula dari keinginanku melatih komunikasi, aku ingin latihan menulis untuk merapihkan caraku menyampaikan pendapat. Menulis melatihku berpikir berurutan dengan mempertimbangkan faktor intrinsik dan ekstrinsik saat aku menulis. Aku ingin belajar beropini dengan baik hehe.
Bulan september tanggal 1 ini aku berniat ikut challenge 30 hari bercerita di instagram. Berhubung aku kekurangan stok foto, sekalian aja aku bisa nulis di sini supaya bisa panjang. Aku belum familiar sama threads btw.
Aku sudah lama gak nulis, jadi mungkin bakal agak banyak penyesuaian. Mungkin malah itu yang aku cari. Semoga tantanganku ini membuahkan hasil yaa.
See you!
0 notes
rainilamsari · 2 years ago
Text
rasanya lucu ketika ada yang bilang, "lagi happy banget kayaknya, nih." XD padahal dalam hati justruu sebaliknya, lagi berdarah-darah tapi seru ternyata diketawain aja, dicengirin, disenyumin, wkwk.
tapi ini cuma sebagian momentum aja, ya, nggak berarti setiap senyum dan cengar-cengir adalah topeng. ini dilakukan dalam rangka ikhtiar berdamai dengan keadaan, supaya bisa lebih mindfull, menerima dan menikmati kasih sayang-Nya. alhamdulillah ala kulli hal..
berharap, terpancarnya aura kebahagiaan yang ditangkap sekitar jadi wasilah menjemput kebahagiaan beneran. aamiin! ^^
bismillah, 2023, anw!
Lihat orang-orang yang tersenyum itu. Di belakangnya bisa jadi ada segudang beban menumpuk. Namun mereka memilih tersenyum karena mereka tahu...
Mereka sudah tahu bahwa sedih terus itu menguras tenaga, mengeluhkan takdir membuat kaku tangan dan kaki untuk berkarya.
Mereka menangis sampai sesenggukan jika diperlukan. Mereka tersungkur sampai demam ketika lelah menampar badan. Tapi setelah itu mereka bangun lagi. Mereka hadir lagi.
Mereka tahu hidup itu bergelombang; setelah turun ia akan meninggi. Setelah tinggi pun ada masanya jatuh lagi.
Tapi mereka paham bahwa hidup adalah anugerah terbaik yang Allah berikan. Mereka kembali tersenyum karena tahu bahwa masa depannya ada di tangan Allah yang sempurna rencana-Nya.
Maka buat apa menangis terus, batin mereka. Buat apa mengeluh terus, itu tak mengubah apa-apa.
—Bekasi, 21 Desember 2022
328 notes · View notes
nqamariah · 2 years ago
Text
REVOLUSI
Sekali lagi mengikuti satu kali masa revolusi bumi, 365 hari.
Tahun 2022 mungkin rasa²nya seperti roller coaster. Ada masa semua baik tp seringkali merasa tidak cocok atau merasa bukan di kondisi yang tepat. Tidak sedikit merasa seperti dalam tempurung.
2022 banyak hal besar dan pertama terjadi. Banyak hal yang dilepas demi hal baru. Banyak hal diusahakan tapi tidak berujung sesuai harapan. Ikut berevolusi dengan bumi membuat isi kepala juga ikut berputar setiap saat. Hal yang jauh didepan terasa sudah didepan mata. Hal yang didepan mata justru terasa makin jauh, ahh sepertinya Teori Relativitas Einstein turut merecoki.
Belum genap matahari pertama di tahun 2023 terbenam sudah terlalu beragam hal menghampiri. Apresiasi untuk semua tokoh yang berhasil menyelesaikan panggungnya. Semoga akan lebih banyak hal baik yang ikut mengiringi revolusi bersama.
0 notes
newcomers6 · 2 years ago
Photo
Tumblr media
merasa, “br tw gw.” Salah satu keseruan mengikuti event #30haribercerita adalah selain bisa berbagi kisah di media ini kita juga bisa membaca tulisan dari partisipan lain yang tentunya tidak kalah menarik dari milik sendiri atau bahkan lebih wow. Apalagi yang sampai dipos ulang oleh admin terlebih yang dua kali. #Barutau saya temui satu-dua. Terbilang relatif banyak pengikut serta event bercerita di awal tahun ini. Di hari pertama saja hampir tembus sepuluh ribu tagar #30hbc2301. #Barutau saya ada kenalan yang juga mengikuti event ini. Beberapa tahu karena saya mengikuti mereka, ada juga yang tidak sengaja saya temukan saat iseng menjelajah akun @30haribercerita. Kebetulan yang bersangkutan meninggalkan komentar di salah satu unggahan admin. Saya buka akun itu dan #barutau ternyata dia telah berpartisipasi sejak beberapa tahun lalu. Saya gulir halaman pengguna itu ke tahun-tahun lawas dan membaca tulisannya sembari berhati-hati agar tidak terpencet suka. Asyik saja membaca cerita dari orang yang dikenal seolah ada sisi lain yang tidak ditunjukannya saat saling bertegur sapa. Sudah barang tentu yang bersangkutan juga ikut #30haribercerita tahun ini. Saya pun diam-diam mengapresiasi tanpa mengikuti. Dia tergolong cukup aktif dan termasuk klub anti-rapel. Saya baca setiap hari sampai dapat seminggu, sepuluh tahun, jarak, screenshot hingga dear. Namun, tiba-tiba di hari #30hbc2322 saat saya hendak setor bacaan di akun miliknya, saya hanya menemui halaman putih seperti gambar di atas dengan ikon kamera dan keterangan “belum ada pos.” Saya langsung bertanya-tanya ada apakah gerangan tiba-tiba orang ini menghapus seluruh tulisannya? Dan mengganti foto profil menjadi latar hitam. Saya buka di komputer juga tertulis, “Halaman tidak ditemukan.” #Barutau setelah saya dalami di Google kemungkinan saya diblokir. Hah! Saya terkejut. Apa salah saya sampai diblokir? Darimana yang bersangkutan tahu saya mendatangi halaman profilnya? Padahal tidak sekalipun terketuk Ikuti atau Suka. Untuk membuktikannya saya coba buka melalui akun lain dan walla. Sampai hari ini manusia itu masih rajin bercerita. Tadinya #barutau jadi #cukuptau lah ya. #30hbc2325 #30hbc23barutau #ckptw😒 https://www.instagram.com/p/Cn1GszCpxli/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
spaciousday-blog · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Berbicara waktu yang tidak bisa diputar kembali (apalagi dijilat dan dicelupin), kita harus belajar untuk mengconvert waktu menjadi moment yang berharga. Buat saya, salah satu moment berharga adalah makan bersama keluarga dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Apalagi mencoba makanan baru atau experience baru yang mungkin jaman orangtua kita muda dulu belum pernah coba🥹 . . . . #30haribercerita #30hbc2301 https://www.instagram.com/p/Cm9HhBorYo6qSpThKbN-3DyAWo8p-ui7LMPUgE0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
secondsense2 · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Mari kita mulai dengan sebuah buku yang berjudul “Yuk, nulis cerpen yuk” karya Mohammad Diponegoro. Buku tersebut menceritakan tentang seseorang yang saya sendiri lupa siapa tepatnya, yang mana ia secara cerdas memanfaatkan “Jin Ifrit” di dalam kepalanya. Setiap malam menjelang tidur, ia akan memilih satu masalah, lalu menuliskan masalah itu, kemudian membacanya dengan bersuara, lalu meminta alam bawah sadarnya untuk menemukan pemecahan atas masalah tersebut. Ia pun menyediakan beberapa kertas kosong dan pena di meja samping tempat tidurnya. Nantinya begitu ia terbangun, ia akan mencatat apapun yang terjadi dalam mimpinya. Ia memperlakukan mimpi itu sebagai jawaban bawah sadar atas permintaannya dan selalu mempercayai alam bawah sadarnya sebagai pemecah masalah. Mungkin bagi sebagian besar orang akan menganganggap kebiasaan tersebut merupakan hal yang aneh, tapi bagiku itu adalah satu kebiasaan berharga yang sudah bertahun-tahun saya tinggalkan. Oleh karena itu untuk mengembalikan kebiasaan yang saya tinggalkan tersebut, saya akan menuliskan semuanya tentunya dengan sependek bahasa yang saya ketahui dan membagikannya di media yang berbeda. Tentunya sambil mengikuti tantangan dari @30haribercerita. Semoga nantinya tidak berhenti dan akan terus menjadi pilihan cara untuk menceritakan segala hal yang terjadi #30haribercerita #30hbc2301 #30hbc23 https://www.instagram.com/p/Cm4SktFPI6Z/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
ariliaw27 · 2 years ago
Text
Yuk bisa yuk
Ini tulisan di sebuah warung makan yang sepertinya untuk lucu-lucuan saja. Tapi kalau ditelaah dari sisi lain, rasanya jadi aneh.
Tumblr media
Kenapa ngomongin teman ya?
Apa ya yang biasanya dibahas dari si 'teman' tersebut?
Beberapa waktu lalu saya mengalami dua hal yang agak menyentil diri saya. Yang pertama adalah saya mendapatkan fakta bahwa saya pernah menjadi bahan pembicaraan rekan kerja yang sesungguhnya mereka bukan teman dekat saya dan bukan kerabat dekat, dan bahkan isu yang menjadi perbincangan adalah hal yang tidak pernah mereka diskusikan dengan saya, alias mereka ngomongin di belakang saya.
Fakta kedua yang saya dapati adalah setelah berbincang dengan teman saya, kalau tidak salah setelah kami berdiskusi tentang rekan kami yang lain, yang dialognya kurang lebih seperti ini, "tapi kita tuh sama aja nggak sih kayak mereka?" Kata teman saya.
"Maksudnya?" Tanya saya tidak mengerti.
"Kita tuh ngomongin orang yang ngomongin orang lain--Yang kepo dengan urusan orang lain. Jadi kita sama aja kayak mereka."
Mendengar kalimat teman saya, seketika saya menolak untuk termasuk kaum yang disebutkan teman saya tadi. No no no!
Sejak saat itu saya berusaha untuk tidak menjadi seperti yang teman saya katakan. Kalaupun sebelum percakapan saya dengan teman saya malam itu saya adalah manusia yang kepo dan suka ngomongin orang lain, maka setelah itu saya berusaha mengurangi hal itu. Sebisa mungkin tidak terlibat dalam lingkaran yang penuh dengan jebakan betmen; lingkaran diskusi yang tampak seru karena seolah-olah mendapatkan informasi panas aktual namun ternyata tidak dapat dipercaya. Rasanya zonk dan saya pribadi kadang merasa bersalah kepada si teman yang dibicarakan dan menyesal jika percaya dengan informasi yang salah.
Masih banyak loh yang bisa diomongin selain ngomongin teman sendiri. Kalau ngomongin kebaikannya dan bikin kita termotivasi untuk ikut jadi lebih baik sih nggak apa-apa. Tapi bahkan ngomongin kebaikan orang lain aja berpotensi menimbulkan keburukan, misalnya malah jadi sirik, iri dengki, atau merasa terpuruk dan jadi paling malang dibandingkan nasib baik orang lain.
Yuk bisa yuk kurang-kurangin ngomongin teman. Walaupun godaannya besar, insyaa Allah nggak menyesal menjauhi lingkaran yang banyak jebakan betmennya itu.
0 notes
riaafifah · 2 years ago
Photo
Tumblr media
2022 Mengajarkanku Bahwa Berkata “Cukup” Juga Perlu Terkadang yang terlihat sehat bukan berarti tidak sedang sakit. Terkadang yang terlihat kuat bukan berarti tidak sedang lelah. Bisa jadi raganya sehat namun hatinya sakit bersimba darah. Bisa jadi raganya kuat namun pikirannya lelah, cemas mengembara kemana-mana. Tak apa untuk berkata “sudah, cukup ya, berikan jeda”. Pulanglah sebentar ke palung hatimu dan tanyakan “kamu mau apa?” Berupa-rupa maunya yang seringkali kau abaikan demi, demi apa? Demi bahagia semu yang ternyata hanya selewat saja. Selain menjadi baik pada orang lain, menjadi baik terhadap dirimu sendiri tidak kalah pentingnya. Jika lelah, istirahat dulu ya. Jika orang-orang sudah keterlaluan mempermainkan perasaanmu, pergi pun tak apa. Kau terlalu berharga untuk membiarkan batinmu terluka demi sesiapa yang tentangmu bahkan tak tahu apa-apa. Malang, 1 Januari 2023 #30haribercerita #30hbc2301 https://www.instagram.com/p/Cm4KpQMh2IZ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Tumblr media
Seandainya kamu bisa mengulang waktu untuk mengubah cerita, kamu mau?
Jawabannya tidak. Tidak perlu.
Sudah cukup seperti ini. Siapa yang bisa jamin, kalau mengulang kembali, saya akan bisa di titik ini. Jangan sampai saya malah akan mundur jauh sekali. Jangan sampai ada pemahaman-pemahaman yang tidak bisa saya dapat karena mengubah kondisi yang tidak saya inginkan, pemahaman yang sangat mahal.
Tentu ada hal-hal yang saya harap bisa berbeda. Tapi sungguh, perjuangan sampai ke titik ini layak disyukuri serta dihargai. Dan Tuhanku sudah memilihkan cerita paling baik dengan segala Rahman dan Rahimnya. Maka pintu seandainya ini cukup dijadikan bahan renungan, untuk perbaikan di langkah selanjutnya. Bukan untuk dijadikan simpanan yang akan memberatkan.
Seperti judul buku Tere Liye, daun yang jatuh takkan membenci angin. Allah Ta'ala sudah menuliskan cerita kita. Keputusan-keputusan kita di masa lalu telah menjadi warna dalam cerita itu. Kita yang belum matang, kita yang berproses, maafkan. Dan atas segala takdir terbaik, semoga kita dimampukan untuk bersyukur di antara ataupun di ujung sabar (yang panjang).
Am. 010123.
0 notes
ermunlaila · 2 years ago
Text
31/365*2023 - Tentang Hujan (25)
Hujan turun begitu derasnya. Aku, Farah dan Kamal masih terjebak di kantor klien. Kita juga tidak membawa kendaraan. Kita datang ke kantor klien diantar mobil kantor yang kebetulan akan menjemput pak bos dekat tempat kita rapat. Rencananya kita pulang menggunakan taksi online, tapi seperti biasa, sedikit lebih sulit menemukan driver ketika hari hujan.
"Mau nunggu bentar atau nekat nih jalan ke shelter busway?" Tanya Kamal.
"Kalo liat dari awannya gelap merata, kayanya sih bakal lama hujannya. Kalo mau stay di sini dulu aku buka laptop lagi nih."
"Aku juga deh." Lanjut Farah.
"Oke kita tunggu dulu ya kalo gitu, semoga segera mereda." Kata Kamal
Seperti dejavu. Kata-kata yang keluar dari mulutku tak lain adalah kalimat yang pernah di lontarkan Dienar saat itu. Argh!!! Ingatanku akan hujan kenapa sangat melekat denganmu Dienarsky. Maafkan aku yang masih saja mengusikmu dengan menyebut namamu di fikiranku.
2 notes · View notes
nadianantama · 2 years ago
Photo
Tumblr media
#30haribercerita #30hbc2301 I know🤣 Pas momennya 30 hari bercerita tiap bulan Januari. Sudah lama tidak berisik di akun utama. Gak papa kita liat dari 30 hari ini akan bolong berapa banyak. Setelah tgl 31 Januari 2023 akan aku archive postingan-postinganku ini. Kenapa memutuskan pake akun ini buat "spam"? Gak tau, moodnya disitu aja. Bisa ke integrasi ke tumblr juga sekalian diisi tumblrnya. Share ke Twitter gak ya? Twitterku sudah sangat sampah jadi gak perlu dikasih sampah lagi. Yang baru tau gaya tulisanku. Selamat mengenal dan tau betapa randomnya isi tulisan ini bahkan bahasanya. Gak sabar mengeluarkan foto2 throw back tahun lalu atau kapan taun. Gak sabar juga untuk membuat mood ini up buat posting. Caption buat fotonya .. Senang mendapatkan objek yang pas untuk diabadikan di kamera. Mencoba gak banyak foto karena memori juga terbatas dan agar tidak rumit saat memilih dan memilah foto yang akan di upload. 📸: @qryaina https://www.instagram.com/p/Cm37iaqpRXvIiwGf9ZAQd3L9xJBR8VaFLUg8IE0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
enykureny21 · 2 years ago
Photo
Tumblr media
01/30 Awal (tahun) baru Bismillah.. Ini adalah tahun ke-5 saya bercerita. Diawali dengan mengingat nikmat-Nya, diiringi oleh rintikan berkah yang terjun bebas dari langit. “Menambah syahdu, memupuk rindu, di kala tahun yang baru jatuh pada hari minggu”, mungkin begitu kata para pujangga roman picisan. 2022.. Menyisakan memori berharga akan pelajaran, harapan, perjuangan, persahabatan, perjalanan, pertemuan, kehilangan, kenyataan, penerimaan, tawa nan bahagia, dan berbagai emosi jiwa lainnya. Ketika seseorang pernah menampar jiwa saya dengan berkata : “mungkin kamu kurang… . . Bersyukur” Jleb.. “Apa iya?” “Masa sih?” “Jangan ngadi2 deh” “Tahu apa kamu soal saya?” Begitulah, cara otak manusia memproteksi diri sendiri padahal bisa jadi itu adalah cerminan dari keegoisan yang lahir atas dasar validasi perasaan. Yang cukup berbahaya, seringkali bahkan, lagi-lagi sebagai manusia, kita merasa lebih memahami diri sendiri ketimbang orang lain. 2023… Banyak orang memposting akan doa, harapan dan resolusi di awal tahun yang baru. Awal baru, dunia baru, kisah baru, dan semoga segala hal baik nan berkah baru. Kira2, Allah bakal kasih kejutan apa dan bawa saya kemana di tahun ini ya? Oh iya, bicara Resolusi, saya pikir “bisa lebih banyak bersyukur dan menghargai diri sendiri” adalah resolusi saya di tahun ini. Mari menghargai diri sendiri selagi terus bertumbuh. @30haribercerita #30hbc2301 #30haribercerita #awalbaru #tahunbaru #newyear #newyear2023 #ceritaeny #anyer (at Pantai Anyer) https://www.instagram.com/p/Cm31ze2L-Mu/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes