#Cath Lab Jantung
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 5 days ago
Text
RSHD Kota Bengkulu Tingkatkan Layanan Kesehatan dengan Fasilitas Baru dan Pengembangan Sarana
RSHD Kota Bengkulu Tingkatkan Layanan Kesehatan dengan Fasilitas Baru dan Pengembangan Sarana KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD), Langkah ini diwujudkan melalui berbagai rencana pengembangan, termasuk perluasan sarana dan prasarana rumah sakit yang akan memanfaatkan…
0 notes
madurapost · 27 days ago
Text
Respons Wakil Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo soal Proyek Lab Lambat Pengerjaan
PROBOLINGGO, MaduraPost – Pembangunan gedung Cath Lab Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 senilai Rp 2,28 miliar terpaksa mengalami keterlambatan pengerjaan. Proyek yang dikerjakan oleh CV Sartika ini semestinya rampung pada 30 November 2024. Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah bagian gedung Cath Lab masih belum…
0 notes
baliportalnews · 2 years ago
Text
Disoroti Menkes, Dirut RSUD Buleleng Beri Penjelasan Soal Penerapan Non-Bedah Coiling
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin beberapa hari dalam konferensi pers virtual mengenai operasi coiling pasien stroke di RSUP Ngoerah Denpasar sempat menyoroti kemampuan Rumah Sakit (RS) di Jembrana dan Buleleng. RS di dua kabupaten ini dinilai masih tertinggal lantaran belum mampu melakukan program intervensi non-bedah coiling terhadap pasien stroke. Menyikapi pernyataan dari Menkes Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha pun memberikan penjelasan bahwasanya RSUD Buleleng sebenarnya sudah memiliki dokter saraf. Namun khusus untuk dokter jantung saat ini masih tengah menjalani pendidikan lanjutan. Sehingga melalui pertimbangan tersebut Kementerian Kesehatan melalui dana alokasi khusus (DAK) RSUD akan memberikan bantuan berupa peralatan medis catch lab. Selama ini, dr. Arya mengakui RSUD Buleleng belum memiliki catch lab karena pembelian alat kesehatan ini tidak ditanggung dari anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ataupun APBD Pemerintah Kabupaten Buleleng. dr. Arya menerangkan, catch lab dapat digunakan untuk menunjang program intervensi non-bedah coiling terhadap pasien stroke, bahkan alat medis ini bisa dipakai mengobati pasien penyakit jantung. "Kemenkes mau memberikan DAK yang bisa digunakan untuk membeli catch lab. Karena RSUD telah memiliki dokter spesialis saraf ditambah lagi sejak awal kami memiliki visi untuk bisa menerapkan cath lab, rupanya ini dikabulkan oleh pusat, untuk bisa merealisasikan hal ini," jelasnya, Jumat (30/12/2022). Kemudian dirinya menegaskan belum mampunya RSUD dikarenakan ada sejumlah sumber daya yang belum terpenuhi. Sumber daya itu berupa tenaga ahli, alat penunjang, dan harga mahal sehingga alat tersebut tidak bisa dibeli melalu BLUD atau APBD. "Sambil menunggu direalisasikan alatnya kita memberikan izin staf untuk mengikuti pendidikan sebagai langkah kita untuk menjawab secara perlahan tantangan dari Menkes," ungkapnya. Sekedar diketahui Kementerian Kesehatan menargetkan 514 rumah sakit di Indonesia bisa melakukan intervensi non bedah seperti coiling pada tahun 2024. RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta (PON) diminta memastikan bahwa ratusan rumah sakit tersebut bisa melakukan bedah otak terbuka dan coiling. PON sendiri telah ditunjuk menjadi koordinator dalam melakukan transformasi bidang pelayanan kesehatan, khususnya stroke dan otak. Sehingga PON bertugas mengampu RS agar dapat segera meluncurkan program operasi bedah otak terbuka dan intervensi non bedah seperti coiling setiap bulan.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
lampung7com · 3 years ago
Text
Tidak Perlu Ke Bandar Lampung, RSUD A Yani Sudah Bisa Layani Tindakan Catherisasi Jantung Gratis
Tidak Perlu Ke Bandar Lampung, RSUD A Yani Sudah Bisa Layani Tindakan Catherisasi Jantung Gratis
LAMPUNG7COM – Metro | RSUD Jend A Yani Kota Metro melakukan penandatanganan addendum perjanjian kerjasama penambahan pelayanan cath lab RSUD Ahmad Yani dengan BPJS Kesehatan cabang Metro, di Halaman gedung Sekam Kota Metro, Selasa (12/7/2022). Tampak hadir Wakil Walikota Metro, Direktur RSUD Jend A Yani Kota Metro, kepala Dinas kesehatan Kota Metro, serta kepala BPJS kesehatan cabang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mandayahospital-blog · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Menjelang akhir tahun, Mandaya Hospital mendapat kabar membanggakan. Rumah sakit yang berada di Jalan Arteri Tol Karawang Barat, itu menjadi pusat pelayanan kecelakaan kerja atau trauma centre terbaik di Jawa Barat.
CEO of Mandaya Hospital Group Dr Benedictus R. Widaja, MBChB (UK) berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas pemberian penghargaan kepada Mandaya Hospital sebagai pusat pelayanan kecelakaan kerja atau trauma center terbaik di Jawa Barat tahun 2017. “BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu partner yang paling penting bagi Mandaya Hospital, dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat Karawang dan sekitarnya. Terutama pekerja-pekerja di Karawang,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Kamis (7/12) kemarin.
Ia melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan sangat mendukung dedikasi Mandaya Hospital dalam pencapaian impian sebagai pusat trauma center yang terbaik di Karawang. Ini dibuktikan dengan lebih dari 2500 pasien yang telah datang ke Mandaya Hospital selama tahun 2017, untuk menerima pelayanan kesehatan BPJS Ketenagakerjaan trauma center. “Kasus yang sering ditangani antara lain adalah akibat terjepit mesin press, terjepit forklip, kecelakaan lalulintas, bahkan ada kasus tersambar petir saat kerja,” ungkapnya seraya menambahkan semuanya tertangani dengan baik dan dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Meski begitu, Widaja berencana membuat RS Mandaya menjadi rumah sakit nasional. Salah satunya mengembangkan RS Mandaya di daerah Jakarta, Tangerang. Selain itu RS Mandaya Karawang juga aka ada pelayanan baru di tahun 2018. “Diantaranya Cath lab (pemasangan stent jantung), poli kecantikan, C-Arm, Hydrotherapy dan mesin CT-Scan baru. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, sehingga pasien bisa ditangani dengan baik dan nyaman di Karawang dan sekitarnya,” ungkapnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Karawang Toto Suharto menyampaikan, BPJS Ketenagakerjaan yang telah memasuki usia 40 tahun, sebagai apresiasinya memberikan penghargaan kepada rumah sakit selaku pusat layanan kecelakaan kerja, perusahaan zero accident, kemudian penggerak desa sadar BPJS Ketenagakerjaan. “Di Karawang kami sangat berterima kasih kepada Mandaya Hospital telah berpartisipasi, dan sebagai pusat layanan kecelakaan kerja mewakili Jawa Barat di tingkat nasional,” pungkasnya.
Toto berharap penghargaan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ini dapat menjadi motivasi bagi Mandaya Hospital utuk lebih meningkatkan pelayan, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan medis. Ini juga menjadi nilai tambah bagi Mandaya Hospital, bisa mejadi rumah sakit rujukan untuk wilayah Karawang dan sekitarnya. “Hal ini bisa dilengkapi dengan beberapa fasilitas kurang di Karawang. Salah satunya adanya unit untuk  terapi, mungkin ada pusat layanan luka bakar atau yang lainnya,” paparnya.
#mandayahospital #traumarecoverycenter #trauma #ambulance #ugd #rumahsakitterbaik #terbaik @bpjs.ketenagakerjaan #karawanghits @mandayaroyal
1 note · View note
borobudurnews · 3 years ago
Text
KEREN !! Di Panturan Barat Akhirnya Miliki Laboratorium Kateterisasi Jantung
KEREN !! Di Panturan Barat Akhirnya Miliki Laboratorium Kateterisasi Jantung
BNews- JATENG– Wilayah Pantura Barat Jawa Tengah akhirnya memiliki laboratorium kateterisasi jantung (Cath-lab) dengan alat yang memadai untuk melayani pasien penyakit jantung. Cath-lab itu berada di RSUD dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, dan baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (1/4/2022). Ganjar mengatakan, terwujudnya laboratorium kateterisasi jantung…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
redaksi · 3 years ago
Text
TEGAL ||• redaksijateng 81 Wilayah Pantura Barat Jawa Tengah akhirnya memiliki laboratorium kateterisasi jantung (Cath-lab) dengan alat yang memadai untuk melayani pasien penyakit jantung. Cath-lab itu berada di RSUD dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, dan baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (1/4/2022). Ganjar mengatakan, terwujudnya laboratorium kateterisasi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
agiramadhani · 5 years ago
Text
ELEGI 1985 : DIORAMA UNTUK ANDREAS GRUENTZIG
Sang ayah merupakan meteorologis dan sukarelawan tentara Jerman yang hilang sesaat sebelum perang dunia kedua berakhir. Meninggalkan dirinya dengan ibu dan satu kakak laki-laki, Johannes. Pada 1950 keluarga kecil tersebut pergi ke Argentina untuk tinggal dengan kerabat mereka di sana. Charlotte, nama ibunya yang berlatar belakang seorang guru, membawa kedua anak laki-laki itu kembali ke Leipzig, saat itu Jerman Timur, karena bersikeras bahwa kedua anaknya harus menempuh pendidikan dengan fasilitas yang paling baik. Johannes dan adiknya masuk di sekolah publik tertua di Jerman yang sudah berdiri sejak 1212, Thomasschule zu Leipzig. Sekolah yang menghasilkan banyak tokoh prominen di Jerman, misalnya saja Johann-Sebastian Bach. Pada 1958 setelah lulus dari Thomasschule, sesaat sebelum pemerintah komunis DDR menguasai Jerman Timur dan menutup perbatasan, ia kabur meninggalkan negara tersebut untuk berkuliah di Universitas Heidelberg. Anak dari Charlotte dan ayah yang menjadi korban PD II, adik dari Johannes, anak belasan tahun yang dua kali mengarungi samudera Atlantik untuk berpindah dari Jerman ke Argentina lalu kembali ke Jerman, pemuda yang  kabur dari pemerintahan komunis Jerman Timur untuk berkuliah itu adalah Andreas Gruentzig.
           Gruentzig menjalani pendidikan kedokteran pada periode dimana ilmu endovaskular sedang melejit. Werner Forssmann dianugerahi Nobel bidang kedokteran pada tahun 1956. Forssman dianggap meletakkan dasar prosedur kateterisasi jantung setelah pada tahun 1929, dia memasukkan kateter urin ke dalam vena dan masuk ke bilik kanan jantungnya sendiri. Dua tahun setelah anugerah nobel untuk Forssman, Mason Sones di Klinik Cleveland berhasil melakukan angiografi arteri koronarius kanan pada seorang laki-laki umur 26 tahun. Pada 1963, Charles T Dotter sudah rutin melakukan abdominal aortogram pada pasien dengan stenosis arteri renalis. Dalam pengaruh itu, Gruentzig memilih Gotthard Schettler, seorang ilmuwan ternama di Jerman dalam bilang aterosklerosis, sebagai pembimbing tesisnya. Ketertarikan Gruentzig pada dunia vaskuler didokumentasikan oleh Robert Hagglin, mentornya saat menjalani program fellowship, ketika Hagglin mewawancarainya dan menanyakan rencana karirnya ke depan, Gruentzig menjawab "I have dedicated my life to vascular disease".
           Studi Andreas Gruentzig mengenai penyakit koroner dapat ditelusur pada 1972 di mana ia bersama dengan Paul R Lichten, seorang kardiolog di Swiss mempublikasikan penelitian berbahasa Jerman dengan judul Die Treffsicherheit einer Fragebogendiagnose bei coronarer Herzkrankheit mit der selektiven Coronarangiographie als Referenztest, studi tentang akurasi diagnostik angiografi koroner. Sanad keilmuan Paul R Lichten tentang angiografi koroner berasal langsung dari Mason Sones yang ia dapat ketika fellowshipdi John Hopkins.
           Gruentzig menjajal ilmunya di Amerika Serikat untuk pertama kali pada acara ilmiah tahunan American Heart Associationke-49 di Miami pada November 1976. Lichten yang berada di acara itu sedang bergurau dengan Spencer B King, seorang pionir kardiologi intervensi dari Universitas Emory. Lichten menyampaikan kepada Spencer King "kamu harus melihat eksebisi yang ditunjukkan oleh pemuda dari Zurich di aula sebelah". Gruentzig mendemonstrasikan balon yang dikembangkan di dalam arteri koroner seekor anjing. Balon tersebut berhasil menghancurkan jahitan benang sutra yang diikatkan di sekitar pembuluh darah tersebut. Eksebisi tersebut menunjukkan bahwa aliran darah koroner yang mengalami obstruksi dapat dikembalikan. Segelintir opini dari orang yang menyaksikan eksebisi itu, seperti dituliskan oleh Spencer B King sendiri dalam memoarnya
"hal ini tidak dapat dilakukan pada arteri koroner manusia"
" Plak arteri koroner tidak seperti ligasi benang, ia akan pecah dan malah membuat emboli"
"Hanya akan membuat gumpalan apada arteri!"
           Dengan pengalaman pertama menjelajah Amerika dan mendapat respon semacam itu, menyerah lantas melanjutkan riset pada bidang yang lebih "masuk akal" akan menjadi respon yang normal. Andreas Gruentzig bukanlah orang normal. Setahun kemudian dia melakukan PTCA pertama pada manusia! Meskipun dengan kesuksesannya, institusi tempat Andreas Gruentzig bekerja tidak memberikan dukungan, suatu hal yang ditangkap oleh Spencer B King yang telah menyaksikan eksebisinya di Miami pada 1976 lalu sebagai suatu kesempatan dengan menawari Gruentzig pindah ke Emory, Amerika Serikat.
           Sebelum meninggalkan Zurich pada 1980, Gruentzig sempat mengadakan forum ilmiah dengan mengundang pakar-pakar kedokteran kardiologi untuk menyampaikan dan mendemonstrasikan temuannya. Mason Sones, Charles Dotter dan Melvin Judkins hadir dalam acara tersebut. Kepada tiga tokoh yang telah membuatkan jalan bagi temuannya, Gruentzig memberikan jamuan khusus setelah sesi berakhir. Pada malam tersebut mereka menaiki bukit kecil di pinggiran kota Zurich, menyalakan api unggun, makan spageti dan meminum wine bersama. Setelah selesai berbincang, mereka menuruni bukit bersama-sama dengan penerangan api obor yang dinyalakan menggunakan api unggun yang dibuat oleh Andreas. Selanjutnya selama 5 tahun (1980-1985) di Emory, Gruentzing mengorganisasi 10 kali kursus dengan peserta tokoh kardiologi itervensi dari seluruh dunia berkumpul di sana.
Tumblr media
Apa yang menjadi kesamaan antara Mason Sones, Charles Dotter, Melvin Judkins dan Andreas Gruentzig bukan hanya mereka menjadi pionir di bidang kardiologi intervensi, atau sekedar pernah menaiki bukit dan minum wine bersama. Mereka berempat meninggal dunia pada tahun yang sama, tahun 1985. Mason Sones (67 th), Charles Dotter (64 th), Melvin Judkins (63th) saat mereka meninggal, kepergian Gruentzig terasa mengejutkan karena baru berusia 46 tahun. Gruentzig dan istrinya meninggal setalah mengalami kecelakaan pesawat yang dia sendiri menjadi pilotnya. Spencer B King bergurau bahwa dipanggilnya 4 tokoh pionir kardiologi intervensi di tahun yang sama sebagai : Tahun di mana Tuhan sedang membangun Cath Labdi surga.
           Hidup Andreas Gruentzig seperti komet, melesat cepat meski dihambat oleh lapisan atmosfir, lalu bersinar untuk periode yang relatif singkat, Namun sebagaimana komet, cahayanya yang singkat telah menginspirasi seluruh dunia dan mengubah wajah kardiologi. Semua tindakan untuk mengatasi obstruksi aliran koroner disandarkan pada fondasi yang telah ia letakkan. Cahaya yang ia pancarkan adalah tanggung jawab kita kardiolog-kardiolog masa depan untuk terus mempertahankan pancarannya atau bahkan membuat alirannya lebih terang.
           Atas dasar cerita di atas, selama 3 bulan stase invasif kami menamai grup whats app kecil kami dengan nama Gruentzig in the Making, meski tentu, jauh panggang dari api dedikasi, keilmuan dan perjuangan kami (atau paling tidak saya sendiri) mendekati dengan apa yang telah Andreas Gruentzig lakukan.
Tumblr media
1 note · View note
fitriarumsari · 8 years ago
Text
5. Clopidogrel
Clopidogrel is antiplatet agent which used to prevent heart attacks and strokes in persons with heart disease (recent heart attack), recent stroke, or blood circulation disease and peripheral vascular disease. (Medscape)
“Dua ratus lima puluh enam” Antrian pasien tunggu obat rawat jalan saat itu sudah mencapai angka dua ratusan. Sebagai apoteker yang saat itu di plot sebagai verifikator resep bpjs, ketelitian adalah modal utama. Saat kuliah dosen saya sering –bahkan tidak mentoleransi kesalahan karena ketidaktelitian. Saat ujian kimia medisinal, mengingat gugus fungsi obat adalah kesulitan terbesar. Rumus struktur Amoksisilin saja, ketinggalan gugus OH nya sudah salah besar, karena bisa jadi Ampicillin. Kata dosen saya, kuliah di farmasi itu mau alasan sedang lelah, sakit, atau tidak fokus, harus tetap teliti. Karena direct/inderectly berhubungan dengan treatment dan nyawa pasien. ….. “Ada hasil pasang ring jantung pak?” “Pengaruhnya gimana ya? ” “Begini pak, jadi peraturan dari BPJS sendiri, untuk obat clopidogrel yang ada diresep bapak, dapat diclaim sebulan (30) apabila ada kertas hasil pasang ring jantung” Bapak tua paruh baya itu mengeluarkan secarik kertas hasil cath-lab dari RS rujukan jantung nasional. Karena pasien saat itu membludak, saya buru-buru verifikasi resep secepat yang saya bisa. ……. “Teh, ini beneran clopidogrel tadi udah dikasih 30? Ini bukan bukti pasang ring jantung lho (PCI) tapi LAD” suara bu Mariyah mengagetkanku “Astagfirullah iyaa bu… Saya kurang teliti, biasanya kalau hasil LAD biasanya disertai PCI. Pasiennya udah pulang juga. Gimana ya?” “Gimana teh? Ibu mah kasian kalo disuruh ganti. Clopidogrel kan mahal, 200ribuan” ……. Aku teringat pasien meninggalkan nomor handphone dibelakang resep. Seketika aku menjemput gagang telepon untuk minta disambungkan ke nomor tersebut. “Selamat malam ibu, apakah benar ini dengan bapak X? ” “Iya betul, dengan siapa ya? ” “Ini saya bu, apoteker yang tadi verifikasi berkas bapak X. Jadi begini bu, saya butuh konfirmasi ulang, bapak X pernah pasang ring jantung bu? Kateterisasi jantung? Kalau ada saya boleh minta hasilnya? Soalnya yang tadi bukan berkas yang saya maksud, Bu” “Wah mohon maaf, bapak X tidak pernah pasang ring jantung jadi berkasnya pun tidak ada” “Nah itu dia bu, clopidogrelnya jadi nggak dapat sebulan bu… Kalau tanpa berkas PCI, hanya dapat terapi untuk seminggu. Ibu kalau tidak keberatan bolehkah ibu besok mengembalikannya pada saya? Karena tidak bisa diclaim bpjs, dan saya yang harus menanggung kerugiannya bu, harganya lumayan” “Oh boleh-boleh kok” …. Beberapa saat kemudian….setelah merenungkan kejadian itu. “Selamat malam bu, saya yang tadi telpon. Hehe” “Kenapa lagi Nak? ” “Setelah saya pikir-pikir, besok ibu nggak usah ke RS lagi untuk mengembalikan sisa obat 23 harinya. Insya Allah itu rezekinya ibu… Melalui ketidaktelitian saya. Saya yang akan bayar sisa obat yang tidak dapat claimnya” “Jangan! kasian Nak, kamu udah capek kerja masa harus nanggung kerugian juga. Ibu besok kesana kok, pagi-pagi kalau perlu” “Buuu ngga apa- apaaaa kok. Takutnya ibu punya kepentingan lain besok atau rumahnya jauh, kan kasihan” “Nggak kok, nggak jauh ke RS..ibu pasti kesana” “Aaaah terimakasih banyaaaaak bu :”) “
Alhamdulillah masih rejeki ya. Agak terharu karena jarang sekali pasien yang ramah dan mau capek-capek balik lagi buat ngembaliin obat yang "lost” dari pengawasan. Ibunya baik banget :“ Lebih hati-hati lagi ya Arum :)
#30DWC #30DaysWritingChallenge #day5
1 note · View note
salmamunifah · 8 years ago
Quote
Bapak, ini ada dokter yang masih muda yang suatu saat nanti akan sekolah jantung.
Dr t, spjp. Semoga Allah mengiyakan perkataan spontan dokter ini tanpa beliau tahu saya ingin seperti beliau. Saya tahu mimpi saya begitu jauh. Tapi kalau mimpi ini tidak ada, kaki akan lunglai bergerak melewati bangunan berisi orang sakit itu. Saya tahu ini begitu sulit. Tapi kalau tidak ada mimpi itu lalu bagaimana saya bisa menikmati napas sesak yang harus nya penuh keluh kesah itu. Saya tahu saat ini saya masih yang paling buruk Tapi sudah saya buktikan saya bisa ada disini saat banyak orang pikir saya cuman mimpi. 10 tahun lalu saya cuman ingin pakai jas putih. Sekarang sudah dipakai, 10 tahun lagi saya ingin ..... membantu pasien di cath lab.
2 notes · View notes
ayoeseksina-blog · 6 years ago
Text
Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang Miliki Gedung Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab)
Ayoe Seksina Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang Miliki Gedung Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab) Artikel Baru Nih Artikel Tentang Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang Miliki Gedung Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab) Pencarian Artikel Tentang Berita Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang Miliki Gedung Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab) Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang Miliki Gedung Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab) Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya memberikan apresiasi pada Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah Palembang, di usianya ke 39 tahun http://www.unikbaca.com
0 notes
claudiairanjani · 5 years ago
Text
Pagi-pagi uda olahraga dari iccu lantai 3 jantung terpadu otw cath lab non bedah jantung:))
0 notes
kapol-id · 5 years ago
Text
Cath Lab RSU Banjar Pertama di Priangan Timur
Cath Lab RSU Banjar Pertama di Priangan Timur
BANJAR, (KAPOL).- Sebanyak 1000 kasus penyakit jantung atau lebih tepatnya penyakit pengapuran pembuluh darah jantung menjalani pelayanan kesehatan di RSU Banjar.
“Dari 1000 kasus penyakit jantung itu sekitar 78 persennya adalah pemilik Kartu Indonesia Sehat BPJS Kesehatan,” kata Dirut BLUD RSUD Kota Banjar, drg. Eka Lina Liandari melalui dokter spesialis Kardiologi dan Pembuluh Darah, dr.Asep…
View On WordPress
0 notes
tobasatu · 6 years ago
Link
tobasatu.com, Medan | Wali Amanat (MWA) mendukung penuh pengembangan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Apalagi RS yang sudah terakreditasi paripurna itu sejak Juni 2018 naik kelas dari C menjadi Kelas B.
Hal itu disampaikan Ketua MWA Drs H Panusunan Pasaribu, MM. saat memimpin pertemuan dalam visitasi MWA, Senat Universitas dan Rektor ke Rumah Sakit USU, Selasa (17/07/2018). Hadir dalam kunjungan itu dari MWA antara lain Sekretaris MWA  Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, Rektor USU Prof Runtung Sitepu, para anggota MWA antara lain Prof Dr Ir Harmein Nasution, MSIE, Ir Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D, Prof Dr Hakim Bangun, APT, Prof Dr Zul Alfian, M.Sc, Prof Dr Syafruddin Kalo, SH.M.Hum dan Dr Rustam Effendi Nainggolan.
Sementara dari Senat Universitas antara lain Ketua Prof dr Chairul Yoel, Sp.Ak (K), Sekretaris Muhammad Arifin Nasution, S.Sos.MSP, para anggota Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.THT-KL (K), Dr Mardiningsih, M.Si, Dr Poppy Anjelisa Z Hasibuan, M.Si.Apt, Ir Syahrizal, MT dan dr Zaimah Z Tala, MS, Sp.GK.
Para rombongan diterima jajaran Dewan Pengawas RS USU antara lain Prof Paham Ginting, dr Azwan Hakmi Lubis dan dr Nazaruddin. Selain itu hadir jajaran direksi RS USU yakni Direktur Utama Dr dr Syah Mirsya Warli, SpU (K), Direktur Sarana dan Prasarana Dr Ahmad Delianur, ST.MT, Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Riyadh Ikhsan, M.Ked (DV), Sp.KK, Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama dr Sake Juli Martina, Sp.FK dan Direktur Umum, Keuangan dan SDM dr Dewi Indah Sari Siregar,MKed (ClinPath), SpPK.
Ketua MWA Panusunan Pasaribu mengaku merasa senang dapat melakukan kunjungan ke RS USU. Apalagi setelah pihaknya melihat langsung dari ruang ke ruang termasuk beberapa rencana pengembangan RS USU seperti mesin Cath Lab yang belum bisa difungsikan mengingat perizinan dari BPJS yang belum turun. Disebutkan Panusunan Pasaribu, beberapa catatan penting nantinya dari kesimpulan kunjungan akan dibawa dalam rapat MWA untuk kemudian dibahas bagaimana mencari solusi seperti kebutuhan SDM dan beberapa pengembangan peralatan bagi kemajuan RS USU.
Rektor USU Prof Runtung Sitepu dalam sambutannya antara lain menyatakan,  RS USU dan RS Gigi dan Mulut FKG USU merupakan unit penunjang akademik  dan bukan unit bisnis. Sehingga ke depan pengembangan yang dilakukan jajaran rektorat dan direksi RS adalah bagaimana RS USU dapat berkembang menjadi RS rujukan dan percontohan serta menjadi pusat pengembangan IPTEKDOKKES bagi Indonesia di beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama RS USU Dr dr Syah Mirsya Warli dalam sambutannya menyatakan, adanya  perbedaan antara pengelolaan fakultas dengan rumah sakit. Salah satunya adalah sertifikasi fakultas 5 tahun sekali sedangkan RS setiap tahun sehingga membutuhkan singkronisasi.
RS USU adalah salah satu Greenbuilding pertama di USU yang di desain dengan mempertimbanhkan penghematan energi dan ramah lingkungan.
Saat ini RS USU memiliki 17 poliklinik yakni anak, bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, THT, mata, syaraf, kulit kelamin, jantung, rehabilitasi medis, bedah syaraf , orthopaedi, bedah anak, tumbuh kembang,psikiatri kesehatan jiwa, paru, anasthesi . Sementara jumlah tempat tidur beroperasional sekarang adalah 109 tempat tidur sementara jumlah tempat tidur akan beroperasional sebanyak 56 tempat tidur. (ts)
The post MWA Dukung Penuh Pengembangan RS USU appeared first on tobasatu.com.
0 notes
sumutberitaaja · 7 years ago
Text
Cath Lab RS USU Resmi Beroperasi
MEDAN, WOL – Gaya hidup yang kurang baik berdampak pada meningkatnya jumlah pasien penyakit tidak menular, misalnya saja sakit jantung dan gangguan kardiovaskular. Untuk itu deteksi dini penting dilakukan guna menekan angka kematian akibat sakit jantung. Salah satu pendeteksiannya bisa menggunakan Cath Lab. Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), sebagai rumah sakit pendidikan Kelas C ... http://dlvr.it/Q8BbLL
0 notes
mandayahospital-blog · 6 years ago
Photo
Tumblr media
MANDAYA HOSPITAL KARAWANG TELAH LUNCURKAN FASILITAS CATHLAB, YANG SIAP ATASI PERMASALAHAN JANTUNG Jantung koroner termasuk salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat. Selain angka kasus yang terus meningkat, penyakit tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi. Karena itu, Mandaya Hospital Karawang akan menambah fasilitas pelayanan cath lab untuk kateterisasi jantung (angiografi) di awal tahun 2018. Mandaya Hospital Karawang semakin mantap menjangkau lapisan masyarakat Karawang & sekitarnya terutama yang membutuhkan layanan gawat darurat medis, dimana Cath Lab sendiri merupakan alat yang biasa digunakan para dokter ahli jantung untuk mendeteksi penyakit jantung lewat pemasangan kateterisasi jantung melalui pembuluh darah besar untuk mencari tahu penyebab penyakit tersebut. Alat ini juga merupakan alat untuk bisa memasang cincin atau ring untuk beberapa kasus penyakit jantung. Seperti kita ketahui bahwa tingginya angka kasus Penyakit Jantung Koroner dipicu karena Kebiasaan merokok, menderita penyakit darah tinggi, tingkat kolesterol yang tinggi, menderita penyakit diabetes, gaya hidup yang tidak aktif (malas berolahraga), kegemukan atau obesitas. Cath lab diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan pasien Penyakit Jantung Koroner. Jadi, semua penanganan dapat dilakukan di Mandaya Hospital Karawang. Sejatinya dengan didukung tenaga medis profesional serta kehadiran cath lab ini diharapkan dapat mengurangi risiko pasien kembali dengan keluhan yang sama sekaligus risiko kematian. Kini Pasien penyakit jantung tidak perlu keluar daerah untuk pemasangan ring. Sebab kateterisasi jantung dan angiografi (Cathlab) Mandaya Hospital Karawang segera beroperasi. Ketersediaan cathlab ini adalah untuk mejawab kebutuhan masyarakat. Masyarakat Kota Karawang dan sekitarnya tidak perlu lagi berobat ke Jakarta bahkan sampai ke luar negeri untuk penyakit jantung. Ketersediaan layanan Cath Lab di Mandaya Hospital ini, sebagai wujud meningkatkan pelayanan kesehatan di Karawang dan sekitarnya. #cathlab #jantungkoroner #jantung #ilikemandaya #sehatbersamamandayahospital https://www.instagram.com/p/BctMOJinTt1/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1vyxyzhnhzpg9
0 notes