#Bumi Pancasila
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kalimantan Tengah
CekIndonesiaku.com – Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Kota Palangka Raya adalah ibu kotanya. Menurut sensus tahun 2010, provinsi ini memiliki populasi sebanyak 2.202.599 jiwa, terdiri dari 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan. Data Kementerian Dalam Negeri pada akhir 2023 menunjukkan jumlah penduduk provinsi ini meningkat…
View On WordPress
0 notes
Text
10 wangsit dari tepi sungai Cileuleuy
Diyakini sebagai salah satu agama asli masyarakat di tatar Sunda, para penghayat kepercayaan Budi Daya mengharapkan perlakuan yang setara dengan para penganut agama lain di Indonesia.
Sejak Nusantara terbentuk dan berpenghuni berabad-abad silam, para penghayat kepercayaan Budi Daya di Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat, meyakini nenek moyang mereka yang mendiami tatar Sunda telah mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
Keyakinan tersebut bisa dilacak dalam penyebutan Tuhan melalui penggunaan bahasa Sunda kuno dari era pra-Hindu, sebelum dipengaruhi bahasa Sanskerta, Arab, dan bahasa-bahasa asing lainnya.
Beberapa sebutan untuk Sang Pencipta adalah Hyang (Tuhan, yang diagungkan), Hyang Manon (Yang Maha Tunggal), Sang Hyang Kersa (Yang Maha Kuasa), dan Si Ijunajati Nistemen (Maha Pencipta).
Karenanya, Engkus Ruswana (62) selaku Ketua Organisasi Penghayat Budi Daya menolak tegas jika mereka dianggap sebagai penganut animisme dan dinamisme.
"Istilah itu sebenarnya didengungkan oleh para antropolog Barat untuk melecehkan agama nenek moyang kita. Karena mereka tidak memahami upacara ritual yang dilakukan, dipikirnya itu upacara menyembah roh halus dan kekuatan gaib," kata Engkus.
Keyakinan yang sempat terkikis dan menghilang tersebut kemudian diwartakan kembali oleh Mei Kartawinata setelah menerima Dasa Wasita atau 10 Wangsit. Kejadian turunnya wangsit berlangsung di tepi Sungai Cileuleuy, Kampung Cimerta, Subang, pada 17 September 1927.
Mei Kartawinata (1 Mei 1897 - 11 Februari 1967) menyebut hasil penggaliannya terhadap ajaran leluhur di Bumi Parahyangan dengan istilah pamendak alias temuan terhadap kepercayaan para leluhur.
Walaupun menolak disebut sebagai sinkritisme, Engkus tidak menampik jika ajaran Budi Daya banyak bersinggungan dengan budaya dan tradisi masyarakat Sunda.
Ini terlihat dari inti ajaran Budi Daya yang mengajarkan konsep cara pandang hidup orang Sunda bernama "Tri Tangtu". Isinya tentang wawasan atau tuntunan menyangkut diri manusia sebagai makhluk pribadi, sosial bermasyarakat, dan ber-Tuhan.
Ada banyak nama yang disematkan untuk ajaran Mei Kartawinata. Di luar Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), Agama Perjalanan, dan Agama Buhun, orang-orang mengenalnya sebagai Agama Traju Trisna, Agama Pancasila, Agama Petrap, Agama Sunda, Ilmu Sejati, Permai, atau Jawa-Jawi Mulya.
Mereka yang hendak melecehkannya cukup menyebutnya "Agama Kuring".
Dalam bahasa Indonesia, Kuring adalah kosakata untuk "Aku" atau "Saya". Prosekusi label "Agama Kuring" mengarah pada usaha mendiskreditkan pemeluk agama ini sebagai penganut agama semau gue.
Agama-agama leluhur orang Sunda sangat menghormati alam sebagai pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.
Bagi para penghayat, alam semesta adalah tempat belajar dan menghayati segala keteraturan. Gunung, lembah, air, api, tanah, angin, dan segala mahluk hidup menjalankan kodratnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia.
Karenanya, Mei Kartawinata meletakkan alam sebagai "kitab suci". Alam adalah kumpulan tulisan Tuhan yang tidak bisa dibuat oleh manusia, berlaku universal, dapat dipelajari oleh semua makhluk tanpa membedakan usia, agama, bangsa, ras maupun gender.
Dalam prosesnya, Mei Kartawinata mendirikan wadah untuk menampung para pengikut atau penghayat ajarannya yang namanya kerap berubah-ubah.
Pertama membentuk Perhimpunan Rakyat Indonesia Kemanusia'an sehingga ajarannya disebut Kemanusa'an. Setelah Indonesia merdeka dan bersiap melangsungkan pemilihan umum pertama, Mei ikut mendirikan Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).
Usai pelaksanaan Pemilu 1955, nama tersebut berubah menjadi Organisasi Perjalanan alias Lalampahan.
Sepeninggal Mei Kartawinata, terjadi konflik internal yang membuat anggota terpecah menjadi beberapa organisasi yang melahirkan AKP, Budi Daya, dan Aji Dipa. Tidak ada perbedaan esensial antar tiga organisasi ini karena sumber ajarannya sama.
Menurut keterangan Engkus, Budi Daya sebagai organisasi terbentuk sejak 1980. "Pada era 1950-an ketika ramai pemberontakan DI/TII, kami juga disebut Agama Buhun, Agama Pancasila, dan Agama Kuring," imbuh Engkus.
Pertemuan kami dengan Engkus yang selalu terlihat mengenakan totopong (ikat kepala khas Sunda) berlangsung di Bale Pasekawan Waruga Jati, Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat (3/3/2018).
Rute menuju kampung tersebut adalah jalan selebar tiga meter yang diwarnai tanjakan dan turunan. Sejauh mata memandang, terlihat bebukitan dan hamparan tanah yang ditanami beragam jenis sayur-sayuran, seperti terong ungu, brokoli, cabe rawit dan kriting, sawi putih, buncis, labu, timun, dan selada.
Bagi warga penghayat di Kampung Cicalung yang berjumlah 78 orang, Bale Pasekawan bukanlah rumah ibadah, tapi tempat pertemuan atau berkumpul alias ngariung dalam bahasa Sunda.
Tempat yang jadi pusat kegiatan para penghayat Budi Daya ini diresmikan pada 17 Mei 2012 oleh Bupati Bandung Barat H. Abubakar.
Luas Bale Pasewakan 1.400 meter persegi yang terdiri dari dua bangunan utama. Ada aula seluas 9 x 11 meter persegi dan panggung seluas 48 meter persegi.
Selain jadi tempat mengajarkan pelajaran Budi Daya sebagai pengganti pelajaran agama di sekolah bagi siswa SD, SMP, dan SMA penghayat kepercayaan, gedung ini kerap pula menampilkan pentas kesenian, seperti degung, jaipongan, salendroan, dan wayang.
Tidak heran jika terdapat alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan gamelan di dalam Bale. Mereka yang ingin memanfaatkan Bale tidak harus para penghayat Budi Daya.
"Asal kegiatannya untuk kemaslahatan warga desa. Bukan kegiatan untuk politik praktis macam kampanye," tutur Ondo (52), salah satu penghayat saat kami temui di Kampung Cibedug yang berjarak sekitar 6,9 kilometer dari Cicalung.
Di kampung itu, terdapat Bale Pasewakan Rasa Jati yang usianya lebih tua karena berdiri sejak 1951. "Dulu bentuknya hanya gubuk bambu. Lama-kelamaan menjadi bangunan permanen seperti sekarang," jelas Ondo.
Adapun kegiatan yang sering berlangsung di Bale Pasewakan, antara lain peringatan turunnya wangsit kepada Mei Kartawinata pada 17 September, tahun baru dalam sistem kalender Jawa (1 Sura), dan renungan malam 1 Juni yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Menganut kepercayaan yang diyakini milik nenek moyang di negeri ini ternyata tak semudah membalik telapak tangan.
Berbagai perlakuan diskriminasi dari masyarakat telah mereka rasakan. Apesnya lagi, negara turut melanggengkannya melalui berbagai peraturan yang mengikat secara yuridis, alih-alih memenuhi hak para penghayat kepercayaan sebagai sesama warga negara.
Misalnya kejadian yang dialami Asep Setia Pujanegara (47) ketika menikahi Rela Susanti (41) pada 23 Agustus 2001.
Kukuh ingin melaksanakan pernikahan seturut keyakinan penghayat, pernikahan mereka tidak mengantongi Akta Pernikahan dari Kantor Catatan Sipil.
Merasa haknya sebagai warga negara tidak dipenuhi, Asep mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Gugatan pasutri ini kemudian disetujui PTUN tertanggal 25 April 2002. Perkawinan yang dilangsungkan dengan cara adat Sunda itu dapat dicatatkan di Kantor Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (BKCS) Kabupaten Bandung.
Pun demikian, Mahkamah Agung tetap bergeming. Asep bersama istri harus menunggu hingga terbitnya Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Hal itu membuat akta kelahiran anak pertama mereka hanya bisa mencantumkan nama ibu dan tidak memiliki hubungan hukum keperdataan dengan ayahnya. Dengan demikian, buah cinta pasangan ini dianggap sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan.
Pada saat UU Adminduk disahkan, terjadi lagi problem teknis dalam pelaksanaan. Nama ayah hanya ditambahkan dalam catatan pinggir yang dituliskan di bagian belakang alih-alih pembaruan akta lahir.
"Alasannya menurut saya sih tidak masuk akal. Karena masalah nomor registrasi tidak boleh ganda," ujar Asep yang menjabat sebagai penanggung jawab pendidikan bagi warga penghayat kepercayaan Budi Daya.
Padahal menurut Engkus, nomor registrasi tak perlu diperbarui. "Cukup lembaran blangko akta kelahirannya saja yang dibuat baru dengan menambahkan nama ayah bersanding dengan ibu."
Engkus juga pernah jadi korban diskriminasi saat ibundanya meninggal di Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Warga sekitar menolak jenazah almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) karena dianggap tidak beragama.
"Kata mereka, 'Ini khusus kuburan orang beragama, yang tidak beragama tidak boleh.' Setelah melalui rapat desa, diputuskan jenazah harus disalatkan, baru boleh dikuburkan," kenangnya.
Diskriminasi di sektor pendidikan berlangsung lebih lama lagi. Keturunan para penghayat kepercayaan dipaksa memilih pelajaran agama yang diakui negara.
Regenerasi penghayat jadi terhambat karena kebanyakan anak-anak tidak mengikuti penghayat kepercayaan orang tuanya.
Siswa penghayat kepercayaan juga kerap menjadi sasaran perundungan di sekolah dalam bentuk verbal. Akibatnya siswa bersangkutan meminta pindah sekolah karena tidak tahan jadi sasaran bully.
Setelah sekian lama berjuang, mulai 2016 keluar keputusan Kemdikbud yang menyatakan bahwa murid-murid penghayat kepercayaan mendapatkan pelajaran rohani sesuai kepercayaannya.
Berhubung tidak semua sekolah memiliki guru agama dari kalangan penghayat --karena teknis dan kurikulumnya masih dibahas, beberapa siswa dikembalikan ke organisasi atau komunitas penghayat kepercayaan untuk mendapatkan pelajaran keagamaan.
Asep salah satu yang mengabdikan diri sebagai guru pengajar penghayat kepercayaan. "Untuk sementara saya mengajarkan mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan dari SD hingga SMA. Pelajaran biasanya berlangsung setiap hari Minggu di Bale ini. Panduannya sudah ada. Sisanya saya gabung dengan buku-buku karya Pak Mei Kartawinata."
Seiring dikabulkannya gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan perihal Penganut Kepercayaan oleh Mahkamah Konsitusi (7/11/2017), Engkus berharap tidak lagi ada perbedaan dan diskriminasi terhadap warga penghayat kepercayaan.
"Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Selama ini penghayat kepercayaan selalu dianggap lebih rendah. Hak-hak pelayanan sosial untuk kami selalu terkebiri," katanya.
Padahal, kata Engkus, jika berkaca pada sejarah, perlakuan semacam itu sebenarnya dilakukan oleh penjajah untuk merendahkan bangsa kita.
#penghayat kepercayaan#agama#budaya#agama nusantara#budi daya#buhun#jawa barat#mei kartawinata#engkus ruswana#subang#Sungai Cileuleuy#diskriminasi#Lalampahan#Aji Dipa#Sunda#UU Adminduk
2 notes
·
View notes
Text
Pj Wali Kota Padang Buka Jambore Ranting, Pramuka dan Pancasila Fondasi Keutuhan Bangsa
INGATLAH.COM – Suasana di bawah naungan kokohnya Bukit Barisan menyaksikan semangat muda yang berapi-api saat Jambore Ranting Kwaran Pauh resmi dimulai pada Sabtu (12/10). Bumi Perkemahan Universitas Andalas menjadi panggung utama bagi para anggota pramuka yang berkumpul untuk mempererat persaudaraan dan memupuk rasa cinta kepada bangsa dan negara. Acara yang dibuka secara resmi oleh Penjabat…
0 notes
Text
WIP
IPA Semester 1
Bab 1. Objek IPA dan Pengamatannya - coming soon!
Bab 2. Klasifikasi Makhluk Hidup - coming soon!
Bab 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya - coming soon!
Bab 4. Suhu dan Perubahannya
Bab 5. Kalor dan Perpindahannya - coming soon!
Bab 6. Energi dalam Sistem Kehidupan - coming soon!
IPA Semester 2
Bab 7. Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup - coming soon!
Bab 8. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan - coming soon!
Bab 9. Pencemaran Lingkungan - coming soon!
Bab 10. Pemanasan Global - coming soon!
Bab 11. Lapisan Bumi - coming soon!
Bab 12. Tata Surya - coming soon!
MTK Semester 1
Bab 1. Bilangan - coming soon!
Bab 2. Himpunan - coming soon!
Bab 3. Bentuk Aljabar - coming soon!
Bab 4. Persamaan dan Pertidaksamaan Satu Variabel - coming soon!
MTK Semester 2
Bab 5. Perbandingan - coming soon!
Bab 6. Aritmetika Sosial - coming soon!
Bab 7. Garis dan Sudut - coming soon!
Bab 8. Segiempat dan Segitiga - coming soon!
Bab 9. Penyajian Data - coming soon!
IPS
Bab 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan - coming soon!
Bab 2. Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial - coming soon!
Bab 3. Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan - coming soon!
Bab 4. Masyarakat Indonesia pada Masa PraAksara, Hindu-Budha, dan Islam - coming soon!
Bahasa Indonesia
Bab 1. Belajar Mendeskripsikan- coming soon!
Bab 2. Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi - coming soon!
Bab 3. Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur - coming soon!
Bab 4. Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi - coming soon!
Bab 5. Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat - coming soon!
Bab 6. Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel - coming soon!
Bab 7. Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas - coming soon!
Bab 8. Menjadi Pembaca Efektif - coming soon!
PPkn
Bab 1. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara - coming soon!
Bab 2. Norma dan Keadilan - coming soon!
Bab 3. Perumusan dan Pengesahan UID Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - coming soon!
Bab 4. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika - coming soon!
Bab 5. Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan - coming soon!
Bab 6. Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia - coming soon!
IPA Semester 1
Bab 1. Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar - coming soon!
Bab 2. Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 3. Struktur dan Fungsi Tumbuhan - coming soon!
Bab 4. Sistem Pencernaan Manusia - coming soon!
Bab 5. Zat Aditif dan Zat Adiktif - coming soon!
Bab 6. Sistem Peredaran Darah Manusia - coming soon!
IPA Semester 2
Bab 7. Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 8. Sistem Pernapasan Manusia - coming soon!
Bab 9. Sistem Ekskresi Manusia - coming soon!
Bab 10. Getaran dan Gelombang dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 11. Cahaya dan Alat Optik - coming soon!
MTK Semester 1
Bab 1. Pola Bilangan - coming soon!
Bab 2. Koordinat Kartesius - coming soon!
Bab 3. Relasi dan Fungsi - coming soon!
Bab 4. Persamaan Garis Lurus - coming soon!
Bab 5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel - coming soon!
MTK Semester 2
Bab 6. Teorema Pythagoras - coming soon!
Bab 7. Lingkaran - coming soon!
Bab 8. Bangun Ruang Sisi Datar - coming soon!
Bab 9. Statistika - coming soon!
Bab 10. Peluang - coming soon!
IPS
Bab 1. Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-Negara ASEAN - coming soon!
Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangasaan - coming soon!
Bab 3. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN - coming soon!
Bab 4. Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan - coming soon!
Bahasa Indonesia
Bab 1. Berita Seputar Indonesia - coming soon!
Bab 2. Iklan, Sarana Komunikasi - coming soon!
Bab 3. Mengenali Unsur-Unsur Teks Eksposisi - coming soon!
Bab 4. Indahnya Berpuisi - coming soon!
Bab 5. Urutan Cerita Menarik dalam Eksplanasi - coming soon!
Bab 6. Ulasan Karya Kita - coming soon!
Bab 7. Berbahasa Persuasif - coming soon!
Bab 8. Drama-Drama Kehidupan - coming soon!
Bab 9. Kembangkan Kegemaran Membaca - coming soon!
PPkn
Bab 1. Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila - coming soon!
Bab 2. Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - coming soon!
Bab 3. Memaknai Peraturan Perundang-undangan - coming soon!
Bab 4. Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908 - coming soon!
Bab 5. Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika - coming soon!
Bab 6. Memperkuat Komitmen Kebangsaan - coming soon!
1 note
·
View note
Text
Ketika saya masih kuliah dulu, nonton anime shonen tuh merasa tergelitik. Masa iya demi perdamaian dunia yang usahain harus anak-anak usia SMP-SMA, si MC shonen ini. Kalian kan masih anak sekolah, mengapa beban seberat itu harus kalian yang mikul? Orang dewasanya pada ngapain? Gak masuk akal ini. Emang gak ada polisi? Tentara? Dewan keamanan dunia? Negara superpower dengan teknologi mutakhir, persenjataan lengkap, dan SDM superior terlatih sejak PAUD untuk bertarung begitu ada monster di bumi?
Begitu saya jadi bagian orang dewasa, saya melihat betapa uselessnya orang dewasa ini. Apalagi yang inisialnya PBB. Udah 100 hari lebih Palestina digenosida. Kok bisa gak ada langkah konkret yang diambil buat menghentikan bencana ini dalam tempo yang sesingkat-singkatnya? Voting doang tapi gak jalan-jalan. Dikira dia KPU kali, pungut suara doang tapi nyatanya gak ada perubahan.
Mungkin orang yang ahli di bidang perang atau hubungan internasional baca tulisan ini ngerasa kayak, "Alah, orang ini asbun doang, lu itu gak ngerti apa-apa soal konflik ini, Cil."
Saya gak peduli, brow. Saya gak peduli fafifu wasweswos orang mau analisis konflik pake pendekatan apa, teori apa, ilmu apa. Yang penting itu bukan sejauh mana ilmu u pada. Yang penting adalah apa yang bisa u lakukan untuk menghentikan genosida di Palestina. Situ mau pake ilmu rawa rontek apa domain expansion gak peduli, sumpah. Gak ada gunanya kalo emang gak ada gunanya.
Saya bisa paham perasaan orang-orang di shonen yang alih-alih berharap pada pemerintah dan polisi, malah ngarepin anak umur 17 tahun. Kalo saya kenal Naruto udah saya buka segel kyubi biar ngamuk di markas IDF.
Para pembaca punya gak sih satu barang yang beli di olshop terus gak sesuai ekspektasi jadi gak kepake? Barang barang yang gak berguna dan menuh-menuhin tempat doang itu. Nah, PBB dan dewan keamanan tetapnya itu lebih gak berguna lagi. Barang murah olshop itu gak berguna karena memang mereka gak berguna, bukan ada segenap power dan resource untuk melakukan sesuatu tapi memilih untuk menjadi seonggok limbah organisasi.
Mungkin banyak yang tau kalo saya nih paling gak bisa hafalan. Saya sangat kasihan sama saya di masa lalu yang harus cape-cape ngapalin tugas dan fungsi PBB buat sekolah. Kek ngapain saya hafalin nama nama sekjen PBB Kofi Annan. Ya Allah. Lima negara anggota dewan keamanan tetap. Hadeehh. Tolong yang ngerancang kurikulum, hapusin aja itu dari materi sekolah.
Dulu saya gak mikir panjang karena saya ngapalin aja udah susah. Sekarang baru kepikiran kenapa negara-negara yang jadi dewan keamanan tetap adalah negara yang dulunya (mungkin sampe sekarang juga) penjajah dan hobi bikin ketar-ketir negara orang. Kayaknya gak masuk logika aja gitu. Masa mau jadi dewan keamanan tapi punya catatan kriminal. Emang ada preman bisa diterima masuk kepolisian? Mentok-mentok paling jadi pemuda pancasila aja itu mah.
1 note
·
View note
Text
DOA BAGI NUSA dan BANGSA
Renungan Senin, 1 Januari 2024 Edisi Tahun Baru
" . . . dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." - 2 Taw. 7:14
Latar Belakang Situasi Politik Indonesia tahun 2024 tidak baik-baik saja. Nilai-nilai Hukum, HAM, Demokrasi sedang mengalami degradasi. Partai-partai politik yang merupakan pilar demokrasi sedang diperhadapkan dengan tantangan besar berupa konspirasi politik oligarki, dinasti, pragmatisme, materialisme. Desas- desus tentang praktik korupsi kolusi nepotisme (KKN) di lingkup elit politik, penyalahgunaan kekuasaan di lingkup eksekutif tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Umat Kristen mendapat panggilan iman sebagaimana umat pilihan pada zaman raja Salomo di Israel, kita mendapat panggilan untuk berdoa bagi bangsa Indonesia memasuki tahun politik 2024 ini.
Doa kami: Ya TUHAN Allah kami, Allah yang disembah oleh bapak Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang menyatakan diri dalam Kristus Yesus Juruselamat dan Penebus kami. Kami merendahkan diri di hadapan-Mu TUHAN, dan memohon belas kasihan dan pengampunan dosa dalam nama Yesus Kristus. Pemimpin bangsa kami telah berkali-kali mengutuk bangsa Israel umat pilihan-Mu. Dan untuk bangsa sendiri para penguasa di masa lalu telah melakukan pelanggaran HAM berat dengan menculik, membantai begitu banyak nyawa pada peristiwa G 30 S, penembakan misterius untuk para penjahat yang punya catatan kriminal, membunuh dan menghilangkan orang-orang yang tidak bersalah dalam perjuangan reformasi pada tahun 1997-1998. Para penguasa menganggap tidak berharga nyawa manusia ciptaan TUHAN. Dan kini masih banyak oknum penyelenggara negara yang berpikiran jahat dan membangun persekongkolan jahat dengan menindas orang-orang lemah dengan praktik ekonomi liberal (Yak. 5:4-5).
Kiranya TUHAN Yesus berkenan untuk bertindak memakai orang-orang benar dalam menegakan keadilan, nilai-nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai demokrasi supaya Indonesia menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan maju, berkeadilan sosial dan sejahtera melalui pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Kiranya Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti adalah orang yang takut akan TUHAN, mencintai negeri, bumi pertiwi dan rakyat jelata, lembut tapi tegas dalam membangun bangsa yang beradap, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila, UUD 1945, kebinekaan yang Ika, dan dalam bingkai NKRI. Kami percaya "tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah" (Rm. 13:1).
Demikian pula kiranya TUHAN campur tangan untuk pemilihan para wakil rakyat DPR RI, Provinsi, KabKota di seluruh Indonesia bahkan untuk Pilkada, kiranya gubernur, wali kota dan bupati yang terpilih di seluruh Indonesia melalui proses demokrasi dalam pemilu, juga dalam kendali TUHAN yang Mahakuasa.
Kiranya TUHAN memulihkan (merestorasi) negeri kami, melalui para penyelenggara negara dalam periode lima tahun 2024 -2029 mendatang. Kasihanilah bangsa kami ya TUHAN, jangan biarkan orang-orang jahat memerintah, dan orang-orang fasik berkuasa. Ulurkanlah tangan-Mu yang penuh belas kasihan dan kasih karunia, supaya bangsa kami direstorasi dan mengalami transformasi dari bangsa yang penuh dosa menjadi bangsa yang menghomati TUHAN Allah Sang Pencipta langit, bumi dan segala isinya. Dalam nama TUHAN YESUS, nama di atas segala nama, TUHAN di atas segala tuan kami naikkan doa ini. Amin. (TWP)
0 notes
Text
Shalom, Selamat Malam
Damai Kristus beserta kita semua,
Berikut Laporan Program Pertemuan Keluarga
Keluarga Mahasiswi - 022 - Katolik
PENDIKAR PANCASILA UNTAN
Telah dilaksanakan pertemuan keluarga ke-11 pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 4 November 2023
Pukul : 08.00-10.00WIB
Agenda :
Mentor:
Nama : Eliani Fiece Aya
NIM : C1061221020
Prodi : Ilmu dan Teknologi Pangan
Adapun anggota keluarga yaitu:
Sekretaris:
Nama : Requestha Amorine Montass
NIM : D1041231091
Prodi : Informatika
Keterangan : Hadir
Bendahara :
Nama : Monica Fashia Dea
Nim : B1034231020
Prodi : Akuntansi
Keterangan: Hadir
3. Nama : Klaudia Fefili Aselyue
NIM : A1011231261
Prodi : Ilmu Hukum
Keterangan : Hadir
4. Nama : Cinta Dara Kusuma
NIM : B1021231052
Prodi : Manajemen
Keterangan : Hadir
5. Nama : Thalia Progeti Dwi Jabadayani
NIM : C1022231013
Prodi : Agribisnis
Keterangan : Tidak Hadir
6. Nama : Pamela Andersonia Uda
NIM : E1021231034
Prodi : Pembangunan Sosial
Keterangan : Hadir
7. Nama : Marshela Gloriani
NIM : E1101231019
Prodi : Ilmu Komunikasi
Keterangan : Izin
8. Nama : Livia Astri Ardianti
NIM : F1031231003
Prodi : Pend. Ekonomi
Keterangan : Izin
9. Nama : Nani
NIM : F1091231008
Prodi : Pend. Sosiologi
Keterangan : Hadir
10. Nama : Angela Clarawati
NIM : F1261231006
Prodi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Keterangan : Izin
11. Nama : Mila Yustina
NIM : G1011231284
Prodi : Kehutanan
Keterangan : Hadir
12. Nama : Lusianna Siregar
NIM : H1081231017
Prodi : Ilmu Kelautan
Keterangan : Hadir
Pembahasan materi :
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. (Ulangan 5:8-11)
Dalam tradisi Katolik, Sepuluh Perintah dilihat sebagai panduan moral dan etika yang penting bagi kehidupan beriman. Mereka mendefinisikan kewajiban dasar manusia terhadap Allah dan sesama. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya pengabdian eksklusif kepada Allah dan melarang penyembahan berhala atau dewa-dewa palsu. Selain itu, melarang penyimpangan atau penggunaan yang salah atas nama Allah.
Demikian laporan pertemuan keluarga kami. Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati.
#Pendikar #Pancasila #UNTAN
#PendikarPancasilaUNTAN
0 notes
Text
Denny JA dan Upaya Menanamkan Kebangsaan melalui Pendidikan Berkarakter dalam Sastra
Dalam upaya memperkuat rasa kebangsaan di Indonesia, Denny JA telah menjadi salah satu tokoh yang gigih dalam menyuarakan pentingnya pendidikan berkarakter. Di Indonesia, sastra menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan nilainilai kebangsaan kepada generasi muda. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran Denny JA dalam menanamkan kebangsaan melalui pendidikan berkarakter dalam sastra. Denny ja, atau Denny Januar Ali, merupakan seorang intelektual, budayawan, dan pendidik yang telah berkontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia. Beliau memahami potensi sastra sebagai alat yang kuat untuk membentuk karakter generasi muda dan memperkuat rasa cinta tanah air. Denny JA aktif dalam mengembangkan pendidikan berkarakter serta mempromosikan pentingnya sastra dalam proses pembelajaran. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Bumi Manusia," yang merupakan adaptasi sastra dari Puisi Esai karya Pramoedya Ananta Toer. Melalui karya tersebut, Denny ja berhasil mengangkat isuisu kebangsaan dan menghadirkan karakterkarakter yang memperkuat nilainilai Pancasila. Puisi Esai ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang kebangsaan dan persatuan. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam mengadakan lokakarya dan pelatihan sastra yang bertujuan untuk mengajarkan generasi muda tentang pentingnya kebangsaan dan karakter dalam sastra. Melalui lokakarya ini, beliau mengajarkan peserta untuk menghargai karya sastra Indonesia, serta membantu mereka memahami nilainilai yang terkandung di dalamnya. Denny JA percaya bahwa melalui pendidikan berkarakter dalam sastra, generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia. Sastra tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat dan bangsa. Dengan mempelajari sastra Indonesia, generasi muda akan lebih memiliki rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air mereka. Selain itu, Denny JA juga mendorong penggunaan sastra dalam kurikulum pendidikan. Beliau berpendapat bahwa sastra bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengajarkan nilainilai kebangsaan kepada siswa. Melalui pembacaan dan analisis sastra, siswa dapat mempelajari tentang sejarah, budaya, dan nilainilai yang melekat dalam masyarakat Indonesia. Dalam upaya menanamkan kebangsaan melalui pendidikan berkarakter dalam sastra, Denny JA juga menyadari pentingnya melibatkan para guru. Beliau berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada para guru agar mereka dapat mengajar sastra dengan cara yang menarik dan efektif. Denny JA percaya bahwa guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan semangat kebangsaan siswa. Selain itu, Denny JA juga menginisiasi pembuatan Puisi EsaiPuisi Esai sastra yang cocok untuk anakanak dan remaja. Puisi EsaiPuisi Esai ini mengangkat kisahkisah tentang kehidupan seharihari di Indonesia, dengan tujuan agar anakanak dan remaja dapat lebih mengenal dan mencintai tanah air mereka. Melalui bacaan yang menyenangkan, generasi muda dapat terlibat dalam proses pembelajaran karakter dan kebangsaan. Dalam kesimpulannya, Denny JA telah berperan penting dalam menanamkan kebangsaan melalui pendidikan berkarakter dalam sastra. Dengan karyanya yang inspiratif, lokakarya, pelatihan, dan inisiatif lainnya, beliau berhasil menciptakan kesadaran akan pentingnya sastra dalam memperkuat kebangsaan dan karakter generasi muda. Melalui pendidikan berkarakter dalam sastra, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang mencintai tanah air dan memiliki nilainilai kebangsaan yang kuat.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Upaya Menanamkan Kebangsaan melalui Pendidikan Berkarakter dalam Sastra
0 notes
Text
Create My Highschool Life 🎀
🎀
Be Duta :
Duta Hijab Radar Malang.
Duta Anti Narkoba Granat Jatim.
Duta Anti Narkoba Jatim.
Duta Anti Narkoba Malang.
Duta Anti Narkoba kab Malang.
Duta Wisata Nasional.
Duta Pendidikan Jatim.
Duta GenRe Malang.
Duta Budaya Malang.
Duta Batik Indonesia.
Duta Batik Jatim.
Duta Budaya Jatim.
Duta Lingkungan Indonesia.
Duta Lingkungan Jatim.
Duta Literasi Indonesia.
Duta Literasi Pendidikan Indonesia.
Duta Pancasila kab Malang.
Duta Investasi Jatim.
Duta Atdiwiyata Indonesia.
Duta Siswa Indonesia.
Duta Kesehatan Jatim.
Duta Psikologi Indonesia.
Duta UMKM Jatim.
Be Miss :
Miss Hijab Jatim.
Miss Teen Star Jatim.
Miss Beauty Jatim.
Miss Beauty Indonesia.
Miss Influencer Jatim.
Miss Youth Jatim.
Miss Cyber Malang.
Miss Unity Malang.
Miss Icon Indonesia.
Miss Jatim Ambassador.
Be Puteri :
Putri Bumi Jatim.
Putri Pariwisata Remaja Indonesia.
Putri Bumi Indonesia.
Puteri Kartini Jatim.
Putri Hijab Jawa Timur.
Putri Kartini Malang.
Puteri Lingkungan Indonesia.
Puteri Sas Muslimah Jatim.
Puteri Indonesia Jatim.
Puteri Batik Jatim.
Be Mbakyu :
Mbakyu Kota Malang.
🎀
Be Volunteer!
Search the information of volunteer program.
🎀
Be Content Creator!
Make a content on Tiktok or Youtube. Daily life content. Inspiration vids n such.
🎀
Start Bussines!
Read one of father Tiktok book. Make a plans for business (modal, products, marketplace, packaging etc). Making a product!
🎀
Study English!
Buy english books formula. Watch more english vids. Read English book. Study harder abt ENGLISH!
🎀
Searching for a contest!
Search many contest i can try. Speech, design n such.
🎀
Take a serious to ur body & skin.
Target weight: 45
0 notes
Text
Dari Nasionalisme Ke Nasionalisme Religius; Interpretasi Kesadaran Agama dan Memori Kolektif Muslim Masyarakat Hindia-Belanda
Panggung sejarah kemanusiaan di seluruh peradaban, bangsa, agama dan kebudayaan, terdapat decisive moments-nya, periode-periode menentukan yang kemudian mengubah arah sejarah setelahnya. Profesor Enan misalnya, mencantumkan 24 peristiwa penting yang menentukan arah sejarah Islam seperti pertempuran Tours dan Poiters, pengepungan Konstantinopel, kaum Muslim sebagai raja lautan, penyerbuan kaum Muslim ke kerajaan Roma, asal muasal Perang Salib, Pertempuran ‘Ayn Jalut, Jatuhnya Granada, Perjalanan Marcopolo dan Ibnu Batuta dan lain-lain.
Dalam sejarah Islam Indonesia, juga sangat banyak decisive moments in history, menyebut beberapa contoh, masuknya Islam ke Nusantara, berdirinya kesultanan-kesultanan Islam dari Samudera Pasai hingga Mataram Islam, runtuhnya Kerajaan Majapahit dan berdirinya Kesultanan Demak, periode dakwah walisongo, pengepungan Benteng Sao Joao Baptista oleh Sultan Babullah di Ternate yang menamatkan intervensi Portugis abad ke-16 di wilayah Nusantara Timur, masuknya kolonialisme dan mulainya era penjajahan, perang Kesultanan Mataram dengan VOC, Perang Jawa 1825-1835, Perang Aceh 1873 sampai 1904, Kongres Natico SI di Bandung 1916 yang menginginkan negara berdaulat sendiri yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto, berdirinya organisasi-organisasi Islam modern awal abad ke-20 (SDI, SI, Muhammadiyah, Persis, Nahdlatul Ulama, Masyumi dll) yang mengantarkan pada gerbang kemerdekaan Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan 1945, digantikannya Piagam Jakarta oleh Pancasila, perang ulama-santri dengan Belanda pada Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, proklamasi NII/TII oleh Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo 1948, asas tunggalisasi orpol dan ormas tahun 1984 oleh Presiden Soeharto, jatuhnya rezim Orde Baru tahun 1998, dan masih banyak yang lain.
Secara Historis, Kolonialisme Belanda di Indonesia dibagi menjadi dua babakan sejarah, yaitu masa Verenigde Oostindische Compagnoie atau VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda) yang berkuasa tahun 1602-1799 dan Pemerintahan Hindia-Belanda yang berkuasa tahun 1801-1942. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana mempertahankan kekuasaan kolonial Belanda di Nusantara atau Hindia Timur. Meskipun demikian, pada perjalanannya, semangat perlawanan rakyat di beberapa bagian nusantara, pergerakan nasional, tekanan politik di dalam negeri Belanda sendiri serta transformasi kolonialisme gaya lama menjadi kolonialisme gaya baru merubah kebijakan Pemerintah Belanda di tanah jajahannya Hindia Belanda.
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut kebijakan Beretika (Bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik dan memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini. Munculnya gerakan Ethische Politiek yang menghendaki agar politik kolonial tidak semata-mata bertujuan mengeduk kekayaan bumi Indonesia saja melainkan juga hendaknya meningkatkan taraf kecerdasan dan kehidupan rakyat Indonesia berpengaruh kepada paradigma susunan pemerintah Hindia Belanda yang sentralistis.
Dalam sejarah pemikiran, konsepsi tentang nasionalisme erat berelasi dengan bangsa dan negara. Tiga konsep ini tidak bisa dipisahkan dan saling terikat satu sama lain, terutama nasionalisme dan bangsa. Pertama-tama adalah nasionalisme, konsep ini meskipun tidak pernah melahirkan pemikir besar seperti demokrasi, liberalisme ataupun sosialisme namun melahirkan berbagai peristiwa penting dalam sejarah seperti revolusi-revolusi, perang besar dan yang terpenting adalah bangsa-bangsa baru. Gellner, dalam karya fenomenalnya Nation and Nationalism, ia berpendapat nasionalisme adalah political principle, “sebuah prinsip yang beranggapan bahwa unit politik dan nasional hendak selaras”. Nasionalisme adalah program politik yang menkontruksi dan mengarsiteki bangsa. Kenyataannya, memang tidak ada nasionalisme tanpa unsur politik dan tidak ada bangsa yang lahir tanpa politik yang terlibat di dalamnya.
Nasionalisme adalah sekeping mata uang yang mempunyai dua sisi-poilitik dan etnik. Kenyataannya, nasionalisme selalu mengandung aspek politik dan aspek etnik. Ide kebangsaan adalah ide pilitik dan tidak ada ada nasionalisme tanpa unsur politik. Setelah kemunculan gelombang baru nasionalisme kerakyatan sejak tahun 1820an di Eropa yang banyak dipengaruhi oleh Revolusi Perancis dan Amerika, negara imperium macam inggris agak was-was dengan spiritnya yang bisa mempengaruhi situasi negara jajahannya. Inggris lalu mengadakan sebuah usaha.
Pada abad ke-19 saat prinsip nasionalitas menjadi sebuah prinsip politik utama negara-negara di Eropa, berkembanglah menurut David Landes bentuk imperialisme model baru menggantikan model imperialisme model lama. Kolonialisme di wilayah jajahan menimbulkan berbagai konsekuensi, dari mulai positif sampai negatif dalam relasinya dengan konteks kelahiran nasionalisme dan gagasan kebangsaan. Kolonialisme menghadirkan perasaan berbeda antara pribumi dengan orang eropa. Pencarian jati diri adalah implikasi tidak terhindarkan untuk mencari perbedaan-perbedaan yang akhirnya ditemukan. Kaum intelektual di negara jajahan menemukan perasaan berbeda dalam hal identitas: imajinasi sejarah, etnis, budaya, bahasa yang melahirkan solidaritas pemikiran bahwa “bangsa kita” berbeda dengan “bangsa kalian”.
Penemuan kompleks dari berbagai macam faktor yang melahirkan nasionalisme dan gagasan kebangsaan tidak kurang dan tidak lebih dipengaruhi efek dari modernitas yang dibawa oleh negara Eropa ke dalam wilayah kolonial. Modernisasi membawa perubahan dalam birokrasi ke arah rasional dan modern. Modernisasi membawa perubahan dalam teknologi dan pola hubungan komunikasi.
1 note
·
View note
Text
Ketua PMI Buka Mukernas Tahun 2023, Riana Sari Arinal Sampaikan Terimakasih
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat H.M. Jusuf Kalla membuka secara resmi Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PMI Tahun 2023, di Hotel Radison, Bandar Lampung, Senin (3/7/2023). Ketua PMI Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal, menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Provinsi Lampung untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan musyawarah kerja nasional PMI tahun 2023 sekaligus Tuan Rumah Jumpa Bakti Gembira ke-9 tahun 2023. Dengan mengusung tema Meneguhkan Komitmen Untuk Kemanusiaan, Mukernas PMI 2023 berlangsung pada 2-3 Juli 2023, dengan diikuti 68 peserta (2 orang perwakilan Provinsi), 12 pengurus pusat, dan 17 orang peninjau dari negara sahabat. Dalam sambutannya, Ketua Umum PMI Pusat, H.M. Jusuf Kalla, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Daerah dan Pengurus PMI Lampung, khususnya Ketua PMI Lampung Ibu Riana Sari Arinal atas penyelenggaraan Mukernas ini dan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) besok. Jusuf Kalla mengingatkan para peserta Mukernas PMI terkait niat dan pengabdian Kepalangmerahan, sebagaimana tadi sudah dibacakan termasuk prinsip-prinsip dasar kerja PMI. "Seperti kita ketahui, Kepalangmerahan di Dunia dimulai pada tahun 1859 atas ide dan rasa kemanusiaan yang terlahir atas banyaknya korban perang. Sehingga dibutuhkan upaya kemanusiaan untuk mengatasi itu," ujar Jusuf Kalla. "Kemudian berkembang, bukan hanya masalah perang, tapi masalah kemanusiaan pada umumnya," tambahnya. Di Indonesia, lanjutnya, PMI didirikan pada 17 September 1945, sebulan setelah Kemerdekaan yang diKetuai oleh Wakil Presiden Moh. Hatta. "PMI ini lebih dahulu didirikan dari pada lembaga penting lainnya. Artinya PMI begitu urgent, sehingga didirikan satu bulan setelah Kemerdekaan," jelasnya. Jusuf Kalla menuturkan bahwa dasar asas palang merah adalah Pancasila Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. "Dan apa yang kita laksanakan adalah kemanusiaan, salah satu unsur penting dari pada Pancasila, tentunya Pancasila secara keseluruhan. Namun unsut pokoknya adalah kita bekerja dengan asas dan tujuan kemanusiaan," ujar Jusuf Kalla. Ia mengungkapkan bahwa tugas kemanusiaan ini hanya bisa dilaksanakan dengan hati yang bersih, demi kemanusiaan dan dilakukan dengan sukarela. "Kita bekerja untuk amal ibadah dalam artian agama, dan kemanusiaan dalam arti kemanusiaan," tuturnya. Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal, menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami PMI Provinsi Lampung. "Selamat datang di Bumi Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Semoga Bapak/Ibu dapat menikmati keindahan alamnya, kekayaan budayanya, keunikan wastranya, serta kelezatan kulinernya," ujar Riana Sari Arinal. Ibu Riana menyampaikan selaku tuan rumah dia menyampaikan permohonan maaf jika dalam penyambutan, pelaksanaan acara atau penempatan terdapat hal yang kurang berkenan. "Semoga dengan Mukernas tahun 2023 dapat memberikan motivasi dan semangat bagi seluruh keluarga besar PMI untuk selalu terus berbuat yang terbaik untuk kemanusiaan," tambahnya. Seperti diketahui, Mukernas PMI 2023 ini bertujuan untuk evaluasi capaian kerja tahun sebelumnya dan merumuskan strategi pelaksanaan program kerja ke depan. (Adpim) Read the full article
0 notes
Text
Euforia dunia pendidikan Hari ini
(ditulis oleh guru paud)
Sebagai orang lapangan, dalam dunia pendidikan. Meski belum puluhan tahun, tapi rasa-rasanya tantangan kian tak mudah. Apalagi berada di pelosok negeri. Membangun pendidikan dari Nol. Gedung seadanya. Perlengkapan apa adanya. Membangun kepercayaan masyarakat tentang janji masa depan yang lebih baik lewat pendidikan. Segalanya tak mudah. Menangis dan berdarah melaluinya.
Dunia pendidikan yang sering menghadirkan hal-hal baru tak terduga, mulai dari tantangan yang semakin besar. Tentang perubahan pelajaran, metode, capaian, targetan yang harus di kejar dan di selesaikan, etc.
Tapi satu, yang gak boleh berubah, ialah Nilai. Dan itulah yang semakin hilang dari dunia pendidikan Negeri kita.
Bila segala hal mudah berubah maka nilai harus tetap,konstan. Nilai yang terpatri dalam agama, dasar negera pancasila, undang-undang 45 bahkan dalam lirik lagu Indonesia Raya. Nilai, moralitas, jiwa, nafs yang berorintasi pada, (Sila pertama : Ketuhanan yang Maha Esa). (Pada lirik lagu Indonesia Raya : Bangunlah jiwanya). (Pada pembukaan UUD : Mencerdaskan kehidupan bangsa).
Pada nilai-nilai yang luhur itu, semoga kita di mampukan untuk mencontohkan pada anak2 didik, meski tak mudah. Meski akan sangat melelahkan. Setidaknya kita berusaha sembari terus memperbaiki kualitas diri sebagai pendidik.
Hari ini biaya pendidikan terasa mahal sekali, mewah dengan perayaan, ceremoni, acara-acara tak bermakna lainnya. Satu sama lain berlomba memberi kemewahan, menunjukkan kehebohan, viral dan terkenal.
Nuasa pendidikan yang hadir hari ini adalah tampilan-tampilan memukau dan heboh, tampilan fisik yang mewah.
Namun, jika boleh jujur angka kriminalitas anak-anak pelajar dari semua tingkat semakin melonjak, kasus-kasus tak terhitung mulai terjadi dimana-mana, kerusakan generasi yang makin parah dan merata di seluruh jengkal bumi pertiwi ini. Salah satunya berita, anak-anak SD yang punya group L687, etc.
Beginikah hasil pendidikan negeri kita hari ini? hasil kemewahan yang di lombakan?
Rasanya, pendidikan hari ini masih teramat jauh dari kata berhasil. Apalagi sukses. Pendidikan mental anak-anak kita rusak, orientasi hidup dan cita-cita nya bermasalah.
Mungkin cita-cita para pendidik, juga salah dalam orientasinya. Sudah mulai bergeser dari tujuan luhurnya, cita cita membangun karakter manusia bermartabat dan bermoral sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan pendidikan Nasional mulai hilang.
Benarlah kalimat sederhana Bu Guru Desi pada Ibunya, (dalam Novel guru Aini)
"Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Kita akan sangat kesulitan memajukan pendidikan jika seseorang ingin menjadi guru sekedar untuk mencari nafkah."
" ..Pendidikan itu memerlukan pengorbanan bu. Pengorbanan itu nilai tetap,konstan, tak boleh berubah".
Iya, tak bisa dipungkiri. Beratnya beban seorang guru. Besarnya amanah yang di emban. Serta sibuknya ia dengan tugas administratif yang kurang perlu, memakan waktu, kelelahan, membagi tenaganya dengan mengajar. Sungguh tak mudah. Semestinya negera punya kebijakan yang memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya dengan tenang, aman, bahagia tidak dibebani banyak hal. Sedang gajinya tak seberapa disamping mereka harus tetap menjaga keikhlasannya. Ini amat berat.
Di satu sisi, mengajar adalah pekerjaan mulia, harus terus merawat keikhlasan yang panjang. Di sisi lain, mengajar sepanjang waktu dengan tugas yang banyak mestinya bisa menjamin kelayakan hidup bagi para guru.
Inilah dilema meraka, mencintai pekerjaan tetapi merasa berkorban banyak hal namun tanpa penghargaan.
Kata mas Robert di suatu ruang waktu yang penuh kenang dalam sebuah dauroh,
Jika kita merasa telah berkorban terhadap sesuatu yang kita cintai, maka seketika itu luruhlah cinta itu saat itu juga.
Tapi bagimanalah, posisi mereka tak mudah. Di kejar laporan, targetan, masalah anak-anak yang tiap hari hadir. Fokusnya jadi kemana-mana.
Di atas semua tantangan, kesulitan, pengorbanan, upaya menahan tangis dalam sunyi pengabdian ada beban hidup yang harus mereka pikul.
Semoga Allah jaga, balas, sayangi, berkahi para pendidik di seluruh pelosok negeri.
Bersabarlah, meski berat merawat panggilan jiwa yang menghasilkan cinta yang mengundang pengorbanan tanpa sadar. Semoga Allah membalasnya dengan keberkahan hidup dunia akhirat.
Merawat ikhlas dalam sunyi-sunyi pengabdian .. it's something beyond love.
1 note
·
View note
Text
Dandim 0727 Karanganyar Menjadi Irup Upacara Hari Lahir Pancasila
KARANGANYAR — Pagi ini Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P., Menjadi Irup pada pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, bertempat di halaman Kantor Bupati Kabupaten Karanganyar, Kamis 01 Juni 2023.
Adapun Amanat Presiden Republik Indonesia, Yang dibacakan oleh Letkol Army, Saudara - saudara sebangsa dan setanah air, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya merupakan Falsafah Dasar, Pandangan Hidup Bangsa, Dasar Negara, Ideologi, Kekuatan Pemersatu Bangsa, dan Sumber Segala Sumber Hukum Negara.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai “Bintang Penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita - cita pendirian negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus Nasional, untuk itu sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mengandung nilai - nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius Bangsa Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas obyektif dengan legitimasi kuat baik secara filsafat, politis, historis maupun kultural.
Saudara - saudara sebangsa dan setanah air, Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air, sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik, Nilai - nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni, memiliki makna bagi rakyat dan Bangsa Indonesia, tidak hanya menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan berbangsa, namun turut menjadikan Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari - hari, Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktikkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari - hari, sehingga nilainilai Pancasila akan tertanam di dalam hati bangsa Indonesia.
Saudara - saudara sebangsa dan setanah air,Para pendiri negara (the founding fathers) telah berhasil mengidentifikasi kepribadian Bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan dalam suatu pandangan hidup yaitu Pancasila, Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi Bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depanelalui rasa cinta terhadap bangsa sendiri, kita akan mengerti betapa pentingnya menegakkan dan mengamalkan Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Pancasila tidak dapat digantikan dengan apa pun juga baik pada masa dulu, sekarang, dan masa yang akan datang.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, saat ini Bangsa Indonesia telah berhasil melewati masa kritis pandemi Covid-19, hal ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan bangsa Indonesia, Kedepan, kita akan mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Impian Indonesia 2085, yaitu menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya mengungguli bangsa - bangsa lain di dunia; menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika; menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia, Masyarakat dan penyelenggara negara yang bebas dari perilaku korupsi, Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia, menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik, dan Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
Saudara - saudara sebangsa dan setanah air,Tahun depan kita juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama - sama menyukseskan Pemilu yang jujur, aman, dan damai.
Kita harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai - nilai Pancasila. Jiwa dan roh Pancasila harus diaktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak, dan berelasi setiap individu manusia Indonesia sehingga akan terwujud nilai kemanusian dan solidaritas bangsa kita.
Setiap komponen bangsa harus menyadari pentingnya membangun karakter bangsayang bersendikan nilai - nilai Pancasila, sebagaimana yang dikatakan Bung Karno bahwa nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme harus terus dibangun dan diwariskan pada generasi selanjutnya. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,Dalam kesempatan ini, Saya sampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi dan berada di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20% (Dua Puluh Persen).
Untuk mengatasinya, saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Indonesia, Hal ini merupakan kerja nyata pembumian Pancasila dan pengaktualisasian nilai-nilai luhur Pancasila.
Pada peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 ini, marilah kita bergotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global, Mari kita berkomitmen untuk bersama - sama menanamkan, menegakkan, dan menjaga Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Mari kita berkomitmen untuk bersama - sama menguatkan jati diri dan karakter bangsa, sikap dan perilaku patriotik, cinta tanah air, serta menjaga toleransi dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mari kita gelorakan terus semangat Pancasila dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Miangas hingga Pulau Rote, Terus berkarya dan beraktivitas tanpa batas dengan kemajuan teknologi dan informasi untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia yang akan membangun peradaban ke depan.
Semoga Indonesia menjadi bangsa besar yang disegani dunia tanpa kehilangan jati dirinya PANCASILA. Saudara - saudara sebangsa dan setanah air, atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghormatan setinggi - tingginya kepada para founding fathers atas warisan luhur Pancasila yang kita nikmati sampai saat ini. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh generasi penerus bangsa yang telah menanamkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama - sama mengaktualisasikan nilai - nilai Panbcasila dalam kehidupan keseharian kita, Semoga melalui peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, membuat prestasi, membuat terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun - tahun yang akan datang.(Tr-Kra27)
1 note
·
View note
Text
Ketua DPD RI : Hanya Pancasila, Sistem Bernegara yang Jamin Kedaulatan Rakyat
Lasem Gresik News, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai sistem bernegara yang berdasarkan Pancasila sangat luar biasa. Karena menjamin kedaulatan rakyat dan menjamin kesejahteraan rakyat. Sayangnya sistem tersebut telah bubar seiring dengan perubahan atau amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada tahun 1999 hingga 2002 lalu. Baca Juga : Rapat Koordinasi Lomba Desa Terbaik Tingkat Kabupaten Gresik Hal itu disampaikan LaNyalla saat menjadi Keynote Speech Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan, BEM Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hasyim Asy’ary, Jombang, Sabtu (11/3/2023). "Amandemen UUD 45 tahun 1999 sampai 2002 adalah kecelakaan Konstitusi yang harus segera diakhiri dengan cara kembali kepada rumusan asli sistem bernegara dan sistem ekonomi Pancasila," kata LaNyalla yang saat ini sedang melaksanakan reses di Jawa Timur tersebut. Menurut LaNyalla, konsepsi atau sistem bernegara Pancasila menempatkan para hikmat yang mewakili rakyat, baik dari unsur partai maupun non partai, termasuk utusan daerah dan utusan golongan berada di Lembaga Tertinggi Negara. Sehingga menjadi sistem yang berkecukupan. Kemudian Presiden berada di bawahnya atau disebut sebagai Mandataris MPR, alias petugas rakyat. "Pada tanggal 18 Agustus 1945, para pendiri bangsa yang mayoritas adalah tokoh-tokoh agama dan ulama telah bersepakat, bahwa sistem politik yang paling cocok bagi Indonesia adalah sistem Demokrasi Pancasila. Yang merupakan sistem Syuro, dengan Lembaga Tertinggi Negara, yaitu MPR, sebagai wadah penjelmaan seluruh elemen rakyat," tukasnya lagi. Begitu pula dengan sistem Ekonomi Pancasila, yang pada hakikatnya adalah negara harus berkuasa penuh atas bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak. "Ada pembagian yang tegas, antara wilayah public goods, yang mutlak harus dikuasai negara, dan wilayah commercial goods untuk swasta, serta irisan di antara keduanya yang menggabungkan kerja bersama. Sehingga terjadi proses usaha bersama atau yang sering saya sebut sebagai Public, Private, People, Partnership atau 4 P. Yaitu keterlibatan yang jelas antara negara, swasta dan masyarakat dalam aktivitas ekonomi," tuturnya. Jelas bahwa air, hutan atau ladang, dan api atau energi, lanjutnya, merupakan Infrastruktur penyangga kehidupan rakyat, yang tidak boleh dikomersialkan atau dijual ke pribadi-pribadi perorangan yang kemudian menjadi bisnis pribadi. "Namun yang terjadi saat ini, kedaulatan rakyat sudah diberikan menjadi kedaulatan Partai Politik di DPR RI, dan kedaulatan Presiden melalui Pilpres Langsung. Sehingga rakyat Indonesia, sebagai pemilik negara ini tidak bisa berbuat apa-apa," ucap dia. Lalu, faktanya segelintir orang, dapat menguasai dan menguras kekayaan alam Indonesia. Sementara ratusan juta rakyat hanya jadi penonton. Ketidakadilan inilah yang menjadi salah satu faktor penyumbang kemiskinan struktural. "Belum lagi soal jumlah hutang pemerintah yang meningkat jauh sejak awal tahun 2000 hingga sekarang. Bahkan tahun 2023 ini, pemerintah berencana menambah hutang lagi sekitar 700 triliun rupiah. Artinya di akhir tahun 2023 nanti, akan menembus angka 8.000 triliun rupiah," bebernya. Semua terjadi karena hasil dari empat tahap perubahan UUD 45 telah mengubah 95 persen isi dari pasal-pasal UUD naskah asli yang dirumuskan para pendiri bangsa. Pasal-pasal dalam UUD hasil perubahan justru mencerminkan ideologi lain, yaitu Ideologi Liberalisme dan Individualisme. Sehingga ekonomi Indonesia perlahan tapi pasti menjadi Kapitalistik. Baca juga : Si Manis Asam Kurmat Oleh-oleh Khas Desa Lasem "Oleh karena itu mari kita kembali ke UUD 45 naskah asli. Kemudian kita adendum untuk perbaiki kelemahannya, agar kita tidak mengulang orde lama dan orde baru. Tetapi jangan kita mengubah total Konstruksi bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa," paparnya. Hadir dalam kesempatan itu Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Hasyim Asy’ary, Prof. Haris Supratno, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Toni Harmanto, Presidium Nasional BEM PTNU, Wahyu Al Fajri dan Segenap Civitas Akademika Universitas Hasyim Asy’ary.(***) BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI LANYALLA Sumber : www.lanyallacenter.id Read the full article
0 notes
Text
Adendum UUD 1945, Ketua DPD RI Usulkan DPR RI Juga Diisi Peserta Pemilu dari Unsur Perseorangan
BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gagasan mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli untuk kemudian disempurnakan lewat adendum kian kencang disuarakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dimana dirinya mengusulkan dalam perubahan sistem asli melalui teknik adendum, agar terdapat peserta pemilu dari unsur perseorangan masuk sebagai bagian dari DPR RI. "Sebagai tawaran penyempurnaan UUD Naskah Asli dengan Teknik Adendum, saya mengusulkan agar DPR, tidak hanya diisi oleh peserta Pemilu dari unsur partai politik saja. Tetapi juga diisi peserta Pemilu dari unsur perseorangan," kata LaNyalla dalam FGD bertema Peta Jalan Kembali ke Titik Nol Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 di Gedung UC UGM, Yogyakarta, pada Selasa (17/1/2023) lalu. Menurutnya, dalam disain asli sistem bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa memang tidak mengenal Sistem Bi-Kameral. Tidak mengenal DPD yang dipilih melalui Pemilu. MPR yang merupakan penjelmaan rakyat hanya diisi melalui dua jalur. Yaitu jalur yang dipilih melalui Pemilu dan jalur yang diutus. Sehingga hanya berisi Anggota DPR yang dipilih dan Utusan Daerah serta Utusan Golongan yang diutus. "Karena anggota DPD saat ini, pada hakikatnya mereka sama-sama dipilih melalui Pemilu, sudah sewajarnya anggota DPD RI berpindah menjadi satu kamar di DPR RI," paparnya. Menurut Senator asal Jawa Timur itu, setidaknya ada 3 dampak positif jika terdapat unsur perseorangan sebagai anggota DPR RI. Pertama memperkuat mekanisme check and balances terhadap eksekutif. Kedua mencegah koalisi besar partai politik dengan pemerintah yang merugikan kepentingan rakyat. Ketiga sebagai penyeimbang dan penentu dalam pengambilan keputusan-keputusan penting di DPR RI. "Sehingga keputusan di DPR RI, terutama terkait penyusunan Undang-Undang, tidak hanya ditentukan oleh partai politik saja," ucap LaNyalla pada diskusi yang diselenggarakan Dewan Guru Besar UGM dan Rumah Pancasila itu. Sementara Utusan Daerah tetap diisi oleh utusan-utusan daerah, yang idealnya dihuni oleh Raja dan Sultan Nusantara. Sedangkan Utusan Golongan diisi oleh utusan-utusan dari Organisasi dan para Profesional. Menurut LaNyalla, Utusan Daerah dan Utusan Golongan harus diberi hak untuk memberikan pertimbangan yang wajib diterima oleh DPR RI dalam penyusunan Undang-Undang. Hal itu sekaligus sebagai penguatan fungsi Public Meaningful Participation. "Sehingga hasil akhirnya, kita memperkuat sistem bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa, tanpa mengubah struktur atau konstruksi sistem bernegara, dimana penjelmaan rakyat harus berada di Lembaga Tertinggi Negara," ujar dia. Karena sistem hari ini, yang merupakan produk perubahan Undang-Undang Dasar tahun 2002, menurut LaNyalla, terbukti gagal untuk mewujudkan Indonesia berdaulat, adil dan makmur. Yang terjadi justru meningkatnya kesenjangan ekonomi dan memperkokoh cengkraman oligarki ekonomi untuk menguasai dan menyandera kekuasaan. Sistem tersebut juga semakin menghasilkan ketidakadilan yang melampaui batas dan menjadi penyebab pemiskinan struktural dari Sabang sampai Merauke. "Inilah kenapa APBN selalu minus dan ditutup hutang dengan bunga yang tinggi. Penerimaan Negara Bukan Pajak tidak sebanding dan sangat jauh dengan potensi kekayaan bumi, air dan angkasa Indonesia. Bahkan ironisnya, sebagian dari uang hutang sudah digunakan untuk pembiayaan rutin dan pembayaran bunga hutang," paparnya. Hal itu terjadi karena Daulat Pasar telah menggantikan Daulat Negara. Ekonomi bukan disusun oleh Negara, tetapi dibiarkan disusun oleh mekanisme pasar bebas. "Makanya tidak ada pilihan. Darurat Sistem yang diakibatkan oleh kecelakaan Perubahan Konstitusi tahun 2002 harus kita akhiri dengan cara kembali kepada rumusan asli sistem bernegara dan sistem ekonomi Pancasila," tegasnya.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Peduli Korban Gempa Cianjur, PAC PP Banjarsari Dan Musisi Zona tiga (PMZ 3) Galang Donasi
Peduli Korban Gempa Cianjur, PAC PP Banjarsari Dan Musisi Zona tiga (PMZ 3) Galang Donasi
Banjarsari // kilatnusantara.cim Wakil ketua Pimpinan Wilayah (PAC) Pemuda Pancasila Provinsi Banten menggalang dana bantuan kemanusiaan dari warga setempat untuk korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Wakil ketua PP Pemuda Pancasila Ibrahim lebak, Ranting kadu hauk PAC Banjarsari, Minggu, menyatakan pihaknya bisa memahami kesusahan yang dihadapi penyintas gempa Cianjur, terlebih…
View On WordPress
0 notes