#GELAS AJAIB
Explore tagged Tumblr posts
olehbintang · 1 year ago
Text
Tumblr media
Hari Ini Hari Minggu
- Oleh Bintang
Ke halaman malam itu risau datang tak kenal waktu. Aku merebah kasur di antara semak belukar dan rerumputan. Nyatanya pagi tak perlu dinanti, gelas terisi dengan sendirinya.
Bujuk sang fajar menerpa kapal yang sedang ku dayung, wanginya semerbak roti terbelah kukus menjadi dua. Ah, aku yang terlalu nyata.
Cermin terlalu ajaib di belakang sana, bayangan menjelma aku yang senang bercanda. Oh, kran air lupa ku matikan, gemericik airnya membuatku bungkam.
Wajahku terlalu kusut-kusam, hidungku tersendat dan mata memerah. Kopi tinggal seteguk, roti separuh tak tersentuh, jam dinding berdetak lebih cepat dari biasanya.
Cepat! Waktu sudah menunjukkan pukul setengah!
"Setengah apa?" Kataku sambil menyeruput sisa waktu. Telinga ku pasang, ambil kancing dan tas selempang, ini waktunya pembalasan.
Kota terlihat begitu sibuk. Ah, perasaanku saja-mungkin. Orang-orang terlalu serius, wajahnya mengeras serupa sumpah yang tertindas. Nikmati saja dulu, waktu kita tinggal separuh.
Satu lembar telah pulang ke pelukan tuannya, pintu hijau itu ku geser perlahan-berdenyit. Barang telah tertata di antara kata, apron setengah jadi hampir kupasang. Hey, suara itu terdengar lagi; gemericik air yang lupa kumatikan, sialnya kran itu terbawa sampai mati.
Orang-orang berlalu-lalang membawakan senyum yang tidak seberapa itu. Tiba waktunya membakar batang ketenangan, tembakaunya menghitam, bara api mencekam.
"Aku perlu menulis, apapun itu."
Mulutku bisu, jari jemari menuliskan apa yang ada di kepala. Jadilah, terkumpul beberapa paragraf tanpa revisi, tanpa suntingan. Tulisan ini, satu kali saja. Aku tak ingin menyuntingnya, biarlah apa adanya. Dan, selesai.
-bintang
2 notes · View notes
dinaandme · 2 years ago
Text
Goals
Semua orang mau sukses. Mungkin 99,99% orang di dunia akan menjawab demikian. Penyeru paling tinggi adalah kaula muda. Quarter life crisis telah banyak dilalui dengan ombang ambing seruan mental health dan semangat dalam mempertebal pundi-pundi tabungan. Sayangnya tidak semua orang bisa menjawab satu pertanyaan ini meski mereka memiliki niat yang sangat tinggi untuk mencapai sukses:
Apa rencanamu untuk meraih kesuksesan itu?
Jika ditelisik dari segi mental pekerja, seseorang akan berada pada titik aman kala ia mendapat kepastian cash yang mengalir dalam bulatan angka dalam rekening mereka. Tidak ada ketakutan akan bulan depan krisis bagaimana, asal faktor gaji tebal dan cinta akan ekspektasi pekerjaan sudah sangat menjulang. Ya, itu wajar. Manakala mimpi kebanyakan orang juga demikian maka yang bersangkutan jika sudah mendapat apa yang ia minta, ia akan merasa jauh lebih tenang.
Eh, kata siapa?
Aspek yang ikut meninggi bukan hanya perihal pendapatan. Pengeluaran, akan secara ajaib mengikuti seberapa banyak uangmu yang mengendap di tabungan. Katakanlah satu banding nol koma sembilan puluh lima. Gaya hidup akan otomatis mengikuti, dan kembali manusia tersebut akan merasa kurang.
Siapapun manusia yang membahas tentang uang dan memetakan keuangan mereka akan merasa bahwa bahasan ini cukup krusial. Perihal privasi macam gaji pun tidak semua orang bisa mengatakan nominalnya dengan gamblang, meski sebagai contoh atau sharing sekalipun. Meski kesemua tulisan ini merujuk tentang seberapa tebal dompetmu yang sekarang, tapi tidak. Ini tentang bagaimana rencanamu “besok”?
Siapakah yang membuat dirimu mau berjalan? Bergerak ke dapur mengambil gelas dan air saat sedang haus? Meraih handphone beberapa detil setelah bangun pagi? Menyalakan laptop untuk memulai kegiatan baru?
Ya! Itu KAMU.
Kamu bahkan lupa, saat menyalakan handphone pagi itu bukan kebiasaan baik. Kamu tidak takut waktumu terbuang sia-sia untuk mandi misalnya hanya dengan melihat layar kecil itu berharap ada notifikasi yang menarik. Ada pengorbanan.
Sekarang sudah mengerti belum?
3 notes · View notes
bisakimia · 2 months ago
Text
Ajaib Kulit Telurnya Menghilang
Teman-teman heran baca judulnya? Biar gak heran, buktikan saja dengan melakukan percobaan Ajaib Kulit Telurnya Menghilang di bawah ini ya? Yang harus disiapkan: Cangkang telur 1 botol cuka ukuran kecil (bisa dibeli di warung terdekat) Gelas kimia (bisa pake gelas kaca biasa jika tidak ada) Ikuti prosedur berikut: Letakkan cangkang telur di dalam gelas kimia Tuang cuka hingga menutupi…
0 notes
sweetwhisperers · 4 months ago
Text
We Call It Love, Let's Sugar Talk!
Versi Indonesia
Esensi termanis dari hubungan antarmanusia—cinta—dirayakan saat ini, hadirin sekalian. Pada kesempatan istimewa ini, kita semua berkumpul di bawah kanopi gemerlap cahaya dan langit yang cerah dengan penuh janji untuk menemukan, menyampaikan, dan merayakan berbagai rasa cinta dalam perjalanan spesial kami, “We Call It Love, Let's Sugar Talk.”
Salah satu jadwal yang telah kami siapkan akan menampilkan serangkaian sesi "Sugar Talk" di mana kalian sebagai pasangan maupun individu dapat terlibat dalam diskusi ringan dan bermakna tentang cinta bersama The Hearers. Sesi ini akan dipandu oleh hubungan yang dipimpin oleh The Hearers, yang akan berbagi anekdot, wawasan, dan tips dalam memupuk cinta dalam berbagai bentuknya. Baik itu cinta romantis, cinta kekeluargaan, atau cinta diri, setiap aspek akan dirayakan dan dihormati. Selain sesi Sugar Talk, kami akan menyelenggarakan serangkaian aktivitas interaktif, termasuk permainan, misi mini, dan acara, yang dirancang untuk menumbuhkan koneksi dan kesenangan. Saat kalian ikut bersenang-senang, kita akan berkumpul untuk bersulang sepenuh hati, mengangkat gelas untuk merayakan cinta dalam segala bentuknya yang mulia. Dengan sampanye yang berkilauan dan pidato yang menyentuh hati, kita semua akan menghormati kekuatan cinta untuk mengubah, mengangkat, dan menginspirasi.
Saat matahari terbenam dan bintang-bintang mulai mengintip di balik senja, perjalanan kita akan dimulai dengan acara super menyenangkan yang akan menghangatkan hati kalian dengan melodi yang menangkap emosi terdalam hati, karena tujuan kami adalah memastikan kalian semua bisa mengutarakan perasaan yang ada di dalam hati kalian, terutama terhadap diri sendiri untuk 50 hari kedepan. Lagu-lagu yang lembut dan romantis akan mengatur suasana hati, mengajak kalian semua untuk rileks dan membiarkan hati kalian agar lebih terbuka lebar. Warna-warna yang kami pilih menjadi warna utama tentunya menunjukkan suatu makna dan dihiasi dengan dekorasi elegan dalam nuansa merah jambu, kuning, hijau, biru, oranye, dan putih yang kelak akan berubah menjadi negeri ajaib yang unik. Lalu, suasana hati dan jadwal akan diatur dengan rangkaian bunga yang lembut dan lilin yang berkelap-kelip dengan hangat, menciptakan suasana intim yang sempurna untuk percakapan yang menyentuh hati dan momen bersama di antara kita.
Menjelang berakhirnya malam, kami berharap setiap dari kalian nantinya dapat pulang dengan hati yang penuh kehangatan, pikiran yang penuh kenangan manis, dan apresiasi baru atas indahnya cinta.
Terima kasih telah mengunjungi kami di "We Call It Love, Let's Sugar Talk." dan semoga ini mengingatkan kita semua bahwa cinta adalah hal yang paling manis.
0 notes
ibuknyamaryam · 5 months ago
Text
Cerita Sapih Hari ke-4
Hari ini aku belajar lagi komunikasi dengan Maryam, anakku. Menurutku setiap anak itu ajaib, mereka paham apa yang dikatakan orang tuanya. Saat kutanya, bagaimana ia menangis? Dijawabnya hik, hik, dengan gayanya saat menangis. Mengapa ia menangis? Nenen, tidak boleh. Benar juga. Beberapahari ini memang kukatakan padanya ia sudah besar, nen sudah selesai. Boleh minum dari gelas. Minum apa saja boleh asalkan dari gelas. Alhamdulillah ternyata ia mengulanginya. Meskipun dalam prosesnya harus dikatakan berkali-kali, dikomunikasikan berulang-ulang. Namun ia paham. Sesekali masih minta nen saat menjelang tidur. Masih PR buat kami untuk mencari cara menghilangkan kebiasaannya nen menjelang tidur. Untuk komunikasi hari ini terwakili 😊 dari saya. Semoga besok lebih bisa memberikan feedback lebih baik lagi.
0 notes
unartifisial · 7 months ago
Text
Halo, catatan 1.
Hmmm...
Sudah lama sekali rasanya aku tak begini, merasakan sesuati yang kurasakan sekarang, saat menulis ini. Entahlah, cukup sulit menjelaskannya, hatiku berdegup cukup cepat, beberapa detik yang lalu, bahkan aku tersenyum - senyum sendiri, kau tau? Sepertinya aku merasa bahagia. Hehe.
Hasrat menulisku kembali, seperti dulu, ya seperti dulu saat aku setiap waktu menceritakan apapun yang kurasakan, ya! Setiap hari!
Hari ini aku memulainya lagi, karena perasaan ini tak terbendung. Sungguh!
Semalam, aku mendapatkan buku, Tiba -tiba!bukan dapat juga, dipinjamkan lebih tepatnya, tapi tak apa, meskipun bersifat sementara, aku mendapatkannya, buku yang tak kukenal ini! Tiba - tiba!
Buku ini cukup unik, karena aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dengan keadaan sadar, bahwa ia lahir dari Jok sepeda motor. Unik bukan? Menarik!
Dan ternyata benar! BUKU INI AJAIB! ✨🤸🏾‍♂️
Sebenarnya, agendaku semalam adalah melanjutkan melukis untuk persiapan pameranku, karena waktu terus berjalan, dan banyak yang masih ingin ku sampaikan, ku keluarkan, kutuangkan ke kanvas. Jadi aku memutuskan untuk melukis.
Tapi, Ya "tiba - tiba!" Yang terjadi tadi, mempertemukanku tanpa sengaja dengan buku yang tak ku kenal itu. 
Saat aku bertemu dengan buku itu, ia diikuti oleh suara seperti ini, "ini ada buku bagus, bacalah jika suka", kalo tidak salah, aku takut ingatanku tiba - tiba buram karena sehari ini aku sudah minum kopi dua gelas tanpa sarapan~ 
Itulah pertemuanku, dengan buku ajaib ini. Buku ini berjudul "Mimpi orang Sinting" ditulis oleh orang Rusia bernama Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky, ia lahir Minggu Pahing, 11 Novemeber 1821, di Moskow Kekaisaran Rusia. Ia dilahirkan Oleh Maria, yang bersuami Mikhail.
Oke, aku cukup sedikit mengenalnya sekarang, buku ini, dan siapa penulisnya. Dan bagaiamana momen buku ini lahir dihadapanku semalam. 
Akhirnya, semalam, aku tak jadi melukis, setelah aku masuk ruang renungku, aku menengok judul buku ini, dan ya, tentu, ini sangat menarik! Bukan! Bukan karena aku merasa aku orang Sinting juga! 😭 
Menarik saja, bagaimana mimpi yang dibentuk oleh orang sinting? ini patut untuk kupertanyakan, dan membuatku penasaran.
Kubukalah ia, setelah itu kututup lagi, wkwk. Aku lupa menyalakan lisongku, 
sebentar ya, 
kunyalakan dulu...
Okeey sudah, kubuka ia kembali, ku baca pelan pengantarnya, pengantar ini ditulis oleh si penerjemah.
Lalu aku dipersilahkan masuk ke judul pertama, Malam - Malam Putih "Malam Pertama". 
Tapii, diatas judul ini, di pojok kanan atas, ada tulisan 6 baris yang menarik, 
Begini bunyinya,
"Dan apakah sudah suratan takdirnya
Hanya selintas saja dalam hidupnya
Merasuk ke dalam hatimu
Ataukah sudah digariskan sejak mula
Untuk berlabuh sekilas saja
Di tepian hatimu." - Ivan Turgenev
BOOM! wkwkwkkwkwkwk
Maemmmmmmmmmmen ikuuuuuu prapp!!! 
Huwakakkakakak!
Yaa! Di awal saja, aku disambut puisi pendek yang BAJINGAN! fak! Wkwkkwk.
Bahkan aku berpikiran untuk menjawab puisi dengan tulisan, dan kupasangkan dengan beberapa foto lalu ku unggah di akun sosial mediaku! Liat saja disana, wkwk!
Ajaib bukan, jika tidak, terserah, 
tapi menurutku buku ini Ajaib! *Mekso!
Habislah beberapa batang lisong itu hanya untuk merenungi puisi itu lalu menulisnya! 
Dan saat itu juga. Kucukupkan diriku untuk tidak melanjutkan buku itu dulu. Malam itu. 
Aku melanjutkan hening untuk kembali ke tujuanku awal, yaa, berdialog dengan kanvas, kuas dan catku.
. . .
Bersambung.
0 notes
istanagaming-sosmed · 7 months ago
Text
Tumblr media
Pot of Fortune Keberuntungan Irlandia bisa Anda dapatkan di Pot of Fortune. Nikmati negeri ajaib yang subur dan temukan simbol-simbol seperti kartu, topi leprechaun dan gelas bir yang muncul di gulungan 5×4. Simbol Scatter Pot dan Wild Pot dapat muncul di setiap putaran, di mana Wild Pot menggantikan semua simbol. Muncul antara tiga dan lima dari Wild akan memberi hadiah uang instan.
Kungfu4d #slotgacor #videoslucu #Kungfu4d #Movie18 #sorotan #istanagaming
0 notes
careerclass · 8 months ago
Text
Aku dan +1 Perjalananku
Hidup ini ternyata perjalanan antara jatuh dan bangun. Antara lemah dan kuat. Antara sabar dan syukur. Aku pernah mengalami semua hal itu. Bagaimana aku harus bersusah payah meyakinkan diriku bahwa aku bisa. Bagaimana aku harus bersusah payah menyembuhkan luka yang menganga. Bagaimana aku harus melawan diriku untuk segera mencari jalan pulang.
Dari semua perjalanan itu aku menemukan sebuah rumah, namanya career class. Dibalik aku yang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, rumah itu membuat aku bisa terus belajar sedikit demi sedikit. Meski didalamnya aku merasa seperti gelas kosong. Banyak sekali bagian-bagian dari dunia ini yang ternyata aku belum tau. Banyak hal yang aku sadari ternyata aku tertinggal jauh. Aku sempat bertanya-tanya 'bisa gak ya aku ngisi gelas kosongku dan lari mengejar ketertinggalanku?'
Berangkat dari sebuah kalimat ajaib dari salah satu kakak di career class 'terusin aja insecure nya, biar kamu gak kemana-mana', aku semakin meyakinkan diri kalau aku bisa. Kalau aku bisa memenuhi gelas kosongku itu. Toh, gelas yang akan aku penuhi ini pasti akan berbeda isinya dengan orang lain kan?
Pelan-pelan aku mendorong diriku yang sedang lemah ini. Mencoba menutup semua ruang luka, mengobati dengan bertumbuh bersama mereka.
"Gapapa kalo hari ini belum secepat yang lain, +1 nya kita sama orang lain beda kan?" begitu ucapku setiap hari.
Semoga kamu senantiasa mau membersamai aku yaa, CC ku. Cari aku kalau aku hilang, bantu aku mengembalikan semangatku yang sempat hilang itu.
Salam sayang,
dari aku yang hobi bersembunyi.
0 notes
tempatprakerintkjdimedan · 1 year ago
Text
Terlengkap, WA 0821-6807-7725, Jual Souvenir Premium di Medan
sekarang, https://s.id/AdminSouvenir  Jual souvenir pernikahan centong murah di Medan, Jual Souvenir Pernikahan gantungan kunci, Jual Souvenir Pernikahan Gelas di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Gunting kuku, Jual Souvenir Pernikahan piring di Medan, Jual Souvenir Pernikahan islami di Medan, Jual Souvenir Pernikahan lucu di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Alat makan di Medan, Jual Souvenir Pernikahan Aesthetic di Medan, Jual Souvenir Pernikahan kekinian murah di Medan
Tumblr media
Tambahkan Sentuhan Ajaib pada Momen Berharga Anda dengan Souvenir Eksklusif Kami!
Apakah Anda ingin mengabadikan momen-momen tak terlupakan dalam hidup Anda? Souvenir kami adalah kunci untuk mengunci kenangan indah tersebut! Dibuat dengan cinta dan perhatian, setiap souvenir kami tidak hanya sekadar benda, tetapi juga sebuah kisah yang memberi hidup pada momen-momen berharga Anda.
Dari pernikahan hingga ulang tahun, dari pertemuan bisnis hingga reuni keluarga, kami memiliki beragam pilihan souvenir yang akan mencuri perhatian setiap tamu. Desain yang elegan, kualitas yang tak tertandingi, dan rincian yang sempurna membuat souvenir kami jauh berbeda dari yang lainnya.
Jadikan setiap momen istimewa dan bermakna dengan pilihan souvenir yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menyentuh hati. Kunjungi toko kami sekarang dan temukan magisnya mengabadikan waktu dengan souvenir kami. Hanya dengan sedikit sentuhan ajaib, kenangan indah Anda akan terjaga selamanya.
agit souveir sudah berpengalaman dan menjadi pusat souvenir dikota medan. kami menerima berbagai macan jenis souvenir yang bisa kamu pesan. kami juga sudah bekerjasama berbagai macam erusahaan di medan dan memiliki agen di seluruh indonesia menerima souvenir untuk keiatan : 1. Souvenir pernikahan 2. Souvenir kantor 3. Souvenir ulangtahun  4. Souvenir perpisahan 5. Souvenir hari guru 6. Souvenir festifal dll
Promo hari ini khusus buat kamu chet admin sekrang, https://s.id/AdminSouvenir
alamat : Komplek setia budi makmur 1, Jl. Stella Raya No.mor 51, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 Google Maps : https://maps.app.goo.gl/r4efNrrjgsRYNA5f9?g_st=ic IG : https://instagram.com/agitsouvenir_agitundangan?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==  WA admin : https://s.id/AdminSouvenir
0 notes
zasckiiiaaa · 1 year ago
Text
Jahe: Rempah Ajaib yang Membuat Terobosan dalam Industri Minuman
Tumblr media
Jahe telah menjadi bahan rempah yang tak ternilai harganya dalam dunia kuliner selama berabad-abad. Selain digunakan dalam masakan, jahe juga telah lama dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Tidak hanya itu, dalam beberapa tahun terakhir, jahe juga telah membuat terobosan yang signifikan dalam industri minuman.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi cara membuat minuman jahe yang populer dan manfaatnya bagi kesehatan. Dengan demikian, mari kita lihat lebih dekat bagaimana jahe telah membuat terobosan dalam industri minuman, menggoda lidah dan menjaga tubuh tetap sehat.
Cara Membuat Minuman Jahe
Berikut adalah salah satu resep sederhana untuk membuat minuman jahe yang segar dan menyehatkan:
Bahan-Bahan:
2 inci jahe segar, dikupas dan diiris tipis
4 cangkir air
2-3 sendok makan madu (atau sesuai selera)
1-2 sendok makan jus lemon segar (opsional)
Es batu (opsional)
Daun mint segar (opsional, sebagai hiasan)
Instruksi:
Didihkan air dalam panci besar.
Setelah air mendidih, tambahkan irisan jahe ke dalam panci.
Biarkan jahe mendidih selama sekitar 10-15 menit untuk mengeluarkan rasa dan aroma jahe yang khas.
Matikan api dan biarkan larutan jahe mendiam selama beberapa menit agar rasa jahe lebih kuat.
Saring larutan jahe ke dalam teko atau wadah lainnya untuk memisahkan serpihan jahe.
Tambahkan madu ke dalam larutan jahe panas dan aduk rata hingga madu larut. Anda dapat menyesuaikan jumlah madu sesuai dengan selera manis yang diinginkan.
Biarkan larutan jahe dingin selama beberapa saat di suhu ruangan. Jika ingin minuman jahe yang segar, masukkan es batu untuk mendinginkannya lebih cepat.
Jika diinginkan, tambahkan jus lemon segar ke dalam minuman jahe yang sudah dingin. Ini akan memberikan rasa segar dan sedikit asam pada minuman.
Aduk rata minuman jahe dan pastikan semua bahan tercampur dengan baik.
Sajikan minuman jahe dalam gelas atau cangkir, dan hias dengan daun mint segar jika diinginkan.
Nikmati minuman jahe segar dan sehat!
Anda juga dapat mengkreasikan resep ini dengan menambahkan bahan lain sesuai selera, seperti kayu manis, rempah-rempah lainnya, atau mencampurnya dengan teh hijau atau teh hitam. Eksperimenlah dengan rasa dan nikmati minuman jahe yang menyegarkan!
Manfaat Jahe Bagi Kesehatan
Jahe memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah diakui selama berabad-abad. Berikut adalah beberapa manfaat jahe yang penting:
Mengurangi Mual: Jahe telah terbukti efektif dalam mengurangi mual dan muntah, terutama yang terkait dengan mabuk perjalanan, mual kehamilan (morning sickness), dan efek samping kemoterapi. Jahe dapat membantu menenangkan sistem pencernaan dan mengurangi sensasi mual.
Meredakan Peradangan: Jahe mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini dapat bermanfaat bagi penderita arthritis, nyeri sendi, dan kondisi inflamasi lainnya.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Jahe memiliki sifat antioksidan dan antibakteri yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu melawan infeksi, mencegah pilek dan flu, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Meningkatkan Pencernaan: Jahe telah digunakan secara tradisional sebagai tonik pencernaan. Konsumsi jahe dapat merangsang produksi enzim pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan meredakan masalah pencernaan seperti gas, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
Mengurangi Nyeri: Jahe memiliki efek analgesik yang dapat membantu meredakan nyeri. Jahe dapat digunakan untuk mengurangi nyeri otot, nyeri haid, dan nyeri kronis lainnya.
Menurunkan Kolesterol: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.
Menjaga Kesehatan Otak: Senyawa-senyawa aktif dalam jahe memiliki efek perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan inflamasi di otak. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Meningkatkan Sirkulasi Darah: Jahe memiliki sifat vasodilator yang dapat membantu meningkatkan aliran darah. Hal ini dapat meningkatkan sirkulasi, memperbaiki kesehatan jantung, dan membantu menjaga suhu tubuh yang optimal.
Penting untuk dicatat bahwa sementara jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, selalu penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya sebagai pengobatan alternatif atau tambahan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Apakah Anda memiliki bisnis atau usaha yang terkait dengan pengolahan jahe? Jika ya, maka kami punya solusi yang inovatif untuk Anda. Hadirkan mesin perajang jahe yang akan mengubah cara Anda memproses jahe secara efisien dan menghasilkan potongan jahe berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan menggunakan mesin perajang jahe, Anda akan merasakan lonjakan dalam produktivitas usaha Anda. Proses manual yang memakan waktu dan melelahkan akan tergantikan dengan penggunaan mesin yang cepat, efisien, dan akurat.
1 note · View note
jual217harga · 5 years ago
Text
Jual Gelas Jar Murah Surabaya 089668487220[wa]
Tumblr media
Laman ini ialah laman yg mengandung wacana mengenai aneka jenis barang produk jual gelas jar murah surabaya. Sangat penuh perihal yg menjadikan informasi berikut ini amat dibutuhkan. Mungkin guna putra-putri madrasah, riset, tugas ataupun cuma sebagai mengandung waktu luang saja. Web ini begitu di rekomendasi agar orang mudah dalam menemukan barang yg diinginkan. Terdapatnya ilmu pengetahuan yg makin kompleks tempo berikut ini, orang amat simpel untuk mengakses sesuatu yang mereka inginkan. Tak terkecuali orang-orang pedalaman, dia-dia serta dengan simpel mendapatkan apa yang mereka inginkan, karna sumber tehonologi telah tercecar dianeka daerah mana saja. Sebagai itu, monggo baca situs berikut ini, dimanasaja / waktu sembarang waktu, karna pengetahuan ini amat cepat, jelas, mudah dipahami, serta tidak memakan banyak waktu. Andai kamu mau memberikan saran misalpun teguran, silahkan tulis pada kolom pandangan, karena kita selalu berdoa kritikan atau masukan tentang dikau, supaya pengetahuan berikut ini selanjutnya lebih baik. Atau dikau serta bisa men-japri kita dg cara telfon sms pada nomor yg telah tersedia di laman web kita. Halaman ini ialah halaman yang mengisi wacana mengenai berbagai ragam barang produk jual gelas jar murah surabaya. Sangat banyak perihal yg menjadikan informasi berikut ini begitu dibutuhkan. Mungkin guna anak pendidikan, riset, tugas ataupun hanya guna mengisi tempo lengang saja. Situs ini begitu pada sarankan agar orang gampang dalam mengakses barang yg dihasratkan. Terdapatnya teknologi yang makin rumit tempo berikut ini, orang amat gampang bagi mengakses sesuatu yang mereka inginkan. Tidak terkecuali orang-orang pedalaman, mereka serta dengan mudah mempunyai apa yg dia-dia inginkan, karna sumber tehonologi telah tersebar diberbagai daerah mana saja. Guna itu, silakan baca website ini, dimanapun atau tempo kapan saja, karena pengetahuan berikut ini begitu singkat, jelas, simpel dipahami, serta tidak memakan penuh waktu. Andai dikau berkehendak memberikan masukan ataupun teguran, silakan tulis pada tabel komentar, karna kita senantiasa berdoa teguran atau masukan sekitar kamu, demi pengetahuan berikut ini kedepannya lebih baik. / kamu serta dapat men-japri kami dg cara telfon sms di nomor yang udah tersedia pada halaman website kami. Untuk harganya pribadi, itu tergantung ukuran dan tampilan dari souvenir gelas dove tersebut. Karena, tiap-tiap gelas dove mempunyai modelnya tersendiri dan memiliki ukurannya tersendiri sehingga banderolan tarif yg dimilikinya sekalipun berbeda-beda. Menurut wawasan yang kita baca di sebagian toko kerajinan www. Sebagai biaya 1 pcs gelas dove berukuran rendah berikut ini pada banderol dengan harga tentang rp. 5. 000 rupiah, serta sebagai gelas dove dengan dimensi yang lebih luas dengan variasi gambar dibagian pinggirnya tersebut bisa dibanderol dg biaya sekitar rp. 8. 000 sampai rp. 9. 500 rupiah. Jika anda sedang mencari artikel mengenai toko gelas di bogor, anda berada pada wilayah yg pas. Amatlah wajar, karena toko gelas di bogor ialah pengetahuan yg amat esensi untuk dipahami. Disamping anda, barangkali terdapat banyak orang yg turut membutuhkan informasi ini. Kita berharap, artikel ringkas ini bisa membantu anda. Ingat agar dikau meninggalkan komentar terkait toko gelas di bogor di bagian bawah artikel ini. Sayangnya sebagian dari info yang ada pada laman web ini berada dalam pengembangan. Makanya, andaikata kamu butuh menunggu tuk mendapatkan informasi komplit seputaran ongkos toko gelas di bogor yang kakak butuhkan. .
Jual Lilin Gelas Bandung
Sebab gelas jar ialah ragam gelas kaca atau gelas beling oleh karenanya gelas ini mampu difungsikan bagi daerah minum sehari-hari. Dg begitu gelas jar berikut ini dapat tumbuh sovenir yg bermanfaat sekali sebagai rekan, relasi atau keluarga. Dengan kata beda, para tamu undangan yg menerima gelas harapannya merasa senang karena udah mendapat kerajinan yg unik serta berfaedah, sedang kelompok pemberi gelas akan merasa suka juga karena acara pernikahannya akan tetap dikenang melalui oleh-oleh yang sudah disebutkan. Laman berikut ini berisi tulisan mengenai jual lilin gelas bandung yang melimpah dibutuhkan insan sehingga melimpah pula yang mendambakan wacana tentang artikel tersebut, kenapa demikian. Karna dari tulisan, satu orang bisa mengisi kebutuhan penelitiannya, guna modal wacana mandat makalah di pendidikan, dan yang paling utama satu orang akan mendapatkan wacana anyar serta wacana yang luas. Maksud dibuatnya tulisan ini demi orang yang sedang mencari wawasan bisa mengunjunginya dengan kilat. Tehnologi di jaman globalisasi tempo berikut ini udah sangat kedepan dan canggih, tiap-tiap orang dapat mengakses wawasan tentang aneka pangkal. Tak pandang pada desa maupun pada kota asal ada network www serta alat yg menyokong, orang mana saja bisa menemukan dan membaca pengetahuan ini. Sehingga, kapan saja, dimanapun, dikau bisa menemukan situs ini. Apabila kamu memiliki pendapat / komentar beda, silakan tulis pandangan di kolom yang telah terlampir atau bisa men-japri kami ke nomor yg telah tertera pada tempat ini
0 notes
hellopersimmonpie · 4 years ago
Text
Mengejar Park Seo Joon
Judul ini misleading ~XD
Kadang-kadang, gue pengen beneran nulis apa yang ada di kepala gue tentang bumi dan kehidupan. Tapi, gue ngerasa kalo itu agak absurd wkwk. Jadi gue selalu batal menuliskan itu. 
Dulu, gue pernah ngerasa takut banget dengan kondisi yang monoton, nggak ada progress dan seterusnya dan seterusnya. Setelah gue memutuskan beneran beristirahat buat memulihkan kondisi, gue semakin memegang teguh pepatah yang jadi mantra sejak kecil:
Man tsabata, nabata. Tsabata itu artinya kokoh dan konsisten. Nabata artinya bertumbuh. Konsisten dalam hal apa?
Konsisten pada satu tujuan lalu belajar untuk tidak menghiraukan distraksi. Entah itu pertanyaan orang lain yang membuat canggung, rumput tetangga yang lebih hijau dalam persepsi kita, keinginan untuk berhasil lebih cepat dan seterusnya. Kalau kata ibu, tirakat itu memupus ingin. Ketika kita menginginkan sesuatu banget, kita justeru perlu belajar mengendalikan gemuruh di dada. Kenapa? Karena bergerak dengan dada yang terlalu bergemuruh, rawan nabrak. Lebih baik kita belajar menjaga ritme. Istirahat kalau memang waktunya istirahat. Mengamati perjalanan dengan baik. Bergerak kalau memang semua aman. Jika kita bisa konsisten dan ajeg di suatu tempat, insya Allah pelan-pelan kita akan bertumbuh dengan baik.
Kalau kita masuk ke lingkungan yang kompetitif banget, kita memang sering kebawa keinginan untuk berkompetisi. Tapi, gue lama-lama belajar bahwa yang gue cari dalam hidup bukan menjadi di puncak piramida. Manusia itu jutaan. Di atas langit masih ada langit. Memimpikan puncak itu stressful tapi pada akhirnya kita nggak dapet apapun.
Sewaktu kecil, gue tumbuh di lingkungan yang nggak nyaman sama sekali. Di kampung gue nggak ada psikiater. Orang tua gue juga nggak terlalu paham tentang masalah kesehatan mental. Dulu, setiap berada di kelas, gue nggak bisa duduk diam. Rentang fokus pendek sekali. Diminta buat menyimak penjelasan guru nggak bisa. Kalau kelas rame, gue panik. Tangan gue, sampai sekarang, kalau nggak pegang sesuatu sering banget tiba-tiba impulsif gerak. Kadang nyobekin buku, kadang ngerusakin gelas plastik daaan seterusnya. Yang ngebantu gue fokus cuma aktifitas membaca dan menulis. Sementara guru kadang-kadang suka marah kalau nggak diperhatikan. Sebagai pendidik, gue relate banget wkwk. Cuman kalau dulu orang dewasa di sekitar gue paham tentang masalah psikologis, mungkin kejadiannya nggak bakal berlarut-larut. Gue dari segi fisik udah beda. Kelakuan gue nyebelin banget bagi sebagian orang. Makanya gue sering jadi sasaran bully dan ga dibelain sama guru.
Dulu, gue marah banget sama guru. Tapi setelah menoleh ke belakang, entah kenapa, gue mulai bisa memandang mereka sebagai manusia wkwk. Haduh. Astaghfirullah. 
Selalu ada silver lining sih di setiap kejadian. Gue tuh bukan orang yang rajin banget beribadah. Mungkin kalau pas kecil gue nggak ngaji, gue juga nggak punya ikatan sama agama gue. Gue nggak suka dengan model pembelajaran sekolah yang kayak jauh banget dari murid. Tapi gue semangat pas ngaji. Soalnya kalau ngaji kitab, kita kan harus nulis arti di kitab-kitab yang kita baca. Habis gitu, bangku di tempat ngaji deket banget sama ustadznya. Terus pak ustadz kalau bacain kitab pelan-pelan dan ngizinin kita buat mendengar sambil mencatat. Akhirnya, saya malah lebih sering belajar agama dibanding belajar ilmu umum.
Lah, ini ceritanya malah melebar. Balik lagi ke kondisi gue yang nggak nyaman banget di masa kecil, alih-alih pengen berada di puncak, gue akhirnya selalu bermimpi punya lingkungan yang lebih baik buat tumbuh. Makanya gue nggak suka sama persaingan yang terbuka dan nggak sehat. Karena harusnya kita tuh bisa berteman dan saling menumbuhkan.
Suatu hari, temen SMP gue nggak bisa ngerjain soal. Gue ngajarin dia. Bukan terima kasih, dia malah marah dan bilang:
Kamu pengen banget ya jadi pahlawan? 
Gara-gara itu, gue jadinya mikir banget buat nawarin bantuan ke orang. Padahal harusnya nggak kayak gitu. Dulu, gue nggak ada pikiran pengen jadi hero atau gimana. Konsep hero kayak gini baru gue kenal pas gue kuliah wkwk. Pas banyak orang di sekitar gue bilang:
Bahwa jika tidak ada orang yang berbuat baik, kita harus mau menanggung beban tersebut karena kita adalah pahlawan.
Dulu, motivasi gue bantuin temen tuh lebih karena gue seneng aja sih kalau misal di lingkungan gue, yang bisa ngerjain soal tuh bukan gue doang. Kalo yang ngerti banyak, kita kan bisa diskusi. 
Nah, gue pernah cerita ke temen gue tentang kehidupan sekolah gue. Temen gue dari kecil sampe kuliah selalu dapet sekolah unggulan dan kampus yang bagus banget. Komentar dia pas denger cerita gue agak unexpected:
“Enak sih sekolah kayak kamu gitu. Emang medioker. Tapi kamu ga ada pressure buat bersaing dengan siapapun. Makanya kamu jadi bisa mengeksplore banyak hal”
“Lah, hidup kamu kan punya kamu sendiri. Kalo kamu nggak pengen bersaing, kenapa harus bersaing?“
“Nggak bisa De. Kalau nilai kamu jelek, kamu bakal ngerasa ga worth“
Gue jadi terdiam. Padahal gue pas sekolah selalu berharap nemu temen belajar. 
“Pas sekolah, kamu ngebayangin bakal jadi apa pas dewasa?“
“Hidup di eropa. Sukses. Punya rumah dan mobil bagus. Bisa jalan-jalan setiap tahun“
“Kamu?“
“Jadi ustadz Addin di Lorong Waktu“
Gue selalu ngebayangin kalau pas dewasa, gue bakal nemu masjid yang kayak lorong waktu gitu. Tenang. Banyak anak-anak ngaji. Ada mesin lorong waktu. Obrolan malah jadi berlanjut nyalahin orang-orang dewasa. Kenapa harus mencemari anak kecil dengan impian-impian sempit sampai hidup kayak seolah cuma membandingkan siapa yang lebih tinggi satu sama lain. Istilah medioker juga baru gue kenal akhir-akhir ini. Dan gue baru menyadari bahwa istilah tersebut menakutkan bagi sebagian orang. Why?
“Kenapa kamu harus menginginkan kehidupan orang lain kalau hidupmu harusnya punya petualangan sendiri?”
Temen gue diem. Kemudian dengan ajaib, dia nyeletuk:
“Kalau kamu ngerasa manusia nggak ada rankingnya, berarti kamu berhak suka dan ngejar Park Seo Joon dong?“
“Ya gue nggak se-halu itu juga kali wkwkwk“
“Tapi kalo cara mikir kamu konsisten, berarti kamu nganggep dirimu selevel sama Park Seo Joon? Bukan halu“
Hahaha ya Allah.
Gue selama ini nggak memandang manusia punya level-level gitu. Tapi kalo dibilang gue selevel sama artis Korea ya halu banget sih. Jadi manusia itu sebenernya ada levelnya atau enggak? Ataukah gue anggep sebagai manusia beneran tuh cuman orang di sekitar gue, yang bisa gue gapai dan bisa gue ajak ngobrol? Selebihnya cuma tayangan TV?
Nggak juga. 
Dunia itu luas banget. Ada banyak hal yang menjadi faktor kenapa kita ditakdirkan bertemu dan ngobrol langsung. Gue menganggap itu sebagai rezeki. Sementara orang-orang yang ada di TV nggak bisa ketemu bukan sekedar karena levelnya beda. Tapi mungkin takdirnya memang nggak beririsan sama sekali. 
Yhaa malah jadinya bahas Park Seo Joon. Gue sampe sekarang juga pengen mikir bahwa manusia nggak ada levelnya wkwk. Tapi kalo kepentok pertanyaan kayak gini, ya mungkin memang ada levelnya. Dan kalau memang ada, menurut gue, buat apa berjuang naik level kalau misal di level kita yang sekarang aja kita bisa bahagia? Gue justeru khawatir kalau misal gemuruh yang keras banget di dada yang nyuruh kita buat naik level justeru bikin kita jahat ke orang lain.
“Kalau kamu mikir kayak gitu, kamu ga bakal maju“
“Maju kemana?“
“Ke kehidupan yang lebih baik“
“Yang lebih baik seperti apa?“
Gue selalu ngerasa ada banyak hal yang seharusnya kita tanggung sebagai masyarakat tapi justeru menjadi beban individu. Entah penyebabnya apa. Hidup tuh sekarang kayak sibuk banget buat kerja. Tapi kadang buat memenuhi kebutuhan dasar aja nggak cukup.
Hidup yang baik buat gue bukan ketika gue bisa berada di puncak piramida. Gue cuma pengen hidup sebagai manusia sewajarnya aja. Punya kerjaan yang cukup buat hidup dengan baik. Bisa sering ketemu sama orang-orang yang berarti di hidup gue. Punya sedikit tenaga buat meringankan beban orang lain. Bisa punya kepekaan untuk memahami kebutuhan banyak orang. Bukan karena pengen jadi hero. Tapi, tumbuh di lingkungan sebagai orang yang rentan dan nggak ada perlindungan sama sekali itu traumatis. Jangan sampai kita malah jadi orang yang ngebuat orang lain trauma. Kita di bumi tuh cuma mampir. Nikmati apa yang ada di bumi dengan baik. Jangan serakah. Jangan jahat.
Kamu boleh banget pengen lebih baik dari orang lain. Tapi kamu perlu ingat, bumi itu luas. Sayang banget kalau misalnya pola pikir kita cuman fokus ke ngalahin orang lain.
Anyway, ini tadi kan ngebahas soal Man Tsabata, Nabata ya. Gue sebenernya pengen tumbuh ke arah mana sih?
Ya nggak usah ditanya sih. Terlalu obvious. 
Gimana caranya punya cita-cita tinggi tanpa membandingkan diri ke orang lain? 
Gue sebenernya juga ngebandingin beberapa hal yang ada dalam diri gue ke orang lain kok. Manusia itu butuh benchmark untuk mengukur kualitas kerjanya. Tapi kalo pola pikir kamu jadinya malah ngerasa sedih kalau nggak bisa kayak dia, kamu perlu merenung lagi tujuan hidup kamu apa.
Setiap pertemuan adalah rezeki yang membawa pelajaran. Kalau kamu hanya berfokus mengalahkan orang lain, kamu nggak bakal dapat pelajaran apapun.
Demikian cerita random tak berinti pagi ini.
44 notes · View notes
ribrid · 3 years ago
Text
Not 22 (Anymore)
Ada dua lagu ajaib yang selalu bisa menjadi sosok childhood friends yang mendamaikan. Keduanya dinyanyikan Ed Sheeran, salah satunya featuring Taylor Swift. Saat lagu The Joker and The Queen debut baru-baru ini, banyak penggemar merasa emosional melihat sepasang remaja dalam video klip lagu itu, yang tak lain tak bukan adalah sepasang anak kecil dalam video klip Everything Has Changed.
Sepasang anak kecil itu sudah tumbuh remaja. Dalam hati aku berkata, tidak terasa ya, sudah 9 tahun.
Masih teringat jelas momen-momen sok melankolis di SMP, mengenakan seragam biru benhur dan menunggu hujan reda sambil mendengarkan lagu-lagu Ed Sheeran dan Taylor Swift. Ada dua lagu yang secara ajaib tersangkut di dalam hati, didengarkan terus-menerus sampai 9 tahun berikutnya.
Tidak terasa ya, sudah bukan 22 tahun lagi.
Ada juga lagu Taylor Swift tentang usia 22 tahun, yang liriknya dibikin lelucon saat begadang mengerjakan tugas kuliah.
"Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same time
It's miserable and magical, oh yeah
Tonight's the night when we forget about the deadlines."
Ya. Saat usia 22 tahun dan waktu kami dihabiskan untuk kelimpungan menyelesaikan tugas-tugas, menyelesaikan skripsi, lulus, dan akhirnya menghadapi kebingungan di dunia luar, lirik ini bisa dibaca dengan nada bercanda, atau mungkin nada serius.
Siapa sih, yang nggak pengen forget about the deadlines pas udah mendekati pekan-pekan akhir kuliah? Saat semuanya kelimpungan malam-malam menghabiskan beberapa gelas kopi, lagu 22 Taylor Swift diputar dan kami teriak bersama-sama di bagian "forget about the deadlines!"
Tapi akhirnya kami tetap terjaga, menghadap layar laptop, dan menghajar waktu sampai matahari terbit lagi dan tenggat waktu semakin dekat.
The same thing happened in professional world. Seberapa sering keluhan-keluhan itu muncul, tak peduli betapa besar keinginan untuk tidur instead of mengejar ketertinggalan ritme kerja dengan orang lain, pada akhirnya itu hanya lirik yang diucapkan di bibir. Kalau kata seorang teman, ada orang-orang yang mengeluh, tapi tetap menyelesaikan dan melakukan kewajibannya. Ada, dan kurasa tidak ada hal yang salah dengan hal tersebut. Manusia memang suka mengeluh kan?
Ternyata, sepenggal lirik lagu 22 di atas tidak berhenti ketika fase usia 22 tahun usai.
"Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same time
It's miserable and magical, oh yeah."
Lagi-lagi membatin, "Oh begini ya rasanya mendewasa."
Semua perasaan-perasaan campur aduk sehingga menimbulkan sensasi miserable yet magical. Miserable jika teringat momen-momen nggak enaknya, haha, yet magical jika direnungkan bahwa we've gone this far, met lots of people, and there'll be much more adventurous journey waiting ahead.
Usai 22, terbit 23. Usia yang tergolong masih muda, tapi kalau dipikir-pikir lama juga ya. Hei, 23 tahun yang lalu ibuku masih beranak satu. Sekarang anaknya sudah dua dan bongsor-bongsor. Time flies!
Betapa besar jasa Ayah dan Ibu membesarkan anaknya selama puluhan tahun, bukan dengan harapan meminta imbalan, tapi dengan harapan anak-anaknya bisa menjalani kehidupan yang panjang umur, bahagia, bermakna, dan bertemu orang-orang baik.
Kalau boleh mencatut lirik lagu Ed Sheeran dan Taylor Swift, "Everything has changed". Once we were babies in diaper, now we've grown up and struggle for the future. Once we were a mid-schooler, now we've graduated from college. Dulu masih suka beli cireng di depan pagar sekolah dan main gedebog pisang di lapangan yang banjir, sekarang masih suka sih memikirkan bagaimana dan apa kelak yang ingin dilakukan agar kehidupan yang dijalani ini punya lebih banyak warna dan makna.
Terimakasih untuk Ayah dan Ibu yang mengizinkan untuk menangis dan memperbincangkan perasaan. Terimakasih sudah mengajari untuk menghargai dari hal-hal paling sederhana. Ada banyak pelajaran yang tidak bisa terserap dengan baik, and you deserve a better daughter than me.
Dari lagu Everything Has Changed, ada sepenggal lirik tentang orang-orang yang memiliki makna 'rumah', tentang kehadiran mereka yang lebih berharga dari semua emas di dunia.
'Cause all I know is we said, "Hello"
And your eyes look like comin' home
All I know is a simple name
And everything has changed
Dan finally, karena orang-orang selalu datang dan pergi, semoga kita tidak lupa untuk menghargai diri sendiri atas semua proses yang dilalui.
"And out of all these things I've done
I think I love you better now."
- Lego House (Ed Sheeran)
19 Februari 2022.
Semoga Allah selalu menyertai langkah kita.
2 notes · View notes
jafartaqi · 4 years ago
Text
Kapsul Waktu Mina (Cerita Pendek)
Tumblr media
“Bener sebelah sini kan?” tanyaku.
“iya, batasnya sampai lemari dan rak buku itu,” jawab istriku sambil berlalu menuju dapur.
Aku masih harus membereskan beberapa barang yang terletak di sudut ruangan di sebelah kamar tidur. Kami baru menempati rumah ini sekitar satu bulan dan baru saja menambah beberapa perabotan lagi. Sebuah rumah yang aku impikan, berada di lingkungan asri dan guyub antar tetangga, juga cukup ruang terbuka. Jadi, meski penataan ruang masih dinamis tetapi kebun rumah kami telah penuh terhiasi beragam flora yang kami rawat sejak awal.
Kali ini aku dihadapkan dengan dengan kotak-kotak kardus kosong kemasan dari berbagai barang dan perabot yang sudah diletakkan di berbagai sisi rumah ini. Kuambil dan kusisihkan pelindung seperti sterofoam dan plastik gelembung yang masih ada di kardus-kardus itu. Terkadang juga ditemukan buku manual petunjuk penggunaan yang kukumpulkan dalam satu kantong sendiri. Kemudian, agar lebih ringkas kulipat kardus-kardus kosong dan tumpuk jadi satu dengan sterofoam. 
BUK… 
“Eh, Suara apa itu?”
Sesuatu menghantam permukaan tegel keramik saat aku mengangkat tumpukan kardus. Aku menggerakkan leher dan kedua bola mataku ke bawah, mencari sumber suara. Sekitar dua tapak dari tempat kakiku berpijak, aku menemukan sebuah buku tergeletak di lantai.
“Buku apa ini? Darimana asalnya?”
Dari posisi jatuhnya, sepertinya buku ini berasal dari tumpukan kardus, karena posisi rak buku cukup jauh dari tempatku berdiri. 
Tidak terlalu ambil pusing, aku satukan saja buku tadi dengan kantong berisi buku-buku manual. Aku kemudian membawa kantong berisi buku itu bersama tumpukan kardus. Menuju gudang yang dekat dengan dapur.
Sesampai di gudang, kususun tumpukan kardus dan styrofoam pelindung. Jika dirasa sudah cukup banyak, tumpukan ini bisa kubawa ke pengepul rongsokan. Atau, bila diperlukan bisa digunakan kembali untuk mengemas barang. Aku lalu menuju dapur sambil memegang kantong berisi buku tadi.
“Mina…” 
Istriku tidak terlihat di sekitar dapur. Tak terdengar pula ada sahutan dari panggilanku.
“Mina, kamu di mana, Min… Hatchiiiu…”
Panggilanku sempat terpotong dengan bersin yang kututup dengan telapak tanganku. Kantong berisi buku tadi aku biarkan tergeletak di lantai.
“Eeeh, jorok deh. Kalau habis bersin cuci tangan. Jangan diusap ke kain celana gitu, Mas,” tiba-tiba terdengar suara Mina, istriku, mengomel.
Aku seperti tertangkap basah, mati gaya. Aku sudah hampir mengusap telapak tanganku ke kain celana ketika hentakan suara Mina menghentikan tindakanku yang dia anggap jorok. Ternyata dia muncul dari kebun sebelah dapur yang tadi luput kutengok.
“Eh, dari kebun ternyata. Kupanggil-panggil tidak ada jawaban, tapi pas habis bersin muncul, hahaha.”
“Hmmm iya maaf, mas. Keasikan di kebun dan emang enggak kedengeran.”
“Ooh, habis panen ya? Apa aja itu, kok banyak? Kayaknya kita ga nanem itu semua.”
“Iya, yang dari kebun kita cuma kangkung aja. Tapi kan banyak tuh, jadi tadi sempat tukeran sama Bu Terri. Dia baru aja panen wortel, sama ada dikasih teh hijau juga ini. Emang udah janjian dari kemaren.”
“Oh, barter sama Bu Terri juga.” 
“Iya. Eh sana cuci tangan dulu, jangan sampe dilap ke celana.”
“heheh, iya sampe lupa,” aku menuju wastafel dapur dan memutar keran air untuk membasuh tanganku. Aku mencuci tangan menggunakan sabun pencuci piring sebab tidak menemukan sabun cuci tangan.
“ini tolong sekalian sayurannya dicuci mas.”
“Siap.”
“Alhamdulillah, untung kamu punya hobi berkebun Mas. Bisa tuker-tukeran deh sama tetangga.”
 “Iya, untung kamunya juga ternyata suka, jadi bisa bantuin aku,” aku menjawab sambil tersenyum kepadanya.
Kulihat paras muka Mina ikut berseri-seri, meski tampak sedikit peluh lelahnya setelah panen. Paras itu hampir sama seperti pertama kali kami bertemu satu tahun lalu. Kami saling menatap dengan senyum.
Aku berjalan sambil tetap menghadap istriku. Menuju kantong buku yang kutinggal di lantai tadi. 
“Udah ya itu tiris sendiri sayurannya. Aku mau lanjut nata tempat kerjaku,” ujarku sambil mengambil kantong buku, hendak menuju sudut ruang yang belum rampung kurapikan.
“Tunggu, Jadi gimana?” 
“Hah, apanya?” aku kembali menatapnya.
“Eh, apa itu yang kamu bawa, Mas?” dia jadi lebih tertarik dengan kantong yang kubawa rupanya.
“Oh ini, buku-buku yang aku kumpulin tadi. Tapi engga cuma buku manual, tadi nemu juga ada semacam jurnal gini. Apa ini punyamu?” aku mengeluarkan buku-buku dari kantongnya dan kutunjukkan kepada Mina.
“Heeh, kok kamu bisa nemuu,” responnya seperti terkejut, “Ya, itu punyaku. Sudah lama sebenarnya. Kamu baca aja sendiri nanti. Sekarang, aku mau kita diskusi dulu.” Mina tampak serius, aku bisa mengerti tendensinya meski ia berbicara sambil menata sayuran.
“Okee,” aku bergeser ke meja makan, mengambil kursi untuk kemudian duduk menghadap Mina.
“Mas, mau teh engga? Ini aku bikinin ya,” Mina beranjak mengambil panci dan mengisi air dan memanaskannya. Ia lanjut bertanya, “Gimana, kamu jadi kerja dari rumah, kan?”
“Boleh. Iya, jadi dong! Kan ini udah mau lanjutin rancang ruang kerjanya,” aku menjawab meyakinkan, “kan sudah aku bahas waktu mau resign kemarin. Apalagi sekarang kan perlu jadi suami siaga, hehe.”
“iya, sudah mau masuk trimester kedua nih. Tapi tunggu dulu, kalau freelance dari rumah gini mas Ardi gimana dapet proyeknya?”
“Hm kalau itu, mungkin memang tidak semudah seperti di perusahaan kemarin. Tapi bismillah, rezeki engga akan tertukar. Jaringan dan koneksi buat proyek kan aku masih sambung meski sudah freelance gini”
“Alhamdulillah ya, masa pandemi ini membuat normalisasi kerja dari rumah. Jadi lebih banyak sedia waktu bareng aku juga.”
Aku mengangguk dan tersenyum.
“Aku tadi jadi kepikiran, memang masa pandemi gini jadi titik balik bagi yang mengalami ya. Engga cuma mas Ardi, banyak orang lain di luar sana juga.” lanjut Mina sambil menyajikan seduhan teh hijau dalam satu gelas ke meja sebelahku
“Bener kamu, kalau yang cerdas lihat peluang ya mampu memaksimalkan peluang kerja dan dapet penghasilan. Tapi yang kurang beruntung, bisa jadi runyam kehidupannya setelah kehadiran pandemi.”
“He em” Mina sepakat.
“Kalau kamu tadi bilang normalisasi kerja dari rumah, aku juga bersyukur normalisasi hal-hal lain dan berharap masih berlangsung setelah pandemi ini.”
“maksudnya, mas?”
“Kaya kita kemaren nikah engga pake resepsi heboh, hanya ngundang keluarga dan teman terdekat. Pas pandemi kan banyak juga yang resepsinya jadi lebih hikmat dan hemat.”
“Emang mas Ardi ingat nikahnya kita? Kapan coba? Tanggal berapa?”
“eh, kenapa malah nanya tanggal, bukan itu poinnya, Minaa!”
“Ah, kamu ini masih saja lupa ya mas? Tanggal pernikahan sendiri aja lupa, gimana hal detil lain. Sabun cuci tangan aku sudah pesan dari lama, kamu selalu aja lupa beli” 
“Hm, mulai… iya ini nanti aku beli”
“Eh, tapi iya ya mas. Banyak ternyata ya mas hal-hal baru yang sebelumnya kurang lazim jadi diterima setelah pandemi itu,” dia kembali membahas topik sebelumnya.
Untung Mina tidak memperpanjang persoalan tanggal pernikahan. Selamatlah aku.
“Nah iya, hal-hal seperti itu kan sebenarnya yang dimaksud new normal itu. Yang aku ngga sreg kan kayak pas baru bulan ketiga-keempat yang masih parah-parahnya penyebaran virusnya tuh malah pake new normal untuk menjalankan kembali kegiatan ekonomi yang seharusnya belum dibuka.”
“ehem, jadi teringat kan” 
“Ya gimana, masih teringat juga bagaimana mereka menyepelekan adanya virus itu di negeri kita. Bukannya mencoba membenahi dengan pencegahan penyebaran atau penularan, malah keluar pernyataan aneh bin ajaib,” Aku menjadi bersemangat dan sedikit berkobar menceritakan, “Bahkan ada yang mengatakan covid-19 itu dilebih-lebihkan supaya kita takut. Justru mereka yang malah bikin masyarakat takut.”
“Eh, gimana mas? Kok bisa?”
“Iya, tetanggaku yang sakit jadi takut ke rumah sakit. Katanya swab test pasti positif lah, dipaksa jadi pasien covid lah. Nyatanya kan engga begitu. Belum lagi ada hoax soal pake masker bisa keracunan CO2, thermogun buat ngukur suhu tubuh dikata bikin kanker lah, apalagi yang sangkut pautin dengan konspirasi elit global.”
“Sudah, engga perlu emosi bahas itu. Nih, tehnya diminum deh mas”.
“Engga kok, sedikit terpelatuk aja. Dikira paman aku yang dokter jadi korban itu karena menghadapi apa sama mereka?” aku menghembuskan napas, kemudian meneguk teh seduhan Mina.  
“Masa masa itu aku cukup susah ya untuk bertahan, sekedar berusaha tetap waras aja penuh perjuangan. Apalagi bertahan hidup” 
“Kok bisa susah begitu mas?”
“hmm, seger, terimakasih ya” aku merasakan kesegaran teh yang baru saja Mina sajikan, “ee iya, gitulah. Kami kan keluarga kelas menengah, terdampaknya cukup berat. Di mana tidak bisa masuk kategori yang mendapat bantuan, tapi juga tidak memiliki cukup simpanan untuk bertahan lama. Jadi ya bener-bener berjuang hampir setiap hari buat tetap mendapat asupan yang cukup.”
“iya jadi makin hangat kan obrolan kita dengan teh hijaunya,” Mina juga menyeruput teh yang ia siapkan untuk dirinya sendiri. “Tapi nih mas,” Mina melanjutkan “dari situasi itu mas perlu bersyukur. Mas Ardi kan jadi tertempa jadi bisa bekerja dan bisa tinggal di lingkungan asri seperti sekarang. Jadi terbiasa berkebun yang bermanfaat sekarang juga kan.”
“iya iya, proses selama masa itu aku terima dengan syukur juga kok,” dengan nada lebih tenang aku mengangguk-angguk, lanjut bertanya “Kalo kamu sendiri gimana melalui masa itu, Mina?”
Hening, kutengok Mina sempat terhenti seperti berpikir.
“Eh iya, aku sih bersyukur melewati masa itu, orang-orang jadi terbiasa dengan video call sama presentasi lewat konferensi daring,” Mina memecahkan keheningan setelah beberapa saat. 
“soal itu aku juga terbantu sih, jadi brief dan rapat jarak jauh mulai biasa.” 
“Cuma nih, aku jadi nambah peran juga nemenin ponakan yang banyak tugas dari gurunya karena sekolahnya belajar di rumah.”
“Wah, ngomong-ngomong soal sekolah nih. Gimana pendapatmu soal pendidikan anak ini nanti?” aku menunjuk ke perut Mina yang berisi kandungan anak kami.
“iya sudah aku pikir sih mas, aku sepakat sama kamu, memang mending kita yang belajar aja. Pendidikan dasar anak mending kita orang tuanya yang memberi.” 
“Nah, kan pas masuk tahun ajaran baru kemarin itu banyak tuh orang tua yang tidak jadi mendaftarkan anaknya untuk sekolah. Salah satunya ada keponakanku juga tidak jadi didaftarkan ke SD sama kakakku.”
“iya, yaudah gitu dulu. Lanjut aja sana nyiapin ruang kerjamu. Nanti dibaca aja itu buku jurnalku. Ada di situ semua uneg-unegku selama masa pandemi itu kok mas.” Mina meninggalkanku menuju tempat cuci piring.
“yaudah, aku lanjut rancang ruang kerja … tapi nanti setelah aku baca jurnalmu ini, hehe.”
Penasaran karena yang disampaikannya, aku pun membuka dan mulai membaca jurnal bersampul kulit hitam milik Mina ini. Aku membaca langsung lembaran isinya yang terdapat tulisan tangan tinta pena yang cukup rapi dari Mina.
Termuat di dalamnya mulai dari cerita bagaimana hari-hari yang Mina lewati selama pandemi. Setiap berganti lembaran, tercantum kisah dan kegiatan yang dia alami dan lakukan. Ternyata tekanan dan kecemasan juga sempat dialami oleh Mina, tidak jauh berbeda denganku. 
Aku berhenti ketika masuk lembaran yang menunjukkan Juni 2020. Aku memperhatikan kata per kata yang tertulis di situ. Membolak-balik membacanya berkali-kali, sehingga aku baru sadar ada beberapa hal yang berhubungan yang aku lupakan.
Aku berdiri, menoleh-noleh menghadap ke sekeliling dapur, tidak ku temui tubuh Mina. Sepertinya dia kembali ke kebun lagi ketika aku asik membaca jurnalnya. Meneguk sisa teh di hadapanku, aku menghela napas dan menepuk-nepuk pelan dadaku.
Penuh rasa bersalah, mataku mulai terasa basah. Aku baru mengetahui sebab Mina tadi sempat termenung ketika aku mulai membahas masa itu. Dan alasan dia cukup kesal ketika aku lupa tanggal pernikahan kita tapi langsung dia alihkan ke bahasan lain.
Aku teringat memori ketika paman Mina sebagai wali nikahnya yang aku jabat ketika akad nikah. Aku baru sadar 26 Agustus 2020, hari kita menikah adalah dua bulan setelah 26 Juni 2020, hari yang berat bagi Mina. Iya, di tanggal yang sama selisih dua bulan sejak kepergian ayah Mina. Baruku sadari, perubahan ekspresi Mina selama obrolan kita tadi terutama ketika aku sebutkan pamanku yang dokter meninggal.
Juni 2020 adalah waktu yang sangat lama dilewati bagi Mina. Terbukti dari banyaknya halaman untuk bulan itu di jurnal miliknya ini. Sejak awal bulan Mina tidak dapat bertemu ayahnya, seorang dokter yang harus isolasi mandiri karena menagani pasien Covid-19. Hari-hari yang berat ketika pekan kedua mendapati kabar ayahnya harus dirawat juga. Sampai pada 26 Juni 2020 kabar yang cukup sulit diterima tentang kepergian orang yang sangat dicintai Mina itu.
Tapi menuju akhir halaman Juni, dari cerita berganti menjadi harapan dan proyeksinya setelah berakhirnya pandemi. Menjelang akhir tulisan di jurnal ini, dia menuliskan bagaimana di masa depan, kondisi setelah pandemi dia menuliskan akan tinggal bersama suami di rumah yang cukup tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Semakin terkejut aku membaca kegiatan yang dilakukan selama hari ini ternyata telah tercantum dalam buku ini.
Bagaimana tinggal di rumah yang cukup akur dengan tetangga sehingga bisa bertukar hasil panen kebun rumah. Berdiskusi dengan suami tentang pendidikan anak, kegiatan virtual, bahkan obrolan perencanaan dengan suami ternyata sudah tertulis di dalamnya. 
Dan di akhir ada kalimat yang menarik untuk dikutip.
“Pandemi ini mungkin merubah banyak hal. Tapi sejatinya, yang ditakdirkan kepadaku tidak akan melewatkanku. Banyak yang terdampak dan menjadi korban, tapi jangan sampai kehilangan harapan. Di sini aku menulis proyeksi diriku dan masa depanku. Mari berdisiplin, bangun dan menjemput masa depan itu.”
Kapsul Waktu Mina
5 notes · View notes
nabiladinta · 4 years ago
Text
#4 Writing Challenge: Places you want to visit
I actually have many list of places "Where to go", lol. But let me tell you some!
Aku beneran addict banget kalau ngomongin ingin banget kemana. Karena satu dan lain hal, untuk ‘setidaknya’ memuaskan batin diri sendiri, ya salah satu jalan ninjanya adalah baca atau nonton video tentang tempat itu. Ini tempat-tempat yang pingin aku datangi (banget) terhitung sejak tiga tahun lalu.
1.    Maroko
Aku mulai mengidamkan banget Maroko, semenjak tau siapa Ibnu Batutta dan kata-kata magisnya, “Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta. Ajaib banget mungkin beberapa temen terdeketku bosen kali ya denger aku selalu lebay kalau bilang pingin banget ke Maroko. Mungkin pencarianku belum tajam-tajam banget, tapi semenjak baca artikel dari Aljazeera yang judulnya “Discovering the spirit of Ramadan in Morocco” aku semakin tergila-gila, meskipun aku tau cuaca Maroko ekstrem sekali sodara.
Tapi Tuhan memang Maha Baik, meskipun aku belum punya kesempatan ke sana, aku didekatkan dengan segala hal yang berbau Maroko. Di Italia dulu, aku Tommaso dan Papa Mama sering banget cerita tentang Maroko, lalu bilang, “Morocco e bellissimo Nabiloski, banyak banget temen-temenku yang kesana buat climbing.” Intinya Maroko ini disepakati sebagai negeri yang indah. Sewaktu musim salju ada ritual menggelar karpet merah, unik banget pokoknya.
Sampai akhirnya aku sungguhan didekatkan dengan sebuah keluarga Maroko, aku bisa bahagia setengah mati waktu Chaimaa, imigran generasi kedua dari Maroko duduk di sampingku waktu pulang naik bis, pulang dari sekolah di Italia dulu. Dia modis abis, fashion taste-nya bikin geleng-geleng, manis sekali. Perlahan aku mulai dekat dan akhirnya bisa dating main ke rumahnya yeay.
Ibunya Chaimaa nggak bisa bahasa italia, tapi baik banget, dari ekspresinya penuh kehangatan. Waktu itu bulan Ramadan, beliau nyapa dan meluk aku, “Ramadan Kareem Nabila!” sambil tersenyum lebar dan bicara bahasa Arab. Chaimaa bantu aku terjemahin, selain Chaimaa dua kakaknya dia juga baik banget. Sampai aku disuruh tidur di sana, Maryam si sulung udah nikah dan suaminya orang Maroko. Dia terbilang cukup sering pulang ke Maroko,
“Nabila aku bakal seneng banget kalau kamu ke Maroko, nanti aku temenin jalan-jalan.”
Selain itu yang buat aku jatuh cinta sama Maroko adalah teh-nya!
Salah satu momen buka puasa paling seger dan indah, meja penuh makanan khas Maroko manisan dan tehnya super banget, huhu. Ibu Chaimaa bikin sendiri, dan Chaimaa langsung ngepraktekkin gimana cara minum dan adat istimewa dituangnya teh Maroko dari tekonya, “Nabila kita punya budaya minum teh ini. Coba kamu liat,” dia sambil nuangin tehnya penuh seni ke gelas yang sepaket dan amat cantik.
Semenjak saat itu aku sungguhan mengidamkan teh mint Maroko buatan Ibu Chaimaa yang akhirnya aku coba racik sendiri dan tanam mint di rumah, ya walaupun nggak bisa seenak punya mereka, huhu. Pun aku masih berdoa terus, semoga ada keajaiban dating dan tiba-tiba ada teko plus gelas cantiknya di rumah (hehe).
So, please Morocco take me there!
Atau doakan ya sodara-sodara aku bisa dapetin Ibnu Batutta Scholarship untuk kursus bahasa arab, rencananya setelah lulus kuliah mau aku ambil. Sengaja banget ini searching sampai nemu ini beasiswa, aku akan berusaha sekuat tenaga pokoknya, doakan ya!
Manis banget mereka, kata Baba Chaimaa, “Pulang ke rumah ini Nabila kalau kamu ke Italia lagi.”
Mamma juga menghadiahi aku buku perjalanannya Ibnu Batutta, karena setau itu kalau aku pingin ke Maroko, “Kalau kamu kesana, aku dan Papa bakal nyusulin kamu ke sana pasti!”
2.   India
Hampir banget aku ke India haha, tapi waktu itu aku belum pingin ke sana. Aku menolak ditempatkan di India buat AFS, mimpiku kan ke Swiss, ke Eropa negara 4 musim tapi apalah daya Swiss cost-nya termahal se- Eropa.
India jadi spesial karena Alice Tormen sahabatku di Italia selepas pulang short-exchange sebulan ke India jadi gila banget. Sering pakai pernak-pernik yang India banget ke sekolah. Bergaya mentel ala anak-anak India. Kata guru english literature-ku waktu di Italia. Alice nggak berhenti kasih aku rekomendasi film-film India atau sambil ketawa-ketiwi kita nyanyi, "Kuch kuch ho ta hai," Hahaha so fun darling I love youu <3
“Mereka yang ke India pasti bisa culturized gila-gilaan dan ingin terus kembali.”
Dan itu kenyataan, Irene host-sisterku juga segila itu setelah pulang exchange dari India setahun. Kata Mamma, dia bener-bener orang lain Nabila sewaktu pulang. Segala hal tentang India melekat di Irene.
Karena dekat dengan mereka aku jadi sungguhan ingin ke India.
Oktober dua tahun lalu, sampai aku rela pergi ke perpustakaan kota demi baca series traveler dari majalah National Geography “Pengembaraan Paling Berkesan” karena nggak bisa dipinjam. Dan itu juga tentang India! Sampai aku list sungguhan di madding sebelah ranjang, di kolom “Where to go”.
Tumblr media
Percakapan manis dan terkenang dalam ingatan juga sempat diucapkan Oase, sewaktu aku ke rumah sahabatnya, Lena di South Tyrol Italy. Kami video-call an.
“Maybe we can travel India together someday,” Oase said.
“OMG YESS!” sepakat aku dan Lena mengamini, dan aku masih terus memimpikan ini sama Lena di sela-sela obrolan kita via whatsApp.
I hope one day I could go and stay there for long time… iri banget pas 2019 lalu Irene, Anna, dan Mamma pergi ke India.  Mari memimpikan Jaipur, Rajasthan, Punjab, Kashmir, lalumelompat ke Nepal, waaaaa
So, these are the two places I want to go, it contains so many stories behind. Lets say aamiin together, I’ll pray for you too! Where do you want to go dear?
Make a dream because the world is as marvelous as you make it :)
Let yourself go,
Nabiladinta.
Temanggung, 4 Oktober 2020
8 notes · View notes
gooriginalestuff · 4 years ago
Video
manfaat meminu air hangat setelah bangun tidur
flickr
manfaat meminu air hangat setelah bangun tidur by original microfiber Via Flickr: Kamu disarankan untuk minum air putih secukupnya minimal delapan gelas sehari, untuk menjaga tubuh terhidrasi secara optimal ☺️ Salah satu manfaat minum air hangat di pagi hari bukanlah obat ajaib yang hasilnya bisa instan. Kamu perlu melakukan kebiasaan ini secara rutin, agar mendapatkan berbagai manfaat kesehatan lainnya 😉 Mari kita awali pagi ini dengan meminum segelas air hangat, untuk membantu memulai harimu menjadi lebih sehat 💪 Jika merasa postingan ini bermanfaat, jangan lupa like dan share yaa ❤️
3 notes · View notes