#Dinkes Jatim
Explore tagged Tumblr posts
konfrontasi · 3 months ago
Text
Dinkes Jatim Bebaskan Enam ODGJ dari Pasungan
http://dlvr.it/TFgtLS
0 notes
siaptv · 7 months ago
Text
youtube
Antusias Warga Masyarakat Ikuti sosialisasi bersama Krisdayanti
Kota Batu, Siaptv.com - Hati ini, antusias masyarakat Dusun Junggo mengikuti sosialisasi Kesehatan yang di lakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama anggota Komisi IX DPR RI, Kris Dayanti dengan tema Pemanfaatan Telemedisin melalui Gerakan Masyarakat Sehat ( Germas ) di Balai Dusun Junggo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada hari Rabu, ( 03/07/2024 ).
Adapun dalam kegiatan tersebut turut hadir Dr. Yuni astuti selaku sekretaris kesehatan Kota Batu, Yudi Elbrianto Skmn Kes, selaku perwakilan kepala Dinas Kesehatan Jatim, Goga Hardana, MSi, MM selaku ketua tiem pusdatim, Krisdayanti anggota DPR RI Komisi IX dan seluruh perserta yang hadir.
Dalam sambutanya Kepala Desa Tulungrejo yang diwakili oleh Nadzir Diky mengatakan bahwa terimakasih yang mana atas kedatangan anggota DPR RI Komisi IX Krisdayanti semoga acara dalam pagi kali ini berjalan lancar dan memberi manfaat bagi seluruh warga masyarakat Desa Tulungrejo.
Pada waktu yang berbeda Dr. Yuni Astuti selaku Sekretaris Kesehatan Kota Batu menyampaikan kami dari Dinkes Kota Batu berterimakasih karena dipilih oleh Kemenkes untuk acara sosialisasi pemanfaatan telemidisin kesehatan kepada masyarakat.
" Hal ini sangat penting bagi kami karena dalam rangka untuk memberikan akses yang lebih muda kepada masyarakat terkait dengan pelayanan kesehatan, harapanya pemanfaatan telemidisin ini nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Kota Batu." Jelasnya.
Pada kesempatanya anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti mengatakan bahwa kegiatan kali ini bersama Kementrian Kesehatan untuk sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat yang bertajuk " Pemanfaatan Telemedisin bagi Warga Masyarakat".
" Hal yang paling penting sebagai warga negara yang sangat fondalmental hal yang bapak ibu harus miliki adalah perhatian negara dalam bentuk pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat nya. Telemedis adalah layanan kesehatan yang dilakukan secara online, karena ketika kita melakukan berbagai macam kegiatan akibat pembatasan sosial untuk itu terkait dampak covid-19 hampir 2 tahun, itu semua harus kerjadirumah. Jadi semuanya bisa dilakukan melaluhi Kecanggihan teknologi, jadi bapak fan ibu semuanya bisa menanyakan oerihal kesehatan hanya melaluhi HP." Ungkapnya.
Anggota DPR RI Komisi IX Juga menambahkan" Harapanya melaluhi telemidisin ini masyarakat itu tidak perlu datang ke rumahsakit dan pemerintah sudah memudahkan dalam terkait kesehatan melaluhi telemedisin ini. Tujuan sosialisasi ini saya ingin oastinya masyarakat Kota Batu pada khususnya untuk fapat memanfaatkan penggunaan telemidisin di penyedia layanan kesehatan dan tentunya agar dapat teridentifikasi oada bapak ibu yang sakit dan yang harus mendapatkan perhatian."Pungkasnya.
0 notes
lasemgresiknews · 2 years ago
Text
Gubernur Khofifah Nyatakan Komitmen Penuh Dukung Program Eliminasi TBC 2030
Tumblr media
Lasem Gresik News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmennya mendukung program pemerintah pusat untuk melakukan Eliminasi TBC 2030. Hal itu ia sampaikan pada Jumat (24/3/2023), bertepatan dengan momentum peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia yang  diperingati setiap tanggal 24 Maret. Lebih lanjut ia menjelaskan, komitmen tersebut disampaikan lantaran sampai sejauh ini Jatim masih menduduki posisi kedua paling atas untuk daerah dengan kasus TBC tertinggi di Indonesia. Baca Juga : Desa Lasem Masuk Top 6 Desa Terbaik Kabupaten Gresik “Dari data rilis Kementerian Kesehatan RI, Jatim saat ini di posisi tertinggi kedua untuk jumlah kasus TBC di Indonesia. Jatim nomor dua setelah Jawa Barat. Total kasus TBC di Jatim yaitu 81.753 kasus,” tegasnya. “Ini sebuah angka yang harus kita sampaikan sebagai cambukan semangat serta kewaspadaan untuk bersama sama kita atasi. Maka kami Pemprov Jatim berkomitmen serius untuk program Eliminasi TBC 2030 dengan target penurunan mencapai 65/100.000 penduduk," tambah Gubernur Khofifah. Tidak hanya itu, jika merujuk data nasional, secara umum jumlah penderita TBC di Indonesia memang mengalami kenaikan pada tahun 2022. Terdeteksi ada 717.941 kasus TBC di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 61,98% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 443.235 kasus. Untuk itu, secara khusus Gubernur Khofifah mengatakan, setelah pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini mulai melandai maka program eliminasi TBC 2030 sangat perlu dikuatkan kembali. "Kita, Pemprov Jatim, tidak bisa bergerak sendiri. Untuk mendukung penuh program pemerintah pusat, kita perlu kerjasama dari seluruh elemen," tegasnya. Mengacu pada Perpres No 67 Tahun 2021, Pemprov Jatim telah menerbitkan Pergub Jatim No 50 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Penyakit Tuberculosis. Penerbitan aturan tersebut juga sejalan dengan upaya peningkatkan penemuan terduga TBC melalui Aplikasi E-Tibi dan memberlakukan TB 06 di semua fasilitas layanan kesehatan. Langkah ini dilakukan guna mencapai target temuan kasus TBC 90% dari estimasi kasus TBC nasional. Atau melakukan penemuan 16.700 kasus TBC per minggunya. Selain itu, didukung pula dengan keterlibatan penuh seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) baik negeri/swasta, utamanya dalam melakukan screening. "Peningkatan kualitas fasyankes pemerintah dan swasta termasuk Dokter Praktek Mandiri, Klinik dan RS Swasta dalam memberikan Layanan TBC juga harus kita perhatikan," sebut Gubernur Khofifah. "Intinya, jika semakin banyak yang terdeteksi sedini mungkin, penanganan juga semakin cepat. Karena penularannya lewat udara, maka screening sebanyak mungkin akan mengurangi jumlah penularan," jelas Gubernur Khofifah. Untuk itu, Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh elemen, mulai dari nakes hingga masyarakat umum  untuk semakin aware akan bahaya dari penyakit TBC. “Mari satukan tekad dan perkuat inovasi dalam rangka mencapai eliminasi TBC 2030," pungkasnya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, Dinkes Jatim juga telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan TBC. Pertama, mengintensifkan penemuan terduga TBC di masyarakat dengan skrining mandiri gejala TBC melalui 'aplikasi E-TIBI' di tautan https://dinkes.jatimprov.go.id/assesment-tbc/public/. Sebagai informasi, TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis melalui udara atau semburan air liur. Penyakit tersebut kerap menyerang paru-paru dan dapat berujung kematian jika tidak ditangani dengan baik. Beberapa gejala TBC yang perlu diwaspadai yaitu batuk terus menerus (persisten), nyeri dada, sesak napas, demam, berkeringat di malam hari tanpa aktivitas, dan berat badan terus menurun. "Jika masyarakat mengalami gejala tersebut, segera skrining mandiri melalui E-TIBI atau segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan setempat," imbau Dr. Erwin. Upaya kedua, mengintensifkan kolaborasi lintas program diantaranya adalah TBC-HIV, TBC-DM (Diabetus Melitus), TBC-KIA (Kesehatan Ibu & Anak), TBC-PISPK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) serta melibatkan unsur pentahelix dalam penanganan TBC di Jawa Timur. Ketiga, mengoptimalkan penemuan kasus TBC secara aktif (Investigasi Kontak, Skrining Masal di Sekolah, Lapas, Pondok Pesantren dan Tempat Kerja) Keempat, membentuk Tim DPPM (Distric Public Private Mix) dan KOPI (Koalisi Organisasi Profesi) TBC di Kab/Kota se Jawa Timur. Kelima, melakukan ekspansi layanan TBC Resisten Obat di 21 Rumah Sakit dan di tahun 2023 ditargetkan menjadi 33 Rumah Sakit Layanan TBC Resisten Obat. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan,�� Jawa Timur berhasil meraih beberapa capaian, antara lain penemuan terduga TBC di Jawa Timur pada tahun 2022 telah melebihi target 100% yang ditentukan yaitu mencapai 117%. Sebelumnya di tahun 2021, penemuan terduga TBC di Jawa Timur hanya mencapai 57%. Baca Juga : Terhenti Selama Pandemi, Umat Hindu Desa Laban Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 Selanjutnya, Penemuan kasus TBC sebanyak 81.753 jiwa atau 76,02% dari target kasus yang diestimasikan yaitu 107.547 jiwa. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yaitu 53.289 jiwa. Berikutnya, Treatment Coverage (Kasus TBC ditemukan dan diobati) pada tahun 2022 telah mencapai 63,94% meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya mencapai 45,08%. Dengan jumlah temuan yang meningkat tersebut, maka angka keberhasilan pengobatan mencapai 89% dari target 90% pada tahun 2022. (red) Read the full article
0 notes
ibenews · 2 years ago
Text
Gubernur Khofifah Instruksikan Pengelola Wisata Perketat Keamanan Wahana
Tumblr media
iBenews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan seluruh pengelola tempat wisata di daerah setempat memperketat mekanisme keamanan setiap wahana demi keselamatan para wisatawan selama masa libur Lebaran 2023. "Saya minta seluruh pengelola wisata untuk terus menyiapkan pengelolaan pengamanan semaksimal mungkin di wahana wisata mereka," kata Khofifah kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (22/4/2023). Khofifah menjamin pihaknya bakal terus mengawasi penerapan sistem keamanan di masing-masing tempat pariwisata di Jawa Timur. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama TNI dan Polri terus menerjunkan bantuan pengamanan di seluruh destinasi pariwisata. Dia ingin masyarakat bisa melaksanakan masa libur Lebaran 2023 dengan penuh suka cita. "Kami jaga destinasi-destinasi wisata, supaya berjalan aman, lancar, nyaman dan mengesankan," ujarnya. Saat ini, Pemprov Jawa Timur bersama TNI dan Polri sedang memantau perkembangan mobilisasi kedatangan masyarakat di seluruh tempat wisata. Tak menutup kemungkinan puncak kedatangan wisatawan bakal terjadi pada tanggal 25 April 2023. "Kami kembali menguatkan sinergitas dan kolaborasi bersama TNI, Polri, Dinkes, Dishub, relawan-relawan," ucapnya Sementara, Khofifah menyebut selama berlangsungnya arus mudik Lebaran 2023, kondisi lalu lintas di Jawa Timur masih tergolong kondusif. "Tiga hari kemarin, puncak musim mudik. Alhamdulillah, lalu lintas di Jawa Timur relatif berjalan lancar dan aman. Bahkan, tadi malam Pak Dirlantas Polda Jatim menyampaikan angka kecelakaan turun," ujarnya. Dia mengapresiasi kinerja seluruh jajaran yang turun melakukan pengamanan pada arus mudik tahun ini. Pemprov Jawa Timur, kata dia masih memiliki tugas mempersiapkan skema antisipasi penumpukan kendaraan di sejumlah ruas jalan saat momen arus balik. Diharapkan, langkah yang diambil nantinya bisa berdampak pada kelancaran arus lalu lintas maupun keselamatan para pelaku perjalanan. "Supaya tetap lancar aman dan bisa memberikan rasa aman bagi keselamatan semua pihak yang sudah bersiap untuk balik," kata dia. (iB-3) Sumber: Antara Read the full article
0 notes
bolamaniac · 5 years ago
Link
Persela Lelang Jersey Laskar Joko Tingkir
Agen Judi Bola, Bandar Judi Online Indonesia,  Agen Sbobet Indonesia, Agen Resmi Sbobet Indonesia, Daftar Sbobet Indonesia, Daftar Sbobet Casino, Agen Slot Machine,
0 notes
majalahbidan · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Dewan Minta Dinkes Jatim Terbuka Soal Data Stunting DPRD Jatim, Jatim terkini Rendahnya serapan anggaran Dinas Kesehatan Jatim terkait penanganan gizi buruk terhadap balita (stunting) disebabkan oleh rendahnya kinerja di Dinas Kesehatan.
0 notes
dinamikaonline · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Dewan Minta Dinkes Jatim Terbuka Soal Data Stunting DPRD Jatim, Jatim terkini Rendahnya serapan anggaran Dinas Kesehatan Jatim terkait penanganan gizi buruk terhadap balita (stunting) disebabkan oleh rendahnya kinerja di Dinas Kesehatan.
0 notes
cakrawalanewsdotco · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Dinkes Belum Tetapkan Jatim KLB Demam Berdarah Surabaya, CakrawalaNews.co - Kendati kasus demam berdarah terus meningkat, Dinas Kesehatan Dinkes Jatim belum menyatakan Jatim masuk dalam kejadian luar biasa KLB.
0 notes
jatimzone · 3 years ago
Text
Dinkes Sampang Dapat Droping 5000 Ribu Dosis dari Pemprov Jatim
Dinkes Sampang Dapat Droping 5000 Ribu Dosis dari Pemprov Jatim
SAMPANG, – Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Sampang mendapatkan droping Vaksin Sinovac sekitar 5000 dosis dari Provinsi Jawa Timu untuk memenuhi masyarakat yang mulai antusias dalam upaya memproteksi diri dari Covid – 19. Hal itu disampaikan, Plt Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi, bahwa sudah meminta droping vaksin ke Provinsi Jawa Timur untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
humaspolsek-parang · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Perketat Perbatasan Maospati, Magetan-Jiwan, Madiun oleh Gabungan TNI-Polri dan Instansi terkait untuk Meminimalisir Pergerakkan Massa Sidang Putusan Sengketa Perdata Kepengurusan Yayasan PSHT. Dipimpin oleh Kasubbag Bin Ops Bag Ops Polres Magetan AKP Rudito Kukuh yang diikuti oleh Personil Gabungan TNI-Polri dan Instansi terkait yakni Anggota Polres Magetan, Polsek jajaran rayon timur, Kodim 0804/Magetan, POM TNI-AU, POM TNI-AD, Sat Brimob Polda Jatim, Satpol PP, Dishub dan Dinkes Kab. Magetan. Kamis, (18/6/2020). . . Ratusan Kendaraan dihentikan dan diperiksa untuk meminimalisir Pergerakan Massa PSHT ke Madiun. Saat dilakukan Razia diketemukan Rombongan PSHT yang akan menuju ke Madiun lengkap dengan atributnya. Rombongan tersebut diberikan himbauan untuk kembali ke rumah masing-masing untuk menghindari Pergesekan Massa antar PSHT. Para Warga PSHT kooperatif sehingga kembali ke wilayahnya masing-masing. @humas.polresmagetan @polisimagetan @festo_ari @polisimagetan @divisihumaspolri @multimedia.humaspolri @humaspoldajatim @netizenpoldajatim @netizenpolresmagetan @beritamagetan @magetanbanget @dolanmagetan @magetanmuda #humaspolresmagetan #viral #magetan #polisiindonesia #poldajatim #netizenpoldajatim #PolresMagetan #JogoMagetan #MagetanAman #JogoJawaTimur #JatimSehat #MagetanSehat #MagetanLawanCorona #IndonesiaKuat (di Polsekparang) https://www.instagram.com/p/CBkiTizB9sK/?igshid=1r8vdjhsd4o2
1 note · View note
memorandumcoid · 5 years ago
Text
Jatim Penyumbang Utama Penderita Kusta di Indonesia
Jatim Penyumbang Utama Penderita Kusta di Indonesia
Kadinkes Jatim Herlin F
Surabaya, Memorandum.co.id – Situasi Kusta di dunia, Indonesia menduduki rangking ke-3 dunia setelah India dan Brazil. Jawa Timur merupakan penyumbang utama penderita Kusta di Indonesia, dimana dalam 10 tahun terakhir sekitar 24% penderita Kusta berasal dari Jawa Timur merupakan satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa dan Bali yang belum eliminasi Kusta.
Kepala Dinas Kesehatan…
View On WordPress
0 notes
enciety-co · 6 years ago
Text
Cemaskan Angka Gizi Buruk Jatim Di Atas 30 Persen
Cemaskan Angka Gizi Buruk Jatim Di Atas 30 Persen
Stunting atau gizi buruk hari ini bukan jadi permasalahan yang menonjol dan banyak dibahas. Namun, permasalahan ini berdampak besar dalam kemajuan perekonomian Jawa Timur.
Menurut Chairperson Enciety Business Consult Kresnayana Yahya, sampai saat ini ada beberapa wilayah di Jatim yang angka stuntingnya di atas 30 persen. Di antaranya Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Sumenep, Probolinggo,…
View On WordPress
0 notes
majalahperawat-blog · 8 years ago
Text
Dinkes Jatim akan Data Kekurangan Tenaga Kesehatan di Ponkesdes
Dinkes Jatim akan Data Kekurangan Tenaga Kesehatan di Ponkesdes
Kepala Dinas Kesehatan Jatim
  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) segera mendata kembali kekurangan tenaga kesehatan di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes). Langkah tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan layanan dan akses kesehatan bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan…
View On WordPress
0 notes
dinamikaonline · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Tekan Kecelakaan, Dinkes Jatim Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Sopir Bus Surabaya, JatimTerkini - Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas pada mudik Lebaran 2019, Dinas Kesehatan Jatim melakukan pemeriksaan gratis bagi supir bus di Terminal Pamurbaya Sidoarjo, Selasa (28/5).
0 notes
cakrawalanewsdotco · 6 years ago
Text
55 Orang di Jatim Meninggal Akibat Demam Berdarah
55 Orang di Jatim Meninggal Akibat Demam Berdarah
Kediri, cakrawalanews.co – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan sebanyak 55 orang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue selama Januari 2019.
“Total jumlah penderita kini mencapai 3.686 orang dengan 55 orang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso saat berkunjung ke Puskesmas Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (3/2/19).
Kadink…
View On WordPress
0 notes
larilarikecil · 5 years ago
Text
D-7; Surabaya, 23 September 2019
Sebetulnya sekarang sudah tanggal 24 September, harap maklum orang sakit niatnya tidur sore eh bablas sampai pukul 2 pagi. Iya, gue sakit di minggu terakhir sebelum for good, sucks, but I really don’t want to rant about it for now.
I actually had wanted to write since a month ago, but I didn’t do it because I know how hurt it’d be. Baru ngetik gini doang sudah autonetes:))) well, gue tetap harus nulis, the future me should be able to recall memories through my writings. Nulis minyi-minyi nya terselip dulu aja ya, yang beneran minyi nanti aja pas beneran pulang, tidak mau sedih-sedih setiap hari hehe.
Hari ini, gue memulai dengan anter Ferrel ke Tekkim pukul 7 pagi karena gue mau pinjam mobilnya. Dari pagi, radang, flu, dan demam sudah mulai menggerayangi badan. Kemudian gue pulang dan mandi, lalu balik lagi ke ITS untuk ambil legalisasi ijazah. Tujuan gue berikutnya yaitu Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Sedikit background story, jadi tim gue di XLFL mau bikin smart-band (kayak mi band) yang bisa ngukur suhu tubuh dan tekanan darah ibu-ibu hamil 24/7 dengan continuous data yang masuk ke puskesmas dalam rangka mendukung program P3K pemerintah, tujuannya yaitu untuk menurunkan angka keguguran dengan mendeteksi pre-eklampsia. My group needed to collect data from puskesmas, I went to Puskesmas Keputih last month but they rejected my proposal because it needed to be processed in Dinkes first. Ok lanjut, gue mampir ke Blok J sebentar untuk print surat pengantar yang baru dan Ecuadorian visaform. All went well, gue tidak melakukan hal bodoh di jalan meskipun nyetir rasa nano-nano, sampai gue tiba di Dinkes dan...........gue disuruh ke Bakesbang dulu karena semua surat pengantar harus diproses disana. Jam menunjukkan pukul 10.30, daripada gue sampai di Bakesbang kena jam istirahat mending gue ke Klinik Pusura rumah ketigaku dulu (rumah kedua nya kampus). Di Pusura pas ketemu dokter, gue langsung request “Dok minta obat flu sama radang”, tapi si dokter ini meragukan permintaan gue karena ternyata tensi gue 100/64 jadi dia nyuruh gue tes darah. Sebetulnya tensi gue memang jarang normal sih jadi menurut gue 100 itu sudah baik, paling parah pernah 90/50 huehe. Hasil tes darah ternyata gue tifus, tidak kaget sih. Mau ranting tentang hal ini tapi rasanya nggak penting, tapi jujur sedih banget, gue pengen banget jadi orang sehat yang nggak sakit-sakitan:(((( sedikit cuplikan percakapan gue dengan Pak Dokter :
PD : loh ini hasil widal test kamu tinggi loh, kamu yakin ga mual?
J : nggak dok, saya pusing aja.
PD : biasanya orang dengan hasil gini sudah nggak karuan, mual, lemes, ngilu, blablabla..
J : iya dok, saya sudah terbiasa sepertinya, masih bisa nyetir kesini he he.
Saya mah bukan mual karena sakit dok, saya eneggggg karena sakit melulu hhhh. Apakah ada dukun hutan Amazon yang punya ramuan anti tifus???
Dari Pusura, sudah pukul 12.00, dengan perut keroncongan dan kepala yang semakin ambyar, gue pun nyetir balik ke ITS berharap tidak melakukan kebodohan. And God is good, pukul 12.15 gue sampai di Warkam untuk makan. Then I went to Tekkim because Ferrel had to take his lab’s equipments. Setelah itu gue dilema, apakah gue pulang dan tidur atau gue tetap usaha ke Bakesbang? Karena terjepit waktu dan dikejar tanggungjawab, gue pun memutuskan untuk ke Bakesbang tapi mau cari teman karena tidak kuat (dependent me, hadeh). Setelah mencari-cari, gue pun ditemani oleh Irvan dan Orlando, asik juga nyari nya 1 orang tapi dapatnya 2 ehe. Sampai di Bakesbang, rasanya kayak ketiban genteng. Intinya, surat pengantar gue itu bukan dari kampus jadi requirement nya lebih banyak.
Masalah : surat pengantar gue itu punya perusahaan swasta yang berada di Jakarta
Solusi : selain surat pengantar, harus bawa proposal kegiatan yang di ttd perusahan, akte pendirian perusahaan, KTP perwakilan perusahaan dan ketua tim. Semua dokumen itu dibikin rangkap dua dan harus dibawa ke Bakesbang Jakarta, dari Bakesbang Jakarta bakal diproses dan dikasih surat untuk dibawa ke Bakesbang Provinsi Jatim, dari Bakesbang Provinsi Jatim bakal diproses dan dikasih surat untuk dibawa ke Bakesbang Kota Surabaya, dari Bakesbang Kota Surabaya bakal diproses dan dikasih surat untuk dibawa ke Dinas Kesehatan Surabaya, dari Dinas Kesehatan Surabaya bakal dikasih surat untuk dibawa ke Puskesmas.
Cuman mau wawancara 6 orang tapi birokrasi nya kayak mau bikin pentas di Puskesmas hihu. Ya, semoga yang baca ini bisa teredukasi kalau mau melakukan kegiatan yang serupa.
Anyway, gue pulang dengan harapan 0 besar karena deadline tugas nya sudah dekat banget dan gue harus menyajikan data yang bahkan untuk memulainya butuh waktu sekitar sebulan (di setiap bakesbang prosesnya bisa 5 hari kerja). Untung ada Irvan dan Orlando, kayaknya kalau sendirian itu gue bisa nangis di mobil ala-ala sinetron yang nangis di kursi pengemudi sambil nyetir. Kemudian gue balik ke ITS untuk jemput Ferrel, disitu gue sudah ngantuk banget akibat obat-obatan yang diminum setelah makan siang. Ferrel yang kelaparan habis ngelab namun baik hati, memilih untuk langsung balik ke Puker karena gue sudah absurd, dia akhirnya makan di kantin Puker. Ada satu “warteg” yang menurut gue cukup oke, waktu itu gue pernah beli lauk ikan sama sayur, masing-masing dikasih satu kantong plastik isinya banyak, totalnya Rp 10.000,00. Ferrel makan disitu juga, nasi, cumi hitam, tahu, dan sayur labu totanya Rp 16.000,00.
Jadi masih mau nulis tapi ngantuk banget karena habis minum obat lagi dan sekarang pukul 04.30. Intinya gue pun tidur pukul 17.00 dan bangun pukul 02.00 di kemudian hari. Padahal dokter bilang kalau tifus makannya harus banyak biar sembuh (((tapi banyak juga pantangannya jadi kalau dipikir-pikir susah juga makan banyak))), sementara gue baru makan sekali di Warkam he he dan tau lah ya jam 2 pagi yang buka apaan. Em ci di to the rescue (or not because it’s fast food so yea), I know harusnya nggak makan McD tapi ya mau gimana lagi kan harus minum obat, dari pada makan popmie/indomie, atau minum obat tapi nggak makan, ya kan???
1 note · View note